Program Outcomes & Tujuan
Program outcomes Pelaksanaan, Pengelolaan & Pemodelan (perumusan) Kebijakan dalam Sistem Industri
Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Sistem Industri III Diklat Teknis Sistem Industri Departemen Perindustrian ©2009
Tujuan: Mampu memahami karakteristik sistem manufaktur kelas dunia. Mampu memahami pengaruh sistem manufaktur kelas dunia pada sistem industri dan pertumbuhan ekonomi nasional. Mampu mengidentifikasi kebutuhan (infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia) sistem manufaktur kelas dunia
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Materi Pelatihan 1. Teknologi World Class Manufacturing. 2. Model pertumbuhan ekonomi dan teknologi World Class Manufacturing. 3. Contoh industri World Class Manufacturing di Indonesia.
Materi 1 Teknologi World Class Manufacturing (WCM). Tujuan: 1. Memahami definisi WCM 2. Memahami teknologi WCM
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
3
2
SISTEM MANUFAKTUR
Ruang Lingkup Kajian Sistem Manufaktur CORPORATE SYSTEM
Pengertian Sistem Manufaktur (CIRP, 1983):
PERSONEL SYSTEM
A series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.
PRODUCTION SYSTEM PRODUCTION PROCESS, PLANNING AND CONTROL
Pengendalian Persediaan
Perencanaan Produksi
Penyimpanan Pengiriman
Pengendalian Kualitas
Pembuatan
Pengendalian Produksi
Pengendalian Proses
PRODUCTION CONTROL
MARKETING
MANUFACTURING PRODUCTION
QUALITY ASSURANCE
Kegiatan-kegiatan pada sistem manufaktur (Groover, 1987)
K O N S U M E N
PRODUCTION PLANNING
DESIGN
5
Perancangan Produk
ACCOUNTING SYSTEM
MANUFACTURING SYSTEM
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Pemasaran & Penjualan
MANAGEMENT SYSTEM
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
6
Strategi dan teknologi sistem manufaktur 1960 ~ 1990 (Toha, 2000) Era Ongkos 1960-an
Perencanaan Proses
Metode kerja, Waktu standar, dan Perbaikan Produktivitas
Penerimaan
Kunci kompetitif Ongkos
•
• • • •
P E M A S O K
Pasar 1970-an Kualitas 1980-an
Waktu 1990-an
Pengendalian Peralatan
• • • • •
Ongkos Pasar Ongkos Pasar Kualitas
• • • •
Ongkos Pasar Kualitas Waktu
• • • •
• •
Strategi Volume produksi besar minimasi ongkos menstabilkan proses fokus pada produk tertentu integrasi fungsional dan umpan balik pengendalian proses kecepatan menyiapkan material reduksi ongkos tidak langsung
kecepatan dalam mengenalkan produk baru kecepatan merespon konsumen
•
Teknologi pengendalian produksi dan persediaan NC
• • • • • • • • • • •
MRP CNC SPC TQC MRP II JIT OPT CAD CAM CIM Sistem terdistribusi
•
Siklus Manufakturing Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
7
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
8
SISTEM MANUFAKTUR KELAS DUNIA
SISTEM MANUFAKTUR KELAS DUNIA
Diperkenalkan pada tahun 1984. Kriteria world-class manufacturing (WCM) (Gunn, 1987):
Perputaran persediaan (inventory turnovers) Kualitas (defective parts) Waktu (value-added lead time, manufacturing lead time)
Untuk mencapai WCM, pengelolaan sumber ditujukan pada (Gunn, 1987):
Performansi kompetitif world-class manufacturing:
Quality Cost Delivery time Flexibility
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
9
Pola pandang lama & baru pada sistem manufaktur (Gunn, 1987)
Kualitas Sumber daya manusia Teknologi teruji Perencanaan
Cara pandang yang dibutuhkan: Sistem manufaktur sebagai sistem total.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
10
Kerangka sistem manufaktur untuk memperoleh keunggulan kompetitif (Gunn, 1987) Sistem manufaktur terintegrasi: Perancangan Produk & Proses Perencanaan dan Pengendalian Manufaktur Proses Produksi Distribusi Pelayanan purna-jual Pemasok Yang didukung oleh (pilar): TQC, JIT, CIM
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
11
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
12
Perkembangan Teknologi Manufaktur (Cheng et al., 2000)
SISTEM MANUFAKTUR TANGKAS (Agile Manufacturing System) (Kidd, P.T., 1994) Diperkenalkan pada tahun 1991 Dalam upaya untuk memproses pesanannya lebih awal, lebih cepat, tidak ada jeda. Untuk mencapai upaya tersebut harus:
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
13
