169
Unmas Denpasar
STRATEGI OPINIONNAIRES: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA HUKUM Anak Agung Putri Maharani PSP Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNMAS Denpasar
[email protected] ABSTRAK Kemampuan menulis dalam bahasa asing sangat penting untuk mahasiwa yang kewajibannya adalah menulis berbagai tugas dengan menggunakan bahasa asing tersebut. Bagi mahasiswa hukum, fondasi menulis dalam bahasa Inggris adalah menggunakan bahasa Inggris dan mempelajari bidang studi hukum melalui bahasa asing ini. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah 1) menginvestigasi peningkatan kemampuan menulis mahasiswa hukum dengan strategi Opinionnaires dan 2) menginvestigasi respon mahasiswa hukum terhadap penerapan strategi Opinionnaires. Subjek penelitian meliputi 32 mahasiswa semester 1 di fakultas hukum Unmas Denpasar. Untuk memperoleh data, dipergunakan tes kinerja, rubrik penskoringan, dan kuisioner. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa dalam bahasa Inggris mampu ditingkatkan dengan menerapkan strategi Opinionnaires. Secara kuantitatif, simpulan ini bisa dibuktikan dengan peningkatan skor rata-rata dimana pada pretest adalah 59, skor rata-rata pada post-test 1adalah 65, dan skor rata-rata pada pada post-test 2 adalah 76.5. Kemudian, subjek penelitian juga memberikan respon yang positif terhadap penerapan strategi ini yang dibuktikan dengan peningkatan persentase respon sangat setuju dan setuju pada siklus 1 dan siklus 2. Kata kunci: kemampuan menulis, respon, strategi Opinionnaires ABSTRACT Writing proficiency in different language is significant for university students whose responsibility is writing numerous assignments by using that non-native language. For law students, the cornerstone of writing in English is to use the foreign language and learn the subject-matter through it. The aims of this classroom action research are at 1) investigating the improvement of the students’ writing proficiency after being treated through Opinionnaires Strategy and 2) investigating the students’ response towards the implementation of Opinionnaires Strategy. The subject of this study was 32 freshmen in Law Department UNMAS Denpasar. In garnering the data, writing performance test, analytical scoring rubric, and questionnaire were administered. The gained data was analyzed by means of qualitatively and quantitatively descriptive analysis. It can be concluded that the law freshmen’s writing proficiency was able to be improved by the use of Opinionnaires Strategy. Quantitatively, it was proved by the mean scores yielded figures of 59 in pre-test, 65 in post-test 1, and 76.5 in post-test 2. The participants also gave positive response toward the application of the strategy which was proved by the increasing percentages of strongly agree and agree responses from post-test 1 to post-test 2. Key words: Opinionnaires Strategy, response, writing proficiency
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
170
Unmas Denpasar
PENDAHULUAN Berkaitan dengan penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa asing, kemampuan menulis berperan penting untuk memungkinkan pengguna bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tersebut dalam bentuk tertulis. Hook dan Evans (2004) menyatakan bahwa menulis adalah alat untuk komunikasi dan, oleh karena itu, bisa berupa keterampilan dan sarana mengekspresikan diri. Dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, pesan, dan opini pembaca dengan menggunakan simbol-simbol bahasa yang disetujui oleh penulis dan pembaca. Kegiatan ini merupakan komunikasi secara tidak langsung yang terjadi antara penulis dan pembaca. Komunikasi tidak langsung berarti bahwa komunikasi tidak dilakukan secara tatap muka tetapi melalui karya tulis. Selain itu, menulis