Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
Oleh Profesor Hassan ko Nakata
Pada Konferensi Persatuan Islam ke 27 pada bulan Januari 2014 di Iran, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan tentang bahaya kelompok Takfiri. 'Takfiri' berarti 'penilaian untuk ateisme (ilhad)'. Secara teknis istilah ini diterapkan pada orang yang dulunya dianggap sebagai Muslim oleh dirinya dan oleh Muslim lainnya. Arti literal dari 'Takfiri' mungkin menyebabkan perpecahan yang tidak diinginkan di kalangan umat Islam. Khamenei tampaknya merujuk kepada kelompok-kelompok Salafi Jihadi-ketika dia menggunakan kata 'kelompok takfir'. Satu pertanyaan pada makalah ini yang akan dibahas, 'siapakah Takfiri sesungguhnya?' Berbeda dengan ajaran dalam agama Kristen, tidak ada kata tertentu sama yang dengan kata 'sesat' dalam Islam Sunni meskipun ada satu kata seperti itu dalam Syiah yaitu 'mukhalif'.
'Mukhalif' berarti 'memberontak' dan murujuk pada semua sekte non-Syiah. Muhammad Baqir Majlisi (wafat tahun 1698), seorang imam besar Dua Belas Syiah, menegaskan bahwa istilah ini secara umum bisa diterima bahwa mukhalif itu adalah kafir yang ditakdirkan untuk mendapat hukuman dengan api neraka yang kekal abadi karena imamah merupakan pilar tidak terpisahkan dari agama Islam. Hal ini karena pandangan Syiah pada saat ini memandang mukhalif hampir identik dengan pandangan Kristen terhadap pemahaman 'sesat'. Oleh karena itu seseorang sepatutnya bisa menyebut pandangan takfiri dari Syiah Dua Belas Syiah Imam
1 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
sebagai mengucilkan semua Muslim non-Syiah; yakni mukhalif, bidah, sebagai orang-orang kafir.
Secara tradisional, Dua Belas Imam Syiah telah mengembangkan mekanisme hidup berdampingan dengan muslim Sunni dengan memperlakukan mukhalif sebagai Muslim dalam hal 'duniawi', dan 'zahiran' (lahiriah) dengan perilaku sosial yang umum seperti membolehkan pernikahan dengan mukhalif dan memakan hewan sembelihan mukhalif. Di luar perilaku yang dapat diamati ini, para pengikut Dua Belas Imam Syiah akan sama saat menilai mereka sebagai orang kafir dalam hal 'akhirat' (akhirat) dan 'batinan' (secara batin) selama masih ada dua kondisi; Imam Mahdi belum datang dan Syiah merupakan minoritas yang tertindas. Namun, setelah berdirinya Republik Islam Iran, Grand Ayatullah Makarem Shirazi, salah seorang ideolog resmi rezim itu, menyamakan pemerintahan Imam Mahdi dengan aturan pemerintahan Islam (Iran) dan mengklaim bahwa pemberontakan terhadap pemerintahan Islam harus ditundukkan dengan keras melalui jihad karena hal ini berarti pemberontakan terhadap Imam Mahdi. Sebagai kesimpulan, makalah ini menunjukkan bahwa kelompok Takfiri yang sesungguhnya dalam Islam adalah Dua Belas Imam Syiah. Selain itu juga menunjukkan bahwa penting untuk menyadari fakta bahwa Takfiri yang sesungguhnya menjadi berbahaya sejak berdirinya Republik Islam Iran yang mereka anggap sebagai pengganti pemerintahan Imam Mahdi, karena mereka memperlakukan Muslim Sunni sebagai orang kafir secara terbuka dalam kekuasaan Republik Islam Iran. Akhirnya, makalah ini mengambil sikap untuk percaya bahwa satu-satunya cara untuk memulihkan hubungan yang stabil dan hidup berdampingan antara Sunni dan Syiah adalah pembatasan Syiah oleh kesatuan politik Sunni.
1. Pendahuluan Koeksistensi antara kaum Sunni dan Syi'ah di era wilâyah al-faqih (otoritas kaum ulama). Dalam hal akidah, rekonsiliasi antara keduanya adalah mustahil karena masing-masing ulama dari kedua belah pihak mengklaim yang lainnya kafir. Jadi, satu-satunya cara atas koeksistensi secara de facto adalah dengan membatasi kaum Syi'ah oleh mayoritas Sunni. Namun, pembatasan itu tidak dapat terwujud tanpa membuat adanya solidaritas politik kaum Sunni yang lebih kuat daripada Syi’ah yang berada di bawah rezim wilâyah al-faqih.
2 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
2. Latar Belakang Masalah Ini dan Situasi Kaum Syi’ah Saat Ini Pada tahun 1979, Imam Besar Syiah Ayatullah Khomeini berhasil mendirikan Republik Islam dengan revolusi di bawah bendera Islam dan anti-imperialisme. Wilâyah rezim al-faqih Pemerintah Iran telah berjuang melawan imperialisme dengan menargetkan negara adidaya AS dan monarki Arab Saudi. Pada bulan Juli 2015, Iran memenangkan perang diplomatik ini dan telah kembali ke masyarakat internasional di bawah kesepakatan nuklir Perjanjian Wina. Sejak berdirinya Republik Islam Iran, pengaruh Syi'ah telas meluas ke seluruh dunia, khususnya di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman. Iran juga terkenal di kalangan umat Islam dengan membuktikan bahwa negara-negara Muslim dapat melakukan yang lebih dari sekedar bertahan hidup, yakni untuk independen dan bersikap terhadap negara adidaya seperti AS. Di Lebanon, Syiah Hizbullah memantapkan dirinya sebagai "negara dalam negara" dan memiliki kekuatan militer yang dapat memukul mundur invasi Israel. Di Irak, Syiah telah membentuk pemerintah di bawah bimbingan Ulama Iran Ayatullah Sistani tanpa mengikut sertakan Sunni dalam kekuasaan. Di Suriah, kaum Nusairiah telah berhasil mengkamuflase dirinya sebagai sekte Dua Belas Syiah Imam dengan dukungan dari ulama Libanon yang belajar di Qom Ayatullah Musa Sadr pada tahun 1974. Pemerintah Nusairiah Asad telah semakin menjadi tergantung pada Iran sejak awal perang saudara di Suriah tahun 2011 hingga pasukan Garda Revolusi Iran turut campur dalam perang ini secara terbuka. Adapun Yaman, Ansar Allah yang dikenal sebagai pemberontak Houthi yang merupakan Syiah Zaidi yang dipengaruhi oleh revolusi Islam Iran telah merebut Sanaa, ibukota Yaman pada bulan Januari 2015. Singkatnya, kaum Syiah menyatukan dirinya dalam teori wilâyah al-faqih yang merumuskan rezim sah Syiah di era gaibah (pengkultusan terhadap Imam Mahdi) dan memulihkan kekuasaan mereka, yang merupakan hal pertama yang mereka lakukan sejak runtuhnya Dinasti Fatimiyah Ismailiyah dari Syiah tahun 1171. Kaum Sunni yang terpecah-pecah mengabaikan kewajiban berdirinya khilafah, yang merupakan pemerintahan Sunni yang sah, yang penuh ketidakadilan, kerusakan secara politik, kesenjangan sosial dan ekonomi dan kemerosotan moral. Akhirnya, makalah ini berpendapat bahwa itulah latar belakang masalah kontemporer perselisihan dengan Takfiri. 3. Syiah dalam pandangan Muslim Sunni Pada Konferensi Internasional Persatuan Islam ke 27 pada bulan Januari 2014, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahaya kelompok Takfiri. Dia percaya bahwa musuh sedang rencana busuk agar dunia Islam mengabaikan Palestina dengan "menciptakan perbedaan, mempromosikan ekstremisme dan penyimpangan atas nama Islam, agama dan Syariah dimana sejumlah umat Islam menyatakan mayoritas Muslim adalah murtad. Dia melanjutkan," keberadaan gerakan-gerakan Takfiri di dunia Islam ... menjadi kabar baik bagi 'arogansi' dan musuh-musuh Islam. "
