( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.netBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Field Rescarch. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian lapangan ini adalah data sampel. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian survey yakni datanya dikumpulkan dari data sampel untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian ini di gunakan untuk maksud deskriptif, yakni penelitian yang dilakukan terhadap variable mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini dibahas adalah studi tentang Aktivitas Remaja Masjid di Kecataman Tempe Kabupaten Wajo (Studi tentang Pola Pendidikan Remaja Masjid di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo), adapun pendekatan yang di gunakan penulis adalah pendekatan sosiologis, pedagogis, dan filosofis.
B. Populasi dan Sampel Metode penelitian pada dasarnya merupakan pola penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan jenisnya. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu dibicarakan berkaitan dengan jenis data yang akan dikaji dan penentuan obyek penelitiannya.
1 . Populasi Obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan data dan pengumpulan data disebut "populasi". Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, apabila semua elemen yang dalam wilayah penelitian populasi”. Definisi memberikan gambaran bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan objek akan diteliti secara keseluruhan. Semua individu menjadi sumber pengambilan sampel atau yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. I. Made Purtawan mengemukakan bahwa : “Populasi adalah seluruh data yang menjadi pusat dalam suatau ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”. Sedangkan Sutrisno Hadi mengatakan “Populasi adalah penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau univanum, populasi dibatasi sejumlah penduduk ayau individu, yang paling sedikit mempunyai sifat sama”.
Nana Sudjana juga menerangkan bahwa : “Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain”.. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dan individu-individu yang merupakan objek penelitian untuk memperoleh informasi atau data yang diinginkan.
Objek penelitian itu tentu bermacam-macam bentuknya bisa orang, benda, dan sebagainya. Berdasarkan judul Tesis ini” Aktivitas Remaja Masjid di Kec. Tempe Kab. Wajo (Studi Tentang Pola Pendidikan nilai Non Formal Bagi Remaja), maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja masjid yang ada di Kecamatan Tempe. Yang berjumlah kurang lebih 1.100 orang dari 55 masjid di Kecamatan. Tempe Kab. Wajo. Secara umum gambaran penduduk kecamatan Tempe dapat kita lihat berdasarkan jumlah Masjid yang dirinci dari setiap masjid, baik yang kelurahan/desa maupun dusun-dusun. Dan dari jumlah keseluruhan itu akan dirinci pula berdasarkan tugas yang mereka embang. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa di Kecamatan Tempe boleh dikatakan seratus persen remaja masjid mempunyai tugas dan tanggung jawab. Gambaran kejelasan tersebut dapat di lihat pada bagian lampiran dari tulisan ini. Keseluruhan jumlah remaja masjid yang tersebar dibeberapa desa dan kelurahan yang notabene mayoritas beragama Islam, maka semuanya rutin menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, apalagi jika mereka disibukkan dengan urusan yang bersifat kemasjidan. Oleh karena itu, yang menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya perhatian mereka terhadap perwujudan dan pengalaman nilai-nilai agama dalam komunitas keluarga. Akan tetapi di antara sekian banyaknya remaja masjid yang ada di Kecamatan Tempe, mayoritas mereka hidup dengan aman, tenang dan damai. Aktifitas keagamaan yang banyak di cita-citakan oleh segenap masyarakat Islam, sudah mulai nampak, meskipun belum sepenuhnya terlaksana. Tentu saja dalam kondisi seperti ini remaja masjid punya tanggung jawab untuk memberdayakan masyarakat yang berada di lingkungan tersebut terutama dalam penanaman nilai-nilai moral/budi pekerti
terutama tokoh-tokoh agama sebagai pemimpin umat sangat memegang andil yang sangat besar demi terciptanya keharmonisan dalam bertetangga dan beragama. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah : “ Sebahagian atau wakil populasi yang diteliti, teknik yang digunakan peneliti dengan cara mengambil wakil-wakil dari setiap kelompok yang ada dalam populasi, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing kelompok”. Memperoleh sampel yang tepat dengan rancangan penelitian sebenarnya memerlukan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini cukup mempengaruhi proses jalannya penelitian. Apabila penelitian betul-betul memuaskan perhatian pada objek yang diteliti serta didukung dengan informan dan responden yang memberikan informasi yang diperlukan dengan bersikap jujur sehubungan penelitian yang dilakukan sehingga turut mempermudah penelitian dan responden menghasilkan sampel yang cukup besar, maka akan memperoleh hasil yang lebih dan nyata. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Populasi adalah seluruh remaja masjid di kec. Tempe yang terdiri dari 55 masjid yang seluruhnya berjumlah 1.100 orang Pengurus Dari jumlah 1.100 orang tersebut yang dijadikan sampel adalah, 10 % dari remaja, 10 % orang dari dewan penasehat yang terdiri dari Pegawai kua, dan imam kelurahan, jadi jumlah populasi, dari 10 % x 1.100 = 110 dari remaja dan 10 orang dari imam kelurahan dan pegawai Kantor Urusan Agama. Jadi jumlah sampel yang diteliti berjumlah 110 orang secara keseluruhan. Penentuan obyek penelitian sangat penting artinya untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda-beda terhadap permasalahan yang terungkap dalam penentuan obyek tanpa suatu pembatasan akan menyulitkan peneliti. Bahkan akan sulit mendapatkan
dukungan dan prasarana yang ada, baik berkaitan dengan transportasi, tenaga maupun sarana lainnya. Olehnya itu, untuk lebih efektifnya penelitian tersebut penulis mengacu pada konsep P. Subagyo yang mengatakan: Untuk mengatasinya diperlukan tehnik sampling yaitu prosedur guna mendapatkan dan mengumpulkan karakteristik yang berbeda di dalam populasi meskipun data itu tidak diambil secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja, Dan bagian dari populasi tersebut yang dimaksud sampel.
Sampel artinya contoh. Sedangkan cara untuk mengambil atau menentukan sampel disebut sampling. Dan penelitian terhadap sampel disebut tahnik/penelitian studi sampling. Dalam penelitian, sampel yang tepat merupakan langkah awal dari keberhasilan suatu penelitian, karena dengan pemilihan sampel yang dilakukan dengan tidak benar akan menghasilkan temuan yang kurang memenuhi persyaratan. Adapun tehnik pengambilan sampel yang penulis pakai dalam tesis ini adalah tehnik snowbally, yakni pengambilan sampel dengan bantuan informan, dan dari informan inilah akan berkembang sesuai petunjuknya. Tekhnik ini penulis lakukan karena sebelumnya penulis tidak mengenal para calon responden, sehingga dengan bantuan dari informan inilah maka jumlah responden yang dikehendaki dapat terpenuhi.
C. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa tehnik yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data yang antara satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan tujuan penelitian
dan jenis data yang akan dikaji serta keadaan obyek penelitian. Dalam tesis ini penulis mengumpulkan data dengan prosedur sebagai berikut: 1. Library research (penelitian kepustakaan) yakni penulis mengumpulkan data melalui perpustakaan, baik melalui majalah, buku serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, kemudian mengutip bagian-bagian tertentu dengan cara sebagai berikut: a. Kutipan langsung: yakni dengan membaca buku-buku bacaan serta bahan literatur lainnya, kemudian mengutip pendapat tersebut lalu dipaparkan dalam tesis ini tanpa adanya perubahan sedikit pun mengenai redaksi dan maknanya. b. Kutipan tidak langsung: yaitu penulis mengutip suatu pendapat dalam bentuk uraian, sehingga terdapat perbedaan dari konsep aslinya, namun tidak mengurangi makna serta tujuannya. 2. Field Research (penelitian lapangan): yaitu suatu metode pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini digunakan tehnik-tehnik sebagai berikut: a. Observasi yaitu pengamatan di lapangan, peninjauan secara cermat yang dilakukan untuk memperoleh data yang sedang diteliti. Wawancara yaitu mengadakan penelitian dengan orang yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai obyek yang akan diteliti, baik secara individu maupun secara berkelompok terhadap tokoh masyarakat, tokoh adat, penyuluh agama, dan bahkan remaja pada umumnya. Sedangkan pengambilan data mengenai jumlah remaja masjid dilakukan pada instansi yang terkait seperti kantor Urusan Agama kecamatan Tempe. b. Angket adalah instrumen yang digunakan untuk menghimpun data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan
penelitian, baik dalam bentuk tertutup, artinya pertanyaan yang di ajukan dalam bentuk tertulis dengan menyediakan alternatif jawaban dan terbuka, artinya informan bebas memberikan jawaban karena tidak tersedia alternatif jawaban. c. Dokumentasi yakni penulis mengumpulkan data dari pengalaman yang sesuai dengan pembahasan tesis ini. D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Data-data yang didapatkan dari lapangan akan di kelolah lewat langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing (Penelitian kembali catatan-catatan dari lapangan), lewat cara ini diharapkan dapat meningkatkan mutu (realibilitas) data yang hendak diolah dan dianalisis kembali: lengkapnya pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, keajegan dan kesucian jawaban satu sama lainnya, relevansi jawaban, keseragaman satuan data. b. Koding (Usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya). Baik jawaban pertanyaan terbuka yang isinya belum ditentukan maupun jawaban pertanyaan tertutup yang isinya sudah ditentukan dan responden tinggal memilih salah satu atau lebih jawaban yang tersediah. Ada juga sistem lain yang lebih terperinci berdasarkan jenis pertanyaan yaitu: Pertanyaan yang jawabannya berupa angka, pertanyaan tertutup, pertanyaan semiterbuka, pertanyaan terbuka. 2. Analisis Data Pada langkah ini, tahap awal akan digunakan metode deskripsi guna menggambarkan keadaan obyek atau materi dari peristiwa tanpa maksud mengambil keputusan atau kesimpulan yang berlaku umum. Jadi metode ini bukan untuk pembahasan, tetapi digunakan untuk penyajian data atau informasi materi terhadap sejumlah permasalahan dalam bentuk apa adanya saja. Dengan kata lain semua data dan informasi yang berkaitan dengan
Aktivitas remaja masjid yang dikutip dari berbagai sumber akan disajikan dalam bentuk apa adanya dan deskriptif. Selanjutnya, pada tahap kedua akan digunakan metode Komparatif untuk membandingkan informasi yang satu dengan informasi lain, tentu saja yang ada relevansinya. Hal ini dimaksudkan agar lebih dapat mengungkapkan bagaimana eksistensi pola pendidikan nonformal bagi remaja. Pada tahap ketiga digunakan metode analisis, guna memilih dan mempertajam pokok bahasan lalu diproyeksikan dalam bentuk konsepsional dan menyelidiki kandungannya memjadi satu rangkaian pengertian yang bersifat terbatas. Maka untuk efektifnya kerja metode ini, penulis akan menggunakan penalaran ilmia. Dengan pola berfikir (logika) : 1. Deduktif: yaitu penulis merumuskan masalah yang dijumpai dengan bertitik tolak pada hal-hal yang bersifat umum kemudian di analisis secara sederhana untuk dijadikan suatu kesimpulan yang bersifat khusus. 2. Induktif: yaitu suatu kerangka berfikir yang dimulai dengan cara mengumpulkan fakta-fakta khusus, kemudian dari fakta-fakta khusus itu lalu ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Jadi jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research dan menggunakan pendekatan pedagogis, sosiologis, dan filosofis. Dan analisa data secara deskreptif dan penelitiannya adalah kuantitatif.