Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
ISSN : 2301-9425
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN) 1
Restu Marisi Tampubolon (1111757),2Nelly Astuti Hsb
1
Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan http\\ stmik-budidarma.ac.id// Email :
[email protected]
2
ABSTRAK Kecendrungan yang terjadi pada Pemilihan karyawan baru pada PT. BINTARA TANI NUSANTARA adalah karyawan yang terpilih tidak berkompeten dengan harapan untuk perkembangan pihak perusahaan dan juga tidak sesuai dengan penempatam posisi karyawan sehingga permasalahan ini dapat menyebabkan keputusan yang bersifat subjektifitas keputusan tanpa mementingkan keputusan yang bersifat objektifitas keputusan. Penerapan metode Analytical hierarchy process dalam menentukan keputusan penerimaan karyawan baru dengan mempersiapkan kriteria Pendidikan, Pengalaman, Kesehatan, dan Umur serta penilaian alternaif secara bobot alternatif tersebut. Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru dengan metode Analytical Hierarchy Process memberikan hasil seleksi yang terbaik dari nilai-nilai yang dianggap tidak jelas. Walau setiap nilai pelamar adalah nilai yang keseluruhan tidak begitu jauh perbedaannya. Kata Kunci : SPK, AHP, Karyawan.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. BINTARA TANI NUSANTARA (BTN) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Dalam pemilihan karyawannya, PT. BTN mengadakan pemilihan karyawan secara mandiri di lingkungan PT. BTN. Pemilihan karyawan diambil melalui proses serangkaian tes yang diadakan. Persaingan yang lebih kompetitif memacu PT. BTN untuk lebih inovatif dalam mengahasilkan dan mengolah minyak kelapa sawit yang bermutu. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan untuk menghasilkan minyak kelapa sawit yang berdaya saing adalah dengan perekrutan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam Sistem Pendukung Keputusan memiliki beberapa metode dalam menyelesaikan suatu masalah, salah satu metode yang digunakan dalam meneyelesaikan masalah adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Analytical Herarchy Process digunakan dengan tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternatif atau pilke dalam kelompok yang diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Analytical hierarchy process (AHP) merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun prioritas dari berbagai pilihan dengan
menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). (R. Hadapiningsyah K., 2013). 1.2
Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang Sistem Pendukung Keputusan dalam pemilihan karyawan baru pada PT. BTN ? 2. Kriteria-kriteria apa saja yang ditentukan dalam penilaian Sistem Pendukung Keputusan ? 3. Bagaimana menerapkan metode Analytical Hirarchy process untuk pemilihan karyawan baru ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menerapkan metode Analytical hierarchy process untuk penilaian dalam pemilihan karyawan baru pada PT. BTN. 2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan pemilihan karyawan baru pada PT. BTN. 1.3.2 Manfaat Penelitian
Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
41
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah : 1. Mengetahui cara kerja metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pemilihan karyawan baru. 2. Dapat menerapkan Sistem Pendukung Keputusan secara komputerisasi. 3. Dapat meningkatkan efesiensi waktu dalam pemilihan karyawan baru dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan pemilihan karyawan baru pada PT. BTN. . 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan merupakan kegaiatan stategi dari suatu organisasi, serta menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar (Kusrini, 2007:11). 2.2 Sistem Pendukung Keputusan Jogiyanto menyatakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS ) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analisis dan data yang tersedia.(Sumber : Arif Samdela S, 2014 :2) 3. ANALISA DAN PENERAPAN 3.1 Analitycal Hiearrchy Process (AHP) Menurut Suryadi dalam jurnal Hadapiningsyah Analytical hierarchy process (AHP) Sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan kedalam kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hierarki. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap “pakar” sebagai input utamanya. Kriteria “pakar” disini bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang diajukan, merasakan suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut. 3.2
Prinsip Dasar Analytical Hierachy Process (AHP) Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Decomposition (membuat hirarki)
ISSN : 2301-9425
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil dan mudah dipahami.
Gambar 1 Hierarki 3 level AHP Sumber : R. Hadapiningsyah K., 2013 2. Comparative judgment (penilaian kriteria dan alternatif) Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Thomas L. Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekpresikan pendapat. Nilai dan defenisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat diukur menggunakan table dibawah ini. Intensitas Kepentingan
Keterangan
1
Kedua elemen sama pentingnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lain Elemen yang satu lebih penting daripada 5 yang lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting 7 daripada elemen lainnya Satu elemen mutlak penting daripada 9 elemen lainnya Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan2,4,6,8 pertimbangan yang berdekatan Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan 3
Sumber : R. Hadapiningsyah K., 2013 3. Synthesis of priority (menentukan prioritas) Menentukan prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat dipandang sebagai bobot/kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. AHP Melakukan analisis prioritas elemen dengan metode perbandingan berpasangan antar dua elemen sehingga semua elemen yang ada tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan, baik secara langsung (diskusi) maupaun secara tidak langsung (kuisioner). 4. Logical Consistency (Konsistensi logis) Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objekobjek yang serupa bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,
Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
42
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
ISSN : 2301-9425
menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Penerapan Metode AHP Dalam Pemilihan Karyawan Pada proses pemilihn karyawan dibutuhkan sistem yang dapat membantu dalam membuat suatu keputusan. Penilaian terhadap kriteria-kriteria yang ada dilakukan dengan model penilaian yang bersifat kuantitatif. salah satu metode perhitungan kuantitatif tersebut adalah metode AHP (Analitical Hierarchy Process).
