PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM NOER K.HASAN
Universitas Muhammadiyah Surabaya ABSTRACT
Iinformation will hit dividend that done by company exist in effect exchange jakarta maked will evoke / will not evoke market reaction shaped price reaction. this watchfulness aims to test dividend information influence increases and dividend decreaseds towards market reaction. this watchfulness sample companies that take outside dividend malarly during year 2003 2006 with has konsistesi in dividend increases or dividend decreaseds. sample companies to consist of 23 company that announce dividend goes and 30 company that announce dividend rises. method event study used in this watchfulness with estimation period during 5 days before up to 5 days after announcement. market reaction calculation is counted by using method market adjusted model. test paired sample t test used to prove there not it difference abnoral return in 5 days before up to 5 days after dividend announcement decreaseds and dividend increases. besides this watchfulness also test dividend change influence towards abnormal return in observation period watchfulness result shows that during 11 share trade days around dividend announcement goes, investor doesn't give reaction that have a meaning. in the year 2004,2005,2006 obvious not happen difference significant in 5 days before announcement with 5 days after dividend announcement goes. . in the year 2004 and 2006 obvious doesn't happen peerbedaan significant in 5 days before announcement with 5 days after dividend announcement rises. while in the year 2005 happen difference significant in 5 days before and 5 days after dividend announcement rises. regression testing result shows that dividend change magnitude not influential significant towards share price magnitude related to dividend announcement ebut. Keyword : dividend, investor reaction PENDAHULUAN Informasi kebijakan dividen menyangkut masalah penanganan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini akan menyebabkan leverage (ratio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar (pujiono, 2002).. Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspons oleh pasar. Hal tersebut disebabkan pengumuman dividen di satu sisi mengindikasikan perusahaan sedang menghemat kas karena perusahaan sedang menghadapi masa-masa sulit, mengalami kerugian atau kegentingan kas yang akut.. Kebijakan dividen adalah salah satu dari persoalan yang sangat diperdebatkan di keuangan (finance). Sekolah-sekolah keuangan telah ikut serta dalam merumuskan teori untuk menjelaskan mengapa perusahaan harus membayar dividen atau tidak (Baker dan Powell, 1999 dalam Lisia Apriani, 2005).
Pengaruh Perbedaan ………. (Noer K.Hasan)
Muncul beberapa studi empiris yang mendukung dan menolak relevansi dividen (Miller dan Modigliani, 1961; Black Scholes, 1974; Miller dan Scholes, 1978; Jose dan Stevens, 1989). Sedangkan beberapa peneliti lainnya yang mendukung relevansi dividen (Long, 1978; Sterk dan Vendenberg, 1990 ). Beberapa peneliti telah mengembangkan dan menguji berbagai model untuk menjelaskan perilaku dividen. Telah dilakukan survei terhadap manajer kantor pusat dan investor untuk menentukan pandangan mereka mengenai dividen. Motivasi sesungguhnya untuk membayar dividen masih merupakan teka-teki. Reaksi pasar baik reaksi yang positif maupun reaksi yang negatif terhadap informasi dalam publikasi dividen ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Investor mungkin akan lebih tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang mempublikasikan dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mungkin akan menyebabkan harga saham perusahaan yang bersangkutan disekitar tanggal pengumuman
209
