Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
LAPORAN AKHIR KEGIATAN UNTUK WORLD VISION INDONESIA
SISTEM PEMULIHAN EKONOMI USAHA MIKRO KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI DIY-JATENG
LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA MUHAMMADIYAH (LPB/Muhammadiyah Disaster Manajemen Center MDMC) Febuari 2011
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Lembaga Mitra :
LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA MUHAMMADIYAH (LPB)/Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)
Wilayah Kegiatan:
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah penerima manfaat:
627 (Enam ratus dua puluh tujuh orang yang terdiri dari lima desa di lima kecamatan dan dua kabupaten .)
Jangka –waktu Kegiatan:
29 November 2010 -22 Febuari 2011
Reporting period:
Laporan Akhir Kegiatan
Desa Polengan , Kecamatan Srumbung , Kabupaten Magelang Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Desa Purwobinangun , Kecamatan Pakem,Kabupaten Sleman
Ringkasan eksekutif : Laporan ini menggambarkan pelaksanaan kegiatan pemulihan ekonomi usaha mikro korban erupsi merapi di lima desa di antaranya desa purwobinangun kecamatan pakem,kabupaten sleman,desa wonokerto kecamatan turi kabupaten sleman, desa bangunkerto kecamatan turi kabupaten sleman,desa polengan kecamatan srumbung kabupaten magelang, desa kradenan kecamatan srumbung kabupaten sleman.
Kegiatan di selenggarakan atas kerjasama World Vision Indonesia dengan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau sering di kenal juga sebagai MDMC (Muhammadiyah Disaster Manajemen Center )
Alur program dalam kegiatan pemulihan ekonomi usaha mikro ini di awali dengan asesment untuk menentukan titik lokasi yang tepat di lanjutkan dengan workshop perencanaan sebagai pintu masuk dalam mengorganir penerima manfaat dengan sistem kelompk di masing-masing lokasi dengan target awal perlokasi ada 3 kelompok dengan jumlah penerima manfaat 500 orang di lanjutkan dengan bantuan teknis pengembangan usaha di antaranya yaitu pelatihan motivasi
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia usaha, pelatihan ketrampilan, pelatihan pemasaran, jaringan layanan modal dan jaringan layanan usaha.
Pelaksanaan kegiatan ini diorganisir oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau lebih di kenal sebagai MDMC yang di bantu oleh orang-orang lokal dalam lokasi program sebagai tenaga lapang yang membantu LPB/MDMC dalam pelaksanaan program
Dalam pelaksanaan program LPB melibatkan tenaga ahli dari berbagai macam pihak sesuai dengan keahilan masing-masing demi kelancaran kegiatan tersebut agar tercapai tujuan yang di inginkan
Secara umum, kegiatan yang di lakukan dalam satu bulan ini berjalan dengan lancar mulai dari workshop perencanaan, pembentukan kelompok , pelatiham motovasi usaha semua berjalan sesuai dengan perencanaan awal dengan jumlah peserta sesuai dengan yang menjadi target dalam perencanaan .
A. Latar Belakang
Program Pemulihan Ekonomi Usaha Mikro korban erupsi merapi ini di latarbelakangi oleh banyaknya korban baik secara materi maupun non materi akibat dari erupsi merapi
Erupsi Merapi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terjadi mulai tgl 25 Oktober dan letusan paling besar pada tanggal 26 Oktober 2010 telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan. Menurut data dari BNPB ,Korban meninggal dunia sebanyak 309 orang luka-luka berjumlah 467 orang. Di Sleman ada 147 orang, Klaten 57 orang, dan Magelang 14 orang, pengungsi korban bencana erupsi Merapi mencapai 202.483 orang, yang tersebar di 716 titik pengungsian. selain
korban jiwa dan kerusakan
bangunan,berdampak pada juga kerusakan di bidang pertanian yang berdampak pada hancurnya perekonomian masyarakat di lereng merapi saja wilayah kecamatan Turi sebagai wilayah yang terletak di wilayah debu dengan radius 13 Km di merapi , kondisi tersebut berdampak pada
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia pertanian salak yang butuh waktu lama untuk kembali seperti semula sama halnya halnya dengan kecamatan Pakem dan kecamatan Srumbung. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami dari MDMC bekerjasama dengan World Vision bermaksud berpartisipasi membantu masyarakat untuk memulihkan perekonomian mereka sebagai dampak dari erupsi merapi Tujuan Kegiatan Secara umum di harapkan dapat membantu masyarakat memulihkan kondisi ekonomi di wilayahnya dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengembangkan usaha.
Secara Khusus di harapkan melalui program dapat : 1. Membantu masyarakat korban erupsi merapi untuk memulihkan dan mengembangkan kembali usahanya 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya untuk pemulihan ekonomi 3. Membantu masyarakat dalam proses pengembalian usaha lama mereka yang hancur
B. Gambaran Kondisi Wilayah Kegiatan Kegiatan pemulihan ekonomi usaha mikro di laksanakan di lima wilayah provinsi DIY dan Jawa Tengah adapun wialayh tersebut adalah : 1. Desa Wonokerto Kecamatan Turi, kabupaten Sleman, wilayah ini termasuk wilayah debu dengan radius 13 KM dari merapi dan potensi yang ada di sana adalah pertanian, , perikanan dan peternakan . 2. Desa Bangunkerto Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Wilayah ini termasuk wilayah debu dengan radius 12 km dari merapi, potensi yang ada di sana adalah Petani salak dan Peternakan 3. Desa Purwobinangun , Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, wilayah ini termasuk wilayah debu dengan radius 15 km dari merapi Potensi yang ada di sana adalah Petani salak, petani melon, cabe, semangka dan peternakan. 4. Desa Kradenan Kecamatan Srumbung termasuk wilayah debu dengan potensi yang ada adalah petani salak dan pertanian secara umum 5. Desa Polengan, Kecamatan srumbung kabupaten magelang,, wilayah ini termasuk wilayah debu dengan radius 10 km dari merapi dengan potensi wilayah adalah petani salak , padi, dan perkebunan.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Untuk usaha pertanian 80 % adalah penghasil salak sebagai mata pencaharian pokok, selain itu ada umbi-umbia, seperti umbi jalar (polengan dan kradenan), sayur-sayuran untuk wilayah Purwobinangun dan sebagian kecil punya usaha jamur ,selain pertanian mereka memiliki usaha sambilan yaitu perikanan dan peternakan di wilayah ini hampir semua warga memiliki kolam ikan akan tetapi ini hanya di gunakan sebagai usaha sambilan Akibat dari erupsi merapi banyak lahan salak yang rusak total seperti wilayah polengan dan kradenan sementara yang masih utuh seperti wilayah bangunkerto,wonokerto dan purwobiangun mengalami gagal panen karena keterlambatan penyerbukan dan salak yang masih kecil mengalami pembusukan karena debu vulkanik,akibat kejadian ini di perkirakan petani baru bisa panen sekitar 1-3 tahun lagi bergantung pada tingkat kerusakan dan untuk pertanian yang lain seperti umbi dan sayuran mengalami pembusukan daun karena debu vulkanik , sementara untuk perikanan juga mengalami kehancuran karena ikan yang berada di kolam semua mati karena terkena hujan pasir dan debu dan untuk peternakan banyak sapi yang sakit karena menghirup udara yang penug debu vulaknik
C. Pengorganisasian Melalui kegiatan pengorganisasian ini dapat di laporkan bahwa :
Sudah terbentuk kelompok berjumlah 17 kelompok di lima lokasi dengan pendekatan cluster usaha dengan jumlah anggota 689 orang dari target awal sejumlah 500 penerima manfaat
Sudah terbentuk susunan pengurus kelompok di masing-masing kelompok
Sudah ada pertemuan rutin kelompok setiap 2 minggu sekali di masing-masing kelompok
Sudah ada kegiatan transaksi keuangan yaitu iuran anggota dan kegiatan pengikat yang lain seperti arisan.
