Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Pemanfaatan Teknologi Integrasi WiMAX dan Wi-Fi dalam Meningkatkan Coverage Area Ida Nurhaida Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail :
[email protected] Abstrak -- Membangun sebuah infrastruktur kabel baru di tengah-tengah kota metropolitan yang padat bukanlah pekerjaan mudah. Prosesnya pasti akan banyak berbenturan dengan masalah dan keterbatasan, seperti misalnya perizinan, keterbatasan tempat, lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan, dan banyak lagi. Untuk itu, rasanya perlu sekali adanya sebuah sistem atau teknologi yang dapat mempersingkat dan mengurangi proses dan benturan tersebut. Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan jaringan komunikasi wireless melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: email, internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya. Implementasi Wi-Fi dengan WiMAX dengan jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih aman karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih handal, dan kaya akan layanan baru. Kata Kunci: Wi-Fi, WiMAX, Wireless, Quality of Service
Teknologi
I. PENDAHULUAN Apabila dibandingkan dengan banyaknya akses high speed internet melalui kabel, misalnya Digital Subscriber Line (DSL), dan koneksi tetap broadband yang lain dalam ruang lingkup wireless hotspots, WiFi mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama untuk produktitifitas dan kenyamanan. Saat ini Wi-Fi mengakomodasi koneksi high-speed Wireless Local Area Network (WLAN) menyebar ke jutaan kantor, rumah, tempat-tempat umum misalnya hotel, café, dan bandara. Di seluruh dunia, lebih dari 223 juta rumah memiliki koneksi Wi-Fi, dan lebih dari 127 juta hotspots [1]. Integrasi dengan notebook memiliki kecepatan yang diadopsi dari Wi-Fi pada titik yang mendekati feature default dari notebook. Lebih dari 97% laptop yang dikemas dengan Wi-Fi yang terintegrasi, dan semakin banyak handhelds dan Consumer Electronics (CE) yang dilengkapi dengan kemampuan Wi-Fi. WiMAX mengambil alih akses internet level berikutnya, lambat laun dapat mencapai tingkat yang sama dengan Wi-Fi. WiMAX hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang.
Teknologi yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) ini mampu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline [2]. WiMAX dapat menyediakan akses internet untuk jarak yang cukup jauh dari hotspot terdekat dan cakupan area yang luas dari Wide Area Network (WAN) dengan multi mega bit per second mobile broadband akses Internet. Meskipun koneksi internet Wide Area yang ditawarkan oleh mobile servis data selular adalah sebesar 2.5 dan 3G, service ini tidak mampu menyediakan kecepatan untuk broadband seperti yang dapat dilakukan oleh WiMAX. Beberapa tahun terakhir, WiMAX berhasil mengukuhkan relevansinya sebagai alternatif DSL dengan menawarkan service broadband yang lebih cepat dan kompetitif serta biaya yang lebih efektif. Kini Mobile WiMAX sesuai standar IEEE 802.16e-2005 menambahkan koneksi mobile broadband [4]. Mobile WiMAX, dengan basis teknologi Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) memiliki kemampuan yang mendukung penggunaan device fixed dan portable. Dengan scalable OFDMA, operator tidak perlu lagi memilih antara service fixed atau mobile. WiMAX and secara bersama-sama merupakan partner ideal bagi service provider untuk menawarkan kenyamanan dan kehandalan mobile broadband Internet services yang dapat digunakan di banyak tempat. Keduanya mendukung standar IEEE wireless yang dibangun dari aplikasi berbasis Internet Protocol (IP). Dengan mengkombinasikan akses WiFi dan WiMAX, service provider dapat menyediakan koneksi internet high speed dengan jangkauan wilayah yang lebih luas sesuai dengan keinginan pelanggan. Jurnal ini akan menggali lebih dalam mengenai integrasi antara IEEE 802.11a/g/n Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan IEEE 802.16e-2005 OFDMA air interfaces. Penelitian ini bertujuan mengetahui lebih jauh tentang teknologi WiFi dan WiMAX yang merupakan alternatif teknologi komunikasi selain dari teknologi wired yang sudah lebih dulu diterapkan. Dengan melakukan integrasi teknologi WiFi dan WiMAX diharapkan dapat meningkatkan coverage area dan manfaat yang dapat diperoleh juga lebih maksimal bagi pengguna jasa telekomunikasi.
