PERANAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL (SUATU STUDI PADA INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN BUAH PALA DI KABUPATEN KEPULAUAN SITARO) Oleh : Chris Peter Gumunggilung ABSTRAKSI Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pemerintah daerah terhadappengembangan industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam hal meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kualitas mutu/kualitas produk dan mengatur strategi pemasaran.Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode yang umumnya digunakan pada pendekatan kualitatif yaitu observasi, wawancara mendalam (in depth interview). Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam hal meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan mutu/kualitas produk, sudah dilakukan dilihat dari beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah, sedangkan dalam hal strategi pemasaran masih kurang diperhatikan dilihat dari kurangnya program dalam hal pemasaran.
BAB I PENDAHULUAN Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah.Peranan industri kecil terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran.Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, industri kecil terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengembangkan sektor industri kecil.Selain berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian daerah, industri kecil juga dapat membantu mengembangkan ketrampilan sumber daya 1
manusia (SDM) sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi. Untuk itu pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengembangkan potensi yang ada,baik dari sektor sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDA) yang kedepannya diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Buah pala adalah salah satu komoditas unggulan kabupaten kepulauan sitaro, pala yang tumbuh di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah jenis Myristica Fragrans yang memiliki kualitas dan produktifitas tinggi.Sehingga, biji dan fuli pala dari Sitaro merupakan salah satu yang terbaik di dunia.Tanaman pala di Sitaro sendiri, konon berasal dari Kepulauan Banda yang masuk melalui hubungan dengan Kerajaan di Ternate.Dulu, para leluhur orang Sitaro sering berlayar ke Ternate untuk menjual hasil bumi berupa kelapa (kopra).Ketika pulang mereka membawa bibit pala.Dari aktifitas inilah pala menjadi komoditas andalan kabupaten kepulauan sitaro hingga sekarang. Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik.Luas penanaman pala dalam 1 ha dapat meliputi sebanyak 156 pohon. Tanaman ini, sudah mulai berbuah pada usia 7 tahun. Dan jika sudah produktif, tanaman pala dapat menghasilkan sebesar 8 kg / pohon / tahun.Sayangnya, komoditas andalan ini di kabupaten kepulauan sitaro hanya diperdagangan sebagai bahan mentah, belum sebagai bahan jadi atau setengah jadi.Pada umumnya petani menjual hasil panen yang berupa biji yang masih terbungkus dengan tempurungnya, serta fuli yang telah dikeringkan.Pengusaha pala yang ada di Sitaro, pada umumnya membeli langsung dari Petani dan menjualnya kembali ke Eksportir yang ada di Manado. Dari pengamatan sementara di lapangan,industri kecil yang ada di Kabupaten Kepulauan Sitaro masih perlu perhatian lebih dari pemerintah daerah,dalam hal ini mengenai peningkatan kualitas SDM,dan peningkatan mutu kualitas hasil industri serta pemasarannya. Sehubungan dengan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Industri Kecil (Suatu Studi Pada Industri Kecil Pengolahan Buah Pala Di Kabupaten Kepulauan Sitaro)
1.2
Rumusan Masalah Dari pernyataan di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan masalah (problem questions) sebagai berikut :
2
Bagaimana peranan pemerintah daerahdalam pengembangan industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan yaitu : Untuk mengetahui peranan pemerintah daerah terhadappengembangan industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Peranan Dalam pengertian umum, peranan dapat diartikan sebagai perbuatan seseorang atas sesuatu pekerjaan. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Peranan merupakan suatu aspek yang dinamis dari suatu kedudukan (status).Peranan merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya.Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu jelas. Tingkat kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan peranan seseorang (Sedarmayanti, 2004: 33). 2.2 Konsep Pemerintah Daerah A. Pemerintah Daerah Pembentukan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Pasal 18 UndangUndang Dasar 1945 menjadi dasar dari berbagai produk undangundang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur mengenai pemerintah daerah. Siswanto sunarno (2008:54) menjelaskan Undang-Undang tersebut antara lain : Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957, Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan terakhir Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Tujuan pembentukan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat disamping sebagai sarana pendidikan politik ditingkat lokal.
3
B. Fungsi Pemerintah Daerah Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2014 adalah: A. Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. B. Menjalankan otonomi seluas-luasnya,kecuali urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,pelayanan umum dan daya saing daerah. C. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Dimana hubungan tersebut memiliki wewenang,keuangan,pelayanan umum,pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. 2.3 Konsep Industri Kecil A. Industri Kecil Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Bahwa industri kecil adalah usaha produktif di luar usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan (Tambunan,1993:83). Menurut Sandi (1990:154) industri kecil adalah industri yang bergerak dengan sejumlah tenaga kerja dan modal kecil, menggunakan teknologi sederhana tetapi jumlah keseluruhan tenaga kerja mungkin besar karena merupakan industri rumah tangga. B. Faktor – factor Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri Proses Produksi Produksi dalam arti ekonomi mempunyai pengertian semua kegiatan yang meningkatkan nilai kegunaan atau faedah (utility) suatu benda.Ini dapat berupa kegiatan yang meningkatkan kegunaan dengan mengubah bentuk atau menghasilkan barang baru (utility of form). Dapat pula meningkatnya kegunaan suatu benda itu karena adanya kegiatan yang mengakibatkan dapat berpindahnya pemilikan suatu benda dari tangan seseorang ketangan orang lain.(Sriyadi, 1991:6) Proses produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor adalah sebagai berikut: 4
1. Faktor produksi alam, faktor ini merupakan faktor produksi pokok yang paling penting dalam rangka persiapan, pengadaan dan pengembangan industri kecil. 2. Faktor produksi tenaga kerja, faktor ini yang paling penting adalah sumber daya manusia. 3. Faktor produksi modal, faktor ini berupa modal tetap seperti gedung, mesin, alat - alat dan modal kerja yang paling penting. 4. Faktor produksi kemampuan berusaha, faktor ini sangat tergantung pada kualitas SDM. A. Bahan Baku Menurut Mulyadi (1986 : 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain. B. Modal Dalam ilmu ekonomi , istilah capital (modal) merupakan konsep yang pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaanya dan aliran pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan atau perkembangan . C. Pemasaran Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. D. Teknologi Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). E. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah kekuatan dan atau suatu kemampuan yang dimiliki oleh suatu manusia untuk melakukan kerja.Kerja merupakan suatu kegiatan yang secara sadar
5
dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan hidup.Dalam pengertian kerja ini adalah kerja fisik dan non fisik, yang hasilnya dapat berupa benda material maupun non material. (Daljoeni,1992:52) F. Fasilitas Transportasi Transportasi meliputi darat, air, dan udara yang kesemuanya sangat diperlukan bagi berlangsungnya sebuah industri.Ini bertalian dengan dua hal yaitu usaha mendatangkan bahan mentah dan usaha memasarkan hasil produksi. Ketersediaan sarana prasarana transportasi akan memperlancar perpindahan arus barang, benda, makhluk hidup dari satu tempat ke tempat yang lain. G. Pendapatan Pendapatan adalah hasil yang diperoleh manusia setelah mereka melaksanakan aktivitas kerja.Bentuk pendapatan dapat bermacam - macam sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh penduduk.Di mana orang yang bekerja mengharapkan adanya upah atau imbalan dari orang yang memberikan pekerjaan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode kulitatif, yaitu suatu penelitian kontekstual menjadikan manusia sebagai instrument, dan disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat kualitatif. Menurut Mogdan dan Tatlor (Moleong, 200:3) merupakan prosedur meneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. 3.2 Fokus Penelitian Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah peranan pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro khususnya industri kecil pengolahan buah pala, yang dapat dikaji melalui : 1. Peran Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan proses produksi industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
