TUGAS I RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI (ITSP)
OODA (Observe, Orient, Decide, Action)
Oleh:
NUROCHMAN 23511070
MAGISTER INFORMATIKA OPTION CHIEF INFORMATION OFFICER SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012
RESUME OODA (Observe, Orient, Decide, Act) OODA merupakan kependekan dari Observe (amati), Orient (orientasi), Decide (putuskan), and Act (lakukan). Konsep ini diperkenalkan oleh Kolonel John Richard Boyd, seorang pilot pesawat tempur United State Air Force (USAF). Kunci dari konsep ini adalah proses dimana suatu entitas (baik individu atau organisasi) bereaksi terhadap suatu peristiwa. Lebih jauh diyakini bahwa kunci dari sebuah kemenangan adalah bagaimana membuat keputusan yang tepat dengan waktu lebih cepat daripada lawan/kompetitor. Konsep OODA ini sebenarnya diperkenalkan guna menanggulangi situasi kritis aerial combat atau yang lebih dikenal dengan istilah dogfight untuk kalangan AU (Angkatan Udara). Kondisi ini bagaimana si pilot menganalisis situasi dan kondisinya sebelum melihat musuh dalam visual range. Contohnya kondisi cuaca, kecakapan pilot musuh, berapa kekuatannya, tipe dan jenis pesawat musuh apa, dan lain-lainnya. Dengan pengertian demikian maka si pilot tadi memiliki keputusan dalam melakukan tindakan dimulai dari kondisi disadvantage menjadi advantage. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana apabila ternyata musuh pun mengadopsi sistem OODA Loop ini? [1] Inilah kondisi yang mengharuskan si pilot memiliki keunggulan dalam hal maneuverability dan speed, tentunya hal ini wajar karena man, machine, method merupakan harga mati dalam sebuah pertarungan. Atau boleh dikatakan bahwa si pilot mesti memiliki keunggulan dalam bertindak tepat, akurat dan cepat melebihi pemikiran dari pilot musuh. Caranya adalah dengan menginfiltrasi OODA Loop lawan dan berusaha untuk mengacaukan circuit OODA pilot musuh. Apabila hal ini sudah terpenuhi maka kondisi apapun yang si pilot ciptakan akan mengaburkan pemahaman pilot musuh, sehingga kemungkinan besar kemenangan akan diraihnya. [1] OODA fokus pada pemikiran strategis tentang bagaimana organisasi bisa eksis dalam kondisi penuh tekanan dan ketidakpastian. Ketika dalam tekanan seringkali seseorang akan merasa bingung dan panik. Sehingga kepanikan yang dibiarkan berlangsung lama justru akan menjadi boomerang, karena ia akan terlindas oleh pesaingnya tanpa bisa mempertahankan diri apalagi untuk melakukan serangan kilat balasan. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk melakukan strategi yang disebut modern warfar (serangan kilat). Perang modern (serangan kilat) benar-benar tergantung pada kemampuan independen, Halaman 2 dari 9
individu yang terlatih dan adaptif untuk mengatasi musuh, tanpa mempedulikan kualitas senjata mereka ataupun pasukan mereka. Boyd menyebut hal ini dengan "iklim organisasi untuk keberhasilan operasional". Iklim organisasi terdiri dari beberapa atribut:
Iklim pengalaman bersama yang membangun rasa saling percaya dan mendorong kohesi kelompok.
Perkembangan nuansa intuitif untuk menguraikan situasi yang kompleks dan berpotensi kacau.
Filosofi Misi yang menembus semua tingkat organisasi, sehingga pemimpin bisa "memberdayakan" bawahannya untuk mencapainya.
Konsep terikat konsensus yang memberikan fokus dan arah. Fokus berarti mengalahkan musuh yang akan melawan, arah berarti melembagakan pukulan yang melumpuhkan sebelum musuh dapat bereaksi. Teori OODA digambarkan dalam sebuah siklus keputusan (OODA Loops). Siklus ini
terdiri dari empat proses yang saling terkait dan berjalan secara terus-menerus. Keempat proses tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 1 berikut:
Gambar 1. OODA Loops (Sumber: Chet Richard 2008) Penjelasan keempat proses OODA Loops tersebut adalah sebagai berikut:
Observe (pengamatan),yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan.
Orient (orientasi), yaitu: analisis dan sintesis data untuk membentuk perspektif.
Halaman 3 dari 9
Decide (keputusan), yaitu penentuan suatu tindakan berdasarkan perspektif yang telah didapatkan.
Act (tindakan), yaitu melakukan tindakan yang telah diputuskan. OODA Loops kemudian banyak diadopsi oleh berbagai organisasi, tidak saja terbatas
untuk kepentingan militer namun juga oleh non-militer. Hal ini disebabkan prinsip OODA cukup aplikabel untuk diterapkan berbagai sektor, mulai dunia bisnis, olahraga, serta pemerintahan. Hal ini bisa dipahami karena semua pihak berusaha untuk membangun kemampuan yang handal untuk bersaing dengan kompetitornya. Chet Richard menyampaikan bahwa perubahan harus selalu dilakukan sebelum: [2] Konsumen mengalami kebosanan Kompetitor membuat produk yang lebih kompetitif. Lawan mencari tahu apa yang terjadi. Situasi lingkungan berubah dengan sendirinya tidak sesuai keinginan kita. OODA loops juga dapat digambarkan secara lebih detail dalam bagan berikut:
Gambar 2. OODA Loop Sketch (Sumber: Chet Richards, 2008) Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai beriikut: 1.
Observasi Observasi (pengamatan) merupakan awal dari sebuah proses yang akan membentuk
orientasi, kemudian menghasilkan keputusan yang akan dijadikan dasar untuk melakukan tindakan. Tidak berhenti di situ, berbagai tindakan yang telah dilakukan tersebut akan
Halaman 4 dari 9
mendorong lingkungan bisnis untuk memberikan fenomena dan umpan balik kepada perusahaan. Umpan balik tersebut bisa implisit, sehingga perusahaan harus jeli dan mempunyai pengamatan indera yang tajam untuk menangkap pesan yang ada. Observasi harus dilakukan secara terus-menerus terhadap berbagai sumber informasi yang ada. Hal ini diperlukan untuk menjamin bahwa setiap perubahan yang terjadi di sekitar perusahaan dapat segera disikapi dengan tepat dan cepat. Kebiasaan yang demikian akan membangun kapabilitas perusahaan untuk adaptable terhadap segala perubahan yang terjadi. Berbagai sumber informasi tersebut diantaranya adalah:
Peraturan dan pedoman yang sudah ditetapkan baik oleh pemerintah, otoritas bisnis, maupun yang lainnya.
Orientasi lingkungan (budaya, harapan, sejarah, dll)
Bentangan keadaan/kondisi bisnis sekitar.
Informasi dari pihak luar/eksternal.
Observasi merupakan proses yang aktif, karena musuh/pesaing bisnis akan selalu berusaha mencari peluang dan mengintip kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sehingga kemampuan untuk
selalu
melakukan
improvement/improvisasi
sangat
menentukan keberhasilan
perusahaan untuk memanangkan persaingan.
2.
Orientation Orientasi merupakan proses yang terus berjalan (bukan gambaran). Ia merupakan
sebuah proses untuk membangun “traktor salju”, yaitu sebuah konsep dan ide baru dalam improvement proses/produk bisnis. Orientasi dilakukan dengan menggunakan analisa dan sintesa terhadap hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya serta dengan melihat dari apa yang terjadi saat ini. Orientasi akan menghasilkan seperangkat strategi, rencana, dan aksi yang tepat dan memberikan solusi yang terbaik atas kondisi yang terjadi. Langkah ini merupakan kegiatan terpenting karena informasi berubah menjadi pemahaman untuk membangun penilaian terhadap situasi dan kemungkinannya. Dua langkah berikutnya
bergantung
kepada
penilaian
situasi
ini.
Ororientasi paling
tepat dengan realitas akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk:
Beroperasi dan memahami kebutuhan pelanggan dan ancaman pesaing.
Mengambil inisiatif inovasi.
Halaman 5 dari 9
cocok/
Membangun semangat/motivasi diri dan mengalahkan pesaing.
Memikirkan, menguji, dan mengeksploitasi (atau penurunan) ide untuk produk baru, layanan, taktik, dan tanggapan lain.
Memahami dunia yang terus berkembang cepat sementara masih adawaktu untuk mengambil keuntungan dari perkembangan tersebut.
3.
Decision Tahap ini sering disebut juga sebagai hipothesis dari langkah sebelumnya (Orient).
Fase ini adalah tahap pengambilan keputusan dan merupakan langkah eksplisit, sebagai langkah sadar kelanjutan dari hasil orientasi. Setelah mendapatkan gambaran permasalahan yang terjadi di lingkungan secara jelas dan kemudian dilakukan orientasi/inventarisasi alternatif solusi yang ada, maka perusahaan harus segera mengambil keputusan yang akan dilakukan. Pertimbangan kesesuaian/ketepatan antara strategi yang akan diambil dengan kondisi lingkungan konsumen dan pesaing harus diperhatikan. Namun selain itu, kecepatan pengambilan keputusan juga harus jadi prioritas, karena keputusan yang tepat namun terlambat diambil juga tidak akan menghasilkan kemenangan dalam persaingan.
4.
Action Tahap Act ini merupakan langkah nyata yang paling besar pengaruhnya. Karena
keputusan yang diambil akan berdampak pada situasi baru yang akan muncul. Pada tahap ini sering situasi akan mengalami perbedaan dengan kenyataan dan fakta-fakta baru. Maka kita dapat segera melakukan langkah orientasi ulang atas situasi dan fakta baru tersebut untuk segera melakukan langkah decide ulang dan act secara berulang. Dan ini merupakan siklus alami dari metode OODA ini. [3]
Keempat langkah tersebut harus dilaksanakan secara berurutan. Karena berupa siklus, langkah act (bertindak) bukan merupakan langkah terakhir. Bisa saja terjadi kesalahan sehingga perlu dilakukan langkah observe (mengamati) kembali. Demikian seterusnya hingga diperoleh keputusan strategi yang benar-benar tepat dan sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam melakukan pengulangan siklus, manajemen harus memperhatikan faktor waktu karena setiap keputusan akan berdampak terhadap sistem lain yang terkait, misalnya kompetitor. Tidak boleh terlambat dan berlama-lama dalam mengambil keputusan yang tepat.
