PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DITINJAU DARI PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG BAHAYA CEDERA DI DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dadang Kusbiantoro …………......……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….
Praktik pencegahan cedera merupakan tindakan untuk meminimalkan tingkat kecelakaan yang diderita anak akibat kurangnya pengawasan orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler ditinjau dari pengetahuan dan sikap orang tua tentang bahaya cedera di desa Kembangbahu kecamatan Kembangbahu kabupaten Lamongan. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, teknik sampling simple random sampling. Sampel diambil sebanyak 44 orang tua yang memilki anak usia toddler di Desa Kembangbahu, bulan Februari 2014. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner tertutup, skala likert dan cek list. Setelah ditabulasi, data dianalisis menggunakan uji multiple linier regression. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (68,18%) orang tua berpengetahuan cukup dan hasil dari sikap orang tua didapatkan hampir seluruhnya (79,55%) sikap orangtua positif sedangkan hasil penelitian pada praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler menunjukkan sebagian besar (63,64%) orang tua melakukan praktik pencegahan cukup. Berdasarkan hasil uji multiple linier regression didapatkan nilai R² = 0,465 dengan P = ≤ 0,001 dimana P < 0,05.Hasil pengujian statistik diperoleh hasil ada hubungan pengetahuan dan sikap orang tua tentang bahaya cedera dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pelayanan kesehatan dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) lebih optimal dalam memberikan pendidikan kepada orang tua tentang bahaya cedera terutama pada anak usia todler sehingga dapat meminimalkan terjadinya cedera pada anak usia toddler. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik Pencegahan Cedera Toddler PENDAHULUAN. …… .
… ….
Cedera adalah penyebab kematian yang paling lazim selama masa anak sesudah umur beberapa bulan pertama dan mewakili salah satu dari penyebab yang paling penting dari morbiditas dan mortalitas pediatri yang dapat dicegah (Arvin, Behrman Kliegman. 2000). World Health Organization menggambarkan cedera sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh dampak dari suatu agen eksternal secara tiba-tiba dan dengan cepat menghasilkan kerusakan baik
Dewasa ini banyak orang tua yang sering mengabaikan pengawasan terhadap anak sehingga mengakibatkan cedera. Cedera dapat mengancam kesehatan dan keamanan anak yang belum bisa melindungi dirinya sendiri dan membuat orang tua merasa cemas serta menyesal, tetapi sebenarnya cedera ini dapat dicegah (National Safety Council, 2006).
SURYA
32
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan fisik maupun mental. Cedera tersebut pendahuluan juga dilakukan terhadap 10 meliputi cedera lalu lintas, jatuh, terbakar, orang tua yang memiliki anak usia toddler, tenggelam, keracunan dan gigitan binatang hasilnya (30%) orang tua belum tahu benar (Wong, Donna.L. 2004) tentang bahaya cedera dan (70%) orang tua Pada awal usia 1 sampai dengan 3 mengetahui bahaya cedera yang mengancam tahun (masa toddler), bahaya cedera dapat anaknya. (80%) diantara orang tua tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yang juga sudah dan selalu mempraktikkan mengakibatkan kematian. Adapun faktor pencegahan cedera dan (20%) orang tua yang mempengaruhi kejadian cedera adalah sudah namun jarang mempraktikkan faktor penjamu (host) yaitu orang tua dan pencegahan cedera. Semua orang tua anak, faktor penyebab cedera (agent), dan menyebutkan bahwa anak mereka pernah faktor lingkungan (Muscary, Mary E. 2008). mengalami cedera di rumah. Jadi dari data Cedera toddler tidak terjadi apabila tersebut menunjukkan masih tingginya angka orang tua memiliki pengetahuan tentang kejadian cedera yang dialami anak usia tumbuh-kembang anak usia toddler. toddler. Pengetahuan tentang pertumbuhan dan Pengaruh yang mendasari