PENGUKURAN POLUTAN CO BERBASIS SINGLE NODE SENSOR NETWORK Sigit Pambudi, Tjut Awaliyah, M. Iqbal Suriansyah. Email :
[email protected] Program Studi Diploma III Teknik Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Abstrak Ada beberapa polutan yang sering ditemukan di tempat-tempat yang banyak kendaraan bermotor misalnya parkiran basement Universitas Pakuan, sekarang banyak orang yang memilih memarkir kendaraannya di dalam basement agar tidak kepanasan dan kehujanan, tapi dampak negatif dari itu adalah semakin banyaknya polutan berbahaya dalam besmen dapat mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Bila keadaan itu terjadi maka udara dikatakan tercemar Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang dapat melakukan aktivitas pemantauan perubahan lingkungan yang mudah untuk diaplikasikan, misalnya pendeteksi polusi udara dengan menggunakan sensor CO yang bisa menjangkau radius 10-20 meter, maka sensor tersebut akan mendeteksi karbon monoksida didalam udara dan ditampilkan melaluai Lcd setelah diproses oleh Mikrokontroler. Dengan adanya alat tersebut akan dapat mendeteksi polusi yang disebabkan oleh pencemaran udara, dengan rentang standar pencemaran udara yaitu, apabila 0-50 ppm dinyatakan baik, 51-100 ppm dinyatakan sedang, dan 101-199 ppm dinyatakan tidak sehat. (Rasis purnomo). Kata Kunci : Karbon monoksida (CO) , arduino UNO, Hardware progreming
PENDAHULUAN Ada beberapa polutan yang sering ditemukan di tempat-tempat yang banyak kendaraan bermotor misalnya karbon monoksida (CO). Karbon monoksida (CO) ini sering ditemukan di jalan-jalan yang sering dilewati kendaraan bermotor atau parkiran basement, sekarang banyak orang yang memilih memarkir kendaraannya di dalam basement agar tidak kepanasan dan kehujanan, tapi dampak negatif dari itu adalah semakin banyaknya polutan berbahaya dalam besmen dapat mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Bila keadaan itu terjadi maka udara dikatakan tercemar. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang dapat melakukan aktivitas pemantauan perubahan lingkungan yang mudah untuk diaplikasikan. pendeteksi polusi udara dengan menggunakan sensor CO, maka sensor tersebut akan mendeteksi karbon monoksida didalam udara dan ditampilkan melaluai Lcd setelah diproses oleh Mikrokontroler. Dengan adanya alat tersebut akan dapat mendeteksi polusi yang disebabkan oleh pencemaran udara, dengan rentang standar pencemaran udara yaitu, apabila 0-50 ppm dinyatakan baik, 51-100 ppm dinyatakan sedang,
dan 101-199 ppm dinyatakan tidak sehat. (Rasis purnomo)
Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. (chandra 2014) LCD Karakter LCD (Liquid Crystal Display) atau dapat di bahasa Indonesia-kan sebagai tampilan Kristal Cair adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. (Miftah 2013) DT MQ-7 sensor CO MQ-7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan
sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), jarak pengukuran : 20 2000ppm untuk mampu mengukur gas Karbon monoksida. (Presimax) METODE PENELITIAN Metode Penelitian Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode hardware programming yang ditempuh melalui 10 tahapan.
Pengetesan Komponen (Parts Testing) Dalam pengetesan komponen dilakukan pegetesan alat terhadap fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dari aplikasi yang akan didesain. Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design) Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain: 1. Bentuk dan ukuran Printed Circuit Board 2. Dimensi dan massa keseluruhan sistem 3. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan 4. Penempatan modul-modul elektronik Desain Sistem Listrik (Electrical Design) Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Sumber catu daya (seperti baterai atau rectifier) 2. Kontroler yang akan digunakan 3. Desain driver untuk pendukung aplikasi 4. Desain sistem kontrol yang akan diterapkan Desain Software (Software Design) Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam perancangan perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada komputer PC. Pada aplikasi standalone (berdiri sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun dengan PC.