195
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
II. METODE PENELITIAN
memperoleh keuntungan dari pemakaian Wi-Fi bagi pelanggannya. Filosofi open network bagi perangkat WiMAX dan Wi-Fi yang telah disertifikasi dapat dihubungkan dengan jaringan WiMAX dan Wi-Fi yang mendukung sertifikasi yang sama, menawarkan fasilitas roaming yang merepresentasikan nilai lebih bagi customer dan peluang keuntungan bagi service provider. Perjanjian antar vendor yang didasarkan kepada profil sertifikasi memberikan fasilitas volume produksi dan skala ekonomi global. Wireless client dan perangkat jaringan diperlakukan sebagai pengembangan interoperabilitas dan conformance testing yang memungkinkan multi-vendor environment yang terbuka dan kompetitif. Jaringan infrastruktur berbasis IP memungkinkan pembangunan dengan biaya yang efektif dan layanan ini terbuka bagi pengguna layanan internet. Pengembangan interoperabilitas dan conformance testing menggabungkan antara certification of equipment oleh Wi-Fi Alliance dengan WiMAX Forum, menjamin kepada operator bahwa perangkat user akan kompatibel dengan pengembangan layanan.
Pada penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi masalah Pada tahapan ini dilakukan identifikasi masalah yang merupakan issue terkini dari implementasi teknologi WiFi dan WiMAX. 2. Pengumpulan dan Eksplorasi Literatur Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan literatur dan proses pemahaman terhadap teknologi WiFi dan WiMAX yang meliputi karakteristik WiFi dan WiMAX, dasar teori, dan teknologi implementasinya. 3. Pembahasan Masalah Pada tahapan ini dilakukan studi literatur terhadap integrasi teknologi WiFi dan WiMAX ditinjau dari segi coverage area dan perangkat keras. 4. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan tentang integrasi teknologi WiFi dan WiMAX yang dapat meningkatkan coverage area. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Integrasi Teknologi WiMAX/Wi-Fi Meskipun WiMAX dan WiFi menyediakan koneksi wireless broadband, keduanya diperuntukkan bagi dua fungsi yang berbeda, Wi-Fi untuk koneksi very high-speed WLAN dan WiMAX untuk koneksi high-speed Wireless WAN (WWAN). Dengan menggabungkan teknologi WiMAX dan Wi-Fi, service provider mampu menawarkan kepada para pelanggannya layanan broadband yang lengkap dan jangkauan yang lebih luas. Tabel 1 mengilustrasikan bagaimana WiMAX and Wi-Fi saling melengkapi jika ditinjau dari perspektif implementasi dan pembangunannya. Standar IEEE 802.11 dan IEEE 802.16 mengacu pada Wi-Fi dan WiMAX secara berturutan. Draft Standar IEEE 802.11n mendefinisikan desain baru peningkatan highthroughput bagi aplikasi digital home dan office. IEEE 802.16e-2005 adalah pengembangan dari IEEE 802.16-2004 dan dirancang untuk mendukung mobilitas wide area melalui skalabilitas teknologi OFDM. Jaringan WiMAX dan Wi-Fi menggunakan teknologi berbasis IP yang menyediakan koneksi ke internet provider sampai ke Internet. Kombinasi standar IEEE dan pendekatan jaringan berbasis IP digabungkan dengan certification of equipment Wi-Fi Alliance dan WiMAX Forum, menghasilkan beberapa keuntungan bagi service provider dan user yaitu: Pengguna aktif layanan wireless broadband yang memungkinkan pencapaian adaptasi user dengan cepat, juga memungkinkan operator WiMAX
Standar 802.16 yang merupakan keluaran organisasi IEEE adalah standar yang dibuat khusus untuk mengatur komunikasi lewat media wireless. Namun yang membedakannya, standar ini memiliki tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan jarak yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan sistem komunikasi ini dapat digolongkan ke dalam kelas broadband. Standar ini juga sering disebut dengan julukan “Air interface for fixed broadband wireless Access System” atau interface udara untuk koneksi broadband. Standar wireless ini atau standar keluaran IEEE lainnya pada umumnya lebih banyak diterapkan di daerah Amerika. Sebenarnya standardisasi 802.16 ini lebih banyak berkutat seputar pernak-pernik teknis dari layer fisikal dan layer Datalink (MAC) dari sistem komunikasi BWA ini. Versi awal dari standar 802.16 dikeluarkan oleh IEEE pada tahun 2002. Pada versi awal ini perangkat 802.16 beroperasi dalam lebar frekuensi 10 sampai 66 GHz dengan kondisi jalur komunikasi antarperangkatnya yang diharuskan berada dalam keadaan Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang dapat diberikan oleh teknologi ini untuk para penggunanya kurang lebih sebesar 32 sampai 134 Mbps dalam area coverage maksimal 5 km. Kapasitasnya pun diklaim mampu menampung hingga ratusan pengguna per satu BTS. Dengan kemampuan seperti itu, teknologi perangkat yang menggunakan standar 802.16 memang cocok digunakan sebagai penyedia koneksi broadband melalui media wireless.
196
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Tabel 1. Perbandingan Teknologi Wi-Fi dan WiMAX [1] Wi-Fi (IEEE 802.11 a/g/n Pangsa Pasar Dibangun pada local coverage area, seperti hotspot publik, rumah, dan bisnis. Produk-produknya disertifikasi oleh Wi-Fi Alliance. Ditambahkan pada sekitar 97% laptop handheld dan perangkat CE. Karakteristik Menyediakan solusi yang tepat sasaran. Beroperasi pada spectrum bebas, yaitu pada band frekuensi 2.4 dan 5 GHz. Jangkauan pendek sampai dengan 100 meter untuk single access point. OFDM air interface, didefinisikan oleh IEEE 802.11a/g/n. Perangkat dihubungkan melalui Wi-Fi access point ke operator jaringan IP sampai ke Internet. Implementasi Multiple Input/Multiple Output (MIMO) pada IEEE 802.11n untuk mencapai data rate yang lebih tinggi. Alternatif Pertimbangan Evolusi menuju jaringan mesh pada area metropolitan. Access points yang mencakup Wi-Fi untuk akses dan WiMAX untuk koneksi jaringan. Voice over Internet Protocol (VoIP) didukung oleh pengembangan standar IEEE 802.11e, k, dan r. IEEE 802.11n menghasilkan high throughput akan mendukung aplikasi-aplikasi digital home, seperti Video over IP.
WiMAX (IEEE 802.16e-2005)
Keuntungan Integrasi
Dibangun pada wide coverage areas, termasuk metropolitan area untuk wireless mobile broadband Produk diserti-fikasi oleh WiMAX Forum. Customer Premise Equip-ment (CPE) dan PC card sudah bisa ditambah-kan pada laptop dan perangkat hand-held mulai tahun 2008.
“Best-connected” model: user terhubung ke WiMAX atau Wi-Fi bergantung kepada lokasinya, coverage, dan kebutuhan Quality of Service (QoS). Interoperabilitas client dan access points memungkinkan global roaming dan kompetisi multi vendor. Integrasi ke dalam perangkat diperkirakan akan mengurangi subsidi dan menu-runkan Cost Per Gross Add (CPGA).
Menyediakan solusi yang tepat sasaran. Beroperasi pada spektrum berlisensi, yaitu pada band frekuensi 2.3, 2.5, dan 3.5 GHz. Jangkauan metro-politan area mobile sampai dengan beberapa kilometer untuk sebuah single base station. Jangkauan lebih luas (hingga beberapa mil) untuk fixed dan lower-density deployments. Scalable OFDMA air interface, didefinisikan dengan IEEE 802.16e-2005. Perangkat dihubungkan melalui Wi-Fi base station ke operator jaringan IP sampai ke Internet. Semenjak sertifikasi WiMAX Release 1, Wave 2 clients mendukung MIMO dan beamforming.
Jangkauan pelayanan yang memadai Service provider dapat menggunakan kedua jenis spectrum; misalnya spektrum bebas untuk trafik best effort area local, spektrum berlisensi untuk wide area dan QoS sensitive traffic. Jangkauan semakin luas menguntungkan secara ekonomis, misalnya Wi-Fi hotspot di café, hotel, dan airports; sedangkan WiMAX untuk blanket coverage di luar area hotspot. Teknologi yang sejalan berarti penghematan biaya dari sisi perangkat.
