Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
1
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN PRIMAGAMA CABANG RAMBIPUJI DAN AMBULU The Effect of Work Motivation to Work Spirit of Employees at Primagama Rambipuji and Ambulu Branches Bayu Laksono Ashari, Rudy Eko Pramono, Sugeng Iswono Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Education in modern era is one of the important requirements for people in all countries, and Indonesia is no exception. Educational institutions in Indonesia are growing rapidly such as formal and informal educations. Primagama Rambipuji and Ambulu Branches are of informal tutoring institutions in Jember regency engaged in the service business. In order that each individual in the company can be motivated to do his job properly, the motivation to work from the board is necessary. Work motivation discusses how to encourage employees’ spirit at work, so they are willing to work hard by providing all their abilities and skills to achieve the company goals. This can contribute to the implementation of the employees’ duties to be realized well. This research used explanatory method in order to determine the effect of work motivation on spirit at work. The research was conducted at Primagama Rambipuji and Ambulu Branches. The population in the research was also used as samples because of the small number of subjects. Thus, the respondents in this researh were all educative employees of Primagama Rambipuji and Ambulu branches in total of 43 people. Employees who were studied were focused only on educative employees because Primagama engages in business in the field of educational services, the educative employees have dominant roles for the business progress. The research used quantitative approach and the analysis tool used was simple linear regression. Test results of coefficient test of simple linear regression analysis showed that work motivation (X) had an effect on spirit of work (Y) of employee at Primagama Rambipuji and Ambulu Branches. Keywords: Work Motivation, Work Spirit
PENDAHULUAN
suatu
Latar Belakang
Keefektifan dan keefesienan dalam suatu bisnis
Perkembangan
zaman
organisasi
yang
efektif
dan
efisien.
menimbulkan
sangat diperlukan agar bisnis tersebut dapat
persaingan yang ketat diantara usaha-usaha untuk
memiliki daya saing maupun keunggulan lebih dari
mendapatkan pangsa pasar yang dibidiknya. Dunia
para pesaing, sehingga dapat bertahan dalam dunia
bisnis mau tidak mau didorong untuk mencapai e- SOSPOL XXX
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
persaingan bisnis sejenis yang semakin lama
pimpinan
semakin ketat.
kesejahteraan dan kondisi karyawan. Pimpinan
Sumber daya manusia merupakan aset
perusahaan
perlu
2
memperhatikan
harus mampu bersikap persuasif agar karyawan
penting yang ikut menentukan kesuksesan suatu
mau
organisasi bisnis. Oleh karena itu suatu bisnis
perusahaan
dituntut untuk mampu mengelola sumber daya
melakukan setiap pekerjaan atau job description
manusia yang dimiliki secara optimal demi
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pemberian
kemajuan organisasi. Salah satu yang berkompetitif
Motivasi Kerja untuk karyawan menjadi suatu
saat ini adalah bisnis dalam bidang pendidikan.
langkah yang penting untuk dilakukan sehingga
Pendidikan pada zaman modern saat ini merupakan
dapat meningkatkan semangat kerja. Semangat
kebutuhan yang penting untuk dipenuhi.
kerja karyawan yang tinggi dari setiap karyawan
Perubahan-perubahan pola pendidikan yang begitu cepat, silih berganti serta globalisasi di segala
bidang
termasuk
bidang
pendidikan,
memunculkan persaingan yang sangat ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga non
bekerjasama dan
untuk
mewujudkan
tujuan
selalu
bersemangat
dalam
merupakan hal yang sangat diinginkan perusahaan. Semakin banyak karyawan yang bersemangat kerja tinggi, maka kinerja atau produktifitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat dan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan bisnisnya.
