PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG SKRIPSI Disajikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh RUWI ROHIALAM 1401411481
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ruwi Rohialam
NIM
: 1401411481
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Ilmu Pendidikan
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang” adalah benar-benar hasil karya peneliti, bukan karya orang lain dan tidak menjiplak karya ilmiah orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,................. 2015 Peneliti,
Ruwi Rohialam NIM 1401411481
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Jum’at tanggal : 10 Juli 2015
Semarang, 15 Juni 2015
Mengetahui, Ketua Jurusan PGSD
Dosen Pembimbing I
Dra. Hartati, M.Pd NIP. 195510051980122001
Drs. Jaino, M.Pd NIP 195408151980031004
iii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Ruwi Rohialam, NIM 1401411481, dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang” telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, pada: hari : Jumat tanggal : 10 Juli 2015 Panitia Ujian Skripsi Ketua,
Sekretaris,
Drs. Moch Ichsan, M.Pd. NIP 195006121984031001 Penguji Utama,
Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes. NIP 195202211979032001
Penguji I,
Penguji II,
Dra. Wahyuningsih, M.Pd. NIP 195212101977032001
Drs. Jaino, M.Pd. NIP 195408151980031004
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Tirmidzi)
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
PERSEMBAHAN Skrispsi ini saya persembahkan kepada : Kedua orang tuaku “Bapak Sugiyono dan Ibu Sri Suparmi” yang tercinta. Terimakasih atas doa, dukungan, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan kepada saya tiada hentinya. Almamaterku
v
PRAKATA Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan SI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dalam penyususnan skripsi ini penulis tentunya tidak lepas dari kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Prof Dr Fathur Rokhman M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang; Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan studi; 2. Prof. Dr.Fakhruddin M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian; 3. Dra. Hartati, M. Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar penyelesaian skripsi ini; 4. Drs. Jaino, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah sabar memberikan bimbingan, arahan serta motivasi yang berharga bagi penulis; 5. Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes, Dosen Penguji utama sekaligus dosen pendamping yang telah memberikan masukan dan saran selama penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terlesesaikan dengan baik; 6. Dra. Wahyuningsih, M.Pd, Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan saran selama penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terlesesaikan dengan baik; 7. Mokhamat, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;
vi
8. Anik Dwi Wahyuni,S.Pd, guru kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian; 9. Seluruh keluarga besar SDN Pakintelan 03 yang telah membantu dalam kelancaran selama penelitian; 10. Semua
pihak
yang
memberikan
bantuan
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat penyusunan Skripsi ini, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi dan memperbaiki Skripsi ini dikemudian hari. Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin. Semarang, ................................... Peneliti
Ruwi Rohialam NIM 1401411481
vii
ABSTRAK Ruwi Rohialam. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble Berbantuan media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.Drs. Jaino, M.Pd. 366 Halaman. Berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN Pakintelan 03 kota Semarang permasalahan dalam pembelajaran IPA yang ditemukan adalah: kegiatan pembelajaran kurang mengaktifkan siswa dan kurang mengoptimalkan penggunaan media maupun penerapan model pembelajaran yang inovatif, kurang menekankan kerja siswa individu dalam suatu kelompok belajar, kurang dapat bekerja sama dalam kelompok dan hanya mengandalkan teman dalam kelompoknya saja. Permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa sehingga perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 kota Semarang? Tujuan penelitian adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 kota Semarang dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan pada setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah guru dan 30 siswa kelas V SDN Pakintelan 03. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, dan non tes. Hasil observasi keterampilan guru siklus I memperoleh skor 24,5 dengan kriteria baik. Pada siklus II memperoleh skor 30 dengan kriteria sangat baik. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan keterampilan guru. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 20 dengan kriteria cukup. Siklus II meningkat dengan skor rata-rata 24,1 dengan kriteria baik. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas siswa. Ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 60%. Kemudian meningkat pada siklus II meningkat menjadi 82%. Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa kelas VA SDN Pakintelan 03 kota Semarang pada mata pelajaran IPA. Saran bagi guru yaitu guru hendaknya menerapkan model dan media pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Kata Kunci: CD Interaktif, Kualitas Pembelajaran IPA, Model Scramble
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PRAKATA ........................................................................................................ vi ABSTRAK................................................................................................ ......... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...................................... 9 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 15 1.4 Manfaat .............................................................................................. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 18 2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 18 2.1.1 Hakikat Belajar.......................................................................... 18 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................... 19 2.1.3 Hakikat Pembelajaran ............................................................... 20 2.1.4 Kualitas Pembelajaran .............................................................. 23 2.1.5 Hakikat IPA .............................................................................. 37 2.1.6 Model Scramble ....................................................................... 42 2.1.7 Pembelajaran IPA Berbantuan Media CD Interaktif ............... 47 2.1.8 Teori belajar yang mendasari Model Scramble berbantuan Media CD Interaktif ............................................................................ 57
ix
2.1.9 Penerapan Model Model Scramble dengan Media CD Interaktif dalam Pembelajaran IPA .......................................................... 60 2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 64 2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................... 70 2.4 Hipotesis Tindakan ............................................................................ 73 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 74 3.1 Rancangan penelitian ......................................................................... 74 3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................ 77 3.3 Subjek Penelitian ............................................................................... 85 3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 85 3.5 Data danTeknik Pengumpulan Data ................................................... 86 3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 89 3.7 Indikator Keberhasilan....................................................................... 95 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian................................................................................
96
4.1.1 Pemaparan Hasil Penelitian .......................................................
96
4.1.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I pertemuan 1.................
97
4.1.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I pertemuan 2 ................
118
4.1.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1................
142
4.1.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II pertemuan 2 ...............
158
4.2 Pembahasan.....................................................................................
184
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ................................................
184
4.3 Implikasi Hasil Penelitian...............................................................
209
4.3.1 Implikasi Teoritis ......................................................................
210
4.3.2 Implikasi Praktis ......................................................................
210
4.3.3 Implikasi Pedagogis ..................................................................
211
BAB V PENUTUP.........................................................................................
213
5.1 Simpulan ........................................................................................
213
5.2 Saran ..............................................................................................
215
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
217
x
DAFTAR TABEL 3.1
Tabel Kriteria Ketuntasan Belajar ........................................................... 92
3.2
Kategori keberhasilan Keterampilan Guru dan aktivitas siswa ............ 93
3.3
Kriteria Penilaian Keterampilan Guru ................................................... 93
3.4
Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ......................................................... 93
3.5
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif ....................................... 94
3.6
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor ................................ 94
4.1
Data hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan 1 ................. 103
4.2
Data hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan 1 ...................... 108
4.3
Data hasil belajar ranah kognitif siklus I pertemuan 1 ........................... 112
4.4
Data hasil belajar ranah afektif siklus I pertemuan 1 ............................. 114
4.5
Data hasil belajar ranah psikomotor siklus I pertemuan 1 ...................... 115
4.6
Data hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan 2 ................ 125
4.7
Data hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan 2 ...................... 130
4.8
Data hasil belajar ranah kognitif siklus I pertemuan 2 ........................... 134
4.9
Data hasil belajar ranah afektif siklus I pertemuan 2 ............................. 136
4.10 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus I pertemuan 2...................... 137 4.11 Data hasil observasi keterampilan guru siklus II pertemuan 1 ............... 148 4.12 Data observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 1 ............................. 152 4.13 Data hasil belajar ranah kognitif siklus II pertemuan 1 .......................... 157 4.14 Data hasil belajar ranah afektif siklus II pertemuan 2 ............................ 158 4.15 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus II pertemuan 1 .................... 159 4.16 Data hasil observasi keterampilan guru siklus II pertemuan 2 ............... 169 4.17 Data observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 2 ............................. 174 4.18 Data hasil belajar ranah kognitif siklus II pertemuan2 ........................... 179 4.19 Data hasil belajar ranah afektif siklus II pertemuan 2 ............................ 180 4.20 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus II pertemuan 2 .................... 181 4.21 Rekapitulasi Data Siklus 1 dan 2 ............................................................ 184 4.22 Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II .................... 186 4.23 Rekapitulasi Hasil BelajarAfektif Siklus I dan Siklus II ....................... 188 xi
4.24 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotor Siklus I dan Siklus II ............... 190
xii
DAFTAR GAMBAR Bagan 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom.....
35
Bagan 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale......................................................
49
Bagan 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................
72
Bagan 3.1 Siklus PTK .......................................................................................
74
xiii
DAFTAR DIAGRAM 4.1 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 103 4.2 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ......... 109 4.3 Ketuntasan Klasikal Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 113 4.4 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus I Pertemuan 1 ........... 114 4.5 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus I Pertemuan 1 .... 115 4.6 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 .. 126 4.7 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ......... 131 4.8 Ketuntasan Klasikal Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 135 4.9 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus I Pertemuan 2 ........... 136 4.10 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus I Pertemuan 2 .... 137 4.11 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1 .. 148 4.12 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ....... 153 4.13 Ketuntasan Klasikal Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 157 4.14 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus II Pertemuan 1 .......... 158 4.15 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus II Pertemuan 1 ... 159 4.16 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 2 .. 170 4.17 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ....... 175 4.18 Ketuntasan Klasikal Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 179 4.19 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus II Pertemuan 2 .......... 180 4.20 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus II Pertemuan 2 ... 181 4.21 Diagram Perolehan Skor Keterampilan Guru .......................................... 184 4.22 Diagram Perolehan Skor Aktivitas Siswa................................................ 178 4.23 Diagram Perolehan Hasil Belajar Siswa .................................................. 185 4.24 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif ...................................................... 188 4.25 Diagram Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............................................... 189 4.26 Persentase Peningkatan Perolehan Data .................................................. 190
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Kisi- kisi Instrumen................................................................
221
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...........................
239
Lampiran 3
Data Hasil Penelitian..............................................................
312
Lampiran 4
Hasil Belajar Siklus I dan II ..................................................
355
Lampiran 5
Catatan Lapangan ...................................................................
358
Lampiran 6
Dokumentasi dan Surat-surat Penelitian ...............................
362
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah satunya memuat tentang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi patokan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari Secara lengkap disebutkan dalam standar isi (2006) bahwa mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya; (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
(3)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
1
2
masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Dalam pembelajaran IPA harus mengacu pada Standar Proses yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.41 tahun 2007 pasal 1 ayat (1) yang menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti pembelajaran menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (BSNP, 2007: 6-7). Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya memotivasi siswa agar aktif dan interaktif selama pembelajaran, misalnya dengan belajar sambil bermain sehingga penting bagi guru untuk dapat menciptakan kondisi belajar yang menunjang siswa agar tetap antusias dalam belajar. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 memuat ketentuan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
3
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Lampiran Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 menyatakan bahwa untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Dalam rangka meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah hendaknya menyediakan sarana bagi siswa, misalnya media pendidikan, buku, dan sumber lainnya serta menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Kualitas pembelajaran dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Depdiknas, 2004:7). Indikator kualitas
pembelajaran
menurut
Depdiknas
(2004:7)
adalah
perilaku
pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar siswa (student teacher’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate), materi pembelajaran yang berkualitas, kualitas media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Ketujuh indikator tersebut dapat dicapai dengan baik apabila perilaku pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar siswa (student teacher’s behavior) dapat ditingkatkan melalui praktek pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.
4
Samatowa (2011: 3) menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala alam yang disusun secara sistematis yang berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Pembelajaran IPA ditujukan untuk dapat memberikan pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan bernalar, merencanakan dan melakukan penyelidikan ilmiah, menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari untuk memahami gejala alam yang terjadi di sekitarnya. Namun penjabaran di atas tidak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, berdasarkan temuan Depdiknas (2007: 16) dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa SD kelas 1 sampai dengan kelas 6, masih minim sekali diperkenalkan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan ciri penting dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada cara berpikir ilmiah dan kerja ilmiah. Akan tetapi, pada kenyataannya siswa masih kurang dalam berpikir ilmiah dan kerja ilmiah serta cenderung masih berorientasi pada penguasaan teori dengan hafalan. Berdasarkan uraian tersebut nampak bahwa kurikulum pembelajaran IPA di sekolah dasar masih sangat perlu untuk terus dikaji, dibenahi dan dikembangkan agar dapat memenuhi tuntutan zaman sehingga dapat dipahami oleh para pelaku pendidikan dan menerapkannya dalam proses pembelajaran. Permasalahan tersebut merupakan hasil pembelajaran IPA yang belum optimal yang juga peneliti temui di SDN Pakintelan 3 Kota Semarang. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa masalah diantaranya adalah dalam
5
pembelajaran IPA yaitu dari faktor guru, guru sudah menggunakan media pembelajaran tetapi belum memaksimalkannya, seperti penggunaan LCD dalam pembelajaran di kelas. Selain itu dalam proses pembelajarannya, guru kurang menekankan kerja siswa individu dalam suatu kelompok belajar. Guru juga kurang mengemas materi pembelajaran menjadi pengalaman belajar yang bermakna agar siswa tidak mudah lupa. Sedangkan dari faktor siswa, siswa belum berani bertanya mapunpun berlomba-lomba menjawab pertanyaan, siswa juga belum dapat bekerja sama dalam kelompok dan hanya mengandalkan teman dalam kelompoknya saja. Terdapat juga beberapa siswa yang gaduh dan menggangu temannya selama pembelajaran berlangsung, Peneliti bersama dengan tim kolaborator melakukan refleksi dan masih banyak menemui kekurangan pada diri peneliti sehingga ditemukan masalah mengenai kualitas pembelajaran IPA yang masih rendah di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang. Permasalahan tersebut juga didukung dengan hasil perolehan belajar siswa. Siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang pada semester 1, hasil tes formatif IPA belum optimal. Siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yang berjumlah 30 siswa, ada 19 (62%) siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 70 sedangkan sisanya siswa yaitu 11 (38%) yang nilainya diatas KKM. Dari data yang diperoleh tersebut maka perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Permasalahan terkait kualitas pembelajaran IPA yang belum optimal tersebut merupakan masalah yang harus segera dipecahkan dan perlu dicari alternatif pemecahan
6
masalahnya agar dapat segera diperbaiki dan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang. Peneliti bersama dengan tim kolaborator menerencanakan akan menerapkan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Selain itu, selama proses pembelajaran diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan bertanya atau diskusi. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Scramble dalam pembelajaran IPA. Dengan menerapkan model pembelajaran Scramble dalam pembelajaran IPA maka guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran karena dalam pembelajaran ini siswa tidak hanya berpikir untuk memecahkan masalah tetapi juga bermain untuk mengasah otak kanan dan otak kiri, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model ini meningkat serta siswa dapat belajar dengan mandiri, aktif dan kreatif. Huda (2013: 303) berpendapat bahwa Scramble merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa, model ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kiri dan otak kanan, siswa tidak hanya menjawab soal tetapi juga menerka jawaban dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci dalam model pembelajaran ini.
7
Beberapa kelebihan ketika menerapkan model pembelajaran Scramble, antara lain: (1) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama; (2) Setiap kelompok membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama dan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang ditangani dalam dalam kelompok kooperatif; (3) Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk untuk saling belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus berpikir, mempelajari sesuatu dengan santai dan tidak membuat stress atau tertekan; (4) Selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu model Scramble juga memumupuk rasa solidaritas dalam kelompok; (5) Materi yang diberikan melalui salah satu permainan biasanya sulit untuk dilupakan; (6) Sifat kompetitif mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju (Shoimin, 2013:168). Pembelajaran dengan menerapkan model Scramble akan menjadi lebih bermakna dan optimal apabila disertai dengan media pembelajaran yang sesuai. Media pembelajaran tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang
memungkinkan
siswa
untuk
memperoleh
pengetahuan.
Media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung model Scramble adalah media CD Interaktif. Menurut Indriana (2011:116) CD interaktif merupakan media pengajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyelesaian dengan media komputer. Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka
8
secara langsung belajar dan memahami materi peng-ajaran yang disediakan. Dengan menerapkan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif dalam kegiatan pembelajaran, maka akan menjadi lebih optimal dan lebih efektif pada hasil pembelajaran IPA lainnya. Melalui media tersebut, kegiatan pembelajaran lebih menarik, materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya sehingga siswa menjadi lebih aktif di kelas dan kualitas pembelajaran IPA
dapat
meningkat. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
yang telah dilaksanakan oleh Ni Nym. Widiantari pada tahun
2013 dengan hasil penelitian menunjukkan hasil belajar IPA yang dikumpulkan dengan tes objektif dengan jumlah 30 soal. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji t independent dengan sampel tidak berkorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Scramble berbantuan media video dan model pembelajaran Konvensional (thitung =7,90; ttabel = 2,00) di mana rata-rata skor hasil belajar IPA kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Scramble berbantuan media video adalah 22,26 yang berada pada kategorisangat tinggi, sedangkan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Konvensional adalah 13,56 yang berada pada kategori cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA yang dicapai oleh kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Scramble berbantuan
9
media video lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Selain itu juga di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Haruyati pada Tahun 2013, penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Wonorejo. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus 1 yaitu 66,78 % dan pada siklus II 85%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan, pada siklus 1 yaitu 68,22% dan pada siklus II 87,5%. Hasil belajar siswa aspek kognitif mengalami peningkatan, pada temuan awal 31,22%, siklus I 71,87% dan pada siklus II yaitu 87,50%. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 1.2.1
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
umum penelitian ini adalah: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang? Masalah tersebut dapat diperinci sebagai berikut:
10
1) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang? 2) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang? 3) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang?
1.2.2
Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka alternatif tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada Kelas V SD N Pakintelan 03 Kota Semarang akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Adapun langkah-langkah model Scramble berbantuan media CD Interaktif sebagai berikut:
11
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif 1. Meneliti kelengkapan media CD interaktif 2. Memeriksa peralatan penyajian, bahan ajar dan sarana penunjang 3. Mempelajari isi program 4. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyajian 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran, topik yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilakukan di kelas.
6. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan kesana kemari yang dapat mengganggu perhatian siswa.
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa
Aktivitas Guru
1. Siswa mempersiapkan diri seperti mempersiapkan buku pelajaran dan alat tulis
1. Guru melakukan kegiatan pra pembelajaran (salam, berdo’a, presensi).
2. Siswa merespon apersepsi yang diberikan guru
2. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyan pada siswa terkait materi yang akan dipelajari. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memberikan motivasi 5. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran.
12
No
1.
Langkah-langkah Model Scramble*
Guru menyajikan materi sesuai dengan topik
Aktivitas Siswa
Aktivitas Guru 6. Guru menyajikan materi sesuai topik
6. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengerjakan tugas apabila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan Guru memberikan 7. Memperhatikan kesempatan pada aktivitas siswa masing-masing dan mengelola kelompok untuk kelas sesuai berdiskusi. rancangan pembelajaran yang telah ditentukan.
6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan soal
9. Guru membagikan laptop pada masing-masing kelompok yang di dalamnya sudah terdapat CD Interaktif untuk dipakai siswa.
7. Siswa mengerjakan soal dengan jawaban acak tersebut pada masing-masing laptop yang telah disediakan.
10. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal yang terdapat dalam CD Interaktif.
Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan
8. Siswa beradu cepat untuk menjawab soal
11. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
3.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya pada masing-masing kelompok
5.
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 4. Siswa memperhatikan apa yang ditampikan guru lewat tayangan LCD. 5. Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing.
2.
4.
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif 7. Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya 8. Memutar ulang CD interaktif pada bagian yang kurang jelas bagi siswa
7. Guru menampilkan CD Interaktf melalui tayangan LCD
8. Guru membentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 6 orang siswa
13
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa
setiap soal
6.
Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya untuk setiap soal.
7.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
8.
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat menjawab dengan jawaban yang benar.
Aktivitas Guru setiap pengerjaan soal
9. Kelompok yang sudah selesai memberikan tanda yaitu mengangkat bendera yang telah disediakan pada masingmasing kelompok.
12. Guru menunjuk kelompok yang paling cepat untuk mempresentasika n hasil diskusinya dengan melihat kelompok mana yang terlebih dahulu mengangkat bendera. 13. Guru memberikan point pada setiap kelompok yang menjawab dengan benar.
10. Siswa berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang terdapat dalam CD Interaktif Siswa mempresentasik an hasil diskusinya di depan kelas.
14. Guru membagikan lembar jawaban LKS pada masing-masing kelompok.
11. Siswa dibantu dengan guru menyimpulkan apa saja yang
16. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan apa saja yang
15. Guru memberikan reward pada kelompok yang paling banyak memperoleh point dan menjawab dengan benar.
14
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa sudah dipelajari hari ini. 12. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Aktivitas Guru sudah dipelajari hari ini. 17. Guru memberikan soal evaluasi 18. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR 19. Guru menutup pelajaran dengan salam.
1.3
TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 1.3.1 Tujuan Khusus 1.
Meningkatkan keterampilan guru kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
15
2.
Meningkatkan aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
3.
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
1.4
MANFAAT PENELITIAN Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
pada
pembelajaran IPA baik secara teoritis maupun praktis.
1.4.1
Manfaat Teoritis Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini secara teoritis dapat
memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi pembelajaran ataupun sebagai bahan referensi/pendukung penelitian selanjutya.
1.4.2
Manfaat Praktis
1.4.2.1. Bagi Guru 1) Melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat menumbuhkan kreativitas, inovasi dan motivasi guru kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang dalam melaksanakan pembelajaran IPA. 2) Sebagai sarana bagi guru untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
16
3) Meningkatkan motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berguna untuk memperbaiki masalah-masalah yang muncul selama pembelajaran. 1.4.2.2. Bagi Siswa 1) Meningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 2) Meningkatkan kecepatan berpikir siswa dalam pembelajaran IPA. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang. 1.4.2.3.Bagi Sekolah Meningkatkan
kualitas
pendidikan
yang
lebih
bermutu
menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakikat Belajar Belajar ialah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu
perubahan
tingkah
laku
yang
baru
secara
keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya (Daryanto, 2013: 2). Pengertian belajar yang dikemukakan oleh Sardiman (2011:20) yaitu perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya (Usman, 2013: 5). Sejalan pendapat Usman, belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun psikomotor (Sanjaya, 2011: 229). Sedangkan menurut Arsyad (2013 : 1) belajar adalah suatu proses rumit yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
18
19
memperoleh perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi dengan lingkungannya melalui serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya dan berlangsung sepanjang hidup. 2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Hamdani (2011: 139-145) dapat di golongkan menjadi dua macam, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor (ekstern). Faktor Intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut: (1) kecerdasan (intelegensi);(2) faktor jasmaniah atau faktor fisiologis; (3)sikap; (4) minat; (5) bakat; dan (6) motivasi. Salah satu upaya untuk membangkitkan motivasi siswa adalah memperjelas tujuan yang akan dicapai. Sanjaya (2011: 261) menyebutkan bahwa tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa, karena semakin kuat tujuan yang ingin dicapai maka semakin kuat pula minat dan motivasi siswa untuk belajar a. Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat yinggal siswa, alat-alat belajar dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu belajar. Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah
20
sebagai berikut: (1) keadaan keluarga; (2) keadaan sekolah; (3) lingkungan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi belajar antara lain: kecerdasan (intelegensi), faktor jasmaniah, sikap, bakat, motivasi. Sedangkan faktor eksternalantara lain: keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. 2.1.3.
