BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan hipotesis asosiatif yang digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2009: 100). Metode penentuan sampel yang digunakan ialah metode purposive sampling dengan proses seleksi sampel yang diperoleh akan diuraikan sifat atau karakteristik suatu fenomena tertentu sehingga
mencapai
suatu
kesimpulan
yang dibutuhkan. Perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 merupakan sampel dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak di sub sektor industri makanan dan minuman (food and beverage) karena sektor ini merupakan sektor industri yang memiliki nilai investasi yang besar dan proses sirkulasi usaha yang cepat sehingga berdampak pada perputaran modal kerjanya yang tinggi.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
berlaku dalam investigasi (Uma Sekaran, 2006). -
Agency Cost (Y1) Pengukuran atas biaya keagenan (agency cost) dapat menggunakan proksi asset turnover (Ang et al.2010); Chen dan Austin, 2007; Wang, 2010). Asset turnover merupakan rasio antara penjualan dibagi dengan total asset. Rasio ini digunakan untuk mengukur agency cost karena menunjukkan
asset
utilization,
yaitu
mengukur
kemampuan
manajemen dalam menggunakan asset secara efisien pada investasi yang produktif. Nilai asset turnover yang rendah mempresentasikan manajemen yang tidak memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham seperti poor investment decision yaitu dengan berinvestasi pada proyek dengan NPV negatif. Hal tersebut tidak akan meningkatkan perusahaan,
sehingga
untuk
memberikan
keyakinan
bahwa
manajemen akan berinvestasi pada proyek yang tidak menguntungkan maka agency cost akan meningkat. -
Nilai Perusahaan (Y2) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai suatu perusahaan yang dilihat dari harga sahamnya
(Hougen
dalam
Utomo,
2000).
Nilai
perusahaan
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Price to book value merupakan perbandingan antara harga saham perusahaan dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan merupakan hasil kali antara harga pasar saham dengan jumlah saham beredar. Sedangkan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
harga pasar saham merupakan harga penutupan akhir tahun
setiap
perusahaan yang datanya diambil dari www.idx.co.id. Husnan (1994) dan Sudarma (2003) menjabarkan rumus untuk menghitung PBV sebagai berikut:
PBV
=
Sumber: Husnan (1994) dan Sudarma 2003)
2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif ataupun negatif (Uma Sekaran, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, struktur modal dan ukuran perusahaan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah: 1. Struktur Modal (X1) Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Bambang Riyanto, 2001). Struktur modal tersebut tercermin pada laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Variabel ini dinyatakan dalam rasio total hutang dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri
pada
neraca
akhir
tahun. Homaifar (1994) dan Sudarma (2003) menjabarkan rumus untuk menghitung struktur modal sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46 Total Utang Debt to Equity Ratio = ––––––––––– x 100% Total Aktiva Sumber: Syamsudin (2007) 2. Ukuran Perusahaan (X2) Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total aktiva yang dimiliki, jumlah penjualan, ratarata total penjualan dan rata-rata aktiva. Jadi ukuran
perusahaan
menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan dan total aktiva yang dimiliki. Ukuran perusahaan dapat diproksi melalui total asset (TA). Taswan
(2003)
menjabarkan rumus untuk menghitung kepemilikan manajerial sebagai berikut: Total asset = Kekayaan perusahaan pada akhir tahun Sumber: Taswan (2003)
3. Kepemilikan Institusional (X3) Kepemilikan institusional diukur sesuai persentase kepemilikan saham oleh institutsi perusahaan. Rumus untuk menghitung persentase
kepemilikan
institusional
berdasarkan penelitian Sartono (2010:487) adalah sebagai berikut:
Kepemilikan Institusional =
Jumlah saham institusional x 100% Jumlah saham yang beredar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 - 2014. Sampel yang digunakan adalah perusahaan subsektor makanan dan minuman periode tahun 2011-2014 sebanyak 12 perusahaan.
D. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder yaitu data atau informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada atau perusahaan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel adalah: 1. Perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Memiliki laporan keuangan tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dan disajikan dalam mata uang Rupiah. 3. Memiliki periode tutup buku perusahaan per 31 Desember. 4. Melaporkan perolehan laba. 5. Memiliki data yang lengkap untuk pengukuran seluruh variabel.