Evolusi menuju multi-hop relay untuk meningkatkan jangkauan dan data rates. Pengaruh teknologi digital yang semakin baik maka seluruh base station kini dapat dipasang pada bagian atas tower. VoIP didukung oleh jenis layanan extended real-time polling class. WiMAX menyediakan high data rates dan kelas-kelas QoS yang mendukung broadcast dan multicast video.
Terdapat pilihan yang menyediakan jangkauan lebih luas dan pelayanan secara ekonomis tetap terus ditingkatkan. Biaya pembangunan diperkirakan akan terus menurun dengan kurva yang stabil. Kedua jenis teknologi tersebut mendukung VoIP; walaupun operasi spektrum bebas membatas jaminan QoS. Kedua jenis teknologi tersebut mendukung VoIP; walaupun operasi spektrum bebas membatas jaminan QoS.
3.2 Varian-varian 802.16 Beberapa varian juga ada pada standar 802.16 ini. Varian-varian ini dibuat dengan tujuan mendongkrak kemampuan dan performa dari teknologi BWA menjadi lebih hebat dan dapat meluas penggunaannya. Untuk mendongkrak kinerja, jangkauan, dan juga daya jualnya, standar 802.16 ini direvisi dan diperbaiki dengan disertai beberapa perubahan, maka jadilah standar 802.16a. Standar teknis 802.16a inilah yang akan banyak digunakan oleh perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMAX. Selain 802.16a varian-varian lainnya adalah 802.16b yang banyak menekankan segala keperluan
Komponen-komponen jaringan IP seperti authentication server, service platform, dan access gateway, dapat digunakan. Ada peluang bagi perangkat-perangkat untuk menggunakan komponen-komponen antenna bersama-sama sehingga mengurangi biaya integrasi perangkat.
dan permasalahan dengan Quality of Service, 802.16c yang banyak berbicara seputar interoperability dengan protokol-protokol lain, 802.16d yang merupakan versi revisi dari 802.16c karena hanya menambahkan apa yang kurang pada standar tersebut sekaligus merupakan standar yang akan digunakan untuk membuat access point, dan yang terbaru adalah 802.16e yang akan banyak berkutat dengan masalah mobilitas pada saat penggunaan teknologi ini. 3.3 Standar 802.16a Oleh karena standar ini merupakan standar yang banyak digunakan di dalam standar industri WiMAX,
197
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
maka standar ini akan dibahas lebih lanjut. Perubahan yang cukup signifikan pada standar 802.16 untuk membentuk varian yang satu ini adalah lebar frekuensi operasinya. Jika 802.16 beroperasi pada range 10 sampai 66 GHz, 802.16a menggunakan frekuensi yang lebih rendah, yaitu 2 sampai 11 GHz yang tampaknya lebih umum digunakan saat ini. Dari perbedaan yang signifikan ini, didapatkan juga hasil yang signifikan terutama pada kemampuannya mendukung komunikasi dalam kondisi LOS dan NonLOS. Standar 802.16a sudah mendukung kondisi NonLOS dalam membangun sebuah koneksi, sedangkan 802.16 belum. Hal ini dikarenakan semakin rendah frekuensi operasi, semakin memungkinkan komunikasi terjadi dalam kondisi Non-LOS. Tetapi dengan semakin rendahnya frekuensi operasi, konsekuensi yang didapat adalah rendahnya pula kapasitas bandwidth dari koneksi yang dibentuknya. Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan jangkauan yang lebar juga merupakan sebuah keunggulan dari 802.16a. Standar ini dapat memodifikasi frekuensi per kanalnya mulai dari 1,5 MHz hingga 20 MHz. Hal ini memungkinkan sebuah range frekuensi yang dimiliki oleh service provider digunakan sebaik dan seefisien mungkin. Selain itu, jumlah pengguna yang dapat dilayani juga lebih banyak lagi karena kefleksibelannya ini. Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer Physical dari standar 802.16a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur Non-LOS nya ini, yaitu single carrier PHY baru, 256 FFT OFDM PHY, dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu teknologi CDMA yang juga dapat bekerja dalam sistem Non-LOS sementara tetap mempertahankan efisiensi dari penggunaan spektrumnya yang tersedia. Fitur-fitur lain yang ada pada standar 802.16a untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding Error Correction (FEC), Advanced Antenna System untuk mendongkrak jangkauan, kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan mendongkrak performa dalam area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS, dan banyak lagi. Selain layer fisikal, standar ini juga menentukan seperangkat aturan dan teknologi baru pada layer MAC dari proses komunikasi yang akan menggunakannya. Standar ini dirancang untuk melayani pengguna dalam sistem point to multipoint. Untuk itu, perlu adanya mekanisme untuk mengatur pengaksesan media wireless ini. Maka dari itu, standar 802.16a menggunakan sistem slot-slot yang ada dalam protokol Time Division Multiple Access.
