Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
KATA PENGANTAR Miccrosoft Windows adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft. Sistem operasi ini mendominasi pasar komputer di dunia. Dari hasil analisis pasar yang dilakukan IDC1, diperkirakan Microsoft Windows memegang 90% pasar client operating system. Modul ini membahas mengenai sistem operasi Windows, akan tetapi dikhususkan kepada Windows XP dan Windows Server 2003 yang tengah populer digunakan di pasar, terlebih di Indonesia. Diharapkan
dengan
adanya
modul
ini
dapat
menggunakan Windows XP dan Windows Server 2003.
1
Sumber: wikipedia.org
membantu
siswa
dalam
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
UNIT – UNIT KOMPETENSI TIK yang ada dalam modul ini terdaftar dalam tabel berikut ini: Kode TIK TIK.OP02.001.01
Nama TIK Mengoperasikan komputer personal yang berdiri sendiri (PC stand alone)
TIK.OP02.003.01A
Mengoperasikan Sistem Operasi Microsoft Windows
TIK.OP02.014.01
Mempergunakan piranti lunak anti virus
TIK.JK02.017.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi server
TIK.JK04.013.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi DHCP Server
TIK.JK04.011.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi DNS Server
TIK.JK04.008.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Web Server
TIK.JK04.012.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi File dan Print Server
TIK.JK04.014.01
Menginstalasi dan Mengkonfigurasi FTP Server
TIK.JK02.014.01
Mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan
TIK.JK02.015.01
Mengkonfigurasi TCP/IP dinamis pada workstation yang terhubung pada jaringan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Microsoft Windows. Yang dibahas pada modul ini adalah Ms. Windows XP dan Windows Server 2003.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 1 SEKILAS TENTANG WINDOWS XP
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan Windows XP secara umum.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan sejarah Windows XP Siswa mampu menceritakan perbedaan antara edisi Home dan Professional Siswa mampu menceritakan kelebihan yang ditawarkan Windows XP
Gambar 1.1. Rincian Pembelajaran Bab 1
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Windows XP Windows Microsoft,
XP
adalah yang
produk
dari
merupakan
perubahan besar dari sistem operasi Microsoft Windows. Sistem operasi Gambar 1.2. Logo Windows XP
ini
diluncurkan
pada
tanggal
25
Oktober 2001. Huruf “XP” merupakan kepanjangan dari experience. Windows XP dikenal dengan GUI (graphical user interface) yang sangat user friendly. Selain itu sistem operasi ini adalah sistem operasi pertama dari Windows yang menggunakan product activation untuk mencegah pembajakan software. Hingga saat ini Windows XP meluncurkan 2 edisi, yakni Home Edition dan Professional Edition (yang lebih diterapkan pada modul ini). Home Edition ditujukan untuk orang-orang yang berada di rumah. Sementara itu Windows XP Professional lebih ditujukan untuk praktisi bisnis ataupun pengguna lain yang menginginkan fitur lebih. Windows XP Home Edition mengandung fitur yang ada di Windows 2000, seperti aplikasi software yang berkembang dan hardware yang semakin kompatibel, GUI yang semakin baik, pengalihan user yang cepat, dsb. Sedangkan Windows XP Professional adalah superset dari Windows XP Home Edition. Segala sesuatu yang dapat dilakukan di Windows XP Home Edition, juga dapat dilakukan di Windows XP Professional. Fitur-fitur tambahan di Windows XP Professional yang tidak terdapat pada Windows XP Home Edition adalah sebagai berikut: Remote Desktop Fax Personal Web Server Encrypting File System dll
Latihan 1. Di bawah ini manakah yang merupakan edisi dari Windows XP? a. Standard Edition b. Enterprise Edition
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
c. Professional Edition d. Datacenter Edition e. Web Edition 2. Apakah sistem yang digunakan oleh Microsoft Windows XP dalam mencegah pembajakan? a. Activation Key b. Encrypting File System c. Windows Update d. XP Professional Edition 3. Di bawah ini, manakah fitur yang tidak terdapat pada Windows XP Home Edition? a. Notepad b. Remote Desktop c. Paint d. Calculator 4. Benar atau salah, Microsoft Windows XP dikenal dengan GUI yang user friendly?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 2 INSTALASI WINDOWS XP
Tinjauan Instruksional Umum Siswa mampu menyebutkan kebutuhan hardware untuk instalasi Windows XP Siswa mampu menyebutkan proses instalasi Windows XP
Tinjauan Instruksional Khusus Siswa mampu menyebutkan kebutuhan hardware minimum untuk dapat menginstal Windows XP Siswa mampu menyebutkan kebutuhan hardware yang direkomendasi untuk dapat menginstal Windows XP Siswa dapat meng-upgrade sistem operasi lain menjadi Windows XP Siswa dapat menginstalasi Windows XP tanpa melakukan upgrading.
Gambar 2.1. Rincian Pembelajaran Bab 2
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Hardware Syarat hardware minimal untuk sistem operasi ini cukup tinggi. Dengan syarat minimum tersebut windows XP masih dapat dijalankan, akan tetapi ada beberapa fitur yang tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, agar proses instalasi berjalan dengan lancar, pastikan hardware komputer memenuhi syarat minimal yang ditentukan. Tabel 2.1 : Syarat Hardware XP Komponen
Minimal
Rekomendasi
Prosesor
Pentium 233 Mhz
Pentium II 400MHz
Memori
64 MB
128 MB
Drive CD ROM
√
√
Video Card
8 MB
Mendukung 3D 16 MB
Upgrade ke Windows XP Upgrade adalah proses memperbaharui sistem operasi yang telah ada pada komputer dengan sistem operasi yang lebih baru. Pada saat instalasi, Setup Wizard Windows XP akan melakukan penggantian terhadap file-file Windows yang Sistem operasi yang dapat di-upgrade ke Windows XP Windows 98 (semua versi)
lama dengan Windows XP. Hal ini akan memungkinkan terpengaruhnya aplikasi yang telah ada sebelumnya.
Windows Millenium Edition (ME) Windows NT 4.0 workstation (dengan Service Pack 5 atau lebih)
Aplikasi
yang
(kompatibel)
tidak
dengan
sesuai
Windows
XP
mungkin akan mengalami gangguan
Windows 2000 Professional
fungsi setelah proses upgrading. Jika
komputer
sebelumnya
berjalan
dengan
sistem
operasi
yang
tidak
mendukung proses upgrading ke Windows XP, maka harus dilakukan proses clean install. Setup Wizard akan membuat folder baru untuk Windows XP.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Proses Upgrading Tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan instalasi Windows XP, untuk proses upgrading, adalah sebagai berikut: Masukan CD instalasi ke dalam CD-ROM Autorun akan menampilkan Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Tampilan pertama setelah CD dijalankan
Periksa kompatibilitas hardware dan software yang telah ada dengan memilih menu check system compatibility. Tahapan ini adalah optional, bisa dilewatkan jika dirasa tidak perlu. Untuk melakukan instalasi, pilih menu Install Windows XP Gambar 2.2. akan tampil. Jika komputer stabil dan jarang mengalami gangguan dengan produk sistem operasi Windows sebelumnya (Windows 95, 98, atau ME) maka dapat memilih Upgrade (Recommended) pada opsi Instalation Type.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.2 Instalasi Windows
End User License Agreement (EULA), seperti pada gambar 2.3. akan tampil. Bacalah EULA dengan seksama, dan beri tanda pada opsi I accept this agreement jika menyetujuinya. Jika tidak, maka beri tanda pada opsi I don’t accept this agreement dan proses instalasi akan berhenti.
Gambar 2.3. EULA proses instalasi Windows XP
Tahap selanjutnya adalah mengisi Product Key. Product Key terdapat pada sampul belakang CD instalasi Windows XP. Setelah melakukan pengisian, tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.4. pengisian product key
Layar Dynamic Update, seperti pada gambar 2.5. akan tampil. Jika dirasa perlu untuk melakukan update file, pilih tanda pada opsi Yes, download the updated Setup (recommended). Jika tidak, beri tanda pada opsi No, skip this step and continue installing. Setelah itu tekan tombol Next.
Gambar 2.5. Proses update setup files
Jika opsi yang dipilih adalah Yes, tekan tombol OK, jika konesi Internet telah berhasil dilakukan dan kemudian file-file akan diperbaharui. Setelah itu akan dilakukan penyalinan file-file baru milik Windows XP. Proses penyalinan ini menghabiskan waktu yang cukup lama. Setelah selesai, komputer akan melakukan restart.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Beberapa tahap selanjutnya adalah Installing Devices, Installing Start Menu Items, Registering Component, Finalizing Installation dan restart. Tahap-tahap tersebut tidak memerlukan interaksi dari user. Setelah restart, akan muncul gambar 2.6. Klik next yang berada di kanan bawah layar.
Gambar 2.6. Layar Selamat Datang
Akan muncul gambar 2.7. untuk melakukan registrasi secara online. Jika komputer terhubung dengan Internet, maka dapat memilih opsi Yes, I’d like to register with Microsoft now (optional). Dan jika tidak, pilih opsi No, no at this time.
Gambar 2.7 Proses registrasi online
Tahapan ini adalah tahap terakhir, dimana akan muncul pesan Thank You dan kemudian komputer akan restart.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Clean Install Pilihan clean install merupakan pilihan utama pada hard disk yang masih baru. Alasan yang lain adalah karena sistem operasi yang telah terpasang sebelumnya tidak mendukung proses upgrading ke Windows XP. Dalam clean install, user akan melakukan pilihan mendalam mengenai sistem file yang digunakan, partisi baru untuk Windows XP, pengaturan bahasa, accessibility, dan password administrator.
Proses Instalasi Sebelum melakukan instalasi, lakukan perubahan urutan booting dalam BIOS dengan CD ROM sebagai peripheral pertama yang digunakan untuk proses booting. Tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan instalasi Windows XP, untuk proses upgrading, adalah sebagai berikut: Setelah booting, layar akan menampilkan gambar 2.8. Tekan enter untuk melanjutkan
Gambar 2.8. Permulaan Setup
Windows
akan
menampilkan
Licensing
Agreement.
menyetujuinya dan tekan ESC jika menolaknya.
Tekan
F8
jika
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.9. License Agreement
Windows akan menanyakan lokasi instalasi. Tekan C untuk membuat partisi atau tekan enter untuk melewatinya.
Gambar 2.10. Menentukan lokasi install
Tahapan selanjutnya adalah memilih sistem file yang akan digunakan. Jika user menggunakan dua sistem operasi, lebih baik menggunakan FAT. Windows XP merekomendasikan penggunaan sistem file NTFS. Pilih sistem file yang akan digunakan dan tekan enter
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.11. Menentukan sistem file yang digunakan
Windows akan melakukan penyalinan file-file instalasi. Setelah selesai komputer akan melakukan restart. User melakukan pengaturan pada regional dan bahasa. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan penggunaan format mata uang, tanggal, dsb, yang sesuai dengan user. Setelah selesai, menekan tombol next
Gambar 2.12. Melakukan pengaturan regional dan bahasa
User melakukan pengisian nama dan organisasi, kemudian menekan tombol next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.13. Melakukan pemberian nama dan organisasi
Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengisian product key. Setelah selesai tekan tombol next.
Gambar 2.14. Melakukan pengisian product key
User melakukan pengisian terhadap nama komputer dan username serta password untuk administrator. Setelah selesai, tekan tombol next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.15. Melakukan pengisian nama komputer dan account administrator
Setelah itu, user melakukan pengaturan untuk format waktu (zona) dan konfigurasi secara otomatis pengaturan day light saving time. Jika telah selesai, tekan tombol next.
Gambar 2.16. Melakukan pengaturan format waktu
Tahapan selanjutnya adalah pengaturan jaringan. Jika bukan advanced user, sebaiknya memilih opsi Typical settings. Akan tetapi jika ingin mengatur setting client, servis dan protocol yang digunakan, user dapat memilih opsi Custom settings. Setelah itu tekan tombol next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 2.17. Melakukan pengaturan jaringan
Selanjutnya user melakukan pemilihan untuk bergabung dalam sebuah workgroup atau domain. Jika user tidak terhubung dalam satu jaringan, pilih opsi No, this computer is not on a network, or this is on a network without a domain. Make this computer a member of following workgroup [namaworkgroup]. Isi nama workgroup, jika user berada dalam sebuah workgroup. Jika telah selesai, tekan tombol next
Gambar 2.18. Memilih bergabung dalam workgroup atau domain
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Windows akan melakukan restart dan selanjutnya sama seperti upgrading (registrasi online hingga muncul layar terima kasih).
Workgroup dan Domain Workgroup adalah salah satu atau beberapa komputer yang tergabung dalam satu nama workgroup. Tiap user dapat bergabung ke dalam workgroup dengan menspesifikasi nama workgroupnya. User yang ingin bergabung tidak memerlukan izin khusus. Domain adalah sekumpulan komputer yang berada di bawah pengawasan administrator jaringan. Untuk bergabung dalam sebuah domain, user haru meminta izin dari administrator jaringan. Untuk memasukin sebuah dokumen selama instalasi, user harus memiliki account pada domain yang ingin dituju. Sebelum menjalankan Setup Wizard Windows XP, konsultasikan dulu dengan administrator jaringan untuk membuat account baru bagi komputer.
Latihan 1. Di bawah ini, manakah sistem operasi yang tidak dapat di-upgrade ke Windows XP? a. Windows 98 b. Windows 2000 Professional c. Windows Millenium Edition d. Semua Benar e. Semua Salah 2. Bila seseorang memiliki sebuah komputer baru dengan hard disk yang masih baru pula, untuk melakukan instalasi Windows XP sebaiknya menggunakan jenis instalasi… a. Clean Install b. Upgrading c. Keduanya benar 3. Seseorang menggunakan sistem informasi Windows Millenium Edition, dan ingin melakukan instalasi Windows XP dengan cara meng-upgrade-nya. Ketika
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
melakukan instalasi dan berhadapan dengan layar seperti gambar di bawah ini, opsi yang harus dipilih adalah.. a. Upgrade (Recommended) b. New Installation
4. Apakah yang disebut dengan Workgroup? 5. Benar atau salah, jika user akan bergabung pada sebuah workgroup, user tidak perlu memiliki izin khusus terlebih dahulu?
Soal Praktek 6. Lakukan instalasi Windows XP pada komputer Anda!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 3 KOMPONEN DASAR DARI WINDOWS XP
Tujuan Instruksional Umum Siswa
mampu
menceritakan
komponen-komponen
yang
terdapat
pada
Windows pada umumnya, dikaitkan dengan Windows XP.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan mengenai desktop. Siswa mampu menyebutkan cara melakukan kustomisasi hal-hal yang berhubungan dengan desktop. Siswa mampu menceritakan desktop theme. Siswa mampu menceritakan ikon. Siswa mampu menyebutkan karakteristik window. Siswa dapat melakukan pengaturan window. Siswa mampu menceritakan taskbar Siswa mampu mengetahui hal-hal yang dapat diatur pada taskbar Siswa mampu menceritakan start menu Siswa mampu melakukan kustomisasi pada start menu Siswa mampu menceritakan file dan folder Siswa mampu melakukan operasi-operasi yang dapat diterapkan pada file dan folder Siswa dapat melakukan kustomisasi folder. Siswa mampu menceritakan control panel secara umum.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Windows XP dirancang dengan GUI yang mudah digunakan dan menarik bagi penggunanya. Ada beberapa komponen dasar dari Windows XP seperti halnya produk windows lainnya.
Windows Desktop
Gambar 3.1. Windows Desktop
Layar utama Windows XP, seperti halnya produk Windows sebelumnya, terdiri dari area luas yang dikenal dengan desktop dan sebuah area lagi yang lebih sempit yang dikenal dengan taskbar. Dalam desktop, akan muncul window, ikon, message box, dll. Yang merupakan bagian umum dari desktop adalah sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
My Computer Network Neighborhood / Network Place Recycle Bin
Desktop Theme Desktop theme adalah kumpulan ikon, font, color, suara, dan elemen windows lain yang memberikan kesan unik dan berbeda pada desktop. User dapat mengganti theme yang ada, dan dapat membuat sendiri theme yang baru. Gambar 3.1. adalah desktop dengan desktop theme “Windows XP Professional” dari Windows XP.
Kustomisasi Desktop a. Memilih Desktop Theme yang Berbeda Langkah-langkah: Klik kanan pada desktop dan klik Properties Klik tab Themes Pilih theme yang baru pada opsi Theme
Gambar 3.2. Pengubahan Desktop Theme
Setelah dipilih, klik OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
b. Membuat Desktop Theme sendiri Langkah-langkah: Buka fitur Display
pada Control Panel2
Klik tab Themes Pilih theme yang baru pada opsi Theme Lakukan perubahan pada elemen-elemen pembentuk theme Jika sudah tekan tombol Save As Berikan nama baru untuk theme yang baru dibuat dan tekan tombol OK
Tabel 3.1 : Elemen Pendukung Theme
Fitur di Control Panel
Tab
Item
Display
Desktop
Wallpaper, Color
Display
Desktop
Ikon-ikon
Display
Screen Saver
Screen Saver
Display
Appearance
Windows, buttons, color dan font
Mouse
Pointers
Scheme
Sounds and Audio Devices
Sounds
Sound scheme
Jika theme yang telah diubah tidak disimpan dengan nama yang baru, maka perubahan theme akan hilang ketika user memilih theme yang lain. c. Mengganti Background Desktop Background desktop lebih dikenal dengan wallpaper. Langkah-langkah: Klik kanan pada desktop dan klik Properties Klik tab Desktop Pilih background yang diinginkan pada opsi background. User juga dapat memilih gambar sendiri dengan cara menekan tombol browse. Pilih opsi posisi, apakah tile, stretch atau center. Pilih warna pada opsi Colors yang digunakan oleh desktop ketika wallpaper belum berhasil di load. 2
Control Panel di bahas setelah pembahasan ini. Setelah menuju control panel, ubah category view menjadi
classic view.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol OK
Gambar 3.3. Penggantian background desktop (wallpaper) dengan browse.
d. Mengubah Ukuran Font Windows Kustomisasi ini berguna untuk user yang tidak dapat membaca huruf yang kecil. Langkah-langkah: Klik kanan pada desktop dan klik Properties Klik tab Appearance Pilih opsi font size, apakah normal, large, atau extra large. Klik OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.4. Pengubahan ukuran huruf
e. Mengubah Resolusi Layar Resolusi layar yang ditingkatkan akan meningkatkan bidang pandang (oleh karena itu ukuran segalanya menjadi lebih kecil). Sedangkan menurunkan resolusi akan memperbesar segalanya. Langkah-langkah yang dilakukan: Klik kanan pada desktop dan klik Properties Klik tab Settings Pada Screen Resolution, geser slide hingga mendapatkan resolusi yang diinginkan. Tekan tombol OK dan layar akan gelap beberapa menit Muncul pesan konfirmasi selama 15 detik. Tekan tombol Yes jika perubahan resolusi dikehendaki. Tekan tombol No atau biarkan saja dan resolusi akan kembali ke resolusi lama.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.5. Pengubahan ukuran resolusi layar
f.
Mengubah Tampilan Windows Langkah-langkah: Klik kanan pada desktop dan klik Properties Klik tab Appearance Pada Color scheme pilih scheme yang dikehendaki, atau tekan tombol Advanced Jika memilih tombol Advanced, pilih item yang ingin user ubah pada daftar Item Tekan tombol OK
Gambar 3.6. Pengubahan tampilan windows
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
g. Mengatur Screen Saver Screen saver adalah sebuah animasi atau tampilan yang akan muncul jika dalam selang waktu tertentu, keyboard atau mouse tidak digunakan. Untuk melakukan pengaturan pada screen saver ikuti langkah-langkah berikut: Klik kanan pada Desktop dan klik Properties Klik tab Screen Saver Pilih screen saver yang dikehendaki pada opsi Screen Saver di bagian Screen saver. Pilih waktu yang diperlukan untuk mengaktifkan screen saver pada bagian Wait. Beberapa screen saver, dapat dikustomisasi (optional). Tekan tombol Settings dan lakukan kustomisasi untuk screen saver yang dipilih, kemudian tekan tombol OK. Tekan tombol OK
Gambar 3.7. Pengubahan screen saver
h. Melakukan pengubahan nama ikon3 pada desktop Langkah-langkah: Klik kanan pada ikon yang ingin diubah namanya Klik rename Ketik nama yang baru untuk ikon kemudian tekan enter
3
Ikon akan dijelaskan setelah pembahasan desktop.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.8. Mengubah nama pada ikon
i.
Memindahkan, menghapus, dan menyalin ikon, file, folder atau program di desktop. Operasi yang disebutkan di atas memiliki cara yang sama dengan memindahkan, menghapus, dan menyalin file atau folder yang akan dijelaskan pada bagian File dan Folder.
j.
Meletakkan ikon shortcut di desktop Langkah-langkah: Pilih item (file, program, folder, dsb) yang akan dibuat shortcutnya Klik kanan pada item tersebut Geser kursor mouse ke Send To Klik Desktop (create shortcut)
Gambar 3.9. Membuat ikon shortcut di desktop
Setelah langkah-langkah dilakukan, maka akan ada satu ikon shortcut dari item tersebut pada desktop.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Ikon Ikon adalah sebuah gambar kecil yang mewakili sebuah item (file, folder, program, dsb) di komputer. Contoh dari Ikon adalah pada gambar 3.10. yang merepresentasikan
recycle
bin.
Recycle
bin
berfungsi
sebagai
tempat
pembuangan sementara file yang dihapus. Untuk membuka file, membuka folder, atau menjalankan suatu program biasanya dilakukan klik dua kali pada Ikon tersebut.
Gambar 3.10. Ikon recycle bin
Ikon shortcut (gambar 3.11) ditandai dengan anak panah pada sudut kiri bawah dari Ikon. Ikon shortcut adalah ikon yang menjadi perwakilan dari suatu item di lokasi lain. Misalnya file X terletak di lokasi 1, user dapat mengakses file X dari lokasi 2 dengan cara meng-klik ikon shortcut-nya sebanyak dua kali.(akses dapat dilakukan dengan syarat user tersebut memiliki hak akses atas file tersebut).
Gambar 3.11. Ikon shortcut
Window Segala sesuatu yang dapat user lakukan pada komputer akan ditampilkan dalam sebuah window. Ilustrasinya dapat dilihat dalam gambar 3.12.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.12. window
User dapat membuka beberapa window secara bersamaan. Ukuran window dapat diubah sesuai dengan keinginan dan dapat pula dipindahkan ke arah tertentu.
Karakteristik Window Ada beberapa karakteristik dari window, antara lain sebagai berikut: Judul window, terletak di atas window.
Gambar 3.13. judul window.
Empat macam tombol yang terletak pada sudut kanan atas window. Jika tombol tersebut di-klik, maka akan terjadi aksi untuk masing-masing tombol sebagai berikut: Minimize,
untuk
mengecilkan
atau
menyembunyikan
window
(hingga hanya terlihat judul window pada taskbar) Maximize, untuk membesarkan ukuran window (hingga sebesar desktop) Restore, untuk mengembalikan ukuran window ke tempat semula Close, untuk menutup window.
Gambar 3.14. (dari kiri ke kanan) minimize, restore, close
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.15. (dari kiri ke kanan) minimize, maximize, close
Menu bar, yang merupakan tempat menu yang berisi perintah atau tools untuk isi dari window tersebut.
Gambar 3.16. menu bar
Ketika user ingin memberikan perintah, cukup melakukan aksi klik pada perintah yang diinginkan.
Taskbar Seperti yang telah dijelaskan secara singkat pada bagian windows desktop, taskbar adalah suatu bagian yang lebih sempit dari desktop. Ciri yang khas dari taskbar adalah adanya tombol start menu. Taskbar berada di tepi layar. Pada awal setelah instalasi, taskbar berada di tepi bawah layar. Akan tetapi posisi taskbar ini dapat dipindahkan sesuai keinginan.
Gambar 3.17. taskbar dengan tombol start menu di kiri.
Pada Windows XP, program aplikasi yang sejenis dapat dikelompokkan. Windows akan menggabungkan aplikasi sejenis tersebut ke dalam satu buah tombol pada taskbar yang diberi nama aplikasi dan sebuah angka yang menunjukkan banyaknya program aplikasi yang sedang berjalan dalam kelompok tersebut. Contoh pengelompokan tersebut terlihat pada gambar 3.17. dimana sedang ada 3 buah aplikasi Ms. Word yang berjalan. Untuk mencegah taskbar yang berjejalan, Ikon-Ikon yang berada di samping waktu akan disembunyikan. Ikon akan disembunyikan jika program yang bersangkutan sedang tidak berjalan.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kustomisasi Taskbar a. Mengunci Taskbar Tujuan dari melakukan penguncian terhadap taskbar adalah agar taskbar tersebut tidak dapat diubah tempatnya. Langkah-langkah: Klik kanan pada tombol Klik Properties Klik tab Taskbar Beri check pada opsi Lock the taskbar Tekan tombol OK b. Mengelompokkan aplikasi sejenis Seperti telah dijelaskan sebelumnya, taskbar pada Windows XP dapat mengelompokan aplikasi sejenis yang sedang berjalan menjadi sebuah tombol saja. Untuk mengeset kemampuan taskbar dalam pengelompokan adalah sebagai berikut: Klik kanan pada tombol Klik Properties Klik tab Taskbar Beri check pada opsi Group similar taskbar buttons Tekan tombol OK c. Melakukan akses suatu aplikasi dari kelompok aplikasi di taskbar Langkah-langkah: Tekan tombol kelompok aplikasi di taskbar Klik nama aplikasi yang ingin diakses
Gambar 3.18 melakukan akses untuk dokumen “Sekilas tentang Windows XP” dari kelompok aplikasi Ms. Word di taskbar
d. Menutup satu kelompok aplikasi Langkah-langkah: Klik kanan pada tombol kelompok aplikasi di taskbar yang akan ditutup
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Close Group
Gambar 3.19. Menutup satu kelompok aplikasi
e. Menampilkan ikon yang tersembunyi Untuk menampilkan ikon yang tersembunyi, klik tanda panah yang berada di dekat lokasi ikon di taskbar tersebut.
Gambar 3.20. Menampilkan ikon-ikon yang tersembunyi tersebut dengan mengklik tanda panah.
Start Menu Satu hal yang menjadi ciri khas dari sebuah taskbar adalah adanya start menu. Start menu secara otomatis akan menunjukkan user yang tengah login. Pada start menu, segala kebutuhan user mengenai komputer dapat diakses dari sini. Mulai dari mengirim email, membuka Internet, melakukan setting pada Windows XP hingga melakukan pencarian untuk sebuah file pada komputer tersebut. Ada dua buah gaya penampilan dari start menu yang dimiliki oleh Windows XP. Yang pertama adalah gaya “Classic Start Menu”. Gaya penampilan ini merupakan gaya lama yang telah ada dari produk Windows sebelumnya. Sedangkan gaya kedua adalah gaya “Start Menu”, yang merupakan gaya penampilan baru dari Windows XP.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.21. Start menu gaya “Classic Start Menu”
Start menu gaya “Start Menu” terbagi menjadi empat bagian, yakni bagian kanan, bagian kiri atas, bagian kiri tengah, dan bagian kiri bawah. Bagian kanan dan bagian kiri atas adalah fitur-fitur atau menu yang sudah tetap. Sedangkan bagian kiri tengah ditempati oleh aplikasi yang sering digunakan oleh user. Bagian kiri bawah yang bernama All Programs, adalah tempat user mengakses program yang telah diinstal dalam komputer tersebut. Meskipun bagian kiri atas telah tetap, akan tetapi daftar bagian atas tersebut bisa diubah sesuai dengan keinginan user.
Gambar 3.22. Start menu gaya “Start Menu”
Untuk menu atau fitur yang memiliki tanda panah disampingnya, menunjukkan bahwa menu atau fitur tersebut masih memiliki sub menu atau sub fitur yang
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
dapat dijalankan. Untuk menjalankannya, tempatkan kursor pada menu atau fitur. Kemudian secara otomatis, sub menu atau sub fitur dari menu tersebut akan muncul.
Gambar 3.23. menu dan sub menu
Kustomisasi Start Menu a. Mengatur gaya penampilan start menu Langkah-langkah: Klik kanan pada tombol Klik kanan Properties Klik tab Start Menu Pilih gaya penampilan dari start menu yang diinginkan Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.24. Mengatur gaya penampilan start menu
b. Mengatur tampilan pada start menu User
dapat
memasukkan
suatu
item
dalam
start
menu.
Langlah-
langkahnya adalah sebagai berikut: Klik kanan pada tombol Klik Properties Klik tab Start Menu Tekan tombol Customize Klik tab Advance Atur tampilan sesuai keinginan user dan kemudian tekan tombol OK Tekan tombol OK kembali
Gambar 3.25. pengaturan tampilan pada start menu untuk dua gaya penampilan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
c. Memasukkan program aplikasi dalam start menu bagian kiri atas Kustomisasi ini hanya dapat dilakukan untuk start menu dengan gaya penampilan “Start Menu”. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Klik kanan program aplikasi yang akan dimasukkan ke bagian kiri atas dari start menu tersebut Klik Pin to Start menu
Gambar 3.26. menambahkan program pada bagian kiri atas start menu
d. Menghilangkan suatu program aplikasi dari bagian kiri start menu. Kustomisasi ini hanya dapat dilakukan untuk start menu dengan gaya penampilan “Start Menu”. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Klik kanan pada program aplikasi yang akan dihilangkan Klik Unpin from Start menu.
Gambar 3.27. menghilangkan program dari bagian kiri atas start menu
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
File dan folder Ciri khas dari sebuah file biasanya adalah memiliki sebuah ekstensi (.doc, .exe, .txt, dll). Sedangkan folder tidak memiliki ekstensi. Kegunaan folder adalah menyimpan file dan mengorganisasikan file. File dan folder dalam Windows XP sama halnya seperti berkas-berkas yang terdapat pada meja kerja. Beberapa file (satu atau lebih) dapat dimasukkan ke dalam sebuah folder. Beberapa folder juga dapat dimasukkan ke dalam folder yang lain. Windows XP juga menyediakan beberapa folder khusus untuk menyimpan file-file yang berkaitan dengan gambar dan musik, yaitu My Music dan My Picture.
Gambar 3.28. folder khusus yang disediakan oleh Windows XP
Ada 6 buah tampilan jika kita melihat isi sebuah folder : Icon, isi folder ditampilkan dalam bentuk ikon dan namanya List, isi folder ditampilkan dalam bentuk daftar nama Tile, sama seperti icon, akan tetapi ada sedikit informasi mengenai file atau folder tersebut Thumbnail, isi folder diwakilkan dengan gambar kecil yang merepresentasikan isi dari isi folder tersebut. Details, isi folder ditampilkan secara rinci (tipe, nama, ukuran, tanggal modifikasi) Filmstrip, akan ditampilkan jika folder mengandung file gambar. Jika kita buka suatu folder dan memilih suatu file atau folder yang ada di dalamnya, maka pada panel kiri dari folder tersebut akan terdapat operasioperasi yang dapat diterapkan pada file atau folder yang dipilih.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.29. operasi-operasi yang tampil pada panel kiri folder jika memilih sebuah file atau folder
Operasi File dan Folder a. Membuka file atau folder Operasi membuka file atau folder telah dijelaskan pada bagian ikon. Klik 2 kali ikon file atau folder yang dimaksud untuk membukanya. b. Menutup file atau folder Langkah-langkah: Klik File pada menu bar Klik Close (atau Exit jika tidak ada)
Gambar 3.30. operasi menutup sebuah file atau folder
c. Membuka file dengan program lain Operasi ini dilakukan jika kita ingin membuka file dengan program lain. Langkah-langkah: Klik kanan pada file yang akan dibuka Klik open with Pilih program yang akan digunakan, jika tidak ada klik Choose Program…
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jika memilih Choose Program, pilih program yang akan digunakan dan tekan tombol OK.
Gambar 3.31. Membuka file dengan program lain
d. Membuat folder baru Langkah-langkah: Pada lokasi tempat folder akan dibuat, klik kanan dan kemudian klik New. Klik Folder Ikon folder baru akan muncul, user dapat mengganti nama folder baru tersebut sesuai keinginan
Gambar 3.32. Membuat folder baru
e. Menyimpan file Langkah-langkah: Pilih menu File pada menu bar dari program yang user gunakan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Save As untuk menyimpan file yang belum pernah disimpan (jika file sudah pernah disimpan, klik Save dan operasi selesai) Masukan nama file dan lokasi penyimpanan file. Tekan tombol Save
Gambar 3.33. Menyimpan file
f.
Memindahkan file atau folder Langkah-langkah: Klik kanan pada file atau folder yang akan dipindahkan Klik Cut Pada lokasi tempat file atau folder dipindahkan, klik kanan dan klik Paste Ketika langkah-langkah telah dijalankan, file atau folder di lokasi lama akan hilang dan di file atau folder akan muncul di lokasi yang baru.
Gambar 3.34. Memindahkan file
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Memindahkan file atau folder juga dapat dilakukan dengan mengklik file atau folder yang akan dipindahkan, menekan Ctrl + X (pengganti cut)di keyboard, membuka lokasi file atau folder baru dan menekan Ctrl + V (pengganti paste). Memindahkan dapat pula dilakukan dengan menggeser file atau folder yang akan dipindahkan ke dalam lokasi baru (tempat file atau folder setelah dipindahkan). Cara ini dikenal dengan istilah Click and Drag. g. Menyalin File atau Folder Langkah-langkah: Klik kanan pada file atau folder yang akan dipindahkan Klik Copy Pada lokasi tempat file atau folder dipindahkan, klik kanan dan klik Paste Jika langkah-langkah telah dijalankan, maka di lokasi yang baru akan muncul file atau folder yang telah disalin. Sementara itu, file atau folder di lokasi lama tidak hilang. Menyalin file atau folder juga dapat dilakukan dengan mengklik file atau folder yang akan disalin, menekan Ctrl + C (pengganti copy) di keyboard, membuka lokasi file atau folder tempat hasil salinan berada dan menekan Ctrl + V (pengganti paste).
h. Mengubah nama file atau folder Langkah-langkah Klik kanan pada file atau folder yang akan dipindahkan Klik Rename Ganti nama file atau folder dengan nama baru, kemudian tekan enter Mengubah nama file atau folder dapat pula dilakukan dengan cara mengklik file atau folder yang akan diubah namanya, dan kemudian tekan F2 pada keyboard.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jika nama ekstensi terlihat (ditandai dengan .[ekstensi], contoh .doc), maka
melakukan
pengubahan
nama
tanpa
menuliskan
ekstensinya
kembali akan mengakibatkan file tidak dapat dijalankan. i.
Menghapus file atau folder Langkah-langkah: Klik kanan pada file atau folder yang ingin dihapus Klik Delete Akan muncul pesan konfirmasi. Jika user menginginkannya tekan tombol Yes. Untuk membatalkannya tekan tombol No.
Gambar 3.35. Menghapus file
Selain langkah yang telah dijelaskan di atas, menghapus file dapat pula dilakukan dengan mengklik file atau folder yang akan dihapus kemudian tekan tombol Delete pada keyboard. File atau folder yang dihapus sebenarnya tidak secara permanen dihapus dari komputer. File dan folder tersebut dipindahkan dalam recycle bin. Jika recycle bin dikosongkan, maka file dan folder tersebut baru benar-benar terhapus secara permanen. j.
