Edisi Oktober 2002 Bulan Keluarga GPO Oktober 2002 Lebih dekat dengan Bpk. Hantarto Tjandra
Liputan Baptisan Kudus / Sidi
Jurnal Lingka
Diterbitkan oleh Gereja Presbyterian Orchard 3 Orchard Road Singapore
1
Bulan Doa telah berlalu... Bulan keluarga kini datang... Seandainya nafas Bulan Doa tetap hidup dalam Bulan Keluarga ini, maka akan sangat indah.. menjadi keluarga yang berdoa... menjadi satu landasan yang sangat penting dan sangat mendasar sebelum kita mau mewujudkan Keluarga yang Melayani... Karena tiada pelayanan yang berkenan kepada Allah jika tanpa doa.. Tapi sayang seribu sayang... banyak orang lebih suka aktif dan bersibuk ria dan kemudian diberi label “pelayanan” TAPI... nanti dulu.. !! Benarkah itu pelayanan?? BELUM TENTU!!
Yah.. itulah kenyataan dalam Kekristenan.. bahwa keaktifan belum tentu adalah sebuah pelayanan.. Apalagi sebuah keaktifan tanpa doa.. pasti bukan pelayanan. Mari, keluarga-keluarga Allah di GPO.. kita melihat kembali posisi keluarga kita di hadapan Allah.. Adakah doa menjadi suatu “nafas”dalam keluarga kita? Apakah kita melakukan “Family Altar” dimana mezbah doa dipersembahkan bagi Allah? Kita percaya kalau sebuah keluarga mengutamakan Tuhan dalam segala kehidupannya, maka dengan sendirinya visi menjadi Keluarga Tuhan yang Melayani akan terwujud.. Mari..!
Mungkin jemaatpun bertanya-tanya “...mengapa hingga sekarang kita beribadah di Dunmann Hall... dan sampai kapan?” Menanggapi kondisi gedung kebaktian yang sedang menjalani rekonstruksi, GPO menghimbau jemaat untuk tetap menghidupkan semangat kekhusukkan ibadah. redaksi GEMA GPO: penasihat: Pdt. Roy Tamaweol, Dkn. Lina Sugianto, Dkn. Salmon Wattimena team redaksi: Andreas, Julianto, Nonie, Yuyun email:
[email protected]
2
Bulan Keluarga GPO 2002 Bulan Oktober 2002 di rayakan sebagai
Bulan
Presbyterian
Keluarga Orchard
di
Gereja dengan
Tema:’Keluarga Tuhan Yang Melayani”. Bulan Keluarga ini bermaksud untuk menggalang rasa kekeluargaan diantara anggota jemaat GPO, seperti Motto GPO “Serving Together
anggota jemaat maupun bagi mereka yang
in Our Home Church”.
terpisah jauh dengan keluarga (mis, pelajar, mahasiswa, pemuda, Pelaut, Penatalaksana
Ketika kita bicara tentang keluarga,
Rumah Tangga dll).
maka biasanya yang terbayang dalam pikiran
Pencanangan bulan Oktober sebagai Bulan
kita adalah seorang ayah, seorang ibu dan
keluarga telah di mulai
anak / anak-anak. Namun kita semua tentu
pembukaan pada hari Minggu, 6 Oktober
menyadari, bahwa keluarga dalam pengertian
2002. Kepanitiaan tahun ini di ketuai oleh
fisik secara utuh jika kita terapkan di gereja
Bpk Batara Siagian dengan didampingi oleh
kita yang berada di Singapore ini sepertinya
penanggung jawab acara: Ibu Jeany Roho,
akan sulit sekali. Karena kita semua juga tahu
Bpk Roy Pantouw dan Bpk Sahala Sianipar.
dalam ibadah
bagaimana kondisi keluarga-keluarga Ada beberapa acara yang akan di
Indonesia yang berada di Singapore ini. Sebagian besar keluarga jemaat GPO tidak
laksanakan selama Bulan Keluarga ini:
seutuhnya berada di Singapura. - Outing Bersama Akan
tetapi
kita
semua
yang
tergabung dalam jemaat Allah, bisa
- Renungan Berpasangan
disebutkan sebagai keluarga. Bukankah sebagai jemaat maka kita dipersatukan
- Menonton Bersama
sebagai Keluarga Allah? Mengingat hal itu, maka setiap tahun GPO tidak pernah
- Makan Malam Bersama
terlewatkan untuk menyelenggarakan acara bulan Keluarga ini. Semangat dan nilai
- Malam Puji dan Doa
kekeluargaan selalu di tingkatkan dari tahun ke tahun, baik dari keluarga- keluarga Daftar Isi Bulan ini : 2 Dari Redaksi 3 Ada Apa di GPO 5 Ada Apa di GPBB 7 Jurnal Misi 12 Wawancara
- Pemahaman Alkitab Wilayah
14 17 18 20
Cermin Suara Jemaat Kilas Peristiwa Pengumuman 3
Komisi Remaja mempersembahkan puji-pujian pada ibadah pembukaan Bulan Keluarga
Bpk. Batara Siagian memperagakan cara melipat kotak persembahan keluarga - Hari Keluarga Mari jemaat sekalian, kita semua mendukung program ini untuk saling mempererat rasa kekeluargaan diantara kita. Meskipun keluarga kita yang dalam arti fisik jauh dari kita, namun dalam kehidupan berjemaat kita adalah juga sebuah keluarga; yaitu Keluarga Allah. Penutupan Bulan Keluarga ini akan dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2002 dalam ibadah jemaat bersamaaan dengan pelaksanaan Perjamuan Kudus.