Sudah mulai berjalan kegiatan mandiri kelompok dengan biaya sendiri contoh dari kelompok perikanan polengan mengadakan study banding ke daerah TURI untuk belajar perikanan secara langsung .
Sudah terbukanya akses dengan pihak pemerintah bahkan sudah mulai mendapat akses kegiatan dari pemerintah
contoh kelompok peternakan purwobinangun sudah
mendapatkan bantuan sapi sejumlah 22 ekor dari program pemerintah.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Sudah muncul Kelompok Usaha Bersama di masing-masing kelompok ada 17 KUB yang bergerak di bidang Perikanan, Peternakan, Pertanian, Jamur, Pengolahan pangan dan sudah terbukti mengahasilkan Produk
Sudah adanya media pemasaran secara bersama-sama untuk wilayah Sleman
dan
Magelang untuk wilayah sleman yaitu yang berbentuk TOKO OLEH-OLEH “ SURYA MERAPI “ sebagai media pemasaran bagi produk di wilayah sleman
Pengorgaisasian ini di lakukan melalui kegiatan Workshop Perencanaan yang dapat kami sampaikan sebagai berikut :
Workshop Perencanaan
Dalam kegiatan ini di laksanakan di masing masing lokasi adapun peserta kegiatan yang mengikuti perwilayah berjumlah 30 orang jadi total penerima manfaat yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 150 orang Secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Memetakan persoalan-persoalan dan potensi perekonomian terkait dengan dampak dari erupsi merapi.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 2. Meningkatkan motivasi peserta untuk merubah kondisi yang telah dipetakan tersebut 3. Menganalisis SWOT 4. Meningkatkan kesiapsiagaan bencana mengingat mereka tinggal di wilayah yang rawan bencana 5. Merumuskan perencanaan selama 2 bulan terkait dengan persoalan-persoalan perekonomianyang di akibatkan dampak dari erupsi merapi .
Materi yang di sampaikan Workshop perencanaan meliputi : Waktu 09.00-10.00
Hari 1 Pembukaan, membangun
Hari 2 Review
suasana dan kesepakatan waktu 10.00- 11.00
Sosialisasi Program
Langkah strategis penyeleseian persoalan-persoalan ekonomi
11.00-12.00
Analisa persoalan –persoalan
Perencanaan kegiatan selama dua
ekonomi dampak dari erupsi
bulan
merapi 12.00-13.00
Ishoma
Ishoma
13.00-14.00
SWOT analisis
Pembagian peran dalam menyikapi dan meyeleseikan persoalan-persoalan ekonomi
Metode penyampaian Workshop Dalam kegiatan ini menggunakan metode partisipatif antara peserta dan fasilitator sehingga penggalian potensi yang bisa di kembangkan dan permasalahan yang harus di pecahkan bisa lebih terlihat .
