Praktek Jaringan Komputer 2
DAFTAR ISI BAB 1. REFERENSI MODEL OSI ............................................................................................ 1 A. LAPISAN APPLICATION .................................................................................................................. 3 B. LAPISAN PRESENTATION .............................................................................................................. 3 C. LAPISAN SESSION .......................................................................................................................... 3 D. LAPISAN TRANSPORT .................................................................................................................... 3 E. LAPISAN NETWORK ...................................................................................................................... 5 F. LAPISAN DATA LINK ...................................................................................................................... 5 G. LAPISAN PHYSICAL ........................................................................................................................ 7
BAB 2. REFERENSI MODEL DOD .......................................................................................... 9 A. LAPISAN PROCESS/APPLICATION.................................................................................................. 9 B. LAPISAN HOST‐TO‐HOST ............................................................................................................. 14 C. LAPISAN INTERNET ..................................................................................................................... 15 D. LAPISAN NETWORK ACCESS ....................................................................................................... 19
BAB 3. KONSEP SUBNETTING DAN PERHITUNGAN SUBNETTING ...................................... 20 BAB 4. LATIHAN SUBNETTING ........................................................................................... 28 BAB 5. VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM) DAN SOAL LATIHAN ............................. 30 BAB 6. PENGGUNAAN DASAR PACKETRACER .................................................................... 34 BAB 7. EVALUASI .............................................................................................................. 43 BAB 8. CISCO IOS & KONFIGURASI DASAR ........................................................................ 46 MODE‐MODE CISCO IOS .................................................................................................................. 46
BAB 9. BASIC ROUTING ..................................................................................................... 63 BAB 10. ROUTING BEBERAPA NETWORK .......................................................................... 65 BAB 11. KONEKSI 4 ROUTER, DNS,WEB SERVER, DAN DHCP ............................................. 68 BAB 12. ROUTING RIP ....................................................................................................... 77 BAB 13. STUDY CASE ......................................................................................................... 82
BAB 1 REFERENSI MODEL OSI Pada permulaan
perkembangan computer pada tahun 1950an, computer berfungsi sendiri-
sendiri tanpa dapat berhubungan satu dengan yang lain. Baru pada akhir tahun 1960an, Departement Of Defence (DoD) pemerintah Amerika Serikat tertarik dengan hasil riset mengenai jaringan computer yang menggunakan metode yang mirip dengan hubungan telepon, yaitu computer dapat berhubungan satu dengan lain bahkan ke tempat-tempat atau berhubungan berjauhan. DoD melihat potensi dari jaringan computer ini untuk digunakan sebagai alat untuk pertahanan Negara yaitu informasi dibutuhkan dapat diteruskan dengan cepat. Untuk itu didirikan suatu lembaga riset yang di sponsori oleh DoD bernama Advanced Research Project Agency (ARPA) yang kemudian dingati namanya menjadi Defenced Advanced Research Project Agency ( DARPA). Hasil ini dari proyek tersebut
adalah ARPANET yang
sekarang disebut Internet yang menunjang perkembangan konsep-konsep protocol TCP/IP. ARPANET berkembang menjadi internet yang dimulai dengan menghubungkan badan-badan pemerintah dan universitas-universitas, kemudian menyebar ke dunia bisnis dan individual.
Untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain dari proses pengolahan data ini dan untuk keseragaman diatara perusahaan-perusahaan pembuat peralatan jaringan computer satu dengan yang lain, International Standard Organization (OSI), suatu konsorium Internasional, mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model
Open Systems
Interconnection. Didalam referensi model OSI ini, proses pengelolaan data dibagi dalam tujuh lapisan (layer), yang masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Oleh sebab itu , Referensi model OSI sering juga disebut sebagai arsitektur lapisan. Referensi model OSI tidak membahas secara mendetail cara bekerja dari lapisan-lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep didalam menentukan proses apa yang harus terjadi di suatu lapisan tertentu dan protocol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu. Manfaat penggunaan referensi model OSI adalah sebagai berikut :
Membuat standarisasi yang dapat dipakai oleh setiap perusahaan sehingga mengurangi kerumitan dalam perancangan.
Memungkinkan fasilitas modular engineering (perubahan di satu lapisan tidak mengganggu lapisan yang lain)
Memungkinkan berbagai peralatan jaringan dan software yang berbeda dapat berkomunikasi
Mempermudah cara mempelajari dan training mengenai jaringan
1
Application
Application
Presentation
Presentation
Session
Session
Transport
Transport
Network
Network
Data Link
Data Link
Physical
Physical Data
Gambar Referensi Model OSI pada Jaringan Komputer
Application
Application
Presentation
Presentation
Session Transport Network Data Link Physical
Data
Session
Segment
Transport
Packet
Network
Frame
Data Link
Bits
Physical Jaringan
Gambar Proses Encapsulation Tabel Proses Encapsulation Lapisan
Proses Ecapsulation
Application, Presentation, Session
Inforasi diubah menjadi data
Transport
Data diubah menjadi segmen atau data stream
Network
Segmen diubah menjadi paket atau datagram
Data Link
Paket diubah menjadi frame
Physical
Frame diubah menjadi bit
2
A.
LAPISAN APPLICATION
Lapisan ini merupakan lapisan ke 7 referensi model OSI, memberikan layanan ke jaringan computer untuk aplikasi-aplikasi pemakai dan mengadakan komunikasi dari program. Jika anda mencari suatu file yang disimpan di file server untuk digunakan pada aplikasi word processing , proses ini bekerja melalui lapisan aplikasi ini. Demikian juga jika anda mengirim email , browse ke internet, membuka telnet session atau menjalankan FTP, semua proses tersebut terjadi pada lapisan aplikasi ini. Jadi lapisan ini merupakan lapisan yang terdekat dengan pemakai.
Lapisan-7
Application
Lapisan-6
Presentation
Lapisan-5
Session
Lapisan-4
Transport
Lapisan-3
Network
Lapisan-2
Data Link
Lapisan-1
Physical Gambar Lapisan ke 7
B. LAPISAN PRESENTATION Agar suatu data informasi dapat dilihat oleh pemakain, informasi itu harus dapat di tampilkan dalam bentuk teks maupun grafis pada layar monitor pemakai. Lapisan presentation
yang
merupakan lapisan ke 6 referensi model OSI, bertanggung jawab untuk penampilan teks dan grafis . Lapisan ini memberikan layanan atau servis untuk konversi , sintaks , format dan enkripsi data. File format seperti ASCII,EBCDIC, JPEG,MPEG,TIFF , PICT, RTF, MIDI, dan format-format lainnya.
C. LAPISAN SESSION Lapisan ini membuka , mengatur dan menutup session atara aplikasi aplikasi. Protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain adalah NFS , NETBEUI, RPC, SQL, X Windows System , Apple Talk Session Protocol (ASP) dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP) Lapisan ini juga menentukan apakah informasi yang diminta oleh pemakai berasal dari computer likan atau computer lain di jaringan. Jika informasi berasal dari computer lain, lapisan session akan memulai koneksi ke jaringan
D. LAPISAN TRANSPORT
3
Lapisan ini bertanggung jawab atas keutuhan transisi data. Lapisan ini sangat penting karena pisan ini yang memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan tingkat bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream. Ada 2 jenis koneksi di lapisan transport yang penting untuk anda ketahui :
Connection oriented
Connectionless oriented
Disebut Connection oriented dikarenakan mengadakan koneksi yang reliable, yang setiap session yang diadakan begaransi . Connection oriented didukung oleh Transmission Control Protocol (TCP) dengan menggunakan port 6 Connection oriented memiliki tiga langkah untuk pengiriman data sebagai berikut :
Mengadakan koneksi : jaluar antara pengirim dan penerima di bina
Pengiriman data : data dikirim lewat jalur yang telah dibina
Pemutusan koneksi : hubungan jalur yang tidak dipakai lagi diputuskan
Ciri-ciri connection oriented adalah:
Semua paket mendapat tanda terima (acknowledge) dari penerima
Paket yang tidak diterima dikirim ulang
Paket – paket diurut kembali (sequence) seperti asal waktu pengiriman
Connection oriented menggunakan fasilitas yang dinamakan three way handshake untuk mengadakakan koneksi. Keburukan connection oriented adalah oleh karena jalur yang digunakan didedikasikan untuk suatu hubungan tertentu, maka tidak dapat digunakan oleh pemaki lain, dan penggunaan bandwidth kurang efektif. Oleh karena jalur yang dipergunakan harus dengan jalur yang telah ditentukan, maka jika ada terjadi kesulitan dijalur tersebut, hubungan akan terputus.
FLOW CONTROL Untuk menghindari agar pengiriman data tidak melampui kapasitas penerimaan yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas jaringan, dipergunakan teknik yang disebut flow control. Ada tiga jenis flow control :
Buffering : data yang dikirim disimpan dulu sementara di memori jika penerima sedang sibuk.
Source Quench Message : penerimaan mengirimkan pesan
agar
pengiriman
memperlambat tempo pengiriman data
Windowing : setelah penerimaan sejumlah paket data penerimaan mengirimkan tanda terima (acknowledgment) . Jika pengirim tidak menerima tanda terima setelah beberapa saat, pengirim akan mengirim lang data dengan tempo yang diperlambat.
4
Connectionless oriented Hubungan ini ditunjang oleh user datagram protocol (UDP) dengan mempergunakan port 17 adalah hubungan yang tiadk reliable karena tidak bergaransi. Penerima mengirimkan tanda terima dan paket-paket tidak diurut kembali seperti asalnya. Keunggulannya adalah penggunaaan bandwitdth yang efektif karena semua jalur yang tersedia dapat digunakan oleh pemakai-pemakai lain. Oleh karena jalur yang digunakan bergantungan pada paket per paket, maka jika terjadi kemacetan dijalur satu, paket dapat di salurkan ke jalur yang lain.
E. LAPISAN NETWORK Lapisan ini menyediakan topologi logika jaringan yang memungkinkan penggunaan alamat logika seperti IP Address. Dengan menggunakan alamat logika ini, lapisan network ini berfungsi meneruskan paket – paket dari satu node ke node lain di jaringan computer dan memilih jalur yang terbaik dalam meneruskan paket di jaringan. Dilapisan ini segmen-segmen diubah menjadi paket-paket dengan menambah informasi mengenai alamat logika yang dituju dan alamat asal dari paket. Router bekerja dilapisan ini. Gabungan lapisan transport dan lapisan network adakalanya disebut lapisan tengah referensi model OSI.
F. LAPISAN DATA LINK Lapisan ini mengatur topologi jaringan , error notification dan flow control. Switch dan Bridge bekerja pada lapisan data link ini. Lapisan ini menyediakan fasilitas alamat hardware dan mengolah paket dari lapisan diatasnya menjadi frame dengan menambahkan informasi mengenai alamat hardware (Mac Address) yang dituju dan alamat asal. Frame terdiri atas beberapa elemen-elemen yang mempunya fungsi sendiri-sendiri. Sebagai contoh frame untuk Ethernet IEEE 802.3 tampak pada table
Frame Ethernet IEEE 802.3
5
Frame Ethernet IEEE802.2
Preamble berfungsi untuk menandakan permulaan dari frame
DA (Destination Address) adalah alamat penerima atau yang dituju
SA ( Source Address) adalah alamat pengirim atau asal
Length Byte member jumlah byte dari data
DSAP dan SSAP adalah LLC header hanya untuk protocol IEEE 802.2. Protokol IEEE802.3 tidak memiliki elemen ini yang merupakan perbedaan diatara kedua ptorokol ini
Data adalah pesan utama yang dikirim
FCS ( Frame Check Sequence) berfungsi untuk memeriksa apakah frame yang diterima baik
keadaannya
menggunakan
Cyclic
Redudancy
Checksum
(CRC)
yang
membandingkan nilai checksum dari frame yang dikirim dan yang diterima adalah sama.
Lapisan data link ini dibagi mendjadi dua lapisan :
Lapisan sub-MAC ( Media Access Control)
Lapisan sub-LLC ( Logical Link Control )
Sub-Media Access Control berfungsi untuk membuat frame dari bit 1 dan 0 yang diterima oleh laposan physical serta memberikan hardware address ke suatu network interface card. MAC address atau disebut juga hardware address terdiri dari dua bagian yaitu 3 byte untuk kode pabrik yang diberikan oleh IEEE dan 3 byte untuk nomor serial unik untuk host yang diatur oleh pabrik pembuat, didalam penulisannya sering menggunakan 6 angka hexa decimal untuk kode pabrik dan 6 angka hexa decimal untuk nomor serial, seperti tertera dibawah ini
Contoh dari MAC address adala
0060B06A8F3E, 0060B0 adalah kode pabrik sedangkan
6A8F3SE adalah nomor serial untuk host.
Semua peralatan aktif di LAN , baik network interface card computer maupun internface peralatan router dan switch menggunakanMAC Address untuk memberikan identitas dirinya di dalam jaringan computer.
MAC address ini ditentukan oleh pabrik pembuat peralatan jaringan dan disimpan didalam PROM peralatan. Oleh karena MAC address dikenal juga sebagai hardware address , physical addres atau PROM address. Pada saat dihidupkan pelatan membaca MAC address ini dari
6
PROMnya , kemudian menggunakannya sebagai alamat untuk frame-frame data yang dikirimkan melalui peralatan tersebut. Lapisan MAC menggunakan Cyclic Redundancy Checksum (CRC) untuk menjaga keutuhan dalam mengirimkan frame
Logica Link Control Lapisan sub-logical Link Control (LLC) berfungsi untuk mengatur hubungan komunikasi antara lapisan bawah dengan lapisan network . LLC mengunakan Source Service Accress Points (SSAP) dan Destination Service Accress Points (DSAP) untuk membantu lapisan bawah berkomunikasi dengan lapisan network.