Gambar 4. Tahapan Penelitian Perencanaan Proyek Penelitian Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal penting yang perlu ditentukan dan dipertimbangkan antara lain : 1. Keterangan awal penelitian, 2. Estimasi kebutuhan alat dan bahan 3. Estimasi anggaran, dan Penelitian (Research) Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan, pengetesan komponen dan rancangan awal dan akhir.
Tes Fungsional (Functional Test) Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik dan software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi error (Bug) dari software tersebut. Integrasi atau Perakitan (Integration) Modul listrik yang telah diintegrasi dengan software di dalam kontrolernya, diintegrasi dalam struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem.
5) Kabel Konektor Berfungsi sebagai penghubung antara rangkaian dengan computer agar bias memasukkan program yang telah dibuat ke dalam rangkaian. 6) Papan akrilik Berfungsi sebagai alas dari rangkaian.
Tes Fungsional Keseluruhan sistem (Overall Testing) Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem dari semua alat yang telah didesain. Optimasi Sistem (Optimization) Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang dirancang. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Dalam perancangan dan implementasi ini akan membahas tentang Pengukuran Polutan CO Berbasis Single Node Sensor Network mulai dari perancangan penelitian sampai dengan integrasi system, berdasarkan metode penelitian yang akan digunakan. Perancangan Proyek Penelitian (Project Planning) Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal yang akan masuk dalam pembahasan, yaitu : 1. Penentuan topic penelitian adalah Pengukuran Polutan CO Berbasis Single Node Sensor Network. 2. Estimasi kebutuhan alat dan bahan : a. Laptop processor intel core 2 duo dengan RAM 1 Gb dan Harddisk 500 Gb. b. Komponen yang dibutuhkan : 1) Arduino UNO (Mikrokontroler ATMega328) Berfungsi sebagai pengolah data dari keseluruhan system atau dapat disebut sebagai otak dari system yang telah dibangun. 2) Sensor CO Berfungsi sebagai alat inputan atau sebagai alat yang bekerja untuk mengetahui dan mendeteksi kualitas udara disekitar kita. 3) LCD karakter Modul LCD (Liquid Crystal Liquid) yang dapat digunakan untuk menampilkan baris kalimat dan dapat menampilkan informasi keluaran yang lebih banyak dibandingkan dengan seven segment. 4) Kabel Jumper Berfungsi sebagai penghubung antara komponen-komponen rangkaian agar dapat berfungsi dengan baik.
3.
Kemungkinan penerapan dari project yang dikerjakan Pada penelitian ini, penerapannya akan mengimplementasikan Mikrokontroler ATM328 (Arduio UNO) sebagai otak dari rangkaian yang kemudian memproses data lalu menampilkan hasilnya melalui LCD karakter.
Penelitian (Research) Penelitian awal dari project yang akan dibuat, diantaranya yaitu penelitian perancangan awal mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO) sabagai otak dari rangkaian. Kemudian LCD karakter sebagai outputnya dan sensor CO sebagai pendeteksi kualitas udara yang ada disekitar basement Universitas Pakuan. Gambaran Umum Sistem Alat yang telah dirancang dan diimplementasikan ini dapat mendeteksi pemantauan kualitas udara dengan LCD karakter sebagai outputnya. Gambaran umum system dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 8. Gambaran umum sistem
Pengetesan Komponen (Parts Testing) Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan alat dan bahan dalam pembuatan project apakah semua berfungsi dengan semestinya atau tidak agar sesuai dengan kebutuhan. Pengetesan dilakukan menggunakan multimeter yaitu dengan melakukan tes pada kabel-kabel jumper apakah berfungsi atau tidak kemudian mikrokontroler ATMega328 di tes dengan cara memberikan program pada mikrokontroler tersebut. Pengetesan menggunakan program 1. Mikrokontroler ATMega328 Pengujian minimum Mikrokontroler ATMega328 dilakukan dengan memberikan masukan tegangan dari 5V, jika sumber tegangan terhubung maka led indikator power otomatis akan menyala. 2. Modul downloader Pengetesan komponen ini dilakukan dengan cara menghubungkan port serial kepada PC (Personal Komputer) menggunakan konektor USB to Arduino. Komponen ini berfungsi saat Software Arduino berhasil membaca port arduino UNO ATMega328 pada board yang ada di Software Arduino. Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design) Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain : 1. Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Design) Untuk penerapan, ukuran dari papan PCB akan disesuaikan dengan bentuk dan ukuran dari mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO) agar tidak terjadi pemborosan tempat pada rangkaian. 2. Demensi dan masa keseluruhan system Untuk dimensi dan masa dari keseluruhan rangkaian akan dibuat seminimal mungkin agar kinerja dari rangkaian tersebut juga bias berfungsi lebih optimal. 3. Penempatan modul-modul elektronik Dalam perancangan alat ini penerapan modul-modul elektronik tidak memakan banyak tempat, dibuat dan didesain seminimal mungkin agar tidak memakan banyak tempat.
