PENGARUH TEKNIK CAT STRETCH EXERCISE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA SISWI SMA NEGERI 44 JAKARTA TIMUR IMPACT OF CAT STRETCH EXERCISE TECHNIC TO INTENSITY OF MENSTRUAL PAIN IN ADOLESCENTS AT 44 SENIOR HIGH SCHOOL EAST
OLEH: LINDA ROSALINA1 JUSTINA PURWARINI ACIHAYATI WILHELMUS HARY SUSILO 3
2
ARTIKEL ILMIAH
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN- A STIK SINT CAROLUS, JAKARTA APRIL, 2014 1 Mahasiswa
STIK Sint Carolus Tetap STIK Sint Carolus 3 Dosen Tidak Tetap STIK Sint Carolus 2 Dosen
1
2
ABSTRAK Perubahan yang terjadi pada remaja perempuan dilihat dari perkembangan secara fisik salah satunya adalah mengalami menstruasi. Saat menstruasi remaja mengalami beberapa masalah yang salah satunya adalah dismenorea. Dismenorea ini dapat mengganggu aktivitas belajar remaja secara langsung maupun tidak langsung sehingga membuat produktivitas dan kualitas hidup remaja menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh teknik cat stretch exercise terhadap intensitas nyeri haid pada remaja. Teknik ini merupakan salah satu gerakan yoga yang dipercaya dapat menurunkan dan menghilangkan nyeri menstruasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental dengan memanipulasi variable independen dan tidak menggunakan grup control. Metode pengambilan data dengan cara random sampling, jumlah sampel sebanyak 59 responden dengan menggunakan uji statistic uji t. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri haid yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise dengan nilai PValue = 0.000 (p<0.05). Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa ada perbedaan intensitas nyeri haid yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise dengan nilai PValue = 0.000 (p<0.05),diharapkan untuk semua siswi SMA Negeri 44 Jakarta Timur melanjutkan teknik cat stretch exercise saat menjelang menstruasi dan saat menstruasi sehingga siswi SMA N 44 Jakarta Timur tidak lagi mengalami gangguan nyeri haid saat menstruasi. Kata kunci : remaja, dismenore (nyeri haid), teknik cat stretch exercise, intensitas nyeri haid Daftar Pustaka : 16 buku , 12 artikel ( 2002-2012) ABSTRACT A change that occurs in adolescent seen from the development of physical/biological one of them is menstruation. During a menstruation periode, the adolescent have a problem that is dismenorea. Dismenorea can distract activities learning directly or indirectly. This situation make productivity and life quality of adolescent decrease. The purpose of this research is to identifies impact of cat stretch exercise technic to intensity of menstrual pain in adolescent. Cat Stretch Exercise Technic is one of yoga movement. This technic are believed can decrease and remove dismenorea. This research is a kuantitatif research with quasi eksperimental design. This design used by way of manipulating the independent variable and no use group control. A method of taking data by means of a random sampling, with the number of samples to 59 respondents with use t test. Result of this research show there is difference intensity of menstrual pain significant between before and after done the cat stretch exercise technic with PValue = 0.000 (p<0.05). Hopefully for all adolescent at 44 Senior High School to continue this technic during a menstruation period, so that adolescent at 44 Senior High School no longer have a painful menstruation during a menstruation period and life quality of adolescent can increase. Key word : adolescent, dismenorea, cat stretch exercise technic, intensity of menstrual pain
3
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, melainkan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi itu sendiri, fungsi serta prosesnya (Rejeki, 2009). Menurut Hockenberry, et al, (2009), Wong, et al. (2009), dan Santrock (2007) perubahan yang terjadi pada remaja perempuan dilihat dari perkembangan secara fisik/biologis salah satunya adalah mengalami menstruasi/haid. Saat menstruasi wanita juga mengalami beberapa masalah yang salah satunya adalah dismenorea. Prevalensi dismenorea di Indonesia sebesar 64, 25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder (Santoso,2008). Menurut Riyanto (2002) di Amerika Serikat, nyeri haid didapatkan 30-70% wanita dalam usia reproduksi, serta 60-70% wanita dewasa yang tidak menikah. Kelainan terjadi pada 60-70 % wanita di Indonesia dengan 15% dianataranya mengeluh bahwa aktivitas mereka menjadi terbatas akibat dismenorea (Glasier, 2005).