Pdt. Roy menyerahkan kotak persembahan keluarga kepada jemaat secara simbolik diwakili keluarga Massie Adriaan 4
Seputar Bulan Doa GPBB....
Secara serentak dengan GPO, bulan September lalu GPBB juga mencanangkan sebagai Bulan Doa. Salah satu program unggulan”dari Bulan Doa ini adalah adanya GeDor (Gerakan Doa Rutin) sebagai penuntun pokok-pokok doa di rumah pada jam doa pribadi. Lembaran GeDor ini berisikan pokok-pokok doa untuk setiap hari. Diharapkan dengan adanya GeDor ini, jemaat makin tekun menjadi pendoa syafaat. Berikut catatan-catatan menarik yang tertulis dalam Lembaran GeDor yang dibagikan setiap Minggu:
IMAN SEORANG ANAK Seorang anak yang kehilangan salah satu kelerengnya berkata kepada ibunya, “Bu, bolehkah aku berlutut dan meminta Allah untuk menemukan kelerengku?” Ketika ibunya mengijinkan, anak itu lalu berlutut dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Esoknya, ibunya yang takut doa anaknya tidak terjawab dan dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, “Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelerengmu?” “Tidak, Bu” Jawab anak itu, “tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi.” Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi juga kita tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendakNya. Tuhan memberkati!
5
DOA Aku mohon kekuatan Dan Tuhan memberi kepadaku Kesukaran-kesukaran Untuk membuatku kuat Aku mohon kebijaksanaan Dan Tuhan memberi kepadaku Masalah-masalah Untuk dipecahkan Aku mohon kesejahteraan Dan Tuhan memberi kepadaku Bahaya-bahaya untuk diatasi
UNIKNYA DOA D oa akan membuat orang berhenti berbuat dosa. Dosa akan membuat orang berhenti berdoa. A pabila engkau berdoa, lebih baik dengan hati yang penuh kesungguhan tanpa kata-kata daripada kata-kata melimpah dengan hati yang kosong.
Aku mohon kasih Dan Tuhan memberi kepadaku Orang-orang di dalam kesulitan Untuk ditolong
D oa yang berkenan dihadapanNya adalah doa yang sudah menjadi gaya hidup, bukan hanya berdoa kalau lagi darurat.
Aku mohon kemurahan Dan Tuhan memberi kepadaku Kesempatan
B erdoa tanpa bekerja, itu sama dengan mengemis, tetapi bekerja tanpa berdoa itu sama dengan perbudakan.
Aku tidak menerima apa yang kuinginkan Aku telah menerima apa yang kubutuhkan DOAKU TELAH DIJAWAB
J angan berdoa jika engkau tidak percaya. Allah sanggup menjawab permohonan doamu. P erdebatan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi doa dapat menjawan segala sesuatu. A pabila engkau merasa asing untuk berdoa, maka engkau juga akan merasa asing terhadap kuasa Allah.
6
Jurnal Mission Trip Lingka III 27/09/02-29/09/02 Jumat 27 September 2002…..