formal seperti bimbingan belajar harus selalu siap
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
dengan perubahan-perubahan yang dikeluarkan
pada perusahaan, terdapat beberapa karyawan yang
pemerintah di bidang pendidikan, juga harus siap
tidak mengikuti peraturan yang mencerminkan
bersaing dengan sekolah yang menyelenggarakan
tingkat disiplin kerja. Hal ini dapat dilihat pada
bimbingan belajar. (Qori, 2012)
banyaknya karyawan yang kurangnya komunikasi
Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu adalah salah satu lembaga bimbingan belajar di kabupaten Jember yang bergerak dalam usaha jasa. Perusahaan sangat mengharapkan setiap individu dalam
perusahaan
melakukan
dapat
pekerjaannya
termotivasi baik
banyaknya keluhan dari siswa. Data tersebut menunjukkan adanya indikasi penurunan semangat kerja karyawan di perusahaan tersebut. Rumusan Masalah
demi
Berdasarkan uraian dan latar belakang
kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan
masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
perusahaan yang efektif dan efisien. Adanya
masih diperlukan penelitian selanjutnya yang
pemberian Motivasi Kerja yang baik dari pimpinan
mengkaji tentang pengaruh motivasi terhadap
dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan
semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang
beban kerja karyawan agar dapat terealisasi dengan
Rambipuji dan Ambulu. Dari uraian di atas, dapat
baik. Motivasi Kerja dapat dilakukan melalui
diketahui permasalahan sehingga rumusan masalah
kesadaran yang tinggi dari para pimpinan untuk
dalam penelitian ini adalah “Apakah Motivasi
memberikan perhatian lebih kepada karyawannya.
Kerja berpengaruh terhadap semangat kerja pada
e- SOSPOL XXX
dengan
untuk
dengan manajer, kurang menjaga peralatan dan
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
karyawan Primagama Cabang Rambipuji dan
3
Dari definisi-definisi di atas dapat dipahami
Ambulu?”
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
Tujuan Penelitian
suatu ilmu yang mengatur tentang peran tenaga
Tujuan
yang
hendak
dicapai
dalam
kerja yang ada secara efektif dan efisien agar bisa
penulisan karya tulis ini adalah, “untuk mengetahui
mencapai tujuan secara maksimal.
dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang
Mangkunegara (2011:2) mengemukakan
Rambipuji dan Ambulu”.
bahwa
Manfaat Penelitian
manajemen sumber daya manusia yaitu sebagai
Manfaat
dari
penelitian
ini
adalah
memberi informasi kepada perusahaan mengenai
terdapat
beberapa
fungsi
berikut. a. Pengadaan tenaga kerja, mencakup:
pengaruh Motivasi Kerja tehadap semangat kerja
1) perencanaan sumber daya manusia;
dan sebagai input serta pertimbangan kepada
2) analisis jabatan;
manajemen perusahaan agar dapat mengevaluasi
3) penarikan pegawai;
kebijakan
4) penempatan kerja;
perusahaan
menyangkut
bidang
5) orientasi kerja;
manajemen sumber daya manusia
b. Pengembangan tenaga kerja, mencakup:
TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut daya
1) pendidikan dan pelatihan;
Handoko (2012:4) manajemen sumber
manusia
adalah
penarikan,
seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
2) pengembangan karir; 3) penilaian prestasi kerja; c. Pemberian balas jasa, mencakup: 1) balas jasa langsung terdiri atas:
tujuan individu maupun organisasi. Selanjutnya
a) gaji/upah;
menurut Hasibuan (2013:10) manajemen sumber
b) insentif.
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
1) balas jasa tidak langsung terdiri atas:
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
a) keuntungan;
dan
b) pelayanan kesejahteraan.
efisien,
membantu
terwujudnya
tujuan
d. Integrasi, mencakup:
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pendapat lain dikemukakan oleh Sutrisno (2013:5)
bahwa,
“manajemen
manusia
merupakan
bidang
1) kebutuhan karyawan;
sumber
daya
2) motivasi kerja;
strategis
dari
3) kepuasan kerja;
organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus
4) disiplin kerja;
dipandang sebagai perluasan dari pandangan
5) partisipsi kerja.
tradisional untuk mengelola orang secara efektif
e. Pemeliharaan tenaga kerja, mencakup:
dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang
1) komunikasi kerja;
prilaku manusia dan kemampuan mengelolanya.”
