“Pemuda sebagai Aktor Koperasi dalam Menghadapi MEA”
GAMBARAN UMUM Youth Summit on Cooperatives Entrepreneurship and Economic Democracy merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk mengumpulkan para pegiat muda koperasi, dalam hal ini yaitu para anggota koperasi mahasiswa yang berada di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk membahas dan berdiskusi mengenai permasalahan dan isu-isu terkait perkoperasian. Pada acara ini akan dibahas tiga fokus bahasan terkait perkoperasian Indonesia yaitu : 1. Pemuda dan Ekonomi Kerakyatan 2. Wirakoperasi berbasis Kearifan Lokal 3. Koperasi dan Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi MEA Rangkaian acara terdiri dari seminar dan diskusi dengan diawali penyeleksian abstraksi karya tulis.
WAKTU DAN TEMPAT Tempat
: Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada
Waktu
: Sabtu, 24 Oktober 2015
TEMA Pemuda sebagai Aktor Koperasi dalam Menghadapi MEA Sub-tema : 1. Pemuda dan Ekonomi Kerakyatan 2. Wirakoperasi berbasis Kearifan Lokal 3. Koperasi dan Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi regional ASEAN dalam bentuk sistem ekonomi yang mereduksi bahkan menghilangkan hambatanhambatan perdagangan lintas negara ASEAN. Pembentukan MEA diawali dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan salah satu tujuannya yaitu untuk menciptakan stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN. Lalu pada KTT selanjutnya di tahun 2003, para petinggi ASEAN mendeklarasikan pelaksanaan MEA pada tahun 2015. Seperti yang banyak diketahui, dampak terjadinya MEA nantinya ialah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.
Pembentukan MEA ini kemudian banyak memunculkan sikap skeptis mengenai kesiapan Indonesia dalam menghadapinya, dengan melihat berbagai hambatan yang ada seperti mutu tenaga kerja yang masih rendah dimana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2014, tercatat sebanyak 76,4 juta dari total 118 juta pekerja Indonesia masih berpendidikan SMP atau dibawahnya. Kualitas infrastruktur yang masih kurang, sektor industri yang rapuh serta produkproduk lokal yang kadangkala tidak sepadan kualitasnya dengan produk dari luar negeri menyebabkan Indonesia seringkali tidak mampu bersaing dengan produk-produk impor. Namun disisi lain, Indonesia saat ini juga tengah mendapati apa yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ialah suatu keadaan dimana usia produktif khususnya angakatan kerja (15-64 tahun) pada suatu negara menempati jumlah terbanyak dalam struktur kependudukan sehingga menciptakan peluang ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Periode ini diperkirakan akan berlangsung selama dua dekade mendatang. Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa dari sekitar 251 juta jiwa penduduk Indonesia saat ini, penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi sekitar 44,98% dari total keseluruhan jumlah penduduk Indonesia saat ini. Proporsi penduduk usia produktif ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 2025, dengan bonus demografi tersebut, jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk di Indonesia. Dari 2/3 jumlah penduduk usia produktif tersebut, didalamnya tentu terdapat peran pemuda. Situasi ini tentu dapat mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih maju dalam berbagai aspek. Selain dalam hal jumlah tenaga produktif, Indonesia tentunya terletak pada kekayaan lokal yang dimilikinya. Dalam hal kekayaan alam, Indonesia memang tak diragukan, dengan statusnya sebagai negara maritim terbesar di dunia, cadangan gas alam, tambang batu bara, hutan tropis terbesar di dunia, kesuburan tanah dan lain sebagainya menjadikan Indonesia sebenarnya memiliki modal yang cukup besar dalam menghadapi MEA. Disamping itu, hal yang jarang disentuh dalam pembahasan publik ialah mengenai potensi Indonesia dalam hal kearifan lokal. Dengan keberadaannya sebagai negara dengan beragam budaya, dengan sejumlah 1.128 suku bangsa (data BPS 2007) yang ada, menjadikan Indonesia memiliki modal tersendiri dalam menghadapi persaingan ekonomi di MEA. Diungkapkan oleh Indonesian Archipelago Culture Initiatives (IACI), Indonesia saat ini tercatat memiliki 800 bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia serta produk-produk budaya lainnya seperti motif batik, tarian, cerita rakyat, arsitektur, dan