PENGETAHUAN WIRAUSAHA DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK
Sahade dan M. Yusuf A. Ngampo Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Jalan A. P. Pettarani Kampus UNM Gunungsari Baru Makassar, 90222 email:
[email protected]
Abstract: Entrepreneurship Knowledge and Entrepreneurial Interest of Vocational students. This study aims to determine the influence of entrepreneurial knowledge to the interest in entrepreneurship in students of Vocational High School (SMK) 1 Bungoro Pangkep with a sample of 65 respondents. Data collection techniques in the form of documentation and the questionnaire. Results of linear regression analysis of Y = 102,887+ 0,15295X, which means that the constant value of 102.887 is the amount of interest in entrepreneurship (Y) is achieved regardless of the level of knowledge of entrepreneurs (X), while the value of the regression coefficient for 0,15295X, meaning that any increase in entrepreneurial knowledge, there will be growing interest in entrepreneurship by 0.15295 fold. From the analysis of the correlation value of r is equal to 0.055, which means that the correlation between the knowledge of the interest in entrepreneurship in students of Vocational High School (SMK) 1 Bungoro values obtained in the medium category. While coefficient determination is r² = 0.997 or 99.7%, which means that the influence of entrepreneurial knowledge on entrepreneurship interest amounted to 99.7%, while the remaining 0.3% is determined by other factors not examined by researchers. To test the significant regression coefficients used t-test analysis, which is to determine the level of significance at a time to test the hypothesis. The testing resulted in values obtained sig = 0.004 < sig = 0.05 then H₁ accepted, rejected H₀, it means that entrepreneurial knowledge and significant effect on the interest in entrepreneurship. From this analysis, it can be concluded that the entrepreneurial knowledge significantly influence the interest in entrepreneurship in students of Vocational High School (SMK). Abstrak: Pengetahuan Wirausaha dan Minat Berwirausaha Siswa SMK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK (SMK) 1 Bungoro Pangkep dengan sampel 65 responden. Teknik pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi dan kuesioner. Hasil analisis regresi linier Y = 102,887+ 0,15295X, yang berarti bahwa nilai konstan 102,887 adalah jumlah minat berwirausaha (Y) dicapai terlepas dari tingkat pengetahuan pengusaha (X), sedangkan nilai koefisien regresi untuk 0,15295X, yang berarti bahwa setiap peningkatan pengetahuan kewirausahaan tumbuh minat berwirausaha dengan 0,15295 kali lipat. Dari analisis nilai korelasi r sama dengan 0,055, yang berarti bahwa korelasi antara pengetahuan tentang minat berwirausaha siswa SMK (SMK) 1 nilai Bungoro diperoleh dalam kategori sedang. Koefisien determinasi adalah R² = 0,997 atau 99,7%, yang berarti bahwa pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha sebesar 99,7%, sedangkan sisanya 0,3% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Untuk menguji koefisien regresi signifikan digunakan analisis t-test, yaitu untuk mengetahui tingkat signifikansi pada waktu untuk menguji hipotesis. Pengujian menghasilkan nilai yang diperoleh sig = 0,004 <sig = 0.05 maka H1 diterima, ditolak H0, itu berarti bahwa pengetahuan kewirausahaan dan berdampak signifikan terhadap minat berwirausaha. Dari analisis ini, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK (SMK). Kata kunci: pengetahuan wirausaha minat berwirausaha
Mengingat kondisi sosial ekonomi sedang lemah serta sulit mencari pekerjaan disektor pemerintah dan swasta yang membutuhkan berbagai persyaratan melalui jenjang pendidikan, maka situasi tersebut menimbulkan minat bagi orang-orang untuk mencari atau membentuk usaha pribadi melalui gagasan atau keterampilan yang dimiliki. Namun demikian, realitas di sekitar kita bahwa upaya pada bidang pendidikan melalui lembaga pendidikan formal mulai dari pendidikan jenjang dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi mengalami ke56
majuan sangat pesat secara kuantitatif. Angka kelulusan institusi pendidikan formal pun mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Bersamaan dengan itu kesempatan kerja semakin terbatas. Kalau pun ada, menuntut persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi. Seruan motivasional agar kelulusan tidak bergantung pada formasi kerja sektor publik swasta masih sebatas bersifat lisan, karena untuk bekerja secara swakelola atau menekuni jenis kewirausahaan tertentu tidaklah mudah. Hal ini bukan hanya disebabkan rendahnya
