PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR DAN pH TANAH DENGAN KOMBINASI BIOCHARS DAN AMELIORAN KAPUR PADA INCEPTISOLS DENGAN INDIKATOR PADI GOGO
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN (PKM-P)
Disusun Oleh: UMI BAROKAH ALIF HUSNA LANTIP NASTITI PUTRI ALVERNIA RHITMA KEMALA
H0213044/2013 H0213003/2013 H0213033/2013 H0214035/2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan :PENINGKATAN KAPASITAS MENAHAN AIR DAN pH TANAH DENGAN KOMBINASI BIOCHARS DAN AMELIORAN KAPUR PADA INCEPTISOLS DENGAN INDIKATOR PADI GOGO 2. Bidang Kegiatan :PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan: a. Nama Lengkap : Umi Barokah b. NIM : H0213044 c. Jurusan : Imu Tanah d. Universitas : Sebelas Maret Surakarta e. Alamat Rumah dan No telp/hp :Teguhan kidul RT 04/ RW 03 Karangmalang, Sragen f. Alamat email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang 5. DosenPendamping: a. Nama Lengkap dan Gelar : Komariah, STP., MSc., PhD. b. NIDN : 0023057805 c. Alamat rumah dan No Telp. : Jl. Yustisia No.5 Perum UNS Jati,Jaten, Karanganyar (0271) 495445 / 085743648189 6. Biaya Kegiatan Total : Rp 6.000.000,7. JangkaWaktuPelaksanaan : 5 bulan Surakarta, 28 September 2015 Menyetujui, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Ketua Pelaksana Kegiatan
Hery Widijanto, S.P., M.P NIP. 197101171996011002
Umi Barokah NIM. H0213044
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Dosen Pendamping
Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si NIP : 196606111991031002
Komariah, STP., MSc., PhD NIDN : 0023057805
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii RINGKASAN ............................................................................................ iv I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Tujuan Khusus. .............................................................................. 2 1.3 Urgensi Penelitian.......................................................................... 2 1.4 Temuan Target ............................................................................... 2 1.5 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ........................................ 2 1.6 Luaran Kegiatan ............................................................................ 3 1.7 Manfaat Kegiatan .......................................................................... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA. ..................................................................... 4 2.1 Tanah Inseptisol ............................................................................ 4 2.2 Peranan Biochars ........................................................................... 4 2.3 Peranan Amelioran Kapur ............................................................. 5 2.4 Padi Gogo pada Tanah Inseptisol ................................................. 6 III. METODE PENELITIAN..................................................................... 7 3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................ 8 3.2 Luaran Penelitian ........................................................................... 8 3.3 Indikator Capaian .......................................................................... 8 3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................... 8 3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian ....................... 10 IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan .................................................................. 11 A. Anggaran Biaya ............................................................................... 11 B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iii
Ringkasan Karakter Inceptisols dengan great group berupa Psammentic (dominansi fraksi pasir pada tekstur tanah sampai kedalaman lapis olah 50 cm) adalah karakter porositasnya memiliki sebaran pori makro yang lebih mendominasi dibanding pori mikro sehingga kemampuan pengikatan air menjadi rendah, selain itu dijumpai fakta bahwa pH Inceptisols cenderung masam dan memiliki kandungan bahan organik yang relatif rendah. Peningkatan Kemampuan Tanah Menahan Air dan pH dengan Kombinasi Biochars dan Amelioran Kapur Pada Inceptisols dengan Indikator Padi Gogo bertujuan untuk mengkaji performa biochars limbah biomassa (bonggol jagung, sekam padi dan arang kayu) dikombinasikan dengan ameliorant kapur dalam meningkatkan Kemampuan tanah menahan air, nilai pH dan kandungan C-organik pada Inceptisols dengan menggunakan padi gogo sebagai indikator. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini mencakup pengamatan kadar lengas secara gravimetri, pH secara elektrometrik, C-organik secara Walkey and Black dan Brangkasan kering padi gogo secara gravimetri. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design (CRD). Analisis data menggunakan Fisher Test (Uji F) dengan taraf kepercayaan 95% apabila dijumpai pengaruh berbeda nyata maka apabila data normal akan dilanjutkan dengan uji lanjut berupa Uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%, namun apabila data tidak normal maka harus dinormalisasi menggunakan Krusskal Wallis. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah Kemampuan Tanah Menahan Air, Bahan Organik dan pH pada Inceptisols. Kata kunci : Limbah biomassa, Biochars, C-organik
