Panduan Penyusunan KTI
i
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
i
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akademi Keperawatan Pamenang. Dengan pembuatan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akademi Keperawatan Pamenang ini diharapkan seluruh mahasiswa dapat menggunakan Pedoman ini sebagai sarana yang memudahkan mahasiswa untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah (Penelitian) sebagai salah satu tugas akhir dari mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Pamenang. Tujuan dari Pembuatan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam penyusunan kar ya tulis sekaligus untuk menjadikan keseragaman sekaligus ciri khas dari teknik penulisan karya tulis di lingkungan Akademi Keperawatan Pamenang. Buku ini adalah buku edisi revisi ketiga;berdasarkan hasil pengalaman dan berbagai kesepakatan antara pembimbing KTI dengan harapan semoga mampu menjadi penyatu berbagai silang pendapat tentang teknis penyusunan KTI dan menjadi pedoman baku bagi pembimbing maupun mahasiswa. Harapan kami semoga Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh khalayak, khususnya mahasiswa dan secara umum dapat memperlancar proses penyelenggaraan pendidikan di Akademi Keperawatan pamenang. Penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan buku pedoman ini demi kebaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
Panduan Penyusunan KTI
i
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………….. Daftar Isi ………………………………………………………….. Pengantar ………………………………………………………….. BAB 1. Sistematika Penulisan KTI : Penelitian …………………. 1.1 Bagian Awal ………………………………………... 1.2 Bagian Inti …………………………………………. 1.3 Bagian Akhir ………………………………………...
Hal i ii 1 3 3 3 11
BAB 2.
Sistematikan Penulisan KTI : Inovatif ………………….. 2.1 Bagian Awal ………………………………………... 2.2 Bagian Inti …………………………………………. 2.3 Bagian Akhir ………………………………………..
13 13 13 18
BAB 3.
Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah .................................... A. Kertas ……………………………………………….. B. Pengetikan …………………………………………... C. Tajuk ……………………………………………….. D Abstrak ………………………………………………. E Penomoran Bab, Anak bab dan Paragraf ........................ F. Penomoran Halaman …………………………………. G. Sampul Luar/ Kulit luar ............................................... H. Sampul Dalam ……………………………………….. I. Halaman Persetujuan ………………………………… J. Lembar Pengesahan ………………………………….. K. Lembar Pernyataan ………………………………….. L. Daftar Isi …………………………………………… M. Daftar Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram …………. N. Daftar Pustaka ……………………………………... O. Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram ............................. LAMPIRAN ……………………………………………
19 19 19 22 23 23 24 25 27 27 28 28 28 29 29 31
Panduan Penyusunan KTI
iii
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
iv
Pengantar Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III di Akper Pamenang. Penyelenggaraan karya tulis ilmiah diharapkan berguna untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berfikir kritis, melakukan komunikasi ilmiah dalam bentuk tulisan dan meningkatkan integritas berfikir ilmiah disamping dalam rangka menghasilkan karya nyata dibidang keilmuan. Penyelenggaraan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi lebih akrab dengan kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah; sehingga ketrampilan ini nantinya dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang mungkin akan dihadapi oleh mereka di kemudian hari dan memberikan manfaat nyata bagi masyarkat baik secara keilmuan maupun secara sosial. Untuk memudahkan mahasiswa dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk penelitian, maka perlu ditetapkan teknis penulisan di Akademi Keperawatan Pamenang. Dengan pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa dan sekaligus sebagai sumber rujukan terhadap kemungkinan kesimpangsiuran teknis penulisan. Dengan penyusunan teknis penulisan ini diharapkan seluruh pihak dapat memahami sebagai salah satu ketetapan yang nantinya akan menjadi rujukan sekaligus sebagai salah satu ciri khas penulisan karya tulis di Akademi Keperawatan Pamenang.
Panduan Penyusunan KTI
1
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
2
BAB 1 SISTEMATIKA PENULISAN KTI : PENELITIAN Pada umumya penulisan karya tulis ilmiah dapat dibagi kedalam tiga bagian utama: (1) bagian awal, (2) bagian inti dan (3) bagian akhir. 1.1 Bagian awal Bagian awal biasanya terdiri atas: (1) Halaman Judul (2) Halaman Persetujuan Pembimbing (3) Halaman Pengesahan (4) Halaman Surat Pernyataan (5) Halaman Abstrak (6) Halaman Abstract (7) Halaman Kata Pengantar (8) Halaman Motto (Jika ada) (9) Halaman Persembahan (Jika ada) (10) Halaman Daftar Isi (11) Halaman Daftar Tabel (kalau ada) (12) Halaman Daftar Gambar (kalau ada) (13) Halaman Daftar Grafik (kalau ada) (14) Halaman Daftar Diagram (kalau ada) (15) Halaman Daftar Singkatan (Kalau ada) (16) Halaman Daftar Lampiran (kalau ada) 1.2 Bagian Inti Pada umumnya bagian ini diawali oleh informasi tentang masalah umum dan khususnya yang diteliti serta deskripsi tentang pentingnya penelitian yang dilakukan. Pada hakekatnya sistematika penulisan dapat digambarkan pada contoh di bawah ini: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paragraf ini sering disebut sebagai pendorong dilakukannya penelitian dalam karya tulis ilmiah ini. Hal ini bisa berarti ganda yaitu : (1) sebagai pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya, dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian selanjutnya dari Iaporan penelitian karya tulis ilmiah ini, berarti uraian pada paragraf ini harus dapat menggugah minat baca. Pada paragraf ini perlu pula diuraikan sejauh mana masalah yang diteliti memiliki kesahihan (validity) dan keterandalan (reliability) sebagai hal yang pantas untuk diteliti. Kesahihan yang harus dipenuhi adalah apakah masalah yaug diteliti itu
Panduan Penyusunan KTI
3
henar-benar ada dan perlu untuk diteliti. Keterandalan dapat diketahui dari kesesuaian telaah teoritis dengan fakta/data/ fenomena yang terjadi. Latar belakang umumnya tersusun atas empat komponen yaitu: (1) Masalah, yaitu sinyalemen atau konstansi masalah yang akan diteliti. (2) Beratnya masalah, yaitu relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek tertentu (teknik, sosial, ekonomi, budaya, politik, seni dan agama) dengan segala akibat yang ditimbulkkannya. (3) Kronologis masalah, menggambarkan bagaimana masalah dapat muncul, faktor yang mempengaruhi serta bagaimana dampak bilamana masalah tersebut dapat diatasi. (4) Konsep Solusi, menggambarkan keserasian dan pendekatan metodologis yang digunakan serta bagaimana relevansi penelitian terhadap pemecahan masalah serta gambaran kegunaan hasil penelitian B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan diteliti. Identifikasi masalah dapat dirupakan dalam bentuk pertanyaan masalah. Pertanyaan masalah adalah rumusan masalah berbentuk kalimat tanya. Contoh pertanyaan masalah : Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat Desa Batulicin tentang pencegahan diare? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah rumusan dari apa yang akan dicapai, sebagai lanjutan dari identifikasi masalah. Tujuan Penelitian mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, yang terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Tujuan mungkin perlu dirinci dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk menjawab masalah umum penelitian (menjawab hipotesis penelitian). Sedangkan tujuan khusus merupakan rincian dari tujuan umum, yang mencoba mengetengahkan tujuan menjawab pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan tiap variabel penelitian. D. Manfaat Penelitian Paragraf ini menjelaskan
Panduan Penyusunan KTI
4
tentang
manfaat
langsung
penelitian yang dilakukan, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis hasil penelitian. Kegunaan penelitian yang baik adalah yang aplikabel dan tidak mengambang. Kadang kegunaan penelitian secara praktis diuraikan dalam manfaat untuk institusi pendidikan kesehatan, institusi pelayanan kesehatan, masyarakat dan lain sebagainya, sesuai dengan konteks penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Bab ini dapat menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjamab masalah yang diajukan peneliti. Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik karya tulis ilmiah. B.
