PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPINI AUDIT, UKURAN KAP TERHADAP TIMELINESS PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN STUDI PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 - 2012 Rizki Maulana Bachtiar Edi Joko Setyadi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research aimed to know the effect of Liquidity, Leverage, Audit Opinion, and KAP’s Size toward the timeliness of reporting financial account in industrial companies of consumtion goods registered in Indonesian Stock Exchange in 2010-2012. This research samples were obtained by purposive sampling method. The total samples were 96 samples which were chosen by ditermined. Hypothesis testing used Logistic Regression analysis. The research result showed that only Leverage variable partially gave negative effect toward the timeliness of reporting financial statement, where as Liquidity, Audit Opinion and KAP’s Size didn’t give effect. Key words :
Timeliness, Liquidity, Leverage, Audit Opinion, and KAP’s Size. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage, opini audit, dan ukuran KAP terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan metode purposive sampling. Total sampel berjumlah 96 sampel. Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa hanya variabel leverage yang secara parsial berpengaruh negatif terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan , sebaliknya likuiditas, opini audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan. Kata kunci : Timeliness, likuiditas, leverage, opini audit, dan ukuran KAP.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 1
PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menunjukan informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan kinerja perusahaan kepada pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut (Bunga Herlina 2012). Penyelesaian penyajian laporan keuangan akan senantiasa terkait seberapa cepat atau seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan laporan kepada publik. Penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu telah lama diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dalam lampiran keputusan mengenai penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik. Penyajian pelaporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK dengan Nomor KEP-431/BL/2012 keputusan tersebut menjelaskan:
“Emiten
atau
Perusahaan
Publik
yang
pernyataan
pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama pada saat panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau pada akhir bulan ke 6 (enam) setelah tahun buku berakhir, mana yang lebih dahulu”. Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan suatu perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan mengandung sebuah good news dan bad news yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Bervariasinya hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, memotivasi peneliti untuk menguji kembali apakah terdapat pengaruh antara likuiditas, leverage, opini audit dan ukuran KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan perusahaan yang Go Public wajib KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 2
menyampaikan laporan keuangannya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyajikan dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul ” Pengaruh Likuiditas, Leverage, Opini Audit dan Ukuran KAP terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan ”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Likuiditas, Leverage,
Opini Audit,
Ukuran KAP
berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ? TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Teori Keagenan Teori keagenan adalah teori yang menjelaskan hubungan antara agen sebagai pihak yang mengelola perusahaan dan principal sebagai pihak pemilik, keduanya terikat dalam sebuah kontrak. Pemilik atau principal adalah pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi dan agen adalah sebagai pihak yang menjalankan kegiatan manajemen dan mengambil keputusan (Jensen dan Meckling 1976 dalam Herlina dan Cahyaningsih 2012). Shareholder atau principal, mendelegasikan pembuatan keputusan sehari-hari kepada manajer atau agen. Menurut Hendriksen dan Breda (2000) dalam Karina dan Pamudji (2013), teori keagenan memberikan tiang pokok bagi peranan akuntansi dalam menyediakan informasi, hal ini diasosiasikan dengan peran pengurusan (stewardship) akuntansi, sehingga hal ini memberikan akuntansi sebagai nilai umpan balik selain nilai prediktifnya. Teori keagenan juga mengimplikasikan adanya asimetri informasi, ketika tidak semua keadaan diketahui oleh kedua belah pihak dan sebagai akibatnya ada konsekuensi yang tidak dipertimbangkan oleh pihak-pihak tersebut. Sehingga laporan keuangan yang disampaikan dengan segera dan tepat waktu dapat mengurangi asimetri informasi tersebut (Karina dan Pamudji 2013). KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 3
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ketepatan waktu pelaporan keuangan (timelines) merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan dimana laporan keuangan yang dilaporkan secara tepat waktu akan mengurangi informasi asimetri. Pelaporan keuangan
juga
merupakan
wahana
bagi
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dapat berpengaruh bagi kualitas laporan keuangan, hal ini dikarenakan ketepatan waktu tersebut menunjukan bahwa informasi yang diberikan bersifat baru dan tidak out of date dan informasi yang baru tersebut menunjukan bahwa kualitas dari laporan keuangan tersebut baik, ke relevanan suatu laporan keuangan dapat diperoleh apabila laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan tepat waktu (Fera 2012). Teori
