PENGEMBANGAN BUKU AJAR OPERATION RESEARCH MODEL PLOMP Shoffan Shoffa, Wahyuni Suryaningtyas
[email protected],
[email protected] Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
Abstrak Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach, sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyusunan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima) fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat. Kata Kunci
: buku ajar, operation reserach, model Plomp
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek utama dalam meningkatkan dan mengembangkan
sumber daya suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari sejauh mana pendidikan di negara tersebut berkembang, terutama pada tingkat Perguruan Tinggi. Pembenahan mutu pembelajaran cukup lama menjadi perbincangan. Berbagai pihak berupaya mencari sebab yang esensial dari ketidakberhasilan pembelajaran selama ini. Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach, sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyususnan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik. Pada mata kuliah Operation Reserach buku ajar yang dikembangkan harus memperhatikan komponen-komponennya yaitu tujuan pembelajaran, tabel, ilustrasi, gambar, contoh masalah, latihan soal, info matematika, rangkuman, dan daftar pustaka (Depdiknas, 2008). Selain itu, kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam buku ajar sebagai berikut: Pertama, komponen kelayakan isi, yang meliputi cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, mengandung wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan (curiosity), mengembangkan kecakapan hidup (life skill), dan mengembangkan wawasan ke-Indonesiaan dan kontekstual. Kedua, komponen kebahasaan yang harus memiliki kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, komutatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa yang benar dan penggunaan istilah simbol atau lambang. Ketiga, komponen penyajian meliputi teknik penyajian, pendukung penyajian materi, dan materi 2
pembelajaran (BSNP, 2006). Adapun buku ajar yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik, dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya (Majid, 2011: 176). Dengan demikian, buku ajar yang tersedia dapat memberikan manfaat kepada siswa antara lain: (1) siswa akan lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar mandiri; (2) siswa akan mendapat kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang harus dikuasai; (3) kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik (Depdiknas, 2008:9). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, akan dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima) fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana proses pengembangan dan hasil pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan?”
1.3. Tujuan penelitian Dengan memperhatikan pokok permasalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buku Ajar Buku ajar merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis (Depdiknas, 2008). Menurut Suherman (dalam Prastowo, 2012:166), buku merupakan salah satu sumber bacaan, yang berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak (printed material). Untuk menyiapkan sebuah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka buah pikiran pengarang harus diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum sehingga buku akan memberi makna kepada siswa yang mempelajarinya (Depdiknas, 2008:19). Komponen-komponen buku yang digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut: Sebuah buku akan dimulai dari latar belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang lingkup pembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan (Depdiknas, 2008:19). Lebih lanjut, tuntunan langkah-langkah pembuatan buku siswa sebagai berikut: 1) Mempelajari kurikulum dengan cara menganalisisnya. 2) Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan SK yang akan disediakan bukunya. 3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi. 4) Mengumpulkan referensi terkini dan relevan sebagai bahan penulisan. 5) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman siswa, dan 6) Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang (Depdiknas, 2008:20).
4
Mengacu pada komponen-komponen dan langkah-langkah pembuatan buku siswa yang dikemukakan Depdiknas di atas, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mempelajari materi Operation Reserach. b. Menentukan judul buku. c. Merancang outline buku yang disesuaikan dengan komponen-komponen buku yang dipilih sebagai berikut: 1) Pembuka Pada bagian ini dirancang sampul buku yang memuat kata pengantar yang berisi ucapan terima kasih dan latar belakang penulisan buku, petunjuk penggunaan buku, dan daftar isi. 2) Isi Pada bagian ini terdapat komponen-komponen. a) Judul bab. b) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator tiap subbab untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi. c) Contoh soal untuk memperjelas materi. d) Latihan berupa soal-soal yang berkaitan dengan setiap sub pokok materi yang sedang dipelajari. e) Rangkuman untuk memudahkan peserta didik mempelajari hal-hal penting dalam bab. 3) Penutup a) Glosarium, yaitu lembar berisi penjelasan istilah dalam Operation Reserach. b) Daftar pustaka. d. Mengumpulkan referensi yang dapat menunjang penulisan buku Operation Reserach.
2.2 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp (dalam Halimah, 2012). Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase
5
investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Selanjutnya, fase pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Fase investigasi awal Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Teori pendukung buku ajar Untuk mendukung terwujudnya buku ajar Operation Reserach, peneliti mencari literatur untuk mengkaji teori-teori Operation Reserach yang akan digunakan. b. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan Operation Reserach dan kemampuan akademik. c. Analisis materi Analisis materi dilakukan untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi ajar yang relevan untuk diajarkan. Pemilihan materi ajar dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian konsep dan isi materi. Setelah itu, materi dirinci dan disusun secara sistematis ke dalam buku ajar yang dikembangkan agar saling berkesinambungan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran. 2. Fase desain Pada fase ini, dirancang buku ajar yang ditujukan untuk menghasilkan prototipe pembelajaran pada materi Operation Reserach. Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas, instrumen kepraktisan (pernyataan ahli di lembar validasi dan lembar 6
keterlaksanaan pembelajaran) dan keefektifan (angket respons siswa dan hasil belajar siswa) untuk buku ajar. Dalam tahap ini juga diperoleh buku ajar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perancangan buku ajar sebagai berikut. a. Pendistribusian penggunaan buku ajar Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran. b. Penyusunan buku ajar Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar. 3. Fase realisasi Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1. 4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: a. Kegiatan validasi buku ajar Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi dikonsultasikan kepada tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen internal Fakulas Keguruan dan Ilmu Pendiidkan (FKIP). Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba. b. Kegiatan uji coba buku ajar Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar di dalam pembelajaran dengan materi Operation Reserach. Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar memperoleh masukan, saran serta perbaikan terhadap buku ajar yang telah disusun.
7
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
3.2 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, maupun universitas. 1. Bagi mahasiswa Memberikan
pengalaman
pembelajaran
dan
keteladanan
dalam
upaya
peningkatan kualitas pembelajaran dan dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Riset Operasi, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga dapat diperoleh pemahaman dengan baik. 2. Bagi dosen Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para dosen dalam meningkatkan mutu perkuliahan, yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di tingkat Universitas 3. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas mutu dan hasil belajar, khususnya mata kuliah Riset Operasi, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan out put Universitas.
