SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM BANYUBENING BOYOLALI MERRY KURNIA HAPPYANTO,SRI HUNING A,Yustina Retno W Teknik Informatika Universitas Sahid Surakarta Email:
[email protected] ABSTRACT Today, Banyubening Hospital still use the manual information system which the data of patients are done by written the file. This method has some weaknesses, such as human error or takes a long time. The purpose of the research is to develop information system inpatient at RSI Banyubening Boyolali. The development system is the processing data of inpatient that is done by human before is changed to be computer based system. The changing is needed in order to make easier processing data and present information well to avoid some weaknesses hat are often found in the system manual processing. Keywords: Hospital, Information System, McCall Method 1.
Pendahulan Salah satu jenis pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang mengelola sarana pelayanan kesehatan, yaitu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap yang dikelola oleh Pemerintah. Rumah Sakit sekarang ini selain sebagai pelayanan medis juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan penelitian. 1.1.1. Sistem Al Fatta (2007:3), mengutip pendapat Murdick dan Ross (1993), definisi sistem adalah “seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama”. Dan menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts yang diterjemahkan oleh Jogyanto dan Hartono (2004:2), “Sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan yang komplek di dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum”. Sedangkan menurut Amsyah (2004:4) “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi”. Adapun pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Sedangkan menurut Amsyah (2004:4) “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi”. Adapun pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. 1.2. Informasi Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya (Nugroho, 2004:6). Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Agar informasinya yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak menejemen dalam mengambil keputusan. 2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang mebutuhkan. 3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan. 1.3. Sistem Informasi Rawat Inap Rawat inap adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan bagi pasien yang memerlukan tindakan medis, keperawatan dan non medis lebih lanjut, (dalam kurun waktu tertentu) yang membutuhkan perawatan rawat inap di rumah sakit (hospitalization), hal ini dikarenakan penyakit yang diderita oleh pasien dianggap memerlukan perawatan yang intensif oleh tenaga medis, keperawatan dan non medis untuk mencapai kesehatan yang optimal (Undang-undang RI No.44 Tahun 2009). 1.4. Metode McCall Menurut McCall yang dikutip oleh Winarsih (2009:2) mengusulkan kategori yang berguna mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perangkat lunak. Fokusnya terdapat pada tiga hal penting produk perangkat lunak karakteristik operasional, kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Faktor-faktor kualitas perangkat lunak McCall terdiri dari: a) Kebenaran Kebenaran adalah tingkat dimana program memenuhi spesifikasinya dan memenuhi sasaran. b) Reliabilitas
Reliabiltas adalah tingkat dimana sebuah program dapat diharapkan melakukan fungsi yang diharapkan dengan ketelitian yang diminta. c) Efisiensi Efisiensi adalah jumlah sumber daya penghitungan kode yang diperlukan oleh program untuk melakukan fungsinya. d) Integritas Integritas adalah tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat di kontrol. e) Usabilitas Usabilitas adalah kemudahan mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengintrepretasikan output suatu program. f) Maintanabilitas Maintanabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program. g) Flexibilitas Flexibilitas adalah usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional. h) Testabilitas Testabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk menguji sebuah program untuk memastikan apakah program melakukan fungsi–fungsi yang dimaksudkan. i) Portabilitas Portabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari satu perangkat keras dan atau lingkungan. j) Reusabilitas Reusabilitas adalah tingkat dimana sebuah program (bagian dari suatu program) dapat digunakan kembali di dalam aplikasi lain. k) Interoperabilitas Interoperabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk merangkai satu sistem dengan yang lainnya. Kualitas software diukur dengan metode penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan dalam metode McCall adalah: Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn Dimana: Fa = nilai total dari faktor a w1 = bobot untuk kriteria ke-1 c1 = nilai untuk kriteria ke-1 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: Teknik pengambilan data berdasarkan dari sumber-sumber data yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut : 1. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin. 2. Interview Selain melalui observasi, penulis juga mendapatkan data-data yang dibutuhkan melalui interview dengan orang yang terlibat seperti petugas rumah sakit. 3. Literatur Literatur atau studi kepustakaan dilakukan dengan mengambil data dari buku, jurnal, ataupun artikel mengenai teori dan langkah-langkah dalam pembuatan aplikasi. Sehingga Penulis dapat menggunakannya sebagai dasar landasan teori dan perancangan pembuatan aplikasi sistem informasi. 3. 3.1.1.