kepatuhan
mendorong
perusahaan
untuk
berusaha
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena selain merupakan kewajiban perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, juga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan (Sulistyo 2010 dalam Karina dan Pamudji 2013). Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan
mengimplikasikan
bahwa
laporan
keuangan
seharusnya
disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan. Apabila penyelesaian penyajian laporan keuangan tidak tepat waktu atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang (Hendriksen 1982 dalam Fauziah dan Nazira 2009). Penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu telah lama diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dalam lampiran keputusan mengenai penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 4
Pelaporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK dengan Nomor KEP-431/BL/2012 keputusan tersebut menjelaskan:“Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Maka Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama pada saat panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau pada akhir bulan ke 6 (enam) setelah tahun buku berakhir, mana yang lebih dahulu”. Likuiditas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan (Munawir 2004 dalam Fauziah dan Nazira 2009). Likuiditas perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi akan cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihakpihak yang membutuhkan karena ingin dipandang bahwa perusahaan tersebut credible (dapat dipercaya) (Oyelere et al., 2003 dalam Widaryanti 2011). Untuk mencari Likuiditas dibutuhkan neraca pada laporan keuangan perusahaan bukan laporan rugi / laba, karena dalam penelitian ini peneliti akan mengukur tingkat likuiditas dengan current ratio yaitu dapat dihitung dengan cara membandingkan antara jumlah aktiva dengan kewajiban lancar. Current ratio dapat dihitung dengan cara sebagai berikut (Halim 2007 dalam Fera 2012): Current Rasio ¿
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Apabila perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin besar, ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya (Fauziah dan Nazira 2009). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 5
tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan
kondisi
seperti
ini
cenderung
untuk
tepat
waktu
dalam
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangannya. H1
=
Likuiditas
berpengaruh
positif
terhadap
penyampaian laporan keuangan. Leverage dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Rasio ini menunjukan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau berapa hutang yang digunakan perusahaan (Atmaja 2008 dalam Yuwan 2010). Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Untuk mengukur tingkat leverage yaitu dengan menggunakan perbandingan hutang jangka panjang terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan rasio leverage keuangan yang direfleksikan pada Debt to Equity Ratio yang menggunakan perbandingan total equity dengan total liabilities (Halim 2007 dalam Fera 2012).
DER=
Total Kewajiban TotalEkuitas
Apabila leverage tinggi menunjukan resiko financial atau resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi, dan sebaliknya apabila leverage perusahaan rendah maka resiko financial atau resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman akan semakin rendah. Semakin rendah hutang dibandingkan dengan jumlah modal akan semakin kecil pula tingkat Leverage dan KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 6
sebaliknya semakin tinggi hutang dibandingkan dengan jumlah modal akan semakin tinggi pula tingkat Leverage . Maka dengan demikian akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik. H2
=
Leverage
berpengaruh
negatif
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan Opini Audit dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Akuntan publik sebagai pihak yang independen di dalam pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) mengharuskan perusahaan membuat laporan setiap kali kantor akuntan publik dikaitkan dengan laporan keuangan. Menurut Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) ada 5 jenis pendapat akuntan yaitu: 1; Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) 2; Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan (Unqualified Opinion Report With Explanatory Language) 3; Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion) 4; Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) 5; Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion) Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Kategori perusahaan yang mendapat unqualified opinion diberi nilai 1 dan kategori perusahaan yang mendapat opini selain unqualified opinion diberi nilai 0. H3 =
Opini Audit
berpengaruh
positif
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan Ukuran KAP dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangundangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Sistya 2009). Perusahaan dalam menyampaikan informasi laporan keuangan akan kinerja perusahaan biasanya akan KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 7
