Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Merujuk pada SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa bahwa skripsi merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar Mahasiswa. Dalam Pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam kawasan keahliannya. b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri bekerja di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat. d. Mampu mengikuti perkembangan llmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian yang merupakan keahliannya. Dengan demikian, skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah atau laporan penelitian mahasiswa berdasarkan hasil penelitian mengenai suatu masalah atau fenomena sesuai minat dan latar belakang bidang studinya. Dasar penulisan mengacu pada acuan karya ilmiah internasional yakni Publication Manual of American Psychological Association – APA 2010. Etika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi, peneliti selayaknya memiliki kesadaran tinggi dalam etika dan kejujuran ilmiah serta mematuhi rambu-rambu penulisan yang sah dan yang dilarang dilakukan. Hal ini karena mahasiswa merupakan kelompok ilmiah dalam masyarakat, maka laporan penelitian tentu akan dibaca oleh masyarakat luas termasuk masyarakat akademis. Termasuk pelanggaran ilmiah antara lain: a. Plagiarisme atau mencuri ide orang lain atau mengutip tanpa menunjukkan sumbernya. b. Memalsukan data/mengubah data asli dari lapangan. c. Berbohong mengenai metodologi. d. Mengklaim penelitian orang lain. e. Merugikan atau merendahkan responden atau narasumber. f. Menimbulkan kesan keliru. g. Memaksa pihak yang diteliti. h. Memalsukan tandatangan Sanksi bagi pelanggaran ilmiah akan mendapat skorsing serta mengulang pembuatan mulai dari proses pengajuan judul, dengan nilai maksimum B.
54
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Tujuan dan Syarat Penulisan Skripsi Suatu karya Skripsi dibuat untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain sebagai berikut: 1. Untuk memberikan pemecahan secara ilmiah mengenai masalah yang dikaji; 2. Untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan pemikiran dan penemuanpenemuan dalam bidang ilmu pengetahuan an teknologi; 3. Untuk mengembangkan kompetensi seseorang dalam berpikir dan bersikap ilmiah, menelaah pemikiran dan fenomena sera mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran yang dimiliki secara tertulis. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengajukan karya ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Seorang mahasiswa hanya diperkenankan mengajukan judul untuk penulisan karya ilmiah atau tugas akhir apabila telah mengumpulkan 110 SKS termasuk mata kuliah Metode Penelitian Sosial. Penulisan karya ilmiah ini dicantumkan dalam Kartu Rencana Studi. 2. Mahasiswa memilih judul yang sesuai dengan minatnya masing-masing dan didukung oleh mata kuliah pilihan bebas yang diambilnya. 3. Untuk penulisan karya ilmiah mahasiswa mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan penulisan karya ilmiah. Bimbingan, Proposal dan Tahap Penulisan Bimbingan haruslah dilaksanakan dengan memperhatikan ketrampilan dalam proses penulisan, yaitu pemahaman dan ketrampilan yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa dalam proses mengerjakan karya ilmiah dan bukan hanya sekedar menghasilkan produk karangan ilmiah saja akan tetapi tata bahasa dan teknik-teknik penulisan haruslah diutamakan yang sesuai menurut tuntutan dan kelaziman penulisan sebuah karya tulis ilmiah. 1. Pembimbing karya ilmiah terdiri dari : a. Pembimbing Utama ialah seorang tenaga pengajar tetap dari jurusan yang bersangkutan dengan kualifikasi sebagai berikut: 1. Berpangkat serendah-rendahnya Lektor (Gol.III/c) 2. Lulusan Pascasarjana atau Doctor dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berpangkat Asisten Ahli/Golongan III/b. b. Pembimbing Pembantu ialah seorang tenaga pengajar dari bagian yang bersangkutan atau bagian lain dalam lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, yang bantuannya diperlukan berhubungan dengan materi skripsi yang dipilih oleh mahasiswa yang berkepeningan. Pembimbing pembantu adalah staf pengajar yang berpangkat gol. III/b bagi S2, pembimbing Pembantu tidak menguji pada ujian skripsi. Penunjukan pembimbing pembantu dilakukan dengan surat penunjukan dari Ketua Program Studi. c. Secara formal bimbingan karya ilmiah dimulai sejak penunjukan pembimbing hingga selesainya karya ilmiah. Namun, pada hakekatnya, lamanya bimbingan
55
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
