TINJAUAN HUKUM TENTANG PELAKSANAAN JUAL - BELI BUAH ANGGUR SECARATEBASAN DI PROBOLINGGO
ABSTRAK SKRIPSI
OtEH
BUDI SUGIARTO N RP n&24a NtRM E8.7. 004.12021. 06161
UIIIYERSITAS IIUI(UilI FAKUTTAS SURABAYT SURABAYA
r994
Surabaya,
Apri I 1994
Mahasiswa yang bersangkut an /l //
..'\
lrl
/"'um
/'-f t/
B U D I S U GI A R T O
Mengetahui
Daniel Dj
ar'l i man, S . H . M S .
D a n i e l j oko Tarl i man, S . H . M S .
ABSTRAKSI Masyarakat Indonesja dengan taraf
ekonomi lemah, sehingga kebutuhan hidup
mereka kadang-kadang tidak
tasi yaitu
Besar Haluan Negara (GBHN) berusaha menga-
hal tersebut
demi terwujudnya
mencapai masyarakat adjl
dapat dilakukan peraturan nian,
tercukupi.
pemerintah dengan berpedoman pada
Untuk itu Garis-Garis
sebagian besar adalah petani
bangsa,
dan makmur. Usaha ini
dengan dengan cara mengadakan peraturan-
dibidang
agraria,
pengadaan dan
dan pengelolaan
cita-cita
penyuluhan-penyuluhan perta-
penanamanbibit
perawatan
unggul,
tanaman dan tanah dengan cara yang
terbai k. Pasal 1O ayat
I Undang-Undang pokok Agraria
nyatakan bahwa : "Setiap
orang dan badan hukum yang mem-
punyai sesuatu hak atas tanah pertanian wajibkan aktif,
secara
dengan mencegah cara pemerasan.
para petani panen dali
ini
tidak
terutama para petani buah anggur,
pohon anggur di
jual-beli
p a d a u m u m n y ad i -
mengerjakan atau mengusahakannyasendiri
Kenyataan peraturan
p e mj ' l i k
me-
selatu
ditaati
oleh
yang mengharapkan hasil
khususnya para petani
daerah probolinggo.
pemilik
Di daerah ini
pohon anggur cenderung melakukan perjanjian buah anggur secara tebasan.
para
Dengan adanya perjanj ian jual-bel
i
secara tebasan
terhadap buah anggur, dimana perjanj iannya di lakukan secara tunai
atau kontan,
maka wewenang untuk mengolah,
merawat dan mengusahakan sendiri sebut dengan sendirinya
hasil
tanaman
atau penebas. Dalam
kenyataannya bahwa perjanj ian jual-bel
i
buah anggur se-
Probol.i nggo adalah suatu perjanj ian ber-
dasarkan mana pemi lik penguasaan tentang kelak
pemilik
berpindah dari
k e p a d a p e m i l i k m o d a l a t a u p e m b e li
cara tebasan di
buah anggur ter-
pohon anggur harus menyerahkan
keadaan buahnya, serta
k e p a d a p e m b e li
atau penebas, setelah
hasil
panen
p e m b e li
atau
penebas menyerahkan uang sebagai harga penawaran yang telah
disepakati
terhadap buah anggur. jual-beli
Perjanjian
di masyarakat probolinggo
yang terjadi tidak
(secara
tertuljs
perjanj ian jual-beli
merinci
dengan ganti
rugi
secara tebasan, misalnya:
dilakukan
dengan
Kendala yang tjmbul
dari
buah anggur secara tebasan di
pro-
b o 1i n g g o y a n g d i l a k u k a n adat tidak
buah anggur secara tebasan
lisan).
secara lisan,
yaitu
bahwa hukum
masalah-masalah yang berhubungan dari
perjanjian
j i ka terjadi
jual-beli
buah anggur
sesuatu yang bersi fat
alam,
angin yang kencang, hujan yang Iebat dan dise-
rang hama yang mengakibatkan rusaknya tanaman anggur sebeI um d i panen.
Berdasarkan uraian
di
permasalahan dalam skripsi
atas,
ini
maka yang menjadi
a d a . la h : B a g a i m a n a t a n g _
gung jawab para pihak dalam perjanj ian anggur secara tebasan, hama at au dicuri
apabila
jual_bel i buah
tenaman tersebut
orang?
Penyusunan skr'i psi
in.i di lakukan dalam beberapa
tahap atau fase sebagaj berikut
:
-Fase persiapan
r 3 minggu
- F a s e p e n g u m p u la n d a t a
: 4 minngu
-Fase pengolahan data
: 3 bulan
Dalam penyusunan skrips.i
ini
metode Dendekatan
masalah yang dipergunakan adalah secara yuridis tif,
yaitu
mendasarkan peraturan
yang berkaitan
sekunder yang terdiri
hukum adat yang berlaku
in.i diperoleh
bahan hukum primer adalah peraturan
maupun peraturan
clengan masalah ini. uti
dari
Bahan hukum primer
yang berlaku,
norma-
dengan permasalahan dalam skripsi
S u m b e r d a t a d a ' la m s k r i p s i
sekunder.