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Memiliki basis kompetisi (kecepatan, fleksibilitas, inovasi, kualitas, profitabilitas) Melalui integrasi sumber-sumber Menjawab produk dan jasa yang ditentukan oleh konsumen Menjawab lingkungan pasar yang berubah cepat.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
14
Perbandingan Sistem Manufaktur Masal, Ramping, dan Tangkas (Sharp, 1999)
Sistem Manufaktur Tangkas
Ramping (Lean): efisien, hemat, murah. Fleksibel: mampu menyesuaikan terhadap keinginan konsumen. Tangkas (Agile): cepat menata diri terhadap perubahan permintaan.
Masal Pendorong
Fokus Pemasok
15
Ramping
Tangkas
• • • • •
Harga Economy of scale Pasar stabil Demand led Peralatan dan fasilitas
• • • • •
Pasar Economy of waste Pasar terprediksi Make to forcast Teknologi dan sistem
• • • • •
Konsumen Economy of diversity Pasar tak terprediksi Make to order Manusia dan informasi
• • • •
Banyak Agak terpercaya Adversarial Hubungan
• • • •
Agak banyak Sangat terpercaya Jangka panjang Kooperatif
• • • •
Pilihan Sangat terpercaya Jangka pendek Berbagi risiko/hasil
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
16
Perbandingan Sistem Manufaktur Masal, Ramping, dan Tangkas
Masal Organisasi • Keahlian • Bertingkat Produk
Ramping • Tim • Melebar
• Banyak pilihan • Sedikit pilihan • Kualitas standar • Kualitas prima
SISTEM MANUFAKTUR BERBASIS INFORMASI (Shaw, 2000) Karakteristik: • Tersedianya informasi. • Fokus pada konektivitas. • Memanfaatkan internet untuk integrasi dan koordinasi.
Tangkas • Multi keterampilan • Keinginan konsumen • Sesuai kebutuhan
Fokus dari Manufacturing Enterprise: Supply-Chain Networks
Proses
• Kaku • Otomasi tetap
• Fleksibel • Adaptif • Otomasi terprogram • Berbasis pengetahuan
Filosofi
• Otorisasi
• Administrasi
• Kepemimpinan
Supply-Chain Networks: kelompok unit usaha yang bekerja sama dimulai dari pengadaan bahan baku sampai pengirim produk akhir. Supplier - component manufacturers - assembly facilities – distributors retailers.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
17
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Perbandingan Capacity-based dan
Komponen Dasar
Information-based Manufacturing
Information-based Manufacturing
Enterprise Operations and Business Process Manufacturing strategy Manufacturing control Inventory policy
Sense and Respond
Information-Based Manufacturing System
18
Supply-Chain Coordination
Operational focus Uncertainty managem ent Managerial execution
Capacity-based Make and sell Hierarchical command and control Build to stock Production planning and control By inventory Plan and implementation
Information-based Sense and respond Distributed decision making Build to order or assembly to order Order fulfillment and supply-chain coordination By information sharing Act and react
Customer Interaction
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
19
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
20
Infrastruktur Web-based Enterprise
Supply-chain information infrastructure Information Network
Electronic Brokerage & Contracting
Electronic Product Electronic Meeting & Advertising Payment Collaboration
On-Line Electronic Business Banking Transaction Information Processing Services
Extranet
Supply-Chain Network Partners
Suppliers
Firm
Software Application Process Support EDI ERP Software Telecomunications Computer Networks
Enterprise
Software Application Process Support EDI ERP Software Telecomunications Computer Networks
System Integration Process Coordination
Financial Services
Customer
Order Fulfillment Customer Services
Market Opportunity Data
y
Knowledge Management Internal Communication Project Management
Intranet Internet
Electronic Storefront External Firm Data
y
y
Supply- Design Data Manufacturing Data Chain Marketing Data Distribution Data Financial Data Legal Data Data
External Data
Logistics Provider
Distributors
Customer Data
Market Research Data
Global Financial Data
Business Intelligence
Customer Services
Information Dissemination
Economic Data
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
21
Teknologi internet-based dan potensi aplikasi pada bidang enjiniring (Cheng, et al., 2000)
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
22
Teknologi dan Organisasi Usaha (OECD, 1992)
Internet Technology
FTP
Engineering
WWW
Telnet
Commerce
Email
Educational/ Training
Usenet
Gopher
Service Industry
IRC
........
Application Sectors
Advertising
Design Support
Information Management
Information Services
Engineering Collaboration
On-line Shopping
Customer Services
VRML Simulations
........
Control/ Monitoring/ Maintenance
........
Application Cases
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
23
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
24
Jaringan Usaha Internal
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Jaringan Usaha Antar-Batas
25
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
26
Model Pertumbuhan Ekonomi (Shores, 1994)
Materi 2 Model Pertumbuhan Ekonomi dan Teknologi WCM Tujuan: 1. Memahami tujuan, strategi, sasaran, taktik, proses, sumber pertumbuhan ekonomi. 2. Memahami pengaruh teknologi WCM pada sumber, proses, taktik.
Produktivitas nasional dipengaruhi oleh keberhasilan bisnis dan industri. Metoda manufaktur kelas dunia perlu diterapkan di industri sehingga produktivitas nasional meningkat. Peningkatan produktivitas nasional akan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
28
Objective
Model Pertumbuhan Ekonomi (lanjt.)
Economic growth
Stategy
World-class manufacturing
Tujuan: Tujuan ekonomi adalah terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) dan real income.
Total customer satisfaction Superior product, value, availability
Goal
Tactics
Superior quality
Superior productifity
Superior flexibility
Process
Product-process design
Investment
Production capacity Continous investment and improvement
Product-process specifications
Resources
Scientific Methods
Knowledge
People
Customer desires
Material
Equipment
Production planning
Strategi: Strategi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan adalah world-class manufacturing yang menjamin kepuasan total konsumen dimana keinginan dan harapan konsumen terpenuhi tanpa kekecewaan sedikitpun.
Information
Sasaran: Sasaran WCM adalah kepuasan total konsumen yang dicapai melalui produk-produk, nilai dan keberadaaan yang superior.
World-class manufacturing technologies
Research and education
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
29
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Model Pertumbuhan Ekonomi (lanjt.)
30
Model Pertumbuhan Ekonomi (lanjt.) Proses: Proses adalah aktivitas spesifik untuk mengintegrasikan resources sehingga nilai tambah terbentuk secara superior.
Taktik: Taktik yang digunakan untuk mencapai kepuasan konsumen berhubungan dengan pencapaian superioritas dalam kualitas, produktivitas dan fleksibilitas.
Beberapa aktivitas utama dalam proses: Resources: Terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi yang digunakan dalam proses-proses untuk mencapai superioritas.
-
-
-
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
31
Memahami harapan dan keinginan konsumen Membuat spesifikasi produk dan proses yang memenuhi keiinginan konsumen Merancang produk superior dalam memenuhi keinginan konsumen Melakukan investasi pada resources yang dibutuhkan untuk mengimplementasi proses-proses dan untuk mencapai tingkat produktivitas tinggi Memahami dan merencanakan keiinginan konsumen sehubungan dengan pengaruhnya terhadap volume, responsiveness dan variasi
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
32
Model Pertumbuhan Ekonomi (lanjt.)
Model Pertumbuhan Ekonomi (lanjt.)