6
2. Peran pemerintah dalam meningkatan mutu/kualitas produk olahan buah pala di kabupaten kepulauan Sitaro 3. Peran pemerintah dalam mengatur strategi pemasaran hasil olahan buah pala. 3.3 Lokasi Penelitian Berdasarkan judul yang ada penelitian ini akan dilakukan di industri kecil pengolahan buah pala di kabupaten Kepulauan Sitaro dan di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kepulauan sitaro. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode yang umumnya digunakan pada pendekatan kualitatif yaitu observasi, wawancara mendalam (in depth interview). Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang mendalam sehingga dapat memahami bagaimana Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Industri Kecil pengolahan buah pala pada Kabupaten Kepulauan Sitaro. BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Sitaro 4.1.1 Profil Kabupaten Kepulauan Sitaro Perjalanan panjang dalam kurun waktu 45 tahun sejak aspirasi pembentukan Kabupaten Daerah Swatantra Tingkat II Kepulauan Sitaro dicetuskan di hadapan Bupati Letkol Harry Soetoyo, yang akhirnya mengkristalkan pada tahun 200 dalam temu akbar masyarakat Sitaro di Ulu Siau, kini menjadi kenyataan pada tanggal 23 mei 2007 didepan Bupati Kepulauan Sangihe Drs. Winsulangi Salindeho dan Gubernur Propinsi Sulut Drs. Sinyo Harry sarundajang. 1. Geografis a. Letak wilayah : secara geografis Kabupaten Kepulauan Sitaro terletak antara 125° 9’28”-125° 24’25” BT dan 02°4’13” - 02° 52’47” LU b. Batas wilayah : Utara : Kecamatan Tatoareng Kabupaten Kepulauan sangihe Timur : Laut Maluku Selatan : Kabupaten Minahasa Utara
7
Barat : Laut Sulawesi c. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro adalah 275,96km² atau 27,24% dari luas Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan topografi berbukit-bukit dan terdapat 2 (dua) gunung api yang akti yaitu gunung karangetang di pulau siau dan gunung ruang di pulau tagulandang. 4.1.2 Industri Kecil Industri kecil merupakan perusahaan perorangan dengan bentuk usaha paling murah, sederhana dalam pengolahannya, serta usaha tersebut dimiliki secara pribadi yang untung ruginya ditanggung pribadi(Wibowo,1988:3). Indsutri Kecil Di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang mengolah buah pala ada 9 (sembilan industri), diantaranya : 1. Industri Kecil di tatahadeng di Kelurahan Tatahadeng, mengolah buah pala menjadi Manisan Pala 2. Industri Kecil Kalea di Kelurahan Bahu, mengolah buah pala menjadi Sirup Pala 3. Industri Kecil Fruit di Kelurahan Bahu, mengolah buah pala menjadi sirup, dodol dan selai pala 4. Industri Kecil C2L di Kelurahan Tarorane, mengolah bbuah pala menjadi dodol pala 5. Industri Kecil Talawid di Kampung Talawid mengolah buah pala menjadi dodol, dan sirup pala 6. Industri Kecil Mala di Kampung Mala mengolah buah pala menjadi sirup pala 7. industri Kecil Mawar di Kampung Beong mengolah buah pala menjadi wine pala 8. Industri Kecil Anugerah di Kelurahan Tatahadeng mengolah pala menjadi manisan pala 9. Industri Kecil Claudia di Kampung Bebali mengolah pala menjadi sirup, dodol pala, permen, selai, manisan pala. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan proses produksi industri kecil Kabupaten Kepulauan Sitaro
8
Dari hasil penelitian di Kabupaten Kepulauan Sitaro,dalam upaya meningkatkan kualitas SDM pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi memiliki program pelatihan kepada masyarakat yang menjadi pelaku usaha industri kecil. Pelatihan yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri kecil yaitu dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi, dan juga terlebih khusus mengasa ketrampilannya dalam mengolah produk.Akan tetapi tidak semua pelaku industri kecil yang mendapat pelatihan. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan pelaku industri kecil pengolahan buah pala. P.D bahwa : “selama ini belum pernah ada panggilan ataupun undangan untuk mengikuti pelatihan, olahan buah pala ini di ajarkan orang tua turun temurun.” Hasil wawancara dengan F.K pelaku Industri Kecil pengolahan buah pala mengatakan bahwa : “sampai saat ini cara mengolah buah pala ini di dapat dari ibu-ibu PKK. Belum pernah ada pelatihan langsung dari pemerintah” Hasil wawancara J.W terkait pelaku Industri kecil pengolahan buah pala mengatakan bahwa : “pernah mengikuti pelatihan dan pembinaan.” Hasil wawancara dengan kepala bidang perindustrian mengatakan bahwa : “ Tiap tahun ada kegiatan pembinaan/pelatihan, dan kami melaksanakan pelatihan/pembinaan tersebut hanya pada produk unggulan saja yang dikenal masyarakat luas. Dan tahun ini (2015) ada pembinaan terhadap industri kecil dalam memperkuat jaringan klaster industri.” Dari hasil wawancara mengartikan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi telah berupaya meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia (SDM) melalui pembinaan dan pelatihan tiap tahunnya, namun keterbatasan dana sehingga tidak semua industri kecil yang dapat mengikuti pelatihan, seperti yang dikatakan kepala bidang perindustrian melalui wawancara bahwa : “ Butuh dana yang besar untuk mengikutsertakan semua industri kecil,jadi kami hanya memprioritaskan ke produk unggulan saja “
9
Dari hasil penelitian melalui wawancara bahwa peran pemerintah dalam peningkatan SDM sudah dilakukan dilihat dari upaya pemerintah melakukan pembinaan dan pelatihan. Penulis mendeskripsikan dan mengacu pada Undangundang Nomor 3 Tahun 2014 pasal 72 tentang Perindustrian menjelaskan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah untuk mewujudkan Industri kecil dan industri menengah yang : a. Berdaya saing b. Berperan signifikan dalam pengaturan struktur Industri Nasional c. Berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja dan d. Menghasilkan barang dan/atau jasa industri yang diekspor. Kemudian pasal 75 tentang pemberian fasilitas yaitu pemberian fasilitas dalam bentuk peningkatan kopetensi sumber daya manusia dan sertifikasi kompetensi, bantuan dan bimbingan teknis. Industri kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro berdasarkan hasil analisis data triangulasi metode yang dilakukan, peneliti mengemukakan pemerintah sudah mengupayakan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dampak dari program pelatihan sangat dirasakan manfaatnya terutama dalam materi pengembangan usaha dan manajemen organisasi usaha.Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan sebagian besar peserta mendapatkan materi dari para trainer tentang pengelolaan usahanya. Dan berdasarkan triangulasi teori peranan menurut Soekanto dalam bukunya Pengantar Sosiologi (2003 :243) peranan (role) adalah aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan, hal ini jelas bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sudah melakukan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku industri kecil. 5.2 Peranan pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil melalui peningkatan mutu/kualitas produk olahan buah pala Setelah di teliti, dalam upaya peningkatan mutu/kualitas dari produk olahan pala pemerintah daerah bekerja sama dengan fakultas pertanian universitas
10
samratulangi dan Balai riset dan standardisasi industri manado (Baristand) untuk memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pelaku industri kecil. Pemerintah juga memberikan bantuan modal berupa peralatan yang diperlukan oleh industri kecil, dan menurut data dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kepulauan Sitaro bahwa pada tahun 2015 ada empat mesin bantuan peralatan untuk industri kecil yang mengolah buah pala. Namun hanya dua industri kecil yang menerima bantuan peralatan, hal ini di akui oleh kepala bidang perindustrian C.F melalui wawancara bahwa : “ Sejauh ini baru dua mesin yang dapat di serahkan kepada industri kecil, yaitu industri kecil Kalea dan Claudia. Sisanya lagi rusak, jadi belum di serahkan ke industri kecil yang lain “ Dari hasil wawancara dengan pelaku industri kecil pembuat wine pala P.D mengatakan bahwa : “ Belum ada bantuan, kami sangat membutuhkan mesin pemeras, capek kalau memeras kulit luar pala secara manual dan hasilnya lebih bagus kalau pakai mesin dibandingkan dengan cara manual “ Berikut hasil wawancara dengan pelaku industri kecil A.B bahwa : “ sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah kepada kami, padahal bantuan dari pemerintah sangat kami harapkan, itulah sebabnya sudah cukup lama kami tidak memproduksi” Hasil wawancara mengartikan bahwa pemerintah kurang serius dalam mengembangkan mutu/kualitas dari produk olahan buah pala di Sitaro, hal ini dapat di lihat dari tidak di libatkannya pelaku-pelaku industri kecil lain dalam mengikuti pelatihan maupun pemberian bantuan peralatan. Terkait dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian pasal 75 menjelaskan bahwa pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 Pemerintah Daerah melakukan Pembangunan dan Pemberdayaan Industri kecil dan Industri Menengah diberikan dalam bentuk : a. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan sertifikasi kompetensi b. Bantuan dan bimbingan teknis c. Bantuan Bahan Baku dan Bahan Penolong 11
d. Bantuan mesin dan peralatan. Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dalam hal peningkatan mutu/kualitas produk sudah dilakukan, tapi tidak semua industri kecil yang menerima bantuan peralatan. Pemerintah juga berperan dalam memfasilitasi berbagai syarat produksi seperti pengemasan, higienitas, izin Dinkes, dan juga Izin BPOM. Produk yang telah dihasilkan oleh Industri Kecil Kabupaten Kepulauan Sitaro yang telah beredar sudah melalui uji BPOM.Pemerintah juga turut melakukan pengawasan, keamanan, mutu, dan gizi produk. Sesuai Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan, BPOM melakukan pengujian terhadap produk yang diedarkan dan hasil pengujian tersebut disampaikan kepada Pemerintah Daerah untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah. 5.3 Peranan pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil melalui strategi pemasaran hasil olahan buah pala Dalam pengembangannya industri kecil di Sitaro terkendala pada pemasaran produk olahan. Di Sitaro sendiri hanya ada satu kios yang memasarkan produk olahan dari buah pala, pelaku industri kecil sangat terkendala pada pemasaran produk olahan mereka, ini mengakibatkan industri kecil di Sitaro menjadi kurang produktif, hal ini di buktikanlewat wawancara dengan pelaku industri kecil yang mengatakan bahwa : “ biasanya kita memproduksi pada saat ada permintaan dari dinas perindustrian perdagangan dan koperasi untuk mengisi stand kalau ada pameran atau pesanan dari luar “ Hasil wawancara dengan pelaku industri kecil mengatakan bahwa : “ untuk pemasaran produk olahan kita hanya di rumah, jadi pembeli datang langsung ke rumah kalau mau membeli “ Dalam penelitian ini penulis juga menemukan masih banyak masyarakat terlebih khusus masyarakat di lingkungan kabupaten kepulauan Sitaro yang tidak tau akan kehadiran dari industri kecil yang mengolah buah pala di Sitaro, fakta ini penulis temukan saat mencari informasi mengenai lokasi dari pelaku-pelaku industri
12
kecil. Hal ini di buktikan dari hasil wawancara dengan masyarakat R.K yang mengatakan bahwa : “ saya kurang tau dimana yang memproduksi olahan buah pala, saya hanya melihat di pameran, tapi siapa yang memproduksi saya tidak tau “ Hasil wawancara dengan masyarakat J.B mengatakan bahwa : “ Saya sampai sudah besar begini tidak tau kalau di kampung ini ada yang membuat dodol pala, kalau manisan banyak yang buat, orang tua saya juga tau membuatnya “ Dari hasil penelitian ini penulis menarik kesimpulan bahwa peran dari pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil khususnya melalui pemasaran sangat kurang. Kurangnya program pemerintah daerah terhadap strategi pemasaran produk olahan buah pala mengakibatkan industri kecil yang mengolah buah pala di Sitaro kurang produktif dan mengakibatkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan kehadiran dari industri kecil ini di lingkungan mereka. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dideskripsikan lewat penelitian kualitatif dengan pendekatan triangulasi maka terkait dengan Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Kecil, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan proses pengolahan produksi industri kecil Kabupaten Kepulauan Sitaro Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam hal meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku Industri Kecil sudah dilakukan, dilihat dari upaya Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap pelaku Industri Kecil. Pembinaan dan Pelatihan yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri kecil yaitu dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi, dan juga terlebih khusus mengasa ketrampilannya. Tetapi belum semua industri kecil yang bisa mengikuti pembinaan dan pelatihan tersebut, hanya industri kecil yang memproduksi produk unggulan saja yang mengikuti pembinaan dan pelatihan 13
