PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYAMENGGUNAKANMETODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’HAD ISLAM DESA PLALAR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANGTAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
NOVITA NUR AFIFAH NIM : 115-12-012
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2016 / 2017
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’HAD ISLAM DESA PLALAR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANGTAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
NOVITA NUR AFIFAH NIM : 115-12-012
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2016 / 2017
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Novita Nur Afifah
NIM
: 115-12-012
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 19 Agustus 2016 Yang Menyatakan
Novita Nur Afifah
vi
MOTTO
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, tuhan serta sekalian alam.
vii
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Allah SWT tuhan semesta alam. 2. Bapakku Sardiyanto dan Ibuku Sudarti yang selalu mencurahkan dukungan, kasih sayang serta do’anya yang tanpa henti. 3. Adikku Muhammad Fathul Wahab. 4. Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam segala situasi. 5. Muhammad Romi Rifki, sahabat sekaligus saudara yang sangat istimewa 6. Teman-teman terbaikku, Miggi Aisyah Safitri, Desy Retno Larasati dan Nofita Nur Hidayati yang telah bersedia menemani dan memberikan dorongan terbaiknya.
viii
ABSTRAK Afifah, Novita Nur, 2016. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas V Semester II MI Ma’had Islam desa Plalar kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan,Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti M. Si Kata Kunci: Prestasi Belajar IPA, Metode Demonstrasi Berdasarkan pengamatan, selama ini MI Ma’had Islam Desa Plalar sebagian besar siswanya kurang menyukai terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian serta ulangan semester mata pelajaran IPA yang terbilang rendah yaitu rata-rata siswa mendapatkan nilai dibawah KKM 70 sebanyak lebih dari 50 persen dari keseluruhan siswa. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kreativitas pengajar, sehingga siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar di kelas.Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Sifat-sifat Cahaya pada siswa kelas V Semester II MI Ma’had Islam Desa plalar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pembelajaran IPA materi sifat-sifat Cahaya menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan: pertama hasil belajar siswadalam belajar mengajar (KBM), pada siklus I, Siklus II, dan siklus III. Kedua hasil belajar tersebut yaitu siswa yang tuntas pada siklus I rata-rata nilai 69,2, siklus II 70,6, dan siklus III 79,5.
ix
Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrohim Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada AllahSWT, yang telah memberikan petunjuk kepada manusia menuju kebaikan. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasulullah SAW. Berkat Inayah Allah jualah penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi
ini
yang
sederhana
ini,
untuk
memperoleh
gelar
sarjana
dalam
Ilmu
memenuhi Tarbiyah
tugas
dan syarat
guna
Jurusan Pendidikan
Guru
Madrasah Ibtidayah. Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Penulis menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas V Semester II MI Ma’had Islam Desa Plalar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya, penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga 3. Ibu Peni Susapti, M.Si,
selaku
Ketua
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah dan selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga,
x
pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sejak awal hingga skripsi ini selesai. 4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah. 5. Bapak Amir, S.Pd, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam serta para karyawan yang telah membantu memberikan informasi serta data penelitian tentang Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam, juga kepada para siswa yang telah banyak membantu. 6. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik materi maupun spiritual. 7. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya PGMI 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima Allah SWT dan mendapat pahala yang sepantasnya. Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik
yang
bersifat
membangun
demi penyempurnaan
skripsi
ini,
hal
ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. penulis juga menyadaribahwa skripsi ini masih banyak kekurangan bahkan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Salatiga, 15 Agustus 2016 Penulis xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..............................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................
iv
MOTTO...................................................................................................
v
PERSEMBAHAN...................................................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
viii
DAFTAR ISI ........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
ix
DAFTAR TABEL..................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...
xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................
2
C. Tujuan Penelitian.................................................................
3
D. Hipotesis ............................................................................
3
E. Manfaat Penelitian..............................................................
3
F. Definisi Operasional............................................................
4
G. Metodologi Penelitian........................................................
6
H. Sistematika Penulisan ........................................................
12
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................
15
A. Prestasi Belajar ...................................................................... 15 B. Mata Pelajaran IPA...............................................................
25
C. Demonstrasi…….................................................................... 30 D. Konstruktivisme....................................................................... 30 E. Cahaya ………………………………………………………
32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 37 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................
37
B. Subyek Penelitian ..................................................................
37
C. Pelaksanaan Penelitian........................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
49
A. Hasil Penelitian..................................................................... 49 B. Pembahasan.......................................................................... 66 C. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung ....................... 70 BAB V PENUTUP ...................................................................................
72
A. Kesimpulan .........................................................................
72
B. Saran ................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 75
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : SK (Surat Kelulusan) IAIN Salatiga Lampiran 2 : RPP Siklus I, II dan III Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I, II dan III Lampiran 4 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I, II dan III Lampiran 5 : Nilai Siswa Pretest dan Postest Siklus I, II dan III Lampiran 6 : Dokumen Foto Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 7 : SK Pelaksanaan Penelitian Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 9 : Daftar SKK Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ……………………... 29
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran ………………………… 46
Tabel 4.1
Hasil Nilai Pretest Siklus I ………………………………………... 49
Table 4.2
Hasil Nilai Postest Siklus I ……………………………………….. 51
Table 4.3
Lembar Pengamatan Guru Siklus I ………………………………. 52
Table 4.4
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ……………………………… 53
Tabel 4.5
Hasil Nilai Pretest Siklus II ………………………………………. 55
Table 4.6
Hasil Nilai Postest Siklus II ………………………………………. 57
Table 4.7
Lembar Pengamatan Guru Siklus II …………………………….... 58
Table 4.8
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ……………………………... 59
Tabel 4.9
Hasil Nilai Pretest Siklus III ……………………………………… 61
Table 4.10
Hasil Nilai Postest Siklus III ……………………………………… 63
Table 4.11
Lembar Pengamatan Guru Siklus III ……………………………… 64
Table 4.12
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III …………………………….. 64
Tabel 4.13
Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I ………………………………….. 66
Tabel 4.14
Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II …………………………………. 68
Tabel 4.15
Ketuntasan Nilai Siswa Siklus III ………………………………… 70
Tabel 4.16
Rekapitulasi Hasil Nilai Siswa ……………………………………. 68
Tabel 4.17
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa ………………………………. 68
xv
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1
Siklus Pemecahan Masalah Menurut Arikunto ………………….… 08
Gambar 2.1
Peristiwa Pembiasan Cahaya …………………………………….… 33
Gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I ……………………….... 66
Gambar 4.2
Diagram Pengamatan Siswa Siklus I …………………………….... 67
Gambar 4.3
Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II ……………………....... 68
Gambar 4.4
Diagram Pengamatan Siswa Siklus II …………………………....... 69
Gambar 4.5
Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus III ……………………...... 70
Gambar 4.6
Diagram Pengamatan Siswa Siklus III …………………………..... 71
Gambar 4.1
Diagram Aktivitas Siswa ………………………………………...... 73
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan masih memiliki peranan penting baik formal maupun informal. Adanya pendidikan yang maju dan berkembang, maka Sumber Daya Manusia akan lebih terarah dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa di Madrasah Ibtidaiyah. Ditinjau dari segi perkembangannya, seorang guru harus menciptakan suasana kelas yang hidup, memiliki keterampilan, serta keahlian untuk memilih penggunaan strategi pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan strategi yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik IPA, yaitu inkuiri (mencari tahu) dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang hal-hal yang dipelajari dalam IPA yaitu alam sekitar. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu dasar yang saat ini mulai berkembang pesat, baik materi, fungsi dan kegunaannya. Salah satu tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan
Alam
di
Madrasah
Ibtidaiyah
adalah
untuk mengetahui
keanekaragaman makhluk hidup dan alam semesta. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai induk dari cabang ilmu yang harus dilaksanakan dengan baik, karena Ilmu Pengetahuan Alam masih dianggap pelajaran yang sulit, sehingga sebagian siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
1
Berdasarkan pengamatan, selama ini MI Ma’had Islam desa Plalar sebagian besar siswanya kurang menyukai terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian serta ulangan semester mata pelajaran IPA yang terbilang rendah yaitu rata-rata siswa mendapatkan nilai dibawah KKM 70 sebanyak lebih dari 50 persen dari keseluruhan siswa. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kreativitas pengajar, sehingga siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar di kelas. Keberhasilan belajar siswa di kelas dapat dilihat dari bagaimana cara guru mengajar yang bervariatif sehingga pembelajaran tidak monoton. Salah satu pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh guru adalah menyampaikan materi dengan baik, dan mampu untuk menemukan sesuatu yang baru dan bermakna bagi siswa dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut dengan mengangkat judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas V Semester II MI Ma’had Islam Desa Plalar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V Semester II MI Ma’had
2
Islam Desa Plalar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V Semester II MI Ma’had Islam Desa Plalar Kecamatan Getasan Tahun Ajaran 2016/2017. D. Hipotesis Menurut Arikunto (1982: 63) Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V Semester II MI Ma’had Islam Desa Plalar Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitiaan dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dilihat dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian
ini
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
pengembangan
pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan IPA yang diperoleh dari penelitian di lapangan. 2. Manfaat Praktis a. Untuk Guru 3
1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan IPA di Madrasah Ibtidaiyah. 2) Dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas dalam mengajar pelajaran IPA. 3) Dapat
diperoleh
strategi
yang
tepat
untuk
meningkatkan
pembelajaran IPA yang telah disampaikan. b. Untuk Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar di kelas. 3) Dapat menumbuhkan semangat belajar siswa pada pelajaran IPA. c. Untuk Sekolah 1) Dapat meningkatkan mutu pembelajaran IPA di Sekolah. 2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di Sekolah. 3) Dapat meningkatkan program Madrasah menjadi lebih baik dan berjalan dengan lancar. F. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut: 1. Prestasi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata 4
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengannilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 2. Pengertian pelajaran IPA Pelajaran IPA adalah suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan, dan juga analisis (lord Bullock dalam Garnida, 2000: 2). 3. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari yang sering disertai penjelasan lisan. G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang di terapkan adalah penelitian tindakan kelas. Istilah “Penelitian Tindakan Kelas” diartikan sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehinggahasil belajar siswa meningkat
(Arikunto,
2006: 91). Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan tiga siklus tindakan, setiap siklus terdiri dari (a) perencanaan, (b)
pelaksanaan
tindakan,
(c)
observasi dan (d) refleksi. Tiga siklus tersebut tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki, baik efektifitas, perhatian siswa maupun prestasi belajar siswa. 2. Subjek, lokasi, dan waktu penelitian 5
a. Subyek penelitian Subjek yang saya teliti adalah siswa kelas V semester II MI Ma’had Islam desa Plalar kecamatan Getasan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah 20 siswa perempuan
yang
terdiri
dari
10
anak
dan 10 siswa anak laki-laki. Dasar pertimbangan pilihan
subyek yaitu kelas V yang berumur 11-12 tahun dianggap sudah mampu untuk berpikir secara ilmiah dibandingkan dengan kelas bawah. b. Lokasi Penelitian Lokasi
penelitian
ini
adalah
di
MI
Ma’had Islam desa Plalar
kecamatan Getasan kabupaten Semarang. Dengan pertimbangan bahwa selain karena permasalahan yang ada, lokasi tersebut belum pernah untuk penelitian. c. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2016. 3. Siklus Penelitian a. Perencanaan 1) Peneliti
menetapkan
penggunaan
model
konstruktivisme
untuk
pemecahan masalah. 2) Peneliti membuat skenario pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar dengan meminta masukan dari guru. 3) Membuat alat pembelajaran. 4) Membuat observasi. 6
b. Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
skenario
yang
telah
dirancang. c. Observasi Pengamatan
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
tindakan,
keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh dan menggali
data
yang akurat
bagi perbaikan siklus
berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan guru adalah mengamati kegiatan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam menemukan konsep yang terkandung dalam materi pembelajaran, membangun hubungan antara konsep dengan materi lain sehingga siswa menemukan makna yang terkandung di dalam materi yang telah dipelajari. d. Refleksi Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis berdasarkan data tersebut. Guru dapat merefleksikan diri mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan agar dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada tahap siklus berikutnya.