menggunakan jasa KAP. KAP akan cepat menyelesaikan tugas audit yang mereka terima dikarenakan reputasi yang harus mereka jaga. Apabila reputasi auditor tidak dijaga, maka ada kemungkinan mereka akan kehilangan pekerjaan penugasan audit dari klien untuk tahun-tahun berikutnya sebab dinilai kurang kompeten (Fera 2012). Biasanya perusahaan menggunakan jasa KAP yang sudah mempunyai reputasi baik yang sudah tergabung dalam KAP The Big Four. Ukuran KAP dapat diukur dengan variabel dummy, dimana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak bekerjasama dengan KAP the Big Four untuk setiap tahunnya dan kategori 1 untuk perusahaan yang bekerjasama dengan KAP the Big Four untuk setiap tahunnya (Triani 2010 dalam Fera 2012). Dengan adanya ukuran KAP yang baik dalam suatu perusahaan maka akan mengindikasikan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan, karena menggunakan ukuran KAP yang baik maka pekerjaan yang dilakukan akan efektif dan efisien sehingga laporan keuangan dapat disajikan dengan tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP yang kurang berkualitas. H4 =
Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
METODE PENELITIAN Dari seluruh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 dipilih sebanyak 36 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, terdapat 4 perusahaan yang tidak berturut-turut mengeluarkan laporan audit yang memuat
pemberian
pendapat
akuntan
publik
atau
tidak
memiliki
kelengkapan data sehingga jumlah perusahaan yang akan dijadikan sampel sebanyak 32 perusahaan untuk periode 2010-2012. Berdasarkan sumbernya data ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari situs home page Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berupa laporan keuangan auditan yang berisi pendapat auditor independen.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 8
Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi pada umumnya digunakan oleh penulis untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, dan range statistik (Ghozali 2011). Uji Regresi Logistik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu model dan data diuji dengan menilai kelayakan model regresi, menilai keseluruhan model (overall model fit), dan menguji koefisien model regresi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik (logit). Model regresi ini dipilih karena data di dalam penelitian ini berupa data nominal dan data rasio. Dalam teknik analisi penelitian ini tidak melakukan uji normalitas data (Saputra
2010).
Menurut
Ghozali
(2011)
logistic
regression
tidak
memerlukan asumsi normalitas pada variabelnya. Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antar kontinyu (metrik) dan kategorikal (non-metrik). Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Ln (TL/1-TL) = α+ β1LIK+β2LEV+β3OA+β4KAP+ϵ Hosmer and Lemeshow Test (Goodness-of-Fit-Test) Pengujian ini bertujuan menguji ketepatan dan kecakupan data pada model regresi logistik. Apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka model regresi logistik tidak menunjukan kecakupan data, bila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka model regresi logistik menunjukan kecakupan data. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 9
Ho = model logistik menentukan kecukupan data (fit) Ha = model logistik tidak menunjukkan kecukupan data (fit) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Dalam penelitian ini, untuk menilai keseluruhan model dapat dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likehood (-2LL) pada awal (block number=0) dengan nilai -2 Log Likehood (-2LL) pada akhir (block number=1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL fucation) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Log Likehood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log Likehood menunjukan model regresi semakin baik (Ghozali 2011). Model Summary Model summary dalam regresi logistik sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan dari model summary adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen yang terdiri dari Likuiditas, Leverage, Opini audit dan Ukuran KAP mampu menjelaskan variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Pengujian individual / Pengujian koefisien Regresi Uji koefisien Regresi pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2011). Dalam hal ini, apakah variabel Likuiditas,
Leverage,
Opini
audit
dan
Ukuran
KAP
benar-benar
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1; Tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5 persen (0,05). 2; Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value (probabilitas value). Jika p-value > α, maka
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 10
hipotesis alternatif ditolak, sebaliknya jika p-value < α maka hipotesis alternatif diterima. PEMBAHASAN DAN HASIL Tabel 1.Analisis Statistik Deskriptif KW
Valid
0 1 Total
Frequency 8 88 96
Percent 8,3 91,7 100,0
Valid Percent 8,3 91,7 100,0
Cumulative Percent 8,3 100,0
Dari tabel di atas menunjukan sampel perusahaan selama 20102012 sebagian besar laporan keuangan yang dilaporakan oleh perusahaan di sampaikan secara tepat waktu yaitu mencapai 88 atau 91,7 persen dari seluruh
laporan
keuangan,
sedangkan
8
atau
8,3
persen
tidak
menyampaikan laporan secara tepat waktu. Tabel 2. Statistik Diskriptif N 96 96 96
LIK LEV Valid N (listwise)
Minimum ,58 ,10
Maximum 12,62 24,48
Mean 2,9391 1,3744
Std. Deviation 2,18504 3,47055
Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata Likuiditas (current rasio) 32 perusahaan Industri Barang Konsumsi selama periode 2010-2012 sebesar 2,9391 atau 293,91 persen, dengan presentase rata-rata yang dihasilkan oleh perusahaan Industri Barang Konsumsi tersebut tergolong kondisi yang sangat baik dengan standar deviasinya sebesar 2,18504 atau 218,504
persen.
Serta
dapat
diketahui
bahwa
perusahaan
yang
mempunyai current rasio terbesar adalah perusahaan Mandom Indonesia Tbk sebesar 12,62 atau 1262 persen. Perusahaan yang memiliki current
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 11
rasio terkecil yaitu perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk dengan nilai current rasio sebesar 0,58 atau 58 persen. Dari tabel diatas dapat diketahui rata-rata Leverage (debt to equity rasio) 32 perusahaan Industri Barang Konsumsi pada tahun 2010-2012 sebesar 1,3744 atau 137,44 persen. Perusahaan yang mempunyai debt to equity rasio terbesar yaitu perusahaan Schering Plough Indonesia Tbk dengan rasio 24,48 atau 2448 persen. Sedangkan perusahaan Mandom Indonesia Tbk mempunyai debt to equity rasio terkecil yaitu sebesar 0,10 atau 10 persen. Tabel 3. Opini Audit
Valid
0 1 Total
Frequency 45 51 96
Percent 46,9 53,1 100,0
Valid Percent 46,9 53,1 100,0
Cumulative Percent 46,9 100,0
Dilihat dari tabel diatas perusahaan yang mendapat opini audit Unqualified Opinion sebanyak 51 perusahaan, sedangkan perusahaan yang mendapat opini audit selain Unqualified Opinion sebanyak 45 perusahaan. Tabel 4. Ukuran KAP
Valid
0 1 Total
Frequency 45 51 96
Percent 46,9 53,1 100,0
Valid Percent 46,9 53,1 100,0
Cumulative Percent 46,9 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four adalah sebanyak 51 perusahaan, sedangkan perusahaan yang menggunakan jasa KAP selain KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four sebanyak 45 perusahaan. Uji Hosmer and Lemeshow (Goodness-of-Fit-Test) Tabel 5. Hosmer and Lemeshow Test KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 12
Ste p 1
Chisquare 4,421
df 8
Sig. ,817 Dari hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai Chi-square
sebesar 4,421 dengan nilai Sig sebesar 0,817. Dari hasil tersebut terlihat dari nilai Sig lebih besar dari pada alpha (0,05) yang berarti keputusan yang diambil adalah menerima H0 yang berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Iteration Step 1 0 2 3 4 5
Tabel 6. Iteration Historya,b,c Coefficients -2 Log likelihood Constant 59,884 1,667 55,284 2,232 55,073 2,387 55,073 2,398 55,073 2,398 Tabel di atas menunjukkan perbandingan antara nilai (-2LL) blok
pertama dengan (-2LL) blok kedua. Dari hasil perhitungan nilai (-2LL) terlihat bahwa nilai blok pertama (Block Number = 0) adalah 55,073 dan nilai blok kedua (Block Number = 1) adalah sebesar 41,872 dengan hasil tersebut model kedua lebih baik. Jadi, model regresi pada penelitian ini menunjukkan model regresi yang semakin baik. Tabel 7. Model Summary Cox & Ste -2 Log Snell R Nagelkerke R p likelihood Square Square 1 41,872a ,128 ,294 a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than ,001.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 13
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R 2 sebesar 0,294 atau 29,4 persen, yang artinya variabel X (Likuiditas, Leverage, Opini Audit dan
Ukuran
KAP)
mempengaruhi
variabel
Y
(Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan) sebesar 29,4 persen. Selebihnya 70,6 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
Pengujian individual / Pengujian koefisien Regresi
Tabel 8. Variables in the Equatio B S.E. LIK 1,231 ,693 3 LEV -,180 ,088 4 OA 1,003 ,854 1 UK_KAP 2,253 1,178 3 Constant -,898 1,407
Step 1a
Dari tabel diatas dapat diartikan sebagai berikut: Variabel konstan model regresi logistik mempunyai koefisien sebesar -0,898 yang berarti jika variabel lain bernilai nol (0) maka ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan mengalami penurunan sebesar 0,898 satuan. Variabel Likuiditas yang dihitung dengan CR mempunyai koefisien positif sebesar 1,231 yang berari setiap kenaikan satu (1) persen pada CR akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar 1,231 persen dengan asumsi variabel lain bernilai nol (0). Variabel Leverage dihitung dengan total hutang dibagi dengan total ekuitas mempunyai koefisien negatif sebesar 0,180 yang berarti setiap kenaikan satu (1) persen pada Leverage
akan mengalami penurunan
ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar 0,180 persen dengan asumsi variabel lainnya bernilai nol (0). Variabel opini audit dihitung dengan menggunakan variabel dummy jika mendapat opini audit wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 14
mendapatkan skor 1 dan apabila mendapatkan opini audit selain wajar tanpa pengecualian (Non Unqualified Opinion) akan mendapatkan skor 0. Opini audit mempunyai koefisien positif sebesar 1,003 yang berarti setiap kenaikan satu (1) pada opini audit akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar 1,003 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol (0).