tersebut karena keterbatasan dana Pemerintah Daerah tidak dapat mengikut sertakan semua pelaku industri kecil. 2. Peranan pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil melalui peningkatan mutu/kualitas produk olahan buah pala Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro, melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dalam hal meningkatkan mutu/kualitas produk olahan buah pala sudah dilakukan dapat dilihat dari upaya Pemerintah daerah dalam memfasilitasi berbagai syarat produksi seperti pengemasan, higienitas, izin Dinkes, dan juga izin BPOM, serta memberikan bantuan berupa peralatan yang dibutuhkan oleh pelaku industri kecil. Namun belum semua industri kecil yang menerima bantuan tersebut, hanya 2 (dua) industri kecil yang menerima bantuan peralatan tersebut. 3. Peranan pemerintah daerah dalam pengembangan industri kecil melalui strategi pemasaran hasil olahan buah pala Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dalam hal mengatur strategi pemasaran masih kurang diperhatikan, dilihat dari sedikitnya program yang dilakukan oleh pemerintah daerah.Pemasaran hanya dilakukan pada saat pameran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.Kurangnya program dalam hal peningkatan strategi pemasaran mengakibatkan kehadiran industri kecil masih kurang diketahui oleh masyarakat luas. 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh Pemerintah daerah: 1. Pemerintah Daerah sebaiknya lebih memperhatikan pemberdayaan industri kecil dalam hal peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sebaiknya pemerintah daerah mengusulkan rincian dana yang diperlukan dalam program pelatihan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) agar semua pelaku industri kecil dapat mengikuti pelatihan tersebut. 2. Pemerintah Daerah sebaiknya lebih memperhatikan mutu/kualitas produk industri kecil olahan buah pala, dengan memberikan bantuan dalam bentuk modal, mesin dan peralatan yang dibutuhkan oleh semua industri kecil.
14
3. Pemerintah daerah sebaiknya lebih memperhatikan tentang pemasaran produk olahan dari industri kecil, selain di promosikan melalui pameran pemerintah juga dapat mempromosikannya melalui internet agar dapat diakses oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara, Jakarta: Penerbit Erlangga. 2003 Daldjoeni. 1992. Geografi Baru. Penerbit Alumni, Bandung. Horton, Paul B., dan Chester L. Hunt. 1993. Sosiologi, Jilid 1 Edisi Keenam, (Alih Bahasa:Aminuddin Ram, Tita Sobari). Jakarta:Penerbit Erlangga. Martani, Husein. 1993. Pengembangan Usaha Berskala Kecil di Indonesia. Analisis CSIS No.2 Soekanto, Soerjono. 2002. Pemerintah : Tugas Pokok Dan fungsi. Jakarta : Bumi Aksara Poerwaderminta, W.L.T. 2000.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Yogyakarta : PT. Lingkar Pena Sandy, I Made. 1990. Republik Indonesia Geografi Regional.Jakarta : Puri Margasari. Sastradipoera, Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 2009, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru.Jakarta : Rajawali Pers Sriyadi.1991. Bisnis Pengantar Ilmu Perusahaan Modern. Semarang: IKIP Pres Sumitro. Djoyohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Cetakan pertama, Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta
15
Thee Kian Wie, Pengembangan Kemampuan Teknologi Industri di Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia, 1997 Tim Prima Pena. 2006. Kamus Ilmiah Populer. Gitamedia Pres: Jakarta Tambunan, Tulus. 1999. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Jakarta : Salemba Empa Wibowo, Singgih. 1988. Petunjuk Mendirikan Industri Kecil. Jakarta : Swadaya
Sumber Lain : Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian http://profesormakalah.blogspot.com/2015/01/pengaruh-peranan-pemerintahdaerah.html http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/9/jhptump-a-hedwinpram-401-2-babii.pdf http://www.suarasitaronews.com/2015/02/ukm-dan-ikm-di-sitaro-terus-di-awasi.html http://akunt.blogspot.com/2012)
16