2) kesehatan dan keselamatan kerja;
e- SOSPOL XXX
operatif
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
4
3) pengendalian konflik kerja; 4) konseling kerja. f. Pemisahan
tenaga
kerja,
mencakup
pemberhentian karyawan. oleh
d. Pengendalian Pengendalian (controlling) adalah kegiatan
Selanjutnya pendapat lain dikemukakan
mengendalikan semua karyawan, agar mentaati
Hasibuan
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
(2013:21-23)
bahwa
fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi.
sesuai
a. Perencanaan
meliputi
Perencanaan
(human
resources
planning)
adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
dalam
membantu
rencana.
Pengendalian
karyawan
kehadiran, kedisiplinan,
perilaku,
kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan. e. Pengadaan Pengadaan
(procurement)
adalah
proses
terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan
penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan
dengan menetapkan progam kepegawaian.
induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai
Progam
dengan kebutuhan perusahaan.
kepegawaian
meliputi
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan,
pengintegrasian,
pemeliharaan,
kompensasi,
Pengembangan (development) adalah proses
kedisiplinan
peningkatan
dan pemberhentian karyawan.
konseptual
b. Pengorganisasian Pengorganisasian mengorganisasi
f. Pengembangan keterampilan dan
moral
teknis,
teoritis,
karyawan
melalui
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan adalah semua
kegiatan karyawan
untuk
pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan
dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, intregasi dan koordinasi
depan. g. Kompensasi
dalam bagan organisasi (organization chart).
Kompensasi (compensation) adalah pemberian
Dengan organissi yang baik akan membantu
balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung
tercapainya tujuan secara efektif.
(indirect), uang atau barang kepada karyawan
c. Pengarahan Pengarahan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada (directing)
kegiatan
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan
mengarahkan semua karyawan, agar mau
layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
kerjaya, layak diartikan dapat memenuhi
dalam
kebutuhan primernya serta berpedoman pada
membantu
adalah
tercapainya
perusahaan,
karyawan
dan
Pengarahan
dilakukan
pimpinan
tujuan
masyarakat. dengan
menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. e- SOSPOL XXX
batas
upah
minimum
pemerintah
dan
bedasarkan internal dan eksternal konsistensi. h. Pengintegrasian
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan
Menurut
Hasibuan
5
(2010:92)
motivasi
untuk mempersatukan kepentingan perusahaan
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong
dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja
sama yang serasi dan saling menguntungkan.
keras dengan memberikan semua kemampuan dan
Pengintregasian merupakan hal yang penting
keterampilanya
dan sulit dalam manajemen sumer daya
perusahaan. Sedangkan Colquit et al (dalam
manusia,
Wibowo,
karena
mempersatukan
dua
kepentingan yang bertolak belakang.
sebagai
i. Pemeliharaan
untuk
2013:111)
mewujudkan mendefinisikan
sekumpulan
kekuatan
tujuan motivasi
energik
yang
dimulai baik dari dalam maupun di luar pekerja,
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan
dimulai
dari
usaha
yang
berkaitan
dengan
untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
pekerjaan, dan mempertimbangkan arah, intensitas
fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar
dan ketekunannya.
mereka tetap mau bekerja sama sampai
Motivasi merupakan bagian integral dalam
pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan
proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan
dengan progam kesejahteraan yang berdasarkan
sumber daya manusia yang dilakukan sebagai
kebutuhan sebagian besar karyawan serta
usaha untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
berpedoman kepada internal dan eksternal
Pentingnya Motivasi Kerja karena motivasi adalah
konsistensi.
hal
j. Kedisiplinan
yang
menyebabkan,
menyalurkan
dan
mendukung perilaku manusia, agar mau bekerja
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen
dengan giat dan antusias mencapai hasil yang
sumber daya manusia yang terpenting dan
optimal.
kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin
manajer/pemimpin membagikan pekerjaan kepada
yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan
k. Pemberhentian
semakin
kerja
seseorang
dari
suatu
Jenis-jenis Motivasi
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa fungsi
dua jenis yakni sebagai berikut.
