.id
s. go
bp
a.
ot
rk
ita
bl
://
tp
ht
id
o.
s. g
bp
a.
rk ot
ita
bl
://
tp
ht
STATISTIK DAERAH KOTA BLITAR
s. g
o.
id
2014 : 35720.1403
Katalog BPS
: 1101002.3572
Ukuran Buku
: 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman
: iv + 30 halaman
Naskah
: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ita
rk ot
a.
bp
No Publikasi
: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
://
Desain Kulit
bl
BPS Kota Blitar
tp
BPS Kota Blitar
ht
Diterbitkan oleh Dicetak oleh
: BPS Kota Blitar : BPS Kota Blitar
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
Kata Pengantar
P
bp
s. g
o.
id
ublikasi Statistik Daerah Kota Blitar 2014 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Blitar berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Blitar yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Blitar.
rk ot
a.
Publikasi Statistik Daerah Kota Blitar 2014 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada data primer yang dihasilkan BPS berikut analisisnya.
bl
ita
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kota Blitar 2014 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kota Blitar dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ht
tp
://
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Blitar, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Blitar,
Satriyo Wibowo, SP, MM
id o. s. g
1
2.
Pemerintahan
3
3.
Penduduk
6
4.
Ketenagakerjaan
5.
Pendidikan
6.
Kesehatan
7.
Perumahan dan Lingkungan
Hotel dan Pariwisata
17
13.
Transportasi dan
18
ita
14.
11
Perbankan dan
19
Investasi
Perdagangan
21
13
17.
Pertumbuhan Ekonomi
22
Pertanian
14
18.
Perbandingan Regional
23
Energi
15 Lampiran
25
://
bl
16.
Pembangunan Manusia
12
Komunikasi
20
ht
10.
12.
8 9
16
Pendapatan per Kapita
tp
9.
Industri Pengolahan
15.
Hidup 8.
11.
a.
Geografi dan Iklim
rk ot
1.
bp
DAFTAR ISI
Kota Blitar adalah kota kecil kedua di Jawa timur dengan luas wilayah hanya 32,58 km2 dan beriklim relatif sejuk.
K
bp
s.
go .
id
PETA WILAYAH KOTA BLITAR
rk o
ta .
ota Blitar yang berjarak sekitar 197 km arah barat daya dari ibukota propinsi merupakan kota terkecil kedua di Jawa Timur setelah Kota Mojokerto. Meskipun kota kecil namun gaungnya sampai ke penjuru nusantara bahkan sampai ke dunia internasional. Hal ini berkat nama besar Bung Karno, Sang Proklamator yang perjuangannya berawal dari tanah ini dan berakhir disini pula. Bahkan makam Sang Proklamator yang terletak dijantung Kota Blitar hingga detik ini masih menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kota Blitar. Berapa ratus orang hidupnya bergantung dari keberadaan makam Sang Proklamator.
ht tp
://
bl
ita
Dengan luas wilayah yang hanya 32,58 Km2 maka waktu yang dibutuhkan untuk bisa mengelilinginya pun tidak lebih dari satu jam. Wilayahnya berada di tengah Kabupaten Blitar dan bisa dicapai dari ibukota propinsi kurang lebih 4-5 jam perjalanan darat. Secara astronomis wilayahnya terletak pada koordinat 112º14’ - 112º28’ Bujur Timur dan 8º2’ - 8º8’ Lintang Selatan. Wilayah Kota Blitar, secara geografis di sisi utara sedikit lebih tinggi daripada wilayah bagian tengah dan selatan. Namun secara keseluruhan mempunyai ketinggian berkisar 140-245 m dari permukaan air laut, dengan tingkat kemiringan 0º sampai 15º. Meskipun termasuk dataran rendah, karena berada di kaki Gunung Kelud keadaan udara di Kota Blitar relatif sejuk dengan suhu rata-rata 29 ºC. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
***Tahukah Anda
Kota Blitar adalah kota terkecil kedua di Jawa Timur
1
Tanah pertanian di Kota Blitar kaya akan unsur hara yang berasal dari endapan abu vulkanik Gunung Kelud
S
ungai Lahar yang panjangnya ± 7,84 Km yang hulunya berasal dari Gunung Kelud dan bermuara di Sungai Brantas adalah satu-satunya sungai yang mengalir di wilayah Kota Blitar. Dari gunung ini juga asal tanah Regusol dan Litusol yang ada di Kota Blitar. Kedua jenis tanah tersebut merupakan endapan abu vulkanik sehingga kaya akan zat hara yang sangat dibutuhkan untuk kesuburan tanah. Karena jenis tanahnya mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi maka tanah di wilayah Kota Blitar khususnya wilayah sebelah utara sangat subur dan potensi untuk pertanian.
ta .
bp
s.
go .
id
Rata-Rata Curah Hujan Di Kota Blitar 2013
ita
rk o
Sumber : UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bango Gedangan Perwakilan Blitar
ht tp
://
bl
Rata-Rata Hari Hujan Di Kota Blitar 2013
Sumber : UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bango Gedangan Perwakilan Blitar
2
***Tahukah Anda Curah hujan tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012
Berdasarkan pantauan 5 stasiun pengukur curah hujan yang ada di Kota Blitar, puncak kemarau tahun 2013 terjadi pada Bulan Agustus-September. Adapun hari hujan terbanyak terjadi di Bulan Januari dengan total hari hujan sebanyak 18 hari dengan curah hujan sebesar 18,44 mm. Meskipun lamanya musim kemarau sama dengan tahun sebelumnya, namun curah hujan pada tahun ini relatif lebih tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Desember sebesar 33,76 mm.
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Kota Blitar terbagi menjadi 3 kecamatan dan 21 kelurahan
a
dministrasi wilayah Kota Blitar terbagi dalam 3 kecamatan dan 21 kelurahan. Setiap kelurahan terbagi lagi ke dalam RW dan RT. Selama 3 tahun terakhir tidak terjadi pemekaran jumlah RW maupun jumlah RT sehingga jumlahnya tetap sebanyak 187 RW dan 638 RT.
id o. s. g bp
rk ot
a.
Masing-masing kelurahan memiliki 6 perangkat kelurahan setingkat eselon IV dengan latar belakang pendidikan minimal SLTA, bahkan sudah ada yang berpendidikan S2 sebanyak 1 orang. Latar belakang pendidikan menjadi salah satu indikator kualitas SDM sehingga semakin ke depan batas minimal pendidikan aparat pemerintah akan semakin tinggi.
Luas Wilayah menurut Kecamatan 2013
***Tahukah Anda Dinas Pendidikan adalah SKPD dengan jumlah PNS terbanyak yaitu sebesar 53,14 persen
PNS Dilingkungan Pemda Kota Blitar 2013
ht
tp
://
bl
ita
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Pemerintah Kota Blitar tahun 2013 kembali turun. Jika tahun 2012 turun 2,86 persen, tahun ini kembali turun sebesar 3,36 persen. Berdasarkan jenis kelamin, PNS wanita cenderung lebih dominan dibandingkan PNS laik-laki. Bahkan selama 9 tahun terakhir jumlah PNS wanita selalu lebih besar dibandingkan PNS laki-laki. Tahun 2013, jumlah PNS wanita mencapai 2.061 orang sedangkan PNS laki-laki sebanyak 1.904 orang.
Sumber : Kelurahan se-Kota Blitar
Berdasarkan tingkat pendidikan, PNS dengan latar belakang pendidikan S1 menempati jumlah terbanyak yaitu 50,34 persen. Sedangkan dari sisi golongan, PNS golongan III adalah yang terbanyak yaitu mencapai 40,43 persen. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
3
Kontribusi PAD Kota Blitar tahun 2013 ‘hanya’ 12% dari total pendapatan
72.739.830
Perimbangan - Bagi hasil pajak /bukan pajak - DAU - DAK Lain-lain
386.200.076 52.898.748
434.688.185 49.307.449
315.773.358 17.527.970 92.872.539
355.673.006 29.707.730 100.657.099
Belanja Daerah
518.217.383
594.594.934
Belanja Pegawai
262.937.929
285.368.629
91.003.762
107.175.438
164.275.692
202.050.867
Belanja Modal 2
Belanja Lain Surplus/Defisit
24.496.177
13.490.180
ita
Sumber : Dinas Pengelola Keuangan Daerah
ht
tp
://
bl
Pendapatan Asli Daerah Menurut sumbernya 2010 - 2013
Sumber : Dinas Pengelola Keuangan Daerah
***Tahukah Anda Belanja pegawai Kota Blitar menempati porsi terbesar dari total belanja daerah Kota Blitar 4
id
63.640.945
PAD
o.
2013 608.805.114
a.
2012 542.713.560
rk ot
Pendapatan/Belanja Pendapatan
P
s. g
Realisasi Pendapatan dan Belanja Keuangan Daerah (Ribu Rupiah)
endapatan Daerah Kota Blitar tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 12,18 persen, cukup signifikan dibandingkan peningkatan tahun lalu. Nilai nominalnya mencapai Rp 608 miliar yang berasal dari PAD sebesar Rp 73 M, Dana Perimbangan Rp 435 M, dan Lainlain Rp 100 M. DAU yang merupakan bagian dari dana perimbangan menjadi sumber terbesar penerimaan daerah. Tahun 2013, Pemerintah kota Blitar menerima DAU sebesar 356 M atau 58 persen dari total pendapatan daerah. Hal ini menunjukkan betapa besar ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat. Sedangkan yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah yang merupakan pendapatan asli daerah hanya 3 persen saja .
bp
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar
***Tahukah Anda 58% pendapatan daerah Kota Blitar berasal dari DAU Seiring dengan meningkatnya pendapatan daerah, jumlah belanja daerah pun semakin meningkat. Bahkan pada tahun 2013 peningkatan belanja daerah lebih tinggi daripada pendapatan daerah, namun masih menghasilkan surplus anggaran sebesar 134 M. Berdasarkan strukturnya, porsi belanja pegawai masih menempati porsi terbesar yaitu 48 persen dari total belanja daerah. Belanja modal pemerintah yang semakin besar akan semakin bagus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Pada tahun 2013 ada 8 Peraturan Daerah baru yang disetujui oleh DPRD Kota Blitar
I
bp
s. g
o.
id
Produk Hukum DPRD Kota Blitar 2009 – 2013
a.
ntensitas kegiatan DPRD sepanjang tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 5,10 persen. Sebanyak 372 kegiatan dilakukan sepanjang tahun 2013. Kegiatan terbanyak berupa rapat fraksifraksi sebanyak 108 kali diikuti dengan rapat komisi sebanyak 95 kali. Jumlah produk hukum yang dihasilkan juga menurun dari 23 produk hukum tahun lalu menjadi 21 produk hukum. Khusus untuk Perda, jumlah Perda yang disahkan pada tahun 2013 sebanyak 8 Perda, turun sebesar 38,64 persen dibandingkan tahun lalu.
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Blitar
Anggota DPRD Kota Blitar Hasil Pemilu 2009
tp
://
bl
ita
rk ot
Jumlah anggota DPRD Kota Blitar sebanyak 25 orang, terbanyak dari PDI-P dan Partai Demokrat yaitu masing-masing sebanyak 6 orang. Posisi kedua ditempati oleh PKB, Partai Golkar dan PPP yaitu masing-masing 3 orang. Berikutnya dari Partai Hanura 2 orang, PKS dan PKNU masing-masing 1 orang. Aspirasi kaum perempuan diharapkan dapat terwakili oleh 4 srikandi DPRD Kota Blitar yang berasal dari Partai Demokrat 2 orang, dari PKB dan PKS masing-masing 1 orang.
ht
Sebagian besar anggota DPRD tersebut berpendidikan S-1/S-2 dan hanya 7 orang yang berpendidikan SLTA. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah anggota DPRD yang berpendidikan S-1/S-2 justru turun dibandingkan hasil Pemilu tahun 2004. Meskipun demikian, penurunan ini diharapkan tidak diikuti dengan penurunan kualitas kerja para wakil rakyat. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Blitar
5
Jumlah penduduk Kota Blitar pada tahun 2013 mencapai 135,70 ribu jiwa dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,59 persen per tahun
B
erdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kota Blitar dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2013 jumlah penduduk sebesar 135.702 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,59 persen. Laju pertumbuhan penduduk tahun ini adalah yang tertinggi selama lima tahun terakhir. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. Pada tahun 2013, Sex Ratio di Kota Blitar adalah 98,37 artinya, diantara 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.
bp
s. g
o.
id
Penduduk Kota Blitar Tahun 2009-2013 (Menurut Jenis Kelamin)
a.
Sumber : Proyeksi penduduk BPS
ita
rk ot
***Tahukah Anda Kelurahan terpadat di Kota Blitar adalah Kelurahan Sukorejo dan Kelurahan terjarang penduduknya adalah Kelurahan Ngadirejo
LakiLaki
tp
Kecamatan
://
bl
Jumlah Penduduk Kota Blitar menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013
22.479
ht
Sukorejo
Perempuan
Total
22.811
45.290
Kepanjenkidul
19.554
20.256
39.810
Sananwetan
25.262
25.340
50.602
Blitar
67.295
68.407
135.702
Kota Blitar menempati urutan ketujuh kota terpadat di Propinsi Jawa Timur karena dengan luas wilayah yang hanya 32 km2, setiap meter perseginya harus dihuni oleh 4 orang atau 4.240 jiwa/km2. Meskipun kecamatan Sananwetan adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar, namun tingkat kepadatan penduduk tertinggi justru ada di kecamatan Sukorejo dengan tingkat kepadatan mencapai 4.563 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah adalah Kecamatan Kepanjenkidul yaitu 3.791 jiwa/km2.
Sumber : Proyeksi penduduk BPS
6
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Dependency Ratio di Kota Blitar mencapai 45,94, dibawah rata-rata Propinsi Jawa Timur yang sebesar 46,64.