menjadi lebih tinggi. Dan sebalinya, investor mungkin tidak tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang telah mengalami penurunan dividen karena investor merasa perusahaan akan semakin mengalami penurunan pendapatan di masa depan. Hal ini mungkin juga akan menyebabkan penurunan harga saham di sekitar tanggal pengumuman tersebut. Berkaitan dengan kebijakan dividen tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan yaitu pihak investor dan perusahaan itu sendiri. Perusahaan lebih senang menahan keuntungan untuk diinvestasikan kembali, sedangkan pihak investor lebih memilih pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk direalisir dalam bentuk capital gains. Perbedaan yang timbul antara pihak investor dengan perusahaan merupakan masalah yang harus dipecahkan. Apalagi jika masalah tersebut berkaitan dengan adanya pengumuman perubahan dividen yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap investornya Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham sebagai nilai perubahan harga. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan abnormal return yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi. Beberapa penelitian yang dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri masih memberikan hasil yang beragam, seperti hasil penelitian yang dilakukan Indah Patmawati(1999), Kartini (2001) dan Sudjoko (1999). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi. Penelitian yang dilakukan Amsari(1993) Soetjipto (1997) dan Sugeng (2000) tidak menemukan bukti adanya kandungan informasi dividen. Penelitian yang dilakukan di luar negeri pun sama, seperti dalam Jogianto (2000) bahwa hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Watts(1973, 1976), Ang(1975) dan Gonedes(1978) tidak menemukan bukti jika dividen mengandung informasi. Namun hasil lain mengungkapkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi, seperti hasil Mande (1994), Eddy dan
210
Seifert(1992) Chang dan Chen(1991), Laub (1976) Woolridge (1982). Ketidak konsistenan hasil penelitianpenelitian terdahulu mengenai pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham, mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris atas pengaruh pengumuman deviden terhadap harga saham. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dividen Dividen adalah pendistribusian laba kepada pemegang saham, secara merata menurut kelas surat berharga dan dibayarkan dalam bentuk uang, saham, properti perusahaan meskipun ini sangat jarang terjadi (John Downes dan Elliot Boodnion, 1995). dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen Kebijakan dividen masih merupakan hal yang kontroversial yang ditandai adanya teori kebijakan dividen yang lebih dari satu. Ada 3 teori mengenai kebijakan dividen (Brealy dan Myers, 1996)
1. Bird In Hand Theory
Esensi dari teori ini adalah investor lebih menyukai untuk menerima dividen daripada menerima capital gain (Goodon dan Linter, 1961). Dividen mempunyai resiko lebih rendah dibandingkan capital gain, sehingga para pemegang saham cenderung menilai harga saham suatu perusahaan berdasarkan laba ditahan.
2. Tax Preferensi Theory
Teori ini beranggapan bahwa jika dividen dibebankan pajak lebih besar dari capital gain maka pemegang saham akan memilih saham yang mempunyai dividend yield yang rendah agar diperoleh penghematan pajak. Menurut Bringham dan Houston (1997) ada 3 alasan mengapa investor lebih memilih dividend payout lebih rendah, yaitu (1) Dividen yang dibebankan pajak lebih tinggi dibandingkan capital gain, (2) pajak tidak membebankan pada pendapatan sampai saham dijual, (3) jika saham yang dipegang oleh investor sampai meninggal maka tidak akan dikenakan pajak atas capital gain sehingga akan menguntungkan bagi orang yang menerima saham tersebut.