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah Inseptisol merupakan tanah dengan drainase buruk yang didominasi oleh pori makro yang menyebabkan kemampuan mengikat air rendah. Tanah-tanah seperti ini stabilitas agregatnya tidak mantap dengan retensi air yang rendah mengakibatkan kesuburan tanah rendah.Kandungan horizon sulfuric catclay yang sangat masam mengakibatkan nilai pH rendah dengan pH rata-rata tanah inseptisol adalah 4,9 (Hendra et al. 2015). Tanah masam seperti Inseptisol, umumnya memiliki faktor pembatas, seperti: defisiensi unsur hara N, P, K, Ca, Mg dan nutrisi, serta toksisitas Al dan Fe. Selain itu, tanah Inseptisolumumnya memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang rendah, sehingga potensi kation pencucian (K +, NH4+, Ca2+, dan Mg2+) tinggi. Kandungan bahan organik tanah Inceptisol tergolong rendah (Nursyamsi, 2010) sehingga sulit untuk dibudidayakan. Persebaran tanah Inseptisol pasiran di Indonesia sangat luas, diperkirakan memiliki luasan sebesar 70,52 juta ha atau mencapai 40 persen dari total luas daratan di Indonesia. Distribusi tanah Inseptisol, khususnya di empat pulau besar yaitu Sumatera (17,561 juta ha), Papua (15,485 juta ha), Kalimantan (14,903 juta ha) dan Sulawesi (9,186 juta ha) (Puslitbangtanak, 2000). Tanah Inseptisol memiliki warna yang beranekaragam tergantung dari jenis bahan induknya. Warna kelabu bahan induknya dari endapan sungai, warna coklat kemerahmerahan karena mengalami prosesreduksi, dan warna hitam mengandung bahan organik yang tinggi. Secara umum, kesuburan dan sifat kimia tanah inseptisol relatif rendah, akan tetapi masih dapat diupayakan untuk dapatditingkatkan dengan penanganan dan teknologi yang tepat. Tanah Inseptisol sangat berpotensi untuk dibudidayakan lahan pertanian namun perlu masukan teknologi dengan tujuan memperbaiki kondisi tanah, terutama sifat fisika dengan penambahan bahan pembenah tanah.Tingginya penyebaran tanah jenisInseptisol di Indonesia, mengakibatkan pentingnya mendapatkan metode penangananyang tepat guna dapat meningkatkan hasil dari tanah jenis ini. Penambahan biochars sebagai bahan pembenah tanah pada tanah inceptisol pasiran diharapkan menjadi solusi alternatif untuk menyelesaian permasalahan budidaya pertanian.Biochars merupakan arang hayati hasil pirolisis (pembakaran) tidak sempurna tanpa oksigen atau dengan oksigen rendah, disebut arang hayati karena berasal dari biomasa tanaman (pertanian, perkebunan, dan kehutanan) (Latuponu et al., 2012). Biochars berfungsi sebagai amelioran (pembenah) tanah yaitu menjamin kelembaban tanah karena daya
2
retensi air besar(Laird et al., 2010). Luas permukaan biochars yang besar mengakibatkan biochart dapat menahan air.Amelioran kapur juga dapat meningkatkan nilai pH tanah, sehingga mengooptimalkan efisiensi pemupukan bagi tanaman. Hal tersebut sejalan dengan penelitianSuriadikarta (2005) Bahan amelioran dapat digunakan a untuk meningkatkan pH dan rock phosphate (RP). Hingga saat ini belum ditemukan kajian mengenai kombinasi biochar dan kapur untuk mengatasi masalah pada tanah inseptisol, maka diperlukan kajian “Peningkatan Kemampuan Tanah Menahan Air Dan pH Tanah Inseptisol Dengan Kombinasi Biochars Dan Amelioran Kapur Pada Tanah Inseptisol Dengan Indikator Padi Gogo.” 1.2 Tujuan Khusus Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat ditentukan tujuan khusus sebagai berikut: 1.2.1 Mengkaji performa biochars limbah biomassa (bonggol jagung, sekam padi dan arang kayu) dikombinasikan dengan amelioran kapur pada Kemampuan tanah menahan air, pH tanah dan kandungan C-organik pada tanah inseptisol. 1.2.2 Mengkaji pengaruh aplikasi biochars limbah biomassa (bonggol jagung, sekam padi dan arang kayu)dikombinasikan dengan amelioran kapur terhadap pertumbuhan pagi gogo. 1.3 Urgensi Penelitian Adapun urgensi dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Untuk mengetahui apakah limbah biomassa (bonggol jagung, sekam padi dan arang kayu) dapat dijadikan sebagai pembenah tanah atau biochars. 1.3.2 Untuk mengetahui apakah teknologi biochars limbah biomassa dikombinasi amelioran kapur berbagai jenis tanaman merupakan solusi bagi permasalahan tanah Inseptisoldi Indonesia. 1.4 Temuan Target Temuan yang ditargetkan dari program ini adalah penggunaan biochars arang limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dengan kombinasi kapur yang dapat digunakan untuk meningkatkan soil mosture holding capacity dengan indikator tanaman padi gogo pada tanah inseptisol. 1.5 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah deret acuan (referensi ilmiah) dari penerapan teknologi pengelolaan limbah khususnya arang limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dengan kombinasi kapur yang konservatif terhadap lingkungan dan berimbas positif terhadap kegiatan budidaya pertanian.
