Persediaan (Inventory) Pengertian Inventory merupakan asset : 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Importance of Inventory 1. Merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi usaha untuk perusahaan dagang besar (grosir) atau perusahaan eceran 2. Sumber utama pendapatan bagi perusahaan dagang 3. Dalam menetapkan laba, harga pokok barang yang dijual merupakan pengurangan terbesar dari penjualan tersebut. 4. Secara umum, bagian terbesar dari sumber daya perusahaan tertanam pada persediaan.
Pengaruh Persediaan pada laporan periode Berjalan (Effect of Inventory on the Current Period’s Statement) Kesalahan dalam penentuan angka Inventory pada akhir suatu periode akan mengakibatkan: • Pelaporan gross profit dan net income yang salah dengan jumlah yang sama • Pelaporan inventory dan owner equity dalam balance sheet salah dengan jumlah yang sama. Contoh: Perangkat laporan yang pertama didasarkan pada Ending Inventory yang benar sebesar Rp 200.000. Perangkat kedua didasarkan pada Ending Inventory yang salah sebesar Rp 120.000. Perangkat ketiga didasarkan pada Ending Inventory yang salah sebanyak Rp 270.000. Dalam ketiga kasus itu: • Net Sales sebesar Rp 2.000.000 • Merchandise Available for Sale sebesar Rp 1.400.000 dan, • Expense sebesar Rp 550.000 Ending Inventory periode dilaporkan dengan benar sebesar Rp 200.000 in (000) Income Statement for the Year Net Sales Cost of Merchandise Sold Gross Profit Expense Net Income
Balance Sheet at End of Year 2.000 1.200 800 550 250
Merchandise Inventory Other assets Total
200 800 1.000
Liabiilties Owner’s Equity Total
300 700 1.000
Ending Inventory periode dilaporkan salah sebesar Rp 120.000 in (000) Income Statement for the Year Net Sales Cost of Merchandise Sold Gross Profit Expense Net Income
Balance Sheet at End of Year 2.000 1.280 720 550 170
Merchandise Inventory Other assets Total
120 800 920
Liabiilties Owner’s Equity Total
300 620 920
Ending Inventory periode dilaporkan salah sebesar Rp 270.000 in (000) Income Statement for the Year Net Sales Cost of Merchandise Sold Gross Profit Expense Net Income
Balance Sheet at End of Year 2.000 1.130 870 550 320
Merchandise Inventory Other assets Total
270 800 1.070
Liabiilties Owner’s Equity Total
300 770 1.070
Perbandingan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan no 2 dan 3 dengan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan no 1 adalah berdampak sebagai berikut: Net Income Assets Owner’s Equity Ending Inventory dinilai terlalu Dinilai terlalu Dinilai terlalu Dinilai terlalu rendah Rp 80.000 rendah Rp 80.000 rendah Rp 80.000 rendah Rp 80.000 Ending Inventory dinilai terlalu Dinilai terlalu tinggi Dinilai terlalu tinggi Dinilai terlalu tinggi tinggi Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 70.000
Pengaruh persediaan pada laporan periode berikutnya (The Effect of Inventory on the following Period’s Statement) Inventory akhir suatu periode akan menjadi Inventory awal pada periode berikutnya. Jadi jika Inventory dinilai salah pada akhir suatu periode, maka net income dari periode tersebut juga akan dilaporkan salah demikian juga net income untuk periode berikutnya. Contoh: Ending Inventory untuk periode 1 dinyatakan terlalu rendah sebesar Rp 100.000 dan tidak ada kesalahan lain yang dibuat. Maka dampaknya adalah gross profit (dan net income) akan terlalu rendah untuk periode 1 dan terlalu tinggi untuk periode 2.