Gambar 1.1 Siklus pemecahan masalah menurut Arikunto (2006:16)
7
? Dalam
Penelitian
tindakan
kelas
ini, peneliti
memerlukan beberapa
siklus/tahapan hingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Adapun tahap penelitian tersebut yaitu : a. Perencanaan (Planing) Peneliti
telah
menyiapkan
rencana
pembelajaran,
media
pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya yaitu alat peraga seperti
8
karton, hvs, mika, cermin, senter, gelas dll untuk memudahkan siswa dalam memahami sifat-sifat cahaya. Peneliti mengarahkan siswa untuk melakukan, mengamati dan menemukan sendiri pengetahuan yang ada. b. Pelaksanaan Tindakan (Action) Peneliti menyajikan materi pembelajaran sifat-sifat cahaya dalam menggunakan alat peraga seperti karton, hvs, mika, cermin, senter, gelas. c. Pengamatan (Observation) Peneliti melakukan pengamatan, perhatian siswa, tanggapan siswa, dan keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan tolak ukur yang di pakai dalam pelaksanaan Observasi, maka kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut: 1) Terjadinya peningkatan praktek pembelajaran, seperti: peningkatan minat belajar siswa. 2) Terjadinya keterlibatan siswa secara maksimal untuk tercapainya proses pembelajaran. 3) Terjadinya pembelajaran yang efektif dan menarik bagi siswa maupun guru. d. Refleksi (Reflection) Refleksi dalam penelitian tindakan kelas di pahami sebagai kegiatan analisis-analisis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaantindakan. Tindakan ini dilakukan pada saat merancang tindakan, saat tindakan di lakukan dan saat setelah 9
berakhir
kegiatan. Refleksi
di
arahkan pada seluruh konteks
pembelajaran. 4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi 1) Lembar Observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran. 2) Lembar Observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung. b. Pedoman Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambar umum sekolah, keadaan proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. c. Lembar Evaluasi/Tes 5. Tehnik Pengumpulan Data a. Tes Digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran. b. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang menjadi sasaran. c. Dokumentasi
10
Digunakan untuk mencari data-data mengenai variabel. seperti, transkip buku, catatan dan sebagainya. Metode ini dipakai untuk memperoleh gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, serta keadaan sarana dan prasarana. 6. Analisis Data Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan di setiap siklusnya. a. Ketuntasan individual Ketuntasan setiap siswa dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 pada materi sifat-sifat cahaya, dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi.
b. Ketuntasan klasikal Persentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 80% dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥70. Pengukuran persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P : Persentase Ketuntasan
11
X : Jumlah Siswa yang Tuntas Xi : Jumlah Siswa (Djamarah, 2000: 226-227) H. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini di susun dalam format skripsi sebagai berikut: 1. Bagian Awal Terdiri dari: Halaman Judul, Nota Pembimbing, Lembar Pengesahan, Pernyataan keaslian tulisan, Motto, Persembahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Lampiran, daftar table, dan Daftar Gambar. 2. Bagian isi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis F. Definisi Operasional G. Metodologi penelitian H. Sistematika penulisan BAB II Kajian Pustaka A. Prestasi Belajar B. Mata Pelajaran IPA 12
C. Demonstrasi BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi per siklus B. Pembahasan BAB V Penutup A. Kesimpulan B. Saran
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan
yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Adapun beberapaahli mengemukakan definisi pengertian prestasi belajar sebagai berikut: MenurutPurwadarminta menyatakan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai. Sukmadinata (2004: 102) berpendapat bahwa prestasi belajar/hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar
adalah
hasil yang
dicapai
oleh seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana yang telah dinyatakan dalam raport. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa prestasi adalah segala kemampuan atau usaha yang dapat dicapai dengan maksimal dan memuaskan. Untuk mengetahui prestasi siswa makasangat diperlukan adanya evaluasi dalam proses belajar mengajar di sekolah.
14
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua bagian yang saling berkaitan sangat erat, karena kegiatan pembelajaran akan berhasil setidaknya dapat dilihat dari hasil tes. Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai manakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain berhasil dengan baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor, inilah merupakan perwujudan hasil belajar (Purwanto, 2013: 102). Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi belajar dapat digunakan suntuk mengetahui sejauhmana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa
dalam
menerima,
menolak
dan
menilai informasi-informasi
yang
diperoleh dalam proses belajar. Prestasi seseorang diukur sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap bidang studi setelah proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Prestasi belajar mempunyai berbagi fungsi, yaitu sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan dan lambang pemuasan hasrat ingin tahu (Arifin, 1989: 79). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar disampaikan oleh Sumadi Suryabrata dan Lilik Sriyanti (2009:24) sebagai berikut : 15
a. Faktor eksternal 1) Faktor non sosial Faktor non sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar, diantaranya berupa cuaca, alat, gedung dan sejenisnya. 2) Faktor sosial Faktor
sosial
adalah
faktor-faktor
di
luar
individu yang berupa
manusia.Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak.Faktor sosial yang di maksud di sini adalah faktor manusiawi yang dalam hal ini adalah adanya interaksi antara sesama manusia yakni lingkungan di mana anak itu melakukan pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu : a) Lingkungan keluarga Keluarga adalah lingkungan utama yang di kenal dan digeluti oleh anak didik.Pada lingkungan ini banyakindentifikasi yang di peroleh anak dari anggota keluarganya, baik yang berupa bimbingan atau didikan. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolahdan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial
16
psikologis yang ada pada keluargasangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. (Sukmadinata, 2009: 163). b) Lingkungan Sekolah Sebagai mana telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan sekolah adalah merupakan lingkungan belajar secara sistematis dan terampil serta terarah.Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat efektif, maka dari itu tugas dan tanggung jawab sekolah mempunyai arti
yang sangat
besar
dalam
mempengaruhi
pendidikan
anak
(Sriyanti, 2009:24) . c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan.Karena pendidikan anak itu sangat dipengaruhi oleh
keadaan
lingkungan.Mengingat
demikian
besarnyapengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknyadengan hasil yang maksimal dan memuaskan.
b. Faktor internal 17
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
eksternal
dan
internal
mempengaruhi
keberhasilan
belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung) namun bisa juga negatif (menghambat) (Sriyanti, 2009:21). Dalam kegiatan belajar siswa, faktor psikologis ini akan memberikan andil dan pengaruh yang cukup besar, karena faktorfaktor psikologis ini anak senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Adapun
faktor
psikologis
adalah
yang berhubungan
dengan
kejiwaan
peserta didik. Yang termasuk dalam faktor ini adalah kecerdasan, perhatian, bakat, minat, emosi dan motivasi. Motivasi sangatlah berpengaruh terhadap prestasi belajar. Motivasi adalah suatu tingkah laku atau
kegiatan dalam rangka
mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun afektif (sikap). Menurut Winataputra motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas bila motornya tidak ada maka aktivitastidak akan terjadi. Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Seseorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dari dalam dirinya. Begitu pula dengan kegiatan belajar, siswa melakukan belajar karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas itu demi tujuan yang diinginkan. Dalam hubungan dengan belajar ini, motivasi mempunyai peranan yang 18
sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak, siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara optimal. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, mengarahkan sikap dan perilaku ndividu belajar (Mudjiono, 1999: 80) Berdasarkan pendapatan tersebut diatas bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh
perhatian yang besar terhadap
pelajaran yang diberikan dan diaktualisasikan dalam kegiatan belajarnya. Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Rusyan (1989: 123) motivasi belajar mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut: c. Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti perbuatan belajar. d. Mengarahkan aktivitas belajar peserta didik. e. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat lagi tujuan tersebut. f. Menggerakan seperti mesin bagi mobil. Besar-kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Berdasarkan fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan 19
belajar, menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian maka motivasi yang dimiliki siswa, semakin tinggi intensitas belajarnya, semakin tinggi pula kemungkinan untuk berhasil dan untuk berprestasi. 3. Pengertian Belajar Pengertian belajardalam kamus umum bahasa Indonesia (2007: 17) balajar memiliki
arti
Witherington
berusaha belajar
memperoleh
adalah
suatu
kepandaian
perubahan di
atau
ilmu. Menurut
dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu polabaru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Ngalim,2013: 84). Sedangkan menurut Slameto (1988: 2) bahwa belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Senada
dengan
pendapat
Gredler
(2011:
174)
mengatakan bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah obyek terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, manusia, atau hal-hal lain yang dijadikan bahan belajar (Dimyati, 2013:7). Sehingga belajar 20
harus ada perubahan, apabila tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. Dari pendapat ini dapat di artikan bahwa belajar adalah berubah yang berarti usaha mengubah tingkah laku pada individu-individu yang belajar meliputi
penambahan
ilmu
pengetahuan,
kecakapan, ketrampilan,
sikap,
pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuain diri. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti mencakup unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini berdasarkan definisi belajar dan tujuan penelitian ini, memaknai belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri ditampakkan
dalam
bentuk
peningkatan
kualitas dan
seseorang kuantitas
yang
tingkah
laku,seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuain diri terhadap lingkungan
apapun
yang dilakukan dengan sadar dan terencana. Belajar
merupakan suatu proses atau jalan yang harus ditempuh untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau diketahui tetapi tidak menyeluruh tentang suatu hal. Melalui belajar seseorang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuannya.Sebagaimana dalam balajar IPA, ketika panca indra dilibatkan secara langsung yaitu denganeksperimen maka peningkatan pemahaman siswa lebih tinggi dari sekedar mendengar dan melihat saja, karena dalam proses belajar seperti ini 3 aspek kemampuan yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik 21
semua dilatih untuk menghasilkan kemampuan maksimal, yang pada akhirnya menghasilkan prestasi yang memuaskan. 4. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai suatu proses yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan, tingkah laku atau kecakapan (Purwanto, 1988: 106). Untuk meningkatkan suatu keberhasilan harus memperhatikan faktor-faktor yang ada didalam proses belajar. Menurut Semiawan (2002: 10) ada dua unsur mekanisme adaptasi yang terkait dalam setiap tindakan diantaranya : akomodasi (perolehan) dan asimilasi (pertukaran) informasi baru dengan yang lama dalam proses belajar. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan respon terhadap lingkungan baru. Unsur lain yang mempengaruhi belajar adalah alat bantu belajar, pendekatan, suasana belajar, kondisi siswa, motivasi dan bahan / materibelajar. 5. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip
belajar
dilakukan
dalam
kondisi
yang berbeda.Adapun
Prinsip belajar menurut (Sukmadinata, 2009: 165) adalah sebagai berikut: a. Berkembang dan belajar mrupakan dua halyang berbeda, tetap berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan belajar perkembangan individu lebih pesat. b. Kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan terus-menerus. Perbuatan belajar dilakukan individu baik secara sadar ataupun tidak, disengaja ataupun tidak, direncanakan ataupun tidak. 22
c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan dan usaha dari individu sendiri. Dengan berbekalkan potensi tinggi dan dukungan faktor yang menguntungkan, usaha belajar dari individu yang efisien yang dilaksanakan pada tahap kematangan yang tepat akan memberikan hasil belajar yang maksimal d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan. e. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. f. Proses belajar dapat berjalan dengan bimbingan seorang guru, tetapi juga tetap berjalan meskipun tanpa guru. Belajar berlangsung dalam situasi formal maupun informal. g. Perbuatan belajar bervariasi, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks. h. Belajar itu perlu lingkungan yang menantang bagi anak agar dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. j. Untuk kegiatan belajar tertentu, diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain. 6. Tujuan Belajar Robert M. Gagne (1986: 15) mengelompokkan kondisi belajar dengan tujuan yang
akan
dicapai
dalam
belajar.
