Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
POLA PENGGUNAAN MODA PADA SISWA SMA DI KOTA PALU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL RATNASARI RAMLAN1, DAN HERA WIDYASTUTI2 1
Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil FTSP – ITS Surabaya Kampus ITS Surabaya Telp/Fax :(031)5941490, email :
[email protected] 2 Staf Pengajar Teknik Sipil FTSP – ITS Surabaya Kampus ITS Surabaya Telp/Fax :(031)5941490, email :
[email protected]
Abstrak—Penggunaan moda pada siswa SMA di Kota Palu dipengaruhi oleh faktor sosial Ekonomi, diantaranya jenis kelamin, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, kepemilikan kendaraan, status dalam keluarga, dan nilai utilitas dari masing-masing moda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan moda di kalangan siswa SMA di Kota Palu. Pada penelitian ini penggunaan moda pada siswa SMA di Kota Palu terbagi menjadi tiga, yaitu siswa yang menggunakan sepeda motor sebesar 56%, mobil pribadi sebesar 7% dan angkutan umum sebesar 37%. Berdasarkan uji Independensi yang dilakukan pada semua variabel bebas (faktor sosial ekonomi) diperoleh hasil bahwa semua variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh terhadap penggunaan moda ke sekolah. Selanjutnya dilakukan pengujian variabel bebas tersebut secara serempak dengan menggunakan regresi logistik multinomial, sehingga diperoleh faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan moda adalah menggunakan variabel waktu, tingkat kepuasan, tingkat keselamatan dan jumlah anggota keluarga. Selanjutnya dilakukan pengujian regresi logistik multinomial dengan menggunakan variabel tersebut dan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kedua logit yaitu tingkat kepuasan yang menghasilkan probabilitas untuk pengguna moda angkutan umum adalah 11%, sepeda motor 38% dan mobil pribadi 50%. Model yang dihasilkan memiliki ketepatan klasifikasi 85,2%. Ketepatan klasifikasi yang besar dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas yang mewakili untuk memodelkan pola penggunaan moda pada siswa SMA di Kota Palu atau dengan kata lain model yang digunakan sesuai. Kata Kunci— Penggunaan Moda, Regresi Logistik Multinomial, Faktor sosial Ekonomi 1. PENDAHULUAN Perjalanan dengan tujuan pendidikan termasuk dalam perjalanan utama terutama perjalanan ke sekolah seharusnya menjadi prioritas karena melibatkan anak-anak yang dari sisi usia sangat rentan dalam melakukan Fenomena yang kegiatan di jalan raya. terjadi di Indonesia saat ini adalah anak-anak cenderung menggunakan kendaraan pribadi Manajemen dan Rekayasa Transportasi
dalam melakukan perjalanan ke sekolah. Hal ini turut menambah masalah transportasi yang sudah ada, dimana permasalahan transportasi yang dialami oleh kota-kota di Indonesia pada umumnya didominasi oleh penggunaan kendaraan pribadi Penggunaan kendaraan pribadi baik menggunakan mobil maupun sepeda motor tidak dapat dihindari dan menjadi prioritas . Kondisi ini menyebabkan jumlah kendaraan yang beroperasi tidak sebanding B-95
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
