Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN BESARAN UPAH DAN INSENTIF UNTUK OPERATOR BERDASARKAN WAKTU DAN BIAYA BELAJAR OPERATOR BARU Yesmizarti Muchtiar 1), Dessi Mufti 2) Faklutas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas Bung Hatta
[email protected] 1)
[email protected] 2)
ABSTRAK Perpindahan operator dalam sebuah perusahaan sering terjadi, bila terjadi pergantian maka operator baru memerlukan waktu untuk mencapai kemampuan yang sama dengan operator yang telah berpengalaman. Dilakukan pengembangan model penentuan besaran upah dan insentif perhitungan biaya belajar untuk melihat biaya yang dibutuhkan operator baru yang bisa digunakan bagi operator berpengalaman sebagai insentif, perhitungan ini juga berguna untuk penyesuaian gaji operator berpengalaman. Insentif ( I ) untuk operator baru diberikan sesuai dengan perkembangan kemampuannya menggunakan persamaan [(AOpX(t) + BOp) + (AOHX(t) + BOH) + ((ArwX(t) + Brw) x (US + TCOHA + Mrw)) + ((ArjX(t) + Brj) x (Us + TCOHA + M)) - TCOA] + Q. Kata kunci : Biaya belajar, upah, insentif
PENDAHULUAN Salah satu cara yang dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta memperkecil kemungkinan perpindahan tenaga kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain adalah dengan usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan berupa pemberian upah dan insentif yang layak. Banyak hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan perhitungan penetapan besaran upah dan insentif ini seperti berdasarkan prestasi kerja, lama kerja, menurut kebutuhan, senioritas, hari kerja, unit hasil kerja dan jam kerja standar yang dicapai tanpa memperhitungkan waktu dan biaya yang dihabiskan operator baru selama proses belajar. Berdasarkan hal itu diperlukan Pengembangan Model Penentuan Besaran Upah dan Insentif Untuk Operator Berdasarkan Waktu Dan Biaya Belajar Operator Baru (Data Kasus CV. Mitra Industri Padang). Model ini nantinya dapat memperkirakan besarnya anggaran biaya yang akan dialokasikan untuk tenaga kerja yang masih dalam tahap belajar serta memberikan alternatif baru bagi perusahaan dalam pertimbangan pemberian upah dan insentif bagi karyawannya. METODA Pengembangan model perhitungan penetapan besaran upah dan insentif yang dikembangkan ini ditujukan pada perusahaan yang menetapkan standar upah harian yang sama untuk tiap pekerja, tanpa membedakan tingkat keahlian dan pengalaman, hingga menyebabkan operator (acuan/mahir) yang memiliki kemampuan melebihi operator lain merasa kontribusinya terhadap perusahaan tidak sesuai dengan upah ia yang terima.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Pengembangan model dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Mulai
Karakterisasi Sistem dan Model Konseptual
Formulasi Model dan parameterisasi
Validasi Model dan Uji Coba Model
Selesai
Gambar 1. Langkah-Langkah Pengembangan Model
Pengembangan model pemberian upah dan insentif ini bertolak dari metodemetode pemberian upah dan insentif yang ada saat ini, dimana pemberian upah dan insentif untuk karyawan terutama pekerja (operator) produksi secara umum didasarkan pada pengukuran output kerja (prestasi kerja), jam kerja standar dan hari kerja operator (lama kerja), upah menurut senioritas atau lama dinas, upah menurut kebutuhan serta pertimbangan tingkat efisiensi dan partisipasi oleh perusahaan tempat operator bekerja. Kecepatan (waktu) seorang operator baru dalam proses belajar akan mempengaruhi besar-kecilnya biaya belajar yang akan dikeluarkan perusahan, biaya belajar ini dijadikan sebagai pertimbangan dalam pemberian insentif. Konsep perhitungan biaya belajar serta perhitungan pemberian insentif dapat dilihat dari diagram berikut ini :
ISBN : 979-99735-2-X A-7-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Jenis Pekerjaan Identifikasi Elemen Pekerjaan
Waktu Non Produktif
Operator Acuan
Jumlah Produk
Operator Belajar % Produk Rework
Data Waktu Pekerjaan
Data Waktu Pekerjaan Waktu Rework
Waktu Rata-rata
Waktu Rata-rata
Persamaan Belajar ( Kurva Waktu ) Efisiensi Lantai Produksi
Waktu Produktif & Jumlah Siklus
% Produk Reject
Waktu Produksi
Harga Mesin
Upah Perjam
Umur Ekonomis Daya Mesin Tarif Listrik
Biaya Listrik
Biaya Mesin
Biaya bahan langsung
Biaya Rework
Biaya Operator
Biaya Reject Total Biaya Overhead
Biaya Perawatan Mesin Biaya Pemeliharaan Gedung Biaya Air Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Biaya Bahan Tak Langsung
Biaya operator Acuan
Biaya belajar operator