Blok Diagram Sistem
Gambar 10. Blok diagram sistem Dari gambar diatas dapat disimpulkan cara Pengukuran Polutan CO Berbasis Single Node Sensor Network menggunakan komponen seperti arduino dan juga LCD karakter, Adapter sebagai power supplay yang menghantar listrik ke rangkaian sehingga dapat berfungsi. Desain Sistem Listrik (Elektrical Design) Dalam desain system listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : 1. Mikrokontroler yang digunakan Mikrokontroler yang akan digunakan dalam penelitian ini, mengunakan Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328.Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. 2. Desain driver untuk pendukung aplikasi Disain driver untuk mendukung rangkaian ini menggunakan Arduino Alpha software 1.0.1, untuk mengupload program dengan satu kali klik button upload yang tersedia pada software ini, Arduino alpha software ini dilengkapi dengan bahasa pemrograman C/C++. Software ini berfungsi sebagai compiler dan berfungsi juga sebagai software programmer atau downloader Rangkaian ATMega328 Rangkaian minimum system ATMega328 berfungsi sebagai pengendali utama dari system pengukur tinggi benda ini. Mikrokontroler ini mendapat tegangan dari adapter sebesar 12V, mikrokontroler ini memiliki range 7-12V.
START
INPUT
MIKROKONTROLER DETEKSI CO
Gambar 11. Rangkaian mikrokontroler ATMega328
Y PERUBAHAN CO
Rangkaian LCD Rangkaian LCD berfungsi untuk menampilkan keluaran baris kata yang berupa tingkatan kadar Karbon Monoksida dengan format part per million (ppm).
PIN SENSOR AKTIF
N MENAMPIL KAN KE LCD
END
Gambar 14. Desain software
Gambar 12. Rangkaian LCD Rangkaian MQ-7 CO Modul sensor CO ini hanya mempunyai 3 kaki yaitu Vcc (positif), Oc-Out (output, Input gelombang), Gnd (negatif). Rangkaian sensor berfungsi untuk mendeteksi zaat-zat dalam udara.
Gambar 13. Rangkaian CO Desian Software Pembuatan perangkat lunak system harus menutamakan cara kerja yang efisien dan berikut adalah flowchart dari system tersebut :
Tes Fungsional (Functional Test) Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi system listrik, mekanis dan software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan perfoma dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi error (Bug) dari software tersebut. Tes ini dilakukan terhadap system listrik dari modul mikrokontroler, modul sensor CO, modul LCD karakter 16x2, dan rangkaian power supplay. Modul sensor CO merupakan inputan untuk mendeteksi udara. Material Colecting Hardware a. Pengumpulan alat dan bahan : 1. Mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO) Berfungsi sebagai control utama dari ragkaian ini. 2. LCD Karakter 16x2 Berfungsi untuk menampilkan output dari rangkaian. 3. Sensor Co Berfungsi untuk mendeteksi kualitas udara dan zat-zat dalam udara Material Collecting Software Pada tahap ini dilakukan pengumpulan software-software penunjang yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem rangkaian ini. Software-software tersebut adalah