dengan panjang jalan yang ada, sehingga masalah kemacetan tidak dapat terhindarkan lagi. Selain itu masalah lain yang ikut membayangi adalah tingkat kecelakaan yang tinggi dan juga masalah polusi udara akibat kegiatan lalu lintas yang cukup tinggi Penggunaan sepeda motor di Kota Palu tidak hanya populer di kalangan orang dewasa, bahkan saat ini anak-anak sekolah terutama siswa SMA banyak yang menggunakan sepeda motor dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga sepeda motor ini menjadi pilihan utama para siswa untuk moda perjalanannya ke sekolah. Kondisi ini terlihat pada saat jam masuk dan keluar sekolah banyak siswa SMA yang menggunakan sepeda motor di jalan raya. Jalan raya menjadi padat dan kurangnya aktifitas berjalan kaki dan bersepeda karena para pelajar tersebut cenderung menggunakan Jika dilihat dari sisi kendaraan bermotor usia para siswa SMA ini belum berhak mengendarai sepeda motor, karena belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Akan tetapi penggunaan sepeda motor tetap menjamur di kalangan siswa di Kota Palu, terutama di sekolah yang bergengsi. Untuk mengetahui probabilitas penggunaan moda dikalangan siswa SMA di Kota Palu, maka dilakukan penelitian mengenai hal tersebut, yang akan dianalisis menggunakan regresi logistik multinomial dengan persamaan sebagai berikut : P(Y = j x ) = µ j (x )
=
[
]
exp g j (x )
∑
=
2 k =0
∑
exp[g k (x )]
exp(β j 0 + β j1 x1 + β j 2 x 2 + + β jp x p )
2 k =0
exp(β k 0 + β k1 x1 + β k 2 x 2 + + β kp x p )
P(Y = j x ) = peluang bersyarat dari variabel respon j pada vektor x Manajemen dan Rekayasa Transportasi
= persamaan regresi logistik untuk
g j (x )
variabel respon j = logit pada variabel respon j, j =
xm
0, 1, 2 = nilai dari variabel penjelas ke-
β jm
m, m = 1, 2 ,3, …, p = koefisien/parameter model
Untuk model regresi logistik multinomial yang membandingkan Y=1 dan Y=2 terhadap Y=0, maka diperoleh bentuk model regresi logistik dengan p variabel prediktor adalah sebagai berikut
(β + β x + β x ++ β p x p ) e 0 11 2 2 P( x) = (β + β x + β x ++ β p x p ) 1+ e 0 1 1 2 2
(2)
Di mana variabel prediktor tersebut bersifat kontinyu. Dengan menggunakan transformasi logit akan didapatkan dua fungsi logit sebagai berikut : P(Y = 1 x) g 1 ( x) = ln P(Y = 0 x) = β 10 + β 11 x1 + β 12 x 2 + + β 1 p x p = x ′β 1
(3)
P(Y = 2 x) g 2 ( x) = ln P(Y = 0 x) = β 20 + β 21 x1 + β 22 x 2 + + β 2 p x p = x ′β 2
(4) Berdasarkan kedua fungsi logit tersebut maka diperoleh model regresi multinomial berupa model regresi logistik multinomial sebagai berikut: (1) 1 π 0 ( x) = g1 ( x ) 1+ e + e g2 ( x) (5)
dimana β 0 = 0 sehingga g 0 ( x) = 0 Keterangan:
µ j (x )
π 1 ( x) =
π 2 ( x) =
e g1 ( x ) 1 + e g1 ( x ) + e g 2 ( x )
e 1+ e
(6)
g2 ( x )
g1 ( x )
+ e g2 ( x )
(7)
Dengan P(Y = j x ) = π j (x) untuk j=0,1,2 B-96
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
terbentuk dua fungsi logit, yaitu sepeda motor dan mobil pribadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini c. Melakukan analisis regresi logistik terdiri atas : multinomial secara serentak a. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara d. Menghitung probabilitas masing-masing langsung di lapangan seperti Data kuesioner variabel siswa e. Menginterpretasikan model secara serentak b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dan menghitung ketepatan klasifikasi model. secara tidak langsung yang berfungsi sebagai pelengkap data primer seperti : jumlah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN siswa, status sekolah dan data lainnya yang berkaitan dengan kondisi sekolah Gambar 1 menunjukkan hasil penyebaran Variabel yang digunakan dalam