dapat dibagi atas dua tahap. Tahap pertama adalah tahap penyusunan proposal dan tahap kedua adalah penulisan karya ilmiah. Proposal berisi beberapa hal sebagai berikut : 1. Perumusan masalah Isi pokok perumusan masalah adalah penjelasan secara singkat dan permasalahanpermasalahan yang harus diberikan jawaban dan yang ditemukan, sehingga perlu diteliti lebih lanjut. 2. Tujuan Penelitian Dalam bagian ini hendaklah ditunjuk secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. 3. Kerangka Teoritik, Penelitian kepustakaan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Bagian ini berisi landasan-landasan teoritis yang akan merupakan pedoman bagi pemecahan masalah dan perumusan hipotesis (jika perlu) yang akan diuji dalam penelitian; Hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 4. Hipotesis Bagian ini berisi Hipotesa dan Identifikasi variable-variable utama dalam penelitian. 5. Metode penelitian Bagian ini hendaknya memuat variable-variable utama penelitian, lokasi, populasi serta teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data dan alat yang dipergunakan dan Cara menganalisa data; 6. Jadwal penelitian Pada bagian ini hendaklah ditunjukan tahap-tahap penelitian yang akan dilalukan dan waktu yang diperlukan untuk masing-masing tahap dengan menyebutkan bulan dan tahunnya, dan perincian kegiatan yang akan dilakukan pada masing-masing tahap tersebut. Tahap penulisan proposal paling lama 2 (dua) bulan sejak disetujuinya judul. Pada akhir tahap pertama, pembimbing memberikan laporan mengenai proposal karya ilmiah mahasiswa yang disetujuinya kepada Ketua Program Studi. Pada akhir tahap penulisan (tahap kedua) pembimbing melaporkan karya ilmiah mahasiswa kepada Ketua Bagian, maka Ketua Bagian mengatur jadwal ujian skripsi. Penulisan karya ilmiah harus selesai dalam jangka waktu satu semester dan dapat diperpanjang satu semester lagi. Perpanjangan waktu tersebut tidak melebihi masa studi maksimum yang berlaku. Apabila ternyata setelah perpanjangan waktu itu penulisan karya ilmiah tidak juga selesai, maka penentuannya diserahkan kepada Senat Fakultas. Ujian dan Penulisan Skripsi Skripsi diketik dan dijilid menurut ketentuan yang berlaku dan diserahkan kepada Ketua Program Studi sesuai dengan kebutuhannya serta didokumentasikan di perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. Karya ilmiah yang telah selesai
56
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
penulisannya dan telah disetujui oleh pembimbing diserahkan kepada Program Studi untuk ditentukan hari pelaksanaan ujian paling lambat satu minggu sebelum hari ujian. Adapun ketentuan Ujian adalah sebagai berikut: 1. Karya ilmiah yang telah disusun oleh seorang mahasiswa akan diuji dalam suatu sidang sarjana yang diselenggarakan Program Studi. 2. Ujian sarjana diselenggarakan untuk menentukan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam mempertahankan karya ilmiahnya pada Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. 3. Mahasiswa dibenarkan mengikuti ujian karya ilmiah apabila: a. Telah lulus semua mata kuliah dan kegiatan akademik lainnya yang ditetapkan dalam kurikulum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. b. Telah melunasi uang SPP dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. 4. Panitia Ujian a. Ujian skripsi dilaksanakan oleh sebuah panitia ujian dengan personalia terdiri dari : Dekan : Penanggung Jawab Pemb. Dekan I : Koordinator Ketua Program Studi : Ketua Pelaksana Sek. Program Studi : Sekretaris Pelaksana Pembimbing Utama : Anggota Penguji Salah seorang tenaga pengajar dari Program Studi yang bersangkutan/sebagai anggota/penguji Salah seorang tenaga pengajar dari Program Studi sebagai anggota penguji b. Penunjukan tenaga pengajar dari Program Studi lain sebagai anggota penguji, ditetapkan oleh Dekan c.q Pembantu Dekan Bidang Akademik. c. Penetapan penguji Ketua Bagian menetapkan penguji pertama yaitu dosen pembimbing. Penguji kedua dengan ketentuan: - Jika dosen wali mahasiswa bersangkutan termasuk kelompok dosen bagian yang bersangkutan dan bukan pembimbing, maka dosen walinya ditetapkan sebagai penguji kedua; - Jika dosen wali bukan kelompok dosen Program Studi bersangkutan penguji kedua ditetapkan oleh Ketua Program Studi; - Penguji ketiga yang berasal dari bagian lain ditetapkan oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik. 5. Sidang Ujian Akhir a. Jadwal ujian ditetapkan oleh Ketua Program Studi. b. Ujian dilaksanakan sekurang-kurang 3 (tiga) hari setelah penetapan jadwal ujian. c. Mahasiswa menyiapkan materi presentasi skripsi dengan durasi 10-15 menit, dalam bentuk softcopy.
57
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
d.
6.
7.