Tim Mission Trip Lingka 3 yang terdiri dari Pak Joseph Theo, Bu Cheong, Bu Siao Ling, Bu Lucia, Kelvin, Sofia, Benny dan Andrew; berangkat dari WTC ke Batam pada pukul 1220 waktu sg di tengah2 turunnya hujan yang cukup deras. Sesampainya kita di pelabuhan Batu Ampar, kami dijemput oleh Bu Lolita (istri Pak Elias) dengan Kak Lenny (guru buat pulau Lingka) yang sudah sampai duluan di bandara Batam. Lalu dengan menggunakan 2 kendaraan kami pergi berbelanja untuk kebutuhan guru yang kami tempatkan di P.Lingka. Dalam waktu sekejap penuhlah mobil kami dengan berbagai peralatan dapur, tidur, dll. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, sehingga kami baru makan siang bersama pukul 1500 dan langsung menuju ke pelabuhan Sagulung menuju P.Lingka. Akhirnya pada pukul 1630 tibalah tim Mission Trip ini di P.Lingka dengan selamat. Kedatangan kami disambut hangat oleh penduduk setempat yang membantu kami membawa barang2. Setelah berbenah sebentar, kami pun pecah menjadi 4 grup untuk memulai tugas pertama kami: · Grup 1: Kelvin, Kak Lenny, dan Sofia · Grup 2: Pak Theo, Bu Siao Ling, dan Bu Lucia · Grup 3: Benny dan Andrew · Grup 4: Bu Cheong Grup 1 dan 2 mengunjungi rumah2 penduduk untuk lebih mengenal mereka. Dalam perkenalan ini, kami menanyakan tentang kehidupan mereka sehari2 serta kesulitan yang mereka hadapi. Grup 3 melakukan survey lapangan dan juga mensurvey kemampuan membaca anak2 setempat. Sedangkan Bu Cheong dibantu oleh penduduk setempat bekerja keras di dapur untuk mempersiapkan makan malam kami.
Pada pukul 2000 kami pun kumpul kembali untuk menyantap makan malam yang telah disediakan. Meskipun sederhana, kami bersyukur bisa menikmati hasil tangkapan laut penduduk setempat. Selesai makan malam, kami memulai evaluasi kami dan dilanjutkan dengan renungan malem yang dipimpin oleh Pak Theo. Sekitar pukul 2400 kami pun selesai dengan aktivitas kami di hari pertama. Lalu zzzz… Dengan berbekalkan tas, Alkitab, dll kamipun tidur dengan nyenyaknya di rumah Pak Elias. Sabtu 28 September 2002….. Pagi yang cerah dan indahnya terbit matahari menyambut bangunnya kami di hari kedua. Setelah sarapan bersama, kamipun datang ke hadirat Tuhan mempersiapkan diri untuk pelayanan kami di hari kedua. Setelah disiapkan secara jasmani maupun rohani, kami pun kembali membagi menjadi beberapa kelompok: · Bu Lucia, Kak Lenny dan Sofia memimpin anak2. · Kelvin dan Benny di bagian taruna · Andrew melakukan survey lapangan · Pak Theo mengunjungi rumah2 penduduk dan di bapak2 · Bu Cheong dan Bu Siao Ling bertugas memasak dan di ibu2 Pagi2 sekali, anak2 sudah berkumpul di gereja, meskipun acara baru akan dimulai pukul 0830. Pada pukul 1030, kita break sejenak. Have a break, have…Bubur kacang hijau masakan Bu Cheong dan Bu Siao Ling. Anak2 dan para taruna menikmati bubur kacang hijau mereka dan setelah itu kami melanjutkan acara selanjutnya. Pukul 1230 kami makan siang bersama dan setelah itu kami istirahat sejenak. Sebagian dari kami berbincang-bincang dengan penduduk setempat. Sedangkan para wanita yang dipimpin oleh Bu Cheong mengajarkan para ibu memasak.
7
Sekitar pukul 1400 datanglah rombongan Pak Salmon beserta istri, dan juga Bu Henny dengan majelis dari GPIB. Kedatangan mereka kesana adalah untuk melihat-lihat keadaan di Pulau Lingka dan berkenalan dengan Kak Lenny. Pada pukul 1500, kami mulai acara permainan buat anak2 dan taruna. Semula ketika kami bermain, para taruna hanya melihat dari jauh. Tetapi setelah melihat permainan Captain’s Ball yang cukup seru, mereka pun ingin ikut, dan terjadilah pertandingan antara taruna P.Lingka dengan taruna Singapur. Ternyata taruna Singapur tidak se-fit taruna Lingka sehingga kalah 25. Acara permainan ini benar2 mempererat kebersamaan kami dengan penduduk setempat. Sementara itu, Pak Theo dan Bu Lucia mengadakan seminar yang membahas tentang kebersamaan dalam keluarga di gereja. Malamnya kami mengajak anak2 bermain kembang api di dermaga. Dan setelah itu kami makan malam bersama yang diikuti dengan evaluasi dan renungan malam. Minggu 29 September 2002….. Dalam keadaan letih dan kurang tidur, kami pun bangun di hari terakhir kami. Anak2 ternyata sangat antusias sekali, mereka sudah berkumpul menantikan kami walaupun belum waktunya, sehingga pagi itu kami lewati dengan bersaat teduh secara pribadi saja. Pukul 0800 Kebaktian Sekolah Minggu pun mulai dan dipimpin oleh Bu Lucia, Sofia,