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Adapun hasil yang di capai dalam kegiatan ini adalah tersusunnya rencana kegiatan dari masing-masing kelompok selama 2 bulan yang akan di kerjakan secara bersama –sama antara kelompok –MDMC –dengan dukungan world Vision Indonesia
Dari kegiatan ini dapat di lihat adanya perubahan perilaku yang di rasakan oleh peserta sebagai contoh ungkapan dari pak yasliman dari kardenan “kemarin saya bingung mau ngapain tapi sekarang saya mau melangkah untuk memperbaiki perekonomian saya , saya mau mengambangkan usaha lele saya “selain itu muncul semangat –semangat baru yang terlihat dari ungkapan peserta dan di wujudkan melalui perencanaan-perencanaan yang di buat oleh peserta.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Ket :Peserta sedang presentasi perencanaan
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Dari hasil pengorganisasian bisa di laporakan data penerima manfaat dalam program sampai bulan ini sejumlah 662 orang yang terbagi menjadi 17 kelompok dan 6 jenis usaha di lima wilayah dengan jenis data sebagai berikut : Data perkembangan anggota berdasarkan jenis usaha Jenis Usaha
Desember
Januari
Febuari
Perikanan
154
174
175
Pertanian
57
67
67
Peternakan
55
65
73
Pengolahan Pangan
149
163
206
Jamur
103
118
123
35
40
45
553
627
689
Tahu dan Tempe Jumlah
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Data Kelompok dan Jenis Usaha NO
1
Lokasi
Purwobinangun
Nama
Jenis Kegiatan Usaha yang di
Jumlah
kelompok
lakukan
anggota
Budidaya nila dan pembuatan
35
1. Perikanan (
pakan alternatif 2. Peternakan
Pembuatan pupuk kompos
38
granula dan Pakan alternatif 3. Pengolahan Makanan
Bahan baku Singkong dan
73
Salak (Sirup,manisan,kripik),pisang
4. Pertanian
Pembuatan pestisida organik
36
(Hortikultura) 2
Bangunkerto
1. Jamur
Budidaya dan pengolahan
35
2. Perikanan
Budidaya lele dan Pembuatan
30
pakan alternatif 3. Pengolahan Makanan
3
Wonokerto
Bahan baku singkong ,salak
45
,Pisang
4. Peternakan
Budidaya penggemukan ayam
35
1. Tahu dan
Pembuatan tahu dan tempe
35
Tempe 2. Jamur
serta olahan Budidaya jamur dan olahan
41
dari jamur 3. Perikanan
Budidaya lele dan pembuatan
35
pakan alternatif 4
Polengan
1. Jamur
Budidaya dan pengolahan
47
jamur 2. Perikanan
Pembibitan ,pembesaran,
38
lele,guramih ,nila 3. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan dengan bahan baku ,Singkong
41
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia umbi,lele,nila 5
Kradenan
1. Perikanan
Pembibitan, pembesaran lele,
37
pembuatan pakan alternatif 2. Pengolahan Makanan
Pembuatan dengan bahan baku
50
lele,(krupuk lele, abon )singkong,salak
3. Pertanian
5 Lokasi
Pupuk padat dan cair
38
17 kelompok
689 Orang
Data pengurus kelompok Data susunan pengurus kelompok di masing-masing wilayah NO
Lokasi
Nama kelompok
Nama Pengurus
1
Purwobinangun
Perikanan “Mina Tirta Jaya”
Ketua
Sekretaris : Yusuf Prihantono
Bendahara : Agus Murwanto
Ketua
Sekretaris : Midi Joko Utama
Bendahara : Dalyono
Ketua
Sekretaris : Inoki Azmi Purnomo
Bendahara : Sudadiyono
Pengolahan makanan “ Surya
Ketua
Merapi”
Sekretaris
Bendahara : Sumini
Ketua
Sekretaris
Bendahara : Sudarmi
“
Tani
Kumpul
Makmur “
Peternakan “ Surya Sembada”
Bangunkerto
: Yudi Iswantoro
Pertanian
2
: Supardi
Pengolahan Ceriping Enak “
makanan
“
: Ashadi Samsul
: Rosyad Sholeh
: Joko Suwondo : Endang Suratmi
:Rumini : Harni astuti
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Perikanan “Cekatan “
Jamur “ Katesing “
Ketua
Sekretaris
Bendahara : Tri Budiyanto
Humas
Tusmiyanto
Nurohman
Ismantoro
Sardiyono
Ketua
Sekretaris : Ruri Rehyunarti
Bendahara : Suranto
Humas
: Farida AK
Promosi
: Gunawan pamulat
Pemasaran : Budi Setiawan
Peternakan
3
Wonokerto
Tahu dan Tempe “ Barokah “
Perikanan “ Mina Makmur “
: Sihono : Fajar Fathurohman
:
: Sudarwati BA
: Supadmi
Ketua
Sekretaris : Andri Yuniastuti
Bendahara :Sari Bintari
Ketua
Sekretaris : Sumardiyanto
Bendahara : Riyanti Ningsih
Marketing : Tri Hartini
Produksi
: Sumarno
SDM
: Sarjono
Ketua
: Sugeng Wiyono
Sekretaris : Martono
Bendahara : Sungkono
: Winarsih
: Muh Yasir
Jamur
Ketua
: Marsigit
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
4
Polengan
Sekretaris : Sriyanto
Bendahara : H .Suhartono
Pengolahan makanan “Jaya
Ketua
Abadi “
Sekretaris : Supriyati
Bendahara : Ambarwati
Ketua
Sekretaris : Daryana
Bendahara : Heri Siswanto
Ketua
Sekretaris : Dwi Nurahmad
Bendahara : Nurkholis
Pengolahan Makanan “ Amrih
Ketua
makmur”
Sekretaris : Riyanti
Bendahara : Siti Fatimah
Ketua
Sekretaris
Bendahara : Pujiyanto
Ketua
Sekretaris
Bendahara : Haryanto
Jamur “Merapi “
Perikanan “ Mearpi lele”
5
Kradenan
Pertanian “ Tani Makmur”
Perikanan “ Mina Mandiri”
: Siti Fauziah
: Krismanto
: Sudarto
: Dwi Lestari
: M Suwarsum : Harkolin
: Yasliman : Priyo
Pendampingan Kelompok Kegiatan pendampingan kelompok di lakukan melalui kunjungan individu maupun kunjungan kelompok ketika mereka melakukan pertemuan kelompok oleh tenaga lapang yang bertugas dan kujungan di lakukan juga oleh tenaga ahli yang di tunjuk dalam rangka konsultasi pengembangan usaha
Perkembangan kegiatan kelompok Dapat di sampaikan sampai dengan bahwa perkembangan kelompok sampai dengan bulan febuari 2011 adalah sebagai berikut
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 1. Perikanan Kelompok Perikanan berjumlah lima kelompok yang tersebar di wilayah Purwobinagun, Bangunkerto, Wonokerto,Polengan dan Kradenan dengan jumlah penerima manfaat adalah 175 orang yang terbagi 35 orang dari kelompok wilayah Purwobinagun,30 orang kelompok wilayah Bangunkerto,35 kelompok wilayah Wonokerto, 47 kelompok wilayah Polengan, 37 kelompok wilayah Kradenan adapun jenis ikan yang di kembangkan di lima wilayah ini adalah lele dan nila :
Adapun kegiatan yang sudah di lakukan di masing-masing kelompok adalah : 1. Melaksanakan pertemuan kelompok dua minggu sekali 2. Membuat pakan alternatif (pelet basah ) sebagai solusi dari biaya pakan yang tinggi . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah berkaiatan pemasaran produk perikanan 4. Mengikuti pelatihan budidaya perikanan 5. Membuat kelompok usaha bersama perikanan
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Melakukan Study Banding dengan biaya mandiri (wilayah polengan ) 8. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok
Selain kegiatan di atas seluruh kelompok perikanan yang tersebar dalam lima wilayah , untuk tiga wilayah yaitu Purwobinangun, Bangunkerto, Wonokerto sudah mendapat akses dari pihak pemerintah yang akan di aplikasikan dalam bentuk pendampingan kelompok oleh PPL di mana hal ini sudah di sepakati oleh kelompok dan PPL sementara untuk wilayah srumbung belum mendapat akses dari pemerintah setempat akan tetapi sudah mendapat akses kelompok perikanan yang sudah di besar dii wilayah srumbung yang wakili oleh pak sutopo sebagai pengurus kelompok perikanan .
