PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Faisal Nur Zaman Sodonghilir kab. Tasikmalaya (
[email protected]) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 2002-2013 secara simultan dan parsial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, data-data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk di Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukan bahwa Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Likuiditas saham dan secara parsial kedua variabel Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh tidak signifikan terhadap Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 Kata kunci: Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) dan Likuiditas saham ABSTRACT The purpose of this reseach was to infestigated and analyzed the influence of Price Earning Ratio (PER) and Earning Per Share (EPS) on stock liquidity at PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk period of 2002-2012 imultaneosly and partially. The reseach used corelation method, the data in this study secondary data. The data was collected documentation study. The data used in this study are the financial statements PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk from the IDX Corner Economics Faculty of Siliwangi University. The analyze data methode used is path analysis. The data processing show that Price Earning Ratio (PER) and Earning Per Share (EPS) simultaneosly effect is not significant on the stock liquidity and the partially Price Earning Ratio (PER) and Earning Per Share (EPS) simultaneosly effect is not significant on the stock liquidity at PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk period of 2002-2012 Keywords: Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) and Stock Liquidity
PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi merupakan salah satu bentuk yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu negara. Perkembangan ekonomi di Indonesia mulai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan melihat semua itu pasti akan berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dan secara tidak langsung semua itu akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya, baik investor asing maupun investor dalam negeri baik di perusahaan yang sudah lama go public maupun perusahaan yang baru go public. Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan yang terkait dengan investasi dana mereka. Untuk dapat menilai kinerja perusahaan yang baik maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan, jika kinerja keuangan perusahaan mengalami kenaikan, maka harga saham akan naik dan akan mempengaruhi terhadap likuiditas saham perusahaan. Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia (informasi umum pasar modal, stock exchange) adalah kelancaran yang menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Jika harga saham suatu perusahaan mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya sehingga akan menarik minat para calon investor untuk menginvestasikan dananya pada saham perusahaan tersebut. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain dan juga tingkat pengembalian modal atas investaisnya. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka price earning rasio (PER) yang mampu menggambarkan seberapa lama dana yang diinvestasikan kembali dan juga earning per share (EPS) yang dilaporkan perusahaan. Price earning ratio (PER) adalah hasil bagi antara harga saham di pasar dengan earning per share (EPS). Rasio ini merupakan ratio keuangan yang penting untuk mengukur harga saham pasar. Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. Kalau price earning rasio (PER) perusahaan tinggi berarti harga saham perusahaan makin mahal terhadap pendapatan bersih laba per lembar sahamnya. Earning per share (EPS) perusahaan biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. Earning per share (EPS) menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar
nilai earning per share (EPS), semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, menunjukkan beberapa hasil yang tidak konsisten (Research Gap) mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap Likuiditas saham yaitu Price Earning Ratio (PER) dinyatakan berpengaruh positif oleh Wijaya Fifi (1996), tetapi dinyatakan berpengaruh negatif oleh Veriyatmi Wira, SE, MM (2005). Namun Earning Per Share (EPS) dinyatakan berpengaruh positif oleh Wijaya Fifi (1996) dan Veriyatmi Wira, SE, MM (2005) Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana: 1. Price Earning Ratio (PER) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2002-2012. 2. Earning Per Share (EPS) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2002-2012. 3. Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2002-2012. 4. pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2002-2012 baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan fenomena dan teori diatas, maka penuis merasa tertarik melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan mengambil judul “Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk”. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian yaitu price earning ratio (PER), earning per share (EPS)dan likuiditas saham. Ketiga variabel itu terdiri dari dua variabel independent dan satu variabel dependent, yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independent (variabel bebas) Yang menjadi variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah price earning rasio (PER) dan earning per share (EPS). 2. Variabel Dependent (variabel terikat)
Sesuai dengan masalah yang diteliti maka yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah likuiditas saham. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang substansial maka penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang dapat mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Model/Paradigma penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana dua variabel bebas (independent variable) yakni, price earning ratio (PER) dan earning per share (EPS) dan variabel terikat adalah likuiditas saham. Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisa jalur ini adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan pengaruh antara variabel X. Dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung
dari beberapa
variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. PEMBAHASAN Untuk mengetahui dan menguji pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) dan Likuiditas saham baik secara simultan maupun parsial pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 maka digunakan analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan hasil dan pengolahan data dibantu dengan menggunakan software SPSS Versi 17.0 for windows. Tabel 4.4 Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) dan Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 Price Earning Ratio Earning Per Share Likuiditas Saham Tahun (X) (Rp) (Volume Million Share) 4,83 794 4.723 2002 22,36 302 3.695 2003
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
15,87 14,88 18,46 15,92
304 391 547 638
4.272 4.767 4.586 7.214
14,05 16,81 13,89 9,18
526,76 562,11 572,27 767,91
5.947 5.523 6.841 5.635
9,68 912,10 2012 Sumber : Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
5.788
Hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien beta variabel X1 dan X2, maka hasilnya dapat diterjemahkan dalam sebuah diagram jalur seperti terlihat pada gambar berikut :
X1
ρyx1= 0.298
Y
rx1x2 = - 0,780 X2
ρyx2 = 0,714
ρyɛ = 0,723 ɛ
Gambar 4.1 Hubungan Struktural antara Variabel X1 dan X2 terhadap Y Dari nilai koefisien jalur diatas, kemudian dicari pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen, yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel Pengaruh X1 terhadap Y Pengaruh Langsung X1
(pyx1)(pyx1)
(0,298)(0,298)
0,088
Melalui X2
(pyx1)(rx1x2)(pyx2)
(0,298)(-0,780)(0,714)
(0,165)
(C)
(0,077)
Pengaruh X2 terhadap Y Pengaruh Langsung X2
(pyx2)(pyx2)
(0,714)(0,714)
0,509
Melalui X1
(pyx2)(rx1x2)(pyx1)
(0,714)(-0,780)(0,298)
(0,165)
(F)
0,344
Total pengaruh
(C+F) = G
0,267
Epsilon
(1-G)
0,733
Sumber : Data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa total pengaruh dari setiap variabel Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 sebesar 0,268 artinya pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham sebesar 26,8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang rendah terhadap perkembangan Likuiditas saham. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 73,2%. Besarnya pengaruh langsung Price Earning Ratio (PER) terhadap Likuiditas saham sebesar 8,8% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung Price Earning Ratio (PER) terhadap Likuiditas saham melalui Earning Per Share (EPS) sebesar -16,5%. Jadi besarnya pengaruh total Price Earning Ratio (PER) terhadap Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia yaitu sebesar -7,7 %. Dengan demikian bahwa nilai Price Earning Ratio (PER) yang tinggi akan mengurangi tingkat Likuiditas saham karena investor cenderung memilih nilai Price Earning Ratio (PER) yang rendah dengan harapan dimasa yang akan datang nilai Price Earning Ratio (PER)nya akan meningkat. Oleh karena itu perusahaan harus menekan atau menurunkan nilai Price Earning Ratio (PER)nya agar lebih diminati oleh calon investor sehingga akan sering terjadi transaksi jual beli saham pada perusahaan tersebut. Besarnya pengaruh langsung Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham sebesar 50,9% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham melalui Price Earning Ratio (PER) sebesar -16,5 %. Jadi besarnya pengaruh total Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas pada PT. Telekomunikasi Indonesia yaitu sebesar 34,4 %. Dengam demikian semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan maka harga saham perusahaan juga akan meningkat. Oleh karena itu investor yang berorientasi terhadap capital gain akan meminati terhadap nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi karena selain memberikan tingkat keuntungan yang tinggi dari setiap lembar saham yang dimilikinya investor akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan capital gain, karena semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) maka harga
saham akan cenderung naik. Semakin banyak investor yang meminati saham perusahaan maka kemungkinan transaksi jual beli saham akan meningkat sehingga akan mempengaruhi terhadap Likuiditas saham perusahaan yang menjadi semakin likuid. Untuk menguji hipotesis pengaruh secara simultan Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 dilakukan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 17.0 for windows diperoleh nilai F hitung sebesar 1,456 dengan nilai signifikansi 0,289. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,289 > 0,05 sehingga price earning ratio (PER) dan earning per share (EPS) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial price earning ratio (PER) dan earning per share (EPS) terhadap likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 dilakukan dengan menggunakan uji t.
Uji hipotesis Price Earning Ratio (PER) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai signifikansi 0,555. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0, 0,555 > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga price earning ratio (PER) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Karena semakin tinggi price earning ratio (PER) maka harga saham yang ditawarkan perusahaan semakin tinggi pula sehingga daya tarik saham akan menurun dimata investor karena itu investor cenderung lebih memilih nilai price earning ratio (PER) yang rendah karena menawarkan harga saham yang rendah pula dengan harapan di waktu yang akan datang price earning ratio (PER) dan harga saham akan meningkat sehingga kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari capital gain akan besar.