B
bp
s. g
o.
id
Piramida Penduduk Kota Blitar 2013
rk ot
a.
erdasarkan komposisi umur dan jenis kelamin bisa dikatakan bahwa penduduk Kota Blitar memiliki ciri-ciri penduduk stationary dimana jumlah penduduk di tiap kelompok umur relatif sama dan mengecil pada usia tua. Ciri-ciri ini tergambar jelas jika dilihat melalui piramida penduduknya. Pada tahun 2013 rasio ketergantungan penduduk Kota Blitar mencapai 45,94 yang artinya setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung sebanyak 46 orang usia non produktif (0-14 tahun & 65+ tahun). Beban ini turun dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 47,35.
Sumber : Proyeksi Penduduk
***Tahukah Anda Angka Harapan Hidup penduduk Kota Blitar adalah yang tertinggi di Jawa Timur
ht
tp
://
bl
ita
Pada tahun 2013 angka harapan hidup penduduk Kota Blitar kembali meningkat dari 72,80 tahun menjadi 73 tahun, dan tetap menjadi yang tertinggi di Jawa timur. Dari sisi kesehatan fakta tersebut merupakan capaian yang positif, tetapi dari sisi demografi akan menjadi beban jika tidak bisa memberdayakan lansia secara maksimal. Selain harapan hidup yang semakin tinggi, ada indikasi angka kelahiran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pemerintah pun terpacu untuk kembali menggalakkan Program Keluarga Berencana (KB). Tingkat pencapaian peserta KB aktif mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 dari 24.115 pasangan usia subur, peserta KB aktifnya sebanyak 77,10 persen. Sedangkan tahun sebelumnya hanya mencapai 73,72 persen dari 22.141 pasangan usia subur. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Peserta KB Aktif menurut Metode Kontrasepsi 2009-2013 Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
IUD
5.165
5.419
5.818
6.023
6.127
Pil
3.484
3.570
3.624
3.360
3.371
537
741
712
715
1.042
Suntik 5.655 5.148 5.145 Kontap 953 886 950 P/L Implan 961 1.221 1.455 Sumber : Bapemas Kota Blitar
4.898
4.891
959
1.008
1.577
1.652
Kondom
7
Lebih dari separo penduduk Kota Blitar bekerja disektor perdagangan dan jasa
K
onsep ketenagakerjaan yang diadopsi oleh BPS adalah konsep yang mengacu pada hasil konvensi International Labour Organization (ILO). Termasuk didalamnya konsep batas usia kerja minimal yaitu 15 tahun.
go .
id
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 2010 - 2013
s.
Berdasarkan Hasil survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah angkatan kerja di Kota Blitar tahun 2013 meningkat 4,32 persen dibandingkan tahun lalu. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Blitar juga naik menjadi 66,72 persen. Peningkatan jumlah angkatan kerja dan TPAK disebabkan karena jumlah penduduk usia kerja yang bertambah yaitu dari 100.582 jiwa pada tahun sebelumnya menjadi 101.435 jiwa.
ta .
bp
Sumber : Data Sakernas 2010-2013
ita
rk o
***Tahukah Anda Jumlah pengangguran terbuka di Kota Blitar sebanyak 4.212 orang
ht tp
://
bl
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2010 - 2013
Sumber : Data Sakernas 2010-2013
8
Dari 67.680 orang angkatan kerja tersebut, sebanyak 63.468 orang diantaranya berstatus bekerja. Artinya sebanyak 4.212 orang sisanya adalah pengangguran yaitu mereka yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sebanyak 2.303 orang. Dengan demikian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Blitar naik dari 3,55 persen menjadi 6,22 persen. Berdasarkan lapangan usahanya sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi menjadi tumpuan lapangan pekerjaan utama penduduk Kota Blitar kemudian disusul sektor jasa. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Angka Partisipasi Sekolah(APS) Kota Blitar baik untuk usia SD, SMP maupun SMA diatas rata-rata APS Propinsi Jawa Timur
Jumlah Sekolah
SD/SLB/MI
go .
SLTA PT
Jumlah Guru / Dosen
Rasio Guru/ Dosen Murid
74
18.342
1.103
1:18
31
11.216
804
1:14
24
16.016
1.167
1:14
8
8.561
257
1:33
s.
SLTP
Jumlah Murid
id
Tingkat Pendidikan
ta .
Fasilitas pendidikan yang ada di Kota Blitar sebanyak 74 SD, 31 SLTP, 24 SLTA dan 8 perguruan tinggi. Total jumlah murid untuk tingkat SD sebanyak 18.342 murid, SLTP 11.216 murid, SLTA 16.016 murid dan perguruan tinggi 8.561 mahasiwa. Adapun rasio guru murid terbesar di level SD yaitu 1:18 yang artinya setiap satu orang guru menangani 18 murid. Secara umum rasio guru murid di Kota Blitar masih cukup memadai.
Sarana Pendidikan di Kota Blitar Tahun 2013
bp
P
emerintah Kota Blitar telah berupaya semaksimal mungkin memajuan dunia pendidikan. Pembebasan biaya pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA merupakan salah satu langkah kongkret dan bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan pendidikan masyarakatnya. Pemerintah Kota Blitar meyakini bahwa dengan majunya dunia pendidikan dapat menciptanya generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkompeten.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur 2010 – 2012
://
bl
ita
rk o
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar
ht tp
Berdasarkan hasil Susenas 2013, Angka Partisipasi Sekolah (APS) anak usia SD (712 tahun) dan SMP (13-15 tahun) turun, namun APS untuk anak usia SLTA (16-18 tahun) dan Perguruan tinggi (19-24 tahun) mengalami kenaikan. APS anak usia SLTA yang sebelumnya sebesar 70,52 persen meningkat menjadi 76,15 persen, artinya sebanyak 23,85 persen sisanya tidak bersekolah lagi.
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sumber : Data Susenas 2011-2013
9
Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Blitar adalah 9,87 tahun yang artinya pendidikan tertinggi penduduk Kota Blitar rata-rata adalah tamat SMP
Rata-rata Lama Sekolah Kota Blitar 2009 – 2013
bp
s.
go .
id
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas yang merupakan salah satu indikator kualitas SDM Kota Blitar sebesar 9,87 tahun, atau setingkat SMP sampai dengan SMA kelas 1. Sejalan dengan APS usia 16-18 tahun dan APS usai 19-24 tahun, rata-rata lama sekolah menunjukkan tren positif. Namun diantara kota-kota di Jawa Timur, rata-rata lama sekolah penduduk Kota Blitar masih relatif rendah. Diperlukan upaya lebih keras agar tingkat pendidikan masyarakat lebih baik lagi. Upaya pemerintah dalam memberantas buta huruf di Kota Blitar berjalan secara berkesinambungan. Berdasarkan hasil survei, angka buta huruf di Kota Blitar berhasil ditekan walaupun penurunannya kecil. Hasil survei tahun 2013 menunjukkan penduduk Kota Blitar yang buta huruf turun menjadi 2,66 persen dari 2,85 persen pada tahun sebelumnya. Jika dibedakan berdasarkan jenis kelamin masih terlihat adanya ketimpangan kemampuan baca tulis antara laki-laki dan perempuan. Data menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang buta huruf tiga kali lebih banyak dibandingkan laki-laki. Angka buta huruf untuk laki-laki sebesar 1,16 persen sedngkan angka buta huruf untuk perempuan sebesar 4,11 persen
ta .
