BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berlandaskan terakhir
ini
bab-bab
terdahulu,
akan diungkapkan
dalam
hal
maka
kesimpulan
perbaikan,
baik
strategi
pendidikan
menengah kejuruan pada umumnya
di
dalam
dan
bab
saran-saran
penyusunan maupun
kurikulum Kurikulum
Program Studi Listrik Instalasi, pada khususnya.
6.1. Dari
Bab
I
dapat
dilihat
adanya
kecenderungan
peningkatan jumlah pencari kerja lulusan STM dari
tahun
kenaikan + 50 %
dalam
1986
hingga Juni 1988,
dengan
jangka waktu satu setengah tahun (data didapat dari
langsung
Departemen Tenaga Kerja Kantor Wilayah Jawa
Barat
di Bandung). Persentasi kenaikan tersebut juga
mencakup
lulusan
Ditinjau
dari
STM Program Studi Listrik
segi
Instalasi.
kurikulum, meningkatnya pencari
kerja
dari
lulusan STM, dapat diakibatkan oleh kurangnya kesesuaian antara
kemampuan lulusan dengan tuntutan
jabatan
dari
dunia kerja.
Kesenjangan jabatan
kurang
antara
kerja
kemampuan lulusan
dapat diakibatkan
relevan,
seperti
penelitian
dalam
pengajaran
Kurikulum
yang
tesis
yang ini,
dengan
oleh
kurikulum
dibuktikan bahwa
Program Studi
17:
yang
oleh
hasil
persentasi
bahan
Listrik
mendukung performansi instalatur listrik
87,69 %.
tuntutan
Instalasi hanyalah
174
Untuk
meningkatkan relevansi kemampuan
tuntutan
dunia
menggambarkan
kerja, maka
lulusan
kurikulumnya
kemampuan-kemampuan
yang
dengan
harus
dapat
dipersyaratkan
dunia kerja.
Disarankan
agar diadakan perubahan atau penyesuaian ku
rikulum dalam arti
- penyesuaian
:
bahan
pengajaran dengan
tuntutan
dunia
kerja.
- penyesuaian organisasi kurikiilum dengan tuntutan dunia kerja.
6.2. Dari
studi
dokumen
Kurikulum
1984
Sekolah
Menengah
Kejuruan Tingkat Atas, khususnya buku Landasan,
Program
dan Pengembangan, yang diungkapkan dalam Bab III,
dapat
disimpulkan bahwa :
- Pendidikan
Menengah
Kejuruan
merupakan
pendidikan
okupasional (occupational education) yang berorientasi pada
lulusan yang dapat memenuhi persyaratan
jabatan
di dunia kerja.
- Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah untuk dapat memberikan
sebagai
bekal kemampuan siap kerja
kepada
siswa,
tenaga kerja tingkat menengah
sesuai
dengan
persyaratan demikian
yang
dituntut
Pendidikan
pendidikan
dunia
Menengah
kerja.
Kejuruan
Dengan merupakan
yang berdasarkan kompetensi (competency
-
based education).
Apabila
buku
Landasan,
Program
dan
Pengembangan
175
Kurikulum
1984
dikemukakan
Besar
telah
menggariskan
di atas, maka seyogyanya
Program
seperti
buku
yang
Garis-garis
Pengajaran (GBPP) Kurikulum
1984
SMKTA
juga secara konsisten mendasarkan atas konsep tersebut.
Agar
adanya
Landasan
konsistensi
antara
GBPP
dengan
Buku
Program dan Pengembangan Kurikulum 1984
maka disarankan
- Program
SMKTA
:
Pilihan
yang
khusus
diorientasikan
kepada
pemenuhan persyaratan jabatan yang ada di dunia kerja, harus berisikan kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan
tuntutan
dunia kerja yang diuraikan dalam Bab IV
dan
sub bab 5.2.