Ket : Penebaran bibit untuk usaha KUBMina Tirta Jaya oleh Bupati Sleman
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 2. Pertanian Untuk usaha pertanian terbagi menjadi dua wilayah yaitu purwobinagun dan kradenan kelompok usaha ini memiliki 67 orang sebagai penerima manfaat untuk wilayah purwobinangun sejumlah 35 orang dan wilayah Kradenan sejumlah 32 orang , kegiatan usaha tani yang di kembangkan dalam kelompok ini adalah
budidaya tanaman
tumpangsari dan pembuatan pupuk serta pestisida organik.
Ket : Lahan Usaha bersama kelompok pertanian Purwobinangun Adapun kegiatan yang sudah di lakukan oleh kelompok pertanian adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pertemuan rutin satu bulan sekali 2. Mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida organik . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah terkait dengan pemasaran produk pertanian . 4. Membuat kelompok usaha bersama dalam bentuk memiliki lahan bersama 5. Membuat pupuk dan pestisida organik dan mengaplikasikan di lahan kelompok maupun lahan pribadi anggota kelompok
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok
Ket : Proses pembuatan pupuk organik cair
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Ket : Proses pembuatan pestisida organik
3. Peternakan
Ket : Pelatihan Budidaya ayam
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Kelompok peternakan berjumlah 73 oarang langsung yang terdiri dari dua kelompok yaitu 35 penerima mafaat dari kelompok peternakan wilayah bangunkerto dan 38 penerima manfaat langsung dari wilayah Purwobinagun .dalam hal ini kelompok di wilayah purwobinangun mengembangkan budidaya sapi pedaging sementara untuk wilayah bangunkerto menembangkan ternak ayam dalam hal ini adalah ternak ayam kampung yang di budidaya.dalampelaksanakan kegiatan untuk ternak sapi mereka saat ini sedang mengembangkan pengolahan kotoran ternak untuk di buat kompos dan membuat pakan alternatif bagi sapi yaitu silase sementara untuk ternak ayam lebih ke budidaya ayam kegiatan yang sudah di lakukan oleh kelompok peternakan adalah : 1. Melaksanakan pertemuan rutin satu bulan sekali 2. Mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos dan silase (pakan sapi alternatif) untuk kelompok Purwobinagun dan budidaya ayam untuk kelompok ternak Bangunkerto . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah terkait dengan pengembangan pasar. 4. Membuat kelompok usaha bersama dalam bentuk memiliki kandang bersama baik ayam maupun ternak sapi .untuk wilayah purwobinangun kandang kelompok masih dalam taraf pembangunan belum selesai sehinga untuk ternak sapi masih di kandang sendiri-sendiri .sementara sebagai usaha bersamanya adalah pengolahan kotoran ternak menjadi kompos dan pembuatan silase.di mana saat ini yang menjadi konsumen (pembeli untuk saat ini adalah anggota kelompok ntersebut ) 5. Membuat pupuk kompos dan silase bagi kelompok ternak sapi purwobinangun, 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Ket : Pembuatan silase (pakan alternatif sapi
4. Pengolahan Pangan
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Kelompok pengolahan pangan rata-rata yang menjadi anggota adalah ibu-ibu kelompok ini tersebar di empat wilayah dengan jumlah penerima manfaat adalah 206 orang dengan penyebaran wilayah yaitu Purwobinangun dengan penerima manfaat langsung 70 orang, Bangunkerto dengan penerima manfaat langsung 45 orang Polengan ada 41 orang dan Krdenan 50 orang dari ke empat kelompok masing –masing kelompok punya berbagai produk olahan sebagi contoh purwobinagun dan bangunkerto mempunyai ciri khas di pengolahan salak mulai dari wajik salak , manisan salak, kripik salak ,pengolahan pisang selain itu mereka juga mengembangkan aneka jajan pasar yang di persiapkan untuk di jual di pusat oleh-oleh “surya merapi” yang akan mulai buka tgl 15 Feabuari 2011 sementara untuk wilayah polengan dan kradenan mempunyai ciri khas di pengolahan pangan dari singkong yaitu PATHILO (rengginang telo dan lele asap )dapat di samapikan dalam perkembangannya kelompok kradenan dan polengan khusunya kradenan saat ini sudah menerima pesanan dari berbagai pihak untuk penjualan “PATHILO “ dan lele asap adapun beberapa kegiatan yang sudah di lakukan oleh kelompok tersebut adalah : 1. Melaksanakan pertemuan rutin satu bulan sekali 2. Mengikuti pelatihan ketrampilan pembuatan pathilo dan lele asap untuk kelompok wilayah Kradenan dan Polengan dan pelatihan ketrampilan pengolahan salak dan pisang untuk wilayah bangunerto dan purwobinangun . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah berkaitan dengan pengembangan pasar. 4. Membuat kelompok usaha bersama dan sudah melakukan usaha bersama dalam hal ini yang sudah berjalan adalah kelompok Kradenan dan kelompok Purwobinagun sementara kelompok yang lain masih dalam tahapan persiapan 5. Memproduksi Pathilo dan lele asap dan ini sudah berjalan rutin sejak tgl 22 Januari sebagai aplikasi dari pelatihan ketrampilan selain itu mereka memproduksi karena sudah banyak pesanan walaupun masih dalam tataran lokal. 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Ket : Praktek pembuatan Pathilo
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 5. Jamur
Kelompok yang tergabung dalam usaha ini terbagi menjadi tiga wilayah dengan jumlah total penerima manfaat adalah 123 orang yang tersebar di wilayah wonokerto dengan jumlah penerima manfaat 45 orang , Polengan dengan jumlah penerima manfaat 47 orang, dan bangunkerto dengan jumlah penerima manfaat 35 orang kegiatan yang sudah di lakukan oleh mereka adalah : 1. Melaksanakan pertemuan rutin bulanan 2. Mengikuti pelatihan ketrampilan budidaya jamur . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah berkaitan dengan pengembangan pasar. 4. Membuat kelompok usaha bersama dan mengelola usaha bersama dalam bentuk memiliki lahan usah bersama “rumah jamur “ saat ini baik di wilayah Polengan , Bangunkerto, maupun wonokerto sedang dalam proses antri mendapatkan bibit .yang di pesan khusus ke pengusaha bibit jamur . 5. Sambil menunggu proses pembuatan jamur kelompok dari wilayah bangunkerto sudah mulai mencoba di tataran pengolahan jamur dengan cara membuat kripik jamur