Hubungan antar konsep Pembahasan pada bab tinjauan pustaka difokuskan pada konsep-konsep yang menjadi variabel penelitian, dan hubungan antar konsep yang ada. Tinjauan pustaka pada akhirnya menggambarkan kedudukan masalah yang terjadi.
C.
Kerangka konseptual Selain menguraikan tentang konsep-konsep yang menjadi variabel penelitian serta hubungan antar konsep; pada bab ini juga digambarkan secara diagram alur hubungan antar konsep yang dikenal dengan nama kerangka konsepual. Kerangka konseptual adalah kerangka yang dipakai sebagai landasan berfikir dalam kegiatan ilmu. Kerangka konseptual diperoleh dari sintesa keilmuan dan menunjukkan rangkuman kasar dan skematik tentang bagaimana hubungan antar konsep yang digunakan dalam penelitian. Dalam kaitan dengan penelitian yang dilakukan, umumnya kerangka konseptual digambarkan dengan menggunakan bagan, dimana bagian tiap konsep dibatasi oleh frame (kerangka bagan), sedangkan hubungan antar konsep digambarkan dengan menggunakan garis penghubung.
Panduan Penyusunan KTI
5
Ketentuan pembuatan frame dan garis penghubung adalah sebagai berikut: = Diteliti = Tidak Diteliti = Berhubungan = Berpengaruh = Sebab Akibat D. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas masalah penelitian yang diajukan oleh peneliti. Dalam penelitian deduktif, Hipotesis ditetapkan dengan memperhatikan hubungan antar konsep; sedangkan pada penelitian induktif hipotesis dirumuskan setelah melakukan penarikan terhadap “benang merah” fenomena-fenomena yang ada dan atau teori-teori/fakta yang mendukung terhadap perumusan hipotesis. Hipotesis penelitian umumnya tidak diperlukan untuk penelitian deskriptif. Rumusan hipotesis penelitian yang diperlukan dalam penelitian adalah Hipotesis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan secara lebih rinci dan matang tentang rancangan penelitian, presedur penelitian, alat ukur yang digunakan, teknik penarikan sampel dan kriterianya (termasuk populasinya), teknik analisis dan teknis penyelenggaraan penelitian lainnya (waktu dan tempat penelitian) Metode Penelitian meliputi : A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah teknik penyelenggaraan penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian. Penentuan desain penelitian sangat dipengaruhi oleh tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka peneliti kemudian menetapkan desain yang digunakan. Berdasarkan ada tidaknya perlakuan terhadap obyek penelitian; penelitian dapat dibedakan dalam bentuk penelitian eksperimental dan noneksperimental. Berdasarkan pada analisis data penelitian yang dilakukan dapat dibedakan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Panduan Penyusunan KTI
6
B.
Kerangka Kerja Penelitian (frame Work) Kerangka kerja penelitian atau alur penelitian menggambarkan tahapan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Kerangka kerja penelitian memberikan gambaran tentang tahapan yang akan dijalani oleh peneliti, perlakuan pada objek penelitian dan menggambarkan variabel yang akan diukur terhadap obyek penelitian.
C.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah atribut dari obyek penelitian yang akan diobservasi/diteliti. Variabel dalam suatu penelitian umumnya terdiri atas lebih dari satu jenis. Berdasarkan hubungan antar variabel, maka variabel penelitian dapat dikelompokkan dalam variabel dependen, variabel independent, variabel perancu. Umumnya variabel yang diungkapkan pada bab ini adalah variabel dependen dan independent yang digunakan dalam penelitian tersebut.
D.
Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian/deskripsi dari variabel penelitian sehingga memudahkan peneliti dan juga pembaca untuk memahami variabel. Devinisi operasional meliputi pengertian dari variabel yang didefinisikan, indikator untuk mengukur variabel, teknik pengukuran variabel, skala dari variabel dan termasuk teknik penskoran/ kategorisasi. Definisi operasional ini diharapkan akan membantu peneliti untuk membatasi obyek penelitian dan dapat memperoleh data penelitian secara lebih akurat. Devinisi operasional juga membantu peneliti untuk memfokuskan pada jenis alat ukur yang digunakan serta pokok-pokok poin (item) alat ukur suatu penelitian. Penentuan skala data terhadap variabel digunakan untuk menentukan jenis statistika penelitian yang digunakan, khususnya jika penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Dalam penulisannya, desain penelitian dapat dibuat secara narasi maupun dengan menggunakan tabel (kolom).
E.
Waktu dan Tempat Penelitian Pada penulisan tentang waktu penelitian, perlu diuraikan tentang kapan penelitian akan dilaksanakan, berapa lama waktu pelaksanaan, apakah dilaksanakan secara terus-menerus (continous) atau ada jeda waktu tertentu. Bila perlu mungkin dapat digambarkan jadwal kegiatan (Gann chart) tentang apa yang akan dilakukan oleh peneliti pada waktu tertentu.
Panduan Penyusunan KTI
7
Tempat penelitian menggambarkan lokasi peneliti mengambil data sebagai dasar penelitian. Tempat penelitian dapat berupa wilayah (desa, kecamatan, kabupaten dan sebagainya) atau institusi (Puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya). F.
Populasi, sampel dan sampling Populasi adalah kelompok obyek penelitian yang menjadi sumber data diperoleh/didapat. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang ditetapkan sebagai kelompok yang akan dilakukan pengukuran (pengambilan data). Sampling adalah teknik (metode) yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil (menentukan) sampel dari populasi yang telah ditetapkan. Dalam menetapkan sampel, peneliti dapat menetapkan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti yang digunakan sebagai patokan bahwa anggota populasi tertentu dapat digunakan sebagai sampel. Kriteria ekslusi adalah kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dan digunakan sebagai patokan bahwa anggota populasi tertentu tidak dapat digunakan sebagai sampel. Dengan penentuan kriteria inklusi dan ekslusi diharapkan sampel yang diambil benar-benar memenuhi syarat penelitian baik secara etik maupun teknis.
G.
Teknik Pengumpulan data dan Alat Ukur Penelitian Untuk memperoleh data dari kelompok sampel yang telah ditetapkan, peneliti memerlukan perangkat pengumpul data yang disebut dengan alat ukur penelitian. Alat ukur penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang terdapat dalam kelompok sampel yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data penelitian ditentukan sesuai dengan alat ukur yang telah ditetapkan.
H.
Analisis Data Analisis data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti dalam rangka menarik kesimpulan atau menjawab pertanyaan (tujuan) penelitian. Analisis data meliputi penyajian data untuk masing-masing variabel dan interpretasi data baik secara deskriptif (kualitatif) maupun menggunakan perhitungan statistik (kuantitatif).
Panduan Penyusunan KTI
8
I.
Etika Penelitian Etika penelitian mungkin perlu dicantumkan untuk menggambarkan aspek etik apa saja yang digunakan oleh peneliti. Umumnya peneliti menggunakan pendekatan anonymity (tanpa nama), voluntary (keiklasan) dan confidentially (kerahasiaan).