manajemen sumber daya manusia terdiri atas
a. Motivasi Positif
pengendalian, kompensasi,
karena
Menurut Hasibuan (2010:89) motivasi terdiri atas
perusahaan.
perencanaan,
penting
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan
Motivasi
pengorganisasian, pengadaan, pengintegrasian,
pengarahan, pengembangan, pemeliharaan,
Manajer
memotivasi
memberikan
hadiah
bawahan kepada
mereka
dengan yang
berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini
kedisiplinan dan pemberhentian.
semangat kerja bawahan akan meningkat karena
Motivasi
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
e- SOSPOL XXX
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
6
memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Adapun contoh dari dorongan langsung yaitu: 1) memberikan pujian;
b. Motivasi Negatif Manajer
memotivasi
bawahannya
dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
motivasi positif adalah suatu dorongan yang positif,
3) memberikan penghargaan. b. Motivasi Tidak Langsung Motivasi tidak langsung merupakan fasilitasfasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Adapun contoh dari dorongan
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa bersifat
2) memberikan bonus;
yaitu
jika
bawahan
dapat
tidak langsung yaitu: 1) teknologi yang baik;
menghasilkan prestasi di atas prestasi standar,
2) ruangan kerja yang nyaman;
maka bawahan diberikan insentif berupa hadiah.
3) lingkungan kerja yang baik;
Sebaliknya, motivasi negatif adalah mendorong
4) penempatan karyawan yang tepat.
pegawai dengan ancaman hukuman, artinya jika prestasinya kurang dari prestasi standar akan dikenakan hukuman. Penggunaan kedua motivasi di atas harus tepat dan seimbang agar dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Dalam menerapkan jenis motivasi tersebut, manajer sebagai pimpinan harus konsisten dan adil agar implikasi dari Motivasi Kerja dapat berpengaruh
Kedua metode motivasi di atas akan dijadikan indikator dari Motivasi Kerja dalam penelitian ini. Adapun
indikator
item
yang
akan
digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini telah sesuai dengan keadaan/kondisi pada objek penelitian. Semangat Kerja Keberhasilan
positif.
beserta
dalam
mencapai
tujuan
organisasi salah satunya dipengaruhi oleh kondisi
Metode-metode Motivasi Menurut Hasibuan (2010:100) metode dalam memotivasi dibagi menjadi dua cara yakni sebagai berikut.
atau suasana diantara orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut. Apabila karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi, boleh jadi job description yang diberikan akan
a. Motivasi Langsung
dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan
Menurut Nitisemito (dalam Anoraga dan
nonmateriil) yang diberikan secara langsung
Suyati, 1995:73) semangat kerja adalah melakukan
kepada
pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan
setiap
e- SOSPOL XXX
individu
karyawan
untuk
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
7
demikian pekerjaan dapat selesai lebih cepat dan
1) kesediaan para karyawan untuk bekerja sama
lebih baik. Definisi lain dikemukakan Moekijat
dengan teman sekerja untuk mencapai tujuan
(dalam Anoraga dan Suyati, 1995:73) bahwa
bersama;
semangat kerja adalah sikap perorangan atau sikap
2) kesetiaan untuk saling membantu tugas
kelompok orang-orang terhadap pekerjaan dan
teman-teman
lingkungan pekerjaan. Selain itu, semangat kerja
dengan tugasnya. (Anoraga dan Suyati,
diartikan sebagai sikap kejiwaan dan peranan yang
1995:74)
menimbulkan kesediaan pada kelompok orang untuk bersatu padu secara giat dalam usahanya
sekerja
yang
berhubungan
b. Disiplin Kerja
mencapai tujuan bersama. (BPA-UGM, dalam
Menurut BPA-UGM (dalam Anoraga dan Suyati,
Anoraga dan Suyati, 1995:74)
1995:76) disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib
Bersumber dari definisi para ahli di atas, dapat dipahami bahwa semangat kerja adalah sikap individu/kelompok dalam lingkungan kerjanya untuk
selalu
menyelesaikan
tugas
dan
dimana
orang-orang
tergabung
dalam
suatu
organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Adapun kedisiplinan diartikan jika:
pekerjaannya dengan lebih cepat dan lebih baik.