Hakikat Pembelajaran
2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran menurut aliran humanistik adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus (Hamdani 2011:23). Menurut Sanjaya (2008: 216) mengartikan pembelajaran merupakan usaha siswa untuk mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat tindakan guru selama proses belajar. Sedangkan menurut Briggs (dalam Rifa’i, 2011: 191) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa
sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan. Winataputra (2008:1.20) menjelaskan ciri utama pembelajaran antara lainnya inisiasi, fasilitasi, peningkatan proses pembelajaran siswa dan adanya interaksi yang diprogramkan. Interaksi ini terjadi antara peserta didik dengan pendidik, siswa, media dan sumber belajar lainnya. Lebih lanjut Sanjaya (2011: 219-223) menjelaskan beberapa ciri sebuah pembelajaran, diantaranya: (1)
21
pembelajaran adalah proses berpikir; (2) proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi anak; (3) pembelajaran berlangsung sepanjang hayat. 2.1.3.2. Pembelajaran Interaktif Proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Seorang guru dibutuhkan untuk membimbing dan memberi bekal yang berguna dan dapat memberikan sesuatu yang didaktis dengan tugasnya menciptakan situasi interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan anak didik ke tingkat kedewasaannya. Ciri-ciri interaksi dalam belajar mengajar antara lain: 1) memiliki tujuan; 2) ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; 3) interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus; 4) ditandai dengan adanya aktivitas siswa; 5) dalam interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing; 6) di dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan disiplin; 7) ada batas waktu (Sardiman, 2011: 13-18). Pembelajaran akan lebih bermakna apabila ada interaksi antara guru dan siswa. Jika dalam sebuah proses pembelajaran sudah terjadi interaksi anatara guru dan siswa hal tersebut dapat menjadikan pembelajaran tersebut menjadi interaktif. Sessoms, D. (2008) menjelaskan pembelajaran interaktif sebagai berikut:
22
“Traditionally, students sit and absorb knowledge from teacher lecture and notes on the board. Interactive learning means that students are active participants in the learning process. In a learning environment that integrates the interactive board, students are focused on stimulus presented by the teacher on the interactive board and the student, either verbally or physically, interacts with the interactive board. In the definitions of Interactive Teaching, an example was given about students “dragging” words to compose a sentence that described a digital image. This is a form of interactive learning because students interact with the content through a combination of the abstract and the concrete. This type of student-centered learning follows the principles of constructivist learning, a building block of an interactive learning environment. Students are encouraged to control their learning and to construct meaning.” Berarti secara tradisional, siswa duduk dan menyerap ilmu dari pengajaran guru dan catatan padapapan. Pembelajaran interaktif berarti bahwa siswa peserta aktif dalam proses pembelajaran. Dalam lingkungan belajar yang mengintegrasikan papan interaktif, siswaterfokus pada stimulus yang disampaikan oleh guru di papan interaktif, baik lisan maupun fisik, berinteraksi dengan papan interaktif. Dalam definisipengajaran interaktif, contoh yang diberikan tentang siswa "menyeret" kata-kata untuk menulis kalimat yang menggambarkan sebuah gambar digital. Ini adalah bentuk pembelajaran interaktif karena siswa berinteraksi dengan konten melalui kombinasi abstrak dan konkret. Jenis pembelajaran yang berpusat pada siswa mengikuti prinsipprinsip pembelajaran konstruktivis, bangunan dari lingkungan belajar interaktif. Siswa didorong untuk mengontrol belajar mereka dan membangun makna. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan
23
guru untuk menciptakan suasana belajar agar siswa dapat berperan aktif di dalamnya sehingga terciptalah pembelajaran interaktif. 2.1.4. Kualitas Pembelajaran UNESCO (1996) menetapkan empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh dunia pendidikan yaitu: belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know), belajar untuk menguasai keterampilan (learning to do), belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together), belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal (learning to be). Empat pilar tersebut harus diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan baik (Hamdani, 2011: 195). Kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula (Uno Hamzah, 2010: 153). Sedangkan menurut Etzioni (dalam Daryanto, 2012: 58) kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas, mecakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian, efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran
24
seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut, dapat dikemukakan tentang aspek-aspek efektivitas belajar diantaranya sebagai berikut: (1) peningkatan pengetahuan; (2) peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5) kemampuan adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi; dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar. Menurut Depdiknas (2004) Indikator kualitas pembelajaran adalah perilaku pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar siswa (studentteacher’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate), materi pembelajaranyang berkualitas, kualitas media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berkualitas jika selama proses pembelajaran tersebut memberikan pengaruh terhadap perubahan tingkah laku baik dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan bagi siswa. Dalam penelitian ini aspek yangdiamati dan ditelitiadalahperilaku pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar siswa (studentteacher’s behavior).Alasan mengapa ketiga hal tersebut yang
25
diteliti oleh peneliti karena keterampilan guru merupakan sentral/pusat dalam pembelajaran itu sendiri. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran,
menentukan
materi
pembelajaranyang
berkualitas,
mengendalikan ilkim pembelajaran, menggunakan model pembelajaran pembelajaran dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini juga berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yaitu hasil belajar siswa rendah disebabkan kurangnya keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran masih belum terlihat. Berikut ini uraian komponen kualitas pembelajaran yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. 2.1.4.1. Keterampilan guru Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru karena profesi ini menuntut penguasaan disiplin ilmu tertentu terutama mengenai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai
ilmu
pengetahuan
lainnya.
Dengan
pemahaman
mengenai
keterampilan dasar mengajar diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Adapun keterampilan dasar guru dalam mengajar meliputi:
26
1. Keterampilan bertanya Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting bagi siswa karena pertanyaan yang baik dan terstruktur dapat memberikan dampak positif bagi siswa, antara lain: a.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar;
b.
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan;
c.
Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dihadapi;
d.
Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik dapat menuntun siswa untuk dapat menemukan jawaban yang baik pula (Usman, 2011: 74). Adapun komponen-komponen dalam keterampilan bertanya antara lain:
(1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat; (2) pemberian acuan; (3) pemusatan; (4) pemindahan giliran; (5) penyebaran; (6) pemberian waktu berpikir (Anitah, 2008: 7.8-7.10). 2.
Keterampilan memberi penguatan Penguatan adalah respon yang diberikan guru terhadap perilaku siswa yang baik, menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut. Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian,dukungann, pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah
27
laku dan penampilan siswa. Sedangkan penguatan non verbal dapat ditunjukkan dengan menggunakan mimik dan gerakan badan, gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan pemberian simbol atau benda (Anitah, 2011: 7.34). 3.
Keterampilan mengadakan variasi Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajarmengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antuasiasisme, serta penuh partisipasi(Usman, 2013: 85). Pada dasarnya, variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni; a. Variasi dalam gaya mengajar guru yang meliputi: (1) variasi suara; (2) pemusatan perhatian; (3) kesenyapan; (4) mengadakan kontak pandang; (5) gerakan badan dan mimik; (6) perubahan dalam posisi guru. b. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang meliputi: (1) kegiatan klasikal; (2) kegiatan kelompok kecil; (3) kegiatan berpasangan dan; (4) kegiatan perorangan. c. Variasi dalam penggunaan media atau alat pengajaran meliputi (1) variasi pembelajaran alat bantu yang dapat dilihat; (2) variasi alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dan; (3) variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasi (Anitah,2008: 7.40-7.47).
28
4. Keterampilan menjelaskan Usman
(2013:
88-89)berpendapat
bahwa
keterampilan
menjelaskan dalam pengajaran dapat diartikan sebagai penyajian informasi secara lisan untuk adanya hubungan sebab akibat atau sesuatu yang belum diketahui. Pemberian penjelasan merupakan aspek penting dalam kegiatan pembelajaran karena melibatkan interaksi guru dan siswa akan tetapi guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan di dalam kelas sehingga hal ini perlu untuk dibenahi. Keterampilan
memberikan
penjelasan
dapat
dikelompokkan
menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan
menyajikan
penjelasan.
Keterampilan
merencanakan
penjelasan mencakup 2 sub komponen yaitu merencanakan isi pesan (materi) dan menganalisis karakteristik penerimaan pesan. Sedangkan keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan
rencana
penjelasan
yang
sudah
baik.
Keterampilan
menyajikan penjelasan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: (1) kejelasan; (2)penggunaan contoh dan ilustrasi; (3) pemberian tekanan dan; (4) balikan (Anitah,2008: 7.55-7.58). 5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
29
mengakhiri pelajaran. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar (Usman, 2013: 91). Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran sebagai berikut: a.
Keterampilan
membuka
pelajaran
yang
meliputi:
(1)
menyampaikan langkah-langkah pembelajaran; (2) menimbulkan motivasi; (3) memberi acuan dan (4) membuat kaitan. b.
Keterampilan menutup pelajaran meliputi: (1) meninjau kembali (mereview); (2) menilai (mengevaluasi); (3) memberi tindak lanjut.
6. Keterampilan membimbing kelompok kecil Pengelolaan kelas pada dasarnya pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Agar guru dapat membimbing diskusi kelompok secara efektif ada komponen keterampilan yang perlu dikuasi guru. Keenam komponen keterampilan tersebut adalah antara lain: (1) memusatkan perhatian; (2) memperjelas masalah dan uraian pendapat; (3) menganalilis pandangan; (4) meningkatkan urunan; (5) menyebar kesempatan berpartisipasi; (6) menutup diskusi. 7. Keterampilan mengelola kelas Anitah (2011: 8.36) berpendapat keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar
30
belajar menjadi lebih optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini menekan guru untuk dapat mencegah ataupun mengembalikan terjadinya gangguan yang muncul ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif. Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul. Keterampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya gangguan yang dapat ditunjukkan dengan:(1) sikap tanggap; (2) membagi perhatian; (3) memusatkan perhatian kelompok;(4) memberikan petunjuk yang jelas menegur dan; (5) memberi penguatan. 8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan Usman (2013: 98) berpendapat bahwa mengajar kelompok kecil dan perseorangan dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengajar banyak siswa, baik itu perseorangan maupun kelompok kecil yang berkisar antara 38 orang dengan cara bertatap muka selama pembelajaran. Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perseorangan, guru harus menguasai 4 kelompok komponen keterampilan sebagai berikut: a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi b. Keterampilan mengorganisasikan c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
31
d. Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran (Anitah, 2008: 8.56-8.62). Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa keterampilan mengajar adalah kerampilan guru dalam membelajarkan siswanya dengan menggunakan bahan ajar yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan guru yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif adalah keterampilan membuka, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompk kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan menutup pelajaran. Teori-teori keterampilan belajar yang telah diuraikan diatas digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian setelah dipadukan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif untuk mengamati kekurangan dan kelebihan keterampilan guru dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, indikator keterampilan guru yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif diantaranya yaitu: (1) melaksanakan kegiatan awal pembelajaran; (2) menampilkan media CD Interaktif; (3) menjelaskan materi sesuai dengan topik; (4) membimbing menggunakan media CD Interaktif; (5) memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan cepat dan benar; (6)
32
mengelola kelas agar tetap kondusif; (7) membimbing menyusun kata acak tentang proses pembentukan tanahpada kartu jawaban; (8) membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok; (9) menutup kegiatan pembelajaran. 2.1.4.2. Aktivitas Siswa Menurut Sardiman (2011: 99-100) dalam kegiatan pembelajaran seorang guru dapat diibaratkan sebagai umpan yang bertugas menumbuhkan rasa ingin tahu siswa akan suatu hal. Hal ini menunjukkan bahwa yang seharusnya mendominasi adalah aktivitas siswa.Dalam belajar diperlukan adanya aktivitas baik yang bersifat fisik maupun mental. Kedua aktivitas tersebut haruslah saling terkait karena dapat mempengaruhi keoptimalan dalam belajar. Diedrich(dalam Sardiman, 2011: 101) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: 1. 2.
3. 4. 5. 6.
7.
Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
33
8.
Emosional activites, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik
siswa sangat menentukan pola aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses belajar baik fisik maupun mental yang merupakan satu kesatuan tidak dapat terpisahkan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, berpendapat, mengerjakan tugas tugas yang relevan, menjawab pertanyaan guru atau siswa dan bisa dengan bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Siswa melakukan aktivitas dengan tujuan memperoleh suatu pengetahuan dan pengalaman. Aktivitas siswa yang dilaksanakan dalam penerapan model Scrambleberbantuan media CD Interaktif diantaranya visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, motor activities, mental activities, emosional activites. Berdasarkan pendapat yang dikemukan Diedrich di atas, telah digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian setelah dipadukan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif untuk mengamati kekurangan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Adapun Indikator aktivitas siswa yang dibahas dalam penelitian tindakan kelas dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif diantaranya: (1) kesiapan siswa menerima pembelajaran; (2) memperhatikan penyajian materi melalui CD Interaktif; (3) menyimak penjelasan seputar materi yang dipelajari; (4) menggunakan media CD interaktif; (5) menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (6) melakukan diskusi dengan teman
34
secara berkelompok; (7) mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (8) melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran. 2.1.4.3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh oleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i dan Anni, 2011: 85). Sedangkan menurut Usman (2007: 34) hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan
guru
sebelumnya.
Benjamin
Bloom
(dalam Poerwanti,
2013:1.23-1.30) mengelompokkan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan non kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua kelompok yaitu ranah afektif dan ranah psikomotor. Hasil belajar Taksonomi Bloom 2001 (Rochmat, 2012: 4) dapat diklasifikasikan menjadi 3 ranah domain yaitu : 1. Ranah
kognitif
berhubungan
dengan
hasil
berupa
pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Di tahun 1990-an, tim ahli psikologi yang dipimpin Anderson dan Sosniak (Truschel, 2008) mengkaji kembali taksonomi Bloom dan menyusun kembali (update) taksonomi Bloom pada ranah kognitif yang dipandang relevan untuk abad-21. Hasilnya dikenal dengan sebutan revisi taksonomi Bloom. Keenam tingkatan ranah kognitif hasil dimodifikasi digambarkan dengan skema berikut.
35
Gambar 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom a. Mengingat (remembering) meliputi: menegaskan (define), meniru (duplicate), mendaftar (list), mengingat (memorize),menyebutkan (recall), mengulang (repeat), and meniru pernyataan (reproduce state). b. Memahami (Understanding) meliputi: mengklasifikasikan (classify), mendiskripsikan (describe), mendiskusikan (discuss), menjelaskan (explain), mengidentifikasi (identify), menunjukan (locate),mengenal (recognize), melaporkan (report), memilih (select), menterjemahkan (translate), and memparafrasekan (paraphrase). c. Mengaplikasikan
(Applying)
meliputi:
memilih
(choose),
mendemostrasikan (demonstrate), bermain peran (dramatize),(employ), mengilustrasikan
(illustrate),
menginterpretasikan
(interpret),
mengoperasikan (operate), menjadwal (schedule), mendesain (sketch), memecahkan (solve), menggunakan (use), and menulis (write). d. Menganalisis (Analyzing) meliputi: memberikan apresiasi (appraise), membandingkan (compare), mengkontraskan (contrast), mengkritik
36
(criticize), membedakan (differentiate), membedakan (discriminate), membedakan (distinguish), mencontohkan (examine), melakukan percobaan (experiment), menanyakan (question), menguji coba (test assemble), mengkonstruksi (construct), membuat (create), mendesain (design), mengembangkan (develop), memformulasikan (formulate). e. Penilaian (Evaluating) meliputi: mengapresiasi (appraise), berpendapat (argue), mempertahankan (defend), memutuskan (judge), memilih (select), mendukung (support), menilai (value), and mengevaluasi (evaluate). f. Mencipta
(Creating)
meliputi:
mengkombinasikan
(assemble),
mengkonstruksi (construct), membuat (create), mendesain (design), mengembangkan
(develop),
memformulasikan
(formulate),
and
menulis (write). 2. Ranah afektif berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, minat, dan emosi. Aspek yang meliputi ranah afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan
(responding),
penilaian
(valuing),
pengorganisasian
(organization) dan karakterisasi (caracteristic). 3. Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan- kegiatan atau keterampilan motorik. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan kreativitas (originality).
37
Guna mengukur ketercapaian hasil belajar, maka perlu di buat standar nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan hasil belajar siswa. Hasil belajar dapat di lihat dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam pembelajaran (Poerwanti, dkk, 2008:6.16). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa setelah ia mengalami kegiatan belajar, perubahan perilaku tersebut meliputi pengetahan, sikap dan keterampilan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji tiga ranah hasil belajar yaitu hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah hasil belajar kognitf dapat berupa data nilai hasil evaluasi yang diberikan pada siswa untuk mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Ranah afektif adalah sikap yang ditunjukkan siswa saat mengikuri proses pembelajaran. Sedangkan ranah psikomotorik dapat terlihat dari aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. 2.1.5.
Hakikat IPA
2.1.5.1. Pengertian IPA Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasainggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan erat dengan alam dapat dikatakan ilmu pengetahuan tentang alam.Menurut Samatowa (2011: 3) IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala alam yang
38
disusun secara sistematis yang berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen, Carin dan Sund dalam (Trianto, 2007: 100). IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah (Haryono, 2013: 42). Sedangkan menurut Depdiknas (2006) Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan. Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa
Indonesia
disebut
dengan
ilmu
pengetahuan
alam,
dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses dan sikap. Pertama, Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis, bentuk IPA sebagai produk antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori–teori IPA.Dalam penelitian ini IPA sebagai produk adalah teori-teori tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan yang dijelaskan oleh guru.
39
Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam, karena IPA merupakan kumpulan fakta, dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuan. Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti mengamati,
mengukur,
mengklarifikasikan,
dan
menyimpulkan.Dalam
penelitian ini IPA sebagai proses adalah siswa diajak mengamati jenis-jenis batuan yang ada dikerak bumi, proses pelapukan dan jenis-jenis tanah melalui CD Interaktif. Ketiga, ilmu pengetahuan alam sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus
dimiliki
seorang
ilmuan
dalam
melakukan
penelitian
dan
mengkomunikasikan penelitian. Sikap ilmiah itu dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan siswa pembelajaran IPA pada saat melakuan kegiatan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek dilapangan (Susanto, 2013: 167-169). Dari ketiga komponen tersebut Sutrisno (2007) menabahkan IPA sebagai teknologi. Akan tetapi, penambahan ini bersifat pengembangan dari komponen di atas, pengembangan dari aplikasi konsep dan prinsip-prinsip IPA sebagai produk. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut dalam menerapkanya dalam kehidupan seharihari. Pendidikan IPA diarah untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
40
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan tentang alam yang diperoleh melalui proses penemuan dengan cara melakukan eksperimen yang tersusun secara teratur dan sistematis yang telah diuji dengan metode ilmiah sehingga nantinya dapat diperoleh data hasil observasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.5.2. Karakteristik IPA Berdasarkan karakteristik IPA, cakupan IPA yang dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan fakta yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang berbeda. Cakupan dan proses belajar IPA disekolah memiliki karakteristik tersendiri. Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot. 2. Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara (teknik). Misalnya, observasi,eksplorasi dan eksperimentasi. 3. Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil yang kurang obyektif, sementara itu IPA memerlukan obyektivitas. 4. Belajar IPA sering kali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misal, seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis dan yang lainnya. Kegiatan tersebut kita lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan kebenaran temuan yang benar-benar obyektif (Haryono, 2013: 43-45).
41
2.1.5.3. Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA adalah melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Proses pembelajaran IPA harus memperhaikan karakteristik IPA sebagai proses dan IPA sebagai produk. IPA sebagai integrative science atau IPA terpadu telah diberikan di SD/MI dan SMP/MTs sebagai mata pelajaran IPA Terpadu dan terpisah di SMA/MA sebagai mata pelajaran ilmu Biologi, Fisika, IPA, serta Bumi dan Antariksa (Widi, 2013: 26). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diajarkan pada siswa mulai dari kelas III hingga kelas VI yang pembelajarannya melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD sebaiknya: (1) memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten melakukan berbagai pengukuran besaran fisis; (2) menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan ilmiah (hipotesis); (3) latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegitan belajar matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa alam; (4) memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif dalam kegiatan perancangan dan pembuatan alat-alat sederhana maupun penjelasan
42
berbagai gejala dan kemampuan IPA dalam menjawab berbagai masalah (Trianto, 2007: 104). Secara lengkap disebutkan dalam standar isi (2006) bahwa mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkankeberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;(2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;(3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanyahubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi danmasyarakat;(4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;(5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;(6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;(7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
2.1.6. Model PembelajaranScramble Suprijono (2012: 45-46) berpendapat model pembelajaran merupakan pola/kerangka yang digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang berdasarkan pada teori belajar yang disesuaikan dengan kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional kelas. Sejalan dengan itu model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merangcang dan melaksanakan pembelajaran (Trianto, 2007: 3). Menurut Rober B. Taylor (2001), Scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Model ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak
43
kanan dan otak kiri. Dalam model ini siswa tidak hanya diminta menjawab soal tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci dalam permainan model Scramble ini (Huda, 2011: 336). Model pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran Word Square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa nanti bertugas mengkoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat/benar. Menurut Kokom Komalasari (dalam
Iryanti
2012:
2)
berpendapat
bahwa
model
pembelajaran
Scrambleyaitu model pembelajaran yang mengajak siswamencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan konsep”. Sedangkan menurut Suyatno (dalam Iryanti 2012:2) berpendapat bahwa model pembelajaran Scramble adalah suatu metode belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sehingga siswadituntut berpikir kreatif dalam pembelajaran di dalam kelas, untuk dapat mengurutkan kata-kata dalam kunci jawaban menjadi kata yang logis”(Widiantari, 2013: vol 1 no 1). Shoimin (2014: 167) berpendapat model Scramble merupakan model pembelajaran yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf.
44
Model ini menekankan pada latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam model ini perlu adanya kerja sama antar anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berfikir kritis sehingga lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa model Scramble merupakan model pembelajaran yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban dan siswa dituntut berpikir kritis yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. 2.1.6.1. Langkah-langkah model Scramble. Langkah-langkah model pembelajaran Scramble menurut Shoimin (2013: 167-168) adalah sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan bahan dan media yang akan digunakan media pembelajaran. Media yang digunakan berupa kartu soal dan kartu jawaban yang sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa. 2) Guru menyajikan materi sesuai dengan topik. 3) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 4) Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada masing-masing kelompok. 5) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi mengerjakan soal tersebut untuk mencari jawaban yang cocok dengan soal. 6) Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan mempresentasikan jawabannya.
45
7) Guru memberikan point bagi siswa yang menjawab benar dan bagi siswa yang menjawab salah guru memberi motivasi agar tidak putus asa. Terdapat juga langkah-langkah model Scrambleyang dikemukakan oleh Huda (2013: 304-305) sebagai berikut : 1. Guru menyajikan materi sesuai dengan topik 2. Setelah selesai menjelaskan tentang materi, guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya. 3. Guru memberikan durasi tertentu untuk pengerjaan soal 4. Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru. 5. Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa. 6. Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban pada guru. Dalam hal ini, baik siswa yang selesai maupun yang tidak selesai harus mengumpulkan jawaban itu. 7. Guru melakukan penilaian, baik dikelas maupun dirumah. Penilaian dilalukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang ia kerjakan dengan benar. 8. Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar. Berdasarkan langkah-langkah model Scramble yang dikemukan oleh para ahli maka dalam penelitian ini peneliti akan menerapakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Guru menyajikan materi sesuai dengan topik.
46
2. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. 3. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya pada masing-masing kelompok. 4. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal 5. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan setiap soal. 6. Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya untuk setiap soal. 7. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point 8. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat menjawab dengan jawaban yang benar. 2.1.6.2.
Kelebihan dan Kelemahan model Scramble Berikut
akan
dijelaskan
kelebihan
dan
kelemahan
model
Scramblemenurut Shoimin (2013: 168-169) kelebihan pembelajaran yang mengggunakan model Scrambleantara lain: (1) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya; (2) setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota mempunyai keterampilan
tujuan untuk
yang
sama;
belajar
(3)
bersama
setiap dan
kelompok nantinya
membutuhkan akan
dimintai
pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang ditangani dalam dalam kelompok kooperatif; (4) model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk untuk saling belajar sambil bermain, mereka dapat berkreasi sekaligus berpikir, mempelajari sesuatu dengan santai dan tidak membuat stress atau
47
tertekan; (5) selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu model Scramble juga memumupuk rasa solidaritas dalam kelompok; (6) materi yang diberikan melalui salah satu permainan biasanya sulit untuk dilupakan. (7) sifat kompetitif mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju. Adapun kelemahan model Scramble antara lain: (1) pembelajaran ini sulit untuk merencanakannya karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar; (2) terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waku yang telah ditentukan; (3) selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan oleh guru. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka guru harus (1) membuat perencanaan pembelajaran sebaik mungkin agar dalam pelaksanaanya guru dapat mengkondisikan siswa; (2) guru perlu memenejemen waktu agar pembelajaran dapat selesai tepat pada waktunya; (3) guru dalam menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran tidak hanya terpaku pada kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran tetapi juga membuat agar pembelajaran tersebut menjadi bermakna bagi siswa.
2.1.7.
Pembelajaran IPA Berbantuan Media CD Interaktif
2.1.7.1 Keefektifan media pembelajaran Dengan memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar, ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
48
terhadap hasil belajar siswa. Untuk maksud tersebut perlu memperhatikan hal berikut: a. Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memberikan kejelasan obyek yang diamatinya. b. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan pengalaman siswa. Menurut kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkret dari pada yang abstrak. Berkaitan dengan kontinum konkret abstrak dan kaiatannya dengan media pembelajaran ada beberapa pendapat yang pertama adalah Jerome Bruner, yang mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment), kemudian belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga orang dewasa. Kemudian Edgar Dale, membuat jenjang konkret-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa lain sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan. Dalam menentukan jenjang konkrit ke abstrak antara Edgar Dale dan Bruner pada diagram jika disejajarkan ada persamaannya, namun antara keduanya sebernarnya terdapat perbedaan konsep. Dale menekankan siswa
49
sebagai pengamat kejadian sehingga menekankan pada proses operasi mental siswa pada saat mengamati objek. Di bawah ini adalah gambar kerucut pengalaman menurut Edgar Dale (Daryanto, 2012: 14) yang merupakan hubungan konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran.
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Berdasarkan gambar di atas Edgar Dale menyimpulkan bahwa, semakin konkrit siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa. Ketika penggunaan media pembelajaran lebih konkrit atau dengan pengalaman langsung maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan baik. Akan tetapi jika penggunaan media pembelajaran lebih abstrak maka
50
pesan (informasi) akan sulit diterima oleh siswa. Hal ini di perjelas oleh Arsyad (2011: 7) yang menyebutkan bahwa pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan – perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran akan memberikan dampak baik secara langsung atau tidak terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari siswa. 2.1.7.2 Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin “medius“ yang secara harfiah berarti “tengah, pengantara, atau pengantar”. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2013: 3). Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat meransang siswa untuk belajar (Hamdani, 2011: 243). Media can be defined by its tecnology, symbol systems and processing capabilities. The most obvious characteristic of a medium is its technologythe mechanical and electronic aspects that determine its functions and to some extent, its shape and other physical feature. These are characteristics that are comonly used to classify a medium such as a television, a radio ad so on. Berarti bahwa media dapatdidefinisikan sebagaiteknologi, sistem simboldan kemampuan pemrosesan. Karakteristik paling
jelas dari media
adalah aspek mekanik dan teknologi elektronik merupakan aspek yang menentukan fungsi sampai batas tertentu, bentuk dan fiturfisik lainnya. Ini adalah karakteristik yang umumnya digunakan untuk mengklasifikasikan
51
media seperti televisi, iklan radio sebagainya (Kozma Robert, vol 61 no 2 tahun 1991). Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011: 243). Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sarana perantara dalam proses pembelajaran (Daryanto, 2011: 4). Pendapat lain menyebutkan media pembelajaran adalah sarana untuk menyebarluaskan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya (Herry, 2010: 11.18). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana perantara yang bertujuan intruksional yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi pada siswa. 2.1.7.3. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan mengguanakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. 2. Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan pikiran, perasaan dan perhatian dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan bahan ajar.