J.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian merupakan salah satu hal yang dapat ditampilkan oleh peneliti dan merupakan wahana untuk mengungkapkan kekurangan-kekurangan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Keterbatasan dapat berisi hal-hal teknis penelitian yang tidak dapat dilaksanakan oleh peneliti atau kendala nonteknis yang dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan apa (fakta-fakta yang ditemui dalam penelitian), bagaimana (opini terhadap hasil penelitian) dan mengapa hasil penelitian yang diperoleh (sesuai dengan teori/konsep yang ada dan dijadikan landasan). Hasil penelitian dapat diungkapkan dalam bentuk uraian (deskripsi) ataupun dengan menggunakan diagram,grafik maupun gambar serta tabel. Apabila penyajian data/ ringkasan data dilakukan dengan diagram/grafik/tabel/gambar, sebaiknya cantumkan uraian lengkapnya. Pada tahapan penyajian data, penyusun tidak perlu menguraikan mengapa hasil yang diperoleh seperti itu. Pada Pembahasan, penyusun mulai menguraikan mengapa dan bagaimana hasil penelitian dengan melakukan telaah dari pustaka/ teori serta berbagai opini baik yang relevan maupun yang bertentangan. Penulisan menggunakan kaidah Fakta, Teori & Opini. yaitu disajikan terlebih dahulu fakta (hasil penelitian yang terkait) sesuai dengan tujuan umum, kemudian diuraikan berbagai teori yang terkait/ mungkin terkait dengan hasil penelitian (termasuk kaitan antar data). Dikemukakan pula analisis data dengan uji statistik tertentu (kalau ada) atau deskripsi hasil studi maupun pengamatannya, yang bisa menyangkut perkembangan data dan atau sistem nilai. Penyusun KTI perlu mengungkapkan teori yang relevan atau yang tidak relevan dengan hasil serta mengembangkan opini mengapa hasil penelitian menjadi sesuai atau menjadi tidak sesuai dengan teori yang telah ada, termasuk opini tentang
Panduan Penyusunan KTI
9
berbagai kendala atau keterbatasan penelitian yang memingkinkan hasil penelitian menjadi tidak sesuai dengan teori-teori yang telah ada. Pada akhir bab dapat diberikan rangkuman hasilnya. Rangkuman ini diperoleh data data faktual maupun evaluasi sistem nilai. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan inteprestasi, cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat, sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa informasi baru atau jawaban atas hipotesis penelitian. Isi kesimpulan adalah jawaban atas pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian (tujuan umum dan khusus). Pada kesimpulan dapat pula diungkapkan pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pembuktian pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama. Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkrit, realistik. bernilai praktis, dan terarah (disebut saran tindak). 1.3 Bagian Akhir Bagian Akhir biasanya terdiri atas : 1.Daftar Pustaka 2.Lampiran-lampiran : Surat Permohonan Ijin Penelitian Surat Ijin Penelitian Kisi-kisi kuesioner Penelitian (jika ada) Lembar persetujuan responden (jika ada) Instrumen penelitian Form rekap data (jika ada) Hasil/ rekapitulasi data hasil penelitian Hasil pengolahan statistik (jika ada) Dll
Panduan Penyusunan KTI
10
BAB 2 SISTEMATIKA PENULISAN KTI : INOVATIF Karya tulis ilmiah merupakan tulisan ilmiah hasil kajian pustaka dari sumber terpercaya yang berisi solusi kreatif dari permasalahan yang dianalisis secara runtut dan tajam, serta diakhiri dengan kesimpulan yang relevan (Pedoman Umum KKTM, Direktorat Akademik Dirjen Dikti Depdiknas) Karya tulis ilmiah merupakan ide kreatif dan orisinil yang disusun secara komprehensif berdasarkan data akurat (terpercaya), dianalisis secara runtut, tajam dan diakhiri dengan kesimpulan dan saran-saran/ rekomendasi. Karya tulis ilmiah dimaksud bukan merupakan laporan hasil penelitian. Pada umumya penulisan karya tulis ilmiah dapat dibagi kedalam tiga bagian utama: (1) bagian awal, (2) bagian inti dan (3) bagian akhir. 1.1 Bagian awal Bagian awal biasanya terdiri atas: 1. Halaman Judul 2. Halaman Persetujuan Pembimbing 3. Halaman Pengesahan 4. Halaman Surat Pernyataan 5. Halaman Abstrak 6. Halaman Abstract 7. Halaman Kata Pengantar 8. Halaman Motto (Jika ada) 9. Halaman Persembahan (Jika ada) 10. Halaman Daftar Isi 11. Halaman Daftar Tabel (kalau ada) 12. Halaman Daftar Gambar (kalau ada) 13. Halaman Daftar Grafik (kalau ada) 14. Halaman Daftar Diagram (kalau ada) 15. Halaman Daftar Singkatan (Kalau ada) 16. Halaman Daftar Lampiran (kalau ada) 1.2 Bagian Inti Bagian inti merupakan bagian yang memaparkan substansi permasalahan yang terjadi serta paparan ide inofatif serta temuan ilmiah yang diperlukan untuk mengatasi masalah. Sistematika penulisan dapat digambarkan pada contoh di bawah ini: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Paragraf ini sering disebut sebagai pendorong munculnya
Panduan Penyusunan KTI
11
gagasan untuk melakukan tinjauan / kajian mendalam dan mengembangkan ide inovatif. Paragraf ini idealnya mampu menjadi: (1) pendorong bagi penulis untuk melaksanakan kajian ilmiah dan mengembangkan ide inovatif, dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian selanjutnya dari Iaporan penelitian karya tulis ilmiah ini. Pada paragraf ini penyusun menekankan adanya masalah (kesenjangan antara fakta dan harapan/ kondisi ideal) dengan ditunjang oleh data/ temuan valid sedemikian rupa sehingga mengemuka suatu masalah yang perlu dipecahkan, munculnya ide/ gagasan inovatif serta perlunya kajian mendalam untuk memecahkan masalah tersebut. Latar belakang umumnya tersusun atas empat komponen yaitu: a. Masalah, yaitu sinyalemen atau konstansi masalah yang dihadapi dan menjadi fokus utama. b. Beratnya masalah, yaitu relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek tertentu (status kesehatan, teknik, sosial, ekonomi, budaya, politik, seni dan agama) dengan segala akibat yang ditimbulkkannya. c. Kronologis masalah, menggambarkan bagaimana masalah dapat muncul, faktor yang mempengaruhi serta bagaimana dampak bilamana masalah tersebut dapat diatasi. d. Konsep Solusi, menggambarkan bagaimana relevansi kajian dan pengembangan ide inovatif dapat menjadi pengungkit untuk mengatasi masalah yang terjadi. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan diteliti. Identifikasi masalah dapat dirupakan dalam bentuk pernyataan masalah maupun pertanyaan masalah.Pernyataan masalah adalah rumusan masalah berbentuk kalimat berita sebagai ringkasan fenomena permasalahan, sedangkan pertanyaan masalah dirupakan kalimat Tanya. Contoh pernyataan masalah : Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah Demam Berdarah yang muncul tiap tahun. Salah satu uoaya pencegahannya adalah dengan penggunaan Larvaside (Abate). Namun disamping mahal juga beresiko mencemari lingkungan . Berdasar pertimbangan diatas perlu suatu larvaside alamiah dengan memanfaatkan tumbuhan (bunga pukul empat/ mirabilis jalapa) sebagai larvasid alami
Panduan Penyusunan KTI
12
Contoh pertanyaan masalah : Apakah permen jahe dapat mengurangi kejadian mual dan muntah pada pasien post operasi? (Untuk keseragaman Akper Pamenang hanya menggunakan Pertanyaan masalah) C. Tujuan Tujuan adalah rumusan dari apa yang akan dicapai, sebagai lanjutan dari identifikasi masalah. Tujuan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam kajian atau harapan terhadap status masalah setelah dilakukan inovasi baru. Tujuan mungkin perlu dirinci dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan yang telah ditetapkan oleh penulis untuk menjawab masalah umum. Sedangkan tujuan khusus merupakan rincian dari tujuan umum. D. Manfaat Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat langsung kajian/ ide inofatif yang dilakukan, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis hasil penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Bab ini dapat menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang dikaji. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjamab masalah yang diajukan peyusun. Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik karya tulis ilmiah. B.
Hubungan antar konsep Pembahasan pada bab tinjauan pustaka difokuskan pada konsep-konsep yang saling terkait dengan masalah yang dihadapi. Tinjauan pustaka pada akhirnya menggambarkan kedudukan masalah yang terjadi.
Panduan Penyusunan KTI
13
C.
Kerangka konseptual Selain menguraikan tentang konsep-konsep yang menjadi sentral perhatian kajian serta hubungan antar konsep; pada bab ini juga digambarkan secara diagram alur hubungan antar konsep yang dikenal dengan nama kerangka konsepual. Dalam kaitan dengan penulisan yang dilakukan, umumnya kerangka konseptual digambarkan dengan menggunakan bagan, dimana bagian tiap konsep dibatasi oleh frame (kerangka bagan), sedangkan hubungan antar konsep digambarkan dengan menggunakan garis penghubung. Ketentuan pembuatan frame dan garis penghubung adalah sebagai berikut: = Diteliti = Tidak Diteliti = Berhubungan = Berpengaruh = Sebab Akibat
D. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas masalah penelitian yang diajukan oleh penyusun karya tulis ilmiah. BAB 3 METODE PENULISAN Pada bab ini dipaparkan secara lebih rinci dan matang tentang waktu kajian, rancangan kajian, teknik pengambilan data/ pencarian informasi dan teknik penarikan kesimpulan. Secara umum metode yang digunakan dapat berupa : kajian ilmiah (melalui penelusuran literatur) terhadap pemanfaatan suatu sistem/prosedur, bahan, maupun produk jadi untuk sesuatu; ataupun melalui penciptaan alat kreatif baru dalam memecahkan masalah. Metode penulisan pada pengembangan ide kreatif meliputi: A. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pencarian informasi/ literatur/ model dan sebagainya yang memungkinkan membangun khasanah dan pola pikir bagi penyusun KTI untuk memecahkan masalah yang dihadapi. B.
Pengolahan Data Kegiatan pengolahan data merupakan usaha pemrosesan data valid dan fokus yang memungkinkan untuk digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Panduan Penyusunan KTI
14
C.
Analisis Data Kegiatan analisis data dilakukan melakukan penarikan kesimpulan. Kegiatan ini dapat berupa pengembangan tinjauan kritis terhadap data dan masalah.
BAB 4 ANALISIS DAN SINTESIS Bab ini menguraikan apa (fakta-fakta yang ditemui dari tinjauan), bagaimana (opini terhadap hasil tinjauan literatur) dan mengapa hasil penelitian yang diperoleh (sesuai dengan teori/konsep yang ada dan dijadikan landasan). Dikemukakan pula analisis data dengan uji statistik tertentu (kalau ada) atau deskripsi hasil studi maupun pengamatannya, yang bisa menyangkut perkembangan data dan atau sistem nilai. Uraian hasil penelitian ini diikuti dengan pembahasan, Umumnya dalam melakukan pembahasan, peneliti berhak untuk menguraikan secara detail tentang bagaimana fakta lapangan (hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti), teori yang relevan atau yang tidak relevan dengan hasil serta mengembangkan opini mengapa hasil penelitian menjadi sesuai atau menjadi tidak sesuai dengan teori yang telah ada, termasuk opini tentang berbagai kendala atau keterbatasan penelitian yang memingkinkan hasil penelitian menjadi tidak sesuai dengan teori-teori yang telah ada. Pada akhir bab dapat diberikan rangkuman hasilnya. Rangkuman ini diperoleh data data faktual maupun evaluasi sistem nilai. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan inteprestasi, cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat, sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pembuktian pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama. Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkrit, realistik. bernilai praktis, dan terarah (disebut saran tindak) 1.3 Bagian Akhir Bagian Akhir biasanya terdiri atas : 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran :
Panduan Penyusunan KTI
15
BAB 3 CARA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Kertas yang digunakan (1) Kertas yang digunakan untuk pengetikan karya tulis ilmiah adalah kertas HVS ukuran kwarto (21,5 cm X 28 cm) dengan ketentuan berat : Konsultasi dan ujian sidang = 70 Gr/80 Gr Karya Tulis akhir = 80 Gr (2) (3)
Sampul luar (kulit luar) dari kertas : Konsultasi dan ujian sidang = Buffalo warna putih Karya tulis akhir = Hard cover warna biru donker Tiap Bab diberi kertas pembatas bahan Doorslag dengan warna biru
B. Pengetikan (1) Pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin tik manual, mesin tik elektrik maupun menggunakan komputer (2) Ketentuan bidang halaman ketik adalah : pinggir atas 4 cm dari tepi kertas, pinggir kiri 4 cm dari tepi kertas, pinggir kanan 3 cm dari tepi kertas dan pinggir bawah 3 cm dari tepi kertas. (3) Cara pengetikan yang harus diperhatikan adalah : Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Sans Serif Ukuran huruf adalah Pica untuk mesin ketik dan 12 untuk komputer Pita atau tinta yang digunakan dalam tulisan adalah hitam Kata-kata dari bahasa asing yang diambil secara murni dicetak miring (italic). (4)
Spasi Jarak antara satu baris dengan baris lainnya adalah dua spasi Jarak antara penunjuk bab (Bab 1) dengan Judul Bab (PENDAHULUAN) adalah dua spasi Jarak antara judul bab dengan teks pertama yang
Panduan Penyusunan KTI
16
ditulis, atau antara baris akhir anak bab dengan anak bab selanjutnya adalah empat spasi Jarak antara judul anak bab dengan baris pertama teks adalah dua spasi, dan alinea teks diketik menjorok kedalam lima ketukan (lima karakter) Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram atau judulnya adalah tiga spasi Alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari margin kiri teks. Jarak antara alinea satu dengan alinea lainnya adalah dua spasi Penunjuk Bab dan bab baru selalu dimulai dengan halaman baru
4 Cm BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengetahuan
4 Spasi
1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia setelah manusia
melakukan penginderaan terhadap sesuatu
(Notoatmodjo, 1997)
4 Cm
3 Cm
2. Guna Pengetahuan Pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu dapat 4 Spasi menjadi faktor predisposisi atau faktor yang menjadi penyebab
timbulnya
perilaku
individu.
Menurut
Notoatmodjo, dalam buku Pendidikan Kesehatan, 2003 disebutkan bahwa pengetahuan dapat menjadi sebab timbulnya perilaku. Dengan adanya pengetahuan maka setidaknya individu dapat menentukan tentang bagaimana cara melakukan suatu perilaku, tentang hal-hal apasaja yang perlu diperhati-
3 Cm
(5)
6
Kutipan Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahan), yang terdiri tidak lebih dari tiga baris,
Panduan Penyusunan KTI
17
dimasukkan dalam teks dengan jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun dan halaman; dimana nama penulis, tahun dan halaman ditulis dalam tanda kurung. Misalnya : Menua adalah suatu proses dimana seseorang menjadi tua. Proses menua terjadi secara spontan seiring dengan waktu yang ada. Menua (Menjadi Tua) adalah proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi normal (Kusuma, 1992, h. 12)
Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahan) yang terdiri atas empat baris atau lebih, diketik terpisah dari teks dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama penulis, tahun, halaman. Misalnya : Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan pada klien perawat menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatannya. Nursing has developed and refined its own unique approach to practice, called the nursing process. The nursing process is essentially a cognitive (mental) activity that requires both critical and creative thinking and serves as the basic for providing nursing care (Citty, 1997; h.134)
Jarak antar baris teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir diatas, dan jarak antara baris kutipan langsung itu dengan baris awal teks berikutnya adalah dua spasi. Penggunaan gagasan atau pemikiran seseorang penulis buku, artikel, dan sebagainya, walaupun disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri harus pula mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel yang ditulis.
Panduan Penyusunan KTI
18
C. Tajuk (1) Setiap bab diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah dan tanda baca (2) Tajuk yang dimaksud diatas adalah :
PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR DIAGRAM DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 : METODE PENELITIAN BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
D. Abstrak dan Abstract (1) Jarak spasi dalam pengetikan abstrak adalah satu spasi (2) Jarak antara judul ABSTRAK dengan Nama Penulis adalah Dua Spasi (3) Jarak antara Nama Penulis (dan NIM) serta teks pertama abstrak adalah Dua spasi (4) Jarak antara alinea yang satu dengan yang lain adalah satu spasi (5) Alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari margin kiri teks (6) Pada pembuatan ABSTRACT seluruh tulisan dari ABSTRACT dan seluruh teks menggunakan cetak miring (italic) jika memungkinkan
Panduan Penyusunan KTI
19
(7) Panjang abstrak dan Abstract adalah 150-200 kata (8) Abstrak / Abstract pada penelitian empiris setidaknya mengandung : Introduksi masalah/masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat Metode dan tujuan yang digunakan dalam penelitian Result/Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistic (jika ada) Analisis dari hasil penelitian Discuss, yaitu Kesimpulan dan implikasi, terapan atau rekomendasi Keyword/Kata Kunci Penelitian. (9) Contoh penulisan Abstrak dan Abstract sebagaimana pada lampiran E. Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf (1) Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka romawi dan pengetikan dilakukan di tengah (2) Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka arab, diketik pada margin sebelah kiri dengan tata aturan seperti contoh : BAB 2 TINJAUAN TEORI A. Konsep Pengetahuan B. Konsep Abortus 1. Pengertian Abortus 2. Penyebab Abortus a. Penyebab Sengaja (Provokatus) b. Penyebab Tidak disengaja 1) Gangguan Genetik 2) Malnutrisi 3) Trauma a) Kimiawi b) Fisik (1) Trauma tumpul (a) Manusia (b) Kendaraan (c) Alat rumah tangga (2) Trauma tajam c) Radiasi 3. Macam-macam Abortus
F. Penomoran Halaman (1) Halaman bagian awal
Panduan Penyusunan KTI
20
Penomoran halaman bagian awal karya tulis, mulai dari halaman judul bagian dalam sampai halaman daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan ii (nomor halaman tersebut tidak diketik) Halaman abstrak sampai dengan daftar lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing Nomor halaman diletakkan dalam pias (lajur) bawah bagian dengan kedudukan horizontal di tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah. (2) Halaman bagian inti Pemberian nomor pada bagian inti karya tulis ditetapkan sebagai berikut: Penomoran bagian inti karya tulis mulai dari Bab Pendahuluan sampai bab Kesimpulan dan Saran menggunakan angka arab Nomor halaman diletakkan pda bagian atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab 1 : Pendahuluan sampai dengan Bab 5 : Kesimpulan dan Saran, nomor halaman diletakkan pada bagian bawah setelah margin bawah dengan posisi horizontal tepat di tengah. (3) Halaman Bagian akhir Penomoran bagian akhir karya tulis ilmiah mulai dari daftar pustaka sampai akhir menggunakan angka arab, dengan angka pertama mengikuti halaman terakhir dari bagian inti Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada bagian itu) dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin kanan. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari daftar pustaka sampai dengan lampiran akhir, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu)
Panduan Penyusunan KTI
21
G. Sampul luar/kulit luar (1) Dalam sampul luar mengandung: Judul karya tulis ilmiah Anak judul (kalau ada) Tulisan “KARYA TULIS ILMIAH” (tanpa tanda kutip) Logo institusi Nama Mahasiswa NIM mahasiswa Identitas Institusi : Akademi Keperawatan Pamenang Lokasi institusi : Pare – Kediri Tahun penyusunan karya tulis (pada saat karya tulis dibuat) (2) Judul karya tulis ilmiah ditulis pada baris paling atas dengan hurup kapital semua, dengan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya enam centimeter (3) Jumlah kata untuk judul maksimal 16 kata (4) Jika judul terlalu panjang dapat dibuat dalam Judul utama dan Anak Judul (5) Jenis huruf untuk judul utama yang digunakan adalah Times New Roman, Bremen, atau yang sejenis dengan ukuran huruf antara 14-16 Pt. (6) Judul yang panjang dapat ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan jarak 1 spasi, dan pemotongan judul memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dan kaidah kerapihan (kalau memungkinkan konfigurasi membentuk pyramid terbalik ( ) (7) Judul tidak disertai dengan tanda baca (titik) (8) Anak judul ditulis dalam tanda kurung, berjarak sekitar 1 Cm dibawah judul utama dan ditulis dalam huruf kecil dengan huruf awal tiap kata berupa huruf kapital. (9) Anak judul ditulis dengan jarak 1 spasi dan pemotongan judul memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dan kaidah kerapihan (10) Tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’ disertakan di bawah judul dengan jarak 4 spasi (2,5 cm) dari judul, menggunakan huruf capital dan menggunakan ukuran huruf 14 Pt. Posisi tulisan di tengah (center) (11) Tulisan nama mahasiswa dan NIM mahasiswa penyusun menggunakan jenis huruf Arial dengan Ukuran 12 Pt, ditulis dengan huruf capital semua. Posisi tulisan di tengah dan jarak 2,5 cm dibawah tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’. (12) Simbol Akper Pamenang terletak kira-kira di tengah
Panduan Penyusunan KTI
22
halaman kertas baik dari sisi vertikal maupun horizontal dan terletak antara tulisan KARYA TULIS ILMIAH dengan Nama Mahasiswa. (13) Nama Institusi, Tempat dan Tahun ditulis dengan menggunakan huruf Arial dengan ukuran 16-18 Pt, posisi di tengah dan kerapatan tulisan 1 spasi. H. Sampul dalam Sampul dalam dibuat sama dengan sampul luar, hanya saja dicetak di kertas HVS putih ukuran kwarto dengan berat kertas 80 gram. Selain itu setelah judul tulisan KARYA TULIS ILMIAH diganti dengan tulisan “Karya tulis ini disusun sebagai salah saru syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Pamenang” dengan ukuran huruf 12 Pt. I.
Halaman Persetujuan Pembimbing Isi dari halaman persetujuan pembimbing adalah sebagai berikut : (1) Lay out ‘Lembar Persetujuan’ ditulis disisi atas bagian tengah dengan huruf kapital (2) Lay out ‘Karya tulis’ dan ‘telah disetujui untuk diajukan dalam ujian sidang karya tulis ilmiah’ ditulis dengan huruf Times New Roman dengan ukuran 12 Pt., terletak sebelum dan setelah judul, peneliti dan NIM. (3) Judul karya tulis ilmiah diketik dengan huruf capital, dengan jarak antar baris 1 spasi (4) Nama mahasiswa diketik dibawah subjudul, dengan jarak sekitar satu cm dari baris terakhir judul. Ditulis dalam huruf capital (5) NIM mahasiswa diketik dibawah sub judul, dengan jarak sekitar 1 spasi dari Nama Mahasiswa (6) Waktu pemberian persetujuan ditulis tanggal, bulan dan tahunnya, diketik di belakang nama kota (Kediri). (7) Lay out ‘menyetujui, ‘Pembimbing I’ dan ‘Pembimbing II’ (kalau ada) serta direktur diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama pembimbing empat sentimeter dari tepi kertas bagian bawah. Contoh lembar persetujuan pada lampiran
J. Lembar Pengesahan (1) Lembar pengesahan merupakan halaman pengesahan penguji setelah melakukan pengujian karya tulis ilmiah.