Sahade dan M. Yusuf A. Ngampo, Pengetahuan Wirausaha dan Minat Berwirausaha.... 57
minat usaha dan tidak ada keterampilan khusus, tetapi juga dipacu oleh ketiadaan modal usaha. Dampak negatifnya angka pengangguran cenderung kian membengkak. Minat berwirausaha sangat dibutuhkan untuk mendongkrak jumlah Wirausahawan di Indonesia sehingga mengurangi tingkat pengangguran. Menurut McClelland dalam Suryana (2011:47), untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum 2% entrepreneur dari total penduduknya. Dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, baru sekitar 400 ribu yang memilih sebagai pengusaha, atau hanya sekitar 0,18%. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi, seperti Amerika Serikat yang mencapai 11%, Jepang 11%, China 10%, Singapura 7%, dan Malaysia 3 % (Kompas, 25 Juli 2011 hlm. 12). Dengan adanya minat berwirausaha, masyarakat dan khususnya siswa-siswi tamatan sekolah menengah akan tertarik untuk terjun langsung ke dunia wirausaha sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran terutama pengangguran terdidik yang masih banyak jumlahnya bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Dalam kurikulum SMK terdapat mata pelajaran kewirausahaan bertujuan agar peserta didik dapat mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Isi mata pelajaran kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi di lingkungan peserta didik.Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Permen Nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mata pelajaran kewirausahaan SMK meliputi: (1) mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya; (2) menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya; (3) memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya; dan (4) mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya. Berdasarkan uraian diatas standar kompetensi tamatan SMK harus mampu melihat peluang usaha, menerapkan sikap dan perilaku wiausaha, memahami makna kepemimpinan dalam kehidupan seharihari dan yang terjadi di sekolah maupun lingkungan
masyarakat serta mampu merencanakan dan mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya. Guru dalam pembelajaran dapat menanamkan makna jiwa kewirausahaan pada peserta didiknya. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk bisa menjadi dirinya sendiri berjiwa seorang pemimpin. Siswa SMK dituntut memiliki keterampilan dibidangnya yang nantinya menjadi sumber daya manusia yang kompeten di bidang keahliannya. Bekerja atas jurusan dan kompetensi yang dimilikinya. Atas keahlian yang dimilikinya diharapkan siswa SMK bisa membuka lapangan kerja sendiri dan dapat menampung tenaga kerja tidak terdidik di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak itu saja, jiwa wirausaha harus ditanamkan pada diri setiap siswa karena mereka harus bisa bekerja di perusahaan terkenal secara Nasional dan Internasional yang ada di daerahnya, diseluruh Indonesia dan juga bekerja di luar negeri. Pendidikan kewirausahaan (Inpres No. 4 Tahun 1995). Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar Dalam program 100 hari Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional, Bimtek KTSP SMK 4-8 November 2009) diantaranya pengembangan entrepreneurship. Ada upaya untuk meningkatkan metode pembelajaran dan menanamkan entrepreneurship di kalangan pelajar, khususnya sekolah menengah kejuruan, dimana sekolah menengah kejuruan diharapkan dapat menghasilkan kualitas siswa yang kreatif, inovatif, berpikir kritis dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship).Guru juga harus memahami metode-metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran kepada peserta didik. Siswa SMK harus mampu bekerja di bidangnya dapat mengembangkan ilmu kejuruan yang dipelajarinya bekerja secara mandiri. METODE Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wirausaha sebagai variabel bebas terhadap minat berwirausaha sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK Negeri I Bungoro Kabupaten Pangkep Program Keahlian Akuntansi, seba-
58
Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 19, Nomor 1, Juni 2016, hlm. 57—62