3
1.6 Luaran Kegiatan Luaran yang ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah rekomendasi suatu upaya pengelolaan limbah biomassa berbagai tanaman seperti arang kayu, sekam padi dan onggok jagung sebagai bahan pembenah tanah khusunya pada tanah inseptisol untuk memaksimalkan produksi pada tanah tersebut. 1.7 Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dari program ini adalah, 1.7.1 Menambah motivasi dalam bercocok tanam pada lahan dengan kadar lengas rendah karena kemampuan mengikat airnya yang rendah. 1.7.2 Memberikan rekomendasi kepada petani pada daerah dengan kemampuan mengikat air yang kurang untuk memanfaatkan limbah biomassa tanaman yang mereka tanam untuk meningkatkan kadar lengas. 1.7.3 Menginisiasi pengelolaan limbah biomassa berbagai jenis tanaman yang bermanfaat untuk tanah
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Inseptisol Kandungan pasir pada tanah Inceptisol mengakibatkan kesuburan tanah menjadi rendah dan tanah menjadi cepat kering karena adanya penguapan yang cepat.Tanah pasiran mempunya pori-pori yang lebih besar dan butiran yang lebih sedikit, sehingga sulit menahan air. Air akan lebih cepat merembes masuk kedalam tanah dibandingkan dengan liat. Proses “leaching” pada tanah Inceptisol pasiran lebih besar (Candraasih et all,. 2014) Tanah asam seperti Inceptisols, umumnya memiliki faktor pembatas, seperti: defisiensiN, P, K, Ca, Mg dan nutrisi, dan toksisitas Al dan Fe. Selain itu, tanah umumnya memiliki rendahkapasitas tukar kation (KTK), sehingga potensikation pencucian (K +, NH4+, Ca2 +, dan Mg2 +) yang tinggi. Kandungan bahan organik tanah Inceptisol tergolong rendah (Dedi Nursyamsi, 2010). Kesuburan tanah inceptisol sangat beragam terrgantung bahan induk.Mulai dari yang memiliki kesuburan rendah hingga tinggi, bereaksi masam netral, kandunga banhan organik tergolong sedang, N dan P potensial tergolong rendah hingga tinggi, K potensial sangat rendah hingga sedang. Kapasitas tukar kation (KTK) sedang hingga tinggi kejenuhan basa (KB) tergolong tinggi hingga sangat tinggi (Nelvia et all., 2012). 2.2 Peran Biocharss Pembuatan biochars sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu di Amazon (Terra Preta). Kegiatan ini mengubah limbah pertanian menjadi membenah tanah yang dapat mengikat karbon, meningkatkan keamanan pangan dan mengurangi pembukaan hutan. Proses tersebut menghasilkan serat yang baik dan arang yang sangat porous yang membantu tanah menahan hara dan air (IBI 2012). Penelitian di daerah beriklim tropika dan iklim sedang menunjukkan bahwa biochar memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi pencucian unsur hara, meningkatkan resistensi hara, dan meningkatkan aktivitas mikroba. Selain itu, aplikasi biochar antara 5% dan 20% ke dalam tanah berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat aplikasi biochar yang rendah memberikan hasil yang positif terhadap pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan (Hunt dkk. 2010). Penggunaan biochar didasarkan pada fakta bahwa pada umumnya di Indonesia setiap tahun terdapat ratusan juta ton limbah produk pertanian, peternakan, perkebunan, dan perhutanan. Misalnya, dari 50-
5
an juta ton produksi padi setiap tahun dihasilkan sekitar 60 juta ton limbah berupa jerami dan sekam. Bahan organik ini mengandung karbon yang dapat diproses menjadi biochar . Biochar dari sekam padi juga memiliki kandungan C-organik > 35% dan kandungan unsur hara makro seperti N, P dan K yang cukup tinggi. Oleh karena itu, limbah sekam dapat diproses menjadi biochar yang dapat dikembalikan ke tanah sebagai bahan pembenah tanah (Ferizal 2011) 2.3 Peran Amelioran Kapur Ameliorasi lahan merupakan salah satu cara yang efektif untuk memperbaiki tingkat kesuburan lahan, terutama pada lahan-lahan yang baru dibuka. Pemberian kapur di lahan sulfat masam potensial diperlukan, karena pH tanah di lahan tersebut pada umumnya rendah (pH<4)=. Pemberian kapur lebih efektif jika kejenuhan (Al+H) > 10% dan pH tanah<5(Saragih et al. 2001) Produktivitas tanah sulfat masam biasanya rendah karena pH tanah rendah, kelarutan Fe, Al, dan Mn tinggi sertaketersediaan unsur hara terutama P dan K dan kejenuhan basa