Pembuktian (Periode 1) No Error Net Sales Cost of Merchandise Sold Beginning Inventory Purchases Merchandise available for sale -/- ending inventory Cost of merchandise sold Gross profit Terlalu rendah Rp 100.000
Error 900.000
250.000 700.000 950.000 300.000
900.000 250.000 700.000 950.000 200.000
650.000 250.000
750.000 150.000
Pembuktian (Periode 2) Error Net Sales Cost of Merchandise Sold Beginning Inventory Purchases Merchandise available for sale -/- ending inventory Cost of merchandise sold Gross profit Terlalu tinggi Rp 100.000
No Error 850.000
200.000 650.000 850.000 280.000
850.000 300.000 650.000 950.000 280.000
570.000 280.000
670.000 180.000
Sistem Persediaan (Inventory Systems) Ada 2 sistem akuntansi persediaan yang utama: 1. Sistem persediaan periodik (Periodic Inventory System) 2. Sistem persediaan perpetual (Perpetual Inventory System) Periodic Inventory System Setiap terjadi transaksi penjualan, pendapatan dari penjualan itu yang dicatat dan tidak ada ayat jurnal untuk mencatat harga pokok barang yang dijual. Pada akhir periode akuntansi, dilakukan penghitungan fisik untuk menentukan harga pokok persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Perpetual Inventory System Memakai catatan akuntansi yang secara kontinyu mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Saat terjadi transaksi penjualan, maka pendapatan dari penjualan itu dicatat dan mencatat juga harga pokok barang yang dijual. Sekalipun catatan akuntansi dilakukan secara kontinyu untuk mengungkapkan jumlah persediaan, tetap perlu juga diuji penghitungan secara fisik atas setiap jenis barang. Penentuan Harga Pokok Persediaan (The Cost of Inventory) Cost of Inventory terdiri dari harga beli ditambah dengan semua pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan pembelian barang tersebut termasuk biaya transportasi, bea masuk, asuransi kerugian selama perjalanan.
Metode Harga Perolehan Persediaan menurut Sistem Persediaan Periodik (Inventory Costing Method Under a Periodic Inventory System) Ada 3 metode penetapan Inventory Costing yang paling umum digunakan adalah: 1. Masuk pertama, keluar pertama - FIFO (First In First Out) 2. Masuk terakhir, keluar pertama - LIFO (Last In First Out) 3. Rata-rata (Average) Metode First In, First Out (FIFO) 01 Jan 10 21 28
Inventory Purchases Purchases Purchases
20 unit 30 unit 40 unit 10 unit
@9 @ 10 @ 11 @ 12
180 300 440 120
14 30
Sales Sales
35 unit @ 15 35 unit @ 15
525 525
Berdasarkan data diatas, untuk mencari cost of merchandise akhir periode dengan metode FIFO termasuk mencari gross profit maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: Cara 1 1. Menentukan persediaan akhir dalam unit: Persediaan awal Pembelian (total) Barang siap dijual Penjualan (total) Persediaan akhir
: 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit
2. Menentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): Purchases tanggal 21 Purchases tanggal 28 Total ending inventory
20 unit @ 11 10 unit @ 12 30 unit
3. Menentukan Total Sales:
Total
35 35 70
unit unit
x x
15 15
= =
525 525 1.050
= = =
300 440 120 860
4. Menentukan Cost of Purchases:
Total
30 40 10 80
unit unit unit unit
x x x
10 11 12
220 120 + 340
5. Menentukan gross profit Sales Cost of Merchandise Sold Inventory, 1 jan Purchases Merchandise available for sale Inventory, 31 jan Cost of Merchandise Sold Gross Profit
1.050 180 860 1.040 340
+ 700 350
Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Purchases Account Payable
Date 21 440
10 300 300
Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales
-
28 120 440
Date 30 525
14 525 525
525
120
Cara 2 FIFO Merchandise availble for sale
Tgl 1-Jan 10 21 28
Transactio n Inventory Purchases Purchases Purchases
Qty 20 30 40 10 100
Price 9 10 11 12
Total 180 300 440 120 1,040
Cost of Good Sold (Harga Pokok penjualan)
Qty 20 30 20
Price 9 10 11
70
100 Total Unit Æ merchandise available for sale
Total 180 300 220 700
Cost of Merchandise (ending) (Harga Pokok Persediaan Akhir) Æ Sisa/Saldo Persediaan Akhir Qty
Price
Total
20 10 30
11 12
220 120 340
1.040 Total Rupiah Æ Merchandise available for sale
Metode Last In First Out (LIFO) Berdasarkan data diatas, jika menggunakan metode LIFO maka: Cara 1 1. Tentukan persediaan akhir dalam unit: Persediaan awal Pembelian (total) Barang siap dijual Penjualan (total) Persediaan akhir