Sumber: Susenas 2013
rk o
***Tahukah Anda Angka buta huruf penduduk perempuan di Kota Blitar 3 kali lipat dibandingkan angka buta huruf penduduk laki-laki
ht tp
://
bl
ita
Angka Buta Huruf Menurut jenis Kelamin 2010 - 2013
Sumber: Susenas 2013
10
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Angka Harapan Hidup penduduk Kota Blitar mencapai usia 73 tahun, tertinggi di Jawa Timur
K
Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan 2013 Ke panjen kidul
Sa nan wetan
id
Su korejo
go .
Jenis Sarana Kesehatan
1
3
1
5
1
1
-
2
s.
RSU
Kota Blitar
RSB
1
1
1
3
Pustu
5
6
6
17
52
50
61
163
bp
Puskesmas
Posyandu
ta .
esehatan adalah salah satu dari kebutuhan dasar manusia. Betapa tidak berartinya uang ketika tubuh tidak sehat. Kualitas hidup manusia juga diukur dari kesehatannya. Oleh karena itu peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Dilihat dari sisi jumlah, fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Blitar sudah sangat memadai. Dari sisi kualitas, RSUD Kota Blitar merupakan rumah sakit umum tipe B. Bahkan sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakatnya, disamping Jamkesmas, pemerintah daerah pun menyediakan Jamkesda bagi penduduknya yang kurang mampu. Buah dari upaya maksimal ini adalah bertenggernya Kota Blitar diurutan pertama Angka Harapan Hidup (AHH) tertinggi selama lebih dari delapan tahun terakhir dan menjadi satusatunya kota yang AHH penduduknya mencapai usia 73 tahun.
bl
ita
rk o
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Persalinan yang ditolong Tenaga Medis 2009 - 2013
ht tp
://
Berdasarkan hasil Survei Soisal Ekonomi Nasional, tingkat kesadaran masyarakatnya akan kesehatan sangat tinggi. Dengan dukungan sarana kesehatan dan ketersediaan tenaga medis yang cukup, tahun ini semua proses kelahiran bayi sudah ditolong oleh tenaga medis. Kelahiran bayi yang ditolong tenaga medis dapat memperkecil resiko-resiko yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayinya. Capaian ini tidak lepas dari mudahnya akses terhadap fasilitas dan ketersediaan tenaga medis di Kota Blitar.
***Tahukan Anda AHH dan AKB Kota Blitar menempati peringkat terbaik di Jawa Timur
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sumber : Data Susenas 2009-2013
11
97 persen kualitas atap, dinding maupun lantai rumah penduduk telah memenuhi standar layak yaitu beratap genteng, berdinding tembok dan berlantai bukan tanah
77,19
80,77
99,58
98,87
99,35
98,53
99,09
97,49
96,62
98,26
97,64
id
81,45
R
go .
2013
s.
2012
2011-2013
Dari sisi kualitas, diatas 97 persen rumah penduduk Kota Blitar masuk dalam kategori layak huni. Melalui program Rehabilitasi Rumah Kumuh, pemerintah berupaya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya. Dalam hal fisik rumah, terutama kondisi lantainya, hampir semua rumah sudah memenuhi standar layak. Hanya 0,65 persen saja yang kondisi lantai rumahnya masih berupa tanah.
rk o
1. Persentase ruta yang menempati rumah milik sendiri 2. Persentase ruta yang lantainya bukan tanah 3. Persentase ruta yang atapnya beton/genteng 4. Persentase ruta yang dinding terluasnya tembok Sumber : Data Susenas
2011
ta .
Uraian
umah menjadi salah satu indikator kualitas ekonomi sebuah keluarga. Selain sebagai kebutuhan pokok, rumah bisa menjadi simbol keberhasilan seseorang. Oleh karena itu karakteristik rumahtangga miskin salah satunya juga dilihat dari kualitas rumahnya. Berdasarkan hasil Susenas, rumahtangga di Kota Blitar yang telah menempati rumah milik sendiri meningkat dibanding tahun lalu dari 77,19 persen menjadi 80,77 persen. Sedangkan yang belum menempati rumah milik sendiri sebanyak 19,23 persen.
bp
Persentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Perumahan (%) 2011 - 2013
ita
Persentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Sanitasi, Sumber Air Minum dan Penerangan 2011 – 2013 Uraian
2011
2012
2013
Fasilitas Tempat Buang Air Besar 96,32
97,28
95,77
3,68 Tidak Ada Tempat Pembuangan Akhir Tinja
2,72
4,23
94,13
94,87
95,64
5,87
5,13
4,36
14,76 4,53 15,19 59,30
21,17 2,92 10,04 62,58
20,64 3,67 13,45 62,06
6,22
3,28
0,17
99,54
100,00
97,69
0,46
0,00
2,31
://
bl
Ada
Tangki/Saptitank
ht tp
Lainnya
Sumber Air Minum
Air Kemasan Leding Pompa Sumur Terlindung Lainnya
Sumber Penerangan Listrik PLN Bukan Listrik
Sumber : Data Susenas 2010-2012
12
Kelayakan sanitasi rumah dipengaruhi oleh kemudahan akses air bersih dan fasilitas buang air besar. Akses air bersih, terutama untuk keperluan air minum sehari-hari, sebanyak 99,83 persen masyarakat telah menggunakan air yang berasal dari sumber yang memenuhi standar kesehatan seperti air kemasan, ledeng, sumur bor, sumur pompa, dan sumur terlindung. Sedangkan rumah yang tidak memiliki jamban hanya sebesar 4,23 persen .
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Menurut klasifikasi UNDP, IPM Kota Blitar yang sebesar 78,70, masuk dalam kelompok menengah keatas (66 < IPM ≤ 80)
I
ndeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks yang menggambarkan kualitas hidup manusia. Tiga komponen yang diukur adalah indeks harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks pengeluaran perkapita yang disesuaikan.
bl
ita
id o. s. g bp
rk ot
a.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, IPM Kota Blitar menempati peringkat ketiga di Jawa Timur. Artinya kualitas SDM Kota Blitar diatas rata-rata Propinsi Jawa Timur jika diukur dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Lebih spesifik lagi yang menjadikan IPM Kota Blitar tertinggi adalah Angka Harapan Hidup (AHH) penduduknya. Tahun ini harapan hidup masyarakat Kota Blitar kembali naik hingga mencapai usia 73 tahun. Hal ini menjadikan Kota Blitar adalah kota yang angka harapan hidupnya tertinggi di Jawa Timur. Fakta ini menjadi cerminan keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan.