1) karyawan datang tepat waktu;
Unsur-unsur Semangat Kerja
2) mengerjakan semua pekerjaan dengan baik;
Adanya
semangat
kerja
dalam
diri
karyawan akan memberikan sikap-sikap yang positif seperti kesetiaan, kegembiraan, kerja sama, dan ketaatan terhadap kewajibannya atau disiplin terhadap peraturan-peraturan perusahaan (Moekijat dalam Anoraga dan Suyati, 1995:74). Bersumber dari pendapat tersebut Anoraga dan Suyati (1995:74) menjelaskan lebih lanjut mengenai faktor-faktor untuk mengukur semangat kerja yaitu
3)
mematuhi
perusahaan
c. Kegairahan Kerja Kegairahan kerja diperlihatkan oleh karyawan dalam melakukan pekerjaan atau kesenangan yang mendalam dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun kegairahan kerja dapat dilihat dalam hal: 1) melaksanakan pekerjaan disertai perasaan gembira serta rela berkorban tanpa banyak perintah;
a. Kerjasama
2) menyelesaikan pekerjaan dengan penuh perhatian tanpa mengeluh bermalasan;
karyawan untuk dapat bekerja secara bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas-
peraturan
(Hasibuan, 2013:194).
sebagai berikut.
Kerjasama merupakan kemampuan mental seorang
semua
3) mengisi waktu kosong dengan bekerja.
tugas yang telah ditentukan (Saydam, 2000:488).
Dari uraian di atas, peneliti menetapkan ketiga
Adapun kerjasama dapat dilihat dari:
unsur-unsur tersebut sebagai indikator semangat kerja.
e- SOSPOL XXX
Karyawan
dapat
dikatakan
memiliki
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
semangat
kerja yang
8
baik jika unsur-unsur
mengingatkan orang-orang atau pegawai agar
semangat kerja seperti yang telah disebutkan di
mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
atas tertanam kuat dalam dirinya.
sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut.”
Cara Meningkatkan Semangat Kerja
Bersumber dari pendapat tersebut dapat diketahui
Ada banyak cara yang dapat diberikan perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan seperti yang dikemukakan Nitisemito (1992:170) yaitu sebagai berikut.
bahwa
motivasi
memiliki
pengaruh
untuk
meningkatkan atau menurunkan semangat kerja seseorang. Seorang manajer dituntut untuk dapat memahami sifat dan karateristik pegawainya dapat mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai
a. Gaji yang cukup.
dengan keinginan organisasi.
b. Memperhatikan kebutuhan rohani.
Tujuan dari motivasi kerja kepada karyawan, salah
c.Sekali-kali perlu menciptakan suasana yang
satunya adalah bahwa motivasi dapat mendorong
santai. d. Harga diri perlu mendapat perhatian. e. Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat. f. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk maju. g. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan. h. Usahakan para karyawan untuk mempunyai loyalitas. i. Sekali-kali para karyawan perlu pula diajak berunding.
gairah
dan
semangat
kerja
karyawan.
semangat kerja karyawan meningkat maka akan memberikan nilai positif pada perusahaan yakni, karyawan
dapat
menyelesaikan
pekerjaannya
dengan baik dan mempunyai inisiatif sendiri tanpa harus diperintah atasan. Indarti dan Hendriani (Tanpa Tahun) melakukan penelitian terhadap motivasi dan semangat kerja karyawan pada Sekretariat Daerah Provinsi Riau, dengan hasil motivasi pegawai dikatagorikan baik. Motivasi kerja dikatakan baik karena kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi sehingga dalam bekerja tidak perlu dipaksakan lagi sebab sudah timbul kesadaran
dalam
dirinya
untuk
f. Fasilitas yang menyenangkan.
pekerjaan sesuai dengan hati nuraninya.
Hubungan Motivasi Kerja dengan Semangat
Model Analisis
Kerja
Jika
melakukan
Model analisis dalam penelitian ini dapat dilihat Menurut Gie (dalam Manullang, 1994:147),
“motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk e- SOSPOL XXX
pada gambar berikut. Motivasi kerja
Gambar 1. Model konsep
Semangat kerja
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga ....