G. LAPISAN PHYSICAL Lapisan ini menentukan spesifikasi koneksi fisik jaringanL
Tipe kabel
Tipe konektor
Hubungan pin konektor dengan kabel
Tipe interface suatu pelatan jaringan
Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengatur physical interface dari jaringan computer. Pada lapisan ini hubungan antara interface dari perangkat keras diatur seperti hubugan antara DTE dan DCE. Interface –interface yang didefinisikan dilapisan ini antara lain adalah 10Base (Konektor BNC), 100BaseTX (konektor RJ -45) V.35,X.21 dan High Speed serial Interface (HSSI)
7
RINGKASAN
8
BAB 2 REFERENSI MODEL DOD Jika referensi mode OSI terdiri dari 7 lapisan, referensi model DoD hanya terdiri atas empat lapisan yang dapat anda bandingkan dengan model OSI, dimana ada kesamaan dan juga perbedaan dalam fungsi-fungsinya seperti tampak pada table
Referensi Model DoD
Model OSI
Proses/Application
Application
Layanan/ Protokol ,
Presentation,
Session
Telnet, FTP, SMTP, Kerberos, DNS,
TFTP
,
SNMP,
NFS,
XWindows Host To Host
Transport
UDP,TCP
Internet
Network
IP,ARP,RARP,ICMP,BootIP
Network Access
Data Link , Physical
Ethernet, Token Ring, FDDI
Lapisan-lapisanReferensi Model DoD A. LAPISAN PROCESS/APPLICATION Lapisan process/application referensi model DoD dapat disamakan dengan gabungan lapisan application, presentation dan session referensi model OSI yang sering jugadi sebut sebagai lapisan atas model OSI. Protokol – protocol yang berfungsi pada lapisan process/application referensi model DoD atara lain adalah :
Telnet
FTP
SMTP
Kerberos
DNS
SNMP
RCP
X-Windows
9
1. Telnet Telnet (Telecomunication Network) bergunanya bagi seorang pemakai suatu computer untuk dapat akseske computer lain dari jauh (remote ). Telnet menggunakanport 23 unutk berhubungan dengan lapisan transport. Protokol telnet membuat kedua computer yang berhubungan sebagai terminal virtual. Metode ini menyebabkan telnet dapat dipergunakan untuk berhubungan dengan jenis peralatan computer apapun, selama pemetaan dapat dibuat antara terminal virtual dengan terminal peralatan. Jika hubgan dibina dengan telnet , remote computer dapat diakses seperti jika anda duduk didepan remote computer tersebut. Telnet memberikan akses penuh ke semua lapisan protocol TCP/IP. Gabungan IP Address dan suatu port disebut socket yang berguna agar aplikasi ganda dapat menggunakan TCP/IP yang sama.
2. File Transfer Protokol (FTP) File Transfer Protokol (FTP) berfungsi untuk memindahkan file dari computer satu ke lain lewat jaringan computer. FTP menggunakan port 21 dan bekerja dengan protocol TCP yang menggunakan hubungan connection-oriented.
Berbeda dari telnet, FTP tidak dapat mengeksekusi suatu program dari remote computer. Akses dari FTP terbatas untuk fungsi-fungsi pengaturan file dari computer satuke computer yang lain, serta membuat direktori untuk file-file tersebut
10
Umumnya hubungan dengan FTP berguna relasi antara client server. Oleh sebabitu sebelum mengadakan hubungan dengan FTP, FTP server sudah harus dibina dahulu di suatu jaringan computer atau Internet, baru suatu computer sebagai client dapat berhubngan. Hubungan dengan ftp biasanya dimulai menggunakan nama atau alamt computer yang dituju. Umumnya untuk akses kesuatu FTP site atau server, akan meminta izin akses, berupa nama login dan password . Sejumlah FTP site memberikan izin akses menggunakan nama anonymous. Setelah hubungan terbina dengan remote computer ,semua perintah yang diketik diproses di computer pemakai. Jadi perintah-perintah untuk memindahkan file dan lain-lain berbasis computer pemakai dan buka remote computer. Hal ini perluan diperhatikan karena berbeda dengan telnet, yaituperintah-perintah yang diketikdi proses di remote computer. Oleh sebab itudengan FTP istilah menempatkan put suatu file adalah memindahkan file tersebutdari computer client ke remote computer server. Sedangkan istilah mendapakan (get) suatu file adalah memindahkan file tersebut server ke client.
3. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Simpel Mail Transfer Protocol berfungsiuntukpengaturanpengiriman electronic mail. SMTP menggunakan port 25. Cara bekerja SMTP adalah sangat mirip dengan cara kerja FTP, juga mempergunakan protocol TCP.
4. Trivial File Transfer Protokol (TFTP) Trivial File Tranfer Protocol adalah FTP yang disederhanakan dan menggunakan port 69. TFTP bekerja menggunakan protocol UDP yang menggunakan hubungan connectionless oriented yang tidak mengontrol hasil perpindah file. Oleh karena program TFTP sangat ringkas dan seluruh program TFTP dapat disimpan didalam ROM peralatan, maka TFTP dapat dipakai untuk
11
diskless workstation (workstation tanpa disk).Dengan TFTP program suatu aplikasi dapatdi peroleh. Oleh karena sebab itu , cisco router banyak menggunakan TFTP untuk mendapat atau menyimpan IOS atau file aplikasi.
Berlainan dengan FTP hubungan dengan TFTP tidak memerlukan izin akses logon ke TFTP server.
5. Kerberos Kerberos adalah protocol untuk keamanan (security) yang menggunakan suatu peralatan yang disebut authentication server untuk memeriksa password dan enkripsi yang pergunakan. Kerberos banyak digunakan pada system operasi UNIX.
6. Domain Name System DNS adalah suatu system yang memungkinkan translate suatu nama dari suatu host di jaringan computer atau internet menjadi IP Address. Dengan menggunakan DNS, suatu host dapat diberikan nama yang mudah diingat dibandingkan dengan mengingat nomor-nomor IP Address. DNS menggunakan arsitektur hirarki dalam pemberian nama. Tingkat pertama adalah nama domain yang oleh lembaga Internet Assigned Number Authority ( IANA ) dikategorikan sebagai berikut:
.com untuk dipakai oleh perusahaan – perusahaan
.edu untukdipakai oleh perguruan tinggi
.gov untuk diapakai oleh badan – badan pemerintah
.mil untuk dipakai oleh badan-badan militer.
12
.org untuk dipakai oleh badan-badan yang tidak termasuk kategori diatas . (organization)
7. Simple Network Management Protocol (SMNP) Protokol ini memberikan suatu cara untuk mengawasi dan mengatur peralatan dijaringan computer.
8. Remote Procedure Call Berguna untuk membuat fungsi remote transparan seperti berada di local saja.
9. X Windows X windows adalah protocol yang member sarana multitasking untuk system operasi UNIX
Telnet , FTP dan SMTP bekerja lewathubungan connection-oriented menggunakan protocol TCP, sedangkan TFTP, dan SNMP bekerja lewat hubungan connectionless menggunakan prtokol UDP.
13
B. LAPISAN HOST-TO-HOST Lapisan host-to-host adalah setingkat dengan lapisan transport OSI. Protokol-protokol yang berfungsi pada lapisan host-to-host adalah :
TCP ( Transmission Control Protocol )
UDP ( User Datagram Protocol )
1. Transmission Control Protocol (TCP) TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmen-segmen yang dinomori dan susun secara berurutan agar sipenerima dapat menyusun kembali segmensegmen tersebutseperti waktu pengiriman. Seperti telah dijelaskan sebelumnya , TCP adalah jenis protocol connection-oriented yang memberikan layanan bergaransi.
2. User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah jenis protocol connectionless-oriented . UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Oleh karena itu menggunakan bandwidth yang efektif , UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. UDP broadcast menggunakan algoritma spanning-tree untuk meneruskan paket secara terkontrol. Transparent bridging diterapkan pada router interface untuk membina spanning tree.
14
UDP broadcast dapat juga diteruskan menggunakan IP helper address. Jika menggunakan IP helper address, setiap interface yang akan menerima UDP broadcast harus dikonfigurasi dengan IP helper address.