Arduino sebagai penulisan, compiler , dan Uploader listing program bahasa C/C++ ke dalam mikrokontroler dan Fritzing sebagai software untuk menggambar skematik rangkaian atau simulator. Assembling Hardware Dalam tahap assembling hardware dilakukan dengan beberapa tahapan dalam pembuatan system kontrol yaitu : a. Pertama membuat jalur rangkaian terlebih dahulu pada mikrokontroler ATMega328 yaitu dengan menggunakan pin A0 dan yang akan dihubungkan ke sensor CO. Kemudian pin 2 sampai pin 7 akan disambungkan ke rangkaian LCD. Kemudian juga tidak lupa akan menggunakan pin negative dan positif pada mikrokontroler yaitu pin ground dan vcc. b. Pada tahap ini yaitu merakit LCD 16x2 Rangkaian tersebut meliputi pin vcc untuk pin 5v digital, pin RS ke pin 2 digital, pin EN ke pin 3 digital, pin D4 ke pin 4 digital, pin D5 ke pin 5 digital, pin D6 ke pin 6 digital, pin D7 ke pin 7 digital, pin Gnd ke pin Gnd digital. c. Kemudian merakit sensor CO ke rangkaian mikrokontroler ATMega328 dengan menghubungkan pin Vcc pada sensor ke Vcc digital, pin Oc-Out ke pinA0 digital, dan pin Gnd ke pin Gnd digital. Assembling software Arduino sebagai penulisan, compiler , dan Uploader listing program bahasa C/C++ ke dalam mikrokontroler. Cara kerja dari software-software sebagai berikut. #define VOLTAGE_REGULATOR_DIGITAL_O UT_PIN 8 #define MQ7_ANALOG_IN_PIN 0 #define MQ7_HEATER_5_V_TIME_MILLIS 60000 #define MQ7_HEATER_1_4_V_TIME_MILLI S 90000 #define GAS_LEVEL_READING_PERIOD_MI LLIS 1000 unsigned long startMillis; unsigned long switchTimeMillis; boolean heaterInHighPhase; void setup(){ Serial.begin(19200); pinMode(VOLTAGE_REGULATOR_DIGITAL _OUT_PIN, OUTPUT); startMillis = millis(); turnHeaterHigh();
Serial.println("Elapsed Time (s), Gas Level"); } void loop(){ if(heaterInHighPhase){ if(millis() > switchTimeMillis) { turnHeaterLow(); } } else { if(millis() > switchTimeMillis) { turnHeaterHigh(); } } readGasLevel(); delay(GAS_LEVEL_READING_PERIOD_MI LLIS); } void turnHeaterHigh(){ digitalWrite(VOLTAGE_REGULATOR_DI GITAL_OUT_PIN, LOW); heaterInHighPhase = true; switchTimeMillis = millis() + MQ7_HEATER_5_V_TIME_MILLIS; } void turnHeaterLow(){ digitalWrite(VOLTAGE_REGULATOR_DI GITAL_OUT_PIN, HIGH); heaterInHighPhase = false; switchTimeMillis = millis() + MQ7_HEATER_1_4_V_TIME_MILLIS; } void readGasLevel(){ unsigned int gasLevel = analogRead(MQ7_ANALOG_IN_PIN); unsigned int time = (millis() startMillis) / 1000; Serial.print(time); Serial.print(","); Serial.println(gasLevel); }
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Rangkaian sistem ini akan menghasikan Prototype node sensor, Prototype node sensor terbagi menjadi dua bagian yaitu hardware dan software. Hardware Seperti telah disebutkan sebelumnya, bagian ini terdiri dari sensor DT-MQ7 dimana sensor terdiri dari sensor CO.
Hasil Perhitungan Grid Hasil perhitungan sensor didapatkan dengan mengukur data sensor menggunakan rataan (mean) pada setiap grid, dimana nilai rataan grid adalah 190 PPM dapat dilihat pada gambar 25. Gabar 23. Gambaran umum sistem Arsitektur Sistem Konfigurasi yang dibuat untuk menganalisis penempatan sensor dengan model 4 grid dimaksudkan untuk memudahkan pembacaan sensor secara sektoral seperti terlihat pada Error! Reference source not found.. Konfigurasi ini diketahui dengan cara mengamati packet data yang sampai pada mikrokontroler Arduino dan melakukan analisis terhadap data yang di tangkap oleh sensor.
