Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
KAJIAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL TAHUN 2002 DAN 2013 DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PURWOREJO STUDY OF CHANGES IN THE COASTLINE WITH MULTI TEMPORAL LANDSAT IMAGE ON YEAR 2002 AND 2013 IN COASTAL AREAS OF DISTRICT PURWOREJO
Oleh:Andi Dwi Saputro Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memperoleh informasi akurat mengenai perubahan garis pantai berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat di Kabupaten Purworejo (2) Mengetahui hasil analisa proses geomorfik mengenai perubahan garis pantai di kawasan pesisir Kabupaten Purworejo (3) Mengetahui factor geomorfik yang paling mempengaruhi perubahan garis pantai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini satuan wilayah Kabupaten Purworejo dengan variabel garis pantai, proses geomorfik yang mempengaruhi garis pantai (angin, gelombang, arus). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode interpretasi citra landsat 7 dengan kombinasi band 4, 5 dan 7 dan citra landsat 8 dengan kombinasi band 5, 6 dan7, observasi dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi uji ketelitian hasil interpretasi citra melalui error matriks dan koefisien kappa, pengolahan data citra / pembuatan peta garis pantai, analisis perubahan garis pantai, analisis proses geomorfik, dan analisis regresi kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dalam kurun waktu 12 tahun terjadi perubahan garis pantai di wilayah Kabupaten Purworejo dengan menggunakan citra landsat multitemporal, yaitu akresi sebesar 66,94 hektar atau 5,5 hektar per tahun dan abrasi sebesar 34 hektar atau 2,8 hektar per tahun. (2) Proses geomorfik yang mempengaruhi terhadap perubahan garis pantai adalah angin, gelombang dan arus dengan dominasi arah dari tenggara sampai barat daya (angin dan gelombang) sedangkan arus didominasi dari arah barat (3) Faktor yang mempengaruhi perubahan garis pantai adalah angin dengan nilai regresinya untuk akresi bahwa nilai koefisien angin adalah sebesar 12,04 dengan nilai t hitung sebesar 0,25 dan P value untuk sebesar 0,81.Hasil analisa regresi pada abrasi nilai koefisiennya 15,49 , nilai t hitung 0,33 dan nilai P value 0,75.
Kata kunci: citra landsat, garis pantai, proses geomorfik. ABSTRACT This research aims to (1) To obtain accurate information regarding changes in the coastline based on the interpretation of Landsat Image in Purworejo (2) To understand the results of the analysis of the geomorphic processes of shoreline change in coastal areas of district Purworejo (3) To understand the most impact geomorfic factor. This research used quantitative descriptive method. The population unit in this study is a region of Purworejo with variable coastline, geomorphic processes that affect the shoreline (wind, waves, flows). The method of data collection is interpretation of Landsat Image 7 with the combination of the band 457 and Landsat Image 8 with the combination of the band 567, observation and documentation. Data processing techniques include image interpretation test results accuracy through error matrix and kappa coefficient,
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
image data processing / cartography coastline, shoreline change analysis, analysis of geomorphic processes, and analyzed descriptively. The results showed that (1) During 12 years occurred change in the area of shoreline of Purworejo, it can be seen using multi temporal Landsat image, there are accretion of 66.94 acres or 5.5 hectares per year and abrasion by 34 acres or 2.8 hectares per year. (2) The geomorphic processes that influence shoreline change is the wind, waves and flows with the dominant direction from southeast to southwest (wind and waves), while flows predominantly from the west. (3) To understand the most impact geomorphyc factor is wind with result regression for acretion, coeficient result for wind is 12,4, t statistic is 0,25 and P value 0,81. Regression analyze results for abration is coeficient 15,49, t statistic result 15,49 and P value result is 0,75 Keywords: Landsat image, coastline, geomorphic processes,
terdiri dari batuan padat, lumpur, pasir, dan
A. Pendahuluan Perubahan garis pantai dapat terjadi secara
bahan organik dari terumbu karang sangat
lambat atau cepat tergantung pada daya imbang
berpengaruh
antara topografi, material pantai, gelombang,
pantai. Daerah pantai perlu diketahui secara
pasang surut dan angin. Proses dinamis pantai
detail materialnya untuk memantau pertambahan
sangat dipengaruhi oleh litoral transport, yang
dan pengurangan luas wilayah pantai. Perubahan
didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah
garis pantai akibat ketidakseimbangan jumlah
dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang
sedimen dapat diamati dengan skala waktu 10
dan arus
tahun atau lebih. Melihat material pantai dapat
Adanya
agen-agen
geomorfik
juga
terhadap
perkembangan
garis
diprediksi seberapa besar perubahan pantainya.
berperan penting dalam terjadinya perubahan
Selain proses alamiah, kegiatan manusia
bentuk garis pantai. Agen geomorfik tersebut
juga dapat mengakibatkan perubahan garis
meliputi gelombang, pasang surut (pasut), arus,
pantai.
dan angin. Agen geomorfik ini saling berkaitan
penambangan pasir laut yang sebagian besar
satu sama lain yang kemudian terjadi proses
dilakukan di daerah nearshore dapat mengganggu
geomorfik
gradasi (abrasi dan akresi), proses
stabilitas pantai yang selama ini dipahami
geomorfik ini dalam wilayah yang luas akan
sebagai penyebab tenggelamnya sebuah pulau.
mempengaruhi bentuk garis pantai.
Aktivitas ini mengakibatkan perubahan pola arus,
Kegiatan
manusia
contohnya
Proses alamiah yang terjadi di wilayah
perubahan energi gelombang dan perubahan
pantai akan mengakibatkan tipologi pantai yang
sedimen pantai. Perubahan pola faktor-faktor ini
bermacam-macam. Garis pantai merupakan salah
berdampak pada pemacuan intensitas erosi.
satu penciri dari tipologi pantai dan perubahan
Selain itu, faktor perubahan penggunaan lahan di
garis pantai akan berbeda satu sama lain akibat
pantai juga sangat mempengaruhi perubahan
perbedaan material pantai. Material pantai yang
garis pantai.
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
se-Indonesia,
Pengolahan data yang bersifat spasial
Provinsi Jawa Tengah diidentifikasi memiliki
dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
potensi bencana alam tertinggi. Untuk wilayah
informasi
Jawa Tengah, potensi bencana yang cukup tinggi
kemampuan untuk mengolah data masukan
berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
(input), menjadi suatu output yang berupa
Pantai selatan Jawa Tengah yang memiliki
informasi baru. Untuk menghasilkan informasi
potensi bencana yang cukup besar adalah di
yang berkualitas baik diperlukan suatu masukan
daerah Ngombol Kabupaten Purworejo. Lebih
data yang baik pula. Data penginderaan jauh
dari 2,5 hektar kawasan pantai di Kecamatan
diharapkan output yang akan dihasilkan memiliki
Ngombol Purworejo Jawa Tengah hilang tergerus
kualitas yang baik.
Di
antara
34
provinsi
geografis
(SIG).
SIG
memiliki
abrasi. Tidak ada lagi garis pantai di kawasan
Kajian mengenai perubahan garis pantai
tersebut, selain tebing pasir yang semakin curam.
dapat menggunakan citra penginderaan jauh
Hantaman gelombang perairan selatanJawa yang
misalnya dengan menggunakan citra Landsat.
cukup keras di kawasan tersebut bahkan telah
Citra
merobohkan bangunan mushola dan Tempat
Mapper
Pelelangan Ikan.
mengoptimalkan penggunaan band yang mampu
Landsat
ETM+
Plus)
(Enhanced
Thematic
multitemporal
dapat
Metode pemantauan garis pantai dengan
membedakan objek perairan dan daratan dengan
memanfaatkan penginderaaan jauh dan sistem
waktu yang berbeda. Citra Landsat ETM
informasi geografis mampu mencakup wilayah
(Enhanced Thematic Mapper Plus) merupakan
yang luas dengan baik dan efektif. Penginderaan
citra yang memiliki resolusi spasial 30 meter dan
jauh dapat digunakan dalam pemantauan secara
resolusi temporal 16 hari.
periodik pada suatu daerah yang sama. Data
Keunggulan citra Landsat adalah dapat
penginderaan jauh dapat diolah dengan cara
menyajikan informasi bentuk lahan suatu wilayah
interpretasi secara berkala. Informasi yang
pengamatan. Hal ini dikarenakan citra Landsat
diinterpretasikan berkaitan dengan bentuk lahan
memiliki 6 (enam) band saluran tampak yang
dan
bisa
perubahan
penggunaan
lahan.
Sistem
dikombinasikan
untuk
menonjolkan
informasi geografis digunakan untuk melakukan
informasi bentuk lahan. Informasi bentuk lahan
analisis data, manipulasi data dan menampilkan
yang
informasi
mengetahui material pantai.
baru
penginderaan jauh.
secara
spasial
dari
data
diperoleh
Berdasarkan
dapat
kondisi
digunakan
untuk
tersebut
maka
penelitian ini diberi judul Kajian Perubahan Garis
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
Pantai dengan Menggunakan Citra
Landsat
38” LS. Luas wilayah Kecamatan Purwodadi
Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah
adalah 59,09 km2 terletak di bagian selatan dari
Pesisir Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo. Wilayah administrasi Kecamatan Ngombol berdasarkan garis lintang
B. Metode Penelitian penelitian
dan garis bujur, 70 46’ 31” – 70 52’ 37” LS dan
deskriptif kuantitatif, yakni perubahan garis
1090 59’ 13” – 1090 54’ 44” BT. Luas wilayah
pantai di Kabupaten Purworejo. Perubahan garis
Kecamatan Ngombol adalah 44,85 km2 terletak di
pantai ditentukan sesuai dengan hasil Citra
bagian
Landsat ETM tahun 2002 dan Citra Landsat 8
Wilayah
tahun 2013 yang dianalisis dengan teknik SIG
berdasarkan garis lintang dan garis bujur,
yaitu overlay menggunakan software ArcGis
Kecamatan Grabag terletak 70 46’ 9” - 70 51’ 12”
10.1. Analisis kuantitatif digunakan berhubungan
dan 1090 55’ 23” - 1090 49’ 11”. Luas wilayah
dengan
Kecamatan Grabag adalah 67,53 km2
Penelitian
ini
kemungkinan
merupakan
daerah
mana
yang
Selatan
dari
administrasi
Kabupaten
Purworejo.
Kecamatan
Grabag
terletak
mengalami perubahan garis pantai dalam kurun
di bagian Selatan dari Kabupaten Purworejo.
waktu 12 tahun di Kabupaten Purworejo.
1. Uji Ketelitian Interpretasi Citra
Rancangan penelitian ini, dapat diketahui lokasi-
Data citra yang digunakan terdiri dari
lokasi perubahan garis pantai yang kemudian
dua macam yaitu citra Landsat 7 ETM
dapat dianalisis faktor-faktor geomorfik apa saja
perekaman tanggal 21 Agustus 2002 dan citra
yang paling berpengaruh dan dapat dilakukan
Landsat 8 perekaman tanggal 14 Oktober 2013
analisis regresi untuk mengetahui faktor yang
dengan path/row 120/065. Citra yang didapat
paling berpengaruh terhadap perubahan garis
masih berwarna abu-abu / greyscale.
pantai.Pada tahap selanjutnya dilakukan metode
Citra landsat 7 ETM menggunakan
klasifikasi perubahan garis pantai sesuai dengan
band 4, 5, 7 sedangkan pada citra landsat 8
parameter
menggunakan band 5, 6, dan 7. Saluran / band
variabel
penelitian,
sehingga
dihasilkan peta perubahan garis pantai.
karena penampakan dalam citra komposit
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Daerah penelitian terletak di 3 kecamatan di
Kabupaten
Purworejo
yaitu
yang digunakan adalah saluran inframerah,
Kecamatan
Purwodadi, Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Grabag. Kecamatan Purwodadi terletak pada 110’2 ’33 - 109’57”44 BT dan 70 46’ 27”– 70 53’
tersebut sangat membantu dalam interpretasi citra. Tahap-tahap dalam uji ketelitian citra adalah:
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
Akurasi
a. Klasifikasi Penutupan Lahan
citra
Landsat
8
secara
Klasifikasi Penutupan lahan dibuat
keseluruhan (overall accuracy) adalah dengan
untuk mendapatkan hasil uji ketelitian secara
membandingkan jumlah titik yang benar
akurat berdasarkan pengkelasan dari informasi
dengan jumlah titik keseluruhan dan hasilnya
gugus-gugus
adalah
spektral.
Pengkelasan
94
%.
Nilai
akurasi
dengan
diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang
menggunakan metode kappa sama Nilai
ada
Landsat
akurasi kappa adalah 0,92 ini berarti citra
inframerah dan dilihat menurut peta rupa bumi
Landsat 8 juga mempunyai tingkat akurasi
Indonesia (RBI) kemudian diinterpretasikan
cukup tinggi.
menjadi 3 kelas yaitu tegal/ pemukiman,
2. Koreksi Citra Landsat
di
dalam
citra
komposit
a. Koreksi Geometri Citra Landsat
vegetasi dan tubuh air.
Peta
b. Akurasi Akurasi dilakukan dengan membuat 90
RBI
bergeoreferensi
digital
yang
kemudian
telah
dibandingkan
titik yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu tubuh
dengan citra Landsat 7 ETM dan Landsat 8.
air, pemukiman dan vegetasi. Pemilihan titik
Peta
secara
Landsat bertujuan untuk menentukan posisi
acak
sesuai
dengan
klasifikasi
RBI
dibandingkan
dengan
citra
atau
citra landsat sesuai dengan koordinat dan
pengambilan titik di lapangan merupakan
dibantu dengan penentuan titik di lapangan
suatu
untuk
melalui GPS (Global Positioning System)
membantu dalam proses pengklasifikasian
tipe Garmin. Di samping penentuan titik di
citra (akurasi). Pengambilan titik di lapangan
lapangan juga sebagai penentuan titik
dilakukan dengan menggunakan alat bantu
akurasi klasifikasi citra.
penutupan
lahan.
kegiatan
Ground
yang
truth
dilakukan
berupa GPS. Akurasi citra Landsat 7 ETM secara keseluruhan (overall accuracy) adalah dengan
b. Pemotongan Citra Pemotongan citra atau cropping
membandingkan jumlah titik yang benar
dilakukan
dengan jumlah titik keseluruhan dan hasilnya
penelitian. Cropping pada citra dilakukan
adalah 97 %.Hasil dari nilai akurasi kappa
pada citra yang dikomposit baik tahun 2002
adalah 0,95 ini berarti mempunyai keakurasian
maupun
yang tinggi karena nilai akurasi kappa
mencakup
maksimal adalah 1.
untuk
tahun
membatasi
2013.
daerah
Hasil
pesisir
daerah
cropping kabupaten
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
Purworejo
yaitu
kecamatan
Ngombol,
pantai dalam kurun waktu dua belas tahun pada wilayah pesisir Purworejo. Hasil
Purwodadi dan Grabag.
overlay citra tahun 2002 dan tahun 2013
3. Klasifikasi darat dan laut Citra yang telah dipotong kemudian
dapat dilihat dalam Tabel 15.