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia yang sudah mulai di jual di warung-warung sekitar kegiatan ini di motori oleh bu sudarmi dari kelompok bangunkerto. 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok . 6. Tahu dan Tempe Kelompok tahu dan tempe merupakan jenis usaha baru yang berda di wilayah wonokerto kelompok ini beranggotakan 45 penerima manfaat .dalam perkembangan kegiatannya saat ini mereka sudah memproduksi tahu dan tempe yang di pasarkan masih di tingkat lokal karena kapasitas produksi yang belum mencukupi hal ini terkait dengan alat yang di gunakan masih untuk kapasitas rumah tangga .saat ini mereka sedang dalam proses mencari alat yang bisa membuat tahu dalam skala besar agar kapasitas produksi bisa tercukupi adapun kegiatan yang sudah di lakukan oleh mereka adalah : 1. Melaksanakan pertemuan rutin bulanan 2. Mengikuti pelatihan ketrampilan pembuatan tahu dan tempe . 3. Mengikuti pelatihan pemasaran dan diskusi dengan pemerintah berkaitan dengan pengembangan pasar. 4. Untuk meningkatkan kualitas produksi mereka sudah mengadakan study banding di wilayah tempel yang di biayai secara mandiri 5. Membuat kelompok usaha bersama dan mengelola usaha bersama pembuatan tahu dan tempe dan sudah di pasarkan di tingkat lokal 6. Melakukan administrasi sederhana di tingkat kelompok baik administrasi secara umum maupun administrasi keuangan dalam hal ini adalah pembukuan sederhana. 7. Di masing-masing kelompok sudah ada embrio untuk pengembangan modal sebagai solusi kebutuhan permodalan dalam pengembangan usaha dengan cara iuran anggota pada saat pertemuan kelompok
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia D. Bantuan teknis pengembangan usaha Kaitannnya dengan bantuan teknis dalam pengembangan usaha hal-hal yang sudah di lakukan adalah sebagai berikut :
Pelatihan Motivasi Usaha Peserta Kegiatan ini di laksanakan di lima wilayah dengan jumlah peserta di masing-masing wilayah 35 penerima manfaat .yang mengikuti kegiatan ini adalah perwakilan dari masing-masing kelompok yang sudah di bentuk dari masing-masing wilayah .
Tujuan kegiatan ini secara umum adalah : 1. Meningkatkan semangat korban erupsi merapi untuk kembali menjalankan aktifitas perekonomian secara lebih baik. 2. Memberikan gambaran peluang-peluang usaha yang bisa di kembangkan di wilayah terkait. 3. Membantu merubah pola pikir untuk menjadi wirausaha yang sukses 4. Membantu mengetahui berbagai macam informasi dalam memulai usaha baru. 5. Munculnya gambaran dan niat berkaitan dengan membuat jenis usaha baru atau pengembangan usaha sebelumnya
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 6. Adanya rencana pembuatan usaha baru atau pengembangan usaha yang sudah ada yang tertera dalam bisnis plan atau rencana usaha.
Materi yang di bahas dalam kegiatan ini adalah : Waktu Hari I 09.00-10.00 10.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.30 Hari II 09.00-09.30 09.30-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.30
Materi
Narasumber
Pembukaan, membangun suasana belajar dan kesepakatan waktu Sikap dan mentalitas wirausaha sukses Ishoma Membangun kompetensi Wirausaha
Fasilitator
Reviuw Analisa Kebutuhan Pasar Identifikasi Potensi Usaha mikro Ishoma Rencana Usaha
Fasilitator Praktisi Usaha
PP Aisyiyah MDMC Fasilitator
Fasilitator Fasilitator
Capaian kegiatan : 1. Tersusunnya 17 Bisnis Plan /Rencana usaha yang mewakili dari 17 kelompok 2. Munculnya semangat baru untuk berusaha hal ini di lihat dari hasil hasil evaluasi yang di lakukan peserta dalam di akhir kegiatan 3. Munculnya potensi usaha mikro yang di aplikasikan sebagai bentuk usaha yang di susun melalui bisnis plan
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Pelatihan Ketrampilan Pelatihan ketrampilan yang di berikan di sesuaikan dengan jenis dan bidang usaha mereka adapun jenis pelatihan yang di sampaikan dalam kegiatan tersebut di antaranya : Tgl
Jam
Jenis Pelatihan
11-12 1 Jan 2011
09.00 15.00
Perikanan
No
13-14 2 Jan 2011
09.00 15.00
Peternakan
Pertanian
17-18 3 jan 2011
Pengolahan makanan 09.00 15.00
Lokasi
Pokok Bahasan
Budidaya nila dan 1 Purwobinangun pembuatan pakan alternatif Budidaya lele dan 2 Bangunkerto Pembuatan pakan alternatif Budidaya lele dan 3 Wonokerto Pembuatan pakan alternatif Pembibitan , pembesaran, lele, 4 Polengan guramih, nila,pembuatan pakan alternatif Pembibitan, pembesaran lele, 5 Kradenan pembuatan pakan alternatif Pembuatan pupuk 1 Purwobinangun kompos dan Pakan alternatif Budidaya 2 Bangunkerto penggemukan ayam Pembuatan pupuk cair dan Pembuatan 1 Purwobinangun pestisida organik (Hortikultura) Pembuatan Pupuk padat dan cair dan 2 Kradenan pembuatan pestisida organik Bahan baku Singkong dan Salak 1 Purwobinangun (Sirup,manisan,kripik), pisang
Jumlah Peserta 24 25 35
38
32
30 25 29
28
31
2 Bangunkerto
Bahan baku , salak, Pisang
45
3 Polengan
Pengolahan makanan dengan bahan baku, Singkong, lele,
36
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
20-21 4 Jan 2011
09.00 15.00
Jamur
4 Kradenan
Pembuatan dengan bahan baku lele, singkong,
37
1 Bangunkerto
Budidaya dan pengolahan jamur
25
Budidaya dan pengolahan jamur Budidaya dan pengolahan jamur Pembuatan tahu dan tempe serta olahan tahu dan tempe
36
2 Wonokerto 3 Polengan Tahu Tempe
1 Wonokerto
42 35
Metode penyampaian Dalam pelatihan kali tidak hanya teori yang sampaikan akan tetapi lebih banyak praktek pembuatan .konsep penyampain dalam pelatihan ini berlandaskan sistem pembelajaran orang dewasa dengan mengedepankan partisipatif dari peserta, selain teori dan praktek berkaitan dengan jenis ketrampilan yang di sampaikan dalam pelatihan ini juga di samapikan analisis usaha berkaitan dengan produk tersebut
Fasilitator Dalam pelatihan kali ini yang menjadi tenaga ahli adalah dari personal dari PPL dinas pertanian peternakan dan perikanan dan pengusaha Jamur dan pengusaha ikan dari srumbung terutama untuk jenis pelatihan perikanan, peternakan, pertanian, dan jamur sementara untuk pelatihan pengolahan pangan dan tahu tempe yang menjadi tenaga ahli adalah persoanal dari LIPIdi mana mereka sehabis pelatihan masih bertanggungjawab dalam hal mendampingi tindak lanjut dalam kegiatan dan menjadi membuka konsultasi jika ada kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan .
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Hasil Kegiatan Dapat di sampaikan bahwa out put kegiatan dalam pel;atihan ketrampilan dari hasil monitoring adalah sebagai berikut : NO
JENIS PELATIHAN
HASIL
1
Perikanan
1. Peserta mampu membudidayakan lele sdan ikan pada umumnya secara efektif.
2. Peserta saat ini sudah mampu membuat pakan alternatif sebagai solusi untuk mengurangi ongkos pakan karena harga pakan sangat tinggi.(dalam hal ini mereka membuat pelet basah yang memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar misal limbah ikan asin, bulu ayam dll yang bisa di dapatkan dengan mudah di wilayah sekitar dan bisa di beli dengan harga murah bahkan tanpa biaya tambahan .
3. Sehabis pelatihan peserta sudah merencanakan dan mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan melalui kelompok usaha bersama yang mereka bentuk di semua kelompok di lima wilayah
4. Peserta sudah mampu mengkalkulasi usaha sehingga bsehingga bisa mengetahui secara langsung perkiraan kebutuhan dan keuntungan yang di dapat melalui bisnis plan yang mereaka buat. 2
Pertanian
1. Peserta kegiatan sudah mampu membuat pupuk cair organik dan pestisida organik
2. Peserta sudah lebih memahami konsep pembudidayaan tanaman hortikultura
3. Sehabis pelatihan peserta sudah mulai membuat pupuk serta pestisida organik tersebut untuk di aplikasikan di lahan bersama milik kelompok selain itu mereka juga mengaplikasikan di lahan mereka sendiri.
4. Peserta sudah mulai menjadikan pembuatan pupuk cair organik dan pestisida organik menajdi salah satu jenis usaha di mana konsumennya masih wilayah sekitar. 3
Peternakan
1. Peserta sudah mampu membuat pupuk kompos dan silase (pakan alternatif untuk sapi )selain itu peserta sudah
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia memahami bagaimana membudidayakan ternak sapi secara
efektif
yang
tidak
hanya
sekedar
menjadi
“klangenan”
2. Peserta sudah mulai mengaplikasikan pembuatan pupuk dan silase tidak hanya untuk kebutuhan sendiri tapi sudah menjadi
jenis usaha kelompok di mana konsumennya
masih di tataran lokal .
3. Munculnya kesadaran di tingkat peserta untuk bersamasama mengembangkan usaha besama di tingkat kelompok.
4
Pengolahan Pangan
1. Untuk wilayah Kradenan dan Polengan peserta sudah mampu membuat PATHILO dan LELE ASAP bahkan saat ini sudah menerima pesanan dari berbagai macam pihak sementara untuk wilayah purwobinagun dan bangunkerto mereka sudah mampu mebuat produk olahan dari salak dan produk olahan dari pisang
2. Peserta sudah menjadikan produk tersebut sebagai salah satu altertnatif usaha bagi mereka dengan memasarkan di tingkat lokal maupun jaringan muhammadiyah dan jaringan yang mereka bikin sendiri
5
Jamur
1. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah mampu membudidayakan jamur akan tetapi untuk pembuatan bibit masih belum mampu karena memang belum di pelajari
2. Peserta sudah mampu membuat makanan olahan dari jamur dan sudah mulai mengaplikasikan sebagai salah satu jenis usaha tapi baru secara pribadi belum menjadi usaha kelompok karena yang menjadi target di usha kelompok adalah budidayanya.
3.
Peserta sudah membuat kelompok usaha bersama untuk budidaya jamur.
6
Tahu dan Tempe
1. Peserta sudah mampu membuat tahu dan tempe
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 2. Peserta sudah mengaplikasikan dalam bentuk usaha bersama di mana konsumennya masih dalam tataran lokal.
Pelatihan Pemasaran
Peserta Kegiatan ini di laksanakan tiga kali berdasarkan jenis usaha hal ini di laksanakan dengan pertimbangan untuk mempermudah an lebih fokus ketika berbicara soal pemasaran dengan sistem cluster kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 24-29 Januari di mana masing-masing pelatihan di laksanakan selama dua hari bertempat di Pusbang Muhammadiyah adapun jadwal kegiatan dan jumlah peserta yang hadir dan materi kegiatan adalah sebagai berikut : Tahap 1
Tgl 24-25
KLP Perikanan (perwakila
Jml peserta 40 Orang
Materi Hari I 1. Strategi Pemasaran 2. Membangun
Materi Hari II 1. Kebijakan Pemerintah Sleman
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia n dari lima kelompok )
jaringan pasar kelayakan usaha
3. Analisis
2.