Dari beberapa tujuan belajar ada lima
kemampuan yang secara nyata dalam mencapai proses belajar yaitu:
23
a. Keterampilan intelektual merupakan hasil belajar yang penting dari system belajar skolastik. b. Strategi kognitif secara luas, yang meliputi: aspekadaptasi, asimilasi, akomodasi dalam proses belajar mengajar siswa. c. Memperoleh informasi verbal dalam pengetahuan sebagai informasi dan fakta. d. Keterampilan motorik dapat diperoleh di sekolah seperti: mengetik, menulis, menggambar, mengukur, dan sebagainya. e. Memiliki sikap atau nilai merupakan hasil belajar yang bersifat emosi pribadi, seperti: berbuat baik terhadap orang lain, percaya diri, memiliki inisiatif, dan yang paling penting harus berintegritas dengan lingkungan sekitar.
B. Mata Pelajaran IPA 1. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi secara
logis
pengalaman
sistematis melalui
tentang
serangkaian
alam proses
sekitar, ilmiah
yang
diperoleh
seperti:
dari
pengamatan,
penyelidikan, penyusunana hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti pengujian gagasan (Sapriati dkk, 2009: 511). Sedangkan menurut Ali dan 24
Rahma (1991: 18) menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan atas pengamatandan induksi fowler. Dari kedua pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahun Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dalam rangka mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Mata pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan dan
mengembangkan
pengetahuan,
ketrampilan,
sikap,
dan nilai-nilai
ilmiah pada siswa serta rasa menyintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan caramencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
25
dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam. 2. Tujuan, Ruang Lingkup, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pengajaran IPA bagi Siswa a. Tujuan Adapun tujuan pengajaran IPA bagi siswa (Depdikbud 1994: antara lain: 1) Agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. 2) Agar siswa memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan
pengetahuan, gagasan yang berkaitan dengan alam sekitar. 3) Agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap lingkungan alam di sekitar kita sehingga menyadari akan kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. 4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggug jawab dan mandiri. 5) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar. 6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk 7) memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. b. Ruang Lingkup
26
Ruang Lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya. 2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan. 3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya, pesawat sederhana, cahaya, bunyi, tata surya, bumi, dan benda-benda langit lainnya. 4) Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya. 5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan pelestariannya (Depag, 2002: 254). c. Standar Kompetensi Mata pelajaran IPA diajarkan pada MI Ma’had Islam Kopeng tentunya memiliki standar kompetensi. Adapun standar kompetensi bagi siswa MI kelas V adalah: 1) Memahami dan menggunakan sifat-sifat cahaya melalui percobaan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Memahami dan membuktikan bahwa cahaya dan penglihatan sangat berhubungan dalam kehidupan sehari-hari 3) Membuktikan bahwa
cahaya
memecahkan masalah. d. Kompetensi Dasar 27
memiliki
berbagai
warna dalam
Mata pelajaran IPA diajarkan pada MI Ma’had Islam Kopeng tentunya memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi bagi siswa MI kelas V adalah: Table 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikansifat-
1) Memahami dan menggunakan
sifat cahaya
sifat-sifat cahaya melaluipercobaan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Memahami dan membuktikan bahwa cahaya dan penglihatan sangat berhubungan dalam kehidupan sehari-hari 3) Membuktikan bahwa cahaya memiliki berbagai warna dalam memecahkan masalah (KTSP MI Ma’had Islam 2015: 67).
C. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari yang sering disertai penjelasan lisan.
28
Metode ini adalah metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain atau peserta didik memperlihatkan kepada seluruh siswa kelas tentang suatu proses melakukan atau suatu proses jalannya perbuatan tertentu (Hasibuan, 2012: 29). Adapun langkah- langkah dalam pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut: a.
Guru menyusun tujuan untuk memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
b.
Guru mengamati apakah jumlah siswa dirasa cukup untuk memberi kesempatan siswa melaksanakan metode demonstrasi agar pembelajaran berhasil dengan baik.
c.
Guru meneliti alat dan sarana yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya.
d.
Guru menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.
e.
Guru mempertimbangkan ketersediaan waktu agar cukup sehingga dapat memberi keterangan bila perlu dan siswa dapat bertanya.
f.
Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya.
g.
Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan itu berhasil. Bila perlu demonstrasi bisa diulang.
D. Sifat-sifat Cahaya Haryanto (2004: 160) menyatakan bahwa cahaya berasal dari sumber cahaya.Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat memancarkan cahaya. Sumber cahaya yang paling utama adalah matahari, sumber cahaya yang lain yaitu 29
lilin, senter, bintang, api, lampu dan kilat. Tanpa cahaya makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik maka cahaya
sangat dibutuhkan bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi. Dengan adanya cahaya Manusia dapat melihat bendabenda di sekitarnya karena benda memantulkan cahaya ke mata. Tumbuhan dapat
melakukan proses memasak makanan dan tumbuh secara cepat serta
hewan dapat berkembang biak dengan baik. Handayani, dkk. (2002: 100) menyatakan bahwa cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Sifat-sifat cahaya adalah sebagai berikut: a. Cahaya merambat lurus Apabila kita memperhatikan cahaya matahari, maka tampak bahwa berkas cahayanya merambat lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat kita lihat pada cahaya lampu senter atau mobil di malam hari (Haryanto, 2004: 160). b. Cahaya dapat menembus benda bening Benda bening menurut Handayani, dkk (2002: 102) adalah benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang diterimanya.Contohnya kaca, plastik bening, dan airbening. Benda tembus cahaya adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya.Beberapa contoh diantaranya kaca kabur, kertas minyak, dan gorden tipis. Benda tidak tembus cahaya benda-benda
yang tidak
dapat meneruskan 30
cahaya
yang
adalah
diterimanya.
Contohnya kertas karton, triplek, batu, kayu, seng, kain tebal, dan tembok Cahaya
dapat dipantulkan. Cahaya
Handayani,
pantul
atau
sinar
pantul
menurut
dkk (2002: 107) adalah berkas cahaya yang dikembalikan oleh
permukaan benda. Berdasarkan hasil pantulannya, cahaya pantulan dibagi dua yaitu: 1) Pemantulan difus (baur) adalah pemantulan cahaya kesegala arah secara tidak teratur. Contohnya pecahan beling. 2) Pemantulan teratur adalah pemantulan dengan arah teratur. 3) Contohnya seberkas cahaya mengenai permukaan bidang pantul yang rata dan mengkilap, cahaya dan air dalam keadaan tenang.Sifat cahaya yang terpantul pada cermin datar dan cermin lengkung adalah sebagai berikut: a) Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya yang datar. Contoh: cermin pada lemari rias (berkaca). b) Cermin lengkung Cermin lengkung terdiri dari cermin cembung dan cermin cekung. c. Cahaya dapat dibiaskan Peristiwa pembiasan
cahaya
disebabkan oleh perubahan
atau
pembelokan arah rambat cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.Contoh: pensil yang berada di dalam air akan terlihat bengkok, dan dasar kolam yang dangkal. Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat 31
yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garisyang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan.
Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar 2.1 Peristiwa Pembiasan Cahaya Kuraesin,
dkk.(2004:
58) menyatakan bahwa pembiasanterjadi
Karena cahaya melalui batas dua medium yang berbeda kerapatannya. Jadi, cahaya mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda kerapatan zatnya.Cahaya dibiaskan mendekati garis normal apabila cahaya datang dari zat yang renggang ke zat yang lebih rapat.Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal apabila cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang renggang.
32
d. Cahaya putih terdiri berbagai warna Pernahkah kamu melihat pelangi?Kapankah pelangi itu tampak olehmu? Warna-warna apa yang tampak pada pelangi? Pelangi akan tampak bila kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki bermacam-macam warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna ini muncul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Cahaya
yang
tepancar matahari
berwarna
putih.Ketikacahaya
mengenai air, warna cahaya yang tampak bukan putih lagi. Cahaya putih
yang
mengalami
pembiasan
dan
terurai
bermacammacam warna disebut spektrum (Haryanto, 2004: 169).
33
menjadi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Ma’had Islam Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma’arif. Madrasah Ibtidaiyah adalah nama yang diambil dari Bahasa Arab, yang artinya Sekolah Dasar. Sesuai dengan nama yang diambil dari Bahasa Arab, maka madrasah ibtidaiyah dalam proses belajar mengajarnya lebih menonjolkan Pendidikan Agama Islam disamping mata pelajaran umum seperti yang diajarkan di Sekolah Dasar pada umumnya. Pendorong berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Ma’had Islam adalah keinginan dari masyarakat Kopeng dan sekitarnya akan adanya sekolah yang pada waktu itu masih sangat sangat jarang. MI Ma’had Islam berdiri pada tahun 1958. Terdorong rasa olehtanggung jawab yang besar atas kewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang berpengetahuan umum dan agama yang luas serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka atas prakarsa para tokoh agama pada waktu itu didirikan pendidikan yang berlandaskan Islam. B. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di MI Ma’had Islam Kopeng Tahun Ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Cahaya. Subjek penelitian meliputi siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa yang terdiri 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Usia rata-rata 10-11, latar belakang orang tua siswa yaitu sebagai wiraswasta. 34
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2016. Dalam penelitian ini dilaksanakan beberapa siklus, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Gambaran ketiga siklus tersebut adalah: 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama penelitian I dilaksanakan pada Senin, 25 Juli 2016. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Perencanaan 1) Pembuatan RPP siklus I, RPP disusun dengan mempertimbangkan hasil pre test yang dilakukan sebelum tindakan dilakukan. 2) Penyiapan digunakan
perangkat untuk
yang
meliputi
pengamatan
penyiapan
(observasi)
yang
instrumen dilakukan
yang sebagai
berikut: 3) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi yang dimaksud adalah untuk mengetahui prestasi belajar dan perhatian siswa. 4) Lembar
observasi
kegiatan
guru
mengenai pengelolaan kelas oleh guru.