nyak 20 orang Administrasi Perkantoran sebanyak 15 orang dan Pemasaran sebanyak 30 orang sehingga jumlahnya sebanyak 65 orang. Jenis dan Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif mengeai asal keluarga, program keahlian, pekerjaan orang tua serta data prestasi hasil belajar. Sedangkan sumber datanya adalah data primer menyangkut hasil pengamatan serta wawancara langsung dengan responden, dan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan instrument kuesioner terhadap pengetahuan dan minat berwirausaha siswa-siswi SMK Negeri I Bungoro. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 65 orang yang diambil secara acak (Random Sampling). Karakteristik responden dapat dilihat pada beberapa ukuran dengan menggunakan instrumen penelitian. Intrumen penelitian adalah alat atau fasilits yang digunakan oleh peneliti dalam megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga akan lebih mudah untuk diolah. (Suharsimi Arikunto, 2002:136). Pengetahuan Wirausaha Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang kemampuannya memahami dan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kewirausahaan. Instrumen ini berupa angket untuk di isi oleh responden yang berhubungan dengan pengetahuan kewirusahaan. Penyusunan instrumen pengetahuan kewirausahaan hanya dibatasi pada pengetahuan dasar wirausaha, modal dan bahan baku, proses produksi dan hasil produksi serta managemen dan pemasaran. Instrumen ini berupa tes dengan jumlah soalnya 25 butir dan responden diberikan alternatif pilihan jawaban sebanyak 5 alternatif dan memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar. Skoring atas jawaban ini menggunakan skor 5 untuk jawaban a, 4 untuk jawaban b, 3 untuk jawaban c, 2 untuk jawaban d dan 1 untuk jawaban e. Adapun instrumen tes kewirausahaan dalam penelitian ini terlampir, dan berikut disajikan kisi-kisi instrumen untuk test kewirausahaan. Data pengetahuan wirausaha diperoleh melalui test untuk mengungkapkan kondisi yang sebenarnya tentang pengetahuan dibidang wira-
usaha. Untuk menghitung identitas kecenderungan tinggi rendah skor ideal variabel pengetahuan wirausaha dapat dinyatakan dalam angka dan huruf yang menggambarkan derajat kualitas, kuantitas dan eksistensi keadaan yang diukur sebagai berikut : Berikut ini akan diuraikan deskripsi data penelitian yang meliputi harga rerata (Mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD) dan frekuensi serta histogram penelitian dari semua variabel. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai maximum, nilai minimum, nilai rata-rata,dan standar deviasi bagi variabel X dan Y. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows di atas, dari tabel statistic minimum diperoleh 14, nilai statistic maximum diperoleh 24, standar deviasi sebesar 3,620, dan nilai rata rata didapat 20,97. Berdasarkan data diketahui bahwa dari 65 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdapat 8 orang atau (12,31%) yang memiliki pengetahuan wirausaha rendah, 7 orang atau (10,77) yang memiliki pengetahuan wirausaha sedang, 10 orang atau (15,38%) yang memiliki pengetahuan tinggi, dan 40 orang atau (61,54%) yang memiliki pengetahuan wirausaha sangat tinggi. Frekuensi tertinggi atau dominan dalam tabel kategori menunjukkan 40 orang atau (61,54%) bahwa pada umumnya pengetahuan wirausaha siswa tergolong sangat tinggi. Minat wirausaha Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang minat berwirausaha siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan jenis angket tertutup yaitu angket yang jawabannya sudah disiapkan sehingga respoden tinggal memilih jawabannya. Penyusunan instrumen minat kewirausahaan didasarkan pada faktor yang mempengaruhinya yaitu keinginan (motif), perasaan senang, perhatian, lingkungan dan pengalaman. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, berupa pernyataan obyektif dan bersifat positif sehingga responden tinggal memberi tanda cawang (V) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden. Angket ini disusun dengan model Likert yang menggunakan lima alternatif pilihan jawaban. Adapun instrumen angket (kuesioner) dalam penelitian ini terlampir. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows di atas, dari tabel statistic minimum diperoleh 75, nilai statistic
Sahade dan M. Yusuf A. Ngampo, Pengetahuan Wirausaha dan Minat Berwirausaha.... 59