Metoda Ilmiah (Scientific Methods): Terdapat 8 teknologi yang digunakan saat melakukan rekayasa ulang (reengineering) perusahaan, Ke-8 teknologi tersebut digunakan untuk mengelola dan memperbaiki sumber-sumber dan proses menuju tingkat kepuasan customer yang lebih tinggi.
Continuous investment and improvement:
Pengetahuan: - Pengetahuan merupakan manfaat yang diperoleh dari penelitian dan pendidikan yang berkesinambungan. Peningkatan dalam WCM teknologi berakar dari pengetahuan-pengetahuan baru yang terbentuk melalui proses penelitian dan pendidikan individu-individu pelaku bisnis.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
33
Investasi dan perbaikan yang berkesinambungan tercapai saat bagian-bagian kecil dari model terintegrasi dari waktu ke waktu. Revenue yang diperoleh dari pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menumbuhkan penelitian dan pendidikan.
Teknologi yang lebih baik akan diperoleh dari investasi ini dan akan menjamin pertumbuhan eknomi yang berkesinambungan.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
34
Teknologi Sistem Manufaktur Kelas Dunia (Sumber)
8 Teknologi WCM
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
35
POM: Process of Management TQC: Total Quality Control SMT: Self Managed Teams QFD: Quality Function Deployment DFM: Design For Manufacturing ATM: Automation CIM: Computer Integrated Manufacturing JIT: Just In Time
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
36
Teknologi Sistem Manufaktur Kelas Dunia (Proses)
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Teknologi Sistem Manufaktur Kelas Dunia (Taktik)
37
Dimensi praktis world class manufacturing Hayes & Wheelwright’s (Flynn et al., 1999)
38
Dimensi praktis World Class Manufacturing Hayes & Wheelwright’s (Flynn et al., 1999)
Merupakan strategi operasi Elemen manajemen kualitas: fokus pada konsumen, keterlibatan pekerja, fokus pada proses. Manajemen kualitas yang memfokuskan pada proses dan JIT secara sendiri-sendiri atau secara simultan berhubungan dengan performansi kompetitif QCDF. Dimensi WCM merupakan fondasi JIT. Masih relevan untuk sistem manufaktur saat ini.
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
39
Dimensi
Upaya perbaikan
1. Keterampilan dan kemampuan pekerja
Mengembangan keterampilan dan kemampuan pekerja.
2. Kompetensi teknis manajemen
Meningkatan kemampuan keteknikan bagi para manajer
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Program Praktis • Program magang • Kerjasama dengan institusi kejuruan teknik • Pelatihan internal • Pelatihan lanjut secara intensif, yang berfokus pada keterampilan, kebiasaan dan motivasi kerja. • Meningkatkan jumlah manajer yang memiliki latar belakang enjiniring dan keteknikan • Pelatihan teknologi yang relevan bagi manajer potensial • Merotasi manajer pada berbagai fungsi, untuk memperluas pengalamannya.
40
Dimensi praktis World Class Manufacturing Hayes & Wheelwright’s (Flynn et al., 1999) Dimensi 3. Bersaing melalui kualitas
4. Partisipasi pekerja
Upaya perbaikan
Dimensi praktis World Class Manufacturing Hayes & Wheelwright’s (Flynn et al., 1999)
Program Praktis
Dimensi
• Menyesuaikan produk dan proses agar memenuhi keinginan konsumen • Memiliki komitmen jangka panjang pada kualitas • Sangat memperhatikan perancangan produk • Melibatkan semua fungsi pada perancangan produk dan perbaikan kualitas Bukan hanya melibatkan pekerja • Mengembangkan kultur saling pada tim percaya antar pekerja pada berbagai departemen dan pekerja dan manajemen • Melakukan pertemuan rutin antara manajemen dan pekerja • Mengembangkan kebijaksanaan partisipasi
Memusatan perhatian pada kepentingan konsumen
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
41
Upaya perbaikan
5. Rekayasa manufaktur
Mengembangkan kemampuan pengembangan peralatan dengan karakteristik yang unik
6. Perbaikan secara inkremental
Meningkatkan standar secara konstan
Program Praktis • Investasi pada kepemilikan peralatan • Meningkatkan kemampuan melakukan pemeliharaan yang rumit, perbaikan proses dan perbaikan berkelanjutan dari peralatan yang ada • Melakukan perbaikan berkelanjutan secara bertahap • Mengadaptasi secara terus menerus kebutuhan konsumen
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
42
INDUSTRI OTOMOTIF KELAS DUNIA (TMIM: Tangkas, I,M,D, 2005) Automobile Market Conditions
Materi 3 Contoh Industri WCM di Indonesia Tujuan: 1. 2.