TCP dan UDP menggunakan port 1023 atau lebih besar untuk berhubungan dengan host dari lapisan atas,
C. LAPISAN INTERNET Lapisan internet referensi model Dod adalah setaraf dengan lapisan network referensi model OSI. Protokol – protocol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain :
IP ( Internet Protocol)
ARP ( Address Resolution Protocol )
RARP ( Reverse Address Resolution Protocol )
BOOTP ( Bootstrap Protcol )
DHCP ( Dynamic Host Configuration Protokol )
ICMP ( Internet Control Message Protocol )
15
1. Internet Protocol ( IP) IP adalah protocol yang memberikan alamat atau indetitas logika untuk peralatan di jaringan computer. IP menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit yang dibagi menadi empat kelompok didalam memberikan alamat tersebut. IP address disebut alamat logika karena dibuat oleh perangkat lunak, dimana alamt tersebut secara dinamis dapat berubah jika peralatan ditempat di jaringan yang lain. Berbeda dengan MAC address atau hardware address yang diberkan secara permanen pada waktu peralatan dibuat. IP mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
Service yang tidak bergaransi ( connectionless oriented )
Pemecahan (fragmentation) dan penyatuan paket-paket
Fungsi meneruskan paket ( routing )
IP header mempunyao elemen yang disebut Time to Live (TTL) yang berguna untuk membatasi lamanya waktu suatu paket dapat beradar di jaringan. Oleh karena TTL berguna jika suatu paket memiliki informasi yang salah, maka paket tersebut tidak beredar terus menerus ,namun dihapuskan nilai TTL paket tersebut telah dicapai.
2. Address Resolution Protocol (ARP) Address Resolution Protocol ( ARP ) adalah protocol yang mengadakan translasidari IP Address diketahui menjadi hardware atau MAC Address Penggunaan ARP ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
Membuatalamatlogikaseperti IP Address tidakbergantungperalatan
Penggantiansatu network interface card hanya mengubah MAC Address dan tidak mengubah IP Address
Paket dapat diteruskan berdasarkan alamat jaringan yang dituju
Routing IP Address dapat dilakukan pada lapisan network
ARP adalah termasuk protocol jenis broadcast. Untuk menghindari kemacetan lalu lintas data suatu host biasanya menyimpan informasi ARP dalam memori yang disebut ARP cache, yang dipergunakan untuk akses yang cepat. Penggunaan ARP cache ini dengan asumsi pada umunya relasi dari MAC Address dengan IP Address jarang berubah-ubah.
16
HUB dan Switch dapat meneruskan broadcast oleh sebab itu dapat meneruskan informasi ARP yang diterimanya,sedangkan router tidak meneruskan broadcast oleh sebab ini tidak dapat meneruskan informasi ARP yang diterimanya
3. Reverse Address Resolutin Protocol ( RARP ) RARP adalah protocol yang berguna untuk mengadakan translasi MAC Address yang diketahui menjadi IP Address. Router menggunakan protocol RARP ini untuk mendapatkan IP Address dari suatu MAC Address yang diketahuinya. RARP adalah juga berupa protocol bootstrap yang memungkinkan suatu workstation mendapatkan IP Address dari suatu bootstrap server dengan memberitahukan MAC Address yang dimilikinya.
4. Bootstrap Protokol( BOOTP) Bootsrap adalah protocol yang digunakan untuk proses boot diskless workstation . Dengan protokol bootstrap ini, suatu IP Address dapat diberikanke suatu peralatan dijaringan berdasarkan MAC Addressnya.
17
5. Dynamic Host Configuration Protokol ( DHCP ) Kelanjutan protokol bootstrap disebut DHCP yang dapat memberikan IP Address secara otomatis kesuatu workstation yang menggunakanprotokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi Client – Server .DHCP server menyediakan suatukelompok IP Address yang dapatdiberikanke suatu DHCP client. Didalam memberikan IP Address ini , DHCP hanya meminjamkan (Lease) IP Address tersebut untuk suatu periode tertentu . Jika periode tersebut telahdi capai , IP Address tersebut dapat diberikan ke workstation lain yang memerlukan. Jadi ,pemberian IP Address ini berlangsung secara dinamis. Jika suatu workstation berada dalam segmen jaringan yang berbeda harus dipergunakan DHCP relay agar workstation tersebut bias mendapatkan IP Address.
18
6. Internet Control Protocol ( ICMP ) ICMP adalah protokol yang berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data. Fungsinya antara lain :
Memberi tahukan jika ada paket yang tidak sampai ketujuan
Memberitahukan pengiriman jika memory buffer di router penuh
Untuk memberitahukan pengiriman bahwa paket telah melewati jumlah hop maksimum dan akan diabaikan
Redirect paketdari gateway ke host
Ping menggunakan ICMP echo untuk memeriksa hubungan
D. LAPISAN NETWORK ACCESS Lapisan network access referensi model DoD adalah setingkat dengan gabungan lapisan data link dan lapisan physical referensi model OSI yang sering disebut lapisan bawah OSI.
Protokol – protokol yang berfungsi pada lapisan network access ini adalah :
Ethernet
Token Ring
FDDI
19
BAB 3 KONSEP SUBNETTING DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Sumber : Disadur dari romisatriowahono.net
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
20
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS. 21
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS CLASS A B C
OKTET PERTAMA 1-127 128-191 192-223
SUBNET MAS DEFAULT 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0
PRIVATE ADDRESS 10.0.0.0-10.255.255.255 172.16.0.0-172.31.255.255 192.168.0.0-192.168.255.255
22
Perhitungan Subnetting Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan perhitungan subnetting Subnetmask
255.128.0.0
Nilai CIDR(Classless Inter-Domain Routing) /9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
23
Contoh Subnetting Pada IP Address Class C Subnetting seperti apa yang terjadi dengansebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnetmask /26 berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Perhitungan : Pertanyaanakanberpusat di 4 hal, Jumlah subnet, Jumlah host per subnet ,Blok Subnet, Alamat host dan Broadcast yang valid. Selesaikandenganurutansepertiitu : 1. Jumlah Subnet = 2x ,dimana x adalah banyaknya binary 1 pada octet terkhir subnetmask(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet. 2. Jumlah Host per Subnet = 2y -2 ,dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binary 0 pada octet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host. 3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai octet terakhir subnetmask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah0,64,128,192. 4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? Buatlah tabel untuk lebih jelas! Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
192.168.63
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
24
Subnet
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnetmask yang bisa digunakan untuksubnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja sayapisah kan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung keoktet ketiga,bukan seperti Class C yang “dimainkan” di octet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30(kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di octet keempat, tapi setelah selesai octet ketiga berjalan maju (counter) dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.
Subnet
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
25
Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari menggunakan subnet mask dengan CIDR /17 sampai /24.Contoh network address 172.16.0.0/18Analisa :172.16.0.0 berartikelas B , dengan Subnetmask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0) Perhitungan : 1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet. Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet. 2. Jumlah Host per Subnet = 2y– 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binary 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah214– 2 = 16.382 host. 3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192.Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192. 4. Alamat host dan broadcast yang valid ?