A
B
C
D
Gambar 24. Sekema basement Akusisi Data Sensor Akuisisi data dilakukan selama 1 hari dengan rentang antara pukul 09.00 WIB pagi sampai dengan pukul 11.00 WIB siang, karena pada jam tersebut rata-rata mahasiswa unpak tiba dikampus, pukul 12.00 WIB siang sampai dengan pukul 14.00 WIB siang, karna pada jam tersebut rata – rata jam istirahat, dan pukul 15.00 WIB sore sampai dengan pukul 17.00 WIB sore karena pada jam tersebut jam pulang mahasiswa unpak. Dengan luas basement 60 x 30 m2 dibagi menjadi 4 tempat dengan luas 30 x 15 m2 Masing-masing perangkat sesosor arduino dengan jumlah data recording lebih kurang 1800 data PPM/ detik dalam waktu 6 jam. Data hasil pengukuran direkam pada komputer yang bertindak sebagai server yang dikoneksikan langsung ke arduino via kabel USB. Data ini hasil dari 1 sensor gas CO (MQ-7).
191 190,28
190
190,46
189
189
188
188
187
Grid Sensor
186 A
B
C
D
Gambar 25. Hasil Perhitunan Grid Pembahasan Awal system kerja dari rangkaian ini yaitu mikrokontroler akan bekerja apabila diberi tegangan dari komputer / laptop sebesar 5V maka lampu indicator LED pada mikrokontroler akan menyala. Langkah selanjutnya yaitu mengetikkan listing program yang di compile dan di upload menggunakan software arduino setelah melakukan upload program menggunakan konektor USB PC to arduino maka langkah selanjutnya yaitu memonitoring setiap system kerja komponen. System kerja alat ini dimulai saat sensor CO mendapat tegangan sebesar 5V dari pin 5V mikrokontroler yang kemudian sensor membaca kadar polusi yang terbaca oleh sensor melalui CoOut mengirimkan sinyal ke mikrokontroler melalui pin A0. Sensor Mendeteksi polusi udara Sensor MQ-7 CO sebagai inputan ini mampu mengukur kadar polusi udara. maka alat ini bisa digunakan di besen untuk mendeteksi kadar polusi udara, dalam melakukan penelitian pemantauan polusi udara. Jarak yang terdeteksi oleh sensor ini akan menentukan hasil dari input tersebut. Ketika sensor MQ-7 CO mendeteksi adanya kadar karbon monoksida, maka hasil deteksi gas tersebut tersebut akan langsung diproses oleh mikrokontroler yang kemudian akan langsung ditampilkan diLCD.
Pengujian minimum Mikrokontroler ATMega328 dilakukan dengan memberikan masukan tegangan dari 5V, jika sumber tegangan terhubung maka led indikator power otomatis akan menyala. Dengan demikian modul Mikrokontroler ATMega328 berfungsi dengan baik. Tabel 3. Hasil Pengujian Tegangan Gambar 26. Mendeteksi polusi Tes Keseluruhan Sistem (Overall Testing) Pada tahap ini dilakukan test keseluruhan sistem yang telah dibuat dirangkai agar sesuai dengan kebutuhan. Uji ini meliputi uji coba struktural, uji fungsional dan uji coba validasi.
dari atau coba coba
Pengujian Struktural Tahapan ini dilakukan untuk menguji apakah rangkaian sistem yang dibuat sudah sesuai dengan rencana yang ada berdasarkan jalur-jalur pin mikrokontroler yang terhubung ke modulmodul lainnya. Pada pengujian ini menggunakan alat multitester dengan set pengujian diode. Pengujian dilakukan dengan cara : a. Adapter terhubung ke PCB Mikrokontroler ATMega328 b. PCB mikrokontroler ATMega328 terhubung ke sensor CO c. Mikrokontroler ATMega328 terhubung ke LCD Pengujian Fungsional Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui masing-masing komponen dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan sistem yang ada. Untuk pengujian menggunakan multimeter dengan satuan daya DC Volt untuk uji coba. 1.