Pengalokasian slot-slot koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani pengguna-pengguna yang ingin terkoneksi dengannya. Pengaturan ini juga dapat memungkinkan Anda melakukan pengaturan QoS. Selain itu, layer MAC dari standar ini didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya seperti ATM, Ethernet, atau IP. 3.4 Integrasi Service dan Perangkat WiMAX/Wi-Fi WiMAX dan Wi-Fi secara jelas menjalankan peran bagi user: WiMAX menyediakan wide area koneksi broadband bagi fixed, portable dan mobile perangkat, serta base stations, sedangkan Wi-Fi menawarkan koneksi dengan jangkauan lokal yang lebih pendek, namun sering kali dengan keluaran lokal yang lebih signifikan. Perbedaan tersebut merupakan inti dari integrasi antara teknologi WiMAX dan Wi-Fi. WiMAX menawarkan kepada service provider kemampuan untuk pengembangan layanan broadband dengan menyediakan coverage area bagi pelanggan apabila tidak berada di jangkauan hotspot. Dengan integrasi antara WiMAX dan Wi-Fi ke dalam portable dan mobile devices, service provider dapat menawarkan transparency of service antara Wi-Fi dengan hotspot-nya dan WiMAX dengan broad service area-nya. Tingkat penggunaan hotspots yang tinggi di bandara dan hotel-hotel menunjukkan kebutuhan yang signifikan terhadap koneksi broadband dengan area yang lebih luas dan pengguna internet yang lebih padat. Pengembangan WiMAX pada area tersebut, baik di daerah perkotaan yang padat, kampus-kampus, atau koridor travel, koneksi broadband di luar hotspots memberikan utilitas dan nilai bagi layanan mobile Internet kepada pelanggan.
Gambar 1. Coverage Area Wi-Fi dan WiMAX 3.5 Perangkat Multi-Mode Meningkatkan Nilai bagi Wi-Fi dan WiMAX Pengembangan teknologi Wi-Fi dikemas dalam standar 802.11g yang berbasis onorthogonal frequency division multiplexing (OFDM). Dalam kurang lebih 1.5 tahun ke depan telah dipersiapkan bahwa user dan administrator hotspot akan mulai berpindah ke higher throughput dari IEEE 802.11n, yang berbasis multiple input-multiple output (MIMO) antenna advancements. IEEE 802.16e-2005 berbasis OFDMA yang mendukung MIMO dan teknik beamforming antenna, untuk keluaran dan penerimaan yang lebih baik. Penggunaan bersama diantara 802.11n Wi-Fi dan 802.16e-2005 Mobile WiMAX
198
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
memberikan fasilitas high level silicon dan integrasi platform yang tidak dimungkinkan bagi teknologi radio yang berbeda. Produsen-produsen perangkat user akan memperoleh keuntungan dari integrasi ini sebagai berikut: Pada umumnya teknologi OFDM dan MIMO antara WiMAX dan Wi-Fi memungkinkan penggunaan bersama blok silikon untuk mengurangi biaya. Demikian pula dengan penggunaan bersama antena MIMO. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi ke dalam komponen peripheral yang sama menghubungkan modul (PCI) MiniCard secara efisien, slot yang tersisa dapat digunakan untuk keperluan lain. Koordinasi platform dari integrasi Wi-Fi dan WiMAX memastikan bahwa software drivers bekerja bersama dengan harmonis, dan keadaan power management memastikan bahwa user memperoleh kinerja maksimal dari battery life. Kemampuan yang dihasilkan oleh integrasi ini berpengaruh terhadap layanan portable dan mobile broadband. Integrasi pertama perangkat WiMAX dan Wi-Fi memasuki pasaran notebook, dan diperkirakan akan diikuti oleh jangkauan luas dari koneksi yang sama antara computing dan perangkat consumer electronics yang menyediakan kesempatan yang kompetitif bagi para produsen perangkat sebagaimana peningkatan pengguna bagi service provider. 