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
172.16.63.254
172.16.127.254 172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255 172.16.191.255
172.16.255.255
Berikutnya
kita
Pertama Host Terakhir
coba
satulagi
untuk Class B
khususnya
untuk
yang
menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30.Contoh network address 172.16.0.0/25.Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128). Perhitungan: 1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet 2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host 3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128) Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
****
172.16.255.0
172.16.255.128
Host
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
****
172.16.255.1
172.16.255.129
26
Pertama Host
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
****
172.16.255.126
172.16.255.254
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
****
172.16.255.127
172.16.255.254
Terakhir Broadcast
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet.Kalau Class C di oktetke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan
4
(2
oktet
terakhir),
kalau
Class
Adi
oktet
2, 3
dan
4
(3
oktetterakhir).Kemudian subnet mask yang bisa diguna kan untuk subnetting class Aadalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.Analisa: 10.0.0.0 berartikelasA, dengan Subnet
Mask
/16
berarti11111111.11111111.00000000.00000000
(255.255.0.0). Penghitungan: 1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet 2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host 3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc. 4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
***
10.254.0.0
10.255.0.0
Host
10.0.0.1
10.1.0.1
***
10.254.0.1
10.255.0.1
10.0.255.254 10.1.255.254
***
10.254.255.254 10.255.255.254
10.0.255.255 10.1.255.255
***
10.254.255.255 10.255.255.255
Pertama Host Terakhir Broadcast
27
BAB 4 LATIHAN SUBNETTING Subnetting pada kelas B 1. 172.16.0.0/17 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 2. 172.16.0.0 /18, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 3. 172.16.0.0/19, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 4. 172.16.0.0/20, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 5. 172.16.0.0/21, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 6. 172.16.0.0/22, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalambentuk table 7. 172.16.0.0/23, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 8. 172.16.0.0/24, tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table
Subnetting pada kelas C 1. 192.168.1.0/25 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 2. 192.168.1.0/26 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 3. 192.168.1.0/27 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table
28
4. 192.168.1.0/28 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 5. 192.168.1.0/29 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table 6. 192.168.1.0/30 , tentukan subnet , host pertama , host terakhir dan broadcast yang valid dalam bentuk table
29
BAB 5 VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM) DAN SOAL LATIHAN Misalkan kita memiliki empat buah network dengan jumlah host yang berbedabeda untuk tiap networknya. Net-A (14 host) Net-B (30 host), Net-C (20 host) Net-D (6 Host). IPAddress yang digunak anadalah 192.168.100.xx .Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakanVLSM ?
Langkah 1 Tentukan terlebih dahulu urutan network dengan jumlah host terbanyak dan subnet yang akan digunakan. Dalam kasus ini urutan network mulai dari host terbanyak adalah Net-B, Net-C, Net-A dan Net-D. Bila dilihat jumlah host terbanyak yaitupada Net-B, bandingkan dan pilihlah subnet yang memiliki selisih paling sedikit atau sama antara host per subnet dengan host terbanyak.
Langlah 2
Buat blok-subnet dari subnet yang sudah dipilih
30
Bila kita menggunakan subnet secara langsung, maka kita membutuhkan 4 blok-subnet untuk menghubungkan keempat network tersebut. Berbeda halnya bila kita menggunakan VLSM. Langkah 3 Bila menggunakan VLSM maka kita perlu untuk menentukan subnet yang akan digunakan untuk masing masing network.
Langkah 4 Menentukan jumlah blok-subnet yang baru Berdasarkan blok-subnet pada langlah 2, kita memilih blok-subnet baru yang dapat menampung seluruh host dalam network A, B, C dan D. Perlu diingat bahwa satu blok-subnet dapat menampung 30 host.
Net-B menempati satu blok-subnet karena jumlah host = jumlah host per subnet (30=30).Net-C menempati satu blok-subnet karena jumlah host 31
mendekati jumlah host per subnet (20 > 30).Net-A dan Net-D menempati satu blok-subnet karena jumlah host dari kedua network tersebut hasilnya mendekati jumlah host per subnet (14 + 6 > 30).
Langkah 5 Menentukan subnet untuk VLSMBlok-subnet untuk net-B dan net-C sudah tidak perlu lagi dipersoalkan tinggal bagaimana blok-subnetuntuk net-A dan net-D. Berdasarkan langkah 3 kita menggunakan /28 untuk net-A dan /29 untuk netB.Berikut blok-subnet yang digunakan oleh net-A.
Perhatikan, lompatan blok-subnet untuk net-A langsung menggunakan 64 tidak menggunakan 0 , 16, 32,48 karena sudah digunakan oleh net-B dan net-C. Jumlah host per subnet yang digunakan untuk net-Apun sesuai dengan format subnet yang digunakan yaitu 14. Blok-subnet kedua dari /28 pada netAdigunakan oleh net-B dengan format berbeda yaitu /29, dengan alasan yang sama maka lompatan bloksubnet untuk net-B langsung 80, sehingga blok-subnet yang baru untuk net-B yaitu :
Secara lengkap subnet yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
32
SOAL Bukti bahwa perhitungan subnet sudah benar adalah Network ID padamasingmasing netwok berbeda sehingga tidak terjadi overlapping.
Misalkan kita memiliki 4 buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap networknya. Net-A (60 host) Net-B (40 host), Net-C (30host) Net-D (15Host). IPAddress yang digunakan adalah192.168.100.xx .Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM ?
33
BAB 6 PENGGUNAAN DASAR PACKETRACER Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi inisangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas. Software Packet Tracer yang digunakan adalah versi 5.3 dapat dijalankan dengan OS Windows dan Linux. Spesifikasi PC yang tidak perlu spesifikasi yang terlalu tinggi.
34
Pilih Device yang digunakan, drag ketengah layar
Hubungkan masing-masing device dengankabel yang sesuai Untuk membuat
sebuah konfigurasi
jaringan, bagi
pemula, sebaiknya
ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : Untuk
mengkoneksikan
peralatan
yang
berbeda,
gunakan
kabel
Straight-through : Router – Switch Router – Hub PC – Switch PC – Hub Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : Router - Router Router – PC Switch - Switch Switch – Hub
35
Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakankabel Roll-Over
Konfigurasi masing-masing device Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian
Tabel
Routing (pada
Router), pemberian label
nama
dan
sebagainya. Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Sebaiknya konfigurasi dilakukan dengan CLI (Command Line Interface)
36
Contoh konfigurasi dengan mode CLI Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu CLI. Ketik perintah sesuai dengan format yang disediakan oleh Cisco.
Simulasi Proses simulasi digunakan untuk memastikan apakah jaringan yang sudah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak. Sebelum menjalankan proses ini, pastikan bahwa antar device sudah terkoneksi dengan benar, yaitu dengan perintah ping ke device tujuan. Contoh : Dari device dengan IP address 10.0.0.1 dilakukan ping ke device tujuan 10.0.0.2 ping 10.0.0.2 Jika koneksi tersambung dengan baik, akan muncul balasan sebagai berikut : Type escape sequence to abort.
37
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.0.0.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 68/74/89 ms Tanda !!!!! menyatakan bahwa sambungan berhasil dilaksanakan. Proses simulasi dilakukan dengan mengirim paket dari device pengirim ke device tujuan. Klik gambar paket surat di sebelah kanan tengah meu utama, drag dan klik pada sisi device pengirim. Akan muncul menu Create PDU seperti pada gambar dibawah ini
Isilah destination IP Address, sequence number dan One shot time, akhiri dengan menekan tombol Create PDU. Selanjutnya akan muncul informasi tentang PDU yag dibuat pada sisi kanan bawah menu utama. Untuk menghapus
38
dan meng-edit informasi tersebut klik pada bagian yang ingin di-edit atau klik delete untuk menghapus. Untuk menjalankan simulasi, klik panel simulasi pada menu utama Packet Tracer, akan muncul display Simulation Panel.