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu darat dan
Perubahan garis pantai maju atau
laut sebelum melakukan analisis perubahan
mundur selama kurun waktu tahun 2002-
garis pantai. Hasil klasifikasi ditunjukkan
2013 dari hasil analisa tersebut dapat
dengan warna yang berbeda yaitu hijau
diketahui bahwa perubahan garis pantai
untuk darat dan biru untuk laut.
lebih dominan laut menjadi darat atau
Penambahan luasan daratan yaitu
terjadi kemajuan garis pantai (akresi)
pada tahun 2002 sebesar 18112.90 hektar
sebesar 65,96 hektar atau 0,18 persen dari
menjadi 18144,30 hektar pada tahun 2013.
luas total. Kemunduran garis pantai (abrasi)
Pada laut terlihat adanya penurunan luasan
sebesar 34,47 hektar atau 0,10 persen dari
dari tahun 2002 sebesar 17375,40 hektar
total luas.
menjadi 17344,00 hektar pada tahun 2013.
Perubahan
garis
pantai
rata-rata
Apabila perubahan maju pada laut
pertahun dapat diketahui dengan membagi
besar
pada
hasil perubahan garis pantai selama 12
daratan maka disebut sebagai proses abrasi
tahun. Abrasi di wilayah pesisir Kabupaten
(pengikisan), perubahan maju pada daratan
Purworejo rata-rata per tahunnya adalah
lebih besar daripada perubahan pada laut
sebesar 2.87 hektar per tahun sedangkan
maka
besarnya
lebih
daripada
disebut
sebagai
perubahan
proses
akresi
di
wilayah
pesisir
Kabupaten Purworejo adalah sebesar 5,50
(penambahan).
hektar per tahun.
4. Perubahan Garis Pantai Citra hasil klasifikasi darat dan laut tahun 2002 dan tahun 2013 dioverlay untuk mendapatkan citra perubahan garis pantai. Hasil overlay tersebut menghasilkan 4 kelas baru yaitu darat menjadi darat, darat menjadi laut, laut menjadi darat dan laut menjadi laut. Empat kelas baru tersebut menunjukkan
akresi
adanya
perubahan
garis
Kaajian Perubah han Garis Panntai dengan Menggunakan M Citra Landsaat Multitempooral Tahun 20002 dan 2013 di Wilayaah Pesisir Kabbupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
araah tenggara sebanyak 5 bulan yaitu bullan
Marett,
Juni,
September,
Okktober dan November. Rata-rata keccepatan angiin tahun 2013 7,58 knot atauu 13,64 km/j /jam. b. Gelombang Tahun 2002 dan 2013 arah gellombang
m maksimum
antara
tennggara samp pai barat daya. d Pada tahhun 2002 ting ggi rata-rataa gelombang maaksimum paada bulan jjuli dengan tingggi
2,07
gellombang
meter.
Frekuensi
maksimum
dominan
berrada di arah selatan selaama 6 bulan yaiitu pada buulan Februuari sampai Gam mbar 1.Peta Perubahan P G Garis Pantai Kabuupaten Purw worejo
denngan Mei, Oktober O dann November denngan rata-raata tinggi gelombang 1.443
orfik yang Mempengarruhi 5. Prooses Geomo Perrubahan Gariis Pantai a. Kecepatan dan d Arah Anngin
meter.
Rata-ratta
tinggi
gellombang sellama tahun 2002 yaitu 1,663 meter. hun 2013 tinggi t rataPada tah
Hasill analisa windrose w anngin
rataa gelombanng maksimum m dominan
tahun 20022 diketahuii bahwa pada
berrada di arahh tenggara yyang terjadi
tahun 200 02 arah anngin dominnan
selaama 5 bulan n yaitu padaa bulan Mei
berasal darri arah tengggara selamaa 5
sam mpai dengaan Septembber dengan
bulan yaituu bulan Mei sampai denggan
rataa-rata tinggi gelombang 1,76 meter.
Juli, Septem mber dan Oktober. O Raata-
Ratta-rata
rata keceppatan anginn tahun 20002
maaksimum beerada pada bulan Juli
adalah 6,17 7 knot atau 1,10 km/jam.
denngan ketingggian 1,98 m meter. Rata-
Padaa windrose taahun 2013 arah a angin yang mendominaasi berasal dari d
tinggi
gelombang
rataa tinggi gellombang selama tahun 20113 yaitu 1,61 1 meter.
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
6. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
c. Arus Pantai Tahun 2002 diketahui bahwa
Garis Pantai
pada tahun 2002 arah dominan berasal Data kecepatan angin, kecepatan
dari arah barat selama 10 bulan yaitu pada bulan Januari sampai Juli dan September sampai Oktober dengan rata-rata kecepatan arusnya 22,37 cm/detik. Kecepatan arus rata-rata paling tinggi terdapat pada bulan Juli yaitu 36,11 cm/detik. Kecepatan arus rata-rata terendah pada bulan Februari dengan
rata-rata
6,98
cm/detik.
Kecepatan rata-rata tahun 2012 yaitu
Berdasarkan diagram windrose arus tahun 2013 diketahui bahwa pada tahun 2013 arah dominan berasal dari arah barat dengan frekuensi selama 7 yaitu
pada
Maret-Juli,
November dan Desember. Rata-rata kecepatan arusnya 18,7 cm/detik. Kecepatan arus rata-rata paling tinggi terdapat pada bulan Juli yaitu 33,37 cm/detik. Kecepatan arus rata-rata terendah pada bulan Oktober dengan rata-rata 9,33 cm/detik. Kecepatan rata-rata tahun 2013 yaitu 17,29 cm/detik.
dalam perubahan garis pantai.Perubahan garis
pantai
berdasarkan
yang
data
berpengaruh
kecepatan
angin,
kecepatan arus dan tinggi gelombang dapat
diketahui
dengan
uji
analisis
regresi.Pengambilan titik sampel didapat dari hasil analisa pengukuran garis pantai yang
mengalami
perubahan
22.12 cm/detik.
bulan
arus dan tinggi gelombang mempengaruhi
maju
perubahan maupun
baik
perubahan
mundur. Berdasarkan
hasil
analisa
koefisien regresi abrasi menunjukkan nilai konstanta sebesar -22.21 dengan nilai t hitung sebesar -0,07, nilai koefisien angin adalah sebesar 15,49 dengan nilai t hitung sebesar 0,33 . P value untuk koefisien konstanta adalah sebesar 0,94, P value untuk angin sebesar 0,75 , nilai koefisien arus adalah sebesar -1,77 dengan nilai t hitung sebesar -0,54 . P value untuk arus sebesar 0.60 dan nilai koefisien gelombang adalah sebesar 0.38 dengan nilai t hitung sebesar 0,24. P value untuk gelombang adalah sebesar 0,81. Nilai t tabel dicari dengan menggunakan alpha 5% dan df sebesar11 diperoleh nilai
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
t sebesar 2,20 untuk masing-masing
paling berpengaruh adalah faktor angin
koefisien. Dengan kondisi tersebut, maka
yang memiliki nilai signifikan secara
kesimpulan yang dapat diambil adalah
statistik.
tidak
menerima
H0 untuk
koefisien
konstanta dan faktor geomorfik yang
7. Analisa
Proses
Geomorfik
Terhadap
Perubahan Garis Pantai
paling berpengaruh adalah faktor angin
Pantai di Kabupaten Purworejo
yang memiliki nilai signifikan secara
merupakan salah satu dari wilayah pantai
statistik.
selatan yang berbatasan langsung dengan Berdasarkan hasil analisa dalam
samudera hindia, memanjang dari timur
hasil analisis uji analisa regresi untuk
sampai ke barat dengan panjang kurang
akresi bahwa Hasil analisis koefisien
lebih 22 km. Berdasarkan analisis garis
regresi
pantai
menunjukkan
nilai
konstanta
di
Kabupaten
Purworejo
sebesar 175,32 dengan nilai t hitung
menggunakan citra landsat, selama 12
sebesar 0,57, nilai koefisien angin adalah
tahun terjadi perubahan yang signifikan.