3.6 Integrasi WiMAX/Wi-Fi Services Menghasilkan Deployment Models Baru WiMAX dibangun pada kota dan area pemukiman untuk mengisi kesenjangan diantara Wi-Fi hotspot. Penghematan biaya integrasi WiMAX ke dalam perangkat, seperti notebook, perangkat consumer electronic, smart phone, dan perangkat mobile Internet, memberi peluang baru bagi service provider untuk: Mengembangkan pengalaman bagi pengguna WiFi di luar jaringan rumah dan kantor, meliputi sisi ekonomis dan tawaran layanan wide area mobile internet. Memberikan layanan internet advanced mobile broadband yang membutuhkan high throughput dan QoS untuk mendukung aplikasi video dan VoIP, mencakup layanan paket yang membantu meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU). Pasar yang inovatif mendorong produksi perangkat yang juga inovatif berupa perangkat yang kompetitif sebagai jawaban atas kebutuhan layanan internet mobile, namun subsidi perangkat diturunkan. Setelah melalui kurun waktu tertentu, service provider memperoleh keuntungan yang semakin meningkat dari Wi-Fi untuk pengembangan broadband footprint dan alternatif pricing model. Sebagai contoh, British Telecom (BT) Openzone menawarkan rencana jangka pendek dan kontrak pemakaian tahunan. Oleh karena keuntungan yang ditawarkan WiMAX dan Wi-Fi, kini
service provider mulai memasangkan keduanya sebagai pilihan untuk pengembangan selanjutnya. 3.6.1 Broadband on the Go WiMAX memungkinkan service provider untuk menyediakan koneksi mobile yang luas mencakup layanan WiMAX dan Wi-Fi hotspot. User tetap terhubung karena WiMAX menggantikan kesenjangan antara Wi-Fi hotspots, memberikan layanan yang lebih baik terhadap user yang disediakan oleh service provider melalui fasilitas berlangganan dengan mengambil manfaat dari instalasi dasar peralatan Wi-Fi. Keberadaan koneksi WiMAX pada paket layanan juga menurunkan timbulnya kejadian dimana user harus membayar biaya tambahan ke service provider yang berbeda agar terhubung ke out-of-network hotspot. Hal ini dapat mengurangi alasan bagi user untuk mengabaikan kontrak bulanan layanan Wi-Fi hotspot. 3.6.2 Last-Mile Broadband WiMAX memberi kemudahan bagi service provider untuk melakukan penghematan biaya dalam mengembangkan layanan broadband pada lokasi yang yang tidak terjangkau dimana biaya DSL dan cable wiring menjadi kendala. Service provider dapat mengintegra-sikan Wi-Fi access point ke dalam WiMAX customer premise equipment (CPE), dimana WiMAX menyediakan menyediakan backhaul dan Wi-Fi menyediakan in-building coverage, menjanjikan potensi nilai tambah yang signifikan kepada pelanggan dengan biaya rendah bagi penyedia jasa. CPE dengan integrasi WiMAX dan Wi-Fi menyediakan solusi alternatif untuk pembangunan yang cepat koneksi broadband di rumah-rumah dan hotspot publik, seperti halnya pembangunan sementara arena pameran, situs konstruksi dan situs darurat. 3.6.3 Broadband Campus Coverage WiMAX memudahkan service provider untuk menawarkan koneksi broadband di luar individual building untuk menyediakan blanket coverage bagi perusahaan, pemerintahan, atau lingkungan pendidikan kampus. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi ke dalam platform perangkat memungkinkan user terhubung ke in-building Wi-Fi atau jaringan campuswide WiMAX, memudahkan mereka untuk tetap terhubung walaupun berpindah tempat. Bisnis model yang baru mulai muncul, contohnya service provider yang memiliki lisensi spektrum dapat menyewakan lisensinya kepada organisasi, yang selanjutnya akan membangun sebuah base station jaringan WiMAX pada kampus tersebut. Demikian pula pihak kedua dapat terlibat dalam perjanjian dimana user bisa secara otomatis mengakses service provider jaringan WiMAX ketika Wi-Fi kampus tidak dapat dijangkau.
