1
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR YAMAHA MIO SOUL DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus Pada Konsumen PT. Hasjrat Abadi) OLEH : IKBAL ANGIO NIM. 931 409 005 ABSTRAK Ikbal Angio, Nim 931409005. S1 Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tahun 2013. Pengaruh brand image terhadap Keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul Di kota Gorontalo”. Pembimbing I Bapak . Maha Atma Kadji, M.Si dan Pembimbing II Bapak Idris Yanto Niode,S.Pd.,M.Si Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran jelas tentang pengaruh brandimage terhadap keputusan pembelian motor yamaha mio soul di kota gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yakni menganalisis adanya pengaruh antara variable X1,X2,X3 terhadap variable Y dengan menggunakan regresi linear berganda. Populasi dalam penelitian adalah konsumen yang menggunakan Motor Yamaha Mio Soul di PT. Hasrat Abadi. Berdasarkan data yang di peroleh bahwa populasi penelitian berjumlah 850 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok dan Convinence Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh penelitian dan analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Adapun hasil penelitian menunjukkan analisis regresi linear berganda yaitu, Y = a + β1X1 + β2X2 + β2X3 = -1,596 + 1,042X1 + 0,344X2 + 0,212X3. Dengan keterangan ; konstanta sebesar -1,596 menyatakan bahwa jika tidak ada Corporate Image, User Image, Product Image maka Keputusan Pembelian sebesar -1,596. Untuk peningkatan Corprate Image sebesar satu satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 1,042 satuan. Dan setiap peningkatan User Image sebesar satu satuan akan meningkatkan Keputusan Pembelian sebesar 0,344 satuan. Begitu pula pada setiap peningkatan Product Image sebesar satu satuan yang akan meningkatkan Keputusan Pembelian Sebesar 0,212 satuan. Dari hasil uji t variable corporate image (X1), user image (X2), dan product image (X3) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. Dan dari hasil uji f corporate image (X1), user image (X2), dan product image (X3) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Kata Kunci
: Brand Image Dan Keputusan Pembelian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan sepeda motor di pasar otomotif Indonesia yang sangat ketat, para produsen sepeda motor bersaing mengeluarkan produk-produk andalan
mereka agar dapat menarik perhatian pasar. Berusaha untuk membuka peluang bagi pengusaha otomotif mendapatkan konsumen pengguna motor sebanyak mungkin, mengingat jumlah peningkatan kebutuhan akan sepeda motor di Indonesia tidaklah sedikit. Peningkatan ini
2
menjadikan para produsen motor berlomba-lomba untuk merebut pangsa pasar yang ada, dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menampilan keunggulan produknya dibandingkan dengan produk dari produk lawan-lawannya, dengan menawarkan kelebihan yang dimiliki. Dan juga terus meningkatkan strategi yang akan digunakan dalam persaingan tersebut Salah satu strategi yang tepat untuk meraih keunggulan bersaing dalam mempengaruhi keputusan konsumen adalah dengan membentuk brand image (citra merek) di dalam diri konsumen. Strategi ini mampu menggempur persaingan dalam bidang pemasaran untuk dapat bertahan dan survive dalam memasarkan produknya ke konsumen. Brand image telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaaan bisnis maupun nirlaba, Pemanufakturan maupun penyedia jasa dan organisasi lokal maupun global. Konsumen cenderung menjadikan brand image suatu produk sebagai acuan sebelum melakukan pembelian suatu produk. Maka, perusahaan harus dapat menciptakan merek yang menarik sekaligus menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dengan demikian konsumen memiliki citra yang positif terhadap merek. Disamping itu Teori dari Schiffman dan Kanuk (Tuti,2012) mengatakan Dalam lingkungan persaingan yang ketat sekarang ini, citra merek akan produk merupakan hal yang paling penting, jika produk menjadi lebih kompleks dan pasar lebih ramai, para konsumen lebih mengandalkan citra merek dari produk daripada atribut-atribut yang sebenarnya dalam mengambil keputusan membeli. Yamaha adalah merupakan salah satu perusahaan besar yang menjadi salah satu pemain dalam persaingan pasar otomatif yang ada di indonesia. Banyak perusahaan pesaing lainnya yang siap menciptakan generasi generasi produk