Uji hipotesis Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai signifikansi 0,178. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,178 > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga earning per share
(EPS) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Karena semakin tinggi earning per share (EPS) maka harga saham yang ditawarkan perusahaan semakin tinggi pula sehingga akan mempengaruhi terhadap daya tarik saham perusahaan tersebut. Dengan demikian ketika harga saham yang ditawarkan mahal maka akan banyak investor yang melakukan pertimbangan untuk melakukan pembelian ataupun investasi pada saham perusahaan tersebut dikarnakan dengan beberapa pertimbangan mengenai resiko yang akan diterima investor, apalagi menyangkut terhadap investor yang berorientasi terhadap capital gain yang sangat memperhatikan nilai earning per share (EPS) dan harga saham perusahaan. Karena investor yang berorientasi pada capital gain tertarik dengan harga saham yang rendah dengan kemungkinan di waktu yang akan datang harga saham tersebut akn meningkat dan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain akan semakin besar. Oleh karena itu seiring dengan banyaknya minat investor terhadap saham perusahaan maka transaksi jual beli saham pun cenderung meningkat sehingga volume penjualan saham pun akan naik dan saham perusahaan akan semakin likuid. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Price Earning Ratio (PER) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 20022012 mengalami perubahan yang fluktuatif. Price earning ratio (PER) terendah terjadi pada tahun 2002 sedangkan Price earning ratio (PER) tertinggi terjadi pada tahun 2003. 2. Earning Per Share (EPS) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 20022012 rata-rata mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2003 dan 2008 dimana pada tahun itu earning per share (EPS) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami penurunan.
3. Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 mengalami perubahan yang fluktuatif. Likuiditas saham terendah terjadi pada tahun 2003 dan Likuiditas saham tertinggi terjadi pada tahun 2007 4. Hasil pengujian secara simultan maupun parsial menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) sama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap Likuiditas saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012. Saran Berdasarkan simpulan mengenai pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Likuiditas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2002-2012 maka penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Perusahaan sebaiknya memperhatikan nilai perusahaan karena hal tersebut bisa meningkatkan kinerja keuangan setiap tahunnya melalui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap Likuiditas saham sehingga dengan naiknya nilai perusahaan akan menarik minat investor dan kemungkinan saham perusahaan akan semakin likuid. 2. Bagi investor Investor hendaknya tidak hanya mempertimbangkan laba perusahaannya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi Likuidita saham. 3. Bagi peneliti selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan mempertimbangkan juga faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi Likuiditas saham selain Price Earning Ratio (PER) Earning Per Share (EPS).
DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Houston. 2006. Fundamental Of Financial Management 10. Editon Houston: Thomson South Western.
Conroy, R.M,R.S, Harris dan B.A. Benet, 1990. The effect of Stock Splits on Bid-Ask Sprea, Journal of Finance 4: 1288-1289. Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhrudin, 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. Eleventh Edition. Boston: Pearson Addison-Wesley. Indriyo Gito Sudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Irfan Fahmi. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi, Bandung : Alfabeta. Iskandar Alwi Z. 2003. Pasar Modal : Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa. Ismy Chaeruissa Oktia. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham PADA PT. KALBE FARMA Tbk.” Akuntansi Internasional. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Koetin E A, 1994. Suatu Pedoman dan Investasi Dalam Efek Indonesia, Jakarta : US Agency. Purnomo. Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996). Manajemen Usahawan No.12 Th. XXII: 33-38. Prastowo, Dwi, dan Yulianti, Rifki – 2000 Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Rissa Aprilla. Dampak Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham PT. MEDCO ENERGI CORPORATION Tbk. Program Studi Akuntansi. S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-4. Yogyakarta : Liberty. Suad Husnan. 2005. Pembelanjaan perusahaan (Dasar- Dasar Manajemen Keuangan) edisi kedua. Yogyakarta : Liberty. _______. 2000. Pembelanjaan perusahaan (Dasar- Dasar Manajemen Keuangan) edisi kedua. Yogyakarta : Liberty. Tandelilin, Eduardus. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan ketujuh. BPFE Yogyakarta.. Wang Sutrisno, 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurusan Manajemen dan Kewirausahaan, September, Vol. 2. No.2: 1-13.