199
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
3.6.4 Citywide Broadband Banyak kota yang membangun jaringan IEEE 802.11 menawarkan koneksi broadband citywide, namun ketetapan koneksi wired antar beberapa access point menjadikan seluruh cover wide area bisa jadi sangat mahal. Keduanya dalam berkaitan dengan investasi dan biaya operasional. Biaya-biaya ini mungkin mencakup instalasi koneksi physical wired high-speed ke tiap-tiap Wi-Fi access point, biaya layanan bulanan untuk koneksi tersebut, dan pemeliharaan dari access point itu sendiri. Alternatif penghematan biaya digunakan WiMAX tidak hanya untuk portal Wi-Fi wireless backhaul ke Internet, tetapi juga untuk mengurangi jumlah Wi-Fi hotspot yang diperlukan untuk penyediaan blanket coverage. Pada kasus ini, ketika makin dekat ke Wi-Fi access point, user akan terhubung Wi-Fi high-bandwidth streaming; ketika user tidak berada di dalam jangkauan Wi-Fi hotspot atau membutuhkan QoS yang lebih tinggi untuk sebuah video atau sesi VoIP, mereka menggunakan koneksi WiMAX dan Wi-Fi. Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan saling melapisi. Kalau integrasi berarti antara WiMAX dan Wi-Fi akan saling mendukung maka keduanya akan saling berintegrasi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan untuk saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator. Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan Wi-Fi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut: Sebagai backhaul Jaringan Wi-Fi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat Wi-Fi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan Wi-Fi tersambung langsung ke pelanggan. Sebagai Backhaul antar Wi-Fi Mesh Network Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh Wi-Fi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point Wi-Fi Mesh Network sehingga jaringan Wi-Fi dengan sendirinya menjadi lebih handal pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi biaya koneksi yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan dari jaringan Wi-Fi. Integrasi Penuh Wi-Fi dan WiMAX Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat client. Jangkauan WiMAX overlapping dengan jangkauan Wi-Fi. Hal ini memberikan pilihanpilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan
sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP radio (Wi-Fi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat. Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesiprofesi sosial non profit, dan sebagainya. Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMAX dan Wi-Fi juga dapat saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMAX dan Wi-Fi berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMAX sebagai personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan Wi-Fi. Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai Customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi Wi-Fi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih. Quality Of Service Quality of Service (QoS) didefinisikan jika teknologi wireless mampu dengan baik mengirim layanan tingkat tinggi misalnya suara dan video. Komponen-komponen utama yang mempengaruhi QoS adalah latency, jitter dan packet loss. Jika komponen-komponen dapat diatasi maka akan diperoleh carrier-grade service. Contoh yang sederhana, WiMAX menawarkan latency yang sangat rendah. Banyak vendor memiliki produk dengan latency kurang dari 10 milliseconds dari base station ke CPE (dan vice versa) [2]. Sebagai gambaran, latency harus diukur end-to-end. VoIP, misalnya, sangat rentan terhadap latency. Jika latency melebih 150 milidetik, kualitas pembicaraan mulai menurun. Di atas 200 milidetik banyak pendengar yang akan mengalami pembicaraan yang tidak dapat dipahami. Pada WiMAX, keadaan latency tidak terjadi pada air link antara pelanggan dan base station namun lebih pada bagian koneksi kabel antara pelanggan dan end site misalnya web site server, IPTV server, atau VoIP called party. Gambar di atas menunjukkan bagaimana latency bagian wireless dari jaringan relatif minimal dari pada bagian wired dari jaringan.