Rumusan Masalah Banyak orang menganggap bahwa nyeri haid atau dismenorea merupakan hal yang biasa dan wajar dialami oleh setiap wanita. Pada kenyataannya, Weissman, et al. (2004) menyatakan dismenorea merupakan salah satu hal yang menyebabkan ketidakhadiran seorang wanita dalam bekerja atau sekolah, dengan 13-51% wanita pernah absen dan 5-41% sering absen dikarenakan nyeri menstruasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa kualitas hidup seorang wanita menurun ketika terjadi dismenorea saat menstruasi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mencari solusi bagaimana cara mengurangi atau meredakan nyeri haid atau dismenorea tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang mengalami dismenorea ini perlu menjadi perhatian khusus dari perawat sehingga yang menjadi rumusan masalah adalah sejauh mana teknik cat stretch exercise dapat mengurangi intensitas nyeri pada remaja dengan dismenorea?
Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise pada siswi SMAN 44, Jakarta Timur. b. Tujuan Khusus 1) Mengetahui karakteristik usia responden yang mengalami dismenorea 4
2) Mengetahui usia menarche responden 3) Mengetahui frekuensi dismenorea responden 4) Mengetahui lama dismenorea responden tiap kali menstruasi 5) Mengetahui intensitas nyeri haid 6) Mengetahui teknik cat stretch exercise 7) Mengetahui pengaruh teknik cat stretch exercise terhadap perubahan intensitas nyeri haid.
Manfaat Penelitian a. Bagi Remaja Memberikan informasi kepada remaja tentang efektifitas dari teknik cat stretch exercise untuk mengurangi nyeri haid, sehingga masalah nyeri pada remaja dapat teratasi. Dengan demikian remaja bisa menjadi lebih nyaman, aktifitas tidak terganggu dan kualitas hidup menajdi lebih baik. b. Bagi Sekolah Memberikan informasi kepada tim kesehatan yang ada di sekolah tentang efektifitas teknik cat stretch exercise untuk mengurangi nyeri haid. Sehingga apabila ada masalah yang sama tentang nyeri haid di sekolah, pihak sekolah dapat mengatasi dengan baik.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua siswi kelas X sampai dengan kelas XII SMA yang mengalami dismenorea primer di SMAN 44 Jakarta Timur. Jumlah keseluruhan siswi adalah 441 orang siswi dan yang mengalami dismenorea adalah 120 orang siswi. Dengan menggunakan program aplikasi GPOWER 3.1 didapatkan sampel minimal 45 orang dan yang menjadi responden dalam penelitia berjumlah 59 orang.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Desember 2013 di SMAN 44 Jakarta Timur .
5
Prosedur Pengumpulan data Prosedur dimulai dengan prosedur administrasi, dimana peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus dan ditujukan kepada Kepala Sekolah SMAN 44, Jakarta Timur. Selanjutnya, peneliti terlebih dahulu menyiapkan diri dengan melaukan latihan teknik cat stretch exercise yang diawasi oleh pelatih aerobik sampai tidak ditemukan adanya kesalahan persepsi dan gerakan dalam melakukan teknik cat stretch exercise sesuai dengan petunjuk Thermacare (2010). Peneliti menjelaskan tujuan dan prosedur serta meminta persetujuan dari calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Setiap responden diberikan kebebaskan untuk memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi subjek penelitian. Setelah calon responden menyetakan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian, maka responden diminta untuk menandatangai lembar informed consent yang telah disiapkan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti membagian kuisioner tentang skala nyeri haid sebelum dilakukan teknik cat stretch exercise untuk diisi oleh responden dan menjelaskan cara pengisiannya sehingga peneliti bisa membandingkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise. Peneliti memberikan penjelasan mengenai teknik cat stretch exercise dan lama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari teknik cat stretch exercise yang akan dijalani oleh responden. Setiap responden diberitahu bahwa ketika mereka melakukan teknik cat stretch exercise pada tiga hari sebelum menstruasi dan pada hari pertama dismenorea akan diobservasi oleh peneliti. Hasil observasi didokumentasikan pada lembar observasi teknik cat stetch exercise. Peneliti datang mengobservasi responden ke sekolah ataupun ke rumah dalam melakukan teknik cat stretch exercise pada saat mengalami dismenorea. Bagi responden yang siklus mentruasinya berubah dari perhitungan sebelumnya maka responden diminta memberitahu agar peneliti dapat mengobservasi pelaksanaan teknik cat stretch exercise pada saat mengalami dismenorea. Responden yang mengalami dismenora antara jam 20.00-07.00 WIB maka peneliti tidak mengobservasi pelaksanaan teknik cat stretch exercise di rumah, melainkan akan menanyakan pada responden tentang pelaksanaan teknik cat stretch exercise. Setelah 15 menit melakukan teknik cat stretch exercise pada hari pertama dismenore, peneliti meminta responden untuk mengisi kembali kuisioner tentang skala nyeri haid untuk melihat apakah ada perubahan intensitas setelah dilakukan latihan teknik cat stretch exercise.
