PROSIDING SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI8) 2013
ISBN: 978-602-98109-2-9
RISET MULTIDISIPLIN UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL
Auditorium Gedung M Lantai 8 Universitas Tarumanagara Jakarta, 14 November 2013
Diterbitkan oleh: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta 11440 Telp. (021) 567 2548, 563 8358 Fax. (021) 566 3277, (021) 563 8358 e-mail:
[email protected],
[email protected]
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Sambutan Dekan Fakultas Teknik Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Susunan Panitia Susunan Acara 1. 2.
Technopreneur and Social-Entrepreneurship: “…based on product…”, Raldi Artono Koestoer Supply Chain Management: Tantangan dan Strategi, Nyoman Pujawan
ii iii iv v x xi
1 7
Bidang Teknik Mesin 1. Metode Pemilihan Pompa Sebagai Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Anak Agung Adhi Suryawan, Made Suarda, I Nengah Suweden 1 2. Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Tekan Komposit Fiberglass, AAIA Sri Komaladewi, I Made Astika, I G K Dwijana 7 3. Pengaruh Variasi Diameter dan Sudut Kemiringan Pipa Inlet Terhadap Unjuk Kerja Pompa Hidram, Sehat Abdi Saragih 14 4. Analisa Kerusakan pada Rotating Element Pompa Injeksi Air David Brown DB34-D DI PT CPI Minas, Abrar Ridwan, Ridwan Chandra 21 5. Pengaruh Temperatur Pembakaran pada Komposit Lempung/Silika RHA terhadap Sifat Mekanik (Aplikasi pada Bata Merah), Ade Indra, Nurzal, Hendri Nofrianto 34 6. Rancang Bangun Mesin Pemisah Dan Pencacah Sampah Organik (Daun-daunan) dan Anorganik (Plastik, Kresek) untuk Menghasilkan Serpihan Sampah Organik Lebih Kecil sebagai Bahan Kompos, I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan 42 7. Peningkatan Nilai Kalor Biobriket Campuran Sekam Padi dan Dominansi Kulit Kacang Mete dengan Metode Pirolisa, Arijanto 49 8. Perilaku Stress Tanki Toroidal Penampang Oval dengan Beban Internal Pressure, Asnawi Lubis, Shirley Savetlana, and Ahmad Su’udi 60 9. Kekerasan Baja AISI 4118 setelah Proses Pack Karburising dengan Media Karburasi Arang Tulang Bebek dan Arang Pelepah Kelapa, Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 67 10. Quantum States At Juergen Model for Nuclear Reactor Control Rod Blade Based On Thx Duo2 Nano-Material, Moh. Hardiyanto 73 11. Pengerasan Induksi pada Material AISI 4340 sebagai Material Bahan Baku Industri HANKAM Nasional, Muhammad Dzulfikar, Rifky Ismail, Dian Indra Prasetyo, dan Jamari 83 12. Studi Pengaruh Kemiringan Kolektor Surya Tipe Satu Laluan Udara Panas Terhadap Proses Pengeringan Kerupuk Ubi, Eddy Elfiano, Muhd. Noor Izani 90 13. Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sawit (Elacis Guinesis) sebagai Energi Biomassa yang Terbarukan, Eko Yohanes, Sibut 96 14. Pengaruh Variasi Volume Serat Resam terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Komposit pada Matriks Polyester sebagai Bahan Pembuatan Dashboard Mobil, Herwandi, Sugianto, Somawardi, Muhammad Subhan 102 15. Pemanfaatan Arang Kayu Bakar sebagai Media Karburasi pada Proses Pack Karburising, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 109
|v
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
16. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Media Radiator pada Mesin Bensin Bertipe Injeksi Terhadap Unjuk Kerja Mesin, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Gusti Ketut Sukadana, dan I Gusti Ngurah Bagus Surya Pratama 17. Strain-Hardening Baja Karbon AISI 1065 Akibat Beban Gelinding-Gesek, I Made Astika, Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Made Widiyarta, I Gusti Komang Dwijana dan I Ketut Adhi Sukma Gusmana 18. Pengaruh Temperatur Tuang Paduan Perunggu Terhadap Sifat Kekerasannya Pada Proses Pembuatan Genta Dengan Metoda Pasir Cetak (Sand Casting), I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara 19. Ketahanan Aus Baja