terjadinya perkembangan toddler perlu diikuti dengan cedera yaitu anak usia toddler sedang pemahaman tentang pentingnya pencegahan mengembangkan keterampilan motorik terhadap bahaya yang dapat terjadi pada kasarnya yang membuat mereka bergerak toddler. Sedangkan sikap orang tua yang terus, anak usia toddler mengalami terlalu membiarkan anaknya akan berdampak peningkatan kemampuan motorik halus pada keamanan dan keselamatan hidup anak Pemahaman tentang tingkat tersebut. Tindakan pencegahan berupa perkembangan anak perlu diikuti dengan pengawasan dapat dilakukan oleh orang tua, pemahaman pentingnya antisipasi terhadap karena dalam beraktivitas anak tidak bahaya yang dapat muncul karena aktivitas memperhatikan bahaya yang mungkin akan dari anak usia toddler, yaitu tidak bisa diam terjadi (Nursalam, 2008). dan bergerak terus. Oleh karena itu, orang tua Menurut Dewan Keamanan Nasional, harus diberi pengertian tentang bahaya yang cedera ini menimbulkan lebih banyak dapat terjadi pada anak. Begitu juga anak kematian anak-anak daripada gabungan perlu untuk diberikan pemahaman tentang seluruh penyakit dan merupakan penyebab cara melindungi diri dari cedera, dengan cara utama dari cacat. Setiap tahunnya, penyampaian informasi harus menggunakan diperkirakan 600.000 anak masuk rumah bahasa yang sederhana dan dapat dipahami sakit karena cedera, dan hampir 16 juta anak anak (National Safety Council, 2006). mendapat perawatan di bagian gawat darurat. Upaya yang dapat dilakukan petugas Lembaga Pusat untuk Pengendalian Penyakit kesehatan untuk mengurangi bahaya cedera memperkirakan bahwa setiap tahun lebih dari anak usia toddler yaitu dengan memberikan 30.000 anak menderita cacat yang menetap informasi dan pengetahuan pada orang tua akibat dari cedera (Wong, Donna.L. 2004). serta selalu waspada terhadap setiap gerak Data survey yang dilakukan pada bulan yang dilakukan oleh anak, memberikan alat Desember 2013 di Desa Kembangbahu bermain yang sesuai dan tidak Kecamatan Kembangbahu Kabupaten membahayakan, serta melakukan Lamongan didapatkan data jumlah anak usia pengawasan dengan memberi perhatian pada toddler sebanyak 49 anak. Studi anak. Sedangkan upaya yang dapat dilakukan
SURYA
33
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan oleh orang tua dirumah yaitu menyimpan (2) Karakteristik pendidikan orang tua benda tajam di dalam laci yang dapat Tabel 2. Distribusi frekuensi pendidikan orang tua di desa Kembangbahu dikunci, membuat lemari khusus untuk zat Kecamatan Kembangbahu yang berbahaya dan jaga lantai rumah agar Kabupaten Lamongan, tahun 2014 tetap bersih dan kering (Supartini, Yupi. No. Pendidikan Frekuensi Prosentase 2004). 1. SD/sederajat 3 6,82 2. SMP/sederajat 12 27,27 METODOLOGI .PENELITIAN 3. SMA/sederajat 24 54,55 Desain penelitian dalam penelitian 4. PT 5 11,36 ini adalah menggunakan metode korelasi Jumlah 44 100% analitik yaitu peneliti mencoba untuk Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa mencari hubungan antar variabel dan sebagian besar ibu berpendidikan SMA, dan dilakukan dengan analisis data yang telah sebagian kecil ibu berpendidikan SD dikumpulkan dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu jenis (3) Karakteristik pekerjaan orang tua penelitian yang menekankan pada waktu Tabel 3. Distribusi frekuensi pekerjaan pengukuran atau observasi data variable orang tua di desa Kembangbahu independen dan dependen hanya satu kali, Kecamatan Kembangbahu pada saat itu tidak ada follow up (Nursalam, Kabupaten Lamongan, tahun 2014 2003). No. Pekerjaan Frekuensi % 1. Tidak bekerja 20 45,5 HASIL .PENELITIAN … 2. Petani 9 20,45 1. Data Umum 3. Wiraswasta 13 1) Data Umum Orang Tua 4. PNS 2 (1) Karakteristik umur orang tua Jumlah 44 100% Tabel 1. Distribusi frekuensi umur orang tua Dari tabel 3 dapat disimpulkan di desa Kembangbahu Kecamatan hampir sebagian ibu tidak bekerja atau murni Kembangbahu Kabupaten sebagai ibu rumah tangga dan sebagian kecil Lamongan, tahun 2014 ibu bekerja sebagai PNS. No. Umur Frekuensi Prosentase 1. 2.