Mencari file atau folder Langkah-langkah: Klik kanan tombol Klik Search
pada start menu
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan muncul window baru untuk pencarian. Masukkan informasi yang dibutuhkan untuk pencarian (mis: name, look in, dan word or phrase) kemudian tekan tombol Search File yang cocok akan ditampilkan. Untuk membukanya klik dua kali pada file yang diinginkan.
Gambar 3.36. Mencari file atau folder
k. Menyembunyikan file atau folder Jika file atau folder memiliki status “hidden”, maaka file atau folder tersebut tidak akan ditampilkan. Cara mengubah status file atau folder menjadi hidden adalah sebagai berikut. Klik kanan pada file atau folder yang ingin dihapus Klik Properties Check opsi Hidden pada bagian Attributes. Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.37. Menyembunyikan file atau folder
l.
Mengkompres sebuah folder Dengan fitur Compressed (zipped), terdapat penambahan ruang disk kosong,
user
dapat
bekerja
pada
folder
yang
telah
dikompres
sebagaimana ia bekerja pada folder yang tidak dikompres. Langkah dalam mengkompres sebuah folder adalah sebagai berikut: Klik kanan folder yang akan dikompres Klik Send To Klik Compressed (Zipped) Folder
Gambar 3.38. Mengkompresi sebuah folder
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.39. Folder baru yang terbentuk setelah kompresi
Setelah langkah-langkah dijalankan akan terdapat folder terkompresi dengan nama yang sama. m. Mengurutkan file-file dalam sebuah folder File dan folder yang banyak dalam satu folder terkadang terlihat berantakan. Windows menyediakan cara untuk mengurutkan file-file dan folder-folder tersebut dalam kategori tertentu (nama, ukuran, type, tanggal modifikasi). Caranya adalah sebagai berikut: Buka folder yang akan diurutkan isinya Klik kanan pada area yang kosong dalam folder Klik Arrange Icons By Klik kategori yang menjadi dasar pengurutan
Gambar 3.40 Mengurutkan File atau Folder dalam Folder
Kustomisasi Folder a. Mengkustomisasi perilaku dan tampilan folder (untuk semua folder) Ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengkustomisasi perilaku dan tampilan folder (untuk keseluruhan folder). Perilaku dan tampilan folder yang dapat dikustomisasi tersebut antara lain sebagai berikut: Tampilan folder secara classic (tidak ada panel di sebelah kiri)
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kemunculan window baru ketika user mengklik sebuah folder Memunculkan extensi dari file yang ada di dalam folder Menampilkan folder atau file yang berstatus hidden dsb Langkah umumnya adalah sebagai berikut: Klik menu Tools pada menubar dari sebuah folder Klik Folder Options Ubah perilaku dan tampilan folder dengan pada dua buah tab, General dan View
Gambar 3.41. Mengkustomisasi Tampilan dan Perilaku Folder
b. Menambah gambar untuk tampilan thumbnail sebuah folder Kemampuan untuk mengganti tampilan thumbnail sebuah folder hanya dapat dilakukan untuk folder tertentu aja. Hanya folder yang berada di harddisk yang dapat diubah tampilan thumbnailnya. Selain itu, folderfolder khusus seperti My Picture dan My Music tidak dapat diubah tampilan thumbnailnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Klik kanan folder yang akan diubah tampilan thumbnailnya Klik Properties Klik tab Customizes Pada bagian Folder Pictures ganti gambar dengan menekan tombol Choose Picture.. Pilih gambar yang diinginkan tekan tombol Open Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 3.42. Mengubah gambar untuk tampilan thumbnail folder
Program Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk tujuan tertentu. Program disebut juga aplikasi atau program aplikasi. Contoh dari program di Windows adalah Windows Media Player, Notepad, Microsoft Paint, dsb. Kebutuhan dasar untuk mengoperasikan komputer sebenarnya telah diakomodasi oleh Windows XP. Akan tetapi, beberapa jenis pekerjaan menuntut suatu program tambahan yang dapat menjalankan pekerjaan yang lebih kompleks serta mendukung berbagai macam format file.
Operasi pada program a. Memasukkan program ke dalam komputer Langkah-langkah: Buka fitur Add or Remove Programs
dalam Control Panel4.
Pilih menu Add New Programs Tekan tombol CD or Floppy 4
Control Panel di bahas setelah pembahasan ini. Setelah menuju control panel, ubah category view menjadi
classic view.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan muncul sebuah wizard dan ikuti perintah selanjutnya
Gambar 3.43. Memasukkan program ke dalam komputer
b. Mengubah atau menghapus program Langkah-langkah: Buka fitur Add or Remove Programs
dalam Control Panel.
Pilih menu Change or Remove Programs Pilih program yang akan diubah atau dihapus, kemudian tekan tombol Change jika ingin mengubah program atau tekan tombol Remove jika ingin menghapus sebuah program
Gambar 3.44. Mengubah atau menghapus program di komputer
c. Menjalankan program Pada dasarnya menjalankan program sama seperti membuka file. Klik dua kali ikon yang merepresentasikan program tersebut. Biasanya program
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
yang dimasukkan ke dalam komputer akan berada di start menu. Jika tidak ada, gunakan fasilitas search (sama halnya seperti mencari seuah file atau folder) untuk menemukannya. d. Menutup program Untuk menutup sebuah program adalah sebagai berikut: Klik File pada menubar Klik Exit
Gambar 3.45. Menutup program
Atau dapat pula menekan tombol
yang terdapat pada sudut kanan atas
program. e. Menjalankan program secara otomatis User dapat melakukan mengeset suatu program untuk berjalan setiap kali Windows dijalankan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Klik kanan pada tombol Klik Explore Akan terbuka window baru dengan folder awal adalah folder Start Menu Pilih folder Programs kemudian pilih folder Start up
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Letakkan ikon shortcut dari program pada folder Start up tersebut.
Gambar 3.46. Meletakkan ikon shortcut pada folder Start Up
Control Panel Control Panel merupakan kumpulan tool khusus yang digunakan untuk mengatur segala hal berkenaan dengan Windows XP. Pada control panel ini, Windows XP memiliki sebuah fitur bernama Category View. Fitur ini mengelompokan fitur-fitur pengaturan yang memiliki tujuan sama menjadi satu. Sebagai contoh, fitur pengaturan Display, Taskbar and Start Menu, Folder Options, Fonts, Mouse Pointers, High Contrast, dan User Account Picture dikelompokkan dalam suatu kategori yang bernama Appearance and Themes. Hal ini yang tidak ada pada Classic View, dimana fitur-fitur ditampilkan secara individu.
Gambar 3.47. tampilan dari category view pada control panel
Pengaturan yang dapat dilakukan pada control panel ini sangat banyak. Mulai dari pengaturan tampilan (penggantian wallpaper, screen saver, dsb), pengaturan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
untuk orang cacat, pengaturan perangkat audio, hingga jaringan dan keamanan. Beberapa diantaranya dijelaskan pada kustomisasi atau operasi komponen dasar windows
sebelumnya.
Beberapa
yang
lain
akan
dijelaskan
pada
bagian
selanjutnya. Tabel 3.2 : Fitur yang Terdapat pada Control Panel
Fitur Accessibility Option
Keterangan Fitur ini berguna untuk user dengan keterbatasan fisik. Fitur
ini
melakukan
kustomisasi
terhadap
mouse,
keyboard, dan layar monitor. Add Hardware
Fitur ini digunakan untuk melakukan instalasi hardware baru.
Add or Remove Programs
Fitur ini digunakan untuk menginstal program baru dan menghapus program yang telah diinstal.
Administrative Tools
Fitur ini digunakan untuk mengkonfigurasi pengaturan administrasi computer, seperti manajemen komputer, ODBC, dsb.
Automatic Updates
Fitur ini digunakan untuk melakukan peng-update-an Windows XP secara otomatis.
Date and Time
Fitur ini digunakan untuk mengatur tanggal atau waktu di komputer.
Display
Fitur ini digunakan untuk mengatur tampilan pada layar monitor (meliputi themes, wallpaper, screen saver, dll)
Folder Options
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
kustomisasi
terhadap folder dalam Windows XP Fonts
Fitur ini digunakan untuk menambah atau menghapus fonts yang ada dan digunakan dalam Windows XP.
Game Controllers
Fitur ini digunakan untuk menambah dan melakukan kustomisasi hardware untuk game seperti joystick dan game pad di komputer.
Internet Options
Fitur ini digunakan untuk mengatur atau melakukan kustomisasi terhadap Internet.
Keyboard
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
untuk
melakukan
pengaturan
untuk
melakukan
pengaturan
terhadap kerja keyboard. Mouse
Fitur
ini
digunakan
terhadap kerja mouse. Network Connections
Fitur
ini
digunakan
terhadap koneksi jaringan pada Windows XP Network Setup Wizard
Fitur ini digunakan untuk melakukan instalasi jaringan pada Windows XP dengan menggunakan suatu wizard.
Phone and Modem Options
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Fitur
Keterangan terhadao modem yang terpasang pada komputer.
Power Options
Fitur
ini
digunakan
untuk
mengatur
hal-hal
yang
berkaitan dengan sumber daya listrik untuk komputer. Di dalamnya terdapat pengaturan fitur standby dan hibernate. Printer and Faxes
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
melakukan
pengaturan
terhadap kerja printer dan fax. Regional and Language Options
Fitur
ini
digunakan
untuk
terhadap bahasa dan format regional yang digunakan. Scanners and Cameras
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
terhadap kerja peralatan yang berhubungan dengan gambar. Scheduled Tasks
Fitur ini dilakuan untuk menjadwalkan jalannya suatu script, file, program, dsb pada waktu tertentu.
Sounds and Audio Devices
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
terhadap kerja peralatan yang berkaitan dengan suara, seperti printer. Speech
Fitur
ini
memungkinkan
penggguna
untuk
menerjemahkan tulisan menjadi suara manusia. System
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
pengaturan
tentang sistem Windows XP yang ada. Taskbar and Start Menu
Fitur
ini
digunakan
untuk
melakukan
kustomisasi
terhadap taskbar dan start menu User Accounts
Fitur ini digunakan untuk mengatur user account yang meliputi penambahan user baru, penyuntingan user account, penghapusan user account yang ada, serta kustomisasi terhadap user account.
Beberapa Pengaturan di Control Panel a. Mengatur Hari di Komputer Buka fitur Date and Settings
pada Control Panel
Klik tab Date & Time Pada bagian Time user dapat mengatur waktu di komputer sesuai keinginan user. Klik tab Time Zone dan lakukan pengaturan zona waktu Tekan tombol Apply atau OK jika telah selesai.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
b. Mengatur Jam di Komputer Buka fitur Date and Settings
pada Control Panel
Klik tab Date & Time Pada bagian Date user dapat mengatur hari (tanggal, bulan , dan tahun) di komputer sesuai keinginan user. Tekan tombol Apply atau OK jika telah selesai.
Gambar 3.48 Mengatur Hari dan Jam di Komputer
Latihan 1. Kumpulan dari berbagai file disebut… a. Folder b. Ikon c. Simbol d. File 2. Untuk mengganti nama dari suatu file atau folder menggunakan tombol ... pada keyboard. a. F1 b. F2 c. F3 d. F4 e. F5
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
3. Ikon yang menjadi perwakilan dari suatu item di lokasi lain disebut… a. Control Panel b. Taskbar c. Shortcut d. Desktop 4. Agar bagian kiri atas dari start menu dapat menampilkan
program
EditPlus!
Seperti
gambar di samping, maka ikon program atau ikon shortcut program harus di klik kanan dan kemudian meng-klik… a. Copy b. Unpin to Start Menu c. Cut d. Pin to Start Menu e. Paste
Soal Praktek 5. Misalkan ada file XP.txt dalam folder My Documents. Kemudian user ingin melakukan membuat file yang sama dengan file tersebut (copy) dengan nama WindowsXP.txt di Desktop. Setelah itu user membuat sebuah folder bernama SistemOperasi di Desktop dan memindahkan file WindowsXP.txt ke dalam folder tersebut. Selanjutnya folder SistemOperasi dikompres. Tuliskan langkah-langkahnya!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 4 MASUK DAN KELUAR PADA WINDOWS XP
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu keluar dan masuk dari dan ke Windows XP. Siswa mampu menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan user account.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan user account dari komputer stand alone Siswa mampu menceritakan user account dari komputer yang menjadi anggota suatu domain Siswa mampu melakukan pembuatan dan pengaturan user account Siswa mampu masuk ke dalam Windows XP Siswa mampu keluar dari Windows XP dengan cara Log Off, Switch User, Shut Down, dan Restart. Siswa mampu menceritakan fitur standby dan hibernate Siswa mampu menyebutkan cara mengaktifkan dan melakukan pengaturan terhadap fitur standby dan hibernate.
Setelah berhasil melakukan instalasi, maka Windows XP sudah dapat digunakan. Berikut ini adalah cara-cara untuk masuk dan keluar dari Windows XP. Hal ini merupakan permulaan dari penggunaan Windows XP berikutnya. Selain masuk dan keluar dibahas pula mengenai pengaturan user account dan fitur standby dan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
hibernate yang masih berkaitan dengan kegiatan masuk dan keluar dari Windows XP.
User Account User Account melakukan definisi pada aksi-aksi yang dapat dilakukan oleh seorang user di Windows XP. Untuk komputer yang stand alone atau komputer yang menjadi anggota dari sebuah workgroup, user account menentukan hak (privilege) yang diberikan untuk masing-masing user. Sedangkan untuk komputer yang merupakan bagian dari network domain, seoranguser harus menjadi anggota dari sedikitnya sebuah group.
User Account dari Komputer yang Menjadi Anggota dari Network Domain User harus login sebagai seorang administrator atau anggota dari group administrator untuk menggunakan pengaturan user account yang terdapat pada control panel. Hanya anggota group administrator yang dapat menambah user ke dalam group, mengganti password, dan melakukan pengaturan system. Pengaturan user account mengijinkan user untuk membuat user baru pada komputernya atau pada sebuah group. Di Windows, permission dan hak user biasanya disesuaikan dengan groupnya. Artinya dengan menambah user baru ke dalam sebuah group, maka user baru tersebut memperoleh semua permission dan hak user yang diberikan untuk groupnya tersebut.
User Account dari Komputer yang Stand Alone atau yang Menjadi Anggota dari Workgroup Ada 3 buah tipe user accounts yang tersedia di Windows XP, sebagai berikut: Administrator Kemampuannya mengubah pengaturan komputer secara luas, instalasi program, membuat dan mengubah user account, mengakses seluruh file. Administrator tidak dapat mengubah tipe user accountnya menjadi limited sebelum ada seorang user yang menjadi administrator. User dengan kemampuan terbatas
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
User dengan kemampuan terbatas dimaksudkan agar user tersebut tidak dapat melakukan perubahan terhadap pengaturan komputer dan tidak dapat menghapus file yang penting. User dengan kemampuan terbatas tidak dapat melakukan instalasi program, akan tetapi dapat menggunakan program yang telah terinstal. User tersebut dapat mengubah gambar accountnya dan dapat membuat atau mengubah user passwordnya. Selain itu, user tersebut tidak dapat mengubah tipe user accountnya (yang bisa melakukan perubahan hanyalah Administrator). Guest Guest diperuntukkan untuk user yang tidak memiliki account di komputer. Tidak ada password untuk user tipe ini. Kemampuan yang dimiliki guest hampir sama dengan kemampuan yang dimiliki user dengan kemampuan terbatas (kecuali ketidakmampuan untuk mengubah dan membuat password).
Pengaturan User Account a. Membuat user baru (untuk Administrator) Langkah-langkah: Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Klik Create a new account Isi nama account dan tekan tombol Next Pilih tipe account dan tekan tombol Create Account b. Menghapus user (untuk Administrator) Langkah-langkah: Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Pilih user yang akan dihapus Klik Delete the account Tekan tombol Keep Files jika file-file yang ada pada My Document dan desktop dari user tersebut akan disimpan. File yang tersimpan akan berada pada desktop dari Administrator yang menghapusnya. Jika tidak ingin menyimpannya, tekan tombol Delete Files.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.1. Menghapus user account
c. Mengubah tipe user (untuk Administrator) Langkah-langkah: Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Pilih user yang akan diubah tipenya Klik Change the/my account type Pilih tipe user dan tekan tombol Change Account Type d. Mengubah gambar (contoh untuk User kemampuan terbatas) Langkah-langkah: Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Klik Change my picture Pilih gambar yang diinginkan dan kemudian tekan tombol Change Picture e. Membuat Password (contoh untuk User kemampuan terbatas) Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Klik Create a password Ketik password baru dan sebuah pesan bantuan untuk mengingat password Tekan tombol Create Pasword Melindungi Password Jangan pernah memberitahukan password pada siapapun Jangan pernah menuliskan pada selembar kertas Jangan menggunakan password untuk keleperluan lain Ganti password setiap 2 – 3 bulan sekali. Ganti password dengan segera jika terjadi kebocoran pada password
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.2. Membuat password
f.
Mengubah Password (contoh untuk User kemampuan terbatas) Buka fitur User Accounts
pada Control Panel.
Klik Create a password Ketik password baru, password lama dan sebuah pesan bantuan untuk mengingat password Tekan tombol Change Pasword g. Menyimpan User Name dan Password Pada umumnya setiap user yang memiliki account di komputer memiliki username dan password. Username dan password digunakan untuk keamanan user pada komputer dan jaringan. Akan tetapi, user name dan password tidak dapat diperuntukkan untuk mengakses seluruh sumber yang ada. Dengan menyimpan username dan password-password yang digunakan sebagai
bagian dari sebuah profil
user, kemampuan mengakses seluruh sumber dapat terwujud. Untuk melakukan penyimpanan user name dan password ikuti langkahlangkah berkut ini: Buka fitur User Accounts
pada Control Panel
Ikuti salah satu langkah berikut: Jika komputer terhubung dengan domain, klik tab Advanced, dan tekan
tombol
Manage
Password.
Ikut
langkah-langkah
selanjutnya. Jika komputer tidak terhubung dengan domain, pilih salah satu user. Pada bagian Related Tasks klik Manage my network
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
passwords. Akan muncul window baru untuk menambahkan user name dan password. Untuk menambahkannya tekan tombol Add. Setelah itu masukkkan nama sever, username dan password yang akan ditambahkan. Jika sudah tekan OK. Tekan tombol OK
Gambar 4.3. Penyimpnanan Username dan Password
Masuk ke dalam Windows XP (Log In) Ada dua hal yang akan dibahas, yakni masuk ke komputer user dan masuk ke sebuah domain.
Login di komputer user Gambar 4.4. di bawah ini adalah cara untuk masuk ke dalam Windows XP.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.4. Tampilan untuk masuk ke dalam Windows XP
Langkah-langkah: Pilih user account yang ingin digunakan. Jika untuk masuk log in membutuhkan password, maka ketikkan password dari user account tersebut. Tekan tombol ¨ Jika user lupa dengan password yang harus dimasukkan, user dapat membaca pesan bantuan (hint message) dengan menekan tombol V. Pesan bantuan ini dapat user masukkan ketika user melakukan pengesetan password pada accountnya.
Memasuki Sebuah Domain Untuk memasuki sebuah domain, user harus log in sebagai administrator atau sebagai anggota yang setara dengan administrator. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Buka fitur System
dalam Control Panel,
Kemudian klik tab Computer Name. Tekan tombol Change Pada Member of, pilih opsi Domain Tekan tombol OK Masukkan user name dan user password untuk bergabung ke dalam domain Tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.5. Memasuki sebuah domain
Keluar dari Windows XP Keluar dari Windows XP ada 4 cara, sebagai berikut:
Switch User Switch User adalah cara keluar dari Windows XP tanpa harus mematikan program yang sedang berjalan. Cara ini sering digunakan ketika user ingin melakukan pergantian komputer dengan user lain, sementara si user itu tidak ingin programnya berhenti. Dengan switch user ini, user dapat kembali login dan program yang masih berjalan sebelum keluar akan kembali berjalan. Langkah-langkah: Tekan tombol
pada start menu
Tekan tombol Log Off Tekan tombol Switch User Akan muncul tampilan untuk masuk ke windows XP. Jika program yang berjalan belum dimatikan oleh user, akan ada pesan X programs running pada account user tersebut.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.6. Tampilan setelah keluar dengan switch user
Gambar 4.7. Tampilan untuk switch user dan log off
Log Off Log Off adalah cara keluar dari Windows XP dengan mematikan program berjalan, akan tetapi tanpa mematikan komputer. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Tekan tombol Log Off Tekan tombol Log Off Akan muncul tampilan untuk masuk ke windows XP.
Shut Down Shut Down adalah cara keluar dari Windows XP dengan mematikan program berjalan dan mematikan komputer. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol
pada start menu
Tekan tombol Turn Off Computer Tekan tombol Turn Off Komputer akan mematikan dirinya sendiri
Gambar 4.8. Tampilan untuk shut down, stand by, dan restart
Tanda bahwa komputer telah mati semua adalah lampu indikator mati.
Restart Restart hampir sama dengan shut down. Akan tetapi setelah komputer mematikan dirinya sendiri, komputer juga akan hidup kembali dengan sendirinya hingga kembali ke tampilan untuk masuk ke windows XP. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Tekan tombol Turn Off Computer Tekan tombol Restart Komputer akan mematikan dirinya sendiri dan setelah itu akan hidup kembali dengan sendirinya.
Standby dan Hibernate Standby adalah suatu keadaan dimana monitor dan hard disk mati sehingga komputer
hanya
menggunakan
sedikit
listrik.
Ketika
ingin
menggunakan
komputer kembali, standby akan berhenti dan segera kembali seperti semula. Standby digunakan jika user menginginkan komputer menggunakan sedikit listrik ketika user tidak menggunakannya untuk waktu yang sebentar. Karena standby
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
tidak menyimpan status terakhir dari komputer ke dalam disk, maka user akan kehilangan informasi yang belum disimpan jika listrik mati mendadak. Hibernate adalah keadaan dimana komputer akan melakukan shut down untuk menghemat listrik, akan tetapi menyimpan semua yang ada di memori ke dalam hard disk. Hibernate cocok digunakan jika user akan meninggalkan komputer dalam waktu yang cukup lama. Agar dapat melakukan hibernate, komputer harus memiliki komponen dan BIOS yang mendukung hibernate.
Membuat Komputer Dalam Keadaan Standby Ada 2 hal yang dapat digunakan untuk membuat komputer dalam keadaan standby. a. Secara otomatis (dengan menggunakan waktu) Langkah-langkah: Buka fitur Power Options
pada Control Panel. Jika tidak
ditemukan, ubah Control Panel menjadi Classic View. Klik tab Power Schemes Pengaturan standby ada pada System standby, Turn off monitor dan Turn off hard disk. Untuk mematikan monitor sebelum standby, atur waktu pada Turn off monitor. Dan untuk mematikan monitor sebelum standby, atur waktu pada Turn off hard disk. Untuk mengatur berapa lama komputer idle sebelum standby berjalan, atur waktu pada System standby. Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.9. Pengaturan standby dan hibernate secara otomatis
b. Secara manual Langkah-langkah: Buka fitur Power Options
pada Control Panel. Jika tidak
ditemukan, ubah Control Panel menjadi Classic View. Klik tab Advanced Set opsi When I press the power button on my computer atau When I press the sleep button on my computer dengan Stand by. Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 4.10. Pengaturan standby secara manual
Membuat Komputer Dalam Keadaan Hibernate Untuk membuat komputer dalam keadaan hibernate user harus login sebagai Administrator. Ada 2 hal yang dapat digunakan untuk membuat komputer dalam keadaan hibernate. a. Secara otomatis (dengan menggunakan waktu) Langkah-langkah: Buka fitur Power Options
pada Control Panel. Jika tidak
ditemukan, ubah Control Panel menjadi Classic View. Klik tab Hibernate Check pada Enable hibernate support Klik tab Power Schemes Untuk mengatur berapa lama komputer idle sebelum standby berjalan, atur waktu pada System hibernates (lihat gambar 4.5). Tekan tombol OK b. Secara Manual Langkah-langkah: Buka fitur Power Options
pada Control Panel. Jika tidak
ditemukan, ubah Control Panel menjadi Classic View.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik tab Hibernate Check pada Enable hibernate support Tekan tombol OK Tekan tombol
pada start menu
Tekan tombol Shut down Pilih opsi Hibernate pada What do you want the computer to do.
Mengaplikasikan Password pada Saat Komputer Standby / Hibernasi Setelah selesai dari keadaan stand by / hibernasi, Windows XP dapat melindungi komputer dari akses orang yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan password. Untuk mengaplikasikan password pada saat komputer hibernasi, ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Power Options
pada Control Panel
Kik tab Advanced Beri tanda check pada bagian Prompt for password when computer resumes from standby Tekan tombol OK
Gambar 4.11. Aplikasi Password ketka Standby atau Hibernasi
Password yang digunakan pada saat stand by / hibernasi adalah password yang sama digunakan pada saat user login.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Latihan 1. Kemampuannya mengubah pengaturan komputer secara luas, instalasi program, membuat dan mengubah user account, mengakses seluruh file. User jenis ini disebut dengan.. a. Guest b. User dengan kemampuan terbatas c. Administrator d. Semua benar e. Semua salah 2. Berikut ini adalah cara keluar dari Windows XP, kecuali.. a. Shut Down b. Switch User c. Log Off d. Log On e. Restart 3. Suatu keadaan dimana monitor dan hard disk mati sehingga komputer hanya menggunakan sedikit listrik. Ketika ingin menggunakan komputer kembali, fitur ini akan berhenti dan segera kembali seperti semula. Fitur yang dimaksud adalah.. a. Hibernate b. Log Off c. Shut Down d. Restart e. Standby 4. Apakah perbedaan antara standby dan hibernate?
Soal Praktek 5. Misalkan user ingin mengatur agar setelah standby, user harus memasukkan password seperti saat logon demi keamanan komputer. Tuliskan langkahlangkah yang harus dilakukan!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 5 FITUR BARU PADA WINDOWS XP PROFESSIONAL
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan fitur-fitur baru yang terdapat pada Windows XP, khususnya Windows XP Professional.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan fitur Remote Desktop Siswa mampu menceritakan fitur Search Companion Siswa mampu menggunakan fitur Search Companion Siswa mampu menceritakan fitur Windows File Protection Siswa mampu menceritakan fitur System Restore Siswa mampu menceritakan fitur Error Reporting Siswa mampu menceritakan fitur NetMeeting Siswa mampu menceritakan fitur ClearType Siswa mampu mengaktifkan fitur ClearType Siswa mampu menceritakan monitor dalam suatu notebook.
fitur yang memungkinkan menggunakan 2
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Windows XP (khususnya Professional) menawarkan lebih banyak hal baru dan lebih banyak fitur dan teknologi yang efektif. Beberapa diantaranya akan dijelaskan secara singkat.
Remote Desktop Remote desktop adalah kemampuan user mengakses desktop secara remote. Misalnya seseorang ingin mengakses pekerjaan dan file dokumennya yang berada pada komputer kantor dari rumahnya. Atau seseorang ingin memberikan desktop komputernya kepada rekan sekerjanya yang berada jauh darinya, untuk suatu kerja sama. Windows XP Professional akan membuat lebih mudah. Dengan Remote Desktop, user dapat mengakses sesi Windows yang berjalan pada komputernya sementara ia menghadapi komputer yang lain. Persyaratan yang harus dipenuhi jika user ingin melakukan remote desktop adalah memastikan bahwa komputer yang akan kita gunakan secara remote dalam kondisi menyala.
Search Companion Dengan menggunakan Search Companion dari Windows XP Professional, user dapat mencari segala macam objek. Mulai dari gambar, musik, dokumen, printer, hingga komputer dan (bahkan) manusia.
Gambar 5.1. Search Companion
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
User dapat pula mencari sesuatu di komputer sendiri, komputer yang lain (jika tergabung dalam sebuah workgroup), maupun Internet. User dapat juga memilih untuk mencari dengan bantuan karakter animasi di layar. Cara menggunakan search companion adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Tekan menu search
yang terdapat pada start menu
Pilih objek yang akan dicari dan ikuti langkah-langkah selanjutnya.
Windows File Protection Melakukan instalasi software baru pada sebuah sistem operasi terkadang menimbulkan suatu masalah. Hal ini disebabkan karena file yang digunakan oleh software (program) tersebut menimpa file yang penting milik sistem operasi. Kejadian seperti ini tentu saja menyebabkan perilaku yang janggal dan performa yang menurun. Tidak tertutup pula kemungkinan kegagalan pada sistem operasi. Windows File Protection akan mencegah file tertimpa atau terhapus dari sistem file yang terlindungi. Windows File Protection akan berjalan di background dan melindungi file-file yang diinstalasi oleh Windows XP.
System Restore Pada saat sistem mengalami masalah, user dapat mengembalikannya ke kondisi sebelumnya tanpa harus mengkhawatirkan hilangnya data pribadi. System Restore akan memonitor perubahan pada komputer user, dan secara periodik membuat titik-titik restore. Titik ini mengijinkan user untuk mengembalikan sistem pada keadaan sebelumnya. User dapat pula membuat titik restore sendiri setiap saatnya.
Error Reporting Windows
XP
Professional
dan
koneksi
Internet
dapat
mengijinkan
user
melaporkan sistem dan program yang mengalami gangguan (error) kepada
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Microsoft. Jika sebuah error muncul dan user memilih melaporkan masalahnya, informasi teknis tentang masalah yang ada akan dikumpulkan dan dikirimkan kepada Microsoft melalui Internet. Jika masalah yang dimiliki sama dengan masalah yang dialami oleh user lain, user tersebut akan mendapatkan lebih banyak informasi. Informasi yang dikirimkan oleh user akan digunakan oleh kelompok programmer pada bagian quality control dan tidak akan digunakan untuk kepentingan yang lain.
Gambar 5.2. Error Reporting
NetMeeting Windows XP mengakomodasi kemampuan untuk melakukan pertemuan secara visual dengan siapa saja di dunia. Dengan menggunakan NetMeeting, user dapat berpatisipasi dalam sebuah diskusi. Selain itu user dapat pula bekerja dengan program bersama dengan fitur NetMeeting seperti sebuah papan tulis, dan membagi data melalui Internet. Uder dapat juga berkomunikasi dengan orang lain menggunakan audio, video, atau fasilitas chatting.
ClearType Fitur ClearType meningkatkan resolusi font secara dramatis, sehingga tampilan font di layar akan menjadi halus. Selain itu spreadsheet, dokumen pengolah kata, dan halaman lainnya di web akan ditampilkan dengan jernih dan halus. ClearType dimaksudkan untuk digunakan bagi monitor layar datar atau LCD sehingga hal tersebut akan sangat ideal digunakan pada komputer portable dan monitor layar
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
datar lainnya. Sedangkan jika digunakan pada komputer yang monitor yang layarnya tidak datar. Untuk menggunakan fitur ini dilakukan sederatan langkah sebagai berikut: Buka fitur Display
pada Control Panel
Klik tab Appearance Tekan tombol Effects… Check opsi Use the following method to smooth edge of screen font Pilih ClearType pada dropdown list yang ada Tekan tombol OK
Gambar 5.3. Menggunakan fitur ClearType
Menggunakan Monitor Kedua pada Notebook Fitur ini dikhususkan untuk user yang menggunakan notebook. Dengan fitur pada Windows XP Professional yang bernama Dualview, user dapat memasanag sebuah monitor yang terpisah pada notebook user dengan program yang berbeda bagi setiap layar. Misalkan user mengakses sebuah halaman Internet melalui layar notebook, dengan Dualview monitor yang dipasang dapat menampilkan program pengolah kata. Dual view seperti fitur multiple monitor, tetapi hanya membutuhkan sebuah adapter video. Tidak semua adapter video mendukung fitur ini.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Latihan 1. Misalnya seseorang ingin mengakses pekerjaan dan file dokumennya yang berada
pada
komputer
kantor
dari
rumahnya.
Atau
seseorang
ingin
memberikan desktop komputernya kepada rekan sekerjanya yang berada jauh darinya, untuk suatu kerja sama. Windows XP Professional akan membuat lebih mudah. Fitur apakah yang dapat digunakan? a. NetMeeting b. Remote Desktop c. Search Companion d. Semua Benar e. Semua Salah 2. Di bawah ini adalah hal yang dapat dicari oleh Search Companion, kecuali… a. Manusia b. Dokumen c. Gambar d. Nomor Telepon e. Video 3. Bila melihat gambar ini, fitur apakah yang dimaksud? a. ClearType b. Error Reporting c. System Restore d. Semua Benar e. Semua Salah
4. Benar atau salah, dengan hanya menggunakan fitur Dualview, semua notebook dapat menggunakan dua layar monitor sekaligus. 5. Di bawah ini fitur Windows XP yang mencegah atau memperbaiki terjadinya kesalahan atau kerusakan pada sistem komputer adalah.. a. Windows File Protection b. ClearType c. System Restore d. Search Companion e. Remote Desktop
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Soal Praktek 6. Cari folder My Music dalam komputer dengan menggunakan Search Companion!!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 6 JARINGAN DAN INTERNET
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan jaringan Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap koneksi jaringan.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan jaringan secara umum Siswa mampu menceritakan oneksi jaringan dan jenisnya Siswa mampu mengatur koneksi jaringan Siswa mampu menceritakan k oneksi Internet Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap ISP Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap ICS Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap Internet Firewall Siswa mampu menceritakan komponen jaringan Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap komponen jaringan yang ada Siswa mampu menceritakan Client Microsoft Network yang ada di Windows XP Siswa mampu men-share File (dan folder) dan Printer Siswa mampu menceritakan TCP/IP Siswa mampu melakukan pengaturan terhadap IP.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jaringan Jaringan adalah kumpulan komputer dan device yang lain, seperti printer dan scanner, yang terhubung oleh suatu “jalur komunikasi” sehingga memungkinkan device-device tersebut untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya. Ukuran dari jaringan bisa kecil ataupun besar, terkoneksi secara permanen dengan kabel ataupun secara temporal melalui transmisi wireless. Jaringan yang paling besar dikenal dengan istilah Internet. Internet adalah kumpulan dari berbagai jaringan di seluruh dunia. Jika seorang user memiliki akses ke Internet, maka user dapat memperoleh informasi tanpa ada hambatan waktu dan ruang. Dengan menggunakan Windows, tersedia beberapa cara untuk menghubungkan beberapa komputer dengan membuat jaringan. Untuk jaringan yang kecil, metode yang banyak digunakan adalah jaringan peer to peer. Jaringan peer to peer disebut pula workgroup. Dalam jaringan ini, beberapa komputer secara langsung saling berhubungan tanpa menggunakan server untuk mengelola sumber daya jaringan. Jaringan tersebut menyerupai kerja sebuah telepon. Pada sebuah jaringan, setiap komputer memiliki sebuah adapter jaringan yang bekerja seperti sebuah gagang telepon. Gagang telepon digunakan ketika seseprang berbicara dan mendengar, sama seperti adapter jaringan yang digunakan untuk mengirim dan menerima informasi ke dan dari komputer lain dalam sebuah jaringan. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam jaringan: Menggunakan sebuah komputer untuk mengamankan keseluruhan jaringan Melakukan proteksi koneksi ke Internet Berbagi pakai satu koneksi Internet dengan seluruh komputer dalam jaringan Berbagi pakai device pendukung komputer (printer, scanner, dsb) dengan seluruh komputer dalam jaringan Memainkan game multi-player. Pengaturan jaringan terdiri dari dua buah proses: Instalasi dan konfigurasi yang tepat pada hardware dalam setiap komputer. Beberapa hardware memerlukan pengaturan tambahan agar dapat terhubung ke Internet.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kebutuhan Hardware Jaringan Komputer, dibutuhkan dua atau lebih komputer untuk membuat sebuah jaringan Adapter jaringan, yang dikenal juga dengan Network Interface Card. Hub jaringan dan kabel. Hub digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer ke jaringan Ethernet. Modem. Modem ini mencakup modem 29.9k atau 56k, wireless, DSL, ISDN, dan modem kabel. X.25 card atau PAD jika menggunakan X.25
Menjalankan Network Setup Wizard pada setiap komputer dalam jaringan. Network Setup Wizard akan menuntun user melalui Internet Connection Sharing
(ICS),
meng-enable
Firewall,
memberi
nama
komputer,
dan
menyediakan deskripsi komputer. ICS menyediakan kemampuan bagi seluruh komputer dalam jaringan untuk dapat melakukan koneksi ke Internet melalui koneksi tunggal secara bersamaan.