6
Instrument Penelitian Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu kuesioner
untuk
mengidentifikasi karakteristik demografi responden ( usia, kelas), kuisioner tentang intensitas nyeri haid. a. Kuesioner tentang karakteristik responden Kuesioner ini berisikan tentang tanggal lahir, usia, kelas, awal dismenorea pertama kali, siklus menstruasi responden. b. Kuesioner skala pengukuran intensitas nyeri haid Pengukuran intensitas nyeri haid pada penelitian ini menggunakan Skala Nyeri “Muka” Alat ini lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata nyeri. Skala Nyeri “Muka” ini menggunakan skala 0 sampai dengan 5. Dimana skala 0 menyatakan bahwa tidak ada nyeri, skala 1 menyatakan adanya nyeri ringan, skala 2 menyatakan adanya nyeri sedang, skala 3 menyatakan adanya nyeri berat, skala 4 menyatakan adanya nyeri yang sangat berat dan skala 5 menyatakan adanya nyeri yang tidak terkontrol. Skala Nyeri “Muka” merupakan skala yang mudah dipahami dan digunakan. Untuk pengukuran dengan Skala Nyeri “Muka”, responden diminta untuk menandai salah satu angka pada skala yang sudah ditetapkan dimana angka itu dianggap menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan pada kelompok intervensi. Kuesioner ini diuji keterbacaan pada responden mengenai deskripsi nyeri tiap tingkatan.
Gambar 1 Skala Nyeri “Muka”
7
Analisis Data a. Analisis univariat statistic deskriptif Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik responden ( usia dan kelas) dengan tabel frekuensi dan persentase, usia menarche, frekuensi menarche, lama nyeri setiap kali menstruasi dan intensitas nyeri pada kelompok interevensi. b. Uji Non Parametrik Statistik (Uji Beda Berpasangan ) Uji statistik yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji t sampel berpasangan atau paired-sample t test. Uji ini digunakan untuk dua pengukuran data pada subyek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan tertentu diukur. Jika suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol. Dimana rumus dari uji t sampel berpasangan adalah :
Dimana : di di
= selisih pasangan data = xi
– yi l = 1,2,3,…, n
Bentuk hipotesis a. Uji dua sisi (two-tailed test) H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2 b. Uji satu sisi atas (one-tailed upper test) 8
H0 : µ1 ≤ µ2 H1 : µ1 > µ2 c. Uji satu sisi bawah (one-tailed lower test) H0 : µ1≥µ2 H1 : µ1<µ2 Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0, berdasarkan P value sebagai berikut : Jika P value < α, maka H0 ditolak Jika P value ≥ α, maka H0 tidak dapat ditolak (Wiyono,2011)
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Deskriptif Tabel 1 Karakteristik Siswi SMAN 44 Jakarta Timur Tahun 2013 ( Karakteristik Usia, Menarche, Frekuensi Dismenorea, Lama Dismenorea) VARIABEL