9
Motivasi Kerja kerja kepada karyawan pada kedua kantor cabang tersebut juga sama. Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji
Penentuan Responden
yaitu:
Responden dalam penelitian ini adalah
Ha : ada pengaruh motivasi kerja terhadap
seluruh karyawan seluruh karyawan edukasi
semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang
Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu.
Rambipuji dan Ambulu;
Responden dalam penelitian ini berjumlah 43
H0 : tidak ada pengaruh motivasi kerja terhadap semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu.
orang. Karena jumlah objek yang kecil dan dapat dijangkau peneliti, maka tahap penarikan sampel menggunakan
sampel
total,
dimana
seluruh
populasi merangkap sebagai sampel penelitian.
METODE PENELITIAN
Metode Analisis
Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan analisis pendekatan
regresi
kuantitaatif dengan metode eksplanasi, yaitu suatu
analisis
metode
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
Peneliti yang
menggunakan digunakan
untuk
menjelaskan
pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya.
sederhana. regresi
independen
Menurut sederhana
dengan
satu
Tika
(2006:89),
didasarkan variabel
pada
dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu. Alasan penentuan lokasi adalah karena:
Y = a + bX Keterangan: Y
: nilai variabel dependen, yaitu semangat kerja
1) Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu
a
: harga Y, bila X = 0 (harga konstan)
merupakan sebuah bisnis jasa yang bergerak dalam
b
: koefisien regresi, b positif (+) = naik dan bila
bidang pendidikan, dengan semakin sadarnya
b minus (-) = turun
pentingnya pendidikan di Indonesia sendiri, serta
X
kurangnya
kerja
penelitian
tentang
MSDM
dalam
: nilai variabel independen, yaitu motivasi
lembaga pendidikan. 2) Primagama dalam tiga tahun terakhir tidak mendapatkan TOP BRAND
HASIL PENELITIAN
yang mencerminkan kurangnya semangat kerja
Hasil Analisis Regresi Sederhana
karyawan
masyarakat
Berikut pada tabel 1 disajikan hasil analisis regresi
menurun. 3) Primagama Cabang Rambipuji dan
linear sederhana antara variabel independen yaitu
Ambulu dimiliki oleh satu owner, sehingga
penilaian motivasi kerja karyawan serta variabel
sehingga
kepercayaan
dependen yaitu semangat kerja: e- SOSPOL XXX
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga .... 10
Dilihat dari nilai koefisien determinasi, hasil analisis menujukkan bahwa besarnya peranan atau pengaruh motivasi kerja memiliki pengaruh
Tabel 1. Hasil regresi linear sederhana Variabel Independen
terhadap
Unstandardiz
t
e
Sig.
Keterangan
Coefficients B
semangat
kerja
pada
karyawan
Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu, dapat dilihat dari nilai R Square (R2) menunjukkan sebesar 0,224 atau 22,4% dan sisanya 77,6%
(Constant)
1,959
-
Motivasi
0.376
3,442 0,000
Signifikan
kerja Kerja
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini,
(X)
R Square = 0,224
seperti
Sig. = 0,000 Berdasarkan
perusahaan, promosi jabatan dan sistem upah. koefisien
regresi,
maka
persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah: Y = 1,959 + 0,376X 1) Nilai konstanta 1,959, menunjukkan bahwa jika tidak ada aktivitas pada motivasi kerja maka nilai semangat kerja sebesar 1,959. 2) Nilai slope 0,376 pada motivasi
kerja,
menunjukkan bahwa setiap kenaikan kegiatan motivasi kerja 1 satuan, maka hal tersebut akan meningkatkan nilai semangat kerja sebesar 0,376, dan sebaliknya.