Carbon AISI 1065 dengan Pengerasan Permukaan Kontak (Quench-Hardening) terhadap Beban Gelinding-Luncur, I Made Widiyarta, Tjok Gde Tirta Nindia, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Ketut Windu Segara 20. Pengembangan Kurva P-h dalam Pemodelan Elemen Hingga Vickers Indentasi untuk Memprediksi Kekerasan Vickers (HV), I Nyoman Budiarsa 21. Studi Profil Temperatur Reaktor Fluidized Bed Pada Gasifikasi Sewage Sludge, I Nyoman Suprapta Winaya, I Nyoman Adi Subagia, Rukmi Sari Hartati 22. Pengaruh Pemasangan Ring Berpenampang Segiempat dengan Posisi Miring pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag, Si Putu Gede Gunawan Tista, Ketut Astawa, Ainul Ghurri 23. Pengaruh Perlakuan Diammonium Phosphate (DAP) Terhadap Ketahanan Api Komposit Plastik Daur Ulang-Serat Alam, I Putu Lokantara, NPG Suardana 24. Analisa Pengaruh Viskositas Pelumas terhadap Permukaan Penampang Material pada Proses Ekstrusi Pengerjaan Dingin, Jhonni Rahman 25. Simulasi Numerik Aero-Akustik Aliran Udara Yang Melalui Silinder Pada Bilangan Reynolds 90000 Menggunakan Model Turbulensi Les Dan Model Akustik FWH, M. Luthfi, Sugianto 26. Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) pada Elektrolit terhadap Performa Alkaline Fuel Cell, Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede Sugita, Made Suarda 27. Makrostruktur dan Permukaan Patah dalam Uji Tarik terhadap Perlakuan Panas pada Baja Karbon Rendah, Nofriady H. dan Ismet Eka P. 28. Model Penentuan Koefisien Serap (Absorbsi) dan Kekuatan Tarik Material Komposit Epoxy dengan Pengisi Serat Rockwool sebagai Knalpot Rendah Bising Secara Eksperimen, Nurdiana, Zulkifli , Mutya Vonnisa 29. Pengaruh Waktu Tahan dan Laju Pemanasan terhadap Besar Butir Austenit dan Kekerasan pada Proses Heat Treatment Baja HSLA, Richard A.M. Napitupulu, Otto H. S, Charles Manurung, Humisar Sibarani 30. Analisa Kualitas Permukaan Baja AISI 4340 terhadap Variasi Arus pada Electrical Discharge Machining (EDM), Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion 31. Rancangan Launcher Roket Air, Suherlan, Dzulfi S Prihartanto, Gede Eka Lesmana, Yohannes Dewanto 32. Analisa Kerja Roket Air Satu Tingkat, Ahmad Hidayat Furqon, Mochammad Ilham Attharik, Pirnardi, dan I Gede Eka Lesmana 33. Analisis Penggunaan Differensial Proteksi pada Motor-Motor Listrik, PLTU Buatan China, Suryo Busono 34. Efektivitas Alat Penukar Kalor Double Pipe Bersirip Helical sebagai Pemanas Air dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel, Zainuddin, Jufrizal, Eswanto
115
124
133
141 149 158
166 173 180
186
195 203
208
218 224 234 240 247 255
| vi
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
35. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergelombang yang Berbahan Dasar Campuran Semen dengan Pasir, Ketut Astawa, Made Sucipta, I Gusti Ngurah Suryana 36. Pemodelan Fungsi Terpadu yang Diterapkan pada Multi-Gripper Fingers dengan Metode Vacuum-Suction, W. Widhiada 37. Proses Perancangan Ulang pada Alat Penghemat Bahan Bakar Kendaraan Roda Dua Berkapasitas 115cc Menggunakan Metode DFM, Aschandar Ad Hariadi, Bimo Pratama, Gede Eka Lesmana, Yohannes Dewanto 38. Karakteristik Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Perlakuan Boronisasi Padat, Erwin Siahaan 39. Analisis Kekasaran Permukaan pada Proses Pembubutan Baja AISI 4340 Menggunakan Mata Pahat Ceramic dan Carbide, Rosehan, Sobron Lubis, Adiyan Wiradhika 40. Perancangan Turbin Air Helik (Helical Turbine) untuk Sistem PLTMH Guna Memanfaatkan Energi Aliran Irigasi Way Tebu di Desa Banjar Agung Udik Kabupaten Tanggamus, Jorfri B. Sinaga 41. Analisa Performansi Tungku Pembakaran Biomassa dari Limbah Kelapa Sawit, Barlin, Heriansyah 42. Pengaruh Variable Kecepatan Angin terhadap Turbin Angin Horizontal Aksial dengan Profil Airfoil Blade Sesuai Standar NACA 2418, Abraham Markus Martinus, Abrar Riza, Steven Darmawan 43. Program Perancangan Karakteristik Daya Turbin Angin Tipe Horizontal dengan Variasi Sudut Serang, Darwin Andreas, Abrar Riza, I Made Kartika D. 44. Optimasi Bentuk Rangka dengan Menggunakan Prestress pada Prototipe Kendaraan Listrik, Didi Widya Utama, William Denny Chandra, R. Danardono A.S. 45. Desain Reaktor Co-Gasifikasi Fluidized Bed untuk Bahan Bakar Limbah Sampah, Biomasa dan Batubara, I N. Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Putu Lokantara, I GAN Subawa 46. Pembuatan Model Aliran Arus Laut Penggerak Turbin, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma Bidang Teknik Industri 1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kecil Sukses, Aam Amaningsih Jumhur 2. Pengembangan Structural Equation Modeling untuk Pengukuran Kualitas, Kepuasan, dan Loyalitas Layanan Travel X, Ardriansyah Taufik Krisyandra 3. Kajian Tarif Angkutan Umum Terkait dengan Kebijakan Pemerintah dalam Penetapan Harga Bahan Bakar Minyak Secara Nasional, (Studi Kasus: Angkutan Kota di Kota Bandung), Aviasti, Asep Nana Rukmana, Djamaludin 4. Peluang Efisiensi Energi Listrik Gedung Hotel X, Badaruddin 5. Analisis Jenis dan Jumlah Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan di Kawasan Perkantoran di Kota Denpasar, Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati 6. Peningkatan Produktivitas pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana Melalui Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja yang Terintegrasi, I Made Dwi Budiana Penindra 7. Analisa Perilaku Guling Kendaraan Truk Angkutan Barang (Studi Kasus pada Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, Kadek Oktapianus Prapta
263 271
280 297
309
315 324
332 340
346
354 363
371 379
388 397 403
409
417
| vii
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
8. 9. 10.
11. 12. 13.
14. 15. 16.
17. 18.
19.
20. 21. 22.
23.
24.
25.
26.
Pengukuran Kelayakan Beban Kerja pada Proses Palletizing di PT. XYZ dengan Metode Perhitungan NIOSH, Felicia Wibowo, Helena J. Kristina Peningkatan Kualitas Daya Listrik dan Penghematan Energi di Industri Tekstil Menggunakan Filter Harmonisa, Hamzah Hilal Analisa Kinerja Traksi Kendaraan Truk Muatan Berlebih (Studi Kasus: Pada Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, I Kadek Agus Dwi Adnyana Analisa Kegagalan Produk Pengecoran Aluminium (Studi Kasus di CV. Nasa Jaya Logam), Is Prima Nanda Pemanfaatkan Energi Matahari untuk Tata Udara Ruangan dengan Dinding Lilin, Isman Harianda Usulan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Penambahan Kebutuhan Lini Konveyor dengan Analisa Transfer Line pada PT. Astra Komponen Indonesia, Lina Gozali, Andres, Andrian Hartanto Perencanaan Persediaan Bahan-Bahan Baku PFG 120 pada PT XYZ, Mellisa Handryani Christine, Laurence Penilaian Kinerja Suatu Perusahaan dengan Kriteria Malcolm Baldrige, Syahida Nurul Haq, Aam Amaningsih Jumhur Potensi Risiko Kelelahan Pengemudi Travel Jakarta-Bandung Berdasarkan Lamanya Waktu Kerja dan Usulan Penanggulangannya, Rida Zuraida, Nike Septivani Peningkatan Kualitas Produksi Karung Plastik Bermerk pada PT. XYZ Menggunakan Metode DMAIC, Samuel Cahya Saputra, Yuliana Pengembangan Model Pengukuran dan Pengevaluasian Jam Tangan Pria dan Kemasannya dengan Mempertimbangkan Faktor Emosi Konsumen Berdasarkan Konsep Kansei Engineering, Tommy Hilman, Bagus Arthaya dan Johanna Renny Octavia Hariandja Rancang Bangun Alat Proses Penggorengan Kemplang (Kerupuk) dengan Bahan Bakar Gas Elpiji untuk Industri Rumahan di Pedesaan Pulau Bangka, Zulfan Yus Andi, Dhanni Tri Andini Setyaning, Wenny Azela, Isfarina, Rismandika Logistik Bencana Berbasis SCM Komersial: Pembelajaran dari Erupsi Gunung Merapi 2010, Adrianus Ardya Patriatama dan Agustinus Gatot Bintoro Usulan Peningkatkan Kualitas Produksi PIN Di PT. X, Lithrone Laricha Salomon, Moree Wibowo, Andres Identifikasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung dengan Menggunakan Structural Equation Modeling, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Martin Aplikasi Metode Service Quality (Servqual) untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kawasan Wisata Kawah Putih Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Hendang Setyo Rukmi, Ambar Hasrsono, Sesar Triwibowo Pemilihan Tempat Konferensi Nasional dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Muhammad Reza Utama Multidisciplinary Research: Perspectives from Industrial and Systems Engineering, Strategic Management and Psychology, Khristian Edi Nugroho Soebandrija Optimasi Penentuan Kapasitas Produksi dengan Menggunakan Metode Simplek (Studi Kasus), Mulyadi Ilyas
424 435
442 450 456
464 472 481
486 493
502
511 520 528
536
545
555
564 573
| viii
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
27. Pengembangan Model Sistem Produksi Industri Kecil dan Menengah yang Berada dalam Lingkungan Just in Time, Slamet Setio Wigati dan Agustinus Gatot Bintoro 28. Analisa Efektifitas Modifikasi Filter Oli pada Compressor Atlas Copco dengan Overall Equipment Effectiveness di PT. GTU, Silvi Ariyanti, Yusup Hardiana 29. Usulan Peningkatan Produktifitas Melalui Perbaikan Stasiun Kerja dan Metode Kerja (Studi Kasus: di PT. X), I Wayan Sukania, Nofi Erni, Handika 30. Pengurangan Penumpukan Produk Pada Stasiun Kerja Dengan Menggunakan Analisis Sistem Antrian di PT. KMM, Ahmad 31. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan di Bengkel XYZ Dengan menggunakan Metode Servqual, IPA, dan Kano, Ahmad, Wilson Kosasih
578 588 598 604 613
| ix
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
PANITIA SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI8) 2013
Pelindung : Rektor Universitas Tarumanagara, Prof. Dr. Ir. Roesdiman S. Penasehat : Dekan Fakultas Teknik, Dr. Agustinus Purna Irawan, ST., MT Penanggung jawab : Ketua Jurusan Teknik Mesin, Harto Tanujaya, ST., MT., Ph.D. Panitia Pengarah: Ketua Anggota
: Prof. Dr. Ir. Eddy S. Siradj, M.Sc : a. Prof. Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.Ing b. Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT c. Prof. Dr. Ir. T. Yuri M. Zagloel d. Prof. Dr. Ir. Dahmir Dahlan
Panitia Pelaksana: Ketua Wakil Ketua Sekretariat Bendahara Seksi Publikasi & Sponsor
Seksi Makalah
Seksi Acara & Dokumentasi
Seksi Perlengkapan
Seksi Konsumsi Seksi Penerima Tamu Seksi Keamanan
: Wilson Kosasih, ST., MT Didi Widya Utama, ST., MT : 1. I Wayan Sukania, ST., MT (Koordinator) 2. Farida Ariyanti, SE : 1. Ir. Sofyan Djamil, M.Si. (Koordinator) 2. Lithrone Laricha S., ST., MT : 1. Ir. Erwin Siahaan, M.Si (Koordinator) 2. Agus Halim, ST., MT 3. Lina Gozali, ST., MM : 1. Dr. Abrar Riza, ST., MT (Koordinator) 2. Dr. Sobron Yamin Lubis 3. Harto Tanujaya, ST., MT., Ph.D. 4. Dr. Agustinus Purna Irawan, ST., MT 5. Dr. Lamto Widodo, ST., MT 6. Ir. Sofyan Djamil, M.Si 7. Dr. Adianto, M.Sc 8. Ir. Rosehan, MT 9. Endro Wahyono : 1. Ahmad ST., MT (Koordinator) 2. Marsudi 3. Mahasiswa : 1. Steven Darmawan, ST., MT (Koordinator) 2. Budi Herman 3. Siswanto 4. Kusno Aminoto 5. Heryanto 6. Herman : 1. Sulastini, SE (Koordinator) 2. Karyati, SE : 1. Lithrone Laricha S., ST., MT (koordinator) 2. Mahasiswi (4 orang) : 1. Desnata Hambali, ST., MT (Koordinator) 2. Agun Gunawan 3. Bachrudin 4. Mahasiswa 6 orang |x
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
USULAN PENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI PIN DI PT. X Lithrone Laricha Salomon, Moree Wibowo, Andres Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara e-mail:
[email protected] Abstrak PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menghasilkan produk pin. Target produksi tiap bulan tidak pernah tercapai karena tingginya tingkat kegagalan produksi yang disebabkan oleh banyak hal. Berdasarkan data yang ada dapat dibuat peta kendali NP, diagram sebab akibat, dan diagram pareto. Analisis masalah yang terjadi dilakukan menggunakan metode FMEA. Terdapat dua jenis cacat produksi pin di PT. X yaitu cacat dimensi dan visual. Berdasarkan analisis menggunakan metode FMEA diperoleh RPN sebesar 168 pada proses penerimaan material yang mengakibatkan dimensi tidak sesuai spesifikasi yang dikehendaki, dan RPN sebesar 105 pada proses cutting yang mengakibatkan hasil potongan miring. Melihat berbagai masalah tersebut maka diberikan beberapa usulan untuk memperbaiki kualitas yang ada. Kata kunci: peta kendali np, diagram sebab akibat, diagram pareto, FMEA, RPN.
PENDAHULUAN PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang metal manufacturing terutama produk pin. Sistem produksi di PT. X adalah job order, dimana perusahaan akan memproduksi sesuai dengan permintaan dari customer. Ada beberapa masalah yang terjadi di PT. X khususnya pada produk-produk yang ditolak oleh konsumen karena beberapa alasan yang diberikan oleh pihak konsumen seperti kesalahan ukuran produk yang diminta, cacat pada produk, sampai kesalahan dalam proses serta pemilihan material yang digunakan. Oleh karena itu perlu dicari penyebab utama kerusakan produk tersebut dan melakukan perbaikan di bagian penanganan kualitas produk pin tersebut. Perbaikan sangat penting dilakukan karena kondisi dan fakta di lapangan menggambarkan banyak sekali kekurangan-kekurangan kecil yang berdampak pada berkurangnya kualitas dan kuantitas produksi, yang seharusnya dapat diatasi dan tidak perlu terjadi. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya perbaikan pada produksi pin, dapat meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan yang berdampak pada meningkatnya order dari konsumen karena kepuasan yang terpenuhi serta meningkatkan pendapat dan omset PT. X dapat meningkat secara keseluruhan. TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Istilah kualitas memiliki banyak sekali definisi. Berikut ini ada beberapa macam definisi kualitas menurut pendapat para ahli, yaitu: 1. Kualitas merupakan kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan (Deming 1982). 2. Kualitas ditentukan oleh pelanggan, dimana pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertantu yang menunjukkan nilai produk tersebut (Scherkenbach 1991). Control Chart Suatu data yang menyajikan secara grafik keadaan produksi secara kronologi (jam per jam atau hari per hari). Jika kurva yang dihasilkan melampaui batas-batas yang ada,
TI-26 | 528
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
maka suatu perubahan atau penyesuaian proses produksi dianjurkan, Bahkan mungkin diperlukan suatu penyelidikan lebih mendalam. Peta-peta kontrol kendali digunakan untuk (Gasperz: 1998): 1. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian statistikal. Dengan demikian peta kendali digunakan untuk mencapai suatu keadaan terkendali statistikal, dimana semua nilai berada dalam batas-batas pengendalian (control limits), oleh karena itu variasi penyebab khusus menjadi tidak ada lagi dalam proses. 2. Memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab umum. 3. Menentukan kemampuan proses (process capability). Setelah proses berada dalam pengendalian statistikal, batas-batas dari variasi proses dapat ditentukan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat peta kendali p (proporsi unit cacat) yaitu: 1. Menghitung nilai proporsi cacat dalam setiap sampel, yaitu: p= 2. Menghitung rata-rata dari p, yaitu ̅: ̅= 3. Hitung batas kendali atas dan batas kendali bawah untuk peta kendali p: UCL = ̅ + 3√ LCL = ̅ - 3√
̅(
̅(
̅) ̅)