3 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
Rupanya, yang dimaksud dengan kata "Takfiri" di sini, yakni adalah Salafi Jihadi, khususnya dari ISIS. Salafi-Jihadie kontemporer menyebut Dua Belas Syiah Imam Syiah sebagai 'Rafidah (Kaum Pencela)' dan menyebutkan bahwa mereka adalah kafir, sehingga sepatutnya disebut Takfiri. Perlu dipertimbangkan bahwa takfir itu sendiri pada dasarnya adalah salah satu hukum Islam yang umum bagi semua mazhab Islam termasuk Syiah. Dengan mengacu kepada pemahaman awal dari istilah ini, "Takfiri" tidak boleh bermakna pejoratif (memburuk-burukkan) namun harus tetap objektif. Imam Mazhab Hanafi dan Hanbali menilai Dua Belas Imam Syiah sebagai kafir dan meyakini bahwa mencela Abu Bakar dan Umar adalah ajaran agama dan mendakwahkannya, meskipun orang Syiah secara umum tidak kafir, tetapi fasiq. Sebagian Imam Syafi'i dan Maliki juga menganggap kafir Syiah, meskipun fakta bahwa mayoritas dari mereka tidak menganggap mereka kafir namun fasiq. [1] Adapun Nusairiah yang berpura-pura menjadi Muslim, adalah bertentangan dengan Dua Belas Imam Syiah, keempat mazhab Sunni menyepakati kafirnya mereka. Ibn 'Abidin, seorang qadhi terbesar zaman Uthamni mengatakan, telah disepakati di antara keempat mazhab Islam bahwa tidak ada ruang untuk menyelesaikan Nusairiah di dunia Muslim bahkan jika mereka membayar jizyah karena mereka adalah kaum munafik ateis. Jadi, takfir dari kaum Nusairiah tidak terbatas pada Salafi Jihadis-yang dianggap sebagai pendiri. Ibnu Taimiyyah, mengatakan bahwa mereka adalah kafir ateis yang lebih buruk daripada Kristen dan Yahudi, meskipun mereka menyamarkan diri mereka seolah-olah adalah Syiah, itulah konsensus di antara para ulama Sunni [2].
Singkatnya, Nusairiah dan ghulah Syiah lainnya, yakni kaum ekstrimis, dianggap kafir, tidak hanya oleh Salafi-Jihadi tetapi juga oleh semua mazhab Sunni. Dua Belas Imam Syiah juga dianggap kafir oleh sekelompok empat mazhab utama Sunni Salafi selain-Jihadis, terutama dalam hal ketika mereka akan menyebarkan ajaran Syiah dengan memfitnah Abu Bakar dan Umar. Perlu diperhatikan bahwa takfir dari Syiah bukanlah penyimpangan dari Sunni orthodoks tapi salah satu pandangan ortodoks, jika hal itu bukan merupakan konsensus para ulama Sunni.
4. Imamah sebagai Pilar Kepercayaan Syiah
4 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
Dalam buku teks klasik yurisprudensi Syiah, seperti al-Mabsut karangan al-Tusi ( wafat 1067), Shara'i 'al-Islam karangan Muhaqqiq al-Hilli (wafat 1277), dinyatakan bahwa kata-kata masuk Islam dan tobat dari murtad adalah "tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" yang sama dengan Sunni. Namun, Syiah menganggap imamah sebagai pilar agama selain kesatuan Allah, keadilan Allah, kenabian, dan akhirat yang diperlukan bagi seorang muslim agar bisa selamat dari hukuman api neraka yang kekal, seperti yang tercantum dalam Kitab al-Bab al-Hadi Ashar karangan Allamah Hilliҁ wafat 1325, yang merupakan buku teks klasik kaum teologi Syiah. [3]
Menurut teologi Syiah, mereka yang tidak percaya pada imamah (kepemimpinan) Dua Belas Imam adalah kafir dan layak mendapat hukuman yang abadi. Diketahui juga bahwa Syiah memiliki doktrin taqiyyah, penipuan agama, karena ketakutan berada di bawah kekuasaan mayoritas Sunni. Akibatnya, wajar jika literatur-literatur Syiah tidak secara jelas menggolongkan Sunni sebagai kafir. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menganalisis wacana mereka karena curiga mereka melakukan taqiyyah dengan menyembunyikan wajah yang sebenarnya dalam mayoritas Sunni yang mendominasi mereka.
Meskipun demikian, ada buku yang secara jelas mengungkapkan pandangan Syiah terhadap Sunni yakni Mir'at al-'Uqul - Syarh al-Kafi karangan Allamah Majlisi (wafat 1698), seorang penulis yang paling produktif dari ulama Syiah, penulis terbesar Koleksi Hadis Syiah Bihar al-Anwar yang memiliki 110 jilid, dan seorang 'Shaikh al-Islam' yang ditunjuk oleh Kaisar Safawi Sultan Hussain. Majlisi membedakan antara keyakinan kepada Allah, keyakinan kepada Nabi Muhammad, dan keyakinan di akhirat sebagai keyakinan yang tidak terpisahkan dari Islam dan kepercayaan pada imamah adalah hal yang sangat diperlukan, sehingga orang yang menolak hal tersebut dianggap sebagai kafir di dunia dan di akhirat, sedangkan orang yang menolak imamah dianggap sebagai Muslim di dunia namun kenyataannya kafir di akhirat. [4]
Para pengikut Dua Belas Imam Syiah menganggap 'mukhalif' sebagai kafir tidak secara hukum di dunia ini tetapi sebagai kafir secara agama pada kenyataannya, atau di akhirat selain yang bukan sekte Dua Belas Imam lainnya. Sebenarnya, istilah teknis dari 'mukhalif' lebih dekat istilah yang dipakai orang Kristen untuk kaum 'yang sesat' karena hukuman yang bagi orang yang diyakni menyimpang dari keyakinan utama adalah dengan dikucilkan, dimana hal ini tidak ada bandinganya di Sunni. Menurut keyakinan Dua Belas Imam Syiah, hanya kaum Syiah Imamiyah yang percaya kepada imamah dua belas imam saja adalah komunitas yang selamat dari umat Islam, sementara semua sekte lainnya, yakni kaum mukhalif, adalah Muslim yang palsu, yakni, bid’ah bahkan jika mereka walaupaun seandainya mereka tidak sama dengan orang kafir lainnya, karena mereka percaya kepada Allah, Nabi Muhammad, dan hari akhirat.
