Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN
Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk)
III -1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya membantu atau mewakili pemberi tugas dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan pada batas – batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Tugas dan wewenang PM a. PM atas persetujuan pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi tertulis atas nama pemberi tugas kepada supplier yang berkaitan dengan pelaksanaan kontrak, termasuk didalamnya instruksi yang mengakibatkan pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang. b. PM mempunyai hak untuk menolak suatu material atau pekerjaan yang dinilai tidak sesuai dengan kontrak serta meminta supplier untuk melakukan pengujian tertentu untuk memastikan bahwa material atau hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak. Biaya untuk melaksanakan pengujian ini bukan merupakan pekerjaan tambah, kecuali ditentukan lain. c. PM berhak meminta kepada supplier untuk mengganti personil yang dinilai tidak cakap dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya selambat – lambatnya dalam waktu 7 hari sejak dikeluarkannya instruksi, dengan personil lain yang sebelumnya sudah disetujui oleh PM.
III -2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
d. Jika dipandang perlu, PM berhak untuk mengeluarkan instruksi untuk melaksanakan lembur, menambah tenaga kerja atau hal lain agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. 3.1.2 Site Operational Manager ( SOM ) Site Operational Manajer bertanggung jawab langsung kepada Project Manajer. Site Operational Manajer adalah pembantu Project Manajer dalam memeriksa secara detail pekerjaan dilapangan dan mengeluarkan instruksi dilapangan kepada sub kontraktor dengan rencana kerja dan mutu yang telah disetujui. Tugas dan Tanggung Jawab Site Operational Manajer adalah: a.
Mengkoordinir pelaksanaan pembangunan dilapangan agar dapat berjalan dengan baik.
b.
Melaksanakan pengontrolan prosedur dan intruksi kerja.
c.
Meningkatkan kualitas kerja dan menargetkan sarana kualitas yang sesuai dengan rencana secara optimal.
d.
Melaksanakan tugas pengendalian, inspeksi, measuring, dan test equipment.
e.
Membuat laporan berita acara dalam pelaksanan pekerjaan kontruksi kepada project manajer secara detail.
f.
Mengevaluasi kinerja stafnya dan membuat arsip kualitas.
g.
Memantau pembuatan laporan pemasangan barang sesuai lokasinya.
h.
Melaksanakan kendali proses dan kegiatan produksi sesuai quality plan.
III -3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
i.
Menerima laporan pengendalian mutu pekerjaan proyek berdasarkan ketentuan yang ditetapkan. Memimpin rapat rutin pelaksanaan dengan memberi petunjuk teknis
3.1.3 Site Engineer Manager ( SEM ) a.
Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
b.
Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.
c.
Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan.
d.
Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
e.
Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
f.
Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan - kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.
III -4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
g.
Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
3.1.4 Site Administration Manager ( SAM ) Tenaga administrasi dan keuangan bertugas mengurusi pelaksanaan pekerjaan dalam bidang administrasi dan keuangan. Tugas tenaga administrasi dan keuangan adalah sebagai berikut. a. Melakukan pembukuan yang berhubungan dengan administrasi biaya. b. Membuat rekapitulasi gaji karyawan dan upah kerja. 3.1.5 Quality Control Kualitas bangunan yang baik merupakan harapan pemilik proyek yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu diperlukan seorang staf quality control untuk memastikan setiap item pekerjaan di proyek mampu diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan akan kualitas produk bangunan. Berikut ini beberapa tugas quality control pada proyek bangunan. Tugas quality control proyek bangunan : a.
Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk intern kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau Pemilik proyek untuk memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang diinginkan pemilik proyek bangunan.
b. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan atau pemngadaan material yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan dilapangan. III -5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
c.
Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan maupun yang sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
d. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah, hal ini lebih baik jika dibanding perlakuan pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja sehingga apabila terjadi mutu yang kurang baik harus dilakukan bongkar pasang yang dapat menyebabkan biaya tambahan. e.
Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f.
Membuat laporan yang dibutuhkan perusahaan yang berhubungan dengan pekerjaan quality control pada proyek bangunan.
3.1.6 Tenaga logistik dan peralatan Seseorang yang berada pada bagian ini mempunyai tugas mengurusi pemasukan dan pengeluaran material untuk kelancaran pekerjaan. Disamping bertugas juga melakukan pencatatan dan pemesanan material serta peralatan. Pencatatan dilakukan untuk menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan kontraktor pada supplier. Tugas tenaga logistic dan peralatan dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Merencanakan pembelian bahan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan proyek.
b.
Melaksanakan pembelian material dan peralatan sesuai dengan spesifikasi.
III -6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III – Sistem Organisasi dan Manajemem Proyek
c.
Melaksanakan sistem administrasi pembelian dan penyimpanan bahan serta peralatan termasuk pengeluarannya dari guadng.
d.
Memberi pengarahan pada bagian gudang mengenai pengaturan material
dan
peralatan
yang
didatangkan,
penyimpanan
dan
pengeluaran dari gudang serta pemakaian dan pelaksanaan proyek. 3.1.7 Supervisor Seorang supervisor harus memiliki kriteria pemimpin yang baik dan adil, hal ini dikarenakan vitalnya peran supervisor dalam kesuksesan proyek. Tugas supervisor dan tanggung jawabnya memang penting untuk proyek, namun secara garis besar supervisor dapat kita bagi menjadi 5 tanggung jawab yang besar, yaitu: a.
Planning, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya
b.
Organizing, mengordinasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar
c.
Staffing, memastikan setiap orang yang terlibat pada tugas dan pekerjaan tersebut.
d.
Directing, mengarahkan bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut dapat berjalan lancar.
e.
Controlling, melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam grup serta pekerjaan yang dilakukan oleh grup tersebut.
III -7
http://digilib.mercubuana.ac.id/