Panduan Penyusunan KTI
23
(2) Meliputi lay out ‘Lembar Pengesahan’, Judul penelitian, nama dan NIM yang sistematikanya sama dengan lembar persetujuan (3) Lay out ‘Karya tulis :’ dan ‘Disahkan oleh penguji karya tulis ilmiah’ dituliskan sebelum dan setelah judul, peneliti dan NIM. (4) Lay out ‘hari/tanggal :, dan ‘Tempat’ diletakkan dengan posisi rata kiri, dengan jarak 2 cm dari batas margin kiri (5) Daftar Penguji disusun berdasarkan urutan Penguji I, Penguji II dan Penguji III, dengan menyertakan kolom Nama dan Tanda Tangan, sesuai dengan contoh pada lampiran K. Lembar Pernyataan (1) Lembar pernyataan merupakan lembar yang mengandung pernyataan mahasiswa bahwa karya tulis yang telah dibuat benar-benar merupakan karya orisinal dari penyusun karya tulis. (2) Meliputi lay out ‘Surat Pernyataan’ sistematikanya sama dengan lembar persetujuan (3) Lay out lainnya sesuai dengan contoh pada lampiran. L. Daftar Isi (1) Daftar isi ditulis dengan sistematika daftar isi Bab dan Sub Bab utama, dengan mencantumkan halaman Bab/Sub Bab dimaksud (2) Daftar isi Juga mencantumkan Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak, Halaman Abstract, Halaman Kata Pengantar, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel (kalau ada), halaman Daftar Gambar (kalau ada), Halaman daftar Diagram (kalau ada) dan Halaman Daftar Grafik (kalau ada). Termasuk yang dimuat dalam Dafrtar isi juga bagian akhir dari laporan penelitian yang meliputi halaman daftar Pustaka, Halaman Lampiran. (3) Daftar Lampiran dibuat dalam 1 ½ Spasi. M. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar Diagram (1) Daftar tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar diagram dibuat secara terpisah, dengan masing-masing daftar berada dalam satu lembar secara terpisah (2) Dalam Daftar tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar diagram, masing-masing mengandung unsur Nomor
Panduan Penyusunan KTI
24
(tabel/gambar/grafik/ diagram); Judul (tabel/ gambar /grafik / diagram), serta halaman lokasi tabel/ gambar/ grafik/ diagram tersebut berada (3) Nama tabel/gambar/grafik/ diagram ditulis dalam jarak 1 spasi (4) Jarak antara satu tabel/gambar/grafik/ diagram dengan tabel/gambar/ grafik/diagram berikutnya adalah 2 spasi N. Daftar Pustaka (1) Jumlah daftar pustaka yang terkait (relevan) dengan topik karya tulis minimal sejumlah 5 (lima) buah (2) Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka adalah satu spasi (3) Baris kedua tiap sumber pustaka (referensi) diketik menjorok kedalam sebanyak 5 ketukan (4) Judul buku diketik miring (italic) atau diberi garis bawah (jika tidak dimiringkan) (5) Jarak spasi baris akhir suatu buku (jurnal, artikel, dll) dengan baris pertama buku (jurnal, artikel) berikutnya adalah satu setengah spasi (6) Urutan pengetikan untuk buku adalah : Nama penulis, dimulai dengan nama belakang (diketik lengkap) diikuti dengan nama depan (diketik singkatannya) diakhiri dengan tanda titik. Jika lembaga maka tulis nama lembaga secara utuh atau singkatannya secara utuh. Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung Judul buku ditulis huruf miring atau diberi garis bawah. Awal kata dimulai dengan huruf besar, diakhiri dengan titik Edisi buku diterbitkan, disingkat dengan ‘Ed.’ Dan diakhkiri dengan titik Kota tempat penerbit atau Negara bagian tempat penerbit, diakhiri dengan tanda titik dua (:) Nama penerbit Contoh : Kozier, B; Erb, G.(1989). Fundamentals of Nursing, Concept and Procedure, Ed. 2. Philadelphia : Addison-Wesley Publ. Co. Soekadji, S. (1983). Modifikasi Perilaku : Penerapan Sehari-Hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta : Liberty
Panduan Penyusunan KTI
25
(7) Urutan pengetikan untuk artikel yang diedit dalam satu buku: Nama Penulis, dimulai dengan nama belakang (ditulis lengkap) dan diikuti nama depan dan tengah (disingkat), diakhiri denan tanda titik. Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung Nama editor, diketik di belakang kata ‘dalam’ dan dimulai dengan nama depannya (diketik singkatannya) dan diikuti nama belakang (ditulis lengkap), diakhiri dengan tanda titik dua (:) Judul buku diketik dengan huruf miring atau italic atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik Edisi Terbit Kota tempat penerbit atau Negara bagian tempat penerbit diakhiri dengan tanda titik dua (:) Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik Contoh : Roezin, A. & Dharmabakti, U.S.(1990) dalam Soepardi, E.A & Iskandar, N.: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Ed.5. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI (8) Urutan pengetikan untuk jurnal dan majalah Nama Penulis, dimulai dengan nama belakang (ditulis lengkap) dan diikuti nama depan dan tengah (disingkat), diakhiri denan tanda titik. Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung Judul artikel, diketik tidak dengan huruf miring atau italic atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik Nama jurnal, diketik dengan huruf miring (italic) atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda koma Nomor halaman, tidak diketik dengan huruf miring atau digaris bawah. Nomor halaman diketik mulai dari awal hingga akhir artikel Contoh : Bower, G.H (1981). Mood and Psychologist, 36,139-138
Panduan Penyusunan KTI
26
Memory,
American
(9) Urutan pengetikan untuk sumber hasil download internet : Nama penulis Tahun pembuatan artikel, jika tidak ada tuliskan waktu (tahun) download Judul artikel, tulis miring Situs internet Waktu download Contoh : Bernady (2000), Mencegah Kejenuhan Berfikir. www. Bigthink.com.(download: 12 Mei 2006) O. Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram (1) Pembuatan tabel Tabel dimuat kira-kira ditengah halaman Judulnya diketik diatas tabel, mengikuti besar tabel dengan memperhitungkan keseimbangan halaman Nomor tabel terdiri atas dua bagian yaitu bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel itu dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor urut tabel itu Awal baris judul tabel dibawah awal judul tabel (bukan dibawah nomor tabel) Sumber tabel ditulis : Nama orang/institusi, Judul buku/artikel, tahun Tabel yang dibuat oleh peneliti sendiri (hasil penelitian) tidak perlu mencantumkan tahun Contoh : Tabel 2.2
:
Prakiraan Umur dan Dosis Pemberian Obat
Umur 0 bulan
Dosis 1/8 dosis dewasa
3 6 9 1
1/6 dosis dewasa 1/5 dosis dewasa ¼ dosis dewasa ¼dosis dewasa
bulan bulan bulan tahun
Panduan Penyusunan KTI
Keterangan Lahir cukup bulan, BB > 2000 gram
Sumber : Daldjono, 2001
27
Tabel 4.2
:
Tabulasi Silang Kadar Hemoglobin darah De ngan Ketahanan Tubuh Pada Responden di Desa Tuban Kec. Parteker Madura Tahun 2008
Kadar Hemoglobin Ketahanan Tubuh
Baik
Cukup Kurang TOTAL
Lebih dr 10 gr%
Kurang atau sama dg 10 gr%
TOTAL
10 (30,30% ) 8 (24,24% ) 3 (9,09% ) 21 (63,64% )
2 (6,06 % ) 3 (9,09% ) 7 (21,21% ) 12 (36,36% )
12 (36,36% ) 11 (33,33% ) 10 (30,30% ) 33 (100% )
(2) Pembuatan Gambar Gambar dimuat kira-kira ditengah halaman Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar, dengan memperhitungkan keseimbangan gambar Nomor gambar terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama menunjukkan nomor bab dimana gambar tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor gambar pada bab tersebut Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar, dengan jarak dua ketukan Awal baris kedua judul gambar berada dibawah awal judul gambar (bukan dibawah nomor gambar) Contoh :
Gambar 2.5 Struktur Anatomi Jalan Nafas Atas (Sumber : Soemanto, 2003, h. 13)
Panduan Penyusunan KTI
28
(3) Grafik Grafik dimuat kira-kira ditengah halaman Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar Grafik, dengan memperhitungkan keseimbangan Grafik Nomor Grafik terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama menunjukkan nomor bab dimana grafik tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor grafik pada bab tersebut Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor grafik, dengan jarak dua ketukan Awal baris kedua judul grafik berada dibawah awal judul grafik (bukan dibawah nomor grafik) Grafik yang dibuat oleh peneliti sendiri atau berasal dari data penelitian tidak perlu dicantumkan sumber Contoh :
Penurunan suhu (Celcius)
2.5 2 1.5 1 0.5 0 0
5
10
15
Waktu (m enit)
Grafik 4.4
:
20
Panas Panas 25
Dingin
Perubahan suhu tubuh pada pasien thipoid yang dilakukan kompres
(4) Diagram o Diagram dimuat kira-kira ditengah halaman o Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar diagram, dengan memperhitungkan keseimbangan diagram o Nomor diagram terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama menunjukkan nomor bab dimana diagram tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor diagram pada bab tersebut o Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagram, dengan jarak dua ketukan Panduan Penyusunan KTI
29
o o
Awal baris kedua judul diagram berada dibawah awal judul diagram (bukan dibawah nomor diagram) Diagram yang dibuat oleh peneliti sendiri tidak perlu dicantumkan sumbernya
Contoh :
Pembelajaran Dari,oleh, utk & bersama masy. Sesuai Sosbud Pengaruhi Lingk.