< 21 tahun 1 2,27 21–45 42 95,46 tahun 3. > 45 tahun 1 2,27 Jumlah 44 100 Dari tabel 1 dapat menunjukkan hampir seluruhnya ibu berusia antar 20 –45 tahun, sebagian kecil ibu berusia lebih dari 45 tahun dan kurang dari 21 tahun
SURYA
(4) Karakteristik berdasarkan hubungan dengan anak Tabel 4. Distribusi frekuensi hubungan orang tua dengan anak di desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan, tahun 2014 No. Hubungan Frekuensi Prosentase 1. Ibu 43 97,73 2. Anak 1 2,27 Jumlah 44 100 Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya hubungan orang tua dengan anak adalah sebagai ibu. 34
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan pengetahuan yang cukup tentang bahaya 2) Data Umum Anak cedera dan sebagian kecil ibu memiliki (1) Karakteristik Jenis kelamin anak Tabel 5. Distribusi frekuensi hubungan pengetahuan kurang tentang bahaya cedera orang tua dengan anak di desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten 2). Sikap orang tua Lamongan, tahun 2014 Tabel 8. Distribusi frekuensi sikap orang tua No Jenis Frekuensi Prosentase terhadap bahaya cedera di Desa Kembangbahu, Kecamatan Kelamin Kembangbahu Kabupaten 1. Laki-laki 16 36,36 Lamongan 2. Perempuan 28 63,64 No. Sikap Frekuensi % Jumlah 44 100 1. Sikap positif 35 79,55 Dari tabel diatas menunjukkan 2. Sikap negatif 9 20,45 sebagian besar anak berjenis kelamin Jumlah 44 100 perempuan. Dari tabel 8 dapat menunjukkan bahwa hampir seluruhnya orang tua bersikap (2) Karakteristik umur anak positif terhadap bahaya cedera anak usia Tabel 6. Distribusi frekuensi umur anak di toddler desa Kembangbahu Kec. Kembangbahu Kabupaten Lamongan, tahun 2014 3). Praktik pencegahan cedera pada anak No. Umur Bayi Frekuensi Prosentase usia toddler 1. 0-12 bulan 1 2,27 2. 13-24 bulan 19 43,18 Tabel 9. Praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Desa 3 25 – 36 24 54,55 Kembangbahu, Kecamatan bulan Kembangbahu Kabupaten Jumlah 44 100 Lamongan Dari tabel diatas mebunjukkan No. Praktik Frekuensi Prosentase sebagian besar anak berumur 25-36 bulan pencegahan 1. Baik 0 0 2. Cukup 28 63,64 3 Kurang 14 36,36 Jumlah 44 100 Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua praktik pencegahan cedera cukup dan tidak satupun praktik pencegahan baik
2. Data Khusus 1). Pengetahuan orang tua Tabel 7. Distribusi frekuensi Pengetahuan orng tua tentang bahaya cedera di Desa Kembangbahu kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan No. Pengetahua Frekuen % n si 1. Baik 7 15,91 2. Cukup 30 68,18 3. Kurang 7 15,91 Jumlah 44 100 Dari tabel 7 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki
SURYA
Uji Hipotesis Untuk menguji pengaruh pengetahuan dan sikap secara simultan terhadap praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten 35
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Lamongan digunakan uji Statistik F (uji F). PEMBAHASAN .… .… Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 1) Pengetahuan Orang Tua ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila Berdasarkan hasil penelitian pada tabel nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 diterima dan 7, dapat diketahui bahwa sebagian besar Ha ditolak. Nilai Fhitung sebesar 17.830. (68,18%) orang tua, memiliki pengetahuan Dengan menggunakan tingkat kepercayaan cukup tentang cedera toddler. Hal ini dapat (confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Dari data dari table distribusi F diperoleh nilai 17.830. umum menunjukkan sebagian besar (54,55%) Berdasarkan hasil perhitungan dengan orang tua berpendidikan SMA. Latar menggunakan uji F Test antara pengetahuan belakang pendidikan orang tua dan sikap dengan praktik pencegahan cedera mempengaruhi pengetahuan orang tua diperoleh nilai sig (p) = ≤ 0,001 dimana ρ< sehingga dapat melakukan tindakan 0.05 maka Ha diterima. Keputusannya adalah pencegahan cedera pada anak. Berdasarkan H0 ditolak dan Ha diterima artinya secara fakta diatas dijelaskan bahwa orang tua simultan variabel pengetahuan dan sikap dengan latar belakang pendidikan hingga berpengaruh nyata (significant) terhadap SMA termasuk dalam orang tua yang praktik pencegahan cedera pada anak usia memilki pengetahuan cukup. Perbedaan toddler di Desa Kembangbahu Kecamatan tingkat pengetahuan antara satu orang dengan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. orang yang lain disebabkan oleh banyak Kemampuan variabel independen faktor.. (pengetahuan dan sikap) menjelaskan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu pengaruhnya terhadap variabel dependen dan ini terjadi setelah orang melakukan (praktik pencegahan cedera) ditunjukkan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. pada Tabel 10 dibawah ini. Sehingga dapat dihubungkan bahwa Tabel 10. Hasil koefisien determinasi seseorang yang berpendidikan tinggi akan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua memiliki pengetahuan yang lebih tinggi pula. Tentang Bahaya Cedera dengan Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Praktik Pencegahan Cedera pada Soekidjo Notoatmodjo (2007), konsep dasar Anak Usia Toddler pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses Model R R Adjusted Std. Durbin pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan Square R Error of Square the Watson ke arah yang lebih dewasa lebih baik dan Estimate lebih matang pada diri individu, kelompok 1 0.682a 0.465 0.439 0.36444 1.717 atau masyarakat. Dari Tabel 10 di atas menunjukkan Sedangkan pada faktor pengetahuan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) dijelaskan bahwa pengetahuan dapat sebesar 0,465 atau 46,5%. Hal ini berarti dipengaruhi oleh faktor pengalaman, yaitu bahwa kemampuan variabel independen suatu kejadian yang pernah dialami (pengetahuan dan sikap) menjelaskan seseorang dalam berinteraksi dengan pengaruhnya terhadap variabel dependen lingkungannya. Ada kecenderungan (praktik pencegahan cedera) sebesar 46,5%. pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan
SURYA
36
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan timbul kesan yang sangat mendalam dan ideologi, ekonomi, politik dan Hankam (Tri membekas dalam emosi kejiwaannya dan Rusmi, Widayatun. 2003) akhirnya dapat pula membentuk sikap positif Sikap timbul karena ada stimulus. dalam kehidupannya (Mubarok, W.I. 2007). Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial dan kebudayaan. Pembentukan dan 2) Sikap Orang Tua Berdasarkan hasil penelitian pada perubahan sikap tidak terjadi dengan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa hampir sendirinya. Sikap terbentuk dalam seluruhnya (79,55%) orang tua memiliki hubungannya dengan suatu objek, orang, sikap positif. Dimana hal tersebut dapat kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan dipengaruhi oleh pendidikan yang hampir antar individu, hubungan di dalam kelompok, sebagian orang tua berpendidikan SMA. komunikasi surat kabar, buku, poster, radio, Pendidikan merupakan salah satu faktor televisi dan sebagainya, terdapat banyak ekstrinsik yang mempengaruhi sikap, kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang sikap. Lingkungan yang terdekat dengan semakin berpengaruh terhadap pembentukan kehidupan sehari-hari banyak memiliki sikap seseorang. peranan (Azwar, Saifuddin. 2012). Notoatmodjo, Soekidjo (2007) Pembentukan sikap dan faktor-faktor menjelaskan bahwa pengetahuan berperan yang berpengaruh terhadap pembentukan dalam pembentukan sikap seseorang, sikap ditentukan oleh: Kepribadian, pengetahuan membuat seseorang berpikir Intelegensia dan Minat. Untuk dapat akan suatu objek atau stimulus. Proses mengubah sikap diperlukan satu “harapan berpikir ini di dalamnya melibatkan dua yang diinginkan” dalam hal ini individu komponen dari sikap, yaitu komponen emosi senantiasa memperhatikan harapan yang dan keyakinan dan pada akhirnya komponendiinginkan dari pihak lain. komponen tersebut akan membangun sikap 3) Praktik Pencegahan Cedera pada dari seseorang baik sikap yang positif Anak Usia Toddler maupun sikap yang negatif. Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan Beberapa teori perubahan sikap Antara bahwa sebagian besar (63,64%) orang tua lain yaitu teori penolakan dan penerimaan, melakukan praktik pencegahan cedera cukup teori konsistensi, tidak adanya konsistensi dan tidak satupun (0%) orang tua yang antara sikap dan perbuatan, teori melakukan praktik pencegahan cedera baik. keseimbangan, teori ini berdasarkan senang Berdasarkan penelitian oleh Kuschithawati atau tidak senang. Adapun fungsi sikap yaitu tahun 2007, menyebutkan bahwa praktik sebagai instrumental, pertahanan diri, pencegahan cedera yang dilakukan oleh penerimaan obyek, ilmu, serta memberi arti, orang tua, yaitu berupa tindakan pengawasan nilai ekspresif, social adjustment, yang masih rendah merupakan faktor yang externalisasi, aktifitas adaptif dalam paling berperan terhadap kejadian cedera memperoleh informasi, reflek kehidupan. pada anak, setelah faktor lingkungan anak Faktor intrinsik individu yang mempengaruhi yang tidak aman (Purwanto, Heri. 1999). sikap diantaranya kepribadian, intelegensi, Suatu sikap belum otomatis terwujud bakat, minat, perasaan serta kebutuhan dan dalam suatu tindakan (over behavior). Untuk motivasi seseorang. Yang bersifat ekstrinsik mewujudkannya perlu fasilitas tingkatan adalah faktor lingkungan, pendidikan,
SURYA
37
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan praktik yaitu: 1) persepsi yaitu mengenal dan pendidikan dan pekerjaan dari orang tua memilih berbagai obyek sehubungan dengan mempengaruhi praktik pencegahan cedera tindakan yang diambil. 2) respon terpimpin pada anak mereka. (Notoatmodjo, Soekidjo, yaitu dapat melakukan sesuatu yang sesuai 2007). dengan urutan yang benar dan sesuai dengan 4) Hubungan Pengetahuan dan Sikap contoh. 3) mekanisme yaitu apabila Orang Tua Tentang Bahaya Cedera seseorang secara otomatis bisa melakukan dengan Praktik Pencegahan Cedera sesuatu dengan benar. 4) adopsi yaitu suatu Pada Anak Usia Toddler praktik atau tindakan yang sudah Besarnya Fhitung pada analisa multi berkembang dengan baik regresi linier diketahui sebesar 17.830 yang (Notoatmodjo,Soekidjo, 2007). berarti orang tua dengan pengetahuan cukup Menurut Kurt merumuskan model dan sikap yang positif berpeluang untuk hubungan perilaku yang menyatakan bahwa melakukan pencegahan cedera pada anak perilaku dipengaruhi karakteristik individu usia toddler sebanyak 17.830 lebih besar dan lingkungan. Karakteristik individu dibandingkan orang tua yang berpengetahuan meliputi berbagai variabel seperti motif, rendah dan sikap yang negatif. nilai-nilai, sifat kepribadian dan sikap yang Berdasarkan hasil tersebut dapat saling berinteraksi satu sama lain dan diambil kesimpulan bahwa pengetahuan dan kemudian berinteraksi pula dengan faktorsikap mempunyai hubungan yang signifikan faktor lingkungan dalam menentukan terhadap praktik pencegahan cedera pada perilaku. Faktor lingkungan mempunyai anak usia toddler. Pernyataan tersebut sesuai kekuatan besar dalam menentukan perilaku dengan penelitian Morrongiello tahun 2002 bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih yang menjelaskan bahwa karakteristik ibu besar dari pada karakteristik individu, hal termasuk didalamnya adalah pengetahuan, inilah yang menjadikan perilaku lebih keadaan emosional ibu dan level energi yang kompleks (Azwar, Saifuddin. 