dianggap sebagai keterampilan produktif dimana penulis membuat sebuah karya tulis yang berasal dari ide-ide, konsep atau pendapat mereka. Keterampilan produktif menulis berbeda dari keterampilan produktif berbicara. Produktif menulis berarti memproduksi tulisan yang koheren dan kohesif. Seorang penulis yang baik perlu untuk menyusun karya yang kohesif dan koheren. Kohesi dan koherensi adalah dua fondasi untuk membentuk sebuah karya yang tujuannya adalah membuat pembaca mudah memahami karya yang mengandung konektivitas di dalamnya. Selain itu, dalam menulis, penulis harus mempertimbangkan pembaca atau untuk siapa karya-karya mereka dimaksudkan. Karakteristik pembaca, topik yang mereka suka, dan bagaimana cara mendapatkan perhatian pembaca serta minat untuk terus membaca merupakan beberapa faktor yang perlu pertimbangan dari para penulis. Hal ini menyiratkan bahwa penulis harus kreatif dalam mengatur pikiran mereka agar mengalir lancar serta menawarkan hal baru dan unik untuk para pembaca. Karena nenulis berarti menjadi produktif, tentunya perlu proses untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Menurut Marhaeni (2005), menulis dipandang sebagai proses kognitif dan proses kreatif. Ketika sebagai proses kognitif, menulis adalah tujuan untuk mengekspresikan ide-ide yang diciptakan oleh pikiran kita. Hal ini terjadi dengan cara yang rumit di otak manusia yang tidak dapat diamati. Hasil dari proses kognitif diketahui dari kualitas ide, pengembangan ide, dan organisasi mereka. Sementara itu, sebagai proses kreatif, melibatkan analisis tujuan, ide imajinatif, dan evaluasi kritis. Selain itu, menulis adalah proses yang kompleks tapi bermanfaat. Kompleks berarti mencakup beberapa subketerampilan mulai dari hal yang mendasar seperti ejaan ke bagian abstrak seperti organisasi. Di sisi lain, hal ini bermanfaat yang berarti bahwa produk dari menulis (setelah melewati proses yang kompleks) menunjukkan seberapa efektif para penulis menulis dan seberapa baik kualitas tulisan yang bisa mereka ciptakan. Sebenarnya, mahir menulis dalam bahasa asing sangat penting bagi mahasiswa yang harus menulis banyak tugas dengan menggunakan bahasa non-pribumi. Dalam perkuliahan bahasa Inggris untuk mahasiswa hukum, mereka menghadapi kelas yang menuntut pembelajaran materi melalui bahasa Inggris. Landasan pengajaran bahasa Inggris bagi mereka adalah menggunakan bahasa asing dan belajar materi perkuliahan melalui itu. Ketika memasuki kelas hukum yang menawarkan bahasa Inggris sebagai mata kuliah wajib, sebagian besar mahasiswa terkejut ketika mereka diberitahu bahwa mereka perlu belajar bagaimana menulis “dengan topik hukum” melalui bahasa Inggris. Alasannya adalah mereka Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
171
Unmas Denpasar
menggunakan bahasa dan struktur yang berbeda saat menulis materi hukum. Untuk menjadi sukses, para mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan dalam menulis. Sesuai dengan pengamatan, mahasiswa semester 1 program studi hukum berjuang mengubah ide-ide mereka ke dalam bentuk tertulis. Mereka memiliki ide-ide kreatif yang bagus, tapi ketika sesi menulis berlangsung, kertas mereka sebagian besar kosong. Hal itu dikonfirmasi oleh hasil wawancara terhadap beberapa mahasiswa. Mereka sebagian besar berpendapat bahwa memang sulit mengembangkan ide-ide dan membuatnya koheren. Mereka sering bingung untuk mengembangkan paragraf mereka seperti misalnya memutuskan kaliamat pendukung yang tepat untuk mendukung ide utama. Keputusan apakah mereka menempatkan ide-ide yang cukup pada teks juga merupakan masalah lain yang dihadapi oleh mereka. Mekanik penulisan juga sering menjadi masalah. Misalnya, mahasiswa sering memproduksi kesalahan dalam tanda baca seperti menempatkan koma, titik, titik dua, dan lain sebagainya. Selain