8
3.3 Luaran Penelitian Setelah penelitian ini dilakukan maka luaran penelitian yang dihasilkan antara lain: 1. Mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal nasional terakreditasi. 2. Menghasilkan artikel ilmiah yang dimuat dalam prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala lokal, regional maupun nasional. 3. Pengayaan perangkat pembelajaran dengan mengembangkan buku ajar Operation Reserach.
9
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas (Latief, 2010). Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Buku Ajar Operation Reserach (Riset Operasi). Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini ingin mendeskripsikan atau menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan yang diteliti (Arikunto, 2000: 310). Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan pendidikan umum yang dikemukakan Plomp (dalam Halimah, 2012). Model ini terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Namun, penelitian ini tidak dilakukan hingga fase implementasi karena terbatasnya waktu.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari fase investigasi awal hingga fase tes, evaluasi, dan revisi yang akan dilaksanakan mulai dari April hingga Agustus 2014. Tempat penelitian untuk melakukan uji coba adalah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
4.3 Subyek dan Obyek Penelitian Subyek yang dipilih pada penelitian ini adalah mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 sebnyak 16 orang mahasiswa. Mahasiswa sebagai subyek dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data keefektifan buku ajar yang meliputi data tes hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan. Obyek penelitian ini adalah buku ajar yang dikembangkan dengan model Plomp.
10
4.4 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Selanjutnya, fase pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Fase investigasi awal Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Teori pendukung buku ajar Untuk mendukung pembuatan buku ajar, tim peneliti melakukan telaah literatur untuk mengkaji teori-teori yang akan digunakan. d. Analisis kurikulum Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Perguruan Tinggi. e. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan matematika dan kemampuan akademik.
f. Analisis materi Analisis materi dilakukan untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi ajar yang relevan untuk diajarkan. Pemilihan materi ajar dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian konsep dan isi materi. Setelah itu, materi dirinci dan disusun secara sistematis ke dalam buku ajar yang dikembangkan agar saling berkesinambungan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.
11
2. Fase desain Pada fase ini, dirancang design dan sitematika buku ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas, instrumen kepraktisan (pernyataan ahli di lembar validasi dan lembar keterlaksanaan pembelajaran) dan keefektifan (angket respons mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa) untuk buku ajar. Dalam tahap ini juga diperoleh buku ajar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perancangan buku ajar sebagai berikut. a. Pendistribusian penggunaan buku ajar Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran. b. Penyusunan buku ajar Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar. Selain itu, buku ini disusun sebagai salah satu sumber belajar.
3. Fase realisasi Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1. 4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: a. Kegiatan validasi buku ajar Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi disusun oleh tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen matematika. Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba. b. Kegiatan uji coba buku ajar Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar. Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar memperoleh masukan, saran serta perbaikan terhadap buku ajar yang telah 12
disusun. Kegiatan uji coba prototipe dilakukan dikelas terbatas pada mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 dan dilaksanakan pada jam perkuliahan.
4.5 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Persiapan penelitian Hal-hal yang persiapkan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut. a. Menyusun proposal penelitian, menentukan materi yang sesuai dengan judul, memilih subyek penelitian, dan menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. b. Melakukan analisis mahasiswa. c. Menyusun buku ajar yang digunakan dalam penelitian. d. Menyerahkan buku ajar ke validator. e. Merevisi buku ajar apabila diharuskan untuk direvisi. 2. Pelaksanaan uji coba Uji coba terbatas dilakukan sebagai salah satu tahap dalam penelitian dengan menggunakan buku ajar dalam proses pembelajaran matematika. Selama proses uji coba ini diberikan tes hasil belajar pada terakhir pertemuan dan membagikan angket respons mahasiswa. 3. Teknik analisis data Setelah uji coba dilaksanakan, peneliti melakukan analisis data berdasarkan teknik analisis yang sesuai. Selanjutnya langkah terakhir membuat laporan hasil penelitian.
13
4.6 Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Urutan kegiatan pengembangan perangkat dapat dilihat pada gambar 4.1. Teori pendukung pengembangan buku ajar
Fase Investigasi Awal
Analisis kurikulum Analisis siswa
Desain instrumen meliputi Lembar validasi Lembar angket respons siswa Tes hasil belajar
Desain perangkat meliputi:
Fase Desain
Fase Realisasi
Prototipe 1 Validasi Analisis Hasil Validasi ya
Hasil
tidak Revisi Besar
Perlu
Prototipe i, i ≥ 2
Revisi Kecil Prototipe i, i ≥ 2 Uji Coba Terbatas
tidak
Perangkat Baik
Analisis
ya *) Ujicoba ke-k, dengan k>1 dilakukan di kelas yang sama
Prototipe final Gambar 4.1 Prosedur Pengembangan Buku Ajar dengan Model Plomp
14
Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi
Keterangan: : Kegiatan
: Hasil
: Urutan
: Siklus jika diperlukan
: Fase pengembangan
: Pertanyaan
4.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak empat jenis, yaitu (1) lembar validasi, (2) lembar respons mahasiswa, dan (3) lembar tes hasil belajar. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut. 1. Lembar validasi buku ajar Untuk memperoleh data tentang kevalidan buku ajar yang dikembangkan digunakan instrumen berupa lembar validasi buku ajar. Lembar validasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kevalidan buku ajar. 2. Lembar tes hasil belajar Lembar tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan buku ajar yang dikembangkan. Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mendapatkan data dalam menguji keefektifan buku ajar. 3. Lembar angket respons mahasiswa Angket respons mahasiswa digunakan untuk mengetahui respons atau tanggapan siswa terhadap penggunaan buku ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran.
4.8 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Validasi buku ajar Data yang dikumpulkan adalah data tentang kevalidan buku ajar berupa pernyataan para validator mengenai aspek-aspek yang terdapat pada buku ajar yang dikembangkan. Teknik yang dilakukan adalah memberikan buku ajar yang
15
dikembangkan beserta lembar validasi kepada validator untuk kemudian diberikan penilaian. 2. Angket respons mahasiswa Data yang diperoleh berupa respons atau tanggapan dari mahasiswa terhadap penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan dengan memberikan lembar angket kepada mahasiswa setelah pembelajaran selesai.