5 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
5. Karakter sektarian dari Syiah Imamiyah
Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada konsep atau istilah teknis seperti 'mukhalif' yang mirip dengan kata 'sesat' dalam agama Kristen dalam terminologi Sunni. Pandangan dunia Sunni adalah dikotomis dalam cara pembagian manusia menjadi (1) Kaum Muslim, yakni orang-orang beriman, dan (2) Kaum Kafir, dan kategori lain seperti ahl al-kitab, orang-orang Alkitab, murtad, munafik, mubtadi ', dan sebagainya, yang merupakan pengecualian dan sekunder.
i sisi lain, pandangan dunia Syiah adalah tripartit, (1) Kaum Dua Belas Imam Syiah, (2) orang yang benar-benar Muslim, mukhalif, yakni Muslim yang palsu, dan (3) Kaum Kafir, dan kategori mukhalif sangat penting karena Dua Belas Imam Syiah secara historis adalah kaum minoritas, sehingga dikelilingi oleh mayoritas mukhalif dan di bawah tekanan mereka, seperti dalam kumpulan Hadis Syi’ah, al-Kafi, Imam Ja'far Shadiq mengutuk Murji'ah, yakni terminologi untuk kaum Sunni karena mereka menunda pengangkatan Ali setelah Abu Bakar dan Umar, dan mengatakan bahwa mereka akan membunuh kita semua dan pakaian mereka telah tercemar dengan darah kita hingga hari Hisab, dan bahwa rakyat Suriah (yakni Bani Umayyah atau Sunni) lebih buruk daripada orang-orang Roma. Orang-orang Roma adalah kafir tetapi tidak menyerang kita tetapi rakyat Suriah tidak hanya menyerang orang-orang kafir, tetapi juga menyerang kita.
'Takfir' secara harfiah berarti 'menilai seseorang sebagai kafir', tetapi biasanya tidak diterapkan sebagai orang yang tidak bertuhan tetapi diterapkan kepada sesama Muslim, sehingga takfir mirip dengan 'pengucilan karena sesat’ dalam agama Kristen. Akibatnya, istilah Takfiri lebih cocok digunakan bagi Dua Belas Imam Syiah daripada kepada Sunni, karena Imamiyah memiliki istilah 'mukhalif', konsepsi yang mirip dengan konsepsi 'sesat'.
Memang, Sunni, terutama kaum Salafi-Jihadi, akan melakukan pengkafiran, tapi takfir mereka tidak memiliki karakter sektarian karena prosedur umum untuk diterapkan tidak hanya bagi sekte selain Sunni tetapi juga untuk perorangan yang mana saja termasuk kaum Sunni, bahkan Salafi-Jihadi sendiri.
Ibnu Taimiyyah, pendiri mazhab Salafi-Jihadi, mengatakan, "(doktrin dan perilaku dari Syiah adalah kufur tetapi) Takfir secara individu dari mereka dan/kekalnya mereka di neraka sedang
6 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
tergantung pada dipenuhinya kondisi takfir dan tidak adanya alasan. Kami mengutip teks dari Alquran dan Hadis mengenai kekalnya hukuman, takfir, dan tafsiq (menilai sebagai jahat) tapi kami tidak menilai individu tertentu jika dia memiliki kategori ini. "[5] Sultan al- Umairi mengatakan, dalam artikelnya "Analisa posisi Ibn Taimiyyah mengenai kategorisasi Dua Belas Imam Syiah"; "Dia tidak pengkafiran terhadap mereka hanya karena mereka Syiah tetapi karena memenuhi kondisi tertentu dan tidak adanya alasan dan menegaskan bahwa ucapan mereka kufur tetapi sebagai individu tidak kafir dengan memisahkan ucapan mereka dari hukuman atas dirinya. "[6] Oleh karena itu, klaim Ayatullah Khamenei atas bahaya Takfiri tidak bisa dibenarkan karena Imamiyah Syiah sendiri adalah Takfiri dalam arti yang sebenarnya di dunia. Bahaya akan takfir benar-benar ada, tetapi ini pada awalnya berasal dari Syiah di Iran. Seseorang harus memahami doktrin Syiah wilâyah al-faqih dapat memahami sifat sebenarnya dari bahaya ini.
6. Wilayah al-Faqih dan Takfir
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Syiah menganggap Sunni sebagai muslim secara hukum di dunia, namun sampai kembalinya Imam Mahdi. Majlisi berkata; "Allah mengetahui bahwa kaum mukhalif akan memerintah dan berkuasa atas kaum Syiah dan karena itu Syi'ah tidak akan punya pilihan selain bersosialisasi dengan mereka, sehingga dia membuat kelonggaran bagi Syiah dan menerapkan hukum Islam kepada para mukhalif selama periode gencatan senjata dan taqiyyah. Namun, ketika Imam Mahdi muncul, tidak akan ada perbedaan antara mereka dan kafir ". [7]
Dalam sejarah, Syi'ah telah hidup berdampingan dengan kaum Sunni dengan damai dengan menganggap mereka sebagai Muslim secara hukum, namun situasi ini telah berubah sejak berdirinya Republik Islam Iran. Grand Ayatullah Makarim Shirazi, salah seorang ideolog yang paling menonjol dari Republik Islam, mengatakan dalam komentarnya mengenai al-Tafsir al-Amthal dari Al Qur’an, ketika mengomentari Surat 49 ayat 10;
"Peperangan (yang disebutkan dalam ayat ini) tidak terkait dengan pemberontakan terhadap Imam Muslim yang adil ataupun tidak berkaitan dengan pemerintahan Islam yang sah ... dan menekankan lagi bahwa tindakan atas kaum pemberontak ini berbeda dengan orang-orang yang memberontak terhadap Imam yang maksum atau pemerintahan Islam yang benar dan pemberontakan ini harus dihukum sesai dengan aturan yang lebih berat yang disebutkan dalam
7 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
kitab Jihad hukum Islam. "[8]
Syi'ah telah menganggap kaum Sunni sebagai muslim secara hukum di dunia ini dengan taqiyyah karena Sunni berkuasa atas mereka. Tapi sekarang mereka telah membentuk pemerintah mereka sendiri, yang dikepalai oleh Wali Faqih, yakni Imam Penguasa, sebagai wakil Imam Mahdi, dan pemberontakan terhadapnya akan dihukum dengan jihad sebagai pemberontakan terhadap Imam Mahdi, pemerintahannya adalah pemerintahan Imam Mahdi dan era taqiyyah telah selesai di mana kaum Sunni diperlakukan sementara sebagai Muslim.