: 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit
2. Tentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): Persediaan awal januari Pembelian tanggal 10 Total persediaan akhir
20 unit @ 9 10 unit @ 10 30 unit
180 100 + 280
3. Tentukan Total Sales:
Total
35 35 70
unit unit
x x
15 15
= =
525 525 1.050
10 11 12
= = =
300 440 120 860
4. Tentukan Cost of Purchases:
Total
30 40 10 80
unit unit unit unit
x x x
5. Perhitungan rugi laba (mencari gross profit) Sales Cost of Merchandise Sold Inventory, 1 jan Purchases Merchandise available for sale Inventory, 31 jan Cost of Merchandise Sold Gross Profit
1.050 180 860 1.040 280
+ 760 290
Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) 10 Purchases Account Payable
300 300
Saat penjualan (on account) Account Receivable Sales
-
Date 21 440 440 Date 30 525
14 525 525
525
28 120 120
Penjelasan: Jika metode LIFO yang dipakai, maka persediaan akhir yang ada adalah dari pembelian yang awal-awal Cara lain dalam menentukan harga pokok penjualan sebanyak 70 unit yang terjual dengan metode LIFO (terakhir kali dibeli, pertama kali dijual) adalah: 28 jan 10 unit x 12 21 40 unit x 11 10 20 unit x 10 70 unit
= = =
120 440 200 + 760
LIFO Merchandise availble for sale
Tgl 1-Jan 10 21 28
Transactio n Inventory Purchases Purchases Purchases
Qty 20 30 40 10 100
Price 9 10 11 12
Total 180 300 440 120 1,040
Cost of Good Sold (Harga Pokok penjualan)
Qty
Price
Total
20 40 10 70
10 11 12
200 440 120 760
100 Total Unit Æ merchandise available for sale
Cost of Merchandise (ending) (Harga Pokok Persediaan Akhir) Æ Sisa/Saldo Persediaan Akhir Qty 20 10
30
Price 9 10
Total 180 100
280
1.040 Total Rupiah Æ Merchandise available for sale
Metode rata-rata (Average) Berdasarkan data diatas, jika menggunakan metode Average, maka: 1. Menentukan persediaan akhir dalam unit: Inventory (awal) Purchases (total) Merchandise Available for sale Sales (total) Inventory (akhir)
: 20 unit : 80 unit : 100 unit : 70 unit : 30 unit
2. Menentukan Harga Pokok Persediaan akhir (dalam rupiah): 01 Jan 10 21 28
Inventory Purchases Purchases Purchases
20 unit 30 unit 40 unit 10 unit 100 unit
@9 @ 10 @ 11 @ 12
180 300 440 120 1.040
Tentukan rata-rata per unit 1.040 : 100 unit = 10,4 per unit Hitung Cost of Merchandise Inventory (akhir) * rata-rata per unit 30 unit x Rp 10,4 = 312 3. Menentukan Total Sales:
Total
35 35 70
unit unit
x x
15 15
= =
525 525 1.050
= = =
300 440 120 860
4. Menentukan Cost of Purchases:
Total
30 40 10 80
unit unit unit unit
x x x
10 11 12
5. Menentukan gross profit Sales Cost of Merchandise Sold Merchandise Inventory, jan 01 Purchases Merchandise avaiable for sale Less Merchandise Inventory, jan 31 Cost of Merchandise Sold Gross profit
1.050 180 860 1.040 312
+ 728 322
-
Journal yang diperlukan Saat pembelian (secara kredit) Purchases Account Payable
Date 21 440
10 300 300
Saat penjualan (secara kredit) Account Receivable Sales
28 120 440
120
Date 30 525
14 525 525
525
Cara lain untuk mencari harga pokok penjualan untuk 70 unit yang terjual dengan metode ratarata adalah: Total unit yang terjual x harga rata-rata per unit: 70 unit x 10,4 = 728
Metode Kalkulasi Harga Perolehan Persediaan menurut Sistem Persediaan Perpetual (Inventory Costing Methods under a Perpetual Inventory System) Berikut ini adalah contoh untuk sistem perpetual dengan 3 metode untuk menentukan the cost of merchandise, sampai dengan gross profit Date 01 Jan 05 11 23 27 31
Description Inventory Sales Purchases Sales Sales Purchases
Units 100 70 80 40 20 10
Unit Cost 20 22 22 24 23 20
Metode FIFO (First In First Out)
Date 01 05 11
Qty
Purchases Unit Total Cost Cost
80
22
Cost of Merchandise Sold Qty Unit Total Cost Cost
10
Total
90
20
1.400
30 10 20
20 22 22
600 220 440
1.760
23 27 31
70
20
200 1.960
130
Cost of Merchandise Purchase
2.660
Cost of Merchandise Sold
Qty 100 30 30 80 70 50 50 10 60
Inventory Unit Cost 20 20 20 22 22 22 22 20
Total Cost 2.000 600 600 1.760 1.540 1.100 1.100 200 1.300
Cost of Merchandise On Dec 31
Penjelasan: Dengan tabel / kartu persediaan yang dibuat, dapat diketahui Cost of Merchandise Purchases, Cost of Merchandise Sold, Cost of Merchandise on dec 31 Setelah itu langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari Gross profit: Menentukan total Sales: 70 40 20 Total
unit unit unit
x x x
22 24 23
= = =