8
Kak Lenny dan Kak Atik yang merupakan guru Sekolah Minggu setempat. Para taruna juga sibuk mempersiapkan lagu untuk dipersembahkan di Kebaktian Umum. Pukul 1000 kami memulai kebaktian umum yang dipimpin oleh Pak Theo. Dalam kebaktian ini para anak menyumbangkan beberapa lagu dan taruna juga menyumbangkan lagu ‘S’bab Dia Hidup.’ Setelah kebaktian selesai, kami berfoto2 ria dengan penduduk setempat sambil bersalam2an mengucapkan kata perpisahan. Walaupun agak berat meninggalkan penduduk setempat dan Kak Lenny di sana, tetapi apa boleh buat...Ada saatnya bertemu, ada saatnya berpisah. Akhirnya pada pukul 1330 kami pun kembali ke Batam. Sampai disana kami pergi makan bersama. Dan setelah itu beberapa dari kami langsung kembali ke Singapore, sedangkan yang lain menghabiskan waktu lebih lama mengelilingi kota Batam. Setelah semuanya beres kami pun kembali ke Singapore tanpa kekurangan apapun. Tanpa terasa mission trip ini sudah berakhir, tapi kami yakin Pulau Lingka ini akan meninggalkan kenangan yang tersendiri dalam hati kami masing2. Kami sungguh bersyukur atas penyertaan Tuhan selama mission trip ini. Kiranya perjalanan mission trip ini boleh membawa berkat buat penduduk P.Lingka. Marilah kita tetap mendoakan penduduk P.Lingka supaya mereka boleh senantiasa bertumbuh dan menjadi terang dan garam buat penduduk pulau lain. (Benny Ng - Komisi Misi)
FOTO - FFO OTO PULA U LINGKA PULAU Kalau pada mission trip yang terdahulu kami menampilkan kegiatan para peserta misi, maka kali ini foto-foto yang kami sajikan adalah seputar keadaan di pulau Lingka. Kiranya melalui sajian foto-foto berikut ini, kita semua bisa ikut merasakan apa yang menjadi pergumulan penduduk pulau Lingka.............
Rumah penduduk Lingka yang terbuat dari kayu dengan penopang yang sudah semakin menipis. Jalan yang menghubungkan rumah yang satu dengan yang lain. Foto sebelah kiri hanya menunjukkan jalan di antara rumah yg dekat gereja, tetapi jalan untuk pergi ke rumah2 yang lain sulit untuk dilalui (harus mendaki ataupun lewat jalan2 kecil).
Disini tempat yang akan kami himbau untuk tempat pembakaran sampah pada mission trip selanjutnya. Tempat ini berada di atas gereja
9
Pada foto di atas dan sebelah kanan terlihat bahwa penopang gereja sudah diganti menjadi baru dan atap gerejanya pun sudah baru (menjadi seng). Ini semua dilakukan oleh pemerintah setempat.
2 ruangan yang berada di belakang gereja, nantinya akan dibuat menjadi kelas. Terlihat pada foto disebelah kiri bahwa masih perlu renovasi dalam ruangan ini (terutama bagian atap yang sudah rusak)
Di sebelah kanan adalah foto generator yang rusak, generator ini telah dijanjikan akan selesai diperbaiki pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2002 oleh Pak Elias.
10
Di kiri dan bawah ini adalah 2 sumur yang terdapat di pulau Lingka. Foto kiri adalah sumur yang digunakan untuk mencuci pakaian dan mandi, sedangkan foto bawah adalah sumur yang digunakan untuk minum ataupun masak. Berdasarkan survey yang kami lakukan, kedua sumur ini akan kering sewaktu musim kemarau tiba.
Guru yang ditempatkan di pulau lingka : Lenny Marlina Sihombing 11
Lebih dekat dengan .......... Hantarto Tjandra
nama :
Hantarto Tjandra
istri :
Luciawati Suharni
anak:
Jeco Tjandra dan Jevelin Tjandra
pengalaman pelayanan di GPO/GPBB: GPO(dulu): Komisi Pemuda, Paduan Suara, Majelis Jemaat GPBB (sekarang): Badan Pengurus moto hidup:
“jerih payah di dalam Tuhan tidak akan sia-sia”.
Gema (G): Tahun berapakah pak Tjandra
(G): Apakah yang membuat pak Tjandra
tiba di Singapore dan bagaimana dapat
terbeban melayani di GPO (dulu) dan
bergabung dengan GPO?
sekarang di GPBB, baik di Komisi Pemuda, bahkan kemudian Majelis Jemaat sekian
Hantarto Tjandra(HT): Saya tiba di
lamanya?
Singapura pada tahun 1989 awal. Saya lupa tepatnya bagaimana, rasanya ada teman
(HT): Bagi saya, sesuai dengan kebenaran
kerja yang memberi tahu (orang Indonesia
Firman Tuhan, kita dipanggil oleh Allah
juga). Dan memang sebelum ke Singapura
bukan hanya sebagai anak untuk menerima
memang ada kerinduan untuk mendapatkan
keselamatan dalam Kristus Yesus, tapi juga
jemaat yang berbahasa Indonesia, dimana
untuk menjadikan Kristus sebagai Tuhan,
saya bisa tumbuh dan juga ikut dalam
yang berarti bahwa kita adalah hamba. Dan
pelayanan.
seorang hamba sudah selayaknya melayani Tuhannya untuk kemulian Allah Bapa. Dan kita memang diberi karunia untuk melayani
12
berdasarkan kemurahan Allah, Tuhan kita
(HT): Menurut pengamatan saya sih tidak
Yesus Kristus. Jadi bagi saya, selama Tuhan
ada perbedaan dari segi tata cara atau
masih memberikan kesehatan, kesempatan
program yang dilakukan, karena banyak hal
dan kemampuan untuk melayani, yah itulah
memang garis besar program GPBB & GPO
yang perlu saya syukuri dan jalani.
dipikirkan bersama-sama. Yang jelas berbeda adalah jemaatnya, Pendetanya dan
(G): Selama Pak Tjandra melayani di GPO,
Badan Pengurusnya, sehingga pendekatan
perkembangan dan pertumbuhan apa yang
atau pelaksanan program agak sedikit
Pak Tjandra lihat dari jemaat? Apakah
berbeda.
faktor-faktor
yang
membuat
pertumbuhan tersebut? Kel. Bpk. Hantarto Tjandra (HT):
Terus
terang,
pertanyaan ini sulit untuk dijawab. Yang jelas bahwa melalui GPO Tuhan sudah bekerja dan banyak orang yang tadinya
belum
percaya,
menjadi percaya dan juga bertumbuh
dalam
iman.
Secara jumlah kadang-kadang turun naik juga, tapi secara keseluruhan ada kenaikan. Faktor-faktor yang membuat pertumbuhan
menurut
saya
terutama adalah kerinduan dari pribadi
(G): Dalam keterlibatan Pak Tjandra
masing-masing untuk tumbuh dan kesediaan
dalam Bidang Misi di GPBB saat ini,
setiap orang / anggota untuk ikut ambil
apakah yang menjadi visi ke depan?
bagian dalam pelayanan,. Disamping itu makanan yang sehat dan bergizi (rohani)
(HT): Fokus pelayanan Misi GPBB adalah
juga perlu disajikan.
untuk Indonesia, dalam hal penginjilan, pendidikan dan kesejahteraan sosial;
(G): Setelah Pak Tjandra lebih banyak
terutama untuk mereka yang terlupakan.
fokus di GPBB saat ini, apakah yang Bapak
Kerinduan kita adalah bagaimana bisa
rasakan perbedaan dari GPO dan GPBB?
terlibat di dalam mengadopsi suku, dimana
13
kita bisa memberi/melakukan ketiga hal
pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah
diatas.
dengan
(G):
menganggap yang lain lebih utama dari pada
Melihat banyaknya potensi SDM di
rendah
hati
yang
seorang
adalah
dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap
mahasiswa, apakah yang GPBB lakukan
orang hanya memperhatikan kepentingan
bagi mereka?
nya sendiri, tetapi kepentingan orang lain
GPBB
yang
mayoritasnya
juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu (HT): Belum banyak yang dilakukan dan kami
bersama, menaruh pikiran dan perasaan
masih mencari strategi yang baik & efektif,
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
agar SDM ini bisa melakukan hal untuk
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
Kemuliaan Allah Bapa. Sementara ini,
menganggap kesetaraan dengan Allah itu
diharapkan dengan adanya “Kelas Bina
sebagai milik yang harus dipertahankan,
Iman”
setiap hari Minggu dan juga
melainkan telah mengosongkan diriNya
Persekutuan Pemuda setiap hari Sabtu,
sendiri, dan mengambil rupa seorang
secara iman dan pengetahuan akan
hamba, dan menjadi sama dengan manusia”.
Kebenaran Firman Tuhan mereka bisa bertumbuh. Hal ini menurut saya sangat penting. Juga dengan melibatkan mereka dalam pelayanan, baik di sekolah minggu, paduan suara dan acara khusus lainnya (seperti KKR, dll), mereka bisa mengalami berkat dan pimpinan Tuhan dalam kehidupan rohani mereka, yang akhirnya bisa bertumbuh kearah Kristus.