Kewenangan pemerintahan Islam Syiah dari Wali Faqih ini tidak terbatas di Iran tetapi untuk semua wilayah yang dominan Syiah. Dan Syiah mulai mengutuk kaum Sunni sebagai kafir tanpa ragu-ragu melakukan pembantaian terhadap mereka, yang telah terjadi di Irak sejak jatuhnya rezim Saddam pada tahun 2003. Ini adalah akar nyata dari penampilan bahaya takfir di dunia Muslim pada saat ini. Dan seseorang harus mengatasi masalah ini dari perspektif studi Islam.
7. Bagaimana Membatasi Kaum Takfiri?
Telah dijelaskan bahwa Dua Belas Imam Syiah adalah lebih sektarian daripada kaum Sunni, konsep mereka tentang 'mukhalif' mirip dengan konsep 'sesat' dalam agama mereka, dan mereka percaya bahwa mukhalif bukanlah Muslim palsu yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya tapi adalah orang yang kafir yang layak mendapatkan hukuman neraka yang kekal abadi, akibatnya mereka pantas disebut sebagai Takfiri.
Di sisi lain, kaum Sunni kurang bersifat sektarian dan sedikit memiliki minat untuk mengkafirkan sekte lain secara keseluruhan. Sebaliknya, mereka fokus pada isu-isu tertentu seperti isu memfitnah Abu Bakar dan Umar. Oleh karena itu, meskipun sekelompok Imam Sunni dari Empat Mazhab menganggap Dua Belas Imam Syiah sebagai kafir, mereka tidak terburu-buru menghakimi mereka sebagai kafir terhadap pengikut Syiah yang biasa, bahkan lawan yang paling gigih terhadao Syiah dari kalangan Sunni klasik, yakni Ibnu Taimiyah, pendiri mazhab Salafi Jihadi, mengaku tidak menganggap kafir setiap individu dari Dua Belas Imam Syiah tanpa meneliti / pikiran maupun keadaannya. Oleh karena itu, secara teoritis, bahaya takfiri dari
8 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
kaum Dua Belas Imam Syiah lebih sulit untuk dinetralisir daripada kaum Sunni. Tapi sebenarnya, Dua Belas Imam Syiah tidak memperlakukan kafir dan telah memperlakukan kaum Sunni sebagai muslim sementara dan melakukan taqiyyah karena takut dianiaya dari mayoritas Sunni yang dominan sebelum berdirinya pemerintahan rezim Islam wilâyah al-faqih di Iran yang disamakan dengan pemerintahan Imam Mahdi oleh mereka.
Para pengikut Dua Belas Imam Syiah telah hidup berdampingan dengan mayoritas Sunni yang dominan yang kurang sektarian dengan melakukan taqiyyah lebih dari seribu tahun dengan relatif damai. Secara sekilas, tampaknya ingin memulihkan keadaan ini, tapi mekanisme ini telah berhenti berfungsi setelah terbentuknya pemerintahan Islam (Iran). Keseimbangan kekuatan antara Syiah dan Sunni telah benar-benar berubah. Iran telah berhasil kembali kepada masyarakat internasional secara terhormat setelah melakukan perang diplomatik dengan AS selama 35 tahun dengan memperoleh ketenaran sebagai pembela anti-imperialisme dan telah memperluas pengaruhnya, tidak hanya di Lebanon, Irak, Suriah, Yaman, dan di wilayah lainnya di mana terdapat masyarakat Syiah, tetapi juga di wilayah di mana tidak pernah ada komunitas Syiah secara nyata sebelumnya seperti di Mesir, Indonesia di mana konflik sektarian antara Sunni dan Syiah terjadi, dan mengambil korban.
Satu-satunya cara untuk menahan bahaya takfir dari Dua Belas Imam Syiah adalah dengan mengembalikan mereka kembali ke status taqiyyah. Namun, keseimbangan kekuatan antara kaum Sunni dan Syiah telah begitu berubah secara drastis sehingga kembali ke masa lalu adalah mustahil. Dalam hal jumlah, kaum Sunni masih mayoritas mutlak dan kaum Syiah adalah minoritas, tetapi keseimbangan kekuatan telah berubah, karena Syiah telah mencapai kekuasaan dan kehormatan dengan berpegang pada pemikiran politik Islam versi mereka sendiri yang diartikulasikan oleh Ayatullah Khomeini menjadi Wilâyah al-faqih, sedangkan kaum Sunni telah terpecah-pecah dengan adanya ketimpangan ekonomi yang besar di antara mereka dan kerusakan secara politik dan tirani di mana-mana yang mengabaikan kewajiban untuk mendirikan khilafah, yakni rezim politik satu-satunya kaum Sunni yang sah.
8. Kesimpulan dan Masalah yang tersisa bagi Masa Depan
Syiah menyadari kebangkitan mereka sejak revolusi Islam di Iran dengan teori Wilayah al-Faqih dan di bawah Wilayah al-Faqih pemerintahan Islam dianggap sebagai pemerintahan Imam Mahdi, karena Wali Faqih adalah wakilnya. Akibatnya, mereka telah mulai membuang taqiyyah,
9 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
karena mereka memegang kekuasaan politik dan hilangnya rasa takut dari penganiayaan oleh mayoritas Sunni, dan mulai mengkafirkan terhadap Sunni dan melakukan penganiayaan terhadap mereka di bawah kekuasaan mereka di Irak. Dengan demikian bahaya Takfiri Syiah telah muncul, terutama di Irak, negara tetangga Iran, yang membangunkan kesadaran politik Sunni Salafi sehingga mengubah mereka menjadi Salafi Jihadis Takfiri. Oleh karena itu, kaum Syiah dan kaum Sunni kini saling menuduh kafir dan saling membunuh.
Mengingat penjelasan tersebut, makalah ini berpendapat bahwa satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah itu secara keseluruhan adalah dengan berdirinya khilafah yang dapat menyatukan semua kaum Sunni di dunia karena hanya khilafah Sunni yang dapat membuat Dua Belas Imam Syiah sekarang kuat bersatu di bawah kepemimpinan Wali Faqih kembali ke dalam status minoritas di bawah kendali kaum Sunni, untuk berada di bawah khilafah, dan Iran menjadi provinsi yang tidak lagi memiliki kedaulatan politik di mana Syiah hanya menikmati otonomi peradilan dengan Wali Faqih sebagai kepala kadi (hakim) dari pengadilan Dua Belas Imam Syiah, bukan kepala negara.