1.540 960 460 2.960
Menentukan Gross profit: Total Sales Cost of Merchandise Sold Gross Profit
: 2.960 : 2.660 : 300
Journal yang diperlukan Saat pembelian (secara kredit) Merchandise Inventory Account Payable
Date 31 200
11 1.760 1.760
Saat penjualan (secara kredit)
Date 23 960
5 Account Receivable Sales
1.540
Cost of Merchandise Sold Merchandise Inventory
1.400
200
1.540
27 460 960
820 1.400
460 440
820
440
Metode LIFO (Last In First Out)
Date 01 05 11
Qty
Purchases Unit Total Cost Cost
Cost of Merchandise Sold Qty Unit Total Cost Cost 70
20
1.400
23
40
22
880
27
20
22
440
80
31
10
Total
90
22
Qty
1.760
20
200
1.960
130
2.720
Cost of Merchandise Purchase
100 30 30 80 30 40 30 20 30 20 10 60
Inventory Unit Cost 20 20 20 22 20 22 20 22 20 22 20
Cost of Merchandise Sold
Total Cost 2.000 600 600 1.760 600 880 600 440 600 440 200 1.240
Cost of Merchandise On Dec 31
Untuk mencari Gross profit maka: Tentukan Total Sales: 70 unit 40 unit 20 unit Total
x x x
22 24 23
= = =
1.540 960 460 2.960
Menentukan Gross profit: Total Sales Cost of Merchandise Sold Gross profit
: 2.960 : 2.720 : 240
Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Merchandise Inventory Account Payable
Date 31 200
11 1.760 1.760
Saat penjualan (on account)
Date 23 960
5 Account Receivable Sales
1.540
Cost of Merchandise Sold Merchandise Inventory
1.400
200
1.540
27 460 960
880 1.400
460 440
880
440
Metode Rata-rata (Average)
Date
Qty
01 05 11 23 27 31
Purchases Unit Total Cost Cost
80
10
22
Cost of Merchandise Sold Qty Unit Total Cost Cost 70
20
1.400
40 20
21.45 21.45
858 429
Qty
1.760
20
200
Cost of Merchandise Purchase
100 30 110 70 50 60
Inventory Unit Cost 20 20 21,45 21.45 21.45 21.21
Cost of Merchandise Sold
Cost of Merchandise On Dec 31
Penjelasan: Untuk mendapatkan harga rata-rata per unit: Jumlahkan jumlah unit = (misalkan hasilnya A) Jumlahkan jumlah total = (misalkan hasilnya B) B dibagi A ( B / A) = harga rata-rata per unit Contoh: Untuk tanggal 11 Jumlahkan jumlah unit: 30 + 80 = 110 Jumlahkan jumlah total 600 + 1.760 = 2.360 Harga rata-rata 2.360 / 110 = 21.45 / unit Untuk mencari Gross Profit, langkah-langkah berikutnya adalah: Menentukan Total Sales: 70 unit 40 unit 20 unit Total
x x x
22 24 23
= = =
1.540 960 460 2.960
Menentukan Gross Profit : Total Sales Cost of Merchandise Sold Gross Profit
: 2.960 : 2.720 : 240
Journal yang diperlukan Saat pembelian (on account) Merchandise Inventory Account Payable
Date 31 200
11 1.760 1.760
Total Cost 2.000 600 2.360 1.502 1.073 1.273
200
Saat penjualan (on account)
Date 23 960
5 Account Receivable Sales
1.540
Cost of Merchandise Sold Merchandise Inventory
1.400
1.540
27 460 960
858 1.400
460 429
858
429
Penilaian Persediaan Selain Harga Pokok (Valuation of Inventory at Other Than Cost) Dalam situasi tertentu, inventory dapat dinilai dimana tidak menggunakan cost. Hal ini dimungkinkan jika: 1. The cost of replacing lebih rendah dari harga pokok yang dicatat (recorded cost) 2. Inventory tidak dapat dijual pada harga jual yang normal karena ketidaksempuranaan, usang, perubahan gaya
Penilaian mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar (Valuation at Lower of Cost or Market) Jika the cost of replacing suatu inventory lebih rendah daripada original purchases cost, alternatif lain dalam menilai inventory pada harga pokok adalah menggunakan metode mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar (Lower of cost or marktet method – LCM) Dalam metode ini tidak memperhatikan metode yang digunakan (Harga pokok atau harga pasar mana yang terendah) Lower of cost or marktet method dapat digunakan untuk: 1. Setiap jenis persediaan 2. Kelompok inventory tertentu 3. Inventory secara keseluruhan Contoh
Commodity Komoditi A Komoditi B Komoditi C Komoditi D
Inventory Quantity 400 120 600 280
Unit Cost Price 1.025 2.250 800 1.400 Total
Unit Market Price 950 2.410 775 1.400
Total Lower of Cost or Market 41.000 38.000 27.000 27.000 48.000 46.500 39.200 39.200 155.200 150.700
Cost
Penyajian Persediaan Barang Dagang di Neraca (Presentation of Merchandise Inventory on The Balance Sheet) Merchandise Inventory disajikan dalam bagian Current Assets pada Balance Sheet (dibawah receivable) Baik penentuan metode cost of the inventory (FIFO, LIFO, Average) dan metode penilaian inventory, (cost or the lower of cost or market) harus ditunjukkan.