(G): Terakhir, apa saran dan kerinduan Bapak terhadap para pemimpin, pengurus dan jemaat GPO/GPBB? (HT): Menurut pendapat saya dan juga saran
saya,
bahwa
kita
perlu
memperhatikan dan melakukan dan selalu ingat, apa yang tertulis dalam Filipi 2:2-7: “hendaklah kamu sehati sepikir , dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji14
Dari Somerset menuju Newton Hari Kamis malam, sekitar pukul 7, seperti biasa aku bergegas keluar dari gedung kantorku menuju ke Somerset MRT Station untuk pulang ke tempat kost dibilangan Newton . Ditengah padatnya orang-orang yang berjalan beriringan menuju ke gerbang, aku menangkap sesuatu yang tidak asing ditelingaku. Orang berbincang-bincang dalam bahasa Indonesia, laki-laki dan perempuan masih muda, kelihatannya mereka pekerja sepertiku. Sambil mengulum senyumku, aku berpikir, “Ah, di Singapura itu kan cukup mudah menjumpai orang Indonesia” Layar elektonik besar menunjukkan, kereta yang akan kutumpangi akan tiba dalam 5 menit. Sambil menunggu, pikiran itu muncul lagi, “Berapa banyak ya orang Indonesia yang ada di Singapura ini, pasti cukup banyak jumlahnya … tapi kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yang ada disini mungkin kurang dari 0.25% (sekitar 500.000 orang) atau mungkin sedikit lebih dari jumlah yang kuperkirakan … pikirku dengan jumlah yang sedikit itu, pasti tidak membawa pengaruh apapun terhadap pembangunan perekonomian Indonesia” Angka dilayar elektronik bergerak turun, 3 menit, terasa lamban, … bagiku menunggu itu memang suatu pekerjaan yang menyebalkan. Kulanjutkan pemikiranku tadi …” tapi itu baru orang Indonesia yang ada di Singapura, bagaimana dengan yang ada di Malaysia, Hong Kong, Timur Tengah, Australia, Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, Belanda … wah banyak sekali kayaknya … bayangkan kalo sebagian besar mengirimkan uangnya pulang ke Indonesia, wih devisa yang masuk ke negara pasti cukup banyak, kan mata uang kita cukup kecil … tapi kenapa, perekonomian Indonesia sepertinya jalan ditempat … wah pusing nih, aku bukan ahli ekonomi, tidak mengerti deh”. Akhirnya kereta MRT tiba, di dekat pintu sudah berkerumun orang yang tidak sabar untuk segera masuk, seolah-olah mereka tidak mengerti pengumuman dalam
bahasa Inggris yang meminta mereka untuk mempersilahkan penumpang yang hendak keluar terlebih dulu. “Aneh, orang-orang ini, untuk pulang ke rumah pun, mereka seperti orang yang sedang diburu-buru oleh sesuatu”, pikirku lagi. Aku berdiri paling akhir di antrian menuju kedalam kereta. “Cuma dua station, berdiri didekat pintupun tak mengapa”, aku mencoba menghibur diri. Benar saja, akhirnya kudapati diriku berdiri dekat pintu yang menutup. Kereta melaju, menatap kosong kearah bayanganku sendiri dipintu fiberglass , aku kembali tenggelam dalam lamunanku, “ Kalau kupikir-pikir lagi, aku ini cukup beruntung bisa mengecap pendidikan di luar negeri dan sekarang bekerja, juga diluar negeri … keinginannya sih, mencoba peruntungan ke negara-negara lain juga, nggak aman deh di Indonesia, lagipula nggak sedikit dari teman-temanku yang berencana untuk menetap di salah satu negara, entah itu Amerika, Australia, Kanada, atau negara lainnya, terutama mereka yang sudah berkeluarga …”. Tiba-tiba terbersit satu pertanyaan: “Kenapa tidak kembali ke Indonesia dan membangun negara sendiri” …. Pikiranku penuh dengan pembelaan saat itu, kira-kira aku berargumen seperti ini …. “Di Indonesia, aku bisa apa sih, selain disana tidak aman, nggak kepikir deh untuk membangun negara, gimana caranya? Yang ada malah aku menyia-nyiakan masa depan dan kesempatan, mendingan kan aku di tetap 15
aku akan berkeliling terus, mencari tempat dimana aku menemukan ketenangan dan hidup menetap disana”, pikirku mantap….
diluar negeri, nyumbang devisa tetap jalan koq, kan kalau pulang ke Indonesia, aku membelanjakan uang yang aku dapat disini … “ seribu satu macam pembelaan ada di kepalaku, semuanya menyuarakan hal yang sama: Jangan pulang ke Indonesia. Lamunanku dibuyarkan oleh sayupsayup suara wanita yang merdu “Newton” … begitu kedengarannya. Kereta berhenti, aku melangkah keluar. Dari Newton MRT station diperlukan sekitar 10 menit untuk mencapai tempat kost ku di Chancery Court. Malam itu cuaca cukup lembab, ku percepat langkahku karena aku ingin segera menyegarkan diri yang sudah penat. Pikiran itu kembali, kali ini aku diingatkan kembali masa-masa indah dulu, waktu bersekolah dan bermain di Indonesia, … kemudian saat bekerja di Indonesia,… “Ah masa-masa yang menyenangkan … ya, aku rindu bisa kembali ke masa-masa seperti itu”, …. “Sayang”, pikirku, “Masa-masa itu sekarang sudah berlalu, yang ada sekarang hanya kesusahan, kesulitan, dan rasa tak aman disana sini”…. “Aku mendapatkan keamanan dan ketenangan disini … memang kehidupan disini tak kalah beratnya jika dibandingkan dengan tanah air” … “Disini aku, walaupun berkulit sama dan berambut sama hitamnya, tetap diberlakukan berbeda oleh orang lokal Singapura” …temanku di Australiapun merasakan hal yang sama … “Tapi di Indonesiapun aku diperlakukan tidak adil, hanya karena mataku sipit dan warna kulitku sedikit lebih terang” …. “Jadi kalau perlu, 16
Tiba-tiba aku tersontak kaget dengan serangkaian pertanyaan yang lewat di kepalaku, “Dimanakah ada tempat seperti itu? …. Sampai kapan aku akan mencarinya? … Bukankah kedamaian ada pada Yesus Kristus? Apa yang hendak aku perbuat dengan hidupku? Apa yang ku cari? …. Sampai kapan aku menjadi tuan atas hidupku sendiri? Kapan aku memberikan hidupku untuk Tuhan pakai jadi berkat bagi bangsa dimana aku dilahirkan dan dibesarkan ditengah-tengahnya? Bukankan aku sudah ditebus dengan mahal oleh darah Kristus, bukankah Ia adalah tuan atas hidupku? …. Dalam kekagetanku, aku mempercepat langkahku … aku mau berdoa, minta ampun atas kebodohanku, minta ampun atas kebebalanku, selama ini hidupku sudah Tuhan peliharakan begitu rupa, dimana rasa syukurku? Tak terasa air mata penyesalanpun mengalir perlahan di pipiku …. Aku teringat kakak-kakak rohani ku yang mengabdikan hidup mereka di Indonesia, ditengah-tengah kesulitan yang ada, mereka tetap melayani orang-orang disana …. Mereka sebenarnya bisa saja sepertiku, mereka orang-orang hebat, mereka bisa mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri, tapi mereka memilih untuk tinggal dan mengabdikan hidup mereka dipakai untuk membangun tanah air … Aku merasa malu, dan dalam penyesalan, berdoa kiranya Tuhan Yesus masih mau berkenan memakaiku jadi berkat buat bangsaku, sesuai dengan waktu dan kehendakNya….
Wiwin Wilaras - Komisi Pemuda
○
○
○
○
○
○
○
Beberapa waktu yang lalu redaksi membagikan formulir berisi pertanyaan kepada beberapa jemaat yang dipilih secara acak. Dengan panduan pertanyaan : * Bagian mana dari Gema yang anda sukai/minati * Bagian mana dari Gema yang anda tidak sukai/minati? * Topik apa yang anda sarankan untuk ditampilkan di Gema? * Saran untuk kemajuan Gema * Jika saya menjadi pendeta GPO, saya ........
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Berikut ini komentar/pikiran beberapa jemaat yang sudah berhasil dirangkum redaksi : 1. Jansye - 43 (Maria Marta)
5. Lily - 38
* Laporan kegiatan - terutama mengenai Maria Marta * tidak ada * Cerita bersambung, puisi-puisi pembangun kerohanian, cerita tentang suku-suku pedalaman * Kalau bisa berwarna majalahnya * -
* Wawancara * tidak ada * Ada baiknya kalau ada pojok list namanama yang ultah dalam bulan bersangkutan * * -
2. Susan - 33
* Laporan Kegiatan * nda ada * * * Jika ..... , saya akan meminta hikmat dari Tuhan, bersandar pada kekuatan Tuhan, dan mempersembahkan semua yang dapat saya berikan untuk menjadikan jemaat GPO, jemaat yang bertumbuh”