itu, mereka juga bingung untuk mengembangkan ide-ide berdasarkan struktur paragraf. Memfasilitasi siswa untuk menjadi penulis yang baik mencipatakan tantangan tersendiri bagi pendidik. Untuk mengatasi tantangan menulis yang dihadapi mahasiswa tersebut, peneliti menerapkan strategi pengajaran, salah satunya adalah untuk mengarahkan seorang penulis untuk mulai berpikir dan membangun sebuah komposisi, yaitu Strategi Opinionnaires. Putih dan Johnson (2001: 119) menyatakan bahwa Strategi Opinionnaires sangat bermanfaat meningkatkan pemahaman yang mendalam dan bermakna suatu topik dengan mengaktifkan dan membangun minat dan motivasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu. Opinionnaires adalah serangkaian pernyataan di mana siswa mencatat apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan isu-isu tertentu. Sebuah daftar pernyataan yang berkaitan dengan masalah tertentu akan diberikan pada tahap awal menulis untuk menyajikan deskripsi yang jelas atau ide-ide yang akan dikembangkan oleh penulis. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Batubara dan Rosa (2014) yang fokus pada efektivitas Strategi Opinionnaires dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa menemukan bahwa siswa dibantu dalam mengatur dan mengeksplorasi ide-ide mereka dengan mudah, karena ketika mereka diminta untuk menulis teks diskusi, poin sudah tersedia. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, penelitian tindakan kelas dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa semester 1 pada fakultas hukum UNMAS Denpasar. Penelitian ini, kemudian, dimaksudkan untuk meneliti apakah kemampuan menulis subjek penelitian dapat ditingkatkan melalui Strategi Opinionnaires. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menyelidiki respon siswa terhadap pelaksanaan Strategi Opinionnaires dalam meningkatkan kemampuan menulis mereka. Pertanyaan penelitian dapat secara singkat dirumuskan sebagai berikut: 1) Sejauh mana kemampuan menulis dari mahasiswa hukum dapat ditingkatkan melalui Strategi Opinionnaires? 2) Bagaimana respon mahasiswa hukum 'terhadap penerapan Strategi Opinionnaires?
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
172
Unmas Denpasar
METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan mahasiswa hukum yang mengalami permasalahan menulis. Pada kelas Reguler IA, ada 20 laki-laki dan 12 perempuan yang mengikuti mata kuliah bahasa Inggris. Sebagian besar dari mereka tetap berusaha untuk memproduksi paragraf sederhana yang kohesif dan koheren dengan menggunakan bahasa Inggris yang mencakup pendapat mereka tentang topik-topik tertentu tentang hukum. Kemahiran menulis mereka ditingkatkan melalui Strategi Opinionnaires yang membantu mereka dalam membuat teks diskusi sederhana. Jumlah jam pelajaran yang dihabiskan oleh mereka selama mengikuti perkuliahan adalah 2 jam perminggu atau 90 menit perminggu selama satu semester. Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Di penelitian ini, subjek penelitian melaporkan data tertulis. Oleh karena itu, dalam memperoleh data, tes kinerja menulis (pre-test dan post-test), rubrik penilaian analitis, dan kuesioner dirancang dan dipergunakan dengan seksama. Tes kinerja menulis meliputi lima kriteria (isi, organisasi, tata bahasa, gaya, dan mekanisme) yang diadaptasi dari Marhaeni (2005) dan setelah itu dikembangkan menjadi rubrik penilaian analitis untuk menjaga penskoringan yang objektif dan valid. Sementara itu, kuesioner terdiri dari 15 pernyataan dengan 5 skala Likert. Untuk instrumen pemberian treatmen, daftar Opinionnaires, RPP, checklist menulis, dan bahan ajar dipersiapkan dan kemudian digunakan. Teknik Pengumpulan Data Ada dua siklus yang dilakukan dimana masing-masing melibatkan empat kegiatan yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. HASIL DAN DISKUSI Hasil Temuan dari penelitian ini dikumpulkan melalui pemberian pre-test, post test dan kuesioner yang melibatkan dukungan dan kolaborasi seluruh subjek selama penelitian berlangsung. Pre-test dilakukan sekali sementara post-test dilakukan dua kali di mana 1 kali post test diberikan pada setiap siklus, siklus I dan siklus II. Data diambil dari dan diambil dari hasil penyebaran kuesioner yang mengungkapkan perubahan perilaku subjek setelah mereka bergabung di kelas Opinionnaires.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
