PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
Lita Nur Cahyani, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan komunikasi matematis dan pemecahan masalah melalui model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian secara kualitatif dari hasil observasi menunjukkan bahwa di siklus I siswa dari yang tadinya masih kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam model matematika. Pada siklus II siswa mulai mampu mengubah soal cerita ke dalam model matematika terutama dalam menerapkan rumus matematika ke dalam bentuk uraian soal. Dari hasil wawancara siswa merasa senang, lebih aktif dengan belajar kelompok karena bisa saling membantu, dan siswa mampu mengatasi masalah soal-soal dalam bentuk cerita. Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa komunikasi matematis dan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase komunikasi matematis siswa dari masing-masing data siklus I sebesar 71,24% dalam predikat cukup meningkat ke siklus II menjadi 79,83% dalam predikat baik dari seluruh siswa. Selain itu, berdasarkan tes pemecahan masalah siswa, menunjukkan peningkatan persentase setiap siswa dari siklus I sebesar 68,98% dalam predikat cukup meningkat ke siklus II menjadi 78,92% dalam predikat baik dari seluruh siswa.
Kata kunci: komunikasi matematis, pemecahan masalah, kancing gemerincing PENDAHULUAN Matematika adalah bahasa simbol dimana siswa yang belajar matematika dituntut untuk mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa simbol tersebut. Kemampuan komunikasi matematis akan membuat siswa bisa memanfaatkan matematika untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain, sehingga akan meningkatkan sikap positif terhadap matematika baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain. Siswa yang sudah mempunyai kemampuan pemahaman
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
45
matematis dituntut juga untuk bisa mengkomunikasikannya, agar pemahamannya bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Dengan kemampuan komunikasi matematis siswa juga bisa memanfaatkan konsep-konsep matematika yang sudah dipahami orang lain. Dengan mengkomunikasikan ide-ide matematisnya kepada orang lain, seseorang bisa meningkatkan pemahaman matematisnya. Kemampuan komunikasi matematis menunjang kemampuan-kemampuan matematis yang lain, misalnya kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan komunikasi matematis merupakan syarat untuk memecahkan masalah, artinya jika siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik memaknai permasalahan maupun konsep matematika maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo, diketahui bahwa kelas tersebut tingkat komunikasi matematisnya rendah. Ini ditunjukkan saat siswa mengerjakan soal mereka masih kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam model matematika. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan siswa dalam menerapkan rumus matematika ke dalam bentuk uraian yang relevan. Berdasarkan wawancara dari salah satu siswa, sebagian besar mereka belum mampu mengatasi masalah soal-soal dalam bentuk cerita. Mereka hanya dapat mengerjakan soal seperti yang dicontohkan oleh guru, sehingga dikhawatirkan siswa tidak dapat memecahkan soal yang berbeda bentuk dengan contoh soal yang diberikan. Salah satu aspek untuk mengembangkan komunikasi matematis adalah melalui kerjasama. Melalui kerjasama, siswa dapat berdiskusi menyampaikan ide-ide matematika. Namun, dalam diskusi sering terjadi anak yang pasif sehingga perlu mengupayakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat menyampaikan ide-ide matematika. Selain itu dalam pemecahan masalah pada soal ada langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan untuk menyelesaikan soal yaitu dengan meminta dan membiasakan siswa untuk membaca secara teliti. Siswa memahami pertanyaan pada soal serta memikirkan dan membaca kembali informasi yang dibutuhkan serta merencanakan penyelesaian seperti apa yang digunakan untuk menjawab pertanyaan soal tersebut. Kemudian siswa melaksanakan hasil pemikiran dari penyelesaian soal
46
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
tersebut. Setelah siswa menyelesaikan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diminta selanjutnya siswa memeriksa kembali apa yang telah dilakukan. Dengan model pembelajaran yang menarik maka siswa dalam mengerjakan soal matematika akan lebih senang, sehingga kemungkinan kesulitan dalam mengerjakan dapat diminimalkan. Salah satunya, yaitu melalui model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Dalam pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan
kontribusi
mereka
dengan
menyusun,
mengaitkan,
dan
mengkomunikasikan ide-ide mereka. Hal ini tentunya dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan komunikasi matematis dan pemecahan masalah. Selain itu, dengan diterapkan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran (Suharsimi Arikunto, 2008: 58). Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini berupa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing guna meningkatkan komunikasi matematis dan pemecahan masalah siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo. Waktu dilaksanakannya penelitian ini dari bulan November 2015 sampai bulan Mei 2016. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo yang
berjumlah 33. Terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas dirancang dengan empat tahapan untuk setiap siklus, yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, dan catatan lapangan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi, s o a l t e s , d a n d o k u m e n t a s i . Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
47
data secara kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan sebagai berikut, Komunikasi matematis dan pemecahan masalah siswa telah mencapai sekurangkurangnya 60% dari jumlah seluruh siswa dalam kriteria baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian komunikasi matematis dan pemecahan masalah siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Peningkatan komunikasi matematis dan pemecahan masalah berdasarkan hasil analisis data kualitatif pada siklus I, banyak siswa yang belum berani untuk menyampaikan ide-ide matematika saat diskusi kelompok. Di siklus II siswa lebih berani untuk menyampaikan pendapat dan adanya lembar diskusi dapat membantu siswa dalam memahami masalah, menyelesaikan masalah, dan dapat memeriksa kembali proses sekaligus hasil yang benar dalam memecahkan masalah matematika. Peningkatan komunikasi matematis dan pemecahan masalah berdasarkan hasil analisis data kuantitatif pada siklus I, Berdasarkan data peningkatan hasil observasi komunikasi lisan dan hasil tes komunikasi tertulis siklus I ke siklus II, kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-masing data. Agar lebih jelas maka disajikan diagram peningkatan komunikasi matematis lisan hasil observasi dan komunikasi matematis tertulis hasil tes siswa sebagai berikut.
Gambar 18. Diagram Batang Observasi Komunikasi Matematis Lisan dan Tes Komunikasi Matematis Secara Tertulis SiswaSiklus I dan Siklus II
48
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
Peningkatan pemecahan masalah siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi pada setiap akhir siklus. Agar lebih jelas maka disajikan diagram peningkatan pemecahan masalah hasil tes siswa sebagai berikut.
Gambar 19. Diagram Batang Tes Pemecahan Masalah Siswa Siklus I dan Siklus II SIMPULAN DAN SARAN Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan komunikasi matematis siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Purworejo. Pada siklus I siswa dari yang tadinya masih kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam model matematika. Pada siklus II siswa mulai mampu mengubah soal cerita ke dalam model matematika terutama dalam menerapkan rumus matematika ke dalam bentuk uraian soal. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase pada setiap aspek komunikasi matematis hasil observasi dan tes dari siklus I, kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-masing data siklus I sebesar 71,24% meningkat ke siklus II menjadi 79,83%. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan pemecahan masalah siswa. Pada siklus I siswa belum mampu mengatasi masalah soal-soal dalam bentuk cerita dan belum dapat mengembangkan pemahaman dalam soal matematika yang baru. Pada siklus II siswa mulai mampu mengatasi masalah soal-soal dalam bentuk cerita dan dapat mengembangkan pemahaman dalam soal matematika. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase pada hasil tes setiap siswa dari siklus I sebesar
68,98% meningkat ke siklus II menjadi 78,92%.
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing
49
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga penggunaan alokasi waktu harus benar-benar diperhitungkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Moch. Masykur dan Abdul Halim F. 2008. Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktiif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
50
Ekuivalen: Peningkatan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing