PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP PELAYANAN SANTUNAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN Harsini Universitas Lancang Kuning Jl. Yos Sudarso KM.8 Rumbai Pekanbaru Abstract
:
The analysis of excellent service. The purpose of this study is to investigate and analyze the influence excellent service to the ministry of road traffic compensation kecelakanan PT. Prog (Persero) Riau branch. This research was conducted at PT. Prog (Persero) Riau branch. Where the informant is becoming an accident victim, the victim's parents (the heirs), the general public. Data collection is done by interviews and questionnaires, once collected and then analyzed using descriptive analysis kualitatif.dan simple linear regression test quantitatively. From the results obtained that there are significant benefits to service of excellent service kecelakanan road traffic in PT. Prog (Persero) Riau branch.
Abstrak
:
Analisa pelayanan prima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis yang mempengaruhi pelayanan prima terhadap pelayanan santunan kecelakanan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) cabang Riau. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Jasa Raharja (persero) cabang Riau. Dimana yang menjadi informan adalah korban kecelakaan, orang tua korban (ahli waris), masyarakat umum. pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner, setelah terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan analisis diskriftif kualitatif.dan dilakukan uji regresi linear sederhana kuantitatif. Dari hasil yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh pelayanan prima terhadap pelayanan santunan kecelakanan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) cabang Riau.
Kata Kunci
: pelayanan prima, pelayanan santunan kecelakaan lalu lintas jalan
A. PENDAHULUAN Pengelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sector pelayanan terutama yang menyangkut pemenuhan hak-jak warga sipil belum maksimal . buruknya kinerja pelayanan publik di beberapa intansi pemerintah dikarenakan belum dilaksanakannya tranfaransi dan akuntabilitas dalam penyelanggaraan pelayanan publik. Oleh karena itu pelayanan harus dilaksanakan dengan tranparan dan akuntabel oleh setiap init pelayanan di semua intansi Pemerintah karena kualitas kinerja
birokkrasi pelayanan publik memiliki implementasi yang sangat luas untuk ikut menciptakan kesejahteraan masyarakat. Menurut kasus bahasa Indonesia, pelayanan memiliki tiga makna yaitu, 1. Perihal atau cara melayani, 2. Usaham melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang) 3. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Namun ada istilah lain yang sejenis dengan pelayanan yaitu pengabdian dan pengayoman. Dari seorang administrator diharapklan akan tercermin sifat-sifat memberikan pelayanan publik, pengabdian 42
kepada kepentingan umum dan memberikan pengayoman kepada masyarakat lemah dn kecil. Administrator lebih menekankan pada mendahulukan kepentingan masyarakat / umum dan memebrikan service kepada masyarakat ketimbang kepentingan pribadi (Hardiansyah,2011: 10-11) Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefenisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh intansi pemerintah di pusat, di daerah, di lingkungan Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentua peraturan perundang undangan (Hardiyansyah, 2011:11) Kualitas pelayanan Publik menurut Sadu Wasitiono (2001 : 51-52) Pada era global dewasa ini, pelayanan publik di harapkan mampu dilaksanakan disemua lini kehidupan masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dewasa ini sarana transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam melakukan kegiatankegiatannya, sehingga pemerintah perlu membuat beberapa aturan agar pelayanan publik di bidang tranprotasi juga bisa dijalankan dengan maksimal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang lalu lintas dan transportasi, ternyata tidak hanya memberikan manfaat dan pengaruh positif terhadap perilaku kehidupan masyarakat, namun juga membawa dampak negatif antara lain timbulnya masalah-masalah di bidang lalu lintas seperti kecelakaan lalu lintas. Korban kecelakaan lalu lintas baik luka ringan maupun luka berat dan ahli waris korban meninggal dunia sangat membutuhkan biaya untuk keperluan pengobatan maupun biaya pemakaman. Inilah yang merupakan keadaan tidak kekal yang merupakan sifat alamiah yang mengakibatkan adanya suatu
keadaan yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu secara tepat dan pasti. Keadaan seperti kejadian peristiwa kecelakaan lalu lintas di jalan raya mempunyai kiat, yang mengakibatkan suatu ketidak pastian, akhirnya kerugian dan ketidak pastian pula. Keadaan ketidak pastian tersebut dalam bentukperistiwa kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Keadaan seperti ini diakibatkan dari faktor manusia ( karena salahnya, faktor mekanik) dan alam (cuaca, jalan yang rusak) yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja, sehinggamenimbulkan rasa tidak aman yang sering disebut sebagai risiko. Timbulnya resiko sosial berkaitan dengan makin meningkatnya permasyalahan yang terjadi dalam masyarakat. . Mayarakat semakin maju di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi maka resiko-risiko yang timbul juga semakin besar demikian juga di jalan raya. Pada dasarnya, setiap warga negara harus mendapat perlindungan terhadap kerugian yang diderita karena risiko-risiko tersebut oleh Negara. Khususnya risiko yang diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas, yang dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan kecelakaan di jalan raya tersebut disebabkan karena kemajuan ekonomi dan teknologi khususnya dibidang tranportasi. Karena semakin sengitnya persaingan dibidang ekonomi masyarakat lupa memperhatikan risiko yang bakal timbul kemudian. Inilah ambisi dan emosi manusia dalam memperjuangkan kehidupannya dalam dunia modern. Karena persaingan tersebut sehingga risiko bukan menjadi halangan, malah terkesan menjadi sebuah tantangan bagi masyarakat pengguna sarana jalan raya untuk dihadapinya, oleh sebab itu masyarakat pengguna sarana jalan raya, harus memperoleh jaminan perlindungan dari pemerintah. Pemerintah telah memberikan jaminan sosial melalui usaha secara gotong royong. Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan 43
Wajib Kecelakaan Penumpang menurut, Pasal 3 ayat (1) huruf a Tiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta api, pesawat terbang, perusahaan penerbangan nasional dan kapal perusahaan perkapalan/pelayaran nasional, wajib membayar iuran melalui pengusaha/pemilik yang bersangkutan untuk turut menanggung kerugian yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Demikian juga Undangundang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu-Lintas Jalan, pada Pasal 2 (1) menentukan bahwa Pengusaha/pemilik angkutan lalu lintas jalan memberi sumbangan wajib tiap tahun, melalui pembayaran pajak kendaraan bermotor ( sumbangan wajib jasa raharja). Dana yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) jumlah sumbangan wajib tersebut ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah, namun demikian jaminan tersebut belumlah cukup memberikan jaminan perlindungan yang memadai dengan berbagai variannya. Manifestasi dari iuran wajib dalam bentuk gotongroyong ini adalah dengan pembentukan dana-dana yang cara pemupukannya dilakukan denganmengadakan iuran-iuran wajib berdasarkan pada Undang-undang No. 33 Tahun 1964. Prinsif sebagaimana Undang-undang No. 34 Tahun 1964 adalah masyarakat pemilik kendaraan bermotor saja. Oleh sebab itu dalam perkembangannya Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Jasa Raharja ( Persero) sebagai alat untuk melakukan tugas dan tanggung jawab sosial untuk memupuk, menghimpun dan menyalurkan dana santunanjasa raharja sebagai jaminan pertanggungan kepada korban/ahliwaris korban jasa raharja sebagai jaminan pertanggungan kepada korban/ahliwaris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya, yang dewasa ini jumlahnya semakin meningkat pesat. PT. Jasa Raharja (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara(BUMN) dibawah pembinaan