52
3. Media Audio visual, sesuai dengan namanya media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Contoh media audio visual, diantaranya program video atau televisi, video, atau televisi instruksional dan program slide suara (soundslide)(Hamdani 2011:248-249). 2.1.7.4. Manfaat Media Pembelajaran Arsyad (2013: 29) berpendapat bahwa ada beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain: (1) media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian informasi pada siswa sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar; (2) media pembelajaran dapat menimbulkan motivasi siswa, untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki siswa; (3) media pembelajaran dapat menjadi sarana untuk mengatasi keterbasan ruang dan waktu. Penjelasan mengenai manfaat media pembelajaran diatas membuktikan pentingnya media dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana banyak sekali manfaat media pembelajaran yang kesemuanya mempertegas pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. 2.1.7.5. Media CD Interaktif Media pembelajaran saat ini kebanyakan menggunakan teknologi komputer, karena selain praktis juga sangat menarik bagi siswa. Media
53
pembelajaran berbasis komputer saat ini yang sedang dikembangkan adalah media pembelajaran dengan menggunakan Compack Disk (CD) Interaktif. Compack Disk (CD) merupakan sistem penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan atau disk (Sadiman,2010). Sependapat dengan Sardiman, Daryanto (2012: 44) menyatakan bahwa Compack Disk (CD) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpangannya.
Selain
ramping
keduanya
memiliki
kemampuan
menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kaset. Sedangkan interaktif untuk istilah komputer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berkaitan dengan dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dengan komputer. Menurut Indriana (2011:116) CD interaktif merupakan media pengajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyelesaian dengan media komputer. Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka secara langsung belajar dan memahami materi pengajaran yang disediakan. Prastowo (2011:330) menyebutkan bahwa CD interaktif merupakan CD yang mengkombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. CD Interaktif yang dimaksud adalah suatu alat dalam bentuk multimedia berupa keping CD yang memuat materi pelajaran, materi pelajaran tersebut dikemas dengan menggunakan program macromedia flash.
54
Kelebihan CD Interaktif menurut Prastowo (2011:332) sebagai berikut: (1) dapat menayangkan informasi dalam bentuk teks dan grafik; (2) interaktif dengan peserta didik; 3) dapat mengelola laporan atau respon peserta didik; (4) dapat mengontrol hardware media lain; (5) dapat dihubungkan dengan video untuk mengawasi kegiatan belajar peserta didik. CD Interaktif terdapat bermacam- macam jenis ada CD untuk anakanak balita yang tujuannya untuk merangsang aspek kognitif anak. Terdapat pula CD Interktif untuk pelajar CD yang isinya antara lain mengenal huruf, belajara membaca dan berhitung dan yang berisi beraneka gambar. Sedangkan untuk sekolah menengah ada CD Interaktif berbagai manata pelajaran, seperti mengenal organ tubuh manusia. Dari segi fungsi dan tujuannya CD Interaktif dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : a. CD Interaktif Company Profile b. CD Interaktif Pembelajaran c. CD Interaktif Tutorial d. CD Interaktif Simulasi e. CD Interaktif Portofolio atau CV f. CD Interaktif Katalog Product/ Product Tour g. CD Interaktif Wedding/ Invitation CD Interaktif biasanya dibuat dengan program adobe flash, adobe director, dan swishmax dan CD Interaktif mempunyai extension EXE ( Windows Executable). (https:// belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/
55
16/pengertian-cd-interaktif). Dalam penelitian ini jenis CD Interaktif yang digunakan adalah CD Interaktif pembelajaran dimana siswa dapat merespon langsung jawaban dalam CD Interaktif tersebut. Dalam CD Interaktif ini juga memuat menu-menu offline yang bisa di akses siswa yang meliputi, menu materi, kuis, Scramble dan LKS. Menu materi memuat seluruh isi materi pembelajaran yang menggabungkan video, audio dan beberapa animasi sederhana untuk menarik perhatian siswa. Kemudian pada menu kuis siswa dapat mengerjakan soal dan nantinya akan langsung mendapat respon benar atau salah atas jawaban yang dipilih serta diakhir kuis siswa dapat mengetahui nilai yang diperoleh. Pada menu Scramble siswa akan disediakan kartu soal dan kartu jawaban yang merupakan ciri dari model pembelajaran Scramble. Kemudian siswa harus menjawab soal apada kartu tersebut yang disertai dengan alternatif jawaban acak. Pada
menu
LKS
atau lembar kerja siswa,
berisi
instruksi/perintah untuk berdiskusi kelompok. Menurut Fadly (2011) langkah-langkah pembelajaran dengan media CD Interaktif sebagai berikut: 1) Tahap persiapan a.
Meneliti kelengkapan media CD interaktif
b.
Memeriksa peralatan penyajian, bahan ajar dan sarana penunjang
c.
Mempelajari isi program
d.
Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyajian
56
e.
Menjelaskan tujuan pembelajaran, topik yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilakukan di kelas.
2) Tahap pelaksanaan a.
Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan kesana kemari yang dapat mengganggu pehatian siswa.
b.
Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya
c.
Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan pembelajaran yang telah ditentukan
d.
Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengerjakan tugas apabila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan
e.
Memutar ulang CD interaktif pada bagian yang kurang jelas bagi siswa
3) Tahap tidak lanjut a.
Mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif
b.
Memberi penguatan, penjelasan tambahan terhadap materi yang telah disajikan. Jika perlu memutar kembali pada bagian-bagian tertentu.
c.
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan isi program
d.
Memberikan tugas / latihan sesuai dengan topik
e.
Memeriksa jawaban siswa Dari pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa CD Interaktif
merupakan suatu media pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran di kelas yang menyajikan materi berupa audio, video, teks, atau grafik yang dapat menarik perhatian siswa.Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti
57
menggunakan media CD Interaktif dalam pembelajaran IPA sebagai media pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat memperkuat ingatan siswa tentang materi yang disampaikan.
2.1.8.
Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Scramble dengan Media CD Interaktif Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPA dengan model
Scrambledengan
media
CD
Interaktifadalahteori
belajar
kognitifdan
teorikonstruktivisme. Teori belajar ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai keaktifan siswa daripada guru. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa. 2.1.8.3.Teori Belajar Kognitif Winataputra (2008:3.3)berpendapat bahwa teori belajar kognitif memandang bahwa belajar tidak hanya menekankan perubahan tingkah laku yang tampak, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi mental suatu hal yang tidak tampak dan bersifat kompleks. Rifa’i dan Anni (2011: 26-30) berpendapat bahwa tahap-tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget mencakup tahap sensorik, praoperasional dan operasional. Berikut penjelasan dari masingmasing tahap:
58
1. Tahap sensorik (0-2 tahun) Pada tahap ini bayi memperoleh gambaran apa yang terjadi disekitarnnya dengan menggunakan pancaindra (sensori) dan otot (motorik). Ketika dalam ini bayi berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya
dengan
menunjukkan
pola
reflektif.
Bayi
hanya
memperoleh pemahaman tentang dunia melalui pancaindra mereka dengan respon motorik mereka yang masih sederhana karena rangsangan yang mereka peroleh dari penginderaan. 2. Tahap Praoperasional ( 2-7 tahun) Pada tahap ini pemikiran anak lebih bersifat simbolis, egosentris dan intuitif, sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. Pemikiran dalam tahap ini terbagi menjadi dua sub tahap yaitu simbolik dan intuitif. 3.
Tahap Operasional Tahap Operasional terdiri dari tahap operasional konkrit dan tahap operasional formal.Pada tahap operasional konkrit (7-11 tahun) ini anak mampu berpikir menggunakan logika namun masih dengan bantuan benda konkrit. Anak sudah bisa menggolongkan suatu hal akan tetapi belum bisa memecahkan masalah yang bersifat abstrak.Tahap operasional formal (715 tahun) pada tahap ini anak sudah bisa berfikir abstrak, idealis dan logis. Anak sudah mampu menyusun rencana untuk memecahkan masalah walau disajikan secara verbal.
59
2.1.8.4. Teori Belajar Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan menamai pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri. Teori ini di kembangkan oleh Seymour Papert. Penting untuk diperhatikan bahwa kostruktivisme merupakan teori yang menggambarkan bagaimana belajar itu terjadi pada individu, berkenaan dengan apakah peserta didik itu menggunakan pengalamannya untuk memahami pelajaran atau mengikuti pembelajaran dalam membuat suatu model (Rifa’i dan Anni, 2011: 225-226). Secara sederhana konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu.Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi orang yang belajar itu membentuk pengertian. Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan kegiatan yang aktif dimana si subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya (Daryanto, 2011: 37-38). Berdasarkan uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum merancang dan melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus menguasai sejumlah teori tentang belajar.Penguasaan teori belajar tersebut dimaksudkan agar guru dapat memikirkan dan merencanakan apa yang akan diajarkan pada peserta didiknya dengan penuh rasa tanggungjawab serta sikap ilmiah.Dalam
60
penelitian ini teori yang mendukung model Scramble berbantuan media CD Interaktif diantaranya adalah teori kognitif dan konstruktivisme.
4.1.9. Penerapan Model Scramble berbantuan media CD Interaktifdalam Pembelajaran IPA Sebuah kelas dikatakan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif jika menggunakan komponen utama pembelajaran efektif ini dalam pembelajarannya. Penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dengan langkah-langkahnya sebagai berikut: No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif 1. Meneliti kelengkapan media CD interaktif 2. Memeriksa peralatan penyajian, bahan ajar dan sarana penunjang 3. Mempelajari isi program 4. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyajian 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran, topik yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilakukan di kelas.
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa
Aktivitas Guru
1. Siswa mempersiapkan diri seperti mempersiapkan buku pelajaran dan alat tulis
1. Guru melakukan kegiatan pra pembelajaran (salam, berdo’a, presensi).
2. Siswa merespon apersepsi yang diberikan guru
2. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan
61
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa
6. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan kesana kemari yang dapat mengganggu perhatian siswa.
Aktivitas Guru
3.
4.
5.
pertanyan pada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru memberikan motivasi Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Guru menyajikan materi sesuai topik
7. Memutar CD Interaktif dan Guru menyajikan mengatur materi sesuai dengan volumenya topik 8. Memutar ulang CD interaktif pada bagian yang kurang jelas bagi siswa
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 4. Siswa memperhatikan apa yang ditampikan guru lewat tayangan LCD.
6.
2.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
3.
Guru membagikan 9. Memberi kartu soal dan kartu kesempatan jawaban yang telah siswa untuk diacak susunannya bertanya dan pada masing-masing mengerjakan kelompok tugas apabila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan Guru memberikan 8. Memperhatikan kesempatan pada aktivitas siswa masing-masing dan mengelola kelompok untuk kelas sesuai berdiskusi. rancangan
5. Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing. 6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan soal
8. Guru membentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 6 orang siswa 9. Guru membagikan laptop pada masing-masing kelompok yang di dalamnya sudah terdapat CD Interaktif untuk dipakai siswa.
7. Siswa mengerjakan soal dengan jawaban acak tersebut pada
10. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
1.
4.
7. Guru menampilkan CD Interaktf melalui tayangan LCD
62
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif pembelajaran yang telah ditentukan.
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa masing-masing laptop yang telah disediakan.
berdiskusi mengerjakan soal yang terdapat dalam CD Interaktif. 11. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk setiap pengerjaan soal 12. Guru menunjuk kelompok yang paling cepat untuk mempresentasika n hasil diskusinya dengan melihat kelompok mana yang terlebih dahulu mengangkat bendera. 13. Guru memberikan point pada setiap kelompok yang menjawab dengan benar. 14. Guru membagikan lembar jawaban LKS pada masing-masing kelompok. 15. Guru memberikan reward pada kelompok yang paling banyak memperoleh point dan menjawab dengan benar. 16. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan apa saja yang sudah dipelajari
5.
Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan setiap soal
8. Siswa beradu cepat untuk menjawab soal
6.
Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya untuk setiap soal.
9. Kelompok yang sudah selesai memberikan tanda yaitu mengangkat bendera yang telah disediakan pada masingmasing kelompok.
7.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
8.
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat menjawab dengan jawaban yang benar.
Aktivitas Guru
10. Siswa berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang terdapat dalam CD Interaktif Siswa mempresentasik an hasil diskusinya di depan kelas. 11. Siswa dibantu dengan guru menyimpulkan apa saja yang sudah dipelajari
63
No
Langkah-langkah Model Scramble*
Langkahlangkah Penggunaan media CD Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble berbantuan media CD Interaktif Aktivitas Siswa hari ini. 12. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Aktivitas Guru hari ini. 17. Guru memberikan soal evaluasi 18. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR 19. Guru menutup pelajaran dengan salam.
Dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD interaktif di Sekolah Dasar guru dapat meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan materi dengan menggunakan CD Interaktif, karena dalam CD tersebut tidak hanya berisi materi pembelajaran tetapi juga berisi soal-soal yang dapat menguji sejauh mana tingkat pemahaman siswa terkait materi yang sedang dipelajari, dan juga melatih kecepatan berpikir (daya ingat) siswa dengan mengerjakan soal yang jawabannya diacak. Selain itu
guru
harus
dapat
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
menginkuirikan masalah yang relevan dengan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar IPA.Dengan mengajak siswa belajar sambil bermain dengan menggunakan model Scrambleberbantuan media CD interaktif serta pemberian kesempatan pada untuk ikut aktif dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna sehingga siswa tidak mudah lupa dan diharapkan siswa mampu mencapai nilai diatas KKM (70).
64
2.2. KAJIAN EMPIRIS Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap model pembelajaran Scramble dengan media CD Interaktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Hasil penelitian tersebut antara lain: Penelitian yang dilaksanakan oleh I Made Suryanta pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ScrambleBerbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar“. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar animasi dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (thitung = 3,18 > ttabel = 2,00; ά=0,05). Berdasarkan rata-rata hasil belajar IPA, diketahui siswa yang mengikuti model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar animasi lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (= 77,05 > = 69,21). Dengan demikian, model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar animasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V Semester I SD Gugus Yos Sudarso Denpasar Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Selanjutnya penelitian yang dilaksanakan oleh Ni Km Triana Ramadani pada
tahun
2014
dengan
judul
“Pengaruh
Model
Pembelajaran
ScrambleBerbantuan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif
65
dan statistik inferensial yaitu uji-t. Berdasarkan hasil analisis: (1) hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata (M) 21,03. (2) hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol berada pada kategori sedang dengan rata-rata (M) 13,73. (3) uji-t diperoleh (thitung= 9,125 dan ttabel= 1,671 pada taraf signifikan 5%). Hal ini berarti thitung
>
ttabel
sehingga
dapat
disimpulkan
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran Scrambleberbantuan kartu pertanyaan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD di Desa Dauhwaru Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun Ajaran 2013/2014. Selain itu penelitan yang dilaksanakan oleh A. A. Ayu Sri Vidya Artini pada
Tahun
2014
dengan
judul
“Pengaruh
Model
Pembelajaran
ScrambleBerbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t diperoleh thit = 18,58 sedangkan tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 83 adalah 2,00, sehingga thit > ttabel, yang berarti Ho ditolak (gagal diterima) dan Ha diterima. Nilai rata-rata hasil belajar IPS kelompok eksperimen adalah 77,90 > nilai rata-rata hasil belajar IPS kelompok kontrol adalah 72,14. Ini berarti,terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional di kelas V semester 1 SD Gugus Kapten Kompiang Sujana Denpasar Barat
66
tahun ajaran 2013/2014. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V semester 1 Sekolah Dasar Gugus Kapten Kompiang Sujana Denpasar Barat tahun ajaran 2013/2014. Kemudian penelitian yang menunjukkan keefektifan penggunaan model Scramble juga telah dilaksanakan oleh Tri Teguh Nani Nurifah (2014) dengan judul “Penggunaan Metode ScrambleDengan Media Benda Nyata Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wonosari Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam menggunakan metode Scramble dengan media benda nyata pada siklus I yaitu 76,8% menjadi 89,5% dan meningkat 12,7% pada siklus II dan meningkat menjadi 94,8% pada siklus III yaitu mencapai 5,3% Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan metode Scramble dengan media benda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan persentase aktivitas siswa karena guru lebih mengetahui langkah-langkah metode Scramble dengan media benda nyata dibandingkan siswa yang hanya mengikuti pembelajaran yang disajikan guru. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata observasi terhadap aktivitas guru yang mencapai 9,85 pada siklus I, 11,33 pada siklus II, dan 12,02 pada pada siklus III. Sedangkan untuk rata-rata observasi terhadap aktivitas siswa mencapai 9,6 pada siklus I, 11,18 pada siklus II, dan 11,85 pada siklus III. Selain itu terdapat penelitian yang dapat mendukung pengunaan media CD Interaktif yaitu penelitian yang dilaksanakan olehIsnaini (2011) dengan
67
judul“Keefektifan Metode Think, Pair And Share Dalam Pembelajaran Matematika Berbantuan CD Interaktif Materi Bangun Ruang Kelas V“. Hasil penelitian
diperoleh
hasil
rata-rata
keaktifan
85,10%,
hasil
rata-rat
keterampilan proses belajar 83,38%, hasil prestasi belajar kelas eksperimen 79,90% secara uji statistic adalah tuntas, ada pengaruh positif keaktifan dan keterampilan proses secara bersama terhadap prestasi belajar sebesar 52,40%, rataan prestasi belajar kelas eksperimen sebesar 79,90% dan kelas control sebesar 68,21% secara uji statistic bahwa rataan prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas control. Hasil tersebut menunjukkan pembelajaran adalah efektif. Sejalan dengan itu penelitian yang dilaksanakan oleh Yani Supriyani dan Rina Oktaviyanti pada tahun 2014 dengan judul “The Influence of Compact Disk Interactive Learning Model And Student’s Creativity Toward The Understanding of Mathematics Concept” dengan hasil penelitian sebagai berikut: “The result of the research got that there are interactive effects of Compact disk Interactive Learning media and creativity on understanding university students’ math concept. In could be seen on descriptive statistic by using SPSS that was got from ANOVA test 2x 2 (Table 4.14). In the group who have low creativity by using Compact disk Interactive Learning and in the group who have low creativity without using Compact disk Interactive Learning, have the difference average score of understanding math concept with the group who have high creativity in Compact disk Interactive Learning model with the group that using lecturing model. The university students who have high creativity will easily learn the math materials by using Compact disk Interactive Learning so that will increase understanding university students’ math concept and both of them have interaction each other. So, there are interactive effects of Compact disk Interactive Learning model and creativity on understanding university students’ math concept.”
68
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek interaktif dari media compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas pada pemahaman konsep matematika mahasiswa. Bisa dilihat pada statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS yang didapat dari uji ANOVA 2x 2 (Tabel 4.14). Pada kelompok yang memiliki kreativitas rendah dengan menggunakan compact disk pembelajaran Interaktif dan dalam kelompok yang memiliki kreativitas rendah tanpa menggunakan compact disk pembelajaran interaktif, memiliki perbedaan skor rata-rata pemahaman konsep matematika dengan kelompok yang memiliki kreativitas tinggi dalam model compact disk pembelajaran interaktif dengan kelompok yang menggunakan model yang kuliah. Para mahasiswa yang memiliki kreativitas yang tinggi akan dengan mudah mempelajari
materi
matematika
dengan
menggunakan
compact
disk
pembelajaran interaktif sehingga akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang konsep dan keduanya memiliki interaksi satu sama lain. Jadi, terdapat efek interaktif dari model compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas dalam pemahaman konsep matematika. Pengunaan media CD Interaktif juga tidak bisa lepas dari adanya pengajaran interaktif hal ini didukung dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Sessoms, D pada tahun 2008 dengan judul ” Interactive Instruction: Creating Interactive Learning Environments Through Tomorrow’s Teachers.” Dengan hasil penelitian sebagai berikut: “Interactive teaching begins with a philosophy about teaching with technology and results in a new process of interactive teaching and learning. A combination of constructivism, interactive boards, and Web 2.0 tools is one model for thinking about new ways of teaching. In this framework, both
69
students and teachers are central to process. Teachers are responsible for planning, teaching, and facilitating sequences integrated with technology. Students are responsible for constructing and demonstrating knowledge as well as collaborating with peers to create knowledge. In the planning phase, teachers reflect on what tools will enhance cognitive expansion for students such as the implementation of Web 2.0 tools that aid students in accessing and processing information. In the interactive teaching phase, teachers model uses of technology to construct knowledge and demonstrate concepts through dynamic interactions.” Pengajaran interaktif dimulai dengan filosofi tentang mengajar dengan teknologi dan hasil dalam proses baru pengajaran interaktif dan pembelajaran. Kombinasi konstruktivisme, papan interaktif, danWeb2.0 tools adalah salah satu model untuk berpikir tentang cara-cara baru mengajar. Dalam kerangka ini, para siswa dan guru merupakan proses sentral. Guru bertanggung jawab untuk perencanaan, mengajar, dan memfasilitasi urutan terintegrasi dengan teknologi. Siswa bertanggung jawab untuk membangun dan menunjukkan pengetahuan serta bekerja sama dengan rekan-rekan untuk menciptakan pengetahuan. Dalam perencanaan fase, guru merenungkan alat apa yang akan meningkatkan cakupan kognitif bagi siswa tersebut sebagai implementasiWeb 2.0alat yang membantu siswa dalam mengakses dan pengolahan Informasi. Pada tahap pengajaran interaktif, guru model yang menggunakan teknologi untuk
membangun
pengetahuan
dan
menunjukkan
konsep
melalui
interaksiyang dinamis. Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model Scramble dan media CD Interaktif efektif dalam pembelajaran
sehingga
dapat
memperkuat
penelitian
yang
berjudul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan
70
Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang “ yang dilakukan oleh peneliti.
2.3. KERANGKA BERFIKIR Berdasarkan kajian pustaka tersebut diatas, dapat diambil pokok pemikiran bahwa pembelajaran IPA di SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang hasil yang diperoleh belum optimal.Hal ini disebabkan oleh faktor guru dan siswa. Dari faktor guru, guru sudah
menggunakan media
pembelajaran tetapi belum memaksimalkannya, seperti penggunaanLCD dalam pembelajaran di kelas. Guru kurang mengemas materi pembelajaran menjadi pengalaman belajar yang bermakna agar siswa tidak mudah lupa. Selain itu dalam proses pembelajarannya, guru kurang menekankan kerja siswa individu dalam suatu kelompok belajar. Sedangkan dari faktor siswa, siswa belum berani berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan, siswa juga belum dapat bekerja sama dalam kelompok karena senang membeda -mbedakan teman sekelompoknya.Terdapat juga beberapa siswa yang gaduh dan menggangu temannya selama pembelajaran berlangsung, Dengan adanya kondisi tersebut, peneliti bersama timkolaborator merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Scrambel dengan media CD Interaktif. Dengan menerapkan model Scrambel dengan media CD Interaktif dapat membantu guru untuk dapat membantu memperkuat pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik
71
indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Tindakan perbaikan yang peneliti lakukan pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model Scrambel dengan media CD Interaktif diharapkan dapat memberikan peningkatan pada aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar siswa. Adapun alur pikir penelitian ini dapat digambarkan ke dalam bentuk bagansebagai berikut:
72
KONDISI AWAL
Kualitas pembelajaran IPA masih kurang opimal disebabkan faktor: 1. Keterampilan guru kurang optimal dalam mengemas pembelajaran menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa, guru belum mengembangkan kegiatan belajar sambil bermain, guru belum menggunakan media CD Interaktif yang menarik minat siswa untuk belajar. 2. Aktivitas siswa rendah karena belum dapat bekerja sama dalam kelompok, belum berani berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban acak, siswa belum dapat bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, rasa solidaritas kelompok yang masih kurang. 3. Hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA masil berada di bawah KKM yaitu 70.
Menerapkanmodel Scramble berbantuan media CD interaktif dalam pembelajaran IPA dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
TINDAKAN
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Guru membuka kegiatan pembelajaran Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif). Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point. Siswa bersama dengan kelompoknya mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok Guru memberikan penghargaan pada kelompok/siswa yang menjawab dengan cepat dan benar. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Kualitas pembelajaran meningkat:
KONDISI AKHIR
1. Keterampilan guru: guru sudah menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dengan permainan kartu soal dan kartu jawaban, guru sudah mengembangkan kegiatan belajar sambil bermain,guru sudah menggunakan media CD Interaktif untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. 2. Aktivitas siswa: siswa sudah bisa bekerja sama dengan kelompok, siswa berani untuk berlomba menjawab pertanyaan dengan jawaban acak,siswa sudah dapat bertanggungjawab atas segala segala sesuatu yang dikerjakan kelompok,rasa solidaritas kelompok meningkat. 3. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V meningkat yaitu sebanyak minimal 80% siswa mencapai ketuntasal belajar klasikal dan ketuntasan belajar individual dengan KKM ≥ 70
1. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model Scramble dengan media CD Interaktif meningkat sekurang kurangnya dengan kategori baik. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Scramble dengan media CD Interaktif meningkat sekurang kurangnya dengan kategori baik. 3. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V meningkat ditunjukkan dengan hasil belajar yang sudah mencapai KKM yaitu 70.
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir
73
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan
hipotesa
sebagai
berikut:
Dengan
menggunakan
model
Scrambleberbantuan CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VSD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, (2010:16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazimdilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SD Pakintelan 03 Kota Semarang maka penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:16)
74
75
3.1.1 Perencanaan Perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menentukan titik atau focus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, 2010: 1718 ). Perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menelaah Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolaborator. 2. Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. 5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, siswa, dalampembelajaran. 3.1.2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan
tindakan
adalah
pelaksanaan
yang
merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2010:18). Penelitian ini dilaksananakan dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu melaksanakan pembelajaran dengan IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Pelaksanaan
76
tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Siklus kedua dilaksanakan untuk tindakan perbaikan pada siklus pertama tetap sama dengan menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 3.1.3 Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat (Arikunto, 2010:19). Pengamat yang dimaksud adalah guru kelas yang berperan sebagai kolaborator dan juga teman sejawat. Kegiatan observasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Saat pelaksanaan observasi, peneliti berkolaborasi dengan guru yang mengampu kelas V sebagai guru mitra. Observasi tersebut bertujuan untuk mengetahui keterampilangurudanaktivitassiswa
dalam pembelajaran IPA
dengan menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif menggunakan instrumen yang telah disediakan. 3.1.4 Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (Arikunto, 2010: 19). Dalam tahap ini peneliti berdiskusi dengan tim kolaborator untuk mencermati dan mengkaji proses
77
pembelajaran meliputi, keterampilan guru aktivitas siswa melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat melihat ketercapaian indikator kinerja, mengkaji kekurangan dan kelebihan serta membuat daftar permasalahan pelaksanaan siklus pertama, peneliti bersama tim kolaborator membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
3.2.
PROSEDUR PENELITIAN
3.2.1 Siklus 1 3.2.1.1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus I pertemuan I meliputi sebagai berikut: 1) Menyusun
RPPsesuai
dengan
KD.
7.1
Mendeskripsikan
proses
pembentukan tanah karena proses pelapukan dengan menerapkan skenario pembelajaran melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 2) Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket. 3) Menyiapkan media CD Interaktif 4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa 5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis 6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilanguru dan aktivitas siswa dan hasilbelajarselama pembelajaran dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 7) Menetapkan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.
78
3.2.1.2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD
Interaktif.
Pelaksanaannya
dilakukan
selama
dua
pertemuan.
Prosedur
pelaksanaannya adalah:
A. Pertemuan 1 Pada siklus pertama pertemuan pertama, peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dengan materi proses pembentukan batuan beku beserta jenis-jenisnya. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama pertemuan pertama ini meliputi: a.
Kegiatan Inti
1.
Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya
2.
Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik yaitu proses pembentukan batuan beku beserta contoh-contohnya.
3.
Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi jenis-jenis batuan beku
4.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
5.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif).
6.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal.
79
7.
Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal
8.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
9.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif. 11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengidentifikasi sifatsifat batuan. 12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. B. Pertemuan 2 Pada siklus pertama pertemuan kedua, peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif sama seperti pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi yang berbeda yaitu proses pembentukan batuan sedimen dan malihan beserta jenis-jenisnya. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama pertemuan pertama ini meliputi: a.
Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi proses pembentukan batuan sedimen dan malihan beseta jenis-jenisnya. 2. Guru menjelaskan materi tentang proses pembentukan batuan sedimen dan malihan beserta contoh-contohnya. 3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
80
4.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif).
5.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal.
6.
Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal
7.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9.
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. 3.2.1.3. Observasi Selama pelaksanaan tindakan berlangsung peneliti bersama tim kolaborator melakukan pengamatan terhadap keterampilan
guru dalam
menggunakan model Scramble berbantuan CD Interaktif. Dalam hal ini yang mengamati adalah tim kolaborator. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu observer juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, mengamati tingkah laku siswa baik secara individu maupun kelompok. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan tugas siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian untuk melengkapi data terkait hal-hal yang berkaitan dengan kualitas
81
pembelajaran peneliti juga mencatat hal-hal yang belum terekapitulasi dalam instrumen pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa. 3.2.1.4. Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan guru dan siswa pada siklus I pertemuan I sehingga nantinya dapat diperbaiki di siklus berikutnya. 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I dengan melihat hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua. 2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I. 3. Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus I. 4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II. 3.2.2 Siklus Kedua 3.2.2.1. Perencanaan a.
Memadukan hasil refleksi dari siklus I agar pelaksanaan siklus II lebih efektif.
b.
Menyusun RPPsesuai dengan materi proses pembentukan tanah karena proses pelapukan.
c.
Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket.
d.
Menyiapkan media CD Interaktif
e.
Menyiapkan Lembar Kerja Siswa.
f.
Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis
82
g.
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilanguru dan aktivitas siswa dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
h.
Menyiapkan lembar catatan lapangan dan angket respon siswa.
3.2.2.2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan . Prosedurnya pelaksanaannya sebagai berikut: 1.
Pertemuan 1 Pada siklus II pertemuan 1 ini peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dengan materi jenis-jenis pelapukan pada batuan. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus II pertemuan 1 meliputi:
a. Kegiatan Inti 1.
Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi tentang proses pelapukan berdasarkan proses terbentuknya.
2.
Guru menjelaskan materi tentang proses pelapukan pada batuan.
3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
83
5.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal.
6.
Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal.
7.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9.
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif.
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. 11. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa. 2.
Pertemuan 2 Pada siklus II pertemuan 1 ini peneliti menerapkan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif dengan materi jenis-jenis pelapukan pada batuan. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus II pertemuan 1 meliputi: a. Kegiatan Inti 1.
Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi jenis-jenis tanah.
2.
Guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis tanah.
3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
84
5.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal.
6.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal.
7.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point
9.
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif.
10. Siswa
melakukan
percobaan
sederhana
untuk
mengetahui
komposisi tanah. 11. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. 12. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang
belum dimengerti siswa. 3.2.2.3. Observasi Selama
pelaksanaan
tindakan
berlangsung
peneliti
bersama
tim
kolaborator melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam menggunakan model Scramble berbantuan CD Interaktif. Dalam hal ini yang mengamati adalah tim kolaborator. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu observer juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, mengamati tingkah laku siswa baik secara individu
85
maupun kelompok. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan tugas siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. 3.2.2.4. Refleksi 1.
Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus II dengan melihat hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua.
2.
Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II.
3.
Membuat deskripsi peningkatan kualitas pembelajaran pada siklus kedua yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Jika hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar telah mencapai target indikator keberhasilan, maka pnelitian ini dihentikan.
3.3. SUBYEK PENELITIAN Subyek penelitian yang akanpenelitikaji adalah guru yaitu peneliti sendiridan
siswa
kelas
terdiridari18siswalakilakidan12
V
sebanyak
siswaperempuan.
30
siswa
Pelaksanaan
yang
penelitian
tindakan kelas dilakukan pada siswa Kelas V SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang Kecamatan Gunungpati Kabupaten Semarang.
3.4. VARIABEL PENELITIAN Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
86
1) Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
dengan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif. 3) Hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor kelas V SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang dalam pembelajaran IPA dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3.5.
DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.5.1. Sumber data a.
Siswa Sumber data siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang sebanyak
30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Hasil pengamatan diperoleh dari aktivitas siswadiperolehdaripengamatandan hasil belajardiperolehmelalui test selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi dalam pembelajaran menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif. b.
Guru Sumber
data
guru
berasal
dari
lembar
observasi
aktivitas
gurumelaluipengamatan dalam pembelajaran IPA model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
87
3.5.2. Jenis data a. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan (Herrhyanto, 2009: 1.3). Data berjenis kuantitatif merupakan data hasilbelajarberupanilaiserta hasil uji kompetensi siswa yang diwujudkan dengan angka selama mengikuti pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. b. Data Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif (Arikunto, 2009: 131). Data berjenis kualitatif diwujudkan dengan kalimat penjelasdariskor 1 sampai 4 yang merupakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif yang diklasifikasikan menjadi: sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K) dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. 3.5.3. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode nontes dan tes.
88
1.
Non tes Teknik non tes adalah evaluasi proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan tanpa adanya pengujian terhadap siswa, melainkan dengan melakukan observasi atau pengamatan, wawancara, menyebar angket, dan lainlain (Poerwanti: 3-19). Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.
Observasi Observasi merupakansalahsatuteknik yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara teliti serat pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2012:46).Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya secara langsung, saksama, dan sistematis (Hamdani, 2011: 317).
Dalam penelitian ini, observasi ini
untuk
menggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Sasaran dalam observasi ini adalah guru dan siswa dengan menggunakan alat lembar observasi (pengamatan) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran IPA. b.
Catatan lapangan
Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran IPA yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data yang belum terekapitulasi dalam instrumen yang ada seperti media, iklim, materi, proses pembelajaran, aktivitas siswa, keterampilan guru dari awal
89
sampai akhir pada pokok bahasan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data. 2.
Tes Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan
dengan alat-alat yang lain tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2012: 47). Sedangkanmenurut Poerwanti (2008: 4.3) tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataanpernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari peserta tes.Dalam kaitan dengan pembelajaran, aspek tersebut adalah indikator pencapaian kompetensi. Penelitian ini menggunakan tes tertulis. Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3.6.
TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif di analisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan mean, nilai terendah dan tertinggi tertinggi serta ketuntasan belajar siswa. Analisis tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya. a. Data hasil belajar siswa menurut Poerwanti (2008: 6.15) di analisis dengan menggunakan rumus:
90
𝐵
N= 𝑆𝑡 x 100 (skala 0-100) Keterangan : N = Nilai B= Skor yang diperoleh (dijawab benar) St= Skor Maksimal (skor teoritis) a. Data nilai rata-rata kelas di analisis dengan rumus:
𝑋=
𝑋 𝑁
Keterangan : X = nilai rata-rata X = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa
(Aqib, 2010:40)
c. Menentukan data ketuntasan belajar klasikal: Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut : P=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑋 100 %
Keterangan : P = Presentase (Aqib, 2010:41) Hasil
perhitungan
kemudian
dikonsultasikan
berdasarkan
kriteria
ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
91
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
Individual
Klasikal
≥ 70
80%
< 70
80%
Tuntas Tidak Tuntas
(KKM mata pelajaran IPA di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang) 3.6.2. Data Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran memahami materi pembelajaran IPA, dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument pengamatan keterampilan guru dan instrument pengamatan aktivitas siswa. (Sugiyono, 2010: 247-249). Menurut Widyoko (2012: 110)cara untuk mengolah skor ntuk menentukan klasifikasisebagai berikut: a. Menentukan skor terendah (k);
b. Menentukan skor tertinggi (m); c. Mencari median; d. Mencari jarak Interval e. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori ( sangat baik, baik, cukup, kurang).
92
Median
:
(Poerwanti,2008:6.9) Jarak Interval
:
ℎ
(Widyoko,2012: 110) Berdasarkan uraian tersebut, kriteria data skor yang diperoleh dapat dikonversikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 3.2Kategori keberhasilan untuk Menentukan Tingkatan Nilai Pada Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Jumlah Skor
Kriteria Sangat Baik
(k+3i)
m
(k+2i)
(k+3i) Baik
(k+1i)
(k+2i) Cukup
k
(k+1i)
Kurang
3.6.2.1. Kriteria Penilaian Keterampilan Guru Dalam instrumen observasi keterampilan guru terdapat 9 indikator denganrentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka: Skor maksimal (m)
: 36
Skor minimal (k)
: 9
Median
:
22 5
Jarak Interval
=
6 75
(k+3i) = 9 + 3x6,75
= 9+ 20,25
= 29,25
(k+2i) = 9 + 2x6,75
= 9+ 13, 5
= 22,5
(k+1i) = 9 + 1x6,75
= 9+ 6,75
= 15,75
93
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Guru Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang
3.6.2.2. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Dalam instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 8 indikator dengan rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka: Skor maksimal (m)
: 32
Skor minimal (k)
: 8
Median
:
32 8 2
40 2
20
Jarak Interval
=
32 8 4
24 4
6
(k+3i) = 8 + 3 x 6
= 8 + 18
= 26
(k+2i) = 8 + 2 x 6
= 8 + 12
= 20
(k+1i) = 8 + 1 x 6
= 8+6
= 14
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa 26 < skor ≤ 32 20 < skor ≤ 26 14 < skor ≤ 20 8 < skor ≤ 14
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang
3.6.2.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Dalam instrumen observasi ranah afektif terdapat 3 indikator dengan rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka: Skor maksimal (m)
: 12
Skor minimal (k)
: 3
94
Median
:
12 3 2
15 2
75
Jarak Interval
=
12 3 4
9 4
2 25
(k+3i) = 3 + 3 x 2,25 = 3 + 6,75
= 9,75
(k+2i) = 3+ 2 x 2,25 = 3 + 4,5
= 7,5
(k+1i) = 3+ 1 x 2,25 = 3 + 2,25
= 5,25
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Skor 9,75 < skor ≤ 12 7,5 < skor ≤ 9,75 5,25 < skor ≤ 7,5 3 < skor ≤ 5,25
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
3.6.2.1. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor Dalam instrumen observasi ranah psikomotor terdapat 2 indikator dengan rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka: Skor maksimal (m)
: 8
Skor minimal (k)
: 2
Median
:
8 2 2
10 2
5
Jarak Interval
=
8 2 4
6 4
15
(k+3i) = 2 + 3 x 1,5
= 2 + 4,5
= 6,5
(k+2i) = 2 + 2 x 1,5
= 2+ 3
= 5
(k+1i) = 2 + 1 x 1,5 = 2 + 1,5
= 3,5
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor Skor Aktivitas siswa 6,5 < skor ≤ 8 5 < skor ≤ 6,5 3,5 < skor ≤ 5 2 < skor ≤ 3,5
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
95
3.7.
INDIKATOR KEBERHASILAN Model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang dengan indikator sebagai berikut: 1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 18 s/d 27.
2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPAdenganmenggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 16 s/d 24.
3.
Hasil belajar siswa meningkat dengan rincian sebagai berikut: a.
Ketuntasan belajar pada ranah kognitif minimal 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 70 dalam pembelajaran IPA.
b.
Keberhasilan belajar pada ranah afektif dalam pembelajaran IPAmelalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 6 s/d 9.
c.
Keberhasilan belajar pada ranah psikomotor dalam pembelajaran IPAmelalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 4 s/d 6.
BAB V PENUTUP
5.1. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru pada setiap siklusnya, pada siklus I mendapatkan skor 24,5 dengan kategori baik meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor 30 dengan kategori sangat baik. Hal ini karena guru selalu mendorong siswa dengan menggunakan media CD Interaktif untuk mencipatakan suasana kelas yang interaktif selama pembelajaran, guru selalu berusaha menciptakan suasana belajar sambil bermain melalui kartu soal dan kartu jawaban dalam keadaan acak sehingga dapat meningkatkan kecepatan berpikir siswa sehingga siswa tidak mudah lupa tentang materi yang sudah dipelajari. 2. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh rata-rata skor yaitu 20 dengan kategori cukup, pada siklus II meningkat menjadi 24,1 dengan kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan model dan
213
214
media siswa terbiasa untuk berpikir secara cepat dalam menyelesaikan sebuah masalah, sehingga apa yang mereka pelajari lebih bermakna. 3. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi: a. Hasil belajar ranah kognitif pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh skor rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 60 % dan pada siklus II diperoleh rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 82%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu ketuntasan klasikal seluruh siswa mencapai
80% dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal 70. b. Hasil belajar ranah afektif pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh skor rata-rata 7,05 dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 8. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah afektif sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu meningkat dengan kategori sekurangkurangnya baik dengan skor 6 s/d 9. c. Hasil belajar ranah psikomotor pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh skor rata-rata 6,4 dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 6,75. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah psikomotor sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 4 s/d 6.
215
Dengan demikian penerapan model Scramble berbantuan CD Interaktif dalam pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar IPA meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
5.2. SARAN Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. 1.
Dalam menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif guru hendaknya memberikan instruksi yang jelas mengenai pengoperasian media CD Interaktif.
2.
Dalam menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif sebisa mungkin guru menyembunyikan aplikasi terutama games dalam laptop agar siswa tetap fokus dengan CD Interaktif.
3.
Media CD Interaktif yang disajikan dengan menggunakan makromedia flash juga cocok diterapkan di pembelajaran IPA khusunya pada materi proses pembentukan tanah karena pelapukan sehingga penggunaannya perlu dimaksimalkan.
4.
Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kualitas media pembelajaran, iklim pembelajaran, materi pembelajaran karena dalam penelitian ini belum meneliti hal tersebut.
216
5.
Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lain maupun untuk dikembangkan sehingga tidak berhenti setelah penelitian ini berakhir.
217
DAFTAR PUSTAKA Anitah W, Sri dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. _________________.2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. BNSP. 2006. Paduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Chasmisijatin, Lise. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Daryanto. 2013. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Media. ________. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Yrama Media. Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Dirjen Dikti: Diretorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk SD/MI. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. _________. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Fadly, Arief. 2011. Pemanfaatan Media CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar. Online. http://www.techforedu.org/2011/09/pemanfaatan-media-cdinteraktif. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 21.15 WIB Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Haruyati. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Audio Visual Berbentuk CD Interaktif Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. UNESA: Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 1 No 2. Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikan teori dan aplikasi Paikem. Yogyakarta: kepel press
218
Herrhyanto, Nar dan H.M. Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Herry, Hernawan dkk. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Huda, Miftahul.2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isnaini dkk. 2011. Keefektifan Metode Think, Pair And Share Dalam Pembelajaran Matematika Berbantuan CD Interaktif Materi Bangun Ruang Kelas V. Tegal: Cakrawala. Vol. 6 No. 1. Kozma, Robert. 1991. Learning With Media. Review Of Educational Reserch:Vol 61 no 2. Summer edition. Poerwanti, Endang dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: diva Press Ramadani, Triana. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD Vol 2 No 1.UNDIKSHA: Mimbar PGSD. Vol 2 No 1. Rifa’I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada Rustaman Nuryani. 2011. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka Samatoa Usman. 2011. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sardirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sessoms, D. (2008). Interactive instruction: Creating interactive learning environments through tomorrow’s teachers. International Journal of Technology in Teaching and Learning, Vol 4 no 2.
219
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supriani, Yani, dkk. 2014. The Influence of Compact Disk Interactive Learning Model And Student’s Creativity Toward The Understanding of Mathematics Concept. Universitas Serang Raya: Experimental Research to The Class of Multimedia. Vol. 2 No. 7. Suryanta, I Made. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar.UNDIKSA: Mimbar PGSD. Vol 2 No 1 Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group Sri, Vidya Artini. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana. UNDIKSHA: Mimbar PGSD Vol 2 No 1. Teguh, Tri. 2014. Penggunaan Metode Scramble Dengan Media Benda Nyata Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wonosari Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Sebelas Maret: Kalam Cendikia. Vol 6 No 4. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Pretasi Pustaka publisher Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widiantari. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Di Gugus V Kecamatan Buleleng. UNDIKSHA: Mimbar PGSD. Vol 1 No 1.
Winataputra, Udin, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
220
LAMPIRAN
221
LAMPIRAN 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang No
Variabel
1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif
2.
Indikator
Sumber data 1. Guru 2. Foto
Alat/Instru ment 1. Lembar Observasi 2. Catatan Lapangan
1. Melaksanakan kegiatan awal pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). 2. Mengajukan pertanyaan pada siswa terkait materi (keterampilan bertanya). 3. Menjelaskan materi sesuai dengan topik (keterampilan menjelaskan). 4. Membimbing menggunakan media CD Interaktif (keterampilan mengadakan variasi). 5. Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat (keterampilan memberi penguatan). 6. Mengelola kelas agar tetap kondusif (keterampilan mengelola kelas). 7. Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban. (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). 8. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil). 9. Menutup kegiatan pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran). Aktivitas 1. Kesiapan siswa menerima 1. Siswa 1. Lembar Siswa dalam pelajaran (emotional 2. Foto pengamatan
222
3.
pembelajaran activities). 2. Catatan IPA dengan 2. Memperhatikan penyajian lapangan menerapkan materi melalui CD Interaktif model (visual activities, listening Scramble activities, writing activities). berbantuan 3. Menyimak penjelasan seputar media CD materi yang dipelajari (Oral Interaktif activities, listening activities) 4. Menggunakan media CD interaktif (Motor activities, visual activities). 5. Menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (Motor activities, mental activities) 6. Melakukan diskusi dengan teman secara berkelompok (Listening activities, oral activities, writing activities) 7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Oral activities, Emosional activites, Mental activities) 8. Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran (Mental activities, Oral activities) Hasil belajar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat 1. Siswa 1. Tes IPA dengan batuan di lingkungan sekitar 2. Foto tertulis menerapkan (C1) model 2. Menjelaskan proses Scramble pembentukan batuan beku berbantuan (C2). media CD 3. Menelaah jenis-jenis batuan Interaktif beku berdasarkan sifatnya (C4). 4. Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen (C2). 5. Mengklasifikasikan jenisjenis batuan endapan/sedimen berdasarkan sifat-sifatnya (C3).
223
6. Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan/metamorf (C2). 7. Menelaah jenis-jenis batuan malihan/metamorf berdasarkan sifat-sifatnya (C4). 8. Menjelaskan jenis-jenis proses pelapukan pada batuan (C2). 9. Menyebutkan contoh jenisjenis peristiwa pelapukan dalam kehidupan sehari-hari (C2). 10. Menelaah peristiwa pelapukan pada batuan (C4) 11. Menjelaskan proses pembentukan tanah (C2). 12. Menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya (C2). 13. Menyebutkan manfaat jenisjenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya (C2).
224
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble berbantuan media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang Keterampilan Dasar Mengajar
Langkah-langkah model Scramble berbantuan media CD Interaktif
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Keterampilan memberi penguatan 3. Keterampilan mengadakan variasi 4. Keterampilan menjelaskan 5. Keterampilan bertanya 6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 7. Keterampilan mengelola kelas 8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
1. Guru menyajikan materi sesuai dengan topik. 2. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok disediakan laptop 3. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban (terdapat dalam CD Interaktif) yang telah diacak susunannya pada masingmasing kelompok. 4. Guru memberikan kesempatan pada masingmasing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal. 5. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan setiap soal. 6. Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya untuk setiap soal. 7. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point 8. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat menjawab dengan jawaban yang benar.
Indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif 1. Melaksanakan kegiatan awal pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). 2. Mengajukan pertanyaan pada siswa terkait materi (keterampilan bertanya). 3. Menjelaskan materi sesuai dengan topik (keterampilan menjelaskan). 4. Membimbing menggunakan media CD Interaktif (keterampilan mengadakan variasi). 5. Memberikan penghargaan pada siswa yang dapat menjawab dengan cepat dan benar (keterampilan memberi penguatan) 6. Mengelola kelas agar tetap kondusif (keterampilan mengelola kelas). 7. Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). 8. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok
225
(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil). 9. Menutup kegiatan pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran).
226
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble berbantuan media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang Aktivitas Siswa
1) Visual activities (aktivitas-aktivitas melihat) 2) Oral activities (aktivitas-aktivitas lisan) 3) Listening activities (aktivitas-aktivitas mendengarkan) 4) Writing activities (aktivitas-aktivitas menulis) 5) Drawing activities (aktivitas-aktivitas menggambar) 6) Motor activities (aktivitas-aktivitas gerak) 7) Mental activities (aktivitas - aktivitas mental) 8) Emotional activities (aktivitas-aktivitas emosional)
Langkah-langkah model Scramble berbantuan media CD Interaktif
1) Siswa mempersiapkan diri menerima pembelajaran 2) Siswa memperhatikan informasi pembelajaran yang akan dipelajari melalui media CD Interaktif 3) Siswa mengidentifikasi topik dari materi yang disampaikan guru 4) Siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing. 5) Siswa mengoperasikan CD Interaktif 6) Siswa menyusun kata acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban 7) Siswa mengerjakan LKS yang terdapat dalam CD Interaktif 8) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya 9) Siswa melakukan refleksi
Indikator keberhasilan pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif
1. Kesiapan siswa menerima pelajaran (emotional activities). 2. Memperhatikan penyajian materi melalui CD Interaktif (visual activities, listening activities, writing activities). 3. Menyimak penjelasan seputar materi yang dipelajari (Oral activities, listening activities) 4. Menggunakan media CD Interaktif (Motor activities, Visual avtivities) 5. Menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (Motor activities, mental activities) 6. Melakukan diskusi dengan teman secara berkelompok (Listening activities, oral activities, writing activities) 7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Oral activities, Emosional activites) 8. Melakukan refleksi ter hadap hasil pembelajaran (Mental activities, Oral activities)
227
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus ... Pertemuan ... Nama Guru
: Ruwi Rohialam
Sekolah
: SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: ..........................................................................
Hari / Tanggal
: ..........................................................................
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam cacatan lapangan. No
Indikator
Deskriptor
1.
Melakukan kegiatan awal pembelajaran (Keterampilan membuka pembelajaran)
2.
Mengajukan pertanyaan pada siswa (Keterampilan bertanya)
1. Membuat kaitan atau hubungan diantara materimateri yang akan dipelajari (apersepsi) 2. Memberikan acuan berupa tujuan pelajaran 3. Menimbulkan motivasi 4. Menyampaikan langkahlangkah pembelajaran 1. Mengajukan pertanyaan secara singkat dan jelas 2. Memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan 3. Menyebarkan giliran
Check (
Jumlah Skor
228
No
Indikator
3.
Menjelaskan materi sesuai dengan topik (Keterampilan Menjelaskan)
4.
Membimbing menggunakan media CD Interaktif (Keterampilan mengadakan variasi)
5.
Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan cepat dan benar (Keterampilan memberi penguatan)
6.
Mengelola kelas agar tetap kondusif (Keterampilan mengelola kelas)
Deskriptor menjawab secara acak 4. Memberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan 1. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa 2. Menjelaskan disertai dengan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari 3. Memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok yang sedang dibahas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami 1. Menjelaskan penggunaan CD Interaktif 2. Meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan CD Interktif 3. Memberikan instruksi yang jelas terkait penggunaan CD Interaktif 4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan CD interaktif 1. Memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa 2. Memberikan penguatan berupa kalimat pujian 3. Memberikan penguatan berupa tepuk tangan 4. Memberikan simbol (reward) pada siswa atau kelompok yang paling aktif 1. Menunjukkan sikap tanggap terhadap keadaan kelas 2. Memberikan perhatian pada kegiatan yang sedang
Check (
Jumlah Skor
229
No
7.
8.
9.