Biaya belajar Biaya belajar dalam fungsi waktu sebagai dasar pemberian upah dan insentif Upah dan insentif
Gambar 2. Diagram Karakterisasi Pengembangan Model
Dalam model ini ditunjukkan keterkaitan antar variabel yang berpengaruh dalam menentukan besarnya insentif yang akan diterima oleh operator. Besarnya insentif yang diterima oleh operator ini tergantung dari lama operator baru dalam proses belajar serta biaya yang timbul selama proses belajar tersebut berlangsung. Perubahan kecepatan operator belajar ini dilihat dari kurva belajar. Persamaan belajar dapat digunakan untuk diketahui berapa lama seorang operator baru membutuhkan pengulangan pekerjaan yang sama sampai memiliki kemampuan setara dengan operator mahir. Biaya yang dihabiskan oleh seorang operator mahir dalam
ISBN : 979-99735-2-X A-7-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
pembuatan satu unit produk terdiri dari biaya operator itu sendiri, biaya bahan langsung perunit produk (diasumsikan sama dengan nol karena tiap operator menghabiskan biaya bahan yang sama perunit produk) dan biaya overhead pabrik. HASIL Dari uraian model diatas dapat dirumuskan suatu formulasi model matematis sebagai berikut : Persamaan belajar diketahui dengan rumus dasar Y = K X – A ..................... 3.1 Sedangkan waktu total yang dibutuhkan operator belajar mencapai waktu standar pengerjaan suatu pekerjaan dapat dilihat dari persamaan : C tl K
( N
2
1 / 2)1 A ( N 1 1 / 2)1 A 1 A
..................................................................... 3.2
Biaya yang dihabiskan oleh operator acuan dalam pembuatan satu unit produk dihitung dengan menggunakan persamaan : 1. Biaya Operator 100 % C op TC opA x th E lp
x t s
.............................................................................3.3
2. Biaya Pabrik Tak Langsung (Biaya Overhead Pabrik) a. Biaya Listrik TClsA = ( Cls x Dmc ) x ts ...................................................................................................... 3.4 b. Biaya Mesin TC mcA
100 % Pmc x E lp U mc
x ts
.........................................................................3.5
c. Biaya Penyusutan Mesin P TC mc x t ..................................................................................3.6 u mc
DmcA
s
d. Biaya Penyusutan Gedung Cg / U g x t ...............................................................................3.7 TC DgA
sk
s
e. Biaya Pemeliharaan Gedung C Pg / n Pg x t ..............................................................................3.8 TC PgA
sk
s
f. Biaya Air C TCAA A x ts ...........................................................................3.9 tb g. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung TCoptlA CoptlA / P ...............................................................................3.10 h. Biaya Bahan Tak Langsung TCbtlA CbtlA / P ..................................................................................3.11
ISBN : 979-99735-2-X A-7-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Total biaya overhead pabrik yang dihabiskan seorang operator acuan perunit produk adalah : TCOHA = TClsA + TCmcA + TCDmcA + TCDgA+ TCPgA + TCAA+ TCoptlA + TCbtlA................................................................................................... 3.12 Jumlah biaya yang dihabiskan oleh operato acuan : TCA = TCopA + TCOHA ................................................................3.13 Perhitungan biaya belajar yang dihabiskan selama proses belajar seorang operator belajar ini dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut ini : 1. Biaya Operator 100 % C op TC opB x E lp th
x t l
.............................................................................3.14
2. Biaya Pabrik Tak Langsung (Biaya Overhead Pabrik) a. Biaya Listrik TClsB = ( Cls x Dmc ) x tl .....................................................................3.15 b. Biaya Mesin TC mcB
100 % Pmc x E lp u mc
x tl
.........................................................................3.16
c. Biaya Penyusutan Mesin P TC mc x t ...................................................................................3.17 u mc
DmcB
l
d. Biaya Penyusutan Gedung Cg / u g x t ................................................................................3.18 TC DgB
sk
l
e. Biaya Pemeliharaan Gedung C Pg / n Pg x t ...............................................................................3.19 TC PgB
sk
l
f. Biaya Air C TCAB A tb
x tl
....................................................................................3.20
g. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung TCoptlB C optlB x Prw x Prj ..................................................................3.21 h. Biaya Bahan Tak Langsung TCbtlB C btlB x Prw x Prj ...................................................................3.22 Total biaya overhead pabrik seorang operator belajar selama proses belajar adalah : TCOHB = TClsB + TCmcB + TCDmcB + TCDgB+ TCPgB + TCAB+ TCoptlB + TCbtlB ..........................................................3.23
3. Biaya Rework TCPrw = (TCop + TCOH + Cbtl) x Prw ................................................................................... 3.24 4. Biaya Produk Reject TCPrj = (TCop + TCOH + Cbl) x Prj ........................................................................................ 3.25
ISBN : 979-99735-2-X A-7-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Dari uraian diatas dapat dihitung biaya yang dihabiskan seorang operator selama proses belajar, yaitu : TCOB = TCopB + TCOHB + TCPrwB +TCPrjB........................................3.26 Perubahan biaya belajar terhadap waktu selama siklus belajar diasumsikan dapat dipenuhi oleh persamaan linier hingga dapat digambarkan dalam grafik berikut ini : Y
Biaya
Y(t) = AX(t) + B
L 424
0
X
Siklus
Gambar 3. Kurva perubahan biaya belajar terhadap siklus/produk
Luas daerah yang diarsir dari gambar diatas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : N L f (t ) dt ........................................................................................ 3.27 2
0
Sehingga masing-masing biaya belajar dalam funsi waktu dapat diketahui dengan persamaan insentif untuk operator belajar dipenuhi oleh persamaan : 1. Persamaan biaya operator persiklus belajar : YCOp(t)= AOpX(t) + BOp ............................................................................... 3.28 2. Biaya overhead pabrik persiklus belajar : YCOH(t)= AXOH (t) + BOH ............................................................................ 3.29 3. Biaya produk rework persiklus belajar : YCrw(t)= (ArwX(t) + Brw) x (US + TCOHA + Mrw).......................................... 3.30 4. Biaya produk reject persiklus belajar : YCrj(t)= (ArjX(t) + Brj) x (Us + TCOHA + M) ................................................ 3.31 Insentif untuk operator belajar : I = [(COp(t) + YCOH(t) + YCrj(t) + YCrj(t) ) - TCOA] + Q = [((AOpX(t) + BOp) + (AOHX(t) + BOH) + ((ArwX(t) + Brw) x (US + TCOHA + Mrw)) + ((ArjX(t) + Brj) x (Us + TCOHA + M)) - TCOA] + Q ........ 3.32 Upah untuk operator acuan seharusnya UA = US + Q...................................................................................................3.33 Upah untuk operator belajar seharusnya UB = UB + I = {[((AOpX(t) + BOp) + (AOHX(t) + BOH) + ((ArwX(t) + Brw) x (US + TCOHA + Mrw)) + ((ArjX(t) + Brj) x (Us + TCOHA + M)) - TCOA] + Q} + I....................................................................................................3.34
ISBN : 979-99735-2-X A-7-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
KESIMPULAN Dari uraian pengembangan model data kasus pada CV. Mitra Industri dapat diambil kesimpulan : 1. Insentif dan upah yang diberikan dihitung berdasarkan besarnya biaya belajar operator baru hingga memiliki kemampuan sama dengan operator mahir 2. Insentif dan upah dapat diberikan tiap siklus pekerjaan dengan persamaan : I = [(COp(t) + YCOH(t) + YCrj(t) + YCrj(t) ) - TCOA] + Q = [((AOpX(t) + BOp) + (AOHX(t) + BOH) + ((ArwX(t) + Brw) x (US + TCOHA + Mrw)) + ((ArjX(t) + Brj) x (Us + TCOHA + M)) - TCOA] + Q , Upah untuk operator acuan seharusnya UA = US + Q Sedangkan upah untuk operator belajar seharusnya UB = UB + I DAFTAR PUSTAKA Arimurni, Nanik Dwi., Analisis Biaya Standar Tenaga Kejra Langsung Sebagai Sarana Pengendalian Biaya Tenaga Kerja pada PT. Elegance Carpentry Jepara, Undergraduate tehsis from JIPTUMM Hancock. M,Walton, The Learning Curve, in Maynard. H.B., Industrial Engineering Handbook 3rd ed., McGraw-Hill , New York, 1971, pp.7-102_7-114. Hery, 2001, Analisis Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Pemberian Insentif di PT. MU, Undergraduate Theis from JKPTBINUS. Ruky, Achmad S.2002, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karaywan Perusahaan, PT. Grnedia Pustaka Utama, Jakarta Simatupang. Togar. M., 1995, Pemodelan Sistem, Penerbit Nindita, Klaten Utara Wignjosoebroto. Sritomo., 2003, Ergonomi Studi Gerakan dan Waktu: Teknik Analisa Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya, Surabaya
ISBN : 979-99735-2-X A-7-7