PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI SILABI : PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI I.
KONSEP DASAR : DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI
II.
EVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
III.
ASET UTAMA TEKNOLOGI INFORMASI
IV.
KARAKTERISRIK SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG TI
V.
FUNGSI UTAMA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
VI.
INVESTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
VII. VIII. IX. X.
SIKLUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TEKNIK MENDEFINISIKAN KEBUTUHAN USER TI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI STUDI KASUS : PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara / PT.Dirgantara Indonesia)
REFERENSI : Indrajit, RE. 2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. PT.Elex Media Komptindo, Jakarta. Kumorotomo, Wahyudi dan Subando Agus Margono. 2001. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-organisasi Publik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. McLeod Jr.,Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jilid I, PT.Prenhallindo, Jakarta McLeod Jr.,Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jilid II, PT.Prenhallindo, Jakarta Priyatno, Makhdum dan Anwar Sanusi. 2001 Teknologi Informasi Dalam Pemerintahan. Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta. Sawyer, Stacey C. and Brian K. Williams. 2003. Using Information Technology : A Practical Introduction to Computers & Communications. McGraw-Hill. Tharom, Tabratas., dkk. 2002. Mengenal Teknologi Informasi. PT.Elex Media Komptindo, Jakarta. Thompson, Ronald L. and W.Cats-Baril. 2003 Information Technology and Management. McGraw-Hill.
1
SISTEM INFORMASI
TEKNOLOGI INFORMASI
• Permintaan (demand) dari masyarakat industri. • Berupa kebutuhan sarana data processing dan komunikasi.
• Penawaran (supply) dari dunia industri. • Berupa penciptaan produk-produk teknologi h/w dan s/w.
Sumber : Indrajit, 2000
SISTEM INFORMASI • • • •
TEKNOLOGI INFORMASI
Management Information System Decision Support System Executive Information System dll
• • • • •
Internet, Intranet, Ekstranet EDI (Electronic Data Interchange) Electronic Commerce ISDN, VSAT dll
KOMPUTER • Hardware (h/w) : PC, Notebook, Printer, Modem, dll • Software (s/w) : Operating System, Database, Application Software, dll Sumber : Indrajit, 2000
Menurut R.E.Indrajit (2000), dalam bukunya: Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi :
2
SISTEM Kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. INFORMASI Hasil dari pengolahan data (data processing) yang memiliki nilai (value) yang lebih dibandingkan dengan data mentah. SISTEM INFORMASI Suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. TEKNOLOGI INFORMASI Suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batasbatas ruang dan waktu. Definisi lain dari Teknologi Informasi (TI), seperti disebutkan Priyatno(2001)dalam Informasi dalam Pemerintahan :
bukunya
:
Teknologi
• TI sebagai perangkat lunak maupun keras yang digunakan dalam sistem informasi (Alter, 1999). • TI merupakan bagian teknis dari sistem informasi yang terdiri dari h/w, s/w, database, dll. Sehingga TI merupakan salah satu subsistem dari sistem informasi (Turban, 1996). • TI tidak hanya sebagai teknologi untuk memproses dan menyimpan informasi yang berbasis pada komputer, namun juga menggunakan teknologi komunikasi lainnya dalam rangka menyampaikan informasi atau pesan (Martin, 1999). II. EVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI No.
1.
Periodisasi Era Komputerisasi
• Periode : tahun 1960-an • Teknologi : minicomputer dan mainframe • Fungsi : untuk pengolahan data (data processing) 3
2.
Era Teknologi Informasi
3.
Era Sistem Informasi
4.