baru untuk konsumennya. Pesaing terdekat dari yamaha adalah Honda yang senantiasa mempertahankan pangsa pasar yang di genggamnya. Untuk itu yamaha mencoba merebut pangsa pasar otomotif dengan mengeluarkan produk motor Matic Mio Soul. Dengan hadirnya terobosan baru dengan melihat situasi dan kebutuhan konsumen di harapkan produk ini mampu menjadi market leader sepeda motor nasional yang mampu menggeser pesaing lainnya. Diharapkan juga brand yang telah dibangun selama ini oleh yamaha mampu mendukung produk Mio soul. 1.2 Identifikasi Masalah Didasarkan pada latar belakang tersebut di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Pemakaian bahan bakar tergolong boros 2. Suku Cadang Yang Mahal 3. Rancangan Bodi motor tidak terlalu sesuai untuk berbagai medan jalan. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah brand image meliputi Citra Pembuat (Corporate Image) berpengaruh terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 2. Apakah brand image meliputi Citra Pemakai (User Image), berpengaruh terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 3. Apakah brand image meliputi Citra Produk (Produk Image) berpengaruh terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 4. Apakah brand image meliputi Citra Pembuat (Corporate Image), Citra Pemakai (User Image), Citra Produk (Produk Image) berpengaruh simultan
3
terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, peneliti dapat menetapkan tujuan dalam penelitian ini yakni: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh brand image meliputi Citra Pembuat (Corporate Image) terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh brand image meliputi Citra Pemakai (User Image), terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh brand image meliputi Citra Produk (Produk Image) terhadap keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi? 4. Untuk menganalisis dan mengetahui secara simultan pengaruh brand image meliputi Citra Pembuat (Corporate Image), Citra Pemakai (User Image), Citra Produk (Produk Image) simultan terhadap keputusan Motor Yamaha Mio Soul pada Pada PT Hasrat Abadi?
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta mengkombinasikannya dengan data pasar seperti lokasi konsumen, jumlah dan keseluruhan konsumen. Pemasaran telah didefinisikan dalam banyak acara dan dikemukakan oleh beberapa ahli pemasaran
Menurut America Marketing Association mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan dan serangkain proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya Sedangkan pengertian menurut Kotler, Amstrong (2003:7) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efektif menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. Menurut kotler(2012:20),tugas pemasaran bukanlah mencari pelanggan yang tepat untuk produk tetapi menemukan produk yang tepat untuk pelanggan. Ada lima konsep yang berkembang yaitu konsep produksi,konsep produk,konsep penjualan,konsep pemasaran dan konsep sosial.(Alma,2007:13) 2.1.2
Pengertian Merek (Brand) Suatu keahlian yang sangat unik dari pelaku usaha yang professional adalah mampu menciptakan,mempertahankan dan memajukan merek. Menurut America Marketing Association (Kotler, 2009:258) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual
4
atau kelompok penjual mendiferensiasikannya.
dan
untuk
2.1.2.1 Manfaat Merek (Brand) Merek melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan dan konsumen, hampir semua produk diberi brand bahkan produk-produk yang sebelumnya tidak memerlukan brand. Brand sangat diperlukan oleh suatu produk, brand mempunyai nilai yang kuat , seperti yang dikemukakan oleh Bilson Simamora (Nurul,2012), yaitu : a) Manfaat brand Bagi konsumen adalah : 1. Brand dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang mutu. 2. Brand membantu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka. b) Manfaat brand Bagi produsen adalah : 1. Brand memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul. 2. Brand memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau cirri khas produk. 3. Brand memungkinkan menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan. 4. Brand membantu penjual melakukan segmentasi pasar. c) Manfaat brand bagi publik : 1. Pemberian brand memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten. 2. Brand meningkatkan efisiensi pembeli karena brand dapat menyediakan informasi tentang produk dan dimana membelinya. 3. Meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari pesaing.