Analisis dan Perancangan Sistem Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada saat ini proses Rawat Inap di Rumah Sakit Banyubening Boyolali masih terjadi secara manual. Hasil Rawat Inap hanya berdasarkaan pada laporan hasil studi Pasien dalam satu semester, hal ini dapat dilihat dalam diagram FlowChart Rawat Inap pada Gambar 3.1.
Alur Rawat Inap
PASIEN
BAGIAN PENDAFTARAN
DOKTER
Apoteker
ADMINISTRASI
PIMPINAN
Start
Pasien datang kerumah sakit
Cek id pendaftaran pasien
Tidak
Pasien sudah terdaftar?
Ya
From pendaftaran pasien baru
Diagnosa dan konsul dokter
Mengisi Form
Ya Pendaftaran rawat inap untuk pasien
penyakit memungkinkan fasilitas?
Pendaftaran kamar pasien
Tidak
Pasien dalam perawatan Pemeriksaan dokter Menerima resep visit resep visit
Meracik dan menyerahkan obat
Rujukan
menebus resep
Menerima obat
Pasien dinyatakan sembuh? Tidak
Ya Tidak
Rekam Medik
Pulang dengan APS
Pasien Pulang
Keluarga pasien mengisi dan menyetujui form APS
Ya
membuat surat rujukan mutasi Menghitung Pembayaran
Pembuatan Laporan
Laporan
selesai
Gambar 3.1. Diagram FlowChart Rawat Inap Sistem yang Berjalan Kelemahan dari sistem manual ini adalah hasil Rawat Inap hanya bergantung pada satu data keadaan pasien. Kelemahan lain dari sistem Rawat Inap secara manual ini, apabila pasien tidak mempunyai data lengkap maka proses rekam medic menjadi lama. Memberikan pelayanan yang tertunda, maka akan timbul permasalahan yang baru terhadap kondisi pasien dan membuat analisa dokter lambat 3.1.2. Analisis Sistem Yang Diusulkan Sistem yang dikembangkan didasarkan pada sistem yang ada dan yang digunakan sebelumnya. Apabila sistem yang lama proses pengolahannya masih secara manual, maka pada sistem yang baru semua dilakukan secara terkomputerisasi dalam satu aplikasi lebih menghemat waktu, praktis dan efesien. Aplikasi yang dapat mengolah serta memberikan kemudahan kepada setiap penggunanya. Sehingga pengolahan data dan informasi yang cepat, tepat, jelas dan lebih akurat akan terpenuhi. 3.1.3. Perancangan Sistem Use case diagram akan menggambarkan relasi/keterhubungan antara actor dengan sistem. Use case diagram akan menunjukkan “main goal” yang ingin didapatkan actor dari suatu sistem. Aktor yang terlibat dalam sistem adalah Pendaftaran, Dokter, Administrasi, Apotik, Pimpinan dan Admin. Hubungan antara aktor dengan use case diagram dijelaskan pada Gambar 3.2. Admin melakukan update/Input data Kamar, Data Obat, data Fasilitas Perawatan dan data Pasien. Pasien melakukan Registrasi dengan memberikan data ke Bag Pendaftaran. Dokter memberikan pelayanan pemeriksaan ke pasien dan menghasilkan data rekam medis pasien. Pimpinan menerima hasil pelaporan. Sedangkan konfigurasi sistem meliputi pengaturan sistem dan pembatasan hak akses untuk user, termasuk menu apa saja yang dapat digunakan oleh masing-masing user. m aintenance data pasien
bag. pendaftaran
m eli hat rekam medi s pasien Dokter i nstal dan konfi gurasi <
> m emeriksa pasien
m aintenance data kamar
m emberikan di agnosa <>
m aintenance data obat m enuli s resep obat <>
<>
<> Adm in m aintenance data dokter
m engisi rekam m edis Apotik m aintenance data fasi li tas m enyerahkan obat
Adm ini strasi
m enghitung total pem bayaran pasien
m aintenance data rekam m edis pasien <>