- Organisasi
bahan
pengajaran
yang
didasarkan
atas
kemampuan yang dibutuhkan tadi dilakukan dengan paket-
paket
pelajaran
sejalan
dengan
pekerjaan-pekerjaan
yang dipersyaratkan oleh jabatan yang dimaksud. 6.3. Kompetensi
dapat
kemampuan
untuk
didefinisikan melakukan
tugas
pengetahuan,
keterampilan
untuk
menyelesaikan suatu tugas,
dapat
dan
sebagai
sikap
penguasaan
atau
pemilikan
serta
kemampuan
sesuai
dengan
persyaratan jabatan.
Berdasarkan dimiliki
hasil
oleh
penelitian ketiga aspek
instalatur
listrik
yang
dibuktikan
harus dengan
performansi perilaku sebagai berikut :
Pertama,
pemilikan
pengetahuan
dari
instalatur
dibuktikan dengan kemampuan menjelaskan dalam teori
dan
176
teknik
listrik
instalasi
yang
diungkapkannya
dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan (verbal performance).
Kedua, pemilikan ketrampilan manual (ketrampilan dibuktikan
fisik)
melalui kegiatan tugas-tugas pekerjaan
yang
diselesaikannya tahap demi tahap (physical performance).
Ketiga, pemilikan nilai dan sikap dibuktikan dengan cara
kerja
prosedural
dengan
hasil
kerja
yang
memenuhi
standard serta rapih (attitudinal performance).
Ketiga
aspek
di atas merupakan
penilaian
(behavioral
performance) dari instalatur listrik.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
lulusan STM, calon instalatur listrik, dapat melalui
demonstrasi
performansi
perilaku
kompetensi dievaluasi (behavioral
performance) yang dapat diobservasi dan dapat diukur.
Demikian bentuk
pula tujuan pengajaran dapat dinyatakan perilaku (behavioral objectives) yang
observasi
satu
dan
diukur, dimana hal ini
ciri dari pendidikan yang
dalam
dapat
merupakan
berdasarkan
di
salah
kompetensi
(competency-based education).
Selanjutnya
disarankan
menyadari
bahwa
agar
ia
siswa
diharapkan
mengetahui untuk
dan dapat
mendemonstrasikan kompetensinya sampai pada tingkat yang ditetapkan.
Agar
tujuan
kompetensi siswa,
didasarkan
yang maka
pengajaran
dapat proses
dalam
bentuk
didemontrasikan
dapat
belajar-mengajar
atas kecepatan belajar
pengusahaan
dicapai
seyogyanya
masing-masing
siswa
177
(self
paced-learning),
sehingga
proses
pembelajaran
mengarah kepada pengembangan dan peningkatan individu. Dalam
kondisi yang ada sekarang, di mana jam
setiap
minggu
untuk
masing-masing
pelajaran
semester
telah
ditetapkan secara pasti, maka untuk mengurangi perbedaan hasil
belajar
seleksi
masuk
kesamaan
yang
menyolok
ke sekolah
kemampuan
di
antara
kejuruan
siswa,
untuk
awal siswa (entry
maka
mendapatkan
behavior)
dapat
diharapkan
dapat
dijadikan salah satu alternatif.
6.4. Kalau
performansi
didemonstrasikan,
dari lulusan yang dapat
diklasifikasikan
dalam
tiga
aspek seperti yang diuraikan dalam sub bab 6.3 yaitu : - performansi verbal (verbal - performance), - performansi fisik (physical - performance),
- performansi sikap (attitudinal - performance),
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
performansi
perilaku
(behavioral - performance) dapat dibentuk oleh : - kemampuan
intelektual
(kognitif)
yang
dapat
ditunjukkan oleh performansi verbal,
- kemampuan manual (psikomotor) yang
dapat
ditunjukkan
oleh performansi fisik,
- pemilikan
nilai
dan
sikap
(attitude/afektif)
yang
dapat ditunjukkan oleh performansi sikap.
Apabila
hasil
(performance pembelajaran
belajar
berorientasi
objectives
behavior),
anak didikpun disarankan
pada
performansi
maka agar
proses didasarkan
atas tiga hal di atas,
- Pembelajaran
kemampuan
kognitif,
berfikir.
peningkatan dalam
yaitu :
untuk
Prinsip
kemampuan
buku
dapat
pembelajaran
berfikir telah
Landasan,
meningkatkan
Program
untuk
dinyatakan
dan
di
Pengembangan
Kurikulum 1984 SMKTA, yaitu dengan konsep keterampilan
proses
(process
skill), maka seharusnya
konsep
dapat direalisasikan dalam pelaksanaan proses
ini
belajar
mengajar.