Pada saat ujian skripsi, mahasiswa diharuskan berpakaian rapi sesuai dengan etika keislaman yang berlaku. Pria mengenakan kemeja putih lengan panjang, berdasi, celana hitam serta mengenakan sepatu tertutup berwarna hitam. Wanita mengenakan kemeja putih, rok hitam serta sepatu tertutup berwarna hitam. Penilaian Penilaian yang diberikan pada ujian karya ilmiah meliputi pemahaman dan keterampilan mahasiswa secara komprehensif. Adapun komponen yang dinilai antara lain abstrak, kata pengantar, permasalahan yang diajukan, metode penelitian, catatan kaki, susunan bentuk/format karya ilmiah, kemampuan penguasaan, kemampuan mempertahankan, penggunaan bahasa, daftar pustaka, lampiran table/grafik. Penilaian terhadap karya ilmiah bernilai Beban Studi 4 SKS, nilai Beban Studi tersebut merupakan bagian dari nilai yang dipergunakan dalam penghitungan Inddeks prestasi Kumulatif (IPK) seorang mahasiswa. Penilaian atas kemampuan komprehensif dan karya ilmiah dijadikan ukuran untuk menentukan apakah seorang mahasiswa lulus atau gagal dalam menempuh ujian karya ilmiah tersebut. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian karya ilmiah hanya diperkenankan untuk mengulangi ujiannya sebanyak dua kali. Ujian ulangan baru dapat diberikan secepatcepatnya setelah masa tenggang satu bulan terhitung sejak tanggal ujian terdahulu. Apabila pada kesempatan ujian akhir mahasiswa yang bersangkutan belum lulus, maka penentuannya kepada Senat Fakultas.
Struktur Skripsi 1.
Pembukaan Bagian pembukaan berupa lembaran-lembaran yang diberikan nomor halaman angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v dst). Lembaran-lembaran tersebut adalah: a. Lembaran Judul b. Lembaran Persetujuan c. Lembaran Motto atau Positive Quote d. Lembaran Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan puji syukur kehadirat Allah dan shalawat kepada Nabi, atau disesuaikan dengan kepercayaan mahasiswa yang bersangkutan, tujuan penulisan skripsi, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak Pimpinan Fakultas, Ketua Program Studi, dosen wali, para dosen, pemberi data dan kepada orang tua. Predikat “penulis” ditulis dengan kalimat pasif dengan menggantikan dengan awalan “di”. Akhirnya sikap dan harapan terhadap isi karya ilmiah tersebut. e. Lembaran Abstrak Abstrak adalah rangkaian isi penulisan. Secara umum abstrak terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi nama penulis dan tahun penulisan yang ditulis di sisi kiri atas, halaman karya ilmiah dihitung mulai dari halaman abstrak sampai dengan daftar isi
58
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
ditulis dengan huruf romawi dan jumlah halaman karya ilmiah yang dihitung mulai halaman pertama bab 1 s.d halaman terakhir dari bab penutup. Daftar Pustaka ditulis dengan angka latin, ilustrasi, bibliografi, appendiks, nama pembimbing. Kata abstrak, nama, judul ditulis dengan huruf kapital. Kata penelitian dan seterusnya hanya huruf awal yang ditulis dengan huruf capital. Bagian kedua adalah isi dari abstrak itu sendiri yang terdiri dari 5 paragraf, yang berturut-turut berisi latar belakang dan permasalahan, tujuan penulisan, metode penelitian, hasil penelitian dan saran. Kata “Abstrak” ditulis di tengah-tengah bagian atas, isi abstrak ditulis dengan spasi rapat yang panjangnya 1 (satu) halaman dengan jumlah 250-300 kata. f. Lembaran Daftar Isi g. Lembaran Daftar Tabel h. Lembaran Daftar Lampiran. Dalam suatu karya ilmiah tidak selamanya terdapat tabel, gambar, grafik, bentuk-bentuk ilustrasi ataupun lampiran. Oleh karena itu c, g dan h tidaklah merupakan keharusan. 2.
Bagian-bagian Skripsi Skripsi terdiri dari lima bab yang terdiri dari bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka (telaah teoritis), bab metodologi, bab hasil penelitian dan pembahasan serta bab penutup. a. Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, sistematika pembahasan. Di sini uraiannya dimulai dari abstraksitas pernyataan-pernyataan bersifat umum sekitar topic yang dipilih dan kemudian pernyataan-pernyataan umum itu lebih dipersempit menjadi ke rumusan masalah yang bersifat khusus sehingga adanya problematisasi masalah yang akan diteliti. Problematisasi tersebut maka ditentukan rumusan masalah ini menjadi pegangan dalam merumuskan tujuan, dan manfaat penelitian. b. Bab kedua berisi tentang tinjauan kepustakaan atau landasan teoritis yang diperoleh dari penelaah bahan kepustakaan, dokumentasi atau hasil penelitian yang telah ada. c. Bab ketiga berisi uraian tentang metode yang ditentukan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan Uraian di sini mengenai metode penelitian ilmu sosial apa yang digunakan, apakah metode penelitian sosial kwantitatif atau metode penelitian empiris atau sosiologis. Dikemukakan juga cara penentuan sampel penelitian dan alat (instrument) yang digunakan untuk mengumpulkan data (misalnya, wawancara, kuisioner, dan/atau observasi). Terakhir dijelaskan bagaimana data itu dianalisis atau pendekantan analisis apa yang digunakan (kualitatif atau kuantitatif). d. Bab keempat berisi profil penelitian, data penelitian, dan analisa mendalam dari masalah penelitian. e. Bab kelima berisi kesimpulan dari masalah yang telah dibahas dan juga dikemukakan saran-saran yang merupakan solusi dari permasalahan yang telah dibahas.