4.9 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis untuk kemudian digunakan untuk merevisi buku ajar yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Analisis data yang diperoleh sebagai berikut. 1. Analisis data hasil validasi buku ajar Aspek yang dinilai dalam buku ajar ada tiga, yaitu: isi, kebahasaan, dan penyajian. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom-kolom kategori penilaian. Selanjutnya nilai yang diberikan oleh validator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. a. Mencari rata-rata perbutir dari validator dengan menggunakan rumus: 𝐵𝑖 =
∑𝑛ℎ=1 𝑉ℎ𝑖 𝑛
Keterangan : 𝐵𝑖 : Rata-rata perbutir 𝑉ℎ𝑖 : Skor hasil penilaian 𝑛
: Banyaknya validator
b. Mencari rata-rata tiap subkomponen dengan menggunakan rumus: 𝑆𝑖 =
∑𝑛𝑗=1 𝐵𝑖𝑗 𝑛
Keterangan : 𝑆𝑖 : Rata-rata subkomponen ke-i 𝐵𝑖𝑗 : Rata-rata untuk subkomponen ke-i dan butir ke-j 𝑛
: Banyaknya butir dalam subkomponen ke-i
16
c. Mencari rata-rata tiap komponen dengan menggunakan rumus: 𝐾𝑖 =
∑𝑛𝑗=1 𝑆𝑖𝑗 𝑛
Keterangan : 𝐾𝑖 : Rata-rata komponen ke-i 𝑆𝑖𝑗 : Rata-rata untuk komponen ke-i dan butir ke-j 𝑛
: Banyaknya butir dalam komponen ke-I
d. Mencari rata-rata total validitas semua komponen menggunakan rumus: 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 =
∑𝑛𝑗=1 𝐾𝑖 𝑛
Keterangan : 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 : Rata-rata total validitas buku ajar 𝐾𝑖
: Rata-rata komponen ke-i
𝑛
: Banyaknya komponen
e. Menentukan kategori kevalidan dengan mencocokkan rata-rata total dengan kriteria kevalidan buku ajar. 4 ≤ 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 ≤ 5
sangat valid
3 ≤ 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 < 4
valid
2 ≤ 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 < 3
kurang valid
1 ≤ 𝑅𝑇𝑉𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑗𝑎𝑟 < 2
tidak valid
(Khabibah, 2006) Buku ajar dikatakan valid jika rata-rata total validitas termasuk kriteria valid atau sangat valid. 2. Analisis kepraktisan buku ajar Buku ajar dikatakan praktis jika para validator menyatakan bahwa masing-masing dari buku ajar tersebut dapat digunakan di lapangan dengan revisi kecil atau tanpa revisi, yang telah diuji pada lembar validasi untuk buku ajar. 3. Analisis keefektifan terhadap buku belajar Analisis keefektifan terhadap buku ajar memenuhi beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
17
Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dari hasil tes setelah melakukan pembelajaran menggunakan buku ajar. Selanjutnya, data instrumen tes dianalisis untuk menemukan validitas soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. 1) Uji validitas Validitas instrumen diukur dengan mengunakan rumus koefisien korelasi, yaitu: 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan : 𝑟𝑋𝑌 : kooefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : skor dari tiap soal item Y : skor total N : banyaknya peserta tes (Arikunto, 2010:213) Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas
Interpretasi
0,80 < 𝑟𝑋𝑌 < 1,00
Validitas sangat tinggi
0,60 < 𝑟𝑋𝑌 < 0,80
Validitas tinggi
0,40 < 𝑟𝑋𝑌 < 0,60
Validitas sedang
0,20 < 𝑟𝑋𝑌 < 0,40
Validitas rendah
𝑟𝑋𝑌 < 0,20
Validitas sangat rendah
(Suherman, 2003:113) 2) Reliabilitas Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk uraian, maka rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
18
2
𝑟11
∑𝜎 𝑛 = ( ) (1 − 2𝑖 ) 𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan : r11 : Reliabilitas instrumen n
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σ2i : Varians butir atau skor tiap-tiap item σ2t : Varians total Sedangkan untuk menghitung varians adalah: 𝜎2 =
(∑ 𝑥)2 𝑛 𝑛
∑ 𝑥2 −
Keterangan : 𝜎 2 : Varians n
: Banyaknya siswa
x
: Skor tiap-tiap item
(Arikunto, 2001:109) Tolak ukur untuk menginterpretasikan reliabilitas tes disajikan pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas Nilai
Interpretasi
0,90 < 𝑟11 < 1,00
Reliabilitas sangat tinggi
0,70 < 𝑟11 < 0,90
Reliabilitas tinggi
0,40 < 𝑟11 < 0,70
Reliabilitas sedang
0,20 < 𝑟11 < 0,40
Reliabilitas rendah
0,00 < 𝑟11 < 0,20
Reliabilitas sangat rendah
(Suherman, 2003:139)
19
BAB V HASIL YANG DICAPAI
5.1 Hasil Penelitian Pengembangan Buku Ajar Pengembangan buku ajar dengan dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan model pengembangan Plomp. Proses dan hasil pengembangan buku ajar tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Fase investigasi awal Pada tahap ini dilakukan analisa teori pendukung pengembangan buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar. Keempat proses dan hasil dari kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Teori pendukung pengembangan buku ajar Teori tentang pendukung pengembangan buku ajar dengan menggunakan model Plomp digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan buku ajar. b. Analisis kurikulum Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kurikulum yang belaku. Kurikulum yang berlaku di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya dalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Olah karena itu, buku ajar yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). c. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan telaah karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan rancangan pengembangan buku ajar yaitu mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014. Karakter yang dimaksud meliputi latar belakang pengetahuan siswa, kemampuan akademik siswa dan potensi mengkonstruksi pengetahuan. 1) Latar belakang pengetahuan mahasiswa Mahasiswa semester VI (enam) sudah diajarkan materi program linier sebagai prasyarat untuk mempelajari Riset Operasi.