173
Unmas Denpasar
Pre-cycle Untuk mengawali penelitian, peneliti mewawancarai beberapa mahasiswa yang kemampuan menulisnya tidak memuaskan. Mahasiswa merasa bingung di kelas menulis karena mereka tidak memiliki panduan dan langkah-langkah yang jelas untuk diikuti. Mereka terbiasa untuk langsung membuat komposisi menulis setelah diberi topik tertentu. Hal itu diperparah dengan kondisi dimana mereka harus menulis dalam bahasa Inggris yang notabene hanya sebagai mata kuliah umum dan di luar bidang studi mereka. Perbedaan jelas terlihat ketika subjek melakukan aktivitas berbicara dan menulis. Mereka terlihat lebih penasaran dalam berbicara dari pada menulis dengan menggunakan bahasa Inggris. Kemampuan berbicara mereka jauh lebih lancar dibandingkan dengan kemampuan menulis mereka. Tapi ketika aktivitas menulis diberikan, mereka tampak kesulitan dalam mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide mereka tentang topik hukum tertentu. Selain itu, kosakata mereka terbatas sehingga memperkering tulisan mereka. Untuk mengumpulkan data kuantitatif kemampuan menulis, sebuah pre-test dengan durasi pengerjaan 90 menit diberikan dimana semua subjek ditugaskan untuk membuat komposisi sederhana yang berkaitan dengan pendapat mereka tentang kejahatan di Indonesia. Topik ini bebas dikembangkan tanpa memberi mereka kesempatan untuk menelusuri informasi dengan gadget mereka. Hasil tulisan mereka diteliti dan diskor dengan menggunakan komponen yaitu, organisasi, tata bahasa, gaya, dan mekanisme. Ditemukan bahwa kemampuan menulis mahasiswa belum memuaskan dan masih memprihatinkan yang didukung oleh skor rata-rata tes menulis. Skor rata-rata yang 32 subjek tunjukan adalah 59 (dikategorikan cukup). Ada 8 subjek (25%) yang lulus kriteria ketuntasan minimal (> 70); Sebaliknya, 24 subjek (75%) gagal melebihi kriteria ketuntasan minimal (<70). Berdasarkan temuan kuantitatif mengejutkan ini, siklus pertama dilakukan. Cycle I Siklus pertama dilakukan ddalam upaya mengatasi kekurangan subjek secara tertulis melalui penggunaan Opinionnaires Strategi. Siklus terdiri dari 3 pertemuan untuk sesi pengajaran dan 1 pertemuan untuk sesi post-test. Empat langkah dilakukan di setiap sesi pengajaran, yang bernama perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk memulai siklus pertama, perencanaan dilakukan dengan melibatkan beberapa salinan Opinionnaires, RPP, post test, kuesioner, dan bahan ajar. Bahan ajar yang diajarkan dalam siklus ini adalah opini, bagaimana membuat opini obyektif, dan teks diskusi tentang topik hukum tertentu. Setelah merencanakan hal-hal yang diperlukan, tindakan dilakukan. RPP yang telah dirancang selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas. Peneliti juga menerapkan proses menulis yang terdiri dari 5 tahap berbeda yang saling berhubungan dalam menulis (outlining, drafting, revising, editing, and publishing). Hal ini membuat proses belajar dan mengajar berjalan lancar. Peneliti memulai kelas dengan memperkenalkan opini yang obyektif. Setelah itu, para subjek diberikan slide dari Opinionnaires dengan topik kejahatan di Indonesia. Ada beberapa poin keuntungan dan kerugian dari topik yang ditampilkan (tanpa alasan untuk setiap poin). Kegiatan ini membantu menjelaskan apa itu Oppinionaires untuk siswa. Kemudian, daftar kolom setuju dan tidak setuju diberikan dan diikuti dengan membahas alasan dari poin tersebut. Setelah itu, Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
