Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MATERI PENGENALAN STRUKTUR TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII.1 SMP NEGERI 3 BANDA ACEH
Rika Kustina1, Hanita Karlina2
Abstrak Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran mengenai teks merupakan bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang sampai saat ini masih tergolong dalam kategori pelajaran yang sukar bagi siswa, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsep terhadap teks. Keberhasilan siswa belajar dipengaruhi oleh penguasaan guru terhadap berbagai cara penyampaian bahasan pembelajaran dan bagaiman menerapkan pembelajaran agar dapat melibatkan siswa aktif, kreatif dalam belajar baik secara mental, fisik maupun sosial. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung hal tersebut di atas dan yang sesuai dengan materi pengenalana struktur teks eksplanasi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) dalam mengajarkan materi struktur teks eksplanasi di kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain one shot cose study (metode preeksperimen). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dalam materi pengenalan struktur teks eksplanasi dapat didasarkan pada (1) Ketuntasan belajar, (2) Aktifitas siswa, (3) Respon siswa, (4) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Model kooperatif tipe TAI dikatakan efektif jika paling sedikit tiga dari empat aspek tersebut terpenuhi dengan syarat aspek ketuntasan belajar terpenuhi (efektif). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket respon siswa, lembar observasi dan tes hasil belajar sedangkan pengolahan data menggunakan persentase, kriteria waktu ideal, dan deskripsi skor rata-rata terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran, data aktifitas siswa, angket respon siswa dan tes ketuntasan belajar. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) efektif diterapkan pada materi Pengenalan Struktur Teks Eksplanasi di kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh. Hal ini dikarenakan hasil penelitian telah memenuhi keempat aspek efektifitas yaitu ketuntasan belajar (siswa tuntas sebanyak 87,5%), kemampuan guru mengelola pembelajaran (berada dalam kriteria baik dan sangat baik), aktifitas siswa (aktif), dan respon siswa (positif). Kata kunci: Efektifitas, Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI), Teks Eksplanasi
1 2
Rika Kustina, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena Hanita Karlina, Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 148
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran…
Menyikapi
PENDAHULUAN
bahasa
hakikatnya
adalah
sebagai
tersebut
di
atas,
sebagai salah satu upaya untuk mengatasi
Latar Belakang Penelitian Pada
hal
fungsi alat
utama
komunikasi.
atau menjawab persoalan yang terjadi pada ranah
pendidikan
khususnya
Bahasa
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan
Indonesia, kurikulum 2013 menyajikan materi
sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil
atau bahan ajar dalam bentuk teks baik lisan
berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.
maupun tulisan. Pemahaman terhadap jenis,
Pembelajaran
kaidah
bahasa
selain
untuk
dan
konteks
suatu
teks
lebih
meningkatkan keterampilan berbahasa juga
ditekankan sehingga memudahkan peserta
untuk
meningkatkan kemampuan berpikir,
didik menangkap makna yang terkandung
mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat,
dalam suatu teks maupun menyajikan gagasan
persetujuan,
dalam bentuk teks yang sesuai sehingga
informasi
keinginan, tentang
kemampuan
suatu
penyampaian peristiwa
memperluas
dan
wawasan.
memudahkan orang lain memahami gagasan yang ingin disampaikan.
Pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia haruslah diarahkan
pada
fungsi
Bahasa
Pembelajaran
mengenai
teks
(eksplanasi) secara spesifik terdapat di dalam
sebagai alat komunikasi. Hal ini sejalan
silabus
dengan isi kurikulum 2013 yang menempatkan
khusunya kelas VII yang salah satu pokok
Bahasa Indonesia
pembahasannya
sebagai penghela mata
kurikulum
2013
tingkat
mengenai
SMP
pengenalan
pelajaran lain dan karenanya harus berada di
struktur teks eksplanasi. Indikator yang
depan semua mata pelajaran lain. Apabila
diharapkan dari pembelajaran tersebut adalah
peserta didik tidak menguasai mata pelajaran
siswa mampu menyebutkan atau menuliskan
tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak
struktur isi dari teks eksplanasi tersebut, dari
dikuasainya adalah substansi mata pelajaran
segi
tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan
mampu mengenali kata sambung dan struktur
bahasa pengantar yang dipergunakan. Badan
kalimat yang memuat sebab-akibat.
