PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN INVESTASI TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA Oleh : NELLIA WIDYANITA NPM. 123401003 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Silwangi
[email protected]
ABSTRACT THE INFLUENCE OF TOTAL LABOR AND INVESTMENT TO GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) IN INDONESIA
Guidance: Andi Rustandi Jury This study aims to determine the effect of total labor and investment partially and sentence against gross domestic product and the elasticity of gross domestic product against total labor and investment Indonesia from 2005 - 2014. The data used in this study it is the annual data are secondary. Data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and various publications. The method used is the multiple regression model and elasticity test. The test results showed that the total labor and investment at the same time, are significant effect in gross domestic product Indonesia. And Partly total labor is significantly effected to gross domestic product while investment is insignificant impact to gross domestic product. So total labor is more dominant to influence gross domestic product (GDP). Then government policy should be focused on efforts to improve the quality of employment and expansion of employment opportunities.
Keywords: Gross Domestic Product (GDP), Investment, Total Labor.
i
ABSTRAK PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN INVESTASI TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA
Oleh : NELLIA WIDYANITA NPM. 123401003 Pembimbing: Andi Rustandi Jumri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja dan investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia periode tahun 2005 hingga 2014 baik secara simultan ataupun parsial, serta mengetahui tingkat elastisitas produk domestic bruto (PDB) terhadap jumlah tenaga kerja dan investasi Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan yang bersifat sekunder. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) berbagai terbitan. Metode penelitian yang digunakan adalah model regresi berganda dan uji elastisitas. Hasil pengujian hipotesis secara simultan jumlah tenaga kerja dan investasi berpengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Secara parsial jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh signifikan sedangkan investasi berpengaruh namun tidak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB). Oleh karena itu jumlah tenaga kerja lebih dominan mempengaruhi produk domestik bruto (PDB). Maka kebijakan pemerintah seyogyanya lebih difokuskan untuk upaya-upaya peningkatan kualitas ketenagakerjaan dan perluasan kesempatan kerja. Kata Kunci : Produk Domestik Bruto (PDB),.Investasi, Jumlah Tenaga Kerja
PENDAHULUAN Tujuan suatu negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Dalam upaya tersebut, pemerintah melakukan pembangunan di berbagai bidang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang umumnya dipergunakan untuk melihat keadaan perekonomian di suatu Negara khususnya
ii
domestik bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik warga negaranya dan milik penduduk di negara-negara lain. Terjadinya kenaikan atau penurunan PDB mengindikasikan terjadinya tingkat perubahan dalam proses produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Indonesia sebagai negara berkembang mengalami keadaan perekonomian relatif stabil. Dimana nilai PDB per kapita Indonesia yang selama tiga tahun terakhir (2012 – 2014) mengalami peningkatan, namun selisihnay terkecil diantara Negara ASEAN lainnya. Pada kurun waktu tersebut, nilai PDB per kapita Indonesia berada pada kisaran US$ 3.000 dan pada urutan keempat di antara lima negara utama ASEAN. Tabel 1 Nilai PDB per Kapita Negara ASEAN periode 2012 – 2014 Negara Nilai PDB per Kapita (US$) ASEAN 