20
2) Kemampuan akademik mahasiswa Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 yang dijadikan sebagai subyek penelitian dalam uji coba terbatas, memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Dalam pembelajaran
matematika
seorang
siswa
dikatakan
tuntas
jika
memperoleh nilai ≥ 66. d. Analisis materi ajar Analisis materi ajar dilakukan dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama materi perkuliahan yang akan dipelajari mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum KBK. Berikut ini adalah materi-materi perkuliahan yang akan dimuat pada perkuliahan Riset Operasi. Standar Kompetensi: Memahami unsur-unsur kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Materi Perkuliahan: BAB 1. PENDAHULUAN: RISET OPERASI BAB 2. PROGRAM LINIER BAB 3. METODE SIMPLEKS BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL BAB 5. MODEL TRANSPORTASI BAB 6. MASALAH PENUGASAN BAB 7. ANALISA NETWORK BAB 8. TEORI PERMAINAN BAB 9. MODEL ANTRIAN BAB 10. MODEL PERSEDIAAN Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis fase ini, peneliti memperoleh unsurunsur penting dalam mengidentifikasi masalah yang dapat dijadikan pedoman untuk menyusun buku ajar yang mendukung terlaksana proses pembelajaran lebih optimal.
21
2. Fase desain Berdasarkan analisis fase investigasi awal, peneliti melakukan penyusunan rancangan buku ajar dan instrumen penelitian. Gambar rancangan buku Riset Operasi a. Penyusunan rancangan buku ajar Buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku ajar Riset Operasi. Penyusunan buku ajar ini diawali dengan mempelajari materi Riset Operasi berdasarkan KBK, kemudian menentukan judul buku yang sesuai, yaitu “Riset Operasi”. Langkah selanjutnya yaitu membuat outline yang disesuaikan dengan komponen-komponen buku ajar meliputi: 1) Bagian pembuka, terdiri dari: a) Sampul buku b) Kata pengantar c) Daftar isi 2) Bagian isi, terdiri dari: a) Halaman judul bab b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi c) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan dipelajari. d) Contoh soal, disajikan agar peserta didik lebih mudah memahami penerapan materi yang sudah dipelajari. Contoh soal disusun secara bertingkat dari soal yang mudah ke tingkat soal yang lebih sulit. 3) Bagian penutup, terdiri dari: a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah b) Indeks Buku Riset Operasi c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar. b. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi buku ajar, lembar tes hasil belajar, dan angket respons mahasiswa. Lembar validasi buku ajar digunakan untuk memperoleh data kevalidan buku ajar dan kepraktisan buku ajar berdasarkan penilaian umum validator. Lembar 22
tes hasil belajar digunakan untuk mengukur keefektifan buku ajar. Instrumen lain yang digunakan untuk mengukur keefektifan buku ajar adalah angket respons mahasiswa. Butir pernyataan yang diajukan dalam angket ini meliputi tanggapan mengenai tampilan, penyajian materi, dan manfaat buku ajar.
3. Fase realisasi Fase ini merupakan lanjutan dari fase desain. Berdasarkan fase ini, desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut sebagai prototipe 1. Pada fase ini buku ajar yang sudah dihasilkan belum divalidasi oleh validator, tetapi sebelum divalidasikan. 1) Bagian pembuka, terdiri dari: a) Sampul buku RISET OPERASI
Gambar 5.1 Cover Buku Riset Operasi
b) Kata pengantar
Gambar 5.2 Kata Pengantar
23
c) Daftar isi
Gambar 5.3 Daftar Isi
2) Bagian isi, terdiri dari: a) Bab, Judul bab
b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi
c) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan dipelajari
Gambar 5.4 Bagian Isi
3) Bagian penutup, terdiri dari: a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah b) Indeks Buku Riset Operasi c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar.
24
Gambar 5.5 Bagian Penutup
4. Fase tes, evaluasi dan revisi Pada pelaksanaan fase tes, evaluasi, dan revisi dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi dan uji coba buku ajar. a. Validasi buku ajar Pada fase ini dilakukan validasi oleh ahli buku ajar yang dihasilkan di fase realisasi. Perangkat pembelajaran yang merupakan bagian dari prototipe 1 ini kemudian diberikan kepada ketiga validator untuk divalidasi. Hasil validasi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan buku ajar yang dikembangkan sebelum diujicobakan secara terbatas di sekolah. Ketiga validator memberikan penilaian terhadap buku ajar berdasarkan tiga aspek penilaian buku yaitu: kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Selain melakukan validasi buku ajar, para validator juga memberikan penilaian secara umum terhadap buku ajar yang dikembangkan. Penilaian ini berupa pernyataan apakah buku ajar yang divalidasi itu dapat digunakan dilapangan atau tidak. Hal ini merupakan salah satu indikator kepraktisan buku ajar yang dikembangkan. Untuk bagian-bagian buku ajar yang belum layak, diberi masukan perbaikannya.
25
Tabel 5.1 Hasil Validasi Buku Ajar Riset Operasi Validator No
1
2
Aspek Penilaian 1
2
3
Rata-Rata Perbutir
Rata-Rata Tiap Komponen
Kriteria
Kelayakan Isi Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid
1
Keluasan
5
4
4
4.333
2
Kedalaman materi
4
5
4
4.333
3
Akurasi konsep dan definisi
5
5
4
4.667
4
Akurasi prinsip
4
4
4
4.000
5
Akurasi prosedur dan alogaritma
4
4
4
4.000
6
Akurasi contoh
4
5
3
4.000
7
Akurasi soal
4
5
3
4.000
8
Penalaran (reasoning)
4
3
3
3.333
9
Pemecahan masalah
4
4
3
3.667
10
Keterkaitan
4
5
3
4.000
11
Komunikasi
5
3
4
4.000
12
Penerapan
4
4
4
4.000
13
Kemenarikan materi
5
5
4
4.667
14
Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
5
4
3
4.000
Sangat valid
15
Materi pengayaan
4
3
3
3.333
Valid
4.02
Valid Valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid
Kelayakan Kebahasaan
16
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual
4
5
4
4.333
Sangat valid
17
Keseuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosi
4
4
4
4.000
Sangat valid
18
Keterbacaan pesan
4
5
4
4.333
19
Ketepatan bahasa
4
5
3
4.000
Sangat valid
20
Keruntutan dan keterpaduan antar bab, antara subbab dan subbab, antar subbab dalam bab.