kebahasaan siswa
juga
diharapkan
bahasa (2013) ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 149
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… Untuk
mencapai
tujuan
tersebut,
diharapkan
mampu mengembangkan
diperlukan sebuah model pembelajaran yang
meningkatkan
baru
kemandirian,
yang
lebih
memberdayakan
siswa
kompetensi, kerjasama
dan
kreativitas, (cooperative),
sehingga semakin berkembang. Dalam hal ini,
kepemimpinan, toleransi dan kecakapan hidup
peneliti
siswa. Melalui model pembelajaran TAI siswa
mencoba
menggunakan
model
pembelajaran Team Asisted Individualization
diajak
(TAI) untuk melihat peningkatan hasil belajar
mengoptimalkan
pada
menyerap informasi ilmiah. Jadi melalui
materi
penegenalan
struktur
teks
eksplanasi.
belajar
mandiri,
dilatih
untuk
kemampuannya
dalam
model pembelajaran ini siswa diajak berpikir
Model pembelajaran TAI termasuk
dan
memahami
materi
tidak
hanya
dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu ciri
mendengar, menerima dan mengingat-ingat
pembelajaran kooperatif adalah kemampuan
saja, namun dengan model pembelajaran ini
siswa untuk bekerjasama dalam kelompok
keaktifan,
kecil yang heterogen (Nur Asma, 2006:18).
siswa dapat dikembangkan dan akhirnya
Masing-masing anggota
pemahaman konsep yang diperoleh dapat
dalam
kelompok
memiliki tugas yang setara. Karena pada pembelajaran
kooperatif
keberhasilan
yang
mengadakan
bertanggung
jawab
keterampilan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
ikut
dan
berkembang secara efektif.
kelompok sangat diperhatikan, maka siswa pandai
kemandirian
peneliti
merasa
penelitian
tertarik yang
untuk berjudul
yang lemah dalam
“efektifitas pembelajaran kooperatif tipe Team
kelompoknya. Dengan demikian, siswa yang
Assisted Individualization (TAI) dalam materi
pandai dapat mengembangkan kemampuan
pengenalan struktur teks eksplanasi pada siswa
dan keterampilannya, sedangkan siswa yang
kelas VII.1 SMP Negeri 3 Banda Aceh”.
lemah
Masalah Penelitian
membantu temannya
akan
permasalahan
terbantu yang
dalam
memahami
diselesaikan
dalam
kelompok tersebut. Model
pembelajaran
ISSN 2086 – 1397
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi masalah dalam penelitian
yang
dipilih
ini
adalah
“apakah model pembelajaran
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 150
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… kooperatif
tipe
Team
Assisted
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) efektif digunakan
Individualization (TAI).
dalam
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team
materi
pengenalan
struktur
teks
eksplanasi”.
Assisted Individualization) TAI merupakan salah satu tipe dari
KAJIAN PUSTAKA
model
pembelajaran
kooperatif,
yaitu
Penelitian Relevan
pengajaran individual dibantu kelompok. TAI
Penelitian tentang teks, dalam hal ini
sama dengan STAD dalam penggunaan tim
teks eksplanasi merupakan penelitian yang
belajar yang terdiri dari empat anggota yang
tergolong baru dan masih sedikit, materi
berkemampuan bervariasi dan sertifikat untuk
tentang teks secara spesifik hanya ditemukan
tim berkinerja tinggi. Perbedaannya adalah
dalam kurikulum 2013, sedangkan mengenai
dalam menggunakan satu langkah pengajaran
metode pembelajaran kooperatif khususnya
di kelas, TAI menggabungkan pembelajaran
tipe
kooperatif
TAI
sudah
banyak
diteliti
dalam
penelitian-penelitian sebelumnya, namun tidak
pengajaran
individual
(Farida, 2006:35).