32-37 27-31 22-26 17-21
2 3 4 5
3.3
3.3.3 Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Langkah pertama membuat stuktur hierarki pemilihan karyawan baru.
3.3.1
Dasar Pembobotan Kriteria Tabel 2 Bobot Kriteria Parameter Ukuran Nilai Sangat Bagus 5 Bagus 4 Cukup 3 Kurang 2 Buruk 1 3.3.2 Pembobotan Skala Nilai Kriteria Berikut ini adalah skala penilaian pembobotan yang akan diberikan untuk menghitung nilai dari masing-masing kriteria: 1. Pendidikan Tabel 3 Pembobotan Berdasarkan Pendidikan Parameter ukuran Nilai SMU/Sederajat 3 Diploma 3 4 S1 5 2. Pengalaman Tabel 4 Pembobotan Berdasarkan Pengalaman Parameter Ukuran Nilai 1 Tahun pengalaman bekerja 2 2 Tahun pengalaman bekerja 3 3 Tahun pengalaman bekerja 4 3. Kesehatan Tabel 5 Pembobotan Berdasarkan Kesehatan Parameter Ukuran Nilai Keterbelakangan mental/Idiot 1 Cacat 2 Tidak Idiot, tidak Cacat, tidak IQ 3 Superior IQ Superior 4 4. Umur Tabel 6 Pembobotan berdasarkan Umur Parameter Ukuran 38-42
Karyawan
Pendidi kan
Pengala man
Keseh atan
Um ur
Haris
Riko
Danie l
Jok o
Gambar 4.1 : Struktur Hirarki Langkah selanjutnya membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Tabel 7 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Pend Peng Kese Umur Priority Vektor 1 2 3 4 0,35111 Pend Peng Kese Umur Jumlah
0,5000 0 0,3333 3 0,2500 0 2,0833 3
1
2
3
0,26907
0,666 67 0,500 00 4,166 67
1
2
0,16704
0,7500 0 6,7500 0
1
0,11278
10
0,90000
Nilai 1
Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
43
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
Tabel 8 Overall Composite Weight
4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bab ini akan membahas tentang implementasi perancangan yang telah dilakukan, dan kemudian akan dilakukan uji coba terhadap aplikasi sekaligus melakukan evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada aplikasi sistem pendukung keputusan.
Pendidikan Pengalaman Kesehatan Umur Composite Weight
ISSN : 2301-9425
Weight 0,35111 0,26907 0,16704 0,11278 0,23087
Haris 0,27143 0,25000 0,25000 0,23529 0,19686
Riko 0,20357 0,18750 0,25000 0,29412 0,21368
Daniel 0,20357 0,25000 0,25000 0,29412 0,26486
4.2
Hasil Input Adapun Program simulasi yang akan digunakan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net 2008, dimana cara kerjanya dijelaskan pada proses-proses berikut :
1.
Form Login
Form login merupakan tampilan awal pada sistem untuk masuk ke tahap berikutnya.
4.
Gambar 4 Form Input Data Pelamar Antarmuka Form Pembobotan Kriteria
Form Pembobotan Kriteria digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan nilai pelamar tiap-tiap kriteria. Gambar 5 Form Pembobotan Kriteria 5.
Antarmuka Form Proses AHP
Gambar 2 Form Login 1.
Antarmuka Form Menu Utama
Gambar 3 Menu Utama 3. Antarmuka Form Input Data Pelamar Form Input data pelamar adalah tampilan untuk menginput data pelamar yang dibutuhkan dalam memproses pendataan. Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
44
Joko 0,33928 0,31250 0,25000 0,17647
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
2. 3. 4. 5.
ISSN : 2301-9425
Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi, Yogyakarta. https://kbbi.web.id/karyawan diakses tanggal 26 Februari 2016 https://id.wikipedia.org/buruh diakses tanggal 26 Februari 2016 Kusumadewi, Sri; Hartati, Sri; Harjoko, Agus; & Wardoyo, Retantyo, 2006, Fuzzy Multi Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Edisi Pertama Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yokyakarta
Gambar 6 Form Proses AHP 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Proses dan aturan dalam pemilihan karyawan baru di PT. Bintara Tani Nusantara adalah dengan menjabarkan kriteria-kriteria yang terdiri dari Pendidikan, Pengalaman, Kesehatan, dan Umur. 2. Penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam penilaian dilakukan dengan pembobotan nilai kriteria dan nilai alternatif untuk mendapatkan pemilihan karyawan baru. 3. Perancangan Sistem Pendukung pemilihan karyawan baru di PT. Bintara Tani Nusantara adalah dengan merancang data pendukung yang dibutuhkan dalam menentukan keputusan yang akan diberikan oleh sistem menggunakan pemograman Visual Basic.Net 2008. 5.2
Saran Saran yang didapat dari penulisan skripsi ini
adalah : 1. Penggabungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan metode lain dapat membuat nilai-nilai pendukung keputusan yang dihasilkan lebih akurat dan terperinci. Perangkat lunak dapat dikembangkan menjadi sistem pendukung apa saja yang mempunyai konsep kerja yang hampir sama dengan konsep awal dari sistem pendukung keputusan ini, sehingga dapat membantu dalam kinerja perangkat lunak dengan menambahkan fungsi-fungsi lainnya DAFTAR PUSTAKA 1.
R. Hadapiningsyah K, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Baru Pada PT. Poliplas Indah Sejahtera Menggunakan Metode Analithical Hierarchi Process (AHP).
Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
45
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : XI, Nomor: 1, januari 2017
ISSN : 2301-9425
Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy 1 2 Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : Restu Marisi Tampubolon, Nelly Astuti Hsb
46