Era Globalisasi Informasi
• Tujuan : efisiensi (waktu dan biaya) dibandingkan sistem manual. • Ciri : penekanan pada unsur teknologi (komputer) • Periode : tahun 1970-an • Teknologi : PC (Personal Computer) • Fungsi : data processing, database, spreadsheet. • Tujuan : meningkatkan efisiensi & proses kerja lebih efektif • Ciri : perkembangan teknologi hardware (h/w) & software (s/w) • Periode : Tahun 1980-an • Teknologi : PC & Portable-Computer • Fungsi : penciptaan dan penguasaan informasi • Tujuan : peningkatan kualitas pelayanan untuk keunggulan kompetitif • Ciri : penggunaan / penerapan sistem informasi berbasis komputer • Periode : Awal tahun 1990-an • Teknologi : computer networking system • Fungsi & Tujuan : adaptasi & memenangkan persaingan • Ciri : penerapan teknologi LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet, Extranet
Sumber : Indrajit, 2000
III. TIGA ASET (UTAMA) TEKNOLOGI INFORMASI (The Three Information Technology Assets )
1. SUMBER DAYA MANUSIA • Para staf penanggungjawab perencanaan & pengembangan teknologi informasi, seperti : Divisi Teknologi Informasi, Departemen Sistem Informasi, atau bag.lain yang sejenis. 4
• Dimensi utama yang harus diperhatikan dengan aset SDM : keahlian teknis, pengetahuan bisnis, dan orientasi pada pemecahan masalah. • Upaya untuk peningkatan SDM, melalui : pelatihan (training), pengalaman dalam bekerja (on the job experience), pelatihan manajerial dan kepemimpinan (managerial & leadership). 2.TEKNOLOGI • Seluruh infrastruktur teknologi informasi, seperti h/w& s/w • Dua karakteristik utama yang harus didefinisikan sehubungan dengan aset teknologi : arsitektur teknologi informasi dan kerangka (platform) standar. • Arsitektur teknologi informasi secara konsep & teknis (harus) terdefinisi dgn jelas utk menjamin pengembangan dalam skala jangka pendek, menengah & panjang. • Diperlukan standarisasi dari h/w dan s/w yang dipergunakan organisasi untuk menjamin kompatibilitas. 3.RELASI • Hubungan teknologi informasi sebagai suatu entitas dengan manajemen pengambil keputusan. • Berhasil tidaknya penerapan teknologi informasi di suatu organisasi bergantung kepada : • Pertama : manajemen puncak yang menjadi sponsor proyek-proyek teknologi informasi, seperti para anggota direksi atau direktur . • Kedua : manajemen puncak yang harus dapat memutuskan skala prioritas pengembangan dan implementasi TI. 5
IV.KARAKTERISTIK SDM DI BIDANG TI Q : Seperti apakah SDM yang diperlukan di bidang Teknologi Informasi ?
KOMPETENSI (COMPETENCY) • Kemampuan berpikir secara terstruktur • Kemampuan melakukan proses induksi dan deduksi • Kemampuan memecahkan persoalan-persoalan logika 6
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) • Pengetahuan tentang cara kerja komputer • Pengetahuan tentang sistem operasi • Pengetahuan tentang komponen-komponen data warehouse • Pengetahuan tentang pengambilan keputusan & decison support system, ...dll
KEAHLIAN (SKILL) Sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman, misalnya trend teknologi saat ini : • object oriented programming (Visual Basic, Visual C++, Delphi, ....) • database management system ( Oracle, MySQL, Interbase, ............) • operating system (Windows : 9x, NT, ....; Linux : Suse, RedHat, FreeBSD, .....) • Internet, Intranet, Extranet.....dll
V.FUNGSI UTAMA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
COST CENTER Keberadaan TI berfungsi untuk menekan biaya overhead sebesarbesarnya, sehingga berdampak pada penurunan total biaya yang harus dikeluarkan, atau secara tidak langsung meningkatkan profit perusahaan. ( profit = revenue - cost ).
7
PROFIT CENTER Keberadaan TI berfungsi sebagai entitas yang dapat menyumbangkan keuntungan finansial terhadap perusahaan, dalam artian TI memiliki potensi tertentu untuk menghasilkan pendapatan pada tingkat tertentu.
INVESTMENT CENTER Keberadaan divisi TI diposisikan sebagai lembaga litbang (penelitian dan pengembangan), yang menghasilkan produk-produk baru yang memiliki keunggulan kompetitif di masa akan datang.
SERVICE CENTER Keberadaan divisi TI diposisikan sebagai suatu pusat pelayanan. Pada industri jasa, filosofinya bertujuan mencapai kepuasan pelanggan. Q : Apakah sebuah divisi TI harus memilih salah satunya ?