sebesar 12,04
dengan nilai t hitung
Perubahan tersebut terjadi karena adanya
sebesar 0,25 . P value untuk koefisien
peran dari agen-agen geomorfik. Agen
konstanta adalah sebesar 0,58, P value
geomorfik
untuk angin sebesar 0,81 , nilai koefisien
gelombang dan arus.
tersebut
berupa
angin,
arus adalah sebesar 4,22 dengan nilai t
Data kecepatan dan arah angin
hitung sebesar 1,28 . P value untuk arus
yang didominasi dari arah tenggara
sebesar
koefisien
sampai barat daya dengan kecepatan rata-
gelombang adalah sebesar -3,45 dengan
rata 4-12 knot mampu menghasilkan
nilai t hitung sebesar -2,16. P value untuk
gelombang rata-rata tinggi mencapai 2,01
gelombang adalah sebesar 0,061. Nilai t
meter. Gelombang yang tinggi mampu
tabel dicari dengan menggunakan alpha
mengangkut
5% dan df sebesar 11 diperoleh nilai t
material pantai. Material-material pantai
sebesar
masing-masing
yang terangkut kemudian diendapkan
koefisien. Dengan kondisi tersebut, maka
oleh arus laut ke suatu tempat. Arus laut
kesimpulan yang dapat diambil adalah
di
tidak menerima H0 untuk koefisien
didominasi dari arah barat. Ini dapat
konstanta dan faktor geomorfik yang
dilihat melalui citra landsat multitemporal
0,24
2,20
dan
untuk
nilai
wilayah
maupun
menghancurkan
Kabupaten
Purworejo
Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
menggunakan
kombinasi
band. E. Saran
Berdasarkan interpretasi citra, muara sungai di wilayah Kabupaten Purworejo
1. Bagi pemerintah a. Perlu
adanya
tidak tegak lurus dengan wilayah laut
mengurangi
namun lebih cenderung membelok ke
merugikan
arah barat.
masyarakat
Hasil analisis data kecepatan dan arah angin, tinggi dan arah gelombang, kecepatan
dan
arah
arus
dapat
disimpulkan bahwa agen geomorfik ini sangat
mempengaruhi
perkembangan
dari
pantai
arah
Kabupaten
pembangunan
perubahan atau
untuk
pantai
yang
membahayakan
sekitar
seperti
bagi
pemecah
ombak. b. Daerah pantai dapat dijadikan wisata yang menjanjikan jika dikelola dengan baik. 2. Bagi masyarakat a. Perlu mengetahui pengetahuan tentang mitigasi bencana terutama di daerah
Purworejo yang selalu berubah-ubah.
pantai
D. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
b. Perlu
adanya
pengetahuan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
kegiatan
1. Terjadi perubahan garis pantai di wilayah
membahayakan lingkungan terutama di
Kabupaten Purworejo selama 12 tahun dengan
menggunakan
citra
landsat
atau
hal-hal
c. Pemeliharaan
daerah
mengurangi
sebesar 65,96 hektar atau 5,5 hektar per tahun
kerusakan pantai.
geomorfik
atau
pantai mencegah
untuk dari
3. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan garis pantai baik akresi maupun
hektar per tahun. 2. Proses
dapat
sekitar pantai.
multitemporal secara signifikan yaitu akresi
dan abrasi sebesar 34,47 hektar atau 2,87
yang
tentang
yang
mempengaruhi
terhadap perubahan garis pantai adalah angin, gelombang dan arus dengan dominasi arah
abrasi adalah faktor angin. a. Berdasarkan hasil analisa dalam hasil analisis uji analisa regresi untuk akresi
dari tenggara sampai barat daya (angin dan gelombang) sedangkan arus didominasi dari arah barat.
bahwa nilai koefisien angin adalah sebesar 12,04 dengan nilai t hitung sebesar 0,25 dan P value untuk sebesar 0,81.