lagu daerah berjumlah sekitar 30 ribu. Kekayaan ini tentulah menjadi poin khusus bagi Indonesia dimana apabila potensi ini dimanfaatkan dengan optimal tentunya akan memberikan nilai tambah Indonesia dalam persaingan ekonomi pada MEA nantinya. Dengan kekayaan yang ada, serta bonus demografi yang tengah dihadapi, Indonesia setidaknya memiliki dua potensi yang cukup besar untuk membekali diri dalam menghadapi MEA. Tetapi kemudian, kekuatan dan permasalahan ekonomi Indonesia juga tetap harus diperhitungkan. Salah satu hal yang paling mendasar ialah mengenai permodalan. Rendahnya kemampuan modal yang dihadapi para pelaku ekonomi Indonesia mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam
bersaing dengan mereka yang memiliki modal besar. Hal ini juga lah yang sbenarnya menjadi perhatian para founding father bangsa ini (Mohammad Hatta utamanya) dalam merumuskan sistem ekonomi yang cocok bagi Indonesia. Dengan berbasis pada pasal 33 UUD 1945, para pendiri bangsa ini telah merumuskan Pilar Sistem Ekonomi Indonesia yang meliputi: 1. 2. 3.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sejalan dengan apa yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945, sesungguhnya ekonomi dengan berbasis rakyat banyak (ekonomi rakyat) merupakan model perekonomian yang dicitacitakan bagi Indonesia. Koperasi sesungguhnya merupakan perwujudan dari apa yang didefinisikan sebagai ekonomi kerakyatan. Dengan berasaskan kekeluargaan serta diorientasikan untuk kesejahteraan bersama (bukan untuk segelintir orang atau kelompok), koperasi sejatinya diharapkan dapat menjadi badan usaha utama penggerak ekonomi Indonesia. Koperasi dengan asas kekeluargaannya, dianggap sebagai media yang tepat dalam memajukan Indonesia, dimana rendahnya permodalan menjadi permasalahan tersendiri. Namun berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM, terhitung per 30 Desember 2014, jumlah koperasi tak aktif di Indonesia mencapai 29,72% atau sejumlah 62.239 dari total keseluruhan 209.488 unit koperasi di seluruh Indonesia. Disebutkan bahwa ketidakaktifan sejumlah koperasi tersebut disebabkan karena kurangnya SDM dari pengurus, rendahnya permodalan, serta komitmen dari para anggota yang kurang dalam menjalankan koperasi. Selain itu, pandangan masyarakat bahwa koperasi adalah terbelakang juga menjadi faktor tersendiri yang mempengaruhi mundurnya peran dan kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia. Masyarakat saat ini seolah memandang sebelah mata akan kedudukan koperasi, pandangan bahwa koperasi selalu identik hanya dengan usaha simpan pinjam, ataupun badan usaha dalam pemenuhan kebutuhan tertentu dalam skala kecil memunculkan sikap skeptis masyarakat akan kedudukan koperasi. Kemunduran-kemunduran koperasi juga banyak dijumpai dalam hal pelaksaan usaha yang tidak berdasarkan prinsip-prinsip yang seharusnya.
Ir. Ibnoe Soedjono dalam makalah yang berjudul ‘Jatidiri Koperasi dalam Praktek’ menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi krisis jatidiri koperasi di Indonesia ialah: 1. Krisis Ideologi Motif pelayanan telah berubah menjadi motif-motif mengejar keuntungan dengan meninggalkan prinsip-prinsip koperasi. 2. Krisis Kepemimpinan
Gerakan koperasi cenderung merupakan gerakan ekonomi dan sosial yang lemah dan golongan miskin sehingga tidak cukup menghasilkan pimpinan yang memenuhi syarat yang diperlukan dalam suatu gerakan koperasi. 3. Krisis Kepercayaan Budaya Indonesia selalu mementingkan adanya panutan dan teladan. Dalam hal ini, pengurus selalu diharapkan dan dituntut untuk menjadi panutan. Penyelewengan yang dilakukan pengurus membuat mereka kehilangan kepercayaaan dari anggotanya, sehinggga anggota tidak lagi percaya terhadap koperasi secara keseluruhan. Koperasi, sebagai badan usaha yang dianggap paling cocok bagi Indonesia kiranya perlu ditegaskan lagi jatidiri, kedudukan dan perannya dalam perekonomian Indonesia. Terutama dalam menghadapi MEA, dengan segala keragu-raguan yang ada akan kemampuan Indonesia dalam menghadapinya, koperasi sesungguhnya dapat menjadi jawaban atas keresahan tersebut, dengan potensi kekayaan lokal juga bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini, sesungguhnya koperasi, dengan karakteristiknya yang mampu merangkul masyarakat bawah kiranya dapat menjadi jembatan keduanya dalam membekali Indonesia menghadapi MEA.