2.1.3
Ekuitas merek Ekuitas merek merupakan suatu nilai tambah yang di berikan pada produk dan jasa, Ekuitas merek bisa di lihat melalui konsumen merasa,berfikir dan melakukan tindakan terkait dengan merek,harga pangsa pasar beserta keuntungan merek bagi perusahaan. Ekuitas merek sebagai sejumlah asset dan liabilities yang berhubungan dengan merek,nama,dan symbol yang menambah atau mengurangi nilai dari produk atau pelayanan bagi perusahaan atau pelanggan perusahaan. Kotler & Keller (2009:334). 2.1.4
Pengertian image (Citra) Konsumen membeli sesuatu tidak hanya sebatas di butuhkan,namun di samping hal ini ada hal lain yang diharapkan.hal itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Citra adalah sebuah penggambaran tentang kesan), kepercayaan dan sikap yang dimiliki di benak konsumen terhadap suatu objek. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. (Kotler ,2000 : 338). Citra adalah Kesan yang di peroleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Alma,2007:375) 2.1.5
Pengertian Brand Image Dalam sebuah Brand Image terkandung beberapa hal yang menjelaskan tentang merek sebagai produk, merek sebagai organisasi merek sebagai simbol. Brand Image bisa juga tercipta dari faktorfaktor lainnya. Brand Image tercipta bisa dengan waktu yang sangat lama bisa juga
5
dengan waktu yang singkat. Hal ini tergantung dengan perusahaan itu sendiri bagaimana cara membangun Brand Image dan memeliharanya. Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.(Dyah,2012). “A brand images is a set of associations, Brand association is anything linked in memory to a brand usually organized in some meaningful ways” sebuah citra merek adalah seperangkat asosiasi, asosiasi Merek adalah segala sesuatu terkait dalam memori untuk merek biasanya diselenggarakan dalam beberapa cara yang berarti. Pengertian ini menunjukan bahwa asosiasi merek adalah sesuatu yang berhubungan dengan merek dalam ingatan konsumen (Aaker, 1991:109) 2.1.5.1 Manfaat Brand Image Pandangan konsumen terhadap suatu brand merupakan hal yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Suatu image dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dijalankan sudah tepat atau belum. Keberadaan merek menjadi salah satu aset berharga yang akan membawa sebuah perusahaan menuju puncak kesuksesannya. Banyak manfaat yang bisa didapatkan para pelaku usaha ketika brand image atau merek yang mereka bangun berhasil menguasai pasar. Beberapa manfaat brand image pada perusahaan: 1. Memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. 2. Kemudahan mendapakan kesetian dari pelanggan.
3. 4. 5.
Terbukanya peluang dengan harga jual yang lebih tinggi. Kesempatan untuk melakukan perbedaan produk. Membedakan karakteristik produk dengan pesaing yang lain.
2.1.5.2 Faktor Pembentuk Brand Image Schiffman dan Kanuk dalam( Ogi,2011) menyebutkan faktor faktor yang membentuk brand image sebagai berikut: 1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. 2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. 3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. 4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani. 5. Resiko, berkaitan dengan besarkecilnya akibat atau untung-rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. 6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau banyaksedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang. 7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu. 2.1.5.3 Komponen Citra Merek Menurut Biel dalam jurnal penelitian Setyaningsih & Didit Darmawan (2004 : 41-49) variabel Brand Image adalah : 1. Citra Pembuat (Corporate Image), citra yang ada dalam perusahaan itu sendiri.