PT Indo Binus Balance Sheet Des 31, 2000 Assets Current Assets Cash Notes Receivable Account Receivable -/- Allowance for doubtful account Merchandise Inventory – at lower of cost (FIFO method) or market
195.000.000 350.000.000 500.000.000 50.000.000
450.000.000 125.000.000
Mengestimasi Harga Pokok Persediaan (Estimating Inventory Cost) Inventory Cost dapat diestimasikan untuk digunakan dalam penyusunan Income statement jika ada bencana seperti kebakaran atau bencana alam lainnya. Ada 2 metode dalam mengestimasi Inventory Cost yaitu: 1. Metode eceran (The Retail Method) 2. Metode laba kotor (The Gross Profit Method)
Metode Eceran Untuk Penetapan Harga pokok Persediaan (Retail Method of Inventory Costing) Metode ini banyak ditetapkan oleh perusahaan eceran, khususnya Toserba (Toko Serba Ada) The Retail Method mengestimasikan inventory cost berdasarkan hubungan antara cost of merchandise available for sale dengan retail price dari merchandise yang sama. Keunggulan utama dari retail method yaitu: 1. Menyediakan angka-angka persediaan yang dapat dipakai dalam menyusun laporan bulanan atau kuartalan jika digunakan sistem periodik 2. Membantu mengidentifikasi kekurangan persediaan ang ditimbulkan oleh pengutilan atau penyebab lainnya 3. Sebagai alat bantu untuk melakukan perhitungan fisik persediaan. Contoh: Merchandise Inventory, January 1 Purchases in January (net) Sales for january
Merchandise Inventory, January 1 Purchases in January (net) Merchandise available for sale
Cost 194.000 426.000
Retail 360.000 640.000 700.000
Cost 194.000 426.000 620.000
Retail 360.000 640.000 1.000.000
Ratio of cost to retail price (620.000 / 1.000.000) * 100% = 62% Sales for january (net) Merchandise Inventory, Januari 31, at retail Merchandise Inventory, January 31, at estimated cost
700.000 300.000
(300.000 * 62%)
186.000
Metode Laba Kotor Untuk Pengestimasian Persediaan (Gross Profit Method of Estimating Inventories) The gross profit method memakai estimated of the gross profit yang direalisasi selama periode dimaksud untuk mengestimasi inventory pada akhir periode. Gross profit biasanya diestimasikan dari tingkat aktual sepanjang tahun sebelumnya, disesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi dalam the cost dan sales price selama periode berjalan. Dengan memakai rate of gross profit, jumlah dolar penjualan untuk suatu periode dapat dibagi ke dalam 2 komponen yaitu: 1. Laba Kotor (Gross profit) 2. Harga Pokok Penjualan (Cost of merchandise sold) Contoh Estimasi Inventory dengan Gross profit Method: Merchandise Inventory, January 1 Purchases in January (net) Sales (net) Estimated gross profit rate
570.000 1.800.000 2.500.000 30%
Maka taksiran inventory per 31 januari adalah: Sales Cost of Merchandise Sold: Merchandise Inventory, januari 01 Purchases (net) Merchandise Available for sale Merchandise Inventory, januari 31 Cost of Merchandise Sold Gross Profit A B C
2.500.000 570.000 1.800.000 2.370.000 C B A
= 2.500.000 * 30 % = 750.000 = 2.500.000 - 750.000 = 1.750.000 = 2.370.000 - 1.750.000 = 620.000
Gross Profit Method sangat berguna dalam: 1. Mengestimasi Inventory untuk financial statement bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik 2. Mengestimasi Cost of Merchandise yang rusak akibat kebakaran atau bencana alam lainnya.