RESPONS KOMUNITAS NELAYAN TERHADAP MODERNISASI PERIKANAN (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)
AWALUDDIN HAMZAH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Respons Komunitas Nelayan Terhadap Modernisasi Perikanan (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara) adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
November 2008
Awaluddin Hamzah NRP A152050011
ABSTRACT AWALUDDIN HAMZAH. The Fisherman Community Response to The Modernization of Fishery (Case Study of Fisherman of Bajo Ethnic in Lagasa Village, Muna Regency, South East Sulawesi Province) under the direction of NURMALA K. PANDJAITAN and NURAINI W.PRASODJO. The modernizations of fishery have done through the government in order to solve the poverty in the fisherman community of Bajo ethnic. This research was aimed to study the relation of sea meaning and fisherman job meaning with acceptance to the modernization and to analyze the impacts of fishery modernization to work pattern, the social structure, and the prosperity level of fisherman of Bajo ethnic. The respondents consisted of 45 ponggawas, 30 local sawies, and 25 sawies from outside village, and 5 people others become the informants. Amount of Late adopters more than early adopters and the majority. The results of data analysis indicates that either on the sea meaning and also the fisherman job meaning were obtained conclusion that more high positive assessment on economic meaning hence adoption of innovation became faster. On the contrary, more high positive assessment on cultural meaning hence adoption of innovation became slower. These conclusions shown by the phenomenon of the early adopters and the majorities have positive assessment on economic meaning at higher level, compared to the late adopters. On the contrary occurred at cultural meaning where the late adopters have positive assessment at higher level, compared to the early adopters and the majorities. Then, the impacts of modernization to the fisherman community were shown by changes of job pattern that consisted of increasingly the capacity to explore and number of workers (sawi), the character of job tent semi-free labour system, the recruitment of workers became more selective, and the division of labor became more clear and hierarchism. After that, also occurred the impacts to the social structure especially on the organizing of sharing holder system that was increasingly more formal, social stratification became more complex, economic activity more differentiated, and the pattern of work relation became semi-exploitative. Keywords: response to the modernization, fisherman community, Bajo ethnic
RINGKASAN AWALUDDIN HAMZAH. Respons Komunitas Nelayan Terhadap Modernisasi Perikanan (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara) dibimbing oleh NURMALA K. PANDJAITAN dan NURAINI W.PRASODJO. Modernisasi melalui peningkatan dan penggunaan teknologi alat tangkap serta bantuan permodalan berimplikasi pada kegiatan serta organisasi penangkapan ikan dan pada akhirnya terjadi perubahan dalam suatu komunitas. Tidak semua lapisan nelayan dapat memanfaatkan peluang modernisasi. Sebelum program modernisasi perikanan oleh pemerintah, struktur komunitas nelayan Suku Bajo masih didominasi oleh sistem perikanan tradisional, kegiatan dicirikan struktur komunitas homogen dan tingkat diferensiasi sosial yang masih rendah. Kehidupan sosial nelayan Suku Bajo setelah berlangsungnya modernisasi menjadi fokus kajian dalam penelitian ini. Berbagai ukuran yang dapat dilihat menunjukan bahwa nelayan tergolong tidak sejahtera. Pada komunitas nelayan terdapat lingkungan hidup yang kumuh serta rumah-rumah yang sangat sederhana. Selain itu pendapatannya berfluktuasi ditentukan oleh musim serta status nelayan itu sendiri. Pemerintah memandang perlu untuk memperbaiki taraf hidup nelayan. Realisasinya dilakukan antara lain dalam bentuk modernisasi perikanan (Revolusi Biru). Bentuk modernisasi tersebut adalah perbaikan kualitas sarana penangkapan ikan yang lebih efektif dan efisien. Berbagai menunjukan dampak positif dari modernisasi. Akan tetapi di sisi lain terjadi pula dampak negatif modernisasi. Penerimaan maupun penolakan suatu hal baru berkaitan dengan proses mental sejak seseorang mengetahui adanya inovasi. Proses tersebut bagi nelayan tidak terlepas dari pengaruh pemaknaan terhadap laut serta pekerjan nelayan bagi nelayan itu sendiri. Suku Bajo sebagai suku bangsa yang dominan menempati pesisir pantai dan kepulauan, memiliki usaha penangkapan ikan sebagai mata pencaharian satu-satunya untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) hubungan makna laut dan makna pekerjan nelayan terhadap penerimaan (adopsi) terhadap modernisasi perikanan (2) dampak modernisasi perikanan pada pola kerja nelayan Suku Bajo, struktur sosial nelayan Suku Bajo, serta tingkat kesejahteraan nelayan Suku Bajo. Penelitian dilaksanakan di Desa Lagasa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan ponggawa dan sawi lokal serta sawi luar. Penggolongan tersebut disusun berdasarkan kriteria penguasaan kapal dan alat tangkap serta peranannya dalam kelompok penangkapan. Setelah dilakukan pengkategorian, maka diperoleh sampel: ponggawa sebanyak 45 orang, sawi lokal sebanyak 30 orang, sawi luar desa sebanyak 25 orang. Untuk memperoleh informasi sejarah perubahan alat tangkap, dampak terhadap struktur sosial dan perubahan pola kerja digunakan informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa modernisasi berupa alih teknologi kapal dan alat tangkap (mini pursein dan pukat cincin) gae diperkenalkan di desa Lagasa tahun 1976-1977, serta menunjukan bahwa jumlah adopter cenderung lebih banyak untuk Pengadopsi Lambat (PL) dibanding Pengadopsi Cepat (PC) maupun Pengadopsi Sedang (PS). Kecenderungan terjadi bahwa Pengadopsi Cepat (PC) memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan adopter yang lebih lambat. PC memiliki umur lebih
muda, pengalaman lebih banyak pendapatan lebih tinggi serta pendidikan lebih lama dibanding katagori adopter lainnya. Pada pemaknaan laut, kebanyakan responden memberi makna ekonomi, psikologi dan budaya yang positif. Sedangkan pada makna pekerjaan nelayan kebanyakan responden memberi makna ekonomi, sosiologis, teologis dan budaya yang cenderung positif. Sementara untuk makna psikologis, sosiologis dan budaya memperlihatkan tidak ada perbedaan antara ketiga adopter dengan perkataan lain baik pengadopsi cepat, pengadopsi sedang maupun pengadopsi lambat memaknai laut dan pekerjaan nelayan positif baik aspek sosiologis, psikologis dan budaya. Selain itu nampaknya terdapat hubungan antara pemaknaan dengan kecepatan adopsi. Hubungan tersebut adalah semakin positif makna ekonomis maka adopsi inovasi semakin cepat. Sebaliknya semakin positif makna budaya kecenderungan adopsi cenderung semakin lambat. Modernisasi perikanan di desa Lagasa berdampak pada perubahan pola kerja yakni daya jelajah lebih jauh, jumlah pekerja (sawi) lebih banyak dengan sifat semi bebas dan perekrutan lebih selektif. Pembagian kerja lebih jelas dan berjenjang serta hierarkis. Terjadi pula dampak perubahan struktur sosial dengan sistem bagi hasil yang menjadi pranata nelayan, stratifikasi yang kompleks dan diferensiasi beragam dan pola hubungan semi eksploitatif. Dampak teknologi gae juga menghasilkan peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar serta gizi anggota keluarga nelayan serta kesadaran pentingnya pendidikan bagi anggota keluarga. Kata kunci: respons modernisasi, komunitas nelayan, nelayan Suku Bajo.
.
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagaian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
RESPONS KOMUNITAS NELAYAN TERHADAP MODERNISASI PERIKANAN (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)
AWALUDDIN HAMZAH
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Sosiologi Pedesaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Penelitian
: Respons Komunitas Nelayan Terhadap Modernisasi Perikanan (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)
Nama
: Awaluddin Hamzah
NRP
: A152050011
Program Studi
: Sosiologi Pedesaan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Ir. Nuraini W. Prasodjo,MS Anggota
Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS.DEA Ketua
Mengetahui,
Ketua Program Studi Mayor Sosiologi Pedesaan
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS.DEA
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal ujian:
Tanggal lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Raha Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 21 September 1973 sebagai anak pertama dari enam bersaudara pasangan Hamzah Sanifu (Alm) dan Hanifa Batoa. Pendidikan Dasar dan Menengah ditempuh di Kota Raha, sedangkan pendidikan Sarjana (S1) dtempuh di Kota Makassar pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Melanjutkan pendidikan pada Program Studi Sosiologi Pedesaan Sekolah Pascasarjana IPB Bogor atas biaya dari BPPS Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas RI. Pernah bertugas sebagai Pengajar Harian pada Sekolah Tinggi Pertanian (STIP) Wuna di Raha Kab. Muna Sultra tahun 2000 - 2004. Selanjutnya tahun 2001 - 2003 sebagai Pendamping (CDF) Program Sulawesi Agriculture Area Development Project (SAADP) Kab. Muna. Sejak tahun 2002 sampai sekarang bekerja sebagai Staf Pengajar pada Jurusan Sosek Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara. Aktif sebagai pengurus Yayasan Agrocomplex Foundation (ACF) Kendari.
PRAKATA Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia Nya sehingga Penulisan Tesis ini berhasil disusun. Tema yang dipilih ialah Respons Komunitas dengan judul: Respons Komunitas Nelayan Terhadap Modernisasi Perikanan (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara). Terimakasih disampaikan kepada Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS.DEA (Ketua Komisi Pembimbing), dan Ir. Nuraini W. Prasodjo, MS (Anggota) atas curahan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan. Demikian pula kepada Dr. Rilus A. Kinseng, MA yang bersedia menjadi Penguji Luar Komisi. Terimakasih pula kepada Rektor IPB Bogor, Dekan SPs, Dekan FEMA dan Ketua PS SPD SPs IPB. Terimakasih kepada Rektor Unhalu, Dekan Faperta serta Ketua Jurusan Sosek, Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, MSc, Prof. Dr. H. La Ode Abd Rauf dan Dr. Ir. Marzuki Iswandi, MSi atas rekomendasi studi. Khusus Prof. Mahmud, terimakasih atas bantuan moril dan materil serta nasihat berharga, Dirjen Dikti Depdiknas, serta Pimpinan Yayasan Damandiri. Tak lupa pula kepada Kades Lagasa, tokoh masyarakat, informan, responden dan enumerator. Terimakasih tak terhingga kepada Orang tua Hamzah Sanifu (Alm) dan Hanifa Batoa atas doa, perhatian dan kasih sayangnya. Demikian pula kepada mertua La Ode Hasta dan Ludya Sidalle, Adik-adik, Paman, Bibi serta seluruh keluarga atas bantuan serta dukungan moril dan materil. Kepada Rekan-rekan PS SPD khususnya S2 dan S3 2005, rekan-rekan Unhalu dan Wacana Sultra, atas persaudaraan dan kekeluargaan yang terbina, Bapak Kost sekeluarga serta rekan sepondokan. The last, but not least, special thanks for Isteri tercinta Ida Hasta serta ananda tersayang Nabilah Zahra Hafizhah (Zahra), terimakasih atas kesabaran, doa kasih sayang serta motivasinya, You are my inspiration. Penulis mengharapkan kritik serta masukan demi penyempurnaan tulisan, serta pengembangan penelitian ini. Semoga tulisan ini dapat memberi kontribusi pada pengembangan ilmu-ilmu sosial dan pengembangan komunitas khususnya Suku Bajo. Semoga semua usaha kita selalu dituntun dan dirahmati oleh Allah SWT. Amin! Bogor, Desember 2008 Awaluddin Hamzah
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN............................................................................................... DAFTAR TABEL…………………………………………….…….….. DAFTAR GAMBAR………………………………………………….... DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..... DAFTAR ISI…………………………………………….................... PRAKATA……………………………………………....................... PENDAHULUAN Latar Belakang.................................................................................... Pertanyaan dan Masalah penelitian.................................................... Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................ KERANGKA TEORITIS Komunitas Nelayan .................................................................... Suku Bajo.................................................................................... Pemaknaan dan Tindakan................................................................... Pemaknaan................................................................................. Hubungan Makna dan Tindakan………………………................. Modernisasi Sebagai Realitas Sosial.................................................. Definisi Modernisasi.................................................................... Bentuk-Bentuk Modernisasi........................................................ Respons Terhadap Modernisasi................................................. Dampak Modernisasi.................................................................. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran............................................................................ Hipotesa Penelitian............................................................................. Definisi Operasional............................................................................ METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. Teknik Pengambilan Responden....................................................... Metode Pengumpulan Data................................................................ Analisa Data....................................................................................... DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Sejarah dan Kedaan Alam Desa Lagasa …………………................. Fasilitas Lingkungan Desa ……………………………………….......... Kependudukan……………………………………………………........... Aktivitas Sosial Ekonomi............................................................... Struktur Sosial Penduduk ……………………………….................. Potensi Sumberdaya Perikanan ……………………………............... RESPONS TERHADAP MODERNISASI Karakteristik Adopter......................................................................... Makna Laut dan Makna Pekerjaan Nelayan..................................... Makna Laut..........……………………………………….................
i ii iii iv v vi 1 1 5 5 7 7 12 14 14 19 22 22 24 26 28 33 33 37 38 42 42 42 43 44 46 46 47 50 53 56 59 62 62 63
Halaman Makna laut dan Tingkat Adopsi..................................................
66
Makna Pekerjaan Nelayan....……………………………….......... Makna Pekerjaan Nelayan dan Tingkat Adopsi.........................
67 70
Ikhtisar.......................................................................................... DAMPAK MODERNISASI PERIKANAN
72 74
Periode Penggunaan Koli-Koli…………………………………........... Pola Kerja Nelayan ……………………………………................ Struktur Sosial Nelayan ...………………………………….......... Pendapatan dan Kesejahteraan Nelayan………………............
74 74 75
Periode Penggunaan Ngkuru-Ngkuru………………………………...