VI.INVESTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Adalah hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukan investasi untuk membangun infrastruktur TI merupakan hal yang tepat atau tidak. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya dilakukan, di sisi lain harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk merancang dan mengimplementasikannya. Namun 8
jika tidak dilakukan, akan sulit untuk bersaing di alam kompetisi global. MANFAAT PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Remenyi et.al.,1995)
BERWUJUD (TANGIBLE) Manfaat yang secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas terhadap organisasi / perusahaan, seperti : penghematan biaya dan peningkatan pendapatan. Misalnya : • Dengan dimplementasikannya aplikasi datawarehousing, perusahaan tidak perlu merekrut pegawai-pegawai yang khusus menangani rekapitulasi keuangan. ( ada penghematan biaya ) • Dengan instalasi jaringan ATM (Automated Teller Machine), di samping memperluas jangkauan bisnis kepada nasabah, bank juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh nonnasabah. ( memperoleh pendapatan ) TAK BERWUJUD (INTANGIBLE) Manfaat positif yang diperoleh perusahaan dengan pemanfaatan TI, namun tidak memiliki korelasi secara langsung dengan profitabilitas organisasi / perusahaan. Prestige, sebagai organisasi / perusahaan yang terus melakukan inovasi dan selalu mengikuti perkembangan teknologi. VII.SIKLUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI BUSINESS REQUIREMENTS ANALYSIS Proses perencanaan dan pengembangan suatu sistem dimulai dengan menganalisis kebutuhan bisnis atau manajemen organisasi / perusahaan, dengan tujuan :
9
• untuk mengetahui posisi atau peranan TI yang sesuai dengan organisasi / perusahaan yang bersangkutan. • untuk mendefinisikan secara rinci jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh pihak menajemen baik secara taktis maupun strategis. I/T STRATEGIC PLANNING Perencanan strategis di bidang pengembangan teknologi informasi mempunyai output berupa blue print rencana pengembangan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Juga disusun teknik-teknik terkait yang mendukung terselenggaranya implementasi proyekproyek TI, seperti : • format struktur organisasi yang diperlukan; • skala prioritas; • standar manajemen proyek; • proses dan prosedur tender, … dll Untuk mengelola sekian proyek TI di dalam organisasi / perusahaan, diperlukan suatu manajemen khusus untuk memantau pelaksanaanya, dengan alasan : • untuk menjamin keberhasilan program-program yang ditargetkan sesuai dengan kebutuhan; • untuk menjamin pendayagunaan pemakaian berbagai resources (informasi, kesempatan, uang, waktu, dll) yang mahal dan terbatas; • untuk menjaga integritas seluruh proyek yang dikerjakan, agar tidak terjadi konflik kepentingan. I/T PROJECT MANAGEMENT Proses berikutnya dalam siklus pengembangan TI adalah manajemen proyek dengan filosofi : disiplin dan konsisten untuk menjamin keberhasilan proyek TI tersebut. Secara garis besar di Indonesia ada tiga jenis proyek TI yang mendominasi : • Pertama : proyek yang berkaitan dengan konstruksi fisik infrastruktur TI, mulai dari : instalasi kabel, pengadaan komputer, sampai pada pembangunan jaringan LAN / WAN.
10
• Kedua : proyek yang berkaitan dengan implementasi paket perangkat lunak (application s/w), mulai dari modul-modul retail seri Microsoft sampai dengan sistem informasi corporate. • Ketiga : proyek pengembangan perangkat lunak aplikasi oleh SDM internal organisasi / perusahaan dengan menggunakan bahasa pemrograman (language programming), seperti : Visual Basic yang dikombinasi dengan sistem basis data semacam : MS-Access, SQL Server, Oracle, dll. MAINTENANCE, SUPPORT, & SERVICES Manajemen pemeliharaan sistem tidak hanya berkaitan dengan bagaimana secara fisik memelihara infrastruktur dan memberikan pelayanan kepada user yang memuaskan, tetapi juga hal-hal seperti : • pemberian pelatihan kepada pegawai / user baru; • apa saja langkah yang harus diambil jika sistem harus dimodifikasi; • bagaimana proses atau prosedur yang harus dilalui jika ada permintaan akan informasi yang baru. RISK MANAGEMENT Untuk organisasi / perusahaan yang menggantungkan aktivitasnya pada kehandalan TI perlu mengadalan analisis terhadap resiko-resiko yang mungkin timbul, seperti: • gangguan keamanan data atau sistem; • kerusakan infrastruktur; • bencana alam,....dll. I/T AUDIT AND REVIEW Secara periodik dan kontinyu, organisasi / perusahaan perlu menilai dan menganalisis tingkat efektivitas dari TI yang dimiliki dalam upayanya menjawab kebutuhan terkini (mutakhir). VIII.TEKNIK MENDEFINISIKAN KEBUTUHAN USERS (User Requirements Defining Technique) - (Leung,1996)