Indikator
Deskriptor
Membimbing berkelompk dan menyusun kata acak huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban. (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok (Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Menutup kegiatan pemlajaran (keterampilan menutup pembelajaran)
berlangsung 3. Memusatkan perhatian siswa dari waktu ke waktu 4. Memberikan teguran secara verbal bagi siswa yang mengganggu kegiatan di dalam kelas 1. Membentuk kelompok yang beranggotakan 6 siswa 2. Mengkoordinasikan kegiatan siswa yang berkaitan dengan penggunaan CD Interaktif 3. Memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal 4. Memberikan petunjuk pada kelompok yang kesulitan untuk menjawab soal 1. Memfasilitasi siswa 2. Memperjelas masalah atau uraian pendapat 3. Mendorong siswa mempertajam uraian pendapatnya 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 1. Mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Memberikan soal evaluasi 3. Memberikan tindak lanjut berupa PR 4. Menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor ………. Kriteria ……….. Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 36
Check (
Jumlah Skor
230
Skor minimal (k)
: 9
Median
:
36 9 2
45 2
22 5
Jarak Interval
=
36 9 4
27 4
6 75
(k+3i) = 9 + 3x 6,75 = 9+ 20,25
= 29,25
(k+2i) = 9 + 2x 6,75 = 9+ 13, 5
= 22,5
(k+1i) = 9 + 1x 6,75 = 9+ 6,75
= 15,75
Skor Penilaian Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . . Kolaborator,
Anik Dwi Wahyuni, S.Pd NIP 196612051991032012
231
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA Siklus ......... Pertemuan.......... Sekolah
: SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: ..........................................................................
Hari / Tanggal
: ..........................................................................
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan! Skor penilaian No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Kesiapan siswa 1. Menaruh minat pada dalam menerima pembelajaran pembelajaran 2. Menempati tempat duduk (Emotional masing-masing activities) 3. Berani menanggapi apersepsi yang diajukan guru 4. Bersikap tenang dalam menerima pembelajaran Memperhatikan 1. Mengamati tayangan CD penyajian materi Interaktif yang ditampilkan pembelajaran guru melalui CD 2. Mendengarkan materi yang Interaktif (Visual disampaikan dalam CD activities, listening Interaktif activities, writing 3. Mencatat hal-hal penting
Chek (
Jumlah Skor
232
No
Indikator activities)
3.
Menyimak penjelasan seputar materi yang dipelajari (Oral activities, listening activities)
4.
Menggunakan media CD interaktif (Visual activities, Motor activities)
5.
Menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (Motor activities, mental activities)
6.
Melakukan diskusi dengan teman secara berkelompok (Listening activities, oral activities, writing activities)
Deskriptor dalam materi tersebut 4. Mengajukan pertanyaan terkait materi dalam CD Interaktif 1. Memusatkan perhatian pada guru 2. Mengajukan pertanyaan seputar materi yang dipelajari 3. Mencatat hal penting dalam penjelasan materi tersebut 4. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas pada guru 1. Mengikuti instruksi yang diberikan guru terkait penggunaan CD Interaktif 2. Mengeklik setiap menu yang terdapat pada CD Interaktif 3. Bermain kuis pada CD Interaktif secara bergantian 4. Mengajukan pertanyaan terkait materi yang ditayangkan dalam CD Interaktif 1. Membagi tugas masingmasing siswa dalam kelompok 2. Menyusun jawaban acak untuk menjawab soal pada CD Interaktif 3. Menuliskan jawaban dalam CD Interaktif 4. Memberikan tanda dengan mengangkat bendera ketika sudah selesai menjawab soal dengan benar 1. Berkelompok sesuai dengan kelompok masing-masing 2. Melakukan diskusi dengan teman satu kelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan 3. Berpendapat ketika melakukan diskusi 4. Menuliskan pada jawaban pada lembar yang telah disediakan
Chek (
Jumlah Skor
233
No 7.
Indikator
Chek (
Deskriptor
Jumlah Skor
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Oral activities, Emosional activites)
1. Berani mengemukakan hasil diskusi kelompok 2. Mempresentasikan dengan suara yang jelas 3. Mendengarkan kelompok lain ketika melakukan presentasi 4. Memberikan apresiasi pada teman yang sudah 8. Melakukan refleksi 1. Kembali ketempat duduknya terhadap hasil masing-masing pembelajaran 2. Menyimpulkan materi yang (Mental activities, telah dipelajari Oral activities) 3. Mengajukan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami. 4. Mengerjakan soal evaluasi Jumlah Skor ………. Kriteria ……….. Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 32
Skor minimal (k)
: 8
Median
:
32 8 2
40 2
20
Jarak Interval
=
32 8 4
24 4
6
(k+3i) = 8 + 3 x 6
= 8 + 18
= 26
(k+2i) = 8 + 2 x 6
= 8 + 12
= 20
(k+1i) = 8 + 1 x 6
= 8+6
= 14
Skor Penilaian Aktivitas Siswa 26 < skor ≤ 32 20 < skor ≤ 26 14 < skor ≤ 20 8 < skor ≤ 14
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . . Observer,
....................
234
LEMBAR PENGAMATAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF Siklus ......... Pertemuan.......... Sekolah
: SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: ..........................................................................
Hari / Tanggal
: ..........................................................................
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan! Skor penilaian No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009: 233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No
Indikator
Deskriptor
1.
Bertanggung jawab
2.
Percaya Diri
3.
Kerja Sama
1. Melaksanakan tata tertib dalam kelas dan sekolah 2. Melaksanakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan 4. Menjaga kebersihan kelas setelah pembelajaran selesai 1. Berani bertanya 2. Berani menyampaikan pendapat 3. Berusaha dengan kemampuan sendiri 4. Pantang menyerah mengerjakan tugas dari guru 1. Membagi tugas masing-masing
Check (√)
Skor
235
No
Indikator
Deskriptor
Check (√)
Skor
siswa dalam kelompok 2. Mencocokan konsepsinya dalam suatu kelompok 3. Membantu teman dalam kelompok ketika menjumpai kesulitan 4. Bekerja sama dalam mengerjakan tugas dari guru Jumlah Skor ………. Kriteria ……….. Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 12
Skor minimal (k)
: 3
Median
:
12 3 2
15 2
75
Jarak Interval
=
12 3 4
9 4
2 25
(k+3i) = 3 + 3 x 2,25 = 3 + 6,75
= 9,75
(k+2i) = 3+ 2 x 2,25 = 3 + 4,5
= 7,5
(k+1i) = 3+ 1 x 2,25 = 3 + 2,25
= 5,25
Skor Penilaian Skor 9,75 < skor ≤ 12 7,5 < skor ≤ 9,75 5,25 < skor ≤ 7,5 3 < skor ≤ 5,25
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . . Observer,
......................
236
LEMBAR PENGAMATAN HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR Siklus ......... Pertemuan.......... Sekolah
: SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: ..........................................................................
Hari / Tanggal
: ..........................................................................
Petunjuk: 1. Isilah angka sesuai aspek tingkat kemampuan siswa! N o 1.
2.
Indikator Mengoperasik an CD Interaktif pada laptop
Sangat Baik 4 Siswa mengoperasik an CD Interaktif pada laptop sesuai dengan instruksi guru
Menyusun Siswa huruf acak menyusun tentang proses huruf acak pembentukan pada kartu tanah pada jawaban dan kartu jawaban jawaban tepat yang terdapat dalam CD Interaktif Keterangan Skor:
Baik 3 Siswa mengoperasik an CD Interaktif pada laptop tapi kurang sesuai dengan instruksi guru Siswa menyusun huruf acak pada kartu jawaban tapi jawaban kurang tepat
Cukup 2 Siswa mengoperasik an CD Interaktif pada laptop dan tidak sesuai dengan instruksi guru Siswa menyusun huruf acak pada kartu jawaban tapi jawaban salah
Kurang 1 Siswa tidak mengoperasik an CD Interaktif pada laptop dan tidak sesuai dengan instruksi guru Siswa tidak menyusun huruf acak pada kartu jawaban dan jawaban yang salah
Skor 1 = Kurang; Skor 2 = Cukup; Skor 3 = Baik; Skor 4 = Sangat Baik Jumlah Skor ………. Kriteria ……….. Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 8
Skor minimal (k)
: 2
Median
:
8 2 2
10 2
5
Jarak Interval
=
8 2 4
6 4
15
(k+3i) = 2 + 3 x 1,5
= 2 + 4,5
= 6,5
237
(k+2i) = 2 + 2 x 1,5
= 2+ 3
(k+1i) = 2 + 1 x 1,5 = 2 + 1,5
= 5 = 3,5
Skor Penilaian Skor 6,5 < skor ≤ 8 5 < skor ≤ 6,5 3,5 < skor ≤ 5 2 < skor ≤ 3,5
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . . Observer,
......................
238
CATATAN LAPANGAN Dalam Pembelajaran IPA dengan model Scramble berbantuan media CD interaktif Pada Siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang Pertemuan……..Siklus …… Ruang Kelas : ..... Nama Guru
: .....
Hari/Tanggal : ...... Petunjuk
:
Catatlah hal-hal yang terjadi selama Pembelajaran IPA dengan model Scramble berbantuan media CD interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
Semarang, ....................2015
(........................)
239
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
240 PENGGALAN SILABUS RPP SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 & 2 Satuan Pendidikan
: SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
Kelas / Semester
: V (Lima) / 2
Mata Pelajaran
: IPA
Standar Kompetensi 7.
Kompetensi Indikator Dasar 7.1 7.1.1 Mengidentifikasi
Menerapkan
Mendeskrip
sifat-sifat batuan
perubahan
sikan proses
yang
yang terjadi
pembentuka
lingkungan
di alam dan
n tanah
sekitar
hubungannya karena
tinggal
dengan
pelapukan
ada
di
tempat
7.1.2 Menjelaskan proses
sumber daya
pembentukan
Sumber/sarana
Jenis-
1. Memperhatikan materi
Standar Isi SD/MI - Tertulis
jenis
yang disampaikan guru
Sulisyanto,
Batuan
melalui penampilan CD
dkk.
Beku
Interaktif
Pengetahuan Alam
2008.Ilmu
untuk kelas V SD
pembentukan
batuan
dan MI. Jakarta:
dan
3. Menyusun
jenis-
Pusat
mengerjakan
beku
Kerja Siswa
Perbukuan
Departemen jawaban
Pendidikan Nasional. (Hal149-
4. Berdiskusi
jenis-jenis
berdasarkan sifat-
Heri
proses
acak pada CD Interaktif
7.1.3 Mengklasifikasik
Penilaian
2. Menjelaskan
jenisnya.
batuan beku
batuan
Kegiatan Pembelajaran
beku
penggunaan
an
-
Materi
151) Lembar
5. Melakukan percobaan
Asmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA 5 Saling temas
Alokasi Waktu 2 x 35 menit
241 sifatnya
sederhana
7.1.4 Menjelaskan proses terbentuknya
untuk
untuk
mengidentifikasi sifat-
SD/MI.
sifat batuan
Pusat
6. Mempresentasikan
kelas
Jakarta: Perbukuan
Departemen
batuan
hasil
endapan/sedimen
kelompoknya masing-
Nasional.
masing
130- 133)
7.1.5 Mengklasifikasik an
jenis-jenis
batuan
endapan
berdasarkan sifatsifatnya
proses terbentuknya batuan malihan 7.1.7 Mengklasifikasik an
jenis-jenis
batuan
malihan
berdasarkan sifatsifatnya
yang telah dipelajari
evaluasi
7.1.6 Menjelaskan
diskusi
7. Menyimpulkan materi
8. Mengerjakan
V
soal
Pendidikan (Hal
242
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan
: SDN Pakintelan 03
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Jenis-jenis batuan
berdasarkan proses terbentuknya
I.
Kelas / Semester
: V/ II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya.
II.
Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan.
III.
Indikator 7.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan batuan beku 7.1.3 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifat-sifatnya 7.1.4 Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen 7.1.5 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan
berdasarkan sifat-
sifatnya 7.1.6 Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan 7.1.7 Mengklasifikasikan
jenis-jenis batuan malihan berdasarkan sifat-
sifatnya IV.
Tujuan Pembelajaran a.
Setelah melakukan kegiatan ”mengenal sifat batuan” siswa dapat menyebutkan sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar minimal 3 dengan benar.
b.
Melalui media CD Interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya batuan beku dengan benar.
243
c.
Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifat-sifatnya minimal 3 dengan benar.
d.
Melalui media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen dengan benar
e.
Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan/sedimen berdasarkan sifatsifatnya minimal 3 dengan benar
f.
Setelah melihat tayangan pada media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan
siswa
dapat
menjelaskan
proses
terbentuknya
batuan
malihan/metamorf dengan benar g.
Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat menelaah jenis-jenis batuan malihan/metamorf berdasarkan sifat-sifatnya minimal 3 dengan benar..
Karakter siswa yang diharapkan : Peduli lingkungan (Care for environment), Tanggungjawab (Responsibility), Kerjasama (Colaborative), Disiplin (Discipline). V.
Materi Pembelajaran -
VI.
Jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya
Metode dan Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : - Scramble 2. Metode Pembelajaran : Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan
244
VII.
Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Salam
5 menit
2. Pengkondisian kelas 3. Berdo’a 4. Presensi Kegiatan
1. Apersepi
Awal
Guru menggali informasi dengan bertanya
5 Menit
pada siswa terkait materi yang akan dibahas “ Anak-anak pernahkan kalian mengamati batu-batuan disekeling rumah kalian?” 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang berbagai jenis dan karakteristik batuan,
ibu
harap
setelah
kegiatan
pembelajaran ini kalian dapat mengetahui nama, jenis dan karakteristik batuan yang ada di lingkungan sekitar kalian” 3.
Guru memberikan motivasi pada siswa
“Kalian
harus
memperhatikan
dengan
sungguh sunguh materi yang akan ibu sampaikan
nanti,
agar
kalian
dapat
memahami materi ini dengan baik sehingga kalian mendapat nilai yang optimal” 4. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran Scramble. “ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-
jenis
batuan
pembentukannya,
berdasarkan kemu-
dian
cara akan
menerapkan model pembelajaran scramble
245
yaitu kalian akan beradu cepat menjawab soal dengan jawaban yang masih acak ” Kegiatan
1.
Guru menampilkan CD interaktif
yang 45 menit
berisi materi jenis-jenis batuan berdasarkan
Inti
proses terbentuknya (eksplorasi). 2.
Guru menjelaskan materi tentang proses pembentukan batuan beku beserta contohcontohnya (eksplorasi)(Scramble 1)
3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang
dan
disediakan
masing-masing sebuah
laptop
kelompok (eksplorasi)
(Scramble 2). 4.
Siswa menyimak kembali materi jenis-jenis batuan
yang ada pada CD Interaktif
(elaborasi) 5.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif) (Scramble 3).
6.
Guru
memberikan
kesempatan
pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal (Scramble 4). 7.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan
tiap
soal
(eksplorasi).
(Scramble 5). 8.
Kelompok langsung diskusinya
yang
paling
cepat
mempresentasikan dengan
cara
selesai hasil
mengangkat
246
bendera yang telah disediakan (elaborasi) (Scramble 6). 9.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point (Scramble 7).
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif (elaborasi). 11. Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya (elaborasi). 12. Siswa dibantu guru membahas Lembar Kerja Siswa (elaborasi). 13. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya
hal-hal
yang
belum
dimengerti siswa (konfirmasi). Kegiatan
1.
Akhir
Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
15 menit
materi yang telah dipelajari 2.
Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3.
Guru
memberikan
penghargaan
pada
kelompok/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar (Scramble 8). 4.
Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan 1. Salam 2. Pengkondisian kelas 3. Berdo’a
Alokasi Waktu 5 menit
247
4. Presensi Kegiatan
1. Apersepi
5 Menit
Guru menggali informasi dengan bertanya pada
Awal
siswa terkait materi yang akan dibahas “ Anak-anak kemarin kita sudah mempelajari jenisjenis batuan beku, ada yang masih ingat apa itu batuan beku? dan coba sebutkan yang termasuk contoh batuan beku ?” 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ”Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang batuan endapan dan batuan malihan, ibu harap setelah kegiatan pemebelajaran ini kalian nanti dapat mengetahui bagaimana karakteristik dari batuan endapan dan batuan malihan”. 3. Guru memberikan motivasi pada siswa “Kalian harus memperhatikan dengan sungguhsunguh materi yang akan ibu sampaikan nanti, agar kalian dapat memahami materi ini dengan baik sehingga kalian mendapat nilai yang optimal” 4. Guru
menyampaikan
lagkah-langkah
model
pembelajaran Scramble. “ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-jenis
batuan
berdasarkan
cara
pembentukannya,
kemudian akan menerapkan model pembelajaran scramble yaitu kalian akan beradu cepat menjawab soal dengan jawaban yang masih acak ”. Kegiatan
1.
Guru menampilkan CD interaktif materi
Inti
jenis-jenis
batuan
yang berisi 45 menit
berdasarkan
proses
terbentuknya (eksplorasi). 2.
Guru menjelaskan materi tentang batuan sedimen
248
dan
matamorf
beserta
contoh-contohnya
(eksplorasi) (Scramble 1). 3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masingmasing
kelompok
disediakan
sebuah
laptop
(eksplorasi) (Scramble 2). 4.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)(Scramble 3).
5.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal (Scramble 4).
6.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
7.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat
bendera
yang
telah
disediakan
(elaborasi) (Scramble 6). 8.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point (Scramble 7).
9.
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif (elaborasi).
10. Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya (elaborasi). 11. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa (konfirmasi).
249
Kegiatan
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang 15 menit
Akhir
telah dipelajari 2. Siswa mengerjakan tes evaluasi. 3. Guru
memberikan
penghargaan
pada
kelompok/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar (Scramble 8). 4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
VIII.
Media dan Sumber Belajar 1. Media CD Interaktif jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya 2. Sumber Belajar : Standar Isi SD/MI Sulisyanto, Heri dkk. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V SD dan
MI.
Jakarta:
PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.
(Hal149-151) Asmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA 5 Saling temas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional. (Hal 130- 133)
IX.
Penilaian 2. Prosedur tes a. Tes awal
: Apersepsi
b. Tes dalam proses : LKS c. Tes akhir
: Evaluasi
3. Teknik Penilaian
: Tes
4. Jenis Tes
: Tes Tertulis
5. Bentuk/Instrumen tes : a. Pilihan Ganda b. Uraian
250
6. Alat Penilaian a. Lembar Kerja Siswa (terlampir) b. Lembar Soal Tes Evaluasi (terlampir)
Semarang, 07 April 2015
Kolaborator
Peneliti
251
LAMPIRAN 1 MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 1 Standar Kompetensi : 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiranbutiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah. Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat pelapukan yang berbedabeda. Namun, sebaiknya kenalilah terlebih dahulu mengenai jenis-jenis batuan di permukaan bumi. A.
Jenis-Jenis Batuan Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal inidisebabkan bahan-
bahan yang terkandung dalam batuanberbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi,nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahanlain. Bahanbahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenisbatuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda.Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenisbatuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenisbatuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma atauvulkanik), batuan
endapan (batuan sedimen), dan
batuanmalihan (batuan metamorf). 1. Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk darimagma yang membeku. Magma merupakan bendacair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi.Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.Semula batuan beku berupa lelehan magma yangbesar. Berbagai macam batuan beku dapat kamuamati pada penjelasan di bawah ini.
252
Ciri-Ciri dan Kegunaan: Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda
dan
beronggarongga.
Digunakan
untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan penggosok. Proses Pembentukan: Berasal dari magma yang membeku di permukaan bumi Ciri-Ciri dan Kegunaan: Disebut juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang sangat kecil. Dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Proses Pembentukan: Berasal dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas sehingga berongga- rongga kecil. Ciri-Ciri dan Kegunaan: Disebut juga batu kaca. Berwarnahitam atau cokelat tua, permukaannyahalus, dan mengilap. Digunakan untuk alat pemotongdan mata tombak. Proses Pembentukkan: Berasal dari magma yangmembeku dengan cepat dipermukaan bumi.
253
Ciri-Ciri dan Kegunaan: Tersusun atas butiran yang kasar.Ada yang berwarna putih dan adayang berwarna keabu-abuan.Dimanfaatkan
untuk
bahan
bangunan. Proses Pembentukan: Berasal dari magma yang
membeku di
dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini berlangsung secara perlahan. Jadi, batu ini termasuk batuan beku dalam.
Ciri-Ciri dan Kegunaan: Berwarna putih keabu-abuan danbutirannya kecil seperti pada batubasal. Dimanfaatkan untuk membuatarca dan bangunan candi Proses Pembentukan: Berasal dari magma yangmembeku sangat cepat dibawah kerak bumi.
254
MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 2 Standar Kompetensi:7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan a.
Batuan Endapan (Batuan Sedimen) Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil
pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Berikut adalah contoh-contoh yang termasuk dalam batuan endapan. 1.
Batu Konglomerat Ciri-ciri: Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya tumpul. Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Proses Pembentukan: Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
2.
Batu Breksi Ciri-ciri: Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya tajam. Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Proses Pembentukan: Berasal dari endapan hasil pelapukanbatuan beku.
3.
Batu Pasir
Ciri-ciri: Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning, atau putih. Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Proses Pembentukan:
255
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku yang butirannya kecil-kecil. 4.
Batu Serpih Ciri-ciri: Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Proses Pembentukan: Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
5.
Batu Kapur Ciri-ciri: Terdiri dari butiran-butiran kapur halus, berwarna putih agak keabu-abuan, sebagai bahan campuran pembuat semen. Proses Pembentukan: Berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan-hewan laut. b.
Batuan Malihan (Metamorf) Batuan malihan(metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami
perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus,batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Contoh batuan malihan adalah sebagai berikut: 1.
Batu Marmer Ciri-ciri: Berwarna putih dan ada yang hitam, keras, dan permukaannya halus. Marmer biasa digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan pelapis dinding bangunan atau lantai
256
Proses Pelapukan: Berasal
dari
batuan
kapur
yang
mengalami
metamorfosis karena panas dan tekanan. 2.
Batu Sabak Ciri-ciri: Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis, dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, batu sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis. Proses pembentukan: Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis
3.
Batu Genes
Ciri-ciri: Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga, dan patung. Proses pembentukan : Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan.
Kamu telah mempelajari jenis-jenis batuan. Coba kamu sebutkan lagi jenis-jenis batuan yang telah kamu pelajari. Setiap jenis batuan tersebut akan mengalami pelapukan.
257
LAMPIRAN 2 MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1 I.
Standar Kompetensi 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
II.
Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III.
Indikator 7.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan batuan beku 7.1.3 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifatsifatnya
258
MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1 I.
Standar Kompetensi 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
II.
Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III.
Indikator 7.1.4 Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen 7.1.5 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan/sedimen
berdasarkan
sifat-sifatnya 7.1.6 Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan/metamorf 7.1.7 Menelaah jenis-jenis batuan malihan/metamorf berdasarkan sifat-sifatnya
259
LAMPIRAN 3 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Tujuan: Mengenal sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar melalui percobaan sederhana dibawah ini!
Nama : ................................................ ................................................ ................................................
..................................................... ..................................................... .....................................................
Petunjuk Pengerjaan: 1. Tulislah nama anggota kelompokmu! 2. Lakukan kegiatan percobaan di bawah ini bersama dengan teman sekelompokmu, dan bacalah langkah kerjanya dengan teliti! 3. Diskusikan hasil pengamatan dari percobaan tadi dengan teman sekelompokmu! Tujuan: Mengenal sifat batuan Alat dan Bahan: 1. Batu-batuan 2. Paku besar Langkah Kerja 1.
Sediakan berbagai macam batuan yang ada di sekitar tempat tinggalmu!
2.
Gores tiap-tiap batu dengan paku besar dan tajam! a. Jika goresan meninggalkan bekas yang dalam, batu tersebut bersifat lunak. b. Jika bekas goresan tidak dalam, batu tersebut bersifat agak keras. c. Jika goresan tidak memberi bekas, batu tersebut bersifat keras.
3.
Amati kenampakan batuan-batuan tersebut yang meliputi bentuk, warna, permukaan, dan kilapnya!
4.
Isikan hasil pengamatanmu dalam tabel berikut dengan memberi tanda centang (√)!
260
LEMBAR PENGAMATAN Sifat-sifatnya
Gambar
NO
Warna
Permukaan Mengkilap Keras/lunak Kasar atau atau tidak Halus
1 2 3 4 5 6
Hasil Pengamatan: ............................................................................................ .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... Soal: 1. Apakah batuan yang kalian temukan warnanya sama? .............................................................................................................. 2. Bagaimana kondisi batuan setelah di gores dengan paku? ................................................................................................................ Kesimpulan: .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
261
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis batuan sedimen dan batuan malihan. Nama Anggota Kelompok : ................................................ ................................................ ................................................ Petunjuk Pengerjaan:
..................................................... ..................................................... .....................................................
1.
Tulislah nama anggota kelompokmu terlebih dahulu!
2.
Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengerjakan soal dibawah ini!
3.
Perhatikan gambar pada masing-masing kolom, identifikasilah batu apa yang terdapat pada gambar kemudian berilah penjelasan sesuai dengan kolom yang tersedia!
Nama No
Gambar
Batu dan jenisnya
1.
Batu ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
2.
Ciri-Ciri
Proses Terbentuknya
262
Papan tersebut pada jaman dahulu digunakan orang untuk menulis 3.