pada bidang Bahasa Indonesia melainkan pada bidang-bidang ilmu lainnya.
dengan
Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual berdasarkan tes penempatan
Safiruddin (2012) dalam penelitiannya
dan kemudian melanjutkannya dengan tingkat
menyebutkan guru harus mampu menciptakan
kemampuan mereka sendiri. Secara umum,
pembelajaran
anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran
yang
menyenangkan,
salah
satunya dengan meninggalkan metode-metode
yang
belajar yang konvensional, karena dengan
memeriksa
metode
mampu
menggunakan lembar jawaban dan saling
meningkatkan
membantu dalam menyelesaikan berbagai
kompetensi dan kreativitasnya dalam belajar.
masalah. Unit tes terakhir akan dilakukan
Metode
tanpa bantuan teman satu tim dan skornya
ini
mengembangkan
siswa dan
akan
pembelajaran yang sesuai dengan
maksud di atas, salah satunya adalah metode ISSN 2086 – 1397
berbeda.
dihitung
Teman
hasil
dengan
satu
kerja
monitor
tim
saling
masing-masing
siswa.
Setiap
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 151
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… pertemuan, guru menjumlahkan angka dari
memecahkan
tiap unit yang telah diselesaikan semua
pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan
anggota tim dan memberikan sertifikat atau
belajar siswa secara individual.
penghargaan tim lainnya untuk tim yang berhasil
melampaui
kriteria
skor
masalah
dalam
program
Model pembelajaran tipe TAI ini
yang
memiliki 8 komponen, sebagaimana yang
didasarkan pada tes terakhir yang telah
disebutkan oleh Suyitno (2010:8) sebagai
dilakukan, dengan poin ekstra untuk lembar
berikut:
jawaban yang sempurna dan pekerjaan rumah yang telah diselesaikan (Slavin, 2008:15). Dalam
model
pembelajaran
a. Teams
yaitu
pembentukan
kelompok heterogen yang terdiri TAI,
dari 4 sampai 5 siswa.
siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok
b. Placement Test yaitu pemberian
kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen untuk
pre-test kepada siswa atau melihat
menyelesaikan tugas kelompok yang sudah
rata-rata nilai harian siswa agar
disiapkan oleh
guru mengetahui kelemahan siswa
guru,
selanjutnya
diikuti
dengan pemberian bantuan secara individu bagi
siswa
yang
memerlukannya.
pada bidang tertentu. c. Student
Creative
yaitu
Keheterogenan kelompok mencakup jenis
melaksanakan tugas dalam suatu
kelamin, ras, agama (kalau mungkin), tingkat
kelompok dengan menciptakan
kemampuan (tinggi, sedang, rendah), dan
sebuah keberhasilan individu yang
sebagainya.
ditentukan
Slavin (2008:19) membuat model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan beberapa
alasan.
Pertama,
model
ini
oleh
keberhasilan
kelompoknya. d. Team tindakan
Study belajar
yaitu yang
tahapan harus
mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan
dilaksanakan oleh kelompok dan
program pengajaran individual. Kedua, model
guru memberikan bantuan secara
ini memberikan tekanan pada efek sosial dari
individual kepada siswa yang
belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk
membutuhkan.
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 152
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… e. Team
f.