Masalah yang tersisa sekarang adalah perlakuan terhadap kaum Nusairiah di bawah khilafah. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak hanya Salafi-Jihadi tetapi juga semua ahli qadi dari 4 Mazhab Sunni sepakat bahwa tidak ada tempat yang tersisa untuk kaum Nusairiah dalam Darul Islam, sehingga tampaknya sangat sulit bagi mereka untuk terus berada dalam Darul Islam, setelah terjadinya perang sipil berdarah di Suriah. Menurut pendapat saya, ada dua alternatif. Yang pertama adalah mengusir mereka keluar Darul Islam. Dan yang kedua adalah dengan hidup sebagai sekte dari Dua Belas Imam Syiah pada kondisi bahwa Wali Faqih mengambil tanggung jawab untuk membimbing mereka. Dua Belas Imam Syiah harus menghindari tindakan memaki terhadap Abu Bakar dan Umar sebagaimana yang dikatakan oleh almarhum Ayatullah Khomeini dan Ayatullah Sistani bahwa mereka dilarang mengutuk para sahabat Nabi Muhammad, dan kaum Sunni dituntut untuk jangan menyelidiki apa yang ada dalam pikiran kaum Syiah sejauh mereka berdiam diri di masyarakat. (Diterjemahkan oleh Riza Aulia)
Referensi :
ﻧﻴدﺒاﻊ ﻧﺒﺎ ةﻴﺸاﺢ ﻳﻔﻮ7/162 :[ ﻧﻢ اﻤﻬرﻴﻎ وﺄ ﻳﻨﺨﻴﺸﻠﺎ ﺑاﺲ ﯨﻠﻊ رﻔﻜﻠاﺐ ﻣﻜﺤﻠﺎ ﻧﺄ ﻟﺼاﺤﻠﺎ1] ﻫﺐ ءاﺘﻔﻠإﺎ ﻳﻐﺒﻨﻴﻠﺎ ﻓﻴﻌﺾ ﻟوﻖ اﻘﻠﻄﻢ... ﻋدﺘﺒﻤﻮ ﻗﺴاﻒ وﻬﻒ ةﺒاﺤﺼﻠﺎ ﻧﻢ ادﺤﺄ ﺑﺲ ﻧﻢ اﻤأﻮ ةﺒاﺤﺼﻠﺎ
10 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
).رﻔاﻚ وﻬﻒ ,ﻳﺄ( ةﻌﻴﺸﻠﺎ ﺿﻌﺐ ﻫﻴﻠﻊ اﻤﻚ ﺑاوﺚ ﻫﻴﻠﻊ ﺑﺘرﺘﻲ وﺄ ﺣاﺒﻢ دﻘﺘﻌﺎ اذﺈ ﻟاﺈ ﻋاﻤﺠﻠإاﺐ رﻜﻨﺄ ﻧﻢ :ةﻴﻔﻨﺤﻠﺎ ﺑﺘﻚ ﻧﻢ ﺑﺘﻚ ﻧﻢ ةﻴﻌﻴدﺒﻠﺎ ﯨواﺘﻔﻠﺎ ﻳﻒ ﺗﻴأﺮ دﻘﻮ ( 2/576 :ﻳﻜﺒﺴﻠﺎ ﯨواﺘﻒ ﻳﻒ ـﻬﺎ ) رﻔاﻚ ﻫﻨﺄ ﺣﻴﺤﺼﻠاﻮ ﻋدﺘﺒﻢ وﻪ ﻣﻬﻀﻌﺐ ﻟاﻘﻮ رﻔاﻚ وﻬﻒ ﻫﻨﻊ ﻟﻠﻬﺎ ﻳﻀﺮ ﻗﻴدﺼﻠﺎ رﻜﺐ ﻳﺒﺄ ةﻤاﻤﺈ ءاﻴﺒﻨأﺐ اوﺴﻴﻞ ﻧﻴذﻠﺎ ءاﻴﻠوﻠأﺎ ﻧﻢ ادﺤﺄ ﺑﺲ ﻧﻢ ( 560 :ةﻴﻤﻴﺖ ﻧﺒﻠﺎ ةﻴرﺼﻠﻤﺎ ﯨواﺘﻔﻠﺎ رﺼﺘﺨﻢ ﻳﻔﻮ
ﻣﻠﻊ دﻘﻮ اﻨﻴﺪ ﺑﺴﻠﺎ ﻛﻠﺬ ذﺨﺘﻲ ﻧﺄ ﻟﺜﻢ ،ﻧاﻤﻴﻠإﺎ ﻟوﺼﺄ ﻧﻢ ﻟﺼﻠﺄ اﻔﻠاﺨﻢ ﻫﺒﺲ ﻧاﻚ اذﺈ ﻟاﺈ ،رﻔﻜﻲ ﻟﺎ ﻫﻨإﻒ ـﻬﺎ ) ةﻀﻔارﻠﺎ رﻴﻔﻜﺖ ﻳﻒ ﻋازﻨﻠﺎ ﻳﻨﺒﻨﻲ اذﻪ ﯨﻠﻌﻮ ،ﻧﻴدﺐ ﺳﻴﻞ ﻫﻨﺄ
اذﺈ ﻭ ﻳﻔﻜﺘﻠاﻤدﻊ ﺑﻬذﻠﻤاﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠﺎ ﻣدﻌﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠﺎ :ﻧاﻬﺠوﻒ رﻤﻌﻮ رﻜﺐ ﻳﺒﻠﺄ ﺑﺴﻠﺎ ﻧاﻚ اذﺈ ةﻴﻌﻔاﺸﻠﺎ دﻨﻊ
.ﻛﻠﺬ ﻟﻌﻒ ﻧﻢ رﻴﻔﻜﺖ ﻳﻜﺒﺴﻠﺎ ﻳﻘﺘﻠﺎ راﺘﺨاﻮ ادﺤاﻮ ﻟاوﻖ رﻴﻔﻜﺖ ﻟاﻒ ةﺒاﺤﺼﻠﺎ ﻧﻢ اﻤﻬادﻊ ﻧﻠﻢ ﺑﺴﻠﺎ ﻧاﻚ ةﺒاﺤﺼﻠﺎ ﺑﺲ ﻧﻢ رﻴﻔﻜﺖ ﯨﻠﺈ ءاﻤﻠﻌﻠﺎ ﻧﻢ ةﻔﺌاﻂ ﺑﻬﺬ دﻘﻮ :ﺗﻠﻖ( 1/487 :رﻴﺜﻚ ﻧﺒﺎ رﻴﺴﻔﺖ ﻳﻔﻮ ـﻬﺎ ) ﻟﻠﻬﺎ ﻫﻤﺤرﺴﻨﺄ ﻧﺐ ﻛﻠاﻢ ﻧﻊ ةﻴاوﺮ وﻬﻮ
ﺣﻠاﺺ ﻧﺐ ﺣاﺘﻔﻠﺎ دﺒﻊ :دادﻌﺈ ,ةﻨراﻘﻢ ةﻴﻬﻘﻒ ةﺴارﺪ -ةﻌﺒرﻠأﺎ ﺑﻬاذﻠﻤﺎ ﻳﻒ ةﺒاﺤﺼﻠﺎ ﺑﺲ ﻧﻢ ﻣﻜﺢ( )http://www.monazh.com/portal/showthread.php?t=1288ﻳﻌﻔاﻴﻠﺎ ﺷﻴدﻖ
][2ﻧوﻤﺴﻠﻤﺎ ﻣوﻘﻠﺎ ءﻠاؤﻪ .145,149):ﺹ.35,ﺝ( ) (35,145,149 35ﯨواﺘﻔﻠﺎ ﻋوﻤﺠﻢ ﻳﻒ ﻟاﻘﻮ .
