POTRET BREBES-KU (CATATAN KECIL MENJELANG HUT BREBES KE 337) Moh. Fatichuddin Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes terletak disepanjang pantai utara Laut Jawa , merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah , memanjang keselatan berbatasan dengan wilayah Karesidenan Banyumas. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Tegal
d i . go
dan Kabupaten Tegal, serta sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.
Letaknya antara 6044’ – 7021’ Lintang Selatan dan antara 108041’ – 109011’. Dengan
. s p b . b ka
luas wilayah 165.773 ha yang terbagi menjadi 17 Kecamatan dan 297 desa, dengan
angka luasan tersebut Brebes menempati urutan ke lima di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap, Grobogan, Wonogiri dan Blora.
Dalam sejarahnya, kabupaten Brebes pertama kali lahir pada tanggal 16 Januari
s e b e r
1678 dengan bupatinya Tumenggung Arya Suralaya. Jika dihitung, maka usianya nanti di Januari 2015 sudah menginjak 337 tahun. Suatu usia yang tidak bias dianggap muda
b \ \ : p t
lagi, ibarat manusia adalah usia matang yang akan dengan bijak mensikapi semua masalah.
ht
Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada akhir tahun 2013 adalah 1.764.648
jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan angka sex rasio sebesar 101 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki. Secara absolut, masing-masing jumlahnya adalah 886.698 jiwa penduduk laki-laki dan 877.950 jiwa penduduk perempuan. Bila dibandingkan dengan kondisi sepuluh tahun yang lalu jumlah penduduk Kabupaten Brebes saat itu adalah sebesar 1.714.377 jiwa, sehingga telah terjadi pertambahan penduduk sebanyak 50.271 jiwa, atau dapat dikatakan pertumbuhan rata-rata per tahun 0,29%. Persebaran penduduk Kabupaten Brebes belum tersebar secara merata. Tiga kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Bulakamba 165.023 jiwa (9,35%), Kecamatan Brebes
159.706 jiwa (9,05%), dan Kecamatan Wanasari
sebanyak 142.787 jiwa (8,09%), sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling kecil adalah Kecamatan Salem sebanyak 58.018 jiwa atau (3,29%). Namun jika dilihat dari tingkat kepadatannya, dimana luas daerah ikut diperhitungkan, Kecamatan Jatibarang menempati urutan pertama sebagai kecamatan yang paling padat penduduknya
di
Kabupaten
Brebes,
dimana
kepadatan
penduduknya
2.398
penduduk/Km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah ditempati oleh Kecamatan Salem, hanya 381 penduduk/Km2 yang berarti bahwa tiap 1 Km2 hanya ditempati 381 penduduk. Jika dicermati dari sisi ketenagakerjaan, selama lima tahun terakhir angka
d i . go
pengangguran tertinggi Kabupaten Brebes terjadi pada tahun 2013 yang mencapai
angka 86.562 jiwa atau 9,5 persen, dan terendah pada tahun 2011 sebesar 6,6 persen. Kondisi
Ketenagakerjaan
ini
secara
. s p b . b ka
langsung
maupun
tidak
langusng
berpengaruh pada tingkat kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Brebes.
Kemiskinan
akan
s e b e r
Pada periode 2008-2013 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes, mengalami pernurunan yaitu dari 459.300 penduduk miskin tahun 2008 menjadi 367.905 penduduk miskin pada tahun 2013. Secara relatif juga terjadi penurunan
b \ \ : p t
persentase penduduk miskin dari 25,98 persen pada tahun 2008 menjadi 20,82 persen pada tahun 2013. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi penurunan jumlah
ht
dan persentase penduduk miskin selama periode 2008 - 2013. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Pertama, pada tahun 2008 tingkat inflasi di Kabupaten Brebes cukup tinggi yaitu
mencapai 11,81 persen, tetapi pada tahun-tahun berikutnya keadaan inflasi relatif stabil yaitu dibawah 7 persen. Namun, pada tahun 2013 kembali terjadi inflasi yang cukup tinggi mencapai 9,83 persen. Kedua, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Brebes yang terus meningkat secara perlahan yaitu dari 4,81 persen pada tahun 2008 menjadi 5,06 persen pada tahun 2013. Meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi menunjukan telah terjadi peningkatan penerimaan daerah dalam bentuk PDRB dalam kurun waktu tertentu.
Ketiga, komoditi yang paling penting bagi penduduk miskin adalah beras. Ratarata harga beras selama tahun 2008 – 2013 meningkat dua kali lipat, yaitu dari harga beras Rp 4.774,- pada tahun 2008 menjadi Rp 8.401 pada tahun 2013. Keadaan ini menguntungkan bagi petani yang hampir sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan merupakan kategori penduduk miskin. Keempat, jumlah pengangguran di Kabupaten Brebes cukup berfluktuasi, namun terus berkurang selama tahun 2008 - 2013. Pada tahun 2008 jumlah pengangguran sebanyak 65.357 orang meningkat menjadi 79.116 orang pada tahun 2009, tetapi terus menurun menjadi 58.523 orang pada tahun 2011. Namun demikian terjadi peningkatan
d i . go
jumlah pengangguran pada tahun 2012 menjadi 65.848 orang dan menjadi 86.562
orang pada tahun 2013. Keadaan ini harus segera diatasi dengan pembukaan lapangan
. s p b . b ka
pekerjaan baru, khususnya di sektor informal agar mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Brebes. Inflasi
Berdasarkan pemantauan BPS Kabupaten Brebes selama tiga tahun terakhir,
s e b e r
ternyata inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli 2013 yaitu mencapai 3,19 persen, sedangkan inflasi terendah (deflasi) terjadi pada bulan April 2014 yaitu sebesar 0,41 persen.