N
%
Usia 11-14 Tahun 15-17 Tahun Usia Menarche 10 Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun Frekuensi Dismenorea Responden Selalu Kadang-Kadang Lama Dismenorea Responden Menstruasi 1 2 3 4 5 (Sumber: data primer yang sudah diolah)
9
Setiap
5 54
8.5 91.5
3 8 29 13 6
5.1 13.6 49.2 22.0 10.2
51 8
86.4 13.6
9 20 16 5 9
15.3 33.9 27.1 8.5 15.3
Kali
Berdasarkan hasil diatas, didapatkan bahwa usia responden terbesar adalah usia 15-17 Tahun yaitu sebesar 54 responden ( 91.5%). Usia menarche responden terbesar adalah 12 responden (49.2 %). Sebanyak 51 responden ( 86.4 % ) selalu mengalami dismenorea setiap kali menstruasi dan lama dismenorea setiap kali menstruasi paling besar adalah selama 2 hari yaitu sebesar 20 responden (33.9%)
Tabel 2 Intensitas Nyeri Haid Responden Sebelum Exercise Bulan September Valid
Camulative
Percent
Percent
20.3
20.3
20.3
33
55.9
55.9
76.3
7
11.9
11.9
88.1
6.8
6.8
94.9
3
5.1
5.1
100.0
59
100.0
100.0
Intensitas Nyeri
Frekuensi Percent
(1) Nyeri Ringan
12
(2) Nyeri Sedang (3) Nyeri Berat
(4) Nyeri Sangat Berat 4 (5) Nyeri Terkontrol Total
Tidak
Sumber : Data primer yang sudah diolah
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa responden yang mengalami dismenorea sebelum melakukan teknik cat stretch exercise pada bulan September dengan jumlah terbesar yaitu 55.9 % mengalami nyeri sedang dengan karakteristik nyeri mengganggu aktivitas dan responden sering menahan nafas ketika sakit muncul. Responden yang mengalami nyeri ringan sebesar 20.3%. responden dengan nyeri berat sebesar 11.9%, dengan nyeri sangat berat sebesar 6.8 % dan responden dengan nyeri tidak terkontrol sebesar 5,1 %.
10
Tabel 3 Intensitas Nyeri Haid Responden Sesudah Exercise Bulan November Valid
Camulative
Percent
Percent
45.8
45.8
45.8
28
47.5
47.5
93.2
(2) Nyeri Sedang
4
6.8
6.8
100.0
Total
59
100.0
100.0
Intensitas Nyeri
Frekuensi Percent
(0) Tidak Nyeri
27
(1) Nyeri Ringan
Sumber : Data primer yang sudah diolah
Berdasarkan tabel 3 dapat kita lihat bahwa sebelum dilakukan teknik cat stretch exercise jumlah terbesar dari responden mengalami nyeri sedang sebesar 55.9% di susul oleh nyeri ringan sebesar 20.3% dan nyeri berat sebesar 11.9%. Berdasarkan tabel 5.6 kita dapat lihat bahwa setelah dilakukan teknik cat stretch exercise pada 59 responden, responden yang tidak lagi merasakan nyeri sebesar 45.8 %, responden dengan nyeri ringan 47.5 % dan responden yang mengalami nyeri sedang sebesar 6.8%. Hasil tersebut membuktikan kesesuaian dengan teori yang dikemukan oleh Dini Kasdu pada tahun 2005 bahwa factor yang menyebabkan dismenorea atau memperburuk dismenorea salah satunya adalah kurang berolahraga.