Lakukan plot data proporsi unit cacat dan lihat apakah ada data yang berada di luar batas kendali atau tidak. Diagram Pareto Diagram pareto merupakan alat bantu berupa diagram batang terurut berdasarkan data yang paling besar ke nilai data yang paling kecil. Data yang diplot kebanyakan merupakan data persentase kecacatan atau penyebab kecacatan tersebut. Dengan diagram pareto dapat dilihat adanya faktor-faktor yang mempunyai dampak paling besar dalam proses, yang kemudian dapat memudahkan kita untuk menganalisa dan menemukan solusi yang paling tepat untuk sebuah permasalahan. Diagram pareto menggunakan prinsip pareto dengan aturan 80/20. Aturan 80/20 ini menyatakan bahwa 80% masalah datang dari 20% sumber masalah. Dengan demikian perhatian dapat dipusatkan pada sumber masalah yang sedikit visual yang justru menyebabkan sebagian besar masalah. Diagram pareto dapat sangat membantu dalam usaha mengidentifikasi penyebab-penyebab penting dari adanya produk cacat melalui suatu bentuk diagram tiap cacat produksi yang disusun berdasarkan tingkat keutamaannya. Tingkat cacat yang paling tinggi digambarkan pada bagian kiri yang diikuti dengan jenis cacat yang lain (Montgomery 2009). Langkah-langkah utama dalam pembuatan suatu diagram pareto adalah sebagai berikut: 1. Menentukan metode yang akan digunakan untuk mengklarifikasikan data, berdasarkan jenis permasalahan. 2. Menetapkan parameter yang akan digunakan untuk membuat urutan dari karakteristik. 3. Mengumpulkan data dalam interval waktu yang sesuai. 4. Menjumlahkan data kemudian mengurutkannya dari yang terbesar hingga yang terkecil. 5. Menghitung persentase kumulatif. 6. Membuat diagram pareto dan mencari karakteristik data yang mempunyai nilai frekuensi yang terbesar. TI-26 | 529
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
Diagram sebab akibat Diagram sebab akibat pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1953 sehingga disebut juga sebagai diagram Ishikawa. Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses secara statistik, diagram sebab akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab tersebut. Diagram sebab akibat juga sering disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya yang seperti kerangka ikan. Dengan adanya diagram tulang ikan ini maka dapat memudahkan untuk mengetahui penyebab suatu masalah secara terorganisasi. Hal ini juga dapat memudahkan kita untuk mencari atau memberikan solusi dari permasahan tersebut. Diagram tulang ikan ini juga dapat memudahkan dalam menganalisa permasalahan yang ada. Sebab-sebab yang ada dikelompokkan menjadi beberapa sebab utama, yaitu: material, pekerja (man), metode kerja (method), mesin (machine), dan lingkungan (environtment). Brainstorming dibutuhkan untuk dapat menyusun diagram tulang ikan ini (Gaspersz, 2007). Langkah-langkah yang digunakan dalam pembuatan diagram tulang ikan atau fishbone diagram untuk mengidentifikasi sebab-sebab dari suatu masalah adalah sebagai berikut: 1. Menentukan karakteristik mutu yang akan diperbaiki. 2. Memilih satu karakteristik mutu dan menulisnya pada sebuah kotak disebelah kanan lembar kertas, kemudian memberi gambar tulang ke belakang. Sebab-sebab utama (material, man, machine, method, dan environment) yang mempengaruhi karakteristik mutu sebagai tulang yang besar dituliskan pada tulang-tulang besar. 3. Menulis sebab-sebab kedua yang mempengaruhi tulang besar (sebab utama) sebagai tulang ukuran sedang, dan tulis sebab-sebab ketiga pada tulang ukuran sedang sebagai tulang ukuran paling kecil. 4. Mencatat informasi yang diperlukan. 5. Memeriksa kembali apakah semua item yang mungkin telah menyebabkan penyimpangan telah tercantum dalam diagram. Bila semua telah tercantum dan hubungan sebab akibat juga sudah tergambar dengan tepat, maka diagram tersebut telah lengkap. FMEA FMEA digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode). Suatu mode kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam kecacatan, kondisi diluar spesifikasi yang ditetapkan, atau perubahan dalam produk yang menyebabkan terganggunya fungsi dari produk. FMEA ini dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi kegagalan yang mempunyai tujuan untuk menentukan tingkat resiko dari setiap jenis kegagalan. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah perlu diambil suatu tindakan perbaikan atau tidak. Selain itu metode FMEA digunakan untuk menekan kerugian yang timbul karena kegagalan proses produksi maupun kegagalan produk sewaku digunakan oleh konsumen. Hal tersebut dapat diketahui dengan mengidentifikasi kegagalan yang mungkin terjadi, memberi skala prioritas dari setiap jenis kegagalan, dan melakukan tindakan perbaikan (Gaspersz, 2007). Langkah-langkah dalam pembuatan FMEA adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jenis cacat yang terdapat pada suatu produk. 2. Menentukan efek yang ditimbulkan dari jenis cacat tersebut. 3. Menentukan nilai severity. Severity (S) merupakan tingkat bahaya atau kerugian yang timbul. Nilai ini diberikan range antara 1 hingga 10. Nilai tertinggi berarti kegagalan yang terjadi dapat membahayakan.
TI-26 | 530
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
4. Mencari penyebab dari jenis cacat tersebut. 5. Menentukan nilai occurences. Occurences (O) merupakan seberapa sering kegagalan yang akan terjadi. Nilai dari occurences juga ditentukan dari range antara 1 hingga 10. Nilai tertinggi berarti frekuensi kegagalan adalah sering terjadi. 6. Mengidentifikasi sistem pengendalian yang sudah ada. 7. Menentukan nilai detection. Detection (D) merupakan kemampuan sistem mendeteksi terjadinya kegagalan. Nilai ini juga ditentukan dari range antara 1 hingga 10. Nilai tertinggi berarti sistem memiliki kemampuan mendeteksi kegagalan yang tinggi. 8. Menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) RPN = S x O x D … (Persamaan 2.5) 9. Menentukan tindakan perbaikan untuk mengurangi jenis cacat tersebut. Severity merupakan perkiraan seberapa serius pengaruh yang terjadi pada suatu kegagalan. Besar dari pengaruh tersebut ditentukan berdasarkan nilai dari 1 sampai 10. Nilai 1 menunjukkan bahwa tidak memiliki pengaruh jika terjadi kegagalan, sedangkan nilai 10 menunjukkan bahwa terjadi sesuatu yang dapat membahayakan apabila terjadi kegagalan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. START
STUDI LAPANGAN
STUDI PUSTAKA
PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBATASAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
Data Primer: · Proses Produksi · Jenis kerusakan produk · Penyebab kegagalan produk
Data Sekunderr: · Gambaran Umum perusahaan · Sistem produksi · Data produksi dan gagal produksi
PENGOLAHAN DATA Peta kendali NP Diagram Pareto Diagram Sebab Akibat Tabel FMEA
USULAN PERBAIKAN DAN KESIMPULAN
SELESAI
Gambar 1. Diagram alir penelitian TI-26 | 531
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Data produksi dan kegagalan produksi yang diperoleh dari perusahaan adalah periode Desember 2012-Maret 2013. Data produksi pin dan analisa diagram NP chart dan diagram pareto dapat dilihat pada gambar 2,3, dan 4. 800 587
600
473 Produksi
400 200
128
116 9
97
5
17
109 13
Maret
April
3
Reject 26
0 Desember Januari
Febuari
Mei
Gambar 2. Data Produksi Pin Bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 30 26
25
20,232
20 17
15
UCL 13
10
12,165
9
5
5 Desember
Januari
4,097
3
0
Febuari
Reject
Maret
April
LCL CL
Mei
Gambar 3. Peta Kendali NP Proporsi Cacat PT. X 100
50 50
68.5%
23
100%
100%
0 0 Dimensi
Visual
Jumlah Cacat Persentase Kumulatif
Drawing
Gambar 4. Diagram Pareto Produk Cacat Pin PT. X Setelah diketahui jenis cacat terbesar produk pin ini maka dapat dilakukan analisa penyebab cacat tersebut dengan menggunakan diagram sebab akibat yang dapat dilihat pada Gambar 5, dan Gambar 6. Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode FMEA. Untuk metode FMEA dilakukan perhitungan sehingga didapat RPN, kemudian dapat diketahui penyebab-penyebab kerusakan produk pin. Tabel RPN produk pin dapat dilihat pada Tabel 1.