penelitian kuisioner sebanyak 364 eksemplar yang telah ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas dilakukan pada siswa SMA Negeri yang ada di yang merupakan variabel kategorik yang Kota Palu, yaitu 206 orang responden (56%) dijabarkan pada tabel 1. yang menggunakan sepeda motor, 24 orang Langkah-langkah dalam analisis data adalah responden (7%) yang menggunakan mobil sebagai berikut : pribadi dan 134 orang responden (37%) yang a. Melakukan analisis statistik deskriptif data menggunakan angkutan umum ke sekolah. untuk mengetahui karakteristik faktor sosial Selanjutnya dilakukan uji independensi ekonomi yang meliputi variabel terikat (Y) antara variabel terikat dan variabel bebas untuk dan variabel bebas (X), dengan langkah mengetahui adanya hubungan antara variabelsebagai berikut : variabel tersebut seperti terlihat pada tabel 1. i. Melakukan analisis distribusi penggunaan Adapun Hipotesis yang digunakan untuk moda dikalangan siswa SMA di Kota melakukan uji independensi antara variabel Palu. terikat dan variabel bebas adalah : ii. Melakukan tabulasi silang masing-masing H o : tidak ada hubungan antara variabel terikat variabel terikat terhadap variabel bebas. dan variabel bebas b. Membuat model regresi logistik multinomial H 1 : ada hubungan antara variabel terikat dan untuk mendapatkan faktor-faktor yang variabel bebas mempengaruhi penggunaan moda Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa semua dikalangan siswa dengan langkah sebagai variabel bebas memiliki hubungan dengan berikut : variabel terikat. Hal ini terlihat pada nilai Chii. Melakukan uji independensi antara square dengan nilai p-value yang bernilai variabel terikat (Y) dan semua variabel kurang dari 5% yang berarti tolak H o . Sehingga bebas (X) pada langkah berikutnya semua variabel bebas ii. Melakukan analisis regresi multinomial digunakan dalam pemodelan selanjutnya. secara individu terhadap variabel terikat Langkah selanjutnya dilakukan tabulasi (Y) dengan variabel bebas. Pada silang untuk mengetahui variabel yang penelitian ini kategori variabel terikat memiliki frekuensi yang minimal. Hasil yang digunakan sebagai pembanding Tabulasi Silang antara variabel terikat dengan adalah kategori angkutan umum, sehingga variabel bebas ditunjukkan pada tabel 3. 2. METODOLOGI
Manajemen dan Rekayasa Transportasi
B-97
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
Langkah berikutnya dilakukan uji regresi logistik multinomial secara individu, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho : βk = 0 H 1 : β k ≠ 0 dimana k = 1,2,3,4....11 Statistik Uji yang digunakan pada parameter ini adalah statistik uji wald. Dengan menggunakan kategori pembanding yaitu angkutan umum, maka diperoleh data seperti tabel 4. Variabel-variabel yang signifikan secara individu selanjutnya dilakukan pengujian secara serentak. Pada penelitian ini semua variabel bebas signifikan terhadap penggunaan moda Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H o : β k = β 2 = ... β 7 = 0 H 1 : Paling sedikit ada satu β k ≠ 0 dengan k = 1, 2...7 Statistik uji yang digunakan adalah Likelihood Ratio Test. Hasil pengujian secara serentak ditampilkan pada table 5 Pengujian variabel bebas secara serentak menggunakan regresi logistik multinomial seperti pada tabel 5 diperoleh hasil bahwa variabel bebas yang signifikan berpengaruh (<5%) terhadap