Meja makan yang terbuat dari batu
263
LAMPIRAN 4 KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan penggunaan sumber daya alam KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan Indika Materi pokok Tor 7.1.1 Mengidentifikasi
Teknik penilaian
Ranah
Bentuk
No
penilaian
Soal
Sifat-sifat
Tes
Pilihan
batuan
tertulis
Ganda
sifat-sifat batuan
C1
yang ada di
6 (I)
Uraian
1 (II)
lingkungan sekitar tempat tinggal 7.1.2 Menjelaskan
Batuan
Tes
Pilihan
1,2,3,
proses
penyusun
tertulis
ganda
9
pembentukan
lapisan
batuan beku
bumi
kerak
(I) C2
Uraian
7.1.3
Jenis-jenis
Tes
Pilihan
4,5,7,
Mengklasifikasikan
batuan Beku
tertulis
ganda
8,10
jenis-jenis beku sifatnya
batuan
(I)
C4
berdasarkan Uraian
5 (II)
264
KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN 2 SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
Indikator 7.1.4
Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedim en 7.1.5Mengklasifikasik an jenis-jenis batuan endapan berdasarkan sifatnya 7.1.6 Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan
Materi
Teknik
pokok
penilaian
Batuan Endapan/ sedimen
Jenis-jenis batuan Endapan
Batuan Endapan/ Sedimen
7.1.7 Jenis-jenis Menelaah jenis batuan batuan malihan Malihan berdasarkan sifatnya
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Ranah C2
C3
C2
C4
Bentuk
No
penilaian
Soal
Pilihan ganda
1 (I)
Uraian
1(II)
Pilihan ganda
5,6 (I),
Uraian
2,5 (II) 2,7 (I), 3
Pilihan ganda Uraian Pilihan ganda
(II) 3,4,8 ,9,10 (I)
Uraian
4 (II)
265
LAMPIRAN 5 SOAL EVALUASI SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Nama
:
No Absen
:
A. PILIHAN GANDA Petunjuk : Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar. 1.
2.
Di bawah ini batuan yang menyusun lapisan kerak bumi, kecuali ............ a.
Batuan Beku
b.
Batuan Endapan
c.
Batuan Malihan
d.
Batuan Gunung
Di bawah ini yang termasuk contoh dari batuan beku adalah .................. a. Batu konglomerat dan batu marmer b. Batu genes dan kapur c. Batu apung dan batu basal d. Batu sabak dan batu marmer
3.
Berikut ini yang termasuk proses terbentuknya batuan beku adalah......... a. Batuan yang berasal dari magma yang membeku b. Batuan yang mengalami metamorfosis c. Batuan yang mengalami sedimentasi d. Batuan yang melapuk
4.
Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut. 1) Berwarna cokelat bercampur abu- abumuda. 2) Mempunyai rongga-rongga. 3) Dapat terapung di air. Jenis batuan tersebut adalah . . . . a. Batu kapur b. Batu kali c. Batu apung d. Batu Marmer
266
5.
Berdasarkan proses terbentuknya batu andesit dan batu obsidian termasuk dalam jenis batuan..................
6.
a. Batuan Apung
c. Batuan Sedimen
b. Batuan Beku
d. Batuan Malihan
Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan...
7.
a.
kandungan mineralnya
b.
tempat ditemukannya
c.
kegunaannya
d.
proses pelapukannya
Berasal dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas sehingga berongga rongga kecil merupakan ciri dari batu...........
8.
a.
Batu apung
c. Batu Basal
b.
Batu Obsidian
d. Batu Marmer
Di bawah ini yang merupakan ciri utama dari batu apung adalah.......... a. Digunakan sebagai alat pemotong b. Digunakan untuk menulis c. Berwarna biru dan halus d. Berongga-rongga dan berwarna coklat bercampur abu-abu
9.
Batu yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat bangunan arca dan candi adalah......... a. Batu sabak
c. Batu Andesit
b. Batu Marmer
d. Batu Basal
10. Batuan pada gambar di samping termasuk salah satu jenis batuan beku yaitu batu.......... a. Batu serpih b. Batu Breksi c. Batu sabak d. Batu apung
267
B. URAIAN Petunjuk : Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas 1.
Sebutkan sifat-sifat batuan minimal 3 setelah kalian melakukan kegiatan “ mengenal sifat batuan” ! Jawab: ........................................................................................................ ........................................................................................................
2.
Sebutkan jenis batuan berdasarkan proses pembentukkannya? Jawab: ........................................................................................................ ........................................................................................................
3.
Jelaskan proses terbentuknya batuan beku? Jawab: ........................................................................................................ ........................................................................................................
4.
Sebutkan yang termasuk jenis-jenis batuan beku? Jawab: ........................................................................................................ ........................................................................................................
5.
Aku disebut juga batu kaca. Aku berwarna hitam atau cokelat tua, permukaanku halus, dan mengilap. Pada zaman dahulu aku digunakan untuk alat pemotong dan mata tombak. Jenis batuan apakah aku? Jawab: ........................................................................................................ ........................................................................................................
268
SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 2 Nama
:
No Absen
:
A. PILIHAN GANDA Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar. 1.
2.
Berikut ini yang merupakan proses terbentuknya batuan endapan adalah.... a.
Batuan yang menglami proses penghancuran
b.
Batuan yang mengalami metamorfosis
c.
Batuan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
d.
Batuan yang berasal dari magma yang membeku
Berikut ini yang termasuk proses terbentuknya batuan malihan adalah.... a.
Batuan yang menglami proses penghancuran
b.
Batuan yang mengalami metamorfosis
c.
Batuan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
d.
Batuan yang mengalami metamorfosis karena mendapat tekanan dan panas bumi
3.
4.
Berikut ini yang termasuk contoh dari batuan metamorf adalah.... a.
Batu sabak
3) Batu marmer
b.
Batu konglomerat
4) Batu apung
a. 1 dan 2
c. 3 dan 4
b. 2 dan 3
d. 1 dan 3
Batuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1)
Berwarna putih dan ada yang hitam
2)
Keras
3)
Permukaannya halus
4)
Biasa digunakan sebagai pelapis dinding atau lantai
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka termasuk jenis batuan .... a. Batu konglomerat
c. Batu serpih
b. Batu sabak
d. Batu Marmer
269
5.
Batu yang berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewanhewan laut adalah ....
6.
a. Batu kapur
c. Batu Genes
b. Batu serpih
d. Batu Obsidian
Berikut ini yang bukan termasuk jenis dari batuan endapan adalah....
7.
a. Batu serpih
c. Batu Breksi
b. Batu kapur
d. Batu Apung
Batuan yang mengalami perubahan karena mendapat tekanan dan panas dari dalam bumi adalah....
8.
a.
Batuan Beku
c. Batuan vulkanik
b.
Batuan metamorf
d. Batuan sedimen
1) Terdiri dari butiran kapur halus 2) Biasa digunakan untuk membuat campuran semen 3) berwarna putir keabu abuan Berdasarkan ciri-ciri di atas maka termasuk jenis batuan ....
9.
a. Batu serpih
c. Batu Kapur
b. Batu granit
d. Batu genes
Jenis batuan metamorf yang pada jaman dahulu digunakan sebagai papan untuk menulis adalah.... b.
Batu genes
c. Batu sabak
c.
Batu andesit
d. Batu marmer
10. Diantara batuan berikut ini manakah yang tidak termasuk dalam jenis batuan metamorf.... 1)
Batu sabak
3) batu genes
2)
Batu marmer`
4) batu obsidian
a.
3
c. 2
b.
4
d. 1
270
C. URAIAN Petunjuk : jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1.
Jelaskan proses terbentuknya batuan sedimen? Jawab: ........................................................................................................... .......................................................................................................................
2.
Sebutkan contoh batu yang termasuk dalam jenis batuan endapan? Jawab: ........................................................................................................... .......................................................................................................................
3.
Jelaskan proses terbentunya batu sabak dan batu marmer? Jawab: ........................................................................................................... .......................................................................................................................
4.
Ayah Rina baru saja selesai membangun rumah, tetapi rumah tersebut belum jadi seutuhnya. Bagian lantai pada rumah itu belum dipasang. Ayah Rina ingin melapisinya dengan jenis batu yang tidak mudah rusak dan permukaannya halus. Maka jenis batu apakah yang harus dibeli oleh ayah Rina? Jelaskan alasannya? Jawab: ........................................................................................................... .......................................................................................................................
5.
Manakah diantara batauan berikut yang termasuk contoh batuan sedimen? a. Batu konglomerat
d. Batu kapur
g. Batu genes
c. Batu sabak
e. Batu serpih
h. Batu marmer
d. Batu breksi
f. Batu Pasir
Jawab: ........................................................................................................... .......................................................................................................................
271
LAMPIRAN 6 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 1 A. PILIHAN GANDA 1.
D (Skor 1)
6. A (Skor 1)
2.
C (Skor 1)
7. C (Skor 1)
3.
A (Skor 1)
8. D (Skor 1)
4.
C (Skor 1)
9. C (Skor 1)
5.
B (Skor 1)
10. D (Skor 1)
Skor maksimal = 10 B. URAIAN 1. Keras, lunak, halus, kasar, (skor 3) 2. Batuan beku, batuan endapan, batuan malihan.(skor 3) 3. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.(skor 3) 4. Yang termasuk batuan beku adalah batu obsidian, batu apung, batu andesit, batu granit, batu basal. (skor 3) 5. Batu obsidian (skor 3) Skor maksimal 1 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 2 A. PILIHAN GANDA 1.
C (skor 1)
6. D (skor 1)
2.
D (skor 1)
7. B (skor 1)
3.
D (skor 1)
8. C (skor 1)
4.
D (skor 1)
9. C (skor 1)
5.
A (skor 1)
10. B (skor 1)
Skor maksimal 10
272
B. URAIAN 1. Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. (skor 3) 2. Yang termasuk jenis batuan endapan adalah batu konglomerat, batu breksi, batu serpih, batu kapur, batu pasir.(skor 3) 3. Batu marmer terbentuk dari batuan kapur yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan. Batu Sabak terbentuk dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis (skor 3) 4. Batu marmer, karena batu marmer mempunyai permukaan halus dan bersifat keras sehingga tidak mudah rusak. (skor 3) 5. Contoh batuan sedimen (skor 3) Batuan Endapan/Sedimen batu konglomerat, batu breksi, batu serpih, batu kapur, batu pasir. Skor maksimal 1
273
LAMPIRAN 6 KUNCI JAWABAN SOAL LEMBAR KERJA SISWA Nama No
Gambar
Batu dan
Ciri-Ciri
jenisnya 1.
Proses Terbentuknya
Batu
Terdiri
atas Berasal
dari
Breksi
kerikil-kerikil
endapan
termasuk
yang
pelapukanbatuan
dalam
permukaannya beku.
jenis
tajam.
hasil
batuan Batu ini banyak dimanfaatkan
beku
sebagai bahan bangunan 2.
Batu
Berwarna
Sabak
abu-abu
termasuk
mudah
dalam
terbelah tipis- metamorfosis
jenis
tipis,
batuan
permukaannya
Papan tersebut pada jaman dahulu malihan
Berasal
dari
tua, batuan yang
serpih mengalami
dan
kasar.
digunakan orang untuk menulis 3.
Batu
Berwarna
Marmer
putih dan ada batuan kapur yang
termasuk
yang
dalam
keras,
jenis
permukaannya karena panas dan
batuan
halus.
malihan Meja makan yang terbuat dari batu
Berasal
dari
hitam, mengalami dan metamorfosis
tekanan.
274
PEDOMAN PENSKORAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
SOAL EVALUASI
1
Pilihan Ganda
No Soal 1-10
2
Uraian
1-5
NO
Jenis Soal
NILAI :
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
Skor setiap jawaban benar skor 1 jawaban salah/tidak menjawab skor 0 setiap jawaban benar skor 3 jawaban salah/tidak menjawab skor 0 x 100
Total Skor 10
15
Skor Maksimal: 25
275 PENGGALAN SILABUS SIKLUS 1I PERTEMUAN 1 dan 2
Standar Kompetensi 7.
Kompetensi Dasar 7.1
7.1.8
Menerapkan
Mendeskripsi
perubahan
Satuan Pendidikan
: SDN Pakintelan 03
Kelas / Semester
: V (Lima) / 2
Mata Pelajaran
: IPA
Indikator
Materi
Kegiatan Pembelajaran
Sumber/sarana
Penilaian
Jenis-jenis
1. Memperhatikan materi
Menjelaskan
Pelapukan
yang
kan proses
jenis-jenis
pada
melalui
yang terjadi
pembentukan
proses
batuan
Interaktif
di alam dan
tanah karena
pelapukan
2. Siswa dibagi
hubungannya pelapukan
pada batuan
beberapa
dengan
7.1.9
kelompok terdiri
penggunaan
Menyebutkan
orang.
sumber daya
contoh jenis-
3. Menjawab soal
yang
Pendidikan
jenis
disertai
yang
Nasional. (Hal149-
peristiwa
kondisinya masih acak
151)
pelapukan
4. Berdiskusi mengerjakan
Asmiyawati,
dalam
Lembar Kerja Siswa
Choiril dkk. 2008.
kehidupan
5. Mempresentasikan hasil
IPA 5 Saling temas
-
guru
disampaikan penampilan
CD
Standar Isi SD/MI - Tertulis Sulisyanto, dkk.
Heri
2008.Ilmu
Pengetahuan Alam menjadi
kelompok,
tiap
dari
6
untuk kelas V SD dan MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
jawaban
Alokasi Waktu 2 x 35 menit
276 sehari-hari . 7.1.10
diskusi
kelompoknya
untuk
masing-masing
Menelaah
6.
peristiwa
yang
pelapukan
(elaborasi
pada batuan
7.
SD/MI.
Menyimpulkan telah
materi
Pusat
dipelajari
Mengerjakan
V
Jakarta: Perbukuan
Departemen Pendidikan
soal
Nasional.
evaluasi (elaborasi). 7.2.1
kelas
(Hal
128-130)
Winarti,
Wiwik
7.2
Menjelaskan
dkk. 2009. Ilmu
Mengidentifi
proses
Pengetahuan Alam
kasi jenis-
pembentukan
untuk
jenis tanah
tanah
Sekolah Dasar/MI.
7.2.2
Jakarta:
Menjelaskan
Perbukuan
jenis-jenis
Departemen
tanah
Pendidikan
berdasarkan
Nasional. (Hal 94)
komposisi
kelas
V
Pusat
Mulyati dkk. 2008.
penyusunnya
Ilmu
Pengetahuan
7.2.3
Alam
dan
Menyebutkan
Lingkunganku untuk
277 manfaat
kelas
V
Sekolah
jenis-jenis
Dasar/Madrasah
tanah
Ibtidaiyah. Jakarta:
berdasarkan
Pusat
komposisi
Departemen
penyusunnya
Pendidikan
Perbukuan
Nasional. (Hal 96)
278
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I1 PERTEMUAN 1 dan 2 Satuan Pendidikan
: SDN Pakintelan 03
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Proses Pelapukan Batuan
dan jenis-jenis tanah
I.
Kelas / Semester
: V (Lima) / II
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
II.
Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
III.
Indikator 7.1.8 Menjelaskan jenis-jenis proses pelapukan pada batuan 7.1.9 Menyebutkan contoh jenis-jenis peristiwa pelapukan dalam kehidupan sehari-hari . 7.1.10 Menelaah peristiwa pelapukan pada batuan 7.2.1 Menjelaskan proses pembentukan tanah 7.2.2 Menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya 7.2.3 Menyebutkan manfaat jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
IV.
Tujuan Pembelajaran a. Melalui media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada batuan siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pelapukan pada batuan minimal 3 dengan benar.
279
b. Dengan media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada batuan siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis peristiwa pelapukan dalam kehiduan sehari-hari minimal 3 dengan benar. c. Setelah menyimak media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada batuan siswa dapat menelaah peristiwa pelapukan pada batuan minimal 3 dengan benar. d. Dengan media CD Interaktif tentang jenis-jenis tanah siswa dapat menjelaskan proses pembentukan tanah dengan benar. e. Dengan media CD Interaktif tentang jenis-jenis tanah siswa dapat menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya minimal 3 dengan benar. f. Dengan media CD Interaktif siswa dapat menyebutkan manfaat jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya minimal 3 dengan benar. Karakter siswa yang diharapkan : Peduli lingkungan (Care for environment), Tanggungjawab (Responsibility), Kerjasama (Colaborative), Disiplin (Disipline).
V.
Materi Pembelajaran 1. Proses pelapukan pada batuan 2. Jenis-jenis tanah
VI.
Metode dan Model Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : - Scramble 2. Metode Pembelajaran : Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan
280
VII.
Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Alokasi
Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam
5 menit
2. Pengkondisian kelas 3. Berdo’a 4. Presensi Kegiatan Awal
1. Apersepi
5 Menit
Guru menggali informasi dengan bertanya pada siswa terkait pembelajaran sebelumnya. “ Anak-anak kemarin kita sudah belajar tentang berbagai macam jenis batuan, taukah kalian kalau suatu saat batu-batuan tersebut bisa hancur? Apa yang menyebabkan batu-batuan tersebut hancur?” 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang jenis-jenis pelapukan , ibu harap setelah kegiatan pembelajaran ini kalian dapat mengetahui jenis serta dapat menjelaskan proses pelapukan pada batuan” . 3. Guru memberikan motivasi pada siswa “Nah, kalian harus memperhatikan dengan sungguhsunguh materi yang akan ibu sampaikan nanti, agar kalian dapat memahami materi ini dengan baik sehingga kalian mendapat nilai yang optimal” 4. Guru
menyampaikan
langkah-langkah
model
pembelajaran Scramble. “Nanti
ibu akan menjelaskan tentang proses
pelapukan pada batuan, kemudian akan menerapkan model pembelajaran scramble yaitu kalian akan
281
beradu cepat menjawab soal dengan jawaban yang masih acak ” Kegiatan
1.
Guru menampilkan CD interaktif
yang berisi 45 menit
materi proses pelapukan pada batuan (eksplorasi).
Inti 2.
Guru menjelaskan materi tentang proses pelapukan pada batuan (eksplorasi) (Scramble 1).
3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masingmasing
kelompok
disediakan
sebuah
laptop
(eksplorasi) (Scramble 2 ). 4.
Siswa menyimak kembali materi jenis-jenis batuan yang ada pada CD Interaktif (elaborasi)
5.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
dan
masing-masing
kelompok
mendapat sebuah laptop) (Scramble 3). 6.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal (Scramble 4).
7.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
8.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat
bendera
yang
telah
disediakan
(elaborasi) (Scramble 6) 9.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point (Scramble 7)
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif (elaborasi).
282
11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengenal sifat-sifat batuan (elaborasi). 12. Siswa dibantu guru membahas Lembar Kerja Siswa (elaborasi). 13. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa (konfirmasi). Kegiatan Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang 15 menit telah dipelajari 2. Siswa mengerjakan tes evaluasi. 3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok /siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar (Scramble 8). 4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 Kegiatan
Alokasi
Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam
5 menit
2. Pengkondisian kelas 3. Berdo’a 4. Presensi Kegiatan Awal
1. Apersepi
5 Menit
Guru menggali informasi dengan bertanya pada siswa terkait materi sebelumnya. “ Anak-anak kemarin kita sudah mempelajari tentang proses pelapukan
pelapukan, apa itu
pelapukan? sebelumnya ibu mau bertanya siapa disini yang suka berkebun? Biasanya tanah yang bagaimana yang kalian gunakan untuk menanam ?”
283
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang berbagai jenis dan karakteristik tanah, ibu harap setelah kegiatan pembelajaran ini kalian dapat mengetahui nama, jenis dan karakteristik tanah yang ada di sekitar kalian” 3. Guru memberikan motivasi pada siswa “
Nah,
kalian
harus
memperhatikan
dengan
sungguh-sunguh materi yang akan ibu sampaikan nanti, agar kalian dapat memahami materi ini dengan baik sehingga kalian mendapat nilai yang optimal” 4. Guru
menyampaikan
langkah-langkah
model
pembelajaran Scramble. “ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-jenis
tanah,
kemudian
akan
menerapkan
model
pembelajaran scramble yaitu kalian akan beradu cepat menjawab soal dengan jawaban yang masih acak ” Kegiatan
1.
Guru menampilkan CD interaktif materi
Inti
jenis-jenis
batuan
yang berisi 45 menit
berdasarkan
proses
terbentuknya (eksplorasi) 2.
Guru
menjelaskan
pembentukan
materi
batuan
beku
tentang
proses
beserta
contoh-
contohnya (eksplorasi)(Scramble 1). 3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masingmasing
kelompok
disediakan
sebuah
laptop
(eksplorasi) (Scramble 2). 4.
Siswa menyimak kembali materi tentang jenis-jenis tanah yang ada pada CD Interaktif (elaborasi)
284
5.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
dan
masing-masing
kelompok
mendapat sebuah laptop ) (Scramble 3 . 6.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal (Scramble 4)
7.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
8.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat
bendera
yang
telah
disediakan
(elaborasi) (Scramble 6). 9.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point (Scramble 7)
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif (elaborasi). 11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengenal sifat-sifat batuan (elaborasi) 12. Siswa dibantu guru membahas Lembar Kerja Siswa (elaborasi). 13. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa (konfirmasi). Kegiatan Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang 15 menit telah dipelajari 2. Siswa mengerjakan tes evaluasi. 3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
285
/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar (Scramble 8). 4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
VIII.
Media dan Sumber Belajar 1.
Media CD Interaktif proses pelapukan pada batuan
2.
Sumber Belajar : Standar Isi SD/MI Asmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA 5 Saling temas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (Hal 128-130) Winarti, Wiwik dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V Sekolah Dasar/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (Hal 94). Mulyati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (Hal 96)
IX. Penilaian 1. Prosedur tes a. Tes awal
: Apersepsi
b. Tes dalam proses : LKS c. Tes akhir
: Evaluasi
2. Teknik Penilaian
: Tes
3. Jenis Tes
: Tes Tertulis
4. Bentuk/Instrumen tes a. Pilihan Ganda b. Uraian 5. Alat Penilaian
:
286
a.
Lembar Kerja Siswa (terlampir)
b.
Lembar Soal Tes Evaluasi (terlampir)
Semarang, 16 April 2015 Kolaborator
Peneliti
287
LAMPIRAN 1 MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 1 Standar Kompetensi : 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya. Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan. Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, diantaranya suhu, cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis pelapukan yang dapat menyebabkan pelapukan batuan. A. Pelapukan fisika Penyebab pelapukan fisika dikarenakan faktor alam. Contohnya faktor panas (suhu) angin dan air. Faktor suhu secara cepat dapat menyebabkan pelapukan. Saat terik matahari bebatuan dapat mengembang. Pada saat dingin bebatuan akan menyusut. Pergantian panas dan dingin mengakibatkan bebatuan retak. Lama-kelamaan batu-batu tersebut pecah.
Sumber: Jendela Iptek. Bumi. 2000 Angin juga dapat mengakibatkan pelapukan bebatuan. Batu yang sering kena angin kencang mengakibatkan pengikisan. Pengikisan pada batu mengakibatkan erosi. Erosi yang berkepanjangan membuat batu menjadi padang pasir. Sehingga terjadilah padang pasir yang terbentang luas. Air juga
288
berpengaruh terhadap pelapukan. Air hujan yang terus menerus mengakibatkan pengikisan pada bebatuan. Contoh lain, ombak di laut membentur batu di pantai. Bebatuan di pantai akan terkikis karena benturan ombak. Bebatuan sekian lama akan semakin habis karena terkikis.
Sumber: Jendela Iptek. Bumi. 2000 B . Pelapukan biologi Pelapukan secara biologi disebabkan karena kegiatan makhluk hidup. Misalnya: tumbuhan atau lumut dan bakteri.
Peristiwa seperti gambar tersebut terjadi di daerah yang lembab. Tumbuhan yang hidup di bebatuan bisa memecahkan batu. Contohnya di pinggir selokan terdapat tumbuhan. Selokan yang ditembok akan retak bila tumbuhan semakin besar. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing
289
tanah dan serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubanglubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah di sekitarnya. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
C. Pelapukan kimia Pelapukan misalnyaoksigen,
kimia
terjadi
karbondioksida,
oleh dan
pengaruh
zat
uap
Besi
air.
kimia.
Zat
menjadi
kimia berkarat
karenabereaksi dengan oksigen dan uap air. Batuan dapat terkikis dan lapuk karena air hujan. Air hujan secara alami mengandung asam dari karbondioksida. Keasaman air hujan dapat meningkat oleh gas-gas buangan industri. Gas buangan industri tersebut misalnya belerang dioksida. Belerang dioksida dapat bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain di udara. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam semakin mempercepat pelapukan batuan. Akibat hujan asam dapat dilihat pada patung-patung di tempat terbuka, seperti patung pada gambar
290
MATERI SIKLUS II PERTEMUAN 2 Standar Kompetensi: 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya Kompetensi Dasar : 7.3 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah A. Proses Pembentukan Tanah Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus menerus karena adanya pengaruh dari lingkungan. Perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapat menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil lagi. Batuan-batuan ini lama kelamaan akan menjadi butiran-butiran halus. Apabila terjadi hujan, buitran-butiran halus tersebut kemudian akan terbawa oleh air dan mengendap di daerah aliran. Pengendapan inilah yang nantinya menyebabkan munculnya tumpukan atau lapisan tanah yang kaya akan mineral. Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan pada batuan juga dapat disebabkan oleh tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di atas batuan dapat menyebabkan lapuknya berbagai jenis batuan. Apabila berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka batuan akan pecah menjadi butiran-butiran halus. B. Susunan Tanah Beserta Jenis-jenisnya
Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahaninduk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat
291
subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus.Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam warna lapisan-lapisan tanah dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampahsampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur. Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang. Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat. Bahan padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Bahanpadat lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah membusuk dan hancur. Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin.Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air. Telah kamu
292
ketahui bahwa ada bermacam-macam bahan pembentuk tanah. Menurut kamu, berbedakah bahan-bahan pembentuk tanah disetiap tempat? Bahan-bahan pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga dapat berbeda di setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan di tempat itu. C. Komposisi dan Jenis-Jenis Tanah Jenis tanah yang dibentuk dari hasil pelapukan batuan tentunya berbedaantara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Hal ini sangat dipengaruhioleh jenis batuan yang membentuknya. Berdasarkan komposisi penyusunnya,tanah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tanah berpasir, tanah berhumus, dantanah liat. a.