2012 2013 2014 ∆2012 – 2013 ∆2013 – 2014 Singapura 52,870.54 54,000.3 55,822.48 1,129.76 1.822,18 Malaysia 10,058.04 10,432.06 10,513.71 374.02 81,65 Thailand 5,192.12 5,479.77 5,778.98 287.65 299,21 Indonesia 3,469.75 3,551.42 3,552.78 81.67 136,64 Filipina 2,357.56 2,587.02 2,764.59 229.46 177,57 Sumber: World Bank and OECD Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, bahwa investasi sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam – penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan perlengkapan – perlengkapan produksi guna menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa. Bentuk investasi umumnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu investasi yang dilakukan oleh pemerintah/swasta dan investor luar negeri. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah/swasta sebutannya PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sedangkan investasi oleh investor luar negeri sebutannya PMA (Penanaman Modal Asing). Faktor lain yang bisa menjadi penentu pertumbuhan PDB adalah jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja akan terbentuk banyak jika memiliki jumlah penduduk yang banyak juga. Pertumbuhan penduduk yang besar akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lewat PDB. Pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat apabila jumlah tenaga kerja tidak dapat terserap dengan baik dalam lapangan pekerjaan. Kedua faktor tersebut mempunyai dampak masing – masing terhadap Pertumbuhan ekonomi dan dilihat pada perkembangan Produk Dometik Bruto (PDB). Jumlah tenaga kerja yang tidak diikuti dengan lapangan kerja yang
iii
tersedia dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi pertumbuhan ekonomi yaitu pengangguran dan kemiskinan. Investasi sangat diperlukan guna menunjang pembangunan nasional melalui infrastrukur dan lain – lain sehingga mampu menciptakan lapangan kerja yang dapat menjadikan jumlah tenaga kerja yang produktif dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Berikut perkembangan jumlah tenaga kerja, investasi dan PDB Indonesia 3 tahun terakhir pada Tabel 2: Tabel 2 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja, Investasi dan PDB Indonesia Tahun Jumlah Investasi PDB (dalam Milyar Tenaga Kerja Rp) (Dalam Jutaan PMDN PMA orang)
(dalam Milyar Rp)
2012 110,81 92.182 2013 110,8 128.150,6 2014 110,5 156.126,2 Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
(dalam Milliar Rp)
294.768 343.770 342.356
7.727.083.000 8.158.194.000 8.568.116.000
Data menunjukkan fenomena terjadinya penurunan Jumlah tenaga kerja tidak diikuti oleh menurunya investasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) yang justru mengalami kenaikan. Sehingga hal tersebut menjadikan penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia”. Identifikasi Masalah Telah diidentifikasi 2 (dua0 permasalahan yang akan diteliti: 1. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja dan investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia baik secara Parsial maupun Simultan ? 2. Bagaimana Elastisitas Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Jumlah tenaga kerja dan Investasi di Indonesia ? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Pengaruh jumlah tenaga kerja dan investasi terhadap produk domestik bruto
(PDB) Indonesia baik secara Parsial maupun Simultan. 2. Elastisitas Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Jumlah tenaga kerja dan Investasi di Indonesia.
iv
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode deskriptif yang mencoba mendeskripsikan variabel jumlah tenaga kerja, investasi dan PDB Indonesia serta hubungan dan pengaruhnya. Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat sebagaimana di bawah ini : Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Operasional
Jumlah tenaga kerja (X1)