variabel terikat adalah waktu, jumlah anggota keluarga, tingkat kepuasan dan keselamatan..Selanjutnya dilakukan pengujian estimasi parameter dengan menggunakan variabel yang berpengaruh, seperti pada tabel 6. Berdasarkan estimasi parameter pengujian secara serentak diperoleh persamaan logit sebagai berikut : g 1 (x) = -1,721 + 2,192 X 5 (1)+19,207X 5 (2) + 5,265 X 5 (3) + 0,608X 5 (4) - 33,004X 7 (1)+2,345X 7 (2) g 2 (x) = -3,505 - 18,093 X 5 (1) +19,451X 5 (2) -15,304X 5 (3)+0,363X 5 (4) -33,791X 7 (1)+2,883X 7 (2) Berdasarkan tabel 6 diperoleh data bahwa hanya tingkat kepuasan (2) yang mempengaruhi 95% tingkat kepercayan pengguna moda. Oleh Manajemen dan Rekayasa Transportasi
karena itu penentuan probabilitas hanya berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan asumsi bahwa 50% (setengah) perubahan dari kepuasan terhadap moda, maka menghasilkan probabilitas sebagai berikut: g 1 = 2,345 x Tingkat Kepuasan(2) = 2,345 x 0,5 = 1,173 g 2 = 2,883 x Tingkat Kepuasan(2) = 2,883 x 0,5 = 1,442 Sehingga probabilitas berdasarkan tingkat kepuasan (2) untuk pengguna moda adalah sebagai berikut : Π 0 (x) = = 0,118 (untuk pengguna angkutan umum) Π 1 (x) = = 0,382 (untuk pengguna sepeda motor) Π 2 (x) = = 0,500 (untuk pengguna mobil pribadi) Dari nilai probabilitas yang diperoleh, diketahui bahwa dengan adanya tingkat kepuasan yang baik terhadap moda yang digunakan maka peluang pengguna mobil pribadi akan lebih banyak dibanding sepeda motor dan angkutan umum. Hal ini disebabkan karena siswa yang menggunakan mobil pribadi akan merasa lebih puas dari segi waktu, keamanan maupun keselamatan. Sehingga kedepannya perlu dicarikan solusi yang baik untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum. Tingkat kepuasan ini sulit diukur, akan tetapi biasanya dengan pelayanan yang baik (efektif dan efesien) maka tingkat kepuasan pun menjadi baik. Kedepannya perlu ditingkatkan pelayanan angkutan umum, sehingga dapat meningkatkan pula pengguna angkutan umum dikalangan siswa SMA di Kota Palu. Ketepatan klasifikasi yang telah diperoleh dari model yang telah dibentuk ditunjukkan pada tabel 7. B-98
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
4. KESIMPULAN
= 0,500 (untuk pengguna mobil pribadi). Dari nilai probabilitas yang diperoleh, diketahui bahwa dengan adanya tingkat kepuasan yang baik terhadap moda yang digunakan maka peluang pengguna mobil pribadi akan lebih banyak dibanding sepeda motor dan angkutan umum. Hal ini disebabkan karena siswa yang menggunakan mobil pribadi akan merasa lebih puas dari segi waktu, keamanan maupun keselamatan. Sehingga kedepannya perlu dicarikan solusi yang baik untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum
Berdasarkan hasil survey terhadap siswa SMA di Kota Palu, terdiri dari 206 orang responden (56%) yang menggunakan sepeda motor, 24 orang responden (7%) yang menggunakan mobil pribadi dan 134 orang responden (37%) yang menggunakan angkutan umum ke sekolah. Semua Variabel bebas berpengaruh terhadap penggunaan moda ke sekolah. Tetapi pada pengujian serentak hanya terdapat dua variabel yang secara serentak berpengaruh terhadap penggunaan moda, yaitu jumlah anggota keluarga dan tingkat kepuasan. Adapun REFERENCES model regresi logistik multinomial untuk tingkat keparahan korban kecelakaan lalu [1] Ben-Akiva, M., dan Lerman, S.R.