Score
and
Team
upacara. Teks dapat berwujud teks tulis
Recognition yaitu pemberian score
maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki
terhadap hasil kerja kelompok dan
dua unsur utama yang harus dimiliki. (a)
memberikan kriteria penghargaan
konteks situasi penggunaan bahasa yang di
terhadap kelompok yang berhasil
dalamnya ada register yang melatarbelakangi
secara cemerlang dan kelompok
lahirnya teks, seperti adanya sesuatu (pesan,
yang dipandang kurang berhasil
pikiran,
dalam menyelesaikan tugas.
disampaikan (field), sasaran atau kepada siapa
Teaching Group yaitu pemberian
pesan,
materi secara singkat dari guru
disampaikan (tenor), dan dalam format
menjelang
bahasa bagaimana pesan, pikiran, gagasan,
pemberian
tugas
kelompok.
berdasarkan
fakta
yang
diperoleh siswa. h. Whole-Class pemberian kembali pembelajaran
pikiran,
ide)
yang
gagasan,
atau
hendak
ide
itu
atau ide itu dikemas (mode). Terkait dengan
g. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil
gagasan,
format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi,
prosedural,
naratif,
cerita
petualangan, anekdot, dan lain-lain. (b) konteks Units
materi
oleh
diakhiri dengan
yaitu
situasi, yang di dalamnya ada konsteks sosial
guru
dan konteks budaya masyarakat tutur bahasa
waktu
yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.
strategi
Terdapat perbedaan antara satu jenis
pemecahan masalah.
teks tertentu dengan jenis teks lainnya.
Teks Eksplanasi
Perbedaan dapat terjadi, misalnya pada
Pengertian Teks
struktur teks itu sendiri. Sebagai contoh, teks
Satuan bahasa yang mengandung
tanggapan deskripstif dengan teks eksplanasi
makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah
berbeda strukturnya meskipun kedua teks
teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis,
tersebut termasuk ke dalam kategori jenis teks
sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks
faktual. Jika pada teks tanggapan deskriptif
Pancasila yang sering dibacakan pada saat
strukturnya
ISSN 2086 – 1397
terdiri
atas
identifikasi,
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 153
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian,
terjadinya polusi tanah, proses rusaknya paru-
sedangkan teks eksplanasi adalah pernyataan
paru karena asap rokok, dsb.
umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
Struktur Teks Eksplanasi
Teks
eksplanasi
disusun
dengan
Struktur teks eksplanasi terdiri dari:
struktur yang terdiri atas bagian- bagian yang a. Pernyataan Umum memperlihatkan pernyataan umum, deretan penjelasan,
dan
interpretasi.
Bagian 1) Berisi satu statemen umum tentang
pernyataan umum berisi informasi singkat suatu topik, yang akan dijelaskan tentang apa yang dibicarakan. Bagian deretan proses
keberadaannya,
proses
penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan terjadinya, proses keberadaannya, tentang peristiwa yang terjadi. Sementara itu, proses
terjadinya,
proses
bagian interpretasi berisi pendapat singkat terbentuknya, dsb. penulis tentang peristiwa yang terjadi. Bagian 2) Harus bersifat ringkas, menarik, ini merupakan penutup teks eksplanasi yang dan
jelas,
yang
mampu
boleh ada atau tidak ada. membangkitkan minat pembaca Ciri-Ciri Teks Eksplanasi untuk membaca detailnya. Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
b. Deret Penjelas 1) Berisikan tentang detail penjelasan,
Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul
proses
karena ada peristiwa lain sebelumnya dan
terjadinya.
peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa
keberadaan
dan
proses
2) Sangat relatif untuk menjawab
yang lain lagi sesudahnya. Struktur teksnya
pertanyaan
adalah pernyataan umum, urutan alasan logis.
jawabannya berupa statemen atau
Berikut
yang
akan
dipaparkan
contoh
teks
eksplanasi seperti proses terjadinya gerhana bulan,
proses
ISSN 2086 – 1397
terjadinya
hujan,
‘bagaimana’,
jawabannya
yang
berupa
pernyataan.
proses Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 154
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… 3) Dimungkinkan mengingat proses
sepanjang kegiatan belajar tertentu yang
perlu dijelaskan bertahap, pertama,
bersifat kualitas.
kedua, ketiga, dsb. atau pertama,
Adapun
berikutnya, terakhir.
dikembangkan meningkatkan
c. Penutup/Interpretasi;
pembelajaran dan
yang
telah
diyakini
dapat
siswa
dalam
kinerja
Berisikan mengerjakan
tugas-tugas
akademik
salah
kesimpulan atau pernyataan tentang satunya adalah model pembelajaran tipe TAI. topik/proses yang dijelaskan. Adapun tahap-tahap dalam model Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pembelajaran TAI adalah sebagai berikut. dan Penerapannya di SMP a. Guru menyiapkan materi bahan Dalam setiap proses pembelajaran ajar yang akan diselesaikan oleh baik
guru
maupun
siswa
tentunya kelompok siswa.
mengharapkan perolehan hasil yang baik dan b. Guru memberikan pre-test kepada memuaskan. Begitu juga halnya dengan siswa atau melihat rata-rata nilai pembelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun harian siswa agar guru mengetahui fenomena yang ada menyatakan bahwa hasil kelemahan siswa pada bidang belajar Bahasa Indonesi masih relatif rendah tertentu. (Mengadopsi komponen sepertinya yang sudah disinggung pada bab Placement Test). sebelumnya. c. Guru memberikan materi secara Hasil belajar adalah segala sesuatu singkat. (Mengadopsi komponen yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari Teaching Group). kegiatan belajar yang dilakukannya. Hasil d. Guru membentuk kelompok kecil belajar ini tidak saja merupakan suatu yang yang heterogen tetapi harmonis sifatnya
kuantitas
atau
berupa
nilai berdasarkan nilai ulangan harian
raport/ulangan yang harus dimiliki siswa siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. dalam jangka waktu tertentu, tetapi dapat juga (Mengadopsi komponen Teams). bersifat proses atau cara yang dikuasai siswa
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 155
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… e. Setiap
kelompok
mengerjakan
METODOLOGI PENELITIAN
tugas dari guru berupa LKS yang
Pendekatan dan Jenis Penelitian
telah
dirancang
sendiri
Adapun jenis penelitian ini adalah
guru
penelitian kuantitatif dengan desain one shot
bantuan
secara
cose study (metode pre-eksperimen). Yang
bagi
yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
(Mengadopsi
siswa kelas VII SMP N 3 Banda Aceh T.A
sebelumnya, memberikan
dan
individual memerlukannya.
komponen Team Study). f.
Ketua
kelompok
2013/2014 yang berjumlah 32 orang siswa.
melaporkan
Teknik pengumpulan data dilakukan
keberhasilan kelompoknya dengan
melalui lembar observasi aktivitas guru dan
mempresentasikan hasil kerjanya
siswa, angket respon siswa dan tes hasil
dan siap untuk diberi ulangan oleh
belajar.
guru.
kooperatif tipe TAI dalam materi pengenalan
(Mengadopsi
komponen
Student Creative).
secara
(Mengadopsi
individu.
komponen
Fact
Test). h. Guru
pembelajaran
Ketuntasan belajar, (2) Aktifitas siswa, (3) Respon siswa, (4) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dengan syarat aspek ketuntasan belajar siswa terpenuhi (Mukhlis,
menetapkan
kelompok
2005:9).
terbaik sampai kelompok yang
HASIL PENELITIAN
kurang
Pembahasan
berhasil
berdasarkan (Mengadopsi
i.
model
struktur teks eksplanasi didasarkan pada (1)
g. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan
Keefektifan
(jika
hasil komponen
ada) koreksi.