200
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 2. Over-the-air latency pada jaringan WiMAX adalah relatif lebih sedikit daripada latency pada IP backbone atau keseluruhan jaringan [2]. Prioritas Traffic Solusi utama yang menawarkan kualitas yang baik dari QoS adalah prioritas time sensitive traffic seperti VoIP dan video. Fixed WiMAX menawarkan 4 kategori prioritas trafik dan mobile WiMAX memiliki 5 kategori. Pada Wi-Fi tidak ada prioritas trafik, tidak demikian halnya dengan WiMAX. Pada fixed WiMAX, ada empat kategori prioritas trafik yang dibutuhkan dalam pengiriman dengan VoIP, video di bagian atas dan web surfing di bagian bawah. Mobile WiMAX menawarkan 5 kategori prioritas dengan VoIP sebagai prioritas paling tinggi. WiMAX menawarkan mekanisme untuk memastikan QoS yang baik. Pertama, coding dan skema modulasi (64-QAM/16-QAM/QPSK) yang memastikan kekuatan sinyal yang tetap walaupun jarak bertambah. Kedua, Dynamic Bandwidth Allocation sinyal terjadi, base station akan mengalokasikan lebih banyak bandwidth untuk mengatasi gangguan. Spectral Efficiency Spectral efficiency adalah tolok ukur dari lebar signal's beam melewati udara [3]. Hal ini juga menjadi ukuran bagi skalabilitas WiMAX radio. Pada mobile WiMAX, sebagai contoh, umumnya menggunakan range lebar beam dari 1.25 MHz hingga 20 MHz. Efisiensi produk ditentukan dengan seberapa banyak bandwidth (diukur dalam megabits per second) dapat diangkut melalui seberapa lebar beam (MHz). Spectral efficiency menitikberatkan pada kejadian dimana service provider harus membayar dengan harga yang tinggi untuk spektrum (misalnya 40 MHz pada 2.5 GHz). Dengan high spectral efficiency, service provider dapat memberikan layanan lebih kepada pelanggan dengan biaya rendah untuk spektrum yang digunakan.
1. WiMAX memberikan keuntungan lebih dari jaringan Wi-Fi yang dapat diberikan oleh broadband Internet. 2. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi menjanjikan kenyamanan dan koneksi broadband maksimal yang memberikan model pembangunan yang baru kepada service provider. Kemampuan koneksi internet dan access informasi real-time di lebih banyak tempat merupakan nilai tinggi bagi professional bisnis dan keinginan pelanggan. 3. Keuntungan integrasi WiMAX dan Wi-Fi memungkinkan service provider menawarkan fasilitas baru 4. Kemampuan WiMAX dan Wi-Fi serta keuntungan dari penghematan biaya perangkat yang dimungkinkan oleh integrasi antara kedua jenis teknologi menyebabkan service provider dapat memperoleh keuntungan yang lebih kompetitif sebagai wajah baru yang muncul dari koneksi broadband. 5. Integrasi Wi-Fi dan WiMAX menghasilkan kolaborasi yang saling melengkapi dari segi QoS yang tidak diperoleh dari Wi-Fi namun dapat diterapkan pada WiMAX.
Gambar 3. WiMAX coding dan skema modulasi memastikan steady signal strength over distance dengan mengurangi keluaran over range untuk kemungkinan QoS yang terbaik Tabel 2: Prioritas paket bergantung tipe traffic (voice, video,etc) memastikan kualitas QoS [5] Sumber : WiMAX Forum dan IEEE
IV. KESIMPULAN Berdasarkan uraian di kesimpulan sebagai berikut :
atas
dapat
ditarik
201
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 4. Beam width sebagai tolok ukur produk spectral efficiency V. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
3.
4. 5.
WiMAX Forum, Co-authored by Motorola and Intel, August 2008, “WiMAX and WiFi Together: Deployment Models and User Scenarios”, Available : www.motorola.com/mot/doc/6/6930_MotDoc.pdf , akses 20 Februari 2010 dailywireless.org, How WiMax QOS Works, December 2004, Available : www.dailywireless.org/ 2004/12/08 /how-wimaxqos-works/, akses 20 Februari 2010 'Key technologies for mobile relays in WiBRO (Mobile WiMAX), Available : http://www.max.franken.de/ 061023-wdf-maxriegel-mobile-relays.pdf Bernard H. Walke, Stefan Mangold, Lars Berlemann, IEEE 802 Wireless System, John Wiley & Sons, 2006 WiMAX Forum: www.wimaxforum.org.
202