35
dilakukan
untuk
mengumpulkan
5) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat Cahaya. Alat tes yang digunakan adalah pre tes dan post tes. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pada siklus I ini, peneliti bertindak sebagai pengamat. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap proses pembelajaran ini mengacu pada RPP
yang telah direncanakan. Dalam
pelaksanaan
penelitian, peneliti mengambil sub pokok bahasan cahaya mengenai sifatsifat cahaya. Langkah-langkah pelaksanaan meliputi: No
Langkah-langkah
1
Kegiatan Awal
Berdo’a dan mengucapkan salam
Memberikan apersepsi dalam bentuk soal pre test
2
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Guru menjelaskan materi sifat-sifat cahaya melalui
metode
demonstrasi atau memperagakan media dan alat-alat yang menunjukan sifat-sifat cahaya.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok bertugas untuk mengamati sifat-sifat cahaya yang bersifat menembus benda
36
bening, dan merambat lurus yang telah disediakan oleh guru, sekaligus bahan yang disiapkan oleh peneliti.
Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi kelompok. Dalam hal ini siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik, sesuai dengan pembelajaran yang diharapkan.
Setelah selesai berdiskusi kelompok, siswa diharapkan untuk membaca dan menuliskan kembali dari hasil yang telah diamatinya.
Guru menyimpulkan materi sifat-sifat cahaya dengan jelas. Kegiatan Akhir
3
Melakukan Tanya jawab materi kepada siswa untuk bahan refleksi materi ataupun pada saat kegiatan pembelajaran.
Mengadakan post test.
c. Observasi Tahap observasi/pengamatan ini dilakukan untuk mengamati guru dan anak didik pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung. d. Refleksi Hasil yang didapatkan dalam pengamatan/observasi ini adalah siswa masih
kurang
memperhatikan
pembelajaran
37
yang
disampaikan
serta
pengkondisian yang belum maksimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I masih kurang efektif. 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus II meliputi: 1.
Waktu pelaksanaan siklus II mulai tanggal 6 Agustus 2016.
2.
Menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
dengan
pendekatan konstruktivisme dan menggunakan metode yang sesuai yaitu Tanya jawab, demonstrasi dan latihan. 3.
Mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran.
4.
Membuat tujuan dan indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran.
5.
Membuat instrument penelitian yang berupa lembar observasi bagi guru, lembar pengamatan kegiatan siswa, dan tes formatif
6.
Membuat lembar soal evaluasi berupa pre testdan
post testuntuk
mengukur prestasi belajar siswa dan memberikan soalpenugasan untuk
mengetahui
kemampuan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan 38
siswa
dalam menguasai materi
No
Langkah-langkah
1
Kegiatan awal (10 menit)
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru mengabsen siswa
Guru melakukan kegiatan pre test
2
Kegiatan inti (40 menit)
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat cahaya
kepada
siswa.
Siswa diminta untuk mencatat tentang sifat-sifat cahaya.
Guru mengajukan pertanyaan “Apa yang kamu ketahui
tentang sifat-sifat cahaya? Apa yang menyebabkan bendabenda terlihat jelas?.
Guru memimpin tanya jawab antar siswa tentang bukti sifat-sifat scahaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya adanya pelangi, kolam renang tampak dangkal, dalam ruangan bisa terang dan sebagainya.
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham mengenai materi tentang sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung dan cermin cembung
3
Kegiatan akhir (20 menit)
39
Melakukan post test
Do’a penutup
c. Observasi Hasil
observasi
keaktifan,
dan
yang
perhatian
dilakukan siswa
oleh pada
peneliti saat
adalahmegamati
proses pembelajaran
berlangsung. Aktivitas guru yang perludiamati yaitu sebagai berikut: berinteraksi
dengan
siswa,
penerapan
pendekatan
konstruktivisme,
kemampuan membimbing siswa dalam mengerjakan latihan dan tanya jawab, serta kemampuan guru dalam memperjelas materi pembelajaran,
dan
membimbing siswa ketika menyimpulkan materi pembelajaran IPA. d. Refleksi Berdasarkan analisis data dari hasil observasi siklus II telah banyak mengalami perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan. 2. Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran. 3. Sebagian besar siswa fokus terhadap materi pembelajaran. Adapun sudah mengalami keberhasilan yang telah dicapai, akan tetapi masih ada kekurangan dalam siklus II ini, yaitu sebagai berikut:
40
1. Bagaimana agar guru memberikan perhatian khusus bagi siswa, mengaktifkan kembali siswa yang kurang aktif denganmenggunakan metode dan media yang menarik ketika pembelajaran berlangsung. 2. Bagaimana agar pengelolaan waktu dapat diatur lebih tepat lagi. 3. Siklus III a. Tahap perencanaan siklus III meliputi: 1. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 9 Agustus 2016. 2. Menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
dengan
pendekatan konstruktivisme yang menuntut kerjasama antar siswa, dan penemuan pengalaman siswa yang berkaitan dengan sifat-sifat cahaya. 3. Mempersiapkan alat pembelajaran dan membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru, lembar kegiatan siswa, dan tes formatif. 4. Menentukan indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 5. Mempersiapkan media berupa alat peraga pada saat pembelajaran berlangsung. 6. Membuat skenario pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas dengan format terlampir. Perencanaan pada siklus III hampir sama dengan tahapan siklus II, tetapi masih perlu direvisi lagi yaitu sebagai berikut:
41
7. Ketika melakukan praktek kegiatan mengenai sifat-sifat cahaya tentang cahaya merambat lurus dan cahaya menembus bening, siswa yang ramai dan belum aktif ditunjuk oleh guru untuk melakukan kegiatan praktek tersebut. 8. Sebagian siswa dipilih oleh guru untuk membuktikan peristiwa cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening dengan menyesuaikan ketepatan waktu pada saat melakukan kegiatan praktek tersebut. 9. Mempersiapkan hadiah bagi siswa yang dapat menjawabpertanyaan dan yang nilainya tertinggi. b. Pelaksanaan tindakan No 1
Langkah-langkah Kegiatan awal (10 menit)
Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa
Apersepsi
Kenapa
dalam
kelas
ini
bias
terang
padahal
mataharitidak kelihatan dari dalam kelas?
Cahaya apa yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia?
Pre test
Kegiatan inti (40 menit) 2
Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang merambat
42
Guru bersama siswa membuktikan konsep sifat-sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda bening melalui praktek langsung. Dalam kegiatan ini siswa harus bisa membuktikannya dengan baik, dengan
kerjasama
demikian
sesama kelompok.
pembelajaran
Dengan
konstruktivisme bisa
terwujud.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kerjanya.
Guru melakukan Tanya jawab langsung kepada siswa
Guru memberikan reward bagi siswa yang nilainya tertinggi.
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi tersebut.
Kegiatan akhir (20 menit) 3
Post tes
Do’a penutup
c. Observasi Hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa sebagian banyak dari siswa telah aktif dalam proses kegiatanpembelajaran. Adanya pemberian reward/ hadiah menjadikan siswa lebih senang, berpartisipasi, dan bersemangat untuk berpikir secara sehat.
43
d. Refleksi Berdasarkan refleksi dari siklus III telah banyak mengalami peningkatan dan perubahan dalam pembelajaran, yaitu meliputi: 1. Siswa senang dengan metode dan pendekatan yang diterapkan oleh guru pada saat proses pembelajaran. 2. Siswa
memperhatikan
dan
serius
terhadap
materi
yang telah
disampaikan oleh guru. 3. Siswa sangat aktif dan berantusias dalam proses pembelajaran. 4. Banyak siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru. 5. Seluruh siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran karena didukung oleh reward/hadiah dari guru. Hasil yang diperoleh dalam tahapan pengamatan dapat direfleksikan diri pada siklus III telah ditemukan pembelajaran konstruktivisme dan metode yang sesuai untuk mata pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Pada siklus III seluruh
siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam proses
pembelajaran yang disertai dengan media pembelajaran. Penguasaan konsep pokok bahasan tersebut telah mengalami peningkatan, jika dilihat dari indikator penguasaan konsep yaitu meliputi prestasi/ hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan.
44
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran Waktu No
Kegiatan
Juli 2
1
Perencanaan
2
Pra siklus Pelaksanaan Pra Siklus Refleksi
3
Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
4
Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
5
Siklus III
Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
45
3
Agustus 4
1
2
3
4
Analisa Data Penyusunan Hasil Pelaporan Hasil
46
BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian Berdasarkanpengamatan yang dilakukanoleh guru danpenelititentangjalannya proses kegiatanbelajarmengajarpadapelaksanaanpembelajaran siklus I, siklus II, siklus III, diperolehhasilsebagaiberikut: 1. Siklus I Pengamatan hasil pembelajaran siklus I, baik dalam kegiatan guru, aktivitas siswa, dan kegiatan evaluasi, adalah sebagai berikut: a. Hasiltes Hasil pretest yang dilakukan sebelum tindakan pada materi cahaya dan sifat-sifatnya diperoleh data-data yang diuraikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Nilai Pretest Siklus I No
Nama Siswa Salsabila
Hasil Pretest Siklus 1 88
1
√
2
Titana
84
√
3
Elsa
80
√
4
Nisaul Khasanah
66
5
Desti A
76
6
Zulfa
58
7
Trismiyati
80
8
Dian Nurul
68
47
Tuntas
Tidak Tuntas
√ √ √ √ √
9
Aldi
60
√
10
Eka C
68
√
11
Miftah
64
√
12
Sri Wulandari
72
13
M. Rizki
44
√
14
Deka
44
√
15
Sodikin
52
√
16
Raka
48
√
17
Eka Bayu
56
√
18
Fatimah
44
√
19
Habib
60
√
20
Noviyanti
56
√
Jumlah
1268
Rata-rata
63,4
√
Persentase
6
14
30%
70%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 siswa, hanya 6 siswa yang tuntas dengan persentase 30%, dan 14 siswa tidak tuntas dengan persentase 70%. Rata-rata yang diperoleh adalah 63,4, sehingga dikategorikan kurang. Tabel 4.2 Hasil postest siklus I sebagai berikut: No
Nama Siswa
Hasil Postest Siklus 1 84
Tuntas √
1
Salsabila
2
Titana
84
√
3
Elsa
82
√
4
Trismiyati
82
√
48
Tidak Tuntas
5
Desti A
76
√
6
Sri Wulandari
78
√
7
Nisaul Khasanah
72
√
8
Dian Nurul
68
√
9
Aldi
60
√
10
Eka C
72
11
Miftah
68
√
12
Zulfa
62
√
13
M. Rizki
54
√
14
Deka
70
15
Sodikin
62
√
16
Raka
50
√
17
Eka Bayu
62
√
18
Fatimah
70
√
19
Habib
70
√
20
Noviyanti
58
Jumlah
1384
Rata-rata
69,2 Persentase
√
√
√ 11
9
55%
45%
Berdasarkan hasil postes pada siklus I terhadap 20 siswa diperoleh data seperti pada tabel diatas. Siswa yang tuntas sebanyak 11 orang (55%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang (45%) dengan rata-rata 69,2%
49
b. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Tabel 4.3 Lembar Pengamatan terhadap Guru pada Siklus I Skala Penilaian No
Ketrampilan/ Kemampuan Guru
K
C
B
1
Persiapan guru dalam mengajar
√
2
Ketepatan guru dalam membuka pelajaran dan
√
melakukan apersepsi 3
Kemampuan guru menguasai Pelajaran
4
Ketepatan guru menggunakan metode
√ √
pembelajaran 5
Melaksanakan evaluasi Pembelajaran
6
Menutup pelajaran
Keterangan:
√ √
K = Kurang
B = Baik
C = Cukup Setelah pembelajaran siklus I selesai, pengamatan aktivitas guru (peneliti) yang diamati oleh guru kelas V, maka dapat diketahui melalui lembar observasi. tanggapan
Dari hasil
pengamatan tercatat
3
butir
mendapat
baik, 1 butir mendapat tanggapan cukup, 2 butir mendapat
tanggapan kurang.