174
Unmas Denpasar
peneliti menunjukkan pembagian daftar menjadi dua kelompok dan mahasiswa diminta membuta tulisan yang berisi 2 pendapat tentang kejahatan di Indonesia. Kegiatan ini membuat tahap penyusunan atau tahap awal menulis (pre-writing) mudah untuk dilakukan. Kemudian, bahan ajar yaitu teks diskusi diperkenalkan dengan memberikan semua subjek sampel dari teks diskusi. Post-test 1 diberikan dalam bentuk tes kinerja menulis di mana semua subjek penelitian menghasilkan sebuah paragraf diskusi sederhana. Mereka ditugaskan untuk membuat paragraf diskusi singkat terkait dengan hukuman terhadap penjual narkoba di Indonesia. Adanya proses dan strategi baru untuk menulis membantu mahasiswa dalam mengeksplorasi ide-ide mereka dan mengubahnya menjadi komposisi yang baik dan menarik. Mereka mampu menggali banyak ide dan memberikan alasan yang masuk akal atas argumen yang mereka buat. Dibandingkan dengan pre-test, pada post-test 1, mahasiswa mengakui pentingnya proses yang diikuti dalam menulis. Mereka mulai menulis dengan menguraikan apa yang ada di pikiran mereka dengan mengikuti fase menulis yang sistematis. Karya-karya yang dihasilkan oleh siswa diberi skor dengan memakai rubrik penilaian analitis. Ditemukan bahwa nilai rata-rata post-test 1 adalah 65 yang berada sedikit di bawah kriteria ketuntasan minimal. Temuan ini lebih baik daripada temuan pada pre-test. Ada 20 subjek (62,5%) yang berhasil melewati kriteria ketuntasan minimal (> 70); sayangnya, 12 subjek (37,5%) tidak berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal (<70). Meskipun beberapa subjek tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal, tapi 32 subjek diberi apresiasi dan motivasi atas kemajuan mereka dalam menulis. Tentunya, hal ini memberikan atmosfir positif karena mereka menerima umpan balik non verbal yang positif dari produk tulisan mereka pada post test 1. Sebagai data tambahan yang mendukung kemajuan menulis mahasiswa, kuesioner yang terdiri dari 15 butir pernyataan disebar. Temuannya adalah 45% dari subjek memberikan respon sangat setuju, 27% dari subjek yang setuju, 13% dari subjek menyatakan meragukan, 8% dari subjek yang tidak setuju, dan 7% dari subjek yang sangat tidak setuju dengan penerapan Strategi Opinionnaires. 3.1.3 Cycle II Hasil yang tidak memuaskan dari siklus 1 telah mengarahkan peneliti untuk menerapkan Strategi Opinionnaires dengan beberapa revisi pada sesi perencanaan dan tindakan di siklus 2. Hal ini diprakarsai dengan membuat rencana pelajaran melalui refleksi tentang kelemahan siklus 1. Siklus 2 dirancang dengan lebih menarik yang terdiri dari 4 pertemuan dan masing-masing pertemuan dilaksanakan dengan seksama dimana peneliti menyiapkan berbagai media pengajaran seperti flashcard, video, dan power point slide show. Bahan bacaan segar dan menarik juga disiapkan untuk mendapatkan motivasi subjek ketika proses belajar dan pembelajaran berlangsung. Setelah menyiapkan segala keperluan siklus 2, tindakan dijalankan seperti yang telah direncanakan. Proses belajar dan mengajar berjalan lancar dengan kendala yang tidak signifikan terjadi terutama pada perhatian subjek terhadap penjelasan materi ajar. Tapi, mereka telah akrab dengan proses menulis serta langkah-langkah strategi Opinionnaires. Materi ajar pada siklus 2 adalah tentang pendapat, bagaimana membuatnya obyektif dan, yang terakhir, teks diskusi. Berbagai media pengajaran digunakan untuk membantu subjek Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
175
Unmas Denpasar
dalam memahami materi ajar. Setelah itu, penilaian sejawat dilakukan dan subjek saling mengomentari draf tulisan pasangannya dan komentar tersebut digunakan untuk merevisi karya-karya mereka. Kombinasi Strategi Opinnionnaires dan penilaian sejawat mengaktifkan mahasiswa untuk mengekspresikan pendapat mereka yang selanjutnya mendukung pekerjaan mereka sendiri untuk membuat sebuah paragraf diskusi. Setelah proses belajar mengajar berakhir, post-test 2 diberikan. Hasil post-test 2 diskor dengan memakai rubrik penilaian analitis. Jika dibandingkan dengan skor rata-rata pada siklus I, peningkatan yang berharga diperoleh. Hal ini secara signifikan dibuktikan dengan skor rata-rata yang menunjukan figur 76,5. Temuan ini dikategorikan baik. Tak satu pun dari subjek tidak berhasil dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (<70). Ini berarti bahwa semua subjek lulus kriteria ketuntasan minimal meskipun 5 subjek mendapat skor yang sama dengan kriteria ketuntasan minimal. Selain itu, kuesioner diberikan terhadap semua subjek untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap penerapan Strategi Opinionnaires. Persentase respon mahasiswa juga menunjukan peningkatan yang signifikan. Telah ditemukan bahwa 63% dari subjek sangat setuju, 25% dari subjek sepakat, 6% dari subjek menyatakan ragu, 4% dari subjek tidak setuju, dan 2% dari subjek sangat tidak setuju terhadap pelaksanaan Strategi Opinionnaires. Diskusi Tujuan dari peneltian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dari mahasiswa hukum melalui Strategi Opinionnaires serta untuk mengamati tanggapan mereka terhadap strategi ini. Menjawab tujuan pertama, dua siklus sudah dilakukan yang didukung dengan pemberian dua kali post-test guna mencermati kemampuan menulis. Peningkatan ini bisa dilihat melalui pemeriksaan skor rata-rata yang dijabarkan dalam tiga tes: pre-tes, siklus I, dan siklus II yang dapat dibandingkan pada tabel berikut: Table 3.2.1 Ringkasan Skor Rata-Rata Kemampuan Menulis Mahasiswa Hukum Tes
Skor Rata-Rata
Pre-Tes Siklus I Siklus II
59 65 76.5
Berdasarkan tabel 3.2.1, dapat diartikan bahwa perbaikan signifikan yang bertahap terjadi yang bisa dibuktikan dengan peningkatan skor rata-rata di setiap tes. Ini menyiratkan bahwa masalah yang dihadapi subjek dapat diselesaikan dan kemampuan menulis mereka telah semakin dikembangkan dalam proses belajar dan mengajar. Temuan ini membuktikan bahwa Strategi Opinionnaires mampu meningkatkan kemampuan menulis dan ini memberi jawaban untuk pertanyaan penelitian pertama yang menunjukkan kemampuan menulis mahasiswa hukum dapat ditingkatkan melalui Strategi Opinionnaires. Sebuah teks diskusi yang diberikan kepada mahasiswa dalam penelitian ini adalah teks yang memiliki dua pandangan baik pro atau kontra tentang topik tertentu. Mengusulkan argumen yang pro atau kontra sangat penting bagi mahasiswa yang berkecimpung dan akrab Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
176
Unmas Denpasar
dengan hukum. Mahasiswa harus menulis pendapat mereka pada satu masalah dengan menggunakan dua sisi dan masing-masing sisi memiliki penjelasan pendukungnya. Dalam hal ini, Strategi Opinionnaires membantu mahasiswa tentang banyak hal. Mereka dikelompokkan menjadi beberapa grup untuk membahas topik yang diberikan berdasarkan daftar salinan yang peneliti telah diberikan dalam tahap pra-menulis. Berdasarkan daftar ini, mahasiswa mengembangkan tulisan mereka dengan memberikan alasan dan argumen mereka tentang topik tersebut. Tapi, pada awalnya, model sederhana diberikan untuk menyediakan mereka cara bagaimana menulis teks diskusi secara individu. Setelah itu, setiap mahasiswa menciptakan karya mereka sendiri berdasarkan hasil diskusi. Penerapan Strategi Opinionnaires memiliki manfaat untuk pengajaran menulis. Ini adalah strategi yang efektif jika mahasiswa ingin terlibat di kelas menulis karena strategi ini membantu mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide mereka dengan mudah untuk diubah ke dalam bentuk tulisan. Batubara dan Rosa (2014) menyatakan bahwa ada lima manfaat utama yang ditawarkan oleh Strategi Opinionnaires dalam menulis teks diskusi; pertama, dapat menjadi perangkat yang efektif untuk memotivasi mahasiswa untuk menulis teks diskusi, kedua, menyediakan mahasiswa konten untuk menulis., ketiga, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka, membuat pilihan, dan mulai mengolah tulisan mereka, keempat, mengaktifkan pengetahuan tentang topik tertentu. Selanjutnya, untuk menjawab tujuan penelitian yang kedua, kuesioner diberikan untuk mengumpulkan respon subjek terhadap penggunaan strategi. Ditemukan bahwa mahasiswa memberikan perubahan respon yang positif terhadap pelaksanaan Strategi Opinionnaires. Tanggapan pada setiap siklus dapat digambarkan pada tabel 3.2.2 sebagai berikut: Table 3.2.2 Ringkasan Respon Mahasiswa Hukum Respon (%) Siklus
Sangat Setuju
Siklus I Siklus II
45 63
Setuju
RaguRagu
Tidak Setuju
27 25
13 6
8 4
Sangat Tidak Setuju 7 2
Berdasarkan tabel 3.2.2, jelas bisa diamati bahwa ada peningkatan persentase yang signifikan dari mahasiswa yang sangat setuju dengan penerapan Strategi Opinionnaires. Respon positif ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menikmati kegiatan menulis melalui strategi ini. Interpretasi ini didukung oleh partisipasi aktif mahasiswa selama kuliah. Mereka aktif dan percaya diri ketika mengekspresikan ide-ide mereka dan lebih ceria ketika membuat sebuah karya tulis. SIMPULAN Sesuai dengan temuan dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa hukum dapat ditingkatkan dengan penggunaan Strategi Opinionnaires. Strategi ini efektif bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan menulis dan menangani masalah yang dihadapi ketika menulis. Secara kuantitatif, dibuktikan dengan skor rata-rata yaitu 59 di Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
177
Unmas Denpasar
pre-test, 65 di post-test 1, dan 76,5 di post-test 2. Peserta juga memberikan respon positif terhadap penerapan strategi ini yang dibuktikan dengan meningkatnya persentase tanggapan sangat setuju dan setuju dari post-test 1 dan post-test 2. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepadaTuhan yang Maha Esa karena atas berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Peneliti juga memberikan rasa terima kasihnya kepada semua orang dan segala hal di sekelilingnya, karena peneliti percaya bahwa manusia bisa memetik pelajaran dari apapun. Nyatanya, penelitian ini berjudul Strategi Opinionnaires: Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa Hukum adalah penelitian tentang menulis yang dilakukan oleh peneliti yang dilatarbelakangi oleh temuan masalah signifikan yang dihadapi oleh mahasiswa hukum. Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Batubara, Evalia and Rosa, Rusdi Noor. 2014. Using Opinionnaires Strategy in Teaching Writing A Discussion Text to Senior High School Students. Padang: State University of Padang. Available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jelt/article/view/3706, downloade on 16 June 2016. Hook Jc. and Evans B. 2004. Define Writing as A Tool for Communication. Available at http://www.sil.org/lingualinks/literacy/referencematerials/glossaryofliteracyterms/what arewritingskills.htm, downloaded on 3 June 2016. Marhaeni, A.A.I.N. 2005. Pengaruh Asesmen Portifolio Dan Motivasi Berprestasi Dalam Belajar Bahasa Inggris Terhadap Kemampuan Menulis Dalam Bahasa Inggris. Unpublished thesis: Universitas Negeri Jakarta. White and Johnson. 2001. Opinnionaires/Anticipation Guide. Available at https://www.scribd.com/doc/61730989/Opinionnaire-Anticipation-Guide,downloaded on 17 June 2016.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016