SEMINAR NASIONAL
“SELAMATKAN PRODUK PANGAN LOKAL” Joko Mogoginta Auditorium FTP UGM Yogyakarta, 5 Desember 2009
Swasembada vs Ketahanan Pangan Apakah dengan swasembada beras, dengan otomatis Indonesia sudah memiliki ketahanan pangan yang tinggi?
Swasembada beras
• Bisa terjadi suatu negara dapat melakukan swasembada produksi pangan, namun dijumpai masyarakatnya yang masih rawan pangan karena keterbatasan akses dan distribusi pangan.
swasembada
• Strategi yang dilakukan untuk swasembada pangan hanya dengan substitusi impor, sedangkan ketahanan pangan berstrategi dengan cara peningkatan ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan
Tidak swasembada
• Ketahanan Pangan tidak mensyaratkan untuk melakukan swasembada produksi pangan, karena tergantung dengan sumber daya yang dimiliki.
Tahan Pangan
Tidak tahan pangan
USA, Canada, Australia, Brunei, dll
Myanmar, Indonesia, Filipina, dll
Norwegia, Jepang, Singapura, dll
Malawi, Kenya, Kongo, dll
Swasembada vs Ketahanan Pangan Subsistem ketahanan pangan menurut USAID Ketersediaan Pangan (Food Availability) Akses Pangan (Food Access) Penyerapan Pangan (Food utilization)
Status Gizi (Nutritional Status)
Sumber: USAID
Stabilitas (Stability)
Definisi ketahanan pangan menurut Undang-undang Pangan No.7 Tahun 1996 Kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau.
Area industri dapat berperan
Ketahanan Pangan di Indonesia
Perkebunan $19.964.870
Angka ketergantungan impor sangat tinggi
$18.968.369
Neraca ekspor – impor agrobisnis 2008 (dalam US$ 000)
$13.972.064
$264.154
2006
$254.765
$289.049
$231.690
2007
Peternakan
Hortikultura
Tanaman Pangan
2008
$238.064
2006
$294.134
2007
$748.531
$782.992
2007
2008
$388.939
2008 2006
2006 $(527.414) $(795.121)
$(2.568.454)
$(2.731.627)
$(1.190.396)
$(3.113.710)
$(1.653.914)
$(2.455.225)
Sumber: basis data ekspor impor komoditi pertanian
2008
$(1.675.067)
$(693.792)
$(1.696.459)
$(2.729.147)
2007
Tanaman pangan Hortikultura Peternakan Perkebunan
Ekspor 231,690 294,134 782,992 18,968,369
Impor (2,455,225) (693,792) (1,653,914) (3,113,710)
(7,916,641)
INDONESIA - Negara 17.504 pulau yang impor garam • Berdasarkan proyeksi tahun 2009 Dirjen Daglu Departemen Perdagangan RI di Vivanews.com, dijelaskan bahwa: – Produksi garam nasional hanya mencapai 500.000 ton – Kebutuhan Nasional mencapai sekitar 2.610.000 ton, terbagi untuk konsumsi rumah tangga sebesar 680.000 ton, dan konsumsi industri sebesar 1.930.000 ton. • Konsumsi industri antara lain terbagi untuk industri alkali (1,5 juta Ton), industri pengeboran minyak (130rb Ton), industri es batu (150rb ton), dan industri pengasinan (150rb ton) • Produksi pembuatan garam hanya terpusat di jawa dan madura.
• Potensi yang ada: – Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan 81.000 km. – Berada di wilayah garis khatulistiwa dengan intensitas panas yang tinggi.
Sumber: Vivanews.com 20 November 2009
Global Hunger Index • GHI Indonesia masuk dalam kisaran serious (10.0 – 19.9). • GHI Indonesia masih dibawah China dan Malaysia, setara dengan Thailand.
Indonesia
Global Changing •
“Booming” harga pangan dipicu sejumlah faktor baik Permanen & Temporer (IMF)
•
Silent Tsunami (PBB) - Membunuh jutaan masyarakat miskin - Bertambahnya masyarakat miskin
•
Faktor Umum : o Perubahan Pangan menjadi Energi = bio fuel (genocide) o Cuaca o Policy masing-masing negara membuat keruh masalah o Permintaan yang meningkat dari negara maju (China dan India) o Lonjakan harga minyak
•
Faktor Finansial Suku Bunga FED turun hingga 2% Melemahnya USD IInstrumen pasar uang bermain ke asset berimbal hasil lebih tinggi seperti “commodity”
International Food Policy Research Institute (IFPRI) 2006
Krisis Pangan •
Muncul skenario negara maju dibelakang semua ini: teori konspirasi BIOFUEL (jagung, kedelai, dll).