6
Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun imagenya dengan tujuan tidak lain agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Citra Pemakai (User Image), dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut. 3. Citra Produk (Produk Image), citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif maupun negatif yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Perilaku Konsumen Menganalisa perilaku konsumen berarti memahami sebagian kebiasaan dari kehidupan manusia. Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Produsen menyadari bahwa perilaku konsumen memiliki kepentingan tersendiri bagi mereka, karena jika perusahaan dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen maka mereka akan loyal terhadap produk yang perusahaan tawarkan. Pemahaman atas perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan bukan hanya harus dapat memenuhi dan memuaskan keinginan ekonomi saja, melainkan juga kebutuhan sosial dan motivasi lain yang diharapkan konsumen. Perilaku konsumen terpusat pada ciri individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti waktu, uang, dan usaha guna memperoleh barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti psikologi, sosiologi, sosial, antropologi, dan juga ilmu ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku kosumen merupakan gabungan dari semua bidang ilmu. Perilaku konsumen merupakan halhal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Sedangkan menurut Kotler (2009:166), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan dan keinginan mereka. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler(2012:166-172) faktor – faktor yang mempengaruhi Perilaku konsumen dipengaruhi faktor budaya, Sosial, Dan Pribadi. 1. Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen dalam pembelian.Peran budaya contohnya Seorang anak yang tumbuh di Negara lain mungkin mempunyai pandangan yang berbeda tentang diri sendiri,hubungan dengan orang lain dan ritual. Sub budaya Meliputi kebangsaan, agama, Kelompok ras,dan wilayah geografis. 2. Faktor Sosial seperti Kelompok referensi,keluarga,serta peran social dan status mempengaruhi perilaku pembelian, Kelompok referensi mempengaruhi anggotanya dengan cara memperkenalkan gaya hidup baru kepada seseorang dengan menciptakan tekanan kenyamanan yang mempengaruhi pilihan produk dan merek.
7
3. Faktor pribadi meliputi usia dan tahapan siklus hidup,pekerjaan,keadaaan ekonomi,gaya hidup serta keprribadian dan konsep diri sendiri. 2.1.7 Pengertian Keputusan Pembelian Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh mengenai pembelian konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Konsumen tidak langsung memutuskan membeli suatu produk, akan tetapi konsumen memiliki banyak pertimbanganpertimbangan yang pada akhirnya akan memutuskan membeli atau tidak produk tersebut. Keputusan pembelian itu sendiri menurut Kotler (2009 : 188) adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Sturtman dalam (Nurul,2012) pengertian keputusan pembelian adalah banyaknya jumlah omzet yang diterima akibat penawaran dan penjualan secara kontinyu dan menguntungkan, sehingga terjadi peningkatan nilai ekonomis dari suatu kegiatan jasa. 2.2
Penelitian terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, semua menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara brand image terhadap keputusan pembelian dalam menggunakan produk, namun yang membedakan penelitian ini dengan yang sebelumnya terletak pada perbedaaan produk dan indikator variabel brand image (X). 2.3
Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir penelitian merupakan jaringan hubungan antar variabel dibangun
dari pemikiran logis dan hasil tinjauan literatur untuk memberi jawaban atas masalah penelitian secara teoritis Supramono dan Haryanto (2005:42). Sebelum melakukan pembelian suatu barang, konsumen pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan produk, begitu pula dalam hal pemilihan kendaraan sepeda motor. Ada berbagai macam pilihan Sepeda motor yang ditawarkan, salah satunya adalah Rokok motor Matic. Konsumen dapat memberikan penilaian terhadap suatu produk seperti pada motor scuter matic Yamaha, motor ini dicitrakan oleh konsumen sebagai motor yang diproduksi untuk orang yang ingin tampil gaya, gaul, percaya diri dan mewah. Yamaha juga sangat memperhatikan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen diantaranya merek, dan kualitas, sehingga tidak akan mengecewakan konsumennya. Merek yang mudah dikenal, kualitas dalam kecepatan dan berbagai desain dengan berbagai pilihan. Dari pandangan konsumen diatas, maka peneliti mengungkapkan bahwa sampai saat ini konsumen mengasumsikan Mio Soul adalah sebuah motor yang mempunyai merek kuat yang mengangkat citra mereka sehingga lebih cenderung mereka mengambl keputusan pembelian terhadap Mio Soul. Artinya, menurut konsumen variabel dari brand image (Corporate image, User image, dan Product image) tersebut dianggap penting ketika akan menggunakan motor Matic Mio Soul karena di persepsikan mampu memberikan efek kualitas dan image yang baik. 2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian Sugiyono (2004). Berdasarkan Latar Belakang danm Kajian Teori, hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Diduga corporate image berpengaruh positif secara parsial terhadap
8
keputusan pembelian pada Motor Yamaha Mio Soul b. Diduga user image berpengaruh positif secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Motor Yamaha Mio Soul. c. Diduga product image berpengaruh positif secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Motor Yamaha Mio Soul. d. Diduga corporate image, user image dan product image berpengaruh positif secara simultan terhadap keputusan pembelian pada Motor Yamaha Mio Soul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah brand image terkait dengan keputusan pembelian Motor Yamaha Mio Soul. Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan Januari-Juni 2013. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan prosedurprosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian untuk mencapai kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau saling mempengaruhi antara variabel bebas dan variabel terikat. 3.3 Defenisi Operasional Variabel a. Variabel independen merupakan variabel yang terdiri dari Corporate Image, User Image dan Product Image. b. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Sehingga dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel devenden adalah keputusan pembelian.