Variabel Ukuran KAP dihitung dengan menggunakan variabel dummy, perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four diberi nilai dummy 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP selain KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four diberi nilai dummy 0. Ukuran KAP mempunyai koefisien positif sebesar 2,253 yang berari setiap kenaikan satu (1) pada Ukuran KAP akan meningkatkan ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar 2,253 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai nol (0). Pengujian Hipotesis Pertama Pada analisis hipotesis tersebut dilihat di tabel bahwa nilai p-value variabel likuiditas adalah sebesar 0,076 lebih besar dari 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,231 dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diterima sedangkan Ha yang menyatakan bahwa
Likuiditas
berpengaruh
positif
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan ditolak. Kesimpulan tersebut berarti hipotesis yang mengatakan Likuiditas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ditolak. Pengujian Hipotesis Kedua Pada analisis hipotesis tersebut dilihat bahwa nilai p-value variabel leverage adalah sebesar 0,041 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,180 dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 15
Leverage
tidak
berpengaruh
negatif
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan ditolak sedangkan Ha yang menyatakan bahwa
Leverage
berpengaruh
negatif
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan diterima. Kesimpulan
tersebut
berarti
hipotesis
yang
mengatakan
Leverage
berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diterima. Pengujian Hipotesis Ketiga Pada analisis hipotesis tersebut dilihat bahwa nilai p-value variabel opini audit sebesar 0,240 lebih besar dari 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,003 dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa Opini Audit tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diterima. Sedangkan Ha yang menyatakan bahwa Opini Audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ditolak. Kesimpulan tersebut berarti hipotesis yang mengatakan Opini Audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ditolak. Pengujian Hipotesis Keempat Pada analisis hipotesis tersebut dilihat bahwa nilai p-value variabel ukuran KAP sebesar 0,056 lebih besar dari 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar 2,253 dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa Ukuran KAP tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diterima sedangkan Ha yang menyatakan bahwa Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ditolak. Kesimpulan tersebut berarti hipotesis yang mengatakan Ukuran KAP
berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ditolak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 16
Hasil pengujian regresi logistik menunjukan bukti empiris bahwa secara parsial Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, Leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, Opini Audit tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan Ukuran KAP tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Saran 1. Diharapkan penelitian berikutnya dapat memperluas atau menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan manufaktur atau mungkin perusahaan
yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia
secara
keseluruhan dengan periode pengamatan yang lebih panjang. 2. Menambah variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan seperti kualitas sistem pengendalian intern, ukuran perusahaan, kepimilikan pihak dalam perusahaan, kepemilikan pihak luar perusahaan, dan peranan audit internal perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Andriani, Wiwik, 2010. “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan).” Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 69-80. Dewi,
Mutiara, 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan.” Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-13.
Fitri et al., 2009. “Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan kepada Publik : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.” Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol.2 No. 2 Juli 2009 Hal. 198-214. Ghozali, Imam 2011, Analisis MultiVariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 17
Hartati, Fera, 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.“ E-journal Universitas Riau, Hal 1-15 Hilmi,
Utari dan Syaifu Ali, 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ). “
Kartika, Andi, 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta).” Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol. 16, No.1, Maret 2009, Hal. 1 – 17. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No KEP-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No KEP-40/BL/2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain. Lie et al., 2012. “Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan di BEI.” Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, N0. 1, Januari 2012. Maulina, 2012. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).” EJournal Institut Manajemen Telkom, Hal 1-13. Prasetya, Mellisa dan Soni, 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 151 – 158. Rachmawati, Setya, 2009. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10, No. 1, Hal.1-10.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 18
Saputra, Yuwan, 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.” E-journal Universitas Maritim Raja Ali Haji, Hal 1-19. Widaryanti, 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada PerusahaanPerusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011. Yusralaini dan Lhia, 2010. “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI (2005-2007).” Jurnal Ekonomi Vol. 18 No. 2 Juni 2010.
KOMPARTEMEN, Vol. XI No.2, September 2013 19