4
4
3
3.667
Valid
26
4.17
Sangat valid
Validator No
Aspek Penilaian
21 3
Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf
Rata-Rata Perbutir
1
2
3
5
5
4
4.667
Rata-Rata Tiap Komponen
Kriteria
Sangat valid
Kelayakan Penyajian Sangat valid Sangat valid
22
Sistematika penyajian
4
5
4
4.333
23
Keruntutan penyajian
4
4
4
4.000
24
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri
4
4
4
4.000
Sangat valid
25
Masalah kontekstual
4
3
4
3.667
Valid
26
Menumbuhkan berfikir kritis, kreatif, atau inovatif.
4
4
3
3.667
27
Membuat hands on activity.
4
2
4
3.333
28
Bagian pendahuluan
4
5
4
4.333
29
Bagian isi
4
5
4
4.333
30
Bagian penutup
4
5
4
4.333
Rata-Rata Total Validasi (RTV) Buku Ajar Penilaian Umum Buku Ajar dengan Pendekatan PMRI
4.00
Valid Sangat valid Sangat valid Sangat valid 4.06
B
B
Valid
Sangat valid
B
Berikut masukan-masukan perbaikan dari masing-masing validator: 1) Merevisi Judul Cover Buku Ajar menjadi “Riset Operasi untuk Pendidikan Matematika” atau “Operation Research for Mathematic Education” 2) Mengurangi kalimat yang tidak sesuai tujuan penggunaan buku ajar. 3) Memperbanyak untuk contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 4) Menambahkan soal latihan dan diberikan kunci jawaban yang diletakkan di akhir halaman
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat penilaian dari ketiga validator terhadap aspek kelayakan isi memperoleh rata-rata sebesar 4,02 yang berarti masuk kategori sangat valid. Aspek kelayakan isi buku ajar yang dikembangkan meliputi butir 27
nomor 1-15 yang terdiri dari: (1) keluasan, (2) kedalaman materi, (3) akurasi konsep dan definisi, (4) akurasi prinsip, (5) akurasi prosedur dan alogaritma, (6) akurasi contoh, (7) akurasi soal, (8) penalaran, (9) pemecahan masalah, (10) keterkaitan, (11) komunikasi, (12) penerapan, (13) kemenarikan materi, (14) mendorong untuk mencari informasi lebih jauh, dan (15) materi pengayaan. Guru menilai bahwa pada bagian contoh soal dan latihan masih kurang yang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Aspek kebahasaan buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,17 dengan kategori sangat valid. Aspek kebahasaan meliputi butir nomor 16-21, yaitu: (16) kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual, (17) kesesuaian dengan tngkat perkembangan sosial emosi, (18) keterbacaan pesan, (19) ketepatan bahasa, (20) keruntutan dan keterpaduan antarbab, antara subbab dan subbab, antarsubbab dalam bab, dan (21) keruntutan dan keterpaduan antarparagraf. Dalam aspek kebahasaan, sebagian validator menilai aspek ini dikatakan baik karena rata-rata yang lebih baik dibanding aspek yang lain. Hanya saja ada beberapa penggunaan bahasa yang kurang tepat dan ada beberapa kata yang perlu ditambahkan. Aspek kelayakan penyajian materi buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,00 dan termasuk kategori sangat valid. Aspek kelayakan penyajian meliputi butir nomor 22-30, yaitu: (22) sistematika penyajian, (23) keruntutan penyajian, (24) observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri, (25) masalah kontekstual, (26) menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif, (27) membuat hands on activity, (28) bagian pendahuluan, (29) bagian isi, (30) bagian penutup. Sebagian validator menyatakan bahwa tidak terdapat hands on activity.
Kepraktisan buku ajar dilihat dari penilaian umum oleh ketiga validator. Validator pertama (dosen matematika) menyatakan buku ajar ini dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Validator kedua (dosen matematika) menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya buku ajar dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Dan validator ketiga
28
(dosen
matematika) menyatakan buku ajar ini dalam kategori B yang berarti dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. b. Uji coba buku ajar Prototipe 2 sebagai hasil revisi dari validasi buku ajar pada prototipe 1 kemudian diujicobakan secara terbatas dengan tujuan untuk menguji keefektifan buku ajar yang dikembangkan. Prototipe 2 diujicobakan kepada Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 16 orang. Tabel 5.2 Jadwal Uji Coba Buku Ajar Riset Operasi NO
TANGGAL
MATERI
1.
23 April 2014
BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL
2.
30 April 2014
BAB 5. MODEL TRANSPORTASI
3.
7 Mei 2014
BAB 6. MASALAH PENUGASAN
4.
14 Mei 2014
BAB 7. ANALISA NETWORK
Pada tahap ini uji coba diperoleh data-data tentang: (1) tes hasil belajar siswa, dan (2) respons siswa. Hasil uji coba diuraikan secara ringkas sebagai berikut.
Tes hasil belajar siswa Setelah mengikuti pembelajaran selama empat kali pertemuan, 16 mahasiswa subyek uji coba terbatas diberikan tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar dilaksanakan tanggal 21 Mei 2014. Skor tes hasil belajar dari 16 orang mahasiswa tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 5.3 Data Skor Tes Hasil Belajar Mahaiswa Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi No.
NAMA
S1
S2
S3
S4
JML
SKOR MAKS
NILAI
1
SITI AMINAH R L
8,00
8,00
9,00
7,00
32,00
50,00
64
2
WIWIK
10,00
11,00
10,00
8,00
39,00
50,00
78
3
NUR MUFIDAH DZIKROH
11,00
9,00
11,00
8,00
39,00
50,00
78
29
No.