rendah Oleh karena itu, diperlukan bahan pembenah tanah (amelioran) untuk memperbaiki kesuburan tanah sehingga produktivitas lahan meningkat. Bahan amelioran yang dapat digunakan adalah kaptan untuk meningkatkan pH dan rock phosphate (RP) untuk memenuhi kebutuhan hara P (Suriadikarta 2005) Berdasarkan penelitian Prasetyo, (1996) maka telah dilakukan penelitianpenggabungan antara kapur dan beberapa unsur mikro (Cu, Zn, Mn, dan Fe) menjadi suatu amelioran. MenurutPrasetyo dan Gusmini (2009) dilaporkan bahwa kombinasi terbaik untuk tanaman padi adalah 5 ton kapur/ha dan 100 kg campuran unsur mikro/ha. Namun pada kombinasi takaran kapur 2,5 ton/ha, 3,75 ton/ha dan 5 ton/ha dengan campuran unsur mikro 50 kg/ha mempunyai pengaruh yang hampir sama dengan perlakuan yang terbaik. Hasil penelitian itu juga menyebutkan varietas padi asal Sumatera Barat yang toleran terhadap lingkungan gambut yaitu Varietas padi Bungo Suntiang Durian, Randah Kuniang, dan Lampung. Berdasarkan kenyataan di atas maka jumlah kapur dan campuran unsur mikro kemungkinan dapat ditekan dengan penambahan NaCl dan penggunaan varietas yang lebih toleran (Widodo et al. 2009 cit.Prasetyo). Pada penelitian sebelumnya diperoleh bahwa peningkatan takaran kapur dapat memperbaiki sifat kimia tanah dan meningkatkan hasil tanaman tomat dan mentimun di lahan sulfat masam (Koesrini dan Pangaribuan, 2008; Koesrini dan William, 20006). Demikian juga pemberian kombinasi kapur dan kototan ayam, juga dapat
6
meningkatkan hasil kacang panjang di lahan sulfat masam potensial (Saleh dan William,2008). 2.4 Padi Gogo pada Tanah Inseptisol Padi gogo memiliki potensi untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional, dan merupakan solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Bisanya pemanfaatan lahan kering untuk pengembangan padi gogo terutama pada tanah Inceptisol memiliki keuntungan atau nilai positif yaitu,ikut andil dalam produksi beras nasional walaupun kontribusinya belum sebesar kontribusi padi sawah dan memberikan tambahan penghasilan bagi petani setempat serta konservasi lahan setempat ikut terjaga (Prasetyo,2003).
7
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.1.1 Eksplorasi Limbah Biomassa (Jagung, Sekam Padi, Arang Kayu) dan Tanah Inseptisol Eksplorasi limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dari Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Limbah tersebut akan digunakan sebagai biocharss. Eksplorasi tanah inseptisol yang akan digunakan media tanam padi gogo didapat dari Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. 3.1.2 Preparasi Biocharss Persiapan biocharss secara sederhana diawali dengan bahan dasar yang sudah kering dibakar di dalam sebuah lubang dengan menggunakan pemanasan auto thermal. Bahan dasar tersebut dipanaskan di dalam lubang berukuran 1m x 1,5m x 1m dan dipanaskan hingga menjadi arang selama 8 jam. Setelah pembakaran dilakukan, akan menghasilan material berwarna hitam yang terbentuk. Produk kemudian didinginkan dengan cara dibungkus daun pisang selama 12 jam untuk mendapatkan arang. Setelah itu proses pendinginan dilakukan dan dihasilkan butiran-butiran partikel berukuran 1 mm yang sudah disaring. 3.1.3 Penyiapan Benih Tanaman dan Media Tanam Persiapan media tanam dilakukan dengan mengambil tanah inseptisol dari Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karang Anyar. Tanah tersebut dikering anginkan kemudian ditumbuk lalu diayak. Tanah hasil ayakan dipindahkan kedalam pot sebagai media tanam. Benih padi gogo lokal varietas Buyung yang didapat dari saprodi. Penyemaian benih diawali dengan menjemur benih selama satu hari. Benih yang sudah dijemur kemudian disimpan dalam karung, direndam dalam air selama satu malam. Benih yang sudah direndam kemudian dijemur kembali hingga terdapat bintik yang menandakan benih siap disemai, kemudian benih tersebut disemai pada nampan plastik yang telah diberi media tanah selama satu minggu. 3.1.4 Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan melakukan penyiraman secara rutin dengan interval 3 hari satu kali berdasarkan tabel crop water requirementFAO 1994. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh di media tanam.