50
c. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Tabel 4.4 Lembar Pengamatan terhadap Siswa pada Siklus I Aspek Yang Diamati No
Nama
Pengetahuan K
C
Keaktifan B
K
1
Salsabila
√
2
Elsa
√
3
Trismiyati
4
Titania
5
Sri wulandari
√
√
6
Desti A
√
√
7
Nisaul Khasanah
8
Dian Nurul
9
Aldi
√
10
Eka. C
√
11
Miftah
√
12
Habib
√
13
M. Rizki
14
Deka
15
Sodikin
16
Raka
17
Eka Bayu
18
Fatimah
19
Noviyanti
20
Zulfa Jumlah
C
B
K
C
√ √ √
√
√
√
√
√ √ √
√ √
√
√
√
√
√ √
√
√
√ √
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√ √
√
√ √
√
√
√ √ 6
√
√ 6
6
B √
√
√
8
Perhatian
√ 10
4
3
12
5
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus I adalah kategori “kurang”.Hal ini dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif (pengetahuan siswa), afektif (perhatian siswa), dan
51
psikomotorik (keaktifan siswa) sudah menunjukkan adanya peningkatan aktifitas siswa. Hasil Pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus I Berdasarkan hasil pengamatan kondisi pembelajaran siklus I terhadap kegiatan guru dan siswa, Peneliti dapat menemukan adanya hambatan yang dihadapi ketika proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Hambatan – hambatan tersebut meliputi: 1) Pengelolaan kelas yang belum optimal 2) Keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran 3) Penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran 4) Guru kurang menjelaskan dalam menyampaikan materi, sehingga siswa belum mengerti dan memahami pelajaran 5) Hasil kegiatan pada siklus I belum sepenuhnya sesuai dengan rencana penelitian. Berdasarkan hambatan –hambatan di atas, maka yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengadakan rencana perbaikan sebagai berikut: 1) Guru mengelola waktu agar efisien dan praktis. 2) Guru lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar tidak bersifat monoton. 3) Guru memberikan arahan yang jelas terhadap tugas/latihan yang diberikan kepada siswa. 52
2. Siklus II Pada tahap ini peneliti telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran II, soal tes formatif, dan lembar pengamatan siswa. Pada siklus II ini, pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada penggunaan pendekatan konstruktivisme dan metode, demonstrasi dan bimbingan guru. Adapun kegiatan observasi yang digunakan adalah data hasil penelitian, lembar pengamatan guru dan siswa adalah sebagai berikut: a. Hasil Tes Hasil pre test yang dilakukan sebelum tindakan pada materi cahaya dan sifat-sifatnya diperoleh data-data seperti yang diuraikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Nilai PretestSiklus II No
Nama Siswa
Tuntas
Salsabila
Hasil Pretest Siklus II 82
1 2
Titana
86
√
3
Elsa
82
√
4
Trismiyati
84
√
5
Desti A
68
√
6
Sri Wulandari
64
√
7
Nisaul Khasanah
76
8
Dian Nurul
68
53
Tidak Tuntas
√
√ √
9
Aldi
50
√
10
Eka C
60
√
11
Miftah
70
√
12
Zulfa
74
√
13
M. Rizki
54
√
14
Deka
58
√
15
Sodikin
60
√
16
Raka
44
√
17
Eka Bayu
56
√
18
Fatimah
44
√
19
Habib
72
20
Noviyanti
56
Jumlah
1308
Rata-rata
65,4
Persentase
√ √ 8
12
40%
60%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa dari 20 siswa, hanya 8 siswa yang mampu menuntaskan kompetensi yang diujikan dengan persentase 40%, dan sebagian besar belum tuntas 60%. Rata-rata yang diperoleh adalah 65,4%, sehingga mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penjelasan guru yang kurang jelas sehingga beberapa siswa bermain sendiri dan tidak memperhatikan terhadap pelajaran IPA.
54
Tabel 4.6 Hasil Nilai PostestSiklus II No
Nama Siswa
Tuntas
Salsabila
Hasil Postest Siklus II 90
1 2
Titana
86
√
3
Elsa
84
√
4
Trismiyati
80
√
5
Desti A
76
√
6
Sri Wulandari
72
√
7
Nisaul Khasanah
72
√
8
Dian Nurul
68
√
9
Aldi
60
√
10
Eka C
68
√
11
Miftah
70
√
12
Zulfa
74
√
13
M. Rizki
44
14
Deka
78
√
15
Sodikin
72
√
16
Raka
48
17
Eka Bayu
80
18
Fatimah
46
√
19
Habib
60
√
20
Noviyanti
84
√
Jumlah
1412
13
7
Rata-rata
70,6 65%
35%
55
Tidak Tuntas
√
√
√ √
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II terhadap 20siswa diperoleh data seperti pada tabel diatas.Siswa yang tuntas sebanyak 13 orang (65%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 orang (35%) dengan rata-rata 70,6%. b. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Tabel 4.7 Lembar Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II Skala Penilaian No 1
Ketrampilan/ Kemampuan Guru
K
3 4 5 6
Keterangan: K = Kurang Pengamatan
√ √ √ √
B = Baik
C = Cukup
terhadap guru pada siklus
pada skala penilaian yaitu 4 butir
B
√ √
Persiapan guru dalam mengajar Ketepatan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Kemampuan guru menguasai Pelajaran Ketepatan guru menggunakan metode pembelajaran Melaksanakan evaluasi Pembelajaran Menutup pelajaran
2
C
II mengalami peningkatan
mendapat tanggapan baik, dan 2
butir mendapat tanggapan cukup. c. Lembar Pengamatan Siswa Tabel 4.8 Lembar Pengamatan terhadap Siswa pada Siklus II Aspek Yang Diamati No
Nama
Pengetahuan K
C
Keaktifan B
1
Salsabila
√
2
Elsa
√
56
K
C
Perhatian B
K
C
√
B √
√
√
√
√
√
3
Trismiyati
4
Titania
5
Sri wulandari
√
6
Desti A
√
7
Nisaul Khasanah
√
√
8
Dian Nurul
√
√
√
9
Aldi
√
√
10
Eka. C
√
11
Miftah
√
12
Habib
13
M. Rizki
14
Deka
15
Sodikin
√
16
Raka
√
17
Eka Bayu
√
18
Fatimah
√
19
Noviyanti
√
20
Zulfa Jumlah
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√
√
√
8
Keterangan: K = Kurang
√ √
√ 1
√
11
4
B = Baik
√ 8
8
3
9
8
C = Cukup
Hasil dari siklus II ini sudah menunjukkan adanya perubahan, bertambahnya
keaktifan
dan
perhatian
pendekatan konstruktivisme dan
siswa
dalam
menggunakan
demonstrasi langsung kepada siswa
ketika pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya. d. Hasil Pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus II Berdasarkan hasil pengamatan kondisi pembelajaran siklus II terhadap kegiatan guru dan siswa, peneliti dapat menemukan adanya hambatan
57
yang dihadapi ketika proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Hambatan – hambatan tersebut meliputi: 1) Pengelolaan kelas yang belum optimal 2) Keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran 3) Guru kurang menjelaskan kegiatan yang akan berlangsung, sehingga siswa belum mengerti dan memahami pelajaran 4) Hasil kegiatan pada siklus II belum sepenuhnya sesuai dengan rencana penelitian. Berdasarkan hambatan –hambatan di atas, maka yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengadakan rencana perbaikan sebagai berikut: 1) Guru mengelola waktu agar efisien dan praktis. 2) Skenario pembelajaran diperbaiki agar pemanfaatan waktu lebih terencana dan maksimal. 3) Guru lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar tidak bersifat monoton. 4) Guru memberikan arahan yang jelas terhadap tugas/latihan yang diberikan kepada siswa. 3. Siklus III Pada tahap ini peneliti telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran III, soal tes formatif III, lembar pengamatan guru dan siswa dan alat-alat pelajaran yang mendukung 58
pembelajaran. Pada siklus III ini, pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada pendekatan konstruktivisme, tanya jawab, dan pemantapan. a. Hasil Tes Hasil pretestyang dilakukan sebelum tindakan pada materi cahayadan sifat-sifatnya diperoleh data-data seperti yang diuraikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 HasilPretestSiklus III No
Nama Siswa
Hasil Pretest Tuntas Siklus III 78 √
Tidak Tuntas
1
Salsabila
2
Titana
76
√
3
Elsa
80
√
4
Trismiyati
78
√
5
Desti A
70
√
6
Sri Wulandari
72
√
7
Nisaul Khasanah
72
√
8
Dian Nurul
78
√
9
Aldi
68
√
10 Eka C
66
√
11 Miftah
80
√
12 Zulfa
80
√
13 M. Rizki
56
14 Deka
78
√
15 Sodikin
70
√
16 Raka
76
√
17 Eka Bayu
72
√
59
√
18 Fatimah
56
19 Habib
82
20 Noviyanti
58
Jumlah
1446
Rata-rata
72,3
Persentase
√ √ √ 15
5
75%
25%
Berdasarkan tabel 4.9 di atasdiketahui bahwa dari 20 siswa, ada 15 siswa yang telah tuntas dengan persentase 75% dan hanya 5 siswa yang belum tuntas dengan persentase 25%. Rata- rata yang diperoleh adalah 72,3 telah mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran IPA.
Tabel 4.10 Hasil postest siklusIII No
Nama Siswa
Hasil Postest Tuntas Siklus III 90 √
1
Salsabila
2
Titana
82
√
3
Elsa
88
√
4
Trismiyati
84
√
5
Desti A
76
√
6
Sri Wulandari
76
√
7
Nisaul Khasanah
92
√
8
Dian Nurul
78
√
9
Aldi
70
√
10 Eka C
76
√
11 Miftah
80
√
60
Tidak Tuntas
12 Zulfa
84
√
13 M. Rizki
70
√
14 Deka
70
√
15 Sodikin
90
√
16 Raka
80
√
17 Eka Bayu
74
√
18 Fatimah
72
√
19 Habib
88
√
20 Noviyanti
70
√
Jumlah
1590
20
Rata-rata
79,5
Persentase
100%
0%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 siswa telah berhasil tuntas seluruhnya dengan persentase 100%. Rata-rata yang diperoleh adalah 79.5. Hal ini menunjukkan bahwa telah mengalami peningkatan mulai siklus I, II, dan III. b. Lembar Pengamatan Guru Siklus III Tabel 4.11 Lembar Pengamatan terhadap Guru pada Siklus III Skala Penilaian No
Ketrampilan/ Kemampuan Guru
K
C
B
1
Persiapan guru dalam mengajar
√
2
Ketepatan guru dalam membuka pelajaran
√
dan melakukan apersepsi 3
Kemampuan guru menguasai Pelajaran
√
4
Ketepatan guru menggunakan metode
√
61
pembelajaran 5
Melaksanakan evaluasi Pembelajaran
√
6
Menutup pelajaran
√
c. Lembar Pengamatan Siswa Tabel 4.12 Lembar Pengamatan terhadap siswa pada Siklus III Aspek Yang Diamati No
Nama
Pengetahuan K
C
Keaktifan B
K
C
Perhatian B
K
C
1
Salsabila
√
2
Elsa
√
√
3
Trismiyati
√
√
√
4
Titania
√
√
√
5
Sri wulandari
√
√
√
6
Desti A
√
√
√
7
Nisaul Khasanah
√
√
8
Dian Nurul
√
√
9
Aldi
√
√
10
Eka. C
√
√
11
Miftah
√
√
√
12
Habib
√
√
√
13
M. Rizki
√
√
14
Deka
15
Sodikin
√
16
Raka
√
17
Eka Bayu
√
√
18
Fatimah
√
√
19
Noviyanti
√
√
20
Zulfa Jumlah
√
B
√ √
5
62
√
√ √ √ √
√
√ √
√
√
√ 1
√
√ √ √ √
√ 14
0
6
14
√ 2
4
14
Keterangan: K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi pembelajaran baik siswa maupun guru pada siklus III, telah mengalami peningkatan yang cukup bagus, sehingga hambatan atau permasalahan yang muncul pada siklus I dan siklus II sudah tidak terlihat pada siklus III. B. Pembahasan 1. Siklus I Pada siklus I ini, pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi dan metode yang sesuai, sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal formatif dengan jawaban yang benar. Keaktifan siswa muncul karena adanya metode yang sesuai dan alat peraga yang telah tersedia sehingga siswa mudah mengikuti
proses pembelajaran.