Gambar 6.1. Network Setup Wizard
Untuk menjalankan Network Setup Wizard, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder Communications Klik Network Setup Wizard Ikuti langkah-langkah selanjutnya
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.2. Letak Network Setup Wizard
Network
Setup
Wizard
hanya
didukung
oleh
komputer-komputer
yang
menjalankan Windows 98, Windows 98 Second Edition, Windows Millenium Edition, Windows XP Home Edition dan Windows XP Professional. Sebelum menjalankan wizard, pastikan hardware jaringan telah terinstal dan berkeja dengan baik pada seluruh komputer di jaringan tersebut.
Koneksi Jaringan Koneksi
jaringan
(Network
Connections)
meningkatkan
konektifitas
antara
komputer dengan Internet, jaringan, atau komputer lain. Koneksi akan terbentuk, terkonfigurasi, tersimpan, dan termonitor dalam folder Network Connections.
Gambar 6.3. Folder Network Connections
New Connection Wizard membantu user dalam mempersiapkan koneksi Internet menggunakan modem, ISDN, DSL, atau modem kabel. User dapat pula membuat incoming, direct, dan koneksi virtual private networking (VPN) menggunakan New Connection Wizard. Sedangkan koneksi jaringan lokal akan terbangun secara otomatis ssat sebuah adapter jaringan terpasang pada komputer.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.4. New Connection Wizard
Untuk menjalankan New Connection Wizard, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder Communications Klik New Connection Wizard Ikuti langkah-langkah selanjutnya
Gambar 6.5. Letak New Connection Wizard
Pengaturan Koneksi Jaringan a. Konfigurasi Koneksi Jaringan Untuk dapat melakukan komunikasi pada sebuah jaringan, user dapat melakukan pengaturan sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pilih koneksi yang akan dikonfigurasi kemudian klik kanan Klik Properties
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.6. Konfigurasi Koneksi Jaringan
b. Memutuskan Koneksi jaringan User dapat melepaskan koneksi pada sebuah jaringan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pilih koneksi yang akan diputuskan kemudian klik kanan (gambar 5.5) Klik Disable Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, ikon akan berubah menjadi
c. Monitoring Koneksi Jaringan User dapat memperoleh informasi dari koneksi yang aktif. Informasi yang diberikan berupa durasi selama koneksi berlangsung dan kecepatan saat inisialisasi koneksi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memonitor koneksi jaringan adalah sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan koneksi yang diinginkan kemudian klik Status. Status juga dapat dilihat pada taskbar dengan cara mengklik ikon koneksi jaringan tersebut.
Gambar 6.7. Ikon koneksi jaringan pada taskbar
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk menampilkan ikon tersebut klik kanan koneksi yang dimaksud lakukan langkah-langkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik Properties Beri tanda check pada Show icon in notification area when connected Tekan tombol OK.
Gambar 6.8. Check untuk menampilkan ikon di taskbar jika koneksi terhubung
Jenis Koneksi Jaringan Terdapat lima jenis koneksi jaringan dan dial-up. Rincian dari masing-masing koneksi jaringan tersebut dijabarkan dalam table di bawah ini. Tabel 6.1 : Membuat password
Jenis Koneksi
Metode
Koneksi
Komunikasi Koneksi Dial-up
Modem, ISDN, X.25
Hubungan
pada
sebuah
jaringan
corporate
atau
Internet
dengan
menggunakan remote access. Koneksi area local (LAN)
Koneksi Virtual Private
Ethernet, Token Ring,
Kebanyakan uer corporate. Modem
modem
kabel,
DSL,
kabel dan DSL untuk koneksi ke
FDDI.
IP
over
ATM,
Internet.
IrDA,
wireless,
WAN
Ethernet, IrDA, wireless atau adapter
User
dapat
enggunakan
techonogies
jaringan telepon rumah
VPNs over PPTP atau
Koneksi yang aman untuk jaringan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jenis Koneksi
Metode
Koneksi
Komunikasi Network (VPN)
L2TP
untuk
jaringan
corporate melintasi Internet.
corporate atau Internet Koneksi Direct
Kabel
Serial,
Infra
merah,
lintasan kabel
DirectParalel Koneksi Incoming
Dial-up,
VPN,
Sinkronisasi
informasi
antara
Windows CE Handheld PC dengan komputer desktop
atau
koneksi direct
Memanggil access
dari
sebuah rumah
server
remote
atau
jaringan
kantor kecil
Koneksi Jaringan Lokal Saat user melakukan instalasi windows XP, adapter jaringan akan terdeteksi dan sebuah koneksi jaringan lokal terbentuk. Koneksi tersebut akan muncul dalam folder Network Connections. Jaringan lokal adalah satu-satunya koneksi yang dibentuk dan diaktifkan secara otomatis. Jika komputer memiliki lebih dari satu adapter jaringan, sebuah ikon koneksi untuk setiap adapter akan ditampilkan dalam folder Network Connections. Tergantung pada status koneksinya, ikon akan mengubah penampilannya dalam folder Network Connections dan taskbar.
a. Membuat koneksi jaringan lokal Jika user memiliki sebuah adapter jaringan yang sudah diinstali dan user tersebut telah melakukan pengaturan terhadap jaringan, maka ia telah memiliki koneksi jaringan lokal LAN. Saat user menghidupkan komputer, adapter jaringan akan terdeteksi dan secara otomatis koneksi jaringan lokal akan dimulai. Hal ini berbeda dengan koneksi jenis lain, dimana untuk melakukan koneksi user perlu mengklik ikon koneksi jaringan.
Koneksi Dial Up Koneksi Dial Up akan menghubungkan user dengan jaringan atau Internet menggunakan perangkat yang biasanya digunakan pada jaringan telepon. Perangkat yang dimaksud dapat berupa modem yang menggunakan jalur telepon biasa, sebuah ISDN dengan jalur ISDN kecepatan tinggi, atau sebuah jaringan X.25.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk membuat sebuah koneksi dial up, user membutuhkan modem dan CD drive-nya, serta jalur telepon. Modem adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog pada jaringan internet. Dari segi letaknya, modem sendiri ada dua buah, yakni internal (yang dipasang bersama dengan computer) maupun eksternal (yang berdiri sendiri). Agar dapat dikenali oleh sistem operasi yang digunakan, user harus melakukan instalasi modem. Instalasi dapat dilakukan dengan menggunakan CD drive yang biasanya disertakan bersama dengan modem. Ada beberapa jenis modem, sebagai berikut: Modem kabel, modem ini adalah modem berlangganan. User melakukan pengaksesan modem dengan menggunakan kabel. Modem broadband, modem ini menggunakan satelit sebagai penghubung dalam berinternet. Modem wireless atau nirkabel, modem ini biasanya menghubungkan para pengguna dalam satu gedung atau lebih tanpa menggunakan kabel (nirkabel). Modem dial up, merupakan modem yang digemari karena harganya yang relative lebih murah dan instalasinya yang mudah. Seperti yang telah dijelaskan, modem ini menggunakan jalur telepon sebagai perantaranya. Modem listrik, modem ini sedang dikembangkan oleh Indonesia, dimana perantaranya menggunakan arus listrik. Biasanya modem akan dipasang di port AGP atau PCI. Untuk melakukan instalasi modem ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Klik Control Panel. Klik System Klik tab Hardware. Tekan tombol Device Manager.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.9. Window Device Manager
Ikuti langkah selanjutnya.. Untuk sebuah jalur telepon, agar tidak mengganggu jalur komunikasi melalui telepon, sediakan sebuah jalur telepon khusus untuk koneksi dial up. a. Membuat koneksi dial up menggunakan telepon Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: Gunakan New Connection Wizard Ketika wizard telah muncul, tekan tombol Next Pilih opsi Connect to the network at my workplace, kemudian tekan tombol Next
Gambar 6.10. Koneksi ke jaringan dengan dial up
Pilih opsi Dial-up connection, kemudian tekan tombol Next Masukan nama koneksi, kemudian tekan tombol Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Masukkan no telepon ISP yang digunakan untuk melakukan koneksi, kemudian tekan tombol Next Tekan tombol Finish untuk menyelesaikannya dan koneksi baru telah terbuat b. Melakukan konfigurasi modem untuk koneksi Dial-Up Melalui modem, user dapat melakukan koneksi dial-up. Untuk melakukan mengkonfigurasi pada modem ikuti langkah-langkah berikut ini: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan koneksi dial-up yang akan dikonfigurasi Klik Properties Klik tab General Tekan tombol Configure Lakukan
konfigurasi
modem
sesuai
keinginan
user.
Jika
ingin
mengaktifkan speaker modem, check opsi Enable modem speaker
Gambar 6.11 Mengaktfkan Modem
Nomor telepon ISP Telkomnet adalah 080989999. Untuk menandakan bahwa modem dapat berkerja dengan baik, jika speaker modem tidak dimatikan, user akan mendengar modem melakukan dialing sutau nomor telepon, kemudian terdengar suara “beep” berisik yang cukup panjang (lama).
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jika terjadi pesan there was no dial tone, maka periksa kabel telepon. Ada kemungkinan kabel telepon belum terpasang dengan sempurna. Atau jika modem tidak berfungsi, cobalah untuk mengganti port modem atau melakukan pemasangan ulang. c. Menggunakan beberapa nomor telepon untuk koneksi dial-up Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan koneksi dial-up yang akan diset beberapa nomor telepon Klik Properties Klik tab General Tekan tombol Alternates Tekan tombol Add untuk menambahkan nomor telepon tekan tombol OK Check opsi If number fails, try next number, sehingga jika sebuah nomor telepon gagal dihubungi, komputer akan menghubungi nomor selanjutnya Check opsi Move sucessful number to top of list, sehingga jika sebuah nomor telepon yang berada paling atas adalah nomor telepon yang mudah dihubungi Tekan tombol OK
Gambar 6.12 Koneksi Jaringan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
d. Melakukan koneksi dial-up dengan infrared-enabled pada telepon seluler Sebelum melakukan koneksi dengan menggunakan infrared, user harus memastikan bahwa infrared telah aktif pada ponsel. Untuk menjaga kestabilan koneksi, atur jarak antara ponsel dan komputer tidak lebih dari satu meter dan keduanya terarah satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Gunakan New Connection Wizard Ketika wizard telah muncul, tekan tombol Next Pilih opsi yang diinginkan, kemudian tekan tombol Next. Ikuti petunjuk selanjutnya Biasanya, beberapa produsen memberikan software tersendiri untuk melakukan komunikasi dengan komputer. e. Koneksi Direct Infrared Antara Komputer Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Gunakan New Connection Wizard Ketika wizard telah muncul, tekan tombol Next Pilih opsi Set up an advanced network, kemudian tekan tombol Next Pilih opsi Connect directly to another computer, kemudian tekan tombol Next
Gambar 6.13 Opsi Connect directly to Another computer
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tentukan akses yang diinginkan. Jika komputer memiliki sesuatu yang akan diakses oleh komputer lain, maka pilih opsi Host. Akan tetapi, jika komputer digunakan untuk mengambil sesuatu dari komputer lain, maka pilih opsi Guest. Kemudian tekan tombol Next
Gambar 6.14 Opsi host
Jika user memilih host, pilih Infrared Port dalam Device for the connection. Pilih hal yang sama dalam Select a device jika user memilih guest. Setelah selesai tekan tombol Next
Gambar 6.15 Connecton Device
Jika user memilih host, tentukan user yang dapat mengakses komputer tersebut dalam User Permissions. Jika user memilih guest, ikuti petunjuk untuk menentukan pengaturan koneksi default dalam Default Connection. Tekan tombol Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.16 User Permission
Masukkan sebuah nama untuk koneksi tersebut dan tekan tombol Finish
Koneksi Internet Koneksi
jaringan
sangat
memudahkan
koneksi
ke
Internet.
User
dapat
menggunakan komponen-komponen berikut ini untuk melakukan akses ke internet. Protokol TCP/IP Sebuah modem untuk berhubungan dengan Internet Service Provider Sebuah account dengan satu ISP Koneksi Internet akan melakukan hubungan dengan nomor ISP yang user miliki, kemudian membuat user log in pada sistem mereka. Sebelum membuat sebuah koneksi Internet, periksa ISP untuk memastikan keperluan setting koneksi. Sebuah koneksi memerlukan beberapa hal berikut: Sebuah account pada ISP beserta informasi mengenai setupnya Nomor telepon ISP Alamat IP khusus Sebuah alamat IP untuk gateway Alamat DNS (Domain Name Server) dan nama domain
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Internet Service Providers Jasa layanan Internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Service Providers (ISP) adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jasa akses ke Internet. Jika ingin melakukan koneksi ke Internet, terlebih dahulu user harus menghubungi nomor telepon ISP dan log in pada sistem ISP tersebut. Dengan kata lain, ISP berfungsi untuk menghubungkan user ke Internet. Ada beberapa jenis ISP. Ada ISP yang mengharuskan user mendaftar terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan. ISP tersebut antara lain adalah CBN, Centrin Online, RadNet, IPNet, KabelVision (modem cable), dsb. Pendaftaran tersebut biasanya melalui website. Sedangkan ISP yang tidak mengharuskan user melakukan pendaftaran adalah Telkomnet. Untuk Telkomnet jasa ISP akan dibayar bersamaan dengan tagihan telepon. Untuk ISP yang membutuhkan pendaftaran, setelah mendaftar biasanya kita akan mendapatkan nomor koneksi ke ISP dan nama user serta password. Biasanya nama user dapat ditentukan oleh user sementara password ditentukan oleh pihak ISP. Untuk membuat koneksi Internet (setelah melakukan pengaturan properti) lakukan langkah-langkah berikut: Gunakan New Connection Wizard Ketika wizard telah muncul, tekan tombol Next Pilih opsi Connect to the Internet dan kemudian tekan tombol Next Jika user memiliki sebuah account dengan satu ISP, pilih opsi Set up my connection manually. Jika user memiliki CD dari ISP, pilih opsi Use the CD I got from an ISP. Sedangkan jika user tidak memiliki account ke Internet, pilih opsi Choose from a list of Internet service providers (ISPs). Kemudian tekan tombol Next. Langkah selanjutnya bergantung pada opsi yang dipilih oleh user pada tahapan sebelumnya. Set up my connection manually Jika user melakukan koneksi pada ISP menggunakan modem standar 28.8 Kbps, 56 Kbps, atau modem ISDN, pilih opsi Connect using dial-up modem kemudian tekan Next dan ikuti perintah selanjutnya. Jika user melakukan koneksi pada ISP menggunakan DSL atau modem kabel yang memerlukan user name dan password, pilih opsi Connect
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
using broadband that requires a user name and password, kemudian tekan tombol Next dan ikuti perintah selanjutnya User
name
dan
password
untuk
ISP
Telkomnet
adalah
telkomnet@instant dan telkom. Sementara itu username dan password untuk ISP yang harus mendaftar terlebih dahulu akan didapatkan setelah pendaftaran user divalidasi. Jika user melakukan koneksi pada ISP menggunakan DSL atau modem kabel yang tidak memerlukan user name dan password, pilih opsi Connect using broadband that is always on, tekan tombol Next. Setelah itu tekan tombol Finish. Use the CD I got from an ISP Tekan tombol Next Tekan tombol Finish Masukkan CD yang diberikan oleh ISP, dan ikuti petunjuk yang ada Choose from a list of Internet service providers (ISPs) Pilih opsi Select from a list of other ISPs Tekan tombol Next Selain nama user, password, dan nomor koneksi ISP. User juga harus melakukan pengisian
nomor
Domain
Name
Server
(DNS)
dari
ISP.
DNS
berfungsi
menterjemahkan alamat website menjadi alamat IP. Dengan adanya DNS, maka akan mempercepat pencarian suatu website maupun nama ISP. Jika user tidak mengetahuinya nomor
DNS, user dapat memilih untuk mendapatkan nomor
koneksi ISP secara otomatis. Untuk melakukan pengisian DNS adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik kanan koneksi dial up yang akan diisi Klik Properties. Klik tab Networking.
Pada saat koneksi, hal yang dilakukan sebenarnya adalah sebagai berikut: Modem membuka jalur komunikasi dengan ISP User melakukan registrasi ke domain jaringan ISP
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
ISP akan melakukan autentikasi user name dan password, kemudian jika benar maka koneksi akan dilakukan. Jika koneksi berhasil, maka akan muncul ikon berbentuk dua buah computer yang menunjukkan koneksi internet pada desktop yang terletak pada tengah bawah layar monitor, bertuliskan connected at xx kbps. Ikon juga dapat digunakan untuk memutuskan hubungan Internet. Caranya dengan mengklik kanan ikon tersebut dan kemudian klik Disconnect. Setelah dapat tersambung dengan Internet, user dapat melakukan hal-hal berikut: Melakukan chatting dengan messenger Mengakses halaman-halaman website Menggunakan email.
Pengaturan Internet Untuk melakukan pengaturan Internet lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Control Panel Klik Internet Options
.
Lakukan pengaturan internet pada ketujuh buah tab yang ada (General. Security, Provacy, Content, Connections,, Programs, dan Advanced).
Gambar 6.17. Window Internet Properties
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Internet Connection Sharing (ICS) Dengan Internet Connection Sharing (ICS) user dapat menghubungkan satu jaringan kecil ke Internet dengan menggunakan sebuah koneksi saja. Saat melakukan pengaturan jaringan, Network Setup Wizard dari Windows XP
akan
meng-enablekan
akan
ICS.
Kemudian
secara
otomatis
wizard
tersebut
menyediakan seluruh kebutuhan pengaturan jaringan yang dibutuhkan. Di suatu jaringan yang mengaktifkan ICS, host ICS adalah komputer yang memiliki koneksi jaringan langsung ke Internet. Seandainya ada komputer lain dakan jaringan yang memiliki modem dan dapat mengakses Internet, koneksi utamnya tetapi melalui host komputer ICS. a. Mengatur ICS Seperti yang telah dijelaskan di atas, setelah Network Setup Wizard dijalankan dan ICS enable, protokal, layanan, interface, dan route akan terkonfigurasi secara otomatis. b. Meng-enable ICS pada koneksi jaringan Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pilih koneksi jaringan yang ingin di share, dan klik kanan Klik Properties Klik tab Advanced Beri check pada Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection Jika user menginginkan koneksi tersebut terdial secara otomatis saat komputer lain dalam jaringan berusaha mengakses Internet, check pada Establish a dial-up connection whenever a computer on my network attempts to access the Internet. Jika user memperbolehkan user lain mengenable atau mendisable koneksi Internet sharing, check pada Allow other network users to control disable the shared Internet connection. Di bawah Internet Connection Sharing, pilih sembarang adapter yang
menghubungkan
komputer
yang
memiliki
koneksi
share
Internetnya untuk dapat digunakan oleh komputer lain dalam jaringan. Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
c. Melihat status ICS Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan pada ikon koneksi sharing Internet, kemudian klik kanan Klik Status
Gambar 6.18. Melihat status sharing Internet.
Internet Connection Firewall Firewall adalah sistem keamanan yang membatasi jaringan dengan dunia luar. Internet
Connection
Firewall
(ICF)
adalah
sebuah
software
firewall
yang
digunakan untuk mengatur batasan terhadap kandungan informasi yang masuk dan keluar jaringan. Jika jaringan menggunakan ICS, maka ICF sebaiknya di-enable-kan. ICFjuga melindungi komputer tunggal selama koneksi ke Internet. Jika ICF diaktifkan, maka
pada
ikon
koneksi
jaringan
menampilkan sebuah informasi.
yang
telah
diaktifkan
ICF-nya
akan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk mengeset status ICF (enable atau disable), dilakukan langkah-langkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan koneksi jaringan yang akan diproteksi Klik Properties Klik tab Advanced Beri check pada Protect my computer and network by limiting or preventing access to this computer from the Internet untuk mengenable ICF, dan sebaliknya. Tekan tombol OK
Gambar 6.18 Internet Connection Firewall
Komponen Jaringan Untuk menambahkan suatu komponen jaringan dapat dilakukan langkah-langkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan pada koneksi jaringan yang akan ditambahkan komponen jaringan Klik Properties Klik tab General jika koneksi jaringan adalah koneksi lokal, sedangkan klik tab Networking untuk koneksi jaringan yang lain. Tekan tombol Install Pilih salah satu komponen jaringan dan tekan tombol Add Jika user tidak memiliki disk instalasi, pilih Client, Service atau Protocol, kemudian tekan tombol OK. Jika user memilikinya, pilih Client, Service atau Protocol, kemudian tekan Have Disk, masukkan disk ke drive disk dan tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengatur Komponen Jaringan Sebuah komponen jaringan dapat di-enable dengan mengikuti langkah-langkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik kanan pada koneksi jaringan yang akan ditambahkan komponen jaringan Klik Properties Klik tab General jika koneksi jaringan adalah koneksi lokal, sedangkan klik tab Networking untuk koneksi jaringan yang lain. Pada bagian This connection uses the following items beri check untuk komponen jaringan yang enable, dan sebaliknya Tekan tombol OK
Mengubah Urutan Protokol Urutan protocol binding dapat diubah dengan langkah-langkah sebagai berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pada menu Advanced di menubar, klik Advanced Settings Klik tab Adapters and Bindings Pada bagian Connections, klik koneksi yang akan diubah. Sementara itu ubah urutan dari protokol pada bagian Bindings for Local Area Connection Tekan tombol OK
Client Microsoft Network Fitur Client for Microsoft Network mengizinkan komputer untuk mengakses informasi pada jaringan Microsoft. Fitur ini akan diinstal dan di-enable secara otomatis, sehingga user tidak perlu mengatur konfigurasi fitur tersebut, kecuali jika user menjalankan software dari open group (server atau client Distributed Company Environment –DCE-). Hubungi administrator untuk memperoleh alamat jaringan yang benar pada DCE Cell Directory Service.
Konfigurasi Client for Microsoft Network Untuk melakukan konfigurasi Client for Microsoft Network dapat menjalankan beberapa langkah berikut ini:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pilih sebuah koneksi kemudian klik kanan. Klik Properties Jika koneksi adalah sebuah koneksi jaringan lokal, klik tab General. Untuk koneksi jaringan lainnya, klik tab Networking Pada bagian This connection uses the following items, beri check pada opsi Client Microsoft Network. Tekan tombol Properties Pada bagian Name service provider, pilih sebuah nama service provider RPC (remote procedure call). Windows Locator adalah nama service provider secara default. Jika memilih DCE (Cell Directory Service), masukkan alamat jaringan dari prosedur pada Network address. Akan tetapi jika menggunakan software jaringan Banyan Vines, beri tanda check pada Enable RPC support for Banyan. Tekan tombol OK
Gambar 6.19 Melakukan konfigurasi Client for Microsoft Network
File and Printer Sharing untuk Microsoft Network Fil;e and
Printer Sharing untuk Microsoft Networks memperbolehkan komputer
dalam sebuah jaringan untuk mengakses dan menggunakan sesuatu yang ada pada komputer lain melalui sebuah jaringan Microsoft. Ciri-ciri dari file (biasanya diletakkan dalam sebuah folder) atau printer yang dapat di sharing ditunjukkan oleh gambar 5.x
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.20. Folder Bimo yang di-share
Komponen Jaringan Opsional Seorang user dapat menambah atau mengurangi komponen jaringan opsional. Komponen jaringan jenis ini mendukung operasi jaringan dan tidak secara otomatis terinstalasi. Contoh dari komponen jaringan opsional adalah Route Listening Service, Simple TCP/IP Services, SNMP Services, dan Print Services untuk UNIX. Untuk menambahkan komponen jaringan opsional, lakukan langkah-langkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Klik menu Advanced pada menubar Klik Optional Networking Components Ikuti salah satu langkah berikut: Untuk melakukan instalasi seluruh komponen jaringan opsional, beri tanda check pada opsi Management and Monitoring Tools dan Networking Services, kemudian tekan tombol Next. Untuk melakukan instalasi komponen jaringan yang spesifik, beri tanda check pada kotak yang diinginkan kemudian tekan tombol Details…. Dalam bagian Subcomponents of component, beri tanda check pada komponen yang akan diinstal. Tekan tombol OK sesudahnya. Tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.21. Melakukan instalasi komponen jaringan opsional
TCP/IP TCP/IP atau kepanjangan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah protokol jaringan yang sangat popular dan menjadi dasar untuk Internet. Kapasitas routing-nya mampu menyediakan fleksibilitas maksimum dalam sebuah jaringan yang luas. Di dalam Windows XP, TCP/IP secara otomatis telah dinstalasi.
Mengeset Alamat IP untuk Koneksi Dial-UP dan VPN Tiap komputer yang melakukan koneksi dengan sebuag remote access server pada sebuah jaringan TCP/IP Windows XP, disediakan sebuah alamat IP oleh remote access server tersebut. Jika user menggunakan alamat IP yang spesifik, remote access server harus dikonfigurasi untuk dapat memberikan izin user untuk meminta alamat yang spesifik.
Menetapkan Nama untuk Koneksi Dial-Up dan Jaringan Dalam sebuah alamat IP, jaringan, dan koneksi dial-up pada jaringan TCP/IP biasanya membutuhkan sebuah mekanisme untuk memetakan nama-nama komputer pada alamat-alamat IP. Ada empat buah nama yang ditetapkan telah tersedia, antara lain sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
DNS WINS (Windows Internet Nama Service) Broadcast name resolution Host dan file Lmhost Untuk sebuah jaringan kecil dimana alamat IP tidak mengalami perubahan, jaringan dan koneksi dial-up dapat menggunakan sebuah Host atau file Lmhost untuk menetapkan sebuah nama. Dengan menggunakan file tersebut, user tidak perlu mengirim penetapan nama yang dibutuhkan oleh server WINS dan DNS dan menunggu respons.
Internet Tool TCP/IP menyediakan File Transfer Protocol (FTP) dan Telnet. FTP adalah sebuah perangkat berbasis karakter yang mengizinkan user untuk melakukan koneksi ke sebuah server FTP dan melakukan transfer file. Sedangkan telnet adalah suatu aplikasi berbasis grafis yang membiarkan user untuk log in ke remote komputer serta mengambil alih kendali sebagaimana jika user berada di depan keyoboard komputer tersebut. Untuk melakukan konfigurasi terhadap pengaturan TCP/IP dilakukan langkahlangkah berikut: Buka folder Network Connections
pada Control Panel
Pilih sebuah koneksi kemudian klik kanan. Klik Properties Jika koneksi adalah sebuah koneksi jaringan lokal, klik tab General. Untuk koneksi jaringan lainnya, klik tab Networking Pada bagian This connection uses the following items, beri check pada opsi Internet Protocol (TCP/IP).
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.22. Dial Up Connection Properties
Tekan tombol Properties Ikuti salah satu langkah berikut: Jika setting IP ingin dilakukan secara otomatis, pilih opsi Obtain IP address automatically Jika user menginginkan pengaturan alamat IP atau alamat server DNS, pilih opsi Use the following IP address dan masukkan alamat IP. Pilih opsi Use the following DNS server addresses. Dalam Preferred DNS server dan Alternate DNS server masukkan alamat primer dan sekunder dari server DNS.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.23 Internet Protocol Properties
Untuk mengkonfigurasi DNS, WINS, dan IP settings, tekan tombol Advanced. Lakukan konfigurasi dan tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 6.24. Advanced TCP/IP Settings
Tekan tombol OK. Sebaiknya user melakukan pengaturan IP (DHCP) secara otomatis. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan berikut: DHCP telah di-enable secara default Jika user berpindah lokasi, user tidak perlu melakukan perubahan setting IPnya.
Melakukan Instalasi Simple TCP/IP Services Jangan melakukan instalasi Simple TCP/IP Services kecuali user menginginkan komputer mendukung komunikasi dengan sistem lain yang menggunakan layanan protokol tersebut. Setalah Simple TCP/IP Services diinstalasi, usertidak dapat meng-enable dan meng-disable layanan yang terpisah secara individual. Untuk melakukan insalasi Simple TCP/IP Services, ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Buka fitur Add or Remove Programs
dalam Control Panel
Klik fitur Add/Remove Windows Components Dalam
bagian Components, beri check pada Networking Services,
kemudian tekan tombol Details…. Dalam bagian Subcomponents of Networking Services, beri check pada Simple TCP/IP Services. Kemudian tekan tombol OK. Setelah itu tekan tombol Next Jika diminta, ketikkan path dimana file-file distribusi Windows XP berada, kemudian tekan tombol OK Tekan tombol Finish dan kemudian tekan tombol Close
Gambar 6.25. Menambahkan Simple TCP/IP Services
Latihan 1. Untuk dapat mengetahui status PC yang kita pakai apakah sudah terhubung dengan jaringan LAN (Local Area Network) atau belum, dapat dilihat statusnya pada: a. Start menu yang terletak pada sudut kiri bawah layar monitor b. Taskbar notification area yang terletak pada tengah bawah layar monitor c. Taskbar notification area yang terletak pada sudut kiri bawah layar monitor d. Taskbar notification area yang terletak pada sudut kanan bawah layar monitor
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
2. Apakah yang biasa di-share secara bersama dalam suatu jaringan? a. File b. Sumber listrik c. Program d. Mouse 3. Pada windows XP, bagaimanakah cara yang harus dilakukan untuk mengshare suatu folder pada jaringan? a. Klik kanan pada folder yang akan di-share, pilih sharing and security b. Klik kanan pada folder yang akan di-share, pilih sharing c. Pilih tab Web Sharing, kemudian pilihlah Share this folder on network d. Pilih tab Sharing, kemudian pilihlah Share this folder on network
4. Untuk memutuskan koneksi PC terhadap suatu jaringan, dapat dilakukan dengan cara apa? a. Pada Control Panel, pilih Network Connections b. Klik icon koneksi jaringan, kemudian klik Disable c. Klik icon koneksi jaringan, kemudian klik Disconnect d. Klik icon koneksi jaringan, kemudian klik Enable 5. Untuk mengatur hak akses setiap user dalam suatu jaringan terhadap folder yang di-share, tombol apakah yang harus dipilih pada tab Sharing? a. Share name b. Share this folder c. Permissions d. Caching
Soal Praktek 6. Diasumsikan koneksi Internet telah terpasang, namun belum terhubung. Lakukan penghubungan ke Internet dengan menggunakan ISP Telkomnet!!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 7 KEHANDALAN, PERFORMA, DAN KINERJA WINDOWS XP
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kehandalan, performa, dan kinerja komputer melalui fitur-fitur yang disediakan oleh Windows XP. Siswa mampu melakukan penjagaan kehandalan, performa, dan kinerja komputer melalui fitur-fitur yang disediakan oleh Windows XP.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa
mampu
mempertahankan
kehandalan
komputer
dengan
cara
perawatan melalui manajemen disk. Siswa
mampu
mempertahankan
performa
komputer
dengan
mengatur
penggunaaan memori dan environment variable. Siswa mampu menceritakan tentang backup komputer Siswa mampu melakukan backup komputer Siswa mampu menceritakan UPS Siswa mampu bagaimana menggunakan UPS Siswa mampu menceritakan lebih dalam tentang fitur System Restore Siswa mampu menggunakan dan melakukan pengaturan pada fitur System Restore. Siswa mampu menceritakan Scheduled Tasks Siswa mampu menggunakan dan melakukan pengaturan pada Shceduled Tasks.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Windows XP telah dirancang agar aman digunakan dan selalu dalam puncak performa. Oleh karena itu, Windows XP memiliki beberapa fitur yang digunakan untuk mempertahankan kehandalannya tersebut. Beberapa pengaturan terhaap fitur tersebut hanya dapat dilakukan oleh user Administrator atau salah satu anggota group Administrator.
Kehandalan Komputer dengan Perawatan Banyak
fitur
yang
akan
dibahas
pada
bagian
ini
memerlukan
account
Administrator untuk melakukan pengaturan. System
Properties
adalah
sebuah
alat
pada
Windows
Management
Instrumentation yang mengijinkan user melihat dan mengubah atribut sistem pada sebuah remote komputer atau komputer sendiri. Dengan System Properties, user dapat melakukan restart sebuah remote computer untuk mengaplikasikan perubahan pengaturan atau untuk mendeteksi hardware baru, melihat nama komputer dan informasi domain untuk komputer lain dalam jaringan dan melakukan perubahan pengaturan untuk file virtual memory paging5 pada sebuah komputer yang menjalankan program yang membutuhkan memori besar.
5
Virtual memory paging adalah sebuah file berstatus hidden yang digunakan oleh Windows untuk menahan
bagian dari program atau file yang tidak dapat masuk ke dalam memori. Paging file dan memori fisik, berisi rtual memori. Windows memindahkan data dari paging file ke memori sesuai kebutuhan dan perpindahan data dari memori ke paging file untuk alokasi data baru di memori.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Melihat Informasi Disk Untuk informasi pada sebuah disk (meliputi sistem file, kapasitas tersisa dan kapasitas yang bisa digunakan), ikuti langkah-langkah berikut: Buka My Computer Klik kanan disk yang akan diperiksa Klik Properties Akan tampil informasi mengenai sistem file disk, kapasitas disk yang tersisa, dan kapasitas disk yang telah digunakan.
Gambar 7.1. Melihat kapasitas disk
Ikon yang Tidak Digunakan Untuk menghilangkan ikon pada desktop yang tidak digunakan ikuti langkahlangkah berikut: Buka fitur Display
pada Control Panel
Klik tab Desktop Tekan tombol Customize Desktop Beri tanda pada opsi Run Desktop Cleanup Wizard every 60 days, untuk mengaktifkan desktop cleanup wizard secara otomatis setiap 60 hari sekali. Atau tekan tombol Clean Desktop Now untuk melakukan pemebrsihan desktop saat ini. Akan
muncul
selanjutnya.
Desktop
Cleanup
Wizard,
dan
ikuti
langkah-langkah
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 7.2. Desktop Cleanup Wizard
Ikon dari desktop yang dibersihkan akan berada dalam folder Unused Desktop Shortcuts yang terdapat pada desktop. User dapat mengembalikan ikon yang telah dibersihkan dengan memindahkan ikon tersebut dari folder Unused Desktop Shortcuts ke dalam desktop. Mendapatkan Informasi Tentang Komputer User dapat memperoleh informasi rinci mengenai program dan hardware yang terdapat pada komputernya, jumlah memori yang tersedia, dsb. Cara untuk mendapatkan informasi tersebut adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Help and Support Ketikkan Get Info About My Computer pada bagian Search, kemudian tekan Enter Pada bagian Suggested Topic: Pick a Task, klik Get information about your computer Klik info yang akan dilihat
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 7.3. Help and Support dan mengetikkan keyword dalam Search
Contoh informasi tentang komputer yang ada diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 7.4. Informasi yang akan ditampilkan
Mempertahankan Performa Komputer Windows XP mengalokasikan sumber-sumbernya sesuai dengan pengaturannya dan mengelola perangkat sesuai dengan urutannya. User dapat mengubah bagai
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
mana Windows mengunakan prosesor dan memori komputer untuk meningkatkan performa.