3. 2
26-27
Peternakan dan pertanian( perwakilan dari empat kelompok)
35 Orang
1. Strategi Pemasaran 2. Membangun
1.
jaringan pasar 3. Analisis kelayakan usaha Strategi
2.
3. 3
26-27
Pengolaha n Pangan dan Jamur (perwakila n dari delapan kelompok )
45 Orang
1. Strategi pemasaran 1. 2. Membangun Jaringan pasar
3. Analisis usaha
kelayakan
2.
3.
dalam membantu Pemasaran Produk UKM (Disperindagkop) Strategi membangun jaringan pasar usaha perikanan di kab Sleman (Dinas perikanan ) Pembukuan sederhana Kebijakan Pemerintah Sleman dalam membantu Pemasaran Produk UKM (Disperindagkop) Strategi membangun jaringan pasar usaha pertanian di kab Sleman ( Dinas Pertanian ) Pembukuan sederhana Kebijakan Pemerintah Sleman dalam membantu Pemasaran Produk UKM (Disperindagkop) Strategi membangun jaringan pasar usaha pengolahan pangan dan jamur di kab Sleman ( Dinas Pertanian ) Pembukuan sederhana
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia Fasilitator Sebagai fasilitator dalam pelatihan ini adalah dari beberapa pihak yaitu dari praktisi pemasaran untuk materi hari I dan materi akhir di hari ke dua selain itu juga dari dinas terkait yaitu DISPERINDAGKOP, dan DINAS PERIKANAN, PERTANIAN, DAN KEHUTANAN Kab Sleman
Hasil Kegiatan Dapat di sampaikan bahwa hasil dari kegiatan pelatihan pemasaran di lihat dari monitoring pasca kegiatan di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Munculnya motivasi dalam diri peserta berkaitan dengan peningkatan kualitas produksi dan memasarkan produknya hal ini terbukti dengan sudah muncul produk yang lebih bagus dan packing yang sudah di terima oleh konsumen . 2. Peserta bisa memahami strategi pemasaran yang di butuhkan dalam memasarkan produknya( di sini mereka sudah mulai memetakan segmen pasar
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 3. Peserta memahami hal-hal pokok yang wajib di penuhi dalam dunia pemasaran (terutama dalam hal peningkatan kualitas produk dan packing terutama untuk pengolahan pangan ) 4. Peserta bisa memahami bagaimana menganalisis kelayakan usaha hal ini di buktika dengan adanya bisnis paln yang di buat oleh kelompok 5. Peserta membuat jaringan langsung dengan dinas terkait di sesuaikan dengan jenis usaha kelompok E. Pelayanan dukungan pasar
Ket : Peresmian usaha bersama oleh bupati sleman , temu bisnis, dan pameran
Pelayanan dukungan pasar di lakukan dengan cara : 1. Menghubungkan dengan jaringan Muhammadiyah baik dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah, Maupun pimpinan pusat Muhammadiyah dan ortomnya.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 2. Menghubungkan dengan pengusaha langsung yang siap menerima produk mereka di antaranya pengusaha jamur dari Sleman , pengusaha lele dari Sleman dan Srumbung. 3. Menfasilitasi pusat pemasaran bersama dalam bentuk Show Room bersama di kabupaten sleman dan magelang. 4. Mengubungkan jaringan pasar yang sudah di bentuk oleh pemerintah melalui asosiasi –asosiasi pengusaha yang sesuai dengan jenis usahanya terutama untuk wilayah sleman sebagai contoh asosiasi pengusaha makan sleman , asosiasi pengusaha ikan sleman di mana mereka sudah memiliki forum-forum pertemuan di kabupaten sleman 5. Menghubungkan jaringan dengan cara temu bisnis yang di rangkai pada kegiatan peresmian usaha bersama di kabupaten sleman dan kabupaten Magelang
Ket : Bazar di Kec Srumbung , Magelang
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia
Ket : Peresmian KUB Kec Srumbung ,Magelang
F. Layanan Modal Berkaitan dengan kebutuhan layanan modal maka masing-masing wilayah sudah membentuk Lembaga Keuangan yang berbentuk Koprasi Serba Usaha sebagai salah satu solusi pemenuhan layanan modal .Berkaiatan dengan perencanaan pengembangan permodalan sudah ada kesepakatan dengan pihak Muhammadiyah melalui majelis yang berwenang yaitu majelis pemberdayaan masyarakat, dan majelis ekonomi akan membantu dalam hal pendampingan lembaga keuangan yang sudah di bentuk.Adapaun data koperasi yang sudah di bentuk oleh penerima manfaat adalah sebagai berikut.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 1. Purwobinangun Nama
Pengurus
Surya Mitra Usaha
Keterangan
Ketua
: R Agung Nugroho
Simp Pokok : Rp 100.000
Wk Ketua
: R Inoki Azmi
Simp Wajib : Rp 2.000
Sekretaris
: Sumini
Wk
:Purwanti
Bendahara
:Yudi Iswantoro
Wk
Haminarto
Divisi Pertanian
: Ashadi Samsul
Perikanan
: Supardi
Peternakan
: Rosyad Sholeh
Olah Pangan
: Joko Suwondo
2. Wonokerto Nama Mitra Mulia
Pengurus Karya
Keterangan
Ketua
: M.Yasir
Simp Pokok : Rp 100.000
Wk Ketua
: Suyatmo
Simp Wajib : Rp 2.000
Sekretaris
: Sumardiyanto
Wk
: Marsigit
Bendahara
: Mujiyem
Wk
: Ismawati
Divisi Jamur
: Marsigit
Perikanan
:Sugeng Wiyono
Tahu dan Tempe
: M Yasir
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 3. Bangunkerto Nama
Pengurus
Bangun Surya Mandiri
Keterangan
Ketua
: Sihono
Simp Pokok : Rp 100.000
Wk Ketua
: Andri Yuni astuti
Simp Wajib : Rp 2.000
Sekretaris
: Sudarwati
Wk
: Arief Hartanto
Bendahara
: Sari Bintari
Wk
: Ery Widiastuti
Divisi Peternakan
: Winarsih
Perikanan
: Tri Budiyanto
Jamur
: Ruri Rahyunantri
Olah Pangan
: Sudarmi
4. Kradenan Nama Mandiri Kradenan
Pengurus Makmur
Keterangan
Ketua
: Fatkhurohman
Simp Pokok : Rp 100.000
Wk Ketua
: Mila Fursiana
Simp Wajib : Rp 5.000
Sekretaris
: Bintoro
Wk
: Yasliman
Bendahara
:Maimunah
Wk
: Anik Aryati
Divisi Pertanian
: Suwarsum
Perikanan
: Yasliman
Olah Pangan
: Salma
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia 5. Polengan Nama Sinar Merapi
Pengurus
Keterangan
Ketua
: Abdul Syukur
Simp Pokok : Rp 100.000
Wk Ketua
: Harmiyati
Simp Wajib : Rp 5.000
Sekretaris
: Dwi Nur ahmad
Wk
: Daryono
Bendahara
: Marwoto
Wk
: Sri Astuti
Divisi Jamur
: Dwi yanto
Perikanan
: Sudarto
Olah Pangan
: Siti Fauziah
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia G. Pengelola kegiatan Kegiatan ini di kelola oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah dengan susunan pengelola sebagai berikut :
NO
NAMA
POSKO
NO. TELP./HP.