Paparan tersebut menunjukkan bahwa siswa MI membutuhkan suatu suasana yang tidak monoton, tidak membosankan, tetapi
menyenangkan dan lebih
bermakna dalam kegiatan pembelajaran. Setelah peneliti mengadakan pengamatan melalui tes formatif yang berupa pre test dan pos test. Hasil pre test yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 14 siswa banyak yang belum tuntas dengan persentase 70% dan hanya 6 siswa yang tuntas dengan persentase 30%. Sedangkan nilai hasil pos tes yang diperoleh siswa adalah mengalami perubahan dalam pembelajaran yaitu hanya 9 siswa dengan persentase 45% yang belum tuntas, 11 siswa yang lainnya dengan persentase 55% telah tuntas, rata-rata yang dicapai 69.2%. 63
Pada siklus I ini belum memenuhi kriteria nilai KKM dalam pembelajaran IPA. Hasil penelitian pada siklus I dapat disajikan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.13 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I No
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
Angka
Ketuntasan
Siswa
1
≤70
Tidak Tuntas
11
55%
2
≥70
Tuntas
9
45%
20
100%
Jumlah
Dari table diatas kondisi nilai siswa dapat dijabarkan pada diagram berikut: Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I
Rentang Nilai
45%
55% Tuntas Tidak Tuntas
64
Dalam pembelajaran yang pertama pengamatan terhadap siswa disajikan pada diagram dibawah ini: Gambar 4.2 Diagram Pengamatan Siswa Siklus I
30% 25% 20%
Pengetahuan Keaktifan
15%
Perhatian
10% 5% 0% SIKLUS I
2. Siklus II Hasil evaluasi siklus I menunjukkan
banyak siswa yang
belum
mencapai ketuntasan belajar, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa mengenai materi cahaya dan sifat-sifatnya. Pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan belajar 65% sebanyak 13 siswa dan yang belum tuntas hanya 7 siswa dengan persentase 35%. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 70,6. Pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan yangbaik. Pada siklus II ini guru lebih menekankan pada aspek kemampuan, keaktifan dan perhatian siswa dalam
proses
pembelajaran
karena
hal
ini
dapat
mendukung
keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya. 65
Tabel 4.14 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II No
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
Angka
Ketuntasan
Siswa
1
≤70
Tidak Tuntas
13
65%
2
≥70
Tuntas
7
35%
20
100%
Jumlah
Dari table diatas kondisi nilai siswa dapat dijabarkan pada diagram berikut: Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II
Rentang Nilai
35% 65% Tuntas Tidak Tuntas
Dalam pembelajaran yang pertama pengamatan terhadap siswa disajikan pada diagram dibawah ini:
66
Gambar 4.4 Diagram Pengamatan Siswa Siklus II
60% 50% 40%
Pengetahuan Keaktifan
30%
Perhatian 20% 10% 0% SIKLUS I
3. Siklus III Perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, persentase keberhasilan pembelajaran maupun persentase ketuntasan belajar. Akan tetapi hasil belajarnya belum maksimal. Selam proses pembelajaran yang diamati adalah kemampuan siswa, keaktifan dan perhatian siswa yang berbeda-beda terhadap pemahaman materi. Pada siklus III atau kondisi akhir siswa lebih senang dan tertarik pada pembelajaran yang disajikan oleh guru sehingga prestasi siswa meningkat sangat memuaskan.Dengan demikian hasil tes formatif sangat memuaskan yakni keseluruhan siswa telah berhasil tuntas 100% dengan nilai rata-rata 79.5.
67
Tabel 4.15 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus III No
Ketuntasan
Jumlah
Persentase
Angka
Ketuntasan
Siswa
1
≤70
Tidak Tuntas
20
100%
2
≥70
Tuntas
0
0%
20
100%
Jumlah
Dari tabel diatas kondisi nilai siswa dapat dijabarkan pada diagram berikut: Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Nilai Siswa Siklus III
Rentang Nilai
45%
55% Tuntas Tidak Tuntas
Dalam pembelajaran yang pertama pengamatan terhadap siswa disajikan pada diagram dibawah ini:
68
Gambar 4.6 Diagram Pengamatan Siswa Siklus III
30% 25% 20%
Pengetahuan Keaktifan
15%
Perhatian 10% 5% 0% SIKLUS I
Pada penerapan metode demonstrasi, peneliti telah melakukan pengamatan terhadap
guru dan siswa pada aspek perhatian, keaktifan, dan kemampuan
siswa. Hasil pengamatan terhadap guru dan siswa dapat disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.16 Rekapitulasi hasil pengamatan terhadap siswa
Siklus I Kriteria No Ketuntasan
Siklus II
Siklus III
Pretest
Postest
Pretest
Postest
Pretest
Postest
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
Tuntas
6
30
11
55
8
40
13
65
15
75
20
100
2
Tidak Tuntas
14
70
9
45
12
60
7
35
5
25
0
0
Jumlah
20
100
20
100
20
100
20
100
20
100
20
100
69
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil observasi terhadap siswa pada siklus I-III Skala Penelitian K Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Kategori
F
C %
F
B %
F
%
Pengetahuan Siswa
8
40%
6
30%
6
30%
Keaktifan Siswa
6
30%
10
50%
4
20%
Perhatian Siswa
3
15%
12
60%
5
25%
Pengetahuan Siswa
1
5%
8
40%
11
55%
Keaktifan Siswa
4
20%
8
40%
8
40%
Perhatian Siswa
3
15%
9
45%
8
40%
Pengetahuan Siswa
1
5%
5
25%
14
70%
Keaktifan Siswa
0
0%
6
30%
14
70%
Perhatian Siswa
2
10%
4
20%
14
70%
Tabel diatas menunjukan bahwa nilai ketuntasan di setiap siklus meningkat dari siklus I sampai siklus III. Sama halnya pada pengamatan siswa pada aspek pengetahuan, keaktifan dan perhatian siswa mengalami peningkatan yang sangat baik di setiap siklusnya. Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat diagram batang tentang aktifitas siswa dari siklus I, II dan III sebagai berikut:
70
70 60 50
Pengetahuan
40
Keaktifan
30
Perhatian
20 10 0
Siklus I
Siklus II Siklus III
C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam pelaksanaan penelitian terdapat berbagai faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran. Berikut ini adalah faktor yang menghambat dan yang mendukung pembelajaran konstruktivisme. 1. Faktor Pendukung a. Siswa menyukai pendekatan konstruktivisme, karena pembelajarannya mengasyikkan, dan menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari. b. Pendekatan konstruktivisme merupakan model pembelajaran baru yang melibatkan banyak siswa kreatif, aktif, dinamis, dan kritis. c. Penggunaan alat peraga sangat mendukung keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. d. Motode Pembelajaran demonstrasi bagi siswa dapat menciptakan kondisi kelas menjadi hidup dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. 71
e. Penyampaian materi lewat pendekatan konstruktivisme bukan merupan beban bagi siswa ketika menerima materi tersebut, meskipun sebenarnya siswa dituntut untuk menemukan hal-hal nyata ketika menerima materi IPA. 2. Faktor penghambat a. Beberapa siswa tidak menyukai pelajaran IPA karena sulit dan dianggap mereka menakutkan. b. Sebelum dilakukan pendekatan konstruktivisme, banyak siswa yang ramai sendiri sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Jika pengkondisian waktu belum stabil, maka pembelajaran tidak akan sesuai dengan yang direncanakan. Sebagian besar siswa jika sudah asyik praktek/percobaan
langsung
terkadang
ramai,
berbicara
sendiri, dan materi yang disampaikan belum selesai karena waktunya habis.
72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demonstrasi pada siswa kelas V semester II MI Ma’had Islam desa Plalar dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini ditandai dengan peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I rata-rata kelas dari nilai pretest adalah 63,4 dan nilai postes yang diperoleh adalah 69.2, siklus II diperoleh rata-rata nilai pretest 65,4 dan nilai postest 70.6 dengan, dan siklus III diperoleh rata-rata pretest 72,3 sedangkan postest 79,5. Pada hasil persentase terhadap nilai pretest dan postest, dapat disimpulkan bahwa pada pretest siklus I sebanyak 30% siswa yang tuntas, untuk postest sebanyak 55% siswa yang tuntas. Padasiklus II jumlah siswa yang tuntas pada pretest meningkat 40%, untuk postest 65%. pada siklus III jumlah siswa yang tuntas sangat memuaskanya itukeseluruhan siswa telah berhasil 100% dengan rata-rata nilai 79,5. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
73
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal, (2001), Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik dan Prosedur, Bandung: Remaja Rosda Karya. Arikunto, dkk, (2008),Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Depag, (2002), Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Ditjen Binbaga Departemen Agama. Djamarah, Syaiful Bahri. (2000) Guru dan Anak Didik dalam Intraksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Handayani, Sarjan, Purwo Sutanto, (2004),Sains, Klaten: Sahabat. Haryanto, (2004),Sains untuk SD kelas V, Jakarta: Erlangga. Johnson Elaine, (2009),Contextual Teaching and Learning, Jakarta: MLC. Khuraesin, (2004),Belajar Pengetahuan Alam, Bandung:Sarana Pancakarya Nusa. Moedjiono Hasibuan, (1995), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya. Mudjiono Dimyati, (2002),Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta. Poerwadarminta, (2006), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto Ngalim, (1990),Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Rusyan Tabrani, Atang Kusdinar, Zainal Arifin, (1989),Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar, Bandung: Rineka cipta. Sapriati, (2009),Pembelajaran IPA di SD, Jakarta: Universitas Terbuka. Semiawan Conny, (2008),Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang. Slameto, (1988),Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara.
74
Sukmadinata, Nana Saodih, (2004),Landasan Psikologi Proses Pendidikan , Bandung: Remaja Rosda Karya. Sriyanti lilik, 2009. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosda Karya.