11
UNDERSTANDING THE BUSINESS Tim pengembangan proyek teknologi informai harus mengetahui seluk-beluk (termasuk latar belakang, visi dan misi) organisasi yang akan mengimplementasikan aplikasi tertentu. FIND OUT WHAT THE USER WANT • Dapat dilakukan melalui : • Metode wawancara (interview); merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan user. • Metode lainnya dengan pendekatan diskusi dalam format workshop, yang akan lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan wawancara secara individual. BEWARE OF WHAT USERS TELL YOU Berhati-hati dalam menyeleksi informasi yang diberikan oleh pengguna, karena tidak semuanya sejalan dengan misi dan strategi organisasi / perusahaan. Tidak semua pegawai mengerti dan tahu manfaat secara mikro dan makro dari sistem yang akan dikembangkan. Ada kalanya mereka mencoba mengasumsikan dan meramalkan apa yang akan terjadi atau akan menimpa diri mereka jika sistem tersebut diimplementasikan. SELECT APPROPRIATE INTERVIEW SCHEDULE Sangat penting untuk memilih waktu yang tepat melakukan wawancara atau lokakarya (workshop) dengan para pegawai. Wawancara atau lokakarya harus dijadwalkan dengan baik dan jadi salah satu hal yang harus diprioritaskan. DON’T BRING I/T INTO THE CONVERSATION Dalam kebanyakan proyek TI, sebagian besar calon user adalah mereka yang awam dengan TI, sehingga penggunaan istilah-istilah teknis sedapat mungkin harus dihindari. Pergunakan bahasa yang
12
mudah, lugas, yang akrab didengar para pengguna sesuai dengan tugas dan kewenangan mereka dalam organisasi. DON’T FORGET THE OPERATIONAL SITE Jangan melupakan faktor-faktor operasional yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai, seperti: • Proses apa saja yang mungkin terkena dampak dari penerapan sistem baru. • Kualitas kompetensi dan keahlian seperti apa dari para calon pengguna sistem. • Apakah standar pengkodean yang diperlukan sudah ada ? GET READY TO DOCUMENT EVERYTHING Mendokumentasikan hasil wawancara atau lokakarya dengan baik. Lampirkan berbagai dokumen pendukung yang dianggap perlu dan relevan untuk dijadikan bahan analisis dalam laporan akhir definisi kebutuhan user.
13
IX.KEBIJAKAN PEMERINTAH BERKAITAN DENGAN TI KEPRES RI NO.50 Tahun 2000 Tentang : Tim Koordinasi Telematika Indonesia • Dasar pertimbangan : bahwa dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi dan pemanfaatan telematika (telekomunikasi, media dan informatika) guna menunjang peningkatan daya saing bangsa, maka diperlukan adanya koordinasi dan sinergi dalam pembangunan sarana, aplikasi dan sumber daya telematika Indonesia. • Tugas Tim yang dipimpin Wapres ini adalah menyelenggarakan koordinasi yang sebaik-baiknya dengan semua instansi terkait dan masyarakat yang mendukung atau memanfaatkan Telematika, baik di pusat maupun di daerah. INPRES RI NO.6 Tahun 2001 Tentang : Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA
• Telematika untuk Mempersatukan Bangsa dan Memberdayakan Rakyat • Telematika dalam Masyarakat dan untuk Masyarakat • Infrastruktur Informasi Nasional • Sektor Swasta dan Iklim Usaha • Peningkatan Kapasitas dan Teknologi • Government On-Line • Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI)
14
Berikut ini : LAMPIRAN INPRES RI NO.6 Tahun 2001, Tanggal 24 April 2001
KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA • Telematika untuk Mempersatukan Bangsa dan Memberdayakan Rakyat Indonesia harus mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika untuk keperluan : Meniadakan hambatan pertukaran informasi antara masyarakat dan antar wilayah negara, karena hanya dengan demikian berbagai bentuk kesenjangan yang mengancam kesatuan bangsa dapat teratasi secara bertahap;
Memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi dan pelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayah negara; • Telematika dalam Masyarakat dan untuk Masyarakat Teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya, serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Namun pada kenyataannya, dalam kondisi pasar yang sangat efisienpun banyak kelompok sosial dan wilayah di Indonesia yang tidak terjangkau oleh jaringan informasi komersial. Tanpa berbagai bentuk intervensi, ancaman digital divide antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan serta antara "yang mempunyai" dan " yang tidak mempunyai" akses ke jaringan informasi, akan semakin nyata.