b \ \ : p t
Inflasi Bulanan Kabupaten Brebes, 2008 – 2013
ht
Sumber : BPS Kabupaten Brebes
Pada tahun 2008 inflasi tertinggi di Kabupaten Brebes terjadi pada bulan Juni, yaitu mencapai 3,23 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0,01 persen. Sementara itu pada tahun 2009 inflasi tertinggi pada bulan September sebesar 1,58 persen; pada tahun 2010 inflasi tertinggi pada bulan Juni sebesar 1,45 persen; inflasi pada tahun 2011-2012 relatif stabil di bawah angka 1 persen, sedangkan pada tahun 2013 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 3,54 persen yang merupakan inflasi tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Pertumbuhan Ekonomi Brebes Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di
d i . go
suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur
dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah
. s p b . b ka
bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) untuk
wilayah nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk wilayah regional (provinsi/kabupaten/kota).
Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes tertinggi
s e b e r
terjadi pada tahun 2012 yang mencapai angka 5,21 persen, tetapi kemudian melambat menjadi 5,06 pada tahun 2013. Pada tahun 2012, sektor yang paling tinggi mengalami pertumbuhan adalah sektor keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan yang
b \ \ : p t
mencapai 9,72, sedang sektor yang tumbuh terendah adalah pertanian.
ht
Namun demikian jika diamati sumbangsih sektor dalam pertumbuhan ekonomi
Brebes, maka pada tahun 2012 sektor pertanian masih menduduki peringkat pertama sebagai sumber pertumbuhan, disusul oleh Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu
masing-masing 1,86 dan 1,43. Urutan ini berubah pada tahun 2013, dimana sektor perdagangan merupakan penyumbang tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes yaitu 1,79, disusul oleh Industri Pengolahan 1,06 dan Pertanian 1,02. Berbicara struktur ekonomi Kabupaten Brebes maka ada tiga sektor utama yang berperan yaitu Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan Sektor Industri Pengolahan. Mereka mempunyai peran lebih dari empat per lima dari total perekonomian yaitu sebesar 84,60 persen (2008), 83,72 persen (2009), 84,45 persen (2010), 84,36 persen (2011), 84,18 persen (2012), dan 83,82 persen (2013). Pada tahun 2013 Sektor Pertanian memberi kontribusi terhadap total perekonomian sebesar
49,81 persen, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 21,40 persen, dan Sektor Industri Pengolahan sebesar 12,61 persen. Produksi Padi Berbicara tentang beras itu sama artinya dengan berbicara prouksi padi. Pada tahun 2013 produksi padi (baik padi sawah maupun padi ladang) sebesar 612,64 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan dengan produksi padi pada tahun 2012 (532,51 ribu ton), terjadi kenaikan sebanyak 80,13 ribu ton (15,05 persen). Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen maupun produktivitas. Pada tahun 2013 luas panen seluas 101,75 ribu hektar sementara pada tahun 2012 luas panen seluas
d i . go
90,92 ribu hektar, terjadi kenaikan seluas 10,84 ribu hektar (11,92 persen). Demikian juga dengan angka produktivitas yang meningkat yaitu pada tahun 2012 sebesar 58,57
. s p b . b ka
kuintal per hektar menjadi 60,21 kuintal per hektar pada tahun 2013.
Kenaikan produksi padi pada tahun 2013 sebanyak 80,13 ribu ton (15,05 persen)
terjadi pada semua subround, antara lain subround Januari-April sebesar 32,96 ribu ton (11,89 persen), subround Mei-Agustus sebesar 20,53 ribu ton (11,67 persen) dan
s e b e r
subroun September-Desember sebesar 26,63 ribu ton (33,56 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun sebelumnya (year on year). Jika produktivitas padi masing-masing subround tahun 2013 dibandingkan
b \ \ : p t
dengan subround yang sama pada tahun 2012, kenaikan terjadi pada subround Januari-April yaitu terjadi kenaikan produktivitas dari 58,20 kuintal per hektar menjadi
ht
62,69 kuintal per hektar. Sementara subround Mei-Agustus dan subround SeptemberDesember terjadi penurunan produktivitas. Jika kita lihat pola panen padi bulanan, pada tahun 2012 maupun 2013 puncak
panen terjadi pada bulan maret. Sementara panen raya kedua pada tahun 2012 dan 2013 terjadi pada bulan Juli. Bulan-bulan pada subround terakhir yaitu SeptemberDesember, panen cenderung kecil. Pada tahun 2013 panen bulan Oktober lebih tinggi dibandingkan September sementara pada tahun 2012 terjadi sebaliknya. Jika kita lihat perbandingan luas panen padi antar kecamatan, maka pada tahun 2013 kecamatan yang mempunyai luas panen terluas adalah Kecamatan Banjarharjo yaitu 9,57 ribu hektar. Kemudian disusul berturut-turut kecamatan Songgom, Larangan dan Bumiayu. Kecamatan Songgom mempunyai luas panen 8,20 ribu hektar,
kecamatan Larangan dan Bumiayu masing-masing mempunyai luas panen 8,17 ribu hektar dan 8,12 ribu hektar. Sementara itu kecamatan dengan luas panen terkecil yaitu kecamatan Kersana yaitu 1,69 ribu hektar.
Sesuai moto Brebes yang BERHIAS, diharapkan sedikit gambaran di atas dapat menjadi tambahan informasi bagi pengambil kebijakan di Kabupaten Brebes dalam menghiasi Brebes-ku. Terus Berhiaslah Brebes-ku, aja klalen…
d i . go
ht
b \ \ : p t
s e b e r
. s p b . b ka