NAMA
S1
S2
S3
S4
JML
SKOR MAKS
NILAI
4
ERNA LUSDIANA
10,00
10,00
9,00
8,00
37,00
50,00
74
5
DIAH WULAN SARI
8,00
9,00
9,00
8,00
34,00
50,00
68
6
IZZATUR RO'IFAH
9,00
10,00
10,00
8,00
37,00
50,00
74
7
MUSNIDATUL MILLAH ARIEF
11,00
10,00
10,00
9,00
40,00
50,00
80
8
FAJAR MISBACHUL ADAM
7,00
7,00
8,00
6,00
28,00
50,00
56
9
VIVI DIAH ANGGRAINI
10,00
9,00
9,00
9,00
37,00
50,00
74
10
SHEILA MAULIDYHA YUSANTI
9,00
9,00
9,00
8,00
35,00
50,00
70
11
ZELA RAZAQ
10,00
10,00
11,00
8,00
39,00
50,00
78
12
OVY NURAINI
7,00
8,00
9,00
8,00
32,00
50,00
64
13
HAYATUN NUFUS
10,00
10,00
11,00
10,00
41,00
50,00
82
14
FIDYAH NUR FITRIANI
10,00
11,00
9,00
8,00
38,00
50,00
76
15
NIKIE RAMSI TAMNGE
10,00
10,00
9,00
8,00
37,00
50,00
74
16
ARYANI NUR HABIBA
7,00
7,00
8,00
7,00
29,00
50,00
58
RATA-RATA
9,19
9,25
9,44
8,00
35,88
50,00
71,75
Berdasarkan data tes hasil belajar siswa tersebut, maka dapat dihitung validitas soal, realibilitas soal, dan ketuntasan belajar mahasiswa. a) Validitas soal Validasi butir soal yang dilakukan dengan mengkorelasi skor yang ada pada butir soal dengan skor totalnya. Berdasarkan perhitungan koefisien validitas butir tes, maka diperoleh data sebagai berikut:
30
Tabel 5.5 Korelasi Validitas Butir Soal Correlations S1 S1
Pearson Correlation
S2
S2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
S3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
S4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
.688**
.650**
.928**
.000
.003
.006
.000
16
16
16
16
16
.792**
1
.572*
.602*
.881**
.020
.014
.000
.000
N
S4
.792**
1
Sig. (2-tailed) N
S3
16
16
16
16
16
.688**
.572*
1
.619*
.818**
.003
.020
.011
.000
16
16
16
16
16
.650**
.602*
.619*
1
.807**
.006
.014
.011
16
16
16
16
16
.928**
.881**
.818**
.807**
1
.000
.000
.000
.000
16
16
16
16
.000
16
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Selanjutnya, hasil koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 5.6. Tabel 5.6 Interpretasi Hasil Koefisien Validitas No. Butir Soal
Koefisien Validitas
1
0,928
Validitas sangat tinggi
2
0,881
Validitas sangat tinggi
3
0,818
Validitas sangat tinggi
4
0,807
Validitas sangat rendah
31
Interpretasi
b) Realibilitas Berdasarkan perhitungan diperoleh realibilitas soal yang disajikan pada tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Hasil Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .876
4
Dari tabel dapat dilihat bahwa realibilitas sebesar 0,876 dengan kriteria Reliabilitas tinggi. c) Ketuntasan belajar Siswa dikatakan tuntas jika nilai yang diperoleh lebih besar dari nilai ketuntasan minimal yang ditentukan dosen. Data ketuntasan belajar disajikan dalam tabel 5.8 berikut. Tabel 5.8 Ketuntasan Belajar Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi
Kriteria Ketuntasan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
12
75%
4
25%
16
100%
Tuntas Belajar (nilai ≥ 66) Tidak Tuntas Belajar (nilai < 66) Jumlah
Rata-Rata
71,75
Banyaknya mahasiswa yang telah tuntas = 12 siswa Banyaknya mahasiswa yang belum tuntas = 4 siswa Sehingga, perhitungan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 75%
Berdasarkan tabel skor tes hasil belajar setelah melaksanakan pembelajaran, mahasiswa yang telah tuntas melaksanakan pembelajaran menggunakan buku ajar sebanyak 12 mahasiswa dan yang belum tuntas
32
sebanyak 4 mahasiswa. Dari data terlihat bahwa ketuntasan belajar secara klasikal tercapai karena persentase mahasiswa yang tuntas belajarnya (KETUNTASAN≥ 66 ) adalah 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi efektif untuk digunakan.
33
BAB VI RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Jadwal penelitian pasca laporan kemajuan diberikan secara matriks dalam menyusun rencana tahap berikutnya: No.
Bulan
Kegiatan
Aug’14
2
Revisi Pelaksanaan Penelitian Implementasi I dan II Focus Grup Discussion
3
Analisis data
4
Penyusunan draf laporan akhir
5
Seminar Laporan
6
Revisi Laporan
7
Penyusunan laporan Akhir
8
Penggandaan & penjilidan
9
Publikasi jurnal & seminar
1
34
Sept’14
Okt’14
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dalam laporan kemajuan penelitian pengembangan ini telah menghasilkan Buku Ajar pada mata kuliah Riset Operasi. Penelitian pengembangan ini diujicobakan pada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014. Hasil penelitian pengembangan ini sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses Pengembangan Buku Ajar Pengembangan buku ajar Riset Operasi dengan model pengembangan Plomp yang meliputi lima fase, yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi, dan revisi, dan fase implementasi. Namun, penelitian ini hanya sampai pada fase tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu. 1. Fase investigasi awal Pada tahap ini dilakukan analisis pendukung pengembangan, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar. Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Analisis mahasiswa dilakukan dengan melihat karakteristik siswa berdasarkan latar belakang pengetahuan mahasiswa, kemampuan akademik mahasiswa, dan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan. 2. Fase Desain Pada tahap ini dilakukan penyusunan garis besar isi buku ajar, pengumpulan referensi, penentuan tata letak buku ajar dan penyusunan instrumen penilaian buku ajar. Buku ajar materi perkuliahan semester VI (enam), semester Genap yang dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut: (1) buku ajar melatih mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam pembelajaran; (2) pada buku ajar termuat teori dan contoh soal Adapun penyusunan instrumen berupa angket penilaian buku ajar. Instrumen tersebut divalidasikan kepada dosen pakar agar digunakan untuk menilai kualitas kelayakan buku ajar yang dikembangkan.