Pada penelitian ini, penelitian
Team
hasil dilakukan melalui tes hasil belajar
Score and Team Recognition).
secara tertulis, dan dilaksanakan setelah
Guru memberikan tes formatif
materi selesai diajarkan. Penelitian hasil
sesuai dengan kompetensi yang
belajar dilakukan satu kali (postes). Nilai
ditentukan. (Retna, 2007:20). ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 156
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel Hasil Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa FSR RN AF RR CPS RF SW MZ RS MR ER RH SF EA AJ ZF RL SA RH MT NA DIE RV DA IF AM HJ RZ KH RY SR SY
Dari data di atas terlihat bahwa sebanyak 28 orang siswa ISSN 2086 – 1397
yang tuntas
mengikuti
Jumlah
Keterangan
60 81 100 71 94 78 71 70 83 84 76 87 71 65 81 74 75 74 59 77 88 67 84 65 63 81 73 66 69 65 37 65
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi pengenalan teks eksplanasi, selebihnya yaitu Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 157
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… sebanyak 4 orang siswa adalah tidak tuntas.
keefektifan dalam penelitian ini, keempat-
Dalam persentase jumlah ketuntasan siswa
empat aspek tersebut dinyatakan efektif.
dapat dinyatakan sebanyak 87,5%, hal ini
Artinya model pembelajaran kooperatif tipe
dapat
TAI efektif digunakan pada materi pengenalan
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
kooperatif tipe TAI efektif.
struktur teks eksplanasi pada siswa kelas VII
Selanjutnya
pada
aspek
SMP Negeri 3 Banda Aceh.
kemampuan guru mengelola pembelajaran SIMPULAN dengan menggunakan model pembelajaran Simpulan kooperatif tipe TAI selama tiga kali pertemuan Berdasarkan hasil pengolahan data, adalah baik dan sangat baik. Pada aspek aktivitas
siswa
selama
peneliti dapat menyimpulkan bahwa model
pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe team assisted
berdasarkan kriteria waktu ideal adalah baik individualization (TAI)
efektif
digunakan
(efisien) untuk masing-masing pertemuan. dalam
materi
pengenalan
struktur
teks
Berikutnya pada aspek respon siswa setiap eksplanasi di kelas VII SMP Negeri 3 Banda aspek direspon dengan positif.
Aceh.
Berdasarkan uraian di atas, dari keempat
aspek
ISSN 2086 – 1397
yang
menjadi
landasan
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 158
Rika Kustina, Hanita Karlina, Efektifitas Pembelajaran… DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 2000. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta Arends.
2001. Model Pembelajaran Kooperatif http://www.idunbiu.com/2009/05.html . [27 Juni 2014]
Learning.
[online]
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta Badan Bahasa. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan/Politeknik Negeri Media Kreatif: Jakarta Budimansyah, Dasim, 2003. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio untuk PAI, Grasindo: Bandung Depdiknas. 2008. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Dikti. Jakarta Djihar MS. 2003, Pendidikan Strategik, Atrernatif untuk Pendidikan Masa Depan, Lesfi: Yogyakarta. Hasratuddin. (2010). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik .Disertasi SPsUPI Bandung. Tidak diterbitkan Johar, Rahmah. 2006. Wahana Kependidikan. Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Kusumaningrum, Retna. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (team Assisted Individualization) Semarang : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran (mengembangkan kompetensi guru). Remaja Rosdakarya: Bandung Mulyasa, 2006. KTSP Sebuah Panduan Praktis. . Bandung : PT Ramaja Rosda Karya Nasution 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara: Jakarta Rahim, Farida, 2006. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar, Bumi Aksara: Jakarta Robert E, Slavin, 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktek), Nusa Media: Bandung Safiruddin. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbantukan LKS dapat Meningkatkan Hasil Belajar Trigonometri Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banda Aceh. Hasil Penelitian Guru SMA Negeri 1 Banda Aceh, tidak dipublikasikan Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung Sutikno M. Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Prospect: Bandung Suyitno. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Online. (http://matematikacerdas.wordpress.com /2010/01/28/model-pembelajaran-kooperatif-tipetai-team-assisted-individualization/) Sriyono (1992). Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 159