2012) dimiliki oleh ibu berpengaruh terhadap resiko Sebagian besar orang tua memiliki cedera pada anak usia 1-3 tahun. (Purwanto, praktik yang cukup dikarenakan sikap orang Heri. 1999) tua yang sebagian besar positif. Sikap Hasil analisa juga sesuai dengan merupakan kesiapan untuk bertindak, dengan penelitian Aken tahun 2007, yang sikap yang positif diharapkan praktik yang menjelaskan bahwa karakteristik orang tua dihasilkan juga baik, selain dipengaruhi oleh yaitu sikap berpengaruh terhadap resiko bagaimana sikap seseorang, faktor yang cedera pada anak, dimana sikap akan berpengaruh adalah faktor intriksik yaitu menentukan bagaimana orang tua akan kepribadian, intelegensi, bakat, minat, bertindak untuk melindungi anaknya dari perasaan serta kebutuhan dan motivasi cedera dengan melakukan tindakan berupa seseorang. Faktor ekstrinsik yaitu pengawasan yang merupakan faktor paling lingkungan, pendidikan, ideologi, ekonomi, berpengaruh terhadap kejadian cedera politik dan hankam (Rusmi, Widayatun. (Ahmadi, Abu. 2007) 2003). Hasil analisis multi regresi linier Sedangkan faktor-faktor lain yang didapatkan variabel sikap lebih berhubungan juga berpengaruh adalah umur, pendidikan dengan praktik pencegahan cedera pada anak dan pekerjaan dari orang tua. Pernyataan usia toddler. Hasil penelitian ini sesuai tersebut mendukung bahwa faktor umur,
SURYA
38
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan dengan Notoatmodjo, Soekidjo (2007) yang Hasil penelitian ini dapat menyebutkan bahwa sikap merupakan dijadikan sebagai bahan masukkan dalam kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, menerapkan pengetahuan tentang dapat disimpulkan bahwa yang paling dekat hubungan pengetahuan dan sikap orang dengan praktik adalah sikap, karena sikap tua tentang bahaya cedera dengan praktik merupakan tindakan atau praktik yang belum pencegahan cedera pada anak usia toddler. dilaksanakan. Praktik pencegahan cedera diperlukan DAFTAR PUSTAKA agar anak dapat menyelesaikan semua tugas perkembangan sesuai dengan tahap tumbuh Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta kembangnya, yang nantinya dapat mencegah terjadinya penyimpangan pertumbuhan, Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penyimpangan perkembangan dan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. penyimpangan mental emosional anak (Depkes RI, 2007). Arvin, Behrman Kliegman. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15. Jakarta: EGC PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Sebagian besar orang tua anak usia toddler berpengetahuan cukup tentang bahaya cedera 2. Hampir seluruhnya orang tua anak usia toddler bersikap positif dalam pencegahan cedera 3. Sebagian besar orang tua anak usia toddler melakukan praktik pencegahan cedera cukup. 4. Ada hubungan pengetahuan tentang bahaya cedera dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler 5. Ada hubungan sikap dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler 6. Ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya cedera dengan praktik pencegahan cedera pada anak usia toddler 2. Saran 1. Bagi Peneliti selanjutnya Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian mengenai bahaya cedera pada anak 2. Bagi Profesi Sarjana Keperawatan
SURYA
Azwar, Saifuddin. (2012). Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Depkes RI, (2007). Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Dasar.Jakarta : Depkes RI. Mubarok, W.I. (2007). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Muscary, Mary E. (2008). Panduan Belajar: Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC National Safety Council. (2006).. Pertolongan Pertama Dan RJP Pada Anak. Jakarta: Arcan Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika Nursalam, (2003), Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
39
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Praktik Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler Ditinjau Dari Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Bahaya Cedera Di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Purwanto, Heri. (1999). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Supartini, Yupi. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Tri Rusmi, Widayatun. (2003). Ilmu Perilaku. Jakarta : EGC Wong, Donna.L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
SURYA
40
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014