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat
Investasi (X2)
mobilisasi sumber daya untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi/pendapatan di masa yang akan datang melalui PMDN dan PMA yang di investasikan
PDB (Y)
nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktorfaktor produksi milik warga negaranya dan milik penduduk di negara-negara lain
Indikator
-
Skala
Orang
Rasio
Rupiah
Rasio
Rupiah
Rasio
Jumlah tenaga kerja Indonesia pada Tahun 2005 – 2014
-
Penanaman modal dalam negeri (PMDN)
-
Penanaman Modal asing (PMA)
-
Satuan
Jumlah PDB di Indonesia pada Tahun 2005 – 2014
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan Penelitian Dokumen (Documentation Research) yaitu mentransfer data-data yang diperoleh atau informasi yang didokumentasikan instansi terkait dengan permasalahan yang diteliti. Jenis Data Jenis data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi terkait yaitu Departemen Tenaga
v
Kerja, BPS, dan sumber – sumber lainnya yaitu jurnal – jurnal dan hasil penelitian. Model / Desain Penelitian Berdasarkan uraian dalam kerangka pemikiran, penulis menyajikan model/desain penelitian mengenai pengaruh Jumlah tenaga kerja dan Investasi terhadap PDB, sebagai berikut:
Jumlah Tenaga Kerja PDB Investasi
Gambar 1 Model / Desain Penelitian
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, yaitu dua variabel bebas (independent variable) berupa Jumlah tenaga kerja (X1) dan Investasi (X2) dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu PDB (Y). Teknik yang digunakan adalah analisa regresi ganda yang menghubungkan dua variabel independent dengan satu variabel dependent. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan data variabel dependent bila dua variabel independent (sebagai faktor predictor) mengalami perkembangan/ fluktuasi. Bentuk perxamaan regresi linier bergandanya : Y = α + β1log
+ β2log
+e
(Sugiyono, 2006:218)
vi
Pengujian Hipotesis a) Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat sekaligus untuk mengetahui signifikansi koefisien determinasi R2. Hipotesis dalam uji F ini adalah : H : ρ = 0 (variabel secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat) H1 : ρ ≠ 0 (variabel secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat) b) Uji t Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi Tenaga kerja dan investasi secara parsial terhadap PDB. Uji t menggunakan hipotesis sebagai berikut: H0: βi = 0 (variabel tidak berpengaruh terhadap variabel terikat) H1 : βi ≠ 0 (variabel berpengaruh terhadap variabel terikat) c ) Uji Elastisitas Elastisitas digunakan untuk mengetahui Tenaga kerja atau investasi yang memberikan kepekaan atau perubahan (variasi) pada PDB. Jika
i
= 1 :PDB unitary elasticity terhadap Jumlah tenaga kerja atau investasi..
Jika
i>
1 : PDB elastis terhadap Jumlah tenaga kerja atau investasi.
Jika
i<
1 : PDB inelastis terhadap Jumlah tenaga kerja atau investasi.
Jika
i
= ∞: PDB elastis sempurna terhadap Jumlah tenaga kerja atau Investasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, data variabal-variabel yang digunakan pada model hubungan fungsional diamati pada periode waktu 2005 – 2014.
vii
Tabel 3 Data jumlah Tenaga Kerja, Investasi dan PDB Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah tenaga kerja (dalam Juta orang) 93,96 95,46 99,93 102,55 104,87 108,21 109,67 110,81 110,8 110,5
Investasi (dalam Juta Rupiah)
Produk Domestik Bruto (dalam Juta Rupiah)
182.155.600 193.458.400 200.056.700 202.089.900 217.384.200 222.774.300 309.694.700 386.950.000 471.920.600 498.482.200
1.750.815.000 1.847.127.000 1.964.327.000 2.082.316.000 2.176.976.000 6.864.133.000 7.287.635.000 7.727.083.000 8.158.194.000 8.568.116.000