ini. dari
data
dan hukum hukum adat
yang berkaitan
lainnya
Sedangkan bahan hukum sekuder melip-
pendapat para sarjana,
Iiteratur,
diserang
serta
bahan-bahan
y a n g d i p e r o l e h s e l a m a m e n g i k u t i k u l . ia h . Pengumpulan data di lakukan dengan studi kaan, yaitu
d e n g a n c a r a m e m b a c ad a n m e m p e l a j a r i
buku, peraturan kaitannya
hukum adat dipi lih
dan diambil
dengan masalah yang dibahas.
kepustabukuyang ada
Selanjutnya pemilik
dilakukan
y r a y { a n c a r ad e n g a n b e o e r a p a o r a n g
p o h o n d a n p e m b e li a t a u p e n e b a s d e n g a n c a r a m e -
nyusun daftar
pertanyaan secara terarah
agar diperoleh
dat a yang t epat . Pengolahan data dalam penyusunan skripsi 'I akukan dengan menggunakanmetode deduksi yaitu tolak dari
dari
hal-ha1
I iteratur
yang bersifat
dengan ditunjang
d e n g a n p e m b e li m a u p u n p e n j u a l pada hal
yang khusus, yaitu
untuk kemudian diterapkan
dengan permasalahan, sehing-
yaitu
secara kualitatif,
khusus
Kemudian
suatu metode yang
yang Iogis,
dengan menelaah secara sistematis yang berkaitan
bertitik
ol eh hasi I wawancara
sebagai jawaban atas permasalahan tersebut.
berdasarkan atas pemikiran
runtun dan runtut
peraturan
hukum adat
dengan masalah yang dibahas dan mengha-
si I kan urai an yang bersi fat
di skri pt i f anal i st i s.
Lokasi penel i t i an dal am penyusunan skri psi ada lah di
di-
u m u my a n g d i p e r o l e h
g a m e n g h a s il k a n s u a t u k e s i m p u l a n y a n g b e r s i f a t
dianalisis
ini
i ni
Probol inggo.
Pokok hasil
penelitian
bahwa bentuk perjanjian basan adalah secara
dalam skripsi
jual-beli
Iisan/t
ini
adalah
buah anggur secara te-
idak tertul
is,
yaitu
berda-
sarkan kepercayaan dan kesepakatan para pihak dan tanpa seorang saksi. si f at
Jadi merupakan perjanjian
kontan dan nyata.
adat yang ber-
Hak dan kewajiban menerima pembayaran dari
penjual
adalah penjual
pembeli,
berhak
kewaj iban penjual
ada-
1ah menyerahkan penguasaannya atas buah anggur kepada p e n e b a s / p e m b e li
harga penawaran tersebut
setelah
diluna-
s i . H a k d a n k e w a j i b a n p e m b el i / p e n e b a s a d a l a h p e n e b a s berhak memiliki
buah anggur yang ada di
saatnya untuk dipanen, harga yang telah
kewajiban penebas yaitu
disepakati
atas pohon anggur,
jika
kepada penjual/pemi I ik
habis dipanen
pohon. jual-beli
tebasan dalam prakteknya,
buah anggur secara
adalah berupa buah yang masih
buah sudah agak besar dan buah yang sudah
kecil/penthil, tetapi
membayar
dan mengembalikan penguasaan
buah an99ur telah
Obyek perjanjian
tua,
pohonnya sampai
belum masak/matang yang masih tergantung
pada pohonnya, Pertanggungan jahtab (risiko) obyek perjanj ian jual-beli
buah anggur tersebut
karena serangan hama atau dicuri tanggung jawab dari
para pihak
dibayar
atas buah anggur dan risiko
tunai ),
disepakati maka hak mi l ik
yang ada beralih
penebas. Namundemikian dalam hal tersebut anggur biasanya ikut
rusak
orang adalah merupakan
penebas, karena sejak
harganya (harganya telah
jika
ke tangan pemilik
pohon
membantu berdasarkan asas tolong-
menolong dan kekeluargaan agar risjko
tidak
timbul.
Kalau kerusakan itu
disebabkan oleh
nya : hujan yang Iebat,
faktor
alam misal-
angin yang kencang yang mengaki-
batkan rusaknya pohon anggur, maka risiko oleh
kedua belah pihak yaitu
pun penebas, karena baik sama-samamenderita
pohon,/penjual mau-
p i h a k p e m b e li m a u p u n p e n j u a l
kerugian
m e n g h a s il k a n u a n g d a r i
pemilik
ditanggung
hasil
yaitu
penjual
tidak
dapat
panen pohon anggur tersebut
karena rusaknya pohon anggur,
sedangkan dari
pihak
penebas kehi langan uang panjer. Berdasarkan uraian
tersebut
di
atas,
pulan yang di kemukakan adalah bahwa sistem jual-bel
pada perjanjian nai
(kontan)
i tebasan ini
juga disebutkan
ini
jian
jual-beli
dari
buah masih kecil
pembayaran
adalah secara tudengan panjer.
dan sebagian besar dilakukan
Dalam hal
maka kesim-
bahwa obyek perjan-
buah anggur secara tebasan adalah mulai atau penthil,
sar dan buah sudah tua tetapi
buah sudah agak be-
belum dipetik
dari
pohon-
nya. Apabi1a harga yang telah lunas oleh
telah
dibayar
penebas, maka segala ris'i ko yang terjadi
tanggung oleh lik
disepakati
pihak penebas. Akan tetapi
di-
biasanya pemi-
pohon memberi potongan harga kepada penebas yang
mengalami kerugian kekeluarganya.
berdasarkan asas tolong
menolong dan