Tanah Berhumus Humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah yang mengandung banyak humus merupakan jenis tanah yang memiliki kesuburan yang sangat baik. Tanah jenis ini dapat menahan air dan merupakan tanah yang paling subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.Tanah berwarna gelap.
b. Tanah Berpasir Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan organik. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur.Namun, ada tanah berpasir yang subur, misalnya tanah berpasir di sekitar gunung berapi. Hal ini karena adanya abu vulkanik yang mengandung banyak unsur hara c.
Tanah Liat Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah.Oleh karena itu, tanah liat sering digunakansebagai bahan dasar pembuatan batu bata dangerabah.
d. Tanah Berkapur Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air danmengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan tanah mempunyai manfaat yang berbeda-bedapula. Kerikil dan pasir dimanfaatkansebagai bahan bangunan.Jenis-jenis tanah penting kita ketahui terutama jika akan
293
bercocok tanam. Jenis tanah menentukan tingkat penyerapan air, kandungan mineral tanah, dan kemampuan akar tumbuhan menembus tanah.
294
LAMPIRAN 2 MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1 I.
Standar Kompetensi 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
II.
Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III.
Indikator 7.1.8
Menjelaskan jenis-jenis proses pelapukan pada batuan
7.1.9
Menyebutkan contoh jenis-jenis proses pelapukan pada batuan
7.1.10
Menelaah peristiwa pelapukan pada batuan
295
MEDIA SIKLUS II PERTEMUAN 2
I.
Standar Kompetensi 7.Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah III. Indikator 7.2.1
Menjelaskan proses pembentukan tanah
7.2.2
Menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
7.2.3
Menelaah jenis-jenis tanah berdasarkan komposisinya
296
LAMPIRAN 3 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Tujuan: mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelapukan dan akibat yang ditimbulkan dari proses pelapukan yang terdapat pada gambar. Nama Anggota: ........................................... ............................................. ..............................................
............................................ ............................................ ............................................
Petunjuk Pengerjaan: 1. Tulislah nama anggota kelompokmu terlebih dahulu! 2. Diskusikan soal di bawah ini dengan anggota kelompokmu! 3. Isilah bagan di bawah ini sesuai dengan gambar yang tertera pada bagan di bawah ini!
Jenis Pelapukan ..............................................
Faktor-faktor penyebab pelapukan ............................... ...............................
Akibat yang ditimbulkan ................................................ .................................................. .................................................. ...................................................
297
Tujuan: mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelapukan dan akibat yang ditimbulkan dari proses pelapukan yang terdapat pada gambar.
Jenis Pelapukan ..............................................
Faktor-faktor penyebab pelapukan ............................... ............................... ..............................
Akibat yang ditimbulkan ................................................ ................................................ ................................................
298
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Tujuan: menyebutkan lapisan-lapisan tanah berdasarkan komposisinya setelah melakukan kegiatan di bawah ini. Nama Anggota: ........................................... ............................................. ..............................................
............................................ ............................................ ............................................
Petunjuk Pengerjaan: 1. Tulislah nama anggota kelompokmu! 2. Lakukan kegiatan percobaan di bawah ini bersama dengan teman sekelompokmu, dan bacalah langkah kerjanya dengan teliti! 3. Diskusikan hasil pengamatan dari percobaan tadi dengan teman sekelompokmu! Tujuan: Untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah Alat dan Bahan: b. Tanah c. Botol plastik bening d. Air Langkah Kerja: a. Masukkan tanah ke dalam botol plastik bening b. Masukkan air secukupnya ke dalam botol plastik bening c. Kocoklah beberapa saat sampai tanah tercampur dengan air secara merata. d. Amati lapisan tanah yang terbentuk dalam botol plastik bening tersebut. Hasil Pengamatan: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. a. Banyak lapisan yang terlihat dalam botol plastik ............................................................................................................ b. Ciri-ciri lapisan ............................................................................................................
299
Kesimpulan: ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
300
LAMPIRAN 4
KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1 SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan penggunaan sumber daya alam KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan Indikator
Materi Pokok
7.1.8
Jenis-jenis
Menyebutkan
proses
jenis-jenis
pelapukan
proses
pada
pelapukan pada
an
Teknik Penilaian Tes
Ranah CI
tertulis
Bentuk Penilain Pilihan ganda
batu
No Soal 1,3,7,9 (I)
Uraian
3(II)
Pilihan
2,10 (I)
batuan 7.1.9
Jenis-jenis
Menjelaskan
proses
jenis-jenis
pelapukan
pelapukan pada
pada batuan
Tes
C2
tertulis
ganda Uraian
1,2 (II)
Pilihan
6,5,8 (I)
batuan 7.10 Menelaah
Jenis-jenis
peristiwa
proses
pelapukan pada
pelapukan
batuan
pada batuan
Tes tertulis
C4
ganda Uraian
4,5 (II)
301
KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II PERTEMUAN 2 SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan penggunaan sumber daya alam KD: 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
Indikator
Materi pokok
7.2.1 Menjelaskan
Teknik penilaian
Proses
Tes
proses
pembentukkan
tertulis
pembentukkan
tanah
Ranah C2
tanah
Bentuk
No
penilaian
Soal
Pilihan
6,10
ganda
(I)
Uraian
1 (II)
7.2.2
Menjelaskan Jenis-jenis
jenis-jenis
tanah tanah
Tes
C2
tertulis
Pilihan
2,5,8
ganda
,9 (I)
Uraian
2,
berdasarkan komposisinya
(II) 7.2.3 Menelaah jenis- Jenis-jenis
Tes
jenis
tertulis
berdasarkan komposisinya
tanah tanah
C4
Pilihan
1,3,4
ganda
,7 (I)
Uraian
3,4 (II)
302
LAMPIRAN 5 SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1 Nama
:
No Absen
:
D. PILIHAN GANDA Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar. 1.
2.
Di bawah ini yang bukan termasuk jenis-jenis pelapukan adalah.... a. Fisika
c. Alami
b. Kimia
d. Biologi
1) Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas mahluk hidup seperti lumut 2) Pelapukan karena erosi air laut 3) Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca 4) Pelapukan karena serangga Pernyataan di atas yang merupakan pengertian pelapukan fisika adalah no ....
3.
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
Faktor alam yang menyebabkan pelapukan batuan dibawah ini kecuali .... a. Suhu
c. Angin
b. Curah hujan d. Petir 4.
Gambar di atas merupakan contoh peristiwa pelapukan yang disebabkan oleh ... a. Cuaca
c. Binatang
b. Akar tanaman
d. Angin
303
5.
Di bawah ini yang termasuk contoh pelapukan biologi ditunjukkan pada nomor .... 1) Batuan yang mengalami pelapukan karena pengaruh cuaca 2) Batuan di gurun pasir hancur lebih cepat hancur daripada di daratan biasa 3) Arca yang hancur karena ditumbuhi lumut 4) Masuknya akar ke sela-sela batuan
6.
a. 1 dan 2
c. 3 dan 4
b. 2 dan 3
d. 1 dan 3
Pelapukan batuan digurun pasir terjadi karena .... a. Perubahan suhu yang drastis b. Getaran permukaan bumi c. Terjangan ombak yang terus menerus d. Masuknya akar kesela-sela batuan
7.
Pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia seperti karbondioksida, oksigen dan uap air ..........................
8.
a. Fisika
c. Biologi
b. Kimia
d. Alam
Cepat lambatnya pelapukan tergantung oleh ...... a. Penyusun batuan b. Tingkat kekerasan batuan c. Penyusun dan tingkat kekerasan batuan d. Kandungan mineral
9.
Gambar di bawah ini manakah yang termasuk pelapukan biologi .......
(1) a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
(2)
(3)
(4)
304
10. Angin yang senantiasa bertiup kencang akan mengikis batuan sedikit demi sedikit hal ini dapat mengakibatkan ........... a. Abrasi
c. Reboisasi
b. Erosi
d. Auksi
B. URAIAN Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat! 1. Jelaskan yang dimaksud proses pelapukan! Jawab: ................................................................................................................. .................................................................................................................... 2. Jelaskan 3 jenis proses pelapukan! Jawab: ................................................................................................................ ................................................................................................................... 3. Sebutkan 3 contoh pelapukan biologi dalam kehidupan sehari-hari! Jawab: ............................................................................................................... .................................................................................................................. 4. Dari faktor-faktor berikut
ini
manakah
yang termasuk
faktor
yang
mempengaruhi proses pelapukan secara fisika dan kimia? a. Suhu
d. Karbondioksida
g. Oksigen
b. Lumut
e. Air
h. Akar-akar tumbuhan
c. Curah hujan
f. Uap air
Jawab: .............................................................................................................. ................................................................................................................. 5. Mengapa batuan di gurun pasir lebih cepat hancur bila dibandingkan dengan daratan biasa ? Jawab: .............................................................................................................. .................................................................................................................
305
Nama No Absen
: : SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. PILIHAN GANDA Petunjuk : Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar 1. 1) Lapisan atas 2) Lapisan batuan induk 3) Lapisan bawah 4) Lapisan tengah Urutan struktur susunan lapisan tanah yang benar adalah... a.
1-3-2-4
b.
2-3-4-1
c.
3-1-2-4
d.
1-4-3-2
2. Di bawah ini yang termasuk jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya, kecuali... a. Tanah Berpasir c. Tanah liat b. Tanah kapur
d. Tanah Aus
3. Terdapat ciri-ciri tanah sebagai berikut: 1) Tanah yang mudah dilalui air 2) Tanah yang banyak mengandung humus 3) Tanah yang kering 4) Tanah mudah dilalui air Manakah yang merupakan ciri-ciri tanah berpasir? a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
4. Jenis tanah yang digunakan oleh pengrajin gerabah tanah... a. Liat
c. Lumpur
b. Humus
d. Kapur
5. Tanah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan adalah...
306
a. Liat
c. Kapur
b. Humus
d. Pasir
6. Jenis tanah bergantung pada pelapukan ... pada suatu tempat. a. Tanah
c. Pasir
b. Batuan
d. Kapur
7. Tanah yang paling baik digunakan untuk bercocok tanam adalah ... a. Pasir
c. Kapur
b. Lumpur
d. Humus
8. Lapisan tanah yang paling tanah banyak mengandung humus oleh sebab itu sangat ... a. Padat
c. Gembur
b. Subur
d. Tandus
9. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butiran-butiran yang sangat halus adalah... a. Sampah
c. Butir liat
b. Pasir
d. Humus
10. Tanah yang berada disekitar gunung api umumnya banyak mengandung ... a. Unsur hara
c. Oksigen
b. Mineral
d.Nitrogen
B. URAIAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan yang singkat dan jelas! 1. Jelaskan proses pembentukan tanah! Jawab: ................................................................................................................. 2. Jelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi yang menyusunnya! Jawab: ................................................................................................................. 3. Mengapa lahan yang berupa tanah liat tidak cocok digunakan untuk pertanian? Jawab: ................................................................................................................. 4. Jelaskan hubungan kesuburan tanah dengan warna dan bahan-bahan kandungannya? Jawab: .................................................................................................................
307
LAMPIRAN 6 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Pelapukan Faktor-faktor penyebabBiologi
pelapukan Penyebabnya adalah aktivitas mahluk hidup yaitu masuknya akar ke sela-sela batuan
Faktor-faktor penyebab pelapukan - benturan ombak yang terus menerus
Akibat yang ditimbulkan Batuan menjadi retak karena terdesak oleh akarakat tumbuhan
Akibat yang ditimbulkan Batuan menjadi cepat terkikis dan lamakelamaan akan hancur
308
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1 A. PILIHAN GANDA 1.
C (skor 1)
6. A (skor 1)
2.
C (skor 1)
7. B (skor 1)
3.
D (skor 1)
8. C (skor 1)
4.
B (skor 1)
9. A (skor 1)
5.
D (skor 1)
10. B (skor 1)
Skor Maksimal= 10 B. URAIAN 1.
Pelapukan adalah peristiwa proses perusakan kulit bumi disebabkan adanya proses fisik, kima, dan biologis.
2.
Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan karena adanya faktor alam seperti curah hujan, angin, suhu dll Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan karena adnya aktivitas mahluk hidup. Pelapukan kimia adalah pelapukan yang disebabkan karena adanya reaksi/zatzat kimia seperti karbondioksida, oksigen dan uap air.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan antara lain: suhu, angin, air, curah hujan, lumut. (skor 3)
4.
Faktor pelapukan fisika: suhu, curah hujan, air Faktor pelapukan kimia: karbondioksida, uap air dan oksigen (skor 3)
5.
Karena di gurun pasir terjadi perubahan suhu yang ekstrim sehingga batuan yang ada di sekitarnya menjadi cepat hancur. (skor 3)
309
LAMPIRAN 6 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 2 A. PILIHAN GANDA 1. C (skor 1)
6. D (skor 1)
2. D (skor 1)
7. B (skor 1)
3. A(skor 1)
8. C (skor 1)
4. C (skor 1)
9. A (skor 1)
5. B (skor 1)
10. A (skor 1)
Skor maksimal = 10 B. URAIAN 1.
Tanah terbentuk dari batuan yang mengalami pelapukan.Batuan yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus menerus karena adanya pengaruh dari lingkungan menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil kemudian mengendap dan akhirnya terbentuklah lapisan tanah.
2. Jenis- Jenis tanah a. Tanah Berhumus Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah berhumus merupakan tanah yang paling subur. b. Tanah Berpasir Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan organik. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur. c. Tanah Liat Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah.. d. Tanah Berkapur Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Karena sangat sulit dilalui air 3.
Karena tanah liat sangat sulit dilalui air
310
4.
Jika warna tanah lebih hitam maka tanah tersebut banyak mengandung humus sehingga tanah tersebut subur. Sedangkan tanah yang kurang subur mempunyai warna lebih terang dan lebih sedikit mengandung humus.
PEDOMAN PENSKORAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II PERTEMUAN 1 SOAL EVALUASI
1
Pilihan Ganda
No Soal 1-10
2
Uraian
1-5
NO
Jenis Soal
NILAI :
Skor setiap jawaban benar skor 1 jawaban salah/tidak menjawab skor 0 setiap jawaban benar skor 3 jawaban salah/tidak menjawab skor 0
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
Total Skor 10
15
Skor Maksimal: 25
x 100
PEDOMAN PENSKORAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II PERTEMUAN 2 SOAL EVALUASI
1
Pilihan Ganda
No Soal 1-10
2
Uraian
1-4
NO
Jenis Soal
NILAI :
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
Skor setiap jawaban benar skor 1 jawaban salah/tidak menjawab skor 0 setiap jawaban benar skor 5 jawaban salah/tidak menjawab skor 0 x 100
Total Skor 10
20
Skor Maksimal: 30
311
SINTAK PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF 1.
Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi yang akan diajarkan.
2.
Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik.
3.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
5.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal.
6.
Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal
7.
Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan
8.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9.
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif
10. Guru memberikan penghargaan pada kelompok/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar
312
LAMPIRAN 3
DATA HASIL PENELITIAN
313
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus I Pertemuan 1 Nama Guru
: Ruwi Rohialam
Sekolah
: SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: Proses Pembentukan Batuan Beku
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: 4. Cermatilah indikator keterampilan guru. 5. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
6. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Melakukan kegiatan awal pembelajaran (Keterampilan membuka pembelajaran)
5. Membuat kaitan atau hubungan diantara materimateri yang akan dipelajari (apersepsi) 6. Memberikan acuan berupa tujuan pelajaran 7. Menimbulkan motivasi 8. Menyampaikan langkahlangkah pembelajaran 5. Mengajukan pertanyaan secara singkat dan jelas 6. Memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan 7. Menyebarkan giliran
Mengajukan pertanyaan pada siswa (Keterampilan bertanya)
Check (
Jumlah Skor
√
√
3
√ √ 2 √
314
No
3.
4.
5.
6.
Indikator
Menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran (Keterampilan Menjelaskan)
Membimbing menggunakan media CD Interaktif (Keterampilan mengadakan variasi)
Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat (Keterampilan memberi penguatan)
Mengelola kelas agar tetap kondusif (Keterampilan mengelola kelas)
Deskriptor menjawab secara acak 8. Memberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan 5. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa 6. Menjelaskan disertai dengan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari 7. Memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok yang sedang dibahas 8. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami 5. Menjelaskan penggunaan CD Interaktif 6. Meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan CD Interktif 7. Memberikan instruksi yang jelas terkait penggunaan CD Interaktif 8. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan CD interaktif 5. Memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa 6. Memberikan penguatan berupa kalimat pujian 7. Memberikan penguatan berupa tepuk tangan 8. Memberikan simbol (reward) pada siswa atau kelompok yang paling aktif 5. Menunjukkan sikap tanggap terhadap keadaan kelas 6. Memberikan perhatian pada kegiatan yang sedang berlangsung
Check (
Jumlah Skor
√ √ √ 2
√
2 √
√
2 √ √ √
2
315
No
7.
8.
9.
Indikator
Deskriptor
Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok (Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Menutup kegiatan pemlajaran (keterampilan menutup pembelajaran)
7. Memusatkan perhatian siswa dari waktu ke waktu 8. Memberikan teguran secara verbal bagi siswa yang mengganggu kegiatan di dalam kelas 5. Membentuk kelompok yang beranggotakan 6 siswa 6. Mengkoordinasikan kegiatan siswa yang berkaitan dengan penggunaan CD Interaktif 7. Memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal 8. Memberikan petunjuk pada kelompok yang kesulitan untuk menjawab soal 5. Memfasilitasi siswa 6. Memperjelas masalah atau uraian pendapat 7. Mendorong siswa mempertajam uraian pendapatnya 8. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 5. Mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 6. Memberikan soal evaluasi 7. Memberikan tindak lanjut berupa PR 8. Menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor
Check (
Jumlah Skor
√
2
√
√ √ 2
√ √
3
√ 22
Jumlah Skor 22 Kriteria Cukup Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 36
Skor minimal (k)
: 9
316
Skor Penilaian Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang Semarang, 07 April 2015
317
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus I Pertemuan 2 Nama Guru
: Ruwi Rohialam
Sekolah
: SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: Proses Pembentukan Batuan Sedimen dan Malihan
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Melakukan kegiatan awal pembelajaran (Keterampilan membuka pembelajaran)
1. Membuat kaitan atau hubungan diantara materimateri yang akan dipelajari (apersepsi) 2. Memberikan acuan berupa tujuan pelajaran 3. Menimbulkan motivasi 4. Menyampaikan langkahlangkah pembelajaran 1. Mengajukan pertanyaan secara singkat dan jelas 2. Memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan 3. Menyebarkan giliran
Mengajukan pertanyaan pada siswa (Keterampilan bertanya)
Check (
Jumlah Skor
√
√
4
√ √ √ 3 √
318
No
3.
4.
5.
6.
Indikator
Menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran (Keterampilan Menjelaskan)
Membimbing menggunakan media CD Interaktif (Keterampilan mengadakan variasi)
Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat (Keterampilan memberi penguatan)
Mengelola kelas agar tetap kondusif (Keterampilan mengelola kelas)
Deskriptor menjawab secara acak 4. Memberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan 1. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa 2. Menjelaskan disertai dengan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari 3. Memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok yang sedang dibahas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami 1. Menjelaskan penggunaan CD Interaktif 2. Meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan CD Interktif 3. Memberikan instruksi yang jelas terkait penggunaan CD Interaktif 4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan CD interaktif 1. Memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa 2. Memberikan penguatan berupa kalimat pujian 3. Memberikan penguatan berupa tepuk tangan 4. Memberikan simbol (reward) pada siswa atau kelompok yang paling aktif 1. Menunjukkan sikap tanggap terhadap keadaan kelas 2. Memberikan perhatian pada kegiatan yang sedang berlangsung 3. Memusatkan perhatian siswa
Check (
Jumlah Skor
√ √ √ 3
√
√ √
3
√ √
√
3
√ √ √
3
319
No
Indikator
Deskriptor
Check (
Jumlah Skor
dari waktu ke waktu 4. Memberikan teguran secara √ verbal bagi siswa yang mengganggu kegiatan di dalam kelas 1. Membentuk kelompok yang √ beranggotakan 6 siswa 2. Mengkoordinasikan kegiatan √ siswa yang berkaitan dengan penggunaan CD Interaktif 3. Memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal 4. Memberikan petunjuk pada kelompok yang kesulitan untuk menjawab soal
7.
Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). 8. Membimbing 1. Memfasilitasi siswa siswa dalam 2. Memperjelas masalah atau berdiskusi uraian pendapat kelompok 3. Mendorong siswa (Keterampilan mempertajam uraian membimbing pendapatnya diskusi kelompok 4. Menyebarkan kesempatan kecil) berpartisipasi 9. Menutup kegiatan 1. Mereview kembali kegiatan pemlajaran pembelajaran yang telah (keterampilan dilakukan menutup 2. Memberikan soal evaluasi pembelajaran) 3. Memberikan tindak lanjut berupa PR 4. Menutup pembelajaran dengan salam Jumlah Skor Jumlah Skor 27 Kriteria Baik Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 36
Skor minimal (k)
: 9
2
√ √ 2
√ √ √
4
√ 27
320
Skor Penilaian Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang Semarang, 10 April 2015
321
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus II Pertemuan 1 Nama Guru
: Ruwi Rohialam
Sekolah
: SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: Proses Pelapukan Pada Batuan
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Melakukan 1. Membuat kaitan atau kegiatan awal hubungan diantara materipembelajaran materi yang akan dipelajari (Keterampilan (apersepsi) membuka 2. Memberikan acuan berupa pembelajaran) tujuan pelajaran 3. Menimbulkan motivasi 4. Menyampaikan langkahlangkah pembelajaran Mengajukan 1. Mengajukan pertanyaan pertanyaan pada secara singkat dan jelas siswa 2. Memberikan acuan yang (Keterampilan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan bertanya) 3. Menyebarkan giliran
Check (
Jumlah Skor
√
√
4
√ √ √ 3 √
322
No
3.
4.
5.
6.
Indikator
Menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran (Keterampilan Menjelaskan)
Membimbing menggunakan media CD Interaktif (Keterampilan mengadakan variasi)
Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat (Keterampilan memberi penguatan)
Mengelola kelas agar tetap kondusif (Keterampilan mengelola kelas)
Deskriptor menjawab secara acak 4. Memberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan 1. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa 2. Menjelaskan disertai dengan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari 3. Memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok yang sedang dibahas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami 1. Menjelaskan penggunaan CD Interaktif 2. Meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan CD Interktif 3. Memberikan instruksi yang jelas terkait penggunaan CD Interaktif 4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan CD interaktif 1. Memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa 2. Memberikan penguatan berupa kalimat pujian 3. Memberikan penguatan berupa tepuk tangan 4. Memberikan simbol (reward) pada siswa atau kelompok yang paling aktif 1. Menunjukkan sikap tanggap terhadap keadaan kelas 2. Memberikan perhatian pada kegiatan yang sedang
Check (
Jumlah Skor
√ √ √
3
√
√ √
3
√
√
2 √ √ √
2
323
No
7.
8.
9.
Indikator
Deskriptor
Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok (Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Menutup kegiatan pemlajaran (keterampilan menutup pembelajaran)
berlangsung 3. Memusatkan perhatian siswa dari waktu ke waktu 4. Memberikan teguran secara verbal bagi siswa yang mengganggu kegiatan di dalam kelas 1. Membentuk kelompok yang beranggotakan 6 siswa 2. Mengkoordinasikan kegiatan siswa yang berkaitan dengan penggunaan CD Interaktif 3. Memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal 4. Memberikan petunjuk pada kelompok yang kesulitan untuk menjawab soal 1. Memfasilitasi siswa 2. Memperjelas masalah atau uraian pendapat 3. Mendorong siswa mempertajam uraian pendapatnya 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 1. Mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Memberikan soal evaluasi 3. Memberikan tindak lanjut berupa PR 4. Menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor
Check (
Jumlah Skor
√ √ 3 √
√ √ 3 √ √ √ √
4
√ 28
Jumlah Skor 27 Kriteria Baik Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 36
Skor minimal (k)
: 9
324
Skor Penilaian Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang Semarang, 14 April 2015
325
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus I Pertemuan 2 Nama Guru
: Ruwi Rohialam
Sekolah
: SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan
: Jenis-jenis tanah
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1. Skor 1 2. 3. 4.
Skor 2 Skor 3 Skor 4
Skor penilaian Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya 1 deskriptor yang tampak Jika hanya 2 deskriptor yang tampak Jika hanya 3 deskriptor yang tampak Jika semua deskriptor tampak (Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan. No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Melakukan 1. Membuat kaitan atau kegiatan awal hubungan diantara materipembelajaran materi yang akan dipelajari (Keterampilan (apersepsi) membuka 2. Memberikan acuan berupa pembelajaran) tujuan pelajaran 3. Menimbulkan motivasi 4. Menyampaikan langkahlangkah pembelajaran Mengajukan 1. Mengajukan pertanyaan pertanyaan pada secara singkat dan jelas siswa 2. Memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang (Keterampilan berisi informasi yang relevan bertanya) 3. Menyebarkan giliran
Check (
Jumlah Skor
√
√
4
√ √ √ √ √
4
326
No
3.
4.
5.
6.
Indikator
Menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran (Keterampilan Menjelaskan)
Membimbing menggunakan media CD Interaktif (Keterampilan mengadakan variasi)
Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat (Keterampilan memberi penguatan)
Mengelola kelas agar tetap kondusif (Keterampilan mengelola kelas)
Deskriptor menjawab secara acak 4. Memberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan 1. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa 2. Menjelaskan disertai dengan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari 3. Memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok yang sedang dibahas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami 1. Menjelaskan penggunaan CD Interaktif 2. Meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan CD Interktif 3. Memberikan instruksi yang jelas terkait penggunaan CD Interaktif 4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan CD interaktif 1. Memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa 2. Memberikan penguatan berupa kalimat pujian 3. Memberikan penguatan berupa tepuk tangan 4. Memberikan simbol (reward) pada siswa atau kelompok yang paling aktif 1. Menunjukkan sikap tanggap terhadap keadaan kelas 2. Memberikan perhatian pada kegiatan yang sedang
Check (
Jumlah Skor
√ √ √
4 √ √
√ √
3
√
√
2 √ √ √
3
327
No
7.