Mampu memelihara & meningkatkan kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Diagram 2.1
:
Pola Pemberdayaan Masyarakat
(5) Keterangan/uraian dari tabel, diagram, grafik Keterangan/uraian dari tabel, grafik, dan diagram ditulis/ dideskripsikan setelah tabel, diagram dan grafik Penulisan deskripsi tabel, diagram dan grafik dilakukan selengkap mungkin untuk menghindari bias pembacaan hasil
Panduan Penyusunan KTI
30
LAMPIRAN
Panduan Penyusunan KTI
31
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
32
Alur Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Proposal (Bab I-III & Kuesioner) tidak
Ya
ACC
Ujian Proposal Revisi Proposal tidak
ACC
Ya
Pengambilan Data/ Penelitian Penyusunan Bab IV&V tidak
ACC
Ya
Ujian KTI Lokal Revisi tidak
ACC
Ya
Meminta Lembar Persetujuan untuk diuji proposal kepada Pembimbing & Direktur rangkap 3 Penggandaan Proposal menjadi 3 buah Pengumpulan proposal 2 buah minimal 2 hari sebelum ujian ke TU/ Sekretaris Ujian Persiapan Ujian (Membuat Presentasi) 1
Meminta Pengesahan pada penguji Meminta Persetujuan untuk Pengambilan data kepada Pembimbing & Direktur (rangkap 3) Penggandaan Proposal Revisi (minimal 3 buah) Meminta surat Ijin Penelitian ke TU Mengumpulkan satu berkas proposal ke TU Menyerahkan surat dan satu berkas proposal (atau lebih) ke lembaga tempat penelitian Menunggu surat persetujuan penelitian dari lokasi Meminta Persetujuan untuk untuk ujian KTI kepada Pembimbing & Direktur rangkap 3 Penggandaan KTI (3 buah) Mengumpulkan dua berkas KTI/ distribusi kepada penguji minimal 3 hari sebelum Ujian
Meminta Persetujuan untuk untuk ujian KTI kepada Pembimbing & Direktur rangkap 4 Penggandaan KTI revisi (4 buah) Mengumpulkan 3 berkas KTI minimal 5 hari efektif sebelum Ujian Persiapan Ujian (menyiapkan presentasi)
Ujian KTI Nasional Revisi tidak
ACC
Panduan Penyusunan KTI
Ya
Meminta Pengesahan KTI kepada penguji/ moderator Penggandaan KTI revisi (minimal 3 buah) PENJILIDAN KTI Penyerahan Dokumen KTI terjilid kepada : Perpustakaan (1 buah), Tempat praktik (1 buah), Mahasiswa (1 buah) dan lainnya (jika diperlukan)
33
This Page Intentionally Blank
Panduan Penyusunan KTI
34
Contoh sampul luar proposal penelitian:
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN UMUR ANAK USIA EMPAT TAHUN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (Studi analitik di Posyandu Mekar Desa Kemukus Kecamatan Ngancar Tahun 2013)
Oleh :
BEJO SUGIANTORO NIM. 11011
AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI 2013
Panduan Penyusunan KTI
35
Contoh sampul luar untuk hasil akhir karya tulis:
HUBUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN UMUR ANAK USIA EMPAT TAHUN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (Studi analitik di Posyandu Mekar Desa Kemukus Kecamatan Ngancar Tahun 2013)
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh : BEJO SUGIANTORO NIM. 11011
AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI 2013
Panduan Penyusunan KTI
36
Contoh Sampul Dalam :
HUBUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN UMUR ANAK USIA EMPAT TAHUN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS (Studi analitik di Posyandu Mekar Desa Kemukus Kecamatan Ngancar Tahun 20136) Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Pada Akademi Keperawatan Pamenang
Oleh : BEJO SUGIANTORO NIM. 11011
AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI 2013 i
Panduan Penyusunan KTI
37
Contoh lembar persetujuan untuk proposal penelitian :
LEMBAR PERSETUJUAN Proposal Penelitian : JUDUL
:
PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2013)
PENELITI : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012 Disetujui untuk diuji pada Ujian Proposal pada tanggal 10 Maret 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
TINTIN ELIYANA, SKep,Ns.
ARIS DWI CAHYONO, SKep,Ns
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
ii
Catatan : Tanggal Persetujuan dituliskan tanggal rencana ujian
Panduan Penyusunan KTI
38
Contoh lembar persetujuan untuk pengambilan data penelitian :
LEMBAR PERSETUJUAN Proposal Penelitian : JUDUL
:
PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2014)
PENELITI : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012 Disetujui untuk digunakan dalam tahap pengambilan data penelitian
Pembimbing I
Pembimbing II
TINTIN ELIYANA, SKep,Ns.
ARIS DWI CAHYONO, SKep,Ns
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
ii
Panduan Penyusunan KTI
39
Contoh lembar persetujuan untuk karya tulis ilmiah saat Ujian Lokal:
LEMBAR PERSETUJUAN Karya tulis Ilmiah: JUDUL
:
PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2014)
PENELITI NIM
: :
FAIZ ASSAN WIRATAMA 12012
Disetujui untuk diuji pada Ujian Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 10 Maret 2014 Pembimbing I
Pembimbing II
TINTIN ELIYANA, SKep,Ns.
ARIS DWI CAHYONO, SKep, Ns.
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
ii
Catatan : Tanggal Persetujuan dituliskan tanggal rencana ujian
Panduan Penyusunan KTI
40
Contoh lembar persetujuan untuk karya tulis ilmiah saat Ujian Nasional dan atau Karya Tulis Ilmiah Final:
LEMBAR PERSETUJUAN Karya tulis Ilmiah: JUDUL
:
PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2014)
PENELITI NIM
: :
FAIZ ASSAN WIRATAMA 12012
Disetujui untuk diuji pada Ujian Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 10 Maret 2014 Pembimbing I
Pembimbing II
TINTIN ELIYANA, SKep,Ns.
ARIS DWI CAHYONO, SKep, Ns.
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
ii
Catatan : Tanggal Persetujuan dituliskan tanggal rencana ujian
Panduan Penyusunan KTI
41
Contoh lembar pengesahan untuk proposal penelitian :
LEMBAR PENGESAHAN Proposal Penelitian : JUDUL : PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2014) PENELITI : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012 Disahkan oleh Penguji Proposal Penelitian pada : Hari/Tanggal : Senin, 25 November 2014 Tempat : Akademi Keperawatan Pamenang
Tanda Tangan Ketua
: dr. Ketut Ardhana, Sp.PD 1. Wahyu Sri Astutik, SKp.MKes 2. Widhi Sumirat, SKp, MKes.
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
iii
Catatan : Tanggal Pengesahan dituliskan tanggal pelaksanaan ujian
Panduan Penyusunan KTI
42
Contoh lembar pengesahan untuk karya tulis ilmiah :
LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis Ilmiah: JUDUL : PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARE TAHUN 2014) PENELITI : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012 Disahkan oleh Penguji Ujian Karya Tulis Ilmiah pada : Hari/Tanggal : Senin, 25 November 2014 Tempat : Akademi Keperawatan Pamenang
Tanda Tangan Ketua
: dr. Ketut Ardhana, Sp.PD 1. Wahyu Sri Astutik, SKp.MKes 2. Widhi Sumirat, SKp, MKes.