8
3.1.5 Pengamatan Performa Karakter Tanah Parametrik Kuantitatif Pengamatan performa karakter tanah dilakukan sebelum penanaman dan setelah 8minggu masa tanam (masa vegetatif maksimum) Pengamatan yang dilakukan adalah mengukur Kemampuan tanah menahan air dengan metode gravimetri, pH dengan pH meter dan kadar C-organik dengan pada tanah. Metode gravimetri dengan tanah dikondisikan pada kapasitas lapang kemudian dioven selama kurang lebih 24 jam atau sampai beratnya konstan pada suhu 1050C kemudian diukur kadar lengasnya. Hasil dari pengukuran kadar lengas pada keadaan kapasitas lapang disebut sebagai soil mosture holding capacity. 3.1.6 Pengamatan BrangkasanTanaman, Jumlah Daun dan Tinggi Tanaman Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap satu minggu sekali dan mengamati jumlah daun pada tanaman tiap minggunya. Pengamatan brangkasan tanaman dilakukan setelah 8minggu masa tanam dengan menimbang brangkasan segar dan brangkasan kering tanaman. 3.2 Luaran Luaran yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah publikasi artikel ilmiah di Journal of Agriculture Veterinary Science dengan judul artikel “Application of Biochars and Gypsum for Inseptisol to Increase Kemampuan tanah menahan air and pH”. 3.3 Indikator Capaian Indikator capaian dapat dimonitor dari perubahan Kemampuan tanah menahan air dan pH tanah dari pertumbuhan tanaman padi gogo pada 8minggu setelah tanam. Jika Kemampuan tanah menahan air dan pH pada 8minggu setelah masa tanam lebih tinggi dibanding kontrol maka penggunaan biochars dan amelioran kapur berpengaruh dalam usaha meningkatkan kadar lengas dan pH tanah inseptisol. Biochars dan amelioran kapur juga berpengaruh nyata jika tinggi tanaman, jumlah daun dan berat brangkasan lebih besar daripada kontrol. 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 3.4.1 Perancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Rumah Kaca FP UNS dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan
9
menggunakan dua faktor, jenis biochars dan dosis kapur dengan dua ulangan. Faktor 1 (Jenis biochars), terdiri dari empat taraf: J0 = Tanpa biochars (kontrol) J1 = Arang limbah jagung J2 = Sekam padi J3 = Arang kayu Faktor 2 (Dosis Kapur), terdiri dari tiga taraf: K0 = Tanpa kapur (kontrol) K1 = Dosis rekomendasi K2 = Dosis dibawah rekomendasi Berdasarkan penjelasan tersebut didapatkan kombinasi perlakuan seperti pada tabel 3.4.1.1. Tabel 3.4.1.1 kombinasi perlakuan Amelioran Kapur Jenis Biocharss K0 K1 K2 J0 J0K0 J0K1 J0K2 J0K0 J0K1 J0K2 J1 J1K0 J1K1 J1K2 J1K0 J1K1 J2K2 J2 J2K0 J2K1 J2K2 J2K0 J2K1 J2K2 J3 J3K0 J3K1 J3K2 J3K0 J3K1 J3K2 Berdasarkan tabel 3.4.1.1 dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat 24 unit percobaan. 3.4.2 Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data untuk mengamati KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH tanah dilakukan dengan mengamati kadar lengas, kadar C-organik dan pH tanah sebelum mulai tanam dan sesudah 8minggu tanam. Pengumpulan data berat brangkasan kering dan basah dilakukan sesudah 8minggu tanam. Pengumpulan data tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan dengan melakukan pengamatan setiap satu minggu sekali. Analisis data dari keseluruhan data dilakukan dengan menggunakan anova pada keseluruhan data yang telah didapatkan. Uji tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Minitab atau SPSS. Jika data yang dihasilkan signifikan maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan melakukan uji lanjut.
10
3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian Penafsiran data yang telah dianalisi dapat dilakukan dengan melihat perubahan KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH diakhir penelitian. Jika KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH diakhir penelitian lebih besar daripada diawal maka kombinasi perlakuan berperan dalam perubahan KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH tanah. Kesimpulan yang dapat diambil jika KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH diakhir lebih tinggi dibanding diawal maka target penelitian dinyatakan berhasil. Apabila tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat brangkasan lebih besar daripada kontrol maka dapat disimpulkan bahwa target penelitian dianggap berhasil.