59
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Dalam penulisan skripsi perlu adanya kaitan dan konsistensi antara bab dengan bab dan bab dengan sub-sub bab secara logis dan sistematis.Perlu diperhatikan tentang judul bab kedua dan ketiga sedapat mungkin diberikan judul bersifat umum artinya mencakup dari isi judul dari bab yang bersangkutan akan tetapi tidak merupakan kumpulan dari sub-sub judul tersebut. Halaman dari bab hasil penelitian dan pembahasan sekurang-kurangnya seimbang dengan halaman dari bab kajian kepustakaan. Jumlah halaman skripsi minimal 50 halaman. Dalam penulisan skripsi segala kaidah penulisan harus dikonsultasikan dengan dosen pembimbing yang ditentukan. 3.
Penutup Bagian penutup dari suatu skripsi berisikan antara lain sebagai berikut: a. Daftar pustaka (bibliography atau reference), yang ditempatkan paling akhir dari suatu karya tulis. b. Lampiran-lampiran (appendix), bila ada; c. Daftar riwayat hidup singkat di penulis (biodata atau vitae) adalah lembaran penutup yang bersifat pilihan dan tidak boleh lebih dari satu halaman. Bagian akhir yaitu di sebelah kanan bahwa lembaran ini dibubuhi tanda tangan dan nama si penulis. Daftar riwayat hidup bila ingin disertakan dalam bagian penutup, ditempatkan setelah daftar kepustakaan dan merupakan lembaran atau halaman terakhir. Walaupun disebut daftar, dalam penampilannya bukan sebagai daftar atau table.
Teknik Penulisan 1.
Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam menulis skripsi adalah bahasa ragam tulis yang telah baku. Kebakuan akan terlihat dalam ketepatan, kelugasan, kelengkapan unsur dan kecermatan penggunaan ejaan.
2.
Pengetikan Pengetikan ataupun fotokopi tugas akhir dilakukan di atas kertas putih berukuran kuarto (21.50 x 28.50 cm atau 8.50 x 11,25 inci) yang beratnya dekurang-kurangnya 80 gram. Seluruh kertas yang dipergunakan haruslah sama putih dan kualitasnya.
3.
Huruf Huruf yang dipergunakan dalam penulisan tugas akhir berupa jenis pica. Elite ataupun huruf standar lainnya. Kepadatan huruf antara 10-12 picther (4-5 dalam 1 cm). Seluruh bagian pembukaan, isi maupun penulisan suatu skripsi de ketik menggunakan huruf yang homogenik, kecuali untuk table, grafik dan ilustrasi lainnya. Instrument pengetikan dapat berupa mesin ketik manual/elektronik, word processor ataupun computer. Bila menggunakan computer, huruf-huruf harus terlihat jelas dan tajam.
60
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
4.
Pias atau margin dan spasi Pada setiap halaman tugas akhir, pengetikan tidak dibenarkan keluar dari batas-batas pias atau margin. Ketentuan pias atau margin ini juga berlaku untuk table, gambar, grafik atau bentuk ilustrasi lainnya. Seluruh bagian skripsi diketik dua (double) spasi, termasuk jarak antara satu kepustakaan dengan kekpustakaan berikutnya, jarak sub judul dengan baris (alinea) pertama di bawahnya dan jarak antar paragraf, kecuali pada: a. Abstrak 1 spasi b. Daftar isi bervariasi 1-2 spasi c. Kutipan atau kuotasi langsung yang lebih dari 5 baris, 1 spasi d. Daftar keputusan; dalam tiap kepustakaan satu spasi e. Judul table atau keterangan gambar 1 spasi f. Isi table atau lampiran bervariasi 1-2 spasi g. Jarak nomor bab dengan judul bab, jarak baris pertama dengan kedua dan seterusnya dari satu judul bab, 2 spasi. h. Jarak judul bab dengan alinea baru atau dengan sub judul, 4 spasi i. Jarak baris terakhir suatu paragraph dengan sub judul, 4 spasi j. Bila sebuah table atau gambar diletakkan antara teks, maka jarak baris terakhir suatu paragraph dengan judul table adalah 4 spasi dan jarak baris terakhir keterangan (judul) gambar dengan alinea di bawahnya adalah 4 spasi.
5.
Penomoran Halaman Seluruh bagian pembukaan skripsi diberi bernomor halaman yang menggunakan angka Romawi kecil, kecuali untuk halaman sebelum Kata Pengantar yang tidak diberi nomor. Penomoran dimulai dari halaman lembaran Kata Pengantar, dengan nomor angka Romawi kecil yang sesuai dengan halaman ke berapa Kata Pengantar itu terletakm dihitung dari halaman lembaran judul. Nomor-nomor halaman pembukaan ini ditempatkan ditengahtengah bawah, 2 spasi di bawah pias bawah. Seluruh bagian isi dan penutup suatu skripsi diberi bernomor halaman yang menggunakan angka Arab. Nomor-nomor halaman ini ditempatkan di bagian kanan atas, 2 spasi di atas pias atas, tetapi tidak melewati pias kanan. Halaman-halaman dimana terdapat judul bab, nomor halaman yang berangka Arab ini ditempat di tengah-tengah bawah, 2 spasi di bawah pias bawah.