TUJUAN KEGIATAN 1. Melakukan pembahasan secara mendalam mengenai kedudukan koperasi dan potensi serta permasalahannya dalam perekonomian Indonesia utamanya dalam menghadapi MEA. 2. Membangun semangat para pegiat koperasi muda untuk semakin berperan aktif dalam dunia perkoperasian. 3. Menjalin jejaring dan solidaritas antar koperasi mahasiswa di regional Yogyakarta dan Jawa Tengah.
KETENTUAN PESERTA DAN PENDAFTARAN 1. Peserta merupakan mahasiswa S1 atau D3 dari universitas atau sekolah tinggi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah (dibuktikan dengan scan KTM) 2. Peserta merupakan anggota koperasi mahasiswa yang ada di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah baik sebagai anggota biasa maupun anggota luar biasa (dibuktikan dengan scan kartu anggota koperasi) 3. Mengirim abstraksi dengan mengusung satu dari tiga tema yang telah ditentukan dan sesuai ketentuan penulisan abstraksi yang telah ditentukan panitia 4. Mengisi formulir yang dapat diunduh di www.kopma.ugm.ac.id dan mengisi data diri di . http://goo.gl/forms/hZfjBihhiX
5. Formulir yang telah diisi dan abstraksi beserta scan KTM dan kartu anggota koperasi dikirim melalui email
[email protected] (batas pengiriman 31 September 2015) 6. Peserta yang telah mengirimkan formulir dan abstraksi diharap untuk mengirim sms untuk mengkonfirmasi dengan format Nama lengkap_Nama instansi_Judul paper melalui nomor 085713099038
SEMINAR KOPERASI 1. Pemuda dan Ekonomi Kerakyatan Pembicara : Dr. Revrisond Baswir, MBA -Pakar Ekonomi Kerakyatan -Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada -Direktur eksekutif Mubyarto Institute (Yayasan Mubyarto) -Ketua Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada
2. Wirakoperasi Berbasis Kearifan Lokal Pembicara : HM Romi Oktabirawa -Ketua Gerakan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)
3. Koperasi dan Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi MEA Pembicara : Suroto Ph -Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi (LePPeK) Indonesia -Ketua Umum Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Indonesia 4. Moderator : Nur Agis Aulia -Pegiat koperasi muda -Ketua Pemuda Membangun Desa wilayah Banten
SELEKSI ABSTRAKSI DAN KARYA TULIS Seleksi ini merupakan kompetisi dan prasyarat bagi seluruh peserta yang akan mengikuti rangkaian acara Youth Summit on Cooperatives Entrepreneurship and Economic Democracy. Peserta mengumpulkan abstraksi karya tulis mengenai tema yang telah ditentukan, bagi 10 abstraksi terbaik nantinya wajib mengirimkan naskah penuh yang kemudian didiskusikan dalam sesi diskusi paralel. Ketentuan Umum 1. Abstrak harus orisinil, bukan terjemahan atau mengambil ide dari karya orang lain. Jika ditemukan plagiarism dalam bentuk apa pun pada abstrak, maka peserta gugur. 2. Setiap orang hanya diperbolehkan mengirim 1 karya terbaik. 3. Setiap orang harus mengangkat satu dari tiga topik yang telah ditentukan. 4. Belum pernah dimuat di media massa (cetak atau elektronik), belum pernah diikutkan pada kegiatan lain, dan sedang tidak diikutkan pada kegiatan lain pada rentang waktu diadakannya seleksi acara ini. 5. Naskah yang masuk menjadi hak panitia, tetapi penulis tetap berhak atas hak cipta naskah tersebut. Panitia berhak untuk mempublikasikan naskah dengan tetap mencantumkan identitas penulis. 6. Sepuluh abstrak terbaik harus mengirimkan full paper pada waktu yang telah ditentukan. 7. Peserta yang dinyatakan lolos menjadi peserta acara serta bagi sepuluh peserta dengan abstrak terbaik diwajibkan membayar biaya registrasi senilai Rp 75.000 melalui rekening Bank Mandiri 137-00-1069116 atas nama Arief Eko Wiranto (batas pembayaran tanggal 14 Oktober 2015) 8. Peserta yang telah membayar biaya registrasi diharap mengirimkan scan bukti transfer melalui email
[email protected]
Catatan : Panitia tidak menyediakan akomodasi berupa penginapan maupun penjemputan ataupun lainya bagi peserta, namun panitia menyediakan Liaison Officer (LO) bagi peserta guna menjadi informan terkait informasi penginapan, maupun informasiinformasi lain terkait kebutuhan selama di Yogyakarta serta informasi-informasi lainya terkait acara ini. Ketentuan Khusus A. Ketentuan Abstraksi 1. Format abstrak harus mengikuti aturan berikut : a. ukuran A4; b. margin kiri 4cm, kanan 3cm, atas 3 cm, bawah 4 cm; c. font Times New Roman ukuran 12, justify, spasi 1; d. judul ditulis dengan format rata tengah/center, bold, 14 pt, dan huruf kapital; e. tidak lebih dari 300 kata; f. menyertakan kata kunci 3-5 kata; g. menuliskan nama penulis pada lembar abstrak; h. format file berupa PDF; i. template abstrak terlampir (Lampiran 1). 2. Konten harus sesuai dengan tema dan setiap abstrak membahas satu sub tema, yaitu pemuda dan koperasi kerakyatan, wirakoperasi berbasis kearifan lokal,koperasi dan ekonomi Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). 3. Mengirimkan
abstrak
dalam
bentuk
softcopy
ke
e-mail
[email protected] 4. Abstrak dikirim paling lambat tanggal 30 September 2015 pukul 23.59 WIB. 5. Peserta yang lolos seleksi abstrak akan diumumkan melalui web kopma.ugm.ac.id , serta akan dihubungi panitia secara langsung melalui email dan sms pada tanggal 7 Oktober 2015.
B. Ketentuan Paper 1. Format paper harus mengikuti aturan berikut : a. ukuran A4; b. margin kiri 4cm, kanan 3cm, atas 3 cm, bawah 4 cm; c. font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5; d. format 1 kolom e. Struktur penulisan adalah sebagai berikut : 1. Halaman judul 2. Abstrak 3. Daftar Isi 4. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran (opsional) 5. Pendahuluan 6. Tinjauan Pustaka 7. Metode Penulisan 8. Isi dan Pembahasan 9. Kesimpulan dan Saran 10. Daftar Pustaka: semua bahan rujukan yang digunakan oleh peserta harus ditulis dengan mengacu kepada APA (American Psychological Association). Contoh penulisan referensi terlampir (Lampiran 3). Peserta dapat menggunakan fitur pada Microsoft Word. 11. Lampiran (opsional); f. halaman judul berisi: 1. judul paper 2. nama anggota 3. nama perguruan tinggi 4. kota dan tahun dibuatnya paper; g. judul ditulis dengan huruf kapital, format rata tengah/center, bold, dan font 16 pt; h. template halaman judul terlampir (Lampiran 1); i. main body paper (Pendahuluan sampai Kesimpulan dan saran) terdiri dari maksimal 20 halaman; j. format file harus berupa PDF.
2. Paper harus sesuai dengan sub tema yang dipilih dalam pembuatan abstrak. 3. Naskah
harus
dikirim
dalam
bentuk
softcopy
ke
e-mail
[email protected] dengan nama file dan subjek e-mail “ Paper_Nama Penulis_Nama instansi_No.HP”. 4. Naskah diterima panitia paling lambat tanggal 14 Oktober pukul 23.59 WIB.
ALUR PENDAFTARAN (1)
(2)
(3)
Bagi Peserta dengan Abstraksi Terbaik, Mengirimkan Full Paper dan membayar biaya registrasi
Mengirim Formulir yang Telah Diisi beserta Abstraksi
Unduh Formulir dan Mengisi Form Data Diri
(4)
Youth Summit on Cooperatives Entrepreneurship and Economic Democracy
TIMELINE (1) Pendaftaran dan pengiriman abstrak (10 Agustus – 30 September 2015)
(2) Pengumuman peserta dan abstrak terpilih (7 Oktober 2015)
(3) Pengiriman full paper dan pembayaran biaya registrasi (7 Oktober 2015 – 14 oktober 2015)
(4) Youth Summit on Cooperatives Entrepreneurship and Economic Democracy (24 Oktober 2015)
Lampiran 1. Template Halaman Judul JUDUL DITULIS SINGKAT, JELAS, INFORMATIF, DAN TIDAK MELEBIHI 15 KATA
Logo Perguruan Tinggi
Disusun Oleh:
NAMA PERGURUAN TINGGI KOTA TAHUN
Lampiran 2. Template Abstrak JUDUL DITULIS SINGKAT, JELAS, INFORMATIF, DAN TIDAK MELEBIHI 15 KATA
Penulis
ABSTRAK Abstrak merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam satu alinea dan tidak melebihi dari 300 kata. Abstrak textabstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak textabstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak textabstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak textabstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak textabstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text- abstrak text.
Keywords: katakunci1, katakunci2, katakunci3, katakunci4, katakunci5
Lampiran 3. Contoh Penulisan Daftar Pustaka 1. Buku a. Satu penulis Chaniago 1998 : 14. Koperasi di Indonesia, Lembaga penerbit, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia b. Dua sampai enam penulis Kansil, C.S.T dan Kansil, Christine S.T. 2002. Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: SinarGrafika. c. Lebih dari enam penulis Johnson, L., Lewis, K., Peters, M., Harris, Y., Moreton, G., Morgan, B., et. al. (2005). How far is far?. London: McMillan. 2. Artikel Jurnal a. Satu penulis Mira. (2007). Efisiensi Ekonomi dan Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Usaha Penangkapan Lemuru di Muncar Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12(2), 34-38. b. Dua sampai enam penulis Ilham, N., Siregar, H., & Priyarsono, D. S. (2006). Efektivitas Kebijakan Harga Pangan Terhadap Ketahan Pangan. Jurnal Agro Ekonomi, 24(2), 62-66. c. Lebih dari enam penulis Subagyono, K., Sugiharto, B., Purwani, E.T., Susilokarti, D., Las, I., Unadi, A., et. Al. (2010) Technology needs assessment (TNA) for climate change mitigation in agriculture sector: criteria, prioritizing and barriers. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 11(1), 6672. 3. Prosiding Seminar/Konferensi Meilano, I., Abidin, H.Z., & Natawidjaya, D.H. (2009). Using 1-Hz GPS data to measure deformation caused by Bengkulu earthquake. Proceeding of International Symposium
on Earthquake and Precursor; 153-158, Bukit Tinggi: Research aand Development Center, BMKG. 4. Skripsi, Tesis, Disertasi Riyadi, M., (1996). Pemodelan gaya berat tiga dimensi untuk melokalisir jebakan timah di daerah Pemali-Bangka. Tesis, Fakultas MIPA: Universitas Indonesia. 5. Artikel Online Herman, W.A. (1989). Teaching Writing with Peer Response Group: Encouraging Revision ERIC Digest. Diakses February 10, 2001, dari http://www.ed.gov/database/ERIC_Digest/ ed307616.html.
SEKRETARIAT PANITIA : Sekretariat : Koperasi “Kopma UGM” Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur H-7 & H-8, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Telepon : (0274) 565774, 519943 Fax : (0274) 566171 E-mail :
[email protected] Web : kopma.ugm.ac.id Narahubung : +6285713099038 (Novi Isnaeni) +6289163529952 (S. Ema Atiqah) +6289699308667 (Fransiska Murni)