11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Biaya Tabel 4.1.1 Anggaran Biaya No 1
2
3
4
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) Peralatan Penunjang 980.000 Sekop, Pollybag, Flakon, Keranjang wadah semai, Nampan, Sprayer, Plastik, Drum, Kertas label, elemeyer, Botol semprong, Selang, Saringan 3 tingkat, Pembuatan rumah plastik, Meteran, Bambu Bahan Habis Pakai 810.000 Kayu, Bonggol Jagung, Sekam padi, Bibit pagi gogo, Aquadest 20 L, Gipsum, kassa, Minyak tanah. Perjalanan 740.000 Pengadaan bahan-bahan penelitian, pengadaaan alat-alat penelitian, pengambilan sampel, transportasi penelitian, transportasi pembuatan laporan. Lain Lain 3.470.000 Pembuatan laporan, Biaya publikasi jurnal, Seminar, Biaya Akses Laboratorium, Analisis Laboratorium (C-organik, pH tanah, Kadar Lengas). Total Biaya 6.000.000
4.2 Jadwal Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan No 1. 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan Persiapan alat-alat penelitian Persiapan bahan bahan penelitian Penanaman Panen Analisis Laboratorium Analasisi Data Pembuatan Hasil Penyelesaian Laporan
1
2
Bulan ke3
4
5
DAFTAR PUSTAKA Candraasih Kusumawati, N.N., Trinadewi, A.A.A.S, Siti,N.W. 2014. Pertumbuhan dan Hasil Stylosanthes guyanensis cv Ciat 184 Pada Tanah Entisol dan Inceptisol yang Diberikan Pupuk Organik Kascing. Majalah Ilmiah Peternakan. Vol.17(2) Ferizal, M. 2011. Arang Hayati (Biochar) sebagai Bahan Pembenah Tanah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh. Edisi Khusus Penas XIII. 2 hlm Hendra J S, Alida L, Posman M. 2014. Aplikasi Kompos Ganggang Cokelat (Sargassum polycystum) Diperkaya Pupuk N,P,K Terhadap Inseptisol dan jagung. J. Online Agroteknologi 2(4):1538-1544 Hunt, J., M. Duponte, D. Sato, and A. Kawabata. 2010. The Basics of Biochar : A Natural Soil Amandment. Soil and Crop Management.Colengge of Tropical Agriculture and Human Resources.University of Hawai’I at Manao.1-6. J. Litbang Pertanian, 24(1) Laird. D., F. Pierce, W. Baiqun, H. Robert, K. Douglas, 2010. Biochar Impact on Nutrient Leaching From a Midwestern Agricultural Soil. J. Geoderma 158 (2010). Latuponu H, Dj. Shiddieq, A. Syukur dan E. Hanudin. 2012. Pemanfaatan Limbah Sagu Sebagi Bahan Aktif Biochar Untuk meningkatkan P Tersedia dan Pertumbuhan Jagung di Ultisol. J.Pembangunan Pedesaan 12(2) : 136-143 Nelvia, Agus Sutikno, Rita Sri Haryanti. 2012. Sifat Kimia Tanah Inceptisol dan Respon Selada terhadap Aplikasi Pupuk Kandang dan Trichoderma. J. Teknobiologi 3(2) :139-143. Nursyamsi D. 2010. Identification of Nutrient Deficiencies at Calcareous Soil for Maize. J. Tropical Soil 15(3):203-212 Prasetyo, T. B. 1996. Perilaku Asam-Asam Organik Meracun Pada Tanah Gambut yang Diberi Garam Na dan Beberapa Unsur Mikro Dalam Kaitannya Dengan Hasil Padi. Fakultas Pertanian IPB:Bogor Prasetyo, T.B. dan Gusmini. 2009. Formulasi Amelioran pada tanah gambut untuk Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung. Fakultas Pertanian IPB : Bogor Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi. 2000. Atlas Sumber Daya Tanah Ekslorasi Indonesia, Skala 1:1.000.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor Saleh, M., E. William. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang Dengan Pengelolaan Bahan Amelioran di Lahan Pasang Surut Sulfat Masam Potensial. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Lahan Rawa.Banjarbaru, 5 Agustus 2008. Saragih, I., Ar-Riza, N. Fauziah.2001. Pengelolaan Lahan dan Hara Untuk Budidaya Palawija di Lahan Rawa Pasang Surut. Dalam: I. ArRiza, T. Alihamsyah, M. Sarwani (eds). Pengelolaan Tanah dan
Air di Lahan Pasang Surut. Monograf Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa Banjarbaru Subagyo, H., Nata Suharta, dan Agus. B. Siswanto. 2000. Sumber daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya: Tanah-Tanah Pertanian di Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat:Bogor. Suriadikarta, D.A. 2005. Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Untuk Usaha Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian:Jakarta Widodo; T. B. Prasetyo, dan I. Suliansah. 2009. Eksplorasi Seleksi Karakterisasi Varietas Padi Toleran Asam-Asam Organik dan Ameliorasi Sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Sawah Gambut. Universitas Taman Siswa:Padang.
Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA PROGRAM Ketua Pelaksana A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi Plumbungan 2 Karangmalang Sragen Jurusan Tahun Masuk2001-2007 Lulus
Umi Barokah Perempuan Ilmu Tanah H0213044 Sragen, 29 Desember 1994
[email protected] 085729621216
SMP SMPN 2 Sragen
SMA SMAN 1 Sragen
2007-2010
IPA 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015. Surakarta, 29 September 2015 Pengusul,
Umi Barokah H0213044
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PELAKSANA PROGRAM Anggota 1 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi Paseban 11 Pagi Jakarta Pusat Jatisari 1 Bekasi Jurusan Tahun Masuk2001-2004 Lulus 2004-2007
Alif Husna Lantip Nastiti Perempuan Ilmu Tanah H0213003 Bekasi, 16 Agustus 1995
[email protected] 087878800610
SMP SMPN 24 Bekasi
SMA SMAN 5 Bekasi
2007-2010
IPA 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan -
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015. Surakarta, 29 September 2015 Pengusul,
Alif Husna Lantip Nastiti H0213003
Anggota 2 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi Tunas Harapan Bekasi Barat Jurusan Tahun Masuk2001-2007 Lulus
Putri Alvernia Perempuan Ilmu Tanah H0213033 Jakarta, 26 Oktober 1995
[email protected] 081999894057
SMP Santo Yoseph Jakarta Timur 2007-2010
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan 1 “Best Position Paper” di Universitas Brawijaya Model United Nation Brawijaya 2014 World Health Organization Committee
SMA Santo Yoseph Jakarta Timur IPA 2010-2013
Tahun 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015. Surakarta, 29 September 2015 Pengusul,
Putri Alvernia H0213033
Anggota 3 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi SDN 007 Pkl. Kerinci Jurusan Tahun Masuk2002-2008 Lulus
Rhitma Kemala Perempuan Ilmu Tanah H0214035 Pekanbaru, 01 Oktober 1996
[email protected] 085278356939
SMP SMPN 1 Pekanbaru 2008-2011
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan -
SMA SMAN 8 Pekanbaru IPA 2011-2014
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015. Surakarta, 29 September 2015 Pengusul,
Rhitma Kemala H0214035
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/No. Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Fax Lulusan yg telah dihasilkan
Mata kuliah yang diampu
Komariah, STP., MSc., PhD. Perempuan Asisten Ahli 197805232008122001 0023057805 Medan, 23 Mei 1978
[email protected] (0271) 495445 / 085743648189 FakultasPertanian UNS, Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Solo (0271) 637457/Fax. 637457 S1= 17 orang ; S2= 5 orang; S3= - orang; 1. Agroklimatologi 2. Agrohidrologi 3. Pengelolaan Air 4. Survei Tanah dan Evaluasi lahan 5. Pemetaan 6. Statistika 7. Metode Ilmiah 8. Penyajian Ilmiah 9. Alat dan Mesin Pertanian 10. Perancangan Penelitian
B. Riwayat Pendidikan S1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
UNILA
Tahun MasukLulus Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
1996 – 2001
Nama pembimbing /Promotor
Ir. Sarnadi, MS
Teknik Pertanian
RancanganVolumeIrigasi dan DimensiSaluransertaWaktuPemberian Air pada Sistem Alur untukTanamanPepaya (Carica papaya L.) Usia 1 s.d. 3 BulanSetelahTanam
S2 Gifu Univ., Jepang
S3 Gifu Univ., Jepang
Agricultural Production and Environment 2003 – 2005
Biological Environment
Soil Physical Properties as Affected by Selected Organic Mulch and Field Management Prof. Masateru Senge
The Effects of Organic Amendment on Soil Properties and Crop Production Prof. Masateru Senge
2005 – 2008
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No. Tahun 1.
2011
2.
2012
3.
2012
4.
2013
5.
20142015
6.
2014
Judul penelitian
Sumber
Analisis Proses Pergeseran Musim sebagai Dampak Anomali Iklim dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Sistem Budidaya Pertanian di Lahan Kering (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah) Water Harvesting for Climate Change Adaptation Strategy with On-Farm Reservoir at Rainfed Lands under Tropical Monsoon Climate Analisis Amandemen Lahan Lereng Merapi Dengan Bahan Organik Untuk Pemulihan Produktivitas Pasca Erupsi November 2010 Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Guna Mengantisipasi Short-Drought Akibat Anomali Cuaca Pada Lahan Kering Dengan Embungisasi Mikro Di Kabupaten Karanganyar
Hibah Fundamental
Pemanfaatan Informasi Enso (El Nino Southern Oscillation) Untuk Evaluasi Dan Pengembangan Pranata Mangsa Dan Kearifan Lokal Sejenis Sebagai Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Mendukung Ketahanan Pangan Focus Group Discussion: Pemikiran Akademisi Pertanian Menuju Pertanian Masa Depan
JSPS
300
HibahUnggulanDIKTI
145
HibahUtama; BOPTN UNS
75
Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
140
Hibah PKPKG-UNS
40
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Judul Pengabdian kepada No. Tahun Jumlah Masyarakat Sumber (Juta Rp) 1. 2011 Pemanfaatan data iklim untuk Mandiri 2 perencanaan pola tanam 2.
2012
3
2012
Penyuluhan tentang Konservasi Air untuk pertanian Pengukuran Iklim (Curahan Hujan)
Jumlah (Juta Rp) 80
JSPS
10
Mandiri
5
untuk Pertanian Di Kelompok Tani Makmur I 4
2012
Pentingnya Konservasi/ Penyimpanan Air Hujan untuk Pertanian
5
2012
6
2014
Kualitas Panen Air Hujan untuk Pertanian Pelatihan pengukuran hujan dengan alat penakar hujan sederhana
Mandiri
2
JSPS
5
Mandiri
2
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.
1.
2.
3.
4.
5.
