BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya persaingan baik dari kompetitor maupun new entry, menuntut perusahaan untuk terus berkembang pula agar dapat bertahan dan terus bersaing. Untuk dapat bertahan dan terus bersaing, terlebih lagi untuk melakukan ekspansi, perusahaan membutuhkan modal yang lebih besar, sehingga sumber modal internal ataupun pinjaman dari bank tidak lagi cukup. Perusahaan juga perlu meningkatkan nilai dan membuat nama perusahaan lebih dikenal masyarakat luas. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang memutuskan untuk menjual kepemilikan sahamnya kepada para investor di pasar modal atau dikenal dengan istilah go public. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia per 9 November 2012, jumlah emiten di BEI adalah sebanyak 442 emiten, dengan jumlah saham 457 saham. Perbedaan antara jumlah emiten dengan jumlah saham ini terjadi karena adanya perusahaan yang memperdagangkan lebih dari satu jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen. Investor yang melakukan investasi di pasar modal terdiri dari investor domestik dan investor asing. Investor asing mendominasi kepemilikan saham di pasar modal,
1
sedangkan investor domestik lebih aktif melakukan transaksi perdagangan saham dan mendominasi dengan persentase sebesar 60% per 5 September 2012. Perusahaan go public wajib mempublikasikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai gambaran kinerja perusahaan kepada calon investor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008), sehingga ketepatwaktuan (timeliness) merupakan salah satu unsur wajib dalam laporan keuangan perusahaan terbuka. Berdasarkan hasil penelitian Sutikno dan Sabeni (2000) dalam Wirakusuma (2008), diperoleh temuan yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah menyajikan informasi akuntansi yang dapat diandalkan namun tidak relevan dan terbandingkan sebagai landasan pembuatan keputusan karena keterlambatan waktu penyampaiannya. Laporan keuangan auditan merupakan media yang dipakai manajemen dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya (Purbowati, 2008). Laporan keuangan auditan berisi banyak informasi penting, misalnya laba perusahaan, yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh banyak pihak berkepentingan. Pentingnya laporan keuangan auditan menuntut auditor untuk semakin profesional dan kompeten dalam melakukan tugasnya. Salah satu kriteria profesionalisme 2
auditor adalah ketepatanwaktuan (timeliness) dalam penyelesaian dan penyampaian laporan auditnya (Kartika, 2009). Ketepatwaktuan (timeliness) penyajian laporan keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham, yaitu sebagai fungsi evaluasi dan pricing, mengurangi tingkat insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar saham (Owusu dan Ansah, 2000 dalam Aryati dan Theresia, 2005). Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan karena terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian intern yang kurang baik (Petronila, 2007). Dinyatakan dalam Rachmawati (2008), bahwa tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatwaktuan auditor dalam menyelesaikan laporan keuangan auditan akan mempengaruhi ketepatwaktuan publikasi kepada masyarakat dan Bapepam LK. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor independen, yang menujukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor, disebut dengan istilah audit delay. Dalam penelitian Iskandar dan Trisnawati (2010) serta Lianto dan Kusuma (2010), audit delay dinyatakan dengan istilah audit report lag. Audit merupakan suatu proses yang sistematik yang terdiri atas langkah-langkah yang berurutan (Agoes, 2012). Dalam mengumpulkan 3
dan mengevaluasi bukti-bukti audit, auditor harus sesuai dengan SPAP yang telah ditetapkan oleh IAI (Iskandar dan Trismawati, 2010). Pelaksanaan audit yang bertahap, termasuk evaluasi internal accounting control dan tes terhadap substansi transaksi-transaksi dan saldo dapat berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi berdampak pula pada peningkatan kualitas auditnya. Keterlambatan
publikasi
laporan
keuangan
auditan
dapat
menyebabkan reaksi negatif dari pasar, karena seringkali dianggap sebagai pertanda buruk bagi kondisi perusahaan. Untuk mengantisipasi hal ini, Bapepam menetapkan peraturan terkait ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan melalui peraturan No. Kep-36/PM/2003, Peraturan X. K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, yaitu bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Audit delay dan timeliness dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi perusahaan. Faktor internal yang dapat mempengaruhi audit delay dan timeliness adalah profitabilitas, rasio utang dan jenis perusahaan, sedangkan faktor eksternalnya adalah ukuran dan reputasi KAP.
4
Profitabilitas merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi audit delay dan timeliness. Perusahaan yang labanya kurang baik cenderung melaporkan tidak tepat waktu karena perusahaan ingin menunda terpublikasinya bad news. Hal ini diperkuat dengan penemuan Kaplan (1991) dalam Purbowati (2008) bahwa perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian akan memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan (Rachmawati, 2008). Hasil penelitian Rochimawati (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hal sebaliknya dinyatakan dalam penelitian Aryati dan Theresia (2005) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak signifikan mempengaruhi audit delay dan timeliness. Dalam penelitian yang dilakukan Suharli dan Harahap (2008) diperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Rasio utang diperkirakan mempengaruhi audit delay dan timeliness. Rasio utang terhadap total aset dapat dijadikan indikator kondisi kesehatan suatu perusahaan (Shulthoni, 2012). Menurut Purbowati (2008), tingginya rasio utang akan meningkatkan kemungkinan bangkrutnya sebuah perusahaan dan akan membuat auditor berpikir bahwa laporan tersebut kurang dapat diandalkan daripada perusahaan yang memiliki rasio utang normal. Kesulitan keuangan tersebut merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata masyarakat (Utami, 2006). Dinyatakan dalam Prabandari 5
dan Rustiana (2007), bahwa biasanya perusahaan akan mengurangi risiko dengan memundurkan publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu dalam pekerjaan auditnya. Auditor akan mengaudit laporan keuangan perusahaan dengan lebih seksama dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama sehingga akan membuat audit delay menjadi panjang. Pengauditan terhadap utang lebih memakan waktu dan lebih rumit daripada pengauditan ekuitas (Carslaw dan Kaplan, 1991 dalam Purbowati, 2008). Faktor internal lain yang dapat mempengaruhi audit delay dan timeliness adalah jenis perusahaan. Industri dapat diklasifikasikan menjadi industri finansial dan industri non-finansial (Iskandar dan Trisnawati (2010). Perusahaan finansial diduga mengumumkan laporan keuangannya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan non-finansial karena sifat asetnya. Kebanyakan aset yang dimiliki perusahaan finansial berbentuk moneter sehingga lebih mudah diukur dibandingkan aset yang berbentuk fisik seperti persediaan, aset tetap dan aset tidak berwujud. Proporsi yang sedikit dari inventory menyebabkan auditor dapat mengurangi atau menghilangkan bagian proses audit tersulit dimana material errors sering terjadi (Iskandar dan Trisnawati, 2010). Dinyatakan oleh Courtis (1976) dan Ashton & Elliot (1987) dalam Subekti (2005) bahwa jenis perusahaan finansial mengalami audit delay yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dalam jenis industri lain. Hasil penelitian Shulthoni (2012) berhasil menemukan bahwa jenis industri mempengaruhi audit delay. Hasil tersebut sejalan dengan yang ditemukan oleh Subekti (2005) dan Utami (2006) dalam 6
penelitiannnya. Sementara penelitian Lianto dan Kusuma (2010) menemukan bahwa jenis industri tidak berpengaruh terhadap audit delay. Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi panjang atau pendeknya audit delay dan juga mempengaruhi ketepatwaktuan (timeliness). Faktor eksternal yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP yang memiliki reputasi, seperti The Big Four
diperkirakan
memerlukan
waktu
yang
lebih
singkat
dalam
menyelesaikan audit. Waktu audit yang lebih cepat merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasinya tersebut. Menurut Giling (1997) dalam Aryati dan Theresia (2005), KAP The Big Four membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan audit karena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit lebih efisien dan memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Alasan lain adalah karena KAP The Big Four didukung kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang lebih baik (Subekti, 2005). Namun, semua KAP, baik The Big Four maupun non Big Four sama-sama dituntut untuk mengikuti standar pekerjaan lapangan yang sama. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit. Semakin sesuai dengan standar maka membutuhkan waktu yang lebih lama, semakin tidak sesuai standar maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan (Subekti, 2005). Utami (2006) dalam penelitiannya menyatakan bahwa reputasi auditor terbukti berpengaruh terhadap audit delay. Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Iskandar dan Trisnawati (2010). Namun Aryati dan 7
Theresia (2005) memperoleh hasil yang berbeda yaitu bahwa ukuran KAP tidak signifikan mempengaruhi audit delay dan timeliness. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi audit delay dan timeliness secara signifikan. Faktor- faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, rasio utang, jenis perusahaan dan ukuran & reputasi KAP. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aryati dan Theresia (2005) serta Purbowati (2008). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Tahun penelitian Penelitian Aryati dan Theresia dilakukan dari tahun 2002-2004, sedangkan penelitian ini dari tahun 2010-2011. 2. Variabel independen. Dari keempat variabel independen dalam penelitian Aryati dan Theresia (2005), hanya diambil dua variabel independen untuk diuji kembali, yaitu profitabilitas dan ukuran & reputasi KAP. Variabel independen yang tidak diuji kembali adalah ukuran perusahaan dan keberadaan internal auditor. Dalam penelitian ini, dilakukan penambahan dua variabel independen yaitu jenis perusahaan dan rasio utang, yang diambil dari penelitian Purbowati (2008).