(1989). lintas dengan α = 5% adalah sebagai berikut. Discrete Choice Analysis Theory and Application to Travel Demand. Cambridge, Π 0 (x) = (untuk pengguna Masschusetts. The MIT Press. angkutan umum) [2] Bruton, M. J. 1970. Introduction to (untuk pengguna Π 1 (x) = Transportation Planning. London : sepeda motor) hutchinson. Π 2 (x) = (untuk pengguna mobil [3] Goulias, K. G. (2000). Travel Behavior and Values Research for Human Centered pribadi) Transportation Systems. From Transportation in the New Millennium: Dengan fungsi logit sebagai berikut : State of the Art and Future Directions, g 1 (x) = -1,721 + 2,192 X5(1)+19,207X5(2) Perspectives from Transportation Research +5,265 X5(3) +0,608X5(4) Board Standing Committees Washington -33,004X7(1)+2,345X7(2) D.C.: Transportation Research Board. g 2 (x) = -3,505 - 18,093 X5(1) +19,451X5(2) [4] Hayes, N. (1993). Principles of Social - 15,304X5(3)+0,363X5(4) Psychology, Lawrence Erlbaum Associates - 33,791X7(1)+2,883X7(2) Ltd., Publishers, East Sussex, England. probabilitas berdasarkan tingkat kepuasan (2) [5] Idris, Muhammad., Iskandar, Hikmat., untuk pengguna moda adalah sebagai berikut : dan Syailendra, Agus Bari. (2009). Π 0 (x) = Manajemen Keceptan Lalu Lintas Arus = 0,118 (untuk pengguna angkutan Arteri Sekunder untuk Mengantisipasi umum) Peningkatan Sepeda Motor, kolokium hasil penelitian dan pengembangan jalan dan Π 1 (x) = jembatan TA 2009, www.pusjatan.pu.go.id, = 0,382 (untuk pengguna sepeda motor) diakses 1 juni 2011. Π 2 (x) = Manajemen dan Rekayasa Transportasi
B-99
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
[6]
Kalee, Meead Saberi (2007), Mohammad Reza Rezaeian, Mohammad Reza Ahadi, Ph.D, Gholam Ali Shafabakhsh, Ph.D. Evaluating the Factors Effecting Student Travel Mode Choice [7] Kanafani, A.(1983), “Transportation Demand Analysis”, University of California, Berkeley,. [8] Kusnandar, Erwin (2009). Optimalisasi pengguna lajur bagi sepeda motor, kolokium hasil penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan TA 2009, www.pusjatan.pu.go.id, diakses 1 juni 2011. [9] Kusnandar, Erwin (2010). Pengaruh Proporsi Sepeda Motor terhadap kecepatan arus lalulintas, Jurnal Jalan – Jembatan, Vol. 27, No. 1 p. 31 -38., http://isjd.pdii.lipi.go.id, diakses 1 juni 2011. [10] Manheim, L., M.(1979), “Fundamental Transportation Systems Analysis”, Volume I, Basic Concept, The MIT Press, Cambridge,. [11] Pradono (2009). Studi Pengaruh Bentuk Kota (Urban Form) Terhadap Perilaku Perjalanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bandung, http://digilib.itb.ac.id, diakses 15 Juni 2011. [12] Tamin Ofzar Z., (2000)., “Perencanaan dan Permodelan Transportasi”, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung. [13] Warpani S., (1990), ”Merencanakan Sistem Perangkutan”, Institut Teknologi Bandung, Bandung. [14] Yee, R.,D. Parisi, dan B.Hondrop(2007). “ Creating a citywide Safe Routes to School Program Pasadena, CA, USA’s Step-by-step Approach.” ITE Journal 77 (9), : 22 - 26 [15] ______(2010) Masalah Transportasi Di Indonesia, http://dhienachan. wordpress.com, diakses 15 Juni 2011. Manajemen dan Rekayasa Transportasi
[16] _______(2008) Maju Mundur Transportasi Indonesia, http://www.artiku.com, diakses 15 Juni 2011. [17] _______(2011) Kecelakaan Lalu Lintas di Sulteng Meningkat, http://www.ditlantas.poldasulteng.net, diakses 24 Nopember 2011 [18] _______(2011) Masalah Transportasi di Kota Palu, http://www.KoranSulteng.com, diakses 2 Desember 2011