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam pengurangi digital divide. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan Wartel dan Warnet, yang dikaitkan dengan upaya memperluas jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentar-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan e-commerce bagi usaha kecil usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi Masyarakat (BIM) sesuai dengan konsep Community Tele Center (CTC) yang dinilai masyarakat dunia sebagai salah satu cara yang patut dikembangkan untuk mengatasi digital divide.
15
• Infrastruktur Informasi Nasional Untuk dapat memanfaatkan teknologi telematika yang berkembang dengan cepat, Indonesia harus mengatasi tantangan moderenisasi dan perluasan infrastruktur informasi nasional. Dunia usaha merupakan pendorong perkembangan infrastruktur informasi nasional yang sangat penting, baik untuk menggalang investasi untuk membangun infrastruktur tersebut maupun untuk mengembangkan berbagai inovasi yang diperlukan kinerja jaringan informasi. Indonesia juga harus memanfaatkan peningkatan skala ekonomi dan kemampuan teknologi yang terbentuk, untuk menstimulasi pertumbuhan industri jasa dan industri yang menghasilkan produk telematika. Pemerintah juga akan secara proaktif berperan sebagai katalis untuk memfasilitasi interaksi dan komunikasi antar pihak-pihak yang berkepentingan, serta mengembangkan kolaborasi dengan pihak-pihak luar negeri untuk berbagai hal yang menyangkut pengembangan infrastruktur informasi nasional, termasuk menyusun legislasi dan peraturan yang dapat memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investasi serta kegiatan bisnis di bidang telematika.
• Sektor Swasta dan Iklim Usaha Sektor swasta memainkan peran yang penting dalam mentransformasikan teknologi telematika yang sangat potensial itu menjadi barang dan jasa yang diperlukan. Pemerintah bertekad dengan berbagai cara menciptakan serta terus menerus memelihara dan meningkatkan lingkungan usaha yang kondusif dan kompetitif, agar sektor swasta dapat berkembang untuk mendorong penyebaran teknologi telematika di dalam negeri secara meluas sampai ke semua kabupaten, kecamatan, dan desa, serta mempenetrasi pasar luar negeri. • Peningkatan Kapasitas dan Teknologi Pemerintah melalui kebijakan iptek harus dapat memotivasi sektor swasta meningkatkan kegiatan penelitian pengembangannya, serta memfasilitasi keterkaitannya dengan kapasitas iptek yang ada di perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Kebijakan tersebut juga akan diarahkan untuk mendorong tumbuhnya industri-industri pemula teknologi di bidang telematika.
• Government On-Line Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good 16
governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna antara lain memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan kebocoran anggaran. Untuk keperluan itu pemerintah akan meningkatkan kesadaran dan kesiapan penggunaan kemajuan teknologi telematika untuk mengimplementasikan government on-line secara efektif, serta mengintensifkan pendidikan dan pelatihan teknologi telematika untuk meningkatkan keahlian pegawai negeri di semua tingkatan.
• Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) TKTI akan mengkoordinasikan interaksi antar instansi pemerintah terkait, baik di pusat maupun daerah, agar pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing dapat saling tunjang menunjang secara terpadu. TKTI juga akan mendorong keikutsertaan sektor swasta secara pro-aktif. TKTI akan mengakses kemungkinan untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional dan regional, untuk memperoleh masukan-masukan strategis di bidang kebijakan dan peraturan perundang-undangan, mengembangkan sejumlah proyek percontohan untuk menstimulasi perkembangan telematika di Indonesia, serta mendapatkan dukungan teknis, pembiayaan, dan dukungan lainnya secara terpadu. ( naskah ini disadur hanya pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting )
X.STUDI KASUS:PENGEMBANGAN TI DI IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara / PT.Dirgantara Indonesia)
***** TERIMA KASIH *****
17