Jenis-jenis paket yang dikirim meliputi paket ARP, Telnet, EIGRP, OSPF, ICMP dan sebagainya. Klik tombol Edit Filters, pilih salah satu dengan me-non aktifkan tanda centang yang ada. Untuk menjalankan simulasi, klik tombol Auto Capture/Play, dan untuk menghentikannya klik tombol yang sama. Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar dibawah ini
39
Tambahan : Cisco menyediakan beberapa jenis interface pendukung untuk dipasang di Router, seperti serial card, voip card dsb. Interface-interface tersebut dipasang pada slot-slot kosong yang sudah tersedia. Salah satu jenis Cisco router yang dapat diisi dengan beberapa interface tambahan tersebut adalah tipe 2851. Pembahasan lebih detail tentang interface tambahan diberikan pada materi jenis Cisco Router. Cara menambahkan interface pada slot Router yang kosong adalah sebagai berikut :
40
Drag interface yang dipilih ketempat interface yang kosong atau bisa juga pada tempat interface yang sudah ada untuk mengganti interface yang sudah ada
41
42
BAB 7 EVALUASI PERTANYAAN 7 OSI LAYER : 1. Apakah maksudnya referensi model OSI termasuk kategori standar de jure 2. Sebutkan 5 langkah proses data encapsulation 3. Sebutkan 5 layanan yang disediakan pada lapisan presentation 4. Sebutkan 4 langkah yang disediakan pada lapisan session 5. Lapisan mana yang bertanggung jawab untuk mengatur perubahan sintaks 6. Lapisan mana yang mengatur koordinasi komunikasi antar sistem 7. Lapisan mana yang bertanggung jawab untuk mengatur penerusan (routing) data 8. Lapisan mana yang bertanggung jawab atas sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data suatu aplikasi 9. Router bekerja pada lapisan model OSI yang mana 10. Pada lapisan model OSI manakah angka binary 0 dan 1 dibentuk menjadi grup-grup logika 11. Lapisan
model
OSI
manakah
yang
mengatur
flow
control
acknowledgment dan windowing 12. Apakah guna suatu jaringan dibagi menjadi dua segment dengan router 13. Sebutkan nomor port yang dipakai protocol TCP 14. Sebutkan nomor port yang dipakai protocol UDP 15. Sebutkan protocol jenis connectionless yang berada pada lapisan transport 16. Sebutkan 3 protocol yang bekerja pada lapisan transport 17. Lapisan model OSI manakah yang menjamin transmisi dengan tanda terima
43
18. Pada lapisan osi yang keberapa fasilitas three way handshake berfungsi 19. Sebutkan 3 jenis flow control 20. Telnet dan FTP berfungsi pada lapisan OSI yang mana?
REFERENSI MODEL DOD 1. Apakah maksdunya protocol TCP/IP merupakan standar de facto 2. Sebutkan nomor-nomor port untuk layanan Telnet, FTP, SMTP dan TFTP 3. Sebutkan nomor-nomor port yang dipergunakan oleh UDP dan TCP untuk setup session pada host – host lain 4. Lapisan internet pada referensi DoD adalah setara dengan lapisan model OSI yang mana 5. Lapisan transport pada referensi model OSI adalah setara dengan lapisan model DoD yang mana ? 6. Protokol apakah yang dipergunakan untuk mengirim pesan pada router jika terjadi kemacetan lalulintas jaringan 7. Prokol apakah yang dapat dipergunakan untuk mengatur dan memonitor jaringan 8. Pada lapisan referensi model DoD yang mana protocol UDP berfungsi 9. Singkatan apakah ARP ? 10. Protokol apakah pada lapisan internet model DoD yang mengatur routing 11. Protokol apakah yang memberikan hardware address dan IP Address yag diketahui 12. Apakah yang dipergunakan oleh router untuk menentukan tujuan suatu paket yang diterimanya 13. Apakah gunanya DHCP 14. Ping berfungsi pada lapisa DoD yang mana ?
SUBNETTING 1. Sebuah network address 192.168.1.0/25 , tentukan : Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, host dan broadcast yang valid 44
VLSM Bukti bahwa perhitungan subnet sudah benar adalah Network ID padamasingmasing netwok berbeda sehingga tidak terjadi overlapping. Misalkan kita memiliki 4 buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap networknya. Net-A (60 host) Net-B (40 host), Net-C (30host) Net-D (15Host). IPAddress yang digunakan adalah192.168.100.xx .Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM ?
45
BAB 8 CISCO IOS & KONFIGURASI DASAR MODE-MODE CISCO IOS CISCO IOS ( Internetwork Operating System) merupakan system operasi yang datang dengan produk-produk CISCO Router , atau juga sering dipanggil kernel-nya Cisco router dan kebanyakan produk switch. Software IOS dibuat oleh Cisco Fusion. Semua seri Cisco Router dan kebanyakan Cisco Catalyst Switch, seperti Catalyst 1900 switch, akan membutuhkan cisco ios guna menyampaikan layananlayanan network dan bekerjanya aplikasi-aplikasi network. Secara garis besar cisco ios berperan sebagai berikut
Membawa fungsi-fungsi dan protocol-protokol jaringan Mengoneksikan traffic diatara device-device dalam kecepatan tinggi Menyelenggarakan fungsi security untuk mengontrol akses-akses; mengizinkan yang valid dan menolak yang tidak valid Mensuplai reliabilitas jaringan untuk terkoneksi ke beragam resource
Mode-mode cisco IOS Mmanakala bekerja dengan Cisco IOS Router, kita akan masuk kelapisanlapisan atau mode-mode berbeda. Setiap mode memiliki fungsi dan fitur yang berbeda-beda pula. Kita mungkin akan lebih mudah memahaminya jika langsung mempraktekkannya. Dibawah ini merupakan deskripsi singkat untuk masing-masing mode.
1. User EXEC Mode Deskripsi Mode ini merupakan level paling bawah, dan anda akan mendapatkannya begitu logon ke Cisco router. Biasanya user-user menggunakan mode ini hanyak untuk memeriksa statistic-statistik dan informasi dasar router, juga sebagai batu loncatan menuju mode-mode berikutnya yang lebih tinggi Perintah – perintah yang disupport adalah ping, traceroute , telnet , enable , exit ,logout ,terminal dan show
46
Bentuk Prompt :
Router >
2. Privileged EXEc Mode Deskripsi Mode ini merupakan lapisan lebih tinggi dari User EXEC Mode. Digunakan untuk memperoleh informasi-informasi lebih detail, melakukan pengujian dan pengetesan. Debungging, dan manipulasi-manipulasi file. Perintah-perintah yang disupport diataranya adalah clock , configure, copy,debug,disable, disconnect,erase ,exit ,logout,ping ,reload, dan lain-lain Bentuk Prompt : Router> Router>enable Router#
47
3. Global configuration Mode
Deskripsi Mode ini merupakan lapisan lebih tinggi lagi dari mode –mode sebelumnya. Sesuai dengan namanya , user-user dapat melakukan konfigurasi-konfigurasi secara global pada router. Seperti menset accesslist atau firewall mengkonfigurasi banner, mengkonfigurasi frame-relay, nama host dan lain-lain Perintah yang disupport adalah access-list , banner,cdp,configregister,enable,end,exit,exec-timeout,frame-relay,hostname,interface,login,dan lain-lain Bentuk prompt: Router> Router>enable Router# Router# config terminal Router(config)#
48
4. Interface configuration Mode Deskripsi Mode ini digunakan user-user untuk mengkonfigurasi interface tertentu yang memiliki router. Seperti kita ketahui, sebuah produk cisco router biasanya memiliki banyakinterface dan jumlahnya bergantung pada serie cisco router itu sendiri. Secara umum , interface – interface ini terbagidalam tipe-tipe berikut: Ethernet , serial,dan BRI. Perintah-perintah yang disupport : adalah bandwith,description,encapsulation ,end, exit,frame-relay,ip address, ipx network , shutdown, router rip, router igrp, username,dan lain-lain. Bentuk prompt : Router> Router>enable Router# Router# config terminal Router(config)#int s0 Router(config-if)#
49
5. Rom Monitor Mode
Deskripsi Begitu power dihidupkan , mode ini secara otomatis akan diload oleh system seandainya disana tidak ditermukan cisco ios, atau administrator menginterupsinya pada saat prosess boot. Rom monitor disimpan dalam microcode ROM, dan user-user mengunakannya untuk tujuan pengetesan dan troubleshooting. Perintah-perintah yang disupport adalah alias, boot,break,confreg, cont, context,cookie, dev,die,dis,dnld,frame Router> Router>enable Router# Router# config terminal Router(config)# config-reg 0x0 Router(config)# exit Router#reload
Bentuk prompt
50
> atau rommon>
6. Setup Mode Deskripsi Saat route dihidupkan dan ternyata tidak ditemukan konfigurasi dalan NVRAM , maka secara otomatis router membawa anda ke suatu mode yang dinamakan Setup Mode. Bentuk prompt : Router> Router>enable Router# Router# config terminal Router(config)# Router(config) setup
RXBoot Mode Deskripsi Merupakan Mini-IOS atau dipanggil juga bootloader. Mini IOS merupakan sebuah program kecil didalam ROM yang digunkan untuk mengaktifkan sebuah interface dan melakukan load CISCO IOS ke dalam Flash Memory. Mini IOS dapat juga membentuk beberapa operasi pewatan. Mode ini akan membantu router boot saat tidak ditemukan IOS image dalam Flash Bentuk Prompt : Router
Configurasi Dasar Cisco Router Konfigurasi-konfigurasi dasar akan memuat pekerjaan-pekerjaan konfigurasi fundamental yang perlu diset pada router kita seperti; 51
Mendesain banner yang dapat berupa pesan-pesan “selamat dating” atau pesan-pesan berisi rule-rule dan policy privacy yang harus ditaati oleh semua user yang berhak mengakses router. Memberi system otentifikasi dengan menset password router sehingga tidak sembarang user bisa logon dan memakai router. Mengkonfigurasi interface sehingga siap pakai dan bagaimana memonitor interface yang berjalan pada router. Memberi deskripsi pada interface sehingga mudah untuk dimanage dan dilakukan administrasi Memberikan nama host, alamat IP dan subnet mask sehingga router dapat dikenali dan berkomunikasi dengan elemen-elemen jaringan. Menyiapkan konfirgurasi-konfigurasi ke dalam memory sehingga konfigurasi-konfigurasi yang dilakukan dapat member efek. Bagaimana menampilkan dan memeriksa konfigurasi-konfigurasi yang ada.
Menset Banner Router
Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. CNTL/Z.
End with
Router(config)#banner ? 52
login
Set login banner
motd
Set Message of the Day banner
Router(config)#banner motd # Selamat Datang Di Router Palcomtech # Untuk menghilangkan banner : Router(config)# no banner motd Banner login dapat digunakan dengan melakukan pemasangan password console ,telnet, auxiliary
Menset Password Router
enable secret enable password virtual terminal password auxiliary password console password
Dua password pertama , yakni enable secret dan enable password dibutuhkan untuk membuat secure sesi privileged mode router. Jadi ketika seorang user hendak mengeksekusi perintah enable, router mempersilahkan user tersebut memasukkan sebuah password. Jika password salah atau tidak diberikan, maka akses ditolak. Sedang tiga password lainnya yaitu virtual terminal password, Auxiliary Password , dan Console Password manakala user mode diakses melalui salah satu dari: port console, port auxiliary dan telnet.
Enable secret dan Enable Password Merupakan password cryptographic yang sedikit lebih tinggi kedudukannya dibanding enable password. Password enable secret digunakan untuk memproteksi akases ke privileged EXEC Mode dan configuration mode. Password ini begitu anda masukkan akan dienkripsi dalam konfigurasi Enable password tidak dibutuhkan bilamana enable secret diset. Untuk melakukan set baik enable secret dan enable password anda harus berada dalam global configuration mode. Router>en Router#config t
53
Enter configuration commands, one per line. CNTL/Z.
End with
Router(config)#enable password belajar Router(config)#enable secret cisco
Virtual Terminal (Telnet) Password Virtual Terminal Password digunakan untuk memproteksi sesi-sesi telnet ke dalam router. Anda dapat mengubah password ini setiap waktu asal jangan sampai lupa, atau anda tidak dapat melakukan telnet ke router. Password Virtual Terminal diset selama setup mode atau dari global config dan sebaiknya anda mengeksekusi panggilan help terlebih dahulu. Router(config)#line vty 0 ? <1-15>
Last Line number
Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#login % Login disabled on line 71, until 'password' is set % Login disabled on line 72, until 'password' is set
54
% Login disabled on line 73, until 'password' is set % Login disabled on line 74, until 'password' is set % Login disabled on line 75, until 'password' is set % Login disabled on line 76, until 'password' is set % Login disabled on line 77, until 'password' is set % Login disabled on line 78, until 'password' is set % Login disabled on line 79, until 'password' is set % Login disabled on line 80, until 'password' is set % Login disabled on line 81, until 'password' is set Router(config-line)#password cisco
Auxiliary Password Auxiliary Password digunakan untuk memproteksi koneksi-koneksi yang dating via port AUX yang terdapat pada router. Port ini biasanya digunakan untuk menghubungkan sebuah modem ke router untuk console remote. Untuk mengkonfigurasi Auxiliary Password , anda juga harus berada di global configuration mode. Router(config) # line aux 0
55
Router(config-line) login Router(config-line)#password <password anda>
Console Password Console Password digunakan untuk memproteksi koneksi-koneksi yang dating via port console pada router. Untuk menset password console , kita menggunakan perintah line console 0. Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#line console 0 Router(config-line)#login % Login disabled on line 0, until 'password' is set Router(config-line)#password cisco Untuk membuktikaanya kita mengetikkan ‘exit’ 2 kali , kemudian enter , maka akan akan diminta mengisikan password
56
Menset Timeout Router>en Router#config t Router(config)#line con 0 Router(config-line)#exec-timeout 0 30 Router(config-line)#logging synchronous
Mengenkripsi Password Salah satu usaha untuk membuat secure router adalah mengekripsi passwordpassword yang di setup, enkripsi atau encryption merupakan suatu proses dimana sebuah data dapat berupa file, pesan atau password-password) yang disebut plaintext ditransformasi ke bentuk baru yang tidak dapat dibaca dinamakan ciphertext menggunakan sebuah fungsi mathematical dan sebuah kunci enkripsi atau key. Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#service password-encryption Router(config)#enable password cisco Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#login
57
Router(config-line)#password cisco Router(config-line)#line con 0 Router(config-line)#login Router(config-line)#password cisco Router(config-line)#exit Router(config)#no service password-encryption Router(config)#
Untuk membuktikannya sudah terenkripsi kita ketikkan : # sh run (maka akan terlihat semua password akan terenkripsi)
58
Memberi nama pada Router Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#host Router(config)#hostname palembang palembang(config)#
59
Menyimpan konfigurasi pada Router palembang>en palembang#write mem Building configuration... [OK] palembang#
60
Seting IP Address pada interface FastEthernet : Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip address 192.100.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut
Seting IP Address pada interface serial : Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int se2/0 Router(config-if)#ip address 202.20.10.1 255.255.255.192 Router(config-if)#clock rate 9600 Router(config-if)#no shut
61
62
BAB 9 Basic Routing Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai router. Proses router terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
63
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Contoh penggunaan router dengan Packetracer
Router>en Router#sh ip int b
(perintah ini untuk melihat interface apa saja yang ada
pada router) Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip address 192.100.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut
Pada bagian kiri dengan network 192.100.10.0 dan pada bagian kanan 192.168.10.0 , dengan IP Address kelas C yang sama tapi dengan segmen yang berbeda. Kedua network tersebut bisa berhubungan dengan menggunakan router.