maximum diperoleh 115, standar deviasi sebesar 9,765, dan nilai rata rata didapat 98,79. Berdasarkan data diketahui bahwa dari 65 Siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdapat 2 orang atau (3,08%) yang tidak berminat berwirausaha, 9 orang atau (13,85%) yang raguragu dalam berwirausaha, 30 orang atau (46,15%) yang berminat berwirausaha, dan 24 orang atau (30,92%) yang sangat berminat mereka ini adalah dari kalangan keluarga pengusaha baik pengusaha tambak, penjual bahan bangunan, penjual di pasar sentral pangkep dan lainnya. Frekuensi tertinggi dalam tabel kategori ini menunjukkan 9 orang atau (13,85%) bahwa pada umumnya sebagian besar Siswa ragu-ragu dalam berwirausaha dengan pertimbangan bahwa berwirausaha membutuhkan modal yang besar dan kerugian bisa datang setiap waktu sehingga merasa tidak nyaman. Hasil Analisis Kualitas Data Uji kualitas data bertujuan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsinya. Data penelitian tidak akan berguna jika instrument yang digunakan tidak memiliki reliabilitas (tingkat keandalan) dan validitas (tingkat kebenaran/keabsahan yang tinggi). Hasil uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut. Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa butir soal yang gugur, yaitu no 3 sehingga butir soal yang gugur tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk menggambil data dalam penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows menunjukkan harga rhitung > rtabel = 0,320, dengan harga kritik product moment dengan taraf nyata 5 % Harga rxy> r tabel, maka item angket tersebut dinyatakan valid. Item-item yang mempunyai harga rxy< r tabel jika berasal dari satu indikator maka akan direvisi jika tidak maka dihilangkan. Uji Reliabilitas Pengolahan data pada analisis reliabilitas menggunakan program SPSS 16 for windows dengan teknik Cronbach Alpha. Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows, diperoleh nilai α = 0,771. Jadi berdasarkan hasil dari nilai α yang didapat, maka koefisien reliabilitas sebesar 0,771 adalah reliabel 0,771 > 0,320 (taraf signifikan 5%).
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows, diperoleh nilai α = 0,893. Jadi berdasarkan hasil dari nilai α yang didapat, maka koefisien reliabilitas sebesar 0,893 adalah reliabel 0,893 > 0,320 (taraf signifikan 5%). Analisis Hipotesis Analisis Regresi Sederhana Untuk menguji hipotesis yang diajukan yakni diduga bahwa pengetahuan wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha, maka digunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil pengolahan analisis regresi linear sederhana dengan program SPSS 16 for windows windows yang terlihat sebagai berikut. Hasil analisis regresi tersebut diperoleh model regresi linear sederhana untuk menyatakan pengaruh pengetahuan wirausaha (X) terhadap minat berwirausaha (Y) yaitu : Y = 102,887 + 0,15295X. Berdasarkan hasil pengolahan program SPSS 16 for windows diperoleh hasil persamaan regresi sederhana yang berarti bahwa nilai konstanta sebesar 102,887 adalah besarnya minat berwirausaha (Y) yang dicapai tanpa memperhatikan tinggi rendahnya pengetahuan wirausaha (X), sedangkan nilai koefisien regresinya sebesar 0,15295X, yang berarti bahwa setiap terjadi peningkatan pengetahuan wirausaha maka akan terjadi penambahan minat berwirausaha sebesar 0,15295 kali keinginan mereka untuk berwirausaha. Analisis Koefisiensi Korelasi Untuk melihat besarnya hubungan antara pengetahuan wirausaha terhadap minat berwirausaha pada siswa dan siswi SMK Negeri I Bungoro maka dilakukan analisis kofisien korelasi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Berdasarkan data, tampak bahwa besarnya nilai kofisien korelasi (r) adalah sebesar 0,055, yang berarti bahwa korelasi antara pengetahuan terhadap minat berwirausaha pada siswa/siswi SMK Negeri I Bungoro diperoleh nilai pada kategori sedang. Uji -t Uji–t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel pengetahuan wirausaha terhadap minat berwirausaha. Adapun keputusan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan adalah jika nilai sig ≥ α (0,05) maka hipotesis ditolak, artinya pengetahuan wirausaha (X) tidak berpengaruh signi-
60
Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 19, Nomor 1, Juni 2016, hlm. 57—62