Gambar 1. Diagram penggunaan moda pada siswa SMA di Kota Pal Tabel 1. Variabel yang digunakan Variabel 0. Sepeda motor 1. Mobil Pribadi Terikat 2. Angkutan Umum Variabel 1. Jenis Kelamin Bebas 2. Pekerjaan orang tua 3. Penghasilan orang tua 4. Status dalam keluarga 5. Jumlah anggota Keluarga 6. Tingkatan Kelas 7. Jarak rumah ke sekolah 8. Tingkat Kepuasan 9. Tingkat Keamanan 10. Tingkat Keselamatan 11. Biaya transportasi ke sekolah 12. Waktu tempuh ke sekolah
B-100
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
Tabel 2 Uji independensi antara variabel terikat dan variabel bebas Variabel
Jenis Kelamin Pekerjaan Orang Tua Penghasilan Orang Tua Tingkatan Kelas
Nilai ChiSquare 78.912
PValue
Keputusan
0.000
Tolak H o
10.305
0.036
Tolak H o
45.075
0.000
Tolak H o
55.200
0.000
Tolak H o
Kepemilika n motor
jarak
3 unit mobil >3 unit mobil tidak punya 1 unit motor 2 unit motor 3 unit motor >3 Unit Motor <1 km
6.3%
8.3%
2.2%
1.5%
.0%
3.7%
1.0%
.0%
.0%
1.0%
.0%
26.9%
46.6%
91.7%
38.8%
35.0%
.0%
32.8%
16,5%
8,3%
1,5%
11.7%
87.5%
35.1%
28.6%
4.2%
14.9%
34.5%
8.3%
40.3%
25.2%
.0%
9.7%
52.9%
8.3%
76.9%
38.8%
79.2%
12.7%
4.9% * 2.2% * 0.5% * 10.4 % 46.7 % 31.9 % 10,4 % 25.3 % 22.0 % 34.9 % 17.9 % 58.8 % 31.9 %
8.3%
12.5%
10.4%
9.3%
7.8%
.0%
3.0%
14.6%
41.7%
.7%
46.1%
.0%
3.7%
27.7%
50.0%
65.7%
3.9%
8.3%
26.9%
83.5%
16.7%
88.8%
5.5% 11.3 % 27.5 % 43.1 % 12.6 % 81.0 %
6.3%
41.7%
3.7%
10.2%
41.7%
7.5%
.0%
.0%
54.5%
76.2%
83.3%
13.4%
23.3%
12.5%
32.1%
.0%
.0%
21.6%
99.0%
41.7%
76.9%
8.0% 87.1 %
.5%
50.0%
1.5%
4.1%
.0%
.0%
4.5%
99.0%
66.7%
94.8%
1.6% 95.3 %
.5%
29.2%
.7%
2.5%
1-2 km
Jumlah Anggota Keluarga Jarak
1.616E2
0.000
Tolak H o
89.200
0.000
Tolak H o
Tingkat Kepuasan
1.999E2
0.000
Tolak H o
Tingkat Keamanan
2.097E2
0.000
Tolak H o
kelas XI
Tingkat Keselamatan Waktu
93.206
0.000
Tolak H o
kelas XII
2.011E2
0.000
Tolak H o
Biaya
4.314E2
0.000
Tolak H o
2-3 km >3 km kelas
Jumlah anggota keluarga
kelas X
1-2 orang
2-3 orang 3-4 orang 4-5 orang
Tabel 3 Tabulasi Silang
>5 orang Moda
Variabel Bebas
Jenis kelamin
Pekerjaan orang tua
Perempua n Laki-laki
Kepemilika n mobil
Mobil Pribadi
Angku tan Umum
42.2%
58.3%
90.3%
57.8%
41.7%
9.7%
69.9%
95.8%
71.6%
22.8%
4.2%
7.3%
.0%
1.000.000 2.000.000 2.000.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 4.000.000 5.000.000 >5.000.00 0 tidak punya 1 unit mobil 2 unit mobil
7,30%
9.2%
0%
.0%
Status
kepuasan
25.4%
Total 61.0 % 39.0 % 72.3 % 22.5 %
3.0%
5.2%
keamanan
0%
4,10 %*
pns karyawan swasta tni/polri
Penghasilan orang tua
Seped a Motor
2.2%
6.0%
anak kandung anak angkat saudara tidak puas puas puas sekali tidak baik baik
keselamatan
baik sekali tidak baik baik
2.4%
.0%
16.4%
45.6%
50.0%
49.3%
35.4%
50.0%
32.1%
19.4%
.0%
.7%
43.7%
45.8%
51.5%
29.1%
45.8%
41.8%
Manajemen dan Rekayasa Transportasi
7.4% 47.3 % 35.2 % 11.3 % 46.7 % 34.9 %
baik sekali
7.7% 11.3 % 20.1 % 53.6 % 25.8 %
B-101
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
Tabel 4. Pengujian Regresi Multinomial secara individu
Logit
Variabel
B
Wald
PValue
Logistik
1
2 57.457
0.000
-2,544
61.590
0.000*
-0,262
0.389
0.533
-1,894
13.984
0.000*
[X1=0]
0,000
0,998
5726291,654
[X5=1]
-5,724
30,987
0,000*
0,003
[X5=2]
-2,220
8,816
0,003*
0,109
[X5=3]
-2,341
9,680
0,002*
0,096
Intercept
0,000
0,000
1,000
[X5=0]
-1,720
.