budaya
Pembahasan Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi sederhana, menunjukkan motivasi kerja berpengaruh
terhadap
semangat
kerja
sederhana diperoleh hasil yang dapat dinyatakan yaitu variabel motivasi kerja (X) memiliki nilai t 3,442 > 2,019 dan signifikasi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara motivasi
kerja
berpengaruh
signifikan terhadap semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu, maka jika ada peningkatan pada variabel motivasi kerja maka akan meningkatkan semangat kerja. Hasil Koefisien Determinasi
karyawan Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu. Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi sederhana, menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja
pada
karyawan
Primagama
Cabang
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan, “ada pengaruh motivasi kerja terhadap semangat kerja
pada
karyawan
Primagama
Cabang
Rambipuji dan Ambulu” adalah diterima. Hal ini mengindikasikan
bahwa
jika
motivasi
kerja
memiliki nilai positif, maka akan memberikan pengaruh dalam meningkatkan semangat kerja pada karyawan Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu. Sebaliknya, jika memiliki nilai negatif maka
akan
menurunkan
memberikan semangat
kerja
pengaruh pada
dalam
karyawan
Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu.
e- SOSPOL XXX
pada
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat
Berdasarkan hasil analisis regresi linear
variabel
kepemimpinan,
Rambipuji dan Ambulu dengan arah positif.
Hasil Uji Hipotesis
parsial
kompensasi,
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga .... 11
Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa
motivasi
motivasi
bergairah dan berkomitmen didalam berkerja
(materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara
sehingga karyawan yang ada akan senantisa
langsung kepada setiap individu karyawan untuk
berusaha dan berupaya untuk dapat berkerjasama
memenuhi kebutuhan dan kepuasannya adalah
dengan rekan kerja lainnya didalam mencapai
baik,
tujuan
dengan
langsung
artian
sebagai
dan meningkat telah menjadikan karyawan lebih
lainnya
bahwa
adanya
dan
harapan
organisasi
serta
akan
pimpinan organisasi yang memberikan pujian
menumbuhkan sikap yakin kepada kemampuan
kepada karyawannya apabila seorang karyawan
yang dimilikinya didalam sebuah perencanaan
dapat melaksanakan dan
kerja atau pelaksanaan kerja dengan proses kerja
menyelesaikan tugas
dengan sangat baik dan sesuai dengan rencana
yang baik sesuai prosedur kerja yang ditentukan.
kerja yang telah diselenggarakan akan menjadikan
Penelitian yang dilakukan, menunjukkan
karyawan lebih terdorong dalam berusaha dan
bahwa motivasi tidak langsung sebagai sebuah
berkerja sehingga semua pekerjaan yang diberikan
bentuk motivasi yang berupa fasilitas-fasilitas yang
kepadanya dengan dasar aktivitas individu atau tim
mendukung
kerja dapat dilaksanakan secara baik sesuai dengan
kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan
ketentuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan
betah
dan serta akan menjadikan karyawan merasa
pekerjaannya adalah baik, dengan artian lainnya
gembira yang akan merangsang adanya sikap rela
bahwa adanya teknologi yang disediakan dikantor
berkorban dalam melaksanakan dan mencapai
untuk kebutuhan kerja karyawannya yang dirasa
tujuan organisasi yang telah dicita-citakan, adanya
telah cukup baik sehingga akan memudahkan
pimpinan organisasi yang memberikan bonus kerja
proses
apabila ada karyawan yang berkerja lebih baik dari
karyawan mampu didalam melaksanakan pekerjaan
harapan organisasinya akan menjadikan karyawan
yang
lebih tergerak didalam beraktivitas
sehingga
pekerjaan yang dilakukan dapat ditampilkan
karyawan yang ada akan senantiasa berusaha
dengan sesuai dengan prosedur yang baik dan
tergerak
macam
benar serta menjadikan waktu kerja lebih efisien
aktivitas atau kegiatan untuk mengisi kekosongan
dan dengan adanya efisiensi kerja maka karyawan
kerja meskipun pekerjaan yang telah ditugaskan
dapat melakukan aktivitas kerja lainnya dengan
atau dibebankan kepadanya telah diselesaikan serta
membantu rekan kerjannya yang mengalami
akan menjadikan karyawan senantisa berusaha
kesulitan atau permasalahan kerja lainnya yang
melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan
akan menjadikan pekerjaan didalam organisasi
penuh perhatian pada tugas yang dilaksanakan
dapat cepat terselesaikan, adanya ruangan kerja
tanpa mengeluh dan bersikap malas, adanya
atau tata ruang kerja yang dibuat sesuai untuk
pimpinan organisasi yang memberikan suatu
berkerja
penghargaan
karyawan merasa nyaman dan sesuai didalam
untuk
melakukan
kepada
berbagai
karyawannya
apabila
produktivitas karyawannya dirasa semakin baik e- SOSPOL XXX
dan
serta bersemangat
kerja telah
menunjang dalam
karyawannya ditugaskan
oleh
organisasi
telah
kepadanya
telah
gairah melakukan
menjadikan sehingga
menjadikan
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga .... 12
berkerja sehingga proses kerja yang dilakukan
motivasi langsung dan motivasi tidak langsung
didalam ruang kerja dapat dilakukan dengan aktif
akan memberikan pengaruh dalam meningkatkan
yang akan mendukung adanya penyelesaian kerja
semangat
kerja
yang tepat waktu sehingga efektivitas kerja
koefisien
determinasi
didalam organisasi dapat berjalan sesuai dengan
motivasi kerja mempunyai pengaruh yang cukup
rencana kerja yang telah ditentukan, adanya
terhadap
suasana dan lingkungan kerja karyawan yang saat
Primagama Cabang Rambipuji dan Ambulu, dan
ini telah dirasa cukup kondusif sehingga karyawan
selain itu semangat kerja juga dipengaruhi oleh
tidak akan merasa bosan terhadap aktivitas atau
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
kegiatan kantor telah menjadikan karyawan merasa
model penelitian ini.
nyaman dan lebih bergairah didalam berkerja
Saran
sehingga akan merangsang adanya kepatuhan
karyawan.
semangat
Berdasarkan
Hasil
menjelaskan kerja
hasil
pada
pengujian r
square
karyawan
penelitian
dan
karyawan pada jam kerja yang telah ditentukan
kesimpulan, dapat disarankan jika perusahaan
seperti berusaha datang tepat waktu dan berusaha
ingin meningkatkan Semangat kerja maka motivasi
mematuhi
kerja karyawan ditingkatkan melalui motivasi
semua
peraturan
perusahaan
baik
peraturan tertulis maupun tidak tertulis, adanya
langsung dan motivasi tidak langsung.
proses penempatan kerja yang karyawan yang dirasa telah sesuai dengan bidang dan keahlian kerja karyawannya telah menjadikan karyawan lebih bersemangat dan bergairah didalam berkerja karena karyawan akan merasa nyaman dan yakin akan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya yang akan mendukung adanya proses optimalisasi
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. & Suyati, S. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Handoko, T.H. 2012. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:BPFE.
organisasi.
Hasibuan, S.P. 2010. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PENUTUP
Hasibuan, S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
dan efektifitas kerja yang telah dirancang didalam
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu motivasi kerja yang terdiri dari motivasi langsung dan motivasi tidak langsung berpengaruh terhadap Primagama
semangat Cabang
kerja
pada
Rambipuji
dan
karyawan Ambulu
dengan arah positif. Hal ini mendukung adanya temuan bahwa adanya motivasi kerja dengan
e- SOSPOL XXX
Indarti, S. & Hendriani, S. Tanpa Tahun. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Provinsi Riau”. Jurnal. Riau. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Mangkunegara, A. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Manullang, M. 1994. Management Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ashari, et al., Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja pada Karyawan Primaga .... 13
Nitisemito, A.S. 1992. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia Qori, H,I. 2012. “Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Minat dan Keputusan Konsumen dalam Memilih LBB Primagama di Kabupaten Jember”. Tesis. Tidak diterbitkan. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Sutrisno, E. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
e- SOSPOL XXX
Saydam, G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management):Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab). Jakarta: Djambatan Tika, P. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara Wibowo.
2013. Perilaku dalam Jakarta: Rajawali Pers.
Organisasi.