6.
Judul Judul karya ilmiah dan judul bab seluruhnya diketik dengan huruf besar (capital) dan ditempatkan di tengah-tengah atas dan pengetikannya berjarak 2 spasi. Judul bab ditempatkan 2 spasi di bawah nomor bab. Bab diketik dengan huruf capital dn diberi nomor dengan angka Romawi besar yang ditempatkan di tengah-tengah halaman atas. Demikian juga judul-judul lembaran pada bagian pembukaan di ketik engan huruf capital
61
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
dan ditempatkan di tengah-tengah halaman atas. Seluruh kata-kata di di halaman judul, baik di bagian pembukaan, isi, maupun penutup, tidak diberi bergaris di bawahnya kecuali pada kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau daerah. 7.
Sub Judul Judul suatu bab dapat dibagi ke dalam bebrapa subjudul. Suatu subjudul dapat pula dibagi ke dalam beberapa subjudul. Setiap huruf pertama dari kata-kata subjudul. Kecuali kata penghubung dan kata petunjuk, diketik dengan huruf capital, sedangkan huruf kedua dan seterusnya telah menggunakan huruf kecil. Penulisan subjudul, apabila diperlukan dapat diberi bernomor urut angka Arab, dengan titik di belakang angka tersebut. Subjudul tidak diberi bergaris di bawahnya dan tidak diakhiri dengan titik. Pengetikan subjudul (termasuk nomornya, bila diberi bernomor) dimulai dari pias kiri. Bila sebjudul lebih sebaris, baris berikutnya diketik berjarak satu spasi terakhir subjudul dengan alinea baru adalah tetap 2 spasi.
8.
Penomoran Sub-sub judul Penomoran sub-subjudul, apabila diperlukan, dimulai dengan nomor subjudul dan diikuti dengan nomor urut sub-subjudul. Antara nomor subjudul dengan nomor sub-subjudul diberi titik. Seluruh kata sub-sub judul, kecuali huruf awal ditulis dengan huruf kecil dan tidak diberi bergaris di bawahnya dan diakhiri kallimat tidak diberi tanda baca titik. Pengetikan sub-subjudul (termasuk nomornya, kalau ada) dimulai dengan pias kiri. Bila kata-kata sub-subjudul lebih dari sebaris, baris berikutnya diketik berjarak satu spasi dan dimulai di bawah huruf awal subjudul. Jarak baris terakhir subjudul dengan alinea baru sama halnya dengan subjudul, yaitu tetap 2 spasi. Jarak baris terakhir suatu paragraph dengan subjudul adalah 4 spasi dan dengan sub-sub judul adalah 4 spasi.
9.
Alinea baru dan paragraph Alenia baru atau baris baru diketik setelah ketukan ke-5 dari pias kiri. Jarak antara baris terakhir suatu paragraph berikutnya adalah sama dengan jarak antara tiap-tiap baris yaitu 2 spasi. Hindarilah menulis sebuah paragraf tidak harus mempunyai garis pinggir kanan yang sama, asal saja tidak melewati pias kanan.
10. Kutipan Kutipan adalah penulisan kembali sebagian teks dari suatu sumber bacaan atau rujukan. Rujukan adalah sumber bacaan tempat suatu kutipan atau informasi diperoleh. Kutipan yang diungkapkan dengan bahasa dan gaya pengutip disebut kutipan tidak langsung atau parafrase, sedangkan kutipan yang sama benar dengan sumber aslinya disebut kutipan langsung. Dalam penulisan kutipan perlu diperhatikan hal-hal berikut: a. Kutipan langsung yang kurang atas lima baris ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu dua spasi. Terdapat dua
62
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
cara menulis kutipan langsung. Pertama, nama pengarang disebut secara terpadu di dalam teks. Contoh: “Alwasilah (2003:135) mengatakan bahwa dalam tradisi penelitian eksprimental pertanyaan penelitian harus menjanjikan generalisasi”. Kedua, nama pengarang disebut bersama dengan tahun penertiban dan nomor halaman. Contoh: “… seperti menyembuhkan penyakit lever, TBC, dan asma (Radhiah, 2001:17).” b. Kutipan langsung yang terdiri dari lima baris atau lebih ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan itu di ketik tanpa tanda petik, dengan jarak satu spasi dan menjorol masuk tujuh ketukan dari margin kiri. c. Kutipan tidak langsung: nama pengarang dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Contoh: “Spradley (1997:6) mengemukakan bahwa pengamatan yang dilakukan oleh dua kelompok yang berbeda terhadap suatu kejadian dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda” atau “kutipan tersebut dapat juga diungkap dalam bentuk pengamatan yang dilakukan oleh dua kelompok yang berbeda terhadap suatu kejadian dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda (Spradley, 1997:6)”. d. Jika sumber acuan di dalam bahasa asing, sebaiknya bagian yang dikutip diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai kutipan tidak langsung. Jika terpaksa harus dikutip langsung, pertanyaan di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan aslinya dan semua unsure bahasa asing itu diberi garis bawah atau diketik kursif. Contoh: Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia seperti terlihat di dalam pernyataan William (1977:2) ‘The analogy between women and the eart as sources of life has always inspired the myths and poems of men…..” 11. Rujukan Penulisan rujukan atau catatan pustakan yang lazim digunakan adalah sebagai berikut. a. Dalam teks yang nama pengarangnya dinyatakan, ditulis nama akhir jika nama itu lebih dari dua kata, langsung diikuti tahun terbit dan nomor halaman pustaka yang diacu dan ditempatkan di dalam tanda kurung. Nomor halaman dipisahkan dengan tanda titik dua dari tahun terbit, tanpa jarak satu ketukan. Jika nomor halaman tidak diacu, itu berarti pernyataan yang diacu terdapat merata di dalam pustaka tersebut. Contoh: “Abdullah (1998:27) menyatakan bahwa sinar gamma….” Atau “Menurut Cunningham (2005), perubahan dalam ….” b. Jika di dalam teks nama pengarang tidak dinyatakan, dicantumkan nama akhir pengarang dan tahun terbit pustaka yang diacu serta nomor halaman (kalau dikutip pada halaman tertentu) didalam kurung pada pernyataan itu. Di antara nama pengarang
63
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
c.