Pengujian rangkaian
2. Pengujian Rangkaian Dalam pengujian rangkaian rancang bangun prototype menggunakan mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO) yang dihubungkan dengan sensor MQ-7 CO dan LCD karakter. Kemudian buat program pada Arduino software, compile program tersebut lalu di upload ke rangkaian mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO). Setelah program telah diupload ke mikrokontroler lalu coba tes rangkaiannya seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 28. Hasil Pengujian Rangkaian 3. Pengujian power supplay Untuk melakukan pengujian pada power supplay dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan inpu menggunakan multimeter, dan output di ukur pada relay. Table 4. Hasil pengujian power supplay
Gambar 27. Uji Coba Fungsional Mikrokontroler
Pengujian Validasi Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui system yang dibuat sudah berfungsi
dengan benar atau tidak. Pengujiannya sendiri dilakukan dengan cara meletakan sensor di besmen untuk mengetahui apakah kinerja rangkaian masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Bapedal RI (Badan Pengendalian dan Pengkajian Lingkungan Republik Indonesia) dengan rentang batas minimum aman 0-50 ppm. DAFTAR PUSTAKA PENS Sukolilo. 2011. Elektro. Surabaya: Hendhi. Miftah. 2013, Universitas Pakuan, Rancang Bangun Prototype Pengukur Tinggi Benda Menggunakan Sensor Ultrasonik Himawan & Ir. Nurussa’adah. 2012 Universitas Indonesia, Pemasangan CO2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber
Gambar 29. Hasil uji coba Pada gambar diatas terlihat ketika sensor diletakan maka tampilan pada LCD karakter pun akan terdetek, tergantung dari tempat masingmasing sensor pada saat mengukuran gas Karbon monoksida. Optimasi Sistem (Optimazion) Pengukuran polutan co berbasis single node sensor network yang saya buat ini dapat mendeteksi gas karbon monoksida secara otomtis denggan menggunaka sensor MQ-7, Namun rangkaian ini selanjutnya bias menggunakan sensor yang lebih bagus seperti sensor CO lainnya yang mampu mendetek lebih akurat. SIMPULAN Pengukuran polutan CO berbasis single node sensor network menggunakan Mikrokontroler ATMega328 (Arduino UNO) dengan bahasa pemograman C. Dalam merancang dan mengimplementasikan rangkaian ini, metode pengembangan yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian hardware programming dengan menggunakan 4 grid sebagai model penempatan sensor. Dengan alat ini dapat disimpulkan bahwa lahan parkir basement pakuan tidak sehat bagi manusia dengan data hasil analisis penelitian menunjukan bahwa kadar CO (karbon monoksida) di basement Universitas Pakuan 190-199 ppm, yaitu tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan maupun nilai estetika, karena melebihi batas minimum standar indeks pencemaran udara (ISPU) yang diatur oleh
Chandra. 2014, Universitas Pakuan. Prototipe Sensor Parkir Pada Mobil Menggunakan Sensor Ultrasonik Simbarani, 2011, Implementasi Sistem Wirrless Sensor Network Untuk Pemantauan Tingkat Polusi Udara. Hermawan, 2012, Rancangan Bangun Jejaring Sensor Berbasis Modulrcm4510w Pada Sistem Akuisisi Data Cuaca. Suismono, 2010, Deteksi Gas Berbahaya Co, Co2, No X Dengan Penampilan Dot Matrix Dan Level Bahaya Serta Besarnya. Rasis Purnomo, 2013, Perancangan Dan Penerapan Sistem Monitoring Tingkat Pencemaran Udara Dengan Komunikasi Sms Menggunakan Modem Gsm http://www.developershome.com/sms/atCom mandsIntro.asp diakses pada 20 Desember 2012 http://www.developershome.com/sms/smsInt ro.asp diakses pada 20 Desember 2012 http://arfa.ilearning.me/?p=49 https://www.google.co.id/search?q=parkir+motor +di+besmen&biw [Bapedal] Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1998. Pedoman teknis perhitungan dan pelaporan serta informasi indeks pencemar udara (ISPU).