3.4 Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang Menggunakan Motor Yamaha Mio Soul di PT. Hasrat Abadi. Berdasarkan rumus dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 89 orang. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006:231). 3.5 Teknik Pengumpulan Data pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Observasi dan Kuesioner. 3.6 Pengujian Instrumen a) Pengujian Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001). b) Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2001). 3.7 Analisis Regresi Linear Berganda Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Dimana Y adalah varabel terikat (Dependent variable) dan X adalah variabel bebas (Independent variable). 3.8 Pengujian Hipotesis a. Pengujian t-test Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen
9
secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002:154). b. Pengujian F Pengujian F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen (sulaiman, 2002:154). 3.9 Pengujian Asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. b. Pengujian Multikolinearitas Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. c. Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. d. Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sejak didirikan pada tahun 1995 PT. Hasjrat Abadi Gorontalo dengan status perusahaan sebagai main dealer untuk penjualan kendaraan bermotor roda dua merek YAMAHA dengan wilayah pemasaran meliputi hampir seluruh wilayah Ujung Pandang, Manado, Bitung, Kotamobagu, Kendari, Ambon, Palu, Jayapura (Papua) termasuk Gorontalo, dan beberapa kantor perwakilan antara lain; Luwuk, Toli-toli, Sorong, Biak, Merauke, Dilli, Atambua, Manokwari, Ternate, Marisa, dan Limboto., mampu bersaing dengan dealer-delaer yang menjadi distributor kendaraan bermotor roda dua lainnya. 4.2 Gambaran Umum Responden a. Responden Menurut Jenis Kelamin Dari tabel menunjukkan responden yang diteliti dalam melakukan keputusan pembelian, terlihat bahwa yang terbanyak adalah laki-laki sebesar 74 orang atau 75,51%, dan perempuan 24 orag atau 24,49%. Dari perbedaan ini menunjukkan bahwa laki-laki merupakan konsumen yang lebih loyal dan paling banyak melakukan keputusan pembelian. b. Responden Menurut Umur Pada tabel dapat dilihat berdasarkan umur responden pada penelitian ini yang melakukan keputusan pembelian adalah yang terbanyak diantara umur 21-30 tahun yaitu 42 orang atau sekitar 47,19% dan yang paling sedikit yang umurnya lebih dari 50 tahun hanya 6 orang atau sekitar 6,74%. Dari perbedaan ini menunjukkan kelompok umur 21-30 tahun merupakan konsumen yang lebih loyal dalam melakukan keputusan pembelian.
10
c. Responden Menurut Pekerjaan Dari table menunjukkan pekerjaan responden pada penelitian ini yang melakukan keputusan pembelian adalah yang terbanyak jenis pekerjaan palajar/mahasiswa sebanyak 57 orang atau sekitar 64,05% dan jenis pekerjaan paling sedikit adalah wiraswasta hanya 7 orang atau 7,86%. 4.3 Deskripsi Variabel a. Deskripsi Variabel Corporate Image (Citra Perusahaan) Dari Tabel Menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator Corporate Image, tanggapan setuju berjumlah 171 atau ratarata 57 % dan tanggapan sangat setuju berjumlah 42 atau rata-rata 14 %. b. Deskripsi Variabel User Image (Citra Pemakai) Dari Tabel Menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator User Image, tanggapan setuju berjumlah 229 atau ratarata 57,25 % dan tanggapan sangat setuju berjumlah 99 atau rata-rata 24,75 %. c. Deskripsi Variabel Product Image (Citra Produk) Dari Tabel Menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator User Image, tanggapan setuju berjumlah 197 atau ratarata 49,25 % dan tanggapan sangat setuju berjumlah 53 atau rata-rata 13,25 %. d. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Dari Tabel Menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator Keputusan Pembelian, tanggapan setuju berjumlah 274 atau rata-rata 54,8 % dan tanggapan
sangat setuju berjumlah 76 atau rata-rata 15,2 %. 4.4 Analisis Data 4.4.1 Pengujian Instrument a) Pengujian Validitas Sebelum penyebaran kuesioner ditindak lanjuti sampai ke 89 responden, maka pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 20 butir pertanyaan terhadap 20 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 3.6 metode penelitian dimana hasil menunjukan rhitung lebih besar dari rtabel artinya semua indikator pada variabel bebas dan terikat adalah valid. Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 89 responden dan diuji dalam model regresi linear berganda. b) Pengujian Reliabilitas Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 20 butir pertanyaan terhadap 20 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 3.7 metode penelitian dimana hasil menunjukan semua variabel Independen dan dependen mempunyai koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 89 responden dan diuji dalam model regresi linear berganda. 4.5
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Corporate Image, User Image dan Product Image secara parsial maupun secara simultan terhadap keputusan pembelian.
11
Hasil Analisa Regresi Linear Berganda Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
-1,596
2,295
Corporate Image
1,042
,115
User Image
,344
,110
Product Image
,212
,067
Standardized Coefficients
dependen (Keputusan Pembelian). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai Ftabel dan Fhitung. Berikut ini perhitungan statistik anova uji F dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Beta
,646 ,224 ,224
Tabel.4.10 Hasil Pengujian F
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model
Dari Tabel 4.10 Diatas menunjukan hasil persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + β1X1 + β2X2 + β2X3 = 1,596 + 1,042X1 + 0,344X2 + 0,212X3 4.6 Pengujian Hipotesis a. Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” variabel independen (Corporate Image, User Image Dan Product image) terhadap variabel dependen (Keputusan Pembelian). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9 Hasil Pengujian t-test Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
-1,596
2,295
Corporate Image
1,042
,115
User Image
,344
Product Image
,212
a
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-,696
,489
,646
9,078
,000
,110
,224
3,139
,002
,067
,224
3,151
,002
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
b. Pengujian F Pengujian F digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama “Simultan” pengaruh variabel independen (Corporate Image, User Image, dan Product Image) terhadap variabel
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
299,657
3
99,886
43,682
,000a
Residual
194,365
85
2,287
Total
494,022
88
a. Predictors: (Constant), Product Image, Corporate Image, User Image b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Hasil pengujian F untuk variabel bebas diperoleh nilai Fhitung = 43,682 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat Ftabel sebesar 3,10 dari df dan dilihat di buku statistik. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu Fhitung > Ftabel atau Pvalue < α yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji F secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara positif dan dapat diterima, arah anova uji F positif artinya variabel bebas memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan Pembelian. Dapat disimpulkan secara bersama-sama bahwa indikator Corporate Image, User Image, dan Product Image yang semakin baik akan menimbulkan keputusan Pembelian Yamaha Mio Soul Di Kota Gorontalo. Uji Anova atau F test, didapat Fhitung sebesar 43,682 dengan tingkat probalitas 0,000 (signifikan). Karena probalitas jauh lebih kecil daripada 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Corporate Image, User Image, dan Product Image secara bersama-
12
sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 4.7 Pengujian Asumsi Klasik a) Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linear dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. b) Pengujian Multikolinieritas Suatu variabel menunjukan gejala multikolineritas bisa dilihat dari Collinearity Statistics pada nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Jika nilai Tolerance diatas dari 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas pada variabel independen (Ghozali, 2001). Hasil Menunjukan variabel independen yang digunakan sebagai prediktor model regresi nilai VIF yang cukup kecil dimana semuanya berada di bawah dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1, hal ini berarti bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian tidak ada gejala mulitikoliniearitas. c) Pengujian Heteroskedastisitas Pada pengujian heteroskedastisitas Menunjukan hasil pengujian heteroskedastisitas tidak terdapat pola yang jelas dari titik–titik dan menyebar diatas dan dibawah 0 sumbu Y, hal ini menunjukan model regresi tidak memiliki gejala heteroskedastisitas artinya tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.
d) Pengujian Koefesien Korelasi dan Determinasi Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi Model Summaryb Model R 1
,779a
R Square ,607
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,593
1,51217
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah dalam Satistik SPSS 18, 2013
Dari tabel Menunjukan Hasil Regresi linier Berganda Model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,779 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R square atau koefisien determinasi R2 menunjukan besarnya kontribusi 0,607 atau 60,7% dari Corporate Image, User Image, dan Product Image Terhadap Keputusan Pembelian. sementara sisanya 0,393 atau 39,3,1% berupa kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti bauran promosi, bauran produk, serta Point Of Purchase (POP). 4.4 Pembahasan Penelitian Hasil temuan dari penelitian ini mengenai deskripsi variabel Corporate Image, User Image, Product Image, dan Keputusan Pembelian dimana konsumen menilai bahwa semua indikator setuju dan sangat setuju. Hasil pengujian instrumen validitas dan reliabilitas tentang ketiga variabel berada diatas rtabel yaitu 0,3 artinya sah atau valid dan untuk pengujian relibilitas berada di atas 0,60 artinya reliabel, kesimpulannya dari kuesioner tersebut bisa mengungkapkan hasil instrumen yang baik, dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh tiga variabel independen yaitu Corporate Image, User Image, dan Product Image yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul.
13
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Corporate image, User Image, dan Product Image terhadap Keputusan Pembelian Motor Yanaha Mio Soul Di Kota Gorontalo dan untuk mengetahui besaran dari ketiga variabel independen dalam mempengaruhi dependent tersebut. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis secara parsial Corporate Image (citra perusahaan) terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, dimana Corporate Image berpengaruh positif secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul Di Kota Gorontalo 2. Berdasarkan hasil analisis secara parsial User Image berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul Di Kota Gorontalo. 3. Berdasarkan hasil analisis secara parsial Product Image berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul Di Kota Gorontalo. 4. Berdasarkan hasil analisis secara simultan antara Corporate Image, User Image, dan Product Image berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Soul Di kota Gorontalo.
1.
5.1
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut :
2.
Mengingat variabel diluar penelitian ini cukup kecil maka penelitian selajutnya disarankan meneliti variabel yang ada diluar penelitian akan tetapi memiliki proporsi yang cukup besar peranannya seperti asosiasi merk. Perusahaan hendaknya dapat mempertahankan dan menjaga citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk yang telah dikenal oleh konsumen/ pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity, Capitalizing On The Value Of A Brand, United States Of America. Library Of Congress Cataloging In Publication Data. Alma,
Buhari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Anonym, 2012, Top Brand Award, http://www.topbrandaward.com/topbrandsurvey/survey-result/topbrand-result-2013/# diakses pada tanggal 15 Februari 2013 pukul 22.15 Budi, Triton P. 2006. SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametik. Yogyakarta: Andi Offest Bilson Simammora. 2001. Remarketing For Business Recovery. Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Darmawan. 2004. Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektifitas Iklan, Jurnal Media Mahardika Vol 2 No.3 Hal 41-49.
14
Eriyanto. 2007. Tehnik Sampling Analisis Opini Publik. LKIS . Yogyakarta Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, iman (2001). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indriantoro, N., Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi I. Yogyakarta: BPFE. Keller, Kevin L. 2003. Strategic Brand Manajemen, Building Measuring and Managing Brand Equity, Upper Saddle River New jersey. By Pearson Education Inc. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta : Indeks. Mustikarillah, Rizki. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Toyota Rush pada PT. Hadji Kalla. Makassar : Fakultas Ekonomi. Ogi Sulistian. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok Gudang Garam Filter. Kuningan: Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan. Sutisna
dan Pawitra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya.
Sulaiman, Wahid. 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi Offest.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Supramono dan Haryanto J.O. 2005. Desain Proposal Penelitian, Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andy Offset. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Umar,
Husein. 2003. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.