IPM Kota Blitar 2008 – 2013
***Tahukah Anda Selama kurun waktu dua tahun terakhir, IPM Kota Blitar menduduki peringkat tiga di Jawa Timur
ht
tp
://
Dari sisi pendidikan, meskipun bukan yang tertinggi di Jawa Timur namun indeks pendidikannya (angka melek huruf dan ratarata lama sekolah) masih jauh diatas ratarata Jawa Timur. Sedangkan kemampuan dari sisi ekonomi didekati dengan indeks pengeluaran yang merupakan cerminan dari daya beli. Kolaborasi dari ketiga indeks tersebut yang masing-masing angkanya berada diatas rata-rata propinsi menghasilkan IPM Kota Blitar Peringkat 3 di Jawa Timur. IPM Kota Blitar tahun ini sebesar 78,70, selisih tipis dengan Kota Surabaya ( 78,97) dan Kota Malang (78,78).
Sumber : Badan Pusat Statistik
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Komponen Pembentuk IPM 2011-2013 2011
2012
AHH
INDIKATOR
72,51
72,80
73,00
AMH
97,27
97,31
97,48
2
Rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Yang Disesuaikan (000) IPM Peringkat Jatim
2013
9,75
9,77
9,87
654,18
657,09
659,38
77,89
78,31
78,70
1
3
3
Sumber : Badan Pusat Statistik
13
Produktifitas padi di Kota Blitar menunjukkan peningkatan dari 75,4 Kw/Ha menjadi 79,20 Kw/Ha
L
uas lahan sawah di Kota Blitar untuk tahun 2013 tidak mengalami penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun luas panen untuk tanaman padi berkurang sedangkan luas panen untuk tanaman jagung bertambah. Artinya pada tahun 2013 sebagian petani yang menanam padi beralih ke jagung. Hal ini mengakibatkan produksi padi turun sebesar 3,73 persen sedangkan produksi jagung meningkat sebesar 48,07 persen. Kecamatan Sananwetan masih merupakan kecamatan yang memiliki lahan sawah terluas yaitu 434 hektar.
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar
ta .
Produksi Padi (000 Kw) Tahun 2008 – 2013
bp
s.
go .
id
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan (Ha), 2013
://
bl
ita
rk o
Sistem pengairan yang sebelumnya masih ada yang bersifat irigasi ½ teknis dan irigasi sederhana, di tahun 2013 semua sudah bersifat irigasi teknis. Hal ini menyebabkan produktifitas tanaman padi dan jagung meningkat. Jika tahun 2012 produktifitas tanaman padi dan jagung sebesar 75,40 Kw/Ha dan 60,70 Kw/Ha, untuk tahun 2013 produktifitas tanaman padi dan jagung masing-masing sebesar 79,20 Kw/Ha dan 63,80 Kw/Ha.
ht tp
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar
Potensi Pertanian di Kota Blitar 2011 – 2013
Produksi (Ton) Padi
2011
2012
2013
17.653
14.002
13.480
Jagung Belimbing
9.843 485
8.644 502
12.798 523
Rambutan Mangga
890 897
891 905
915 938
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar
14
Buah-buahan seperti belimbing, rambutan dan mangga juga merupakan potensi pertanian Kota Blitar. Belimbing Karangsari yang menjadi salah satu andalan Kota Blitar, jika tahun lalu produksinya naik 17 ton atau sekitar 3,93 persen, tahun ini produksinya naik 21 ton atau sekitar 4,18 persen. Sedangkan sub sektor peternakan dan perikanan tidak begitu dominan di Kota Blitar karena keterbatasan lahan. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Penjualan listrik ke konsumen di Kota Blitar mencapai 86 persen dari total listrik yang dibangkitkan
L
bp
s.
go .
id
Jumlah Pelanggan Listrik Dan Daya Terpasang Di Kota Blitar 2009 - 2013
Sumber : PT. PLN (Persero) UPP-TR Blitar
ta .
istrik mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik sebagai sumber penerangan maupun sebagai sumber energi bagi pelaku usaha. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah perusahaan dan kemajuan teknologi, kebutuhan akan listrik pun akan semakin meningkat. Jika pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah pelanggan, pada tahun 2013 jumlah pelanggan mengalami kenaikan sebanyak 6.294 pelanggan atau 19,46 persen. Jumlah daya yang terpasangpun juga mengalami peningkatan sebesar 16,82 persen. Peningkatan pelanggan dan daya yang terpasang menyebabkan pemakaian listrik mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 14,47 persen.
ita
rk o
***Tahukah Anda Dalam setahun masyarakat Kota Blitar telah menggunakan listrik sebanyak 85,7 juta Kwh atau setara dengan Rp. 71,9 miliar Jumlah Pemakaian Listrik dan Nilai Penjualan Tahun 2009 – 2013
ht tp
://
bl
Untuk memenuhi kebutuhan listrik para pelanggan, produksi listrik yang dibangkitkan pada tahun 2013 sebesar 99.603.170 Kwh. Jumlah ini naik sekitar 19 persen dibandingkan tahun 2012. Dari total produksi tahun ini hampir 86 persennya dijual kepada konsumen dengan nilai penjualan mencapai 71 miliar rupiah, selebihnya sebesar 14 persen digunakan sendiri dan susut pada proses transmisi distribusi. Dibandingkan tahun sebelumnya, nilai penjualan tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 24,72 persen.
Sumber : PT. PLN (Persero) UPP-TR Blitar
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
15
Populasi industri makanan mencapai 45 persen dari total unit usaha sektor industri untuk skala UMKM di Kota Blitar
K
ota Blitar dikenal sebagai kota wisata Bung Karno, bukan terkenal sebagai kota industri. Namun potensi wisata ini mampu membangkitkan sektor perindustrian. Sentra-sentra industri kerajinan maupun makanan tumbuh sebagai penopang sektor pariwisata. Kontribusi sektor industri dalam pertumbuhan ekonomi di kota Blitar juga cukup bagus. Tahun 2013 jumlah unit usaha yang tercatat di Dinas Perindustrian Kota Blitar naik 8 unit usaha sehingga total menjadi 2.110 unit usaha. Perkiraan nilai produksi yang dihasilkan mencapai 386 miliar rupiah.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian KotaBlitar
ht tp
://
bl
ita
Industri Di Kota Blitar Menurut Sebarannya 2013
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian KotaBlitar
16
Kenaikan jumlah industri dan nilai produksinya tersebut diiringi juga oleh peningkatan serapan tenaga kerja dan nilai investasinya. Jumlah tenaga kerja yang terserap meningkat 9,27 persen atau sekitar 686 tenaga kerja. Sedangkan nilai investasinya mengalami peningkatan hampir 0,3 miliar, dari Rp. 19,20 miliar menjadi Rp. 19,49 miliar.
rk o
Sumber :
ta .
bp
s.
go .