Halaman 6 dari 9
Implementasi konsep OODA loops dalam organisasi bisnis akan berhasil jika didukung oleh dua faktor kesuksesan, yaitu: Strategi dan Iklim/Budaya organisasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Strategi [4] Konsep strategi berangkat dari bagaimana menciptakan visi yang menarik, membangun rasa memiliki, dan semangat pantang menyerah untuk memperjuangkannya. Tidak cukup di situ, visi tersebut juga sebisa mungkin dapat merusak konsentrasi dari para pesaingnya. Kondisi ini akan mendorong terciptanya kebersamaan dan loyalitas yang kokoh pada semua elemen yang terlibat. Strategi juga merupakan proses/metode yang ditempuh untuk mengatasi rintanganrintangan yang ada dalam upaya mencapai tujuan organisasi di tengah cepatnya perubahan yang tak terduga dan kepentingan untuk bersaing. Strategi bisnis diharapkan: Mempertahankan fokus pada pelanggan sambil terus membaca indikator perubahan lingkungan yang kompetitif. Memberikan pilihan opsi secara terus-menerus kepada teamworknya. Aktifkan switching yang cepat di antara berbagai pilihan yang ada. Mendorong inisiatif dan pola pikir kreatif. Menyelaraskan upaya organisasi untuk mencapai "future state" yang digambarkan dalam Visi dan/ Misi. Kunci konsep ini adalah untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan (costumers needs). Pada intinya, seseorang memelihara keunggulan kompetitif dengan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dengan demikian organisasi yang sukses membentuk pasar mereka akan sukses meraup keuntungan mereka. Analogi yang digambarkan Boyd adalah dengan menembak target yang bergerak; penembak harus mengantisipasi dimana target sekarang dan ke mana mereka akan pergi. Hal ini akan memberikan opsi strategi target (profit) yang mendatanginya atau ia yang segera cepat mencari posisi yang tepat untuk meraih target (profit) nya.
2. Iklim/Budaya Organisasi [4] Sebuah organisasi bisa berhasil jika tingkat "saling percaya" tinggi.
Tingkat
kepercayaan antar elemen organisasi juga akan mempercepat siklus OODA loops. Selain itu,
Halaman 7 dari 9
kepercayaan juga akan mengusir rasa takut, meningkatkan perilaku etis, dan menciptakan iklim kebersamaan yang kokoh. Namun di sisi lain, kepercayaan dihancurkan oleh kesenjangan (gap) atau bahkan rasa ketidakadilan dalam hubungan kekuasaan (Bos vs Karyawan), manajemen mikro, komunikasi yang tidak intensif dan efektif, sehingga akan mendorong iklim ketidakpastian. Iklim dan budaya organisasi yang kondusif akan mendorong elemen yang terlibat untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan tanpa ada jarak di antara fungsi/kedudukan formalnya. Selain itu, manajer juga harus memberikan sarana dan keleluasaan kepada tim untuk memberikan feedback terhadap keputusan yang diambil. Inilah yang disebut dengan metode pembelajaran ganda, yaitu dimana setiap elemen organisasi dapat saling memberi dan menerima pengetahuan. Pemerataan pengetahuan di dalam organisasi dan arahan Visi dan Misi yang acceptable akan mendorong semua elemen organisasi berkerja keras untuk mencapai tujuannya dengan cepat. Tidak berhenti di situ, namun mereka juga membuat “peta” sebagai arahan selanjutnya untuk mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Boyd menyebutnya ini sebagai cara untuk mencapai kesuksesan dengan pelaksanaan schwerpunkt (titik fokus atau pusat dari serangan). Hal ini mensyaratkan organisasi untuk terus-menerus melakukan: Belajar dan mempelajari pengetahuan secara mendalam. Menginplementasikan pengetahuan tersebut ke seluruh aspek budaya organisasi. Mempromosikan dan melatih untuk mencapainya. Menyesuaikan sifat/budaya organisasi yang kontraproduktif dengan tujuan organisasi.
Halaman 8 dari 9
REFERENSI [1]
Widyasastrena,
Dimas.,
"OODA (Observation Orientation Decision
Action)."
http://themuslimscientist.blogspot.com. [Online] 13 November 2006. [Dikutip: 20 02 2012.] [2] Richards, Chet., "Crisis Management: Operating Inside Their OODA Loops." First Adaptive Leadership Symposium. Atlanta, 2008. [3] Mulyo, Agus Ulum., http://agusulummulyo.blogspot.com. [Online] 12 Pebruari 2010. [Dikutip: 20 02 2012.] [4] C, Richards., Synopsis-OODA Book, "Certain to Win: The Strategy of John Boyd Applied to Business. s.l. : Xlibris Corporation, 2004. ISBN: 1-4134-5377-5.
Halaman 9 dari 9