Memahami karakteristik industri kelas dunia. Mampu mengidentifikasi karakteristik infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia yang diperlukan.
Growth in the automobile market : Æ Recently total market volume increase ÆKeener competition at each market segment ÆMarket fluctuation and unpredictable due to economy & political situation. Diversification of users’ taste Vehicle sales and specification for some months period Trends in vehicle sales (variant, color, etc.)
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
44
CHARACTERITICS OF THE AUTOMOTIVE INDUSTRY
CHARACTERISTICS OF THE AUTOMOTIVE INDUSTRY
(Manufacturing Process/Sourcing)
(Manufacturing Process/Sourcing)
Manufacturing Process
§ Long and complicated process Parts Suppliers and Number of parts Casting
Heat Treatment
Number of suppliers : 64 (domestic-components) 10 (import-components)
Forging Machining
Engine Assy
Sintering
Number of parts : ± 2209 item (part no) Æcomponent, unit, sub-assy and assy parts Rate of dependence on parts suppliers > 70 %
Plastic Molding Outside Supplier
Stamping
Painting
Body Welding
Toyota also supplies parts to companies which assemble Toyota vehicles such as Hino, Daihatsu, etc.
Final Assy
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
45
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
46
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
48
TOTAL FLOW OF PRODUCTION & LOGISTICS Exporter Supplier
( As Supply Chain Management Viewpoints ) TAM Dealer TMMIN
( Sunter & Karawang ) SUNTER PLANT
1
KIJANG -P/U K
SHOP
3
- Taiwan - Thailand - Malaysia - Philipine - US Australia, etc.
T
KANBAN JUNBIKI, SCHEDULE
NEW RATNA MOTOR
PACKING SHOP
KIJANG INNOVA
P
PDI
JUNDATE
W W/H & Receiving Area
T
PT. ADM M
K
P
W
A
A
R (Small Part Painted)
AUTO 2000 AGUNG AUTOMALL
W/H & Receiving Area
A
K
KARAWANG PLANT
5 MAIN DEALERS :
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Importer / Overseas Mkt.
VEHICLE -JAPAN - BRUNEI, SPI, Thai, etc
A
PDI W
K
DOMESTIC SUPPLIER
T
W
K W/H & Receiving Area
Customer
PDI
K
JUNDATE
3rd COUNTRY
DYNA
JUNBIKI
P 2
PT. SUGITY CREATIVES
K PACKING
M
C
TMC JAPAN
Body Maker
VEHICLE, E/G, CKD/COMPONENT
HADJI KALLA HASRAT ABADI
ENGINE - TAIWAN - PAKISTAN - PHILIPINE - Argen, etc
COMPONENT/ CKD
- THAILAND - MALAYSIA - PHILIPINE - S/AFRICA - ETC
- TAIWAN - VIETNAM - INDIA - AUS.
* Incl. JIGS & DIES (Pakistan, Venezuela,, etc.)
47
SISTEM PODUKSI & LOGISTIK PESANAN KENDARAAN
1. SISTEM PODUKSI & LOGISTIK PESANAN KENDARAAN
( From Production Indication to Delivery) Customer
CUSTOMER/ DEALER/DISTB
DELIVERY TO DISTRIBUTOR/CUSTOMER
PRODUCTION
Order Flow Product Flow Fax & Aiphone Control & Follow-up
Å
Branch
A. FIRM ORDER AND DIRECT DELIVERY Prod. Control (CCR)/ Planning Adm
z Flow of Order to Delivery
# Monthly Prod. Volume # Daily Information / Indication # Delivery Schedule
MANUFACTURING Administration MARKETING Dealer /Distributor
Customer
Ñ Ñ
Karawang Plant
Prod. Plan.& Control Part Proc. & Logistics Arr.