3. Dividend Irrelevance Theory
JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 : 209-216
Miller dan Modigliani (1961) berpendapat bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan resiko bisnis perusahaan. Hal ini berarti nilai suatu perusahaan tergantung pada pendapatan yang diperoleh dari aset-asetnya bukan proporsi pembagian dividen dan laba ditahan. Kandungan Informasi Dividen Banyak penelitian menunjukkan bahwa dividen yang naik sering dikaitkan dengan naiknya harga saham, serta penurunan dividen secara umum menunjukkan bahwa harga saham turun. Hal ini menunjukkan bahwa pemodal secara umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Akan tetapi Modigliani dan Miller beragumentasi secara berbeda. Mereka menyatakan bahwa perusahaan secara umum enggan untuk menurunkan dividen. Oleh karena itu mereka tidak akan menaikkan dividen jika earning mereka paling tidak sama atau lebih tinggi untuk masa yang akan datang. Jadi Modigliani dan Miller beragumentasi bahwa dividen yang naik dari yang normal adalah sebuah sinyal bagi pemodal bahwa prospek earning perusahaan di masa yang akan datang adalah baik. Sebaliknya, penurunan dividen adalah sebagai sinyal bahwa prospek earning perusahaan di masa yang akan datang itu jelek. Jadi Modigliani dan Miller mengklaim bahwa reaksi pemodal terhadap perubahan dalam kebijakan dividen tidak menunjukkan bahwa pemodal lebih menyukai dividen daripada retained earning. Akan tetapi, kenyataannya bahwa perubahan harga mengikuti perubahan dividen secara sederhana menunjukkan bahwa hal ini terdapat adanya informasi yang penting dalam pengumuman dividen. Hal ini sangat dimengerti karena informasi bagi investor mengenai kondisi perusahaan sangat terbatas, sehingga salah satu cara yang akan mereka gunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan dengan melihat naik turunnya dividen. Dividend Signaling Theory Dividend Signaling Theory berdasarkan pada asumsi bahwa dividen diperlukan untuk memberikan informasi positif dari manajer yang mempunyai informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya kepada investor yang miskin akan informasi tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Fenomena ini terjadi karena
Pengaruh Perbedaan ………. (Noer K.Hasan)
adanya asymmetric information manajer dengan investor.
antara
Pengembangan Hipotesis Menurut Brigham (1995) yang dikutip Kartini (2001) menyatakan bahwa jika ada kenaikkan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham, karena investor atau pasar cenderung menginterpretasikan kenaikan dividen sebagai sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positip maupun negatif. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal positip, maka harga saham akan meningkat dan berarti akan mendapatkan abnormal return yang positip pada saat pengumuman dividen. Sebaliknya jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal negatif, maka harga saham akan menurun dan investor akan mendapatkan abnormal return yang negatif pada saat pengumuman pembayaran dividen. Dari tinjauan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : Terdapat Abnormal Return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen. Hipotesis 2 : Terdapat Abnormal Return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini mengambil populasi perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari 2002 sampai dengan Desember 2005. Sedangkan sampel penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pembayaran dividen tunai dan memenuhi kriteria. Cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang akan digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
211
1. Dipilih perusahaan yang mengumumkan dividen tunai pada tahun 2002, 2003,2004 dan 2005. 2. Dari perusahaan tersebut dipilih perusahaan yang jumlah dividennya berbeda dari periode sebelumnya (naik dan turun). Dengan kriteria tersebut didapat sampel perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian sebanyak 150 sampel yang terdiri dari 67 perusahaan yang pembayaran dividennya turun dan 83 perusahaan yang pembayaran dividennya naik. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan konsepkonsep yang berupa konstruksi dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Dari pengertian tersebut diatas, maka definisi operasional serta indikator variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Besaran deviden. adalah besar atau kecilnya laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan indikatornya adalah DPS dividen yang dibayarkan perjumlah saham yang beredar.. b. Reaksi harga saham. adalah pergerakan harga saham yang terjadi di pasar atas pengumuman
dividen. Sedangkan indikatornya adalah
abnormal retun
1. Menghitung return saham Rit = Pit - Pit-1 P it-1 Rit : Return saham perusahaan i pada waktu t Pit : Harga saham perusahaan i pada waktu t Pit-1 : Harga saham i pada waktu t-1 2. Menghitung return pasar RMmt = IHSGit IHSGit-1 IHSG it-1 RMmt : Return pasar harian perusahaan i pada waktu t IHSGit : Indeks Harga Saham Gabungan i pada waktu t IHSGit-1 : Indeks Harga Saham Gabungan i pada waktu t-1 3. Menghitung AR AR Rit RMmt