* Artikel Pembangunan * Laporan Kegiatan * Topik yang mendukung pergumulan hidup sehari-hari misalnya komunikasi dalam keluarga atau topik yang dikotbahkan * * Jika......, saya akan mengganti jam kebaktian (jangan siang) 3. Aini * Wawancara * tidak ada * Sejarah GPO, artikel/pendalaman Alkitab singkat * Kalau bisa foto2 dikurangi dikit diganti artikel yang membangun kerohanian jemaat * 4. Billy - 22 * Laporan Kegiatan * Wawancara * * sudah cukup baik * Jika ....., saya akan mengajukan proposal untukmerenovasi gedung gereja menjadi lebih besar/nyaman untuk menciptakan suasana ibadah yang lebih baik
6. Triana - 24
7. Debora - 20 * Laporan Kegiatan * semua suka * doa * gema dah oke kok, keep it up * Jika......, saya akan mengusahakan terciptanya sinergi di gpo dan menciptakan rasa kekeluargaan yg lebih erat lagi antar sesama anggota jemaat dan komisi” 8. Fonny Isanto -21 * * * Sikap orang Kristen dalam masyarakat Singapore * Terbitkan artikel yg dapat membantu membangunkan iman kekristenan, daripada hanya artikel tentang kejadian yg telah berlalu. * harus lebih mempunyai tekat yg lebih besar untuk membawa semua jemaat menjadi satu dalam Tuhan. 17
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
○
○
○
○
○
Kilasan Peristiwa di GPO September ‘02 - Oktober ‘02 Tak terasa sudah lebih sebulan kita lewati sejak terjadinya keretakan konstruksi pada Tomlinson Hall. Dimana sejak tanggal 8 September 2002 hingga saat ini kita beribadah di Dunman Hall. Namun hal itu tidak mengurangi segala kegiatan ibadah jemaat GPO. Kita semua tetap merasakan syukur atas segala anugerah dan berkat yang sudah Tuhan limpahkan. Meskipun dengan menggunakan ruang yang seadanya, jemaat kita tetap datang untuk beribadah bersama. Setiap acara yang sudah diprogramkan tetap dilaksanakan. Komisi Remaja tetap menyelenggarakan malam Drama Musical pada 7 September yang lalu, Komisi Wanita dengan ibadah Syukur Hari Wanita tanggal 24 September, Paduan Suara Pemuda GPBB tetap tampil dalam ibadah minggu 29 September, dan Baptisan Kudus / Sidi juga tetap dapat diselenggarakan dengan khidmat dan khusuk 6 Oktober yang lalu. Dimana bersamaan dengan Baptisan / Sidi juga sekaligus pembukaan Bulan Keluarga. Kemudian tanggal 27 Oktober ini akan diselenggarakan Sakramen Perjamuan Kudus. Berikut rentetan gambaran minggu-minggu terakhir yang berhasil direkam kamera dokumentasi.
Acara Drama Musik Komisi Remaja
Ibadah Syukur Hari Wanita
Ibadah Minggu 29 / 09 / 2002
Paduan Suara Pemuda GPBB
18
LIPUTAN BAPTISAN KUDUS / SIDI DAN ATESTASI JEMAAT 6 OKTOBER 2002
Mereka yang Sidi : 1. David Kristianto W 2. Jason Wanardi Mereka yang Baptis : 1. Suratmi Christina Rebecca 2. Andrea Budiwan Santoso 3. Sandra Yohari 4. Hiroshi Watanabe 5. Sofia Pohan 6. Albert Susilo 7. Masahiko Hashimoto 8. Leonard Hadyanto
Segenap Redaksi Gema mengucapkan Selamat
Mereka yang Atestasi : 1. Alexander Sugianto 2. Denny Roberty Iriawan 3. Ibu Tan Lucia + anak Adonis Jehian 4. Ibu Widari Maryanto + anak2 : Stefan Ong, Steffi Ong & Michael Ong 5. Sdr. Razak Basri 19
Natal Pelaut GPO dan GPBB kapan ?? Minggu, 24 Nopember 2002 di mana?? Dunmann Hall Pembicara: Pdt. Joseph Theo Mohon perhatian dan kehadiran seluruh Pelaut GPO dan GPBB sekalian
Natal Sekolah Minggu , 10 2 u g g 0 Min ber 20 di Basement Dunmann Hall em Nop Acara: Cerita Natal, Games, dan Puji-pujian Mari adik-adik... kita rayakan Natal bersama..... Jangan lupa ajak temanteman kalian ya....!
Pemahaman Alkitab Wilayah - Bulan Keluarga GPO Timur Kediaman Ibu Widari 60 Bayshore Prk, Jade Tower #23-01 Ph: 64499131 (Transportasi: Bedok MRT Station, disambung bis 31 atau 197, turun di bus stop ke-4
Tengah Kediaman Bpk. Indra Goenadibrata Block 82A Lorong 4, Toa Payoh #06-492 Ph: 63526339/91002690 (Transportasi: Toa Payoh MRT Station, disambung jalan kaki menuju Block 79(Block 82A terletak dibelakang block 79)
Barat Kediaman Bpk Linardi Japhar Block 1H Pine Grove #04-35 Ph: 64689010/97676155 (Transportasi: Buona Vista MRT Station, disambung bis 92, turun di bus stop Jl. Pandan Valley di seberang Australian International School. 20