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini ditujukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
perlu melakukan survey langsung ke masing-masing perusahaan. Semua data yang diperlukan adalah data sekunder, berbentuk laporan keuangan perusahaan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
F. Metode Analisis Data Data dianalisis dan disusun dalam bentuk tabulasi data, selanjutnya data yang telah disusun tersebut dilakukan pengujian normalitas data dan uji persyaratan asumsi klasik, untuk menjamin kualitas data tersebut bila digunakan dalam penelitian. 1. Uji Normalitas Data yang diperoleh dan telah ditabulasikan kemudian dilakukan uji nomalitas datanya. Data yang baik untuk dilakukan penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Untuk uji validitas dan reliabilitas dan normalitas data ini penulis menggunakan program SPSS. 2. Uji Persyaratan a. Uji Multikolinieritas Menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi berarti terdapat problem multikolinieritas. Dalam penelitian ini digunakan cara dengan menghitung nilai VIF (Variabel Inflation Factor) dengan bantuan pengolah data statistik SPSS. b. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji kemungkinan terjadinya gejala heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Gletsjer. Caranya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
adalah dengan melakukan regresi setiap model. Dari hasil regresi ini ditetapkan nilai absolut dari residual (e). Selanjutnya dilakukan regresi sederhana antar e absolut sebagai variabel dependen dengan variabel independen dari model yang diuji. Bila hasil regresi disimpulkan pada model tersebut terdapat pelanggaran asumsi klasik heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk uji heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan progam pengolah data statistik SPSS dengan hasil output dalam bentuk grafik. c. Uji Autokorelasi Pengujian
adanya
gejala
autokorelasi
dilakukan
dengan
menggunakan uji Durbin Watson (DW). Caranya adalah dengan membandingkan nilai DW-hitung hasil regresi dengan nilai DWtabel. Dalam penelitian ini untuk uji Autokorelasi digunakan program pengolah data statistik SPSS.
Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisa Deskriptif Penelitian ini dimaksudkan untuk membangun suatu gambaran sesungguhnya terhadap suatu fenomena yang berada dalam konteks penelitiannya. Dengan penelitian deskriptif ini akan dikumpulkan berbagai informasi dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
yang
menyangkut
masalah
pengaruh
struktur
modal,
ukuran
perusahaan, agency cost dan nilai perusahaan. 2. Analisa Kuantitatif Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang diketahui (Gujarati, 2007). Menurut Ghozali (2006) ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik F dan nilai statistik t. perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah H0 diterima. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path analysis). Wicaksono (2006), analisis jalur (path analysis) merupakan alat analisis yang digunakan untuk menelusuri pengaruh (baik langsung maupun tidak langsung) variabel bebas (independen) terhadap variabel tergantung (dependen). Riduwan dan Kuncoro (2007), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar-variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2006). Variabel perkalian antara struktur modal (X1), ukuran perusahaan (X2), kepemilikan manajerial (X3) dan agency cost (Y1) yang dapat mempengaruhi terhadap hubungan variabel (X1, X2 dan X3) dan Nilai Perusahaan (Y2).
Tahapan Analisis Jalur Menurut Widardjono (2010) langkah pertama di dalam analisis jalur adalah membuat spesifikasi model analisis jalur berdasarkan konsep dan teori yang ada. Model tersebut juga dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sehingga membentuk sistem persamaan. Sistem persamaan ini ada yang menamakan sistem persamaan simultan atau juga ada yang menyebut model struktural. Mengingat model tersebut dikembangkan untuk menjawab permasalahan penelitian serta berbasis teori dan konsep, maka dinamakan model hipotetik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
1
H1
Debt to Equity Ratio (X1)
Agency Cost (Y1)
H4 H2 Total Asset (X2)
H7 H5
2
H3 H6
Kepemilikan Institusional (X3)
Nilai Perusahaan (Y2)
Gambar 4.1. Diagram Jalur Berdasarkan gambar 4.1. dapat dibuat persamaan strukturalnya, dimana X1, X2, X3 adalah variabel independen dan Y1 serta Y2 adalah variabel dependen. Persamaan strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut : (Sarwono, 2007): 1. Y1 = PY1 X1 + PY2 X2 + PY3 X3 + 1 (Persamaan substruktural 1) 2. Y2 = PY2 X1 + PY2 X2 + PY3 X3 + 2 (Persamaan substruktural 2) Keterangan : X1 =
Struktur Modal
X2 = Ukuran Perusahaan X3 =
Kepemilikan Institusional
Y1 = Aqency Cost Y2 = Nilai Perusahaan 12 = Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/