35
3. Fase realisasi Buku ajar yang dikembangkan dengan kerangka atau desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut prototipe 1. Setelah selesai dikembangkan, buku ajar dan instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. 4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi, dan ujicoba buku ajar. Validasi buku ajar dilakukan dengan memberi buku ajar kepada validator untuk divalidasi dengan menggunakan instrumen berupa angket penilaian yang telah dinyatakan valid. Hasil angket penilaian yang telah diisi oleh validator yang akan menyatakan bahwa buku ajar telah layak digunakan tanpa revisi, buku ajar layak digunakan dengan sedikit revisi sesuai saran, atau buku ajar tidak layak digunakan. Setelah buku ajar divalidasi dan direvisi, tahap selanjutnya mengujicobakan buku ajar yang dikembangkan kepada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014 dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Uji coba bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa terhadap buku ajar yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, uji coba juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan buku ajar yang mungkin masih terdapat pada buku ajar yang dikembangkan sehingga dapat direvisi kembali.
2. Kelayakan Buku Ajar yang Dihasilkan Dalam penelitian ini, buku ajar dikatakan layak jika telah memenuhi 3 syarat kelayakan yaitu valid, praktis, dan efektif. 1. Ditinjau dari kevalidan buku ajar Dalam melakukan penilaian terhadap buku ajar terdapat tiga aspek penilaian yang dinilai oleh ketiga validator, yaitu: aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Berdasarkan penilaian dari ketiga validator yang tertera dalam tabel 5.2 diperoleh rata-rata total validasi buku ajar sebesar 4,06 yang berarti kategori buku ajar sangat valid. 36
2. Ditinjau dari kepraktisan buku ajar Berdasarkan hasil validasi dari 3 (tiga) validator dosen matematika menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi praktis dapat digunakan. 3. Ditinjau dari efektifitas buku ajar Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai karena persentase mahasiswa yang tuntas belajarnya (KETUNTASAN≥ 66 ) adalah 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi efektif untuk digunakan.
1.2 Saran-Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian untuk laporan kemajuan dalam rangka mengembangkan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap penelitian ini hanya sampai pada fase
tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, untuk tahap implementasi dapat dilakukan pada perkuliahan Riset Operasi yang akan datang. 2. Pada penelitian ini, untuk melihat efektifitas buku ajar kurang ditampilkan respon
mahasiswa, sehingga tidak dapat diketahui bagaimana respon mahasiswa terhadap buku ajar Riset Operasi yang telah disusun. Oleh karena itu, untuk perkuliahan Riset Operasi yang akan datang selain disertakan tahap implementasi juga dapat diberikan angket respon kepada mahasiswa.
37
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Halimah, Walidatul. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Teori Belajar Dienes dengan Model Pembelajaran Kooperatif pada Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang Untuk Kelas III SD. Surabaya: Skripsi tidak dipublikasikan. Latief, Adnan. 2010. Penelitian Pengembangan. Laporan Bahan Pengembangan. Malang: Universitas Negeri Malang. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Prastowo, Adi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: DIVA Press Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Suherman, E. Dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Common Textbook. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Suryaningtyas, Wahyuni. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Media “GABUZ” Mata Kuliah Statistika Dasar Menggunakan Model 4-D Thiagarajan. Laporan Akhir Hibah Penelitian Dosen Pemula: Dibiayai oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan Surat Perjanjian Pelaksanan Hibah Penelitian TA 2013 No: 054/SP2H/PDP/K7/PT/IX/2013 tanggal 18 September 2013. Winataputra,Udin.S. dan Dasim Budimansyah. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
38
Lampiran 1: Skor Nilai Hasil Belajar Mahasiswa Semester VI kelas pagi Mata Kuliah Riset Operasi NAMA
S1
S2
S3
S4
JML
SKOR MAKS
NILAI
1
SITI AMINAH R L
8
8
9
7
32
50,00
64
2
10
11
10
8
39
50,00
78
11
9
11
8
39
50,00
78
4
WIWIK NUR MUFIDAH DZIKROH ERNA LUSDIANA
10
10
9
8
37
50,00
74
5
DIAH WULAN SARI
8
9
9
8
34
50,00
68
6
9
10
10
8
37
50,00
74
11
10
10
9
40
50,00
80
7
7
8
6
28
50,00
56
10
9
9
9
37
50,00
74
9
9
9
8
35
50,00
70
11
IZZATUR RO'IFAH MUSNIDATUL MILLAH ARIEF FAJAR MISBACHUL ADAM VIVI DIAH ANGGRAINI SHEILA MAULIDYHA YUSANTI ZELA RAZAQ
10
10
11
8
39
50,00
78
12
OVY NURAINI
7
8
9
8
32
50,00
64
13
HAYATUN NUFUS
10
10
11
10
41
50,00
82
14
FIDYAH NUR FITRIANI
10
11
9
8
38
50,00
76
15
NIKIE RAMSI TAMNGE
10
10
9
8
37
50,00
74
16
ARYANI NUR HABIBA
7
7
8
7
29
50,00
58
9,19
9,25
9,44
8,00
35,88
50,00
71,75
No.