pengol ahan transaksi
Pengol ahan l aporan
<>
m eli hat laporan
Pi mpi nan
Gambar 2: Use Case Diagram Class Diagram Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem. Sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas. Class atau kelas adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan properti, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Untuk memudahkan pandangan tentang sistem rawat inap ini, kelompok objek-objek dalam sistem dikelompokkan dalam kelas yang saling berelasi seperti terlihat dalam Gambar 3.11. trans_rawat_inap memiliki relasi dengan dokter, kamar dan pasien. Trans_inap akan berelasi dengan kamar dan pasien. Trans_biaya_pengguna_obat akan berelasi dengan obat dan pasien. Trans_biaya_fasilitas akan berelasi dengan pasien dan biaya fasilitas. Selain itu terdapat trans_mutasi pasien yang juga berelasi dengan pasien.
3.1.4.
Gambar 3: Class Diagram 4. 4.1. 4.1.1.
Implementasi dan Pengujian Sistem Implementasi Sistem Antarmuka Halaman Utama Pada saat pertama dijalankan, menu yang muncul pada aplikasi sistem informasi rawat inap ini hanya terdapat informasi tentang RSI Banyubening Boyolali dan menu login untuk user login terlihat pada gambar 4.1. User akun yang sudah terdaftar di aplikasi dapat melakukkan login, apabila ketika melakukkan login dan terdapat kesalahan input username atau password makan akan muncul pesan password atau username salah seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.1. Halaman Utama dan Login User
Gambar 4.2. Pesan apabila gagal login
4.1.2.
Menu Input Data Menu input data dalam aplikasi sistem informasi rawat inpa ini antara lain menu data pasien, menu data dokter, data kamar, data obat dan biaya fasilitas perawatan. a. Data Pasien Data Pasien terdapat dua bagian data yaitu data pasien dan data penanggung jawab pasien. Data pasien terdiri dari kode pasien, nama , alamat , telepon , umur, golongan darah, pekerjaan, jenis pasien, tanggal daftar dan umur pasien. User yang berhak mengisi data pasien adalah user bagian pendaftaran.
Gambar 4.3. Halaman Input Data Pasien b.
Data Dokter From Input data dokter terdapat di halaman hak akses bagian admin, jadi yang berhak mengubah atau menginput adalah akun user admin. From input data dokter hanya terdapat 3 button yaitu simpan, batal dan keluar.
Gambar 4.4. Halaman Input Data Dokter c.
Data Kamar Form input data kamar yang terdiri dari kode kamar yang sudah automatis penomoran kode, bangsal, kelas, nama kamar, biaya kamar/hari dan fasilitas.User yang berhak menginputkan data kamar adalah user admin. Form data kamar terdapat sub menu browse yang berisi daftar data kamar.
Gamabar 4.5. Halaman Input Data Kamar
d.
Data Fasilitas Perawatan User yang berhak mengisi data fasilitas RS adalah user admin yang sudah terdaftar sebagai admin. Form input data fasilitas perawatan yang berhak mengakses inputan adalah dokter yang berisi data kode fasilitas perawan, nama fasilitas perawatan dan nominal biaya.
Gambar 4.6. Form Data Fasilitas Perawatan Data Obat Form input data obat yang berhak mengakses data obat adalah admin. Form ini berisi data obat dan harga obat. Terdapat pula sub menu browse yang berisi daftar data obat yang nantinya diperlukan user data penggunaan obat. e.
Gambar 4.7. Form Data Obat 4.1.3. a.
Menu Transaksi Transaksi Biaya Rawat inap Halaman transaksi biaya rawat inap adalah halaman untuk transaksi perhitungan jumlah biaya selama perawatan di RSI Banyubening, pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi biaya rawat inap adalah bagian administrasi.
Gambar 4.8. Transaksi biaya Rawat Inap
b.
Transaksi Biaya Fasilitas Form transaksi fasilitas ini untuk menghitung biaya fasilitas yang digunakan selama dalam perawatan di RSI Banyubening.
Gambar 4.9. Biaya transaksi Fasilitas c.
Transaksi Biaya Obat Transaksi Biaya Obat untuk menghitung jumlah obat yang digunakan selamat perawatan pasien. Data yang terkait seperti no transaksi, kode pasien, kode fasilitas, tanggal transaksi,nama pasien, Qty dan grantotal.
Gambar 4.10. Biaya transaksi Obat d.
Transaksi Rujukan Pasien Form transaksi rujukan pasien ini digunakan untuk merujuk pasien ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih memadai. pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi rujukan adalah bagian administrasi.
Gambar 4.11. Rujukan Pasien e.
Transaksi Mutasi Form transaksi mutasi pasien ini digunakan apabila pasien berkeingginan pindah kamar. pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi mutasi adalah bagian administrasi.
Gambar 4.12. Mutasi Pasien f.
Transaksi Rawat Inap Form transaksi rawat inap pasien ini digunakan apabila pasien dirawat inap di rumah sakit. pada from ini yang berhak mendapatkan hak akses untuk transaksi rawat inap adalah bagian pendaftaran.
Gambar 4.13. Rawat Inap g.
Medical Record Form medical record adalah form untuk merekam data medis pasien. User yang berhak untuk mengisi data medical record adalah user dokter yang sudah terdaftar sebagai user dokter. Form medical record terdapat data kode pasien, nama pasien, tanggal datang, tanggal diagnose, diagnose, nama dokter dan resep.
Gambar 4.14. Form Data Medical Record h.
Diagnosa Pasien Form diagnosa pasien diisi oleh user dokter yang sudah memiliki hak akses sebagai user dokter. From diagnosa berfungsi untuk mengisi diagnosa pasien yang terdiri dari kode pasien, nama pasien, tanggal diagnosa, kode dokter, nama dokter, keterangan diagnosa, keterangan resep, nama obat dan jumlah obat.
Gambar 4.15. Form Data Diagnosa Pasien 4.1.4. Menu Laporan Halaman laporan terdiri dari sebelas tab halaman, yaitu laporan pasien, dokter, obat, kamar, biaya fasilitas, rawat inap , transaksi biaya obat transaksi biaya fasilitas, rekapitulasi biaya , rujukan dan mutasi. Masing-masing tab memiliki tampilan yang sama. Laporan yang dibutuhkan untuk pembukuan hanya laporan data pasien, rawat inap, rekapitulasi biaya, data obat, data kamar, rujukan dan laporan mutasi. Sedangkan laporan yang lain hanya sebagai pelengkap atau untuk preview.
Gambar 4.16 Lapora Data Pasien
Gambar 4.17. Laporan Rawat inap
Gambar 4.18. Laporan Rekapitulasi Biaya
Gambar 4.19. Laporan obat
Gambar 4.20. Laporan kamar
Gambar 4.21. Laporan rujukan
Gambar 4.22. Laporan mutasi 4.1.5. Menu User dan Konfigurasi Halaman user adalah halaman untuk melihat atau untuk menambah dan menghapus data user. Data yang ditampilkan adalah data diri user lengkap dengan username dan password-nya. Data ini bersifat rahasia, maka dari itu hanya administrator yang dapat mengakses halaman ini. Halaman konfigurasi berfungsi untuk membuat atau merubah pengaturan label aplikasi, pengaturan untuk user, dan pengaturan menu yang dapat diakses oleh user. Saat pertama aplikasi dijalankan, secara otomatis aplikasi akan membuat user admin serta menu user. Halaman konfigurasi juga bersifat rahasia sama seperti halaman user, sehingga hanya administrator yang dapat mengakses dan merubah pengaturan aplikasi sistem informasi pasien rawat inap ini.