id
Nilai Produksi & Nilai Investasi Kelompok Industri di Kota Blitar 2009 – 2013
Kecamatan Kepanjenkidul adalah kecamatan dengan jumlah industri formal terbanyak yaitu sebanyak 49 unit, Kecamatan Sukorejo sebanyak 42 unit dan Kecamatan Sananwetan sebanyak 31 unit. Sedangkan untuk industri informal sebesar 46,73 persen berada di wilayah Kecamatan Sukorejo, dan selebihnya sebesar 29,43 persen dan 23,84 persen berada di Kecamatan Kepanjenkidul dan Kecamatan Sananwetan. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Dengan keberadaan Makam Proklamator Bung Karno, Istana Gebang (rumah Bung Karno) dan Perpustakaan Bung Karno, Kota Blitar layak untuk dijadikan salah satu tujuan utama wisata sejarah
M
s.
go .
id
Jumlah Akomodasi 2013
bp
Sumber : Badan Pusat Statistik
***Tahukah Anda Kapasitas kamar yang tersedia sebanyak 656 kamar dari 16 hotel yang ada di Kota Blitar
ta .
agnet Kota Blitar sebagai kota wisata sejarah telah menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Blitar. Mereka yang datang tidak hanya sekedar berkunjung tapi terdapat unsur religi didalamnya. Faktor religi pula yang menjadikan makam Bung Karno tetap ramai dikunjungi peziarah. Fasilitas yang ditawarkan pun semakin beragam. Jumlah jasa akomodasi yang ada di Kota Blitar sebanyak 16 hotel dan 3 penginapan. Dari 16 hotel tersebut, jumlah kamar yang tersedia sebanyak 656 kamar dan 45 kamar untuk kelas penginapan.
ht tp
://
bl
ita
rk o
Jumlah pengunjung Makam Proklamator Bung Karno sepanjang tahun 2013 mengalami peningkatan sangat signifikan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Dari 662 ribu pengunjung naik menjadi 818 ribu pengunjung, atau meningkat sebesar 23,62 persen. Selain Makam Proklamator, destinasi wisata yang ditawarkan di Kota Blitar adalah Perpustakaan Bung Karno, Istana Gebang dan Water Park Sumber Udel. Tiga diantaranya merupakan paket wisata sejarah dengan Makam Bung Karno. Peningkatan jumlah wisatawan ternyata sejalan dengan peningkatan jumlah tamu menginap di hotel dan penginapan. Tahun 2013 jumlah tamu yang menginap meningkat dari dari 115 ribu menjadi 131 ribu.
Pengunjung Makam proklamator, Perpustakaan Bung Karno dan Water Park “Sumber Udel” 2011-2013
Pengunjung Makam Proklamator
Pengunjung Perpustakaan Bung Karno
Pengunjung Water Park "Sumber Udel"
Tahun
2011
2012
2013
Wisnus
504.478
662.321
818.771
Wisman
840
278
468
Jumlah
505.318
662.599
819.239
Wisnus
534.665
551.314
760.120
Wisman
560
934
1.166
Jumlah
535.225
552.248
761.286
Wisnus
88.320
71.175
154.353
Sumber : Dinas Kominparda Kota Blitar
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
17
Akses menuju Kota Blitar dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas transportasi umum berupa bus dan kereta api
S
Panjang Jalan Kota Blitar Menurut Jenisnya Tahun 2013 (Km)
s. g
o.
id
ecara kualitas, 99 persen jalan di Kota Blitar dalam kondisi baik. Sedangkan 1 persen sisanya atau 0,5 km saja dalam kondisi rusak. Pemerintah daerah sangat memperhatikan kualitas infrastruktur sehingga kualitasnya terjamin. Secara kuantitas panjang jalan di Kota Blitar tidak mengalami peningkatan. Panjang jalan tahun ini masih tetap sepanjang 263,195 Km dengan 95 persen jalan aspal dan 5 persen sisanya jalan tanah dan lainnya.
2011
Jakarta
2012
2013
rk ot
Tujuan
53.438
45.239
Surabaya
315.323
267.110
216.095
Malang
105.327
89.317
74.393
Lainnya
50.750
13.516
Jumlah
524.838
39.968
24.798
ita 415.182
bl
Sumber : PT KAI Blitar
355.254
ht
tp
://
Jumlah Pelanggan Telepon di Kota Blitar 2013
Sumber: PT Telkom Blitar
18
Pilihan moda transportasi menuju Kota Blitar ada dua yaitu transportasi angkutan jalan raya dan kereta api. Angkutan kereta api yang melalui Kota Blitar adalah kereta api untuk tujuan Malang, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Berdasarkan data dari Stasiun Blitar tercatat jumlah penumpang pada tahun ini sebanyak 415 ribu penumpang dengan tujuan terbanyak Surabaya. Puncak kepadatan penumpang tahun ini di Bulan Januari bertepatan dengan momen liburan tahun baru.
a.
Penumpang Kereta Api dari Stasiun Blitar menurut Tujuannya (Orang) 2011 - 2013
bp
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kota Blitar
Perkembangan telepon seluler, sedikit banyak telah menggeser keberadaan telepon rumah. Perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi sangat cepat dan bersaing. Jumlah pelanggan telepon rumah tangga stagnan dikisaran 26 ribu pelanggan. Kalaupun ada peningkatan tidak lebih dari 1 persen. Kenaikan jumlah pelanggan terbanyak adalah untuk pelanggan bisnis. Penggunaan jaringan telepon kabel lebih kepada penggunaan untuk internet paket speedy. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sebesar 41 persen dari total kredit UMKM disalurkan ke sektor Perdagangan
Posisi Dana Simpanan dan Pinjaman Perbankan Umum (Miliar) 2011 – 2013
224,3 2.087,4 647,6 2.959,3 1.739,8
298,3 2.501,7 740,1 3.540,1 2.103.6
319,8 2.892,7 756,5 3.969,0 2.577,3
id
2013
a.
Sumber : Bank Indonesia Cabang Kediri
Koperasi Di Kota Blitar Menurut Bidang Usaha 2009 - 2013
bl
ita
rk ot
Adapun jumlah kredit usaha kecil dan menengah yang disalurkan ke masyarakat mencapai Rp. 2,5 triliun. Jumlah inipun naik 22,52 persen dibandingkan tahun lalu. Harapannya peningkatan modal usaha dapat mendorong peningkatan nilai tambah dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
2012
s. g
Jenis Simpanan - Giro - Tabungan - Deposito Total Simpanan Total Kredit yang Disalurkan
2011
o.
Tahun
bp
P
osisi dana simpanan yang ada di tujuh bank umum (2 bank pemerintah, 1 bank pemerintah daerah, 3 bank swasta nasional serta 1 bank syariah swasta) di Kota Blitar sampai Desember 2013 sebesar Rp. 3,97 triliun. Jumlah ini naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi pada jenis simpanan tabungan dengan kenaikan mencapai Rp. 391 miliar. Tren positif ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat meskipun belum menggambarkan spesifik masyarakat Kota Blitar.
ht
tp
://
Selain bank umum dan BPR, koperasi juga berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian di Kota Blitar. Jumlah koperasi yang aktif di Kota Blitar tercatat tahun ini meningkat dibanding tahun lalu dari 309 menjadi 321 koperasi. Dari sisi keanggotaan, terdapat peningkatan jumlah anggota sebanyak 247 orang. Peningkatan ini juga diikuti dengan peningkatan simpanan anggota, volume usaha dan SHU. Total volume usaha mencapai Rp. 142 miliar, sedangkan total SHU-nya mencapai hampir Rp. 7 miliar.
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Daerah Kota Blitar
19
Dari tahun ke tahun porsi konsumsi non makanan masyarakat Kota Blitar terus meningkat dibandingkan porsi konsumsi makanan
2013
≤99.999
0.00
0.00
0.00
100.000-149.000
0.37
0.00
0.00
150.000-199.000
2.74
0.64
0.37
200.000-299.000
12.31
16.89
16.33
300.000-499.000
38.65
37.49
31.11
≥500.000
45.93
44.98
52.17
Total
100.00
100.00
100.00
bl
Jenis Pengeluaran Per Kapita Penduduk (%) 2010 – 2013 56.93
://
55.73 44.27
43.07
56.91
43.09
ht tp
52.76 47.24
2010
2011 Makanan
2012 Non Makanan
Sumber : Data Susenas 2009-2012
20
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Jika total nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktifitas ekonomi di Kota Blitar dibagi dengan jumlah penduduk didapatkan rata-rata pendapatan regional per kapita. Tahun 2013, pendapatan regional per kapita penduduk Kota Blitar mencapai 19 juta rupiah, naik sekitar 2 juta dari tahun lalu. Sepintas angka ini cukup besar. Tetapi perlu diingat seberapa besar tingkat ketimpangan pendapatan dan inflasinya.
rk o
ita
Sumber : Data Susenas 2011-2013
id
2012
ta .
2011
go .
Tahun
s.
Pengeluaran perkapita
T
ujuan utama dari pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satu indikator kesejahteraan rakyat adalah pendapatan per kapita penduduk. Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengukur pendapatan per kapita penduduk. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan pengeluaran. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013, persentase penduduk Kota Blitar yang pengeluaran per kapitanya diatas 500 ribu rupiah per kapita meningkat dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu sebesar 44,98 persen, untuk tahun ini sebesar 52,17 persen.
bp
Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan Kota Blitar Tahun 2011-2013
2013
Jika dibedakan atas pengeluaran makanan dan non makanan, persentase pengeluaran non makanan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini juga mengindikasikan peningkatan tingkat kemakmuran masyarakat. Semakin tinggi pendapatan maka akan semakin besar pengeluaran non makanannya. Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sektor perdagangan adalah sektor yang paling dominan di Kota Blitar. 32 persen penduduk Kota Blitar bekerja di sektor ini dan kontribusinya terhadap PDRB Kota Blitar mencapai 32,28 persen
319 243
2009
2010
Besar
id
282
o.
49
46
47
2012
2013
49
s. g
33
227
308
2011
Menengah
Kecil
Sumber : Dinas Perindag Daerah Kota Blitar
rk ot
a.
Selama tahun 2013 Dinas Perindag Kota Blitar menerbitkan sebanyak 330 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang terdiri dari 1 SIUP untuk usaha perdagangan besar, 47 SIUP untuk usaha perdagangan menengah dan 282 SIUP untuk usaha perdagangan kecil. Jumlah ini turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengajuan SIUP menurut Kelompok Usaha Perdagangan 2009 - 2013
bp
B
erdasarkan besaran aset yang dimiliki, usaha perdagangan dirinci menjadi 3 golongan yaitu usaha perdagangan besar, menengah, dan kecil. Usaha perdagangan dengan aset 200 juta atau lebih digolongkan menjadi usaha perdagangan besar, jika asetnya antara 50200 juta digolongkan menjadi usaha perdagangan menengah, dan jika asetnya kurang dari 50 juta dikategorikan sebagai usaha perdagangan kecil.
ita
Pengajuan SIUP menurut Jenis Usaha Tahun 2013
ht
tp
://
bl
Pengajuan SIUP terbanyak masih tetap dari pedagang di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul, sebanyak 135 usaha atau sekitar 41 persen dari total pengajuan SIUP. Wilayah kecamatan tersebut memang terletak di pusat kota dan merupakan sentra perdagangan. Jika dilihat berdasar jenis usahanya, pengajuan SIUP terbanyak berasal dari pedagang bahan makanan minuman dan pedagang TV, Radio dan Tape.
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Sumber : Dinas Perindag Daerah Kota Blitar
21
Tiga sektor dengan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kota Blitar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
P
ertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi yang paling ditunggu. Keberhasilan pembangunan tercermin melalui pertumbuhan ekonominya. Melalui penghitungan PDRB diketahui bahwa pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Blitar mencapai 6,57 persen. Empat tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kota Blitar menunjukkan tren positif. Artinya pembangunan di bidang ekonomi berjalan sesuai yang diharapkan. Pemicu pertumbuhan ekonomi kali ini adalah naiknya pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan, jasa-jasa dan industri. Bahkan pertumbuhan tertinggi ada di sektor perdagangan.
bp
s. g
o.
id
Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2013 (%)
rk ot
a.
Sumber : DDA Kota Blitar 2014
ita
***Tahukah Anda Share sektor perdagangan mencapai 32 persen
ht
tp
://
bl
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 2009 – 2013
Total nilai tambah dari seluruh aktifitas ekonomi di Kota Blitar pada tahun 2013 mencapai Rp. 2,90 triliun atau setara dengan Rp. 1,20 triliun jika dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000. Kontribusi terbesar tetap berasal dari sektor perdagangan, diikuti oleh sektor jasa-jasa dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Struktur ekonomi Kota Blitar mencerminkan pembangunan ekonomi yang berorientasi pembangunan ekonomi kota dimana dominasi kelompok sektor sekunder dan tersier sangat kentara dibandingkan kelompok sektor primer.
Sumber : DDA Kota Blitar 2013
22
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
PDRB Kota Blitar adalah yang terkecil diantara 7 kab/kot se eks Karesidenan Kediri, tetapi tingkat kemiskinannya juga terendah dibanding lainnya.
Kabupaten Trenggalek Blitar Kediri
8.534
6,21
23.327
6,63
s. g
Tulungagung
Nganjuk
Pertumbuhan Ekonomi
id
PDRB ADHB (Miliar Rp.)
o.
Kab /Kota
17.318
6,18
22.294
6,52
15.818
6,73
84.197
6,45
2.901
6,57
Kota
Kediri
a.
Dibandingkan dengan tujuh kabupaten/kota eks Karesidenan Kediri, pertumbuhan ekonomi Kota Blitar menduduki peringkat ketiga, dibawah Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Nganjuk. Sedangkan nilai nominal PDRB nya adalah yang terkecil se Jawa Timur. Jika dibagi dengan jumlah penduduknya, rata-rata pendapatan regional perkapitanya mencapai 19, 5 juta/kapita.