dan tahun terbit ditempatkan tanda koma, dan di antara tahun terbit dan nomor halaman ditempatkan tanda titik dua. Contoh : Penelitian etnografi seringkali tidak hanya melibatkan etnografer dan informa saja (Spradley, 1997: 18). Penelitian kualitatif menggunakan data secara indukatif (Moleong, 2000:5). Jika ada dua pengarang, dicantumkan kedua nama itu yang dipisahkan dengan kata dan serta tahun terbitnya. Jika pengarang lebih dari dua orang, digunakan singkatan dkk. (dan kawan-kawan) sesudah nama akhir nama pengarang yang pertama. Kata dan singkatan dkk. tidak di garis bawahi. “Surat edaran ialah surat yang diluar kantor/ instansi yang bersangkutan (Soejito dan TW, 1999:17)” Menurut Aminuddin dkk. (1978:63), hemoglobin adalah pigmen merah pembawa oksigen pada butir darah merah. “Sulaiman dkk. (1999:135) mengemukakan bahwa baik buruknya tingkah laku seseorang sangat tergantung pada …”
d.
Jika ada beberapa karya terbitan tahun yang sama dari seseorang pengarang, sebagai pembeda digunakan huruf a, b, dan c, dibelakang tahun terbit di dalam kurung. Contoh : “Selanjutnya, Haris (2001a) berpendapat bahwa ….” “Pendapatnya itu diperkuatnya dengan mengatakan bahwa …. (Haris, 2001b)”.
e.
Jika beberapa sumber informasi diacu bersama, nama-nama pengarang dan tahun terbit. Penempatannya mengikuti urutan tahun terbit. Tanda titik koma (;) memisahkan sumber informasi yang satu dengan yang lain. Contoh : “… pembelajaran bahasa Indonesia masih dianggap bermasalah (Chaer, 1981; Badudu, 1985; Suyono, 1995)”
f.
Jika buku rujukan tidak mempunyai tahun terbit, dituliskan tanpa tahun di dalam kurung sesudah penyebutan nama pengarang. Contoh: “… dana moneter internasional (Wardhana, tanpa tahun: 117)”
Tabel dan Gambar Table dimasuksudkan untuk menyajikan data dan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas. Gambar juga merupakan jenis penyajian data atau informasi dalam bentuk grafik, peta, diagram, sketsa, foto, dan rumus-rumus bidang ilmu tertentu yang kompleks. Tabel atau gambar yan baik dapat mengungkapkan informasi lebih efektif dan efisien dari pada menggunakan serangkaian kalimat.
64
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Penggunaan tabel dapat dipandang ssebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya. Table yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu table dapat mengurangi nilai penyajian table. Lebih baik menggunakan banyak table dari pada menggunakan sedikit table yang isinya terlalu padat. Table yang baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya secara efektif. Adapun pedoman penulisan Tabel adalah sebagai berikut: 1. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri. Jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. 2. Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman berikutnya. Akhir tabel pada halaman berikutnya, tulis Lanjutan Tabel …. Pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel. 3. Huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf kapital. 4. Kata “Tabel” ditulis di pinggir, diikuti nomor dan tujuan tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata penghubung. 5. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. 6. Judul tabel tidak diakhir tanda titik. 7. Berilah jarak 3 spasi antara teks seebelum tabel dan teks sesudah tabel. 8. Nomor tabel ditulis dengan angka arab sebagai iddentitas tabel yang menunjukkan bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bab nomor tabelnya dimulai dari nomor 1. Misalnya tabel 1.1 berarti tabel tersebut adalah tabel pertama pada bab I. Tabel 2.1 berarti tabel tersebut adalah tabel pertama pada bab II. Demikian juga tabel 4.2 berarti tabel tersebut adalah tabel kedua pada bab IV.