64
Contoh penggunaan 2 router
Contoh pemasangan interface serial : Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int se2/0 Router(config-if)#ip address 222.110.10.1 255.255.255.192 Router(config-if)#clock rate 9600 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#
Router 0 : Router(config)#ip route 192.200.10.0 255.255.255.0 222.110.10.2 Maksud dari perintah ini adalah untuk menuju 192.200.10.0 melalui serial 222.110.10.2 Router 1 : Router(config)#ip route 192.100.50.0 255.255.255.0 222.110.10.1
65
BAB 10 ROUTING BEBERAPA NETWORK Contoh penggunaan 3 router
Contoh instalasi IP Address pada serial Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int se2/0 Router(config-if)#ip address 222.100.10.1 255.255.255.192 Router(config-if)#clock rate 9600 Router(config-if)#no shut
Contoh pemasangan ip route sehingga ke 3 router tersebut saling terhubung pada terminal adalah : Router 0 : En Config t ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 222.100.10.2 ip route 190.168.1.0 255.255.255.0 222.100.10.2
65
Penjelasan ip route pada Router 0 Maksud dari
ip route 172.16.0.0
255.255.255.0
222.100.10.2 ,
network yang dituju adalah 172.16.0.0 melalui serial 222.100.10.2 Maksud dari 190.168.1.0 255.255.255.0 222.100.10.2, network yang dituju adalah 190.168.1.0 melalui 222.100.10.2
Router 1: En Config t ip route 192.100.10.0 255.255.255.0 222.100.10.1 ip route 190.168.1.0 255.255.255.0 180.200.100.2
Router 2 : En Config t ip route 180.200.100.0 255.255.255.0 180.200.100.1 ip route 192.100.10.0 255.255.255.0 180.200.100.1
66
Jika sudah dilakukan langkah diatas , cobalah untuk melakukan ping antar workstation , jika ada balasan reply berarti network terhubung dengan baik.
67
BAB 11 KONEKSI 4 ROUTER, DNS,WEB SERVER, DAN DHCP
Langkahnya adalah sebagai berikut
Ambilah komputer workstation, kemudian ambilah kabel straight, pasang pada port rs232 pada komputer workstation dan pada router pilih port console
Kemudian klik komputer wokrstation , pilih desktop dan klik terminal
Kemudian pada gambar dibawah ini
68
Pilih OK
Kemudian akan muncul terminal ketikkan perintah seperti dibawah ini pada masing-masing router
Ikutin langkah-langkah berikut ini : IP route pada Router 0: En Config t ip route 192.200.50.0 255.255.255.192 222.222.100.2 ip route 192.110.10.0 255.255.255.192 222.222.100.2 ip route 192.168.10.0 255.255.255.192 222.222.100.2
69
IP route pada Router 1: En Config t ip route 172.16.10.0 255.255.255.192 222.222.100.1 ip route 192.110.10.0 255.255.255.192 200.150.50.2 ip route 192.168.10.0 255.255.255.192 200.150.50.2
70
IP route pada Router 2: En Config t ip route 192.200.50.0 255.255.255.192 200.150.50.1 ip route 172.16.10.0 255.255.255.192 200.150.50.1 ip route 192.168.10.0 255.255.255.192 202.185.10.2
71
IP route pada Router 3: En Config t ip route 192.110.10.0 255.255.255.192 202.185.10.1 ip route 192.200.50.0 255.255.255.192 202.185.10.1 ip route 172.16.10.0 255.255.255.192 202.185.10.1
Maksud dari perintah , contoh : ip route 192.200.50.0 255.255.255.192 network
222.222.100.2 adalah untuk menuju
192.200.50.0 harus melalui serial
222.222.100.2, begitupun
sebaliknya
Kemudian ping lah pada masing – masing router dan workstation, jika ada balasan reply berarti masing-masing network terhubung.
72
Seting DHCP
Klik config , isikan default gateway, DNS Server, pada Star IP Address masukkan 192.110.10.3 dan subnetmask 255.255.255.192 lalu klik add dan klik save.
73
Seting DNS ,isikan IP Address , Subnetmask, Default Gateway
Pilih config , klik DNS ,isi Name dengan nama domain, Address isi dengan IP Address domain tersebut, kemudian klik Add
74
Seting Web server, klik desktop lalu isikan IP Address, Subnet Mask dan Gateway
Klik config, Klik HTTP, tuliskan kalimat Selamat dating di goole.com,situs pencari nomor 1 di dunia, untuk menandakan bawah halaman terbuka ketika di akses.
75
Tes dari klien , untuk mengakses www.google.com
Jika muncul tampilan seperti ini menandakan web server bisa di akses dengan baik.
76
BAB 12 ROUTING RIP RIP merupakan sebuah protocol routing dinamis, yang memungkinkan routerrouter melakukan share informasi jairngan satu sama lainnya. RIP telah menjadi metode popular dan luas diimplementasikan. Hal ini terutama disebabkan RIP termasuk protocol routing yang pertama dikembangkan. Efektifnya RIP digunakan untuk mentransfer informasi routing diantara routerrouter yang berlokasi pada network yang sama. Dengan protocol RIP, routerrouter dapat melakukan update routing table mereka pada interval waktu yang dapat diprogram, tipikalnya 30 detik. Dalam fungsinya untuk mengirim data, disini router-router menggunakan konsep apa yang dinamakan distance-vector.
Langkahnya adalah sebagai berikut
Ambilah komputer workstation, kemudian ambilah kabel straight, pasang pada port rs232 pada komputer workstation dan pada router pilih port console
Kemudian klik komputer workstation , pilih desktop dan klik terminal
Kemudian terlihat pada gambar dibawah ini
77
Pilih OK
Kemudian akan muncul terminal dan ketikkan perintah-perintah seperti dibawah ini pada masing-masing router
78
Ikutin langkah-langkah berikut ini :
Router1: en config t router rip network 195.160.1.0 network 200.150.10.0 network 199.40.10.0
Router0: en config t router rip network 192.10.10.0 network 202.200.10.0 network 192.20.10.0 network 195.160.1.0
79
Router2: en config t router rip network 198.30.10.0 network 202.200.10.0 network 200.150.10.0
Maksud
dari
memberikan
perintah-perintah broadcast
alamat
network sehingga
adalah
masing-masing
router-router
router
disebelahnya
mendapatkan informasi alamat broadcast tersebut. Setelah menconfig router ping lah masing – masing router dari salah satu workstation, contoh gambar dibawah ini :
80
81
BAB 13 STUDY CASE
Koneksikan ke 3 Router diatas beserta workstationnya dengan menggunakan Static Routing
82