Gambar 5. Diagram SebabAkibat Cacat Dimensi TI-26 | 532
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
Gambar 6. Diagram Sebab Akibat Cacat Visual Berdasarkan penempatan urutan RPN yang dapat dilihat pada Tabel 1 diketahui secara garis besar bahwa akibat dari kegagalan yang paling besar dikarenakan oleh permasalahan material dan kemampuan operator dalam melakukan proses produksi. Berikut adalah inti dari permasalahan produksi pin berdasarkan analisa yang telah dilakukan, yaitu: 1. Terdapat material yang tidak sesuai spesifikasi dari supplier, serta ada material gagal yang diteruskan untuk produksi sehingga menjadi produk gagal. 2. Setting pemotongan pada proses cutting tidak benar sehingga panjang produk menjadi minus dan bervariasi, serta setting pada proses mesin bubut sehingga proses bubut sendiri memakan waktu yang cukup lama dalam memproses produk. 3. Tidak ada SOP sehingga operator kesulitan mengerjakan produk. 4. Operator kurang keahlian dalam menangani proses heat treatment. 5. Material yang rusak akibat penanganan proses produksi yang kurang baik dari operator. 6. Material yang selesai diproses menjadi produk akhir namun dengan dimensi yang bervariasi dan kondisi visual yang bervariasi, sehingga diperlukan perbaikan maupun produksi ulang. 7. Alat ukur yang tidak sama antara alat ukur yang ada di divisi quality control dengan alat ukur yang digunakan operator. Tabel 1. Risk Priority Number (RPN) Produk Pin
TI-26 | 533
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dan beberapa usulan sebagai berikut: 1. Jenis kerusakan produk pin adalah kerusakan jenis dimensi dan visual. Berikut ini adalah spesifikasi dimensi yang dijadikan standar produk, apabila melewati toleransi maka produk dinyatakan gagal. - 175 ±1.5 untuk standar panjang produk. - Ø 44.50 ±0.25 untuk standar diameter bubut. - RKW C30 - C57 untuk standar heat treatment. - Ø 44.1 ±0.05 untuk standar diameter surface grinding. 2. Penyebab kerusakan disebabkan oleh faktor operator perusahaan, setting mesin, dan pemilihan material berdasarkan biaya yang dikeluarkan. 3. Usulan teknis yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat kegagalan produksi pin adalah merekomendasikan pallet dengan ukuran 90 cm x 45 cm x 100 cm seperti dapat dilihat pada Gambar 7, penyamaan alat ukur untuk semua operator dan staff divisi quality control dengan digital caliper yang mempunyai kepresisian sebanyak 4 digit (dapat dilihat pada Gambar 8).
Gambar 7. Bentuk Pallet yang Direkomendasikan
Gambar 8. Digital Calliper yang Direkomendasikan DAFTAR PUSTAKA 1. Company, F. M. (1992). Potensial Failure Mode and Effect Analysis: System-DesignProcess. United States. 2. D.H, S. (1995). Failure Mode And Effect Analysis: FMEA From Theory To Execution. United States: ASQC. 3. D.W, A. (1999). Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Universitas AtmaJaya. 4. Deming, w. E. (2000). Out Of The Crisis. United States: MIT-CAES. 5. Gasperz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 6. K.S, K. (2006). A First Course In Quality Engineering: Integrating Statistical & Management Methods Of Quality. United States: Pearson Education, Inc. TI-26 | 534
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
7. Montgomery, D. C. (2001). Introduction to Statistical Quality control. Singapore: John Wiler & Son PTE Ltd. 8. Purnomo, H. (2004). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. 9. Pyzdek, T. (2001). The Six Sigma Handbook. United States: McGraw-Hill. 10. Scherkenbach, W. W. (1991). Demings Road To Continual Improvement. United States: SPC Press. 11. Tague, n. R. (2005). The Quality Toolbox. United States: ASQC.
TI-26 | 535