80
Pola Kerja Nelayan ....……………………………………............ Struktur Sosial Nelayan …………………………………............. Pendapatan dan Kesejahteraan Nelayan………………............
80 81 83
Periode Penggunaan Gae……………………………………….......... Pola Kerja Nelayan.....…………………………………................ Struktur Sosial Nelayan....………………………………….......... Pendapatan dan Kesejahteraan Nelayan………………............
85 86 90 96
Ikhtisar..........................................................................................
101
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan …………………………………………………................. Saran……………………………………………………………….........
104 106 107
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
108
LAMPIRAN..................................................................................................
112
78
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman
1 Topografi/Bentang Lahan Desa Lagasa Tahun 2006.……………....... Jumlah Penduduk Desa Lagasa Menurut Usia dan Jenis Kelamin 2 …................................................................................................................. 3 Jumlah Penduduk Desa Lagasa Menurut Tingkat Pendidikan...…….........
52
4 Jumlah Penduduk Desa Lagasa Menurut Jenis Pekerjaan………….......
55
5 Perkembangan unit Alat Tangkap yang digunakan menurut jenisnya.
60
6 Karakteristik Responden Penelitian Pada Saat Adopsi Teknologi.......
62
7 Sebaran Responden Ponggawa Pada Setiap Katagori Makna laut.....
63
8 Sebaran Responden Ponggawa Setiap Katagori Makna Nelayan......
67
9 Pola Kerja Nelayan pada Penggunaan Sarana Tangkap Koli-Koli ..…
75
10 Struktur Sosial Nelayan Pada Penggunaan Sarana Koli-Koli..............
77
11 Pendapatan Nelayan Pada Penggunaan Sarana Koli-koli ……….......
79
12 13 14 15 16 17
Pola Kerja Nelayan pada Penggunaan Sarana Ngkuru-ngkuru................ Struktur Sosial Nelayan Pada Penggunaan Sarana Ngkuru-ngkuru....... Pendapatan Nelayan Ponggawa Pada Sarana Ngkuru-ngkuru…....... Pendapatan Nelayan Sawi Pada Sarana Ngkuru-ngkuru.................... Pola Kerja Nelayan pada Penggunaan Sarana Tangkap Gae.………. Posisi baru dalam Pola Kerja Armada Gae..........................................
80 83 84 84 89 91
18 19 20 21 22 23 24 25
Struktur Sosial Nelayan Pada Penggunaan Sarana Gae..................... Jumlah Responden Sawi pada Berbagai Posisi Kerja Sarana Modernisasi... Sistem Bagi Hasil Kegiatan Penangkapan Mini Pursein (Gae)................ Perubahan Pendapatan Ponggawa Pada Penerapan Modernisasi........ Perubahan Pendapatan Sawi Pada Penerapan Modernisasi………… Perubahan Pola Kerja Penggunaan Jenis Sarana Tangkap………… Perubahan Struktur Sosial pada Penggunaan Jenis Sarana Tangkap..... Peningkatan Pendapatan Nelayan pada Sarana Tangkap……...........
93 94 98 99 99 101 102 103
47
52
DAFTAR GAMBAR
No
Judul
Halaman
1
Alur Kerangka Pemikiran…………………………………………………..
36
2
Jembatan yang Berfungsi Sebagai Jalan dan Batas Dusun ……….....
48
3
Rumah Penduduk Dibangun di atas Air...............................................
49
4
Produksi Perikanan Laut Kabupaten Muna Tahun 2002 - 2005….......
60
5
Produksi Perikanan Laut Desa Lagasa Tahun 2002 - 2005 ...............
61
6
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Adopter ..............
63
DAFTAR LAMPIRAN No
Judul
Halaman
1
Peta Lokasi Komunitas Suku Bajo di Sulawesi Tenggara serta Lokasi Penelitian……………………………………………..……….........................
113
2 Jenis Pekerjaan Selain Nelayan Sawi Luar Desa ...............………..........
114
3 Komponen Biaya pada masing-masing sarana penangkapan………........
115
4 Pendapatan Nelayan Ponggawa Setiap Musim Pada Sarana Modernisasi..
116
5 Pendapatan Nelayan Sawi Lokal Setiap Musim Pada Sarana Modernisasi.
119
6 Pendapatan Nelayan Sawi Luar Setiap Musim Pada Sarana Modernisasi...
120
7 Gambar Rumah Suku Bajo dan Jembatan/Jalan Dibangun di atas Air.........
121
8 Syarat dan Ciri Keluarga Sejahtera…………………………………………..
122
9 Daftar Pernyataan Setiap Pemaknaan Laut dan Pekerjaan Nelayan........
123
Metode Identifikasi Kemiskinan Pedesaan…………………………………..
124
10