Sumber : Data Diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.1 bahwa Jumlah tenaga kerja, investasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Selanjutnya, data tersebut dihitung menggunakan program E.Views dengan merubah terlebih dahulu satuan data dalam keseragaman logaritma: Tabel 4 Data Log Tenaga Kerja, Log Investasi dan Log PDB Tahun log Tk log Inv log PDB 2005 1,972943008 8,260442527 9,243240259 2006 1,979821430 8,286587592 9,266496757 2007 1,999695887 8,301153101 9,293213786 2008 2,010935665 8,305544609 9,318546636 2009 2,020651268 8,337227975 9,337853641 2010 2,034267397 8,347865088 9,836585690 2011 2,040087843 8,490933773 9,862586613 2012 2,044578955 8,587654851 9,888015577 2013 2,044539760 8,673868935 9,911594029 2014 2,043362278 8,697649655 9,932885338 Sumber: Hasil pengolahan Model hubungan fungsionalnya diapresiasikan dalam persamaan fungsi umum: PDB = f (Tenaga Kerja, Investasi) Selanjutnya secara spesifik hasinya diperoleh model persamaan regresi berganda semi log menjadi:
viii
logPDB = -10,30194+ 6,858916 logTK+ 0,716854 logINV Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut adalah 1) Jika diasumsikan jumlah tenaga kerja dan Investasi konstan, maka PDB adalah -10,30194. 2) Jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh positif terhadap PDB dengan koefisien regresi sebesar 6,858916 artinya jika terjadi peningkatan Jumlah tenaga kerja sebesar 1 satuan, maka PDB akan bertambah 6,858916, dengan asumsi variabel lain tetap. 3) Investasi mempunyai pengaruh positif terhadap PDB dengan koefisien regresi sebesar 0,716854 artinya jika terjadi peningkatan variabel PDB sebesar 1 satuan, maka PDB akan bertambah 0,716854 dengan asumsi variabel lain tetap. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara Parsial maupun secara Bersama-sama Penulis menganalisis masing-masing koefisien melalui pengujian statistika dan beberapa residual test sebagai berikut: Uji Signifikasi Parameter Statistik Pada level of significance 5% secara parsial berdasarkan pengujian t-statitik TK dan INVETASI pengaruhnya terhadap PDB, bahwa untuk Tenaga Kerja adalah signifikan (Prob. 0.0405), sedangkan untuk Investasi hasilnya tidak signifikan (Prob. 0.1482). Pada level of significance yang sama (5%) secara bersama dilakukan pengujian F-Statistik untuk pengaruh Tenaga Kerja dan Investasi terhadap PDB yang hasilnya signifikan (Prob. F-staistic 0,000861). Koefisien Determinasi (R2) Hasil pengolahan diperoleh nilai R2 sebesar 0,866866 mengartikan bahwa Tenaga Kerja dan Investasi dapat menjelaskan perubahan pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 86,67% dan sisanya 13,33% dijelaskan oleh variabel/faktor lain di luar model. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi terjadi mutikolineritas dapat juga dilihat dari nilai Autocorrelations (AC) jika tidak lebih dari 0,5.
ix
Pada analisis berdasarkan analisis Correlogram of Residuals hasilnya tidak terjadi multikolinearitas (lebih kecil dari 0,85) dalam model linear yang digunakan. b. Uji Autokorelasi Dari hasil Uji Autokorelasi tidak terjadi hubungan korelasi antar variabel dalam suatu model: Tabel 5 Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic
0.474008
Prob. F(2,5)
0.6479
Obs*R-squared
1.593836
Prob. Chi-Square(2)
0.4507
Sumber : Pengolahan data eviews 7 Hal karena ini nilai probabilitas nilai Obs*squared 0,4507 ternyata lebih besar dari taraf nyata 5% (atau 0,005), sehingga dinyatakan tidak terjadi atau terbebas autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas Untuk uji Heteroskedasitas, menggunakan Uji white guna mendeteksi gejala heteroskedastis, dan diperoleh hasil: Tabel 6 Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS
8.263655 8.686099
Prob. F(4,5) Prob. Chi-Square(4)
0.0198 0.0694
3.173985
Prob. Chi-Square(4)
0.5291
Sumber : pengolahan data eviews 7 Ternyata nilai probabilitas nilai Obs*squared sebesar 0.0694 sehingga lebih dari 5% dan model yang diperoleh tersebut tidak terjadi heteroskedastis.
x
d. Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas data menggunakan Histogram – Normality Test diperoleh hasil: Gambar 2 Uji Normalitas 3
Series: Residuals Sample 2005 2014 Observations 10 2
1
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-3.54e-16 -0.002551 0.201457 -0.196258 0.115072 -0.022073 2.491468
Jarque-Bera Probability
0.108564 0.947165
0 -0.2
-0.1
-0.0
0.1
0.2
Sumber : Pengolahan data eviews 7 Nilai ρ-value sebesar 0,947165 (lebih besar dari 0,05) sehingga dinyatakan data yang diamati pada periode penelitian berdistribusi normal. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada periode 2005 – 2014 Secara bersama siginifikannya pengaruh bersama Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi terhadap PDB, secara konseptual karena Tenaga Kerja dan Investasi (identik modal) merupakan direct input yang berkontribusi pada output (PDB). Model umumnya sering digunakan pada fungsi produksi Cobb Douglas. Sehingga secara ekonomis Tenaga Kerja dan Investasi merupakan faktor utama yang memiliki kontribusi pada produksi nasional (PDB). Sehingga pengaruhnya cukup besar sekitar 86,67%. Model yang dihasilkan: logPDB = -10,30194+ 6,858916 logTK+ 0,716854 logINV
xi
Dengan demikian model sudah dapat dianggap cukup baik untuk mengestimasi PDB dengan menggunakan pendekatan bersama Jumlah Tenaga Kerja dan Investasi karena sudah teruji dari berbagai uji asumsi klasik (multikolineritas, heteroskedastis, autokorelasi dan normalitas data). Kontribusi Jumlah Tenaga Kerja dalam meningkatkan PDB sebesar 6,86% namun pengaruhnya nyata/kuat dalam menyumbangkan produktivitasnya bagi pembentukan PDB. Tentunya jika kompetensi/skill ketenagakerjaan di Indonesia dapat lebih ditingkatkan maka dapat dipastikan produktivitasnya dapat meningkatkan lebih besar lagi pada kemampuan peningkatan PDB. Jika pemerintah dapat dengan lebih tegas memperioritaskan kebijakan padat karya serta lebih meningkatkan pencapaian standar kualitas ketenagakerjaan di Indonesia, penulis menganggap akan efektif mampu mendongrak peningkatan PDB yang lebih berarti. Untuk kemampuan Investasi dalam menyumbangkan penciptaan PDB dikatakan tidak nyata/kuat, bahkan kontribusinya sangat kecil hanya 0,72%. Sehingga penulis menganggap belumlah tepat bila kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah lebih memprioritaskan pada capital (investasi) intensif, karena kontribusinya tidaklah cukup berarti pada kemampuan peningkatan PDB di Indonesia.
Elatisitas Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Jumlah Tenga Kerja dan Investasi Indonesia Berdasarkan model yang diperoleh: logPDB = -10,30194+ 6,858916 logTK+ 0,716854 logINV Kemampuan nyata tenaga kerja ini perlu ditingkatkan untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi melalui peningkatan kualitas ketengakerjaan yang ada sehingga nyata menjadi SDM dominan untuk menyumbangkan nilai tambah produksi nasional. Dilihat dari sensititivitasnya bahwa kepekaan perubahan PDB elastis terhadap perubahan jumlah tenaga kerja.
xii
Untuk kontribusi investasi rendah (hanya 0,71%) terhadap PDB dan masih dibawah kontribusi Jumlah Tenaga kerja (6,86%). Oleh karenanya kebijakan pengembangan investasi seyogyanya diarahkan dalam rangka menyediakan kesempatan kerja, yang notabene jumlah ketenagakerjaan di Indonesia masih belum banyak terserap di pasar kerja. Sehingga perluasan investasi di Indoenesia untuk sementara ini hendaknya diorientasikan prosinya lebihnya pada intensitas tenaga kerja dibanding untuk capital intensif. Adapun untuk sensitivitasnya bahwa kepekaan perubahan PDB inelastis terhadap perubahan investasi. Kepekaan PDB lebih dominan terhadap jumlah tenaga kerja ketimbang Investasi, maka pemerintah perlu didorong oleh semua pihak agar kebijakankebijakannya
difokuskan
pada
upaya-upaya
meningkatkan
kualitas