.
0,179
[X5=1]
-20,397
0,000
0,996
0,000
[X5=2]
-0,860
0,695
0,404
0,423
[X5=3]
-18,790
0,000
0,992
0,000
Intercept
1,386
19,987
0,000
[X6=1]
-2,058
26,631
0,000*
0,128
[X6=2]
-0,304
0,568
0,451
0,738
[X6=3]
-1,113
9,614
0,002*
0,329
Intercept
-21,230
869,266
0,000
[X6=1]
20,425
710,184
0,000*
741951327,266
[X6=2]
18,235
211,986
0,000*
83027886,623
[X6=3]
17,935
.
.
61502138,239
Intercept
0,194
0,289
0,591
[X7=1]
-0,138
0,127
0,722
0,872
[X7=2]
1,355
9,104
0,003*
3,875
[X7=3]
0,000
.
.
.
Intercept
-1,540
5,863
0,015*
[X7=1]
-2,401
6,305
0,012*
0,091
[X7=2]
1,652
5,285
0,022*
5,216
0.079
Intercept 2
15,561
Odd ratio
Jenis Kelamin Intercept 2,214
[X5=0]
Jarak
[X1=0] 0.150
Pekerjaan Orang Tua
1
2
Intercept
1,322
5,517
0,019
[X2=1]
-0,916
2,514
0,113
0,400
[X2=2]
-0,998
2,711
0,100
0,369
Intercept
-20,273
399,271
0,000
[X2=1]
18,845
327,812
0,000*
[X2=2]
16,747
1
152799941,676
2
18758049,106
Penghasilan Orang Tua
1
2
Tingkatan Kelas
Intercept
0,529
7,580
0,006
[X3=1]
19,865
0,000
0,998
423698524,627
[X3=2]
1,317
4,099
0,043*
3,731
[X3=3]
-2,011
14,318
0,000*
0,134
[X3=4]
-0,176
0,492
0,483
0,839
Intercept
-1,276
15,282
0,000*
[X3=1]
-0,443
.
.
0,642
[X3=2]
-18,630
.
.
0,000
[X3=3]
-20,687
.
.
0,000
[X3=4]
-0,428
0,895
0,344
0,652
2
Kepemilikan Mobil
1
2
1
Jumlah Anggota Keluarga
1
Intercept
-0,511
0,489
0,484
[X4=0]
4,200
11,318
0,001*
66,667
[X4=1]
0,777
1,079
0,299
2,174
[X4=2]
0,580
0,592
0,442
1,786
[X4=3]
1,977
4,143
0,042*
7,222
Intercept
-20,418
500,253
0,000
[X4=0]
3,075
0,000
1,000
21,650
[X4=1]
18,581
367,800
0,000*
117430480,719
[X4=2]
18,790
374,768
0,000*
144691128,027
[X4=3]
20,012
.
.
491072919,366
2
Intercept
-1,504
14,807
0,000
[X8=1]
2,890
17,955
0,000*
18,000
[X8=2]
4,905
20,286
0,000*
135,000
[X8=3]
4,449
54,470
0,000*
85,500
[X8=4]
1,070
6,299
0,012*
2,915
Intercept
-2,890
15,829
0,000
[X8=1]
-17,340
.
.
0,000
[X8=2]
5,193
16,567
0,000*
180,000
[X8=3]
-16,125
0,000
0,998
0,000
[X8=4]
0,898
1,295
0,255
2,455
Intercept
0,742
3,729
0,053
[X9=1]
-0,374
0,862
0,353
0,688
[X9=2]
0,214
0,107
0,743
1,238
Intercept
0,000
0,000
1,000
Status
1
Kepemilikan Motor 1
Intercept
2,833
15,162
0,000
Manajemen dan Rekayasa Transportasi
2
B-102
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
[X9=1]
-3,393
25,112
0,000*
0,034
[X9=2]
0,693
0,961
0,327
2,000
Tabel 5. Pengujian Likelihood Ratio Likelihood Ratio Tests Effect
Tingkat Kepuasan
1
2
Chi-Square
Intercept
0,110
0,274
0,600
[X10=1]
-21,568
0,000
0,997
0,000
[X10=2]
2,062
40,130
0,000*
7,863
Intercept
-2,663
19,881
0,000
[X10=1]
-20,945
.