Mengatur Penggunaan Memori Saat
komputer
berjalan
dengan
kapasitas
memori
yang
rendah
dan
membutuhkan lebih banyak memori dalam waktu singkat, Windows XP akan menggunakan ruang kosong dalam disk untuk mensimulasikan sistem RAM. Teknik pembuatan RAM khayalan ini dikenal dengan virtual memory. Dan sering kali disebut paging file. Ukuran default sebuah paging file virtual memory yang terbentuk pada saat instalasi dalah 1,5 kali jumlah RAM yang ada dalam komputer. User dapat mengoptimalkan virtual memory dengan menggunakan pembagian dari sebuah multiple disk dan memindahkannya dari disk yang paling sering diakses serta mempunyai kecepatan yang rendah. Untuk memperoleh hasil yang optimal, bagilah virtual memory ke dalam beberapa disk yang memiliki ruang cukup luas, berkecepatan tinggi dan tidak memiliki tingkat akses yang tinggi. Saat memilih drive untuk penggunaan virtual memory, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Usahakan membuat virtual memory dalam drive yang sama dengan sistem Hindari meletakkan sebuah pagefile pada sebuah fault tolerant drive volume yang menduplikasi data pada dua buah disk. Jangan meletakkan multiple pagefile pada partisi yang berbeda dari sebuah disk drive yang sama.
Mengubah Ukuran Virtual Memory Paging Untuk mengubah ukuran virtual memory, user harus log in sebagai Administrator atau
seorang
anggota
dari
kelompok
Administrator
untuk
menyelesaikan
perubahan tersebut. Jika user tergabung dalam sebuah jaringan, pengaturan jaringan mungkin akan mencegahuser menyelesaikan prosedur ini. Langkahlangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Buka fitur System
dalam Contol Panel
Klik tab Advanced Tekan tombol Settings pada bagian Performance
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik tab Advanced Tekan tombol Change Pada bagian Drive [Volume Label], pilih drive yang berisi paging file yang akan diubah Pada bagian Paging file size for selected drive pilih opsi Custom size dan masukkan nilai paging file, dalam megabytes pada Initial size (MB) atau Maxium size (MB) Tekan tombol Set Tekan tombol OK Tekan tombol OK
Gambar 7.5. Mengubah ukuran virtual memory paging
Jika user mengurangi ukuran pada Initial size maupun Maximum size, user harus melakukan restart komputer agar dapat merasakan efek perubahan yang telah dilakukan. Untuk mendapatkan performa yang terbaik, jangan mengatur initial size di bawah ukuran minimum yang direkomendasikan pada label Total paging file size for all drives. Mengatur Performa untuk Program Foregorund dan Background Untuk melakukan pengubahan terhadap performa program yang berjalan di foreground maupun backround adalah sebagai berikut: Buka fitur System Klik tab Advanced
dalam Contol Panel
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Settings pada bagian Performance Klik tab Advanced Pada bagian Processor Scheduling lakukan salah satu langkah berikut: Pilih opsi Programs untuk memberikan lebih bayak sumber prosesor bagi program foreground. Program jenis ini adalah program yang berjalan pada window yang aktif berinteraksi dengan user. Pilih opsi Background services, untuk memberikan sumber prosesor untuk selutuh program yang berjalan.
Gambar 7.6. Pemilihan alokasi prosesor (foreground/background)
Tekan tombol OK
Sistem Error User dapat menentukan hal yang akan dilakukan oleh Windows XP jika sistem berhenti mendadak. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Buka fitur System
dalam Contol Panel
Klik tab Advanced Tekan tombol Settings pada bagian Startup and Recovery Beri tanda check pada opsi-opsi di bagian System Failure, untuk aktivitas yang diinginkan jika terjadi kegagalan. Write an event to system log, mengharuskan komputer menuliskan informasi ke dalam log Send an administrative alert, memberitahukan administrator sistem Automatically reboot, menentukan Windows untuk melakukan restart secara otomatis. Pada bagian Write Debugging Information, pilih jenis informasi yang user inginkan untuk Windows sebagai catatan saat sistem berhenti tanpa diduga. Small Memory Dump, mencatat jumlah terkecil dari Informasi yang akan dapat membantu mengidentifikasi masalah.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kernel
Memory
Dump
hanya
mencatat
memori
kernel,
yang
mempercepat proses pencatatan informasi dalam sebuah log saat sistem berhenti mendadak. Complete Memory Dump, mencatat secara rinci dari sistem memori saat sistem berhenti mendadak. Tekan tombol OK User harus memiliki sedikitnya 2 MB paging file jika user memilih Write an event to system log dan Send an administrative alert. Penyimpanan memori tergantung pada jenis komputer, tapi biasanya berkisar antara 60KB hingga 70 KB yang diperlukan untuk fitur tersebut.
Mengatur Environment Variable Environment variable adalah string yang mengandung informasi seperti drive, path, atau nama file. Variabel tersebut akan mengontrol kelakukan variatif sebuah program. Contohnya folder Temp menyatakan lokasi dimana sebuah program menempatkan file temporernya. Ada dua buah jenis Environment Variable, sebagai berikut: User environment variables User environment variable selalu berbeda untuk tiap user pada sebuah komputer. System environment variables Administrator memiliki hak penuh atas system environment variable yang diaplikasikan ke sistem dan juga ke seluruh sistem pada user. Pada saat instalasi, Windows Setup mengkonfigurasikan system environment secara default, seperti kepada file-file Windows. Untuk menambah atau mengurangi environment variable lakukan langkahlangkah berikut: Buka fitur System
dalam Contol Panel
Klik tab Advanced Tekan tombol Environment Variables Pilih atau klik nama variabel atau system variable yang akan diubah.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol New untuk menambah sebuah nama variabel dan nilainya yang baru Tekan tombol Edit untuk mengubah nama variabel dan value yang ada Tekan tombol Delete untuk menghapus nama variabel dan nilainya. Tekan tombol OK
Gambar 7.7. Mengatur Environment Variabel
Backup Data Fasilitas backup data pada Windows XP membantu user untuk membuat salinan data yang ada pada hard disk. Saat user kehilangan data, user dapat menggunakan salinan data tersebut.
Gambar 7.8. Proses backup data
Proses utama dari backup data adalah membuat salinan data dan menyimpannya dalam media lain. Media tersebut dapat berupa logical drive (hard disk) atau sebuah removable disk (ZIP drive, Magnetic Optical, dsb).
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jenis-jenis Backup Ada 5 buah metode backup pada komputer atau jaringan, sebagai berikut: Salinan Backup Sebuah salinan dari sebuah backup yang menyalin seluruh file yang telah diseleksi tetapi tidak memberi tanda pada masing-masing file bahwa file-file tersebut dibackup. Membackup Setiap Hari Backup setiap hari akan menyalin file yang telah dipilih dan yangtelah dimodifikasi pada hari dimana backup harian tengah berjalan. File-file yang telah dibackup tidak diberi tanda sebagai file yang telah di-backup. Differential Backup Differential backup akan menyalin file yang dibuat atau berubah sejak proses backup normal atau incremental dilakukan. File-file yang telah dibackup tidak diberi tanda sebagai file yang telah di-backup. Incremental Backup Incremental backup akan membackup file yang dibuat atau berubah sejak proses backup normal atau incremental dilakukan. File-file akan diberi tanda sebagai file yang pernah dibackup. Normal Backup Sebuah normal backup akan menyalin seluruh file yang telah dipilih dan memberinya tanda sebagai file yang pernah di-backup.
Menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) Setelah membeli UPS untuk komputer, user dapat menggunakan opsi dalam power options pada Control Panel untuk mengatur kerja UPS. Pada tab UPS dalam power options, user dapat mengobtrol kerja UPS. Ada beberapa operasi yang dilakukan terhadap UPS. a. Menginstal UPS User harus login sebagai administrator atau seorang anggota dari kelompok Administrator. Ikuti petunjuk dari pabrik pembuat untuk menghubungkan UPS dengan komputer.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Buka fitur Power Options
pada Control Panel.
Klik tab UPS Tekan tombol Select Pilih pabrik pembuat UPS pada bagian Select manufacturer Pilih model UPS pada bagian Select model Pada bagian On port, pilih port serial dimana UPS dipasangkan, kemudian klik Finish Tekan tombol OK
Gambar 7.9. Melakukan instalasi UPS
b. Konfigurasi Sebuah UPS User harus login sebagai administrator atau seorang anggota dari kelompok Administrator. Ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Power Options
pada Control Panel.
Klik tab UPS Tekan tombol Configure Dalam kotak dialog UPS Configuration, ubah satu atau beberapa pengaturan sebagai berikut: Enable all notifications Beri tanda check pada opsi ini jika user menginginkan Windows menampilkan sebuah pesan saat komputer beralih menggunakan UPS. User dapat mengatur berapa detik untuk menunggu sebelum muncul pesan power failure dan bilangan detik lainnya untuk mengatur peringatan yang muncul berikutnya.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Critical Alarm Beri tanda check pada opsi Minutes on battery before critical alarm jika
user
menginginkan
Windows
menjalankan komputer
dengan UPS sesuai setting bilangan menit sebelum terjadinya critical power alarm. Sebaliknya beri tanda check pada opsi When the alaram occurs, run this program jika user menginginkan Windows menjalankan program atau kegiatan saat aktifitas UPS berada dalam critical power alarm. Tekan tombol Configure Dalam kotak dialog UPS System Shutdown Program, dalam Run, masukkan program yang akan dijalankan sebelum UPS mematikan komputer atau tekan tombol Browse untuk mencarinya. Klik tab Schedule, dan atur jadwal dengan tepat Klik tab Settings dan lakukan pengaturan untuk penjadwalan untuk Task Completion, waktu idle, dan pengelolaan data dengan tepat. Pada bagian Next, instruct the computer to pilih kondisi sistem yang diinginkan saat critical power alarm terjadi. Tekan tombol OK User tidak dapat mengatur sebuah perintah yang membuat sebuah kotak dialog ditampilkan, karena kotak dialog membutuhkan interaksi dengan user yang akan menghalangi sistem shutdown. Opsi untuk mengkonfigurasi UPS tergantung dari hardwre UPS yang diinstalasi pada komputer. Setting yang tidak benar dapat menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan pada hardware UPS. Sebaiknya, baca dokumentasi pada kemasan UPS.
System Restore Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sistem restore adalah sebuah fitur dalam windows XP Professional yang dapat digunakan untuk mengembalikan komputer ke keadaan semula tanpa kehilangan suatu data. System Restore memantau perubahan pada sistem dan beberapa file aplikasi dan secara otomatis membuat titik restore yang mudah diidentifikasi. Titik restore ini memberikan kemudahan kepada user untuk kembali pada keadaan sebelumnya. Titik restore
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
dibuat setiap hari dan pada saat terjadi sesuatu yang signifikan pada sistem (saat sebuah aplikasi atau driver diinstal). User dapat pula membuat titik restore sendiri.
Kegunaan System Restore Ada beberapa hal yang dapat dilakukan System Restore pada komputer: Mengembalikan komputer pada keadaan seperti sebelumya Me-restore komputer tanpa kahilangan file pribadi Menyimpan titik restore dalam satu sampai tiga minggu Melokalisir (menemukan) waktu titik restore.
Jenis titik restore Di bawah ini adalah jenis-jenis restore point dan bagaimana System Restore bekerja dengannya. Initial Systems checkpoints Titik restore ini dibuat setelah selesai melakukan upgrade atau clean install. Menjalankan titik restore ini akan mengembalikan Windows XP Professional dan seluruh program dalam keadaan semula. Seluruh file dengan ekstensi yang dikenal secara umum (.doc, .htm, .xls, dsb) dan file-file dalam My Documents tidak di-restore. System checkpoints System restore seacara otomatis membuat titik restore pada basis regular meskipun user tidak membuat perubahan pada sistem. Waktunya biasanya setiap 24 jam dalam sehari atau 24 jam sejak komputer dihidupkan. Jika komputer tidak dinyalakan dalam tenggang 24 jam, System Restore akan membuat sebuah titik restore pada saat user menghidupkan komputer. Komputer harus idle beberapa menit sebelum System Restore membuat penjadwalan sebuah titik restore. Memilih sebuah jadwal dari titik restore yang ada akan membuat Windows XP Professional dan program-program yang ada kembali ke kondisi di saat restore point dibuat. Seluruh file dengan ekstensi yang dikenal secara umum (.doc, .htm, .xls, dsb) dan file-file dalam My Documents tidak di-restore. Program name installation restore points
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Saat user melakukan instalasi program yang menggunakan alat installer seperti InstallShield dan instalasi Windows XP Professional, System Restore akan membuat sebuah titik restore. Memilih titik restore ini akan menghapus file-file yang telah diinstal dan pengaturan registry, dan mengembalikan program dan system file yan gtelah diubah pada saat proses intalasi tersebut. Seluruh file dengan ekstensi yang dikenal secara umum (.doc, .htm, .xls, dsb) dan file-file dalam My Documents tidak di-restore. Windows XP Professional automatic update restore points Jika user menggunakan update otomatis dalam Windows XP Professional untuk menerima update yang di-download, System Restore akan membuat sebuah titik restore sebelum update software diinstalasi. Jika update tersebut hanya di-download (tidak diinstal), maka titik restore tidak akan dibuat. Manually created restore points User dapat membuat titik restore secara manual dalam System Restore Wizard. User akan memasukkan nama titik restore dan waktu saat titik restore dibuat. Restore operation restore points Setiap kali user menjalankan proses restorasi, sebuah perubahan tentu terjadi pada komputer. System Restore membuat proses restorasi dari titik restore untuk melacak perubahan dan restorasi yang telah terjadi. User dapat memilih proses restorasi dari titik restore pada System Restore Wizard untuk membatalkan perubahan yang terjadi. Unsigned device driver restore points System Restore akan segera membuat titik restore, saat mendeteksi adanya instalasi sebuah driver pada komputer yang tidak disertfikasi oleh Windows Hardware
Quantity
Labs
(WHQL).
Jika
instalasi
driver
mengakibatkan
perubahan yang tidak diinginkan, user dapat membatalkan perubahan dengan System Restore Microsoft Backup utility recovery restore points Saat user menjalankan sebuah recovery dengan menggunakan fitur Backup, System Restore dengan segera membuat sebuah titik restore sebelum prosesnya berlangsung. Jika proses recovery membuat keadaan yang tidak
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
diinginkan, user dapat memilih titik restore untuk membatalkan perubahan dan mengembalikan komputer pada keadaan sebelum recovery dijalankan.
Melakukan akses terhadap System Restore Untuk mengakses System Restore, user harus memiliki account anggota group Administrator agar dapat mengakses System Restore Wizard. Jika user seorang Administrator dan tidak dapat mengakses System Restore Wizard, maka ada kemungkinan administrator domain mematikan System Restore melalui Group Policy. Hubungi administrator domain untuk mengaksesnya.
Gambar 7.10. System Restore Wizard
Untuk melakukan pengaksesan terhadap System Restore Wizard ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder System Toos Klik System Restore Agar berjalan dengan baik. System Restore membutuhkan sedikitnya 200 MB ruang hard disk. Jika user tidak memiliki cukup ruang kosong setelah sistem operasi terinstalasi, System Restore tidak akan diaktifkan meskpiun telah diinstal. System Restore tidak dapat aktif hingga terdapat ruang kosong pada hard disk sebesar 200 MB.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk mengosongkan ruang pada hard disk, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder System Toos Klik Disk Cleanup Ikuti langkah-langkah selanjutnya
User juga dapat menggunakan fitur Add or Remove Programs
, untuk
melakukan uninstall pada program atau komponen sistem operasi yang tidak digunakan. Proses uninstall akan membuat ruang kosong pada hard disk.
Membuat Sebuah Titik Restore Untuk membuat sebuah titik restore ikuti langkah-langkah berikut: Buka System Restore Wizard Pilih Create a restore point dan tekan tombol Next Masukkan nama pada bagian Restore point description, sebagai identitas titik
restore
yang
user
buat.
System
Restore
secara
otomatis
akan
menambahkan tanggal dan waktu titik restore dibuat. Setelah itu tekan tombol Create
Melakukan Restorasi Untuk mengembalikan komputer pada keadaan awalnya, ikuti langkah-langkah berikut ini: Buka System Restore Wizard Pilih Restore my computer to an earlier time dan tekan tombol Next Pilih tanggal pada kalender untuk sebuah titik restore pada keadaan saat itu. Tekan tombol Next System Restore Wizard masih mengizinkan user untuk melakukan pembatalan atas pilihan titik restore dan dapat menutup program yang tengah dibuka sebelum restorasi dijalankan. Setelah itu tekan tombol Next Sistem akan merestart komputer dan akan menampilkan pesan bahwa restorasi telah berjalan dengan sukses. Jika proses tersebut menemui kegagalan, pesan yang akan tampil adalah Restoration was unsuccessful.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 7.11. Memilih titik restore
Monitoring System Restore Untuk memantau apakah System Restore berjalan pada sistem, ikuti langkahlangkah berikut: Buka fitur System
dalam Contol Panel
Klik tab System Restore Pastikan bahwa opsi Turn off System Restore tidak diberi tanda check Untuk melakukan perubahan, ubah opsi Turn off System Restore dan tekan tombol OK
Gambar 7.12. Pengaturan status System Restore
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jika System Restore aktif pada suatu drive, maka pada bagian Status akan menampilkan informasi status System Restore pada drive tersebut.
Gambar 7.13. Status System Restore pada drive C
Scheduled Tasks Windows
XP
menyediakan
sebuah
fitur
Scheduled
Tasks.
Fitur
ini
memperbolehkan user membuat jadwal setiap script, program, atau dokumen untuk dijalankan pada waktu yang sesuai dengan keinginan. Fitur ini akan dimulai setiap user memulai log in ke dalam Windows XP dan akan berjalan pada background.
Kegunaan Scheduled Tasks Menjadwalkan sebuah task untuk berjalan setiap hari, seriap minggu, setiap bulan, atau pada waktu yang telah ditentukan (seperti dalam startup) Mengubah jadwals sebuah task Menghentikan sebuah jadwal task Mengatur bagaimana sebuah task berjalan pada sebuah jadwal yang telah ditentukan
Mengakses Scheduled Tasks Untuk mengakses fitur Scheduled Tasks ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder System Toos Klik Scheduled Tasks
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Menjadwalkan Tugas Baru Untuk menambahkan tugas penjadwalan yang baru dalam Scheduled Tesak, lakukan hal berikut: Buka Scheduled Tasks Klik dua kali Add Scheduled Task Ikuti instruksi yang terdapat dalam Scheduled Task Wizard
Gambar 7.14. Scheduled Task Wizard
Menghentikan Sebuah Task yang Sedang Berjalan Misalkan pada suatu keadaan user harus menghentikan sebuah task dalam Scheduled Task yang sedang berjalan, user harus melakukan langkah-langkah berikut: Buka Scheduled Tasks Klik kanan pada task yang akan dihentikan, kemudian klik End Task
Gambar 7.15. Menghentikan sebuah task
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengatur Opsi Power Management pada Sebuah Task User dapat mengatur sebuah task untuk memanfaatkan opsi dalam Power Management. Untuk hal tersebut ikuti langkah-langkah berikut: Buka Scheduled Tasks Klik kanan task yang akan diatur opsi power management-nya Klik Properties Klik tab Settings Pada bagian Power Management, beri tanda check pada opsi-opsi berikut: Don’t start the task if computer is running on batteries, jika user ingin menghemat baterai komputer. Stop the task if battery mode begins, untuk menghentikan task saat komputer dioperasikan oleh baterai. Wake computer to run this task, untuk memerintahkan komputer agar menjalankan task saat komputer dioperasikan oleh baterai (opsi ini hanya tersedia jika komputer user mendukungnya) Tekan tombol OK
Gambar 7.16. Mengatur power management pada sebuah task
Melihat Scheduled Tasks pada Sebuah Komputer Remote User dapat melihat task dalam sebuah komputer remote melalui sederetan langkah sebagai berikut: Buka My Network Places6 Jika komputer berada dalam sebuah domain, cari sebuah komputer remote dengan mengklik Entire Network pada bagian Other Places, kemudian melakukan klik dua kali pada Microsoft Windows Network. Jika komputer tidak berada dalam sebuah domain, cari komputer remote di bagian Network Tasks. Klik dua kali komputer remote yang akan user lihat scheduled task-nya.
6
My Network Place terdapat dalam start menu
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik dua kali Sheduled Tasks
Latihan 3. I. Klik kanan disk yang akan di periksa II. Klik 2 kali disk yang akan diperiksa III. Klik View, kemudian Klik Choose Details. IV. Klik Properties. Dari 4 langkah berikut, manakah langkah yang benar dalam melihat informasi pada sebuah disk. a. I dan II b. I dan III c. I dan IV d. II dan III e. II dan IV 4. Di bawah ini adalah jenis-jenis backup, kecuali… a. Partial Backup b. Normal Backup c. Salinan Backup d. Differential Backup e. Incremental Backup 5. Di bawah ini yang termasuk kegunaan dari System Restore adalah… a. Menjadwalkan sebuah task untuk berjalan setiap hari, seriap minggu, setiap bulan, atau pada waktu yang telah ditentukan (seperti dalam startup) b. Menghilangkan ikon pada desktop yang tidak digunakan. c. Membantu user untuk membuat salinan data yang ada pada hard disk. d. Mengembalikan komputer pada keadaan seperti sebelumya e. Menyimpan titik restore dalam satu sampai tiga minggu
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Soal Praktek 6. Buatlah sebuah titik restore pada jam saat ini dan 1 hari setelah waktu saat ini! 7. Buatlah sebuah scheduled task hingga muncul wizard untuk membuat scheduled task!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 8 KEAMANAN SISTEM DAN MANAJEMEN KOMPUTER
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan keamanan yang disediakan oleh Windows XP, ancaman keamanan yang mungkin datang Siswa mampu meningkatkan keamanan melalui fitur-fitur yang disediakan oleh Windows XP. Siswa mampu menceritakan fitur-fitur untuk mengatur komputer.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan virus, worm, trojan, dan spyware. Siswa mampu menceritakan
lebih lanjut mengenai fitur Windows File
Protection Siswa mampu menceritakan Microsoft Management Console Siswa mampu menceritakan Group Policy Siswa mampu menggunakan Group Policy Siswa mampu menceritakan Services, Security Configuration, IP Security Configuration, Event Viewer, dan Registry Windows Siswa mampu melakukan update terhadap device manager Siswa mampu menceritakan System Information
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Dalam penjelasan umum mengenai Windows XP di awal modul dijelaskan bahwa sistem operasi ini menjamin privasi dan keamanan data user, serta membantu user untuk megoperasikan komputer dan puncak performanya. Jika pada bab sebelumnya telah dibahas bagaimana Windows XP memepertahankan performa komputer, pada bab ini dibahas mengenai keamanan data pada komputer serta manajemen komputer.
Ancaman Terhadap Komputer
Virus Virus adalah sebuah program yang dapat mereplikasi dirinya sendiri dengan memasukkan kopi dirinya ke dalam code executable yang lain atau dokumen lain, untuk tujuan yang tidak baik (misalnya melakukan manipulasi file atau penghapusan file tana perintah pemilik komputer). Kriteria yang menonjol dari sebuah executable code, sehingga digolongkan sebagai sebuah virus adalah kode tersebut disebarkan melalui sebuah host. Virus hanya dapat menyebar ke komputer lain ketika host yang terinfeksi dimasukkan ke dalam komputer yang belum terinfeks, seperti ketika seseorang mengirim virus melalui medium removable disk. Misalnya, melakukan copy file yang terkena virus (melalui disket, CD, atau attachment email) ke suatu disk yang bebas virus akan menyebabkan disk tersebut terinfeksi virus.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Ciri-ciri komputer yang terkena virus antara lain proses berjalan lambat, ada file yang hilang dengan sendirinya, beberapa fitur atau program tidak dapat dijalankan, dll. Pada intinya, sesuatu yang menimbulkan gangguan pada kinerja patut diwaspadai sebagai akibat dari virus. Ada dua buah jenis virus berdasarkan sasaran penyebarannya: Virus Boot Sector Semua disk dan hard drive dibagi menjadi sektor-sektor kecil. Sektor pertama disebut dengan boot sector yang mengandung Master Boot Record (MBR). MBR mengandung informasi mengenai lokasi partisi pada drive dan membaca partisi OS yng dapat di-boot. Sebuah virus boot sector adalah virus yang menyerang sektor pertama (boot sector). Virus boot vector juga dapat merusak MBR. Salah satu virus boot sector adalah Brain, yang membangun teknik dalam menghindari deteksi. Virus File Adalah virus
yang menginfeksi sebuah file. Biasanya file yang terinfeksi
adalah file yang memiliki ekstensi .exe dan .com. Gabungan dari kedua virus di atas disebut dengan virus multipartition. Beberapa jenis virus yang lain antara lain sebagai berikut: Virus makro, virus yang dibuat dengan menggunakan bahasa makro. Virus stealth, virus ini mampu menyembunyikan dirinya. Saat ini banyak program-program antivirus yang ada. Antivirus bekerja dengan cara memonitor memori komputer dan file–file yang ada, dengan melakukan pembandingan ke basis data virus yang ada. Oleh karena itu, antivirus harus selalu diperbaharui. Beberapa antivirus yang ada antara lain: Antivir dari H+BEDV, Jerman McAfee VirusScan dari Mc-Afee, US Norman dari Norwegia Norton AntiVirus dari Symantec PC-Cilin dari Trend Micro dll
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Antivirus dapat melakukan scan terhadap seluruh drive di komputer untuk menjamin tidak adanya virus yang masuk. Untuk file virus yang terdeteksi antivirus biasanya akan menanyakan kepada user apakah akan dihapus atau diperbaiki oleh anti virus. Oleh karena itu aktifkan antivirus setiap waktu, termasuk saat melakukan penyalinan file dari disket, CD< atau attachment email untuk mencegah masuknya virus dalam komputer. Selain menggunakan antivirus, pengaktifan firewall juga membantu untuk menghindari masuknya virus ke dalam komputer melalui jaringan.
Worm Perbedaan antara virus dan worm seringkali kabur. Beberapa orang berpendapat worm adalah virus yang mampu menyerang medium lain dengan sendirinya, tanpa perlu menjadi bagian dari sebuah host.
Secara umum, worm merusak
jaringan dan mengkonsumsi bandwith, sedangkan virus memiliki tujuan utama merusak komputer. Tipe file yang biasanya menjadi tempat worm adalah fle .exe dan .scr. Di bawah ini adalah daftar dari beberapa worm yang ada: Melissa ILoveYou (LoveLetter) Sasser Sobig MyDoom dll Worm bekerja hampir sama seperti halnya virus. Oleh karena itu worm dapat ditemukan dan dihilangkan oleh antivirus yang ada.
Trojan Trojan Horses atau yang dikenal dengan Beberapa File Trojan
Trojan
adalah
program
berbahaya
yang
Back Orifice
tujuannya membuat pengguna menggunakan
Back Orifice 2000
program
Beast Trojan
Trojan
NetBus SubSeven
yang
salah.
digunakan
Dalam
untuk
praktiknya,
memata-matai
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
komputer yang terinfeksi sehingga dapat dikendalikan melalui jaringan. Akan tetapi, trojan tidak berbahaya jika user dari medium yang terkena trojan tidak mengaktifkan file trojan tersebut. Artinya, meskipun trojan dapat menyerang komputer lain, trojan tidak dapat dijalankan sebelum user dari komputer menjalankan file trojan tersebut. Contohnya adalah sebuah program Trojan bernama “sexy.jpeg.exe” yang dikatakan sebagai gambar porno dari sebuah website ternyata ketika file dibuka akan menghapus semua file dari komputer. Ada beberapa jenis kegiatan yang biasanya dilakukan oleh file Trojan, sebagai berikut: Menghapus atau menimpa data di komputer Merusak file Upload dan download file Menyebarkan virus yang lain. Dalam kasus ini, Trojan disebut dengan ‘dropper’ Memata-matai kegiatan dari user dan melaporkannya ke pihak lain (seperti spyware) Melakukan setting-up network dengan zombie komputer untuk melakukan serangan DDos atau mengirim spam. Mencuri informasi personal seperti nomor kartu kredit atau password dll Trojan dapat dihindari oleh user dengan tidak membuka file yang asing. Lakukan scanning dengan software antivirus sebelum membuka file baru. File yang didownload dari jasa file-sharing seringkali digunakan untuk menyebarluaskan trojan. Selain itu, gunakan anti-trojan yang telah ada dan bahkan diantaranya gratis.
Spyware Spyware berbeda dengan virus atau worm karena tidak mereplikasi dirinya sendiri. Spyware dirancang sebagai program yang dapat mengambil alih sebagian kontrol dari operasi komputer tanpa seizin pemilik komputer. Biasanya spyware dibuat untuk tujuan komersil, dengan mencuri informasi personal (nomor kartu kredit), memonitoring aktivitas web user, dan memunculkan iklan pop-up yang sebenarnya tidak dikehendaki user.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Saat ini, sudah banyak programmer telah membuat produk untuk mem-blok atau menghilangkan spyware. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Ad-Aware SE dari Lavasoft Spybot – Search and Destroy – dari Pattrick Kola Windows Antipsyware beta dari Microsoft dll Selain anti-spyware tersebut, perusahaan anti-virus seperti Symantec, McAfee, telah menambahkan fitur anti-spyware dalam produk antivirusnya.
Windows File Protection Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Windows File Protection adalah fitur baru dari Windows XP. Dalam beberapa versi Windows sebelumnya, jika user melakukan instalasi sebuah software pada sebuah sistem operasi akan dapat menimpa file yang digunakan secara bersama. Ketika file-file tersebut tertimpa, kinerja sistem menjadi tidak dapat diperkitakan lagi. Akibatnya, program dapat berjalan dengan tidak wajar, bahkan berakhir dengan kegagalan sistem operasi. Windows File Protection hadir dengan mencegah penumpukan file sistem yang telah diproteksi (seperti .sys, .dll, .ocx, .fon, dan .exe). Fitur ini berjalan pada background dan melindungi seluruh file yang diinstalasi oleh program Setup Windows. Windows File Protection mencoba mendeteksi penumpukan atau pemindahan sebuah file sistem yang telah diproteksi oleh sebuah program. Fitur ini akan memeriksa file yang telah diberi tanda untuk memastikan bahwa file yang baru tersebut merupakan file yang sesuai versi dan penempatannya. Jika tidak sesuai, Windows File Protection akan emlakukan penggantian dari file backup. Secara default, Windows File Protection akan selalu enable dan mengizinkan file yang telah ditandai secara digital milik Windows untuk mengganti file yang telah ada.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Driver Signing Untuk Windows Driver hardware dan file sistem operasi Windows telah diberi tanda oleh Microsoft (secara digital) unuk menjamin kualitasnya. Tanda tersebut merupakan jaminan bahwa driver tersebut telah melalui rangkaian pengujian dan menjadi tanda bahwa file tersebut tidak boleh mengalami perubahan atau tertimpa oleh file lain pada saat instalasi sebuah program.
File Signature Verification Ketika melakukan instalasi sebuah program, terkadang file sistem dan driver tertimpa oleh file program yang dapat menyebabkan komputer menjadi tidak stabil. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, file sistem dan driver yag disediakan oleh Windows XP telah memiliki sebuah tanda digital dari Microsoft, untuk menandakan bahwa file tersebut adalah asli untuk digunakan dalam Windows. Dengan menggunakan File Signature Verification, user dapat mengenali file yang tidak ditandai pada komputer dan melihat atribut-atribut yang ada, seperti nama file, letak file, tanggal modifikasi, jenis file, dan versi file. Untuk menjalankan File Signature Verification lakukan langkah-langkah berikut: Buka fitur System
dalam Control Panel
Klik tab Hardware Tekan tombol Driver Signing Ikuti salah satu langkah berikut: Pilih opsi Ignore, untuk mengijinkan semua driver dapat diinstal pada komputer tersebut (tanda digital tidak diperhitungkan). Pilih opsi Warn, untuk membuat sistem menampilkan peringatan di saat sebuah program instalasi berusaha menginstalasi driver yang tidak memiliki penandaan digital. Block, untuk mencegah penginstalan driver yang tidak memiliki tanda digital. Jika user log in sebagai Administrator, beri tanda check pada Apply setting as system default untuk memberlakukan opsi yang telah dipilih bagi seluruh user yang log in pada komputer tersebut. Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol OK
Gambar 8.1. Mengeset penggunaan file digital dalam proses pengamanan file sistem dan driver
Logo Kompatibilitas Dengan Windows XP Mungkin user bertanya, bagaimana mengetahuo suatu software yang memiliki tanda digital? Jawabannya adalah Logo Kompatibilitas dengan Windows
XP.
Hardware
dan
software
yang
menampilkan logo ini, baik di kemasan maupun di produknya telah melalui uji kompatibilitas dengan sistem operasi Windows XP. Software yang memiliki logo ini telah memliki Gambar 8.2. Logo Kompatibilitas
sebuah penandaan digital yang artinya software tersebut
tidak
mengalami
perubahan
sejak
siadakan pengujian. Sedangkan dengan menggunakan hardware yang memiliki logo
ini,
user
dapat
menguhubungi
mendapatkan update driver.
website
produsesn
hardware
untuk
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Microsoft Management Console Microsoft
Management
Console
atau
MMC
adalah
tool
untuk
membuat,
menyimpan, dan membuka koleksi dari administrative tools, yang disebut dengan console. Console berisi item-item seperti snap-in7, kontrol monitor, ekstensi snap-in, tasks, wizards, dan dokumentasi yang dibutuhkan untuk mengelola banyak hardware, software dan komponen jaringan dalam sistem Windows. Untuk mengakses MMC, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run… Ketikkan mmc kemudian tekan tombol OK
Gambar 8.3. Mengakses Microsoft Management Concole
Untuk menambahkan snap-in, ikuti langkah-langkah berikut: Buka MMC Klik File pada menubar Klik Add/Remove Snap-in Klik tab Standalone Tekan tombol Add Pilih snap-in yang ingin ditambahkan kemudian tekan tombol Add Pilih kembali snap-in yang lain untuk menambahkan lagi. Jika telah selesai tekan tombol Close Tekan tombol OK
7
Snap-in adalah jenis tool yang dapat ditambahkan ke dalam console. Stand-alone snap in dapat ditambahkan
untuk snap-in itu sendiri, sedangkan ekstensi snap-in dapat ditambahkan untuk menambah fungsi dari snap-in yang lain.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 8.4. Menambahkan snap-in pada MMC
Group Policy Selain menggunakan Control Panel, pengaturan komputer pada Windows XP dapat dilakukan melalui Group Policy. Cara menjalankannya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run… Ketikkan gpedit.msc kemudian tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 8.5. Group Policy
Pada Group Policy (gambar 7.5) terdapat dua jenis pengaturan, sebagai berikut: Computer Configuration Dengan pengaturan ini, user dapat mengatur ketentuan-ketentuan yang akan dijalankan oleh komputer tanpa melihat user yang sedang log in (berlaku untuk seluruh user) User Configuration Dengan pengaturan ini, user dapat mengatur ketentuan yang akan dijalankan dengan memperhatikan siapa yang akan login.
Menggunakan Group Policy dalam Domain Jika
komputer
adalah
bagian
dari
sebuah
jaringan
coorporate,
seorang
Administrator dapat menkonfigurasikan komputer user dengan menggunakan Group Policy.
Services Service
membantu
user
mengelola
beberapa
service
pada
komputer,
mempersiapkan tindakan yang dilakukan jika sebuah service gagal, dan membuat nama dan deskripsi service yang sesuai dengan keinginan user.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 8.6. Services dalam Windows XP
Untuk menjalankan service ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Administrative Tools
pada Control Panel
Klik dua kali Services Lakukan pengaturan dan ikuti langkah selanjutnya
Security Configuration and Analysis Fitur ini akan melakukan analisis keamanan sistem dan merekomendasikan beberapa hal pada pengaturan yang telah ada. Beberapa ikon atau tanda akan menunjukkan derah dimana pengaturan yang ada (sudah dilakukan) tidak sesuai dengan ambang setting sistem keamanan. Fitur
ini
digunakan
Administrator
untuk
mengatur
policy
keamanan
dan
melakukan pendeteksian terhadap penyimpangan yang terjadi dalam sistem. Untuk mengaktifkan fitur ini, tambahkan snap-in Security Configuration and Analysis dalam MMC. Langkah untuk menambahkan snap-in telah dijelaskan pada bagian MMC (Microsoft Management Console).
IP Security Policy Management Internet Protocol security (IPsec) adalah kunci pertahanan terhadap serangan dari dalam, jaringan, dan luar. IPsec menggunakan kriptografi untuk integritas
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
data, data autentik, data rahasia, dan memperkuat proteksi pada lalu lintas TCP/IP. Fitur IPsec akan melakukan kontrol dengan menggunakan sebuah policy IPsec yang sudah dikaonfigurasi dan ditetapkan dengan menggunakan snap-in IP Security Policy Management. Untuk melakukan instalasi terhadap snap-in ini, dapat mengikuti langkah-langkah dalam menambahkan snap-in yang telah dijelaskan sebelumnya.
Event Viewer Event viewer adalah fitur yang menyediakan log mengenai program aplikasi, keamanan, dan kejadian pada sistem dalam komputer. Ada 3 jenis log yang ada pada event viewer, sebagai berikut: Information Warning Error
Gambar 8.7. Event Viewer
Untuk mengakses event viewer, ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Administrative Tools Klik dua kali Event Viewer
pada Control Panel
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Registry Windows Windows XP menyimpan seluruh konfigurasi dalam sebuah basis data yang disebut
registry.
Sebuah
registry
berisi
profil
untuk
setiap
user
yang
menggunakan komputer, hardware dan software yang telah diinstalasi, dan properti yang lain. Dalam operasinya, Windows XP secara kontinu merujuk ke registry.
Editor Registry Editor registry tersedia untuk user agar dapat melakukan pemeriksaan dan memodifikasi isi registry. Akan tetapi, sebaiknya user tidak melakukan perubahan pada isi registry. Windows akan melakukan perubahan sendiri pada registry. Untuk mengakses editor registry, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run… Ketikkan regedit kemudian tekan tombol OK
Gambar 8.8. Mengakses editor registry
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 8.9. Edtor registry
Key pada Editor Registry Pada tampilan navigasi, folder yang berada dalam sebelah kiri menggambarkan predefined key dalam registry. Predefined key adalah sebuah key yang menggambarkan satu dari divisi utama registry dalam komputer lokal. Tabel 8.1 : Predefined Key dan deskripsinya
Predefined Key HKEY_CURRENT_USER
Deskrispsi Berisi root dari keterangan konfigurasi untuk setiap user yang sedang log in. Dengan kata lain, informasi yang ada di sini adalah user profile.
HKEY_USERS
Folder ini adalah superkey dari HKEY_CURRENT_USER, dimana root dari semua user profile pada komputer di simpan pada folder ini
HKEY_LOCAL_MACHINE
Berisi informasi khusus konfigurasi dari sebuah komputer (untuk setiap user)
HKEY_CLASSES_ROOT
Merupakan sebuah subkey dari HKEY_LOCAL_MACHINE. Informasi yang disimpan di folder ini menjamin program yang benar akan dijalankan saat user membuka sebuah file dengan menggunakan Windows.
HKEY_CURRENT_CONFIG
Berisi
keterangan
tentang
profil
hardware
yang
digunakan oleh komputer lokal pada startup sistem.
Dalam kelima buah folder terdapat 6 jenis file (atau data) yang digunakan. Keterangan dari file-file yang digunakan dalam registry tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tabel 8.2 : Jenis file dalam registry dan deskripsinya
Jenis data
Deskripsi
REG_BINARY
Informasi
komponen
hardware
biasanya
akan
disimpan
sebagai data biner dan akan ditampilkan pada editor registry dalam format heksadesimal REG_DWORD
Data akan diwakilkan oleh sebuah angka yang berukuran 4 byte dan akan ditampilkan pada editor registry dalam format heksadesimal dan decimal.
REG_EXPAND_SZ
Sebuah
data
variabel
string.
Jenis
data
ini
termasuk
pemecahan variabel saat sebuah program menggunakan data REG_MULTI_SZ
Sebuah string multiple. Bilangan yang beirisi daftar atau bilangan multiple dalam form yang dapat dibaca oleh user. Entri dipisahkan oleh spasi, koma, atau tanda yang lain.
REG_SZ
Sebuah string teks yang tetap panjangnya.
REG_FULL_RESOURCE_DES
Sebuah seri dari urutan yang dirancang untuk menyimpan
CRIPTOR
sebuah
daftar
sumber
untuk
komponen
sebuah
driver
hardware.
Device Manager Fitur Device Manager menyediakan informasi tentang hardware pada komputer diinstalasi dan dikonfigurasi. Selain itu fitur ini juga memberikan informasi bagaimana hardware
berinteraksi dengan program komputer. User dapat
melakukan update suatu driver pada fitur ini. Untuk mengakses device manager ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur System
dalam Control Panel
Klik tab Hardware Tekan tombol Device Manager
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 8.10. Device Manager
Melakukan update driver Untuk melakukan update driver pada sebuah hardware ikuti langkah-langkah berikut: Buka Device Manager Klik dua kali hardware yang akan diupdate drivernya Klik tab Driver Tekan tombol update driver Ikuti langkah selanjutnya, setelah selesai tekan tombol OK
Gambar 8.11. Melakukan update driver pada suatu hardware
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
System Information Fitur System Information berguna mengumpulkan dan menampilkan informasi mengenai konfigurasi dari komputer. Untuk mengakses System Information lakukan langkah-langkah berikut:
Tekan tombol
pada start menu
Pilih All Programs Pilih folder Accessories Pilih folder System Tools Klik System Information
Gambar 8.12. System Information
Mencari File Sistem Data Untuk melakukan pencarian, ikuti langkah-langkah berikut: Buka System Information Ketikkan kata yang ingin dicari pada bagian Find what, kemudian tekan tombol Find Untuk mencari hasli yang lain tekan kembali Find Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Menjalankan Tools dalam System Information Untuk menjalankan sebuah tool dari System Information lakukan langkahlangkah berikut: Jalankan System Information Klik Tools pada menubar Klik tools yang ingin dijalankan. Ikuti langkah-langkah selanjutnya
Gambar 8.13. System Information
Mengubah Sistem Informasi ke dalam File Teks User dapat mengekspor sistem data ke dalam file teks, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Jalankan System Information Klik File pada menubar Klik Export Pada bagian Save in, tentukan letak file. Pada bagian File name, ketikkan nama file Tekan tombol Save
Gambar 8.14. Ekspor Sistem Data ke File Teks
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Latihan 1. Bagaimanakah komputer dapat terkena virus? a. Menerima attachment email yang terinfeksi virus b. Menyalin file yang terinfeksi virus ke dalam computer c. Menginstal sistem operasi d. Menghapus file yang ada di computer 2. Disebut apakah jenis virus yang dapat menyembunyikan diri dengan membuat file yang terinfeksi seolah-olah tidak terinfeksi? a. Boot Virus b. File Virus c. Makro Virus d. Stealth Virus 3. Dari daftar di bawah ini, manakah yang tidak termasuk vendor anti virus? a. Trojan b. Worm c. Mc Afee d. Symantec 4. Windows XP menyimpan seluruh konfigurasi dalam sebuah basis data yang disebut dengan … a. System Information b. Services c. Event Viewer d. Registry e. Semua Salah
Soal Praktek 5. Lakukan proses meng-update driver!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 9 PENGATURAN PERANGKAT PENDUKUNG PADA WINDOWS XP
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu melakukan instalasi dan melakukan pengaturan terhadap perangkat-perangkat pendukung (seperti mouse, keyboard, printer, dll)
Tujuan Instruksional Khusus Siswa
mampu
melakukan
instalasi
terhadap
pendukung
yang
bersifat
PlugAndPlay Siswa mampu melakukan instalasi printer yang bersifat Non-PlugAndPlay Siswa mampu melakukan instalasi scanner yang bersifat Non-PlugAndPlay Siswa mampu melakukan pengaturan mouse Siswa mampu melakukan pengaturan keyboard Siswa mampu melakukan pengaturan printer
Selain prosesor (CPU), ada beberapa perangkat keras yang mendukung sebuah komputer. Beberapa diantaranya adalah mouse, keyboard, printer, scanner, dan lain-lain. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai proses instalasi dan pengaturan dari perangkat-perangkat keras tersebut.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Instalasi Beberapa perangkat pendukung biasanya telah bersifat PlugAndPlay dimana setelah perangkat dihubungkan dengan komputer, perangkat langsung dapat digunakan. Mouse dan keyboard biasanya memiliki sifat seperti ini. Untuk perangkat yang tidak bersifat PlugAndPlay, biasanya dalam produk disertakan sebuah program instalasi yang digunakan untuk melakukan instalasi perangkat tersebut pada komputer.
Menghubungkan Printer Non-PlugAndPlay Untuk menginstalasi printer lakukan hal-hal berikut ini: Hubungkan printer ke komputer dan nyalakan printer Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Klik menu File pada menu bar Klik Add Printer Akan muncul Add Printer Wizard, tekan tombol Next
Gambar 9.1. Add Printer Wizard
Pilih opsi Local printer or stand-alone network printer. Hilangkan tanda check pada Automatically detect and install my Plug and Play printer. Setelah itu tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.2 Memilih jenis printer (local atau network)
Pilih port yang akan digunakan. Biasanya komputer menggunakan port parallel (LPT1) untuk mengirim informasi pada printer yang terhubung langsung. Pilih opsi Use following port, dan pilih port yang ada. Kemudian tekan tombol Next.
Gambar 9.3. Memilih port yang akan digunakan pleh printer
Pilih printer yang digunakan. Atau jika printer menyertakan disk istalasi, tekan tombol Have Disk. Ikuti langkah-langkah selanjutnya.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.4. Menentukan printer yang ada.
Jika telah selesai, maka akan muncul ikon printer yang telah diinstal dalam folder Printer and Faxes.
Gambar 9.5. Folder Printer and Faxes
Menggunakan Printer Jaringan Hubungkan printer ke komputer dan nyalakan printer Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Klik menu File pada menu bar Klik Add Printer Akan muncul Add Printer Wizard, tekan tombol Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pilih opsi Network Printer or a printer attached to another computer . Setelah itu tekan tombol Next. Spesifikasikan nama printer atau alamat printer jaringan. User juga dapat melakukan pencarian printer yang dimaksud. Pilih salah satu opsi dan tekan tombol Next.
Gambar 9.6. Melakukan spesifikasi nama printer atau alamat printer jaringan
Ikuti langkah selanjutnya.
Melakukan Sharing Terhadap Printer yang Ada User juga dapat melakukan sharing terhadap printer yang dimilikinya dengan melakukan hal-hal berikut ini: Hubungkan printer ke komputer dan nyalakan printer Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Klik kanan pada printer yang akan disharing Klik Properties Klik tab Sharing. Pilih opsi Sharing this printer
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.7. Melakukan spesifikasi nama printer atau alamat printer jaringan
Ketik nama lain dari printer yang akan disharing pada Share Name. Tekan tombol OK.
Melakukan Instalasi Scanner Non-PlugAndPlay Untuk melakukan instalasi pada peralatan scanner, ikuti langkah-langkah berikut ini: Buka fitur Scanners and Cameras
pada Control Panel
Pada bagian Imaging Tasks klik Add an imaging device Setelah itu akan muncul Scanner and Camera Installation Wizard, setelah itu tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.8. Scanner and Camera Installation Wizard
Pilih scanner atau camera yang ingin diinstal, jika tidak ada atau jika ada disk instalasi, tekan tombol Have Disk…. Pilih lokasi disk instalasi dan tekan tombol OK. Jika sudah, tekan tombol Next dan kemudian ikuti langkah selanjutnya.
Gambar 9.9. Memilih scanner atau kamera yang digunakan
Pengaturan Mouse Ada beberapa hal pada mouse yang dapat diatur. Dari mengatur tombol utama hingga mengatur tampilan pointer mouse di layar monitor.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengubah tombol utama Mouse Tombol utama dari sebuah mouse adalah tombol sebelah kiri. Kebanyakan perintah dilakukan dengan menekan tombol mouse sebelah kiri. User dapat mengubah tugas-tugas yang dikerjakan menggunakan tombol mouse kiri menjadi dengan menggunakan tombol mouse sebelah kanan, dan sebaliknya, melalui sederatan langkah berikut: Buka fitur Mouse
pada Control Panel
Klik tab Buttons Beri tanda check pada opsi Switch primary and secondary mouse Tekan tombol OK
Gambar 9.10 Pengaturan tombol mouse
ClickLock Untuk mendrag suatu windows atau mem-block suatu teks biasanya user harus menekan tombol mouse sambil menggerakkan mouse tersebut ke arah atau hingga tempat yang di inginkan. Akan tetapi, user sebenarya dapat mendrag atau mem-block dengan menekan tombol cukup lama dan kemudian menggerakkan mouse tanpa harus menekan tombolnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut, mouse harus diatur melalui langkah berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Buka fitur Mouse
pada Control Panel
Klik tab Buttons Beri tanda check pada opsi Turn on ClickLock User dapat mengatur berapa lama ia harus menekan tombol mouse sebelum menggerakkan mousenya dengan menekan tombol Setting, kemudian mengatur waktunya dan menekan tombol OK Tekan tombol OK.
Gambar 9.11. ClickLock
Mengubah Tampilan Pointer Pointer adalah gambar kecil yang merepresentasikan gerakan mouse dan aktivitasnya. Gambar tersebut dapat diubah sesuai dengan keinginan user, dengan mengikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Mouse
pada Control Panel
Klik tab Pointer Pilih salah satu scheme pada bagian Scheme untuk mengubah tampilan pointer satu paket User dapat pula memilih salah satu pointer pada bagian Customize, kemudian mengklik dua kali dan memilih gambar yang diinginkan. Setelah itu tekan tombol OK. Beri tanda check pada Enable pointer shadow jika user menginginkan adanya bayangan pada pointer.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Open.
Gambar 9.12. Mengubah tampilan pointer
Mengatur Kecepatan Gerak Pointer Pointer yang nampak pada layar komputer dapat diatur kecepatannya. Pada kecepatan tinggi, sedikir pergerakan pada mouse dapat menyebabkan gerakan pointer di layar yang cukup jauh. Untuk melakukan pengaturan terhadap hal tersebut ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Mouse
pada Control Panel
Klik tab Pointer Options Pada bagian Motion atur kecepatan pointer Tekan tombol OK
Gambar 9.13. Mengatur kecepatan gerak pointer
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pengaturan Keyboard Untuk keyboard, tidak banyak yang dapat diatur oleh Windows XP. Hal-hal yang dapat diatur hanya sebatas pada kecepatan kursor dan kecepatan tanggap dari Windows pada setiap tekanan di tuts keyboard.
Mengatur Kecepatan Tanggap Windows terhadap Tekanan Pada Windows, user dapat mengatur seberapa tanggap Windows terhadap aksi penekanan tuts di keyboard hingga hasilnya muncul pada layar. Contoh, ketika user menekan tombol “A” di keyboard, maka berapa lama setelah aksi dilakukan huruf A muncul di layar monitor. Untuk mengatur hal tersebut
ikuti langkah
berikut: Buka fitur Keyboard
pada Control Panel
Klik tab Speed Atur kecepatan pada bagian Repeat rate dan Repeat delay User dapat melakukan uji coba dengan mengetikkan sembarang pada bagian Click here and hold down a key to test repeat rate. Tekan tombol OK
Gambar 9.14. Mengatur kecepatan tanggap Windows terhadap tekanan di keyboard
Mengatur Tampilan Kecepatan Kursor Kursor adalah suatu gambar berkedip yang biasanya menjadi penunjuk dimana user mengetikkan suatu tulisan dari keyboard.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.15. Sebuah kursor, biasanya berkedip
Kecepatan kedip sebuah kursor dapat diatur dengan langkah-langkah sebagai berikut: Buka fitur Keyboard
pada Control Panel
Klik tab Speed Atur kecepatan kursor berkedip pada bagian Cursor blink rate. Tekan tombol OK
Gambar 9.16. Mengatur kecepatan kedip kursor
Pengaturan Printer Ada beberapa hal yang dilakukan berkaitan dengan printer, sebagai berikut:
Mencetak Dokumen Langkah-langkah untuk mencetak dokumen adalah sebagai berikut: Buka dokumen yang akan dicetak. Klik menu File pada menubar Klik Print Atur segala keperluan mengenai pencetakan dokumen (mis: halaman yang akan dicetak, jumlah kopian, penggunaan warna, ukuran kertas, dll) Tekan tombol Print.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.17. Mencetak Dokumen
Melihat Dokumen dalam Antrian Cetak Dokumen yang akan dicetak biasanya akan masuk ke dalam antrian untuk printer yang akan mencetak dokumen tersebut. Untuk melihat dokumen-dokumen apa yang masuk ke dalam antrian cetak, ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan dilihat antrian cetaknya kemudian klik dua kali
Gambar 9.18. Window yang menampilkan dokumen yang akan dicetak
Membatalkan Pencetakan Dokumen Sebuah dokumen yang akan dicetak dapat dibatalkan dengan mengikuti langkahlangkah berikut ini: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer tempat dokumen akan dicetak dan klik dua kali Klik kanan dokumen yang ingin dibatalkan dan klik Cancel
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.19. Membatalkan pencetakan dokumen
Mengatur Orientasi Halaman Ada dua buah jenis orientasi halaman, sebagai berikut: Portrait, dimana halaman memanjang secara vertical Landscape, dimana halaman memanjang secara horizontal User dapat mengatur orientasi halaman untuk masing-masing dokumen dengan cara sebagai berikut: Buka dokumen yang akan dicetak. Klik menu File pada menubar Klik Page Setup Pada bagian Orientation pilih orientasi halaman yang diinginkan Tekan tombol OK Sedangkan untuk mengatur pada seluruh dokumen, user dapat melakukan pengubahan dengan cara sebagai berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer tempat dokumen akan dicetak dan klik kanan Klik Printing Preferences Klik tab Layout Pada bagian Orientation, pilih orientasi halaman yang diinginkan Tekan tombol OK Opsi orientasi halaman ini muncul jika printer mendukungnya. Untuk dapat mengakses Printing Preferences, user harus memiliki Print permission.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.20. Melakukan orientasi halaman
Pengaturan Ukuran Kertas Dalam melakukan pencetakan, user terkadang harus melakukan penyesuaian terhadap jenis kertas. User dapat mengatur jenis kertas untuk masing-masing dokumen dengan cara sebagai berikut: Buka dokumen yang akan dicetak. Klik menu File pada menubar Klik Page Setup Klik tab Paper Pilih ukuran kertas yang diinginkan Tekan tombol OK Sedangkan untuk mengatur pada seluruh dokumen, user dapat melakukan pengubahan dengan cara sebagai berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer tempat dokumen akan dicetak dan klik kanan Klik Printing Preferences Tekan tombol Advanced Pada bagian Paper/Output klik Paper Size dan pilih kertas yang diinginkan Tekan tombol OK
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol OK
Gambar 9.21. Melakukan pengaturan kertas
Mencetak Beberapa Halaman pada Sehelai Kertas Untuk mencetak beberapa halaman pada sehelai kertas, user dapat melakukan langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer tempat dokumen akan dicetak dan klik kanan Klik Printing Preferences Klik tab Layout Pada bagian Pages Per Sheet pilih jumlah halaman yang akan ditampilkan dalam sehelai kertas Tekan tombol OK
Gambar 9.22. Bagian untuk menambahkan jumlah halaman pada sehelai kertas
Kemampuan mencetak sejumlah halaman pada sehelai kertas ini muncul jika printer mendukungnya. Untuk dapat mengakses Printing Preferences, user harus memiliki Print permission.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengatur Resolusi Pencetakan Dalam mencetak dokumen, printer akan menyemprotkan titik tinta dengan ukuran sangat kecil ke atas permukaan kertas. Semakin banyak dot per inchi (dpi) yang dapat dihasilkan, semakin memberi hasil yang lebih baik. Akan tetapi, untuk beberapa printer, semakin tinggi dpi yang dihasilkan, semakin lama pula proses pencetakan dokumen. Untuk mengatur resolusi tersebut ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer tempat dokumen akan dicetak dan klik kanan Klik Printing Preferences Tekan tombol Advanced Pada bagian Graphic, klik Print Quality. Klik resolusi yang anda inginkan Tekan tombol OK Pengaturan resolusi printer tidak tersedia jika printer tidak memiliki kemampuan untuk mengubah resolusinya. Mengubah resolusi tidak akan mengbah hasil cetakan teks terkecuali user menggunakan Laser-Jet dan mencetak TrueType font sebagai gambar.
Gambar 9.23. Melakukan pengaturan resolusi pencetakan.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengubah Nama Printer Untuk mengubah nama printer, lakukanlah langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan direname dan klik kanan Klik Rename Ketikkan nama baru pada printer dan tekan Enter Untuk dapat mengubah nama printer, user harus memiliki Manage Printers Permission.
Gambar 9.24. Mengubah Nama Printer
Menentukan Printer Default Printer default akan digunakan saat user mengklik submenu Print pada menubar File. Untuk mengeset sebuah printer menjadi printer default, ikuti langkahlangkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan digunakan sebagai printer default kemudian klik kanan Klik Set as Default Printer Printer yang menjadi default akan memiliki tanda check pada ikonnya.
Gambar 9.25. Printer Default
Menghentikan Sharing Printer Untuk menghentikan sharing printer, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang tidak akan disharing lagi kemudian klik kanan Klik Properties Klik tab Sharing Pilih opsi Do not share this printer Tekan tombol OK
Gambar 9.26. Menghentikan Sharing Printer
Mengatur Properti Print Server Melakukan pengubahan pada setting dan property di print server akan berakibat pada seluruh print server yang ada. User harus login sebagai Administrator untuk melakukan fungsi ini. Untuk mengatur print server ikuti langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Klik File pada menubar Klik Server Properties Lakukan pengaturan sesuai dengan keinginan user. Jika pengaturan telah selesai, tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.27. Melakukan pengaturan properti print server
Mengatur Properti Printer Properti dari printer meliputi beberapa hal antara lain driver, penggunaan port, printer sharing, pengaturan printer permission untuk user lain, dll. Melakukan pengubahan pada properti printer hanya berakibat pada printer yang dipilih saja. Untuk mengubahnya lakukan hal berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan diatur dan klik kanan Klik Properties Klik setiap tab dan lakukan pengaturan yang diinginkan Jika telah selesai, tekan tombol OK Untuk dapat mengubah properti printer, user harus memiliki Manage Printers Permission.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 9.28. Mengatur Properti
Mengatur Permission untuk Printer Printer permission adalah permission (tipe akses) yang dimiliki oleh seorang user atau sebuah group terhadap suatu printer. Dalam printer permission ada 3 buah jenis permission: Print Permission Manage Printers Permission Manage Documents Permission Untuk melakukan pembuatan permission baru, ikuti langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan diubah permissionnya dan klik kanan Klik Properties Klik tab Security Tekan tombol Add Klik Look For, pilih jenis user yang diinginkan kemudian tekan tombol OK Klik Look In, browse lokasi yang dicari kemudian tekan tombol OK. Pada
bagian
Name,
ketikkan
nama
user
atau
group
yang
diatur
permissionnya, beri tanda pemisah ‘;’ antara satu username dengan username yang lain.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Check Names, untuk memastikan nama-nama tersebut dikenali oleh direktori. Nama yang dikenali akan diberi muncul dengan garis bawah. Tekan tombol OK Pada bagian Permissions, beri tanda check pada opsi Allow atau Deny untuk setiap permission yang ada. Untuk melihat atau mengubah permission printer yang berada di bawahnya yang mengatur tentang Print, Manage Printer, dan Manage Document, klik Advanced. Tekan tombol OK jika telah selesai. Untuk mengubah atau menghilangkan permission pada sebuah printer, lakukan langkah-langkah berikut: Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Pilih printer yang akan diubah permissionnya dan klik kanan Klik Properties Klik tab Security Pilih nama group yang akan diubah permissionnya dan klik nama tersebut Pada bagian Permission, ubah permission yang ada dengan cara memberi atau menghilangkan tanda check pada opsi Allow atau Deny untuk setiap permission yang ada. Untuk menghapus user atau group dari daftar permission klik Remove. Untuk melihat atau mengubah permission printer yang berada di bawahnya yang mengatur tentang Print, Manage Printer, dan Manage Document, klik Advanced. Tekan tombol OK jika telah selesai.
Gambar 9.29. Menghlangkan Permission Printer
Latihan 1. Berikut ini adalah perangkat pendukung pada Windows XP, kecuali… a. Keyboard b. Prosesor (CPU)
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
c. Mouse d. Printer 2. Di bawah ini yang merupakan permission untuk print adalah.. a. Print Permission b. Manage Printers Permission c. Manage Documents Permission d. Semua Benar e. Semua Salah 3. Benar atau salah, default tombol mouse utama adalah tombol kiri dan user tidak dapat mengubah tombol mouse utama menjadi berada pada tombol kanan. 4. Gambar ini adalah dokumen yang akan dicetak. Untuk membatalkan proses pencetakan dokumen, setelah user melakukan klik kanan pada dokumen tersebut user melakukan klik pada.. a. Pause b. Restart c. Cancel d. Properties
Soal Praktek 5. Bagaimana melakukan instalasi printer lokal yang Non Plug And Play? Lakukan instalasi printer tersebut!!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 10 SEKILAS TENTANG WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan Windows Server 2003 secara umum.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan sejarah Windows Server 2003 Siswa mampu menceritakan edisi-edisi Windows Server 2003 Siswa mampu menceritakan peningkatan yang ada dari versi Windows sebelumnya. Siswa mampu menyebutkan kelebihan yang ditawarkan Windows Server 2003
Windows Server 2003 Windows Server 2003 adalah system operasi server yang dimiliki oleh Microsoft. Produk ini diluncurkan pada tanggal 24 April 2003. Sistem operasi ini adalah kelanjutan
dari
kompatibilitas
Windows
dengan
Server
Windows
2000
XP.
dengan
membawa
fitur-fitur
Tidak seperti pendahulunya,
dan
instalasi
Windows Server 2003 secara default tidak akan mengaktifkan komponen-
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
komponen server. Windows Server 2003 memasukkan pula mode kompatibilitas sehingga memungkinkan aplikasi yang lama untuk berjalan dengan lebih stabil.
Gambar 10.1. Windows Server 2003
Sistem operasi ini juga dibuat lebih kompatibel dengan jaringan berbasis domain Windows NT 4.0. Melakukan upgrading domain Windows NT 4.0 ke Windows 200 sangat sulit. Windows Server 2003 hadir membawa kompatibilitas Active Directory yang meningkat dan pengembangan perangkat penunjang yang lebih baik, sehingga memudahkan transisi dari Windows NT 4.0 menjadi Windows Server 2003 dan Windows XP Professional. Beberapa peningkatan lainnya ada pada bermacam-macam servis seperti IIS (Internet Information Service) web server, Distributed File System, Terminal Server, Print Server, Active Directory, dan sejumlah servis yang lainnya. Sistem operasi ini juga merupakan sistem operasi pertama yang diluncurkan setelah adanya klaim Trustworthy Computing dari Microsoft, dan sebagai hasilnya, Windows Server 2003 hadir dengan pengembangan yang lebih lanjut dari segi keamanan. Fitur-fitur yang ada pada Windows Server 2003 adalah sebagai berikut: Versi
terbaru
dari
Windows
Server,
termasuk
Termival
Services
(menggunakan Remote Desktop Protocol) Internet Information Service (IIS) versi 6.0 . Pada Windows Server 2003, IIS mengalami perkembangan yang cukup signifiikan. Active Directory Peningkatan security secara default dari versi sebelumnya Message Queueing, yang berkembang secara signifikan dari Windows Server 2000 Manage
Your
Server,
sebuah
tools
administrasi
yang
mengizinkan
administrator untuk menentukan fungsionalitas dari server. Sedangkan fitur yang mengalami perkembangan dari Windows Server 2000 antara lain adalah Active Directory, Group Policy handling, Disk Management serta Scripting dan Tools Command Line.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Latihan
3. Di bawah ini adalah edisi-edisi dari Windows Server 2003, kecuali.. a. Standard Edition b. Enterprise Edition c. Professional Edition d. Web Edition e. Datacenter Edition 4. Di bawah ini yang merupakan fitur baru yang ada pada Windows Server 2003 adalah.. a. Manage Your Server b. Disk Management c. Active Directory d. Group Policy Handling 5. Benar atau salah, sangat sulit melakukan upgrading dari Windows NT 4.0 ke Windows Server 2003? 6. Apakah perbedaan antara Datacenter Edition dengan Professional Edition?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 11 INSTALASI WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menyebutkan kebutuhan hardware untuk proses instalasi Windows Server 2003 Siswa mampu menyebutkan proses instalasi Windows Server 2003, serta halhal yang berkaitan dengan proses memulai Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menyebutkan kebutuhan hardware minimum untuk dapat menginstal Windows Server 2003 Siswa mampu menyebutkan tentang kebutuhan hardware yang direkomendasi untuk dapat menginstal Windows Server 2003 Siswa mampu meng-upgrade sistem operasi lain menjadi Windows Server 2003 Siswa mampu menginstalasi Windows Server 2003 tanpa melakukan upgrading. Siswa mampu melakukan konfigurasi server dengan Windows Server 2003 Siswa mampu melakukan instalasi Active Directory.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Sama seperti pada Windows XP. Hal yang pertama dipelajari adalah bagaimana melakukan instalasi Windows Server 2003 pada komputer. Instalasi ini dapat berupa clean install ataupun upgrading dari sistem operasi sebelumnya.
Hardware Syarat hardware minimal yang dibutuhkan untuk instalasi Windows Server 2003 tentunya tidak akan lebih kecil daripada syarat hardware minimal yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows XP.
Sedangkan dari informais
yang diberikan Microsoft, syarat hardware yang ada tergantung dari edisi Windows Server 2003-nya.
Windows Server 2003 Datacenter Edition Syarat hardware minimal untuk Windows Server 2003 edisi datacenter dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11.1 : Kebutuhan Hardware untuk Windows Server 2003 Datacenter Edition Komponen Komputer dan Prosesor
Kebutuhan Minimum: prosesor
400 MHz untuk x-86
atau 733 MHz untuk komputer Itanium. Rekomendasi: prosesor 733 Mhz Memori
Minimun: RAM 512 MB Rekomendasi: RAM 1 GB
Hard disk
1.5 GB untuk komputer X-86 atau 2 GB untuk komputer Itanium
Lain-lain
Minimum: 8 way capable multiprocessor. machine.
Maximum:
64
way
capable
multiprocessor. machine
Windows Server 2003 Standard edition Syarat hardware minimal untuk Windows Server 2003 edisi web edition dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tabl 11.2 : Kebutuhan Hardware untuk Windows Server 2003 Standard Edition Komponen Komputer dan Prosesor
Kebutuhan PC dengan 133MHz. Direkomendasikan PC dengan kecepatan prosesor 550MHz atau lebih.
Sistem
mendukung
operasi
hingga
4
edisi
ini
prosesor
mampu dalam
sebuah server. Memori
Minimum: RAM 128MB. Rekomendasi: RAM 256 MB atau lebih. Maximum: RAM 4GB.
Hard disk
1,25 sampai 2 GB space kosong pada hard disk.
Drive
Drive untuk CD ROM atau DVD ROM
Display
VGA atau perangkat keras yang mendukung console redicrection. Rekomendasi: Super VGA yang mendukung resolusi 800 x 600 atau lebih.
Windows Server 2003 Enterprise edition Syarat hardware minimal untuk Windows Server 2003 edisi web edition dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11.3 : Kebutuhan Hardware untuk Windows Server 2003 Enterprise Edition Komponen Komputer dan Prosesor
Kebutuhan Prosesor dengan kecepatan 133 MHz atau lebih untuk komputer X-86 atau 733 MHz untuk komputer Itanium. Sistem operasi ini mendukung penggunaan 8 prosesor, baik pada versi 32 bit atau 64 bit.
Memori
Minimum: RAM 128MB. Maximum: RAM 32 GB untuk komputer X-86 versi 32 bit atau 64 GB untuk komputer Itanium versi 64 bit.
Hard disk
1.5 GB untuk komputer X-86 atau 2 GB untuk komputer Itanium. Space tambahan dibutuhkan jika melakukan instalasi pada jaringan.
Drive
Drive untuk CD ROM atau DVD ROM
Display
VGA atau perangkat keras yang mendukung
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
console redicrection. Lain-lain
Windows Server 2003 Enterprise Edition, versi 64 bit hanya dapat digunakan pada sistem 64-bit Intel Itanium dan tidak dapat diinstal pada sistem 32 bit.
Beberapa hal lain yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Windows Server 2003 Enterprise Edition dan Datacenter dengan Service Pack 1 untuk komputer Itanium tidak dapat diinstal pada sistem 32 bit. Windows Server 2003 tidak boleh menggunakan multiple prosesor Intel Pentium Pro atau Pentium II.
Clean Install Windows Server 2003 Clean install Windows Server 2003 pada komputer membutuhkan beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah I. Persiapan Ketika
menjalankan
program
Setup
Windows
2003
Server,
user
harus
menyediakan informasi tentang bagaimana cara menginstal dan melakukan konfigurasi pada sistem operasi ini. Persiapan dapat membuat proses instalasi lebih efisien, karena dapat menghindari problem selama instalasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat proses persiapan, sebagai berikut: Periksa Kebutuhan (Hardware) System Periksa Kompatibilitas Hardware dan Software Tentukan opsi partisi disk Tentukan sistem file (FAT32, FAT, NTFS) Putuskan instalasi workgroup atau domain Jika semuanya telah dilakukan, user dapat memulai untuk melakukan instalasi.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Langkah II. Memulai Proses Instalasi Seorang user dapat melakukan instalasi melalui beberpa cara. Cara yang paling cocok untuk seorang user tergantung pada kebutuhan dan keterbatasan yang dimilikinya. Contohnya, seseorang dapat melakukan instalasi langsung dari CD dengan melakukan booting dari CD, atau dapat mengcopy folder I386 dari CD dan menjalankan
proses
instalasi
dengan
mengakses
folder
tersebut
dan
menggunakan WINT atau WINT32.
Langkah III. Bagian ‘Teks’ pada Program Setup Proses setup (instalasi) dimulai dengan menampilkan suatu layar biru berbasis teks. Dalam fase ini (fase layar biru), user akan diminta menyetujui EULA, memilih partisi, dan memilih sistem file yang akan digunakan jika partisi yang digunakan baru. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut: Start komputer dari CD (CD booting) User dapat menekan tombol F6 pada keyboard jika butuh melakukan instalasi SCSI adapter atau mass-storage device.
Gambar 11.1. Instalasi SCSI
Tekan tombol F2 pada keyboard untuk menjalankan ASR sequence. Untuk menjalankan ASR sequence, user membutuhkan backup yang dibuat Windows Server 2003 backup program dan ASR floppy disk. Jika user menginginkan melakukan instalasi Windows Server 2003 yang baru, jangan melakukan apapun.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.2. ASR Sequence
Program setup akan me-load semua file dan driver yang dibutuhkan. Tekan R pada keyboard jika user memiliki sistem operasi sebelumnya dan akan diperbaiki (upgrade). Atau jika tidak, tekan Enter pada keyboard.
Gambar 11.3. Plihan Upgrade
Pilih tempat partisi yang akan digunakan untuk Windows Server 2003.
Gambar 11.4. Partisi Window Server 2003
Jika hard disk belum dipartisi, user dapat membuat partisi baru
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.5. Membuat Partisi Baru
Gambar 11.6. Memilih Partisi
Jika hard disk telah dipartisi, tetapi masih memiliki space yang belum dipartisi (yang mencukupi), user dapat membuat partisi baru ditempat yang belum dipartisi. Jika hard disk memiliki partisi yang cukup besar, user dapat melakukan instalasi Windows Server 2003 di partisi tersebut. Jika hard disk telah memiliki partisi, user dapat menghapus partisi yang ada untuk membentuk space yang belum dipartisi. Dengan space yang belum
dipartisi
tersebut,
user
dapat
membuat
partisi
baru
untuk
melakukan instalasi Windows Server 2003. Menghapus partisi akan menghapus seluruh data pada partisi tersebut. Pilih sistem file untuk partisi tersebut (tempat Windows Server 2003 akan diinstal). Windows Server 2003 merekomendasikan untuk menggunakan sistem file NTFS.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.7. Rekomendasi Sistem File NTFS
Gambar 11.8. Penyalinan File yang diperlukan
Program setup akan melakukan penyalinan file yang diperlukan. Program akan melakukan restart dan kemudian proses instalasi beralih ke layar grafis.
Langkah IV. Bagian ‘Grafis’ pada Program Setup Pada bagian ini, proses instalasi akan dilakukan dalam layar grafis. Untuk melakukan instalasi pada fase ini, ikuti langkah-langkah berikut: Setelah selesai dari restart, program setup akan me-load layar grafis.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.9. Layar Grafis
Kemudian program akan me-load device drivers, tergantung pada apa yang ditemukan pada komputer user. Pada tahap ini, user tidak perlu melakukan suatu tindakan.
Gambar 11.10. Load Device Driver
Lakukan pengaturan pada regional yang meliputi format tanggal, waktu, mata uang, dan angka. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pengaturan terhadap fungsi keyboard tergantung pada bahasa yang digunakan. Jika telah selesai, tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.11. Pengaturan Regional
Ketikkan nama dan organisasi. Setelah selesai, tekan tombol Next.
Gambar 11.12. Masukkan Nama dan Organisasi
Ketikkan product key yang terdapat pada belakang kemasan. Setelah selesai, tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.13. Product Key
Pilih tipe lisensi yang ada, apakah per server atau per device/user. Jika memilih tipe lisensi per server, masukkan jumlah koneksi berlisensi yang ada. Setelah selesai, tekan tombol Next.
Gambar 11.14. Tipe Lisensi
Ketikkan nama komputer dan
password untuk account local Administrator.
Jika password kosong atau tidak sesuai dengan ketentuan, maka user akan mendapatkan pesan peringatan. Setelah selesai, tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.15. Nama Komputer dan Password
Gambar 11.16. Peringatan jika password kosong
Lakukan pengaturan terhadap tanggal, waktu, dan zona waktu.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.17. Pengaturan Waktu
Setup akan melakukan instalasi komponen jaringan. Pilih opsi Typical Settings, jika user berada dalam situasi berikut:
Gambar 11.18. Typical Setings
User memiliki functional DHCP pada jaringan. User memiliki komputer yang menjalankan pada ICS (Internet Connection Sharing). User berada dalam workgroup dan tidak berniat untuk memiliki server lain atau Active Directory sama sekali. Dan semua anggota workgroup harus dikonfigurasikan dalam keadaan yang sama.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Jika tidak, pilih opsi Custom Settings dan tekan tombol Next untuk melakukan kustomisasi jaringan. Tahap ini dilakukan jika user memilih Custom Settings. Pilih TCP/IP dan tekan tombol Properties.
Gambar 11.19. Custom Settings
Klik tab General User harus memasukkan IP Adress komputer, dan jika user tidak mengetahui Subnet Mask yang seharusnya, letakkan pointer mouse di dalam box Subnet Mask dan klik. Windows Server 2003 akan secara otomatis memilih sebuah nilai yang dirasa sesuai dengan IP yang ada. Setelah selesai, tekan tombol Next.
Gambar 11.20. Address Komputer
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pada bagian Workgroup or Domain, masukkan nama workgroup atau nama domain.
Gambar 11.21. Workgroup atau Domain
Jika
user
merupakan
komputer
stand-alone,
atau
jika
user
tidak
mengetahui nama workgroup atau domain, atau memiliki hak untuk bergabung dengan sebuah domain, jangan lakukan perubahan apapun dan tekan tombol Next. Jika user ingin bergabung dalam sebuah domain, masukkan nama domain pada bagian Yes, make this computer a member of the following domain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin bergabung dalam sebuah domain, sebagai berikut:
Orang yang melakukan instalasi harus memiliki user account di Active Directory. Account ini tidak harus account Administrator.
Komputer harus telah memiliki account di basis data Active Directory pada domain yang ingin dimasuki. Nama komputer juga harus sama dengan nama accout komputer pada domain tersebut. Atau dapat pula, user yang melakukan instalasi Windows Server 2003 ini harus memiliki akses membuat account domain untuk komputer.
Masukkan nama domain dan kemudian tekan tombol Next. Sebuah window baru akan keluar, masukkan user name dan password dari Administrator domain.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.22. Nama dan Password Administrator
Selanjutnya, program setup akan menyelesaikan penyalinan dan konfigurasi setup. User tidak perlu melakukan aksi apapun pada tahap ini.
Gambar 11.23. Setup Menyelesaikan Penyalinan dan Konfigurasi
Setup selesai dan komputer akan melakukan restart. Windows Server 2003 dapat digunakan.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.24. Tampilan Start Menu Windows Server 2003
Upgrade ke Windows Server 2003 Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Windows Server 2003 dapat diupgrade dari Windows Server 2000 atau Windows NT. Akan tetapi, melakukan upgrade pada domain controller akan membawa sebuah konsekuensi perubahan pada seluruh anggota domain. Windows
Server
2003
Menjalankan environment yang bercampur antara dan
windows
sebelumnya
dapat
membuat
proses
penyediaan sumber daya jaringan dalam domain menjadi sulit dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya dalam sebuah jaringan semua server di upgrade menjadi Windows Server 2003. Untuk melakukan upgrading, lakukan langkah-langkah berikut: Masukkan CD ke dalam CD ROM Akan muncul wizard Windows Setup. Pilih opsi Upgrade (Recommended) kemudian tekan tombol Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.25. Wizard Windows Setup
EULA akan muncul, baca kemudian pilih opsi I Accept This Agreement dan kemudian tekan tombol Next. Selanjutnya user memasukkan product key yang terdapat pada belakang kemasan. Setelah itu tekan tombol Next. Setelah itu user dapat memilih untuk mendownload segala file setup yang telah berubah. Default dari opsi ini adalah Yes. Setelah memilih, tekan tombol Next. Langkah selanjutnya sama seperti langkah-langkah pada proses Clean Install.
Konfigurasi Server Setelah melakukan instalasi, user dapat melakukan konfigurasi sebagai berikut: Setelah computer restart, tekan tombol Ctrl + Alt + Del pada keyboard hingga tampil halaman login dengan default Administrator.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.26. Halaman sebelum Logn
Pada bagian password, isi dengan password yang telah user buat.
Gambar 11.27. Halaman Login
Setelah itu akan tampil kotak dialog untuk mengelola server. Klik Add or remove a role, kemudian akan tampil wizard untuk mengkonfigurasi server. Tekan tombol Next.
Gambar 11.28. Kotak Dialog Mengelola Server
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 11.29. Wizard Konfigurasi Server
Windows Server 2003 akan mendeteksi hardware dan koneksi jaringan yang terpasang. Pilih opsi konfigurasi yang diinginkan (Typical Configuration for a first Server atau Custom Configuration). Pada modul ini pilih opsi Typical Configuration for a first server, kemudian tekan tombol Next. Ganti nama Active Directory Domain Name yang telah ada kemudian tekan tombol Next. Jika user tidak ingin mengganti namanya, cukup menekan tombol Next saja. Kemudian user dapat mengisi penamaan NetBIOS domain name, disarankan untuk dilewatkan saja dengan menekan tombol Next. Setelah itu akan tampil kotak Forwarding DNS. Jika server tidak dihubungkan ke Internet dan hanya satu maka pilih No, do not forward queries dan tekan tombol Next. Kemudian akan tampil rangkuman dari sesuatu yang user pilih. Jika setuju, tekan tombol Next. Akan tampil pemberitahuan dan tekan tombol Next.
Active Directory Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja dengan maksimal jika Active Directory belum diinstalasi. Segala hal yang berhubungan dengan services dan domain ada dalam Active Directory. Oleh karena itu, apabila user tidak
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
melakukan instalasi Active Directory berarti komputer user hanya dijadikan sebuah workgroup saja. Active Directory hanya dapat diinstal jika sudah terpasang kartu jaringan yang baik dan benar. Selain itu hard disk yang digunakan juga harus memiliki format NTFS. Oleh karena itu, user harus melakukan instalasi Microsoft Windows Server 2003 dalam format NTFS.
Instalasi Active Directory Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan instalasi Active Directory. Cara pertama adalah dengan melakukan hal berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Klik run. Pada bagian Open:, ketik DCPROMO. Tekan tombol OK. Cara yang kedua adalah menggunakan fasilitas wizard yang disediakan. Caranya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Manage Your Server Klik Add or remove a role Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Pilih Domain Controller (Active Directory) kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Next. Akan muncul wizard untuk membuat Active Directory.
Gambar 11.30. Wizard untuk membuat Active Directory
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Next. Lakukan konfigurasi TCP/IP, setelah itu tekan tombol Next. Ikuti langkah selanjutnya.
Latihan 1. Benar atau salah, syarat hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows Server 2003 tentu tidak akan lebih kecil dari syarat hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows XP? 2. Ada cara mudah untuk melakukan instalasi Active Directory, yaitu dengan mengetikkan …. pada command prompt. a. ipconfig b. PING c. Server d. DCPROMO e. ROUTE 3. Jika muncul gambar disamping, dan user menginginkan untuk melakukan konfigurasi server, link manakah yang harus diklik?
a. Add or remove a role b. Manage the file server c. Add shared folders d. Manage this web server
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
4. Sistem file yang harus dimiliki sebuah hard disk jika akan dilakukan instalasi Active Directory adalah.. a. FAT b. NTFS c. Keduanya bisa 5. Pasa
saat
user
melakukan
konfigurasi
server
dan
memilih
Typical
Configuration for a first server, maka yang terjadi sebenarnya adalah instalasi dari beberapa hal berikut, kecuali: a. Active Directory b. DHCP Server c. Print Server d. DNS Server
Soal Praktek 6. Lakukan instalasi Active Directory!!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 12 MASUK DAN KELUAR PADA WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menyebutkan mengenai langkah-langkah selanjutnya setelah melakukan instalasi Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan User Account pada Windows Server 2003 Siswa mampu menceritakan User dan Group Siswa mempu mengelola User Account, termasuk pembuatan unit organisasi. Siswa mampu masuk (logon) ke server (Windows Server 2003) Siswa mampu keluar dari Windows Server 2003 dengan cara shutdown, logoff, standby, dan restart
Setelah melakukan instalasi, hal yang perlu dipelajari adalah masuk dan keluar dari Windows Server 2003. Bab ini mempelajari mengenai cara masuk dan keluar dari sistem operasi tersebut serta manajemen user pada Windows Server 2003.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
User Account
User Pada saat user selesai melakukan instalasi Windows Server 2003, user sebenarnya telah dibuatkan dua buah user account dan beberapa group. User tersebut adalah sebagai berikut: Administrator User ini berkuasa penuh atas manajemen jaringan. Guest User ini adalah anggota dari group Guest. Guest tidak memiliki kekuasaan seperti halnya Administrator. Untuk pertama kali setelah proses instalasi, user ini dinonaktifkan.
Group Untuk group, Windows Server 2003 memiliki 3 macam jenis group, sebagai berikut: Group lokal Group ini memiliki hak izin dan security pada daerah di mana group ini dibuat. Atau
dengan
kata
lain,
group
lokal
adalah
group
yang
ada
dalam
lingkungannya sendiri dan tidak berhubungan dengan jaringan lain. Group global Group global dapat memiliki account user dan group global lainnya dari domain mana saja asal domain di-setup dalam mode mixed. Sedangkan dalam mode native, group global dapat mempunyai group global yang berada pada domain yang sama. Group universal Group universal hanya dapat dibuat jika server di-setup dalam mode native. Anggota group ini berisi account user, global group, dan group universal lainnya yang berasal dari domain yang mana saja dan dapat memberikan akses ke sumber domain apa saja.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Dengan adanya group, maka user yang memiliki hak yang sama dapat dikelompokkan dalam sebuah group. Hal ini akan memudahkan dalam mengelola manajemen jaringan. Selain tiga macam jenis group yang telah dijabarkan di atas, ada dua macam tipe group, yakni Security dan Distribution. Group security sama seperti user group pada windows versi sebelumnya dimana digunakan untuk mengontrol pemberian hak dan akses sumber. Sedangkan group distribution hanya dipakai sebagai distribusi seperti distribution list pada exchange server. Group distribution tidak berhubungan dengan security user. Sesaat setelah instalasi, Windows Server 2003 telah membuat beberapa group. Diantaranya adalah group domain lokal yang telah diberikan hak izin pada group tersebut. Group domain lokal tersebut antara lain adalah sebagai berikut: Administrators Group ini memiliki kekuasaan tertinggi untuk dapat mengontrol seluruh fasilitas yang ada di Windows Server 2003. User Administrator termasuk ke dalam group ini. Server Operators Anggota dari group ini dapat mengelola Domain Controller dan memiliki kekuasaan seperti anggota group Administrators, seperti mengelola sharing printer, backup file dan direktori, serta masuk dan shutdown server. Akan tetapi, group ini tidak dapat mengatur sekuritas pada server. Account Operators Group ini memiliki kemampuan untuk membuat, menghapus, dan memodifikasi user, group global, dan group lokal yang dibuat olehnya. Akan tetapi anggota group ini tidak dapat menghapus atau memodifikasi group Administrators, Server Operators, Backup Operators, Print Operators, dan Domain Admins. Print Operators Anggota dari group ini dapat melakukan proses membuat, mengelola, dan menghapus share printer, serta logon dan shutdown pada komputer server. Backup Operators
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Group ini memiliki kemampuan untuk melakukan proses backup file dan direktori dari server serta mengembalikannya kemudia (restore). Anggota ini juga dapat logon dan shutdown pada komputer server. Replicator Group Replicator memiliki fungsi untuk melakukan proses replica folder/direktori. Users Setiap kali user membuat account user, maka secara otomatis account tersebut akan dimasukkan sebagai anggota dari group ini. Anggota group ini hanya dapat melaksanakan program aplikasi, mengelola file dan direktori, menggunakan printer, dan membuat profilnya. Anggota dari group ini tidak dapat logon pada komputer server, melainkan harus melalui workstation (komputer untuk bekerja) kecuali telah diberi hak. Guest Anggota group ini hampir sama dengan group user, tapi fasilitas yang diberikan lebih sedikit, seperti tidak dapat membuat group lokal. Salah satu anggota dari group ini adalah user Guest.
Manajemen User Berikut ini alan dijabarkan beberapa langkah-langkah yang dilakukan dalam manajemen user. a. Membuat account user Jika ingin menggunakan jaringan Windows Server 2003, maka user harus memiliki nama dan password sebagai pemakai untuk masuk ke jaringan serta memiliki izin untuk mengakses sumber yang ada di server. Hal inilah yang
disebut
dengan
account
user.
Account
user
dikelola
oleh
administrator jaringan. Untuk membuatnya ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 12.1. Mengakses Active Directory Users and Computers
Akan muncul window baru, kemudian pada bagian kiri windows tersebut, klik tanda + pada ikon server sehingga akan tampil folderfolder yang ada.
Gambar 12.2. Active Directory Users and Computers
Klik kanan folder Users Klik New Klik User Isi nama user dan informasi lain sesuai dengan keinginan kemudian tekan tombol Next. Isi password untuk user tersebut. Atur beberapa opsi sesuai keinginan user. Opsi-opsi tersebut antara lain sebagai berikut: User
must
change
password
at
next
logon,
dengan
memberikan check pada opsi ini berarti pada saat user tersebut log
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
on pertama kali unser akan diberikan peringatan untuk mengganti passwordnya. User cannot change password, dengan memberikan check pada opsi ini berarti user tidak dapat melakukan perubahan terhadap password yang telah diberikan oleh Administrator. Password never expires, dengan memberikan check pada opsi ini berarti masa berlaku password ini adalah tidak terbatas. Account is disabled, dengan memberikan check pada opsi ini berarti account user tersebut tidak diaktifkan, sehingga tidak dapat logon ke jaringan. Jika telah selesai tekan tombol Next. Setelah selesai, tampil informasi dari setup user kemudian tekan tombol Finish. Hasil dari penambahan user akan terlihat pada isi folder Users. b. Membuat group Prosedur pembuatan group hampir sama dengan prosedur pembuatan user baru. Caranya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder Users hingga folder terbuka. Klik Action pada menu bar Klik New Klik Group Akan tampil window untuk membuat group baru. Ketikkan nama group, jenis group, serta tipe dari group. Setelah selesai tekan tombol OK. Hasilnya akan terdapat dalam folder Users dengan tipe berupa Group. c. Mencari user dan group Untuk mencari user atau group, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Action pada menubar Klik Find Jika user mengetahui lokasi dimana user atau group akan dicari, ubah lokasi pada bagian In. Masukkan nama user atau group kemudian tekan tombol Find Now. d. Mengganti nama user Jika ingin mengganti nama user dengan nama yang lain ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Akan muncul window baru, kemudian pada bagian kiri windows tersebut, klik tanda + pada ikon server sehingga akan tampil folderfolder yang ada. Klik kanan folder Users Klik Rename Ganti nama dan informasi lainnya sesuai dengan keinginan. Jika sudah tekan tombol OK. e. Membuat unit organisasi Dengan adanya unit organisasi, maka user dapat membuat objek user, group, dan lainnya dalam suatu objek folder yang disebut dengan unit organisasi sehingga memudahkan user dalam mengelola pemakai sesuai dengan organisasinya. Unit organisasi yang telah dibuat akan tampil di dalam Server (satu tingkat dengan folder Users) pada window Active Active Directory Users and Computers. Untuk membuat unit organisasi ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon server dan klik New Organizational Unit
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Isi nama unit organisasi yang diinginkan, kemudian tekan tombol OK. f.
Membuat user pada unit organsisasi. Membuat sebuah user pada unit organisasi pada dasarnya hampir sama dengan pembuatan user biasa yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon unit organisasi yang akan ditambahkan usernya. Klik New Klik User Isi nama user dan informasi lain sesuai dengan keinginan kemudian tekan tombol Next. Isi password untuk user tersebut dan pilih opsi yang sesuai dengan keinginan. Setelah itu tekan tombol Next. Tekan tombol Finish. g. Membuat group pada unit organisasi Membuat sebuah group pada unit organisasi hampir sama dengan membuat user pada unit organisasi. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon unit organisasi yang akan ditambahkan groupnya. Klik New Klik Group Akan tampil window untuk membuat group baru. Ketikkan nama group, jenis group, serta tipe dari group. Setelah selesai tekan tombol OK. h. Membuat komputer pada unit organisasi Cara untuk membuat komputer untuk sebuah unit organisasi adalah sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon unit organisasi yang akan ditambahkan groupnya. Klik New Klik Computer Akan tampil window baru untuk membuat komputer. Isi nama komputer dan pada bagian User or group, user dapat mengganti nama user atau group dari default Domain Admins yang diberikan dengan cara berikut: Tekan tombol Change Tekan tombol Object Types Hilangkan tanda check dari object yang tidak diinginkan kemudian tekan tombol OK. Tekan tombol Advanced kemudian tekan tombol Find Now. Setelah itu akan tampil object yang ada, pilih user atau groupnya. Kemudian tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol Next Tekan tombol Next Tekan tombol Finish i.
Membuat contact pada unit organisasi Contact hanya merupakan informasi siapa yang harus digubungi dalam unit organisasi tersebut. Contact biasanya diisi nama user yang berlaku sebagai Administrator dari unit organisasi tersebut. Untuk membuat contact ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon unit organisasi yang akan ditambahkan groupnya. Klik New Klik Contact
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan tampil window baru untuk membuat contact, ketik nama user sebagai contact dari unir organisasi ini, kemudian tekan tombol OK. j.
Membuat Unit Organisasi di dalam Unit Organisasi User dapat pula membuat unit organisasi dalam unit organisasi yang ada dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan ikon unit organisasi yang akan ditambahkan groupnya. Klik New Klik Organizational Unit Ketikkan nama unit organisasinya, kemudian tekan tombol OK. Dalam unit organisasi yang baru tersebut, user dapat pula menambahkan user, group, atau objek lainnya dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. k. Memindahkan account user dan group User dapat memindahkan account user dari suatu unit organisasi ke unit organisasi yang lain dengan cara berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder organisasi unit yang akan dipindahkan usernya hingga daftar account usernya muncul. Klik kanan pada account user yang akan dipindahkan. Klik Move. Akan tampil window baru tempat user memindahkan account user itu. Pilih unit organisasi tempat account user yang baru, kemudian tekan tombol OK. Cara yang lain adalah dengan melakukan click and drag dimana mouse ditekan pada account user yang akan dipindahkan, kemudian pointer
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
mouse di layar digeser ke tempat unit organisasi baru yang akan ditempati. Setelah itu lepas mouse. l.
Memindahkan account komputer Jika komputer workstation telah terdaftar pada Computer, maka user dapat langsung memindahkan ke unit organisasi yang dituju dengan cara sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder Computers. Klik kanan ikon komputer yang akan dipindahkan. Klik Move. Pilih unit organisasi di mana komputer akan dipindahkan, lalu tekan tombol OK. m. Menghapus user dan group Untuk menghapus user dan group, lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder Users atau unit organisasi tempat user berada Klik kanan ikon user tersebut kemudian klik Delete. Akan tampil konfirmasi, kemudian tekan tombol Yes. n. Mengganti Password User Untuk mengganti password user, lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder Users atau unit organisasi tempat user berada Klik kanan accout user tersebut dan klik Reset Password. Akan muncul window baru untuk mengganti password. Masukkan password yang baru dan beri tanda check pada opsi User must
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
change password at next logon jika diinginkan. Setelah itu tekan tombol OK. o. Memberikan hak mengontrol objek active directory Untuk membantu admninistrator jaringan, user dapat memberikan hak kepada user lain untuk memanajemen objek suatu unit organisasi dari Active Directory. Untuk memberikan hak control ikuti langkah-langkah berkiut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan folder unit organisasi yang diinginkan. Klik Delegate Control. Akan tampil wizard untuk memberikan hak kontrol kepada user lain. Tekan tombol Next. Tekan tombol Add. Tekan tombol Object Types, kemudian akan tampil menunya. Atur sehingga opsi Users saja yang diberi tanda check. Kemudian tekan tombol OK. Pada bagian From this location, periksa domain keberadaan user. User bisa mengganti ke objek users dengan cara menekan tombol Locations lalu mencari dan memilih objek folder tempat user yang akan diberikan hak berada. Setelah itu tekan tombol OK. Pada bagian enter the object names to select, ketik nama user lalu tekan tombol OK. Pada wizard, akan tampil user tersebut. Jika sudah, tekan tombol Next. Akan muncul pilihan hak yang akan diberikan kepada user yang telah dipilih tadi untuk mengelola unit organisasi ini. Beri tanda check pada hak yang akan diberikan. Setelah itu tekan tombol Next. p. Properti user User dapat memberikan indetitas pada user atau group dengan cara sebagai berikut: Tekan tombol Klik All Programs
pada start menu.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik dua kali folder Users atau unit organisasi tempat user berada Klik kanan accout user tersebut dan klik Properties. Ada beberapa informasi yang dapat diisikan, yang terbagi dalam beberapa tab sebagai berikut: General Pada tab ini user dapat mengisi nama, deskripsi, kantor, telepon, email, web page kantor atau home page user. Address Pada tab ini user dapat mengisi identitas alamat dari user yang bersangkutan tersebut. Telephones Pada tab ini user dapat mengisi nomor telepon user yang bersangkutan. Organization Pada
tab
ini
user
dapat
mengisi
jabatan
dari
user
yang
bersangkutan di tempat ia bekerja. Untuk mengisi manager, tekan tombol Change, kemudian pilih nama user yang bertindak sebagai managernya. Account Tab ini berisi informasi nama user untuk logon ke jaringan serta opsi-opsinya. User dapat melakukan pengubahan opsi dengan memebrio tanda check pada opsi yang diinginkan di bagian Accounts options. Selain itu user juga dapat menentukan tanggal berakhirnya password tersebut dengan memilih opsi End of dan mengeset tanggal berakhirnya pada bagian Account expires. Dengan menekan tombol Logon Hours…, user dapat membatasi jam kerja dari user yang bersangkutan. Sedangkan dengan menekan tombol Log On To…, user dapat membatasi komputer mana saja yang dapat logon ke Windows 2003 atas nama user yangbersangkutan tersebut. Dial-In
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Windows Server 2003 memberikan fasilitas untuk workstation yang ingin
menggunakan
modem
dan
saluran
telepon
dalam
menggunakan server ini. Workstation yang menggunakan sistem tersebut
dikenal
dengan
remote
workstation.
Agar
dapat
berkomunikasi, modem juga harus terpasang pada server. Selain itu protokol yang diperlukan umumnya protokol komunikasi yaitu PPP. Hal ini dikarenakan protokol ini dapat dilalui oleh protokol TCP/IP. Netbeui, dan IPX/SPX. Untuk memberi izin kepada user, pilih opsi Allow Access pada Remote Access Permission (Dial-in or VPN). Pada bagian Callback Options pilih salah satu dari opsi berikut:
No
Call
Back,
untuk
menyatakan
tidak
ada
hubungan
panggilan kembali
Set by Caller (Routing and remote Access Service only), untuk menyatakan setelah saluran tersambung maka akan muncul window untuk mengisi nomor telepon untuk dipanggil dari server. Pada opsi ini biaya saluran dibebankan pada server.
Always Callback to:, secara otomatis user akan ditelepon kembali ke nomor telepon yang diisikan pada kotak.
Member Of Pada
tab
ini
ditampilkan
informasi
mengenai
group
yang
didalamnya terdapat user account yang bersangkutan tersebut. Dari
tab
ini,
user
dapat
menambahkan
user
account
yang
bersangkutan ke dalam sebuah group dengan menekan tombol Add. Profile Ketika pertama kali user logon pada komputer, maka Windows Server 2003 akan membuatkan folder profile untuk user tersebut pada komputer dimana user tersebut logon. Hal ini sering disebut dengan profil lokal. Biasanya profil user pada Windows Server 2003 akan
disimpan
dalam
folder
Settings\[nama_user_yang_logon].
C:\Documents
and
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan tetapi user dapat menggunakan user untuk memakai roaming profile, yaitu profil yang disimpan di server dan lokasinya dapat ditentukan. Di tab ini, pada bagian Profile Path, user dapat mengisikan nama server
dan folder dimana profil akan dibuat folder usernya.
Contoh:
\\jakpus\Profil\bimo
dimana
jakpus
adalah
nama
servernya dan Profil adalah folder untuk meletakkan folder bimo. Pada bagian Home Folder, jika user menginginkan drive lokal sebagai home directory, pilih opsi Local Path dan isi lokasinya. Jika ingin menggunakan home folder yang terletak pada server, pilih opsi Connect, pilih drivenya dan ketik path pada bagian To. Untuk
membuat
home
folder
pada
server,
terlebih
dahulu
Administrator harus membuat sebuah folder yang di-share sebagai home folder. Environment Environment
digunakan
untuk
klien
Terminal
Server
dimana
setelah logon akan langsung menjalankan program tertentu. Program file name dengan direktori kerjanya berada pada bagian Start in. Pada bagian Client devices terdapat kotak cek pilihan sebagai berikut:
Connect client devices at logon: Otomatis akan memertakan drive setelah logon.
Connect client printer at logon: Akan menghubungkan ke printer server
Default to main client printer: Printer server jadi prioritas utama.
Sessions Session ini berfungsi jika server digunakan sebagai Terminal server.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Bagian End a disconnected session menyatakan waktu maksium session berada pada server jika klien terminal tidak berhubungan. Selain diputus, session tersebu juga akan dihapus. Bagian Active session limit menyatakan jika waktu koneksi yang telah diset dilampaui, maka akan tampil sebuah pesan yang mengharuskan user yang menggunakan session intuk menutup semua file yang sedang aktif. Hal ini disebabkan setelah 2 menit, hubungan akan diputus. Bagian idle session limit menyatakan jika terminal klien tidak aktif selama waktu yang telah di set, maka hubungan akan diputus. Opsi Disconnect from session menyatakan jika batas limit pilihan tercapai atau hubungan terputus, maka session akan terputus tapi aktifitas session tidak dihapus. Sedangkan opsi end session menyatakan jika batas limit pilihan dilampaui atau user keluar dari Terminal Server maka session langsung dihapus. Opsi From any client menyatakan user bida koneksi kembali pada session yang terputus melalui komputer mana saja. Sedangkan opsi From originating client only, user hanya dapat koneksi pada session yang terputus melalui komputer di mana session tersebut dimulai. Terminal Services Profile Tab ini sama seperti tab Profile. Bedanya, Terminal Services Profile dikenakan untuk Terminal Service. Jika user tidak melakukan konfigurasi maka klien Terminal Service akan menggunakan path yang dikonfigurasikan pada tab Profile. COM+ Partisi ini digunakan untuk aplikasi terdistribusi. Untuk membuat partisi Com+ pada Active Directory, lakukan langkah-langkah berikut:
Tekan tombol
Klik All Programs
Klik Administrative Tools
pada start menu.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Active Directory Users and Computers.
Klik View pada menubar
Klik Advanced Features
Klik kanan folder ComPartitions (yang terdapat dalam folder System), kemudian klik New Partition.
Akan tampil window baru untuk membuat partisi. Ketik nama partisi dan deskripsinya kemudian tekan tombol OK.
Selanjutnya
buat
partition
setnya.
Klik
kanan
folder
ComPartitions dan pilih New Partition Set. Setelah selesai tekan tombol Next.
Tampil kotak isian untuk user atau unit organisasi. Tambah user atau unit organisasi. Setelah selesaitekan tombol Finish.
Masuk ke Windows Server 2003 Untuk masuk ke server pada komputer setelah instalasi, user hanya bisa masuk dengan menggunakan nama user Administrator dan password yang telah user masukkan pada saat proses instalasi. Untuk masuk ke server, ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol Ctrl + Alt + Del pada keyboard sehingga muncul kotak untuk mengisi nama user dan passwordnya. Ketik passwordnya lalu tekan tombol OK. Kemudian akan muncul tampilan pada desktop yang merupakan informasi konfigurasi server, tekan tombol Next. Tekan tombol Finish. Setelah itu proses akan kembali ke window Manage Your Server. Jika user tidak ingin setiap boot akan menampilkan kotak tersebut, beri tanda check pada opsi Don’t display this page at logon, lalu tutup window tersebut.
Keluar dari Windows Server 2003 Seperti halnya Windows XP ada beberapa cara keluar dari Windows Server 2003, antara lain sebagai berikut: Restart, sistem akan keluar dari Windows Server 2003 dan melakukan boot kembali.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Log Off Administrator, sistem keluar dari Windows Server 2003 dan kembali ke menu Welcome to Windows. Shut Down, sistem keluar dari Windows Server 2003 dan akan mematikan komputer. Standby, jika komputer tidak aktif dalam waktu tertentu, sistem akan menampilkan Welcome to Windows tanpa mematikan program di Windows Server 2003. Untuk keluar dari Windows Server 2003 ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu. Klik Shut Down Pilih tipe keluar Windows Server 2003 pada bagian What do you want the computer to do Pilih alasan shut down kemudian tekan tombol OK.
Latihan 1. Windows Server 2003 memiliki 3 macam jenis group, manakah di bawah ini yang bukan jenis group tersebut? a. Lokal b. Guest c. Global d. Universal e. Semua Salah 2. Group
ini
memiliki
kemampuan
untuk
membuat,
menghapus,
dan
memodifikasi user, group global, dan group lokal yang dibuat olehnya. Group yang dimaksud tersebut adalah… a. Server Operators b. Print Operators c. Account Operators d. Backup Operators 3. Untuk keluar dari Windows Server 2003, setelah menekan tombol start pada start menu, user harus mengklik… a. Shut Down b. My Netowrk Places
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
c. Help and Support d. Control Panel e. Run 4. Di bawah ini cara keluar dari Windows Server 2003, kecuali… a. Shut Down b. Log on c. Log off d. Restart
Soal Praktek 5. Buatlah sebuah user baru dimana user tersebut tidak dapat mengganti password yang telah diberikan oleh user!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 13 SHARING PADA WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan kemampuan sharing suatu device, pengaturan device yang telah di-sharing, dan pemetaan drive jaringan.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan mengenai folder share Siswa mampu membuat folder share Siswa mampu memberikan izin untuk sebuah folder share Siswa mampu menceritakan pemetaan drive jaringan
Windows Server 2003 mengakomodasi fasilitas sharing sumber. Sharing sumber adalah peralatan seperti printer, hard disk dan lainnya yang dapat dipakai secara bersama. Biasanya sebuah sumber yang di-share memiliki gambar tangan di ikonnya.
Sharing Folder
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Folder share adalah folder yang dapat digunakan secara bersama serta merupakan folder yang dapat diakses melalui jaringan. Jika sebuah workstation ingin melakukan pengaksesan data atau folder yang berada pada server, folder tersebut harus di-share terlebih dahulu. Folder yang telah dibuat, tapi tidak di-share disebut juga folder lokal. Hal ini disebabkan karena folder tersebut tidak bisa diakses melalui jaringan, melainkan hanya melalui komputer itu sendiri. Untuk membuat sebuah folder share, lakukan langkah-langkah berikut: Klik kanan pada folder yang akan di sharing Klik Sharing and Security
Gambar 13.1. Klik menu Sharing and Security pada folde yang akan di-share
Pilih opsi Share this folder Ganti namanya jika diinginkan. Tekan tombol OK. Folder yang telah di-share akan memiliki gambar tangan di ikonnya.
Gambar 13.2. Folder yang telah di-shared
Share Folder pada Unit Organisasi Pembuatan folder
share pada struktur ini sangat membantu administrasi
jaringan. Sebelum membuat folder tersebut, user harus membuat folder share dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah membuat folder share, lakukan langkah berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol
pada start menu.
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Klik kanan unit organisasi yang diinginkan dibuatkan folder share. Klik New. Klik Shared Folder. Ketik nama dan pathnya, setelah itu tekan tombol OK. Untuk melihat hasilnya pada jaringan, lihat melalui My Network Places pada server atau melalui workstation dengan cara sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik My Network Places. Klik entire contents. Klik 2 kali ikon folder Directory. Klik 2 kali ikon server. Akan tampil folder-folder share yang ada pada server.
Membuat Nama Lain dari Folder Share Dalam membuat sebuah folder share, user dapat membuatnya atas beberapa nama yang berbeda dan memberikan izin pada user atau group yang lain. Caranya adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik kanan pada folder share yang akan dibuat nama lain Klik Sharing and Security Tekan tombol New Share… Ketik nama baru dan deskripsi dari folder tersebut.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 13.3. Membuat nama lain dari folder share
Tekan tombol Permissions… Atur user dan group sesuai dengan yang keinginan, termasuk hak izinnya.
Gambar 13.4. Atur user yang mengakses folder share dengan menekan tombol permission.
Setelah selesai, tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
Melihat Folder Share User dapat melihat folder-folder yang telah di share melalui fasilitas Computer Management, melalui sederetan langkah berikut ini: Tekan tombol start pada start menu. Klik kanan pada My Computer.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Manage. Klik dua kali ikon Shared Folders. Klik folder Shares. Pada bagian kanan akan terlihat folder-folder yang di share.
Gambar 13.5. Melihat folder share.
Folder share yang namanya diakhiri dengan tanda ‘$’ menunjukkan bahwa folder tersebut tidak akan terlihat pada jaringan.
Menghentikan Proses Sharing Folder User dapat menghentikan folder yang telah di-share dengan cara sebagai berikut: Klik kanan pada folder share yang akan dihentikan proses sharingnya. Klik Properties. Klik tab Sharing. Pilih opsi Do not share this folder. Jika folder tersebut memiliki lebih dari satu nama folder share, maka akan tampil pesan konfirmasi. Tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 13.6. Menghentikan proses sharing folder.
Memetakan Drive Jaringan Pemetaan drive
jaringan
ini
bertujuan
untuk
mempermudah
user
dalam
mengakses direktori (folder) share yang diberikan oleh Administrator. User dapat memetakan direktori pada drive logical jaringan. Drive logical biasanya dibuat dari drive F hingga drive Z. Drive logical ini dapat dibuat selalu ada pada setiap user yang berhubungan dengan jaringan. Cara membuat drive logical pada jaringan: Melalui workstation, user logon ke server. Klik 2 kali ikon My Network Places. Klik entire contents Klik 2 kali ikon Microsoft Windows Network Klik 2 kali ikon server Klik 2 kali ikon komputer server Pilih direktori Klik File pada menubar Klik Map Network Drive Pilih drive dan beri tanda check pada opsi Reconnect at logon sehingga setiap kali user logon, maka drive tersebut akan dipetakan. Tekan tombol Finish. Untuk melihat hasil pemetaannya, user dapat melihat pada My Computer dari workstationnya. Jika ingin menghapus drive logical jaringan, ikuti langkah-langkah berikut: Klik kanan drive logical.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Disconnect.
Memberikan Izin dalam Menggunakan Folder dan File. Untuk memberikan izin user atau group pada folder dan file dapat dilakukan dengan cara berikut: Klik kanan folder yang akan diberikan izin pada user atau group tertentu Klik Properties. Klik tab Security.
Gambar 13.7. Tab Security dari folder share.
Akan terlihat user dan group yang diberikan izin untuk menggunakan folder tersebut. Tekan tombol Add untuk memberikan izin terhadap user atau group baru. Tekan tombol Object Types.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 13.8. Menambahkan user baru untuk folder shared.
Periksa bahwa tanda check hanya terdapat untuk Groups dan Users. Setelah itu tekan tombol OK. Tekan tombol Advanced Tekan tombol Find Now. Pilih user atau group yang akan diberikan izin, kemudian tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
Mengubah Izin Akses pada User atau Group Biasanya, izin yang diberikan pada suatu user atau group untuk sebuah folder adalah melihat isi folder dan melaksanakannya (execute). Untuk mengubah dan melakukan penambahan pada izin suatu user atau group, lakukan langkahlangkah berikut ini: Klik kanan folder yang akan diubah izinnya. Klik Properties. Klik tab Security. Pilih user atau group yang akan diubah izinnya. Pada bagian Permissions for [nama user], atur izin untuk user atau group tersebut dengan memberikan tanda check pada opsi Allow atau Deny untuk setiap kemampuan operasi yang dapat diterapkan pada user atau group tersebut. Setelah selesai, tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kemampuan operasi yang dapat diterapkan pada user atau group untuk folder antara lain adalah sebagai berikut: Full Control User
dapat
melihat,
membaca,
menyimpan,
memodifikasi,
menghapus
direktori dan sisinya. User dapat pula melakukan perubahan izin pada direktori dan isinya walaupun direktori tersebut bukan miliknya, serta dapat melakukan pengambilalihan folder tersebut. Modify User
dapat
melihat,
membaca,
menyimpan,
memodifikasi,
menghapus
direktori dan isinya. Read & Execute User dapat melihat folder dan isinya, menjalankanfile dalam folder, dan melihat atribut folder maupun file yang ada di dalamnya. List Folder Contents User dapat melihat isi foder, membaca data file dalam folder, dan melihat atribut folder maupun file yang ada di dalamnya. Read User hanya dapat membaca dan melaksanakan file program dari folder tapi tidak bisa mengubahnya. Write User dapat mengubah atribut dari folder dan file, membuat file baru dan mengisi datanya, serta membuat folder baru. Sementara itu untuk file, izinnya hampir sama seperti izin yang ada pada folder, kecuali List Folder Contents. Fungsinya sama dengan fungsi pada izin folder.
Membuat Izin Spesial untuk User atau Group Selain kemampuan operasi yang telah dijabarkan sebelumnya, user dapat pula memberikan izin spesial yang merupakan kumpulan semua izin yang dapat dipilih secara spesifik lagi. Untuk membuat izin spesial ini, lakukan langkah-langkah berikut:
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik kanan folder yang akan menjadi tempat dimana user memperoleh izin spesial atas folder tersebut. Klik Properties. Klik tab Security. Tekan tombol Advanced.
Gambar 13.9. Membuat izin special untuk suatu user atau group.
Pilih user atau group yang akan diberikan izin spesial, kemudian tekan tombol Edit.
Gambar 13.10. Melakukan penyuntingan izin suatu user.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Lakukan spesifikasi izin yang akan diterapkan pada user atau group tersebut. Setelah selesai tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Pada user atau group yang mendapatkan izin spesial, pada bagian Permissions for [nama user], kemampuan Special Permission akan diberi tanda check secara otomatis pada opsi Allow. Untuk dapat melakukan pemberian izin spesial pasa suatu user atau group, pertama kali sebaiknya user atau group tersebut sudah mendapatkan izin dasar terlebih dahulu dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Setelah itu lakukan spesifikasi izin yang ada.
Mengubah Izin User dan Group pada Folder Share Mengubah hak izin pada folder share pada dasarnya sama seperti pada folder lokal. Setelah pembuatan folder share, maka secara otomatis akan diberikan izin kepada internal group yaitu everyone dengan izin hanya bisa membaca saja. Untuk keamanan, sebaiknya group everyone dihapus dan diganti dengan user atau group yang diperbolehkan untuk menggunakan folder tersebut. Cara memberikan user atau group hak izin untuk folder share adalah sebagai berikut: Klik kanan pada folder share yang akan diubah izinnya. Klik Properties. Klik tab Sharing. Pada bagian User Limit, pilih opsi Allow this number of users dan masukkan jumlah total user yang dapat melakukan akses secara bersamaan jika diinginkan.
Gambar 13.11. masukkan jumlah total user yang dapat melakukan akses secara bersamaan.
Tekan tombol Permission. Seperti yang sudah dijelaskan, default yang diberikan adalah everyone dengan hak membaca. Untuk menghapusnya tekan tombol Remove.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk memberikan izin pada user atau group baru untuk folder share tersebut tekan tombol Add. Tekan tombol Object Types. Periksa bahwa tanda check hanya terdapat untuk Groups dan Users. Setelah itu tekan tombol OK. Tekan tombol Advanced Tekan tombol Find Now. Pilih user atau group yang akan diberikan izin, kemudian tekan tombol OK. Jika user ingin mengubah izinnya, pilih user atau group yang akan diubah izinnya.
Kemudian
lakukan
perubahan
yang
terdapat
pada
bagian
Permissions for [nama user]. Setelah selesai tekan OK. Kemudian tekan tombol OK. Adapun kemampuan operasi yang dapat diterapkan pada user dan group yang memiliki izin terhadap folder share adalah sebagai berikut: Read User dapat membaca, membuka folder share, dan menjalankan file program. Change User dapat membaca, membuka folder share, menjalankan file program, membuat folder, memodifikasi folder, file, dan atributnya serta dapat menghapus sesuatu yang ada dalam folder share. Full Control User memiliki kemampuan seperti yang dimiliki pada Read dan Change. Selain itu, user dapat pula mengambil alih kepemilikan dari folder share atau file.
Menghapus Izin User dan Group dari Folder Share Untuk menghapus hak user dan group dari folder share, ikuti langkah-langkah berikut: Klik kanan folder share yang akan dihapus izinnya Klik Sharing and Security. Tekan tombol Permissions. Pilihuser atau group yang ingin dihapus izinnya. Tekan tombol Remove. Tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol OK.
Membuat Folder dan Izinnya melalui Wizard Penggunaan wizard akan mempermudah user dalam membuat dan memberikan izin untuk folder tersebut, baik lokal maupun folder share. Untuk membuat folder dengan wizard lakukan langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu Klik All Programs
Klik Administrative Tools Klik Manage Your Server Klik Add shared folders Akan tampil wizard, kemudian tekan tombol Next.
Gambar 13.12. Wizard untuk menambah folder baru.
Pada bagian Folder path, masukkan folder yang akan di share. Gunakan bantuan tombol Browse… untuk menemukannya. Setelah itu tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 13.13. Masukkan folder yang akan di share.
Isi informasi yang dibutuhkan kemudian tekan tombol Next. Berikan izin dengan memilih opsi yang ada, antara lain sebagai berikut: All users have read only access, dimana setiap user (everyone) hanya dapat membaca folder. Administrator memiliki full access; other users have rad-only access, dimana setiap user kecuali Administrator hanya dapat membaca folder. Administrator have full access; other users have read and write access, dimana izin setiap user kecuali Administrator hanya dapat membaca dan menulis dalam folder. Use custom share and folder permissions, dimana secara lebih spesifik user dapat mengatur izin suatu user dengan memilih opsi ini dan kemudian menekan tombol Customize.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 13.14. Pilih opsi untuk user yang akan mengakses folder share tersebut.
Jika opsi telah dipilih tekan tombol Next. Tekan tombol Finish. Akan tampil status pembuatan folder, kemudian tekan tombol Close untuk menutupnya.
Latihan 1. Benar atau salah, folder share adalah folder yang dapat digunakan secara bersama serta merupakan folder yang dapat diakses melalui jaringan? 2. I. Klik 2 kali folder share II. Klik kanan folder share III. Klik View pada menubar Æ Cutomize this Folder IV. Klik Properties V. Klik tab sharing VI. Klik tab Security VII. Pilih opsi Do not share this folder Di bawah ini urutan langkah yang benar untuk menghentikan sharing sebuah benar adalah.. a. I, IV, V, VII. b. I, III, VI, VII. c. II, IV, V, VII. d. II, III, VI, VII. e. Semua salah.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
3. User hanya dapat membaca dan melaksanakan file program dari folder tapi tidak bisa mengubahnya. Jenis kemampuan untuk user ini disebut dengan.. a. Full Control b. Modify c. Read d. Write
Soal Praktek 4. Buatlah sebuah folder share dengan menggunakan wizard! Tuliskan langkahlangkahnya! 5. Tuliskan langkah-langkah dalam membuat nama lain untuk folder share! Anda dapat menggunakan folder share yang telah dibuat pada soal no 4. (misalkan nama lain itu adalah WindowsServerw2003)
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 14 TRANSPORT CONTROL PROTOCOL / INTERNET PROTOCOL (TCP/IP) PADA WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Pembelajaran Umum Siswa mampu menceritakan mengenai TCP/IP Siswa mamu melakukan implementasi TCP/IP dalam Windows Server 2003.
Tujuan Pembelajaran Khusus Siswa mampu menceritakan TCP/IP secara umum Siswa mampu menceritakan alamat IP Siswa mampu menceritakan alamat IP private, alamat IP subnet, dan alamat IP spesial. Siswa mampu melakukan instalasi protokol TCP/IP pada Windows Server 2003. Siswa mampu melakukan konfigurasi TCP/IP dengan konfigurasi statis. Siswa mampu melakukan konfigurasi TCP/IP dengan konfigurasi dinamis. Siswa mampu melakukan verifikasi alamat IP dengan ipconfig. Siswa mampu melakukan pengujian terhadap konfigurasi dengan PING. Siswa mampu menceritakan IP Routing statis dan dinamis
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
TCP/IP adalah salah satu protokol yang terkenal. Asal mula protokol ini dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk menggabungkan hubungan komunikasi jaringan dari berbagai macam jenis komputer. TCP/IP sendiri bukanlah hanya terdiri dari protokol TCP dan IP, melainkan sudah merupakan
sekumpulan
protokol
yang
tiap
protokolnya
melaksanakan
sebagiantugas dari keseluruhan komunikasi jaringan yang dikenal sebagai TCP/IP protocol suite. Kelebihan dari protokol ini adalah karena protokol ini hampir terdapat pada semua sistem operasi di antaranya UNIX, Apple Macintosh, IBM mainframe dan internet. Protokol ini dapat dipakai mulai dari jaringan skala kecil hingga skala besar seperti internet. Kelemahan dari protokol ini adalah karena protokol ini paling lambat dibandingkan protokol NetBEUI dan IPX/SPX. Selain itu protokol ini juga memerlukan tenaga teknik yang lebih ahli.
IP Address Setiap host yang menggunakan protokol TCP/IP harus memiliki alamat Internet Protocol (IP) sendiri. Alamat IP merupakan alamat logikal yang terdiri dari 32 bit, yang dibagi atas empat bagian dimana masing-masing bagian terdiri dari 8 bit dan dipisahkan dengan titik. Contoh alamat IP adalah sebagai berikut: xxx.xxx.xxx.xxx. Karena satu bagian terdiri dari 8 bit, maka nilai tiap filednya berkisar dari 0 hingga 255. Contohnya adalah 152. 18.24.20 atau 198.234.090.002
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Kombinasi 4 bagian di atas diklasifikasikan sebagai nomor jaringan dan nomor host. Dalam mengatur pembagian alamat, maka dibagi atas beberapa kelas alamat jaringan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini. Tabel 14.1 : Pembagian Kelas TCP/IP
Kelas
Batas
A
0.0.0.0 – 127.255.255.255
B
128.0.0.0 – 191.255.255.255
C
192.0.0.0 – 223.255.255.255
D
240.0.0.0 – 247.255.255.255
E
248.0.0.0 – 255.255.255.255
Alamat IP Spesial Ada beberapa alamat IP yang tidak boleh digunakan sebagai host. Hal ini dikarenakan alamat IP tersebut digunakan untuk fungsi-fungsi tertentu. Alamatalamat IP tersebut adalah sebagai berikut: Alamat host tidak boleh memiliki nilai 0 atau 255. Hal ini karena nilai 0 dianggap sebagai alamat jaringannya sendiri, sedangkan nilai 255 sebagai alamat broadcast atau multicast. Contoh: Alamat IP 130.45.0.0 menyatakan jaringan kelas B dengan alamat jaringan 130.045. Alamat
broadcast
yang
disebut
sebagai
local
broadcast,
yaitu
255.255.255.255. Alamat IP lain yaitu 127.xxx.xxx.xxx. Hal ini dikarenakan alamat IP tersebut digunakan oleh aplikasi TCP/IP sebagai alamat loopback, yaitu paket yang ditransmisikan kembali diterima oleh buffer komputer itu sendiri, tanpa ditansmisikan ke media jaringan, serta sebagai alamat untuk diagnostik dan pengecekan konfigurasi TCP/IP Contoh: ping 127.0.0.1
Alamat Privat Dari alamat kelas yang ada, tidak semuanya digunakan untuk kepentingan publikseperti internet yang memerlukan registrasi. Ada alamat-alamat yang dapat
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
digunakan sebagai alamat jaringan yang disebut sebagai private address. Alamat tersebut adalah sebagai berikut: Kelas A: 10.0.0.1 – 10.255.255.254 Kelas B: 172.16.0.1 – 172.31.255.254 Kelas C: 193.168.0.1 – 192.168.255.254 Alamat-alamat di atas tidak dapat langsung berhubungan dengan internet. Jika jaringan dari alamat tersebut ingin berkomunikasi dengan internet tersebut harus ditranslasi ke alamat public dengan menggunakan software yang sudah tersedia.
Alamat Subnet Untuk mempermudah kerja manajer jaringan, jaringan dapat dibagi menjadi beberapa subjaringan atau subnet. Misalnya beberpa departemen membagi menjadi subjaringan sendiri sesuai dengan departemennya, sedangkan antar subnet menggunakan router. Alamat subnet diambil dari alamat host menggunakan subnet mask. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini. Network ID Network ID
Host ID Subnet
Host
Subnet mask menentukan akhir dari alamat jaringan. Nilai subnet mask bernilai biner 1 untuk menentukan alamat akhir jaringan dan bernilai 0 untuk hostnya.
Instalasi dan TCP/IP Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, TCP/IP dapat digunakan dalam lingkungan bervariasi mulai dari LAN hingga ke Internet global. Ketika user melakukan instalasi Windows Server 2003, TCP/IP diinstal sebagai default protokol jaringan bila suatu adapter jaringan terdeteksi. Oleh karena itu, user hanya perlu melakukan instalasi jika default pilihan protokol TCP/IP diubah selama proses instalasi atau user telah menghapusnya dari suatu koneksi dalam Network dan Dial-Up Connections. Untuk melakukan instalasi TCP/IP, user harus logon sebagai Administrator atau anggota dari group Administrator.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk melakuakan instalasi TCP/IP pada koneksi jaringan lokal, lakukan langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Programs Klik Connect to8 Klik Show All Connections. Klik kanan Local Area Connection. Klik Properties. Tekan tombol Install Pilih Protocol kemudian tekan tombol Add. Pilih TCP/IP kemudian tekan tombol OK. Protocol TCP/IP akan diinstal dan ditambahkan ke dalam daftar komponen. Tekan tombol Yes untuk merestart komputer.
Gambar 14.1. Instalasi
TCP/IP
Konfigurasi TCP/IP Jika user baru pertama klai melakukan implementasi TCP/IP pada jaringan, user harus menyusun suatu rencana untuk pengalamatan IP pada jaringan. User dapat mencantumkan alamat pribadi atau alamat umum. Jika jaringan user tidak terhubung ke Internet, user dapat menggunakan alamat pribadi atau alamat umum. Akan tetapi, user sebaiknya mengimplementasikan beberapa alamat IP umum untuk dukungan Internet. Hal ini karena device-device yang dihubungkan secara langsung ke Internet memerlukan suatu alamat IP umum.
8
Aktifkan Connect to pada dengan mengaktifkan My Network Places pada start menu.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
User dapat memberikan alamat IP di Windows 2003 secara dinamis dengan menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan user dapat mengalamatkan pemberian tersebut dengan menggunakan Automatic Private IP Addressing. User juga dapat melakukan konfiguraasi TCP/IP secara manual.
Konfigurasi Dinamis Secara default, komputer dengan sistem operasi Windows Server 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah server DHCP pada jaringan. Untuk mengimplementasikan konfigurasi TCP/IP dinamis ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Programs Klik Connect to Klik Show All Connections. Klik kanan Local Area Connection. Klik Properties. Klik tab General. Beri tanda check pada Internet Protocol (TCP/IP) Tekan tombol Properties. Pilih opsi Obtain an IP Address Automatically Setelah selesai tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
Gambar 14.2. Konfigurasi Dinamis TCP/IP
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Konfigurasi Manual Bila user tidak memiliki sebuah server DHCP pada jaringan, maka user harus melakukan konfigurasi komputer-komputer TCP/IP secara manual agar dapat menggunakan suatu alamat IP statis. Untuk mengkonfigurasi sebuah komputer TCP/IP untuk menggunakan alamat IP statis ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Klik Programs Klik Connect to Klik Show All Connections. Klik kanan Local Area Connection. Klik Properties. Klik tab General. Beri tanda check pada Internet Protocol (TCP/IP) Tekan tombol Properties. Pilih opsi Use the Following IP Address. Masukkan alamat IP, subnet mask, dan default gateway. Pilih opsi Use The Following DNS Server Addresses jika user memiliki server DNS. Masukkan alamat-alamat server DNS pada bagian Preferred DNS Server dan Alternate DNS Server. User dapat pula melakukan konfigurasi alamat-alamat IP tambahan dan default
gateway
dengan
menekan
penambahan IP dan gateway. Setelah selesai tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
tombol
Advanced
dan
melakukan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 14.3. Konfigurasi Statis TCP/IP
Konfigurasi Lain Konfigurasi yang lain adalah menggunakan Automatic Private IP Adressing saat DHCP tidak tersedia. Fasilitas ini tersedia pada Windows Server 2003. Jika pada Windows versi sebelumnya, konfigurasi alamat IP dapat dikerjakan secara manual ataupun secara dinamis melalui DHCP. JIka suatu client tidak mampu untuk mendapatkan sebuah alamat IP dari sebuah client DHCP, maka layananlayanan jaringan untuk client itu tidak tersedia. Dengan fasilitas Automatic Private IP Adressing pada Windows Server 2003 akan mengotomatisasi proses pemberian alamat IP yang tidak dipakai dalam situasi bahwa DHCP tidak tersedia. Alamat Automatic IP Addressing dipilih dari blok alamat 169.254.0.0 yang disediakan dengan subnet mask 255.255.0.0. Ketika fasilitas Automatic Private IP Addressing digunakan, suatu alamat di dalam rangkaian pengalamatan IP yang disediakan Microsoft dari 169.254.0.1 sampai 169.254.254.254 diberikan ke client. Alamat IP yang diberikan akan dipakai hingga sebuah server DHCP diletakkan.
Pengujian User harus selalu melakukan verifikasi dan pengujian terhadap konfigurasi TCP/IP untuk memastikan bahwa komputer user dapat berhubungan dengan jaringan
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
dan host TCP/IP yang lain.User dapat melakukan pengujian konfigurasi TCP/IP dengan menggunakan ipconfig dan PING.
ipconfig Dengan menggunakan ipconfig, user dapat melakukan verifikasi parameterparameter konfigurasi TCP/IP pada sebuah host melalui command prompt. Parameter tersebut meliputi alamat IP, subnet mask, dan default gateway. Hl ini berguna untuk menentukan apakah konfigurasi itu diinisialisasi atau sebuah alamat IP duplikat dikonfigurasi. Untuk menggunakan ipconfig, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Run. Ketikkan cmd pada bagian Open: kemudian tekan tombol OK. Ketik ipconfig/all kemudian tekan enter.
Gambar 14.4. Tampilan iponfig pada command prompt.
ipconfig biasanya juga digunakan untuk mengetahui informasi konfigurasi (alamat) IP dari komputer tersebut.
PING Setelah
melakukan
verifikasi
konfigurasi
dengan
ipconfig,
user
dapat
menggunakan PING untuk menguji konfigurasi-konfigurasi TCP/IP dan melakukan diagnosa kegagalan koneksi. PING menggunakan pesan-pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request and Echo Reply untuk menentukan apakah host TCP/IP tertentu tersedia dan fungsional.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk menggunakan PING, lakukanlah langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run. Ketikkan cmd pada bagian Open: kemudian tekan tombol OK. Ketik ping [alamat IP yang telah di set] kemudian tekan Enter.
Gambar 14.5. Tampilan hasil PING pada command prompt.
Dari segi client, PING juga digunakan untuk mengetahui apakah sebuah server sedang aktif atau tidak. Caranya dengan melakukan PING terhadap IP Server tersebut.
Keamanan User dapat menggunakan penyaringan paket IP. Hal ini bertujuan untuk keamanan bagi suatu komunikasi yang didasarkan pada sumber, tujuan, dan tipe lalu lintas IP. Penyaringan paket IP akan memungkinkan user untuk menenrukan IP manakah yang akan diamankan, dihalangi, atau diizinkan untuk dapat melintas tanpa dilakukan penyaringan. Akan tetapi yang perlu diingat dari penyaringan ini adalah user harus memastikan bahwa user tidak melakukan konfigurasi filter paket yang terlampau restriktif,
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
yang
mengganggu
fungsionalitas
protocol-protocol
yang
bermanfaat
pada
komputer. User dapat melakukan konfigurasi protokol TCP/IP untuk melakukan penyaringan paket-paket IP yang didasarkan pada: TCP port number UDP port number IP protocol number
Implementasi Filter Paket IP Untuk melakukan implementasi penyaringan paket TCP/IP, user harus melakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Programs Klik Connect to Klik Show All Connections. Klik kanan Local Area Connection. Klik Properties. Pilih Internet Protocol (TCP/IP). Tekan tombol Properties. Tekan tombol Advanced Klik tab Options. Pilih TCP/IP Filtering Tekan tombol Properties. Beri tanda check pada Enable TCP/IP Filtering (All Adapters). Lakukan penambahan penyaringan protocol IP, UDP, dan TCP dengan memilih opsi Permit Only pada tiap protocol. Tekan tombol Add. Masukkan nomor port atau protocol-nya kemudian tekan tombol OK. Setelah selesai tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
IP Routing Routing adalah proses memilih suatu jalur untuk mengirimkan paket-paket yang merupakan suatu fungsi utama IP. Sebuah router (atau yang lazim disebut sebagai gateway)adalah suatu device yang menyampaikan paket-paket dari
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
suatu jaringan fisik ke jaringan fisik lainnya. Ketika sebuah router menerima suatu paket, adapter jaringan menyampaikan datagram-datagram ke Layer IP. IP memeriksa alamat tujuan pada datagram lalu membandingkannya dengan suatu tabel routing IP. Suatu keputusan kemudian ditentukan tentang dimanakah paket itu harus disampaikan. Sebuah router akan menolong LAN dan WAN untuk mencapai konektivitas dan interoperability serta dapat menghubungkan LAN yang memiliki jaringan dengan topologi yang berbeda. Masing-masing paketyang dikirimlan pada sebuah LAN memiliki sebuah header paket yang berisi field-field alamat sumber dan tujuan. Router mencocokkan header paket dengan suatu segmen LAN dan memilih path terbaik untuk paket itu, yang mengoptimisasi kinerja jaringan. Untuk
melakukan
pengambilan
keputusan
routing,
layer
IP
akan
mengonsultasikan sebuah tabel routing yang disimpan di dalam memori. Sebuah tabel routing berisi entri-entri dengan alamat IP pada interface router sampai ke jaringan-jaringan lain yang dapaat dikomunikasikan. Sebuah tabel routing adalah serangkaian entri yang dinamakan route, yang memuat informasi tempat ID jaringan dari internetwork diletakkan. Sebuah tabel routing di dalam sebuah komputer yang mengoperasikan Windows Server 2003 disusun secara otomatis, yang didasarkan pada konfigurasi TCP/IPnya. User dapat melakukan pengamatan sebuah tabel routing dengan melakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run. Ketikkan cmd pada bagian Open: kemudian tekan tombol OK. Ketik route print kemudian tekan Enter.
Routing Statis Proses yang digunakan router untuk memperoleh informasi routing akan berbeda yang didasarkan pada apakah router mengerjakan IP routing yang statis atau dinamis. Routing statis dalah sebuah fungsi IP yang membatai user ke tabel routing tertentu. Routing statis mensyaratkan bahwa tabel-tabel routing disusun dan diperbaharui secara manual. User dapat menggunakan perintah ROUTE pada command prompt untuk melakukan pengaturan terhadap routing table.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tabel 14.2 : Perintah untuk Mengatur Routing Table
Perintah route
add
[network]
Fungsi
mask
[netmask]
Menambah sebuah route
[gateway] route –p add [network] mask [netmask]
Menambah route terus menerus
[gateway] route delete [network] [gateway]
Menghapus sebuah route
route change [network] [gateway]
Memodifikasi sebuah route
route print
Membayangkan tabel routing
route –f
Membersihkan semua route
Routing Dinamis Jika suatu route mengalami perubahan, maka routers yang statis tidak menginformasikan
perubahan
lainnya
dan
router
yang
statis
tidak
mempertukarkan route dengan router yang dinamis. Sebaliknya routing yang dinamis secara otomatis akan memperbaharui tabel routing, yang tentunya mengurangi beban biaya administrative. Akan tetapi, routing dinamis dapat meningkatkan lalu lintas dalam jaringan besar. Routing yang dinamis merupakan suatu fungsi routing protocol, seperti Routing Information Protocol atau Open Shortest Path First. Routing protocol secara berkala akan mempertukarkan route ke jaringan yang dikenali di antara routerrouter dinamis. Bila suatu route berubah, maka router lain akan diinformasikan secara otomatis tentang perubahan tersebut. Pada windows Server 2003, routing protocol yang dinamis tidak diinstal secara default. Oleh karena itu user harus melakukan instalasi dan konfigurasi Routing and Remore Access (RRAS). Untuk melakukan pengaktifan dan konfigurasi RRAS lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Routing and Remote Access. Klik kanan server dan klik Configure and Enable Routing and Remote Access. Akan muncul wizard. Setelah itu tekant tombol Next. Pilih opsi Remote access (dial-up atau VPN) lalu klik Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tampili pilihan apakah menggunakan VPN atau Dial-up. Beri tanda check pada opsi Dial-up kemudian tekan tombol Next. Jika server menggunakan DHCP Server dan user menginginkan untuk mengatur server, pilih opsi Automatically lalu tekan tombol Next. Muncul pesan apakah menggunakan RADIUS. Karena RAS user hanya satu, tidak perlu memakai RADIUS. Oleh karena itu tekan Next. Tekan tombol Finish. Tampil pesan yang menyatakan user harus melakukan konfigurasi alamat IP pada DHCP Relay Agent yang sesuai dengan DHCP Server. Tekan tombol OK. Klik kanan folder DHCP Relay Agent Klik Properties. Ketik alamat IP pada bagian Server Adress, kemudian tekan tombol Add. Tekan tombol OK.
Latihan 1. Berikut ini yang merupakan alamat IP yang benar adalah.. a. 152.118.24.10 b. 267.9.2.7 c. 158.119.256.89 d. 1.8.6.9 e. 254.254.254.254 2. Alamat IP dibawah ini tidak boleh digunakan sebagai host, kecuali.. a. 130.45.0.0 b. 255.255.255.255. c. 127.0.0.1 d. Semua benar e. Semua salah 3. Apakah kegunaan dari perintah PING dalam command prompt? a. Mengetahui IP komputer b. Melakukan instalasi TCP/IP c. Membuat IP dinamis pada komputer d. Mengetes konfigurasi TCP/IP pada komputer e. Semua salah.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
4. User dapat melakukan pengamatan sebuah tabel routing dengan mengetikkan … pada command prompt. a. DCPROMO b. PING c. IPCONFIG d. ROUTE PRINT e. Semua salah.
Soal Praktek 5. Bagaimana cara mencari tahu IP dari sebuah komputer?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 15 DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL PADA WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan protokol DHCP Siswa mampu melakukan instalasi serta konfigurasi pada Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan protokol DHCP Siswa mampu melakukan instalasi DHCP pada Windows Server 2003 Siswa mampu melakukan pembuatan scope alamat IP Siswa mampu mengesahkan DHCP Siswa mampu menerapkan protokol DHCp pada komputer Client.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Dynamic Host Configuration Protocol atau yang lebih dikenal dengan DHCP adalah layanan yang secara otomatis akan memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang meminta IP Address disebut dengan DHCP Client, sedangkan komputer yang memberikan IP Address dikenal dengan DHCP Server.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Dengan adanya DHCP, Administrator tidak perlu lagi untuk memberikan IP Address secara manual, melainkan cukup dengan memberikan suatu referensi pada DHCP Server. IP Address diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. IP Address dipinjamkan dalam waktu tertentu yang dikenal dengan nama lease periode. Lease periode dapat dalam ukuran hari, jam, atau menit.
Instalasi DHCP Server Sebelum user melakukan instalasi server DHCP, user harus melakukan identifikasi terhadap hal-hal berikut: Persyaratan penyimpanan dan hardware untuk server DHCP Komputer-komputer mana yang dapat segera dikonfigurasikan sebagai client DHCP untuk konfigurasi TCP/IP yang dinamis dan komputer mana yang harus dikonfigurasi secara manual dengan parameter konfigurasi TCP/IP yang statis, termasuk alamat-alamat IP yang statis. Tipe-tipe pilihan DHCP dan angka-angkanya ditentukan sebelumnya untuk client DHCP. Instalasi
DHCP
Server
dapat
menggunakan
Windows
Component
pada
Add/Remove Programs yang terdapat pada Contol Panel. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Control Panel. Klik 2 kali Add/Remove Programs. Klik Add/Remove Windows Components. Klik Networking Sevices. Tekan tombol Details. Beri tanda check pada Dynamic Host Configuration Protocl (DHCP). Tekan tombol OK. Tekan tombol Next. Biarkan program bekerja. Jika sistem meminta user memasukkan master Windows Server 2003, masukkan CD ke drive CD. Setelah selesai tekan tombol Finish.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Selain menggunakan fitur Add or Remove Programs yang terdapat pada Control Panel, instalasi DHCP Server juga dapat dilakukan dengan wizard. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan instalasi DHCP Server, ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu Klik All Programs
Klik Administrative Tools Klik Configure Your Server Wizard Akan tampil wizard, kemudian tekan tombol Next. Akan ada pemberitahuan untuk melakukan beberapa hal. Setelah itu tekan tombol Next. Pilih DHCP Server, kemudian tekan tombol Next. Akan muncul informasi instalasi DHCP serta pembuatan scope. Setelah itu tekan tombol Next. Terjadi konfigurasi komponen. Beberapa saat kemudian muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi nama dan deskripsinya kemudian tekan tombol Next. Isi scope dari alamat IP pada bagian Start IP address dan End IP address. Masukkan pula subnet mask-nya. Setelah selesai tekan tombol Next. Ketik alamat IP yang tidak digunakan (karena untuk hal-hal tertentu). IP address ini dapat berupa sebuah scope atau satu alamat IP saja. Untuk menambahnya tekan tombol Add. Jika telah selesai, tekan tombol Next. Atur waktu pemakaian IP yang diberikan, setelah itu tekan tombol Next. Ketik nama domain dan nama server. Setelah itu tekan tombol Resolve sehingga tampil alamat IP pada bagian IP address. Pilih IP dan tekan tombol Add. Setelah itu tekan tombol Next. Ketik nama server WINS Server. Setelah itu tekan tombol Resolve sehingga tampil alamat IP pada bagian IP address. Pilih IP dan tekan tombol Add. Setelah itu tekan tombol Next. Tampil konfirmasi, tekan tombol Yes. Tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
Konfigurasi DHCP Server Hal yang biasanya dilakukan dalam melakukan konfigurasi DHCP adalah dengan membuat scope (jangkauan) terlebih dahulu. Setelah Scope ditentukan, user dapat melakukan konfigurasi terhadap Client.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pembuatan Scope Batas alamat yang diberikan untuk node diatur pada Scope DHCP Server. Untuk menentukan scope ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik DHCP Klik kanan pada nama server Klik New Scope. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi nama dan deskripsi untuk scope, kemudian tekan tombol Next. Masukkan jangkauan alamat IP yang diinginkan pada bagian Start IP address dan End IP address, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address yang tidak boleh digunakan. Jika tidak ada lewatkan saja dan tekan tombol Next. Masukkan Lease periode kemudian tekan tombol Next. Pilih opsi No, I will configure these options later, untuk melakukan konfigurasi DHCP di lain waktu. Tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
Konfigurasi Client Setelah user melakukan pengaturan pada Server, user dapat melakukan pengaturan pada client yang terkoneksi jaringan tersebut. Langkah yang harus dilakukan
adalah
pada
TCP/IP
properties
pilih
opsi
Obtain
IP
Adderss
Automatically atau Obtain IP Address from DHCP Server.
Mengesahkan DHCP Agar DHCP terintegrasi dengan Active Directory dan dapat melayani permintaan dari klien DHCP, maka user harus mengesahkan DHCP Server tersebut. Caranya adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol Klik All Programs
pada start menu
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik Administrative Tools Klik DHCP Server yang belum aktif akan berwarna merah. Untuk mengaktifkannya klik kanan servernya. Klik Authorize. Server akan aktif dan berubah menjadi hijau. Jika beberapa saat belum aktif, klik kanan server dan klik Refresh.
Latihan 1. Benar atau salah, DHCP adalah layanan yang secara otomatis akan memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya, dengan kata lain mendukung pemberian IP dinamis?
Soal Praktek 2. Tuliskan langkah-langkah dalam melakukan instalasi DHCP Server dengan menggunakan Add/Remove Programs!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 16 DNS MICROSOFT WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan mengenai DNS Siswa mampu melakukan instalasi serta konfigurasi DNS Server
pada
Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan DNS Siswa mampu melakukan instalasi DNS pada Windows Server 2003 Siswa mampu melakukan konfigurasi property DNS pada Windows Server 2003 Siswa mampu melakukan konfigurasi DNS melalui Active Directory Siswa mampu melakukan pengujian terhadap konfigurasi DNS yang telah dilakukan. Siswa mampu menceritakan terhadap Reverse Lookup Zone. Siswa mampu menceritakan cara membuat Reverse Lookup Zone pada Windows Server 2003.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
DNS laksana sebuah buku telepon. Masing-masing komputer pada Internet memiliki nama host dan alamat IP. Terutama sekali. Ketika user ingin berhubungan ke komputer lain, user harus memasukkan sebuah nama host. Komputer
user
melakukan
kemudian
penerjemahan
akan nama
menghubungi host
yang
sebuah
user
DNS
sediakan
server ke
ruang
alamat
IP
sebenarnya. Sebelum melakukan implementasi DNS, pembuatan nama-nama komputer yang mudah dikenali sudah dilakukan dengan menggunakan file-file HOSTS yang memuat suatu daftar nama dan alamat IP yang berkaitan. Dalam Internet, file ini dikelola secara terpusat dan masing-masing lokasi akan men-download sebuah salinan yang baru secara periodik. Ketika jumlah komputer dalam Internet bertambah banyak, hal ini menjadi suatu solusi yang tidk dapat dikelola. Akibatnya, DNS dirancang untuk menggantikan file HOSTS yang diurus secara tunggal dengan suatu basis data terdisitribusi yang akan memungkinkan adanya spasi untuk nama berbentuk hirarkis, distribusi administrasi, tipe-tipe data yang dapat diperluas, ukuran database yang tak terbatas secara virtual, dan unjuk kerja yang lebih baik. DNS adalah layanan nama bagi alamat Internet yang menerjemahkan nama-nama domain yang sudah dikenali ke IP numerik. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DNS akan dijelaskan pada modul jaringan.
Instalasi DNS Server Jika program DNS belum terpasang pada Windows Server 2003, user dapat menginstalnya dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Control Panel. Klik dua kali Add or Remove Program
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 16.1. Windows Add or Remove Programs
Tekan tombol Add/Remove Windows Components Akan tampil sebuah wizard, pilih Networking Services.
Gambar 16.2. Windows Component Wizard
Tekan tombol Details. Kemudian akan tampil subkomponennya. Beri tanda check pada Domain Name System (DNS), Tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 16.3. Beri tanda check pada Domain Name Server
Masukkan CD Windows Server 2003, dan tekan tombol Next. Tekan Finish. Untuk melihat hasilnya lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik Administrative Tools Klik DNS. DNS dapat dikonfigurasikan bersamaan ketika user melakukan instalasi Active Directory karena Active Directory menggunakan penamaan DNS.
Konfigurasi DNS Ada dua buah cara untuk melakukan konfigurasi Microsoft DNS Server, yakni menggunakan DNS Manager atau melakukan penyuntingan file konfigurasi DNS secra manual.
Melakukan Konfigurasi Properti DNS Server Karena DNS Server tidak memiliki informasi awal tentang suatu jaringan pemakai, maka DNS Server melakukan instalasi sebagai name server caching only untuk Internet. Hal ini berarti bahwa DNS Server hanya berisi informasi tentang server induk Internet. Bagi kebanyakan konfigurasi DNS Server, informasi tambahan harus diberikan untuk memperoleh informasi yang lebih disukai.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Untuk mengkonfigurasi DNS Server yang baru lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Programs Klik Administrative Tools. Klik DNS. Pilih server, kemudian klik Action pada menubar. Klik Configure The Server. Akan muncul wizard, ikuti instruksi yang ada di dalamnya. User dapat membuat satu zona lookup maju atau lebih. Tipe zona yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: Direktori terpadu yang aktif Zona primer standar Zona sekunder standar Langkah selanjutnya dalam New Zone Wizard adalah membuat zona lookup maju atau kebalikan. Bila user memilih zona maju, maka user harus menyediakan sebuah nama untuk zona yang baru, lalu menentukan sebuah file zona. Kalau user memilih zona lookup Reverse, maka user harus menyediakan nama zona atau ID jaringan, lalu menentukan sebuah file zona. Tekan tombol Finish untuk menurup wizard. Langkah-langkah
di
bawah
ini
adalah
cara
yang
dilakukan
user
dalam
mengkonfigurasi DNS Server dengan menambahkan suatu zona primer. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Programs Klik Administrative Tools. Klik DNS. Klik kanan nama server kemudian klik New Zone. Tekan tombol Next. Pilih opsi Primary Zone, kemudian tekan tombol Next. Pilih opsi To All Domain Controllers in the Active Directory Domain Tekan tombol Next, kemudian Forward Lookup Zone. Tekan tombol Next. Dalam bagian Name, ketikkan nama zona. Tekan tombol Next. Tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Finish.
Konfigurasi DNS Melalui Active Directory Jika server masih merupakan member server atau workgroup maka dapat user fungsikan sebagai domain controller dengan Active Directory, dimana melalui proses ini user juga dapat melakukan konfigurasi DNS. Caranya adalah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik Run. Ketikkan DCPROMO pada bagian Open:. Tekan tombol OK. Tampil informasi kompatibilitas. Tekan tombol Next.
Gambar 16.4. Laporan Kompatibilitas
Pilih opsi Domain controller for a new domain dan tekan tombol Next. Jika ini server satu-satunya yang ada pada jaringan, pilih opsi Domain in new forest kemudian tekan tombol Next. Ketik nama DNSnya lalu tekan tombol Next. Muncul Domain NetBIOS name, tekan tombol Next. Tampil isian untuk lokasi folder basis data dan log, disarankan untuk melewatinya dengan menekan tombol Next. Selanjutnya akan tampil pesan, kemudian pilih opsi Install and configure the DNS server on this computer, and set this computer to use the DNS server as its preffered DNS server. Setelah itu tekan tombol Next. Akan tampil Permission, biarkan dengan default yang diberikan kemudian tekan tombol Next. Isi password kemudian tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tampil summary yang berisi informasi yang akan diproses. Tekan tombol Next. Terjadi konfigurasi, lanjutkan proses hingga komputer restart. Setelah restart, user dapat melihat hasil konfigurasi yang telah dibuat untuk DNS-nya dengan cara sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik DNS
Pengujian User dapat melakukan pengujian terhadap hasil konfigurasi pembuatan DNS melalui langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik DNS Klik kanan servernya Klik Properties. Klik tab Event Logging. Beri tanda check pada opsi yang diinginkan, kemudian tekan tombol Apply. Klik tab Monitoring. Beri tanda check pada opsi A simple query against the DNS server. Tekan tombol Test Now untuk mengujinya. Hasilnya akan terlihat pada bagian Test results. Setelah selesai, tekan tombol OK.
Reverse Lookup Zone Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, DNS akan memetakan nama domain ke alamat IP. Reverse Lookup Zone adalah proses sebaliknya, yaitu mematakan alamat IP ke nama domain. Reverse Lookup Zone jarang dipakai. Reverse Lookup Zone biasanya digunakan untuk melacak kesalahan jika terjadi problem pada
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
pencarian nama alamat. Untuk membuat reverse lookup zone ikuti langkahlangkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik DNS Klik kanan folder Reverse Lookup Zone Klik New Zone. Akan tampil wizard, tekan tombol Next. Pilih tipe zone Primary, kemudian tekan tombol Next. Akan tampil wizard, ikuti default dan tekan tombol Next. Isi alamat jaringan pada bagian Network ID. Tekan tombol Next. Akan tampil Dynamic Update, ikuti default dan tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
Latihan 1. Apakah kegunaan dari DNS Server itu? 2. Apakah yang dimaksud dengan Reverse Lookup Zone itu? 3. DNS kepanjangan dari… a. Data Name System b. Domain Name System c. Data Name Server d. Domain Name Server
Soal Praktek 4. Lakukan instalasi DNS Server!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 17 WEB SERVER PADA WINDOWS SERVER 2003
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan Web Server Siswa mampu melakukan instalasi serta konfigurasi Web Server pada Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan Web Server Siswa mampu melakukan instalasi Web Server pada Windows Server 2003 Siswa mampu membuat website dan meletakkannya pada web server Siswa mampu menguji apakah web server yang dibuat dapat berjalan sesuai keinginan
Berkembangnya Internet beberapa tahun ini menjadikan bisnis hosting terus meningkat. Sejalan dengan meningkatnya tempat penyewaan hosting tersebut, pemahaman dan penguasaan dalam bidang jaringan sangat mutlak diperlukan, khususnya yang berhubungan dengan Web Server. Bagian ini akan memberikan penjelasan mengenai Web Server di Internet Informatin Servis 6.0 yang merupakan suatu layanan berbasiskan protokol HTTP
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
yang bekerja secara default di port TCP 90 sedangkan untuk secure HTTP menggunakan SSL Port 443. Client menghubungi web server menggunakan HTTP Client atau web Client seperti Internet Explorer, Mozila, dll. Client menghubungi Web server dengan memasukkan URL Address.
Instalasi Web Server Web Server adalah komponen pada Windows Server 2003 yang dapat diinstal melalui Control Panel. Caranya dengan melakukan langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Control Panel. Klik 2 kali Add/Remove Programs. Klik Add/Remove Windows Component. Pilih Internet Information Services (IIS), tekan tombol Details. Beri tanda check pada IIS Manager dan World Wide Web Services. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol Next dan masukkan Windows Server 2003. Tekan tombol Finish.
Membuat Website
Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Internet Information Services. Klik kanan pada Web Sites kemudian klik New. Klik Web Site. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi deskripsi untuk web, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address dan TCP Port. Setelah selesai, tekan tombol Next. Masukkan home direktori untuk Web Site dengan menekan tombol Browse.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Next. Lewati saja dan kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish jika sudah selesai.
Pengujian Web Server Untuk mencoba web server, buka browser kemudian pada ketikkan URLnya. URL dapat berupa hal berikut: Menggunakan IP Address Menggunakan Nama Host Menggunakan nama domain Untuk mengakses web server menggunakan nama domain, harus ada DNS Server.
Latihan 1. Apakah kegunaan dari Web Server itu? 2. Berikut ini, manakah yang bukan sebuah URL site? a. http://www.indonesia.id b. http://152.118.25.99/indo/ c. http://indonesia/ d. Semua benar e. Semua salah 3. URL site dapat diambil dari.. a. nama domain b. alamat IP c. Keduanya benar d. Keduanya salah
Soal Praktek 4. Tuliskan langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat sebuah web server!
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
5. Jika seseorang ingin membuat sebuah site pada web server, langkah apakah yang harus dilakukan?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 18 FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) SERVER
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan mengenai FTP Server Siswa mampu melakukan instalasi serta konfigurasi FTP Server pada Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan mengenai FTP Server Siswa mampu melakukan instalasi FTP Server pada Windows Server 2003 Siswa mampu membuat sebuah FTP site Siswa mampu menguji apakah FTP site yang dibuat dapat berjalan sesuai keinginan
FTP server merupakan aplikasi internet untuk mengirim dan mengambil file di Internet. FTP Server di Internet Information System 6.0 merupakan suatu layanan pengiriman dan pengambilan file berbasiskan protokol FTP (File Transfer Protocol) yang bekerja secara default di port TCP 21. Client menghubungi FTP server menggunakan FTP Client, misalnya FTP Command Prompt atau software FTP Client lainnya. Selain itu dapat juga menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, dll.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Client menghubungi FTP Server dengan memasukkan URL Address(dengan format ftp://.....).
Instalasi FTP Server Seperti komponen lain yang dapat ditambah atau dapat pula dikurangi, untuk menambah user harus masuk ke Control Panel, kemudian pilih Add/Remove Program. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut:
Tekan tombol
pada start menu
Klik Control Panel. Klik 2 kali Add/Remove Programs. Klik Add/Remove Windows Component. Pilih Internet Information Services (IIS), tekan tombol Details. Beri tanda check pada IIS Manager, Common Files dan FTP Service. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol Next dan masukkan Windows Server 2003. Tekan tombol Finish.
Membuat FTP Site Untuk membuat FTP Site langkah yang harus dilakukan pada dasarnya sama seperti membuat website. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Internet Information Services. Klik kanan nema server kemudian klik New. Klik FTP Site. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi deskripsi untuk FTP, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address dan TCP Port. Setelah selesai, tekan tombol Next. Pilih opsi Do not isolate, kemudian tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Masukkan home direktori untuk FTP Site dengan menekan tombol Browse. Tekan tombol Next. Lewati saja dan kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish jika sudah selesai.
Pengujian FTP Site Untuk mencoba FTP server, buka browser kemudian pada ketikkan URLnya. URL dapat berupa hal berikut: Menggunakan IP Address Menggunakan Nama Host Menggunakan nama domain Menggunakan IP Address dan nomor port Untuk mengakses FTP server menggunakan nama domain, harus ada DNS Server.
Latihan 1. Apakah yang dimaksud dengan FTP Server? 2. Di bawah ini yang merupakan URL untuk ftp server. Kecuali.. a. http://www.signftp.com b. ftp://112.145.24.10 c. http://komputer-ftp d. ftp://112.67.12.5:2121
Soal Praktek 3. Tuliskan langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat sebuah web server! 4. Jika seseorang ingin membuat sebuah site pada web server, langkah apakah yang harus dilakukan?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
BAB 19 FILE DAN PRINT SERVER
Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menceritakan tentang file dan print server Siswa mampu melakukan instalasi serta konfigurasi file dan print server pada Windows Server 2003.
Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menceritakan File dan Print Server Siswa mampu imelakukan nstalasi File Server pada Windows Server 2003. Siswa mampu menceritakan mengenai Distributed File System Siswa mampu membuat Distributed File System pada Windows Server 2003. Siswa mampu melakukan instalasi Printer Server pada Windows Server 2003. Siswa mampu melakukan konfigurasi Printer Server pada Windows Server 2003.
Komputer user yang terhubung ke jaringan memungkinkan user memanfaatkan fasilitas File Server dan Print Server. Dengan melakukan instalasi File Server dan Print Server, maka semua komputer yang terhubung ke jaringan LAN dapat menggunakan fasilitas tersebut secara bersamaan.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Instalasi File Server Jika user telah melakukan instalasi file atau direktori secara sharing, maka file atau direktori tersebut dapat digunakan secara bersamaan dari Client. Akan tetapi, sebelum file tersebut dapat dieksekusi dari Client, user harus melakukan instalasi atau menjadikan file tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua pemakai dalam jaringan. Untuk melakukan instalasi file atau direktori yang ada di Server agar dapat digunakan oleh semua pemakai dalam jaringan lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Configure Your Server. Klik Add Shared Folder. Akan tampil wizard, setelah itu tekan tombol Next.
Gambar 19.1. Wizard Add a Share Folder
Masukkan folder yang akan di-share, gunakan bantuan tombol Browse…. Tekan tombol Next. Masukkan nama folder share pada bagian Share Name. Lakukan pengisian pula untuk deskripsi dan pengaturan lainnya. Setelah itu tekan tombol Next. Pilih salah satu opsi, kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Tekan tombol Close.
Distributed File System (DFS) User dapat pula membuat folder share menjadi sebuah service yang bernama DFS. Dengan DFS, user dapat menempatkan folder share pada Active Directory. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Distributed File System
Gambar 19.2. Windows Distributed File System
Akan tampil windows baru, klik Action pada menubar. Klik New Root.
Gambar 19.3. Menambah sebuah root baru
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan tampil wizard, kemudian tekan tombol Next. Pilih opsi Domain root jika Windows Server 2003 menggunakan Active Directory, kemudian tekan tombol Next.
Gambar 19.4. Pilih opsi domain root.
Masukkan nama domain, kemudian tekan tombol Next. Ketik
nama
servernya.
Gunakan
tombol
Browse…
untuk
membantu
mencarinya. Setelah itu tekan tombol Next. Isi nama root dan informasi lainnya. Setelah itu tekan tombol Next. Tentukan folder sharenya. Gunakan tombol Browse… untuk membantu mencarinya. Setelah itu tekan tombol Next. Tampil informasi yang akan diproses kemudian tekan tombol Finish.
Membuat Distributed File System Link Setelah host server dibuat, user dapat memulai membuat distributed file system link untuk menghubungkan folder-folder dari server-server yang akan digunakan. Untuk dapat membuatnya, server-server yang foldernya akan diakses secara sentral harus terhubung, dan folder tersebut harus dibuat dan di-share terlebih dahulu. Untuk membuat Distributed File System Link ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Distributed File System
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pilih server. Klik Action pada menubar Klik New Link. Ketik nama link pada bagian Link name. Pada bagian Path to target (shared folder), tentukan folder dari servernya. Gunakan bantuan tombol Browse…. Setelah itu tekan tombol OK.
Membuat Replika Folder Sebelum user membuat replica, server lain harus dalam keadaan terhubung. Untuk membuat replika folder ikuti langkah-langkah berikut: Buat sebuah folder pada server yang akan ditempati oleh hasil replika kemudian share folder tersebut (ikuti langkah untuk membuat folder share yang telah dijelaskan sebelumnya). Tekan tombol
pada start menu
Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Distributed File System Pilih server hngga terlihat folder-foldernya Klik kanan folder yang akan dibuat replikanya. Klik New Target. Akan tampil window baru untuk membuat replika baru. Tentukan server dan folder tempat replika tersebut. Setelah itu tekan tombol OK. Akan tampil pesan bahwa target dapat direplika. Tekan tombol Yes. Akan tapil wizard, kemudian tekan tombol Next. User dapat memilih folder mana yang akan menjadi master, kemudian tekan tombol Next. Akan tampil pilihan tologinya, default yang diberikan adalah Ring. Setelah itu tekan tombol Finish. Untuk menguji hasil pembuatan replika, buat file pada folder master. Setelah beberapa saat (tergantung saat pengaturan), akan tampil file yang dibuat tersebut pada folder share yang berada di server tempat hasil replika.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Mengecek Status Setelah dilakukan pengaturan, user dapat mengecek status dari sistem ini pada masing-masing foldernya dengan cara berikut: Klik kanan folder yang akan dicek statusnya Klik Check Status.
Instalasi Print Server Sama seperti file, printer juga dapat dimanfaatkan secara bersamaan oleh semua komputer yang terhubung ke jaringan LAN. Akan tetapi tentu saja selain harus diinstal di server, user juga harus melakukan instalasi di Client.
Instalasi Printer di Server Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menginstal; printer di komputer server. Salah satunya adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Printer and Faxes.
Gambar 19.5. Window Printer and Faxes.
Klik Add Printer. Akan muncul wizard, tekan tombol Next. Pilih opsi Local Printer Attached to this computer dan beri tanda check pada Atomatically detect and install my Plug and Play Printer, jika user telah memasang printer yang mendukung Plug And Play dan dalam keadaan ON. Setelah itu tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 19.6. Pilih local printer attached to the computer.
Ikuti petunjuk yang ada. Masukkan CD instalasi printer yang biasanya disertakan bersama dengan printer dalam kemasan, jika diperlukan. Tekan tombol Finish jika selesai.
Instalasi Printer di Client Untuk menambah jumlah atau printer baru jaringan hingga dapat dimanfaatkan oleh semua komputer dalam jaringan, maka printer tersebut harus di-sharing. Prosedurnya sama seperti yang telah dijelaskan. Hanya printer sebelum dapat digunakan dari Client, harus dilakukan instalasi pada masing-masing Client dengan melakukan langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Printer and Faxes. Klik File pada menubar. Klik Add a printer. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Pilih Network Printer or a printer attached to another computer kemudian tekan tombol Next. Spesifikasikan nama printer atau alamat printer jaringan. User juga dapat melakukan pencarian printer yang dimaksud. Pilih salah satu opsi (sebaiknya pilih Browse for a printer) tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Gambar 19.7. Spesifikasi Printer
Ikuti langkah selanjutnya.
Konfigurasi Printer
Memberikan Izin atas Print Server Setelah dibuatkan printer jaringan maka semua user dapat menggunakan printer tersebut karena standar hak yang diberikan adalah group everyone. Jika user ingin
melakukan
pengaturan
terhadap
user
atau
group
tertentu
untuk
menggunakan printer jaringan, lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Printer and Faxes. Klik kanan printer yang akan diatur penggunanya kemudian klik Properties. Klik tab Security. Pilih group Everyone dan tekan tombol Remove. Tekan tombol Add. Ketik nama user atau group, gunakan tombol Check Names untuk memeriksa kebenarannya. Setelah itu tekan tombol OK. Lakukan pengaturan kemampuan user. Jika telah selesai, tekan tombol OK.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Menambahkan Driver Printer Supaya Client dapat melakukan download secara otomatis, driver printer yang terpasang
pada
server
ketika
proses
instalasi
server,
maka
user
harus
menambahkan driver printer tersebut pada server sesuai dengan sistem operasi Client-nya. Untuk lebih jelasnya lakukan langkah-langkah berikut: Tekan tombol
pada start menu.
Klik Printer and Faxes. Klik kanan printer sharenya kemudian klik Properties. Klik tab Sharing. Tekan tombol Additional Drivers. Beri tanda check untuk driver yang hendak ditambahkan. Setelah itu klik OK. Masukkan CD Rom Windows Server 2003 dan terjadi proses penyalinan file. Ikuti langkah selanjutnya hingga selesai.
Latihan 1. Benar atau salah, printer yang sudah diinstal di server langsung dapat digunakan oleh semua client? 2. Di bawah ini yang merupakan fitur pada control panel untuk mengatur printer adalah.. a. Printer and Scanner b. Add / Remove Programs c. Printer and Faxes d. Printer Hardware
Soal Praktek 3. Lakukan instalasi printer di Server! 4. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika printer jaringan diinstal pada client?
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
KUNCI JAWABAN
BAB 1 1. C.
3. B.
2. A.
4. Benar
BAB 2 1. E.
3. A.
2. A. 4. Workgroup adalah salah satu atau beberapa komputer yang tergabung dalam satu nama workgroup. Tiap user dapat bergabung ke dalam workgroup dengan menspesifikasi nama workgroupnya. User yang ingin bergabung tidak memerlukan izin khusus. 5. Benar 6. Lihat pada cara instalasi Windows XP di BAB 2.
BAB 3 1. A. 2. B. 3. C. 4. B. 5. (Jawaban ini relatif, jika tidak sesuai, bukan berarti jawabannya salah) Klik kanan XP.txt Klik Copy Buka atau pergi ke Desktop Klik kanan pada desktop Klik Paste Klik kanan XP.txt yang ada di desktop dan Klik Rename (aksi ini dapat diganti dengan memilih file XP.txt dan kemudian menekan tombol F2 pada keyboard)
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Ganti menjadi WindowsXP.txt kemudian tekan Enter. Klik kanan pada desktop Klik New Klik Folder Ketikkan SistemOperasi untuk nama folder Klik kanan pada file WindowsXP.txt. Klik Cut. Klik 2 kali folder SistemOperasi Klik kanan pada area kosong (putih) dalam folder Klik Paste. Tutup folder dengan menekan tombol X di sudut kanan atas. Klik kanan ikon folder SistemOperasi yang ada di desktop Klik Send To. Klik Compressed (Zipped) Folder.
BAB 4 1. C.
2. D.
3. E.
4. Standby tidak menyimpan status terakhir dari komputer ke dalam disk, maka user akan kehilangan informasi yang belum disimpan jika listrik mati mendadak. Hibernate adalah keadaan dimana komputer akan melakukan shut down untuk menghemat listrik, akan tetapi menyimpan semua yang ada di memori ke dalam hard disk. 5. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Buka fitur Power Options
pada Control Panel
Kik tab Advanced Beri tanda check pada bagian Prompt for password when computer resumes from standby Tekan tombol OK
BAB 5 1. B.
2. D.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
3. B.
5. A dan C.
4. Salah. 6. Tekan tombol
pada start menu
Tekan menu search
yang terdapat pada start menu
Pilih All files and Folders Ketik My Music Tekan tombol Search.
BAB 6 1. D
4. A dan B
2. A dan C
5. D
3. A dan D 6. Ikuti langkah-langkah berikut: Buka Network Connections Klik dua kali pada ikon dial up Ketikkan username telkomnet@instan dan password telkom Tekan tombol OK Komputer akan melakukan dial. Jika sudah, maka akan muncul ikon dial up di sudut kanan bawah layar monitor.
BAB 7 1. C.
3. D dan E.
2. A. 4. Ikuti langkah berikut: Buka System Restore Wizard Pilih Create a restore point dan tekan tombol Next Masukkan nama pada bagian Restore point description, sebagai identitas titik restore yang user buat. System Restore secara otomatis
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
akan menambahkan tanggal dan waktu titik restore dibuat. Tanggalnya adalah 1 hari setelah pembuatan dan waktunya adalah sama. Setelah itu tekan tombol Create 5. Ikuti langkah berikut: Buka Scheduled Tasks Klik dua kali Add Scheduled Task Ikuti instruksi yang terdapat dalam Scheduled Task Wizard
BAB 8 1. A & B 2. D 3. A & B 4. D 5. Ikuti langkah-langkah berikut: Buka Device Manager Klik dua kali hardware yang akan diupdate drivernya Klik tab Driver Tekan tombol update driver Ikuti langkah selanjutnya, setelah selesai tekan tombol OK
BAB 9 1. B.
3. Salah.
2. D.
4. C.
5. Untuk menginstalasi printer lakukan hal-hal berikut ini: Hubungkan printer ke komputer dan nyalakan printer Buka fitur Printer and Faxes
dalam Control Panel
Klik menu File pada menu bar Klik Add Printer Akan muncul Add Printer Wizard, tekan tombol Next
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Pilih opsi Local printer or stand-alone network printer. Hilangkan tanda check pada Automatically detect and install my Plug and Play printer. Setelah itu tekan tombol Next. Pilih port yang akan digunakan. Biasanya komputer menggunakan port parallel (LPT1) untuk mengirim informasi pada printer yang terhubung langsung. Pilih opsi Use following port, dan pilih port yang ada. Kemudian tekan tombol Next. Pilih printer yang digunakan. Atau jika printer menyertakan disk istalasi, tekan tombol Have Disk. Ikuti langkah-langkah selanjutnya. Jika telah selesai, maka akan muncul ikon printer yang telah diinstal dalam folder Printer and Faxes.
BAB 10 1. C 2. A. 3. Salah. 4. Perbedaan
BAB 11 1. Benar 2. D. 3. A. 4. B. 5. C. 6. LIhat cara instalasi Active Directory pada bab 11
BAB 12 1. B. 2. C. 3. A. 4. B.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
5. Ikuti langkah-langkah berikut ini: Tekan tombol start pada start menu. Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Active Directory Users and Computers. Akan muncul window baru, kemudian pada bagian kiri windows tersebut, klik tanda + pada ikon server sehingga akan tampil folder-folder yang ada. Klik kanan folder Users Klik New Klik User Isi nama user dan informasi lain sesuai dengan keinginan kemudian tekan tombol Next. Isi password untuk user tersebut. Pilih opsi User cannot change password. Kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
BAB 13 1. Benar. 2. C. 3. C. 4. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Manage Your Server Klik Add shared folders Akan tampil wizard, kemudian tekan tombol Next. Pada bagian Folder path, masukkan folder yang akan di share. Gunakan bantuan tombol Browse… untuk menemukannya. Setelah itu tekan tombol Next. Isi informasi yang dibutuhkan kemudian tekan tombol Next. Berikan izin dengan memilih opsi yang ada, antara lain sebagai berikut: Jika opsi telah dipilih tekan tombol Next. Tekan tombol Finish.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Akan tampil status pembuatan folder, kemudian tekan tombol Close untuk menutupnya. 5. Ikuti langkah-langkah berikut: Klik kanan pada folder share yang akan dibuat nama lain Klik Sharing and Security Tekan tombol New Share… Ketik nama folder (WindowsServer2003) dan deskripsi dari folder tersebut. Tekan tombol Permissions… Atur user dan group sesuai dengan yang keinginan, termasuk hak izinnya. Setelah selesai, tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK.
BAB 14 1. A, D, dan E. 2. D. 3. D 4. D. 5. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombolstart pada start menu Klik Run. Ketikkan cmd pada bagian Open: kemudian tekan tombol OK. Ketik ipconfig/all kemudian tekan enter.
BAB 15 1. Benar 2. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start dari start menu. Klik Control Panel.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Klik 2 kali Add/Remove Programs. Klik Add/Remove Windows Components. Klik Networking Sevices. Tekan tombol Details. Beri tanda check pada Dynamic Host Configuration Protocl (DHCP). Tekan tombol OK. Tekan tombol Next. Biarkan program bekerja. Jika sistem meminta user memasukkan master Windows Server 2003, masukkan CD ke drive CD. Setelah selesai tekan tombol Finish.
BAB 16 1. DNS server melakukan penerjemahan nama host yang user sediakan ke alamat IP sebenarnya. 2. DNS akan memetakan nama domain ke alamat IP. Reverse Lookup Zone adalah proses sebaliknya, yaitu mematakan alamat IP ke nama domain. 3. D 4. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik Control Panel. Klik dua kali Add or Remove Program Tekan tombol Add/Remove Windows Components Akan tampil sebuah wizard, pilih Networking Services. Tekan tombol Details. Kemudian akan tampil subkomponennya. Beri tanda check pada Domain Name System (DNS), Tekan tombol OK. Masukkan CD Windows Server 2003, dan tekan tombol Next. Tekan Finish.
BAB 17
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
1. Web Server berguna untuk meletakkan sebuah website agar dapat diakses melalui Internet. 2. E. 3. C. 4. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik Control Panel. Klik 2 kali Add/Remove Programs. Klik Add/Remove Windows Component. Pilih Internet Information Services (IIS), tekan tombol Details. Beri tanda check pada IIS Manager dan World Wide Web Services. Tekan tombol OK. Tekan tombol OK. Tekan tombol Next dan masukkan Windows Server 2003. Tekan tombol Finish. 5. Ikuti langkah-langkah berikut Tekan tombol start pada start menu Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Internet Information Services. Klik kanan pada Web Sites kemudian klik New. Klik Web Site. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi deskripsi untuk web, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address dan TCP Port. Setelah selesai, tekan tombol Next. Masukkan home direktori untuk Web Site dengan menekan tombol Browse. Tekan tombol Next. Lewati saja dan kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish jika sudah selesai.
BAB 18
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
1. FTP server merupakan aplikasi internet untuk mengirim dan mengambil file di Internet. FTP Server di Internet Information System 6.0 merupakan suatu layanan pengiriman dan pengambilan file berbasisikan protokol FTP (File Transfer Protocol) yang bekerja secara default di port TCP 21. 2. A & C 3. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Internet Information Services. Klik kanan nema server kemudian klik New. Klik FTP Site. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi deskripsi untuk FTP, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address dan TCP Port. Setelah selesai, tekan tombol Next. Pilih opsi Do not isolate, kemudian tekan tombol Next. Masukkan home direktori untuk FTP Site dengan menekan tombol Browse. Tekan tombol Next. Lewati saja dan kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish jika sudah selesai. 3. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu Klik All Programs Klik Administrative Tools Klik Internet Information Services. Klik kanan nema server kemudian klik New. Klik FTP Site. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Isi deskripsi untuk FTP, kemudian tekan tombol Next. Masukkan IP Address dan TCP Port. Setelah selesai, tekan tombol Next. Pilih opsi Do not isolate, kemudian tekan tombol Next. Masukkan home direktori untuk FTP Site dengan menekan tombol Browse. Tekan tombol Next.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
Lewati saja dan kemudian tekan tombol Next. Tekan tombol Finish jika sudah selesai.
BAB 19 1. Salah. 2. C. 3. Ikuti langkah-langkah berikut: Tekan tombol start pada start menu. Klik All Programs. Klik Administrative Tools. Klik Manage Your Server. Klik Add Printer. Akan muncul wizard, tekan tombol Next. Pilih opsi Local Printer Attached to this computer dan beri tanda check pada Atomatically detect and install my Plug and Play Printer, jika user telah memasang printer dan dalam keadaan ON. Setelah itu tekan tombol Next. Ikuti petunjuk yang ada. Masukkan CD instalasi printer yang biasanya disertakan bersama dengan printer dalam kemasan, jika diperlukan. Tekan tombol Finish jika selesai. 4. Ikuti langkah-langkah berikut Tekan tombol start pada Windows. Klik Printer and Faxes. Klik File pada menubar. Klik Add a printer. Akan muncul wizard, kemudian tekan tombol Next. Pilih Network Printer or a printer attached to another computer kemudian tekan tombol Next. Spesifikasikan nama printer atau alamat printer jaringan. User juga dapat melakukan pencarian printer yang dimaksud. Pilih salah satu opsi (sebaiknya pilih Browse for a printer) tombol Next. Ikuti langkah selanjutnya.
Sistem Operasi Windows, Windows XP dan Windows Server 2003
DAFTAR PUSTAKA ---.
2002.
Panduan
Lengkap
Microsoft
Windows
XP
Professional.
Yogyakarta: ANDI. Tutang. 2005. Mendesain dan Mengimplementasikan Jaringan Modern Berbasis Microsoft Windows Server 2003. Jakarta: Datakom Lintas Buana. Wirija, Sudantha. 2005. Microsoft Windows Server 2003. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wikipedia.org. http://en.wikipedia.org. Diakses Maret dan April 2006.