Analisis Bivariat
Tabel 4 Pengaruh Teknik Cat stretch Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Haid Menurut Pengukuran Sebelum dan Sesudah Exercise Pada Remaja Usia 11-17 Tahun Variabel
Mean
SD
SE
P Value
N
0.000
59
Intensitas Nyeri Sebelum Exercise
1.4492 0.32411
0.04220
Sesudah
0.5705 0.53820
0.07007
Exercise Sumber : data primer yang sudah diolah Berdasarkan tabel 4, setelah dilakukan uji t terhadap intensitas nyeri haid responden sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise, hasil yang didapatkan adalah rata11
rata intensitas nyeri haid sebelum exercise adalah 1.4492 dengan standar deviasi 0.32411. Sedangkan untuk intensitas sesudah exercise didapatkan rata-ratanya adalah 0.5705 dengan standar deviasi 0.53820. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah – 0.8787 dengan standar deviasi 0.02787. Hasil uji statistik di dapatkan nilai p value = 0.000 (p<0.05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan intensitas nyeri haid yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik cat stretch exercise. Sama halnya dengan yang telah dilakukan oleh Ratna Ningsih (2010) dalam penelitiannya menggunakan paket pereda yang didalamnya terdapat gerakan yang serupa dengan cat stretch exercise yaitu menggunakan abdominal stretching. Ratna mengatakan bahwa berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (p<0,05) artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna intensitas nyeri setelah dilakukan paket pereda pada kelompok intervensi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Istiqomah (2009) yang menggunakan senam dismenore sebagai alat untuk mengurangi dismenore pada remaja putri di SMU N 5 Semarang. Istiqomah mengatakan bahwa dengan menggunakan uji Paired t-Test didapatkan nilai signifikansi yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari taraf kesalahan (α) 0,05 atau dengan signifikansi 95%. Sehingga dapat diputuskan bahwa hipotesis efektifitas senam dismenore dalam mengurangi nyeri menstruasi pada remaja diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh teknik cat stretch exercise terhadap intensitas nyeri haid pada siswi SMA Negeri 44 Jakarta Timur , dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia responden yang mengalami dismenorea dengan proporsi terbesar 91.5 % adalah usia 15- 17 tahun , Usia menarche pada responden yang terbesar adalah ada pada usia 12 tahun yaitu 49.2 %. Responden yang selalu mengalami dismenorea sebanyak 51 orang atau sebesar 86.4 % sedangkan responden yang kadang-kadang mengalami dismenorea adalah 8 orang atau sebesar 13.6 %. Berdasarkan frekuensi dismenorea setiap kali menstruasi, sebanyak 20 orang atau sebesar 33,9 % mengalami nyeri selama 2 hari pertama menstruasi. Sebelum melakukan teknik cat stretch exercise pada bulan September, responden yang mengalami nyeri ringan sebanyak : 20,0 %, nyeri sedang : 55,9 %, nyeri berat : 11,9 %, nyeri sangat berat : 6,8 % dan nyeri tidak terkontrol : 5,1 %. Setelah melakukan teknik cat stretch exercise pada bulan november, responden yang tidak mengalami nyeri sebesar : 45,8 %, nyeri ringan : 47,5% dan nyeri sedang : 6,8 %. Dapat dilihat bahwa ada perbedaan bermakna antara 12
sebelum dilakukan latihan teknik cat stretch exercise dan sesudah dilakukan latihan teknik cat stretch exercise selama 3 bulan dari September sampai November yaitu didapatkan nilai p value = 0.000 (p<0.05). Penelitian ini memberikan hasil positif pada remaja yang mengalami dismenorea.
Saran Bagi
Pelayanan
Keperawatan
khususnya
perawat
dapat
berperan
sebagai
konselor/educator bagi seluruh remaja yang mengalami dismenorea. Selain itu, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya kesadaran remaja terhadap peningkatan kualitas hidup yang salah satunya mengatasi dismenore yang sering di alami kaum remaja. Perawat juga dapat memberikan latihan teknik cat stretch exercise ini sebagai salah satu terapi non farmakologi yang dapat mengurangi dismenorea pada remaja. Bagi Pendidikan Keperawatan dapat memasukan terapi non farmakologi teknik abdominal stretching sebagai teknik perede nyeri ke dalam kurikulum pembelajaran selain teknik relaksasi nafas dalam yang sangat terkenal sebagai teknik untuk mereduksi nyeri. Bagi Sekolah Menengah Atas Negeri 44 Jakarta Timur dapat memasukkan materi tentang kesehatan reproduksi menjadi materi tambahan yang penting dalam pembelajaran, karena seperti yang kita ketahui bahwa sangat penting bagi remaja untuk mengetahui bagaimana fungsi reproduksi mereka dan bagaimana menjaga serta merawat kesehatan reproduksi mereka. Pihak sekolah juga bisa menerapkan terapi nornfarmakologi teknik cat stretch exercise pada siswi yang mengalami dismenorea pada saat jam sekolah. Bagi Siswi SMA Negeri 44 Jakarta Timur penting untuk berolahraga secara teratur yang bukan hanya bermanfaat untuk mengurangi nyeri saat menstruasi tetapi juga untuk kesehatan seluruh tubuh. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lain terkait non farmakologi untuk mengurangi nyeri saat menstruasi selain teknik cat stretch exercise yang berhubungan dengan cara mengatasi dismenorea seperti mandi dengan air hangat, kompres hangat dan minum air putih. Perlu juga diadakan penelitian tentang ramuan tradisional/herbal yang dapat mengurangi atau mengatasi dismenore.