•
Rekayasa genetika dibidang pangan: Dow, Monsanto, Syngenta, Bayer, Dupont
•
Lokal / “domestic resources” yang harus kita kuasai: Beras, Jagung, Kedelai, Kelapa Sawit, Singkong, Sagu, Daging Ayam dan Sapi, Telor.
•
Indonesia termasuk 48 negara yang rawan kerusuhan pangan
•
Momentum Kebangkitan Pertanian Indonesia
Indonesia dalam Perangkap Pangan • • •
7 komoditas pangan non beras sangat bergantung pada produk impor Riset pengembangan komoditas dari rekayasa budidaya, pengolahan dan pemasaran masih lemah Kurangnya Sense of Urgency sebagai negara agraris • Produk Pertanian mengambil pangsa 9% dari total perdagangan global, 70 % nya adalah komoditas pangan dan 85 – 90 % dikontrol oleh MNCs (South Center, 2005) • MNCs menguasai industri hulu hingga hilir termasuk pola standarisasi
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
Krisis Pangan, bencana atau peluang? • Krisis pangan ini bisa menjadi wake up call bagi bangsa Indonesia untuk dapat bangkit. • Riset dan pengembangan pertanian di Indonesia masih bisa ditingkatkan Pemerintah menaikkan anggaran pendidikan dari 12% pada APBN 2008 menjadi 20% pada APBN 2009 • Entrepreneur di Indonesia masih 0,18%, dan suatu negara disebut makmur bila minimal ada 2% wirausaha dari total jumlah penduduknya. (kompas.com, 31 Agustus 2009)
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
Jadilah Lumbung Pangan Dunia •
Sepanjang tahun 2008, ketika beras dunia melonjak mencapai Rp12.000/kg, Indonesia mampu untuk menjaga harga beras untuk jenis yang sama pada posisi Rp5.000,-/kg.
•
Peluang yang sama masih bisa kita terapkan pada komoditas pangan non-beras lainnya, seperti kedelai, susu, gula, daging sapi, telur dan daging ayam ras.
•
Dengan kemampuan kita ber-inovasi kesempatan meningkatkan ketahanan pangan kita masih cukup besar, dan suatu saat bisa juga menjadi Lumbung Pangan Dunia.
BENCANA
Krisis… bencana atau peluang
PELUANG
Gali potensi yang ada
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
TIKUNGAN, KESEMPATAN DAN KESUKSESAN
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
Proses penciptaan nilai dilakukan secara bersama oleh produsen dan konsumen (value co-creation). Konsumen dilibatkan sejak dari awal proses inovasi atau penciptaan nilai.
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
© 2009 PT TIGA PILAR CORPORA. All Rights Reserved.
Kearifan lokal dari Maluku
• Soal diversifikasi dan ketahanan pangan, kepulauan maluku merupakan contoh terbaik. • Makanan pokok yang selalu ada di warung khas maluku antara lain kasbi (singkong rebus), ubi jalar rebus, keladi (talas) rebus, dan pisang rebus. • Selain umbi-umbian, bahan makanan pokok yang ada di kepulauan maluku adalah sagu.
Sagu bakar yang biasa disajikan dengan kopi panas Rabu, 25 November 2009
Biofuel • •
Apakah benar biofuel dapat menjadi pemecahan masalah krisis iklim dan krisis energi? Facts: – Benar bahwa penggunaan biofuel akan dapat mengurangi 10-20% emisi gas rumah kaca (GHGs), tapi – Biofuel akan mendorong konfersi hutan menjadi lahan tanam, dan setiap hektar lahan yang dikonversi akan menghasilkan 351 ton gas emisi. – Produksi biofuel juga akan menghasilkan gas emisi yang besar. – Sehingga emisi secara total yang dihasilkan biofuel 93% lebih tinggi daripada emisi bahan bakar fosil itu sendiri (David Tilman, University of Minnesota) – Biofuel juga akan mendorong konversi lahan-lahan tanaman pangan krisis pangan.
Sumber: Kompas, 24 Agustus 2009
What should we do then? 1. Optimalkan potensi lokal untuk peningkatan ketahanan pangan nasional.
2. Think Globally, Act Locally. AFTA sudah tinggal beberapa hari lagi kedepan.
3. Persaingan global sudah tidak bisa dihindari lagi
“PERUBAHAN tidak akan terjadi bila kita hanya menunggu saja. Kita yang membuat perubahan itu TERJADI.”
YES WE CAN!”