.
[X10=2]
2,817
17,257
0,000*
0,000
.
Waktu
10,056
0,007*
0,000
Biaya
1,831
0,400
16,722
Jenis kelamin
0,528
0,768
Pekerjaan orang tua
3,763
0,439
Penghasilan orang tua
4,941
0,764
Kepemilikan mobil
8,386
0,397
Kepemilikan motor
13,839
0,086
Jarak
2,815
0,832
2,984
0,560
18,568
0,017*
Status
5,760
0,218
Kepuasan
31,990
0,000*
Keamanan
0,001
1,000
Keselamatan
20,342
0,000*
Tingkat Keamanan
1
2
Intercept
112,808
868518,442
0,000
[X11=1]
110,452
26811,180
0,000*
9,30671E+47
[X11=2]
113,496
.
.
1,95276E+49
Intercept
183,144
398388,762
0,000
[X11=1]
178,638
8926,670
0,000*
3,81648E+77
[X11=2]
181,111
.
.
4,52588E+78
Tingkat Keselamatan
1
2
Sig.
Intercept
-33,520
87931,613
0,000
[X12=1]
31,164
453,578
0,000*
3,42386E+13
[X12=2]
34,000
.
.
5,83326E+14
Intercept
112,297
195214,508
0,000
[X12=1]
107,791
686,045
0,000*
6,50452E+46
[X12=2]
110,325
.
.
8,1961E+47
Intercept
3,907
75,526
0,000
X13
-0,086
66,531
0,000*
Intercept
2,609
13,675
0,000
X13
-0,113
30,806
0,000*
Intercept
1,115
13,312
0,000
X14
-0,004
5,904
0,015*
Intercept
-54,908
.
.
X14
0,103
0,000
0,996
Intercept
Kelas Jumlah keluarga
anggota
Waktu 1
2
0,918
0,893
Biaya 1
2
0,996
1,108
Manajemen dan Rekayasa Transportasi
B-103
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752
Tabel 6. Estimasi Parameter Pengujian regresi Tabel 7 Ketepatan Klasifikasi Prediksi logistik multinomial secara serentak Logi t
1
Parameter Intercept [jumlah anggota keluarga=1] [jumlah anggota keluarga=2] [jumlah anggota keluarga=3] [jumlah anggota keluarga=4] [jumlah anggota keluarga=5] [kepuasan=1 ] [kepuasan=2 ] [kepuasan=3 ]
2
B
Wald
PValue
-1,721
10,59 2
0,001
2,192
5,300
0,021 *
8,953
Exp(B)
19,20 7
0,000
0,993
219577719,43 2
5,265
21,65 6
0,000 *
193,365
0,608
1,224
0,269
1,838
.
.
Pembanding 33,00 4
0,000
0,992
0,000
2,345
32,14 3
0,000 *
10,438
.
.
Pembanding -3,505
13,68 1
0,000
18,09 3
.
.
0,000
19,45 1
0,000
0,993
280069651,75 7
15,30 4
0,000
0,998
0,000
0,363
0,170
0,680
1,438
Pembanding
.
.
33,79 1
0,000
0,997
0,000
[kepuasan=2 ]
2,883
16,04 4
0,000 *
17,867
[kepuasan=3 ]
Pembanding
.
.
Intercept [jumlah anggota keluarga=1] [jumlah anggota keluarga=2] [jumlah anggota keluarga=3] [jumlah anggota keluarga=4] [jumlah anggota keluarga=5] [kepuasan=1 ]
Manajemen dan Rekayasa Transportasi
Observasi
Sepeda Motor
Mobil Pribad i
Angkuta n Umum
Ketepatan (%)
sepeda motor
195
0
11
94,7
mobil pribadi angkutan umum Ketepatan Keseluruhan (%)
23
0
1
0
19
0
115
85,8
65,1
0
34,9
85,2
B-104