1
INDRAYANTO
KOORDINATOR PROGRAM
O81568483777
2
ZUAM SUWIBA
SEKRETARIS
O87738341985
3
MUHAMMAD ALI
ADMINISTRASI
O85642205499
4
HAFIZ FAUZI
LOGISTIK
O85224305311
5
SITI NURKHOSIDAH
LOGISTIK
O81804066908
6
DEDE HARIS SUMARNO
BENDAHARA
081 578 781 057
7
DWI BOY MARTRIOSYA
KOORDINATOR SLEMAN
O81382522660
8
SUPRIYANTA ARFAN FAKHRUDIN
WONOKERTO
O818269243 / 7866158
9
HARYANTO
WONOKERTO
O81804241836
10
ROSYAD SHOLEH
PURWOBINANGUN
O81328896200
11
FATHUDDIN SUTANTO
PURWOBINANGUN
O85292105151
12
SLAMET BUDIJONO
BANGUNKERTO
O8156895716
13
ARIEF HARTANTO
BANGUNKERTO
6834764
14
PASKI HIDAYAT
KOORDINATOR SRUMBUNG
O81210063658
15
FATKHUROHMAN
KRADENAN
O81904137962
16
HERI USMAN
KRADENAN
O81802699394
17
SRIYONO
POLENGAN
O81360195900
18
HASAN FUADI
POLENGAN
O8562869993
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia H. HAMBATAN DAN TANTANGAN Dalam kegiatan ini memiliki hambatan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan program terlalu pendek dengan intensitas kegiatan yang tinggi cukup menyulitkan pengelola dalam pengaturan waktu kegiatan . 2. Kondisi alam, kondisi lingkungan serta cuaca yang belum yang masih stabil berdampak pada penentuan jadwal kegiatan yang harus mengikuti kondisi lapang 3. Kondisi masyarakat yang sudah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dan lebih bersifat karitatif berakibat mereka memiliki persepsi yang sama dengan kegiatan yang kita lakukan
I. PEMBELAJARAN Pembelajaran yang dapat di ambil pada kegiatan bulan januari ini adalah 1. Penerima manfaat semakin bersemangat dalam menjalankan usahanya 2. Munculnya kesadaran bagi peserta untuk lebih memperkuat kelompok dengan berbagai macam kegiatan kelompok 3. Munculnya kesadaran untuk mengembangkan usaha bersama baik dari sisi produksi maupun bersama-sama memasarkan produk 4. Munculnya kesadaran oleh penerima manfaat akan kebutuhan lembaga keuangan kelompok sebagai solusi kebutuhan permodalan 5. Munculnya kesadaran yang teraplikasi dalam munculnya usaha baru di wilayah mereka misalnya pathilo, lele asap, sriping pisang , tahu dan tempe walaupun pemasarannya masih di wilayah lokal
J. Rekomendasi 1. Perlu adanya pendampingan lanjutan .bagi kelompok usaha bersama mengingat kelompok masih sangat mebutuhkan penguatan dan banyak produk baru yang masih membutuhkan pendampingan.
Laporan akhir kegiatan pemulihan ekonomi mikro korban erupsi merapi 2010 Kemitraan MDMC-World Vision Indonesia K. Kesan Penerima Manfaat Berdasarkan ungkapan secara peserta secara langsung bertemu walaupun melalui sms mereka sangat puas dengan program ini seperti yang di uangkapkan oleh bu Salma ibu dari kelompok kradenan dia mengatakan “ saya merasa senang sekarang di tempat saya ibu-ibunya punya usaha baru saya bisa buat pathilo saya juga bisa belajar banyak hal yang tidak saya dapat dari bangku sekolah (bu salma adalah Ibu rumah tangga lulusan SI) dan sekarang saya juga bisa tahu packing yang bagus itu kayak apa “
Lain lagi dengan ketua kelompoknya dia mengirim sms ke kami yang isinya.” Mba dagangan kami (pathilo dan lele asap )hari laris manis dan banyak yang pesan matrnuwun ya”
Sementara yang di katakan oelh bu darmi anggota kelompok jamur dia sampaikan melalui sms “ mba berkat pelatihan kemarin saya sekarang sudah bikin kripik jamur saya jual dengan ibu-ibu yang lain di lingkungan saya “
“ Kami sekarang bisa buat tahu dan tempe tidak perlu jauh-jauh beli dan kami sekarang bisa jualan “ itu adalah ungkapan dari ketua kelompok tahu tempe wilayah wonokerto “ Akhirnya setelah lama menunggu sekarang kami mendapat perhatian lebih dari pemerintah kemarin dari dinas peternakan datang pas peresmian usaha bersama nah hari senin kami di panggil dan kami dapat kabar gembira kelompok kami dapat bantuan 22 ekor sapi terimakasih sekali MDMC dan Wordl vision tanpa saya tidak tahu harus ngomong apalagi selain terimakasih “
L. Penutup Demikian laporan kami buat sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan bahan pertimbangan dalam pelaksanan program berikutnya Yogyakarta,21 Febuari 2011 Pimpinan Program
Indrayanto