abnormal return
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil uji deskriptif data untuk perusahaan yang mengalami penurunan dan kenaikan dividen dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 : Pengujian Statistik Deskriptif Untuk Perusahaan Yang Mengalami Penurunan Dividen Hari Ke N Min Max Mean T-5 67 -.29 .19 -.0186 T-4 67 -.09 .50 .0299 T-3 67 -.20 .10 -.0083 T-2 67 -.018 .22 .0017 T-1 67 -.22 .87 .0325 0 67 -.40 .43 .0012 T+1 67 -.19 .17 -.0121 T+2 67 .-22 .45 -0265 T+3 67 -.34 .14 -0143 T+4 67 -.12 1.32 .01038 T+5 67 -.23 .12 -.0322 Valid N (listwise) 67 Berdasarkan table 1, maka nilai minimum abnormal return hari kelima sebelum tanggal pengumuman dividen (T-5) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,29, nilai maksimum sebesar 0,19, nilai mean sebesar -0,0186 dan
212
= Rit - RMmt : Abnornal Return : Return saham : Return pasar
St.Dev .07506 .08854 .05423 .04432 .13245 .09742 .05643 .10334 .07654 .16751 .07651
standar deviasi sebesar 0,07506. Nilai minimum hari keempat sebelum tanggal pengumuman dividen (T-4) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah 0,09, nilai maksimum sebesar 0,50, nilai mean sebesar 0,0299 dan standar deviasi sebesar JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 : 209-216
0,08854. Nilai minimum hari ketiga sebelum tanggal pengumuman dividen (T-3) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,20, nilai maksimum sebesar 0,10, nilai mean sebesar -0,0083 dan standar deviasi sebesar 0,05443. Nilai minimum hari kedua sebelum tanggal pengumuman dividen (T-2) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,18, nilai maksimum sebesar 0,22, nilai mean sebesar 0,0017 dan standar deviasi sebesar 0,04432. Nilai minimum hari pertama sebelum tanggal pengumuman dividen (T-1) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah 0,22, nilai maksimum sebesar 0,87, nilai mean sebesar 0,0325 dan standar deviasi sebesar 0,13245. Nilai minimum saat tanggal pengumuman dividen (T-0) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah 0,40, nilai maksimum sebesar 0,34, nilai mean sebesar 0,0010 dan standar deviasi sebesar 0,08740.
Nilai minimum hari pertama setelah tanggal pengumuman dividen (T+1) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,18, nilai maksimum sebesar 0,18, nilai mean sebesar -0,0151 dan standar deviasi sebesar 0,06426. Nilai minimum hari kedua setelah tanggal pengumuman dividen (T+2) dari perusahaan yang mengalami penurunan dividen adalah -0,24, nilai maksimum sebesar 0,40, nilai mean sebesar 0,0205 dan standar deviasi sebesar 0,10933. Nilai minimum hari ketiga setelah tanggal pengumuman dividen (T+3) Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji One Sampel T Test. Uji one sample t test dilakukan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua.Untuk menjawab hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 2 : Hasil Pengujian Abnormal Return Dividen Turun Selama Periode Pengamatan Hari Ke-
Mean
T-Hitung
Sig
T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 0 T+1 T+2 T+3 T+4 T+5
-0,0186 0,0199 -0,0083 0,001616 0,02747 0,001025 -0,0151 -0,0205 -0,0172 0,01073 -0,0207
-1,904 2,074 -1,254 0,205 1,694 0,096 -1,924 -1,533 -1,781 0,497 -2,648
0,061 0,042 0,214 0,838 0,095 0,924 0,059 0,130 0,080 0,621 0,010
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, ternyata terdapat dua abnormal return yang berada di daerah penerimaan Ha1, yaitu pada hari keempat sebelum pengumuman penurunan dividen (T-4) dan pada hari kelima setelah pengumuman penurunan dividen (T+5), di mana nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar dari t tabel sebesar 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari kelima setelah pengumuman peristiwa masih adanya distribusi informasi yang belum simetris, yang ditunjukkan oleh
Pengaruh Perbedaan ………. (Noer K.Hasan)
reaksi harga saham negatif dan signifikan pada hari T+5. Sedangkan pada hari keempat sebelum pengumuman peristiwa (T-4) tidak ditemukan adanya distribusi informasi yang belum simetris, yang ditunjukkan oleh reaksi harga saham yang positif dan signifikan pada hari T-4. Nilai mean abnormal return pada hari kelima setelah pengumuman penurunan dividen (T+5) sebesar -0,0207 secara statistik signifikan pada alpha sebesar 5%, ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi negative terhadap pengumuman penurunan
213
pembayaran dividen atau terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dividen merupakan signal bagi investor, di mana penurunan dividen diinterpretasikan sebagai signal prospek perusahaan di masa yang akan
datang lebih buruk atau kurang menguntungkan daripada saat ini. Untuk menjawab hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen dapat dilihat pada table di bawah ini.