- Pembelajaran
melakukan
psikomotor,
tugas-tugas
agar
dalam
anak
didik
pekerjaan
terampil
yang
sesuai
dengan persyaratan jabatan, dan
- Pembelajaran tanggung
afektif
jawab
dikemukakan
mengandung
sosial dan kreativitas
pada
diharapkan
yang
dapat
sub
bab
3.2,
nilai-nilai seperti
sehingga
mendemonstrasikan
siswa
"attitudinai
performance" yang sesuai dengan tuntutan jabatan
juga
harus
diartikan
sebagai
tuntutan
yang
yang
masyarakat,
khususnya masyarakat konsumen tenaga listrik.
6.5. Di dalam kejuruan
jabatan,
pengembangan
kurikulum
yang berorientasi pada
maka
menjadi penting,
- memberikan
uraian
tugas
pendidikan pemenuhan
(job/task
menengah
persyaratan
description)
karena :
arahan
dan
dasar
pengembangan
materi
pengajaran,
- memberikan arahan tentang urutan
materi pengajaran,
179
- merupakan
kriteria bagi evaluasi
performansi
siswa,
dan juga,
- merupakan dasar bagi pengembangan tujuan pengajaran. Berdasarkan atas kesimpulan teoritis di atas,
maka dapat
disarankan
pendidikan
kejuruan
agar
pengembangan
seyogyanya
kurikulum
didasarkan atas uraian
tugas
uraian pekerjaan serta uraian jabatan yang ada di
dan
dunia
kerja sejalan dengan arahan atau pedoman yang
tercantum
dalam buku Landasan, Program dan Pengembangan
Kurikulum
1984
SMKTA, bahwa Pendidikan Menengah
pendidikan
yang
Kejuruan
berorientasi pada lulusan
yang
adalah dapat
memenuhi persyaratan jabatan di dunia kerja.
6.6. Hasil
studi
terhadap Struktur Program
Kurikulum
1984
SMKTA dapat disimpulkan bahwa :
- Dari
dua kelompok mata pelajaran dalam Program
kelompok
Mata
mempunyai
Pelajaran
kaitan
dengan
Dasar
Umum
kemampuan
Inti,
(MPDU)
tidak
kejuruan
dari
kelompok
Mata
lulusan.
- Dari
sepuluh
mata
pelajaran Kejuruan
dalam
Pelajaran
Dasar
(MPDK)
pelajaran
yang
instalatur,
yaitu mata pelajaran :
tidak mendukung
1.
Matematika
2.
Bahasa Inggris
3.
Koperasi dan Manajemen
4.
Fisika
ada
langsung
lima
mata
kemampuan
180
5.
Kittiia.
Lima mata pelajaran lainnya dari kelompok MPDK,
yaitu
mata pelajaran :
dapat
1.
Bahan-bahan Listrik
2.
Kerja Bangku Listrik
3.
Instalasi Listrik
4.
Teknik Listrik
5.
Gambar Teknik,
dinilai kesesuaian bahan
penga jaranxiya
dengan
tuntutan dunia kerja.
Dari dalam
tujuh mata pelajaran, hanya enam mata kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
mata pelajaran
yang
(MPK),
yaitii
:
1.
Instalasi Rumah
2.
Instalasi Listrik Koaiersial
3.
Instalasi Motor-motor Listrik
4.
Perencanaan Instalasi Listrik
5.
Teknik Penerangan Listrik
6.
Jaringan Distribusi,
dapat
pelajaran
dinilai
kesesuaian
bahan
pengajarannya
dengan tuntutan dunia kerja.
Mata pelajaran Pengalaman Kerja Lapangan, tidak
dapat
dinilai kesesuaian bahan pengajarannya dengan tuntutan
dunia kerja karena di dalam GBPP Kurikulum 1984 SMKTA, tidak
terdapat
uraian
pelajaran tersebut.
bahan
pengajaran
bagi
mata
181
- Dengan demikian, pelaksanaan Studi Relevansi Kurikulum 1984
SMKTA Program Studi Listrik Instalassi
Tuntutan
Dunia
kesesuaian
Kerja
bahan
pelajaran
dalam
difokuskan
pengajaran
terhadap
kepada
dari
GBPP Kurikulum 1984
penilaian
sebelas
SMKTA,
mata
Program
Studi Listrik Instalasi.
Mata pelajaran. tersebut, yaitu : 1.
Bahan-bahan Listrik
2. Kerja Bangku Listrik
Dari
dengan
3.
Instalasi Listrik
4.
Teknik Listrik
5.
Gambar Teknik
6.
Instalasi Rumah
7.
Instalasi Listrik Komersial
8.
Instalasi Motor-motor
9.
Perencanaan Instalasi Listrik
Listrik
10.
Teknik Penerangan Listrik
11.
Jaringan Distribusi.
hasil analisis kesesuaian antara bahan
tuntutan
dunia
kerja
pengajaran
yang diuraikan dalam sub
bab 5, dapat disimpulkan bahwa :
- Persentasi
mata
kesesuaian bahan pengajaran
pelajaran
kesesuaianuya 61,57 %,
(MPDK
dengan
dan
tuntutan
dari
MPK)
yang
dunia
kerja
sebelas
dinilai adalah
sedangkan bahan pengajaran yang diperhitung
kan mendukung kompetensi instalatur adalah 26,12 %.
182
Dengan demikian, secara keseluruhan
yang mendukung 61,57 %
+
Dengan dalam
performansi
26,12 %
=
berpegang pada GBPP
Kurikulum
bahan
pengajaran
instalatur listrik adalah
87,69 %.
pengelompokan 1984
SMKTA,
mata
pelajaran
lima
di
antara
sebelas mata pelajaran tersebut, yaitu : 1.
Bahan-bahan Listrik
2. Kerja Bangku Listrik
termasuk
3.
Instalasi Penerangan
4.
Teknik Listrik
5.
Gambar Teknik,
kelompok
MPDK,
pelajaran
memiliki
pengajaran
dengan
tinggi
di mana masing-masing
persentasi
tuntutan dunia
mata
kesesuaian
bahan
kerja
cukup
(paling rendah 82,34 %, yaitu
yang
mata
pelajaran
Teknik Listrik, dan persentasi rata-rata 94,32 %).
Dengan
demikian
pengajaran dasar
dapat
kejuruan
disimpulkan
dalam
kejuruan
mendukung
dalam
tugasnya
listrik
kelompok
bahwa mata
performansi sesuai
bahan
pelajaran instalatur
dengan
dipersyaratkan dunia kerja.
Selanjutnya, enam mata pelajaran lainnya, yaitu : 1.
Instalasi Rumah
2.
Instalasi Listrik Komersial
3.
Instalasi Motor-motor Listrik
4.
Perencanaan Instalasi Listrik
5.
Teknik Penerangan Listrik,
dan
yang
183
6. Jaringan Distribusi,
termasuk
secara
kelompok
eksplisit
Program
dan
MPK
dalam
dinyatakan
Pengembangan
berorientasi
kepada
Program
dalam
Pilihan
buku
Kux-ikulum
pemenuhan
yang
Landasan,
1984
tuntutan
SMKTA,
jabatan
di
dunia kerja.
Persentasi
kesesuaian bahan pengajaran
masing-masing
mata pelajaran dengan tuntutan dunia kerja
bervariasi
antara 0 % (mata pelajaran Teknik Penerangan dan
100
%
(mata
pelakaran
Instalasi
Listrik)
Motor-motor
Listrik dan Perencanaan Instalasi Listrik).
Persentasi
Pilihan
kesesuaian bahan pengajaran
dengan
tuntutan
dunia
pada
kerja
Program
rata-rata
84,42 %.
Persentasi yang lebih rendah ini diakibatkan oleh mata
pelajaran yang mempunyai
paling rendah, 1.
persentasi
dua
kesesuaian
yaitu :
Instalasi Listrik Komersial 58,33 %,
2. Teknik Penerangan Listrik
0 %.
Apabila bahan pengajaran dari mata pelajaran Instalasi Listrik
Komersial yang sesuai dengan
kerja dimasukkan
ke dalam mata
Rumah,
sisanya
kemudian
tuntutan
pelajaran
dihilangkan
dunia
Instalasi
bersama-sama
dengan mata pelajaran Teknik Penerangan Listrik,
maka
persentasi rata-rata menjadi 98,72 %.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa keempat
mata
184
pelajaran kejuruan,
yaitu :
1.
Instalasi Rumah
2.
Instalasi Motor-motor Listrik
3.
Perencanaan Instalasi Listrik,
4.
Jaringan Distribusi,
dan
sepenuhnya sesuai dan mendukung pex-formansi instalatur listrik yang dituntut dunia kerja. Bertitik
tolak
disarankan bahwa
a. Mata
dari uraian yang terakhir ini,
dapat
:
pelajaran Teknik Penerangan Listrik,
dengan
sebagian
pelajaran sesuai
bahan
pengajaran
bersama
dari
Instalasi Listrik Komersial
dengan tuntutan dunia kerja,
mata
yang
tidak
dihapus
dari
GBPP Kurikulum 1984 SMKTA.
b. Sejalan
dengaxi
adanya
uraian pada sub
bab
5.2
tentang
tuntutan penambahan bahan pengajaran,
maka
pada beberapa mata pelajaran baik MPDK maupun
MPK,
perlu
yang
penambahan
bahan
pengajaran
seperti
diuraikan pada sub bab 5.2 tersebut.
c. Sejalan
dengan
uraian pada sub
pengorganisasian
pelajaran
kurikulum,
bab
maka
5.3
tentang
keempat
kejuruan yang diungkapkan
mata
tei'akhir
ini
dapat direorganisasi ke dalam paket-paket pelajaran
sepei'ti
yang
yaitu
ke
berikut
:
1.
digambar-kan
dalam
dalam
paket-paket
gambar
pelajaran
Instalasi Listrik Penerangan
no.
5
sebagai
185
2.
Instalasi Listrik Tenaga
3. Jaringan Distribusi 4.
Praktek Kerja Lapangan,
dengan dasar pemikiran bahwa : 1. Instalasi
Listrik Penerangan tidak
hanya
akan
meliputi mata pelajaran : -
Instalasi Rumah
- Instalasi Listrik Komersial,
dan
- sebagian Perencanaan Instalasi Listrik, melainkan
juga
meliputi
instalasi
listrik
penerangan bagi pabrik-pabrik. 2. Instalasi
Listrik
Tenaga
tidak
hanya
akan
meliputi mata pelajaran : -
Instalasi Motor-motor Listrik,
dan
- sebagian Perencanaan Instalasi Listrik,
melainkan
juga dapat meliputi
instalasi
gardu
hubung atau instalasi trafo.
3. Jaringan
Distribusi
tegangan
rendah
akan
dan
meliputi
jaringan
menengah,
termasuk
pemeliharaan dan perawatannya.
6.7. Penelitian
ini
hanya
kemampuan-kemampuan SMKTA
jabatan
beserta
yang
menyangkut
studi
yang ada dalam GBPP Kurikulum
pengorganisasiannya
ada
relevansi
di dunia kerja
dengan
yang
1984
tuntutan
nyata.
Dengan
demikian yang dimaksud dengan kurikulum dalam tesis hanya
menyangkut
sebagian kecil
dari
ar-ti
ini
kurikulum
186
yaitu
berupa
bahan pengajaran dan
organisasinya,
tidak menyangkut sama sekali tentang pelaksanaan
dan
proses
belajar mengajar di sekolah.
Untuk dapat melengkapi hasil penelitiaxi, maka disarankan
agar
hasil
penelitian
studi
ini
lanjutan,
dapat
dijadikan
khususnya yang
dasar
untuk
berkaitan
dengan
proses pembelajaran anak didik di sekolah kejuruan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
yang