947
@'-I
04
PENGGUNAAN GEARBOX PADA IN-BOARD ENGINE : PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN JARING ARAD DI PERAIRAN MUARAREJA, KOTA TEGAL, JAWA TENGAH
AHMAD FAUZI
SKRIPSI
PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERLKANAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN E M U KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
PENGGUNAAN GEARBOXPADA IN-BOARD ENGINE : PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN JARING ARAD, DI PERAIRAN MUARAREJA, KOTA TEGAL, JAWA TENGAH
Oleh : AHMAD FAUZI C05400045
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERLKANAN FAKULTAS PERLKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
RINGKASAN AHMAD FAUZI. C05400045. Penggunaan Gearbox pada Itz-board Eltgine : Pengaruhnya terhadap Hasil Tangkapan Jaring Arad di Perairan Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Dibawah bimbingan MOHAMMAD IMRON dan Kota Tegal merupakan salah satu penghasil ikan laut yang relatif besar di pantai utara Jawa Tengah dengan produksi rata-rata 25.000 tonltahun. Selma 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 1998-2002 produksi udang di Kota Tegal mengalami fluktuasi produksi. Tejadinya fluktuasi produksi ini disebabkan oleh aktifitas penangkapan yang lnasih berorientasi pada perikanan skala kecil, untuk itu teknologi yang digunakan nelayan tegal perlu ditingkatkan. Jaring arad merupakan salah satu alat penangkap udang yang dioperasikan di perairan Muarareja. Alat yang dioperasikan di dasar laut ini merupakan salah satu alat yang optimal dalam menangkap biota laut, baik udang maupun ikan demersal. Untuk mengoperasikan alat ini, membutuhkan tenaga penggerak yang besar pada saat towing agar kecepatan kapal dapat melebihi kecepatan renang ikan demersal dan udang. Di perairan Muarareja, pada umunnya kapal yang mengoperasikanjaring arad menipunyai 2 buah lnesin antara lain mesin dalam yang mempunyai tenaga 16,5 HF' dan mesin tempel yang mempunyai tenaga 16,I HP. Hasil tangkapan yang diperoleh dengan menggunakan kedua mesin ini sedikit sehingga pendapatan nelayan jaring aradpun tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, ha1 ini di sebabkan kecepatan yang dihasilkan mesin penggerak tidak mampu menyamai kecepatan renang ikan demersai. Berdasarkan alasan tersebut, maka dalam penelitian ini dicoba untuk menambahkan gearbox pada mesin dalam yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan kapal. Hal ini disebabkan keliling poros, diameter dan jumlah balingbaling meningkat. Mesin kapal yang digunakan mempunyai daya 16,5 HP untuk mesin dalam dan 16,l HP untuk mesin 1motor tempel. Penggunaan gearbox yang mempunyai reduksi 3:l menyebabkan diameter p r o s yang menghubungkan ke baling-baling kapal bertambah besar, semula hanya berdiameter 15 cm menjadi 30 cm dan sumbu porospun menjadi dua kali lebih besar, semula berdiameter 6,4 cm menjadi 12.8 cm sehingga baling-baling kapal diameternya menjadi dua kali lipat, semula berdiameter 15 cm menjadi 30 cm dan jumlah baling-baling yang semula 2 buah menjadi 3 buah. Dalam penelitian ini menggunakan 2 buah kapal berdimensi sama, 2 buah jaring berkontruksi sama, 2 buah mesin dalam dan 2 buah mesin luar dengankekuatan sama. Hanya saja ada satu mesin dalam yang diberi tambahan gearbox (perlakuan) dan yang satunya tanpa ada tambahan {standar). Hasil tangkapan dibagi menjadi hasil tangkapan utama dan sampingan. Hasil tangkapan utama yang berupa udang terdiri dari 3 spesies, yaitu udang jerbung (Penaeus merguiensis), krosok (Parapenaepsis sculptilis), dan dog01 (Metapenaeus ensis). Sedangkan hasil tangkapan sampingan terdiri dari 9 spesies ikan demersal, yaitu ikan pepetek (Leiognathus sp), beloso (Saurida tumbil), demang (Priac/zant/zus
..
tuyenus), pari (Trygon sep/zen), kerapu (Eplzinephelus sexfusciutus), rajungan (porlunus pelugicus), Simping (A~?zusiunz spp), cumi-cumi ( ~ 0 1 sp), ~ ~ dan 0 sebelah (Psenodes erunzei). Baik jaring arad dengan mesin perlakuan dan standar rnemperoleh hasil tangkapan dengan jenis yang sama namun berbeda jumlahnya. Total hasil tangkapan udang pada jaring standar 1.159 ekor dengan berat 15.095 kg, dan pada jaring perlakuan tertangkap sebanyak 1.348 ekor dengan berat 17.540 kg. Hasil perhitungan analisis ragam diperoleh nilai Fhilung sebesar 191,26 dan Flabel sebesar 4,30 pada taraf nyata 0,05. Karena FhitunS > Fabe, maka tolak Ho yang berarti bahwa jumlah total hasil tangkapan setiap ulangan berbeda nyata, sehingga penggunaan gearbox pada mesin kapal memberikan pengaruh yang nyata terhadap total hasil tangkapan. Hal ini diduga akibat perbedaan kecepatan saat towing, sehingga dalam waktu yang sama (4 jam) terjadi perbedaan panjang areal sapuan di kedua jaring arad, yang mana kecepatan rata-rata towing pada jaring arad standar adalah 2,2 knot/jam selama 4 jam dengan jarak tempuh 8,8 mil dibandingkan pada jaring arad dengan penambahan gearbox pada mesin berkecepatan rata-rata 2,7 knotljam selama 4 jam sehingga menempuh jarak 10,8 mil.