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Novita Nur Afifah
Tempat tanggal lahir : 24 April 1995 Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Rejosari, RT 01 RW 10, Desa Batur, Kecamatan Getasan
Gol. Darah
:A
Pendidikan : 1. MI Nurul Islam Batur II Lulus Tahun 2006 2. SMP Negeri 10 Salatiga Lulus Tahun 2009 3. SMK Diponegoro Salatiga Lulus Tahun 2012 Demikian daftar Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 19 Agustus 2016 Penulis
Novita Nur Afifah NIM: 115-12-012
76
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH
: MI MA’HAD ISLAM
MATA PELAJARAN
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
: LIMA (V)
SEMESTER
: II (DUA) / GENAP
A. Standar Kompetensi Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model B. Kompetensi Dasar -
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
C. Indikator Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap) D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya 2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap) E. Materi Pembelajaran Pengertian Cahaya Cahaya berasal dari sumber cahaya.Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat memancarkan cahaya. Sumber cahaya yang paling utama adalah matahari, sumber cahaya yang lain yaitu lilin, senter, bintang, api, lampu dan kilat. Tanpa cahaya makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik maka cahaya sangat dibutuhkan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Dengan adanya cahaya Manusia dapat melihat benda-benda di sekitarnya karena benda memantulkan
78
cahaya ke mata. Tumbuhan dapat melakukan proses memasak makanan dan tumbuh secara cepat serta hewan dapat berkembang biak dengan baik. Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Sifat-sifat cahaya adalah sebagai berikut: a. Cahaya merambat lurus Apabila kita memperhatikan cahaya matahari, maka tampak bahwa berkas cahayanya merambat lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat kita lihat pada cahaya lampu senter atau mobil di malam hari. b. Cahaya dapat menembus benda bening Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang diterimanya.Contohnya kaca, plastik bening, dan airbening. Benda tembus cahaya adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya.Beberapa contoh diantaranya kaca kabur, kertas minyak, dan gorden tipis. Benda tidak tembus cahaya
adalah
benda-benda
yang tidak
dapat
meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya kertas karton, triplek, batu, kayu, seng, kain tebal, dan tembok Cahaya dapat dipantulkan. Cahaya pantul atau
sinar
pantul
menurut adalah berkas cahaya yang dikembalikan oleh
permukaan benda. Berdasarkan hasil pantulannya, cahaya pantulan dibagi dua yaitu: 79
4) Pemantulan difus (baur) adalah pemantulan cahaya kesegala arah secara tidak teratur. Contohnya pecahan beling. 5) Pemantulan teratur adalah pemantulan dengan arah teratur. 6) Contohnya seberkas cahaya mengenai permukaan bidang pantul yang rata dan mengkilap, cahaya dan air dalam keadaan tenang.Sifat cahaya yang terpantul pada cermin datar dan cermin lengkung adalah sebagai berikut: a) Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya yang datar. Contoh: cermin pada lemari rias (berkaca). b) Cermin lengkung Cermin lengkung terdiri dari cermin cembung dan cermin cekung. c. Cahaya dapat dibiaskan Peristiwa pembiasan
cahaya
disebabkan oleh perubahan
atau
pembelokan arah rambat cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.Contoh: pensil yang berada di dalam air akan terlihat bengkok, dan dasar kolam yang dangkal. Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garisyang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan. 80
Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar: Peristiwa Pembiasan Cahaya Pembiasan terjadi Karena cahaya melalui batas dua medium yang berbeda kerapatannya. Jadi, cahaya mengalami pembiasan apabila melalui dua medium
yang
berbeda
kerapatan
zatnya. Cahaya
dibiaskan
mendekati garis normal apabila cahaya datang dari zat yang renggang ke zat yang lebih rapat.Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal apabila cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang renggang. d. Cahaya putih terdiri berbagai warna Pernahkah kamu melihat pelangi? Kapankah pelangi itu tampak olehmu? Warna-warna apa yang tampak pada pelangi? Pelangi akan tampak bila kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki bermacam-macam warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
81
Warna-warna ini muncul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Cahaya
yang tepancar matahari
berwarna
putih. Ketika cahaya
mengenai air, warna cahaya yang tampak bukan putih lagi. Cahaya putih
yang
mengalami
pembiasan
dan
terurai
menjadi
bermacammacam warna disebut spektrum. F. Alokasi Waktu 1 x 45 Menit G. Metode Pembelajaran 1. Demonstrasi 2. Penugasan 3. Tanya jawab H. Kegiatan Pembelajaran No
Langkah-langkah
1
Kegiatan Awal
Berdo’a dan mengucapkan salam
Memberikan apersepsi dalam bentuk soal pre test
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2
Kegiatan Inti Eksplorasi
Guru menjelaskan materi sifat-sifat cahaya melalui
82
metode
demonstrasi atau memperagakan media dan alat-alat yang menunjukan sifat-sifat cahaya. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok bertugas untuk mengamati sifat-sifat cahaya yang bersifat menembus benda bening, dan merambat lurus yang telah disediakan oleh guru, sekaligus bahan yang disiapkan oleh peneliti.
Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi kelompok. Dalam hal ini siswa dapat melakukan kerjasama dengan baik, sesuai dengan pembelajaran yang diharapkan.
Konfirmasi
Setelah selesai
berdiskusi
kelompok, siswa
diharapkan
untuk membaca dan menuliskan kembali dari hasil yang telah diamatinya.
Siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok
3
Guru menyimpulkan materi sifat-sifat cahaya dengan jelas.
Kegiatan Akhir
Melakukan Tanya jawab materi kepada siswa untuk bahan refleksi materi ataupun pada saat kegiatan pembelajaran.
83
Mengadakan post test.
I. Media Pembelajaran 1. Gambar tentang sifat-sifat cahaya 2. Senter, gelas, kertas, kardus, mika bening J. Sumber Belajar Buku LKS IPA kelas V semester 2 Buku paket IPA Kelas V Semester 2 K. Evaluasi Jenis alat evaluasi : tes tertulis Bentuk alat evaluasi : 5 soal uraian (terlampir)
Getasan, 29 Juli 2016
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas VI
Amir, S.PdI NIP.197104221993031001
Riani Fitriyah, S.E
84
LEMBAR EVALUASI SIKLUS I Nama
:
Mata Pelajaran : 1. sumber cahaya adalah .... 2. Benda yang dapat ditembus oleh cahaya adalah .... 3. Gelas bening dapat ditembus oleh cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat .... 4. Cahaya yang masuk melalui jendela rumah menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat…. 5. Sebutkan sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui!
KETERANGAN : Untuk setiap poin skor nilainya 20, tetapi apabila setiap soal dijawab setengah atau kurang dari yang diminta di soal maka skor nilainya 10. Apabila jawaban salah namun diisi mendapat skor 2 dan jika jawaban dikosongi mendapat skor 0.
85
KUNCI JAWABAN SIKLUS I 1. Matahari 2. Benda bening 3. Dapat menembus benda bening 4. Merambat lurus 5. Menembus benda bening, merambat lurus, dapat dibiaskan, dapat dipantulkan
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH
: MI MA’HAD ISLAM
MATA PELAJARAN
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
: LIMA (V)
SEMESTER
: II (DUA) / GENAP
L. Standar Kompetensi Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model M. Kompetensi Dasar -
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
N. Indikator Mendeskripsikan sifat cahaya yang mengenai cermin cekung dan cermin cembung O. Tujuan Pembelajaran 3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya 4. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung 5. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung P. Materi Pembelajaran Pengertian Cahaya Cahaya berasal dari sumber cahaya.Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat memancarkan cahaya. Sumber cahaya yang paling utama adalah matahari, sumber cahaya yang lain yaitu lilin, senter, bintang, api, lampu dan kilat. Tanpa cahaya makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik maka cahaya sangat dibutuhkan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Dengan adanya cahaya Manusia dapat melihat benda-benda di sekitarnya karena benda memantulkan cahaya ke mata. Tumbuhan dapat melakukan proses memasak makanan dan tumbuh secara cepat serta hewan dapat berkembang biak dengan baik.
87
Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Sifat-sifat cahaya adalah sebagai berikut: a. Cahaya merambat lurus Apabila kita memperhatikan cahaya matahari, maka tampak bahwa berkas cahayanya merambat lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat kita lihat pada cahaya lampu senter atau mobil di malam hari. b. Cahaya dapat menembus benda bening Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang diterimanya.Contohnya kaca, plastik bening, dan airbening. Benda tembus cahaya adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya.Beberapa contoh diantaranya kaca kabur, kertas minyak, dan gorden tipis. Benda tidak tembus cahaya
adalah
benda-benda
yang tidak
dapat
meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya kertas karton, triplek, batu, kayu, seng, kain tebal, dan tembok Cahaya dapat dipantulkan. Cahaya pantul atau
sinar
pantul
menurut adalah berkas cahaya yang dikembalikan oleh
permukaan benda. Berdasarkan hasil pantulannya, cahaya pantulan dibagi dua yaitu: 7) Pemantulan difus (baur) adalah pemantulan cahaya kesegala arah secara tidak teratur. Contohnya pecahan beling. 88
8) Pemantulan teratur adalah pemantulan dengan arah teratur. 9) Contohnya seberkas cahaya mengenai permukaan bidang pantul yang rata dan mengkilap, cahaya dan air dalam keadaan tenang.Sifat cahaya yang terpantul pada cermin datar dan cermin lengkung adalah sebagai berikut: a) Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya yang datar. Contoh: cermin pada lemari rias (berkaca). b) Cermin lengkung Cermin lengkung terdiri dari cermin cembung dan cermin cekung. c. Cahaya dapat dibiaskan Peristiwa pembiasan
cahaya
disebabkan oleh perubahan
atau
pembelokan arah rambat cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.Contoh: pensil yang berada di dalam air akan terlihat bengkok, dan dasar kolam yang dangkal. Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garisyang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan. Perhatikan gambar dibawah ini!
89
Gambar: Peristiwa Pembiasan Cahaya Pembiasan terjadi Karena cahaya melalui batas dua medium yang berbeda kerapatannya. Jadi, cahaya mengalami pembiasan apabila melalui dua medium
yang
berbeda
kerapatan
zatnya. Cahaya
dibiaskan
mendekati garis normal apabila cahaya datang dari zat yang renggang ke zat yang lebih rapat.Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal apabila cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang renggang. d. Cahaya putih terdiri berbagai warna Pernahkah kamu melihat pelangi? Kapankah pelangi itu tampak olehmu? Warna-warna apa yang tampak pada pelangi? Pelangi akan tampak bila kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki bermacam-macam warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
90
Warna-warna ini muncul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Cahaya yang tepancar matahari berwarna putih. Ketika cahaya mengenai air, warna cahaya yang tampak bukan putih lagi. Cahaya putih
yang
mengalami
pembiasan
dan
terurai
menjadi
bermacammacam warna disebut spektrum. Q. Alokasi Waktu 1 x 45 Menit R. Metode Pembelajaran 4. Demonstrasi 5. Penugasan 6. Tanya jawab S. Kegiatan Pembelajaran No
Langkah-langkah
1
Kegiatan awal (10 menit)
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru mengabsen siswa
Guru melakukan kegiatan pre test
2
Kegiatan inti (40 menit) Eksplorasi
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat cahaya yang
91
mengenai cermin cekung dan cermin cembung kepada siswa.
Siswa diminta untuk mencatat tentang sifat-sifat cahaya.
Guru mengajukan pertanyaan “Apa yang kamu ketahui
tentang sifat-sifat cahaya? Apa yang menyebabkan bendabenda terlihat jelas?.
Guru memimpin tanya jawab antar siswa tentang bukti sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya adanya pelangi, kolam renang tampak dangkal, dalam ruangan bisa terang dan sebagainya.
Guru meminta siswa untuk memperhatikan gambar tentang pantulan cahaya pada cermin cekung dan cembung Elaborasi
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham mengenai materi tentang sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung dan cermin cekung Konfirmasi
Siswa didampingi oleh guru menyipulkan materi tentang sifat cahaya yang mengenai cermin cekung dan cermin cembung
3
Guru meluruskan pemahaman siswa Kegiatan akhir (20 menit)
Melakukan post test
92
Do’a penutup
T. Media Pembelajaran 3. Gambar tentang sifat-sifat cahaya yang melalui cermin cekung dan cembung 4. Senter, kaca spion U. Sumber Belajar Buku LKS IPA kelas V semester 2 Buku paket IPA Kelas V Semester 2 V. Evaluasi Jenis alat evaluasi : tes tertulis Bentuk alat evaluasi : 5 soal uraian (terlampir)
Getasan, 06 Agustus 2016
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas VI
Amir, S.PdI NIP.197104221993031001
Riani Fitriyah, S.E
93
LEMBAR EVALUASI SIKLUS II Nama
:
Mata Pelajaran
:
1. Cermin yang permukan pantulnya berbentuk cekungan disebut .... 2. Jarak bayangan dengan jarak benda yang berada di depan cermin datar adalah.... 3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah .... 4. Cermin yang digunakan pada kaca spion mobil atau motor adalah .... 5. Jenis cermin ada dua, yaitu….
KETERANGAN : Untuk setiap poin skor nilainya 20, tetapi apabila setiap soal dijawab setengah atau kurang dari yang diminta di soal maka skor nilainya 10. Apabila jawaban salah namun diisi mendapat skor 2 dan jika jawaban dikosongi mendapat skor 0.
94
KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1. Cermin cekung 2. Sama 3. Nyata dan tegak 4. Cermin cembung 5. Cembung dan cekung
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH
: MI MA’HAD ISLAM
MATA PELAJARAN
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
: LIMA (V)
SEMESTER
: II (DUA) / GENAP
W. Standar Kompetensi Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model X. Kompetensi Dasar -
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
Y. Indikator Menunjukan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna Z. Tujuan Pembelajaran 6. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya 7. Siswa dapat Menyebutkan warna apa saja yang membentuk cahaya putih AA.
Materi Pembelajaran
Pengertian Cahaya Cahaya berasal dari sumber cahaya.Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat memancarkan cahaya. Sumber cahaya yang paling utama adalah matahari, sumber cahaya yang lain yaitu lilin, senter, bintang, api, lampu dan kilat. Tanpa cahaya makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik maka cahaya sangat dibutuhkan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Dengan adanya cahaya Manusia dapat melihat benda-benda di sekitarnya karena benda memantulkan cahaya ke mata. Tumbuhan dapat melakukan proses memasak makanan dan tumbuh secara cepat serta hewan dapat berkembang biak dengan baik.
96
Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Sifat-sifat cahaya adalah sebagai berikut: a. Cahaya merambat lurus Apabila kita memperhatikan cahaya matahari, maka tampak bahwa berkas cahayanya merambat lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat kita lihat pada cahaya lampu senter atau mobil di malam hari. b. Cahaya dapat menembus benda bening Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang diterimanya.Contohnya kaca, plastik bening, dan airbening. Benda tembus cahaya adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya.Beberapa contoh diantaranya kaca kabur, kertas minyak, dan gorden tipis. Benda tidak tembus cahaya
adalah
benda-benda
yang tidak
dapat
meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya kertas karton, triplek, batu, kayu, seng, kain tebal, dan tembok Cahaya dapat dipantulkan. Cahaya pantul atau
sinar
pantul
menurut adalah berkas cahaya yang dikembalikan oleh
permukaan benda. Berdasarkan hasil pantulannya, cahaya pantulan dibagi dua yaitu: 10) Pemantulan difus (baur) adalah pemantulan cahaya kesegala arah secara tidak teratur. Contohnya pecahan beling. 97
11) Pemantulan teratur adalah pemantulan dengan arah teratur. 12) Contohnya seberkas cahaya mengenai permukaan bidang pantul yang rata dan mengkilap, cahaya dan air dalam keadaan tenang.Sifat cahaya yang terpantul pada cermin datar dan cermin lengkung adalah sebagai berikut: a) Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan cahaya yang datar. Contoh: cermin pada lemari rias (berkaca). b) Cermin lengkung Cermin lengkung terdiri dari cermin cembung dan cermin cekung. c. Cahaya dapat dibiaskan Peristiwa pembiasan
cahaya
disebabkan oleh perubahan
atau
pembelokan arah rambat cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.Contoh: pensil yang berada di dalam air akan terlihat bengkok, dan dasar kolam yang dangkal. Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garisyang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan.
Perhatikan gambar dibawah ini! 98
Gambar: Peristiwa Pembiasan Cahaya Pembiasan terjadi Karena cahaya melalui batas dua medium yang berbeda kerapatannya. Jadi, cahaya mengalami pembiasan apabila melalui dua medium
yang
berbeda
kerapatan
zatnya. Cahaya
dibiaskan
mendekati garis normal apabila cahaya datang dari zat yang renggang ke zat yang lebih rapat.Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal apabila cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang renggang. d. Cahaya putih terdiri berbagai warna Pernahkah kamu melihat pelangi? Kapankah pelangi itu tampak olehmu? Warna-warna apa yang tampak pada pelangi? Pelangi akan tampak bila kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki bermacam-macam warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna ini muncul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan.
99
Cahaya yang tepancar matahari berwarna putih. Ketika cahaya mengenai air, warna cahaya yang tampak bukan putih lagi. Cahaya putih
yang
mengalami
pembiasan
dan
terurai
menjadi
bermacammacam warna disebut spektrum. BB.
Alokasi Waktu
2 x 45 Menit CC.
Metode Pembelajaran
7. Ceramah 8. Penugasan 9. Tanya jawab DD.
Kegiatan Pembelajaran No 1
Langkah-langkah Kegiatan awal (10 menit)
Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa
Apersepsi
Kenapa dalam kelas ini bias terang padahal matahari tidak kelihatan dari dalam kelas?
Cahaya apa yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia?
2
Cahaya putih bisa diuraikan menjadi apa?
Pre test
Kegiatan inti (40 menit)
100
Eksplorasi
Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya.
Guru menjelaskan berbagai warna yang membentuk cahaya putih
Elaborasi
Guru bersama siswa membuktikan konsep sifat-sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda bening melalui praktek langsung. Dalam kegiatan ini siswa harus bisa membuktikannya dengan baik, dengan demikian
kerjasama
sesame kelompok.
pembelajaran
Dengan
konstruktivisme bisa
terwujud.
Guru melakukan Tanya jawab langsung kepada siswa
Konfirmasi
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi tersebut.
3
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kerjanya.
Kegiatan akhir (20 menit)
Post tes
Guru memberikan reward bagi siswa yang nilainya tertinggi.
101
EE.
Do’a penutup
Media Pembelajaran
5. Gambar tentang sifat-sifat cahaya yang melalui cermin cekung dan cembung 6. Senter, kaca spion FF. Sumber Belajar Buku LKS IPA kelas V semester 2 Buku paket IPA Kelas V Semester 2 GG.
Evaluasi
Jenis alat evaluasi : tes tertulis Bentuk alat evaluasi : 5 soal uraian (terlampir)
Getasan, 09 Agustus 2016
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas VI
Amir, S.PdI NIP.197104221993031001
Riani Fitriyah, S.E
102
LEMBAR EVALUASI SIKLUS III Nama
:
Mata Pelajaran : 1. Dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari yang sebenarnya merupakan salah satu peristiwa .... 2. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati .... 3. Warna-warna yang membentuk cahaya putih disebut .... 4. Warna pelangi terdiri dari…. 5. Warna-warna pelangi dapat muncul disebabkan oleh….
KETERANGAN : Untuk setiap poin skor nilainya 20, tetapi apabila setiap soal dijawab setengah atau kurang dari yang diminta di soal maka skor nilainya 10. Apabila jawaban salah namun diisi mendapat skor 2 dan jika jawaban dikosongi mendapat skor 0.
103
KUNCI JAWABAN SIKLUS III 1. Pembiasan cahaya 2. Garis normal 3. Pelangi 4. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu 5. Pembiasan cahaya
104
105
DAFTAR NILAI SKK Nama
: NOVITA NUR AFIFAH
NIM
: 115-12-012
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
No 1.
Nama Kegiatan
Tanggal
Keterangan
Nilai
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
2
Peserta
2
OPAK STAIN Salatiga 2012 “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan
5-7 September 2012
Indonesia” 2.
OPAK JURUSAN TARBIYAH STAIN SALATIGA “Mewujudkan Gerakan Mahasiswa Tarbiyah Sebagai Tonggak
8-9 September 2012
Kebangkitan Pendidikan Indonesia” 3.
ODK “Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional di
10 September 2012
Era Globalisasi Bahasa” 4.
Seminar Entrepreneurship dan Perkoperasian “Explore Your Entrepreneurship
11 September 2012
Talent”
106
5.
AMT “Dengan AMT, Bangun Karakter Raih Prestasi”
6.
12 September
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
Peserta
8
25 April 2013
Peserta
8
29 April 2013
Peserta
2
2012
UPT PERPUSTAKAAN “Library User Education (Pendidikan Pemakai
13 September 2012
Perpustakaan)” 7.
HMI LK 1 “Membangun Militasi Kader Sebagai Manifestasi Iman, Ilmu, dan
18-21 Oktober 2012
Amal” 8.
KAMMI Pra Youth Leadership Training “Surat Cinta Pembasmi Galau”
9.
Seminar Nasional LPM Dinamika “Urgensi Media Dalam Pergulatan Politik”
03 Oktober 2012
29 September 2012
10. Seminar Nasional Pelantikan Pengurus HMI Cabang Salatiga Periode 2013-2014 “Kepemimpinan
23 Februari 2013
dan Masa Depan Bangsa” 12. Workshop Nasinal empat Metode (Semphoa) 13. Seminar “Pencegahan Bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif),
107
HIV/AIDS Mewaspadai Pergaulan Bebas untuk Membentuk Remaja yang Tangguh & Launching PIK SAHAJASA (Pusat Informasi & Konseling Sahabat Remaja Salatiga) STAIN Salatiga” 12. Seminar Nasional Entrepreneurship KOPMA FATAWA “Menumbuhkan
27 Mei 2013
Peserta
8
8 Juli 2013
Peserta
8
Panitia
3
Panitia
3
Peserta
8
Jiwa Entrepreneur Generasi Muda” 14. Seminar Nasional DEMA “Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, Kebijakan BLSM yang Tepat Sasaran serta Pengendalian Inflansi dalam Negeri sebagai Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi” 15. SSC CUP III STAIN Salatiga
11 November 2013
16. DIKLATSAR V SSC
17-26 Januari
STAIN Salatiga
2014
17. Seminar Nasional Racana kusuma Dilaga
16 November 2014
108
109
110
111