Departemen Keuangan Republik Indonesia. PT Jasa Raharja (Persero) di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, senantiasa harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan serta, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena teknologi selain berdampak positif khususnya, di bidang lalu lintas juga memberikan dampak negatif berupapeningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban yang ditimbulkannya. PT. Jasa Raharja (Persero) adalah yang paling bertanggung jawab atas asuransi santunan kecelakaan di jalan raya. Santunan tersebut berasal dari iuran dan sumbangan wajib pemilik/pengusaha angkutan jalan dan penumpang angkutan umum, oleh karenanya dilakukan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar iuran dan sumbangan wajib, guna memenuhi tuntutan santunan jasa raharja terhadap korban/ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya. PT. Jasa Raharja (Persero) sangatlah penting kedudukan dan eksistensinya dalam upaya memberikan jaminan dan perlindungan terhadap korban/ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya, baik yang meninggal dunia, luka berat ataupun ringan akan tetap mendapatkan santunan jasa raharja. PT. Jasa Raharja (Persero) adalah lembaga yang bergerak dibidang asuransi berdasarkan undangundang dan peraturan pemerintah dalam kegiatannya adalah menerima iuran dan sumbangan wajib dari pemilik/pengusaha angkutan lalu lintas jalan dan penumpang angkutan umum serta menyalurkannya kembali melalui santunan asuransi jasa raharja kepada msyarakat yang mendapatkan musibah kecelakaan baik d ruang lingkup UU. No. 33 dan UU No.34 Tahun 1964. Dan dalam pelaksaannya diharapkan pelayan prima dapat diberikat oleh PT. Jasa Raharja (Perserso) khususny Cabang Riau dalam menyelasaikan santunan kecelakaan baik di ruang lingkup UU No. 33 tahun 1964 Jo PP No. 17 44
Tahun 1965 dan UU No. 34 Tahun 1964 Jo. PP No. 18 tahun 1965 Kerjasama antara PT. Jasa Raharja (Persero) dengan pihak Kepolisian dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan pengguna fasilitas jalan raya lainnya. Selain dari pada itu untuk menumbuh kembangkan kesadaran pemilik kendaraan bermotor dan pungusaha angkutan umum untuk membayar iuran dan sumbangan wajib jasa raharja. Bila masyarakat pengguna sarana jalan raya tertib hukum dan tertib berlalu lintas niscaya kecelakaan lalu lintas akan dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga perusahaan akan semakin baik dan penyaluran santunan jasa raharja juga akan berjalan lancar. Dengan tingkat kesadaran masyarakat yang baik untuk memenuhi kewajiban akan pembayaran iuran dan sumbangan wajib maka, masyarakat akan tertib berlalu lintas, tertib hukum, sehingga dalam rangka ikut serta mendukung program pembangunan perekonomian nasional dapat terwujud. Di dalam melaksanakan kegiatan perekonomian sehari - hari, kita selalu menghadapi risiko. Risiko yang dihadapi bisa bersifat risiko murni maupun spekulatif. Sedangkan di dalam dunia usaha atau bisnis, risiko yang dihadapi lebih bervariasi lagi, yaitu risiko biasa yang rutin sampai dengan risiko yang dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Banyaknya kendaraan bermotor, sempitnya ruas jalan dan rusaknya sarana jalan raya sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas, terbukti dalam dewasa ini angka kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan rusaknya jalan raya dari tahun ke tahun, senantiasa menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. Negara Indonesia sebagai Negara hukum modern (BUMN), PT Jasa Raharja (Persero ) bertugas untuk memberikan jaminan tujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Negara tidak hanya
bertugas memelihara ketertiban masyarakat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu berkewajiban turut serta dalam sektor kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu Negara melalui, Badan Usaha Milik Negara pertanggungan dan perlindungan terhadap masyarakat agar rasa aman dalam aktifitas berlalu lintas di jalan raya dapat terjamin. PT Jasa Raharja (Persero) tidak hanya menerima iuran dan sumbangan wajib, untuk selanjutnya menyalurkan kepada pihak korban atau ahli waris korban saja, namun diharapkan mampu memberikan jaminan keselamatan di jalan raya kepada setiap pemakai sarana jalan raya. Untuk menjamin tersebut diperlukan kerjasama dengan pihak kepolisian lalu lintas Contohnya, sosialisasi, penyuluhan, pemberian rambu-rambu dan peringatanperingatan pada tempat yang strategis dan mudah dilihat oleh setiap pemakai sarana jalan raya, serta promosi keselamatan di jalan raya, dengan harapan keselamatan di jalan raya lebih terjamin dan angka kecelakaan lalu lintas dapat di tekan sekecil mungkin. Dipilihnya PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai bahasan dalam penafsiran yang sangat tajam berkaitan dengan santunan asuransi jasa raharja. Hambatan-hambatan yang timbul ketika korban atau ahli waris korban menuntut hak atas ansuransi jasa raharja dari kepolisian sampai kepada pihak PT Jasa Raharja (Persero). Hambatan-hambatan yang ditemukannya ditengah masyarakat cukup bervasiasi, sehingga terkesan sangat sulit mendapatkan haknya atas santunan jasa raharja. Dan Kepolisian Satuan Lalu Lintas sebagai pelayan dan penyaji persyaratan administrasi santunan jasa raharja berupa Laporan Polisi, terkesan mempersulit korban atau ahli waris korban. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelayanan prima terhadap penyelesaian santunan kecelakaan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau. 45
B. TINJAUAN PUSTAKA Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut: a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi. b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial. c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan. Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan. Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah ”segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa ”pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.” Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah yaituenvironmental service, development servicedan protective service. Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private goods) dan barang layanan kolektif (public goods). Pelayanan Prima Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah ”excellent service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Agenda perilaku pelayanan sektor publik (SESPANAS LAN dalam Nurhasyim, 2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah: a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa. b. Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan. c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap pelayanan standar dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal. d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal. Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi
46
sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi Standar Pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Dalam teori pelayanan publik, pelayanan prima dapat diwujudkan jika ada standar pelayanan minimal (SPM). SPM) adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara negara kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Dalam Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:7) standar pelayanan ini setidaknyatidaknya berisi tentang: dasar hukum, persyaratan, prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana, kompetensi petugas pemberi pelayanan, pengawasan intern, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan jaminan pelayanan. C. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian gabungan aantara kualitatif dan kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif. Narasumber atau informan dalam penelitian ini adalah para klaimen dan juga masyarakat yang mengajukan santunan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya sebagai berikut : korban kecelakaan, orang tua korban(ahli waris), masyarakat umum. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Untuk mendapatkan data dan informasi serta
bahan-bahan lainnya yang diperlukan dan berhubungan dengan penelitian ini, maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancar, observasi dan kuisioner. Wawancara Yaitu Pengumpulan data dan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan untuk dijawab secara lisan melalui tanya jawab langsung yang terarah. Validitas penelitian dipengaruhi oleh kedalaman menggali informasi yang mencakup beberapa hal, yaitu : pertanyaan deskriptif, pertanyaan komparatif dan pertanyaan analisis D. HASIL Hasil wawancara dengan Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (persero) Riau Suhadi, SE, AAAIK, menjelaskan bahwa peran serta PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau dalam hal Pelayanan Santunan korban kecelakaan dari waktu ke waktu harus terus ditingkatkan. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh PT.Jasa Raharja (persero) Cabang Riau dalam Rangka untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Suhadi juga menambahkan masih banyak masyarakat yang belum memahami serta mengetahui apa peran serta PT. Jasa Raharja (persero) ditengah-tengah masyarakat. Masih Banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara pengurusan asurasi PT. Jasa Raharja (persero). Menanggapi hal tersebut, Suhadi, SE, AAAIK menjelaskan bahwasanya tidak begitu sulit dalam pengajuan santunan korban kecelakaan. Pada saai ini perkembangan ekonomi khususnya di Riau sangat tinggi, hal itu mengakibatkan banyaknya masyarakat yang ingin memiliki alat tranportasi, seperti sepeda motor, mobil, dll. dengan adanya hal tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan PAD Provinsi Riau dikarenakan setiap kendaraan bermotor wajib membayar pajak. pembayaran pajak kendaraan bermotor, dilakukan dikantorkantor Samsat. dan disetiap kantor Samsat yang ada di Provinsi Riau sebagian besar 47
ada petugas atau karyawan PT. Jasa Raharja (persero).Hal ini akan lebih memudahkan masyarakat dalam mengajukan santunan kecelakaan Lalu Lintas Jalan kepada PT. Jasa Raharja (persero). Masyarakt di daerah tidak perlu lagi harus ke ibu kota Provinsi Riau untuk mengajukan berkas santunan kecelakaan lalu lintas jalan. Selain itu, Pihak PT. Jasa Raharja (persero) juga dengan rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat Provinsi Riau. Hal itu terbukti dengan adanya talk show PT. Jasa Raharja (persero) yang selalu mengudara di Radio Cendana FM dan Radio Brabas FM. Sosialisasi ini dilakukan oleh pihak Humas PT. Jasa Raharja (persero) H. Azwin Aziz, SH dengan dibantu oelh bagian Pelayanan PT Jasa Raharja (persero) cabang Riau. Suhadi, SE, AAAIK, menambahkan lagi masih banyak kegiatan lain yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (persero) cabang Riau dalam rangka lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Diantaranya pengobatan gratis setiap hari minggu yang dilaksanakan di area car free day di Jalan Gajah Mada Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan pihak RS Bhayangkara Pekanbaru dan Dirlantas Polda Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat setiap akhir pekannya yang melalukan olah raga di area car free day. Masyarakat yang melalukan aktifitas olah raga di area car free day mendapatkan pengobatan gratis dari PT Jasa Raharja dan juga pemeriksaaan oleh dokter konsultan PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau.Kegiatan lain di tambahkan lagi oleh Humas PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau adalah melakukan sosialisasi ke daerah-daerah di Riau. kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan PT. Jasa Raharja (persero) kepada masyarakat. dikarenakan masih bayak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan PT. Jasa Raharja (persero). Kegiatan ini juga Rutin dilakukan oleh
Karyawan PT. Jasa Raharja (persero) yang bertugas di daerah-daerah. Wawancara kami juga dilakukan dengan Pihak Kepolisian Polda Riau Khusunya dengan Bagian unit Laka Polda Riau. AKP Jusli J selaku Kani Laka Polresta Pekanbaru menjelaskan bahwa, tingkat kecelakaan dari bulan kebulan dan dari tahun ke tahun terus mengalai peningkatan. hal itu tidak terlepas dengan banyaknya Kendaraan motor yang setiap bulannya mengalami peningkatan. Dengan adanya promo DP murah oleh sejumlah dealer kendraan mengakibatkan animo masyarakat untuk memiliki kendarann bermotor cukup tinggi. AKP Jusli menambahkan lagi, hampir setiap Sekolah Menengah di kota Pekanbaru, para siswanya menggunakan kendaraan bermotor khusunya Roda 2. sehingga setiap harinya menimbulkan kemacetan hampir di seluruh jalan protokol di kota Pekanbaru. untuk wilayah Pekanbaru setiap harinya terjadi kecelakan lalu lintas jalan, baik tabrakan 2 kendaraan, tabrakan lari maupun kecelakaan tunggal. Sebagian besar korban kecelakaan adalah usia produktif yang setiap hari hampir memenuhi penjuru jalanan ibu kota Provinsi Riau. Untuk mengurangi angka kecelakaan Pihak Polantas Polda Riau telah melakukan beberapa kegiatan rutin yang dilakukan di seluruh wilayah Hukum Polda Riau yaitu Operasi Simpatik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga keselamatan diri di Jalan Raya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk lebih menanamkan rasa tanggung jawab sebagai pengguna jalan. Pihak PT. Jasa Raharja juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka untuk mewujudkan Zero Accident. Kegiatan Ruitn yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (persero) dan Dirlantas Polda Riau adalah Sosialisai kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupuan media cetak.Selain kerja sama dengan pihak kepolisian, PT. Jasa Raharja 48
(persero) Cabang Riau juga melakukan kerjasama dengan Syahbandar Provinsi Riau. Hal ini bertujuan agar setiap penumpang Kapal Laut, dan Sungai sudah menjadi Jaminan PT. Jasa Raharja (persero). Kegiatan ini dijelaskan oleh Humas PT. Jasa Raharja (persero) Riau bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada para penumpang. Dan dalam setiap pembelian tiket Kapal Laut didalamnya sudah terdapat premi Asuransi PT. Jasa Raharja (persero). Kegiatan ini dilakukan di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Pelabuhan Dumai, pelabuhan Bagansiapiapi, pelabuhan Selat Panjang, Pelabuhan Siak, pelabuhan pelalawan, dan Pelabuhan di Wilayah Indragiri Hilir. Dengan masih tingginya animo masyarakat menggunakan angkutan Kapal Motor Laut ini, maka sering dilakukan sosialisasi tentang keselamatan dalam pelayaran laut dan sungai. kegiatan ini sering dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (persero) bekerja sama dengan dinas perhubungan dan syahbandar. Azwin Aziz, SH juga menambahkan PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau juga memiliki Loket Pelayanan di terminal Pekanbaru. hal ini bertujuan untuk mempermudah para penumpang yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota untuk mendapatkan informasi tentang Jasa Raharja. kegiatan ini bekerja sama dengan dinas Pehubungan Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.Azwin Aziz, SH juga mengatakan bahwasanya setiap penumpang Angkutan Umum Baik darat, Laut, dan Udara apabila terjadi kecelakaan sudah dalam tanggungan Asuransi PT. Jasa Raharja (persero).Dalam Upaya peningkatan percepatan penyelesaian santunan Kecelakaan lalu lintas Jalan, PT Jasa Raharja (persero) Cabang Riau bekerja dengan PRIME service. Seperti yang telah dijelaskan di atas, PRIME service bertujuan agar pelayanan PT. Jasa Raharja (persero) yang telah dilaksanakan dapat lebih ditingkatkan.
Dengan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui dengan jelas apa tugas pokok Jasa Raharja, diharapkan dengan dengan semangat baru PRIME service masyarakat lebih mengenal Jasa raharja. Sistem jemput Bola dilaksanakan oleh setiap insan Jasa Raharja.Penulis juga melakukan wawancara dengan masyarakat. Pada saat penulis masih bertugas di wilayah Rokan Hilir, penulis juga melakukan dialog dengan masyarakat sekitar. Wawancara penulis dengan salah satu anggota DPRD Kab. Rokan Hilir dari Fraksi PKB Syarifuddin, SE, MM menjelaskan bahwa, keberadaan Jasa Raharja di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan tingkat Kecelakaan cukup tinggi untuk wilayah Provinsi Riau, banyak masyarakat yang mendapatkan musibah kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Syarifuddin AD, SE, MM menambahkan pernah kehilangan anggota keluarganya akibat kecelakaan lalu lintas jalan. 2 orang Keponakan beliau meninggal akibat kecelakaan Lalu Lintas Jalan. dan pada saat itu informasi tentang PT. Jasa Raharja (persero) masih sangat minim.Syarifuddin AD menambahkan dengan sulitnya mendapatkan informasi tersebut, pada saat itu banyak masyarakat yang belum tersantuni oleh PT. Jasa Raharja (persero) akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Perlu diketahui, Wilayah Rokan Hilir merupakan salah satu daerah rawan kecelakaan di Wilayah Polda Riau. Hal itu disebabkan oleh karena wilayah Rokan Hilir merupakan jalan lintas sumatera yang setiap hari dilalui oleh mobil lintas antar kota, baik dalam Provinsi maupun Luar Provinsi.Dan tidak dapat dipungkiri juga, kesadaran masyarakat yang masih rendah diwilayah tersebut, sehingga angka kecelakaan Lalu Lintas Jalan cukup tinggi. Dengan semakin dekatnya PT. Jasa raharja (persero) Cabang Riau yang hadir ditengah-tengah masyarakat, Klinik Azura dapat memberikan pelayanan yang baik 49
kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan. Pihak Klinik Azura juga berterima kasih kepada PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau atas kerjasama yang telah dilaksanakan dengan baik.Dan pada tahun 2014 ini Pihak Klinik Azura berencana untuk meningkatkan status Kliniknya menjadi Rumah Sakit dan akan melakukan MoU dengan PT. Jasa Raharja (persero) cabang Riau. Sehingga sinergritas bisa tetap terjalin dengan baik dan pelayanan yang diberikan juga dapat terus ditingkatkan. Penulis juga melakukan dialog dengan salah satu pegawai RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru bagian keuangan, Ibu Irnawati. Dengan adanya MoU PT. Jasa Raharja (persero) dengan hampir diseluruh Rumah Sakit di Pekanbaru, sangat membantu korban kecelakaan lalu lintas jalan. Setiap hari ada korban kecelakaan yang masuk ke Rumah Sakit-Rumah Sakit dipekanbaru. Mulai dari korban luka-luka, sampai dengan korban meninggal dunia. Mou yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja Persero dengan beberapa Rumah Sakit sangat membantu kedua belah pihak. Pihak PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau, dapat memberikan santunan dengan cepat dan Pihak Rumah Sakit juga dapat membantu korban dengan cepat sehingga kemungkinan terburuk yang akan terjadi.Untuk korban meninggal dunia, PT Jasa Raharja (persero) cabang Riau telah bekerja dengan baik dan maksimal, sehingga dengan target penyelesaian yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat PT. Jasa Raharja (persero) maksimal 7 hari, PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau bisa melaksanakannya 4 hari. hal ini tidak terlepas dari pelayanan PRIME service yang diterapkan oleh setiap Karyawan PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi dilapangan, seperti Ahli Waris di daerah terpencil dan jauh, pengaruh adat dan budaya korban kecelakaan lalu lintas jalan, dan juga Laporan Polisi yang merupakan syarat terpenting yang harus dilengkapi untuk persyaratan yang harus
dipenuhi.PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau juga telah melakukan MoU dengan kepolisian khususnya Ditlantas Polda Riau, hal ini bertujuan untuk penerbitan Laporan Polisi telah siap 2x24 jam setelah kecelakaan tersebut terjadi. Wilayah yang jauh bukan penghalang bagi setiap insan PT. Jasa Raharja (persero) untuk memberikan pelayanan prima kepada korban dan keluarga korban kecelakaan Lalu lintas Jalan. Penulis sendiri pernah melakukan pembayaran santunan korban meninggal dunia di Gunung Tua- Sumatera Utara. Hal ini tidak terlepas dari rasa tanggung jawab dan nilai PRIME service yang ada di PT. Jasa Raharja (persero). Analisa Kuantitatif A. Uji Regresi Linier Sederhana X1-Y Dari hasil olah data yang dilakukan peningkatan pelayanan sebesar 0,783 maka akan terjadi peningkatan pula terhadap kualitas pelayanan pegawai sebesar 1 tingkatan. Selanjutnya, akan dilakukan pengujian hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu hipotesis pengaruh variabel independen terhadap variabel depenpen. Pengujian Hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan antara pelayanan prima terhadap santuan kecelakaan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau” Hasil pengolahan data analisis linear berganda diketahui bahwa nilai koeisien regresi dari variabel komitmen (x) adalah sebesar 0,783. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pelayanan prima, maka semakin tinggi kualitas pengajuan santuna kecelakaan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau. Artinya, jika ingin meningkatkan kualitas pengajuan santunan maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pelayanan prima yang telah dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau Uji T (t test)
50
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pelayanan prima berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap pengajuan santunan. Pengujian menggunkan tingkat signifikan 0.05. karena nilai t hitung > t tabel (4,753> 1.661) dan signifikansi <0.05 (0,000 < 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima berpengaruh terhadap pengajuan santunan. Uji F (f test) Uji F digunakan untuk membuktikan model yang dihasilkan dari hasil analisis regresi model apakah dapat memprediksi nilai variabel dependen. Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 22,595 sedangkan F tabel dengan α 5% = 3,068 (df1 = k-1), (df2 = N-1) dengan signifikansi sebesar 0,000. Jika nilai signifikansi dibandingkan dengan tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini (α = 5%), maka terbukti bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari pada tingkat signifikan yang digunakan (0,000 < 0,05). Hal ini terdapat pengaruh positif pelayanan prima terhadap santuan kecelakaan lalu lintas jalan di PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau. Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui besarnya konstribusi variabel bebas terhadap variabel tergantung dapat dilihat dari nilai Rsquared pada output Model Summary (b) Berdasarkan koefisien diterminasi ditemukan nilai Rsquared sebesar 0,557, nilai ini menunjukkan besaran sumbangan konstribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Nilai ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel pelayanan prima terhadap santunan adalah sebesar 55,7%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk bahasan dalam penelitian ini. E. KESIMPULAN Dari hasil penelitian terdapat pengaruh pelayanan prima terhadap pelayanan santunan kecelakaan lalu lintas
semakin tinggi pelayanan prima semakin tinggi pula pelayanan santunan kecelakaan lalu lintas, sebaliknyanya semakin rendah pelayanan prima semakin rendah pula santunan kecelakaan lalu lintah SARAN Dari analisis yang digunakan diatas dapat ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pelayanan Prima yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (persero) yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau sudah baik, namun masih terdapat beberapa kendala, seperti belum adanya petugas PT. Jasa Raharja (persero) Cabang Riau di beberapa daerah. Hal ini mengakibatkan pelayanan pengajuan santunan belum maksimal, namun diharapkan dengan sistem jemput bola kekurangan pelayanan tersebut dapat dikurangi sehingga pelayanan prima tersebut dapat terwujud. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara pasti bagaimana prosedur pengurusan santunan PT. Jasa Raharja (persero). Masih ada korban kecelakaan yang belum mendapatkan santunan PT. Jasa raharja (persero) khususnya, yang tidak melaporkan kasus kecelakaan kepada pihak kepolisian. Nilai santunan PT. Jasa Raharja (persero) dianggap oleh masyarakat sangat kecil sehingga belum bisa membantu masyarakat dengan maksimal, hal ini dikarenakan Nilai santunan PT. Jasa Raharja (persero) sudah ditetapkan berdasarkan keputusan menteri keuangan republik Indonesia. Dengan adanya BPJS, diharapkan masyarakat dapat menerima pelayanan yang lebih baik dari pemerintah. Dengan tingginya biaya kesehatan untuk perobatan di Rumah Sakit, diharapkan Nilai Santunan PT. Jasa Raharja (persero) dapat ditingkatkan lagi.Perlu adanya korelasi antara PT. Jasa raharja (persero) dengan BPJS sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan dari kedua Asuransdi tersebut.Diperlukan penambahan karyawan PT. Jasa Raharja 51
(persero) untuk wilayah yang jauh dari SAMSAT, sehingga pelayanan PT. Jasa Raharja lebih Maksimal. DAFTAR Hardiyansyah, 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa, Andi Offset, Jogjakarta. Tjiptono, Fandy. 1997, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Yogyakarta : Penerbit Andi, Cetakan Pertama, Edisi Pertama. Zeithaml, Valarie A., A, Parasuraman & Leonard L. Berry. 1990, Delivering Quality Services : Balancing Customer Perceptions and Expectations, The Free Press, A Division of Macmillan Inc., New York.
52
53