Manufacturing Process/ Plant
B. HEIJUNKA SEQUENTAL PRODUCTION AND SHORTENING LEAD TIME
Body Production Start
Info Data :
Welding ¹
Delivery Point Final Inspection
Buy/ Off
A L/O
• N Month Firm Order & 5 Months Tentative Order PLANT ADMINISTRATION
W
T
Paint Material
Delivery Yard (Dealer Option)
50
SUPPLIER MARKETING, PPC
KANBAN ORDER
SUPPLIER PROD. PROCESS
Press Part • Supply based on Production Necessity ( Daily )
( OVERSEAS )
BRANCH Lead Time = WIP (Stock) x Process Time ¹> CAO = Centralized Adm. Office Police Registration = ± 7 days
PURCHASING
• Annual Plan • Six Months Plan Three Months Tentative Plan + 1 Month Plant (FIRM ORDER)
Assembly
One by One Production (Continous Flow Processing, Takt Time)
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia 1 MONTH FIRM ORDER (MODEL, Q’TY, COLOUR)
PROD. CONTROL
(Transit)
WIP = Work in Process
Delivery Yard
( DOMESTIC )
Pool Center Customer
PDI
Assembly(l/o)
A. FLOW OF ORDER TO SUPPLY ARRANGEMENT
Seq. No. (Base on Heijunka) Model & Color Welding - in Date Delivery Date Destination
Painting
Å
Painting
2. SISTEM PODUKSI & LOGISTIK PESANAN KOMPONEN DAM MATERIAL (SUPPLIER/EXPORTER Æ ASSEMBLER)
SISTEM PRODUKSI & LOGISTIK PESANAN KENDARAAN
(Vehicle linkage Tape)
Å
# In production planning already include plan and 3 months tentative order 49
VLT
(Body)
- ONE BY ONE PRODUCTION - DAILY CONTROL & FOLLOW-UP WOS = Work Order Sheet Æ VLT = Vehicle Linkage Tape (Heijunka Sequential Production)
SUPPLIERS : -Overseas - Domestic
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Vehicle Logistic
Å Welding
WOS= VLT
Distribution Center Stock Yard
Dealer/Distributor (Sales/Vehicle Control
51
SUPPLIER/EXPORTER : • Japan • 3rd Country (Taiwan, Malaysia, Philippine, USA, etc)
Part Rundown Pipe Line Stock
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
CONTAINER YARD 52
External Logistics Image (Local)
ALIRAN KOMPONEN DAN INFORMASI Flow Parts
Production Plannig
Flow Production Information kanban
Monthly Production Planning
Flow signal kanban
Daily Production Planning
Yearly Production Planning
M/R
Heijunka
Body No 3 No2 No1
Press Parts a b
Starting work Painting Production Sequential table
Body Prod. Start
Body Prod. Finish
Welding Forging
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Painting Finish
Machine Process assembly
Part Maker
M/R Sub route
53
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Sunter
#1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8 #9 #10 #11 #12 #13 #14 #15 #16
EXTERNAL
PC store 1 order amount + safety stock
Assembly line
Sup
Receiving dock
Sup
Truck Yard
Local Parts
Sup
INTERNAL
TransitRoller
PC Store 1 order amount + Safety
EXTERNAL
Sistem Industri III: Sistem Manufaktur Kelas Dunia
Assembly line
Receiving dock
Truck Yard
IMPORT Parts
CY
Main route
Domestic Overseas Dealers
Progress lane
Sup
M/R Sunter Plant
Line Off
Casting
M/R
M/R
Final Assembly
INTERNAL LOGISTICS IMAGE
Sup
Suppliers
Daily Order System
Sequential Planning
Flow part withdrawal kanban
Suppliers
Information Daily Order System
INTERNAL
55
Karawang Plant
M/R
54