PDRB adhb dan Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Eks Karesidenan Kediri 2013
bp
F
okus Pemerintahan tahun 2013 adalah pada pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Concern tersebut dirumuskan dalam new deal pembangunan ekonomi Indonesia dengan memegang tiga prinsip : pro-growth, pro-job dan pro-poor. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi yang terjadi harus pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan menurunkan kemiskinan.
Blitar
rk ot
Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur
ht
tp
://
bl
ita
Untuk wilayah eks Karesidenan Kediri, Kabupaten Nganjuk memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi sedangkan tingkat pengangguran terbuka tertingginya ada di Kota Kediri meskipun tahun ini Kota Blitar megalami lonjakan jumlah pengangguran yang cukup signifikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Blitar pada tahun ini sebesar 6,22 persen. Kenaikan TPT ini salah satunya disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk usia kerja. Pertumbuhan ekonomi Kota Blitar di tahun 2013 sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 6,78 persen. Meskipun meningkat dibanding tahun lalu, tingkat kemiskinannya masih yang terendah diantara kabupaten/kota eks Karesidenan Kediri
***Tahukah Anda Tingkat kemiskinan Kota Blitar adalah yang terendah se eks Karesidenan Kediri TPT & Kemiskinan Kabupaten/Kota Eks Karesidenan Kediri 2013 Kab /Kota
TPT (%)
Kemiskinan (%)
Kabupaten Trenggalek
4,12
13,50
Tulungagung
2,77
9,03
Blitar
3,74
10,53
Kediri
4,70
13,17
Nganjuk
4,75
13,55
Kediri
8,00
8,20
Blitar
6,22
7,39
Kota
Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
23
://
ht tp rk o
ita
bl
id
go .
s.
bp
ta .
://
ht tp rk o
ita
bl
id
go .
s.
bp
ta .
LAMPIRAN
Lampiran 1
Banyaknya Jasa Akomodasi Menurut Jenisnya Tahun 2013
Jenis Akomodasi
Jumlah Kamar
Jumlah Tempat Tidur
Hotel Anggar Manik
15
15
Hotel Budi Manis
11
15
Hotel Maerokoco
46
51
Hotel Patria Plaza
50
id
Hotel
Hotel Puri Perdana
52
Hotel Saptra Mandala
44
Hotel Sasana Mulya
16
Hotel Sri Rejeki
63
Hotel Tugu Sri Lestari
Hotel Blitar Indah
Hotel Herlingga Jaya
Hotel Cemara Indah
Hotel Patria Garden
go .
88
69
bp
s.
77 16
122 90
48
89
66
96
8
10
47
73
Hotel Santoso
25
30
Hotel Grand Mansion
86
154
Hotel Patria Palace
23
41 1.036
://
bl
ita
rk o
ta .
56
656
Penginapan Retno
22
80
Penginapan Wisma Rahayu
15
15
Penginapan Tentrem
8
8
45
103
Total
ht tp
Penginapan
Total Sumber : Kota Blitar Dalam Angka 2014
26
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Lampiran 2
PDRB ADHB Kota Blitar Tahun 2011 – 2013 ( 000 Rp ) Lapangan Usaha
2011
2013 *)
174.954.670
186.342.755
359.578
341.592
343.774
3. Industri Pengolahan
256.836.459
294.260.691
330.293.532
4. Listrik, Gas dan Air
31.172.461
32.762.560
35.141.296
137.378.573
155.396.416
118.298.135
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
713.852.130
7. Angkutan dan Komunikasi
253.275.519
281.275.283
bp
317.983.839
278.158.027
322.274.667
371.111.027
451.436.996
506.259.396
567.617.658
2.273.414.334
2.565.094.762
2.900.623.108
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
rk o
9. Jasa-Jasa
s.
5. Bangunan
ta .
2. Pertambangan dan Penggalian
id
170.025.028
go .
1. Pertanian
2012 r)
936.392.810
ita
PDRB
815.587.331
Sumber : Kota Blitar Dalam Angka 2014
ht tp
://
bl
Catatan : r ) : Angka Diperbaiki * ) : Angka Sementara
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
27
Lampiran 3
PDRB ADHK Kota Blitar Tahun 2011 – 2013 ( 000 Rp ) 2012 r)
2013 *)
71.850.276
70.614.274
71.471.906
140.174
125.994
121.553
3. Industri Pengolahan
116.199.784
126.632.661
135.193.505
4. Listrik, Gas dan Air
16.342.739
16.986.724
17.704.497
5. Bangunan
47.049.658
51.241.066
53.674.310
1. Pertanian
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
328.122.694
7. Angkutan dan Komunikasi
141.312.859
149.211.526
bp
159.819.615
ta .
s.
2. Pertambangan dan Penggalian
id
2011
go .
Lapangan Usaha
115.991.105
125.250.581
134.674.459
214.187.816
225.386.715
236.995.033
1.051.197.104
1.122.459.117
1.196.230.205
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
rk o
9. Jasa-Jasa
386.575.327
ita
PDRB
357.009.577
Sumber : Kota Blitar Dalam Angka 2014
ht tp
://
bl
Catatan : r ) : Angka Diperbaiki * ) : Angka Sementara
28
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
Lampiran 4
Pertumbuhan Ekonomi Kota Blitar Tahun 2011 – 2013
2012 r)
2013 *)
4,75
-1,72
1,21
-19,92
-10,12
-3,52
3. Industri Pengolahan
4,98
8,96
6,78
4. Listrik, Gas dan Air
4,78
3,94
4,23
5. Bangunan
6,28
6,79
6,83
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
8,68
bp
2. Pertambangan dan Penggalian
go .
1. Pertanian
id
2011
s.
Lapangan Usaha
7,77
ta .
7. Angkutan dan Komunikasi
8,72
8,37
6,51
6,18
7,00
7,98
7,52
9. Jasa-Jasa
4,25
5,23
5,15
6,59
6,78
6,57
rk o
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
ita
PDRB
Sumber : Kota Blitar Dalam Angka 2014
ht tp
://
bl
Catatan : * ) : Angka Sementara ** ) : Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
29
Lampiran 5
Agregat PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita Kota Blitar Tahun 2011 – 2013 Rincian
2011
2012 r)
2013 *)
ATAS DASAR HARGA BERLAKU 17.130.435
19.189.292
21.374.947
Pendapatan Regional Per Kapita ( Rupiah )
15.700.028
17.586.252
19.589.426
go . 7.668.659
8.043.815
ta .
8.815.126
ht tp
://
bl
ita
Catatan : * ) : Angka Sementara ** ) : Angka Sangat Sementara
7.230.503
8.403.056
rk o
Sumber : Kota Blitar Dalam Angka 2014
7.920.890
bp
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita ( Rupiah )
s.
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000
Pendapatan Regional Per Kapita ( Rupiah )
id
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita ( Rupiah )
30
Statistik Daerah Kota Blitar 2014
.id
s. go
bp
a.
ot
rk
ita
bl
://
tp
ht