ketenagakerjaan dan perluasan kesempatan kerja, karena upaya peningkatan tenaga kerja dan SDM yang berkualitas merupakan investasi terbesar dalam peningkatan produksi nasional. Disisi lain juga bagaimana mengendalikan izin investasi agar diarahkan dengan persyaratan atau regulasi ketentuan minimal sejumlah tenaga kerja yang harus diserap/diberdayakannya dan menggunakan tenaga lokal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Jumlah Tenaga kerja dan investasi secara bersama cukup besar dan berarti dalam mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Secara parsial tenaga kerja berkontribusi berarti tetapi untuk investasi belum memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan produksi nasional. 2. Kepekaan PDB Indonesia sensitif disumbangkan oleh faktor jumlah tenaga kerja, sedangkan oleh investasi belumlah sensitif. Dengan kata lain kepekaan PDB lebih dominan dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja ketimbang Investasi
xiii
Saran 1. Karena dari hasil penelitian ini bahwa kepekaan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dominan dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja ketimbang Investasi maka kebijakan pemerintah seyogyanya lebih difokuskan untuk upaya-upaya peningkatan kualitas ketenagakerjaan dan perluasan kesempatan kerja. 2. Pemerintah dapat lebih intensif mengendalikan izin atau regulasi dalam investasi diantaranya dengan mengarahkan adanya persyaratan ketentuan minimal tenaga kerja yang harus diserap/diberdayakannya dan pemakaian tenaga kerja lokal. 3. Perlu adanya kajian pengembangan yang tepat dalam merumuskan optimalisasi investasi serta keberpihakannya bagi kepentingan menyerap dan memberdayakan ketenagakerjaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Ardi, Hamzah. 2007. Manajemen SDM Buku 1. Jakarta: Indeks. Arsyad, Lincolin. 2009. Ekonomi Pembangunan. Penerbit: STIE YKPN. Yogyakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2004. Penelitian Penyebab Rendahnya Realisasi Investasi di Berbagai Daerah dan Sektor yang Potensial. BKPM. Jakarta. Jakarta. Badan Koordinasi Penanaman Modal. Realisasi Investasi. 2005-2014. Jakarta Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia, Berbagai Tahun. Jakarta _________________. Laporan Perkonomian Indonesia. Berbagai Tahun. Jakarta _________________. Tahun.
PDB Indonesia Menurut Lapangan Usaha. Berbagai
Brata, Aloysius Gunadi. 2007. Komposisi Penerimaan Sektor Publik dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Lembaga Penelitian Universitas Atma Jaya. Yogayakarta. Fischer, Stanley And Richard Startz. Makroekonomi. Edisi Keenam. PEnerbit Erlangga. Jakarta.
xiv
Gujarati. Damodar N. 2007. Dasar- Dasar Ekonometrika (Buku 1, Edisi Ke-5). Jakarta. Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2007. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Peniliti Undip Harjanti. 2005. Teori Akuntasi : Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta. Irwan Novianto. 2013. Pengaruh Investasi dan Jumlah Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Jawa Barat. Jurnal FE. Unsil. Kuncoro, M. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta Margaretha Elly, Silalahi. 2008. Analisis Neraca Perdagangan Indonesia. Mulyadi. 2010. Auditing, Edisi Keenam, Buku 1. Jakarta. Salemba Empat. Payaman, J. Simanjuntak. 2007. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta Rina Marlina. 2014. Pengaruh Investasi terhadap PDB Indonesia pada Periode 2003-2013. Jurnal Ekonomi Vol. 1. UNS. Ritonga. Yoga. 2007. Belajar Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2006. Makro-Ekonomi, Edisi KeEmpatbelas. Jakarta. Erlangga. Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Infomasi SPSS For Windows. PT. Gramedia. Jakarta Sinta Nurianti. 2013. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDB Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1. UPN Veteran Sodik Jamzani dan Didi Nuryadin. 2005. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Economic Journal of Emerging Markets. Vol.10. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabet. Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi: Teori Pengantar (Edisi Ke-3). Jakarta. Raja Grafindo Persada. Suyatno. Thomas. 2009. Analisis Investasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Undang – Undang, 1997. Undang – undang No. 25 Tentang Penanaman Modal. Undang – Undang, 2003. Buku Undang – undang Ketenagakerjaan No 13. Wiranata, S. 2004. Pengembangan Investasi di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, Vol. XII. www.bps.go.id
xv
xvi