13
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Boy. (2005). Atasi Nyeri Haid Dengan Herbal Alami. Kompas. Jakarta. Anurogo (2008). Segala Sesuatu Tentang Nyeri Haid. Diperoleh 12 Juni 2013 dari http://www.kabariindonesia.com/berita.php?pil=3&dn=2008061916480 Arifin, S. (2008). Nyeri Haid. Jakarta : EGC Devi, Nirmala. (2012). Gizi Saat Sindrom Menstruasi. Jakarta : Gramedia. Ernawati., Hartiti, J., Hadi,I. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang . Diperoleh tanggal 27 Juni 2013 dari http://jurnal.unimus.ac.id Evita, P. (2009). Karakteristik Pubertas Remaja. Diperoleh 12 Juni 2013 dari http://kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=2987. Fajaryati, Ninik. (2012). Hubungan Kebiasaan Olahraga Dengan Dismenore Primer Remaja Putri di SMP N 2 Mirit Kebumen. Diperoleh tanggal 27 Juni 2013 dari http://e-journal.akbid-purworejo.ac.id Gibson, John. (2002). Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta : EGC. Glasier, Anna. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Edisi keempat. EGC : Jakarta. Guyton, A.C. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Bagian III. Alih Bahasa Effendi & Melfiawati. Jakarta : EGC. Hastono, S.P. (2007). Analisis Data Kesehatan, Jakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hockenberry, M. J, Wilson,D., Winkelstein, M.L. & Klien, N.E. (2009). Wong’s Nursing Care Infants and Children. (seventh edition). St.Louis, Missouri:Mosby. Indian Journal of Dental Research. (2011). UCLA Universal Pain Management Resource. Diperoleh 18 Juni 2013 dari http://www.anes.ucla.edu Judha, Mohamad. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika. Kasdu, Dini. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta : Puspa Swara. Najmi, Nur. (2011). Buku Pintar Menstruasi. Yogyakarta : Buku Biru. Ningsih, Ratna. (2011). Efektifitas Paket Perede Terhadap Intensitas Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup. Depok : Universitas Indonesia. Polit, D.F. & Hungler, B.P. (2006). Nursing Research : Principles and Methods. Philadelphia : Lippincott William & Wilkins. Potter, P.A & Perry, A.G. (2006). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. Fourth Edition. USA: Mosby-Year Book Inc. Prawirhardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo. Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC Puji, A Istiqomah. 2009. Efektivitas Senam Dismenore Dalam Mengurangi Dismenore Pada Remaja Putri Di SMU N 5 Semarang. Di peroleh tanggal 27 Juni 2013, Dari http://eprints.undip.ac.id/9253/1/ARTIKEL_SKRIPSI234.pdf Rejeki, S. (2009). Kesehatan Reproduksi Remaja. Diperoleh 22 Juni 2013 dari http://drhandri.wordpress.com/2008/05/14/kesehatan-reproduksi-remaja/ Riyanto, Harun. (2002). Nyeri Haid pada Remaja. Majalah Gemari. Edisi 14
12 Januari 2002 (www.keluargasehat.com). Santoso (2008). Angka Haid Pada Remaja Kejadian Nyeri Indonesia. Diperoleh 22 Juni 2013 dari http://www.info-sehat.com/inside_level2.asp?artid=758 Santrock, J.W. (2007). Life-Span Development. (Ed.9).New York : McGraw-Hill. Thermacare. (2010). Abdominal Stretching Exercise For Menstrual Pain. Diperoleh 18 Juni 2013 dari http://www.chiromax.com/Media/abstretch.pdf Wella, Y. (2008). Etika Penelitian. Diperoleh dari Penelitian Ratna Ningsih tahun 2011. Wong, Dona L. (2008). Buku Ajar Pediatrik Wong. Jakarta :EGC.
15