8.
9.
Indikator
Deskriptor
Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan). Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok (Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Menutup kegiatan pemlajaran (keterampilan menutup pembelajaran)
berlangsung 3. Memusatkan perhatian siswa dari waktu ke waktu 4. Memberikan teguran secara verbal bagi siswa yang mengganggu kegiatan di dalam kelas 1. Membentuk kelompok yang beranggotakan 6 siswa 2. Mengkoordinasikan kegiatan siswa yang berkaitan dengan penggunaan CD Interaktif 3. Memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal 4. Memberikan petunjuk pada kelompok yang kesulitan untuk menjawab soal 1. Memfasilitasi siswa 2. Memperjelas masalah atau uraian pendapat 3. Mendorong siswa mempertajam uraian pendapatnya 4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 1. Mereview kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Memberikan soal evaluasi 3. Memberikan tindak lanjut berupa PR 4. Menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor
Check (
Jumlah Skor
√
√ √ 3 √
√ √ 3 √ √ √ √
4
√ 32
Jumlah Skor 32 Kriteria Sangat Baik Keterangan Penilaian : Skor maksimal (m)
: 36
Skor minimal (k)
: 9
328
Skor Penilaian Skor Keterampilan Guru Kategori 29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik 22,5 < skor ≤ 29,25 Baik 15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup 9 < skor ≤ 15,75 Kurang Semarang, 16 April 2015
329
REKAPITULASI KETERAMPILAN GURU SIKLUS II
SIKLUS I No 1.
Indikator pengamatan
Melakukan kegiatan awal pembelajaran 2. Mengajukan pertanyaan pada siswa terkait materi 3. Menjelaskan materi sesuai dengan topik 4. Membimbing menggunakan media CD Interaktif 5. Memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan benar dan cepat 6. Mengelola kelas agar tetap kondusif 7. Membimbing berkelompok dan menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban 8. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok 9. Menutup kegiatan pembelajaran Jumlah skor Rata-rata Persentase Kategori
PI
P2
P1
P2
4
Ratarata 3,5
4
4
Ratarata 4
3 3
3
3
3
4
3,5
2
3
2,5
3
4
3,5
3
3
3
3
4
3,5
2
3
2,5
3
3
3
2
3
2,5
2
3
2,5
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
4
3,5
4
4
4
22 2,4
27 3
24,5 2,7
28 3,1
32 3,5
30 3,3
61,1%
75%
68%
77,7%
88,8%
83,3%
C
B
B
B
A
A
330
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 07 April 2015 Indikator Aktivitas Siswa
Nama Siswa
No
Jumlah Kategori Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
2
2
3
3
1
2
3
20
C
1
MR
3
2
SA
3
2
2
3
3
2
1
3
21
B
3
ARP
2
1
1
1
1
1
1
3
11
D
4
ARP
2
2
2
2
3
1
1
3
16
C
5
AO
2
2
2
2
3
1
2
3
17
C
6
MRH
3
2
2
2
3
1
2
3
20
C
7
AF
2
1
1
1
3
1
1
3
13
D
8
AK
3
3
3
2
3
2
2
4
24
A
9
DS
3
1
2
1
1
1
1
3
13
D
10
FA
3
3
3
3
4
4
1
4
27
A
11
MAN
2
2
2
2
3
2
2
3
17
C
12
MFK
3
3
3
3
4
2
1
4
26
B
13
MAF
2
2
2
2
3
1
1
3
16
C
14
MKH
3
4
3
3
4
2
3
4
27
A
15
MYAF
2
3
2
3
3
1
2
3
19
C
16
MF
2
3
3
3
4
1
1
3
24
B
17
NPS
3
2
2
2
3
1
1
3
17
C
18
SDA
3
2
2
3
3
2
2
3
21
B
19
SMI
3
2
3
3
3
2
2
4
23
B
20
TKW
3
2
2
1
3
1
1
4
17
C
21
YR
3
2
3
3
3
2
2
4
23
B
22
ZA
3
2
2
3
3
2
2
4
21
B
23
E
2
1
2
1
2
1
1
3
13
D
24
DNH
3
2
2
1
3
2
1
3
17
C
331
No
Nama Siswa
Indikator Aktivitas Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Kategori Skor
25
IDD
2
2
2
2
4
2
2
3
19
C
26
AUF
1
3
2
2
4
1
1
3
17
C
27
HAM
3
3
3
3
4
4
3
4
28
A
28
MR
2
2
2
2
3
2
1
3
18
C
29
RN
3
3
3
3
3
3
2
4
26
A
30
RRW
2
2
3
2
3
2
2
4
21
B
76
66
68
67
92
53
47
101
529
2,5
2
2,3
2,3
2,3
1,7
1,5
3,3
18,5
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator
CUKUP
Semarang, 07 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
332
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 April 2015 Indikator Aktivitas Siswa
Nama
No
Siswa
Jumlah Kategori Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
1
MR
3
4
2
3
4
2
1
3
22
B
2
SA
3
2
2
2
3
2
2
3
19
C
3
ARP
2
1
1
2
2
1
1
3
13
D
4
ARP
2
1
2
2
2
1
1
3
14
C
5
AO
2
2
2
2
2
1
1
3
15
B
6
MRH
3
2
2
2
3
2
2
3
19
C
7
AF
2
2
2
1
1
1
1
3
13
D
8
AK
4
3
3
3
4
3
2
4
26
B
9
DS
2
1
2
1
1
1
1
3
12
D
10
FA
4
4
3
3
4
3
4
4
29
A
11
MAN
2
2
2
2
3
1
1
3
16
C
12
MFK
3
4
2
3
4
4
3
4
27
A
13
MAF
2
2
2
2
3
1
1
3
16
C
14
MKH
4
4
3
3
4
4
3
4
29
A
15
MYAF
2
3
2
3
3
3
2
4
22
B
16
MF
2
4
3
3
4
4
2
4
26
B
17
NPS
3
2
2
1
3
1
1
4
17
C
18
SDA
3
3
3
3
3
2
1
4
22
B
19
SMI
3
3
3
3
3
3
3
4
25
B
20
TKW
3
2
2
2
3
2
2
3
19
C
21
YR
3
4
3
3
3
3
2
4
25
B
22
ZA
3
3
3
3
3
3
1
4
23
B
23
E
2
1
2
1
3
1
1
3
14
C
333
No
Indikator Aktivitas Siswa
Nama Siswa
Jumlah Kategori Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
24
DNH
3
2
2
2
3
2
2
4
20
B
25
IDD
3
4
2
3
3
2
2
4
23
B
26
AUF
3
3
3
3
4
1
1
4
22
B
27
HAM
4
4
3
3
4
4
4
4
30
A
28
MR
3
2
2
2
3
2
2
4
20
B
29
RN
4
4
3
3
4
3
3
4
28
A
30
RRW
3
3
2
3
3
2
2
4
22
B
87
83
70
72
92
65
55
108
628
2,9
2,8
2,3
2,4
3,1
2,2
1,8
3,6
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Rata-rata jumlah skor
BAIK
21,1
Semarang, 10 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
334
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
Indikator Aktivitas Siswa
Nama
No
Siswa
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
Kategori
1
MR
3
2
3
3
3
3
2
4
23
B
2
SA
3
2
3
3
3
3
3
4
24
B
3
ARP
2
1
1
2
2
2
2
3
15
C
4
ARP
2
2
2
2
3
2
2
3
18
C
5
AO
2
2
2
3
2
2
1
3
17
C
6
MRH
3
2
3
3
2
3
2
4
22
B
7
AF
2
1
2
2
2
2
1
3
15
B
8
AK
3
3
3
3
3
3
4
4
26
B
9
DS
3
1
1
1
2
1
2
3
14
D
10
FA
4
3
4
4
4
4
4
4
31
A
11
MAN
2
2
2
2
2
2
1
3
16
C
12
MFK
4
3
4
3
4
3
4
4
29
A
13
MAF
2
3
2
2
2
3
2
3
19
C
14
MKH
4
4
4
3
4
4
3
4
30
A
15
MYAF
3
3
4
2
3
3
3
4
25
B
16
MF
3
4
3
4
4
3
3
4
28
A
17
NPS
3
3
2
2
2
2
2
3
19
C
18
SDA
4
3
4
2
3
3
3
4
26
B
19
SMI
4
4
4
3
4
4
3
4
30
A
20
TKW
3
3
3
2
2
2
2
3
20
B
21
YR
4
4
4
3
4
3
3
4
29
A
22
ZA
3
3
3
2
3
3
2
4
23
B
23
E
2
3
2
1
2
1
1
3
15
C
335
No
Indikator Aktivitas Siswa
Nama Siswa
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
Kategori
24
DNH
3
3
2
2
2
3
2
4
21
B
25
IDD
3
3
2
3
3
3
3
4
24
B
26
AUF
3
4
2
3
3
1
2
3
21
B
27
HAM
4
4
4
2
4
4
4
4
30
A
28
MR
3
3
2
3
3
3
2
4
23
B
29
RN
4
4
4
3
4
4
4
4
31
A
30
RRW
3
4
3
3
4
3
3
4
27
A
91
86
84
76
88
82
75
109
691
3
2,9
2,8
2,5
2,9
2,7
2,5
3,6
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Rata-rata jumlah skor
BAIK
22,9
Semarang, 14 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
336
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
Indikator Aktivitas Siswa
Nama
No
Siswa
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
Kategori
1
MR
3
2
3
3
4
3
2
4
26
B
2
SA
3
2
3
3
4
3
3
4
25
B
3
ARP
3
1
2
2
2
2
2
3
18
C
4
ARP
3
2
3
2
2
2
2
3
19
C
5
AO
3
2
3
3
3
3
2
3
22
B
6
MRH
3
2
3
3
3
3
2
4
23
B
7
AF
3
1
2
2
2
2
1
3
16
C
8
AK
4
3
3
3
4
4
3
4
28
A
9
DS
3
1
2
2
2
2
1
3
17
C
10
FA
4
3
3
4
4
4
4
4
30
A
11
MAN
4
2
3
3
3
3
2
3
23
B
12
MFK
4
3
3
4
4
4
3
4
30
A
13
MAF
3
2
3
3
3
3
2
4
25
B
14
MKH
4
4
3
4
4
4
4
4
31
A
15
MYAF
4
3
3
3
3
3
2
4
25
B
16
MF
3
3
3
4
4
4
3
4
28
A
17
NPS
3
2
3
3
3
2
2
4
22
B
18
SDA
4
2
3
3
4
3
4
4
28
A
19
SMI
4
2
3
3
4
4
3
4
28
A
20
TKW
4
2
3
3
3
3
2
4
24
B
21
YR
4
2
3
3
4
4
4
4
29
A
22
ZA
4
2
3
3
4
3
3
4
27
A
23
E
4
1
3
3
2
2
2
3
21
B
337
No
Indikator Aktivitas Siswa
Nama Siswa
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
Kategori
24
DNH
4
2
3
3
3
2
2
4
23
B
25
IDD
4
2
3
3
3
3
3
4
26
B
26
AUF
3
3
3
3
4
2
2
4
25
B
27
HAM
4
3
3
4
4
3
4
4
30
A
28
MR
4
2
3
3
3
2
2
4
23
B
29
RN
4
3
3
3
4
4
4
4
30
A
30
RRW
4
2
3
3
3
3
3
4
26
B
109
82
87
91
99
89
78
113
748
3,6
2,7
2,9
3,0
3,3
3,0
2,6
3,8
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
BAIK 25,4
Semarang, 16 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
338
DATA HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 07 April 2015
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
1
MR
2
2
1
5
C
2
SA
2
2
2
6
C
3
ARP
2
2
1
5
C
4
ARP
2
2
1
5
C
5
AO
2
2
1
5
C
6
MRH
2
2
1
5
C
7
AF
2
2
1
5
C
8
AK
3
3
2
8
B
9
DS
2
2
1
5
C
10
FA
3
3
2
8
B
11
MAN
2
2
1
5
C
12
MFK
3
3
2
8
B
13
MAF
2
2
1
5
C
14
MKH
3
3
2
8
B
15
MYAF
3
3
2
8
B
16
MF
3
2
1
6
C
17
NPS
2
2
1
5
C
18
SDA
2
3
1
6
C
19
SMI
3
3
2
8
B
20
TKW
2
3
2
7
C
21
YR
2
2
2
6
C
22
ZA
2
2
2
6
C
23
E
2
2
1
5
C
24
DNH
2
2
1
5
C
339
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
25
IDD
3
3
1
7
C
26
AUF
3
2
1
6
C
27
HAM
3
3
2
8
B
28
MR
2
2
1
5
C
29
RN
3
3
2
8
B
30
RRW
2
2
2
6
C
72
71
43
186
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
2,4
2,3
1,4 CUKUP
6,2
Semarang, 07 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
340
DATA HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal :Jum’at, 10 April 2015
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
1
MR
3
3
2
8
B
2
SA
3
3
2
8
B
3
ARP
2
2
1
5
C
4
ARP
2
2
1
5
C
5
AO
3
2
1
7
C
6
MRH
3
2
2
7
C
7
AF
2
3
1
6
C
8
AK
3
4
2
9
B
9
DS
2
3
2
7
C
10
FA
4
4
3
11
A
11
MAN
3
2
2
7
C
12
MFK
3
4
3
10
A
13
MAF
3
2
2
7
C
14
MKH
4
4
3
11
A
15
MYAF
3
2
2
7
C
16
MF
3
2
2
7
C
17
NPS
2
3
2
7
C
18
SDA
3
3
2
8
B
19
SMI
3
3
2
8
B
20
TKW
3
3
2
8
B
21
YR
3
3
2
8
B
22
ZA
3
3
2
8
B
23
E
2
3
1
6
C
341
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
24
DNH
2
3
1
6
C
25
IDD
3
2
1
7
C
26
AUF
3
2
1
7
C
27
HAM
4
3
3
10
A
28
MR
3
2
1
7
C
29
RN
3
4
3
10
A
30
RRW
3
3
2
8
B
86
84
56
226
2,9
2,8
1,8
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
CUKUP 7,53
Semarang, 10 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
342
DATA HASIL PENGAMATAN RANAH AFEKTIF SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
1
MR
3
3
2
8
B
2
SA
3
3
2
8
B
3
ARP
2
2
2
6
C
4
ARP
2
2
1
5
C
5
AO
3
2
1
6
C
6
MRH
3
3
2
8
B
7
AF
2
3
1
6
C
8
AK
3
4
3
10
A
9
DS
2
2
1
5
C
10
FA
4
4
4
12
A
11
MAN
3
3
2
8
B
12
MFK
3
3
3
9
B
13
MAF
3
2
2
7
C
14
MKH
4
3
3
10
A
15
MYAF
3
4
3
10
A
16
MF
3
2
2
7
C
17
NPS
2
2
2
6
C
18
SDA
3
3
3
9
B
19
SMI
3
3
3
9
B
20
TKW
3
3
2
8
B
21
YR
2
4
3
9
B
22
ZA
3
3
2
8
B
23
E
2
3
2
7
C
343
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
24
DNH
2
3
2
7
C
25
IDD
3
2
2
7
C
26
AUF
3
2
1
6
C
27
HAM
4
2
4
10
A
28
MR
3
2
2
7
C
29
RN
3
4
4
11
A
30
RRW
3
3
3
9
A
85
84
69
238
BAIK
2,8
2,8
2,3
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
7,9
Semarang,14 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
344
HASIL OBSERVASI RANAH AFEKTIF SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
1
MR
3
3
2
8
B
2
SA
3
3
2
8
B
3
ARP
2
2
2
6
C
4
ARP
3
3
2
8
B
5
AO
2
3
2
7
C
6
MRH
3
3
2
8
B
7
AF
2
2
2
6
C
8
AK
3
4
3
10
A
9
DS
3
3
2
8
B
10
FA
4
4
4
12
A
11
MAN
2
2
1
5
D
12
MFK
3
4
3
10
A
13
MAF
3
2
1
6
C
14
MKH
3
4
4
11
A
15
MYAF
3
3
3
9
B
16
MF
3
2
1
7
C
17
NPS
3
3
2
8
B
18
SDA
3
3
2
8
B
19
SMI
4
3
3
10
A
20
TKW
3
3
2
8
B
21
YR
3
4
3
10
A
22
ZA
3
3
2
8
B
23
E
3
2
2
7
C
345
Indikator No
Jumlah
Nama Siswa
1
2
3
Skor
Kategori
24
DNH
3
3
3
9
B
25
IDD
3
2
2
7
C
26
AUF
2
2
1
5
D
27
HAM
4
3
4
11
A
28
MR
3
2
1
6
C
29
RN
4
4
3
11
A
30
RRW
3
3
3
9
B
89
87
69
245
2,9
2,9
2,3
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
BAIK 8,1
Semarang, 16 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
346
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 7 April 2015
Nama
No
Siswa
Indikator 1
2
Jumlah Skor
Kategori
1
MR
4
3
7
A
2
SA
3
4
7
A
3
ARP
2
2
4
C
4
ARP
3
3
6
B
5
AO
3
2
5
C
6
MRH
3
3
6
B
7
AF
2
2
4
C
8
AK
3
4
7
A
9
DS
2
2
4
C
10
FA
4
4
8
A
11
MAN
3
2
6
B
12
MFK
4
4
8
A
13
MAF
4
3
7
A
14
MKH
4
4
8
A
15
MYAF
4
4
8
A
16
MF
4
4
8
A
17
NPS
2
2
4
C
18
SDA
3
4
7
A
19
SMI
4
4
8
A
20
TKW
3
3
6
B
21
YR
3
3
6
B
22
ZA
3
3
6
B
23
E
2
2
4
C
24
DNH
2
2
4
C
347
Nama
No
Indikator
Siswa
1
2
Jumlah Skor
Kategori
25
IDD
4
3
7
A
26
AUF
4
3
7
A
27
HAM
4
4
8
A
28
MR
3
3
9
A
29
RN
4
4
8
A
30
RRW
4
4
8
A
97
9,4
191
3,2
3,1
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
BAIK 6,3
Semarang, 07 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
348
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Jumat, 10 April 2015
Nama
No
Siswa
Indikator 1
2
Jumlah Skor
Kategori
1
MR
4
3
7
A
2
SA
3
4
7
A
3
ARP
2
3
5
C
4
ARP
3
3
6
B
5
AO
3
3
6
B
6
MRH
3
3
6
B
7
AF
2
2
4
C
8
AK
3
4
7
A
9
DS
2
2
4
C
10
FA
4
4
8
A
11
MAN
4
3
7
A
12
MFK
4
3
7
A
13
MAF
4
3
7
A
14
MKH
4
4
8
A
15
MYAF
4
4
8
A
16
MF
4
4
8
A
17
NPS
2
3
5
C
18
SDA
3
4
7
A
19
SMI
3
4
7
A
20
TKW
3
4
7
A
21
YR
3
4
7
A
22
ZA
3
4
7
A
23
E
2
2
4
C
24
DNH
2
3
5
C
349
Nama
No
Siswa
Indikator 1
2
Jumlah Skor
Kategori
25
IDD
4
3
7
A
26
AUF
4
3
7
A
27
HAM
4
3
7
A
28
MR
3
3
6
B
29
RN
4
4
8
A
30
RRW
4
3
7
A
97
99
189
3,2
3,3
6,5
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator
BAIK
Semarang, 10 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
350
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
Nama
No
Siswa
Indikator 1
2
Jumlah Skor
Kategori
1
MR
3
4
7
A
2
SA
3
4
7
A
3
ARP
3
2
5
C
4
ARP
3
3
6
B
5
AO
3
3
6
B
6
MRH
3
3
6
B
7
AF
2
3
5
C
8
AK
4
4
8
A
9
DS
2
2
4
C
10
FA
4
4
8
A
11
MAN
3
3
6
B
12
MFK
4
4
8
A
13
MAF
4
3
7
A
14
MKH
4
4
8
A
15
MYAF
4
4
8
A
16
MF
4
4
8
A
17
NPS
3
2
5
C
18
SDA
4
4
8
A
19
SMI
4
4
8
A
20
TKW
3
3
6
B
21
YR
4
3
7
A
22
ZA
4
3
7
A
23
E
3
2
5
C
24
DNH
3
3
6
B
351
Nama
No
Indikator
Siswa
1
2
Jumlah Skor
Kategori
25
IDD
3
4
7
A
26
AUF
3
3
6
B
27
HAM
4
4
8
A
28
MR
4
4
8
A
29
RN
4
4
8
A
30
RRW
4
3
7
A
103
100
203
3,4
3,3
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
6,7
SANGAT BAIK
Semarang, 14 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
352
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Kelas
:V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
Nama
No
Siswa
Indikator 1
2
Jumlah Skor
Kategori
1
MR
4
4
8
A
2
SA
3
3
6
B
3
ARP
3
3
6
B
4
ARP
3
3
6
B
5
AO
3
3
6
B
6
MRH
3
3
6
B
7
AF
3
2
5
C
8
AK
4
4
8
A
9
DS
3
2
5
B
10
FA
4
4
8
A
11
MAN
4
3
7
A
12
MFK
4
4
8
A
13
MAF
3
3
6
B
14
MKH
4
4
8
A
15
MYAF
4
4
8
A
16
MF
4
4
8
A
17
NPS
3
3
6
B
18
SDA
4
4
8
A
19
SMI
4
4
8
A
20
TKW
3
4
7
A
21
YR
4
4
8
A
22
ZA
3
4
7
A
23
E
3
2
5
C
24
DNH
3
3
6
B
353
Nama
No
Indikator
Siswa
1
2
Jumlah Skor
Kategori
25
IDD
3
3
6
B
26
AUF
3
3
6
B
27
HAM
4
4
8
A
28
MR
3
3
6
B
29
RN
4
4
8
A
30
RRW
4
3
7
A
104
101
205
Jumlah Skor Per Indikator Rata-Rata Skor Indikator Jumlah RataRata Skor Indikator
3,5 6,8
3,3
SANGAT BAIK
Semarang,16 April 2015 Observer 1
Observer 2
Detik Dwi Prasetyo NIM 1401411213
Devi Eko Prasetyo NIM 140141219
354
REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I No
Indikator
1
Kesiapan siswa menerima pelajaran Memperhatikan penyajian materi melalui CD Interaktif Menyimak penjelasan seputar materi yang dipelajari Menggunakan media CD interaktif Menyusun huruf acak tentang proses pembentukan tanah pada kartu jawaban Melakukan diskusi dengan teman secara berkelompok Mempresentasikan hasil diskusi kelompok Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran Jumlah Skor Rata-rata skor Persentase Kategori
2
2,9
Rata -rata 2,45
2,2
2,8
2,5
2,9
3,2
3,05
2,2
2,3
2,2
2,8
2,9
2,85
2,3
2,4
2,3
2,5
3
2,75
3
3,1
3
2,9
3,3
3,1
1,7
2,3
2
2,7
3
2,85
1,7
2,1
1,6
2,5
2,6
2,55
3,4
3,6
3,5
3,6
3,8
3,7
18,5 2,5
22 27
20 2,5
22,9 2,9
25,4 3,2
24,1 3,0
57,8 %
67,1%
62,5%
71,5%
79,3%
75,4%
C
B
C
B
B
B
2 3
4 5
6 7 8
P2
SIKLUS II
PI
PI
P2
3
3,6
Rata -rata 3,3
355
LAMPIRAN 4 HASIL BELAJAR IPA SIKLUS I DAN SIKLUS II MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN CD INTERAKTIF
No
Nama Siswa
SIKLUS I
SIKLUS II
P1
P2
P1
P2
1
MR
72
72
80
76
2
SA
80
72
76
80
3
ARP
52
56
64
66
4
ARP
56
64
76
56
5
AO
48
60
56
76
6
MRH
68
76
80
86
7
AF
64
52
60
76
8
AK
88
72
72
90
9
DS
60
64
64
66
10
FA
76
84
84
90
11
MAN
68
64
76
73
12
MFK
72
80
72
80
13
MAF
80
72
64
70
14
MKH
76
76
84
70
15
MYAF
72
72
80
83
16
MF
60
84
92
83
17
NPS
64
64
76
76
18
SDA
80
88
76
93
19
SMI
76
72
80
86
20
TKW
72
76
80
70
21
YR
72
88
72
93
22
ZA
84
72
76
86
23
E
52
76
60
83
24
DNH
84
80
76
86
25
IDD
36
80
60
83
356
No
Nama Siswa
SIKLUS I
SIKLUS II
P1
P2
P1
P2
26
AUF
32
52
72
83
27
HAM
88
82
72
70
28
MR
44
52
76
70
29
RN
80
82
84
90
30
RRW
68
52
72
76
Rata-rata
68
71
74
84
Nilai Tertinggi
88
88
92
93
Nilai Terendah
32
52
56
56
Siswa tuntas
16
20
23
26
Siswa tidak tuntas
14
10
17
4
53%
66%
77%
87%
Persentase Ketuntasan
Mengetahui,
357
BUKTI FISIK HASIL BELAJAR SISWA
358
LAMPIRAN 4
359
360
361
362
LAMPIRAN 6 FOTO-FOTO HASIL PENELITIAN
Guru menyajikan materi sesuai dengan topik
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban (terdapat dalam CD Interaktif) yang telah diacak susunannya pada masing-masing kelompok.
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok disediakan laptop
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal.
363
Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan setiap soal.
Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point
Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya untuk setiap soal.
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat menjawab dengan jawaban yang benar.
364
365
366
367