Table 3: Hasil Pengujian Abnormal Return Dividen Naik Selama Periode Pengamatan Hari Ke-
Mean
T-Hitung
Sig
T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 0 T+1 T+2 T+3 T+4 T+5
-0,0102 -0,0199 0,0183 0,01236 0,00345 0,05235 -0,3151 -0,2205 -0,0172 -0,04063 -0,0307
0,121 -0,174 -1,118 1,238 0,694 0,096 -0,324 -0,533 -1,781 0,497 -2,648
0,867 0,976 0,709 0,010 0,995 0,924 0,659 0,130 0,880 0,721 0,888
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, ternyata hanya ada satu mean abnormal return yang berada di daerah penerimaan H2, yaitu pada hari kedua sebelum pengumuman kenaikan dividen (T-2), di mana nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar dari t tabel sebesar 1,989. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari kedua sebelum pengumuman peristiwa, informasi sudah lebih dulu bocor ke publik yang ditunjukkan oleh reaksi harga saham yang positif dan signifikan pada hari T-2. Kebocoron informasi terjadi karena pada dividen naik reaksi yang diharapkan terjadi positif, sehingga para investor mencoba untuk mengakses informasi ke dalam perusahaan dan menggunakan informasi tersebut untuk melakukan transaksi akibatnya reaksi terjadi sebelum pengumuman dilakukan. Mean abnormal return pada hari kedua sebelum pengumuman kenaikan dividen (T-2) sebesar 0,01570 secara statistik signifikan pada alpha sebesar 5%, ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap pengumuman kenaikan pembayaran dividen atau terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen. Hal ini sesuai
214
dengan teori yang mengatakan bahwa dividen merupakan signal bagi investor, di mana kenaikan dividen diinterpretasikan sebagai signal prospek perusahaan di masa yang akan datang lebih baik atau lebih menguntungkan daripada saat ini. Hasil pengujian informasi dividen naik maupun dividen turun tersebut diperkuat dengan hasil pengujian regresi linier yang mendapatkan bahwa perubahan dividen juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata harga saham di seputar pengumuman dividen. Hasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lisia Apriani (2005) pada 7 perusahaan sampel tahun 1999 hingga 2003. Karena reaksi pasar terhadap pengumuman kenaikan dividen oleh utilitas publik lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregulasi Aharony, Falk dan Swary, 1988 dalam Lisia Apriani, 2005). Reaksi pasar terhadap penurunan dividen oleh utilitas publik lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregualasi ( Impson, 1987 dalam Lisia Apriani, 2005) Tidak adanya reaksi pada saat pengumuman dividen naik dan dividen turun JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 : 209-216
menunjukkan bahwa investor tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen tersebut dengan tidak mempertimbangkan apakah dividen yang dilaporkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dibanding dividen yang dibagikan sebelumnya. Hasil ini menggambarkan pola perilaku investor yang hampir sama antara sebelum dan sesudah pengumuan dividen. Dalam hal ini nampaknya investor menunjukkan bahwa investor hanya bereaksi kecil terhadap pengumuman dividen dengan tidak mempertimbangkan apakah dividen yang dilaporkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dibanding dividen yang dibagikan sebelumnya. Kondisi demikian menunjukkan bahwa perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut dividend irrelevant theory sebagaimanya dinyatakan oleh Modgliani dan Miller. Dalam hal ini investor lebih menginginkan agar perushaan menahan laba sehingga memberikan pengembalian dalam bentuk keuntungan modal yang pajaknya lebih ringan daripada bentuk dividen yang memiliki pajak yang tinggi. Dalam dividend irrelevant theory. Miller dan Modigliani (M&M) (1961) memberikan argumen bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh kekuatan menghasilkan pendapatan dan risiko bisnisnya dan kebijakan dividen tidak mempunyai dampak terhadap nilai perusahaan ataupun biaya modalnya. Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa nilai perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba dan bukan kepada perlakuan alokasi laba menjadi dividen dan laba ditahan. Pembayaran dividen tidak akan mempengaruih kekayaan para pemegang saham. Preferensi investor tidak berbeda antara dividen dan retention generated capital gain. Bila ingin cash, investor menjual saham dan bila tidak menginginkan cash, maka investor menggunakannya untuk membeli saham. Bisa dikatakan bahwa investor tidak mempersoalkan pembayaran dividen. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum selama 11 hari perdagangan saham di seputar
Pengaruh Perbedaan ………. (Noer K.Hasan)
pengumuman dividen turun, investor tidak memberikan reaksi yang bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada 5 hari sebelum pengumuman dengan 5 hari sesudah pengumuman dividen turun. 2. Secara umum selama 11 hari perdagangan saham di seputar pengumuman dividen naik, investor tidak memberikan reaksi yang bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada 5 hari sebelum pengumuman dengan 5 hari sesudah pengumuman dividen turun. 3. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa besarnya perubahan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya harga saham berkaitan dengan pengumuman dividen terebut. Saran
Saran yang dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari pengumuman dividen tunai terhadap reaksi investor, maka nampaknya pembagian dividen tunai kurang efektif bagi investor, maka dalam hal ini alternatif berupa dividen saham dapat dilakukan perusahaan. 2. Penelitian ini tidak menggambarkan alasan perusahaan mengeluarkan dividen, sehingga tidak memberikan reaksi yang jelas pada investor. Untuk itu penggunaan variabel kontrol berupa laba atau penjualan akan memberikan gambaran bahwa pembagian dividen yang dilakukan adalah dikontrol oleh profitabilitas yang diperoleh perusahaan dan memperkecil bias bahwa pembagian dividen dilakukan perusahaan hanya untuk meningkatkan kepercayaan perusahaan saja. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya melibatkan sampel-sampel perusahaan yang membagikan dividen (dividen naik maupun dividen turun) sehingga penelitian ini kurang adapat memberikan arti pentingnya informasi dividen itu sendiri bagi investor. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan membandingkan perusahaan yang mengumumkan dividen dibandingkan dengan yang tidak mengumumkan dividen.
215
DAFTAR PUSTAKA --------, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Undip. Semarang. Bandi, Yogiyanto Hartono, “Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Pengumuman Deviden”, JRAI vol. 3, 2000. Farid Arif Wibowo dan Nur Indriantoro, 1998, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Pasar terhadap pengumuman dividen Saham, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Undip. Semarang. Januar Eko Prasetyo dan Erna Susilastuti, “ Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen yang Meningkat dan Menurun terhadap Harga Saham”, Wahana volume 7, No 1 Februari, 2004 Jogiyanto Hartono, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Yogyakarta, BPFE, 2000. Lisia Apriani, 2005, Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Kenaikan / Penurunan Dividen, SNA VIII, Solo Sutrisno Hadi, 2004, Metodologi Research, Penerbit Andi, Yogyakarta. Zaki Baridwan, 1997, Intermiediate Accounting, Yogyakarta
216
JAI Vol.5, No.2, Juli 2009 : 209-216