ﻧﻢ رﻴﺜﻚ ﻧﻢ رﻔﻜأﻮ ﻟﺐ ؛ﯩراﺼﻨﻠاﻮ دوﻬﻴﻠﺎ ﻧﻢ رﻔﻜﺄ ةﻴﻨﻄاﺒﻠﺎ ةﻄﻤارﻘﻠﺎ ﻓاﻨﺼﺄ رﺌاﺴﻮ ﻣﻪ ةﻴرﻴﺼﻨﻠاﺐ راﻔﻚ ﻟﺜﻢ ﻳﻨﺒراﺤﻠﻤﺎ راﻔﻜﻠﺎ ررﺾ ﻧﻢ ﻣﻈﻌﺄ ﻣﻠﺴﻮ ﻫﻴﻠﻊ ﻟﻠﻬﺎ ﯨﻠﺺ دﻤﺤﻢ ةﻤﺄ ﯨﻠﻊ ﻣﻬررﻀﻮ ﻳﻨﻜرﺸﻠﻤﺎ ﻳﻒ ﻣﻬﻮ ﺗﻴﺒﻠﺎ ﻟﻬﺄ ةﻠااوﻤﻮ ﻋﻴﺸﺘﻠاﺐ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﻟاﻬﺞ دﻨﻊ ﻧورﻬاﻈﺘﻲ ءﻠاؤﻪ ﻧإﻒ ؛ﻤﻬرﻴﻐﻮ ﺟﻨرﻔﻠاﻮ راﺘﺘﻠﺎ
11 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
دﺤأﺐ ﻟاﻮ راﻦ ﻟاﻮ ةﻨﺞ ﻟاﻮ ﺑاﻘﻊ ﻟاﻮ ﺑاوﺚ ﻟاﻮ ﻳﻬﻦ ﻟاﻮ رﻤأﺐ ﻟاﻮ ﻫﺒاﺘﻜﺐ ﻟاﻮ ﻫﻠوﺴرﺐ ﻟاﻮ ﻟﻠﻬاﺐ ﻧوﻨﻤؤﻲ ﻟﺎ ةﻘﻴﻘﺤﻠﺎ
.ةﻔﻠاﺴﻠﺎ ﻟﻠﻠﻤﺎ ﻧﻢ ةﻠﻤﺐ ﻟاﻮ ﻣﻠﺴﻮ ﻫﻴﻠﻊ ﻟﻠﻬﺎ ﯨﻠﺺ دﻤﺤﻢ ﻟﺒﻖ ﻳﻨﻠﺴرﻠﻤﺎ ﻧﻢ " ةﻴرﻴﺼﻨﻠﺎ " ﻭ " ةﻴزردﻠﺎ " ءﻠاؤﻪ :ﺑاﺠأﻒ ؟ ﻣﻬﻤﻜﺢ اﻢ " :ةﻴرﻴﺼﻨﻠﺎ " ﻭ " ةﻴزردﻠﺎ " ﻧﻌﻰ ﻟﺌﺴﻮ ﻧودﺘرﻢ ﻣﻬﻨإﻒ ؛ ةﻴزﺠﻠاﺐ ﻧورﻘﻲ ﻟاﻮ ﻟﺐ ؛ ﻣﻬﺌاﺴﻦ ﺣاﻜﻦ ﻟاﻮ ﻣﻬﺤﺌاﺒﺬ ﻟﻜﺄ ﻟﺤﻲ ﻟﺎ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﻗاﻔﺘاﺐ راﻔﻚ
.ﻳﻨﻤﻠﺴﻢ اوﺴﻴﻞ ﻣﻠاﺴﻠإﺎ ﻧﻴﺪ ﻧﻊ ] [3اﻤﻮ ةﻴﺒﻠﺴﻠاﻮ ةﻴﺘوﺒﺜﻠﺎ ﻫﺘاﻔﺼﻮ ﯨﻠاﻌﺖ ﻟﻠﻬﺎ ةﻔرﻌﻢ ﺑوﺠﻮ ﯨﻠﻊ ةﻔاﻚ ءاﻤﻠﻌﻠﺎ ﻋﻤﺠﺄ :ﻳﻠﺤﻠﺎ ةﻤﻠاﻌﻠﺎ ﻟاﻖ دﺤﺄ ﯨﻠﻊ ﻫﻠﻬﺞ ﻧﻜﻤﻲ ﻟﺎ اﻢ رﻜﺬ ﻧﻢ دﺐ ﻟاﻒ دﻴﻠﻘﺘﻠاﺐ ﻟﺎ ﻟﻴﻠدﻠاﺐ داﻌﻠﻤاﻮ ةﻤاﻤﻠإاﻮ ةوﺒﻨﻠاﻮ ﻋﻨﺘﻤﻴﻮ ﻫﻴﻠﻊ ﺣﺼﻲ ﻣﺌادﻠﺎ ﺑاﻘﻌﻠﺎ ﻗﺤﺘﺴاﻮ ﻳﻨﻨﻤؤﻠﻤﺎ ةﻘﺒﺮ ﻧﻊ ﺟرﺦ دﻘﻒ ﻫﻨﻢ اﺌﻴﺶ ﻟﻬﺞ ﻧﻤﻮ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﻧﻢ
] [4اوﻌﻤﺲ اﻠﻢ ﺟراوﺨﻠاﻮ ،ﻧاﻤﻴﻠإاﻚ اﻬﻴﻠﻊ ﺑﺘرﺘﻲ ﻣاﻜﺤﺄ اﻪ ﻟﻜﻠﻮ ،ﯨﺘﺶ ﻧاﻌﻢ رﻔﻜﻠﻞ ﻧﺄ ﻟﺼاﺤﻠاﻮ ﻫﻤاﻜﺤأﻮ ﻫﻴﻨاﻌﻢ ﻳﻨﺐ اوﻘرﻔﻲ ﻣﻠﻮ اﻀﻴﺄ رﺌاﻐﺼﻠﺎ ﻟﺐ رﺌاﺒﻜﻠﺎ ﺑاﺤﺼﺄ ﯨﻠﻊ ﻧاﻤﻴﻠإﺎ ﺑﻠﺴﻮ رﻔﻜﻠﺎ ﻗﻠاﻄﺈ ﻧأﺐ اوﻤﻜﺤﻮ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﯨﻠﻊ رﻤﻠأﺎ اوﻘﻴﻀﻮ ﻗاﺴﻔﻠﺎ ﯨﻠﻊ ةرﺨﻠآاﻮ اﻴﻨدﻠﺎ ﻳﻒ رﻔﻜﻠﺎ ﻣاﻜﺤﺄ ﻋﻴﻤﺞ اورﺠﺄ ﺳﻴﻠﻮ ،ﻳﻨﺘداﻬﺸﻠﺎ دﻬﺸﻲ ﻣﻞ ﻧﻢ ﯨﻠﻊ ﻗﻠﻄﻲ ﻳذﻠﺎ ﯨﻨﻌﻠﻤاﺐ راﻔﻚ اﻀﻴﺄ رﺌاﻐﺼﻠﺎ ﻟﺐ رﺌاﺒﻜﻠﺎ ﺑاﺤﺼﺄ ﻳﻒ رﻔﻜﻠﺎ ﻫﻴﻠﻊ ﻗﻠﻄﺄ ﻧﻢ ﻟﻚ ﺳﻴﻠﻮ ،ﻫﻴﻨاﻌﻢ ﺿﻌﺒﺐ ﻣﻠاﺴﻠإﺎ ﻋﻢ ﻋﻤﺘﺠﻲ ﻫﻴﻨاﻌﻢ ﺿﻌﺒﺐ رﻔﻜﻠﺎ ﻟﺐ ﻛﻠذﻚ
راﺒﺨﻠأاﻮ ﺗاﻴﻠآﺎ ﻳﻒ ﻧاﻤﻴﻠإﺎ ﻫﻨﻊ ﺑﻠﺲ ﻧﻢ ﻟﻚ ﺳﻴﻠﻮ ،ﻫﺘرﺸاﻌﻤﻮ ﻫﺘﺤﻜاﻨﻢ ﻣرﺤﺘﻮ ﻟﺘﻘﻠﺎ ﻗﺤﺘﺴﻲ راﺒﺨﻠأﺎ اﻨﻄاﺒﻮ ارﻬاﻆ ﻣﻠاﺴﻠإﺎ ﻧﻴﺪ ﺗاﻴرورﺾ ﻧﻢ اﺌﻴﺶ رﻜﻨﺄ ﻧﻢ ﯨﻠﻊ ﻗﻠﻄﻲ رﻔﻜﻠاﻒ ،راﻨﻠﺎ ﻳﻒ ﻫدوﻠﺦ ﺑﺠﻲ ﻗﻠﻄﻴﻮ ....ةرﺨﻠآﺎ ﻳﻒ راﻨﻠﺎ ﻳﻒ دﻠﺨﻴﻮ اﻴﻨدﻠﺎ ﻳﻒ راﻔﻜﻠﺎ ﻣاﻜﺤﺄ ﻫﻴﻠﻊ ﻳرﺠﻲ وﻬﻒ ، داﻌﻠﻤﺎ وﺄ ﻳﻨﺘداﻬﺸﻠاﻚ روﻬﺸﻠﻤاﻮ ،ةﻤاﻤﻠإاﻚ ﻣﻠاﺴﻠإﺎ ﻧﻴدﻞ اﻴرورﺾ ﻧﻜﻲ ﻣﻞ ﻧﺈ ﻭ ةﻴﻨاﻤﻴﻠإﺎ دﺌاﻘﻌﻠﺎ ﻧﻢ ءﻴﺸﺐ ﻟﺨﺄ )ﻧﻢ(ﯨﻠﻊ
.ةﻴﻤاﻤﻠإﺎ ﯨوﺲ ةﻌﻴﺸﻠﺎ ﻗرﻒ رﺌاﺴﻮ ﻳﻨﻔﻠاﺨﻠﻤاﻚ راﻨﻠﺎ ﻳﻒ ﻧودﻠﺨﻢ ﻣﻬﻮ راﻔﻜﻠﺎ ﻣﻜﺤﺐ ةرﺨﻠآﺎ ﻳﻒ ﻣﻬﻨﺄ
] [5ﻧﺄ اﻨﻪ ررﻖ اذﻬﻠﻮ ,ﻋﻨاوﻢ ءاﻔﺘﻨاﻮ ﻃورﺶ رﻔوﺖ ﻧﻢ دﺐ ﻟﺎ ﻟﺐ ,ةﻀﻔاﺮ ﻣﻬﻨوﻚ درﺠﻤﺐ ﻣﻬرﻔﻜﻲ ﻟﺎ ﻫﻨأﻮ
12 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
ﻣﻬﺴﻔﻨﺄ ﻳﻒ ﻣﻬﻤﻜﺢ ﻳﻨﺒﻮ ﻣﻬﻠاوﻘﺄ ﻳﻨﺐ ﻗرﻒ دﻘﻒ ,اراﻔﻚ اوﺴﻴﻠﻒ ﻣﻬﻨاﻴﻌﺄ اﻤأﻮ ,رﻔﻚ ﻣﻬﻠاوﻘﺄ ﻳﻒ ﻧﻠاوﻘﻠاﻮ ,دﻤﺤﺄ ﻧﻊ ﻧاﺘﻴاوﺮ اﻤﻬﻮ ,ﻧاروﻬﺸﻢ ﻧﻠاوﻖ ءاﻤﻠﻌﻠﻞ اﻀﻴﺄ ﻫﻴﻔﻒ ﻣﻬدﻴﻠﺨﺘﻮ ﻣﻬرﻴﻔﻜﺖ اﻤأﻮ ﻳﺘﻠﺎ اﻬﻨوﻠوﻘﻲ ﻳﺘﻠﺎ ﻟاوﻘﻠأﺎ ﻫذﻪ ﻧﺄ :ﺣﻴﺤﺼﻠاﻮ ,ﻣﻬوﺤﻨﻮ ةﻀﻔارﻠاﻮ ,ةﻴرورﺤﻠﺎ ﻧﻢ ﻳﻨﻘراﻠﻤاﻮ ﺟراوﺨﻠﺎ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤاﺐ راﻔﻜﻠﺎ ﻟاﻌﻔﺄ ﺳﻨﺞ ﻧﻢ ﻳﻪ ﻳﺘﻠﺎ ﻣﻬﻠاﻌﻔﺄ ﻛﻠذﻜﻮ ,رﻔﻚ ﻟوﺴرﻠﺎ ﻫﺐ ءاﺞ اﻠﻢ ةﻔﻠاﺨﻢ اﻬﻨﺄ ﻣﻠﻌﻲ ﻣﻜﺤﻠاﻮ ,ﻣﻬﻨﻢ ﻳﻨﻌﻠﻤﺎ دﺤاوﻠﺎ رﻴﻔﻜﺖ ﻧﻜﻞ ,ﻋﻀوﻠﻤﺎ اذﻪ رﻴﻎ ﻳﻒ ﻛﻠﺬ ﻟﺌﻠاﺪ ﺗرﻜﺬ دﻘﻮ ,اﻀﻴﺄ رﻔﻚ ﻳﻪ دﻌوﻠﺎ ﺻوﺼﻨﺐ ﻟوﻘﻠﺎ ﻗﻠﻄﻦ اﻨإﻒ ,ﻫﻌﻨاوﻢ ءاﻔﺘﻨاﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠﺎ ﻃورﺶ ﺗوﺒﺚ ﯨﻠﻊ ﻓوﻘوﻢ ,راﻨﻠﺎ ﻳﻒ ﻫدﻴﻠﺨﺘﺐ ﻧﻠاوﻖ ءاﻤﻠﻌﻠﻞ اﻀﻴﺄ ﻫﻴﻔﻒ ﻣﻬدﻴﻠﺨﺘﻮ ﻣﻬرﻴﻔﻜﺖ اﻤأوﻬﻠوﺨدﺐ ﻳﻨﻌﻤﻠﻞ ﻣﻜﺤﻦ ﻟاﻮ ,ﻗﻴﺴﻔﺘﻠاﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠاﻮ
ﻣﻬوﺤﻨﻮ ةﻀﻔارﻠاﻮ ,ةﻴرورﺤﻠﺎ ﻧﻢ ﻳﻨﻘراﻠﻤاﻮ ﺟراوﺨﻠﺎ ﻳﻒ ﻧﻠاوﻘﻠاﻮ ,دﻤﺤﺄ ﻧﻊ ﻧاﺘﻴاوﺮ اﻤﻬﻮ , ﻧاروﻬﺸﻢ ﻛﻠذﻜﻮ ,رﻔﻚ ﻟوﺴرﻠﺎ ﻫﺐ ءاﺞ اﻠﻢ ةﻔﻠاﺨﻢ اﻬﻨﺄ ﻣﻠﻌﻲ ﻳﺘﻠﺎ اﻬﻨوﻠوﻘﻲ ﻳﺘﻠﺎ ﻟاوﻘﻠأﺎ ﻫذﻪ ﻧﺄ :ﺣﻴﺤﺼﻠاﻮ ,رﻴﻎ ﻳﻒ ﻛﻠﺬ ﻟﺌﻠاﺪ ﺗرﻜﺬ دﻘﻮ ,اﻀﻴﺄ رﻔﻚ ﻳﻪ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤاﺐ راﻔﻜﻠﺎ ﻟاﻌﻔﺄ ﺳﻨﺞ ﻧﻢ ﻳﻪ ﻳﺘﻠﺎ ﻣﻬﻠاﻌﻔﺄ ﻃورﺶ ﺗوﺒﺚ ﯨﻠﻊ ﻓوﻘوﻢ ,راﻨﻠﺎ ﻳﻒ ﻫدﻴﻠﺨﺘﺐ ﻣﻜﺤﻠاﻮ ,ﻣﻬﻨﻢ ﻳﻨﻌﻠﻤﺎ دﺤاوﻠﺎ رﻴﻔﻜﺖ ﻧﻜﻞ ,ﻋﻀوﻠﻤﺎ اذﻪ ﻳﻨﻌﻤﻠﻞ ﻣﻜﺤﻦ ﻟاﻮ ,ﻗﻴﺴﻔﺘﻠاﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠاﻮ دﻌوﻠﺎ ﺻوﺼﻨﺐ ﻟوﻘﻠﺎ ﻗﻠﻄﻦ اﻨإﻒ ,ﻫﻌﻨاوﻢ ءاﻔﺘﻨاﻮ رﻴﻔﻜﺘﻠﺎ
ﯨواﺘﻔﻠﺎ ﻋوﻤﺠﻢ ﻳﻒ .ﻫﻠوﺨدﺐ.500.,ﺹ .28,ﺝ .
] [6ﻧﺄ اﻨﻪ ررﻖ اذﻬﻠﻮ ,ﻋﻨاوﻢ ءاﻔﺘﻨاﻮ ﻃورﺶ رﻔوﺖ ﻧﻢ دﺐ ﻟﺎ ﻟﺐ ,ةﻀﻔاﺮ ﻣﻬﻨوﻚ درﺠﻤﺐ ﻣﻬرﻔﻜﻲ ﻟﺎ ﻫﻨأﻮ ﻣﻬﺴﻔﻨﺄ ﻳﻒ ﻣﻬﻤﻜﺢ ﻳﻨﺒﻮ ﻣﻬﻠاوﻘﺄ ﻳﻨﺐ ﻗرﻒ دﻘﻒ ,اراﻔﻚ اوﺴﻴﻠﻒ ﻣﻬﻨاﻴﻌﺄ اﻤأﻮ ,رﻔﻚ ﻣﻬﻠاوﻘﺄ
] [7ﻣﻬﻞ ﺻﺨﺮ ﻣﻬﺘرﺸاﻌﻢ ﻧﻢ ﻣﻬﻞ دﺐ ﻟﺎ ﻭ ةﻌﻴﺸﻠﺎ ﯨﻠﻊ ةﺒﻠﻎ ﻭ ةﻠوﺪ ﻳﻨﻔﻠاﺨﻤﻠﻞ ﻧﺄ ﻣﻠﻊ اﻠﻢ ﯨﻠاﻌﺖ ﻟﻠﻬﺎ ﻧﻜﻞ ﻫﻴﻠﻊ ﻣﺌاﻘﻠﺎ ﻧﻤﺰ ﻳﻒ ﻭ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﻣاﻜﺤﺄ ةﻴﻘﺘﻠﺎ ﻭ ةﻨدﻬﻠﺎ ﻧاﻤﺰ ﻳﻒ ﻳﻨﻔﻠاﺨﻠﻤﺎ ﯨﻠﻊ ﯨرﺠﺄ ﻭ ﻛﻠﺬ ﻋﻴﻤﺞ ﻳﻒ راﻔﻜﻠﺎ ﻳﻨﺐ ﻭ ﻣﻬﻨﻴﺐ ﻗرﻒ ﻟﺎ ﻣﻠاﺴﻠﺎ
ﻟداﻌﻠﺎ ﻳﻨﻤﻠﺴﻠﻤﺎ ﻣاﻤﺈ ﻫﺠوﺐ ﺿوﻬﻦ ﻋازﻨﻠﺎ اذﻪ ﻳﻒ ﺳﻴﻠﻮ ،ﻳﻨﻨﻤؤﻠﻤﺎ ﻳﻨﺘﻔﺌاﻄﻠﺎ ﻳﻨﺐ ﻋﻘاوﻠﺎ ﻋازﻨﻠﺎ وﻪ ][8
....ةﺤﻠاﺼﻠﺎ ةﻴﻤﻠاﺴﻠإﺎ ةﻤوﻜﺤﻠﺎ ﻫﺠوﺐ ﺿوﻬﻦ ﻟاﻮ ةﻤوﻜﺤﻠﺎ وﺄ ﻣوﺼﻌﻠﻤﺎ ﻣاﻤﻠإﺎ ﻫﺠوﺐ ﻧوﻔﻘﻲ ﻧﻴذﻠﺎ ﻣﻜﺢ ﻧﻊ ﻟﺼﻔﻨﻢ ةاﻐﺒﻠﺎ ءﻠاؤﻪ ﻣﻜﺢ ّﻧﺄ ﯨرﺨﺄ ةرﻢ دﻜؤﻦ ﻫﻘﻔﻠﺎ ﻧﻢ داﻬﺠﻠﺎ ﺑاﺘﻚ ﻳﻒ ةدراﻮ ﺑﻌﺼأﻮ دﺸﺄ اﻤاﻜﺤﺄ ةرﻴﺨﻠأﺎ ةﻔﺌاﻄﻠﺎ ﻫذﻬﻞ ّﻧإﻒ ،ةﻠداﻌﻠﺎ ةﻴﻤﻠاﺴﻠإﺎ
13 / 14
Siapakah Takfiri Yang Sesungguhnya ? Kaum Sunni Dalam Pandangan Syiah Tuesday, 22 December 2015 15:43
ﻳﻤﻠاﺴﻠإﺎ.
HassanKo Nakata 䦒ڰ: 1:55
14 / 14