Kaajian Perubah han Garis Panntai dengan Menggunakan M Citra Landsaat Multitempooral Tahun 20002 dan 2013 di Wilayaah Pesisir Kabbupaten Purworejo – Andi Dwi Saputro
a. Berdasaarkan hasil analisa dallam
http://ww ww.bagelen.n net artikel tanggal 10 Februari 2011. Diaksses tanggal 1 Juni 2012.
hasil annalisis uji analisa regrresi untuk
abrasi
geomorrfik
b bahwa yanng
fakktor palling
berpenggaruh adalahh faktor anngin yang memiliki m nilaai koefisiennnya 15,49 , nilai n t hitungg 0,33 dan nilai n P value 0,75 F. Daftar Pustaka A Panntai Keburuhhan Aditya Ivaan. 2012. Abrasi Semaakin Parah. Terdapat di Kedaulaatan Rakyyat Online artikel a tangggal 28 Februuari 2012, 21:16 WIB B. Diakses tanggal 9 Mei M 2012. Agus Praaktito, A.D.H., & Suuntoyo. 19997. Perenncanaan Faasilitas Panttai dan Laaut. BPFE E Yogyakartta: Yogyakarrta. Banata. 2010. 2 http://www.banaata.net artiikel tangggal 25 Agusttus 2010. Diakses tanggaal 1 juni 22012. Bintarto dan d Surastop po Hadi Suumarmo. 19979. Metoode Analisa Geografi. G Jakkarta : LP3E ES. Cahyana A Agus Sigit. 2012. Panntai Keburuhhan Hanccur Diterjanng Ombak.. Terdapat di Kedaaulatan Rakyyat Online arrtikel tanggaal 6 Aprill 2012, 20:553 WIB. Diaakses tanggaal 9 Mei 22012. Eddy Prahhasta. 20011. Konsep-K Konsep Daasar Sistem m In nformasi Geograafis. INFO ORMATIKA A.Bandung. Gloria Sam mantha. 2013. Terbaru: Panjang Gaaris Pantaai Indonesiaa Capai 99.0000 Kilomeeter. Terdaapat di httpp://nationalgeographic.coo.id artikeel tanggal 21 2 Oktober 2013. Diakkses tangggal 20 Oktobber 2014. Gunarwan.. 2011. Abrasi A Panttai Keburuhhan Semaakin Paarah. Terdapat di
Miikael. 2012. TPI Pantaii Keburuhann Terancam ww. tribunnjateng.com Ambruk.. http://ww artikel taanggal 1 Ap pril 2012, 18:29 1 WIB. Diakses ttanggal 9 Mei M 2012. Muustafa Hanaafi. 2012. Studi S Perubbahan Garis Pantai Kaitannya Dengan P Pengelolaan ndramayu JJawa Jarat. Wilayah Pesisir In Terdapatt di http://www.mgi..esdm.go.id. Diakses ttanggal 7 Seeptember 2013. Ottto
Ongkoosongo S..R.. 2011.. Strategi Menghaddapi Risiko Bencana Pesisir Akibat Pemanassan Global dan Perubahan Iklim Global. LIPI. L Jakartaa
Paacitan. 2012. Pantai Selatan Purworeejo Tergerus Terdapat di www.jurnas w Abrasi. T .com artikel tanggal 331 Maret 20012. Diaksess tanggal 22 Mei 20122, 11:50 WIB B. Pirrba. 20111. Erossi. Terddapat di http://pirrba.ristek.go.id artikeel 2011. Diakses tanggal 4 Oktober 2013, 2 22:13 WIB. Proojo Danoedooro. 1996. Pengolahan C Citra Digital Teori ddan Aplikasinya Dalaam Bidang Pengindeeraan Jauh. UGM. U Yogyyakarta. Rookhmin Daahuri, dkk. 2004. P Pengelolaan Sumber Daya Pesissir dan Lauutan Secara T Pradnya Terpadu.. Revisi. Jakarta. PT Paramitaa. Revieweer
Bamb bang Saeful Hadi, M.Si NIP. 19710814 1 1999903 1 004