65
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Contoh : Tabel 3.1 Perbandingan Nilai Ujian Tulis Antara Tenaga Kerja Kelompok SMA dan SMK No. Mata Pelajaran yang Diujikan Nilai SMA Nilai SMK 1. Menggambar Teknik 64,45 67,00 2. Bahasa Indonesia 67,45 66,05 3. Bahasa Inggris 61,30 62,58 4. Ilmu Bahan 62,45 66,00 5. Proses Permesinan 64,75 66,94 6. Geometris 64,90 63,10 7. Nc. Programming 65,20 64,76 (Sumber: Diklat IPTN dalam Sugiyono, 2005:215) Daftar Pustaka Daftar kepustakaan adalah sumber bacaan suatu karya tulis ilmiah, yang biasanya dicantumkan pada akhir suatu karya ilmiah. Kadar ilmiah suatu karya tulis sangat tergantung pada wawasan si penulisnya. Luasnya wawasan si penulis diwarnai oleh luas dan terpilihnya bahan bacaan yang dipergunakannya. Sumber bacaan (reference) suatu karya tulis sangatlah luas dan beragam, dapat berupa buku, jurnal, atau periodical, ensiklopedi, majalah, buletin, makalah, skripsi, surat kabar, bank data, microfilm, bahkan komunikasi pribadi (personal communication) melalui telepon, komputer, internet dan sebagainya. Daftar kepustakaan disusun sedemikian rupa sehingga pembaca yang berminat dapat dengan mudah memperoleh kepustakaan yang menjadi perhatiannya tanpa terjadi suatu kekeliruan. Daftar pustaka ditempatkan di bagian penutup, judul DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital, tanpa digarisbawahi dan ditempatkan di tengah-tengan bagian atas. 1. Daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang pertama. Nama disini adalah nama keluarga atau nama akhir (khususnya nama asing) 2. Jarak antara judul (bab) dengan baris perama adalah empat spasi. 3. Pengetikan setiap nama pertama pengarang dalam suatu daftar pustaka dimulai dari pias kiri. Apabila satu sumber bacaan perlu ditulis lebih dari sebaris, maka baris-baris berikutnya diketik satu spasi dan dimulai setelah ketikan 8 dari pias kiri. 4. Setiap baris akhir suatu sumber bacaan diakhiri dengan tanda titik. Jarak antara suatu baris akhir suatu sumber bacaan dengan baris yang berikutnya diketik dua spasi. 5. Tidak dibenarkan merubah karakter (huruf) latin (Greek) seperti, menjadi alfa, beta dan gamma dari suatu judul sumber bacaan. 6. Judul setiap referensi harus dimiringkan.
66
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Contoh menulis daftar pustaka 1.
Buku a. Seorang pengarang Anderson, J. 1971. Acheen and The Parts on the North and East Coast of Sumatera. London: Oxford University Press. Bertrand, Jacques. 2014. Nasionalisme dan Konflik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Creswell, John W. 2008. Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publication. b. Dua orang pengarang atau lebih Baylis, John dan Smith, Steve (eds.). 1994. The Globalization of World Politics, 2nd edition. Oxford: Oxford University Press Eley, Geoff dan Suny, Ronald Grigor. 1996. Becoming National: a Reader. Oxford: Oxford University Press Groom, A.J.R., and M. Light. 1994. Contemporary International Relations: A Guide to Theory. London: Pinter. c. Pengarang lebih dari tiga orang Ibrahim Muhammad, Et.al. 1977. Sejarah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2.
3.
4.
Abstrak Biasanya didapatkan dari E-Journal. Contoh: Lassen, S. R., Steele, M. M., & Sailor, W. 2006. The relationship of school-wide positive behavior support to academic achievement in an urban middle school. Psychology in the Schools, 43, 701—712. Abstract retrieved from http://www. interscience.wiley.com Majalah Wardana, Chandra Jaya. 1969. Women and Konship in Aceh Besar, Northern Sumatera. Ethnology, XVI, Januari 1977. Kumpulan karangan Koentjaraningrat, (ed). 1964. Masyarakat Desa di Indonesia Masa ini. Jakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
67
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
5.
Tanpa nama pengarang Anonimous. 1953. Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara. Jakarta: Kementerian Penerangan.
6.
Jurnal Alulo, M.A.O. Ethnic Nationalism and the Nigerian Democratic Experience in the Fourth Republic. Anthtropologist, vol. 5, no. 4, 2003, pp. 253-259. Horrowitz, Donald L. Democracy in Divided Society. Journal of Democracy, vol. 4, no. 4, Oktober 1993, pp. 35-55. Lijphart, Arent. 1969. Consociational Democracy. World Politic, John Hopkins University Press, vol. 21, no. 2, January 1969, pp. 207-225.
7.