8
3. Uji Hipotesis Dalam penelitian Aryati dan Theresia (2005), variabel dependen timeliness diuji dengan menggunakan regresi linier berganda, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan logistic regression. 4. Objek penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Aryati dan Theresia hanya mengambil perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini, objek penelitian diperluas menjadi perusahaan finansial dan non-finansial. Berdasarkan uraian diatas, maka dinyatakan judul penelitian ini adalah “Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Audit
Delay
dan
Timeliness: Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011”.
B. Batasan Masalah Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang diduga mempengaruhi audit delay dan timeliness. Faktor internalnya adalah profitabilitas, rasio utang, dan jenis perusahaan, sedangkan faktor eksternalnya adalah ukuran & reputasi KAP. Obyek penelitian ini adalah perusahaan finansial dan perusahaan non-finansial (perusahaan manufaktur) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan tahun 2009-2011 secara berturut-turut.
9
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay? 2. Apakah rasio utang yang diproksikan dengan Total Debt to Assets memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay? 3. Apakah jenis perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay? 4. Apakah ukuran & reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay? 5. Apakah profitabilitas, rasio utang, jenis perusahaan, dan ukuran & reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay? 6. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Retun On Assets (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness? 7. Apakan rasio utang yang diproksikan dengan Total Debt to Assets memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness? 8. Apakah jenis perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness? 9. Apakah ukuran & reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness? 10. Apakah profitabilitas, rasio utang, jenis perusahaan, dan ukuran & reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness? 10
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh profabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) terhadap audit delay. 2. Menganalisis pengaruh rasio utang yang diproksikan dengan Total Debt to Assets terhadap audit delay. 3. Menganalisis pengaruh jenis perusahaan terhadap audit delay. 4. Menganalisis pengaruh ukuran & reputasi KAP terhadap audit delay. 5. Menganalisis pengaruh profitabilitas, rasio utang, jenis perusahaan, dan ukuran & reputasi KAP terhadap audit delay. 6. Menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) terhadap timeliness. 7. Menganalisis pengaruh rasio utang yang diproksikan dengan Total Debt to Assets terhadap timeliness. 8. Menganalisis pengaruh jenis perusahaan terhadap timeliness. 9. Menganalisis pengaruh ukuran & reputasi KAP terhadap timeliness. 10. Menganalisis pengaruh profitabilitas, rasio utang, jenis perusahaan, dan ukuran & reputasi KAP terhadap timeliness.
11
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.
Bagi regulator Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi berkaitan dengan pembuatan kebijakan maupun revisi kebijakan terkait waktu publikasi laporan keuangan perusahaan go public.
2.
Bagi investor dan pihak-pihak berkepentingan di pasar modal Diharapkan dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi audit delay dan timeliness sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dengan memperhatikan signal-signal dari perusahaan lewat lamanya waktu audit dan ketepatwaktuan/keterlambatan publikasi laporan keuangan perusahaan.
3.
Bagi Perusahaan Terbuka Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan, baik finansial maupun manufaktur, dapat mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang secara signifikan mempengaruhi lamanya waktu audit dan menyebabkan keterlambatan publikasi, sehingga perusahaan dapat mengusahakan laporan keuangan tersedia saat dibutuhkan oleh pengguna, karena dapat mempengaruhi nilai informasi laporan keuangan, keputusan investasi dan harga saham perusahaan.
12
4.
Bagi Kantor Akuntan Publik Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan jasanya, terkait pelaksanaan audit perusahaan klien.
5.
Bagi auditor Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai masukan mengenai pentingnya ketepatwaktuan penyelesaian audit dan publikasi laporan auditan, yang memiliki pengaruh besar bagi kinerja perusahaan di pasar modal dan terhadap pihak-pihak
berkepentingan dalam mengambil
keputusan. Diharapkan pula auditor dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan audit dengan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dan timeliness secara signifikan.
6.
Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bukti empiris berupa deskripsi tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi audit delay dan timeliness di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
13
F. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan yang diambil dari berbagai literatur, terkait dengan audit, laporan audit, laporan keuangan, audit delay, timeliness, dan faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dan timeliness, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, keberadaan internal auditor, jenis perusahaan dan ukuran & reputasi KAP, serta perumusan hipotesis yang akan diuji.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang objek penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, serta analisis dan pembahasan hipotesis.
14
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan, keterbatasan, dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan.
15