fikan terhadap minat berwirausaha (Y). Sebaliknya, jika nilai sig ≤ α (0,05) maka hipotesis diterima, artinya bahwa pengetahuan wirausaha (X) mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha (Y). Berdasarkan persyaratan tersebut, maka pengaruh variabel (X) terhadap (Y) dapat dijelaskan berdasarkan perhitungan Uji-t yang disajikan pada tabel 4.17 sebagai berikut. Berdasarkan data, diperoleh nilai Sig = 0,004 dari kriteria signifikan (0,05), sehingga model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan. Dengan mengacu pada kriteria pengujian yang diajukan sebelumnya, maka H1 diterima dan H0 di tolak, artinya pengetahuan wirausaha tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha sehingga hipotesis yang diajukan “diduga bahwa pengetahuan wirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha” dinyatakan diterima. Alasan hipotesis terbut diterima karena keterpilihan sampel dimana yang terbesar adalah program keahlian pemasaran yaitu sebanyak 30 orang siswa sedangkan program keahlian akuntansi 20 dan Administrasi Perkantoran 15 orang, dimana program keahlian Pemasaran memiliki kompetensi lulusan dengan membekali peserta didik pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar kompeten dalam bidang: (1) menata produk; (2) melakukan negoisasi; (3) melakukan konfirmasi keputusan pelanggan; (4) melakukan proses administrasi transaksi; (5) mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi dilokasi penjualan; (6) melakukan penyerahan/pengiriman produk; (7) menagih pembayaran (hasil penjualan); dan (8) menemukan peluang baru dari pelanggan. Pada kompetensi tersebut mereka di-
bekali pada saat selesai dapat menerapkan nantinya pada masyarakat dengan memanfaat peluang usaha dengan menjadi pewirausaha yang sukses dan handal ditengah-tengah masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi kepercayaan dan kejujuran. PENUTUP Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang di ajukan sebagai berikut. (1) Frekuensi tertinggi pengetahuan wirausaha siswasiswi SMK Negeri I Bungoro berada pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian dapat dilihat dari nilai rata-rata yang berada pada tabel statistik deskriptif pengetahuan wirausaha. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya pengetahuan wirausaha siswa-siswi SMK Negeri I Bungoro adalah sangat tinggi yakni sebesar 61,54%. (2) Frekuensi tertinggi minat berwirausaha siswa-siswi SMK Negeri I Bungoro berada pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat dilihat dari nilai rata-rata yang berada pada tabel statistik deskriptif minat berwirausaha. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya minat berwirausaha siswa-siswi SMK Negeri I Bungoro adalah tinggi yakni sebesar 46,13%. (3) Dari hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi lebih besar daripada nilai alpha, dimana nilai signifikansi = 0.004 ≤ alpha = 0.05 yang berarti signifikan, sehingga hipotesis yang diajukan yakni “pengaruh pengetahuan wirausaha terhadap minat berwirausaha pada siswasiswi SMK Negeri I Bungoro” dinyatakan diterima.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Brown, D. & Brooks, L. 1991. Career Counseling Techniques. Boston: Allyn & Bacon. Bygrave, W. D. 2003. The Portable MBA Entrepreneurship. Jakarta: Binarupa Aksara. Crow and crow. 1973. An outline Of General Psychology. New York: Litfe Field Adam & Co Depdiknas. 2002. Memiliki dan Melaksanakan Kreativitas dan Jiwa Kewirausahan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama. Hisrich, Robert, D., & Peters, Michael, P. 2002. Enterpreneurship. Fifth Edition. New York: McGrawHill Irwin. Husain.2007. Kewirausahaan. Makassar: Badan Penerbit UNM
Hantoro, Sirod. 2005. Kiat Sukses Berwirausaha. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa. Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 232/U/1997/ tentang Penyelenggaran Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta, 1998. Kourilsky, M. L. dan W. B. Walstad, 1998. Entrepreneurship and female youth: knowledge, attitude, gender differences, and educational practices”. Journal of Business Venturing13 (1): 77-88. Lambing, Peggy, A., & Kuehl, Charles, R. 2003. Enterpreneurship. Third Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
Sahade dan M. Yusuf A. Ngampo, Pengetahuan Wirausaha dan Minat Berwirausaha.... 61
Notoatmodjo, 2003. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Mardiyatmo, 2008. Kewirausahaan untuk Kelas X. Surakarta : Yudistira McClelland, David C. 2007. Memacu Masyarakat Berprestasi: Mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Motif Berprestasi. Diterjemahkan Siswo Suyanto dan W. Bakowatun. 2007. Jakarta : Intermedia. Sugiyono, 2012.Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Suryana, 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat Suryana.2011. Kewirausahaan,Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.Bandung : Alfabeta. Soemanto,Wasty, 1992.Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional). Malang: Bina Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. WS Winkel, 2004. Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo