e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012) 1
Chadina Ari Astiti, 1Ni Kadek Sinarwati, 2Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program SI Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail : {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cash ratio, Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial dan simultan. Sampel yang digunakan adalah 10 perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas (Cash ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin) sedangkan variabel terikat yaitu return saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS (statistic Package for Social Science) for windows versi 18.0. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial (1) Rasio Likuiditas (Cash Ratio) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi X1 (Cash Ratio) sebesar 0,462 > 0,05. (2) Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Debt to Equity Ratio (X2) sebesar 0,030 < 0,05. (3) Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Net Profit Margin (X3) sebesar 0,005 < 0,05. Dan (4) Rasio Likuiditas (Cash Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi sebesar 0,033 < 0,05. Kata kunci :
likuiditas (Cash Ratio), profitablitas (Net Profit Margin (NPM)), return saham, dan solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER))
Abstract This study aims to determine the effect of Cash Ratio, Debt to Equity Ratio (DER) and the net profit margin (NPM) on stock returns Automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) partially and simultaneously. The samples used were 10 automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). In this study using two variables: the independent variable (Cash ratio, Debt to Equity Ratio and Net Profit Margin) while the dependent variable is the stock return. The method used in this study is a multiple linear regression analysis using SPSS (statistical Package for Social Science) for Windows version 18.0. The results showed a partial (1) Liquidity Ratio (Cash Ratio) had no significant effect on stock returns, it is shown on the significance level of X1 (Cash Ratio) of 0.462 > 0.05. (2) Solvency Ratio (Debt to Equity Ratio) have a significant influence on stock returns, it is shown on the significance level of X2 (DER) of 0.030 < 0.05. (3) Profitability Ratios (Net Profit Margin) has a significant effect on stock returns, it is shown on the significance level of X3 (NPM) of 0.005 < 0.05. And (4) Liquidity Ratio (Cash Ratio), Solvency Ratio (Debt to Equity Ratio), and Profitability ratios (Net Profit Margin) simultaneously significant effect on stock returns, it is shown on a significance level of 0.033 < 0.05.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Keywords : liquidity (Cash Ratio), profitability (Net Profit Margin (NPM)), stock returns, and solvency (Debt to Equity Ratio (DER))
PENDAHULUAN Dalam menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal sebagai penyedia fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki, investor berharap akan mendapatkan imbal hasil return dari investasi yang dilakukannya. Dengan memperdagangkan sahamnya di pasar modal, maka perusahaan ddapat memperoleh dana bagi kelangsungan hidupnya. Tujuan para pemodal atau investor menanamkan modalnya pada sekuritas saham adalah untuk mendapatkan return (tngkat pengembalian) yang tinggi tapi dengan tingkat resiko tertenu atau mendapatkan return tertentu dengan tingkat resiko yang rendah. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi sekuritas saham investor akan lebih menyukai perusahaan yang dapat memberikan return yang cenderung lebih tinggi. Menurut Irham Fahmi (2011:53), bagi investor ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Ketiga rasio ini secara umum selalu menjadi perhatian investor karena secara dasar dianggap sudah merepresentatifkan analisis awal tentang kondisi suatu perusahaan. Rasio luikuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diakili oleh cash ratio. Cash ratio merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar, dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan (Sawir, Agnes, 2009). Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam
rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali utangnya. Dalam penelitian ini, rasio solvabilitas diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikasi kekayaan terhadap pendanaan hutang yang relatif digunakan terhadap pendanaan ekuitas (Van Home dan Wachowich, 1997:156). Rasio profitabilitas adalah bermanfaat untuk menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diwakili oleh Net Profit Margin (NPM) yaitu rasio yang menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham diantaranya telah dilakukan oleh Habibah (2009) membuktikan bahwa secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian sejenis dilakukan oleh Adib Rachmawan (2011) membuktikan bahwa secara simultan Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap return saham yaitu Net Profit Margin (NPM). Anggraini (2009) membuktikan bahwa secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berbeda dengan penelitian Marpaung (2011) membuktikan bahwa secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Mauzar
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Albari (2007) membuktikan secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, membuktikan bahwa masih adanya ketidak konsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dengan rasio keuangan likuiditas (cash ratio), rasio solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER)), rasio profitabilitas (Net Profit Margin (NPM)). Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)”. Berbagai macam jenis sektor usaha yang terdaftar di bursa efek Indonesia, salah satunya adalah perusahaan di bidang sektor Otomotif dan Komponen. Dunia Otomotif dan Komponen semakin lama semakin marak dan mengalami kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru untuk menarik dan memenuhi kebutuhan konsumen. Di Indonesia sendiri perkembangan dunia Otomotif dan Komponen semakin pesat. Banyak produsen Otomotif dan Komponen dunia menanamkan investasi besar di Indonesia. Indonesia yang katanya belum bisa pulih kondisi ekonominya pasca krisis 1998 ternyata tidak mengurangi daya beli sehingga pasar negeri ini masih memikat produsen Otomotif dan Komponen hingga sekarang. Perusahaan Otomotif dan Komponen berjumlah 12 perusahaan. Dalam penelitian ini, ada 10 perusahaan yang sesuai dengan kriteria untuk diuji kinerja keuangannya. Peneliti menggunakan perusahaan Otomotif dan Komponen karena berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu dalam segi dimensi objek dan dalam segi dimensi tahun penelitiannya.
Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara periodik mengenai efektifitas operasional suatu perusahaan, bagian perusahaan dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Kinerja perusahaan adalah suatu ussaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktifitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya (IAI, 2007). Pentingnya pengukuran kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu agency theory (teori keagenan) dan signalling theory (teori pensignalan). Pada teori keagenan dijelaskan bahwa pada sebuah perusahaan terdapat dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen perusahaan. Pemilik lebih return, sedangkan memaksimumkan manajer mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas. Alijoyo dan Zaini (2004) menyatakan bahwa pemisahan fungsi eksekutif dan fungsi pengawasan pada teori keagenan menciptakan “checks sehingga terjadi and balances”, independensi yang sehat bagi para manajer untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang maksimum dan return yang memadai bagi para pemegang saham. signalling theory (teori pensignalan) membahas bagaimana seharusnya signal-signal keberhasilan atau kegagalan manajemen (agen) disampaikan kepada pemilik (principal). Teori signal merupakan pemberian signal dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi informasi asimetris. Signal baik akan direspon dengan baik pula oleh pihak luar. Investor hanya akan menginvestasikan modalnya jika perusahaan mampu memberikan tingkat pengembalian (return) atas modal yang diinvestasikan lebih besar dibandingkan ditempat lain. Untuk itu, perhatian investor diarahkan pada kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Secara umum, laporan keuangan yang disajikan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (Kasmir, 2010:67). Menurut Irham Fahmi (2011:44), rasio disebut sebagai perbandingan jumlah dari satu jumlah dengan jumlah lainnya dengan melihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. Rasio keuangan dipergunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk membandingkan rasio pada saat sekarang dengan rasio pada saat yang akan datang. Adapun bagi investor adalah membandingkan rasio keuangan satu perusahaan/ industri dengan perusahaan/ industri lain yang sejenis dengan maksud bisa memberikan suatu analisis perbandingan yang memperlihatkan perbedaan dalam kinerja keuangan. Menurut Ahmad Kamaruddin (2004:17), pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pegarahan dana menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Pasar modal disebut juga pasar saham (the stock market), karena yang diperjualbelikan lebih banyak saham daripada obligasi (Kasmir, 2010:62). Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return (Ang, 1997:202). Menurut Samsul (2006:291), return adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham ini merupakan keuntungan dari jual beli saham, dimana jika untuk disebut capital gain jika rugi disebut capital loss. Menurut Jogiyanto (2009:199), return saham dibagi menjadi dua yaitu return realisasian dan return ekspektasian. Return realisasian merupakan yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis, sedangkan return ekspektasi merupakan
yang diharapkan oleh investor akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah cash ratio berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012? (2) Apakah debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012? (3) Apakah net profit margin (NPM) berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012? (4) Apakah cash ratio, debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012?
METODE Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian terapan, yaitu untuk menerapkan semua teori yang paling tepat atas keadaan pada saat itu. Dari sifatnya, penelitian ini termasuk penelitian dokumenter. Dari sifatnya, bentuk penelitian ini adalah studi kausalitas yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubunggan antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Otomotif dan Komponen yang menyajikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berturut-turut selama tahun 2010-2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini, terdapat 10 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Variabel terikat atau dependen (Y), merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas atau independen (X). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau dependen adalah return saham (Y). (2) Variabel bebas atau independen (X), merupakan variabel
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) yang mempengaruhi variabel terikat atau dependen (Y). Adapun variabel bebas independen meliputi rasio likuiditas (cash ratio) (X1), rasio solvabilitas (debt to equity ratio (DER) (X2), dan rasio profitabilitas (net profit margin (NPM) (X3). Cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Cash Ratio
Kas+Setara Kas Hutang lancar
(1)
Debt to equity ratio (DER) menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutanghutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Debt to equity ratio (DER) dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Debt to Equity ratio
Total Hutang (2) Modal
Net profit margin (NPM) menggabarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan. Net profit margin (NPM) dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Net Profit Margin Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan
(3)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Sugiyono, 2003). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data kuantitatif, yaitu berupa data laporan
keuangan perusahaan-perusahaan Otomotif dan Komponen. Data dalam penelitian ini digolongkan dalam kategori data sekunder. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian (Sugiyono, 2003). Biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga tertentu dan melalui tahap pengujian validitas dan reliabilitas, sehingga peneliti bisa langsung memanfaatkannya. Karena data yang digunakan adalah data dari catatan-catatan dan data-data keuangan di perusahaan. Oleh karena itu, dalm penelitian ini teknik pengamilan data menggunakan teknik dokumentasi, yaitu pengambilan data dengan cara engumpulkan catatan-catatan yang menjadi bahan penelitian (Firdaus, 2004). Teknis dalam analisis data penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan pengujian untuk memperoleh model analisis persamaan regresi linier berganda yang tidak bias dan efisien, maka data dalam penelitian ini harus memenuhi uji asumsi klasik. Uji multikolonieritas, untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas dengan cara melihat antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), dan melihat nilai cut off (memisahkan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas yaitu nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Uji autokorelasi, untuk menguji apakah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi, dinilai telah terjadi masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi dan dideteksi dengan Run Test untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. Uji Heteroskedastisitas, untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode chart (diagram scatterplot). Uji normalitas, untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai unstandardized residual dari model regresi dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov test. Jika tingkat probabilitas signifikan pada 0,05 berarti H0 ditolak atau distribusi data tidak normal. Sebaliknya, jika tingkat probabilitas lebih dari 0,05 distribusi data adalah normal. Analisis ini merupakan model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS (statistical product and service solutions). Dalam penelitian ini, model analisis regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y a+b1 X1 +b2 X2+b3 X3 +e (4) Dimana: Y: Return saham a: Intercept X1: Rasio likuiditas (cash ratio) X2: Rasio solvabilitas (debt to equity ratio) X3: Rasio profitabilitas (net profit margin) B1, b2, b3: Koefisien regresi X1, X2, X3 e: Besaran nilai residu (standar error) Uji t statistik, digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pada taraf signifikansi (α) = 5% dan derajat kebebasan atau degree of freedom (df) = n-k-1, yang mana n adalah jumlah sampel dan k adalah banyaknya variabel independen, maka akan diperoleh besarnya nilai t tabel. Uji f statistik, digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi, digunakan baik secara parsial (r) maupun secara bersamasama (R2), yaitu uuntuk mengukur seberapa besar variabel bebas (Xi)
memberikan kontribusi variabel terikat (Yi).
pengaruh
pada
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji multikolonieritas dapat diketahui bahwa VIF untuk cash ratio 1,504; debt to equity ratio (DER) 1,700; dan net profit margin (NPM) 1,990; dan nilai tolerance cash ratio 0,665; debt to equity ratio (DER) 0,588; dan net profit margin (NPM) 0,502. Berdasarkan nilai VIF dan tolerance, dapat dilihat bahwa semua nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai test adalah 235.63147 dengan probabilitas 0,353 signifikan pada 0,05 yang berarti tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan grafik scatterplot, terdapat pola penyebaran titik-titik diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, tidak membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 1. Grafik Scatterplot Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji one sample kolmogorovsmirnov test terhadap nilai residual dari model regresi, diperoleh nilai asymptotic significance sebesar 0,235 lebih besar dari 0,05 (0,235 > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Uji Parsial Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) -2776.82 1308.85 Cash Ratio (X1) -931.10 1246.99 DER (X2) 1559.80 678.12 NPM (X3) 24255.24 7925.48 a. Dependent Variable : Return Saham Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, maka model penelitian yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y= -2776,8 – 931,1 cash ratio + 1559,8 DER + 24255,2 NPM. Arti dari persamaan ini adalah: (1) Konstanta sebesar -776,8 menyatakan bahwa jika variabel independen yaitu cash ratio, debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) dianggap konstan, maka return saham sebesar -2776,8. (2) Koefisien regresi cash ratio sebesar -931,1 menyatakan bahwa cash ratio berpengaruh negatif terhadap return saham, artinya jika cash ratio meningkat sebesar 1 satuan maka return saham akan menurun sebesar -931,1 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. (3) Koefisien regresi debt to equity ratio (DER) sebesar 1559,8 menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif terhadap return saham yang artinya jika debt to equity ratio (DER) meningkat sebesar 1 satuan, maka return saham akan meningkat sebesar 1559,8 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. (4) Koefisien regresi net profit margin (NPM) sebesar 24255,2 menyatakan bahwa net profit margin (NPM) berpengaruh positif terhadap return saham yang artinya jika net profit margin (NPM) meningkat sebesar 1 satuan, maka return saham akan meningkat sebesar 24255,2 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Pengaruh Cash Ratio Terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa cash ratio mempunyai t hitung bertanda negatif sebesar -0,747 dengan probabilitas sebesar 0,462. Ini
Standardized Coefficients Beta -.152 .499 .718
T -2.122 -.747 2.300 3.060
Sig. .044 .462 .030 .005
menunjukkan bahwa p value (0,462) > tingkat signifikansi 5%, sehingga H1 tidak dapat diterima yang artinya cash ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) secara parsial cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermin Kurniawati (2008) yang membuktikan bahwa secara parsial cash ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Angga Sabarudin Prawira (2012) yang membuktikan bahwa secara parsial cash ratio tidak berpengaruh signifkan terhadap return saham. Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) mempunyai t hitung yang bertanda positif sebesar 2,300 dengan probabolitas sebesar 0,030. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi 0,030 < 0,05, sehingga H2 dapat diterima yang artinya secara parsial debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini sejalan dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa net profit margin (NPM) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Habibah (2009) dan Adib Rachmawan (2011) yang membuktikan bahwa secara parsial net profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham.
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Habibah (2009) dan Anggraini (2009) memperoleh hasil bahwa secara parsial variabel debt to equity ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Pengaruh Net Profit Margin (Npm) Terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa net profit margin (NPM) mempunyai thitung bertanda positif sebesar 3,060 dengan probabilitas sebesar 0,005. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi 0,005 < 0,05, sehingga H3 dapat diterima yang artinya secara parsial net
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Uji Simultan Model
dimension
1
R .530a
R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate .280 .197 1957.72663
Durbin-Watson 3.116
a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, DER, NPM Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 3.883E7
Df
9.965E7
3
Mean Square 1.294E7
F 3.377
Sig.
.033a
26 3832693.545
Total 1.385E8 29 a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, DER, NPM Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 2 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji F mendapatkan tingkat signifikansi sebesar 0,033. Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan hasil bahwa cash ratio, debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,033 < 0,05. Besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari cash ratio (X1), debt to equity ratio (DER) (X2), net profit margin (NPM) (X3) secara bersama-sama
terhaddap return saham (Y) ditunjukkan pada besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,280 atau 28%, sisanya sebesar 72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa H4 diterima yang artinya cash ratio, debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas (cash ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio (DER)), dan rasio profitabilitas (net profit margin (NPM)) dapat memberikan keyakinan terhadap para investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut yang nantinya dapat maningkatkan return saham dimasa yang akan datang.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah: 1) secara parsial terhadap variabel bebas (independent variable) yaitu rasio likuiditas (cash ratio) menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, rasio solvabilitas (debt to equity ratio (DER)), dan rasio profitabilitas (net profit margin (NPM)) menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. 2) secara simultan, terhadap variabel bebas (independent variable) yaitu rasio likuiditas (cash ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio (DER)), dan rasio profitabilitas (net profit margin (NPM)) menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, diantaranya yaitu penelitian ini hanya terbatas pada informasi internal perusahaan dengan menggunakan alat pengukuran kinerja keuangan dan waktu pengujian hanya dilakukan pada tiga periode yaitu 2010-2012. Maka dari itu, disarankan agar penelitian menggunakan sampel dengan jumlah yang lebih banyak agar memperoleh hasil yang lebih baik. Bagi investor, sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain seperti manajemen perusahaan dan kondisi ekonomi makro pada umumnya. Penelitian berikutnya, sebaiknya dilakukan dengan metode analisis yang berbeda dan periode penelitian yang lebih panjang sehingga dihasilkan tingkat generalisasi yang tinggi pada hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Adib Rachmawan. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Dan Variabel Makro
Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Fortofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Alijoyo, Antonius dan Subarto Zaini, 2004. Komisaris Independen: Penggerak Praktek GCG di Perusahaan. Jakarta: PT. Indeks kelompok gramedia. Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set dan Profitability Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006). Tesis Program Pasca Sarjana. Semarang: Universitas Diponegoro. Anggraini, Dyah Ayu. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas. Brigham. 1983. Fundamental Financial Management. Mc.Graw-Hill. Chandrasari, Ratna, dan Zuhrotun. 2006. Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi dan Saham: Uji Liquidation Option Hypothesis. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: CV. Alfabeta. Habibah. 2009. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2007. Universitas Negeri Malang. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Rusdin. 2008. Pasar Modal : Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: ALFABETA. Saepudin. 2008. Pengaruh Antara Rasio Profitabilitas dan Investment Opportunity Set Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2005 sampai 2007. Simposium Nasional XI. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Sundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian. Manajemen Keuangan II. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Prenhallindo. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syamsuddin, Lukman, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyono, Hadi. 2002. Komperasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol.2 No.2, Mei 2002.