E-Jurnal Misnaniarti. 2010. Aspek Penting Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Era Desentralisasi. Jurnal Ilmu Kesehaan Masyarakat, Vol 1, No. 01, Maret 2010, pp. 11-17, https://www.academia.edu/attachments/32391750/download_file. diakses pada 11 Januari 2014. Mudiyati Rahmatunnisa. 2009. Analisa Kritis atas Good Governance. Jurnal JIPSI, Vol 2, http://jipsi.fisip.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-02/mudiyatirahmatunnisa.pdf/pdf/mudiyati-rahmatunnisa.pdf. diakses pada 9 januari 2014. Nurrizka, Rahmah Hida dan Wiko Saputra. 2011. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol 14, No. 01, Maret 2011, pp. 11 – 19, http://www.jmpkonline.net/images/jurnal/2011/Vol_14_No_1_2011/03-1.aprahmah.pdf. Diakses dari 10 Januari 2014
8.
Sumber Internet Ignatieff, Michael. Civic Nationalism & Ethnic Nationalism. tersedia https://www.msu.edu/user/hillrr/161lec16.htm diakses 8 Juni 2015.
di
Santoso, Teguh. 2012. Asal-usul Bahasa Aceh. Opini Serambi Indonesia Online, tersedia di http://aceh.tribunnews.com/2012/01/08/asal-usul-bahasa-aceh diakses pada 23 Maret 2014. Untuk sumber internet, tidak dibenarkan mengambil informasi dari situs yang tidak dapat dipertanggungjawabkan datanya dan diragukan sisi keilmiahannya, seperti dari Blog, Wikipedia, dan lainnya.
68
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
9.
Film, rekaman video atau DVD Harmayn, S. (Producer), & Isfansyah, I. (Director). 2009. Garuda di dadaku [Motion picture]. Indonesia: Mizan Production & Sbo Films.
10. Rekaman Musik Dewa 19. 2006. Sedang ingin bercinta. On Republik Cinta [CD]. Jakarta, Indonesia: EMI Indonesia. 11. Youtube Norton, A. 2006, November 4. How to train a cat to operate a light switch [File video]. Diperoleh dari http://www.youtube.com/watch?v=Vja83KLQXZs Lampiran Lampiran merupakan bagian dari isi skripsi dan yang dimuat dalam lampiran hendaklah hal-hal yang langsung berhubungan dengan isi skripsi. Bila lampiran lebih dari satu, maka setiap lampiran diberi nomor urut dengan angka romawi, ditulis di sudut kiri atas dalam lembaran lampiran yang bersangkutan. Biodata Biodata atau riwayat hidup penulis bersifat pilihan (optional). Apabila dibuat, diletakkan pada halaman paling akhir, penulisannya dapat dibuat dalam bentuk ringkasan riwayat hidup.
69
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
Daftar Nama Dosen Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Dosen Tetap Program Studi Ilmu Politik No Nama 1. Dr. Effendi Hasan, MA 2. Drs. Zainal Abidin AW, M.Si 3. Ubaidullah, MA 4. Faradilla Fadlia, MA 5. Ishak, SH, M.H 6. Roslaini Ramli, S.H., M.Hum. 7. Cut Maya Aprita Sari, S.Sos., M.Soc.Sc
Lulusan S3 Ilmu Politik UKM Malaysia S2 Ilmu Politik UI Jakarta S2 RUDN Rusia S2 Universitas Kassel Jerman S2 Fakultas Hukum Unsyiah S2 Fakultas Hukum Unsyiah S2 Ilmu Politik UKM Malaysia
Dosen Pengajar Program Studi Ilmu Politik No Nama 1 Prof. Dr. Adwani, SH, M.Hum 2 Prof. Dr. Misri, MA 3 Dr. Syarifuddin Hasyim, SH, M.Hum 4 Dr. Mujibussalim, SH, M.Hum 5 Dr. Effendi Hasan, MA 6 Dr. Taqwaddin, SH., S.E., M.Si 7 Dr. Zulkifli Daud, M.Si 8 Dr. Husaini Ibrahim, MA 9 Drs. Munir Aziz, M.Pd 10 Dr. Dahlan, SH, M.Hum 11 Dr. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., MA 12 Taufiq A. Rahim, SE, M.Si., Ph.D 13 Drs. Zainal Abidin AW, M.Si 14 Drs. Sahari A. Gani, MA 15 Drs. Muhammad, M.Si 16 Ubaidullah, MA 17 Radhi Darmansyah, M.Sc 18 Faradilla Fadlia, MA 18 Cut Maya Aprita Sari, S.Sos., M.Soc.Sc 19 Fuad Mardhatillah, MA 20 Daniel Akbar Taqwaddin, B.IAM., M.Sc 21 Taufik Abdullah, MA 22 Zainal Abidin, SH, M.Si 23 Maimun, MA
70
Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
24 25 26 27 28 29 30 31
Roslaini Ramli, SH., M.Hum Aryos Nivada, MA Ismar Ramayani, S.IP., MA Ishak, SH, M.H M. Jafar, SH., M.Hum Sufyan, SH., MH Zulfiadi, S.IP., MA Ardiansyah, S.IP., MA
71