Judul Artikel ilmiah
Nama Jurnal
Crop water productivity (CWP) with the small farm reservoir (SFR) as a supplemental irrigation for cash crop on rainfed area in Karanganyar Regency, Indonesia Effects of Climate Change on Crop Production in Thaba-Tseka and Mokhotlong Districts Lesotho Highlands Effects of Merapi Mountain Eruption on Arable Land and the Efforts of Rehabilitation The Development of Water Harvesting Research for Agriculture Soil properties affected by combinations of soil solarization and organic amendment
Volume/Nomor/Tahun
Global Advanced Research Journal of Agricultural Science
Vol. 3/No.6/Th. 2014
IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS)
Vol.7/Issue.1/ Th. 2014
Agriculture Science Journal
Vol.29/No. 1 /Th. 2014
Reviews in Agricultural Science Paddy and Water Environment
Vol. 1/ Hal :31-42/ Th. 2013 Vol.9 No.3., 2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1.
Bilateral collaborative seminar: Hydrology of water conservation for agriculture
Small on-farm reservoir: An adaptation strategy on climate change for farmers.
2.
Integrated Agricultural Seminar Lecture.
Water Harvesting for Agriculture
3.
The 4th Indonesian Climate Change Expo
Small Farm Reservoir for irrigation (in Indonesian)
4.
General Lecture on Climate
Climate Changes on
Waktu dan Tempat Udayana University, Bali, Indonesia. 13 Oct. 2014. Nakatsugawa Japan. 26-29 Aug. 2014 Jakarta, Indonesia. 1-4 May 2014. Gifu University,
5.
Change
Precipitation Impacts
Bilateral Seminar: “Toward Climate Change Adaptation Strategy Management of Hydrology and Agricultural System”
Trend of climate change in Karanganyar regency, Central Java and the effects on agricultural system.
6. Symposium “Recent Topics in the Agricultural Science and Technology”
7. Seminar dan KongresNasional X HimpunanIlmuTanah Indonesia
8. Semiloka“PenguatanPengelolaanT anamanTerpadu dan AntisipasiPerubahanIklimuntukPe ningkatanProduksi Pangan” 9. SeminarHasilhasilPenelitiandosenFakultasPerta nian UNS dana DIKTI TA 2010/2011
1 International Conference of 0. Agriculture and Food Engineering
Japan, Januari 2013 UNS, Indonesia. 20 Nov. 2012
Water Harvesting: Previous, Present and Future Prospects
Gifu Univer sity, Japan, 20 Juli 2012 DampakPerubahanIklimterhadapPen Suraka gkelasan Wilayah rta 6-8 AgroklimatOldemanKabupatenKara Desem nganyar, JawaTengah ber 2011 DampakPerubahanIklimterhadapKej Suraka adianIklimEkstrim dan Pengaruhnya rta, 1 pada Usahatani di Desem KabupatenKaranganyar, ber JawaTengah 2011 IdentifikasiAnakanKemarau di Fakult KecamatanGondangrejo, Kab. as Karanganyar untuk Antisipasi Pertani Kegagalan Panen Akibat Perubahan an, Iklim UNS, 15 Januari 2011 Conservation Techniques for Soil Tokyo, Erosion Control in Tobacco-Based Japan, Farming System at Steep Land May Areas of ProgoHuluSubwatershed, 26-28, Central Java, Indonesia. 2010
A. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Judul Buku
Jumlah halaman
Penerbit
B. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No.
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor pendaftaran/ sertifikat
C. Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Tempat Respon No. Sosial Lainnya Yang Telah Tahun penerapan Masyarakat Diterapkan
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 2 3 Dst Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT). Surakarta, 29September 2015 Yang menyatakan,
Komariah, STP., MSc., PhD NIP 197805232008122001
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Kuantitas Pemakaian Sprayer Untuk wadah 5 sekaligus penyemprot alkohol Dryglaski Untuk 5 meratakan inokulum pada media dengan metode spread plate Jarum Ose Untuk 3 inokulasi inokulum Plastik digunakan 2 pak Autoklaf untuk lapisan pertama botol kultur yang hendak di autoklaf Tissue Untuk 2 pak membersihka n peralatan agar tetap steril Sarung Untuk 10 Tangan menjaga tangan agar tetap aseptis di laboratorium Masker Untuk 10 melindungi wajah dan p saat di laboratorium Korek Api Untuk 2 memantik Api Plastik Wrap Untuk 1 membungkus petridish dalam isolasi
Harga Satuan
Jumlah
8.000
40.000
10.000
50.000
10.000
30.000
50.000
100.000
9.000
18.000
2.500
25.000
2.000
20.000
1.000
2.000
50.000
50.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama/ NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas Waktu (jam/ minggu) 1 Umi Ilmu Tanah 25 Survey dan Barokah/ pembuatan H0213044 Biochars 2 Alif Husna Ilmu Tanah 20 Anlisis Fisika L.N./ dan H0213003 Penanaman 3
Putri Alvernia R/ H0213033
Ilmu Tanah
25
Anlisis Kimia dan Perawatan
4
Rhitma Kemala/ H0214035
Ilmu Tanah
25
Perawatan dan Pembuatan Biochars