3
7 8 9 10
RATA-RATA
39
Lampiran 2: Lembar Validasi Buku Ajar Riset Operasi LEMBAR VALIDASI BUKU AJAR RISET OPERASI Peneliti mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu validator untuk mengisi lembar validasi buku ajar Riset Operasi Petunjuk pengisian 1. Berilah tanda cek (√) pada penilaian yang sesuai. Apabila dalam menilai terdapat kekurangan atau sangat kurang, mohon untuk ditandai letak kekurangannya agar mempermudah dalam proses revisi. Adapun keterangan lebih lanjut tentang penilaian sebagai berikut: Keterangan skala penilaian 5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup Baik 2 = Kurang Baik 1 = Tidak Baik
Keterangan kriteria penilaian A = dapat digunakan tanpa revisi B = dapat digunakan dengan sedikit revisi C = dapat digunakan dengan banyak revisi D = tidak dapat digunakan
2. Bapak/Ibu validator harap untuk memberikan kritik dan saran pada tempat yang disediakan. 3. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu validator untuk mengisi lembar validasi buku ajar yang dikembangkan ini. KOMPONEN KELAYAKAN ISI Skala Sub Komponen
Aspek Penilaian 1
A. Kesesuaian Uraian Materi dengan standar kompetensi dan KD B. Keakuratan materi
Keluasan materi Kedalaman materi Akurasi konsep dan definisi Akurasi prinsip Akurasi prosedur dan alogaritma Akurasi contoh Akurasi soal
40
2
3
4
5
C. Materi pendukung pembelajaran
Penalaran (reasoning) Pemecahan masalah Keterkaitan Komunikasi Penerapan Kemenarikan materi Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh Materi pengayaan
KOMPONEN KELAYAKAN KEBAHASAAN Sub Komponen a. Kesesuaian dengan perkembangan siswa
Aspek Penilaian Kelayakan kebahasaan Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual Keseuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosi
b. Komunikatif
Keterbacaan pesan Ketepatan bahasa
c. Koherensi dan keruntutan alur
Kerunutan dan keterpaduan antar bab, antara subbab dan subbab, antar subbab dalam bab. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf
41
1
Skala 2 3 4
5
KOMPONEN KELAYAKAN PENYAJIAN Sub Komponen a. Teknk penyajian
Aspek Penilaian
1
Skala 2 3 4
Sistematika penyajian Keruntutan penyajian
b. Penyajian pembelajaran
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Masalah kontekstual
c.
Menumbuhkan berfikir kritis, kreatif, atau inovatif. Memuat hands on activity.
d. Kelengkapan penyajian
Bagian pendahuluan Bagian isi Bagian penutup
Kriteria
A
B
C
D
Kritik dan Saran ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................
................................................................................................................................ ................................................................................................................................ Surabaya, Validator
2014
( ___________________________ )
42
5
Lampiran 3: Rubrik Lembar Validasi DESKRIPSI LEMBAR VALIDASI BUKU AJAR RISET OPERASI TERKAIT KOMPONEN KELAYAKAN ISI, KELAYAKAN BAHASA, DAN KELAYAKAN PENYAJIAN Deskripsi lembar validasi diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP. I.
ASPEK KELAYAKAN ISI ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI Kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) 1. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. 2. Kedalaman materi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model konkret), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Keakuratan materi 3. Keakuratan konsep Materi harus disajikan secara akurat untuk dan definisi. menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan jelas (well- defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 4. Keakuratan prinsip Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip
43
ASPEK PENILAIAN
DESKRIPSI tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik. 5. Keakuratan prosedur Prosedur dan alogaritma yang disajikan sesuai dan alogaritma. dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. 6. Keakuratan contoh Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang salah (counter example) yang disajikan secara akurat. 7. Keakuratan soal Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soalsoal yang disajikan secara akurat. Materi pendukung pembelajaran 8. Penalaran (reasoning). Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (openended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi. 9. Keterkaitan Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membangun jaringan pengetahuan matematika. Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika. 10. Komunikasi (write and Materi memuat contoh atau latihan untuk talk) mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. 11. Penerapan Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. 12. Kemenarikan materi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta
44
ASPEK PENILAIAN
13. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh.
DESKRIPSI didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dsb.
II. ASPEK PENILAIAN BAHASA ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI Kesesuaian dengan perkembangan siswa 1. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep tingkat perkembangan atau aplikasi konsep atau ilustrasi sampai dengan intelektual peserta contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat didik. intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik). 2. Kesesuian dengan Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik dengan ilustrasi yang sosial emosi peserta menggambarkan konsep-konsep mulai dari didik. lingkungan terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global. Komunikatif 3. Keterbacaan pesan. Pesan disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia sehingga mendorong peserta didikuntuk mempelajari buku tersebut secara tuntas. 4. Ketepatan penggunaan Kata dan kalimat yang digunakan untuk kaidah bahasa menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia, ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus tepat makna dan konsisten Koherensi dan keruntutan alur 5. Keruntutan dan Penyampaian pesan antara satu bab dengan bab lain keterpaduan antar bab, yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab antara subbab dan mencerminkan hubungan logis. subbab, antar subbab dalam bab. 6. Keruntutan dan Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan keterpaduan dan antarkalimat dalam paragraf mencerminkan antarparagraf. hubungan logis
45
III. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN ASPEK PENILAIAN DESKRIPSI Teknik penyajian 1. Sistematika penyajian Setiap kegiatan belajar minimal memuat motivasi dan isi. Motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, yang dilengkapi dengan keterangan yang berhubungan dengan kehidupan seharihari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen. 2. Keruntutan penyajian. Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan Penyajian pembelajaran 3. Keterlibatan peserta Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif didik (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta mencoba latihan dengan data baru). Kelengkapan penyajian 4. Bagian pendahuluan Pada awal buku ajar terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku ajar dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku ajar , serta petunjuk pemakaian buku ajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku ajar yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis. 5. Bagian isi Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap kegiatan belajar. Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) 46
ASPEK PENILAIAN
6. Bagian penutup
7. Pengantar 8. Glosarium 9. Daftar Pustaka
DESKRIPSI harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber. Penyajian setiap kegiatan belajar atau sub kegiatan belajar memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci kegiatan belajar yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi kegiatan belajar. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap kegiatan belajar dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari. Pada akhir buku ajar, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah (glosarium) merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih. Memuat informasi tentang peran buku ajar dalam proses pembelajaran. Glosarium berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku ajar tersebut yang diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku / majalah /
47
ASPEK PENILAIAN
10. Rangkuman
DESKRIPSI makalah / artikel , tempat, dan nama penerbit, nama dan lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan yang memiliki situs) Rangkuman merupakan konsep kunci kegiatan belajar yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi kegiatan belajar.
48
Lampiran 5: Foto Kegiatan Penelitian Mahasiswa Semester VI ketika akan mengikuti Perkuliahan Riset Operasi
Mengerjakan Laporan Kemajuan
Monev Internal
49