Gambar 4.23. Konfigurasi Sistem 4.2.
Pengujian Sistem terjadi kesalahan misalnya ada yang memasukan login menginputkan sandi salah maka akan muncul pesan dalam kolom bertuliskan pasword salah maka kita harus mengisikan kembali sesuai pasword yang tersimpan sebelumnya.
Gambar 4.24. Pesan kesalahan jika input memasukan pasword salah 4.3.
Analisis Hasil Dari analisis penilaian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai yang didapat melalui kuesioner mengenai Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Banyubening Boyolali ini mendapat nilai 72,49% dengan predikat cukup baik. Diperlukan pengembangan yang lebih signifikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.agar dapat meningkatkan kualitas menjadi sangat baik. Hasil penilaian dari responden selanjutnya dihitung nilai totalnya dengan menggunakan rumus Fa=w1c1+w2c2+…+wncn, kemudian penjumlahan total dikalikan 100% dengan ketentuan bobot nilai dalam persen. Menurut hasil analisis penilaian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai yang didapat melalui kuesioner ini mendapat nilai 72,49 % dengan predikat cukup baik. Diperlukan pengembangan yang lebih baik untuk menyempurnakan sistem tersebut, agar dapat meningkatkan kualitas menjadi sangat baik. 5. 5.1.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sistem informasi rawat inap RSI Banyubening ini dibangun menggunakan metode berbasis objek, dimana sistem yang dibangun menyesuaikan kebutuhan rawat inap untuk pasien rawat inap. Aplikasi informasi rawat inap ini mudah dalam penggunaannya serta penyajian informasi dan menu-menu yang mudah dimengerti oleh pengguna. Sistem informasi rawat inap ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya yaitu system informasi rawat inap secara manual yang semua pencatatan data melalui berkas-berkas yang dikumpulkan secara langsung, diubah menjadi sistem yang berbasis komputer. Sistem Informasi rawat inap ini telah diuji coba dan tidak ditemukan kendala yang berarti. Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk implementasi sistem informasi rawat inap ini juga tergolong sederhana, dapat dijalankan pada komputer pentium IV dan sistem operasi windows xp pack 2. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan metode McCall yang telah dilakukan, sistem informasi ini mendapatkan nilai total kualitas 72,49% dengan predikat cukup baik. Dari hasil pengujian tersebut diharapkan sistem informasi rawat inap ini dapat diterapkan pada RSI Banyubening untuk membantu aktivitas rumah sakit lebih efektif dan efisien.
5.2.
Saran Sistem informasi rawat inap ini masih menyesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit Banyubening Boyolali, sehingga perlu adanya pengembangan agar memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dan dapat diterapkan tidak hanya untuk rawat inap saja melainkan untuk pengolahan inventory obat. Pengembangan yang dimaksud misalnya penambahan perhitungan inventory data obat.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi Offset Amsyah, Zulkifli 2004, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Indonesia. Fowler, Martin. 2005, UML Distilled 3th Ed., Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standart/ Martin Fowler, C.V Andi, Yogyakarta Indonesia. .Jogiyanto, 2005, Analisis dan Design Sistem Informasi PendekatanTerstuktur danAplikasi Bisnis, Edisi Pertama Cetakan Ke 4, CV Andi, Yogyakarta Indonesia. Kadir, Abdul 2008, Belajar DATABASE menggunakan Mysql, CV. Andi Yogyakarta. Kristanto, Andi 2004, Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta Indonesia. Nugroho, Adi 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi objek. Informatika, Bandung Indonesia. Satrio Wahono, Romi. 2006. Teknik Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak. http://romisatriawahono.net/2006/06/05/teknik-pengukuran-kualitas-perangkat-lunak/ (diakses tanggal 4 februari 2013, jam 22.30 WIB) Raharjo, Budi 2011, Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL, Informatika, Bandung Indonesia. Wahana Komputer, 2010, Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008, C.V Andi, Yogyakarta Indonesia.