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
EMI AGUSTINA,S.Kep,Ns.M.Pd.
iii
Catatan : Tanggal Pengesahan dituliskan tanggal pelaksanaan ujian
Panduan Penyusunan KTI
43
Contoh surat pernyataan :
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : SETYO SUSANTO NOTONUGROHO NIM : 12078 Tempat tanggal lahir : Kediri, 30 Februari 1980 Institusi : Akademi Keperawatan Pamenang Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Hubungan Paparan Kebisingan dengan Derajad Ketulian Masyarakat (Suatu Studi Di Desa Babadan Kecamatan Bangsongan Kabupaten Kediri) adalah bukan karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis Kediri, 10 April 2014 Yang menyatakan,
SETYO SUSANTO N.
iv
Panduan Penyusunan KTI
44
Contoh Abstract :
ABSTRACT MOTHER’S AFFECTIVE IN HANDLING SIBLING RIVALRY FOR 1-5 YEARS OLD - CHILDREN IN BENDOL VILLAGE, PARE SUBDISTRICT By PAINEM Register Number 05001
When a child has sibling, they commonly fight or compete each others and think as their brother is their rival. The sibling rivalry is a jealous and hate among sibling because the presence of their sibling. If this situation is not handled well, it may affect to child’s psychis. The objective of this study was to expose mother’s attitude in handling sibling rivalry for 1-5 years old-children in Ngunut village, Ngunut Subdistrict, Tulungagung district. Research design in this study was descriptive. Population In this study was all mother who live in Ngunut Village, Ngunut Subdistrict, Tulungagung District who had two or more1-5 years old- children. Sampling teqhnique was total sampling, sample size was 25 persons. Place of research was in Ngunut Village, Ngunut Subdistrict, Tulungagung District. Data collection used questionare in April 2007. Data analysis use descriptive analysi with diagram. From the research, revealed that 12 respondents (48%) has a positive attitude and 13 respondents (52%) has negative attitude. The difference of attitude among the respondent was related to their khowledge and perception about sibling rivalry. From the research result it’s recommend for the parent to improve their knowledge in handling sibling rivalry among their children, and for health care facilities to improve their effort in health education due to improving a great attitude. Key words
: Attitude, Sibling Rivalry, 1-5 years old-children
v
Panduan Penyusunan KTI
45
Contoh Abstrak :
ABSTRAK PENGARUH LAMA LATIHAN NAFAS DALAM (RELAKSASI) TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI (Studi Kasus Pada Pasien Dengan Gastritis Akut Di Rumah Sakit Umum Daerah Pare Tahun 2005) Oleh : Faiz Azzan Wiratama NIM. 05012 Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan subyektif yang dirasakan oleh seseorang akibat adanya kerusakan jaringan baik actual maupun potensial. Nyeri dapat terjadi akibat berbagai kondisi sakit atau trauma yang terjadi pada seseorang. Nyeri dapat merdampak pada peningkatan kecemasan, penggunaan energi berlebih serta menyebabkan pasien tidak dapat menjalankan terapi secara patuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama latihan nafas dalam (relaksasi) terhadap penurunan nyeri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah preeksperimental satu kelompok dengan pendekatan pre dan post perlakuan. Populasi adalah seluruh pasien yang mengalami nyeri akibat gastrititis, sample penelitian adalah sebagian pasien yang mengalami nyeri akibat gastritis dengan jumlah 26 orang. Analisa data dilakukan dengan membandingkan derajat nyeri sebelum dan sesudah perlakuan, dianalisis secara deskriptif dengan penentuan rata-rata dan standar defiasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terdiri atas 13 orang (50%) laki-laki dan 50% wanita. 10 orang (38%) berusia kurang dari 30 tahun, 10 orang (38%) berusia antara 30-50 tahun dan sisanya (24%) berusia diatas 50 tahun. Derajad nyeri sebelum tindakan rata-rata 5,6 dengan standar deviasi 2,3. Derajat nyeri setelah tindakan adalah 4,3 dengan standar deviasi 2,4. Dari hasil maka disarankan bahwa teknik relaksasi nafas dalam bermanfaat bagi penurunan nyeri pada pasien yang menderita gastritis akut. Kata Kunci : Latihan Nafas Dalam, Nyeri, Gastritis vi
Panduan Penyusunan KTI
46
Contoh :
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1
Perkembangan Psikososial Menurut Sigmund Freud ………...
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian Efektivitas Permainan Edukatif Terhadap Derajad Kecemasan Selama Hospitalisasi Pada Anak Usia Sekolah di RSUD Pare Kediri Tahun 2009 … Hubungan Lama Bermain dengan Derajad Kecemasan Selama Hospitalisasi Pada Anak Sekolah di RSUD Pare Kediri Tahun 2009 …………………………………………………………..
Tabel 4.1
xii
Panduan Penyusunan KTI
47
20
32
48
Contoh Lembar Kesediaan Menjadi Responden :
Kode
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama/inisial : ……………….. Jenis Kelamin : ……………….. Alamat : ……………….. Dengan ini menyatakan bahwa setelah kami memperhatikan permohonan menjadi responden untuk penelitian Sdr. Sulistyorini Widjaja dengan judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TERHADAP PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT (Studi Analitik di RSUD Pare Kediri 2006) Maka kami menyatakan bahwa kami bersedia menjadi responden penelitian tersebut secara sukarela (tanpa paksaan) Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Calon Responden
_____________
Panduan Penyusunan KTI
48
Contoh Lembar Permohonan Menjadi Responden :
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Sulistyorini Widjaja NIM : 02044 Dengan ini menghadapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i agar kiranya dapat menjadi responden dalam penelitian kami yang berjudul: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TERHADAP PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT (Studi Analitik di RSUD Pare Kediri 2006) Selanjutnya kami sampaikan bahwa hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian kami menjamin bahwa identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan tidak akan diungkap oleh peneliti kecuali kepada pihak-pihak yang berkepentingan Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan banyak terimakasih. Peneliti
Sulistyorini Widjaja
Panduan Penyusunan KTI
49
Contoh Lembar Kesediaan Menjadi Responden :
Kode
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ……………….. Jenis Kelamin :……….. Alamat : ……………….. Dengan ini menyatakan bahwa setelah kami memperhatikan permohonan menjadi responden untuk penelitian Sdr. Sulistyorini Widjaja dengan judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TERHADAP PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT (Studi Analitik di RSUD Pare Kediri 2006) Maka kami menyatakan bahwa kami bersedia menjadi responden penelitian tersebut secara sukarela (tanpa paksaan) Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Calon Responden
_____________
Panduan Penyusunan KTI
50
Contoh Kuesioner Penelitian :
Kode
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH WAKTU RELAKSASI TERHADAP PERUBAHAN DERAJAT NYERI PADA KLIEN PASCA OPERASI OPEN FRAKTUR DI RSUD PARE KEDIRI TAHUN 2003 A. Identitas Responden Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan
: Laki-laki / Perempuan : ( ) 10-20 th (21-30 th ( ) 31-40 th ( ) 41-50 th : ( ) Pelajar ( ) Petani ( ) Pedagang ( ) Pegawai : ( ) SD () SMP ( ) SMU () PT () Tdk sekolah
B. Pengalaman Nyeri : Pernahkan Anda mengalami nyeri seperti ini sebelumnya? Pernah Tidak Pernah C. Derajad Nyeri Isilah dengan skala 0-10; dengan kriteria 0 berarti tidak ada nyeri dan 10 berarti nyeri sangat dan tidak tertahankan Skala Nyeri (sebelum tindakan) Skala Nyeri (5 menit relaksasi) Skala Nyeri (10 menit relaksasi) Skala Nyeri (15 menit relaksasi)
Panduan Penyusunan KTI
: ……. : ……. : ……. : …….
51
Panduan Penyusunan KTI
i